• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kerajaan dan kerajaan di Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Kerajaan dan kerajaan di Indonesia"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

Kerajaan – kerajaan di Indonesia

Perkembangan agama Hindu di Indonesia berawal sekitar 1500 sebelum Masehi (SM) seiring dengan kedatanagn bangsa Yunan. Bagaimana mereka sampai ke Indonesia? Mereka masuk wilayah Nusantara dengan menaikki perahu layar. Kelompok ini datang dari Kampuchea (Kamboja). Mereka akhirnyamendirikan rumah dan hidup berkelompok dalam masyarakat desa dan selanjutnya menetap di Nusantara.

Pengaruh ajaran serta budaya Hindu terhadap budaya Indonesia begitu kuat. Bahkan, mempengaruhi berbagai aspek kehidupan masyarakat utamanya dalam hal pemerintahan. Hal ini terlihat dengan berdirinya beberapa kerajaan bercorak Hindu.

1. Kerajaan Kutai

Kerajaan bercorak Hindu di Indonesia yang pertaman adalah Kerajaan Kutai .Kerajaan ini terletak di daerah Muara Kaman, di sekitar tepi Sungai Mahakam, Kalimantan Timur. Kerajaan Kutai adalah kerajaan Hindu tertua yang pernah ada di Indonesia, didirikan oleh Kudungga pada masa abad ke-4 M. Bukti berdirinya Kerajaan Kutai adalah dengan ditemukannya yupa. Yupa merupakan tiang batu untuk mengikat hewan korban yang akan dipersembahkan oleh para brahmana. Yupa ditulis dalam huruf Pallawa dan berbahasa Sanskerta.

Yupa

Berdasarkan apa yang tertulis dalam yupa, raja Hindu pertama di Kerajaan Kutai bernama Aswawarman. Ini bisa dibuktikan akan gelar yang dimilikinya, yaitu wangsakerta atau pendiri keluarga kerajaan (dinasti). Dari tulisan yang ada pada yupa tersebut dapat disimpulkan adanya 3 generasi. Sisilah dimulai dari Kudungga yang memperanakkan anak bernama Aswawarman. Aswawarman memiliki tiga anak, satu di antaranya bernama Mulawarman. Pada saatpemerintahan Mulawarman, Kerajaan Kutai berhasil berkembang menjadi sebuah kerajaan besar. Mulawarman memerintah kerajaan Kutai dengan bijaksana. Pada masa pemerintahannya, rakyat hidup makmur.

(2)

Pada 1019 M terdapat Kerajaan Kahuripan yang dipimpin Raja Airlangga. Ia memiliki tiga orang anak diantaranya Sanggramawijaya, Samarawijaya, dan Mapanji Garasakan. Pada awalnya, Airlangga memberikan tahta kepada Sanggramawijaya. Tetapi, Sanggramawijaya tidak bersedia. Ia lebih memilih jalan hidup sebagai pertapa. Sanggramawijaya dijulukiRaja Sucian atau Dyah Kili Suci.

Patung Airlangga diwujudkan sebagai Wisnu yang sedang menunggang garuda.

Namun, Airlangga masih mempunyai 2 anak lainnya, dan ia pun membagi kerajaan menjadi dua bagian. Hal ini bertujuan untuk menghindari perang saudara. Pada 1041 M, Mpu Bharada membagi Kerajaan Kahuripan sesuai perintah Airlangga. Kerajaan Panjalu atau Kerajaan Kediri yang beribu kota di Daha diserahkan kepada Samarawijaya. Kerajaan Jenggala atau Kahuripan yang berpusat di Kahuripan diserahkan kepada Mapanji Garasakan. Airlangga lalu mengasingkan diri menjadi pertapa dengan nama Resi Gentayu. Tahun 1049, Airlangga wafat lalu dimakamkan di Candi Belahan. Berikut ini beberapa raja yang pernah memerintah Kediri.

1. Bameswara /Kameswara I (tahun 1115–1130 M) 2. Jayabaya (1130–1160 M)

3. Sarweswara (1160–1170 M) 4. Aryyeswara

5. Gandra 6. Srungga

7. Kertajaya (1200–1222 M)

Kertajaya adalah raja terakhir Kerajaan Kediri. Ia dijuluki Dandhang Gendhis. Akhirnya, Kertajaya terpaksa menyerahkan kerajaannya kepada Kerajaan Singasari (Ken Arok). Peristiwa itu menandai akhir dari riwayat Kerajaan Kediri. Menurut cerita rakyat yang ada, pembagian Kerajaan Kediri dilakukan oleh Mpu Bharada dengan cara terbang di udara. Ia membawa kendi yang berisi air yang dituangkan ke kawah. Air yang dituangkan tersebut mengalir menjadi Sungai Brantas

(3)

Indonesia. Sementara pusat-pusat kerajaan Buddha hanya terdapat di Sumatera dan beberapa daerah di Jawa. Berikut kerajaan Buddha di Indonesia.

