• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1-VI DAN PENUTUP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BAB 1-VI DAN PENUTUP"

Copied!
68
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Rencana Strategis (RENSTRA) adalah Dokumen Perencanaan Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk periode 5 (lima) Tahun yang memuat Visi, Misi, Tujuan, Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan Pembangunan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD) merupakan dokumen perencanaan resmi SKPD yang dipersyaratkan untuk mengarahkan pelayanan Publik Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan pembangunan daerah dalam jangka 5 (lima) tahun kedepan pada masa kepemimpinan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah.

Secara umum Renstra SKPD diharapkan dapat menjawab dua hal mendasar, yaitu :

a. Arah pelayanan yang akan dikembangkan dan hendak dicapai SKPD dalam 5 (lima) tahun kedepan;

b. Langkah-langkah strategis yang perlu dilakukan agar tujuan yang telah ditetapkan tercapai.

Selain itu Renstra Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan merupakan salah satu perangkat dasar pengukuran kinerja atas pelayanan yang diberikan pada masyarakat di bidang Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan yang akan dievaluasi setiap akhir tahun dalam Laporan Kinerja Instansi Pemerintahan (LKj-IP).

Renstra Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan ini disusun oleh sebuah Tim Penyusun Renstra Dinas dengan melakukan pendekatan teknokratik yaitu pertama-tama melakukan analisa / identifikasi permasalahan-permasalahan serta isu-isu yang berkembang secara obyektif dalam masyarakat yang disesuaikan dengan Tugas Pokok dan Fungsi Diskoperindag, dan dirumuskan dalam beberapa skenario / strategi pembangunan selama periode rencana berikutnya.

(2)

kesesuaian terhadap Visi Bupati Terpilih “Terwujudnya Masyarakat Lombok Tengah Yang Beriman, Sejahtera dan Bermutu” dan Misi Bupati terpilih terutama dalam merefleksikan Misi ke-3 Bupati Terpilih yaitu “Mendorong Kemajuan Ekonomi Daerah dan Kemakmuran Masyarakat Melalui Perkuatan Struktur Ekonomi Masyarakat dengan Dukungan Stabilitas Kamtibmas” dan Misi Ke-5 yaitu ”Mewujudkan Kepemerintahan yang baik dan Kepastian Hukum dengan Dukungan Birokrasi Yang memiliki Pelayanan Publik Berkualitas”, serta kesesuaian dengan arah pembangunan Lombok Tengah 5 tahun kedepan. Selain itu upaya sinkronisasi Renstra SKPD dengan Rensta Provinsi dan Pusat dilakukan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari sebuah sistem Rencana Strategis Nasional khususnya pada urusan Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan.

Renstra Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2016 - 2021 ini juga merupakan Dokumen Perencanaan Jangka Menengah yang menjadi dasar penyusunan Rencana Kerja Tahunan (Renja) dan Rencana Kerja Anggaran (RKA) Dinas.

1.2 LANDASAN HUKUM

Landasan Hukum penyusunan Renstra Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kab. Lombok Tengah Tahun 2016-2021 ini didasarkan pada aturan-aturan serta undang-undang sebagai berikut:

1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

2. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Tingkat II Dalam Wilayah Daerah-Daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Nomor 1655);

3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4421);

(3)

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700); 5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembar Negara 5587); sebagaimana telah dua kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4817);

7. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-2019 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 3); 8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010

tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 9. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 3

Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2009-2029 (Lembaran Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2010 Nomor 26, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 56);

10. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 2 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2013-2018 (Lembaran Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2014 Nomor 2, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 99).

(4)

12. Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Tengah Nomor 8 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2011-2031 (Lembaran Daerah Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2011 Nomor 8);

13. Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Tengah Nomor 2 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2016-2021.

1.3 MAKSUD DAN TUJUAN

Penyusunan Renstra Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2016-2021 ini dimaksudkan untuk meningkatkan kinerja SKPD dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya untuk mencapai visi, misi dan program yang telah ditetapkan dalam rangka mendukung tujuan pembangunan Kabupaten Lombok Tengah.

Adapaun tujuan penyusunan Rencana Strategis adalah untuk memberikan pedoman dalam penyusunan Rencana Kinerja Tahunan Diskoperindag, penguatan stokeholder dalam pelaksanaan Rencana Kinerja, evaluasi dan pelaporan atas kinerja dalam 5 (lima) tahun.

1.4 SISTEMATIKA PENULISAN

Penyusunan Renstra ini disusun dengan sistematika sebagai berikut:

HALAMAN JUDUL PENGANTAR BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 1.2 Landasan Hukum 1.3 Maksud dan Tujuan 1.4 Sistematika Penulisan

BAB II GAMBARAN PELAYANAN UMUM SKPD

2.1 Tugas Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD

2.2 Sumber Daya SKPD

(5)

2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD

1. Analisis Renstra K/L dan SKPD Provinsi NTB 2. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah 3. Analisis SWOT SKPD

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN

FUNGSI

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD

3.2 Telaahan visi-misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih

3.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra 3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah 3.5 Penentuan Isu-Isu Strategis

BAB IV. TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

4.1 TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH SKPD 1. TUJUAAN

2. SASARAN

4.2 STRATEGI DAN KEBIJAKAN 1. STRATEGI

2. KEBIJAKAN

BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN

INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

(6)

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN UMUM

2.1 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI SKPD

Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 1 A Tahun 2012 tentang perubahan atas Perda No 3 tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Lombok Tengah, Organisasi Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan kabupaten Lombok Tengah dipimpin seorang kepala dinas, yang membawahi 1 (satu) sekretariat dan 5 (lima) bidang. Sekretariat membawahi 2 (dua) sub bagian dan masing-masing bidang membawahi 3 (tiga) seksi.

Nama Jabatan : Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan

Unit Kerja : Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan

Instansi : Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan

Kabupaten Lombok Tengah

I. PERAN JABATAN

Memimpin, merencanakan, mengawasi, mengendalikan dan mengkoordinasikan kegiatan Dinas dalam menyelenggarakan urusan pemerintah yang menjadi kewenangan daerah dibidang Koperasi, USAHA KECIL MENENGAH, Perindustrian dan

Perdagangan.

II. URAIAN TUGAS

a. Merumuskan dan menetapkan visi, misi dan rencana strategis serta program kerja dinas;

b. Merumuskan kebijakan teknis dibidang Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan;

c. Mengkoordinasi penyusunan Rencana Kerja Tahunan, Rencana Kerja Anggaran/Dokumen Pelaksanaan Anggaran (RKA/DPA) dan Penetapan Kinerja Dinas;

d. Merumuskan kebijakan pengaturan, pembinaan dan pengembangan Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan;

e. Merumuskan Rencana Strategis, Rencana Kerja serta program dan kegiatan pengaturan, pembinaan dan pengembangan Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan;

(7)

pengklasifikasikan Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan;

g. Mengkoordinasi kerjasama antara Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan dengan pelaku ekonomi lain;

h. Memfasilitasi dukungan perkuatan modal terhadap Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan;

i. Mengkoordinasi kegiatan dalam rangka membina kerjasama dilingkungan Dinas dengan Dinas / Instansi lain yang terkait;

j. Mengawasi pelaksanaan program kerja bidang Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan; k. Mengendalikan dan mengawasi pelaksanaan pembangunan

dan perkembangan Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan;

l. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pengaturan, pembinaan dan pengembangan Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan;

m. Melaporkan pelaksanaan tugas kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah;

n. Melaksanakan tugas-tugas lain yang dilimpahkan oleh Bupati sesuai dengan bidang tugasnya;

III. TANGGUNG JAWAB

a. Kelancaran dan keefektifan pelaksanaan seluruh program dan kegiatan di Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan;

b. Tercapainya target Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan;

Nama Jabatan

: Sekretaris Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan

Unit Kerja : Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan

Instansi : Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan

Kabupaten Lombok Tengah

I. PERAN JABATAN

Memimpin, merencanakan, mengatur, mengawasi, dan mengkoordinasikan kegiatan bawahan dalam pelaksanaan kegiatan ketatausahaan Dinas yang meliputi urusan

perencanaan, keuangan, umum dan kepegawaian

(8)

a. Melaksanakan penyusunan Rencana Strategis, Rencana Kerja Tahunan dan Penetapan Kinerja lingkup Dinas;

b. Melaksanakan Penyusunan Rencana Kerja

Anggaran/Dokumen Pelaksanaan Anggaran (RKA/DPA) dan Program Kerja Dinas;

c. Melaksanakan pelayanan Teknis Administratif kepada seluruh Unit Kerja lingkup Dinas;

d. Merumuskan pedoman dan petunjuk tata laksana administrasi umum;

e. Mengkoordinasikan penyusunan Standar Pelayanan Minimal dan Standar Prosedur Tetap Pelaksanaan kegiatan lingkup dinas;

f. Merumuskan dan penjabaran kebijakan teknis penyelenggaraan administrasi umum, perencanaan, keuangan, kepegawaian dan perlengkapan;

g. Mengkoordinasikan penyusunan laporan pelaksanaan tugas dinas;

h. Melaksanakan koordinasi, konsultasi dan singkronisasi penyelenggaraan tugas kesekretariatan dengan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dan atau instansi terkait; i. Melaksanakan pengaturan, pembinaan dan pengelolaan

administrasi umum, perencanaan, keuangan, kepegawaian dan perlengkapan;

j. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas kesekretariatan;

k. Melaksanakan tugas-tugas lain yang dilimpahkan oleh atasan sesuai dengan tugasnya.

