• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I Pendahuluan I. 1. - Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (Stie)-Alwashliyah Sibolga (1986-1999)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I Pendahuluan I. 1. - Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (Stie)-Alwashliyah Sibolga (1986-1999)"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I Pendahuluan

I. 1. Latar belakang

Pendidikan merupakan suatu hal yang penting di dalam perkembangan sebuah

masyarakat. Melalui pendidikan kemajuan individu bahkan komunitas masyarakat

tertentu dapat tercapai. Dengan pendidikan itu pula mereka dapat mempergunakan

teknologi untuk menciptakan berbagai hal yang berguna untuk masyarakat. Hal ini

terkait dengan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) melalui bidang

pendidikan. Pendidikan juga merupakan suatu fungsi terpenting dalam

pengembangan pribadi individu dan pengembangan kebudayaan Nasional. 1

Pendidikan di daerah Sibolga diawali dengan masuknya pemerintahan

Belanda di Sibolga dengan mendirikan sekolah pada tahun 1910, yaitu HIS (Holland

Inlandshe School), sekolah ini didirikan oleh pemerintah Belanda dan hanya ditujukan pada orang-orang tertentu saja, seperti anak orang Belanda atau Indo, anak

kepala kuria (kepala kampung), anak pegawai gouvernement (pribumi). Selain itu

adapula beberapa sekolah swasta di Sibolga yang berlandaskan agama baik didirikan

oleh perorangan maupun organisasi-organisasi keagamaan seperti, Islamiyah School

pada tahun 1926, Zending School pada tahun 1929 dan sekolah Frobel atau Sekolah

Rakyat (SR) pada tahun 1930. Semua sekolah ini hanya ditingkat Sekolah Dasar (SD) Lahirnya pendidikan dalam arti luas bermakna merubah dan memindahkan nilai

kebudayaan kepada setiap individu dalam masyarakat.

(2)

saja kemudian setelah Indonesia merdeka (1945), pendidikan di Sibolga berkembang

sampai ketingkat SMP, SMA dan Perguruan Tinggi.

Perkembangan agama Islam di Sibolga juga turut memberikan andil yang

besar bagi pendidikan di Sibolga, seperti halnya pendidikan agama Islam. Sebelum

kemerdekaan pendidikan Islam di Sibolga hanya terdiri dari beberapa pengajian yang

dikelola oleh perkumpulan keagamaan yang tersebar hampir di semua kecamatan di

Sibolga. Kemudian setelah kemerdekaan beberapa pengajian tersebut membuka

Ibtidaiyah/Sekolah Dasar (SD) dan pada awal Orde baru maka dibuka pula

Tsanawiyah/SMTP dan Aliyah/SMTA. Sepanjang abad ke 20, perguruan Islam di

Sibolga dikelola oleh berbagai organisasi-organisasi kemasyarakatan Islam seperti

Muhammadiyah, Nahdathul Ulama (NU), dan al-Washliyah. 2

Ada beberapa perbedaan dari tiap-tiap bentuk pergururan tinggi tersebut

yakni, Universitas adalah suatu institusi pendidikan tinggi dan penelitian, yang

Perkembangan pendidikan di Sibolga dari tahun 1945 sampai tahun 1986 hanya

sebatas Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas. Perkembangan pendidikan di Sibolga dari tahun 1945 sampai tahun 1986

hanya sebatas Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, dan Sekolah Menengah

Atas. Untuk memenuhi tuntutan dan perkembangan ilmu pendidikan maka di daerah

Sibolga berdiri Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE AL-Washliyah) pada tahun

1986. Sekolah Tinggi merupakan salah satu bentuk dari perguruan tinggi. Pada

dasarnya perguruan tinggi dapat berbentuk Universitas, Sekolah Tinggi, Institut,

Akademi, dan Politeknik.

