• Tidak ada hasil yang ditemukan

Palopokota | Website Resmi Pemerintah Kota Palopo LAKIP 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Palopokota | Website Resmi Pemerintah Kota Palopo LAKIP 2015"

Copied!
199
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

RINGKASAN EKSEKUTIF

Inpres Nomor 7 Tahun 1999 mewajibkan penyelenggara Pemerintahan pusat dan daerah untuk menyusun LAKIP setiap akhir tahun anggaran mulai tahun anggaran 2000. Untuk itu, Pemerintah Kota Palopo telah menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014 yang mengacu kepada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 atas hasil pelaksanaan Program kegiatan tahun anggaran 2014, yang berisikan tentang keberhasilan, kegagalan, kegiatan yang belum sempat dilaksanakan, faktor pendukung keberhasilan dan hambatan pelaksanakan kegiatan.

Kinerja yang diukur dalam LAKIP ini didasarkan atas dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Palopo tahun 2013-2018 dan RKPD (Rencana Kerja Pembangunan Daerah) Kota Palopo tahun 2014.

Hasil pengukuran menunjukkan bahwa secara umum Pemerintah Kota Palopo berhasil mencapai sasaran sebagaimana yang telah ditetapkan. Keberhasilan tersebut dapat dilihat dari persentase capaian hasil kinerja sasaran, yaitu dengan tingkat capaian kinerja sasaran secara keseluruhan adalah sebesar 98,01% yang dihitung berdasarkan persentase rata-rata capaian kinerja dari 42 (empatpuluh dua) sasaran yang ditetapkan 17 (tujuhbelas) sasaran yang mencapai 100% dan 25 (duapuluh lima) sasaran yang capaiannya diabawah 100%,Capaian kinerja sasaran tersebut diukur dari tercapainya kondisi yang ingin diwujudkan pada tingkat outcome yang berkaitan erat dengan indikator sasaran.

Secara umum hambatan pencapaian target kinerja sasaran adalah keterlambatan pencairan anggaran pada program dan kegiatan tersebut ,serta pelaksanaan pekerjaan yang sifatnya pisik mengalami keterlambatan dalam proses penyusunan tender.

(3)

Penerbitan LAKIP ini diharapkan dapat memberikan motivasi terhadap penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan yang lebih berdaya guna dan berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang bersih (clean government) menuju pemerintahan yang baik (good governance).

Palopo, 30 Maret 2015 WALIKOTA PALOPO

Drs. H. M. JUDAS AMIR, MH

DAFTAR ISI

Halaman

RINGKASAN EKSEKUTIF

i

DAFTAR ISI

iii

BAB I

PENDAHULUAN

1

1. GAMBARAN UMUM KOTA PALOPO

1

2. STRUKTUR ORGANISASI

7

3. MAKSUD DAN TUJUAN LAKIP 2013

10

4. SISTEMATIKA LAKIP 2013

11

BAB II

PERENCANAAN STRATEJIK

12

1. RENCANA STRATEJIK

12

2. RENCANA KINERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2013

28

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

35

(4)

BAB IV

PENUTUP

52

LAMPIRAN

1.

Rencana Stratejik 2013 -2018 ( Form PS )

2.

Rencana Kinerja Tahun 2013 ( Form RKT )

(5)

BAB I

PENDAHULUAN

Kota Palopo merupakan salah satu Kota di Sulawesi Selatan yang dibentuk dengan Undang-undang No. 11 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kota Palopo (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 24, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4168).

1

1..GGAAMMBBAARRAANNUUMMUUMMKKOOTTAAPPAALLOOPPOO

Geografis

Kota Palopo secara gegrafis terletak antara 20

53’ 15” dan 30 04’ 08” Lintang Selatan dan 1200 03’ 10”

BT dan 1200 14’ 34” Bujur Timur. Di sebelah Utara, Kota Palopo berbatasan dengan Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu, sebelah Timur berbatasan dengan Teluk Bone, sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Bua Kabupaten Luwu dan sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Tondon Nanggala Kabupaten Toraja Utara. Kota Palopo memiliki luas wilayah sekitar 247,52 km2 yang terbagi atas 9 kecamatan dan 48 kelurahan.

Kota Palopo sebagian besar wilayahnya merupakan dataran rendah di daerah pesisir pantai, Luas Kota Palopo sekitar 62,85 % merupakan daerah dengan ketinggian 0–500 m dari permukaan laut, 24,76 % terletak pada ketinggian 501-1,000 m dan sekitar 12,39 % yang terletak diatas ketinggian lebih dari 1,000 m.

Demografi

Berdasarkan data BPS, penduduk Kota Palopo Tahun 2013 sejumlah 160.819, secara rinci menurut jenis kelamin masing-masing 78,509 jiwa laki-laki dan 82.310 jiwa perempuan dengan rasio jenis kelamin sebesar 95,38%. Pertumbuhan penduduk mencapai 2,88 persen pertahun, misalnya dari 105.703 jiwa pada Tahun 2012 menjadi 160.819 jiwa pada tahun 2013. Jumlah rata – rata anggota dalam satu rumah tangga pada keadaan akhir tahun 2013 tercatat sebesar 4,59 atau dengan kata lain setiap rumah tangga di Kota Palopo beranggotakan 4 - 5 orang.

(6)

persen yang berada pada kelompok usia produktif (15 – 64 tahun). Ini berarti Beban Tanggungan (Dependency Ratio) Kota Palopo Tahun 2013 sebesar 51,33 persen. Artinya, penduduk Kota Palopo yang berusia produktif (usia 15 – 64 tahun) menanggung beban bagi penduduk yang belum dan atau tidak produktif sekitar 51-52 orang dari jumlah penduduk secara total. sebagaimana dapat dilihat pada grafik jumlah Penduduk berikut ini :

32.35

4.09 63.56

(0-14) (15-64) > 65

2013

Sumber : Data BPS Kota Palopo 2014

Ketenagakerjaan merupakan aspek yang paling penting dalam pembangunan ekonomi, karena tenaga kerja merupakan salah satu faktor produksi. Masalah kesempatan kerja dan pertumbuhan ekonomi baik dalam skala nasional maupun regional mendapat perhatian banyak orang. Penduduk Usia Kerja (PUK) didefinisikan sebagai penduduk yang berumur 10 tahun keatas. Penduduk tersebut terdiri dari angkatan kerja. Angkatan kerja adalah mereka yang bekerja atau sedang mencari pekerjaan, sedangkan bukan angkatan kerja adalah mereka yang sedang bersekolah, mengurus rumah tangga dan lainnya. Bekerja adalah kegiatan melakukan pekerjaan dengan maksud memperoleh atau membantu memperoleh keuntungan paling sedikit satu jam berturut – turut selama seminggu.

Berdasarkan data BPS (Palopo dalam Angka 2014) jumlah pencari kerja sampai dengan tahun 2013 tercatat sebanyak 6.848 orang yang terdiri dari 2.767 laki – laki dan 2.081 perempuan, pencari kerja yang telah ditempatkan dirinci menurut jenjang pendidikan yang ditamatkan dari 178 orang pencari kerja yang berhasil ditempatkan sekitar 1,69% berpendidikan S1 keatas, 0,59% berpendidikan Sarjana Muda/D3, 33,71% berpendidikan SLTA Kejuruan dan D1/D2 64,04% berpendidikan SLTA Umum.

3. Kondisi Ekonomi dan Sosial Budaya a. Potensi Unggulan Daerah

(7)

peranan sektor ini menurun. Jika pada tahun 2011, sektor pertanian memberikan kontribusi sebesar 18,03 persen terhadap PDRB Kota Palopo, pada tahun 2012 menjadi sebesar 17,12 persen hingga sebesar 15,86 persen pada tahun 2013.

Berdasarkan kontribusi sektor terhadap pembentukan PDRB, struktur perekonomian Kota Palopo ditopang oleh empat sektor terbesar yakni sektor Perdagangan, Hotel & Restoran 23,64 %, Jasa-Jasa 19,42 %, Petanian 15,86 % dan Keuangan, Persewaan 15,70%, Perkembangan presentase kontribusi sektor-sektor terhadap pembentukan PDRB Kota Palopo dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2

Distribusi persentase PDRB menurut lapangan usaha tahun 2010 – 2013

NO LAPANGAN USAHA 2010 2011 2012 2013

1 Pertanian 21,96 18,03 17,12 15,86

2 Pertambangan & Penggalian 0,15 0,14 0,14 0,11

3 Industri Pengolahan 3,80 3,65 3,45 3,40

4 Listrik dan Air Bersih 1,65 1,71 1,73 1,80

5 Bangunan 11,29 12,11 11,01 10,74

6 Perdagangan,Hotel dan Restoran 20,11 21,42 22,85 23,64

7 Angkutan dan Komunikasi 8,99 9,21 9,13 9,33

8 Keuangan , Persewaan 13,12 14,16 14,94 15,70

9 Jasa – Jasa 18,92 19,58 19,64 19,42

PDRB 100,00 100,00 100,00 100,00

Sumber : Data BPS Kota Palopo Tahun 2014

Gambaran perkembangan struktur ekonomi Kota Palopo ini tidak jauh berbeda dengan struktur ekonomi Provinsi Sulawesi Selatan hingga tahun 2013, sektor-sektor tersier merupakan sektor penopang perekonomian Sulawesi Selatan dengan menyumbang sebesar 51,17 persen terhadap total PDRB. Kemudian disusul oleh sektor primer dan sekunder secara berurutan sebesar 29,89 persen dan 18,95 persen. Sektor pertanian masih merupakan sektor penyumbang terbesar (23,90 persen) terhadap PDRB Provinsi Sulawesi Selatan. Hal tersebut sejalan dengan predikat Sulawesi Selatan sebagai salah satu sentra pertanian di Indonesia Timur.