III. TANGGUNG JAWAB

a. Kelancaran dan keefektifan pelaksanaan seluruh program dan kegiatan di masing-masing Bidang dan Sub Bagian di Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan;

b. Laporan realisasi anggaran di Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan;

Nama Jabatan

: Kepala Bidang Pemberdayaan Koperasi Usaha Kecil Menengah (UKM)

Unit Kerja : Sub Bidang Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah

Instansi : Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan

Kabupaten Lombok Tengah

I. PERAN JABATAN

Memimpin, merencanakan, mengatur, mengawasi, dan

(9)

perencanaan, pembinaan, pengembangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, fasilitasi penyediaan pembiayaan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah.

II. URAIAN TUGAS

a. Merumuskan rencana/program kerja dan penetapan kinerja Bidang Pemberdayaan Kopersai dan Usaha Kecil Menengah;

b. Mengkoordinasikan penyususnan Rencana Kerja Anggaran / Dokumen Pelaksanaan Anggaran (RKA/DPA) seksi dibawahnya;

c. Merumuskan bahan pembinaan dan evaluasi bidang pemberdayaan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah;

d. Menginventarisir dan mendata keberadaan Koperasi, Usaha Kecil Menengah dalam rangka peningaktan kemitraan jaringan usaha, informasi dan publikasi bisnis, pengembangan sarana dan prasarana; e. Meningkatkan kemitraan dan jaringan usaha bagi Koperasi, Usaha Kecil Menengah dalam rangka mengembangkan kerjasama dan peluang usaha yang berkesinambungan;

f. Mengembangkan sarana dan prasarana Koperasi, Usaha Kecil Menengah dalam rangka meningkatkan produktifitas dan pemasaran;

g. Mendorong peningkatan akses pasar dan akses modal bagi koperasi, Usaha Kecil Menengah melalui peningkatan informasi dan publikasi bisnis dalam negeri dan luar negeri;

h. Memfasilitasi perlindungan bagi Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah untuk memperoleh Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI);

i. Membina dan mengevaluasi koperasi, Usaha Kecil Menengah tentang perkembangan usaha, dana dan fasilitasi lainnya dari pemerintah; j. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan

tugas bidang;

k. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang dilimpahkan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

III. TANGGUNG JAWAB

a. Kelancaran dan efektifitas pelaksanaan seluruh program dan kegiatan di Bidang Pemberdayaan Koperasi, Usaha Kecil Menengah b. Tercapainya terget pelaksanaan program kegiatan di Bidang

Pemberdayaan Koperasi, Usaha Kecil Menengah.

Nama Jabatan : Kepala Bidang Perkoperasian

Unit Kerja : Sub Bidang Perkoperasian

Instansi : Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan

Kabupaten Lombok Tengah

I. PERAN JABATAN

Memimpin, merencanakan, mengatur, mengawasi, dan

(10)

dan program bahan perumusan dan penjabaran kebijakan teknis, pemberian bimbingan kelembagaan, bimbingan usaha, proses

pendirian dan atau pembubaran Koperasi dibidang tanaman pangan, holtikultura, kehutanan, pekebunan, perikanan, peternakan, industri, perdagangan dan aneka usaha serta jasa

II. URAIAN TUGAS

a. Merumuskan rencana/program kerja dan penetapan kinerja Bidang Pemberdayaan Kopersai dan Usaha Kecil MenengahPerkoperasian; b. Mengkoordinasikan penyususnan Rencana Kerja Anggaran /

Dokumen Pelaksanaan Anggaran (RKA/DPA) seksi dibawahnya; c. Merumuskan bahan pembinaan dan evaluasi bidang perkoperasian; d. Melaksanakan bimbingan, melakukan pengolahan dan perubahan

anggaran dasar dan Akte Pendirian Koperasi;

e. Mengatur dan mengurus pendaftaran, pengesahan dan pembubaran Koperasi;

f. Melaksanakan Bimbingan bagi pengembangan kelembagaan dan usaha Koperasi;

g. Melaksanakan pembinaan administrasi pembukuan serta kegiatan usaha Koperasi;

h. Memantau pelaksanaan peraturan perundang-undangan dibidang perkoperasian

i. Memberi perlindungan hukum bagi pengembangan organisasi Koperasi;

j. Memotivasi Koperasi untuk melakukan kemitraan dengan pelaku usaha lain;

k. Menyiapkan bahan petunjuk teknis bagi pengembangan kelembagaan dan usaha koperasi;

l. Melaksanakan pembinaan, bimbingan teknis dan pengembangan kelembagaan dan usaha Koperasi;

m. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas bidang;

n. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang dilimpahkan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

III. TANGGUNG JAWAB

a. Kelancaran dan efektifitas pelaksanaan seluruh program dan kegiatan di Bidang Perkoperasian;

b. Tercapainya terget pelaksanaan program kegiatan di Bidang Perkoperasian.

Nama Jabatan : Kepala Bidang Perindustrian

Unit Kerja : Sub Bidang Perindustrian

Instansi : Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan

Kabupaten Lombok Tengah

I. PERAN JABATAN

(11)

mengkoordinasikan, kegiatan bawahan dalam melaksanakan

penyusunan kebijakan, pelaksanaan dan pembinaan teknis dibidang pengembangan perindustrian

II. URAIAN TUGAS

a. Merumuskan rencana/program kerja dan penetapan kinerja Bidang Perindustrian;

b. Mengkoordinasikan penyususnan Rencana Kerja Anggaran / Dokumen Pelaksanaan Anggaran (RKA/DPA) seksi dibawahnya; c. Menyelenggarakan pengaturan, pembinaan, pengawasan dan

pengendalian serta bimbingan teknis pengembangan bidang industri;

d. Merumuskan kebijakan teknis pengembangan perindustrian;

e. Mengkoordinasikan pelaksanaan pelayanan perijinan di bidang Perindustrian;

f. Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan pengembangan sarana industri, usaha industri dan bimbingan produksi sesuai;

g. Melaksanakan koordinasi dan pembinaan bersama instansi terkait terhadap pelaku usaha industri dan pemangku kepentingan terkait dalam rangka menciptakan iklim usaha yang kondusif;

h. Mengkoordinasikan pembinaan teknis Gugus Kendali Mutu (GKM) dan Asosiasi usaha di bidang perindustrian;

i. Mengkaji dan memberikan bimbingan teknis terhadap permasalah dibidang pengembangan perindustrian;

j. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas bidang;

k. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang dilimpahkan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

III. TANGGUNG JAWAB

a. Kelancaran dan efektifitas pelaksanaan seluruh program dan kegiatan di Bidang Perindustrian;

b. Tercapainya terget pelaksanaan program kegiatan di Bidang Perindustrian.

Nama Jabatan

: Kepala Bidang Perdagangan

Unit Kerja : Sub Bidang Perdagangan

Instansi : Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan

Kabupaten Lombok Tengah

I. PERAN JABATAN

Memimpin, merencanakan, mengatur, mengawasi, dan

(12)

penyusunan kebijakan, pelaksanaan dan pembinaan teknis di bidang Perdagangan

II. URAIAN TUGAS

a. Merumuskan rencana/program kerja dan penetapan kinerja Bidang Perindustrian;

b. Mengkoordinasikan penyususnan Rencana Kerja Anggaran / Dokumen Pelaksanaan Anggaran (RKA/DPA) seksi dibawahnya; c. Menyelenggarakan pengaturan, pembinaan, pengawasan dan

pengendalian serta bimbingan teknis pengembangan bidang Perindustrian;

d. Merumuskan kebijakan teknis pengembangan perdagangan;

e. Mengkoordinasikan pelaksanaan pelayanan perijinan di bidang Perdagangan;

f. Mengkoordinasikan pelaksanaan bimbingan usaha, metrologi, perlindungan konsumen dan distribusi barang;

g. Melaksanakan koordinasi dan pembinaan dalam rangka pengawasan dan pengendalian bidang perdagangan;

h. Mengkaji dan memberikan bimbingan teknis terhadap permasalah dibidang pengembangan perdagangan;

i. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas bidang;

j. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang dilimpahkan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

III. TANGGUNG JAWAB

a. Kelancaran dan efektifitas pelaksanaan seluruh program dan kegiatan di Bidang Perdagangan;

b. Tercapainya terget pelaksanaan program kegiatan di Bidang Perdagangan.

