• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kajian Hukum Administrasi Negara Tentang Larangan Pengemisan Serta Praktek Tuna Susila Berdasarkan Perda No. 6 tahun 2003 (Studi Pemko Medan)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kajian Hukum Administrasi Negara Tentang Larangan Pengemisan Serta Praktek Tuna Susila Berdasarkan Perda No. 6 tahun 2003 (Studi Pemko Medan)"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan untuk melengkapi tugas - tugas dan memenuhi syarat – syarat untuk mencapai gelar

Sarjana Hukum

Oleh :

B

BEERRLLIIAANNSSIIPPAAHHUUTTAARR

NIM. 100200397

DEPARTEMEN HUKUM ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N

(2)

KAJIAN HUKUM ADMINISTRASI NEGARA TENTANG LARANGAN GELANDANGAN DAN PENGEMISAN SERTA PRAKTEK TUNA

SUSILA BERDASARKAN PERDA NO. 6 TAHUN 2003 (STUDI PEMKO MEDAN)

SKRIPSI

Diajukan untuk melengkapi tugas - tugas dan memenuhi syarat – syarat untuk mencapai gelar

Sarjana Hukum

Oleh :

B

BEERRLLIIAANNSSIIPPAAHHUUTTAARR

NIM. 100200397

DEPARTEMEN HUKUM ADMINISTRASI NEGARA

Disetujui oleh:

Ketua Departemen Hukum Administrasi Negara

Suria Ningsih, SH, M.Hum NIP. 196002141987032002

Pembimbing I

NIP. 196002141987032002 Suria Ningsih, SH, M.Hum

Pembimbing II

NIP. 196705091993032001 Erna Herlinda, SH., M.Hum

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N

(3)

ABSTRAK

KAJIAN HUKUM ADMINISTRASI NEGARA TENTANG LARANGAN PENGEMISAN SERTA PRAKTEK TUNA SUSILA

BERDASARKAN PERDA NO. 6 TAHUN 2003 (STUDI PEMKO MEDAN)

*Berlian Sipahutar **Suria Ningsih ***Erna Herlinda

Jumlah penduduk yang semakin meningkat, kebutuhan dan tuntutan hidup juga meningkat, serta teknologi dan informasi yang terus berkembang, sedangkan sumber daya alam, sumber-sumber penghasilan, dan sumber daya manusia yang tidak bisa mengimbangi peningkatan-peningkatan tersebut, menyebabkan munculnya permasalahan-permasalahan sosial yang begitu banyak dan kompleks.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah gelandangan dan pengemisan serta praktek tuna susila sebagai isu permasalahan sosial di Kota Medan, Larangan Gelandangan dan Pengemisan serta Praktek Tuna Susila Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 6 Tahun 2003 dan Pelaksanaan Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 6 Tahun 2003 Tentang Larangan Gelandangan Dan Pengemisan serta Praktek Tuna Susila. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis normatif. Penelitian yuridis normatif adalah metode penelitian yang mengacu pada norma-norma hukum yang terdapat dalam peraturan perundang-undangan.

Gelandangan dan pengemisan serta praktek tuna susila sebagai isu permasalahan sosial di Kota Medan, maraknya jumlah gelandangan dan anak-anak jalanan di tengah- tengah kota besar tentu mengindikasikan meningkatnya tingkat kemiskinan kota yang pada akhirnya mengemisan dan gelandangan bukan nasib tapi pilihan mereka. Namun hakekatnya persoalan mereka bukanlah kemiskinan belaka, melainkan juga eksploitasi, manipulasi, ketidakkonsistenan terhadap cara-cara pertolongan baik oleh mereka sendiri maupun pihak lain yang menaruh perhatian terhadap Anak Jalanan dan Gepeng. Larangan Gelandangan dan Pengemisan serta Praktek Tuna Susila Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 6 Tahun 2003. Dilarang melakukan penggelandangan dan pengemisan berkelompok atau perorangan atau dengan cara apapun dengan mempengaruhi/menimbulkan belas kasihan orang lain. Dilarang dengan sengaja memperalat orang lain seperti bayi, anak kecil dan atau mendatangkan seseorang/beberapa orang untuk maksud melakukan pengemisan. Pelaksanaan Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 6 Tahun 2003 Tentang Larangan Gelandangan Dan Pengemisan serta Praktek Tuna Susila. Dalam kehidupan diperlukan adanya suatu peraturan yang berisikan perintah dan larangan yang mempunyai sanksi yang bersifat memaksa.

