Lampiran 1. Flowchart pengerjaan penelitian
Mulai
Memotong bahan yang digunakan sesuai dengan dimensi pada gambar
Pengelasan
Menggerinda permukaan yang kasar Merangkai alat
Pengecatan Merancang bentuk alat
Menggambar dan menentukan dimensi alat
Memilih bahan
Mengukur bahan yang akan digunakan
Pengujian alat
Layak
Pengukuran parameter
Analisis data
Selesai
Tidak
Lampiran 2. Spesifikasi alat penumbuk mekanis 1. Dimensi alat
Panjang = 140,1 cm
Lebar = 102,4 cm
Tinggi = 74,78 cm
2. Bahan yang digunakan
Alu dan lesung = Kayu
Rangka = Besi UNP dan besi siku
Poros pengungkit = Pipa besi 3. Transmisi daya
Puli motor bakar = 15 inch
Puli = 8 inch
Puli = 2 inch
Sabuk-V = Tipe A
4. Motor Bakar
Tenaga = 7,5 HP
Lampiran 3. Perhitungan daya motor pada alat penumbuk mekanis A. Poros pengungkit
Diketahui : d = 38,1 mm = 0,0381 m
Jadi total gaya keseluruhan, F = 171,275 N E. Kecepatan sudut (rad/s)
F. Perhitungan daya
Diketahui: F = 171,275 N R = 0,1016 m � = 230,383 rad/s P = F x �
= 171,275 N x (230,383 rad/s x 0,1016 m) = 4009,02 Watt
P = 4,009 KW
0,7457
= 5,376 HP
Lampiran 4. Kapasitas efektif alat penumbuk mekanis Tabel kapasitas efektif alat penumbuk mekanis
Ulangan KEA rata-rata = KEAI+KEAII+KEAIII
3
= 18,59 + 19,10+ 19,18
Lampiran 5. Rendemen alat penumbuk mekanis Tabel rendemen alat penumbuk mekanis
Ulangan
Berat awal (kg) Berat hasil tumbukan
Berat hasil tumbukan (kg)
Berat awal (kg) x 100%
= 5,3 (kg)
6 (kg) x 100%
= 88,33% Rendemen II =
Berat hasil tumbukan (kg)
Berat awal (kg) x 100%
= 5,32 (kg)
6 (kg) x 100%
= 88,67% Rendemen III =
Berat hasil tumbukan (kg)
Berat awal (kg) x 100%
= 5,58 (kg)
6 (kg) x 100%
= 93%
Rendemen rata-rata = Rendemen I+Rendemen II+Rendemen III
3
= 88,3 + 88,67+ 93
Lampiran 6. Analisis ekonomi I. Unsur produksi
1. Total biaya pembuatan alat = Rp. 5.000.000
2. Umur ekonomi (n) = 5 tahun
3. Nilai akhir alat (S) = Rp. 500.000
4. Jam kerja = 8 jam/hari
5. Produksi/hari = 151,68 kg/hari
6. Biaya operator = Rp. 80.000/hari
7. Biaya bahan bakar = Rp. 2.945,234/ jam
8. Biaya perbaikan = Rp. 22,57/jam
9. Bunga modal dan asurasi = Rp. 262.500/tahun
10.Biaya sewa gedung = Rp. 50.000/tahun
11.Pajak = Rp. 100.000/tahun
12.Jam kerja alat per tahun = 2392 jam/tahun (asumsi
299 hari efektif berdasarkan tahun 2016)
II. Perhitungan biaya produksi
a. Biaya tetap (Bt)
1. Biaya penyusutan (Dn)
Dn = (P – S) (A/F, i%, n) (F/A, i%, n - 1)
Tabel perhitungan biaya penyusutan dengan metode sinking fund Akhir Tahun ke (P-S) (Rp) (A/F, 6,75%,
2 4.500.000 0,174775 1,139575 896.261,49
3 4.500.000 0,174775 1,2165 956.762,04
4 4.500.000 0,174775 1,2987 1.021.411,3
2. Bunga modal dan asuransi (I)
Bunga modal pada bulan Maret 6.75% dan asuransi 2%
I = i(P)(n+1)
2n
= (8,75%) Rp.5.000.000 (5+1) 2(5)
= Rp. 262.500/tahun
3. Biaya sewa gedung
Sewa gedung = 1% x P
= 1% x Rp. 5.000.000
= Rp. 50.000/tahun
4. Pajak
Pajak = 2% x P
= 2% x Rp. 5.000.000
= Rp. 100.000/tahun
Tabel perhitungan biaya tetap alat tiap tahun
Tahun Dt (Rp) I (Rp)/tahun Biaya tetap
(Rp)/tahun
1 839.575,41 262.500 1.102.075,41
2 896.261,49 262.500 1.158.761,49
3 956.762,04 262.500 1.219.262,04
4 1.021.411,3 262.500 1.283.911,3
5 1.090.464,9 262.500 1.352.964,9
b. Biaya tidak tetap (Btt)
1. Biaya perbaikan (reparasi)
Biaya reparasi = 1,2% (P-S) x jam
= 1,2% (Rp.5.000.000 - Rp.500.000)
2392 jam
2. Biaya operator
Diperkirakan upah operator untuk menumbuk udang sabagai
bahan baku pembuatan terasi dalam 1 jam adalah sebesar Rp.
