• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penetapan Kadar Protein Dan Non Protein Nitrogen (NPN) Pada Ulat Kidu (Rhynchophorus ferrugineus) Dan Hasil Olahannya Dengan Metode Kjeldahl

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Penetapan Kadar Protein Dan Non Protein Nitrogen (NPN) Pada Ulat Kidu (Rhynchophorus ferrugineus) Dan Hasil Olahannya Dengan Metode Kjeldahl"

Copied!
62
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Lampiran 2. Surat Keterangan Laboratorium

(3)

Lampiran 3. Bagan Alir Penetapan Kadar Protein

Dimasukkan ke dalam labu kjeldahl

Ditambahkan 2 gram katalisator campuran

K2SO4 : CuSO4 (1:1)

Ditambahkan 3 mL H2SO4 pekat

Didekstruksi sampai larutan hijau jernih

Didinginkan dan ditambahkan 10 mL akuades

Dipindahkan kedalam erlenmeyer

Ditambahkan 30 mL NaOH 40%

Sebagai penampung digunakan 25 mL larutan

H2SO4 0,02 N yang telah dicampurkan 3 tetes

indikator mengsel

Destilasi sampai destilat tidak bereaksi basa

Dititrasi dengan larutan NaOH 0,02 N

Residu Destilat

(4)

Lampiran 4. Data Perhitungan Pembakuan Larutan Standar NaOH 0,02 N

No. Berat Asam oksalat Volume NaOH

(mg) (ml)

1 100 75,58

2 100 74,55

3 100 75,50

Normalitas NaOH =

0,126 NaOH

mL

2 (g) oksalat Asam

Normalitas rata-rata (Nr) dan persen deviasi (% d)

Nr = 0,0211

Lampiran 4. (lanjutan)

% d3 = 100% 0.4%

(5)

Normalitas NaOH adalah normalitas rata-rata dengan persen deviasi terkecil, yaitu %

(6)

Lampiran 5. Perhitungan Kadar Air Pada Sampel

Kadar Air (%) =Berat sebelum dikeringkan–Berat setelah dikeringkan

Berat sebelum dikeringkan × 100%

Contoh perhitungan kadar air pada ulat kidu segar

1. Berat sebelum dikeringkan = 5,0560 gram

Berat setelah dikeringkan = 1,7531 gram

Kadar air (%) = 100%

2. Berat sebelum dikeringkan = 5,0348 gram

Berat setelah dikeringkan = 1,7231 gram

Kadar air (%) = 100%

3. Berat sebelum dikeringkan = 5,0093 gram

Berat setelah dikeringkan = 1,7253 gram

Kadar air (%) = 100%

Dengan cara perhitungan yang sama maka diperoleh kadar air pada ulat kidu goreng dan

ulat kidu rebus.

(7)

Lampiran 6. Data Hasil Penetapan Kadar Air Pada Sampel

No. Sampel Berat sebelum dikeringkan

(g)

Berat setelah dikeringkan

(g)

Kadar Air (%)

Kadar Air Rata-rata

(%)

1. Ulat kidu Segar

5,0560 1,7531 65,33

5,0348 1,7231 65,78 65,55

5,0093 1,7253 65,56

2. Ulat kidu goreng

5,0775 2,7361 46,12

5,0886 2,7457 46,04 46,11

5,0131 2,6979 46,18

2. Ulat kidu rebus

5,0441 1,5120 70,02

5,0041 1,4931 70,16 70,21

(8)

Lampiran 7. Perhitungan Kadar N-total Pada Sampel

Kadar Nitrogen (%) = (Vb- Vt)

Berat sampel (mg)×N.NaOH×14,007×100%

Keterangan:

Vb = Volume blanko (mL)

Vt = Volume titrasi (mL)

NNaOH = Normalitas NaOH hasil pembakuan

Contoh perhitungan kadar N-total pada ulat kidu segar:

Volume larutan NaOH titrasi sampel = 7,04 mL

Volume larutan NaOH titrasi blanko = 32,08 mL

Normalitas larutan NaOH = 0,0210 N

Berat sampel = 0,2063 g

Kadar Nitrogen (%) = 0,0210 14,007 100% 3

, 206

) 04 , 7 08 , 32

( − × × ×

= 3,57%

Dengan cara perhitungan yang sama maka diperoleh kadar N-total pada berat sampel

ulat kidu segar nomor 2 sampai nomor 6 dan perhitungan yang sama untuk kadar

N-total pada ulat kidu goreng dan ulat kidu rebus.