Kata Kunci : Larangan Pengemisan Serta Praktek Tuna Susila * Mahasiswa Fakultas Hukum USU

** Dosen Pembimbing I / sekaligus Ketua Departemen Hukum Administrasi Negara Fakultas Hukum USU

(4)

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa,

karena atas berkat dan kasih-Nya yang telah diberikan kepada penulis sehingga

dengan kemampuan yang ada menyelesaikan tugas menyusun skipsi ini. Sudah

merupakan kewajiban bagi setiap mahasiswa bahwa dalam menyelesaikan studi

untuk mencapai gelar kesarjanaan USU untuk menyusun skripsi dalam hal ini

penulis memilih judul Kajian Hukum Administrasi Negara Tentang Larangan

Pengemisan Serta Praktek Tuna Susila Berdasarkan Perda No. 6 tahun 2003

(Studi Pemko Medan).

Penulis menyadari bahwasanya skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan

untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran

yang konstruktif untuk mendekati kesempurnaan didalam skripsi ini.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang secara langsung ataupun yang tidak langsung

telah membantu penulis dalam menyusun skripsi ini maupun selama penulis

menempuh perkuliahan, khususnya kepada:

1. Bapak Prof.Dr.Runtung Sitepu, SH, M.Hum, selaku Dekan Fakultas Hukum

Universitas Sumatera Utara, Medan atas kesempatan dan fasilitas untuk

mengikuti dan menyelesaikan pendididkan Ilmu Hukum pada Fakultas Hukum

Universitas Suamtera Utara, Medan.

2. Bapak Prof. Dr. Budiman Ginting, SH, M.Hum selaku Pembantu Dekan I

(5)

3. Bapak Syafruddin, SH, MH, DFM selaku pembantu Dekan II Fakultas Hukum

Universitas Sumatera Utara, Medan.

4. Bapak Dr. OK. Saidin, SH., M.Hum selaku pembantu Dekan III Fakultas

Hukum Universitas Sumatera Utara, Medan.

5. Ibu Suria Ningsih, SH, M.Hum selaku Ketua Departemen Hukum

Administrasi Negara dan sekaligus Dosen Pembimbing I penulis yang telah

memberikan saran dan petunjuk dalam pengerjaan skripsi ini.

6. Ibu Erna Herlinda, SH., M.Hum selaku Dosen Pembimbing II, yang dengan

sabar membimbing penulis hingga skripsi ini selesai.

7. Seluruh staf dosen pengajar Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara

8. Seluruh pegawai Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara yang telah

memberikan pelayanan administrasi yang baik selama proses akademik

penulis.

9. Kedua Orang Tua penulis yang tercinta, Ayahanda Apet Sipahutar dan Ibunda

Megawati Sinaga serta adinda Sugiarti Sipahutar, Herna Sipahutar, Boy

Sipahutar, Bangkit Sipahutar dan Joylin Sipahutar, yang selalu memberikan

semangat dan motivasi dalam mendidik dan membimbing anaknya untuk

menjadi orang yang berhasil, dan juga tiada hentinya mencari rezeki dari terbit

fajar hingga terbenam matahari untuk menafkahi keluarga dan membiayai

pendidikan penulis hingga saat ini, serta keluarga besar penulis yang telah

memberikan motivasi hingga saat ini, terima kasih atas do’a yang tiada henti.

10.Semua keluarga besar yang tidak pernah berhenti memberikan semangat dan

(6)

11.Teman-teman di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara khususnya

kepada Ferdinand Siboro, SH, Hartina Aziziah, Florence,

12.Terima kasih kepada teman-teman tersayang, seluruh anggota GPH, Amelia

Roulina Pakpahan, Tari Sebayang, Rachel Ignatia, Januar MO dan seluruh

anggota IMSS.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan sehingga penulisan skripsi ini masih memiliki banyak kekeliruan.