Nama Jabatan

: Kepala Bidang Kerjasama

Unit Kerja : Sub Bidang Kerjasama

Instansi : Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lombok Tengah

I. PERAN JABATAN

Memimpin, merencanakan, mengatur, mengawasi, dan

mengkoordinasikan, kegiatan bawahan dalam melaksanakan penyusunan kebijakan, pelaksanaan dan pembinaan teknis

penyelenggaraan Kerjasama Bidang Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan

(13)

a. Merumuskan rencana/program kerja dan penetapan kinerja Bidang Perindustrian;

b. Mengkoordinasikan penyususnan Rencana Kerja Anggaran / Dokumen Pelaksanaan Anggaran (RKA/DPA) seksi dibawahnya; c. Merumuskan kebijakan teknis program kerjasama Koperasi, Usaha

Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan dengan berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang berlaku; d. Memfasilitasi kerjasama antara industri kecil, menengah dan

industri besar serta sektor ekonomi lainnya;

e. Memfasilitasi kerjasama pengembangan Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Industri dan perdagangan melaluim kemitraan;

f. Melaksanakan hasil-hasil kerjasama luar negeri, kerjasama lintas sektoral dan regional untuk pemberdayaan industri dan perdagangan;

g. Melaksanakan koordiansi dan pembinaan dalam rangka pengawasan dan pengendalian kerjasama koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan;

h. Mengkaji dan memberikan pertimbangan teknis terhadap permasalahan dibidang kerjasama Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan;

i. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas bidang;

j. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang dilimpahkan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

III. TANGGUNG JAWAB

a. Kelancaran dan efektifitas pelaksanaan seluruh program dan kegiatan di Bidang Kerjasama;

(14)

STRUKTUR ORGANISASI

DINAS KOPERASI, UKM, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN Per 31 Desember 2015

RENSTRA DINAS KOPERASI, UKM, PERINDUSTRIAN DANPERDAGANGAN KAB. LOMBOK TENGAH TAHUN 2016-2021 KASUBBAG PERENCANAAN

DAN KEUANGAN KEPALA DINAS

SEKRETARIS

KASSUBAG UMUM DAN KEPEGAWAIAN

KEPALA BIDANG PERKOPERASIAN

KASI KELEMBAGAAN DAN PERIJINAN

KASI USAHA KOPERASI BIDANG PERTANIAN

KASI USAHA KOPERASI

KEPALA BIDANG

PEMBERDAYAAN KOPERASI UKM

KASI PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN UKM DAN

USP

KASI FASILITASI KASI PEMBERDAYAAN DAN

FASILITASI PERMODALAN

KEPALA BIDANG PERINDUSTRIAN

KASI TEKNOLOGI INDUSTRI KASI USAHA DAN PERINDUSTRIAN KASI PEMBINAAN DAN

PENGEMBANGAN

KEPALA BIDANG PERDAGANGAN

KASI PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI

KASI USAHA PERDAGANGAN KASI PENATAAN DAN

PENGEMBANGAN PRASARANA PERDAGANGAN

KEPALA BIDANG KERJASAMA

KASI PROMOSI, KEMITRAAN DAN SARANA PRASARANA

KASI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN DAN

WIRAUSAHA KASI PENGKAJIAN PEMBINAAN PENGENDALIAN

(15)

2.2 SUMBER DAYA SKPD

Sumber Daya pada Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lombok Tengah adalah sebagai berikut:

A. SUMBER DAYA MANUSIA / PNS

Jumlah Pegawai pada Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan per 31 Desember 2015 sebanyak 92 orang dengan jumlah PNS sebanyak 75 orang (Daftar DUK Terlampir) dan jumlah Pegawai Tidak Tetap (PTT) sebanyak 17 orang. Rasio jumlah pegawai berdasarkan latar belakang pendidikan sesuai dengan Tabel dan diagram dibawah ini:

Tabel 2.1

Jumlah Pegawai PNS dan PTT Berdasarkan Jenjang Pendidikan pada Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan

Kabupaten Lombok Tengah

NO. JENJANG PENDIDIKAN

PEGAWAI JUMLAH

(orang)

PERSENTASE (%)

I. Pegawai Negeri Sipil (PNS) 75

1. PNS Pendidikan S2 4 5

2. PNS Pendidikan S1 38 51

3. PNS Pendidikan SLTA

Sederajat

23 31

4. PNS Pendidikan SLTP

Sederajat

6 8

5. PNS Pendidikan SD

Sederajat

4 5

II. Pegawai Tidak Tetap (PTT) 17

1. PTT Pendidikan S2 0 0

2. PTT Pendidikan S1 3 18

3. PTT Pendidikan SLTA

Sederajat

9 53

4. PTT Pendidikan SLTP

Sederajat

2 1

5. PTT Pendidikan SD

Sederajat

3 18

(16)

Diagram Persentase Jumlah Pegawai PNS Berdasarkan Jenjang Pendidikan pada Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lombok Tengah

 PNS latar belakang pendidikan S2 sebanyak 4 orang atau 5,33% dari total 75 orang PNS

 PNS latar belakang pendidikan S1 sebanyak 38 orang atau 50,67% dari total 75 orang PNS

 PNS latar belakang pendidikan SLTA sebanyak 23 orang atau 30,67% dari total 75 orang PNS

 PNS latar belakang pendidikan SLTP sebanyak 6 orang atau 8,00% dari total 75 orang PNS

 PNS latar belakang pendidikan SD sebanyak 4 orang atau 5,33% dari total 75 orang PNS

(17)

Diagram Persentase Jumlah Pegawai PTT Berdasarkan Jenjang Pendidikan pada Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lombok Tengah

 PTT latar belakang pendidikan S2 sebanyak 0 orang atau 0% dari total 17 orang PTT

 PTT latar belakang pendidikan S1 sebanyak 3 orang atau 17,65% dari total 17 orang PTT

 PTT latar belakang pendidikan SLTA sebanyak 9 orang atau 52,94% dari total 17 orang PTT

 PTT latar belakang pendidikan SLTP sebanyak 2 orang atau 11,76% dari total 17 orang PTT

 PTT latar belakang pendidikan SD sebanyak 3 orang atau 17,65% dari total 17 orang PTT

(18)

Sumber daya lainnya yang dimiliki Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan perdagangan adalah sarana dan prasarana antara lain tanah, gedung/bangunan, peralatan dan mesin yaitu Kendaraan roda 2 (dua) dan roda 4 (empat), serta perlengkapan operasional kegiatan kemetrologian berupa alat uji UTTP dan Mobil Keliling serta berbagai sarana dan prasarana pendukung lainnya. Untuk lebih detailnya dapat dilihat di tabel dibawah ini.

Tabel 2.2 Sarana dan Prasarana Operasional Kegiatan Kantor

NO

. SARANA DAN PRASARANA

JUMLA

H KONDISI

1. Tanah

- Tanah Kantor pemerintah 2 2 buah baik - Tanah Bangunan Rumah

Negara.

1 1 buah baik

2. Peralatan dan Mesin

- Kendaraan Dinas Roda Empat

8 7 buah baik, 1 buah kurang baik

- Kendaraan Dinas Roda Dua 42 24 buah baik dan 18 kurang baik

- Lemari 46 42 buah baik, 4 buah rusak

- Meja 111 66 buah baik, 45 buah rusak

- Kursi 260 211 buah baik, 49 buah rusak

- Komputer PC dan PC lainnya (hardisk, UPS, Stabilizer)

23 14 buah baik, 9 buah rusak

- Laptop 33 31 buah baik, 2 buah rusak

- Printer 41 18 buah baik, 23 kurang baik

- Mesin Ketik 2 1 buah baik, 1 buah kurang baik

- Proyektor 3 2 buah baik, 1 buah rusak - Peralatan Kantor (Telpon,

fax, wireless, soundsystem, kamera dll)

22 16 buah baik, 6 buah rusak

- Peralatan Elektronik (TV, AC, Kipas angin, kalkulator, jam, dll)

15 7 buah baik, 8 buah rusak

- Peralatan kantor lainnya (gapura, genset, tangga hidrolik, timbangan, kompor gas, dll)

18 18 buah baik

- Papan (pengumuman, struktur, dll)

(19)

3. Gedung dan Bangunan

- Bangunan gedung kantor permanen dan bangunan Rumah negara.

7 7 buah baik

2.3 KINERJA PELAYANAN SKPD

Tingkat capaian kinerja Diskoperindag selama 5 ( lima) tahun yaitu tahun 2011 s/d 2015 dapat dilihat di tabel 2.3 dibawah ini.