1. Kerajaan Kalinga

Kerajaan Kalinggan berdiri sekitar abad 6 Masehi di jawa Tengah. Kerajaan ini dipimpin oleh seorang ratu bernama Ratu Shima. Peninggalan-peninggalan Kerajaan Kalingga, antara lain Prasastin Tuk Mas yang ditemukan di desa Dakawu di Lereng Gunung Merbabu, Jawa Tengah.

2. Kerajaan Sriwijaya

Kerajaan Sriwijaya berdiri pada abad ke-7 dengan raja pertaman Sri Jayanegara dan berpusat di Palembang, Sumatera Selatan ( Muara Sungai Musi). Sriwijaya mengalami zaman keemasan pada saat diperintah oleh Raja Balaputradewa, putra dari Samaratungga dari Jawa pada abad ke-9. Wilayah Sriwijaya meliputi hampir seluruh Sumatera, Jawa Barat, Kalimantan Barat, dan Semenanjung Melayu. Oleh karena itu, Sriwijaya disebut juga Kerajaan Nusantara pertama.

Peninggalan sejarah Kerajaan Sriwijaya sebagai berikut: a. Candi

Candi Muara Takus

 Candi Muara Takus

 Biara Bakal

b. Prasasti

 Prasati Kedukan Bukit ( 605 M)

 Prasati talang Tuo ( 648 M)

 Prasati Telaga Batu

 Prasasti Kota Kapur ( 686 M)

 Prasasti Karang Berahi ( 686)

(4)

Kerajaan Mataram Budha pada walanya merupakan kerajaan Hindu. Namus sejak Dinasti Syailendra memerintah, Mataram berubah menjadi kerajaan Budha. Peninggalan kerajaan Mataram Budha antara lain sebagai berikut:

a. Candi

 Candi Borobudur di Jawa tengah, didirikan tahun 770 M oleh Raja Samaratungga

 Candi Kalasan di Jawa Tengah , merupakan candi Budha tertua di Pulau Jawa yang didirikan tahun 778 M

 Candi Mendut di Jawa Tengah

 Candi Sewu di Jawa Tengah

 Candi Plaosan di Jawa Tengah

b. Prasasti

 Prasasti Sojomerto, isinya menyebutkan seseorang bernama Syailendra, yang beragama Budha.

 Prasasti Sangkhara, isinya menerangkan Raja Hakai Panangkaran yang berpindah agama dari Hindu ke Buddha.

 Prasasti Kalasan ( 778 M), isinya seoarang raja dari Dinasti Sanjaya berhasil membujuk Raja Rakai Panaangkaran dari Dinasti Sanjaya yang beragama Hindu untuk membangun sebuah bangunan suci bagi Dewi Tara dan sebuah wihara untuk para biksu di Kalasan.

 Prasasti Kluraj (782 M), isinya tentang pembuatan arca Manjusri sebagai wujud dari Buddha, Wisnu, dan Sanggha yang disamakan dengan Trimurti yaitu, Brahmana, Wisnu dan Siwa.

 Prasasti Ratu Boko ( 856 M), isinya kekalahan Balaputradewa dalam perang dengan kakak iparnya, Rakai Pikatan.

(5)

negara-negara tetangga seperti Malaysia, Filipina, dan bahkan Thailand. Untuk mengetahui kerajaan apa saja yang merupakan kerajaan Islam di Indonesia, ini dia Kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia,

1. Kerajaan Demak

Pada akhir abad XV, Raden Patah, murid Sunan Bonang memaklumatkan berdirinya Kerajaan Islam Demak, lepas dari Kerajaan Majapahit. Kerajaan Demak adalah kerajaan Islam pertama di Jawa. Raden Patah diakui sebagai raja pertama Demak dan mendapat gelar Sultan.

Raden Patah wafat pada tahun 1518, digantikan oleh Muhammad Yunus yang juga dikenal dengan nama Pati Unus atau pangeran Sabrang Lor. Ia mendapat gelar Sultan Demak II.

Pati Unus digantikan oleh pangeran Trenggono. Pada masa pemerintahannya, datanglah Syekh Nurullah atau Fatahillah dari Pasai. Kemudian, Nurullah diangkat menjadi panglima perang dan dinikahkan dengan adik perempuan Pangeran Trenggono.

