• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Daya Saing Ekonomi di Kabupaten Tapanuli Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Daya Saing Ekonomi di Kabupaten Tapanuli Utara"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Daya saing ekonomi menunjukkan kemampuan suatu wilayah menciptakan

nilai tambah untuk mencapai kesejahteraan yang tinggi dan berkelanjutan dengan

tetap terbuka pada persaingan domestik. Daya saing daerah mencakup aspek yang

lebih luas dari sekedar produktivitas atau efisiensi pada aras mikro perusahaan.

Hal ini mendefenisikan daya saing daerah sebagai “kemampuan suatu

perekonomian” dari pada “kemampuan sektor swasta atau perusahaan”. Pelaku

ekonomi bukan hanya perusahaan tetapi meliputi rumah tangga, pemerintah, dan

agen-agen ekonomi lainnya. Tujuan akhir dari peningkatan wilayah atau daya

saing perekonomian adalah untuk meningkatkan tingkat kesejahteraan penduduk

di wilayah tersebut (Abdullah, dkk 2003).

Sejalan dengan adanya proses pelaksanaan otonomi daerah dan

desentralisasi fiskal, kewenangan yang sangat besar telah diberikan kepada

pemerintah daerah. Dengan demikian pemerintah kabupaten maupun kota

mempunyai peran besar dalam mengatur dan mengelola perekonomian daerahnya

sendiri. Pelimpahan wewenang itu telah membuka banyak kesempatan emas bagi

pemerintah daerah untuk meningkatkan kemakmuran masyarakatnya melalui

inovasi, peningkatan transparansi dan akuntabilitas, serta menciptakan tata kelola

ekonomi daerah yang lebih kompetitif dan berdaya saing tinggi.

Tidak bisa dipungkiri bahwa daya saing yang baik secara langsung akan

(2)

lebih baik. World Economic Forum (WEF) merilis datadalam forum yang bertajuk

“Global Competitiveness Report “ tahun 2014/2015 dan mengumumkan bahwa

posisi indeks daya saing global Indonesia menempati posisi 34 dari 144 negara

yang disurvei. Pencapaian ini membaik empat peringkat dibandingkan posisi

tahun 2013/2014 di posisi 38. Namun Indonesia masih tertinggal dari beberapa

negara-negara Asia Tenggara lainnya yaitu, Singapura yang berada di peringkat

ke-2, Malaysia yang berada di peringkat ke-20, dan Thailand yang berada di

peringkat ke-31. Dan hanya unggul dari dua negara Asia Tenggara yakni Filipina

di peringkat ke-52, Vietnam di peringkat ke-68. Untuk wilayah Asia Pasifik,

Indonesia tetap berada dibawah Jepang (6), Hong Kong (7), Taiwan (14), Selandia

baru (17), Malaysia (20), Australia (22), Korea Selatan (26), dan Republik Rakyat

Tiongkok (28).

Bersumber dari laporan yang dirilis World Economic Forum diatas, dapat

disimpulkan bahwa posisi daya saing Indonesia masih tergolong lemah dibanding

negara-negara lainnya bahkan di wilayah Asia Tenggara Indonesia belum mampu

mengimbangi negara-negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, maupun

Thailand. Ketertinggalan posisi daya saing Indonesia terkait dengan adanya

infrastruktur yang belum memadai, birokrasi yang tidak efisien dan terkesan

berbelit-belit, juga penentuan kebijakan dan regulasi yang tidak stabil.

Berdasarkan hasil dari penelitian PPSK Bank Indonesia dan LP3E

FE-UNPAD (2008) dalam neraca daya saing daerah, Kabupaten Tapanuli Utara

berada di peringkat 275 secara keseluruhan dalam daya saing daerah dari 434

(3)

lainnya di Provinsi Sumatera Utara seperti Kota Medan di peringkat 23,

Kabupaten Asahan yang berada di peringkat 73, Kabupaten Deli Serdang di

peringkat 95, dan kota yang letaknya berada disebelah kabupaten Tapanuli Utara

yaitu Kota Sibolga di peringkat 131. Berdasarkan input perekonomian daerah,

Kabupaten Tapanuli Utara berada di peringkat 332. Berdasarkan infrastruktur,

SDA dan lingkungan, Kabupaten Tapanuli Utara berada di peringkat 304.

Untuk meningkatkan daya saing ekonomi suatu daerah, maka salah satu hal

yang paling utama yakni meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)

yang ada di Kabupaten Tapanuli Utara yang diukur melalui Indeks Pembangunan

Manusia. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan pengukuran

perbandingan dari

semua negara seluruh dunia. Konsep IPM yang dikembangkan oleh Perserikatan

Bangsa-Bangsa (PBB), menetapkan peringkat kinerja pembangunan manusia pada

skala 0,0 – 100,0 dengan mengklasifikasikan 4 kategori yaitu, tinggi (IPM lebih

dari 80,0), menengah atas (IPM antara 66,0 – 79,9), menengah bawah (IPM antara

50,0 – 65,9), rendah ( IPM kurang dari 50).

Berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2014,

menyebutkan bahwa nilai IPM Kabupaten Tapanuli Utara, memiliki nilai sebesar

75,81 angka ini masih berada pada kriteria menengah, berarti pembangunan

manusia masih harus lebih ditingkatkan agar produktivitas masyarakat semakin

meningkat dan bermanfaat bagi modal pembangunan kabupaten Tapanuli Utara

dan bukan menjadi beban pembangunan. Namun IPM Tapanuli Utara masih

(4)

Tebing Tinggi (77,96) Kota Binjai (77,79), Kabupaten Tobasa (77,49), Kabupaten

Deli Serdang (76,82), Kabupaten Karo (76,76), Kota Padang Sidimpuan (76,31),

dan Kota Sibolga (76,16). Untuk lebih siap berdaya saing, Kabupaten Tapanuli

Utara harus meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sehingga

menghasilkan SDM yang lebih berkualitas, produktif, dan unggul.

BPS Kabupaten Tapanuli Utara menyebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi

Kabupaten Tapanuli Utara pada tahun 2013 sebesar 6,05 persen. PDRB ADHB

Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2013 atas dasar harga berlaku sebesar 5121,10

miliar rupiah dan atas dasar harga konstan sebesar 1914,42 miliar rupiah.

Persaingan antar daerah yang semakin ketat, membuat pemerintah daerah

tak terkecuali Kabupaten Tapanuli Utara dituntut untuk lebih menyiapkan

daerahnya sebaik mungkin agar dapat menarik investasi ke Kabupaten Tapanuli

Utara. Dengan demikian untuk meningkatkan daya saing ekonomi daerah perlu

dikembangkan sentra-sentra ekonomi daerah. Serta kesiapan pemerintah daerah

secara sungguh-sungguh dalam menata pengembangan kelembagaan, membuat

kebijakan pemerintah daerah yang lebih strategis, meningkatkan kualitas sumber

daya manusia (SDM), reformasi birokrasi, hingga pemberdayaan ekonomi daerah

secara menyeluruh merupakan kunci dalam pembangunan ekonomi daerah yang

kompetitif dan memiliki daya saing yang tinggi. Berdasarkan latar belakang

diatas, penulis mengangkat penelitian ini berjudul Analisis Daya Saing Ekonomi

(5)

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang

menjadi dasar dalam penelitian ini adalah faktor - faktor apa saja yang menjadi

penentu daya saing ekonomi Kabupaten Tapanuli Utara tahun 2015.

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan diatas, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

faktor- faktor penentu daya saing Kabupaten Tapanuli Utara tahun 2015.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah :

1. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan untuk menambah

pengetahuan tentang kondisi daya saing perekonomian Kabupaten Tapanuli

Utara, Sumatera Utara.

2. Sebagai bahan masukan, koreksi maupun bahan pertimbangan oleh kepala

daerah maupun instansi terkait dalam mengambil keputusan atau kebijakan

dalam rangka meningkatkan daya saing ekonomi sehingga mampu mendorong

kesejahteraan daerahnya.

3. Sebagai tambahan informasi dan referensi untuk melakukan penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Terimakasih kepada masyarakat Bagan Percut khususnya para pedagang kuliner, dan juga tak lupa terimakasih kepada para relasi pedagang kuliner yang ada di wisata

Berbagai ukuran kapal perikanan pukat cincin ( purse seine ) dan jaring insang ( gill net ) yang beroperasi di daerah penangkapan ikan ( Fishing ground ) berpengaruh

Fisheye lens is widely used in such fields as robot navigation, target detection and so on. Fisheye lens calibration is the first step of image processing. This paper focuses on

Seluruh dana yang diperoleh dalam rangka Penambahan Modal dengan HMETD setelah dikurangi dengan biaya-biaya terkait akan dipergunakan untuk modal kerja, sedangkan

[r]

Mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai tugas, fungsi, dan kewenangan masing-masing untuk melakukan percepatan dalam pelaksanaan pengadaan barang/jasa

© 2011 Bali Botanic Garden, Indonesian Institute of Sciences, Baturiti, Tabanan, Bali, Indonesia – 82191 available at http://www.krbali.lipi.go.id. Pteris biaurita Pteris biaurita

Aplikasi ini dibuat bertujuan untuk memberikan keterangan tentang gejala-gejala penyakit khusus keluhan mulut, lidah, dan tenggorokan, dimana di dalamnya terdiri dari banyak macam