Tabel 2.3

Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Koperasi, UKM,

Perindutrian Dan Perdagangan Kabupaten Lombok Tengah Sesuai Renstra 2011-2015

NO sesuai Tugas danIndikator Kinerja Fungsi SKPD

Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahunke- Rasio Capaian padaTahun

ke-1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4

1 UMKMmendapatkan bantuanyang

permodalan 75 85 85 85 85 80 80 84

2 Persentase penurunantunggakan dana

investasi pemda 5 7 7 9 7 10 5 6

3 Jumlahtersalurkan pada UMKMkredit20 20 20 20 20 127, 6

9 - Laju pertumbuhan industri kecil dan

menengah (%) 10,5 11 11,7 12,

25 12,5 12 9,71 9,71 6,86 6,17 1 1

(20)

NO sesuai Tugas danIndikator Kinerja Fungsi SKPD

Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahunke- Rasio Capaian padaTahun

ke-1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4

10 - Jumlah sentra-sentra industri unggulan 0 1 1 1 2 1 3 0 1 2 - 300 - 100 100

11 - Nilai Produksi 2.155.000 2.155

15 - Intensitas Pengawasan Barang

Beredar 1 1 2 2 2 5 6 5 12 12

18 Lajurealisasi pertumbuhanomzet perdagangan per tahun 7,85

8,1

Pencapaian Kinerja Pelayanan berdasarkan capaian sasaran pada Dinas Koperasi, UKM, Perindutrian Dan Perdagangan Kabupaten Lombok

Tengah

sesuai RPJMD 2011-2015

N

O SASARAN PROGRAM INDIKATOR KINERJA

TARGET

unit UMKM yang mendapatkan bantuan permodalan

(21)

usahawan tunggakan dana investasi pemda

5% 16,36% 69

milyar Jumlah kredittersalurkan pada UMKM

200 766 383

RATA-RATA CAPAIAN SASARAN 211

2

unit - Jumlah UMKM 2.358 6.967 295

org - Jumlah wirausaha baru 2.063 4.546 220

org - Jumlah serapan tenaga kerja UMKM

103.250 111.201 108 Program

Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi

unit - Jumlah Koperasi Aktif 455 495 109

unit - Jumlah koperasi berkualitas

311 295 95

RATA-RATA CAPAIAN SASARAN 165,4

3 Meningkatny n Industri Kecil dan Menengah

%

- Laju

pertumbuhan industri kecil dan menengah (%)

12,.5 6,17 49

sentra - Jumlah sentra-sentra industri unggulan

) - Nilai Produksi

232.081.00 Industri yang sudah memiliki GKM

30 30 100

unit - Jumlah produkyang sudah memiliki HAKI

9 11 122

unit - Jumlah produkyang sudah memiliki SNI

kali - Intensitas Pengawasan Barang Beredar

8.200 24.935 304

Program

(22)

Program peningkatan efesiensi perdagangan dalam negeri

%

Laju

pertumbuhan realisasi omzet perdagangan per tahun

9% 11,91% 132

(Rp.000 )

Retribusi pasar per tahun

(Rp.000) 1.000.000 2.802.641 280

RATA-RATA CAPAIAN SASARAN 226,7

Pencapaian Sasaran 1 RPJMD Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kab. Lombok Tengah adalah Meningkatnya Perlindungan dan Peningkatan peran usahawan lokal dalam pengelolaan SDA local. yang diukur oleh 3 (tiga) Indikator Utama yaitu UMKM yang mendapatkan bantuan permodalan, Persentase penurunan tunggakan dana investasi pemda dan Jumlah kredit tersalurkan pada UMKM .

Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi capaian sasaran tersebut antara lain :

1. Intensitas pendataan UMKM di Kabupaten Lombok Tengah guna melakukan identifikasi/klasifikasi kategori usaha-usaha mikro, kecil dan menengah terhadap upaya pemanfaatan sumber daya yang tersedia.

2. Sosialisasi bantuan-bantuan pembiayaan kepada UMKM dari pihak-pihak terkait baik dari pihak-pihak perbankan dengan pinjaman bersuku bunga rendah atau melalui dana KUR serta pemanfaatan dana hibah dari pemerintah pusat.

3. Pemberian bantuan sarana-prasarana kepada UMKM yang membutuhkan seperti bantuan peralatan dan mesin produksi dengan hasil dan kapasitas yang lebih baik serta bantuan sarana usaha perdagangan lainnya.

Adapun program yang mendukung pencapaian sasaran tersebut di atas adalah Program pengembangan sistem pendukung usaha bagi UMKM dengan beberapa kegiatan utama yaitu Sosialisasi Dukungan Informasi Penyediaan Permodalan dan kordinasi penggunaan dana pemerintah bagi usaha mikro kecil menengah. Program dan kegiatan ini menjadi penting karena melalui program dan kegiatan ini kami dapat memfasilitasi UMKM untuk mendapatkan informasi permodalan dari berbagai pihak seperti perbankan dan pihak-pihak lainnya.

Permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam upaya pencapaian target sasaran tersebut selama tahun 2011-2015 adalah : 1. Kurangnya upaya usahawan lokal dalam melihat dan

(23)

menciptakan dan memanfaatkan peluang-peluang usaha dikarenakan minimnya pengetahuan, informasi dan keterampilan. 2. Ketergantungan terhadap bantuan-bantuan permodalan yang

bersumber dari pemerintah, perbankan atau instansi lainnya.

3. Kemampuan mengakses permodalan dari lembaga-lembaga perbankan masih terbatas ( tidak bankable).

4. Pengembalian dana pinjaman yang tidak tepat waktu (kredit macet).

Untuk menyelesaikan beberapa permasalahan di atas, Pemda melalui Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan telah mengupayakan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Lebih mengoptimalkan sosialisasi-sosialisasi kepada UMKM tentang pemanfaatan sumber daya, bantuan permodalan dan pembinaan berkelanjutan.

2. Memfasilitasi KUMKM untuk sertifikasi hak atas tanah sehingga sertifikat tersebut dapat dijadikan jaminan untuk mengakses permodalan dari lembaga keuangan

3. Mengupayakan kerja sama dengan pihak perbankan dengan mengikutsertakan mereka pada forum-forum kemitraan, FGD dan temu usaha.

4. Bekerjasama dengan pihak-pihak terkait dalam pengembalian dana pinjaman baik yang bersumber dari pihak BUMN, Swasta, atau Pemda.

Indikator pencapaian sasaran no 2 yaitu Meningkatnya jumlah wirausaha baru dan kualitas UMKM diukur dengan beberapa indikator utama yaitu : Jumlah UMKM, Jumlah Wirausaha baru, Jumlah serapan tenaga kerja UMKM, Jumlah koperasi aktif dan jumlah koperasi berkualitas.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian target sasaran selama 2011-2015 antara lain:

1. Kompleksitas permasalah pendataan bagi wirausaha baru dikarenakan perkembangan jumlah wirausaha baru yang sangat dinamis.

2. Rendahnya pengetahuan, informasi dan keterampilan SDM KUMKM.

(24)

mindsetting kewirausahaan, bantuan mesin dan alat usaha dapat diwujudkan.

Masalah-masalah yang dihadapi selama tahun 2011-2015 dalam upaya mencapai target sasaran tersebut adalah :

1. Rendahnya motivasi berwirausaha karena mindset kebanyakan warga Lombok Tengah adalah belajar dan kuliah untuk menjadi pegawai negeri bukan untuk menjadi pengusaha.

2. Kompleksitas permasalahan pada pendataan wirausaha baru dikarenakan perkembangan wirausaha baru yang sangat dinamis 3. Kemampuan SDM (pengurus, pengawas dan anggota) KUMKM

yang sangat minim.

Upaya-upaya yang telah dilakukan antara lain:

1) Optimalisasi kegiatan-kegiatan yang bersifat mindsetting berwirausaha bagi calon wirausaha baru.Optimalisasi pelatihan calon wirausaha baru melalui kegiatan Bimtek dan pelatihan motivasi usaha serta Achivement Motivation Training (AMT). 2) Bimtek dan pelaksanaan pendataan UMKM atau wirausaha baru

oleh enumerator di tiap-tiap desa se kabupaten Lombok Tengah.

3) Pemberian bantuan peralatan/mesin atau sarana usaha untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi dan usaha bagi UMKM.

4) Melakukan pemeringkatan UMKM setiap tahun yang berfungsi melakukan cross check terhadap peningkatan usaha mikro menjadi kecil dan atau usaha kecil menjadi usaha menengah. Cross check pemeringkatan ini meliputi meliputi peningkatan modal usaha, jumlah penjualan pertahun, jumlah tenaga kerja dan hal-hal lainnya.

5) Optimalisasi kegiatan pelatihan manajemen dan pembukuan bagi koperasi-koperasi di Kabupaten Lombok Tengah.

Faktor-faktor yang mempengaruhi capaian Indikator sasaran no 3 yaitu Meningkatnya Jumlah Investasi Nasional dan Asing di Sektor Pariwisata dan Agribisnis antara lain : Lingkungan usaha yang kondusif, Sarana dan prasaran usaha yang memadai, Tingkat penguasaan teknologi yang baik, informasi peluang pasar dan pemasaran dan tingkat Perkembangan IKM di Kabupaten Lombok Tengah.