(9)

Lampiran 8. Data Hasil Penetapan Kadar N-total Pada Sampel 1. Data Hasil Penetapan Kadar N-total Pada Ulat Kidu Segar

No Berat sampel (g)

Volume Blanko (ml)

Volume titrasi (ml)

2. Data Hasil Penetapan Kadar N-total Pada Ulat Kidu Goreng

No Berat sampel (g)

Volume Blanko (ml)

Volume titrasi (ml)

Kadar N-total (%)

3. Data Hasil Penetapan Kadar N-total Pada Ulat Kidu Rebus

No Berat sampel (g)

Volume Blanko (ml)

Volume titrasi (ml)

Kadar N-total (%)

Lampiran 9. Perhitungan Kadar N-protein Pada Sampel

Kadar Nitrogen (%) = (Vb- Vt)

Berat sampel (mg)×N.NaOH×14,007×100%

Keterangan:

Vb = Volume blanko (mL)

(10)

NNaOH = Normalitas NaOH hasil pembakuan

Contoh perhitungan kadar N-protein pada ulat kidu segar:

Volume larutan NaOH titrasi sampel = 15,03 mL

Volume larutan NaOH titrasi blanko = 32,08 mL

Normalitas larutan NaOH = 0,0210 N

Berat sampel = 0,2014 g

Kadar Nitrogen (%) = 0,0210 14,007 100% 4

, 201

) 03 , 15 08 , 32

( − × × ×

= 2,49%

Dengan cara perhitungan yang sama maka diperoleh kadar N-protein pada berat sampel

ulat kidu segar nomor 2 sampai nomor 6 dan perhitungan yang sama untuk kadar

N-protein pada ulat kidu goreng dan ulat kidu rebus.

(11)

Lampiran 10. Data Hasil Penetapan Kadar N-protein Pada Sampel 1. Data Hasil Penetapan Kadar N-protein Pada Ulat Kidu Segar

No Berat sampel (g)

Volume Blanko (ml)

Volume titrasi (ml)

Kadar N-protein (%)

2. Data Hasil Penetapan Kadar N-protein Pada Ulat Kidu Goreng

No Berat sampel (g)

Volume Blanko (ml)

Volume titrasi (ml)

Kadar N-protein (%)

3. Data Hasil Penetapan Kadar N-protein Pada Ulat Kidu Rebus

No Berat sampel (g)

Volume Blanko (ml)

Volume titrasi (ml)

Kadar N-protein (%)

Lampiran 11. Perhitungan Kadar Protein Kasar Pada Sampel

Kadar Protein (%) = (Vb- Vt)

Berat sampel (mg)×N.NaOH×14,007×FK ×100%

Keterangan:

Vb = Volume blanko (mL)

(12)

NNaOH = Normalitas NaOH hasil pembakuan

FK = Faktor Konversi untuk makanan = 6,25

Contoh perhitungan kadar protein kasar pada ulat kidu segar:

Volume larutan NaOH titrasi sampel = 7,04 mL

Volume larutan NaOH titrasi blanko = 32,08 mL

Normalitas larutan NaOH = 0,0210 N

Berat sampel = 0,2063 g

Kadar Protein (%) = 0,0210 14,007 6,25 100% 3

, 206

) 04 , 7 08 , 32 (

× × ×

× −

= 22,31%

Dengan cara perhitungan yang sama maka diperoleh kadar protein kasar pada berat

sampel ulat kidu segar nomor 2 sampai nomor 6 dan perhitungan yang sama untuk

kadar protein kasar pada ulat kidu goreng dan ulat kidu rebus.