Pertumbuhan riil beberapa sektor sejalan dengan kontribusi pada PDRB yang juga berpengaruh cukup signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Kota Palopo antara lain sektor Listrik/gas dan Air, sektor Perdagangan, dan sektor Bank Lembaga Keuangan. Secara rinci pertumbuhan masing - masing sektor dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 3

(8)

1. Pertanian -4,63 -8,37 5,60 3,04

2. Pertambangan/Penggalian -5,12 4,21 4,90 -10,57

3. Industri Pengolahan 4,47 5,88 5,76 6,03

4. Listrik, Gas, Air Bersih 13,91 17,04 7,11 11,55

5. Bangunan 9,89 17,11 -1,69 6,62

6. Perdagangan, Restoran, Hotel 18,54 16,01 14,04 13,35

7. Angkutan & Komunikasi 9,99 14,36 11,19 9,42

8. Bank & Lembaga Keuangan 14,97 15,85 16,40 16,14

9. Jasa – Jasa 5,86 7,78 3,84 4,16

PDRB 7,29 8,16 8,68 8,99

Sumber : Data BPS Kota Palopo Tahun 2014

b. Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi Kota Palopo tahun 2013 sebesar 8,99% mengalami percepatan pertumbuhan dibanding dengan tahun 2012 sebesar 8,68%, pemicu percepatan pertumbuhan ekonomi tersebut dari sektor keuangan dan sektor perdagangan yang mengalami pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi. Pertumbuhan ekonomi Kota Palopo terlihat pada tabel berikut :

Tabel 4

Pertumbuhan ekonomi Kota Palopo 2010-2013

No Tahun PDRB (milyar) Pertumbuhan

1 2010 925,08 7,29

2 2011 1.000,56 8,16

3 2012 1.087,42 8,68

4 2013 1.185,21 8,99

Rata – rata 8,28

Sumber : Data BPS Kota Palopo 2014

Pertumbuhan ekonomi kota palopo kurun waktu 3 tahun terakhir bergerak di atas angka 8 persen. Jika pada tahun 2010 pertumbuhan ekonomi Kota Palopo mencapai 7,29 persen, dan tahun 2011 menguat sekitar 8,16 persen hingga tahun 2012 yakni sebesar 8,68 persen. Hingga Tahun 2013 masih menguat di 0,31 poin menjadi 8,99 persen.

(9)

pada tahun 2000, hal ini terlihat dari indeks perkembangan yang mencapai 688,75 persen pada tahun 2013 sebagaimana dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 5

Perbandingan PDRB harga berlaku dan konstan Kota Palopo Tahun 2010 – 2013

Tahun Atas Dasar Harga Berlaku

(juta Rp)

Atas Dasar Harga Konstan (juta Rp)

2010 1.946.847,34 925.082,15

2011 2.284.801,89 1.000.569,31

2012 2.637.545,42 1.087.419,80

2013 3.081.642,00 1.185.210,25

Sumber : Data BPS Kota Palopo 2014

C. Inflasi

Laju Inflasi Kota Palopo (inflasi umum) dari tahun 2011 hingga tahun 2013 tercatat sebesar 5,25 dimana nilai inflasi tertinggi pada bulan Juli 2013 sebesar 2,98 sementara pada periode yang sama inflasi di beberapa Kota di Sulawesi Selatan cukup merata kecuali Kota Pare-pare 3,04 sedangkan inflasi Nasional tercatat sebesar 3,71 dan inflasi Sulawesi Selatan sebesar 3,81. Perkembangan inflasi Kota Palopo dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 6

Inflasi Umum Kota Palopo Tahun 2011 – 2013

Tahun Inflasi Inflasi Tertinggi

Bulan Nilai Inflasi

2011 3,35 Agustus 0,90

2012 4,42 Agustus 1,14

2013 5,25 Juli 2,98

Sumber data : BPS Kota Palopo 2014

d. Sosial Masyarakat

(10)

Perkembangan IPM Kota Palopo 2011 - 2013

No Tahun IPM

1. 2011 76,85

2. 2012 77,28

3. 2013 77,70

Sumber : Data BPS Kota Palopo Tahun 2014

Perkembangan IPM tersebut berkaitan erat dengan kinerja penyelenggaraan pembangunan bidang pendidikan, kesehatan dan ekonomi masyarakat. Merujuk pada data tahun 2011 hingga 2013 perkembangan IPM Kota Palopo melaju lebih cepat jika dibandingkan dengan rata-rata IPM Provinsi Sulawesi Selatan. IPM Kota Palopo bahkan berada pada peringkat ke tiga setelah Kota Makassar dan Pare - Pare di Sulawesi Selatan.

Perkembangan ini ditunjang oleh kebijakan sektor pendidikan, kesehatan dan perekonomian masyarakat. Semakin terbukanya akses masyarakat terhadap pelayanan pendidikan khususnya setelah dilaksanakannya program pendidikan gratis Propinsi Sulawesi Selatan bekerjasama dengan Kabupaten/Kota, telah memberikan dampak yang sangat besar terhadap peningkatan akses pelayanan pendidikan di tingkat Pendidikan Dasar dan Menengah.

Angka rata-rata lama sekolah di Kota Palopo mengalami peningkatan, dari tahun 2011 sebesar 10,04 tahun, tahun 2012 telah mencapai 10,16 tahun, dan tahun 2013 telah mencapai 10,19. Angka ini menandakan bahwa pada umumnya penduduk Kota Palopo telah bersekolah di atas rata-rata 10 tahun atau telah menyelesaikan pendidikan minimal di tingkat Sekolah Menengah Pertama, ini juga berarti bahwa Kota Palopo dapat dinilai telah menuntaskan wajib belajar sembilan tahun. Jika dibandingkan dengan rata-rata lama sekolah Propinsi yang pada tahun 2012 baru mencapai angka 7,10 tahun.

Perkembangan angka rata-rata lama sekolah seiring sejalan peningkatan pada Angka Melek Huruf, yakni kemampuan membaca dan menulis untuk penduduk berusia 15 tahun ke atas. Jika pada tahun 2011 angka melek huruf di Kota Palopo mencapai 97,34 dan pada tahun 2013 telah mencapai angka 97,45 %, ini berarti bahwa sisa 2 % lebih dari penduduk Kota Palopo yang berusia 15 tahun ke atas yang belum dapat membaca dan menulis huruf latin, jika dibandingkan dengan angka melek huruf Sul-Sel yang pada tahun 2012 baru mencapai 87,02%.

Perkembangan jumlah penduduk miskin dan garis kemiskinan di Kota Palopo tahun 2011

(11)

kemiskinan menunjukkan perubahan yang relatif baik karena menurun sekitar 0,65% yaitu dari angka 10,22% pada tahun 2011 menurun menjadi 9,57% tahun 2013 meskipun sedikit fluktuatif ditahun 2012. Hal ini menunjukkan secara umum adanya kinerja yang baik dari sinergi kebijakan dan berbagai program pengentasan kemiskinan yang telah dilaksanakan.

Tabel 8

Persentase Kemiskinan Kota Palopo 2011 - 2013

Tahun Jumlah Penduduk Jumlah Penduduk

Miskin Persentase

2011 149.419 15.300 10,22

2012 152.703 14.800 9,46

2013 160.819 15.500 9,57

Sumber : BPS Kota Palopo 2014

e. Pendidikan

Status Pendidikan Kota Palopo usia 7-24 tahun keadaan akhir 2013 sebanyak 61.281 dari jumlah tersebut ada 236 orang diantaranya yang tidak/belum pernah sekolah, 25.126 orang yang berstatus sekolah dan yang tidak bersekolah lagi tercatat sebanyak 14.381 orang. Jika dilihat dari penduduk usia 10 tahun keatas menurut pendidikan tertinggi yang ditamatkan sebanyak 108.804 orang, masih terdapat 11.504 orang yang tidak mempunyai ijazah, 23.532 memiliki ijazah setara SD, 19.836 orang memiliki ijazah setara SLTP, 38.677 orang memiliki ijazah setara SMU, 3.407 memiliki ijazah D1/D2/D3 dan selebihnya yaitu 11.848 orang yang memiliki ijazah DIV/S1/S2/S3.

Jika dilihat dari kemampuan baca tulis maka sebanyak 105.152 orang dapat membaca dan menulis dan sisanya sebanyak 3.652 tidak dapat membaca dan menulis. Dari sisi jumlah sekolah di tingkat pendidikan dasar jumlah SD Negeri/Swasta yang tersedia di Kota Palopo pada Tahun 2013-2014 berjumlah 76 Sekolah, masing-masing 64 SD negeri dan 12 SD Swasta, Sekolah lanjutan atas Tingkat pertama (SLTP) Negeri/Swasta sebanyak 20 unit sedangkan sekolah lanjutan atas (SLTA) Negeri/Swasta sebanyak 13 unit dan SMK Negeri/Swasta sebanyak 19 unit.