(25)

Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah, Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri, Program perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan, Program peningkatan dan pengembangan ekspor, Program peningkatan efesiensi perdagangan dalam negeri. Beberapa program tersebut menjadi unggulan dikarenakan program-program tersebut mampu menghadirkan kegiatan-kegiatan yang langsung dapat menyentuh kebutuhan masyarakat yang berdampak langsung pada peningkatan kualitas dan daya saing IKM serta meningkatkan nilai export dan Buyer luar negeri.

Permasalahan yang dihadapi dalam mencapai sasaran target tersebut dalam kurun waktu 2011-2015 adalah :

1. Belum kondusifnya tempat berusaha seperti pasar, lapak-lapak serta sarana-sarana promosi KUKM

2. Kurangnya keamanan serta kenyamanan tempat berusaha. 3. Tingkat SDM pelaku IKM yang masih rendah.

4. Kurangnya suplay bahan baku yang berkesinambungan. 5. Cara kerja/metode pelaku IKM belum efektif dan efesien. 6. Masih sederhananya peralatan dan mesin IKM.

7. Kurangnya pemahaman pelaku IKM tentang etika berbisnis dan pentingnya HKI serta SNI

8. Terbatasnya Sarana dan prasarana UTTP dan minimnya SDM yang memiliki kualifikasi penera/petugas tera

Adapun upaya-upaya yang dilakukan dalam menyelesaikan permasalahan di atas antara lain :

1. Aktif melakukan penertiban pasar, penataan PKL dan pemantauan terhadap peredaraan barang pokok, dan strategis lainnya serta BDKT

2. Bekerja sama dengan provinsi dalam melakukan tera ulang.

3. Memfasilitas pengusaha dan IKM dalam berbagai macam pameran-pameran bersekala nasional atau internasional melalui kegiatan promosi dalam negeri.

4. Memberikan Bimbingan teknis pemanfaatan media elektronik (website, email dan lainnya) dalam meningkatkan promosi dan pemasaran.

5. Memberikan pelatihan-pelatihan kepada pelaku IKM dalam peningkatan kualitas produk, desain, kemasan dan diversifikasi produk.

6. Melakukan sosialisasi pemahaman pentingnya SNI dan HKI bagi Pelaku IKM

(26)

8. Bekerjasama dengan provinsi dalam melaksanakan kegiatan Tera ulang serta berkordinasi dengan pusat guna memperoleh pelatihan Penera / petugas tera dan dana DAK Kemetrologian.

Tabel 2.5

Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Dinas Koperasi, UKM, Perindutrian Dan Perdagangan Kabupaten Lombok Tengah

ALOKASI BELANJA LANGSUNG (Rp)

TOTAL

2011 2012 2013 2014 2015

3.416.383.1

16 9.128.349.824 7.780.738.000 10.506.256.500 11.925.033.600 42.756.761.040 REALISASI (Rp) DAN PERSENTASE (%)

3.143.156.1

28 8.676.039.392 7.681.131.646 10.014.763.432 11.801.279.105 41.316.369.703

92% 95,04% 98,72% 95,32% 98,96% 96,63%

(27)

2.4 TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN PELAYANAN SKPD

1. Analisis Renstra K/L dan SKPD Provinsi NTB

Analisis Renstra K/L dan SKPD Provinsi NTB ditujukan untuk menilai keserasian, keterpaduan, sinkronisasi, dan sinergitas pencapaian sasaran pelaksanaan Renstra SKPD terhadap sasaran Renstra K/L dan Renstra SKPD Provinsi NTB sesuai dengan urusan yang menjadi kewenangan sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing SKPD. Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lombok Tengah menangani 3 (tiga) urusan yaitu urusan Koperasi dan UKM, Urusan Perindutrian dan Urusan Perdagangan. Ditingkat Propinsi Dinas yang menangani tiga urusan ini berada di 2 (dua) Dinas yaitu Dinas Koperasi dan UMKM serta Dinas Perindustrian dan Perdagangan. Dan untuk tingkat Pusat, ada 3 (tiga) Kementerian yang menangani 3 (tiga) urusan ini yaitu Kementerian Koperasi dan UKM RI, Kementerian Perindustrian RI dan Kementerian Perdagangan RI.

Tabel 2.6

Komparasi Capaian Sasaran Renstra SKPD

Terhadap Sasaran Renstra SKPD Provinsi dan Renstra K/L

No Indikator Kinerja

Capaian Permodalan dan Pelayanan Koperasi dan UKM

- Peningkatan Kemandirian Koperasi dan UMKM

- Meningkatkan Daya Saing Koperasi dan UMKM Dalam Pasar Global

Meningkatnya akses

permodalan bagi koperasi dan Usaha Mikro Kecil

2

Persentase penurunan tunggakan dana investasi pemda

16,36%

Meningkatnya skema, kapasitas dan jangkauan pembiayaan serta layanan

keuangan lainnya bagi koperasi dan UMKM

3 Jumlah kredit tersalurkan pada

UMKM 766

Meningkatnya volume dan kualitas

penyaluran dana bergulir bagi KUMKM

4 - Jumlah UMKM 6.967 Terfasilitasnya pemberdayaan KUMKM di daerah 5 - Jumlah

(28)

6 - Jumlah serapan tenaga kerja UMKM 111.201

Meningkatnya kontribusi UMKM dan koperasi dalam

8 - Jumlah koperasi berkualitas 295

Meningkatnya industri kecil dan menengah (%)

6,17

- Terbina dan tersuluhnya pelaku usaha industri kecil secara

berkesinambunga n

- Tersedianya sarana dan prasarana kluster industri yang memadai - Terwujudnya

pelaku usaha yang trampil

Meningkatnya peran IKM dalam perekonomian Nasional

10 - Jumlah sentra-sentra industri

unggulan 7

- Tersedianya Gelar Teknologi Tepat Guna (TTG) secara terpadu

- Terlaksananya bimbingan teknis secara terpadu - Tersedianya

fasilitas

penunjang sarana prasarana, penyediaan modal usaha yang memadai

Meningkatnya ketersediaan infrastruktur industri untuk mendukung pertumbuhan industri nasional

11 - Nilai Produksi 1.708.838.056

Meningkatnya peran industri dalam

perekonomian nasional

12 - Jumlah Industri yang sudah

memiliki GKM 30

Meningkatnya penguasaan teknologi industri dan Penerapan HKI

13 - Jumlah produk yang sudah

memiliki HAKI 11

14 - Jumlah produk yang sudah

memiliki SNI 5

15 - Intensitas Pengawasan

Barang Beredar 44

- Terawasinya peredaran barang dan jasa secara berkala

- Tersedianya alat uji yang standard dan Terseleksi serta terujinya standar ukur yang sesuai standar - Terlatihnya pelaku

usaha ekspor barang dan Tersedianya informasi peluang pasar

perdagangan luar

Meningkatnya perlindungan konsumen di daerah 16 Jumlah alat UTTP yang ditera per

tahun (unit) 24.935

17 nilai ekspor per tahun 83.533.608

Meningkatnya pertumbuhan ekspor barang nonmigas yg bernilai tambah dan jasa

18 Laju pertumbuhan realisasi omzet perdagangan per tahun

11,91% - Meningkatnya

(29)

negeri yang akurat - Terbina dan

tersuluhnya pelaku usaha industri kecil secara

berkesinambunga n

- Terbangunnya Los Pasar sesuai kebutuhan 19 Retribusi pasar pertahun (Rp.000) 2.802.641

Meningkatnya kualitas dan kuantitas sarana distribusi dan logistik nasional

Renstra Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2010 – 2015, indikator dan pencapaian sasarannya berkaitan dengan pencapaian indikator sasaran Renstra SKPD Provinsi NTB dan Renstra Kementerian. Komparasi capaian sasaran renstra Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lombok Tengah Yang menangani 3 (tiga) urusan yaitu urusan Koperasi dan UKM, Urusan Perindustrian serta urusan Perdagangan dengan renstra SKPD Provinsi dan Kementerian (K/L) antara lain pada indikator Jumlah UMKM, Jumlah wirausaha baru, jumlah koperasi berkualitas, jumlah koperasi aktif, UMKM yang mendapatkan bantuan permodalan, jumlah serapan tenaga kerja UMKM, jumlah kredit tersalurkan pada UMKM, jumlah produk yang telah memiliki HAKI, SNI dan Industri yang memiliki GKM, laju pertumbuhan industri kecil dan menengah, nilai produksi, jumlah sentra-sentra industri unggulan, Intensitas pengawasan barang beredar, laju pertumbuhan realisasi omzet perdagangan, retribusi pasar, jumlah alat UTTP yang ditera/tera ulang, dan nilai eksport pertahun. Renstra Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2010 – 2015 ada keterkaitan dan sinkronisasi dengan renstra Kementerian (K/L) dan propinsi terutama dalam hal pembinaan dan pemberdayaan dalam urusan Koperasi dan UKM, urusan Perindustrian dan urusan Perdagangan.

2. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah

(30)

fungsional. Sedangkan kawasan adalah wilayah yang memiliki fungsi utama lindung atau budidaya.

Telaahan rencana tata ruang wilayah ditujukan untuk mengidentifikasi implikasi rencana struktur dan pola ruang terhadap kebutuhan pelayanan SKPD.

Berdasarkan Perda Kabupaten Lombok Tengah No. 7 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2011-2031, Kabupaten Lombok Tengah memiliki Batas wilayah perencanaan Kabupaten adalah :

a. sebelah utara : Kabupaten Lombok Utara dan Kabupaten Lombok Timur;

b. sebelah selatan : Samudera Hindia;

c. sebelah barat : Kabupaten Lombok Barat; dan d. sebelah timur : Kabupaten Lombok Timur.

(31)

Tabel 2.7

Hasil Telaahan Struktur Ruang Wilayah Kabupaten Lombok Tengah

N

o Rencana StrukturRuang Struktur Ruang SaatIni

Indikasi Program

1. Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) di Praya

2. Pusat Kegiatan Lokal (PKL) terletak di Kopang, Sengkol dan Mujur. 3. Pusat Kegiatan

Lokal promosi (PKLp) terletak di Puyung, Mantang, Janapria, dan Selong Belanak. 4. Pusat Pelayanan

Kawasan (PPK) terletak di Teratak, Ubung, dan Pringgarata. 5. Pusat Pelayanan

Lingkungan (PPL) terletak di Desa Barabali, Selebung, Sukadana, Pengembur, Pengengat, Selebung Rembiga dan Langko, Saba, Bakan, Bonder, Mangkung, Mekarsari, Ganti, Sukaraja,

Kidang, Aik Bukak, Lantan, Tanak Beak, Aik Berik, Dasan Baru, Bebuak, Muncan, Ungga, Batu Jangkih, Pelambik, Bonjeruk, Pengenjek, Jelantik, Labulia, Sepakek,

1. Penataan pusat-pusat pertumbuhan wilayah dan ekonomi pertanian, dan perikanan 2. kawasan

perdagangan-jasa, industri, pendidikan, Pujut menjadi Pelabuhan Nasional 4. Bandara

Internasional Lombok (BIL) di Kecamatan Praya Barat

1. Program Pembinaan Pedagang Kakilima dan Asongan

1. Pendataan, Penataan , tidak sesuai dengan Usaha Kecil Menengah 5. Program

Pengembang an Industri Kecil dan Menengah

2. Lokasi usaha pelaku usaha (IKM/UMKM ) yang sebagian tidak sesuai dengan RTRW / aturan dan ketentuan lain

(32)

N

o Rencana StrukturRuang Struktur Ruang SaatIni

Indikasi Program

Sintung dan Bagu, dan Montong Terep Rencana

pengembangan sistem jaringan prasarana utama Sistem Jaringan Prasarana Lainnya

Hasil Telaahan Pola Ruang Wilayah Kabupaten Lombok Tengah

No Rencana Pola Ruang Pola Ruang Saat Ini

Indikasi Program

1. Kawasan Lindung terdiri atas :

1. Kawasan hutan lindung; 2. Kawasan resapan air. 3. Kawasan kawasan cagar budaya; dan 5. Kawasan

rawan bencana alam.

1. Agropolitan Aik Meneng yang meliputi Kecamatan Batukliang Utara, Kecamatan Kopang dan Kecamatan Janapria dengan sektor unggulan

Minapolitan di Kawasan Gerupuk dan Awang dengan sektor

unggulan perikanan dan industri

1. Program Pembinaan Pedagang Kakilima dan Asongan Usaha Kecil Menengah 4. Program

(33)

No Rencana Pola Ruang Pola Ruang Saat Ini konsumen dan pengamanan perdagangan

2. Kawasan Budidaya terdiri atas :

1. Kawasan industri mikro dan kecil (agroindustri dan kerajinan rumah tangga) di seluruh kecamatan Praya Tengah, Praya Timur, Pujut dan Janapria 5. Kawasan objek

wisata dan industri meliputi kerajinan gerabah di Kecamatan Praya Barat, kerajinan Kecamatan Praya Timur dan Janapria, kawasan Kuta dan sekitarnya di Kecamatan Pujut, Selong Belanak dan sekitarnya di Kecamatan Praya Barat dan

Kecamatan Praya Barat Daya, kawasan Sade dan sekitarnya di Kecamatan Pujut

(34)

Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lombok Tengah dalam merencanakan dan melaksanakan program dan kegiatan tetap berpedoman dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lombok Tengah dimana kawasan peruntukan industri terdiri atas kawasan industri mikro, kecil, menengah dan besar. Kawasan industri mikro dan kecil meliputi kawasan agroindustri dan kerajinan rumah tangga yang terdapat di seluruh kecamatan. Pengembangan Kawasan industri menengah dan besar diarahkan di Kecamatan Praya Tengah, Kecamatan Praya Timur, Kecamatan Pujut dan Kecamatan Janapria. Kawasan sentra kerajinan meliputi kerajinan gerabah di Kecamatan Praya Barat, kerajinan tenun di Kecamatan Jonggat dan kerajinan anyaman di Kecamatan Praya Timur dan Janapria dalam rangka menunjang pariwisata. Kawasan peruntukan jasa dan perdagangan diarahkan di Kawasan Perkotaan Praya dan skala kecamatan diarahkan di masing-masing ibukota kecamatan.

3. Analisis SWOT SKPD

Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten dalam usaha memberikan kinerja pelayanan dan pemberdayaan KUMKM dan IKM menghadapi berbagai tantangan seiring perkembangan ekonomi global. Dengan analisa SWOT dapat diidentifikasi dan dianalisa lingkungan internal dan eksternal di Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kabupaten Lombok Tengah tahun 2016-2021.

ANALISA LINGKUNGAN STRATEGIS

FAKTOR LINGKUNGAN

(35)

1) Komitmen dan Kebijakan Pemerintah khususnya didaerah terkait Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan sangat besar

2) Tersedianya keanekaragaman potensi sumber daya hayati dari segi kuantitatif yang cukup besar

3) Potensi pemanfaatan teknologi dan informasi serta sarana dan prasarana usaha yang tersedia.

4) Adanya komoditi unggulan indag yang kompetitif dan komparatif berkualitas ekspor.

5) Adanya wadah usaha yang berbadan hukum seperti koperasi.

b. KELEMAHAN (WEAKNESS)

1) Terbatasnya jumlah aparat Pembina KUMKM dan IKM yang berkompetensi dibidangnya.

2) Rendahnya jiwa kewirausahaan (enterpreneur) 3) Kurangnya penguasaan IPTEK dan IT.

4) Memiliki keterbatasan dalam bidang permodalan dan peluang pasar,

dan SDM.

5) Belum optimalnya koordinasi antar instansi dengan lembaga terkait lainnya

6) Belum optimalnya pelaksanaan kemetrologian dan perlindungan konsumen

2. LINGKUNGAN EKSTERNAL

a. PELUANG (OPPORTUNITIES)

1. Adanya keberpihakan kebijakan pemerintah dibidang

Koperasi, UKM, perindustrian dan perdagangan

2. Adanya dukungan pendanaan yang difasilitasi pemerintah

melalui program KUR dan bunga rendah pada perbankan.

3. Terbukanya Akses Jaringan Internet untuk promosi KUKM. 4. Meningkatnya iklim investasi terutama dalam bidang

(36)

5. Sektor industri KUKM baik barang dan jasa akan sangat

mendukung pariwisata terutama pasar global wisata religi (wisata halal) sehingga ada peluang UMKM dalam

memproduksi produk berlabel halal.

b. TANTANGAN (THREATS)

1. Lemahnya daya saing KUKM dalam memasuki era era global seperti Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)

2. Lemahnya akses informasi seperti informasi pasar, produk, modal, investasi.

3. Adanya tuntutan masyarakat/konsumen dalam mendapatkan pelayanan yang lebih baik seperti kenyamanan, kebersihan. 4. Perkembangan IPTEK dan IT meningkatkan tuntutan daya

saing produk

ANALISA SWOT RENCANA STRATEGIK

(37)

Faktor Internal

Kekuatan (Strengths)

1. Komitmen dan Kebijakan Pemerintah khususnya didaerah terkait Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan sangat besar 2. Tersedianya keanekaragaman

potensi sumber daya hayati dari segi kuantitatif yang cukup besar

3. Potensi pemanfaatan

teknologi dan informasi serta sarana dan prasarana usaha yang tersedia.