(13)

Lampiran 12. Data Hasil Penetapan Kadar Protein Kasar Pada Sampel 1. Data Hasil Penetapan Kadar Protein Kasar Pada Ulat Kidu Segar

No Berat sampel (g)

Volume Blanko (ml)

Volume titrasi (ml)

Kadar Protein Kasar (%)

1 0,2063 32,08 7,04 22,31

2 0,2072 32,08 7,05 22,21

3 0,2053 32,08 7,02 22,44

4 0,2026 32,08 7,00 22,76

5 0,2055 32,08 7,06 22,42

6 0,2028 32,08 7,08 22,73

2. Data Hasil Penetapan Kadar Protein Kasar Pada Ulat Kidu Goreng

No Berat sampel (g)

Volume Blanko (ml)

Volume titrasi (ml)

Kadar Protein Kasar (%)

1 0,2023 32,08 8,05 21,84

2 0,2024 32,08 8,06 21,82

3 0,2022 32,08 8,05 21,85

4 0,2020 32,08 9,00 21,00

5 0,2027 32,08 8,09 21,76

6 0,2023 32,08 8,06 21,83

3. Data Hasil Penetapan Kadar Protein Kasar Pada Ulat Kidu Rebus

No Berat sampel (g)

Volume Blanko (ml)

Volume titrasi (ml)

Kadar Protein Kasar (%)

1 0,2026 32.08 9,05 20,90

2 0,2028 32,08 9,06 20,87

3 0,2037 32,08 9,08 20,76

4 0,2023 32,08 9,04 20,94

5 0,2024 32,08 9,03 20,93

(14)

Lampiran 13. Perhitungan Kadar Protein Murni Pada Sampel

Kadar Protein (%) = (Vb- Vt)

Berat sampel (mg)×N.NaOH×14,007×FK ×100%

Keterangan:

Vb = Volume blanko (mL)

Vt = Volume titrasi (mL)

NNaOH = Normalitas NaOH hasil pembakuan

FK = Faktor Konversi untuk makanan = 6,25

Contoh perhitungan kadar protein murni pada ulat kidu segar:

Volume larutan NaOH titrasi sampel = 15,03 mL

Volume larutan NaOH titrasi blanko = 32,08 mL

Normalitas larutan NaOH = 0,0210 N

Berat sampel = 0,2014 g

Kadar Protein (%) = 0,0210 14,007 6,25 100% 4

, 201

) 03 , 15 08 , 32

( − × × × ×

= 15,56%

Dengan cara perhitungan yang sama maka diperoleh kadar protein murni pada berat

sampel ulat kidu segar nomor 2 sampai nomor 6 dan perhitungan yang sama untuk

kadar protein murni pada ulat kidu goreng dan ulat kidu rebus.

(15)

Lampiran 14. Data Hasil Penetapan Kadar Protein Murni Pada Sampel 1. Data Hasil Penetapan Kadar Protein Murni Pada Ulat Kidu Segar

No Berat sampel (g)

Volume Blanko (ml)

Volume titrasi (ml)

Kadar Protein Murni (%)

2. Data Hasil Penetapan Kadar Protein Murni Pada Ulat Kidu Goreng

No Berat sampel (g)

Volume Blanko (ml)

Volume titrasi (ml)

Kadar Protein Murni (%)

3. Data Hasil Penetapan Kadar Protein Murni Pada Ulat Kidu Rebus

No Berat sampel (g)

Volume Blanko (ml)

Volume titrasi (ml)

Kadar Protein Murni (%)

Lampiran 15. Perhitungan Kadar N-total Sebenarnya Pada Ulat Kidu Segar

(16)

SD =

(

)

1

2

− −

n x xi

=

1 6 0,0062

− = 0,03

Pada tingkat kepercayaan 95% dengan nilai α = 0,05, dk 6-1 diperoleh t-tabel = 2,57

Data diterima jika t-hitung ≤ t-tabel

t-hitung =

n sd

x xi

t-hitung data 1 =

6 03 , 0

59 , 3 57 ,

3 −

= 1,64

t-hitung data 2 =

6 03 , 0

59 , 3 55 ,

3 −

= 3,27 ... (ditolak)

(17)

Lampiran 15. (lanjutan)

Data 2, 4 dan 6 ditolak karena nilai t-hitung ≥ t-tabel, maka data yang dipakai adalah

data 1, 3 dan 5.