(12)

f. Kesehatan

Tersedianya sarana kesehatn yang cukup memadai seperti Rumah Sakit, Rumah bersalin, Pusat Kesehatan Masyarakat, Poliklinik dan balai kesehatan ibu dan anak (BKIA) tentu sangat menunjang peningkatan kesehatan masyarakat. Rumah Sakit Pemerintah yang ada di Kota Palopo tahun 2012 sebanyak 2 unit dengan tenaga medis tercatat sebanyak 495 orang yang bertugas pada dinas kesehatan dan puskesmas.

g. Agama

(13)

2. STRUKTUR ORGANISASI KOTA PALOPO

Untuk menjalankan tugas pokok dan fungsi kepemerintahan, Pemerintah Kota Palopo telah menetapkan Susunan Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) instansi pemerintah di lingkungan Pemerintah Kota Palopo dengan Peraturan Daerah (Perda) Nomor : 14 Tahun 2008, yang menetapkan kewenangan dan tugas dari masing-masing organisasi perangkat daerah sebagai berikut :

Sekretariat Daerah

Sekretariat Daerah Kota Palopo mempunyai tugas membantu walikota dalam melaksanakan tugas pokok penyelenggaraan pemerintahan, administrasi, organisasi dan tatalaksana serta memberikan pelayanan administrasi kepada seluruh perangkat daerah, dengan susunan organisasi sebagai berikut :

1. Asisten Administrasi Pemerintahan 1)Bagian Tata Pemerintahan 2)Bagian Hukum

3)

Bagian Organisasi dan Bina Aparatur

2. Asisten Administrasi Ekonomi dan Pembangunan 1)Bagian Pembangunan

2)Bagian Perekonomian dan Penanaman Modal 3)Bagian Kesejahteraan Rakyat

3. Asisten Administrasi Umum dan Keuangan 1)Bagian Keuangan

2)Bagian Humas dan Infokom 3)Bagian Umum dan Perlengkapan

Sekretariat DPRD

Sekretariat DPRD mempunyai tugas pokok memberikan pelayanan administratif kepada anggota DPRD dalam menyelenggarakan tugas dan kewenangannya, dengan struktur organisasi sebagai berikut:

1. Sekretariat DPRD 2. Bagian Umum

(14)

Dinas Daerah merupakan unsur pelaksana pemerintah kota yang dipimpin oleh seorang kepala dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada walikota melalui sekretaris daerah. Dinas daerah ini melaksanakan tugas dan fungsi operasional untuk bidang-bidang tertentu. Jumlah dinas yang ada di Kota Palopo ada 16 dengan rincian sebagai berikut :

1. Dinas Pendidikan,

2. Dinas Pemuda dan Olahraga 3. Dinas Kesehatan

4. Dinas Pekerjaan Umum

5. Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya

6. Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi 7. Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman

8. Dinas Kependudukan, Catatan Sipil dan Keluarga Berencana 9. Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi

10. Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan

11. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan Daerah dan Aset Daerah 12. Dinas Pertanian dan Peternakan

13. Dinas Kehutanan dan Perkebunan 14. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 15. Dinas Kelautan dan Perikanan 16. Dinas Pertambangan dan Energi Badan – Badan

Badan sebagai lembaga teknis daerah merupakan unsur penunjang pemerintah kota, dipimpin oleh seorang kepala badan yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada walikota melalui sekretaris daerah. Badan-badan daerah di Kota Palopo berjumlah 9 dengan rincian sebagai berikut :

1. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) 2. Badan Kepegawaian Daerah ( BKD)

3. Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat

4. Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemberdayaan Perempuan dan KB 5. Badan Pengelola RSUD

(15)

8. Badan Ketahanan Pangan dan IPP 9. Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kantor – Kantor

Kantor sebagai lembaga teknis daerah merupakan unsur penunjang pemerintah kota, dipimpin oleh seorang kepala kantor yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada walikota melalui sekretaris daerah. Kantor-kantor di Kota Palopo berjumlah 5 dengan rincian sebagai berikut :

1. Inspektorat

2. Kantor Satuan Polisi Pamong Praja 3. Kantor Pemadam Kebakaran

4. Kantor Perpustakaan dan Kearsipan Daerah 5. Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu

Kecamatan

Kecamatan merupakan perangkat daerah yang dipimpin seorang camat yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada bupati melalui sekretaris daerah. Jumlah kecamatan di Kota Palopo ada 9 kecamatan, yaitu :

1. Kecamatan Wara Selatan; 2. Kecamatan Sendana; 3. Kecamatan Wara; 4. Kecamatan Wara Timur; 5. Kecamatan Mungkajang; 6. Kecamatan Wara Utara; 7. Kecamatan Bara;

8. Kecamatan Tellu Wanua 9. Kecamatan Wara Barat. 3. MAKSUD DAN TUJUAN LAKIP

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) disusun berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis perjanjian Kiinerja, Pelaporan Kinerja dan tata cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

(16)

Palopo telah memungkinkan Pemerintah Kota Palopo untuk menetapkan suatu Rencana Pembangunan jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang dijabarkan dalam visi; misi; agenda; dan sasaran strategik, dan Rencana Kinerja (Renja) sebagai strategi untuk mencapai rencana stratejik yang dijabarkan dalam bentuk kebijakan, program dan kegiatan. Sistem ini juga telah memungkinkan Pemerintah Kota Palopo untuk melakukan pengukuran kinerja untuk menilai sejauh mana capaian kinerja Pemerintah Kota Palopo yang berhasil diperoleh dalam suatu periode tertentu. Hasil pengukuran capaian kinerja tersebut dikomunikasikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders) dalam bentuk Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP).

Dengan demikian, maksud dan tujuan penyusunan dan penyampaian LAKIP Pemerintah Kota Palopo Tahun 2014 mencakup hal-hal berikut ini :

Aspek Akuntabilitas Kinerja bagi keperluan eksternal organisasi dengan menjadikan LAKIP 2014 sebagai sarana pertanggung jawaban Pemerintah Kota Palopo atas capaian kinerja yang berhasil diperoleh selama tahun 2014. Esensi capaian kinerja yang dilaporkan merujuk pada sejauh mana visi, misi dan tujuan/sasaran stratejik telah dicapai selama tahun 2014.

Aspek Manajemen Kinerja bagi keperluan internal organisasi dengan menjadikan LAKIP 2014 sebagai sarana evaluasi pencapaian kinerja oleh manajemen Pemerintah kota Palopo bagi upaya perbaikan kinerja di masa datang. Untuk setiap celah kinerja yang ditemukan, manajemen Pemerintah Kota Palopo dapat merumuskan strategi pemecahan masalahnya sehingga capaian kinerja Pemerintah Kota Palopo dapat ditingkatkan secara berkelanjutan.

4. SISTEMATIKA PENYAJIAN LAKIP

(17)

BAB I PENDAHULUAN

Menguraikan secara umum tentang penjelasan organisasi dengan penekanan kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan utama (Strategic issued) yang sedang dihadapi organisasi.

BAB II PERENCANAAN KINERJA

Menguraikan ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja tahun yang bersangkutan sebagaimana yang telah diuraikan dalam RPJMD Pemerintah Kota Palopo periode 2013 - 2018 dan rencana kinerja tahun 2014.

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Memuat hasil pengukuran kinerja Pemerintah Kota Palopo Tahun 2014 serta analisis dan evaluasi atas capaian kinerja Pemerintah Kota Palopo untuk masa 2014 dalam kaitannya dengan sasaran stratejik.

BAB IV PENUTUP

(18)

BAB II

RENCANA STRATEJIK

Perencanaan stratejik merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 1 (satu) tahun sampai dengan 5 (lima) tahun secara sistimatis dan berkesinambungan dengan memperhatikan potensi, peluang, dan kendala yang ada atau yang mungkin timbul. Proses ini menghasilkan suatu Rencana Stratejik Instansi Pemerintah, yang setidaknya mengandung visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan, dan program serta menyediakan ukuran keberhasilan/kegagalan dalam pelaksanaannya.

Dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, perencanaan stratejik merupakan langkah awal untuk melakukan pengukuran kinerja instansi pemerintah. Perencanaan stratejik instansi pemerintah memerlukan integrasi antara keahlian sumber daya manusia dan sumber daya lain agar mampu memenuhi keinginan stakeholders dan menjawab tuntutan perkembangan lingkungan strategis baik nasional maupun global. Analisis terhadap lingkungan organisasi baik internal maupun eksternal merupakan langkah yang sangat penting dalam memperhitungkan kekuatan (strenghts), kelemahan (weakness), peluang (opportunities), dan tantangan/kendala (threats) yang ada. Analisis terhadap unsur-unsur tersebut sangat penting dan merupakan dasar bagi perwujudan visi dan misi serta strategi instansi pemerintah.

Dengan demikian, rencana stratejik yang disusun oleh suatu instansi pemerintah setidaknya mengandung visi, misi, tujuan, sasaran, program yang realistis dengan mengantisipasi dan mengarahkan anggota organisasi dalam mengambil keputusan tentang masa depannya, membangun operasi dan prosedur untuk mencapainya, dan menentukan ukuran keberhasilan/kegagalannya. Dengan visi, misi, dan strategi yang jelas dan tepat, maka diharapkan instansi pemerintah akan dapat menyelaraskan dengan potensi, peluang, dan kendala yang dihadapi. Perencanaan stratejik bersama pengukuran, penilaian, dan evaluasi kinerja serta pelaporan akuntabilitas kinerja merupakan tolok ukur penting dari suatu sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.

(19)

untuk menjabarkan kemana organisasi akan dibawa. Penjabaran dari visi dituangkan dalam tujuan dan sasaran stratejik organisasi, yang merupakan kondisi spesifik yang ingin dicapai oleh

organisasi di dalam memenuhi visi misinya. Pertanyaan “bagaimana kita menuju ke sana”

dijawab dengan merumuskan strategi pencapaian tujuan/sasaran dalam wujud menetapkan program dan kegiatan yang harus dilaksanakan oleh organisasi.

Sebagai sebuah instansi sektor publik, Pemerintah Kota Palopo telah menyusun rencana Pembangunan Jangkah Menengah daerah untuk kurun waktu 5 tahun (2013-2018) sebagaimana termuat dalam Peraturan Daerah Kota Palopo No. 13 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Palopo Tahun 2008-2013. Rencana Stratejik Pemerintah Kota Palopo mencakup visi, misi, tujuan, sasaran, serta strategi untuk mencapai agenda dan sasaran.