Oleh karena itu penulis seraya minta maaf sekaligus sangat mengharapkan kritik

dan saran dari pembaca demi penyempurnaan dan kemanfaatannya

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih sedalam-dalamnya kepada

semua pihak dan semoga kritik dan saran yang telah diberikan mendapatkan

balasan kebaikan berlipat dari Tuhan dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi

perkembangan ilmu hukum di negara Republik Indonesia.

Medan, Juli 2015 Penulis,

(7)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Perumusan Masalah ... 10

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 10

D. Keaslian Penulisan ... 11

E. Tinjauan Pustaka ... 12

F. Metode Penelitian ... 18

G. Sistematika Penulisan ... 22

BAB II GELANDANGAN DAN PENGEMISAN SERTA PRAKTEK TUNA SUSILA SEBAGAI ISU PERMASALAHAN SOSIAL DI KOTA MEDAN ... 25

A. Pengertian Gelandangan dan Pengemisan serta Praktek Tuna Susila ... 25

B. Faktor yang Mengakibatkan Terjadinya Gelandangan dan Pengemisan serta Praktek Tuna Susila di Kota Medan ... 30

C. Dampak Gelandangan dan Pengemisan serta Praktek Tuna Susila dalam Pembangunan Nasional ... 33

BAB III LARANGAN GELANDANGAN DAN PENGEMISAN SERTA PRAKTEK TUNA SUSILA BERDASARKAN PERATURAN DAERAH KOTA MEDAN NOMOR 6 TAHUN 2003 ... 36

(8)

Nomor 6 Tahun 2003 Tentang Larangan Gelandangan dan

Pengemisan serta Praktek Tuna Susila ... 36

B. Larangan Gelandangan dan Pengemisan serta Praktek Tuna Susila Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 6 Tahun 2003. ... 39

C. Instansi Pemerintah Daerah yang Berwenang dalam Penanggulangan Gelandangan dan Pengemisan serta Praktek Tuna Susila di Kota Medan ... 40

BAB IV PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KOTA MEDAN NOMOR 6 TAHUN 2003 TENTANG LARANGAN GELANDANGAN DAN PENGEMISAN SERTA PRAKTEK TUNA SUSILA ... 46

A. Upaya Pemerintah Kota Medan dalam Penanganan Gelandangan dan Pengemisan serta Praktek Tuna Susila di Kota Medan ... 46

B. Pengawasan dan Pembinaan terhadap Gelandangan dan Pengemisan serta Praktek Tuna Susila di Kota Medan ... 63

C. Kendala yang Dihadapi dalam penanggulangan Gelandangan dan Pengemisan serta Praktek Tuna Susila di Kota Medan ... 65

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 70

A. Kesimpulan ... 69

B. Saran ... 71

DAFTAR PUSTAKA

Referensi

Dokumen terkait

Penerapan sanksi pidana dalam perda Nomor 15 Tahun 2002 tentang larangan perbuatan prostitusi dan tuna susila kota Bandar lampung sesuai dengan prosedur yang diatur

Secara teoretis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran kepada pemerintah selaku pemegang kebijakan, dalam menangani permasalahan gelandangan

Peraturan Walikota Medan Nomor 12 Tahun 2010 tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Medan, sesuai dengan Struktur organisasinya, unsur-unsur

6 Tahun 2003 Tentang Larangan Gelandangan dan Pengemis di Kota Medan dilakukan oleh Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Medan secara umum sudah berjalan dengan baik hanya saja

6 Tahun 2003 Tentang Larangan Gelandangan dan Pengemis di Kota Medan dilakukan oleh Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Medan dan untuk mengetahui kendala- kendala yang dihadapi

Daerah Nomor 6 Tahun 2003 Kota Medan Tentang Larangan Gelandangan

Gelandangan adalah orang-orang yang hidup dalam keadaan tidak sesuai dengan norma-norma kehidupan yang layak dalam masyarakat setempat serta tidak mempunyai tempat tinggal

wewenang sebagai penyidik untuk melakukan penyidikan tindak pidana dibidang pelanggaran ketentuan tentang penanggulangan gelandangan dan pengemis serta tuna susila