Lampiran 15. (lanjutan)

Pada tingkat kepercayaan 95% dengan nilai α = 0,05, dk 3-1 diperoleh t-tabel = 3,18

(18)

t-hitung data 1 =

4 01 , 0

58 , 3 57 ,

3 −

= 1,73

t-hitung data 2 =

4 01 , 0

58 , 3 59 ,

3 −

= 1,73

t-hitung data 3 =

4 01 , 0

58 , 3 58 ,

3 −

= 0

Karena t-hitung ≤ t-tabel, maka semua data diterima

Kadar N-total sebenarnya pada ulat kidu segar adalah:

μ = x ± t

n SD ×

μ = 3,58% ± 0,01%

(19)

Lampiran 16. Perhitungan Kadar N-total Sebenarnya Pada Ulat Kidu Goreng

Pada tingkat kepercayaan 95% dengan nilai α = 0,05, dk 6-1 diperoleh t-tabel = 2,57

(20)

Lampiran 16. (lanjutan)

Data 4 ditolak karena nilai t-hitung ≥ t-tabel, maka data yang dipakai adalah data 1, 2, 3,

5 dan 6.

(21)

Lampiran 16. (lanjutan)

Pada tingkat kepercayaan 95% dengan nilai α = 0,05, dk 5-1 diperoleh t-tabel = 2,77

Data diterima jika t-hitung ≤ t-tabel

Karena t-hitung ≤ t-tabel, maka semua data diterima

Kadar N-total sebenarnya pada ulat kidu goreng adalah:

μ = x ± t

n SD

(22)

Lampiran 17. Perhitungan Kadar N-total Sebenarnya Pada Ulat Kidu Rebus

Pada tingkat kepercayaan 95% dengan nilai α = 0,05, dk 6-1 diperoleh t-tabel = 2,57

Data diterima jika t-hitung ≤ t-tabel

(23)

Lampiran 17. (lanjutan)

Data 4 dan 5 ditolak karena nilai t-hitung ≥ t-tabel, maka data yang dipakai adalah data

(24)

Lampiran 17. (lanjutan)

Pada tingkat kepercayaan 95% dengan nilai α = 0,05, dk 4-1 diperoleh t-tabel = 3,18

Data diterima jika t-hitung ≤ t-tabel

Karena t-hitung ≤ t-tabel, maka semua data diterima

Kadar N-total sebenarnya pada ulat kidu rebus adalah:

μ = x ± t

n SD ×

μ = 3,33% ± 0,01%

(25)

Lampiran 18. Perhitungan Kadar N-protein Sebenarnya pada Ulat Kidu Segar

Pada tingkat kepercayaan 95% dengan nilai α = 0,05, dk 6-1 diperoleh t-tabel = 2,57

(26)

Lampiran 18. (lanjutan)

Data 1, 2 dan 3 ditolak karena nilai t-hitung ≥ t-tabel, maka data yang dipakai adalah

data 4, 5 dan 6.

(27)

Lampiran 18. (lanjutan)

Pada tingkat kepercayaan 95% dengan nilai α = 0,05, dk 3-1 diperoleh t-tabel = 4,30

Data diterima jika t-hitung ≤ t-tabel

Karena t-hitung ≤ t-tabel, maka semua data diterima

Kadar N-protein sebenarnya pada ulat kidu segar adalah:

μ = x ± t

n SD ×

(28)

Lampiran 19. Perhitungan Kadar N-protein Sebenarnya pada Ulat Kidu Goreng

Pada tingkat kepercayaan 95% dengan nilai α = 0,05, dk 6-1 diperoleh t-tabel = 2,57

Data diterima jika t-hitung ≤ t-tabel

(29)

Lampiran 19. (lanjutan)

Karena t-hitung ≤ t-tabel, maka semua data diterima

Kadar N-protein sebenarnya pada ulat kidu goreng adalah:

μ = x ± t

n SD ×

(30)

Lampiran 20. Perhitungan Kadar N-protein Sebenarnya Pada Ulat Kidu Rebus

Pada tingkat kepercayaan 95% dengan nilai α = 0,05, dk 6-1 diperoleh t-tabel = 2,57