(3)

Untuk memenuhi tuntutan dan perkembangan ilmu pendidikan maka di daerah

Sibolga berdiri Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE AL-Washliyah) pada tahun

1986. Sekolah Tinggi merupakan salah satu bentuk dari perguruan tinggi. Pada

dasarnya perguruan tinggi dapat berbentuk Universitas, Sekolah Tinggi, Institut,

Akademi, dan Politeknik.

Ada beberapa perbedaan dari tiap-tiap bentuk pergururan tinggi tersebut

yakni, Universitas adalah suatu institusi pendidikan tinggi dan penelitian, yang

memberikan gelar akademik dalam berbagai bidang. Universitas tersusun atas dasar

keseluruhan, kesatuan ilmu pengetahuan dan terbagi atas sekurang-kurangnya empat

golongan Fakultas yang meliputi Ilmu Agama/Kerohanian, Ilmu Kebudayaan, Ilmu

Sosial, Ilmu Eksakta dan Teknik dan jika memenuhi syarat dapat menyelenggarakan

pendidikan profesi. Institut adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan

pendidikan akademik dalam sekelompok disiplin ilmu pengetahuan, teknologi atau

seni dan jika memenuhi syarat dapat menyelenggarakan pendidikan profesi. Sekolah

Tinggi memberikan pendidikan dan pengajaran tinggi serta melakukan penelitian dalam satu cabang ilmu pengetahuan dan jika memenuhi syarat dapat

menyelenggarakan pendidikan profesi. Akademi adalah perguruan tinggi yang

memberikan pendidikan dan pengajaran tinggi dalam satu cabang atau sebagian

cabang ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Politeknik menyelenggarakan

pendidikan vokasi dalam sejumlah bidang pengetahuan khusus. Politeknik

merupakan pendidikan profesional yang diarahkan pada kesiapan penerapan keahlian

(4)

latihan yang memadai untuk membentuk kemampuan profesional di bidang ilmu

pengetahuan dan teknologi.

Untuk meningkatkan status maka STIE AL-Washliyah terdaftar berdasarkan

SK-MENDIKBUD R. I No. 060/0/1990 tanggal 23 Januari 1990 dan beralamat di Jln.

Dipenogoro No. 66. 3 Pada awal berdirinya tahun ajaran 1986 jumlah mahasiswa

yang masuk berjumlah 114 orang. Mahasiswa pada tahun angkatan 1986-1999 sudah

lulus 80 orang dan 18 orang diantaranya telah mendapat predikat sarjana Negara. 4

STIE AL-Washliyah merupakan perguruan tinggi yang berlandaskan Agama

Islam dan menggunakan sistem pendidikan Islam, yang bertujuan melahirkan lulusan

yang bermoral, bertakwa, dan beriman sesuai dengan ajaran agama Islam. Program

Studi yang dikelola STIE AL-Washliyah dari tahun 1986 – 1999 yaitu Manajemen.

Kurangnya pengembangan ataupun penambahan jurusan karena kurangnya sumber

keuangan yang diperoleh yayasan STIE AL-Washliyah karena tidak mendapat

dukungan dari pemerintah dan masyarakat.

Predikat sarjana negara yang diperoleh mahasiswa ini diperoleh melalui ujian negara

yang diselenggarakan oleh pemerintah, hal ini dilakukan untuk mendapatkan

pengakuan pemerintah terhadap lulusan perguruan tinggi swasta.

5

Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis merasa tertarik untuk

meneliti bagaimana sekolah STIE AL-Washliyah Sibolga dari tahun 1986 sampai

1999, karena dalam rentang waktu tersebut sekolah ini sudah mulai dikenal oleh

3Ibid. , hlm. 232

4 Ibid. , hlm. 232

(5)

masyarakat Sibolga. Selain perkembangannya peneliti juga meneliti bagaimana

dampak dari STIE Al-Washliyah tersebut terhadap kehidupan masyarakat Sibolga.

Oleh karena itu penulis membuat judul “SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI

(STIE) AL-WASHLIYAH SIBOLGA (1986 – 1999)”.

