• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUKUM PEMDA Perbandingan Empat Konstit

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "HUKUM PEMDA Perbandingan Empat Konstit"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Menurut Oppenheim cita negara atau staatsidee adalah hakikat yang paling dalam dari sebuah negara, sebagai kekuatan yang membentuk negara. Elemen kunci dari teori ini adalah bahwa kepentingan umum akan selalu didahulukan dari kepentingan pribadi. Pengertian staatsidee dari pendekatan positivis terhadap hukum konstitusional adalah negara hukum berpuncak pada staatsidee yaitu grundnorm atau norma dasar.

Menurut Supomo dalam pidatonya di Sidang BPUPKI ada tiga teori tentang cita negara yaitu:

 Teori individualistik. Teori ini diajarkan oleh Thomas Hobbes, John Locke, Rousseau, Herbert Spencer dan Laski. Menurut teori ini, negara adalah masyarakat hukum yang disusun atas kontrak antara seluruh individu dalam masyarakat demi menjamin hak-hak individu di dalam masyarakat.

 Teori pertentangan kelas atau teori golongan sebagaimana diajarkan oleh Karl Marx, Engels dan Lenin. Dalam teori ini, negara merupakan alat dari suatu golongan yang kuat untuk menindas golongan yang lemah.

 Teori atau konsep negara integralistik yang didasarkan pada ide Spinoza, Adam Muller dan Hegel. Menurut Soepomo, integralistik berarti negara tidak untuk menjamin kepentingan individu. Bukan pula untuk kepentingan golongan tertentu, tetapi menjamin kepentingan masyarakat seluruhya sebagai satu kesatuan yang integral.

Sedangkan Aschaper merinci cita negara sebagai delapan bentuk yaitu; a.) Negara kekuasaan; b.) Negara berdasarkan hukum; c.) Negara kerakyatan; d.)Negara kelas; e.) Negara liberal; f.)Negara totaliter aliran kanan; g.) Negara totaliter aliran kiri; dan h.) Negara kemakmuran.1

Asas-asas pemerintahan adalah suatu kaidah yang bersifat normatif dalam menjalankan hubungan pemerintahan, bersumber dari nilai etika, filsafat dan agama yangkemudian terwujud dalam bentuk hokum positif. Asas pemerintahan adalah dasar, pedoman atau sesuatu yang dianggap kebenaran yang menjadi tujuan berpikir dan prinsip yag menjadi pegangan dalam penyelenggaraan

1Sahid. Makalah Cita Negara, Hukum Pancasila, Pembukaan dan Penjelasan UUD 1945. Diakses dari http://ilmukata.blogspot.com/2013/01/makalah-cita-negara-hukum-pancasila.html

(2)

pemerintahan Negara.

Sejak proklamasi kemerdekaan, pemerintah kita telah beberapa kali membentuk undang-undang tentang pemerintahan daerah. Perubahan-perubahan tersebut terjadi karena masing-masing undang-undang menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi waktu terjadinya mulai dari Undang-Undang No.1 Tahun 1945 tentang kedudukan Komite Nasional Daerah yang merupakan langkah pertama menerapkan demokrasi di daerah, sampai UU No. 5 Tahun1974 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan di Daerah hingga terbentuknya Undang-Undang No. 22 Tahun 1999 kemudian direvisi menjadi UU No.23 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yang lahir di era pasca Orde Baru.

Adapun asas penyelenggaraan pemerintahan didaerah yang berlaku di Indonesia adalah:

1.Asas Desentralisasi

Desentralisasi adalah penyerahan wewenang pemerintah oleh pemerintah kepada daerah otonom untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dalam system Negara Kesatuan Republik Indonesia. Urusan-urusan pemerintahan yang telah diserahkan kepada daerah dalam rangka pelaksanaan asas desentralisasi menjadi wewenang dan tanggung jawab daerah sepenuhnya. Dalam halini prakarsa sepenuhnya dilimpahkan kepada daerah, baik menyangkut penentuan kebijakan, perencanaan, pelaksanaan, maupun aspek-aspek yang menyangkut pembiayaannya.

2.Asas Dekonsentrasi

(3)

kewenangan pemerintahan pusat, memang ada hal-hal yang tidak dapat dilimpahkan sehingga diurus secara dekonsentrasi yaitu urusan pertahanan, peradilan, moneter fiscal,kepolisian dan urusan luar negeri.