Data diterima jika t-hitung ≤ t-tabel

Lampiran 20. (lanjutan)

t-hitung data 3 =

(31)

t-hitung data 5 =

6 02 , 0

15 , 2 14 ,

2 −

= 0,40

t-hitung data 6 =

6 02 , 0

15 , 2 13 ,

2 −

= 0,81

Karena t-hitung ≤ t-tabel, maka semua data diterima

Kadar N-protein sebenarnya pada ulat kidu rebus adalah:

μ = x ± t

n SD ×

(32)

Lampiran 21. Perhitungan NPN Terhadap Bahan Sampel

Kadar NPN (%) = Kadar N-total (%) - Kadar N-protein (%)

1. Ulat Kidu Segar

Kadar N-total (%) = 3,58

Kadar N-protein (%) = 2,45

Kadar NPN (%) = Kadar N-total (%) - Kadar N-protein (%) = 3,58% – 2,45%

= 1,13% 2. Ulat Kidu Goreng

Kadar N-total (%) = 3,48 Kadar N-protein (%) = 2,33

Kadar NPN (%) = Kadar N-total (%) - Kadar N-protein (%) = 3,48% – 2,33%

= 1,15%

3. Ulat Kidu Rebus

Kadar N-total (%) = 3,33 Kadar N-protein (%) = 2,15

Kadar NPN (%) = Kadar N-total (%) - Kadar N-protein (%)

= 3,33% – 2,15% = 1,18%

(33)

Lampiran 22. Data Hasil Kadar NPN Terhadap Bahan Sampel

No Sampel Kadar N-total (%) Rata-rata

Kadar N-protein (%) Rata-rata

Kadar NPN (%)

1 Ulat kidu

Segar 3,58 2,45 1,13

2 Ulat kidu

Goreng 3,48 2,33 1,15

3 Ulat kidu

(34)

Lampiran 23. Perhitungan Kadar Protein Kasar Sebenarnya Pada Ulat Kidu

Pada tingkat kepercayaan 95% dengan nilai α = 0,05, dk 6-1 diperoleh t-tabel = 2,57

Data diterima jika t-hitung ≤ t-tabel

Lampiran 23. (lanjutan)

t-hitung data 3 =

(35)

t-hitung data 5 =

Data 2, 4 dan 6 ditolak karena nilai t-hitung ≥ t-tabel, maka data yang dipakai adalah

data 1, 3 dan 5.

Lampiran 23. (lanjutan)

Pada tingkat kepercayaan 95% dengan nilai α = 0,05, dk 3-1 diperoleh t-tabel = 4,30

(36)

t-hitung data 3 =

3 06 , 0

39 , 22 42 ,

22 −

= 0,57

Karena t-hitung ≤ t-tabel, maka semua data diterima

Kadar protein kasar sebenarnya pada ulat kidu segar adalah:

μ = x ± t

n SD ×

μ = 22,39% ± 0,14%

(37)

Lampiran 24. Perhitungan Kadar Protein Kasar Sebenarnya Pada Ulat Kidu

Pada tingkat kepercayaan 95% dengan nilai α = 0,05, dk 6-1 diperoleh t-tabel = 2,57

Data diterima jika t-hitung ≤ t-tabel

Lampiran 24. (lanjutan)

(38)

t-hitung data 5 =

Data 4 ditolak karena nilai t-hitung ≥ t-tabel, maka data yang dipakai adalah data 1, 2, 3,

5 dan 6.

Lampiran 24. (lanjutan)

Pada tingkat kepercayaan 95% dengan nilai α = 0,05, dk 5-1 diperoleh t-tabel = 2,77

Data diterima jika t-hitung ≤ t-tabel

(39)

t-hitung data 3 =

5 03 , 0

82 , 21 85 , 21 −

= 2,45

t-hitung data 4 =

5 03 , 0

82 , 21 76 ,

21 −

= 2,73

t-hitung data 5 =

5 03 , 0

82 , 21 83 , 21 −

= 0,82

Karena t-hitung ≤ t-tabel, maka semua data diterima

Kadar protein kasar sebenarnya pada ulat kidu goreng adalah:

μ = x ± t

n SD

(40)

Lampiran 25. Perhitungan Kadar Protein Kasar Sebenarnya Pada Ulat Kidu

Pada tingkat kepercayaan 95% dengan nilai α = 0,05, dk 6-1 diperoleh t-tabel = 2,57

Data diterima jika t-hitung ≤ t-tabel

Lampiran 25. (lanjutan)

t-hitung data 3 =

(41)

t-hitung data 5 =

Data 3 dan 6 ditolak karena nilai t-hitung ≥ t-tabel, maka data yang dipakai adalah data

1, 2, 4 dan 5.