I. 1. Rumusan Masalah

Rumusan masalah merupakan suatu hal yang terpenting dalam penelitian,

sebab akan memudahkan penulis di dalam pengarahan pengumpulan sumber dalam

rangka memperoleh data yang relevan. 6

1. Bagaimana latar belakang terbentuknya Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE)

AL- Washliyah di Sibolga ?

Berdasarkan latar belakang di atas, untuk

mempermudah dan menghasilkan penelitian yang objektif, maka perlu diberikan

rumusan masalah terhadap penelitian yang dilakukan. Maka dibuatlah pokok

permasalahan yang kemudian dirangkum dalam beberapa pertanyaan, antara lain:

2. Bagaimana kondisi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) AL-Washliyah di

Sibolga pada tahun 1986 – 1999?

3. Bagaimana pengaruh Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) AL- Washliyah di

Sibolga tahun 1986 – 1999 ?

I. 2. Tujuan Dan Manfaat

Segala sesuatu yang dilakukan manusia tentunya mempunyai tujuan yang

hendak dicapai, sehingga sedikit banyak dapat menjawab mengapa penelitian tersebut

(6)

dilakukan. Dalam prosesnya, penelitian bertujuan untuk menjawab permasalahan

yang telah dirumuskan sebelumnya

Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah:

1. Menjelaskan latar belakang terbentuknya STIE- Alwashliyah dari tahun

1986-1999

2. Menjelaskan kondisi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE AL-Washliyah

tahun 1986 – 1999

3. Menjelaskan pengaruh Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE)

AL-Washliyah dalam meningkatkan sumber daya manusia masyarakat Sibolga

tahun dari 1986 – 1999

Sedangkan manfaat penelitian yang dilakukan ini adalah:

1. Memperkaya pengetahuan penulis tentang perkembangan pendidikan di

wilayah Sibolga yang dikhususkan pada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

(STIE) AL-Washliyah.

2. Menambah kepustakaan yang dapat dimanfaatkan bagi perkembangan ilmu

pengetahuan khususnya Ilmu Sejarah yang difokuskan pada perkembangan

pendidikan dan menambah khasanah penelitian tentang sejarah pendidikan.

3. Bagi masyarakat umum ini akan menjadi bahan informasi, untuk

mengetahui STIE AL-Washliyah 1986 – 1999.

4. Menjadi suatu acuan dan juga sebagai penggerak bagi penulis lain yang

ingin menulis tentang suatu institusi pendidikan.

(7)

I. 3. Tinjauan Pustaka

Adapun beberapa buku ataupun referensi yang menjadi pedoman dalam

penulisan ini. Pertama A. H. Hamid Panggabean dalam buku “Bunga Rampai

TAPIAN NAULI”, (1995), menjelaskan tentang sejarah berdirinya Tapian Nauli yaitu

Sibolga dan wilayah sekitarnya. Memberikan keterangan tentang bagaimana sejarah

berdirinya Kota Sibolga dan perkembangannya mulai dari masa Pemerintahan

Belanda hingga pada Kemerdekaan Indonesia. Dalam buku informasi yang didapat

yaitu sejarah pendidikan pada masa penyebaran agama Islam dan agama Kristen.

Pendidikan yang dibentuk oleh para penyebar agama Islam dan Zending Kristen

sangat mempengaruhi kehidupan perkembangan masyarakat Sibolga. Pada masa

kolonial Belanda, pendidikan tidak begitu baik, bahkan setelah Jepang masuk,

pendidikan didirikan hanya untuk kepentingan Jepang dalam perang Asia Timur

Raya. Setelah Indonesia merdeka buku ini juga menceritakan secara ringkas tentang

pendirian Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) AL-Washliyah pada tahun 1986.

