Lampiran 1. Flowchart penelitian
Tidak
Ya Pengujian alat
Layak ?
Pengecatan
Memilih bahan yang akan digunakan
Mengukur bahan yang akan digunakan
Memotong dan menghaluskan bahan yang akan digunakan sesuai dengan dimensi pada gambar
Merangkai alat
Pengelasan Mulai
- Menentukan dimensi alat - Menghitung daya yang
diperlukan
- Menghitung kecepatan putaran alat
Merancang bentuk alat
Menggambar alat
Pengukuran parameter
Data
Analisis data
Lampiran 2. Spesifikasi alat penggiling tulang sapi kering
Terdiri dari : 14 sisir penggiling
Ayakan (mesh)
Lebar : 15,1 cm
Ukuran : 200 mesh
Hopper
Diameter : 10 cm
Transmisi daya pada belt conveyor
Lampiran 3. Perhitungan daya motor
a. Gaya pada Piringan Berputar
Diketahui massa piringan berputar = 5,2 kg
gaya gravitasi = 9,8 m/s2
Maka, gaya yang dibutuhkan untuk menggerakkan piringan berputar adalah
F = m × g
= 5,2 kg × 9,8 m/s2
= 50,96 N
b. Gaya pada Bahan Baku
Diketahui massa bahan baku = 1 kg
gaya gravitasi = 9,8 m/s2
Maka, gaya yang dibutuhkan untuk mengolah bahan baku adalah
F = m × g
= 1 kg × 9,8 m/s2
= 9,8 N
Jadi, total gaya keseluruhan Ftotal = 50,96 N + 9,8 N = 60,76 N
c. Kecepatan Sudut pada Piringan Berputar
Diketahui kecepatan putaran motor (n) = 3800 RPM
Maka, kecepatan sudut pada piringan berputar adalah
ω = 2πn
60
= 2×3,14×3800 RPM
60 s
d. Daya Motor
Diketahui gaya total (F) = 60,76 N
diameter puli penggerak = 4 inci = 10,16 cm
jari-jari puli penggerak (R) = 5,8 cm = 0,058 m
kecepatan sudut piringan berputar (ω) = 397,73 rad/s
Maka, daya motor yang diperlukan untuk alat adalah
P = F × V
= F (ω × R)
= 60,76 N (397,73 rad/s × 0,058 m)
= 1401,63 Nm/s
= 1401,63 Watt
= 1,40163 kWatt
P = 1,40163 kWatt
0,7457 = 1,87 HP ≈ 2 HP
* 1 HP = 745,7 Watt
Berdasarkan perhitungan daya pada alat penggiling tulang sapi kering,
motor bakar yang digunakan memiliki daya sebesar 5,5 HP. Hal ini dikarenakan
biaya pembelian mesin 5,5 HP lebih murah dibanding motor listrik 2 HP. Selain
itu, dipilih motor bakar dengan daya yang lebih besar dari perhitungan untuk
Lampiran 4. Perhitungan kecepatan putaran alat dan panjang sabuk V
Perhitungan Kecepatan Putaran Alat
Kecepatan putaran motor bakar = 3800 RPM
Diameter puli motor bakar = 3,5 inci
Diameter puli poros = 4 inci
Maka, kecepatan putaran alat
SD(penggerak) = SD(yang digerakkan)
Perhitungan Panjang Sabuk V
L = 2C + 1,57(D + d) + (D-d)
D = diameter luar efektif roda transmisi yang besar (mm)
d = diameter luar efektif roda transmisi yang kecil (mm)
Panjang sabuk V dari motor bakar
Lampiran 5. Kadar air tulang sapi
Tabel kadar air tulang sapi
Ulangan Berat awal
berat awal (kg)-berat akhir (kg)
berat awal (kg) × 100%
= 1,50 kg- 1,40 kg
1,50 kg × 100%
= 6,66%
KAII =
berat awal (kg)-berat akhir (kg)
berat awal (kg) × 100%
= 1,50 kg- 1,44 kg
1,50 kg × 100%
= 4,00%