3.Asas Tugas Pembantuan

(4)

PERBANDINGAN EMPAT KONSTITUSI

1. UUD 1945 (sebelum Amandemen)

Cita Negara :

Cita-cita bangsa Indonesia sangat sederhana. Bangsa Indonesia hanya ingin mewujudkan suatu negara yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Cita-cita bangsa Indonesia itu diformulasikan dengan baik dalam alinea ke-2 Pembukaan Undang-Undang Dasar tahun 1945. Formulasi itu berbunyi :

Dan perjuangan pergerakan Kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada

saat yang berbahagia dengan selamat sentausa mengantarkan Rakyat Indonesia kedepan pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia yang merdeka, bersatu,

berdaulat, adil dan makmur

Selain itu, Tujuan Nasional Bangsa Indonesia Dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 :

1. Membentuk suatu pemerintahan Negara Republike Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.

2. Memajukan kesejahteraan umum / bersama 3. Mencerdaskan kehidupan bangsa

4. Ikut berperan aktif dan ikut serta dalam melaksanakan ketertiban dunia yang berlandaskan kemerdekaan, perdamaian abadi dan kedilan sosial.

Bentuk Negara :

Bentuk negara Indonesia adalah unitaarian yang sumber kedaulatannya dari negara pusat. Negara Kesatuan hanya ada satu pemerintah pusat yang mengatur seluruh daerah pemerintah pusat memiliki wewenang dalam negaranya. Hal ini tercantum dalam pasal 1 ayat (1) UUD 1945.

Asas-Asas Pemerintahan Daerah :

(5)

untuk membangun kerjasama demi meningkatkan kesejahteraan bersama dan mencegah ketimpangan antar daerah. Pelaksanaan otonomi daerah mengandung prinsip otonom yang seluas-luasnya, artinya, Darah diberi kewenangan untuk mengurus dan mengatur semua urusan pemerintahan.

2. Konsititusi RIS

Cita negara:

“Kami bangsa Indonesia semenjak berpuluh-puluh tahun lamanya bersatu-padu dalam perjuangan-kemerdekaan, dengan senantiasa berhati-teguh berniat menduduki hak-hidup sebagai bangsa yang merdeka-berdaulat. Kini dengan berkat dan rahmat Tuhan telah sampai kepada tingkatan sejarah yang berbahagia dan luhur.

Maka demi ini, kami menyusun kemerdekaan kami itu dalam suatu Piagam Negara yang berbentuk Republik Federasi, berdasarkan pengakuan ke-Tuhanan Yang Maha Esa, peri-kemanusiaan, kebangsaan, kerakyatan, dan keadilan sosial.

Untuk mewujudkan kebahagiaan, kesejahteraan, perdamaian, dan kemerdekaan dalam masyarakat dan negara-hukum Indonesia Merdeka yang berdaulat sempurna.”

Dari Mukaddimah ini maka tujuan dan cita-cita negara Indonesia adalah: 1. Memiliki hak asasi untuk hidup sebagai bangsa yang berdaulat

2. Mewujudkan kebahagiaan, kesejahteraan, perdamaian, dan kemerdekaan.

Bentuk Negara:

Pada masa konstitusi RIS, bentuk Negara adalah serikat atau federasi. Negara federasi atau serikat merupakan bentuk Negara gabungan dari beberapa Negara yang menjadi Negara-negara bagian dari Negara serikat itu. Ciri yang menonjol dari bentuk Negara serikat adalah bahwa kadaulatan pemerintah pusat diperoleh setelah Negara-negara bagian menyerahkan sebagian kedaulatannya.

(6)

ditangani oleh pemerintah serikat mengcakup hubungan luar negeri,pertahanan, moneter dan urusan pos.

