66
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. (2008)a. Lengkuas Merah. http://www.plantamor.com/index. php? Plant. Diakses 10 januari 2014.
Anonim. (2008)b. Sampo Anti Ketombe.
Diakses 12 Februari 2014.
Anonim. (2009). Lengkuas Merah: Mengobati Brhonkhitis, Diare, Hingga ejakulasi Dini
Achroni, K. (2012). Semua Rahasia Kulit Cantik dan Sehat Ada Disini. Jogjakarta: PT. Buku Kita. Halaman 61, 63
Anief, M. (2000). Farmasetika. Yogyakarta: UGM Press. Halaman 182.
Apriyantono. (1989). Analisis Pangan. Bogor: IPB Press. Halaman 42.
Cadin C. (1998). Isolated dandruff. Editor: Baran dan Maichbach. Dalam Textbook Of Cosmetic Dermatology. Edisi Kedua. London: Martin Dunit. Halaman 193-200.
Cowan, MM. (1999). Plant Product as Antimicrobial Agent. Clinical microbiology. Review. 12: 564-582.
Dalimartha, S. (2009). Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid 6. Cetakan I. Jakarta: Pustaka Bunda. Halaman 89-94.
Depkes RI. (1979). Farmakope Indonesia. Edisi ketiga. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Halaman 9, 33, 659, 748.
Depkes RI. (1995). Farmakope Indonesia. Edisi keempat. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Halaman 891-898, 1154.
Depkes RI. (2000). Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Cetakan Pertama. Jakarta: Ditjen POM. Halaman 17, 31-32.
Difco Laboratories. (1977). Difco manual of Dehydrated Culture Media and Reagents for Microbiology and Clinical Laboratory Procedures. Edisi kesembilan. Detroit Michigan: Difco Laboratories. Halaman 32-33, 64.
Ditjen POM. (1985). Formularium Kosmetik Indonesia. Cetakan Pertama. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Halaman 225-286.
67
Ditjen POM. (1977). Materia Medika Indonesia. Jilid I. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Halaman 40-45, 130-145.
Ditjen POM. (1995). Materia Medika Indonesia. Jilid VI. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Halaman 50-54, 300-304.
Fardiaz, S. (1992). Mikrobiologi Pangan I. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama dan PAU Pangan dan Gizi. Halaman 239-249.
Fransworth, N.R. (1966). Biologycal and Phytochemical Screening of Plants. Journal of Pharmaceutical Science. 55(3): 262-264.
Ganiswarna, S. (1995). Farmakologi dan Terapi. Edisi 4. Jakarta: Penerbit UI. Halaman 158.
Gembong, T. (2005). Taksonomi Tumbuhan. Cetakan ketujuh. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Halaman 192.
Gupta, S.S. (1999). Prospect and Prospectives of Natural Plants Product in Medicine. Indian Journal of Pharmacology. Bogor: Didalam Buletin Peneltian Tanaman Perkebunan. 31(3):166-175.
Harbone, J.B. (1987). Metode Fitokimia, Penuntun Cara Modern Menganalisa Tumbuhan. Terjemahan Kosasih Padmawinata Iwang Soediro. Edisi II. Bandung: ITB Press. Halaman 6, 49.
Haynes, A. (1997). Dibalik Wajah Cantik: Fakta Tentang Manfaat dan Resiko Kosmetik. Jakarta: Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia. Halaman 125-130, 137-138.
Ismayanti. (2002). Formulasi Shampo Antiketombe Ekstrak Lengkuas Merah dan Aktivitasnya Terhadap Jamur Pityrosporum ovale. Skripsi. Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Puwokerto.
Jawetz, E., Menick, J.L., dan Adelberg, E.A. (2010). Medical Microbiology, Twenty-Fifth Edition. USA: McGraw-Hill Lange. Halaman 185, 227-228.
Klohs, W.D., Fry, D.W., dan Kraker, A.J. (2012). Inhibitors of Tyrosine Kinase. Curr Opin Oncol. 9:562-568.
Kurniawati, N. (2010). Sehat dan cantik Alami Berkat Khasiat Bumbu Dapur. Kanita, Bandung. Halaman 116-119.
Lay, B.W., dan Hastowo, S. (1992). Mikrobiologi. Bogor: Penerbit Institut Pertanian Bogor. Halaman 79.
68
Martin, A., Swarbrick, J., dan Cammarta, A. (2008). Farmasi Fisik. Dasar-dasar Farmasi Fisik Dalam Ilmu Farmasetik. Edisi Ketiga. Jilid 2. Jakarta: UI Press. Halaman 951, 968.
Melmanda, A. (1999). Pembuatan Sampo dengan Menggunakan Bahan Dasar Minyak Kelapa dan Kalium Hidroksida. Skripsi. Medan:Jurusan Farmasi Universitas Sumatera Utara. Medan.
Pratiwi, S.T. (2008). Mikrobiologi Farmasi. Jakarta: Penerbit Erlangga. Halaman 6, 105-117.
Putro, S. (1998). Agar Awet Muda. Ungaran: PT. Trubus Agriwidya. Halaman 12.
Rawlins, E.A. (2003). Bentley`s Textbook of Pharmaceutics. Edisi kedelapanbelas. London: Baillierre Tindall. Halaman 355.
Robinson, T. (1995). Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi. Bandung: ITB. Halaman 71-72
Rosen, M.J. (1978). Surfactants and Interfarcial Phenomena. New York:John Wiley and Sons, Inc. Halaman 174 – 220.
Sinaga, E. (2009). Alpinia Galanga (L) W ttg_tanaman_obat/unas/Lengkuas.pdf. Diakses 14 Februari 2014.
Syamsuni, H.A. (2006). Ilmu Resep. Jakarta: EGC. Hal 249-250, 270.
Tranggono, R. I dan Latifah, F. (2007). Pengantar Kosmetologi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Halaman 68-71.
Wasitaatmaja, Syarif. M. (1997). Penuntun Ilmu Kosmetik Medik. Jakarta: UI Press. Halaman 109.
World Health Organization. (1998). Quality Control Methods For Medicinal Plant Materials. Geneva: WHO/PHARM/92.559. Halaman 31-33.