KAIII =
berat awal (kg)-berat akhir (kg)
berat awal (kg) × 100%
= 1,50 kg- 1,43 kg
1,50 kg × 100%
Lampiran 6. Kapasitas efektif alat penggiling tulang sapi kering
Tabel kapasitas efektif alat penggiling tulang sapi kering
Lampiran 7. Persentase kerusakan hasil alat penggiling tulang sapi kering
Tabel persentase kerusakan hasil pada alat penggiling tulang sapi kering
Ulangan
Berat awal (kg)
Berat tepung tulang tertinggal di alat
(kg)
berat bahan rusak(kg)
berat awal (kg) × 100%
= 0,09 kg
1 kg × 100%
= 9%
XI =
berat bahan rusak(kg)
berat awal (kg) × 100%
= 0,07 kg
1 kg × 100%
= 7%
XI =
berat bahan rusak(kg)
berat awal (kg) × 100%
= 0,08 kg
1 kg × 100%
Lampiran 8. Kadar air tepung tulang
Tabel kadar air tepung tulang
Ulangan Berat awal
berat awal (g)-berat akhir (g)
berat awal (g) × 100%
= 27,04 g- 26,93g
27,04 g × 100%
= 0,40%
KAII =
berat awal (g)-berat akhir (g)
berat awal (g) × 100%
= 25,75 g- 25,65 g
25,75 g × 100%
= 0,39%
KAIII =
berat awal (g)-berat akhir (g)
berat awal (g) ×100%
= 24,42 g- 24,35 g
24,42 g × 100%
Lampiran 9. Kehalusan saringan tepung tulang
Tabel kehalusan saringan tepung tulang
Lampiran 10. Analisis ekonomi
I. Unsur produksi
1. Total biaya pembuatan alat (P) = Rp 4.500.000
II. Perhitungan biaya produksi
a. Biaya tetap (BT)
1. Biaya penyusutan (Dn)
Dn = (P – S) (A/F, i%, n) (F/A, i%, n - 1)
2. Bunga modal dan asuransi (I)
Bunga modal pada bulan Maret 6,75% dan asuransi 2%
I = i(P)(n+1)
2n
=
(8,75%)Rp 4.500.000(5+1)2(5)
= Rp 236.250/tahun
3. Biaya sewa gedung
Sewa gedung = 1% × P
Tabel perhitungan biaya tetap alat tiap tahun
Tahun Dn
2 803.058,50 236.250 1.039.308,50
3 857.267,55 236.250 1.093.517,55
4 915.193,89 236.250 1.151.443,89
5 977.066,55 236.250 1.213.316,55
b. Biaya tidak tetap (BTT)
1. Biaya perbaikan
Biaya perbaikan = 1,2%(P-S)
x
= 1,2%(Rp4.500.000 – Rp 450.000)
= Rp 20,31/jam
= Rp 6.074,78/tahun
2. Biaya operator
Biaya operator = Rp 5.000/jam
= Rp 11.960.000/tahun
3. Biaya bahan bakar
Biaya bahan bakar = 0,651 liter/jam × Rp 6.450/liter
= Rp 4.198,95/jam
= Rp 10.043.888,40/tahun
Total biaya tidak tetap = Rp 9.219,26/jam
= Rp 22.009.963,18/tahun
c. Biaya total (Bt)
Bt = BT + BTT
Tabel perhitungan biaya total
Tahun Biaya tetap (Rp/tahun)
Biaya tidak tetap (Rp/tahun)
Biaya penggilingan tulang
Biaya pokok = [BT
x + BTT]C
Tahun BT
(Rp/tahun)
BTT (Rp/jam)
x (jam/tahun
)
C
(jam/kg) BP (Rp/kg)
1 988.517,25 9.219,26 2392 0,08 770,60
2 1.039.308,50 9.219,26 2392 0,08 772,30
3 1.093.517,55 9.219,26 2392 0,08 774,11
4 1.151.443,89 9.219,26 2392 0,08 776,05
Lampiran 11. Break even point
BEP = F
(P-V)
Biaya tidak tetap (V) = Rp 9.219,26/jam (1 jam = 11,28 kg)
= Rp 817,31/kg
Penerimaan setiap produksi (R) = Rp 4.000/kg
Tabel perhitungan break even point
Tahun Biaya tetap (Rp/tahun)
P (Rp/kg)
Biaya tidak tetap (Rp/kg)