1. PERNYATAAN VISI

Dalam upaya mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan Kota Palopo yang dapat dipertanggugjawabkan kepada publik, maka visi Kota Palopo dirumuskan berdasarkan nilai-nilai luhur yang ada pada masyarakat, potensi sumberdaya yang ada, tantangan yang akan dihadapi serta hasil yang diharapkan dalam priode tertentu pada masa mendatang.

Dengan memperhatikan gagasan dan harapan dari berbagai lapisan masyarakat dan stakeholders dalam pembangunan Kota Palopo ke depan, visi Pemerintah Kota Palopo dirumuskan sebagai berikut :

“Terwujudnya Palopo Sebagai Kota Pendidikan, Jasa, Niaga dan Agroindustri yang

Berwawasan Agama, Budaya dan Lingkungan yang Terkemuka di Indonesia”. Visi ini mengandung makna :

Terwujudnya Palopo, adalah pernyataan semangat, yakni semangat mewujudkan gagasan untuk mengantarkan Kota Palopo pada kondisi yang lebih baik, semangat untuk mengangkat harkat dan martabat daerah agar dapat berkonstribusi lebih besar terhadap pencapaian tujuan pembangunan nasional pada semua aspek, sehingga dapat disejajarkan dengan daerah-daerah yang terkemuka di Indonesia.

(20)

akan dicapai pada tahun perencanaan 2018, pokok-pokok gambaran tersebut dideskripsikan sebagai berikut :

Kota Pendidikan, gambaran mengenai keadaan yang dicapai pada tahun 2018, dimana penyelenggaraan pendidikan pra sekolah, dasar, dan menengah, berlangsung sesuai Standar Nasional Pendidikan (SNP), serta penyelenggaraan pendidikan tinggi menjadi salah satu tujuan pendidikan bagi masyarakat di wilayah regional sulawesi.

Kota Jasa, gambaran mengenai keadaan yang dicapai pada tahun 2018, dimana penyelenggaraan pelayanan public berlangsung sesuai dengan Standard, Norma, dan Prosedur (SNP), dan pelayanan pada sektor swasta memenuhi standar mutu pelayanan, sehingga memperkuat citra Kota Palopo sebagai Kota Jasa.

Kota Niaga, gambaran mengenai keadaan yang dicapai pada tahun 2018, dimana Kota palopo menjadi sentra distribusi barang dan logistic untuk wilayah regional Sulawesi, dan aktifitas perniagaan berlangsung nyaman dan aman karena didukung oleh infrastruktur perniagaan yang tertata dan memenuhi standar.

Kota Agroindustri, gambaran mengenai keadaan yang akan dicapai pada tahun 2018, dimana sektor industri khususnya yang berbasis rumah tangga tumbuh dan berkembang menjadi salah satu mata pencaharian utama masyarakat, di sisi lain produk-produk industry pangan berbahan lokal menjadi salah satu produk unggulan daerah, memiliki brand kuat, sehingga menjadi icon Kota Palopo.

Berwawasan Agama, gambaran mengenai keadaan yang akan dicapai pada tahun 2018, dimana kesadaran masyarakat dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan beragama berlangsung dalam toleransi yang harmonis, terciptanya kesadaran masyarakat dalam bertoleransi intra dan inter umat beragama menjadi salah satu barometer toleransi kehidupan umat beragama di Indonesia.

Berwawasan Budaya, Gambaran mengenai keadaan yang akan dicapai pada tahun 2018, dimana berlangsungnya interaksi dalam berbagai aspek dalam masyarakat yang beragam budaya berlangsung dalam interrelasi yang harmonis, berkembangnya keadaan interrelasi yang harmonis menjadi salah satu barometer dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia.

(21)

untuk menjaga dan memeliharan keberlanjutan lingkungan hidup, sehingga kesadaran tersebut dapat mendorong terpenuhinya kriteria ketersediaan lingkungan hidup Kota Palopo.

Terkemuka di Indonesia, merupakan pernyataan komparasi terhadap keadaan yang dicapai dengan capaian daerah-daerah lainnya, terkemuka di Indonesia adalah komparasi Kota Palopo yang mensejajarkannya dengan Kota yang telah maju dan berkembang dari aspek penyelenggaraan pendidikan, mutu pelayanan public, sentra distribusi barang dan logistic regional, industry rumah tangga. Sedangkan dari aspek berwawasan dimaknai sebagai komparasi Kota Palopo sebagai salah satu barometer di Indonesia dalam hal kerukunan umat beragama, interrelasi keragaman budaya, dan kesadaran terhadap keberlanjutan lingkungan hidup.

2. PERNYATAAN MISI

Untuk memenuhi dan merealisasikan visi tersebut, Pemerintah Kota Palopo mencanangkan misi. Misi adalah suatu yang harus dilaksanakan oleh organisasi (Instansi Pemerintah) agar tujuan organisasi dapat tercapai dan berhasil dengan baik. Dengan pernyataan Misi yang ditetapkan ini, diharapkan seluruh pegawai dan pihak yang berkepentingan dapat mengenal Pemerintah Kota Palopo dan mengetahui alasan keberadaan dan perannya lebih dalam. Misi yang ditetapkan oleh Pemerintah Kota Palopo adalah sebagai berikut :

Untuk merealisasikan visi tersebut maka dirumuskan misi sebagai pernyataan tindakan strategis dan sekaligus menjadi rumusan agenda pembangunan yang akan dijabarkan melalui kebijakan umum anggaran, sebagai pola dasar pembangunan lima tahun ke depan, adapun rumusan misi sebagai berikut :

(1) Menyelenggarakan pemerintahan yang bersih, efisien, efektif dan demokratis dengan mengedepankan supremasi hukum.

Untuk memperkuat citra Kota sebagai Kota Jasa, maka penyelenggaraan pemerintahan daerah diarahkan pada tata pemerintahan yang bersih, efisien, efektif dan demokratis. Upaya yang dilakukan mencakup peningkatan kualitas sistem perencanaan, pengawasan dan evaluasi pembangunan yang : terbuka, transparan, akuntabel, partisipatif, berkeadilan yang dibingkai oleh regulasi, penguatan kelembagaan dan peningkatan kapasitas aparatur.

(22)

Salah satu ciri Kota Jasa adalah berkembang dan berkualitasnya pelayanan publik yang melibatkan berpartisifasi masyarakat dalam menjaga kualitas layanan. Untuk mencapai hal tersebut diperlukan peningkatan pemberdayaan masyarakat dan peningkatan pelayanan, melalui upaya-upaya peningkatan kualitas pemberdayaan masyarakat dan perbaikan pelayanan umum.

(3) Mendorong ketersediaan kebutuhan pokok manusia khususnya sandang, pangan bagi masyarakat Kota Palopo.

Pemenuhan ketersediaan kebutuhan pokok seperti kebutuhan pangan dan sandang, dilakukan melalui pengembangan agroindustri berbasis rumah tangga. Upaya-upaya untuk pengembangan agroindustri berbasis rumah tangga antara lain mencakup Penyediaan kebutuhan pangan, Pengembangan Tanaman Pangan; Hortikultura; Peternakan; Perkebunan; Perikanan; Kelautan dan pengembangan industri rumah tangga.

(4) Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) melalui jalur pendidikan formal dan non-formal.

Pendidikan adalah investasi yang menjadi salah satu kunci pokok dalam pembangunan manusia. Upaya untuk mewujudkan Palopo sebagai Kota Pendidikan dilakukan melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia, upaya-upaya ini mencakup optimalisasi penyelenggaraan PAUD, memelihara akses pendidikan dasar dan menengah, meningkatkan kualitas pendidikan dasar dan menengah, mendukung dan akselerasi pengembangan pendidikan tinggi.

(5) Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara berkelanjutan.

Salah satu upaya penting yang dilakukan untuk mewujudkan Palopo sebagai Kota Jasa adalah mengembangkan pelayanan publik dalam bidang kesehatan, upaya-upaya yang dilakukan mencakup peningkatan akses terhadap pelayanan kesehatan dan perbaikan mutu pelayanan kesehatan

(6) Meningkatkan pertumbuhan perekonomian rakyat secara efisien dengan mendorong secara sungguh-sungguh simpul-simpul ekonomi rakyat utamanya di bidang perkoperasian/syariah, industri rumah Tangga, UMKM, Lembaga Keuangan dan Jasa, serta mengembangkan pariwisata dan budaya yang didukung oleh infrastruktur yang memadai.

(23)

simpul kelembagaan koperasi, industri rumah tangga, UMKM, lembaga keuangan dan jasa yang bermuara pada distribusi barang dan logistik; memperkuat daya tarik destinasi wisata; dan mendorong interrelasi keragaman budaya.

(7) Menjamin iklim investasi yang kondusif melalui pelayanan yang mudah, cepat, dan efektif, serta kepastian berusaha dan mendorong terciptanya lapangan pekerjaan.

Salah satu ciri kota jasa adalah berlangsungnya pelayanan yang mudah dan efektif yang dapat mendorong kondusifnya iklim berinvestasi. Dalam rangka menjamin berkembangnya iklim investasi yang kondusif, maka upaya-upaya yang dilakukan mencakup : Penguatan kualitas pelayanan untuk mendorong (kemudahan) investasi dan terciptanya lapangan kerja baru dan Peningkatan kompetensi tenaga kerja

(8) Penataan kota yang berwawasan lingkungan.

Untuk mewujudkan Palopo sebagai Kota berwawasan lingkungan melalui penataan kota yang berwawasan lingkungan, maka dilakukan upaya-upaya : Perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian ruang ; Pengembangan ruang terbuka hijau ; penguatan fungsi kawasan ; Penanggulangan bencana

(9) Mengembangkan kesadaran berbangsa dan bernegara di dalam otonomi daerah serta mendorong berkembangnya kehidupan beragama yang rukun guna mewujudkan ketertiban dan keamanan demi terciptanya kehidupan masyarakat yang harmonis.