Asas Pemerintahan Daerah:

Pada periode ini berlaku Undang-Undang Pokok No. 22 Tahun 1948 tentang Pemerintahan Daerah. UU ini adalah UU pertama kalinya yang mengatur susunan dan kedudukan pemerintahan daerah di Indonesia. Secara umum Indonesia memiliki dua jenis daerah berotonomi yaitu daerah otonom biasa dan daerah otonom khusus yang disebut dengan daerah istimewa. Daerah otonom khusus yang diberi nomenklatur "Daerah Istimewa" adalah daerah kerajaan/kesultanan dengan kedudukan zelfbesturende landschappen/kooti/daerah swapraja yang telah ada sebelum Indonesia merdeka dan masih dikuasai oleh dinasti pemerintahannya. Masing-masing daerah berotonomi tersebut memiliki tiga tingkatan dan nomenklatur yang berbeda-beda yaitu:

Tingkatan

1. Untuk mencapai kesejahteraan bagi rakyat Indonesia.

2. Mewujudkan kebahagiaan, kesejahteraan, perdamaian, dan kemerdekaan masyarakat dan negara hukum Indonesia merdeka yang berdaulat.

(7)

Bahwa sesungguhnja kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka pendjadjahan diatas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan peri-keadilan. Dan perdjoangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat jang berbahagia dengan selamat sentausa mengantarkan Rakjat Indonesia kedepan pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia, jang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Dengan berkat dan rahmat Tuhan tertjapailah tingkatan sedjarah jang berbahagia dan luhur, Maka demi ini kami menjusun kemerdekaan kami itu dalam suatu piagam Negara jang berbentuk republik-kesatuan, berdasarkan ke-Tuhanan Jang Maha Esa, peri-kemanusiaan, kebangsaan, kerakjatan dan keadilan sosial, untuk mewudjudkan kebahagiaan, kesedjahteraan,. perdamaian dan kemerdekaan dalam masjarakat dan Negara-hukum Indonesia Merdeka jang

berdaulat sempurna.

Bentuk Negara :

Bentuk negara Indonesia pada saat menggunakan UUDS 1950 adalah berbentuk kesatuan.

Sebagaimana tercantum pada Bab I Negara Republik Indonesia Bagian I Bentuk Negara dan Kedaulatan Pasal 1 poin 1 “Republik Indonesia jang merdeka dan berdaulat ialah suatu negara-hukum jangdemokratis dan berbentuk

kesatuan.

Hal ini juga tercantum dalam pembukaan/mukaddimah UUDS 1950 yang berbunyi “Maka demi ini kami menjusun kemerdekaan kami itu dalam suatu piagam Negara jang berbentuk republik-kesatuan, berdasarkan ke-Tuhanan Jang

Maha Esa...

Pemerintahan Daerah :

(8)

rumah tangganya sendiri.

Hal ini sebagaimana tercantum dalam Bab IV Pemerintah Daerah dan Daerah-Daerah Swapraja Pasal 131 Poin 1 “Pembagian daerah Indonesia atas daerah besar dan daerah kecil yang berhak mengurus rumah tangganya sendiri (autonoom) dengan bentuk susunan pemerintahannya ditetapkan dengan undnag-undang, dengan memandang dan mengingati dasar permusywaratan dan dasar

perwakilan dalam sistim pemerintahan negara.

Poin 2 “ Kepala daerah-daerah diberikan autonomi seluas-luasnya untuk

mengurus rumah tangganya sendiri.

Dasar demokrasi pemerintahan daerah adalah sebagaimana Pasal 18 UUD Proklamasi. Kedudukan swapradja bukan lagi tugas negara bagian (sebagaimana yang dianut Konstitusi RIS), melainkan tugas pemerintah. UUDS 1950 mengatur kedudukan Swapradja tidak lagi berdasarkan kontrak, namun undang-undang. Perselisihan-perselisihan hukum mengenai peraturan kedudukan Swapradja tidak diaili oleh MA, akan tetapi pengadilan perdata atau alat perlengkapan lain.

4. UUD NRI 1945 (setelah Amandemen)

Cita Negara:

Pembukaan UUD NRI 1945 mengandung staatside berdirinya NKRI, tujuan nasional Indonesia ,serta dasar Negara Indonesia, yang terdapat dalam Alinea ke 4 ; Yang berbunyi : “kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah negara Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdasakan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada : Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yangdipimpin oleh hikmat

kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan”. Dengan rumusan yang

(9)

1. Negara Indonesia mempunyai fungsi sekaligus tujuan, yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial,

2. Keharusan adanya Undang-Undang Dasar,

3. Adanya asas politik negara yaitu Republik yang berkedaulan rakyat, dan Negara kesatuan Indonesia,

4. Adanya asas kerohanian negara, yaitu rumusan Pancasila, Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusian yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia dari dasar tersebut maka pembukaan UUD NRI 1945 tidak dirubah,karena dapat membuat perubahan yang signifikan diseluruh system kenegaraan Indonesia.