Produksi mengalami titik impas (break even point) saat masih menggiling tulang
Lampiran 12. Net present value
NPV = PWB - PWC
dimana
PWB = present worth of benefit
PWC = present worth of cost
NPV > 0 artinya alat menguntungkan untuk digunakan/layak
NPV < 0 artinya alat tidak menguntungkan untuk digunakan
Maka,
Investasi = Rp 4.500.000
Nilai akhir = Rp 450.000
Suku bunga bank = 6,75%
Suku bunga coba-coba = 8%
Umur alat = 5 tahun
Harga jual produk = Rp 4.000/kg
Kapasitas alat = 11,28 kg/jam
Penjualan = 11,28 kg/jam × Rp 4.000/kg
= Rp 45.144/jam
Pendapatan = penjualan × jam kerja per tahun
= Rp 45.144/jam × 2392 jam/tahun
= Rp 107.984.448/tahun
Pembiayaan = BTT × jam kerja per tahun
= Rp 9.219,26/jam × 2392 jam/tahun
PWB (present worth of benefit) 6,75%
Pendapatan = Rp 107.984.448/tahun (P/A, 6,75%, 5)
= Rp 107.984.448/tahun (4,128)
= Rp 445.759.801,30/tahun
Nilai akhir = Rp 450.000 (P/F, 6,75%,5)
= Rp 450.000 (0,721)
= Rp 324.450/tahun
PWB = Rp 445.759.801,30/tahun + Rp 324.450/tahun
= Rp 446.084.251,30/tahun
PWC (present worth of cost) 6,75%
Investasi = Rp 4.500.000
Pembiayaan = Rp 22.052.469,92/tahun (P/A, 6,75%, 5)
= Rp 22.052.469,92/tahun (4,128)
= Rp 91.032.595,83/tahun
PWC = Rp 4.500.000 + Rp 91.032.595,83/tahun
= Rp 95.532.595,83/tahun
PWB (present worth of benefit) 8%
Pendapatan = Rp 107.984.448/tahun (P/A, 8%, 5)
= Rp 107.984.448/tahun (3,992)
= Rp 431.073.916,40/tahun
Nilai akhir = Rp 450.000 (P/F, 8%,5)
= Rp 450.000 (0,680)
PWB = Rp 431.073.916,40/tahun + Rp 306.000/tahun
= Rp 431.379.916,40/tahun
PWC (present worth of cost) 8%
Investasi = Rp 4.500.000
Pembiayaan = Rp 22.052.469,92/tahun (P/A, 8%, 5)
= Rp 22.052.469,92/tahun (3,992)
= Rp 88.033.459,92/tahun
PWC = Rp 4.500.000 + Rp 88.033.459,92/tahun
= Rp 92.533.459,92/tahun
Sehingga,
NPV 6,75% = Rp 446.084.251,30/tahun – Rp 95.532.595,83/tahun
= Rp 350.551.655,50/tahun
NPV 8% = Rp 431.379.916,40/tahun – Rp 95.532.595,83/tahun
= Rp 335.847.320,60/tahun
Jadi besarnya NPV 6,75% adalah Rp 350.551.655,50/tahun
NPV 8% adalah Rp 335.847.320,60/tahun.
Jadi, nilai NPV dari alat ini > 0 maka alat ini layak/menguntungkan untuk
Lampiran 13. Internal rate of return
IRR dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai berikut
IRR = i1 –
NPV1
(NPV2 –NPV1) (i1 – i2)
Suku bunga bank (i1) = 6,75%
Suku bunga coba-coba (i2) = 8%
Karena keduanya positif, maka digunakan persamaan
IRR = i2 –
NPV1
(NPV2 –NPV1) (i2 – i1)
= 8% – Rp 350.551.655,50/tahun
Rp 335.847.320,60/tahun – Rp 350.551.655,50/tahun (8% – 6,75%)
= 8% – (–23,84)(1,25%)
= 8% + 29,80%
Lampiran 14. Gambar alat
Gambar 4. Tampak depan
Gambar 7. Tampak samping kanan
Gambar 10. Piringan statis
Lampiran 15. Gambar bahan yang diolah
Gambar 13. Tulang sebelum dipotong dan dikeringkan
Gambar 14. Tulang setelah dipotong dan dikeringkan