• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Ekstrak Etanol Daun Bangun-Bangun (Plectranthus amboinicus (Lour.) Spreng) Terhadap Penghambatan Karsinogenesis Mammae Mencit Betina Yang Diinduksi Benzo(α)piren

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Pengaruh Ekstrak Etanol Daun Bangun-Bangun (Plectranthus amboinicus (Lour.) Spreng) Terhadap Penghambatan Karsinogenesis Mammae Mencit Betina Yang Diinduksi Benzo(α)piren"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan daun bangun-bangun (Plectranthus

(2)

Lampiran 2. Gambar tumbuhan daun bangun-bangun

(3)
(4)

Lampiran 3. Gambar simplisia dan serbuk simplisia daun bangun–bangun

(Plectranthus amboinicus (Lour.) Spreng)

(5)

b) Serbuk Simplisia daun bangun-bangun (Plectranthus amboinicus

(Lour.) Spreng)

Lampiran 4 Gambaran Mikroskopik simplisia daun bangun-bangun

Keterangan:

a. Kristal kalsium oksalat bentuk prisma b. Rambut penutup multiselluler

c. Rambut kelenjar bentuk glandular d. Pembuluh kayu berbentuk spiral e. Epidermis berbentuk persegi panjang

a

b

c

d

(6)

Lampiran 5. Bagan skrining fitokimia

Dicuci

Ditiriskan

Dikeringkan

Dihaluskan Daun bangun-bangun

S i m p l i s i a

Serbuk Simplisia

Skrining Fitokimia

Karakterisasi Serbuk Simplisia

Pembuatan Ekstrak

-Alkaloida -Flavonoida -Saponin -Tanin -Glikosida -Antrakuinon

(7)

Lampiran 6. Bagan Kerja Pembuatan Ekstrak

Ditambahkan etanol 96%, biarkan selama 5 hari Disaring

Direndam kembali dengan etanol 96%

Direndam kembali dengan etanol 96%

Dipekatkan dengan rotary evaporator

700 g serbuk

Simplisia daun Bangun-bangun

Maserat I Ampas

Maserat II Ampas

Maserat III Ampas

Ekstrak kental etanol (55,16 g)

Karakterisasi Ekstrak Skrining Ekstrak Uji Antikarsinogenesis

• kadar abu total

• Glikosida

• Flavonoid

(8)

Lampiran 7. Bagan Kerja Uji Antikarsinogenesis

DDi

Ditimbang dan dilakukan penandaan pada masing-masing mencit

Dibagi ke dalam 5 kelompok

Dihitung volume benzopiren yang akan diberikan. Diinduksi selama 14 hari secara sub kutan di daerah sekitar mamae

mencit

Dilakukan penimbangan berat badan dan palpasi pada daerah mammae mencit setiap hari

Diberikan suspensi ekstrak etanol daun bangun-bangun selama 14 hari dosis 250 mg/Kg bb, 500 mg/Kg bb, 750 mg/Kg bb secara per oral 21 Ekor Mencit Betina

Kelompok I Kelompok II Kelompok III Kelompok IV Kelompok V

Kelompok II Kelompok III Kelompok IV Kelompok V

Dibunuh dengan cara cervical dislocation

Diambil tumor disekitar payudara

Dilakukan penimbangan berat badan dan palpasi

pada daerah mammae

setiap hari

Dilakukan penimbangan berat badan dan palpasi

pada daerah mammae

setiap hari Hasil

Hasil

Hasil

Diberikan suspensi CMC 1 % selama 14 hari secara per oral

Dilakukan penimbangan berat badan dan palpasi

pada daerah mammae

setiap hari

Dilakukan pewarnaan jaringan dengan H&E

(9)

Lampiran 8. Bagan Kerja Penyiapan Suspensi Ekstrak Etanol daun bangun-bangun (SEDBB)

a) SEDBB dosis 250mg/Kg bb

Ditaburkan ke dalam lumpang yang berisi 8ml air suling panas Didiamkan selama 15 menit Digerus hingga berbentuk gel, diencerkan dengan sedikit air Ditambahkan 625 mg ekstrak etanol daun bangun-bangun

Dituang ke dalam labu tentukur 25 ml Ditambah air suling sampai batas tanda

b) SEDBB dosis 500 mg/Kg bb

Ditaburkan ke dalam lumpang yang berisi 8ml air suling panas

Didiamkan selama 15 menit Digerus hingga berbentuk gel, diencerkan dengan sedikit air Ditambahkan 1250 mg ekstrak etanol daun bangun-bangun

Dituang ke dalam labu tentukur 25ml Ditambah air suling sampai batas tanda 250 mg CMC