Untuk mewujudkan Kota Palopo sebagai salah satu barometer nasional dalam kehidupan beragama, maka upaya yang dilakukan adalah mengembangkan kesadaran berbangsa dan bernegara, upaya-upaya ini mencakup Penguatan kesadaran berbangsa; toleransi (kerukunan) beragama; menjaga ketertiban dan keamanan serta harmonisasi sosial.

3. TUJUAN

(24)

Misi 1

dengan tujuan (1) Meningkatkan kapasitas kelembagaan birokrasi dan kompetensi sumber daya aparatur, (2) Memperkuat sistem perencanaan, penganggaran dan pengawasan pembangunan

Misi 2

dengan tujuan (3) Memperkuat peran serta dan keswadayaan masyarakat, (4) Meningkatkan kualitas pelayanan umum

Misi 3

dengan tujuan (5) Meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian, kehutanan dan perikanan, (6) Mendorong Perkembangan industri rumah tangga.

Misi 4

dengan tujuan (7) Optimalisasi akses dan mutu PAUD, Pendidikan Dasar dan Menengah serta Pendidikan Non Formal Kemaritiman, (8) Akselerasi dukungan pengembangan pendidikan tinggi

Misi 5

dengan tujuan (9) Meningkatkan upaya kesehatan masyarakat, (10) Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, (11) Meningkatkan pembinaan olah raga

Misi 6

dengan tujuan (12) Memperkuat kelembagaan keuangan mikro, UMKM dan Koperasi, (13) Membangun simpul distribusi barang dan logistik, (14) Mempertahankan pola relasi keragaman budaya, (15) Optimalisasi potensi destinasi wisata, (16) Meningkatkan kapasitas infrastruktur transportasi dan perhubungan, (17) Mengembangkan kawasan industri

Misi 7

dengan tujuan (18) Meningkatkan kualitas pelayanan untuk mendorong investasi, (19) Meningkatkan kompetensi tenaga kerja.

Misi 8

dengan tujuan (20) Meningkatkan efektivitas perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian ruang serta mengembangkan kawasan baru, (21) Meningkatkan fungsi kawasan, luasan RTH dan penanggulangan lokasi rawan bencana

(25)

dengan tujuan (22) Meningkatkan wawasan kebangsaan, toleransi beragama, ketertiban, keamanan dan harmonisasi sosial

4. SASARAN STRATEJIK

Sasaran stratejik merupakan penjabaran dari misi dan tujuan sebagaimana yang tercantum dalam Rencana Stratejik (RPJMD) Kota Palopo 2013-2018 yang menggambar kan hasil yang akan dicapai secara bertahap dalam lima periode tahunan melalui serangkaian kegiatan yang akan dijabarkan lebih lanjut dalam suatu rencana kinerja yang memadukan program dan kegiatan. Sasaran Pemerintah Kota Palopo untuk masing-masing tujuan dijabarkan sebagai berikut :

Tujuan 1

Meningkatkan kapasitas kelembagaan birokrasi dan kompetensi sumber daya aparatur dengan sasaran :

1)Terwujudnya kelembagaan birokrasi yang efisien 2)Meningkatnya kompetensi aparatur

Tujuan 2

Memperkuat sistem perencanaan, penganggaran dan pengawasan pembangunan dengan sasaran :

1) Meningkatnya kualitas perencanaan dan pengendalian program pembangunan daerah 2) Terwujudnya pengelolaan keuangan daerah yang transparan dan akuntabel

3) Meningkatnya efektivitas pembinaan dan pengawasan. Tujuan 3

Memperkuat peran serta dan keswadayaan masyarakat dengan sasaran : 1) Meningkatnya partisipasi dan swadaya masyarakat.

Tujuan 4

Meningkatkan kualitas pelayanan umum dengan sasaran :

1) Meningkatnya efektivitas pelayanan terpadu pada Kantor yang mengelola perizinan dan pelayanan umum lainnya

2) Terwujudnya standar pelayanan umum yang berkualitas pada semua SKPD Tujuan 5

(26)

2) Meningkatnya produksi dan produktivitas Perkebunan

3) Meningkatnya produksi dan produktivitas Peternakan dan turunannya 4) Meningkatnya produksi dan produktivitas hasil kayu dan non kayu

5) Meningkatnya produksi dan produktivitas perikanan darat dan perikanan laut 6) Meningkatnya ketahanan pangan masyarakat

7) Meningkatnya kapasitas dan kompetensi penyuluh Tujuan 6

Mendorong Perkembangan industri rumah tangga dengan sasaran :

1) Meningkatnya kuantitas dan kualitas industri rumah tangga produk pangan dan non pangan Tujuan 7

Optimalisasi akses dan mutu PAUD, Pendidikan Dasar dan Menengah serta Pendidikan Non Formal Kemaritiman dengan sasaran :

1) Meningkatnya akses dan mutu PAUD

2) Meningkatnya akses dan mutu pendidikan dasar dan menengah 3) Meningkatnya akses dan mutu pendidikan non formal kemaritiman Tujuan 8

Akselerasi dukungan pengembangan pendidikan tinggi dengan sasaran : 1) Bertambahnya dukungan pengembangan pendidikan tinggi

Tujuan 9

Meningkatkan upaya kesehatan masyarakat dengan sasaran :

1) Meningkatnya tindakan prefentif terhadap gangguan kesehatan masyarakat Tujuan 10

Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dengan sasaran : 1) Tercapainya SPM dalam seluruh aspek pelayanan medis Tujuan 11

Meningkatkan pembinaan olah raga dengan sasaran :

1) Terlaksananya pembinaan olah raga pendidikan, Prestasi dan Rekreasi Tujuan 12

Memperkuat kelembagaan keuangan mikro, UMKM dan Koperasi dengan sasaran : 1) Berfungsinya kelembagaan keuangan mikro secara lebih profesional

(27)

Tujuan 13

Membangun simpul distribusi barang dan logistik dengan sasaran : 1) Meningkatnya fungsi simpul distribusi barang dan logistik Tujuan 14

Mempertahankan pola relasi keragaman budaya dengan sasaran :

1) Berlangsungnya pola hubungan yang harmonis antar budaya yang berbeda-beda Tujuan 15

Optimalisasi potensi destinasi wisata dengan sasaran :

1) Bertambahnya destinasi wisata yang berfungsi untuk dikunjungi Tujuan 16

Meningkatkan kapasitas infrastruktur transportasi dan perhubungan dengan sasaran : 1) Bertambahnya kapasitas dan panjang jalan

2) Meningkatnya fungsi dan kapasitas pelabuhan tanjung ringgit sebagai pelabuhan bongkar muat barang dan manusia

Tujuan 17

Mengembangkan kawasan industri dengan sasaran : 1) Terwujudnya Kawasan Industri Palopo (KIPA) Tujuan 18

Meningkatkan kualitas pelayanan untuk mendorong investasi dengan sasaran : 1) Bertambahnya pelaku bisnis yang berpeluang untuk investasi

Tujuan 19

Meningkatkan kompetensi tenaga kerja dengan sasaran : 1) Bertambahnya tenaga kerja terlatih

Tujuan 20

Meningkatkan efektivitas perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian ruang serta mengembangkan kawasan baru dengan sasaran :

1) Meningkatnya kepatuhan terhadap perencanaan penataan ruang 2) Terwujudnya kawasan Baru

Tujuan 21

Meningkatkan fungsi kawasan, luasan RTH dan penanggulangan lokasi rawan bencana dengan sasaran :

(28)

2) Bertambahnya luas RTH

3) Meningkatnya kapasitas kelembagaan penanggulangan bencana 4) Penyediaan dan Peningkatan Infrastruktur Perkotaan Lainnya

Tujuan 22

Meningkatkan wawasan kebangsaan, toleransi beragama, ketertiban, keamanan dan harmonisasi sosial dengan sasaran :

1) Meningkatnya kesadaran lembaga atau individu terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara dalam bingkai NKRI

2) Berkembangnya fungsi forum lembaga lintas agama

3) Meningkatnya harmonisasi sosial, ketentraman dan ketertiban dalam kehidupan bermasyarakat

Apabila dilihat dari metodologi Balanced Scorecard yaitu salah satu teknik atau pendekatan yang digunakan dalam merumuskan tujuan stratejik, maka gambaran peta stratejik maupun tujuan stratejik Kota Palopo telah menggambarkan suatu keseimbangan yang wajar dari masing-masing perspektif utama sebagaimana diuraikan dalam matriks berikut ini :

Perspektif Tujuan/Sasaran Stratejik Pemerintah Kota Palopo

Masyarakat/ Citizen Meningkatkan derajat kesejahteraan masyarakat

Keuangan/ Ekonomi Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan sektor-sektor andalan

Proses Bisnis Internal Pemberdayaan kelembagaan pemerintah yang dapat menghasilkan pelayanan prima

Pembelajaran/ Pertumbuhan Meningkatnya kualitas sumber daya aparatur pemerintah daerah

5. STRATEGI PENCAPAIAN TUJUAN DAN SASARAN

(29)

Kebijakan

Sebagai pedoman yang memberikan petunjuk, prinsip dasar, rambu-rambu penting dalam menyusun program dan kegiatan, sekaligus sebagai jembatan penghubung antara sasaran dan program,Pemerintah Kota Palopo menetapkan kebijakan sebagai sebagai berikut : 1) Penyesuaian struktur kelembagaan;

2) Peningkatan kualitas sumber daya aparatur 3) Peningkatan kualitas perencanaan pembangunan 4) Peningkatan kualitas pengelolaan keuangan 5) Peningkatan kualitas pengawasan daerah

6) Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pembangunan

7) Pengembangan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak 8) Peningkatan evektivitas pengelolaan perizinan dan pelayanan umum

9) Pemenuhan standar pelayanan pemerintah upaya penangglangan masalah kesejahteraan sosial secara simultan dan berkesinambungan

10) Peningkatan produksi dan produktivitas tanaman pangan dan holtikultura 11) Peningkatan Produksi dan produktivitas tanaman perkebunan

12) Peningkatan produksi dan produktivitas peternakan dan turunannya 13) Peningkatan produksi hasil hutan

14) Peningkatan produksi dan produktivitas hasil perikanan

15) Pemberdayaan masyarakat dalam pemenuhan hak atas pangan 16) Peningkatan koordinasi penyuluh

17) Fasilitasi masyarakat untuk dididik menjadi calon wirausahaan 18) Pemerataan saranadan prasarana PAUD

19) Pemenuhan standar pembiayaan pendidikan

20) Fasilitasi peningkatan kualitas tenaga pendidik dan tenaga kependidikan

21) Peningkatan kualitas pendidikan dan pengajaran agama melalui lembaga pendidikan formal dan non formal

22) Fasilitasi pengiriman pemuda menjadi calon pelaut

23) Pemberian bantuan program S1, S2 dan S3 bagi PNS dan masyarakat yang memilik prestasi akademik

24) Gerakan hidup sehat

(30)

26) Pembinaan olah raga pendidikan, prestasi dan rekreasi 27) Fasilitasi perbaikan mutu kelembagaan

28) Dukungan penyediaan permodalan

29) Menjadikan Palopo sebagai daerah “hub” untuk daerah Sul-Sel bagian utara 30) Fasilitasi kerjasama dunia usaha antar daerah

31) Fasilitasi interaksi dan budaya

32) Peningkatan kemitraan pengembangan destinasi wisata 33) Pembukaan jalan baru dan pendukungnya

34) Peningkatan kualitas jalan

35) Peningkatan kemitraan dan sinergitas pengembangan kapasitas pelabuhan tanjung ringgit 36) Optimalisasi peningkatan kemitraan

37) Desiminasi informasi kemudahan investasi 38) Pemenuhan sarana dan prasarana BLK

39) Peningkatan peran dan fungsi badan koordinasi penataan ruang daerah 40) Penataan kawasan pesisir Sampoddo-Lemolemo (Salemo)

41) Pembangunan kawasan Industri Peternakan

42) Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pelestarian hutan 43) Optimalisasi pengawasan RTH

44) Penambahan jumlah areal hutan kota 45) Peningkatan mitigasi bencana

46) Penyediaan infrastruktur persampahan

47) Meningkatnya penanganan limbah tinja dan B3

48) Peningkatan kesadaran masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara 49) Peningkatan kerjasama inter dan antar umat beragama

50) Optimalisasi peran dan fungsi aparat penegak hukum dalam pelaksanaan siskamswakarsa.

Program

(31)

Sasaran 1 dengan program sbb:

1) Pendidikan Anak Usia Dini,

2) Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun

3) Pendidikan Menengah

4) Pendidikan Non Formal

5) Pendidikan Luar Biasa

6) Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan

Sasaran 2 dengan Program Sbb:

7) Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Sasaran 3 dengan program sbb:

8) Manajemen Pelayanan Pendidikan, Sasaran 4 dengan program sbb:

9) Pengembangan wawasan kebangsaan

10) Kemitraan pengembangan wawasan kebangsaan,

11) Koordinasi bimbingan penghayatan dan pelaksanaan kehidupan beragama Sasaran 5 dengan program sbb:

12) Peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja,

13) Perluasan dan pengembangan kesempatan kerja,

14) Pelatihan tenaga kerja,

15) Pelaksanaan pembinaan hubungan industrial,

16) Pengawasan ketenagakerjaan. Sasaran 6 dengan program sbb:

17) Pengembangan perumahan,

18) Pelayanan rehabilitasi sosial (anak nakal dan anak cacat),

19) Pembinaan dan bimbingan bagi KTK dan PM,

20) Penanganan/ penanggulangan korban bencana alam/ bencana sosial,

21) Penyebarluasan informasi Jamsos,

22) Pemeliharaan TMP dan taman makam bahagia,

23) Pemberdayaan fakir miskin, komunitas adat terpencil (KAT) dan penyandang masalah kesejahteraan sosial lainnya,

(32)

Sasaran 7 dengan program sbb:

25) Pembinaan peran serta masyarakat dalam pembangunan,

26) Pengembangan bahan informasi tentang pengasuh dan pembinaan tumbuh kembang anak,

27) Penyiapan tenaga pendamping kelompok bina keluarga,

28) Pengembangan model operasional BKB-Posyandu-PADU,

29) Pembinaan peran serta masyarakat dalam pelayanan KB/ KR mandiri. Sasaran 8 dengan program sbb:

30) Obat dan Perbekalan Kesehatan,

31) Upaya Kesehatan Masyarakat,

32) Pengawasan Obat dan Makanan,

33) Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat,

34) Perbaikan Gizi Masyarakat,

35) Pengembangan Lingkungan Sehat,

36) Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular,

37) Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin,

38) Pengadaan/ Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana PKM, Pustu, jaringannya dan RSUD,

39) Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita,

40) Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia,

41) Peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak,

42) Standarisasi pelayanan kesehatan,

43) Pemeliharaan sarana dan prasarana RS. Sasaran 9 dengan program sbb:

44) Pengembangan dan Keserasian Kebijakan Pemuda,

45) Peningkatan upaya penumbuhan kewirausahaan dan kecakapan hidup pemuda,

46) Pembinaan dan pemasyarakatan oalahraga,

47) Peningkatan sarana dan prasarana olahraga. Sasaran 10 dengan program sbb:

48) Pelayanan administrasi perkantoran,

49) Peningkatan sarana dan prasarana aparatur,

(33)

51) Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur dan aparatur pengawasan,

52) Peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan. Sasaran 11 dengan program sbb:

53) Peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur,

54) Diklat teknis aparatur,

55) Pembinaan dan pengembangan aparatur. Sasaran 12 dengan program sbb:

56) Optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi,

57) Mengintensifkan penanganan pengaduan masyarakat,

58) Penataan peraturan perundang-undangan Sasaran 13 dengan program sbb:

59) Perbaikan sistem administrasi kearsipan,

60) Pengembangan komunikasi dan informasi dan media massa,

61) Fasilitasi peningkatan SDM bid. Komunikasi,

62) Kerjasama informasi dengan media massa. Sasaran 14 dengan program sbb:

63) Peningkatan kesiagaan dan pencegahan bahaya kebakaran,

64) Penataan administrasi kependudukan,

65) Pencegahaan dini dan penanggulangan korban bencana alam,

66) Peningkatan pelayanan kedinasan KDH/Wakil,

67) Pelaksanaan inisiatif agenda reformasi transparansi di bidang partisipasi, pengelolaan keuangan daerah dan PBJ pemerintah,

68) Penataan daerah otonomi baru,

69) Peningkatan pelayanan pemerintahan, pembangunan & kemasyarakatan,

70) Penataan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah serta pengembangan sistem informasi pertanahan,

71) Peningkatan kapasitas lembaga perwakilan rakyat daerah. Sasaran 15 dengan program sbb:

72) Peningkatan kesejahteraan petani,

73) Peningkatan ketahanan pangan pertanian dan perkebunan,

(34)

75) Peningkatan penerapan teknologi pertanian dan perkebunan,

76) Pemberdayaan penyuluhan pertanian, perikanan dan perkebunan,

77) Revitalisasi penyuluhan pertanian,

78) Peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian dan perkebunan,

79) Peningkatan produksi pertanian, peternakan dan perkebunan,

80) Pencegahan dan penangglangan penyakit ternak,

81) Ketahanan pangan yang mengarah kepada peningkatan produksi,

82) Pemberdayaan penyuluh perkebunan lapangan. Sasaran 16 dengan program sbb:

83) Peningkatan penerapan teknologi peternakan Sasaran 17 dengan program sbb:

84) Pemanfaatan potensi sumber daya hutan,

85) Rehabilitasi hutan dan lahan,

86) Perlindungan dan konservasi sumber daya hutan,

87) Pembinaan dan penertiban industri hasil hutan, Sasaran 18 dengan program sbb:

88) Penciptaan iklim UKM yang kondusif,

89) Pengembangan kewirausahaan dan keunggulan kompetitif UKM,

90) Pengembangan sistem pendukung usaha bagi UMKM,

91) Peningkatan kualitas kelembagaan Koperasi,

92) Peningkatan kapasitas IPTEK sistem produksi,

93) Pengembangan industri kecil dan menengah,

94) Peningkatan kemampuan teknologi industri,

95) Pengembangan sentra-sentra industri potensial. Sasaran 19 dengan program sbb:

96) Perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan,

97) Peningkatan dan pengembangan Ekspor,

98) Peningkatan efisiensi perdagangan dalam negri,

99) Pembinaan pedagang kaki lima dan asongan,

100)Peningkatan promosi dan kerjasama investasi,

(35)

102)Pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir,

103)Pemberdayaan masyarakat dalam pengawasan dan pengendalian sumber daya kelautan,

104)Pengembangan budidaya perikanan,

105)Pengembangan perikanan tangkap,

106)Pengembangan kawasan budidaya laut, air payau dan air tawar,

107)Pengembangan dan penangkapan dan wilayah pesisir,

108)Peningkatan kesadaran dan penegakan hukum dalam penyalahgunaan sumber daya laut,

109)Peningkatan kegiatan budaya kelautan dan wawasan maritim kepada masyarakat,

110)Pengembangan sumber daya manusia,

111)Peningkatan sarana dan prasarana pengolahan hasil laut,

112)Peningkatan sarana dan prasarana pemasaran perikanan,

Sasaran 21 dengan program sbb:

113)Pembinaan dan pengawasan bidang pertambangan,

114)Pengawasan dan penertiban penambangan,

115)Penertiban kegiatan pertambangan rakyat yang berpotensi merusak lingkungan,

116)Dilkat pengawasan pertambangan. Sasaran 22 dengan program sbb:

117)Pembangunan Jalan dan Jembatan,

118)Pembangunan saluran drainase/ gorong-gorong,

119)pembangunan turap/ talud/ bronjong,

120)Peningkatan sarana dan prasarana kebinamargaan,

121)Pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya. Sasaran 23 dengan program sbb:

122)Pembangunan prasarana dan fasilitas perhubungan,

123)Rehabilitasi dan pemeliharaan prasarana dan fasilitas LLAJ,

124)Peningkatan pelayanan angkutan,

125)Pembangunan sarana & prasarana perhubungan,

126)Pengadaan dan pengamanan lalulintas,

(36)

Sasaran 24 dengan program sbb:

128) Kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan,

129) Pengelolaan terpadu Teluk Bone. Sasaran 25 dengan program sbb:

130)Peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan,

131)Pemeliharaan kantratibnas dan pencegahan tindak kriminal,

132)Peningkatan sistem pengawasan aparat internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH,

133)Peningkatan profesionalisme tenaga pemeriksa & aparatur pengawasan,

134)Penataan dan penyempurnaan kebijakan sistem dan prosedur pengawasan,

135)Peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah,

136)Pembinaan dan fasilitasi pengelolaan keuangan kab/kota. Sasaran 26 dengan program sbb:

137)Peningkatan pemberantasan penyakit masyarakat (Pekat),

138)Pendidikan politik masyarakat,

139)Keserasian kebijakan peningkatan kualitas anak dan perempuan,

140)Peningkatan kualitas hidup dan perlindungan perempuan,

141)Peningkatan peran serta dan kesetaraan gender,

142)Penguatan kelembagaan PUG dan anak. Sasaran 27 dengan program sbb:

143)Pengembangan nilai budaya,

144)Pengelolaan kekayaan budaya,

145)Pengelolaan keragaman budaya,

146)Pengembangan kerjasama pengelolaan budaya. Sasaran 28 dengan program sbb:

147)Pengembangan pemasaran wisata,

148)Pengembangan destinasi pariwisata,

149)Pengembangan kemitraan. Sasaran 29 dengan program sbb:

150)Perencanaan tata ruang,

151)Pemanfaatan tata ruang,

(37)

Sasaran 30 dengan program sbb:

153)Pengembangan data/ informasi/ statistik daerah,

154)Kerjasama pembangunan,

155)Perencanaan pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh,

156)Perencanaan pengembangan kota-kota menengah dan besar,

157)Peningkatan kapasitas kelembagaan perencanaan pembangunan daerah,

158)Perencanaan pembangunan daerah,

159)Perencanaan pembangunan ekonomi,

160)Perencanaan sosial budaya,

161)Perencanaan prasarana wilayah dan SDA,

162)Perencanaan pembangunan daerah rawan bencana.

Sasaran 31 dengan program sbb:

163)Lingkungan sehat perumahan,

164)Permberdayaan komunitas perumahan,

165)Pengembangan kinerja pengelolaan persampahan,

166)Pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup,

167)Perlindungan dan konservasi sumber daya alam,

168)Rehabilitasi dan pemulihan cadangan SDA,

(38)

6. RENCANA KINERJA PEMERINTAH DAERAH 2014

Sebagai penjabaran lebih lanjut dari Rencana Stratejik disusun suatu Rencana Kinerja (Performance Plan). Rencana kinerja ini merupakan penjabaran target kinerja yang harus dicapai dalam satu tahun pelaksanaan. Target kinerja ini menunjukkan nilai kuantitatif yang melekat pada setiap indikator kinerja, baik pada tingkat sasaran stratejik maupun tingkat kegiatan dan merupakan pembanding bagi proses pengukuran keberhasilan organisasi yang dilakukan setiap akhir periode pelaksanaan.

Target kinerja pada tingkat sasaran stratejik dari rencana kinerja Pemerintah Kota Palopo tahun 2014 adalah sebagai berikut :

SASARAN

NO URAIAN INDIKATOR SATUAN TARGET

1 2 3 4 5

1

Terwujudnya

kelembagaan birokrasi yang responsif gender dan efisien

1 Pemutakhiran temuan hasil pemeriksaan

aparat pengawasan tahun 1 2 Menata produk-produk Hukum dan JDI hukum tahun 1

3 Terlaksananya fasilitasi sosialisasi peraturan

perundang-undangan tahun 1 4 Himpunan perundang-undangan tahun 1

5 Himpunan perundang-undangan tahun 1

6 Kajian penataan kelembagaan keg 1

7 Dokumen yang berisi tugas pokok dan fungsi

serta uraian tugas keg 1 8 Terselenggaranya tata naska dinas keg 1

9 Terlaksananya pengelolaan administrasi

kepegawaian keg 1

2

Meningkatnya kompetensi aparatur

1 Pelaksanaan tes penerimaan CPNS keg 1

2 Pelaksanaan Penempatan Apratur sesuai

dengan kompetensinya keg 1

3 Pelaksanaan proses pengadminis-trasian

kenaikan pangkat pegawai keg 1

4 Data kepegawian (DUK, BIP dan Profil

Kepegawaian) keg 1

5 Data kepegawian (DUK, BIP dan Profil

Kepegawaian) keg 1

6 Proses penangan kasus pelanggaran disiplin

PNS keg 1

7 Bantuan biaya kuliah S1 dan S2 bagi PNS

yang tugas belajar keg 1

8 Terlaksananya diklat teknis fungsional dan

kepemimpinan keg 1

9 Terlaksananya monitoring dan Evaluasi

pelaporan keg 1

10 Terlaksananya ujian dinas dan penyesuaian

ijazah aparat tahun 1 11 Terselenggaranya seleksi penerimaan calon

(39)

13 Tersedianya PNS yang mengikuti sosialisasi

manajemen kepegawaian org 50

3

Meningkatnya kualitas perencanaan,

pengendalian dan evaluasi pelaksanaan program pembangunan daerah

1 Terlaksananya penyusunan RKPD dok 1

2 Penyusunan rancangan RKPD keg 1

3 Tersusunnya laporan kinerja dan Tapkin dok 2 4 Tersedianya data LKPJ dok 1

5 Tersusunnya data program pembangunan dok 1

6 Terlaksananya pengembangan daerah keg 1

7 Terlaksananya rencana pembangunan daerah keg 1

4 Terwujudnya pengelolaan keuangan daerah yang transparan dan akuntabel

1 Pendistribusian SPPT PBB, dan laporan hasil

penelitian keg 1

2 terlaksananya rancangan peraturan daerah

tentang APBD keg 1

3 terlaksananya rancangan peraturan KDH

tentang penjabaran APBD keg 1 4 terlaksananya rancangan peraturan daerah

tentang perubahan APBD keg 1 5 Dokumen Ranperda paket 1

6 Perda tentang APBD keg 1

7 Dokumen Ranperda keg 1

8 terlaksananya paket regulasi pengelolaan

keuangan daerah keg 1

9

Terlaksananya Bimbingan Teknis Implementasi Paket Regulasi Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah

keg 1

10 Hasil Inventartrisasi barang daerah paket 1

11 Terselenggaranya penyusunan laporan

akuntansi bulan 12

12 Laporan pertanggungjawaban keuangan

daerah bulan 12

13 Laporan Prognosis bulan 12

14 Pendistribusian SPPT PBB, dan laporan hasil

penelitian keg 5

15 terlaksananya bimtek pengelolaan aset

daerah keg 1

16 Terlaksananya sistem informasi barang milik

daerah keg 3

17 terlaksananya administrasi pengelolaan

keuangan daerah keg 1 18 Terlaksananya Intensifikasi dan Ekstensifikasi

Pajak Bumi dan Bangunan keg 3

19 Terlaksananya sistem informasi barang milik

daerah keg 3

20 terlaksananya laporan aset daerah keg 1

5

Peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH

1 Terlaksananya penanganan kasus pada

wilayah pemerintahan dibawanya tahun 1

2 Terlaksananya tindaklanjut hasil temuan

pengawasan tahun 1

3 Terlaksananya tindaklanjut hasil temuan

pengawasan keg 1

6 Meningkatnya partisipasi dan swadaya masyarakat

1 Terlaksananya pembinaan kelompok

(40)

3 Terlaksananyapembinaan organisasi

perempuan bulan 12

4 Terlaksananya diklat peran serta dan

kesetaraan gender bulan 12

5 TP.PKK kecamatan/kelurahan dan kelompok

dasa wisma keg 1

7

Meningkatnya efektivitas pelayanan terpadu pada Kantor yang mengelola perizinan dan pelayanan umum lainnya