Lampiran 25. (lanjutan)

Pada tingkat kepercayaan 95% dengan nilai α = 0,05, dk 4-1 diperoleh t-tabel = 3,18

(42)

t-hitung data 3 =

4 03 , 0

91 , 20 94 ,

20 −

= 2

t-hitung data 4 =

4 03 , 0

91 , 20 93 ,

20 −

= 1,34

Karena t-hitung ≤ t-tabel, maka semua data diterima

Kadar protein kasar sebenarnya pada ulat kidu rebus adalah:

μ = x ± t

n SD ×

μ = 20,91% ± 0,04%

(43)

Lampiran 26. Perhitungan Kadar Protein Murni Sebenarnya Pada Ulat Kidu

Pada tingkat kepercayaan 95% dengan nilai α = 0,05, dk 6-1 diperoleh t-tabel = 2,57

Data diterima jika t-hitung ≤ t-tabel

Lampiran 26. (lanjutan)

(44)

t-hitung data 5 =

Data 3 ditolak karena nilai t-hitung ≥ t-tabel, maka data yang dipakai adalah data 1, 2, 4,

5 dan 6.

Lampiran 26. (lanjutan)

Pada tingkat kepercayaan 95% dengan nilai α = 0,05, dk 5-1 diperoleh t-tabel = 2,77

Data diterima jika t-hitung ≤ t-tabel

(45)

t-hitung data 3 =

5 12 , 0

44 , 15 42 ,

15 −

= 0,37

t-hitung data 4 =

5 12 , 0

44 , 15 40 ,

15 −

= 0,74

t-hitung data 5 =

5 12 , 0

44 , 15 26 ,

15 −

= 2,47

Karena t-hitung ≤ t-tabel, maka semua data diterima

Kadar protein murni sebenarnya pada ulat kidu segar adalah:

μ = x ± t

n SD

(46)

Lampiran 27. Perhitungan Kadar Protein Murni Sebenarnya Pada Ulat Kidu

Pada tingkat kepercayaan 95% dengan nilai α = 0,05, dk 6-1 diperoleh t-tabel = 2,57

Data diterima jika t-hitung ≤ t-tabel

Lampiran 27. (lanjutan)

t-hitung data 3 =

(47)

t-hitung data 5 =

Data 3 dan 6 ditolak karena nilai t-hitung ≥ t-tabel, maka data yang dipakai adalah data

1, 2, 4 dan 5.

Lampiran 27. (lanjutan)

Pada tingkat kepercayaan 95% dengan nilai α = 0,05, dk 4-1 diperoleh t-tabel = 3,18

Data diterima jika t-hitung ≤ t-tabel

(48)

t-hitung data 4 =

4 02 , 0

61 , 14 58 ,

14 −

= 3

Karena t-hitung ≤ t-tabel, maka semua data diterima

Kadar protein murni sebenarnya pada ulat kidu goreng adalah:

μ = x ± t

n SD ×

μ = 14,61% ± 0,03%

(49)

Lampiran 28. Perhitungan Kadar Protein Murni Sebenarnya Pada Ulat Kidu

Pada tingkat kepercayaan 95% dengan nilai α = 0,05, dk 6-1 diperoleh t-tabel = 2,57

Data diterima jika t-hitung ≤ t-tabel

Lampiran 28. (lanjutan)

(50)

t-hitung data 5 =

Data 2 dan 4 ditolak karena nilai t-hitung ≥ t-tabel, maka data yang dipakai adalah data

1, 3, 5 dan 6.