Ekstrak Etanol daun bangun – bangun dosis

250 mg/kg bb

250 mg CMC

Ekstrak Etanol daun bangun – bangun dosis

(10)

c) EDBB dosis 750 mg/Kg bb

Ditaburkan ke dalam lumpang yang berisi 8ml air suling panas

Didiamkan selama 15 menit Digerus hingga berbentuk gel, diencerkan dengan sedikit air

Ditambahkan 1875 mg ekstrak etanol daun bangun-bangun

Dituang ke dalam labu tentukur 25 ml Ditambah air suling sampai batas tanda 250 mg CMC

Ekstrak Etanol daun bangun – bangun dosis

(11)

Lampiran 9. Bagan Kerja Penyiapan Larutan benzo(α)piren

Dilarutkan dalam 100 ml minyak zaitun Diaduk hingga seluruh benzo(α)piren larut

100 mg benzo(α)piren

(12)

Lampiran 10. Bagan Kerja Penyiapan Larutan Penyangga Formalin 10%

Dilarutkan dalam air suling Ditambahkan 6,5g Na2HPO4 Diaduk hingga larut

Ditambahkan 100ml Formalin 37% Ditambahkan air suling hingga mencapai 1000 ml

4 g NaH2PO4

(13)

Lampiran 11. Perhitungan hasil penetapan kadar air

Kadar air =

1. Sampel 1

Berat sampel = 5,011 g

Volume air = 0,4 ml

Kadar air =

= 7,98 %

2. Sampel 2

Berat sampel = 5,081 g

Volume air = 0,4 ml

Kadar air =

= 7,87 %

3. Sampel 3

Berat sampel = 5,009 g

Volume air = 0,4 ml

Kadar air =

= 7,98%

Kadar air rata – rata =

(14)

Lampiran 12. Perhitungan hasil penetapan kadar sari yang larut dalam air

Kadar sari larut dalam air =

x

x

100%

1. Kadar sari larut dalam air I

Berat cawan = 47,684 g

Berat cawan + berat sari = 47,976 g

Berat sampel = 5,001 g

Berat sari = 0,292 g

Kadar sari larut dalam air =

x

x

100%

= 29,19%

2. Kadar sari larut dalam air II

Berat cawan = 43,201 g

Berat cawan + berat sari = 43,498 g

Berat sampel = 5,012 g

Berat sari = 0,297 g

Kadar sari larut dalam air =

x

x

100%

= 29,61 %

3. Kadar sari larut dalam air III

Berat cawan = 46,523 g

Berat cawan + berat sari = 46,819 g

Berat sampel = 5,013 g

Berat sari = 0,296 g

(15)

= 29,52%

Kadar sari larut dalam air rata – rata =

(16)

Lampiran 13. Perhitungan hasil penetapan kadar sari yang larut dalam etanol

1. Kadar

sari larut dalam etanol I

Berat Cawan = 47,764 g

2. Kadar sari larut dalam etanol II

Berat Cawan = 43,250 g

3. Kadar sari larut dalam etanol III

Berat Cawan = 45,149 g

(17)

Lampiran 14. Perhitungan hasil penetapan kadar abu total

1. Sampel I

Berat simplisia = 2,0010 g

Berat abu = 0,0180 g

Kadar abu total 100%

= 0,89%

2. Sampel II

Berat simplisia = 2,0013 g

Berat abu = 0,0179 g

Kadar abu total 100%

= 0,89%

3. Sampel III

Berat simplisia = 2,0011 g

Berat abu = 0,0168 g

Kadar abu total 100%

= 0,84%

Kadar abu total rata-rata

= 0,87%

(18)

Lampiran 15. Perhitungan Hasil Penetapan Kadar Abu Tidak Larut Dalam Asam

1. Sampel I

Berat simplisia = 2,0010 g

Berat abu = 0,0300 g

Kadar abu tidak larut asam 100%

= 1,49%

2. Sampel II

Berat simplisia = 2,0013 g

Berat abu = 0,0088 g

Kadar abu tidak larut asam 100%

= 0,44%

3. Sampel III

Berat simplisia = 2,0011 g

Berat abu = 0,0090 g

Kadar abu tidak larut asam 100%

= 0,45%

Kadar abu tidak larut asam rata-rata

= 0,44%

(19)