Kedua adalah Wardiman Djojonegoro, dalam bukunya Lima Puluh Tahun

Perkembangan Pendidikan Indonesia (1996), menjelaskan bahwa pendidikan sebagai sarana sosialisasi merupakan kegiatan manusia yang melekat dalam kehidupan

masyarakat, sehingga usia pendidikan hampir sama tuanya dengan usia manusia

dalam kehidupan bermasyarakat dan berbagai rentang peradaban. Perjalanan panjang

perkembangan pendidikan di Indonesia sebelum kemerdekaan dapat ditelusuri sejak

zaman Hindu dan Budha pada abad ke-5 zaman penjajahan, hingga Indonesia

(8)

sesuai dengan tuntutan zaman yang berbeda-beda dengan penyesuaian pada ideologi,

tujuan serta sistem penyampaiannya.

Sumber ketiga yang mendukung penelitian adalah Buku Sejarah Pendidikan

Daerah Sumatera Utara (1981) yang diterbitkan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan: Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Kebudayaan Daerah membahas

perkembangan pendidikan di Sumatera Utara secara garis besar diawali dari

pendidikan tradisional yang dipengaruhi agama Hindu dan Budha serta pengaruh

agama Islam. Pendidikan berlanjut setelah kedatangan bangsa barat dan misi

penyebaran agama Kristen serta Trias Politikanya pada abad -20. Pendidikan pada

masa ini dikenal dengan pendidikan barat. Setelah itu beralih ke pendidikan pada

masa Jepang dan Indonesia merdeka, dimana pendidikan sudah dikembangkan pihak

pemerintah dan juga pihak swasta/asing.

Keempat oleh Hasan Langgung dengan judul “Pendidikan dan Peradaban

Islam”(1985), memberikan keterangan tentang pendidikan di Indonesia yang menyangkut perkembangan Islam. Maksudnya adalah keberadaan lembaga-lembaga

pendidikan Islam yang tradisional seperti pesantren mengajarkan tentang membaca

Al-Qur’an serta menuliskannya. Hal itu merupakan pengajaran yang tradisional

dalam perkembangan agama Islam di Indonesia dengan bertujuan pada pengetahuan

agama itu sendiri. Perkembangan dunia pendidikan Islam yang dilakukan dalam

bentuk sebuah pesantren merupakan bentuk dari pengamalan ilmu di bidang agama

yang kemudian berkembang seiring dengan zaman. 7

7Hasan Langgung, Pendidikan Peradaban Islam, Jakarta: Pustaka Al Husnah, 1985, hlm. 74

Pada perkembangan selanjutnya

(9)

pemerintahan Jepang di Indonesia. Buku ini banyak memberikan pengetahuan kepada

penulis tentang kebijakan-kebijakan apa yang telah dilakukan oleh pemerintahan

Jepang terhadap dunia pendidikan di wilayah Indonesia pada zamannya. Sehingga

penulis merasa buku ini sangat penting guna memperkaya wawasan dan memberikan

keterangan seputar lembaga-lembaga pendidikan yang didirikan oleh Islam di

Indonesia.

I. 4. Metode Penelitian

Untuk menuliskan sebuah peristiwa bersejarah ke dalam historiografi, maka

harus menggunakan metode sejarah. Metode sejarah dimaksudkan untuk

merekonstruksi kejadian masa lampau guna mendapatkan sebuah karya yang

mempunyai nilai sejarah. 8

1. Heuristik, yaitu tahap awal untuk mencari data-data melalui berbagai sumber

dan relevan dengan penelitian yang dilakukan. Dalam tahap heuristik sumber

data dapat diperoleh melalui dua cara, yaitu :

Metode sejarah adalah proses menguji dan menganalisa

secara kritis rekaman peninggalan masa lampau. Adapun tahap-tahap yang dilakukan

dalam penelitian sejarah antara lain:

• Studi lapangan (field research). Data-data dapat diperoleh melalui

wawancara. Wawancara dilakukan secara terbuka dengan berbagai

informan baik itu secara perorangan maupun lembaga. Melalui

pertanyaan-pertanyaan yang diajukan diharapkan penelitian ini akan lebih

mendalam dan objektif. Wawancara ditujukan kepada dosen – dosen yang

(10)

ada di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) AL-Washliyah, baik mereka

yang masih aktif sebagai dosen maupun para alumni yang sudah bekerja

di sektor lain sejauh mengetahui tentang sejarah Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi (STIE) AL-Washliyah itu sendiri. Informan yang dimaksudkan

adalah Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) AL-Washliyah,

masyarakat sekitar STIE AL-Washliyah yang mengetahui tentang

perguruan tinggi tersebut.

