• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tinjauan Yuridis Terhadap Kepastian Hukum Pelaksanaan Pengadaan Tanah : Studi Kasus Pelaksanaan Pembebasan Tanah Jalan Tol Kota Medan – Tebing Tinggi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Tinjauan Yuridis Terhadap Kepastian Hukum Pelaksanaan Pengadaan Tanah : Studi Kasus Pelaksanaan Pembebasan Tanah Jalan Tol Kota Medan – Tebing Tinggi"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR PUSTAKA

A.

BUKU – BUKU

A.P. Parlindungan, Berakhirnya Hak-Hak atas Tanah Menurut Sistem UUPA,

Bandung : Mandar Maju, 1990.

A.P. Parlindungan, Sengketa Tanah Dewasa Ini dan Perlindungannnya, Jakarta,

1995.

Abdurrahman, Masalah Pencabutan Hak- Hak Atas Tanah, Pembebasan Tanah

dan Pengadaan Tanah Bagi Pelaksanaan Pembangunan Untuk Kepentingan

Umum Di Indonesia, Edisi Revisi, Bandung: PT. Citra Aditya, 1996.

Abdurrahman, Pengadaan Tanah Bagi Pelaksanaan Pembangunan Untuk

Kepentingan Umum, Bandung : Citra Aditya Bakti, 1994.

Andrian S. Implementasi Prinsip Kepentingan Umum dalam Pengadaan Tanah

untuk Pembangunan”., S Jakarta : Sinar Grafika, 2007.

Boedi Harsono, Hukum Agraria Indonesia, Jakarta: Jambatan, 2007.

Chainur Arrasyid, Sultan dan Datuk Empat Suku Mewakili Puak Melayu Bekas

Kesultanan Deli, Harian Analisa, Medan, 2000.

Chaizi Nasucha, Politik Ekonomi Pertanahan dan Struktur Perpajakan Atas

Tanah, Jakarta : Kesaint Blanc, 1994.

Erman Rajagukguk, Hukum dan Masyarakat, Jakarta : Bina Aksara, 1983

Hasim, Syafruddin, dkk, Sengketa Pertanahan dan Alternatif Pemecahan Studi

Kasus di Sumatera Utara, Medan : CV. Cahaya Ilmu, 2006.

Kalo, Syafruddin, Kapita Selekta Hukum Pertanahan, Medan : USU Press,

2005.

Kalo, Syafruddin, Pengadaan Tanah bagi Pembangunan Untuk Kepentingan

Umum, Jakarta : Pustaka Bangsa Press, 2004.

(2)

Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1991.

Mahadi, Sedikit Sejarah Perkembangan Hak-hak Suku Melayu Atas Tanah di

Sumatera Timur (Tahun 1800-1975), Bandung: Alumni, 1978.

Muhammad Yamin, Jawaban Singkat Pertanyaan-Pertanyaan Dalam Komentar

Atas Undang-Undang Pokok Agraria, Edisi Revisi, Medan : Pustaka Bangsa

Press, 2003.

Prof. Ediwarman, Perlindungan Hukum Bagi Korban Kasus-Kasus Pertanahan,

Jakarta : Pustaka Bangsa Press, 2003.

Sihombing, Irene, Segi-Segi Hukum Tanah Nasional Dalam Pengadaan Tanah

untuk Kepentingan Pembangunan, Jakarta : Penerbit Universitas Trisakti, 2009.

Soekanto, Soerjono, Pengantar Metode Penenlitian Hukum, Jakarta : UI Press,

1984.

Supardy Marbun, Tesis: Masalah tanah Adat Melayu Deli di Kota Medan

dan Perkembangannya,, Medan: SPS USU, 1999.

Zendrato, Mariati, Undang-Undang Pokok Agraria Sebagai Dasar Hukum

Pertanahan di indonesia, Medan : Fakultas Hukum USU, 2012.

B.

PERUNDANG-UNDANGAN

Undang-Undang Pokok Agraria Tahun 1960 tentang Ketentuan Pokok Agraria

Instruksi Presiden No.9 Tahun 1973 Tentang Pedoman Pelaksanaan

Pencabutan Hak-Hak Atas Tanah Dan Benda-Benda Yang Ada Di Atasnya

Keputusan Presiden Nomor 55 Tahun 1993 tentang Pengadaan Tanah Bagi

Pelaksanaan Pembangunan Untuk Kepentingan Umum.

Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2003 tentang

Kebijakan Nasional Di Bidang Pertanahan.

(3)

Penjelasan Umum Undang-Undang Pokok Agraria.

Peraturan Kepala BPN Nomor 3 Tahun 2007 tentang Ketentuan Pelaksanaan

Peraturan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 1985 tentang Tata

Cara Pengadaan Tanah Untuk Keperluan Proyek Pembangunan di Wilayah

Kecamatan.

Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun 2005 Tentang Pengadaan Tanah Bagi

Pelaksanaan Pembangunan Untuk Kepentingan Umum.

Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Pengadaan

Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum.

Peratutan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1996 Tentang Peleburan Perusahaan

Perseroan (Persero).

Perpres Nomor 65 Tahun 2006 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor

36 Tahun 2005 tentang Pengadaan Tanah bagi Pelaksanaan untuk Kepentingan

Umum

Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945

Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Pengadaan

Tanah.

Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia

C.

INTERNET

http://www.bpn.go.id/

http://waspada.co.id/warta/pembebasan-lahan-tol-medan-kuala-namu-tebing-baru-70/

https://id.wikipedia.org/wiki/Jalan_Tol_Medan%E2%80%93Kuala_Namu

%E2%80%93Tebing_Tinggi

(4)

http://www.gatra.com/nusantara/sumatera/167634-pembebasan-lahan-tol-medan-binjai-dan-medan-kualanamu-tebing-tinggi-selesai-2017

http://industri.bisnis.com/read/20150724/45/456223/perjanjian-utang-tol-medan-tebing-tinggi-diteken-bulan-ini

http://www.republika.co.id/berita/ekonomi/makro/15/08/12/nsz50d319-percepat-proyek-tol-medankualanamu-pemerintah-tambah-dana

http://beritatrans.com/2015/08/29/jalan-tol-medan-kualanamu-tebing-tinggi-30-selesai/

https://kotatebingtinggi.wordpress.com/2015/01/28/pembebasan-lahan-tol-medan-tebing-tinggi-kualanamu-tuntas/

http://bisnis.liputan6.com/read/2156421/target-pembangunan-jalan-tol-medan-tebing-tinggi-selesai-2017

http//www.pu.go.id/uploads/berita/ppw190906gt.html.

http://www. e-journal.uajy.ac.id/321/3/2MIH01716.pdf.

http://setiawatiiriani.wordpress.com/2012/11/30/hak-perseorangan-atas-tanah

Referensi

Dokumen terkait

Ketika penurunan nilai wajar atas aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual telah diakui secara langsung dalam ekuitas dan terdapat bukti

[r]

Jumlah kerugian kumulatif yang dikeluarkan dari ekuitas dan diakui pada laporan laba rugi merupakan selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian

$EVWUDN 3HQHOLWLDQ WLQGDNDQ LQL EHUWXMXDQ PHQJLPSOHPHQWDVLNDQ PRGHO 6LNOXV %HODMDU XQWXN PHQLQJNDWNDQ NXDOLWDV SURVHV SHPEHODMDUDQ GDQ KDVLO EHODMDU PHQJHODV GHQJDQ JDV PHWDO

multisektor (berbagai pihak/bidang disiplin baik dalam lingkup kedokteran maupun lainnya - misalnya psikologi, ilmu sosial, keluarga, masyarakat, segi budaya, segi

Secara keseluruhan tujuan penelitian yang terbagi dalam tiga tahun ini, yakni: (1) Tahun pertama bertujuan untuk mengidentifikasi pola-pola insersi budaya Barat pada

Distribusi marjin pemasaran dan rasio profit marjin pada masing-masing lembaga pemasaran tidak merata, sehingga dapat dikatakan bahwa pada saluran 2 ini belum efisien,

pelayanan KB diberikan bidan memberikan penjelasan ( informed consent ) tentang alat kontrasepsi program Jampersal dan memberikan kesempatan kepada akseptor untuk