Lampiran 16. ContohPerhitungan dosis suspensi ekstrak etanol daun bangun-bangun

a) Dosis 250 mg/kg bb

250 mg x 20 = 5000 mg = 5 g

Larutan 1% BB = 0,2ml

Konsentrasi ekstrak = 5 g/0,2 ml = 25 g/ml

= 25000 mg/100 ml

= 6250 mg/25 ml

= 6,25 g/25 ml

b) Dosis 500 mg/kg bb

500 mg x 20 = 10.000 mg = 10 g

Larutan 1% BB = 0,2ml

Konsentrasi ekstrak = 10 mg/0,2 ml = 50 g/ml

= 50000 mg/100 ml

=12500 mg/25 ml

= 12,5 g/25 ml

c) Dosis750 mg/kg bb

750 mg x 20 = 15.000 mg = 15 g

Larutan 1% BB = 0,2ml

Konsentrasi ekstrak = 5 mg/0,2 ml = 75 g/ml

= 75000 mg/100 ml

(20)

Report

(21)

Paired Samples Test

1,400 1,673 ,748 -,678 3,478 1,871 4 ,135

JumlahNodulSebelum

-Mean Lower Upper

95% Confidence Interval of the

Difference Paired Differences

t df Sig. (2-tailed)

Paired Samples Test

2,000 ,707 ,316 1,122 2,878 6,325 4 ,003

JumlahNodulSebelum

-Mean Lower Upper

95% Confidence Interval of the

Difference Paired Differences

t df Sig. (2-tailed)

Paired Samples Test

2,600 ,548 ,245 1,920 3,280 10,614 4 ,000

JumlahNodulSebelum

-Mean Lower Upper

95% Confidence Interval of the

Difference Paired Differences

t df Sig. (2-tailed)

Paired Samples Test

2,200 ,837 ,374 1,161 3,239 5,880 4 ,004

JumlahNodulSebelum

-Mean Lower Upper

95% Confidence Interval of the

Difference Paired Differences

t df Sig. (2-tailed)

Lampiran 20. Hasil analisa pair sample t-test jumlah nodul dengan SPSS 17

Hasil analisa pair sample t-test jumlah nodul kelompok kontrol negatif

Hasil analisa pair sample t-test jumlah nodul kelompok ekstrak 250 mg/kg BB

Hasil analisa pair sample t-test jumlah nodul kelompok ekstrak 500 mg/kg BB

(22)

Multiple Comparisons

Dependent V ariable: jumlah nodul setelah pemberian ekstrak Tukey HSD

-2,000* ,429 ,001 -3,28 -,72

-,400 ,429 ,881 -1,68 ,88

-,200 ,429 ,990 -1,48 1,08

-,400 ,429 ,881 -1,68 ,88

2,000* ,429 ,001 ,72 3,28

1,600* ,429 ,010 ,32 2,88

1,800* ,429 ,004 ,52 3,08

1,600* ,429 ,010 ,32 2,88

,400 ,429 ,881 -,88 1,68

-1,600* ,429 ,010 -2,88 -,32

,200 ,429 ,990 -1,08 1,48

,000 ,429 1,000 -1,28 1,28

,200 ,429 ,990 -1,08 1,48

-1,800* ,429 ,004 -3,08 -,52

-,200 ,429 ,990 -1,48 1,08

-,200 ,429 ,990 -1,48 1,08

,400 ,429 ,881 -,88 1,68

-1,600* ,429 ,010 -2,88 -,32

,000 ,429 1,000 -1,28 1,28

,200 ,429 ,990 -1,08 1,48

(J) kelompok

(I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound

95% Confidence Interval

The mean difference is significant at the .05 level. *.

Descriptives

jumlah nodul setelah pemberian ekstrak

5 ,00 ,000 ,000 ,00 ,00 0 0

Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound

95% Confidence Interval for Mean

Minimum Maximum

Lampiran 21. Hasil uji one way ANOVA jumlah nodul dengan SPSS 17

a) Tabel deskriptif uji one way ANOVA jumlah nodul setelah pemberian ekstrak

(23)

Referensi

Dokumen terkait

Dengan dibuatnya suatu situs untuk pemesanan rumah maka semua proses jual beli didalam suatu perusahaan property menjadi lebih efisien dan mudah bila dibandingkan dengan cara

When Nb2a cells expressing the a isoform of CaM calmodulin dependent, and Ca -independent activity was kinase II (Nb2a a cells) were stimulated, they showed induced

[r]

Before you start your work on this example, in the next couple of sections we'll i rst look at the tools that you need to easily work with Three.js and how you can download

[r]

We extract the regions that might belong to road segments from the class others and utilize that information to initialize a final graph optimization performed with five

pengajuan diterima di Pendma paling lambat 12 Mei 2017 berupa hard copy dan soft copy, untuk soft copy di email ke mapendakotasurabaya@ymail.com. Demikian untuk menjadi

The achieved results show the off-ground region (Figure 5b), the roof region exploiting the spectral information (Figure 5c) and the final classification (Figure