4. Adanya komoditi unggulan indag yang kompetitif dan komparatif berkualitas ekspor. 5. Adanya wadah usaha yang

berbadan hukum seperti koperasi.

Kelemahan (Weaknesses)

1. Terbatasnya jumlah aparat Pembina KUMKM dan IKM yang berkompetensi dibidangnya.

2. Rendahnya jiwa kewirausahaan (enterpreneur)

3. Kurangnya penguasaan IPTEK dan IT.

4. Memiliki keterbatasan dalam bidang permodalan dan peluang pasar, dan SDM. 5. Belum optimalnya koordinasi

antar instansi dengan lembaga terkait lainnya 6. Belum optimalnya

pelaksanaan kemetrologian dan perlindungan konsumen

Faktor Eksternal

Peluang (Opportunities) 1. Adanya

keberpihakan kebijakan pemerintah dibidang

Koperasi, UKM, perindustrian dan perdagangan

2. Adanya dukungan pendanaan yang difasilitasi pemerintah melalui program KUR dan bunga rendah pada perbankan.

3. Terbukanya Akses Jaringan Internet untuk

promosi KUKM.

4. Meningkatnya iklim investasi terutama dalam bidang pariwisata yaitu

dengan dipercepatnya pembangunan KEK “Mandalika”.

5. Sektor industri KUKM baik barang dan jasa akan sangat mendukung pariwisata terutama pasar global wisata religi (wisata

Tantangan (Threats)

1. Lemahnya daya saing KUKM dalam memasuki era era global seperti Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2. Lemahnya akses informasi

seperti informasi pasar, produk, modal, investasi. 3. Adanya tuntutan

masyarakat/konsumen dalam mendapatkan pelayanan yang lebih baik seperti kenyamanan, kebersihan.

(38)

halal) sehingga ada peluang UMKM dalam memproduksi produk berlabel halal.

Strategi S – O :

1. Menyusun program kerja Koperindag

2. Meningkatkan dan mengembangkan SDM pelaku usaha

3. Revitalisasi lembaga-lembaga ekonomi masyarakat

4. Revitalisasi produk UMKM yang berdaya saing

5. Meningkatkan dukungan sarana dan prasarana koperindag 6. Meningkatkan promosi, iklim investasi usaha dalam

mendukung pariwisata.

7. Mengumpulkan dan menyusun data profil usaha baik produk dan badan usaha/perusahaan.

8. Meningkatkan diversifikasi komoditas perdagangan. 9. Menumbuhkembangkan kuantitas dan kualitas eksportir

Strategi W – O :

1. Menyusun rencana kebutuhan SDM koperindag.

2. Menyusun rencana pembinaan dan pengembangan SDM pelaku usaha koperindag.

3. Menyusun dan menyiapkan sarana dan prasarana koperindag. 4. Memfasilitasi pelaku usaha dalam akses permodalan.

5. Memfasilitasi pelaku usaha dalam mengaplikasi teknologi terapan. 6. Meningkatkan kuantitas dan kualitas SDM dan Peralatan UTTP

Kemetrologian.

7. Menumbuhkan kemandirian dan meningkatkan wawasan dan motivasi pelaku usaha koperindag dibidang promosi dan informasi. 8. Mengadakan kerja sama/ kemitraan dengan lembaga keuangan

pemerintah, swasta, dan lembaga lainnya.

Strategi S – T :

1. Meningkatkan koordinasi dengan instansi dan lembaga science dan tekhnology mengenai budi daya dan litbang SDA

2. Meningkatkan kemampuan profesinalisme SDM koperindag 3. Meningkatkan kepedulian masyarakat pelaku industri terhadap

dampak lingkungan

4. Memfasilitasi pelaku usaha dalam mendapatkan sertifikasi produk.

Strategi W – T :

1. Mengefektifkan

strategi koordinasi dengan lembaga/ dinas instansi terkait .

2. Mengefektifkan

keberadaan peran asosiasi industry.

3. Merencanakan

pembentukan cluster pada sentra industri komoditi unggulan.

4. Meningkatkan

(39)

BAB III

ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN

FUNGSI

3.1 IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI PELAYANAN SKPD

Berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan pada Dinas permasalahan yang ada dan disajikan dalam tabel 3.1 dibawah ini.

Tabel 3.1

Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi SKPD Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lombok

Tengah

Capaian/ Kondisi Saat ini

Faktor yang Mempengaruhi

Permasalahan

Masih rendahnya kualitas

manajemen usaha Koperasi

Rendahnya rasio antara jumlah pembina koperasi dengan jumlah koperasi

masih rendahnya kapasitas dan kompetensi (inovasi, kereativitas dan

kewirausahaan ) pengelola koperasi,

Banyak UMKM yang belum dapat mengakses

permodalan dari Lembaga

Keuangan

Kurangnya diklat administrasi usaha dan kurangnya sosialisasi mengenai tata cara akses kredit dari lembaga keu-angan

Kurangnya sistem administrasi usaha dan jaminan usaha

Sulitnya akses untuk memperoleh modal usaha dari

persyaratan Kualitas dan

kuantitas produk UMKM/IKM masih rendah

Keterbatasan pengetahuan UMKM/IKM dalam pemanfaatan

Dukungan dari stakeholder masih kurang

Rendahnya Daya Saing Produk

(40)

Capaian/ Kondisi Saat ini

Faktor yang Mempengaruhi

Permasalahan

kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana perdagangan

Keterbatasan anggaran yang berkaitan dengan revitalisasi sarana dan prasarana perdagangan

Kesadaran pelaku usaha dalam

memanfaatkan dan menjaga sarana dan prasarana yang ada

Belum optimalnya pendataan, Penataan dan pengelolaan pasar rakyat dan PKL

Kurang optimalnya perlindungan konsumen

Keterbatasan alat dan personil yang memiliki

kemampuan kemetrologian dan menangani/menga wasi barang B3 (barang

berbahaya dan beracun)

Kurangnya pengetahuan dan Kesadaran pelaku usaha dalam

menera/tera ulang alat UTTP serta penggunaan ulang alat UTTP dan Pengawasan Barang B3

Selanjutnya, dianalisis isu-isu strategis yang berhubungan atau mempengaruhi SKPD dari faktor-faktor eksternal lainnya dengan mengisi tabel sebagai berikut:

Tabel 3.2

Identifikasi Isu-Isu Strategis (Lingkungan Eksternal) SKPD Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan

No Dinamika Isu Strategis

Internasional Dinamika Nasional Regional/LokalDinamika Lain-lain

(41)

1

2.

3.

Berakhirnya Millenium

Development Goal (MDGs) Tahun 2015 dan mulainya Sustainable

Development Goals (SDGs) yaitu sebuah dokumen yang akan menjadi sebuah acuan dalam kerangka

pembangunan dan perundingan negara-negara di dunia

Pada Tahun 2015, semua negara anggota ASEAN sepakat untuk mewujudkan integrasi ekonomi yang lebih nyata yakni melaui adanya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) (ASEAN Economic Community/AEC) dan ASEAN – Cina Free Trade Area (ACFTA)

Pada tahun 2020 akan berlaku juga One World Trade (satu perdagangan dunia) oleh WTO

1. Amanat Undang-Undang

- UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

- UU No 7 Tahun 2014 tentang

Perdagangan - Undang-Undang No.

3 tahun 2014 tentang Perindustrian - UU No. 20 Tahun

2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

- Dibatalkannya UU No 17 tahun 2012 tentang

Perkoperasian oleh MK sehingga kembali ke UU No.

- Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional. - Mewujudkan

kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi dan domestik. Lombok Tengah (ATM)

4. Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika

Permasalahan yang terkait dengan Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan adalah sebagai berikut:

1. Koperasi belum dikelola secara profesional dan akuntabel karena masih rendahnya kapasitas dan kompetensi (inovasi, kerativitas dan kewirausahaan) pengelola koperasi dan rendahnya rasio jumlah pembina koperasi dengan jumlah koperasi.

2. Masih rendahnya akses UMKM memperoleh modal usaha dari perbankan/lembaga keuangan/pembiayaan terkendala kurangnya sistem administrasi usaha dan jaminan usaha. 3. Masih rendahnya daya saing produk UMKM/IKM dimana

(42)

4. Belum optimalnya pendataan, penataan dan pengelolaan pasar rakyat dan PKL akibat keterbatasan anggaran revitalisasi sarana dan prasarana perdagangan serta kurangnya kesadaran pelaku usaha dalam memanfaatkan dan menjaga sarana dan prasarana yang ada.

5. Belum optimalnya pelaksanaan tera/tera ulang alat UTTP dan pengawasan barang berbahaya dan beracun (B3) akibat keterbatasan alat dan personil yang memiliki kemampuan kemetrologian dan menangani/mengawasi barang berbahaya dan beracun (B3).