1 Terlaksananya perijinan dan peningkatan

pelayanan penanaman modal bulan 12

2 Terlaksananya kebijakan penanaman modal bulan 12

8

Terwujudnya standar pelayanan umum yang berkualitas

1 Terlaksananya sarana dan prasarana publik

bagi penyandang cacat dan lansia tahun 1

2

Terlaksananya penanganan masalah-masalah yang menyangkut tanggap darurat dan

kejadian luar biasa keg 1

3

Terpeliharanya Sarana taman makam pahlawan & taman makam bahagia dengan

baik lokasi 1

4

Terpeliharanya Sarana taman makam pahlawan & taman makam bahagia dengan

baik kec 9

9

Meningkatnya produksi dan produktivitas Tanaman Pangan dan Hortikultura

1 Terlaksananya pengukuran luas baku lahan

sawah keg 1

2 Terlaksananya analisis rasio jumlah penduduk

terhadap jumlah kebutuhan keg 1

3 Terlaksananya laporan berkala kondisi

ketahanan pangan daerah keg 1 4 terlaksananya pemanfaatan pekarangan keg 1

5 Terlaksananya Monitoring, evaluasi dan

pelaporan kebijakan subsidi pertanian keg 1

6 Terlaksananya pengembangan desa mandiri

pangan keg 1

7 terlaksananya pengembangan lumbung

pangan desa keg 1

8 Terlaksananya peningkatan mutu dan

keamanan pangan keg 1

9 Terlaksananya penyuluhan sumber pangan

alternatif keg 1

10 Terlaksananya pengukuran luas baku lahan

sawah keg 1

10

Meningkatnya produksi dan produktivitas Perkebunan

1

Terlaksananya Pemeliharaan Rutin/Berkala Sarana dan Prasarana Teknologi

Pertanian/Perkebunan Tepat Guna

bulan 12

2 terselenggaranya pengembangan bibit unggul paket 1

11

Meningkatnya produksi dan produktivitas Peternakan dan turunannya

1 Terlaksananya promosi hasil produksi bulan 12

2 Terlaksananya penyediaan sarana produksi bulan 12

3 Terlaksananya pendistribusian bibit ternak bulan 12

4 Terlaksananya monev pengembangan

agribisnis bulan 12

12

Meningkatnya produksi dan produktivitas hasil kayu dan non kayu

1 Terlaksananya perencanaan dan

pengembangan hutan kemasyarakatan koloni 80

2 terlaksananya pengembangan hutan

(41)

3 Pengembangan, pengujian dan pengendalian

hasil hutan kali 2

13

Meningkatnya produksi dan produktivitas perikanan darat dan perikanan laut

1 Speed Boat bulan 12

2 Terlaksananya pemeliharaan TPI bulan 12

3 Terlaksananya pemeliharaan rutin/berkala bulan 12

4 terlaksananya rehabilitasi TPI bulan 12

14

Meningkatnya ketahanan pangan masyarakat

1 Terlaksananya pengukuran luas baku lahan

sawah kali 1

2 Terlaksananya analisis rasio jumlah penduduk

terhadap jumlah kebutuhan dok 10

3 Terlaksananya laporan berkala kondisi

ketahanan pangan daerah keg 1 4 terlaksananya pemanfaatan pekarangan keg 1

5 Terlaksananya Monitoring, evaluasi dan

pelaporan kebijakan subsidi pertanian keg 1

15 Meningkatnya kapasitas dan kompetensi penyuluh 1

Terlaksananya peningkatan kemampuan

lembaga petani bulan 12

16 Meningkatnya kuantitas dan kualitas industri rumah tangga produk pangan dan non pangan

1 Terlaksananya fasilitasi kemitraan IKM 60

2 Terlaksananya pembinaan industri kecil dan

menengah kluster 4

3 Terlaksananya pemberian kemudahan izin

usaha industri kecil database 1

17 Meningkatnya akses dan mutu PAUD

1 Terlaksananya proses pembelajaran anak usia

dini paket 1

2 Terlaksananya pendidikan anak usia dini bulan 12

18

Meningkatnya akses dan mutu pendidikan dasar dan menengah yang berkarakter

1 Tersedianya gedung prasarana sekolah bulan 12

2 Tersedianya buku-buku siswa bulan 12

3 Terlaksananya pelatihan penyusunan

kurikulum bulan 12

4

Terseleksinya siswa SD peserta olimpiade, Olahraga, MIPA, Siswa Teladan tingkat kota palopo

bulan 12

5 Terwujudnya pengelolaan unit pelaksanaan

akreditasi sekolah/madrasah (UPA-S-M) tahun 1

6 Tersedianya petugas pengendali dan

pengawas dana pendidikan gratis paket 1

7 Terlaksananya sertifikasi pendidik keg 1

8 Terlaksananya pelatihan bagi pendidik dalam

memenuhi standar kompetensi keg 1

9 Terlaksananya pelatihan bagi pendidik dalam

memenuhi standar kompetensi keg 1

10

Terlaksananya pengembangan mutu dan kualitas diklat bagi pendidik dan tenaga kependidikan

keg 1

(42)

12 Tersedianya halaman dan pagar sekolah yang

memadai tahun 1

13

Terbinanya usia didik usia 16-18 thn dan usia dewasa yang tidak sempat mengikuti pendidikan formal

tahun 1

14 Terlaksananya penyediaan beasiswa bagi

keluarga tak mampu paket 1 15 Terlaksananya sosialisasi berbagai informasi

pendidikan menengah tahun 1 16 Terlaksananya sosialisasi berbagai informasi

pendidikan menengah tahun 1 17 Meningkatnya mutu pendidikan keg 1

19

Meningkatnya akses dan mutu pendidikan non formal kemaritiman

1 Terlaksananya kegiatan jambore keg 1

2 Tersedianya bantuan operasional SKB keg 1

3 Terlaksananya pembinaan lembaga PNF keg 1

4 Terlatihnya baca tulis masyarakat usia dewasa

yang buta aksara keg 1

5 Terlaksananya seleksi guru dan kepala sekolah

berprestasi keg 1

20 Bertambahnya dukungan pengembangan

pendidikan tinggi

1 Terlaksananya pendidikan dan pelatihan

prajabatan CPNS keg 1 2 Meningkatnya kompetensi aparatur pejabat

eselon IV keg 1

21

Meningkatnya tindakan prefentif terhadap gangguan kesehatan masyarakat

1 Pelayanan masyarakat bulan 12

2 Pemberian gizi bagi bayi, balita dan busung

lapar bulan 12

3 Tenaga pelayanan yg terlatih bulan 12

4 Data SIK dapat dihasilkan bulan 12

5 Terlaksananya penyelenggaraan penyehatan

lingkungan bulan 12

22 Tercapainya SPM dalam seluruh aspek pelayanan medis

1 Terlaksananya evaluasi dan pengembangan

standar pelayanan kesehatan bulan 12 2 Draft perda dan AMP pelayanan kesehatan paket 1

3 Terlaksananya pemutakhiran data kesehatan bulan 12

23

Terlaksananya Pembinaan Olah Raga Pendidikan, Prestasi dan Rekreasi

1 Terlaksananya identifikasi bakat dan potensi

pelajaran dalam olahraga keg 1 2 Terlaksananya pembinaan cabang olahraga

tingkat kota keg 1

3 terlaksananya peningkatan kesegaran jasmani

dan rekreasi bulan 12

4 Terselenggaranya kompetisi olahraga tingkat

daerah keg 5

5 Terlaksananya pembibitan dan pembinaan

olahraga (LPI) keg 1

24

Berfungsinya

kelembagaan keuangan mikro secara lebih profesional

1 Terlaksananya koordinasi pelaksanaan

kebijakan program pembangunan koperasi keg 1

2 Jumlah koperasi yang diklasifikasi dan dinilai keg 1

25 Terbentuknya lembaga koperasi syariah

1 Terlaksananya koordinasi pelaksanaan

kebijakan program pembangunan koperasi dok 1

2 Jumlah koperasi yang diklasifikasi dan dinilai koperasi 200

26 Meningkatnya fungsi simpul distribusi barang dan logistik

1 Tersedianya dokumen rencana tata ruang

wilayah keg 1

(43)

3 Tersedianya dokumen pelaporan kegiatan

perencanaan tata ruang bulan 4 4 Terlaksananya fasilitasi perijinan keg 1

5 Pengembangan Pasar dan Distribusi

Barang/Produk database 1

6 Terlaksananya temu usaha bisnis dan pasar

lelang pasar 2

7 Terlaksananya pendataan informasi potensi

unggulan daerah pameran 2 8 terbangunnya pasar pasar 7

9 Terlaksananya kerjasama dengan dunia

usaha/lembaga keg 1

27

Berlangsungnya pola hubungan yang harmonis antar budaya yang berbeda-beda

1 Motor paket 1

2 terlaksananya festifal budaya daerah bulan 12

28 Bertambahnya destinasi wisata yang berfungsi untuk dikunjungi

1 Pegelaran pentas seni dan budaya Luwu keg 1

2 Terlaksananya pemantauan dan evaluasi

destinasi pemasaran pariwisata keg 1 29

Bertambahnya kapasitas dan panjang jalan

1 terlaksananya pembangunan jalan paket 1 2 Pembangunan jembatan p

Gambar

Tabel 2
Tabel 4 Pertumbuhan ekonomi Kota Palopo 2010-2013
Tabel 8
Tabel 4
+2

Referensi

Dokumen terkait

minimal teori belajar, evaluasi proses dan hasil belajar, kurikulum, dan prinsip-prinsip pembelajaran bidang teknik otomotif yang bersifat mendidik;.. Menguasai teori aplikasi

(1) Upaya penyelesaian Sengketa Informasi Publik diajukan kepada Komisi Informasi Pusat dan/atau Komisi Informasi provinsi dan/atau Komisi Informasi kabupaten/kota sesuai

Evaluasi proses belajar dilakukan dengan menggunakan instrumen yang telah ditetapkan untuk mencapai capaian pembelajaran materi perawatan alat penangkap ikan berbahan utama tali

[r]

Dalam penelitian ini, Teori Pengurangan Ketidakpastian dan Teori Manajemen Kecemasan- Ketidakpastian khususnya mengkaji hubungan antara tingkat kecemasan komunikasi

[r]

DAN ASURANSI PEGAWAI NEGERI atau disingkat PT TASPEN (Persero) yang dibentuk dengan Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 1981 tentang Pengalihan Bentuk Perusahaan

[r]