Lampiran 28. (lanjutan)

Pada tingkat kepercayaan 95% dengan nilai α = 0,05, dk 4-1 diperoleh t-tabel = 3,18

Data diterima jika t-hitung ≤ t-tabel

(51)

t-hitung data 3 =

4 12 , 0

46 , 13 37 ,

13 −

= 1,5

t-hitung data 4 =

4 12 , 0

46 , 13 33 ,

13 −

= 2,16

Karena t-hitung ≤ t-tabel, maka semua data diterima

Kadar protein murni sebenarnya pada ulat kidu rebus adalah:

μ = x ± t

n SD ×

(52)

Lampiran 29. Perhitungan Kadar NPN Terhadap N-total Sampel

Kadar NPN (%) =Kadar protein kasar - Kadar protein murni

Kadar protein kasar × 100%

1. Ulat Kidu Segar

Kadar protein kasar (%) = 22,39 Kadar protein murni (%) = 15,44

Kadar NPN (%) =Kadar protein kasar-Kadar protein murni

Kadar protein kasar × 100%

= 100% 2. Ulat Kidu Goreng

Kadar protein kasar (%) = 21,82 Kadar protein murni (%) = 14,61

Kadar NPN (%) =Kadar protein kasar-Kadar protein murni

Kadar protein kasar × 100%

= 100%

Kadar protein kasar × 100%

= 100%

(53)

Lampiran 30. Data Hasil Kadar NPN Tehadap N- total Sampel

No Sampel

Kadar Protein Kasar (%)

Rata-rata

Kadar Protein Murni (%)

Rata-rata

Kadar NPN

(%)

1 Ulat kidu segar 22,39 15,44 31,04

2 Ulat kidu goreng 21,82 14,61 33,04

(54)

Lampiran 31. Daftar Nilai Kritik Distribusi t

(55)

Lampiran 32. Sampel yang digunakan

Gambar 1. Ulat kidu

(56)

Lampiran 33. Hasil Analisis Kualitatif Protein

Gambar 3. Hasil analisis kualitatif dengan reaksi Xanthoprotein dan reaksi Biuret

(57)

Lampiran 34. Proses Pengolahan Sampel

Gambar 4. Proses pengolahan ulat kidu Gambar 5. Ulat kidu rebus rebus

(58)

Lampiran 35. Proses Dekstruksi

Gambar 8. Rangkaian alat dekstruksi

Gambar 9. Sampel didekstruksi sampai cairan berwarna hijau jernih

(59)

Lampiran 36. Proses Destilasi

Gambar 10. Rangakaian alat destilasi

Gambar 11. Penampung destilat mengunakan larutan H2SO4 0,02N yang

(60)

Lampiran 36. (lanjutan)

Gambar 12. Hasil destilat

(61)

Lampiran 37. Proses Pemisahan Protein dari Non Protein Nitrogen (NPN)

(62)

Lampiran 38. Hasil Analisis Kuantitatif

Gambar 14. Hasil destilat sampel sebelum dititrasi

Gambar 15. Larutan sampel setelah mencapai TAT

Gambar

Gambar 1. Ulat kidu
Gambar 3. Hasil analisis kualitatif dengan reaksi Xanthoprotein dan reaksi Biuret
Gambar 4. Proses pengolahan ulat kidu   Gambar 5. Ulat kidu rebus
Gambar 8. Rangkaian alat dekstruksi
+5

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Apabila tidak mengajukan aktif kembali, maka kepada saudara akan dikenak an status ‘ Tanpa Kabar’ dan akan dikenakan biaya administrasi sesuai dengan ketentuan

[r]

KELOMPOK KERJA GURU (KKG) MADRASAH IBTIDAIYAH KECAMATAN GENUK KOTA

Padasaatini yang bersangkutanmenjabatsebagai Kasi Teknologi di SubdirektoratBawangdanSayuranUmbiLainnya, padaDirektoratSayurandanTanamanObatsejaktanggal 4 Maret2016,

KELOMPOK KERJA GURU (KKG) MADRASAH IBTIDAIYAH KECAMATAN GENUK KOTA

[r]

6 Apakah Bapak/Ibu pernah menerima bantuan dari pemerintah sebelum menjadi peserta program penguatan keluarga oleh yayasan SOS Children’s Village Medan ini.. 25 7 4 0,58