3.2 TELAAHAN VISI, MISI DAN PROGRAM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH TERPILIH

Visi Bupati Terpilih dan menjadi visi pembangunan Kabupaten Lombok Tengah dalam jangka waktu 2016-2021,

yaitu “Terwujudnya Masyarakat Lombok Tengah Yang

Beriman, Sejahtera dan Bermutu”. Visi Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2016-2021 ini sangat terkait dengan keinginan Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah untuk mewujudkan pembangunan yang berkesinambungan yaitu terwujudnya masyarakat Lombok Tengah yang sejahtera dengan dilandasi oleh kualitas hidup masyarakat yang bermutu di segala aspek kehidupan dan disertai dengan pengamalan nilai-nilai agama.

Misi Bupati terpilih dalam mewujudkan visi tersebut terdiri dari 5 misi antara lain :

1. Meningkatkan Kerukunan, Kedamaian Dan Keharmonisan Kehidupan Bermasyarakat Dan Beragama Melalui Revolusi Mental Dengan Mengedepankan Nilai Nilai Agama Dan Kearifan Lokal.

2. Meningkatkan Kesejahteraan Sosial, Kecerdasan Dan Kesehatan Masyarakat Dengan Mengedepankan Keadilan Dan Kesetaraan Gender

(43)

4. Menjaga Keselarasan, Keserasian Dan Keterpaduan Pembangunan Kawasan Dan Antar Kawasan Dengan Dukungan Infra Struktur Yang Memadai

5. Mewujudkan Kepemerintahan Yang Baik Dan Kepastian Hukum Dengan Dukungan Birokrasi Yang Memiliki Pelayanan Publik Berkualitas.

Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lombok Tengah mendukung pencapaian target pembangunan dari Misi ke-3 Bupati Terpilih

yaitu “Mendorong Kemajuan Ekonomi Daerah dan

Kemakmuran Masyarakat Melalui Perkuatan Struktur Ekonomi Masyarakat dengan Dukungan Stabilitas Kamtibmas” dan Misi Ke-5 yaitu ”Mewujudkan Kepemerintahan yang baik dan Kepastian Hukum dengan Dukungan Birokrasi Yang memiliki Pelayanan Publik Berkualitas”.

Dalam tabel 3.3 berikut disajikan Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan SKPD Terhadap Pencapaian Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Lombok Tengah pada Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lombok Tengah

Tabel 3.3

(44)

Terhadap Pencapaian Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah

Visi: Terwujudnya Masyarakat Lombok Tengah Yang Beriman, Sejahtera dan Bermutu

No KDH dan Wakil KDH terpilihMisi dan Program Pelayanan SKPDPermasalahan Faktor

Penghambat Pendorong

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Misi ke-3 Mendorong

Kemajuan Ekonomi Daerah dan Kemakmuran

Masyarakat Melalui

Perkuatan Struktur Ekonomi Masyarakat dengan

Dukungan Stabilitas Kamtibmas

Program :

6.Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi

7.Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah

8.Pengembangan industri kecil dan menengah

9.Peningkatan efisiensi perdagangan dalam negeri

10. Program pembinaan pedagang kakilima dan asongan

11. Program

perlindungan konsumen dan Pengamanan perdagangan

Pembinaan Koperasi belum optimal

Kurangnya Rasio jumlah Aparatur Pembina Koperasi dengan Jumlah Koperasi

1. Tingginya komitmen Pemda Lombok Tengah terkait pemberdayaan Koperasi, UKM, Perindustrian kebijakan yang telah dikeluarkan 3. Keamanan dan

kenyamanan berusaha terjamin. Sulitnya akses

untuk

memperoleh modal usaha dari perbankan/lemba ga

keuangan/pembia yaan mikro terkendala pemahaman dan beberapa

persyaratan

Belum optimalnya koordinasi antar instansi terkait dan lembaga keuangan/perbank an

Dan Belum dimilikinya data yang valid seluruh potensi KUMKM

Rendahnya Daya Saing Produk UKM/Industri kecil menengah (IKM)

Terbatasnya

Sumber Daya KUMKM/IKM yang berkualitas

Belum optimalnya pendataan, Penataan dan pengelolaan pasar rakyat dan PKL

Keterbatasan anggaran yang berkaitan dengan revitalisasi sarana perdagangan Belum optimalnya

pelaksanaan tera/tera ulang UTTP dan Pengawasan Barang B3

Keterbatasan alat dan personil yang memiliki

kemampuan kemetrologian dan menangani/menga wasi barang B3

2 Misi ke-5 Mewujudkan Kepemerintahan yang baik dan Kepastian Hukum dengan Dukungan Birokrasi Yang memiliki Pelayanan Publik Berkualitas

Program :

1. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur

2. Program pelayanan administrasi perkantoran 3. Program peningkatan

pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan

Terbatasnya jumlah sarana dan prasarana yang memadai

Keterbatasan anggaran

stakeholder untuk pengadaan sarana jumlah SDM yang memiliki

kemampuan dibidang

(45)

3.3 TELAAHAN RENSTRA K/L DAN RENSTRA

Rencana Stategis Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kabupaten Lombok Tengah merupakan bentuk pengembangan dari Visi dan Misi dari Bupati dan Wakil Bupati terpilih yang telah ditetapkan dan tertuang dalam RPJMD. Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lombok Tengah menangani 3 (tiga) urusan yaitu urusan Koperasi dan UKM, Urusan Perindustrian dan Urusan Perdagangan. Ditingkat Propinsi Dinas yang menangani tiga urusan ini berada di 2 (dua) Dinas yaitu Dinas Koperasi dan UMKM serta Dinas Perindustrian dan Perdagangan. Dan untuk tingkat Pusat, ada 3 (tiga) Kementerian yang menangani 3 (tiga) urusan ini yaitu Kementerian Koperasi dan UKM RI, Kementerian Perindustrian RI dan Kementerian Perdagangan RI. Telaahan Renstra K/L dan Renstra ini untuk mengidentifikasi faktor yang menghambat dan mendorong dari pelayanan Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kabupaten Lombok Tengah yang mempengaruhi permasalahan pelayanan dinas ditinjau dari sasaran jangka menengah renstra K/L atau renstra Dinas di propinsi.

Tabel 3.4

Permasalahan Pelayanan Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan berdasarkan Sasaran Renstra K/L dan SKPD Propinsi beserta

Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya

No Menengah Renstra K/LSasaran Jangka dan SKPD Propinsi

Permasalahan Pelayanan Dinas Koperasi,

UKM, Perindustrian dan Perdagangan

Sebagai Faktor

Penghambat Pendorong

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Meningkatnya kontribusi KUMKM dalam perekonomian melalui

pengembangan komoditas berbasis koperasi/ sentra di sektor-sektor unggulan

1. Koperasi belum dikelola secara profesional dan akuntabel

2. Sulitnya akses untuk memperoleh modal usaha dari

perbankan/lembaga keuangan/pembiayaan mikro terkendala pemahaman dan beberapa persyaratan 3. Rendahnya Daya Saing

Produk UKM/Industri kecil menengah (IKM) 4. Belum optimalnya

pendataan, Penataan

1. Kurangnya antar instansi terkait dan lembaga Pemda Lombok Tengah terkait pemberdayaan Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan yang dibuktikan melalui

berbagai kebijakan yang telah dikeluarkan 2. Tingkat

Pertumbuhan ekonomi Lombok Tengah diatas 2. Meningkatnya daya

saing koperasi dan UMKM

3. Meningkatnya wirausaha baru dengan usaha yang layak dan

Gambar

Tabel 2.1Jumlah Pegawai PNS dan PTT Berdasarkan Jenjang Pendidikan
Tabel  2.2  Sarana  dan  Prasarana  Operasional  Kegiatan
Tabel 2.3Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Koperasi, UKM,
Tabel 2.4Pencapaian Kinerja Pelayanan berdasarkan capaian sasaran pada
+7

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Dalam kuesioner ini nantinya terdapat rancangan pertanyaan yang secara logis berhubungan dengan keputusan kepemilikan asuransi jiwa di Surabaya sebagai variabel

a) Terapis meminta pasien menceritakan apa yang dilakukan pada saat mengalami halusinasi, dan bagaimana hasilnya. Ulangi sampai semua pasien mendapat giliran. b) Berikan pujian

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menganalisis pengaruh pengeluaran pemerintah bidang pendidikan terhadap IPM di Provinsi Jawa Tengah tahun 2009-2013; (2) menganalisis

Akhirnya ciri penting yang membedakan pembagian ilmu menurut ragam dengan menurut jenis pengetahuan ialah bahwa yang terdahulu merupakan suatu skema yang tertutup.. Ini

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas repelen terhadap beberapa kombinasi komposisi minyak atsiri rimpang bengle (Zingiber cassumunar Roxb.) dan minyak sereh

[r]

Tindakan Uesugi Kenshin membatalkan rencana perangnya terhadap klan Takeda di provinsi Kai dan klan Hojo di Odawara setelah mendengar berita kematian Nagao Masakage meskipun

ALUR