Bentuk Negara: Pasal 1 ayat (1)

Berdasarkan pasal 1 ayat (1) dapat dianalisis bahwa bentuk Negara Indonesia adalah negara kesatuan. Berbeda dengan negara federal, negara kesatuan bercirikan dengan kekuasaan pemerintah pusat yang menonjol. Ciri lainnya dari negara kesatuan ialah bahwa “kedaulatan tidak terbagi” atau dengan kata lain kekuasaan pemerintah pusat tidak dibatasi, karena konstitusi negara kesatuan tidak mengakui adanya badan legislatif lain, selain dari badan legislatif pusat. Selain itu,ada 2 ciri mutlak melekat pada suatu negara kesatuan, yaitu :

1. Dekonsentrasi, adalah pelimpahan wewenang dari pemerintah pusat atau kepala wilayah atau kepala wilayah, kepala instansi, vertikal tingkatatasannya kepada pejabat-pejabat di daerah.

(10)

Pasal 1 ayat (2)

Berdasarkan pasal 1 ayat (2) dapat dianalisis bahwa Indonesia adalah Negara yang demokratis, karena kedaulatan negara ada di tangan rakyat. Menurut J.J.Rousseau demokrasi adalah perwujudan nyata dari teori kedaulatan rakyat.Demokrasi sebagai wujud kedaulatan negara di tangan rakyat, maka Negara memberi kekuasaan tertinggi kepada rakyat atau juga disebut pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Demokrasi merupakan salah satu prinsip pengelolaan negara Republik Indonesia, disamping prinsip lainnya, yaitu theokrasi(negara berdasarkan ketuhanan), nomokrasi (negara berdasarkan hukum), danekokrasi (negara yang berkedaulatan lingkungan).

Pasal 1 ayat (3)

Berdasarkan pasal 1 ayat (3) dapat dianalisis bahwa Indonesia adalah Negara hukum. Negara hukum adalah suatu negara yang menentukan cara bagaimana hak-hak asasi dilindungi. Dengan demikian negara hukum adalah suatu sistem yangwajar dalam negara demokrasi. Negara demokrasi merupakan bentuk pemerintahanyang akan menyalurkan kepentingan-kepentingan rakyat sebagai pernyataan darihak asasinya. Antara prinsip demokrasi dan nomokrasi harus ada di dalam penyelenggaraan kenegaraan suatu negara, termasuk Indonesia. Demokrasi tanpanomokrasi akan menghasilkan anarki, sedangkan nomokrasi tanpa demokrasi akanmenghasilkan tirani.

Asas-Asas Pemerintah Daerah: Pasal 18, 18A, dan 18B

(11)

Referensi

Dokumen terkait

Merupakan hasil dari energi yang telah diproses dan dapat diklasifikasikan antara lain menjadi output yang langsung digunakan, output yang bisa dijadikan input

Jika berdasarkan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, dinyatakan bahwa hak asasi manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan

Ide usaha ini dilatarbelakangi oleh banyaknya ketidaktahuan masyarakat tentang undang-undang yang berlaku. Banyak masyarakat yang melakukan pelanggaran, karena ketidak tahuannya

Dokumen Bill of Lading adalah dokumen perjanjian yang menyatakan bahwa pihak perusahaan pelayaran JOBSTL CENTRUM LOGISTIC GMBH telah ditunjuk sebagai shipper (eksportir)

Adapun materi dan objek komparatif yang dikorelasikan dengannya adalah berupa (a) Gambaran tentang Konsepsi Bunga Padma yang tersurat dalam naskah manuskrip

Variabel yang diamati meliputi kadar air dengan metode pengeringan (AOAC, 2007), kadar abu dengan metode pengabuan langsung (AOAC, 2007), kadar lemak dengan metode Soxhlet (AOAC,

Hasil penelitian ini menujukkan bahwa (1) kesulitan siswa kelas VIII asrama SMP Aloysius Turi pada materi peluang, yaitu (a) pemahaman bahasa matematika yang

Pada langkah ini praktikan akan mencoba melakukan attack dengan metode serangan DoS ke jaringan yang sudah dibuat dengan menggunakan LOIC?. Lakukan langkah praktikum diatas lalu