10.000. Sehingga diperoleh biaya operator Rp. 80.000/hari.
3. Biaya bahan bakar
Biaya bahan bakar = 470 x 3600
3418,2 x 1000 x Rp. 5.950/liter
= Rp. 2.945,234/jam
Total biaya tidak tetap = Rp. 12.967,804/tahun
c. Biaya Total (BT)
BT = Bt + Btt
Tabel Perhitungan biaya total
Tahun Biaya tetap (Rp/tahun)
1 1.102.075,41 31.019.000,527 32.121.075,94 2 1.158.761,49 31.019.000,527 32.177.762,02 3 1.219.262,04 31.019.000,527 32.238.262,57 4 1.283.911,3 31.019.000,527 32.302.911,83 5 1.352.964,9 31.019.000,527 32.371.965,43 Biaya penumbukan udang
Biaya pokok = [ Bt
x+ Btt] C
Tahun Bt (Rp/tahun) X
(jam/tahun) Btt (Rp/jam)
Lampiran 7. Break even point S = FC + P
SP - VC
dimana:
Biaya tidak tetap = Rp. 31.019.000,527/tahun = Rp. 10.579,46/jam
Kapasitas produksi = 18,96 kg/jam
Maka, VC = Rp. 10.579,46/jam : 18,96 kg/jam = Rp. 557,98/kg
SP = Rp. 10.000/kg (asumsi penjualan di lapangan) P = 0 (dianggap nol untuk mendapatkan titik impas) Tabel Perhitungan Break even point
Tahun FC
Produksi mengalami titik impas (break even point) saat masih menghasilkan pinang sebanyak :
Lampiran 8. Net present value NPV = PWB - PWC
dimana:
PWB = Present worth of benefit PWC = Present worth of cost
NPV > 0 artinya alat menguntungkan untuk digunakan/layak NPV < 0 artinya alat tidak menguntungkan untuk digunakan Maka,
Investasi = Rp. 5.000.000
Nilai akhir = Rp. 500.000
Suku bunga bank = 6,75%
Suku bunga coba-coba = 8%
Umur alat = 5 tahun
Harga jual produk = Rp. 10.000/kg
Kapasitas alat = 18,96 kg/jam
Penjualan = 18,96 kg/jam x Rp. 10.000/kg
= Rp. 189.600/jam
Pendapatan = Penjualan x jam kerja pertahun = Rp. 189.600/jam x 2392 jam/tahun = Rp. 453.523.200/tahun
Pembiayaan = Btt x Jam kerja pertahun
PWB (present worth of benefit) 6,75%
Pendapatan = Rp. 453.523.200/tahun (P/A, 6,75%, 5) = Rp. 453.523.200/tahun (4,12825) = Rp. 1.872.257.150/tahun
Nilai kahir = Rp. 500.000 (P/F, 6,75%,5) = Rp. 500.000 (0,721575) = Rp. 360.787,5/tahun
PWB = Rp. 1.872.257.150/tahun + Rp. 360.787,5/tahun = Rp. 1.872.617.938/tahun
PWC (present worth of cost) 6,75% Investasi = Rp. 5.000.000
Pembiayaan = Rp. 25.306.068,32/tahun (P/A, 6,75%, 5) = Rp. 25.306.068,32/tahun (4,12825) = Rp. 104.469.776,5/tahun
PWC = Rp. 5.000.000 + Rp. 104.469.776,5/tahun = Rp. 109.469.776,5/tahun
PWB (present worth of benefit) 8%
Pendapatan = Rp. 453.523.200/tahun (P/A, 8%, 5) = Rp. 453.523.200/tahun (3,9927) = Rp. 1.810.782.081/tahun
Nilai kahir = Rp. 500.000 (P/F, 8%,5) = Rp. 500.000 (0,6806) = Rp. 34.030/tahun
= Rp. 1.810.816.111/tahun PWC (present worth of cost) 8%
Investasi = Rp. 5.000.000
Pembiayaan = Rp. 25.306.068,32/tahun (P/A, 8%, 5) = Rp. 25.306.068,32/tahun (3,9927) = Rp. 101.039.539/tahun
PWC = Rp. 5.000.000 + Rp. 101.039.539/tahun = Rp. 106.039.539/tahun
Sehingga ,
NPV 6,75% = Rp. 1.872.617.938/tahun - Rp. 109.469.776,5/tahun = Rp. 1.763.148.161/tahun
NPV 8% = Rp. 1.810.816.111/tahun - Rp. 106.039.539/tahun = Rp. 1.704.776.572/tahun
Lampiran 9. Internal rate of return
Berdasarkan harga dari NPV=X (positif) atau NPV=Y (positif) dihitunglah harga IRR dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:
IRR = i1 -
NPV1
(NPV2-NPV1) (i1 – i2)
Suku bunga bank (i1) = 6,75%
Suku bunga coba-coba (i2) = 8%
Karena keduanya positif, maka digunakan persamaan IRR = i2 -
NPV1
(NPV2-NPV1) (i2 – i1)
= 8% - Rp. 1.763.148.161
Rp. 1.704.776.572 - Rp. 1.763.148.161 (8% - 6,75%)
= 8% - (- 30,205) (1,25%) = 8% + 37,75%
Lampiran 10. Gambar alat penumbuk mekanis
Tampak depan alat
Tampak samping alat
Tampak belakang alat
Lampiran 11. Gambar proses penumbukan
Udang rebon kering yang akan ditumbuk
Pencampuran udang rebon, air dan garam
Penumbukan