• Studi kepustakaan (library research). Studi kepustakaan informasi

diperoleh dengan membaca berbagai buku, dokumen, arsip, dan lain

sebagainya yang mendukung penulisan ini. Buku-buku yang digunakan

berasal dari Perpustakaan Daerah Sibolga, Perpustakaan Universitas

Sumatera Utara, dan Perpustakaan Daerah Sumatera Utara sedangkan

arsip ataupun dokumen diperoleh melalui Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

(STIE) AL-Washliyah itu sendiri dan dari instansi pemerintah terkait.

2. Verifikasi, merupakan proses yang dilakukan peneliti untuk mencari nilai

kebenaran data sehingga dapat menjadi penelitian yang objektif (fakta).

Dalam tahap ini sumber-sumber yang telah terkumpul kritik, baik itu kritik

internal maupun kritik eksternal. Kritik internal merupakan kritik yang

dilakukan untuk mencari kesesuain data dengan permasalahan yang diteliti.

Dalam hal ini peneliti akan mempertanyakan beberapa hal mengenai

keabsahan data tersebut yaitu kapan data itu dibuat, dimana data itu dibuat,

(11)

kritik eksternal merupakan kritik yang mencari kebenaran malaui penyesuaian

data dari berbagai sumber baik itu sumber tertulis maupun hasil wawancara.

3. Interpretasi, yaitu tahap dimana peneliti berusaha untuk menghubungkan

fakta-fakta sehingga menimbulkan pemahaman dan penafsiran. Melalui

pemahaman dan penafsiran inilah melahirkan suatu karya dalam bentuk

penulisan sejarah.

4. Historiografi, yaitu tahap akhir dalam metode sejarah. Dimana peneliti

menuliskan hasil penelitiannya secara kronologis dan sistematis, sehingga

didapatkan penjelasan mengenai perkembangan Sekolah Tinggi Ilmu

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil perbandingan pengamatan tahun 2003 dan tahun 2004 didapat hasil volume lalu-lintas mengalami penurunan sebesar 353,391 % untuk kondisi jalan 1 arah, kapasitas jalan

Lokasi yang merupakan kawasan cagar budaya ini menuntut agar adanya penyelarasan pola tatanan sebagai pendekatan yang mampu memberikan penghubung anatar museum dan situs candi

Sehubungan dengan Pelelangan e-Seleksi Sederhana dengan Pascakualifikasi Paket Pekerjaan : Rehabilitasi Dan Rekonstruksi Perkuatan Tebing Penanggulangan

The e€ect of ammonium enrichment on giant clams in past studies has included increases in the population density of zooxanthellae, total chlorophyll content, and clam growth

Untuk mengetahui sejauh mana bentuk penggunaan lahan yang tidak sesuai pada kawasan lindung, diketahui dari hasil overlay antara peta persebaran permukiman dan arahan

The primary aim of this book is to help the reader understand how the facilities offered by C++ support key programming techniques.. The aim is to take the reader far beyond the

INTINYA nanti INDOSAT Menginvestasikan dana untuk 10.000 BUAH KONSOL dengan harga yang sudah terlampir di dokumen ini lalu tim kami akan memprosesnya dan menjualnya melalui Online

 Teknik: lompat yang diawali lari, servis tenis, pasing terima servis dan bertahan terhadap smes, pasing atas, dan smes meluncur..