Karena ancaman Portugis yang bersifat ekonomi dan agama, Demak meluaskan wilayah kekuasaannya ke barat maupun ke timur di bawah pimpinan Fatahillah. Fatahillah berhasil menghancurkan benteng pertahanan Portugis. Fatahillah mengganti nama Sunda Kelapa menjadi Jayakarta pada tanggal 22 Juni 1927. Sultan Trenggono wafat dalam pertempuran di Pasuruan. Demak mengalami masa kejayaan pada masa kekuasaan Sultan Trenggono.

2. Kerajaan Cirebon

Fatahillah berhasil merebut Cirebon dari kekuasaan Kerajaan Hindu Pajajaran. Sebagai penghargaan dari Sultan Trenggono, Cirebon diserahkan kepada Fatahillah yang kemudian diserahkan kepada putranya, Pangeran Pasarean yang wafat pada tahun 1552. Fatahillah kemudian menetap di Cirebon untuk mengendalikan pemerintahan dan menyebarkan Islam.

3. Kerajaan Banten

Fatahillah memerintah Banten tahun 1552, ia pindah ke Cirebon karena putranya, Pangeran Pasarean yang memimpin Cirebon wafat. Sedangkan Banten diserahkan kepada putranya, Hasanudin.

Sultan Hasanudin wafat tahun 1570, digantikan dengan putranya, Yusuf. Pada masa pemerintahannya, Kerajaan Hindu Pajajaran dapat ditaklukkan dan penyebaran agama Islam sampai ke pelosok pedalaman. Pangeran Yusuf wafat pada tahun 1580 dan digantikan oleh putranya yang masih muda yakni Maulana Muhammad.

(6)

Kerajaan Aceh didirikan pada tahun 1204 di bawah pemerintahan Sultan Jihan Syah. Pada waktu itu, Aceh belum berdaulat karena merupakan kerajaan kecil yang berada di bawah pengaruh Pedir. Akhirnya, Aceh berhasil melepaskan diri dari kekuasaan Pedir dan menjadi kerajaan yang berdaulat penuh. Pada waktu itu, Aceh diperintah oleh Sultan Muhayat Syah (1514-1528). Pusat kerajaan dipindah ke Kutaraja. Dalam kurun waktu 4 abad, Kerajaan Aceh dipimpin oleh raja-raja sebagai berikut:

1. Sultan Ali Muhayat Syah atau Sultan Ibrahim. 2. Sultan Salahudin.

3. Sultan Alaudin Riyad Syah. 4. Sultan Hasyim.

5. Sultan Zainal Abidin.

6. Sultan Alaudin Mansyur Syah. 7. Sultan Ali Ri'ayat Syah II

8. Sultan Iskandar Muda Mahkota Alam.

Aceh mencapai zaman keemasan di bawah pemerintahan Sultan Iskandar Muda (1607-1936). Ia adalah orang yang cerdas dan pemeluk Islam yang taaat. Pada masa pemerintahannya, wilayah Aceh semakin luas, yaitu membentangi di pesisir Barat Sumatra sampai Bengkulu dan di pesisir Timur Sumatra sampai Siak. Bahkan, beberapa daerah di Semenanjung Malaya seperti Johor, Kedah, Pahang, dan Patani (Thailand) berhasil dikuasai.

Iskandar Muda bersikap anti penjajah. Ia bercita-cita dapat mengusir Portugis dari Malaka. Oleh sebab itu, Iskandar Muda beberapa kali menyerang Portugis di Malaka. Contoh, tahun 1629, ia melakukan serangan besar-besaran terhadap Portugis. Portugis pun ikut menyerang dan berusaha menguasai Aceh, namun selalu dapat dipukul mundur oleh tentara Aceh.

5. Kerajaan Gowa-Tallo

(7)

KLIPING KERAJAAN-KERAJAAN

HINDU BUDHA DAN ISLAM

OLEH:

ATHAYA

(8)

Kisah Nabi Ayub A.S.

Nabi Ayub adalah putra Ish bin lshaq bin Ibrahim. Ish merupakan peternak kaya raya di wilayah Syam. Ketika ayahnya wafat, seluruh kekayaannya diwariskan kepada Nabi Ayub. Nabi Ayub memiliki tiga orang istri. Salah satunya bernama Siti Rahma, putri dari Afrayim, putra Nabi Yusuf. Beliau berdakwah dan wafat di wilayah Batsniyyah.

Nabi Ayub diutus Allah untuk berdakwah kepada penduduk Hauran dan Tih, di wilayah tempat kelahirannya. Nabi Ayub dikenal sebagai orang yang pandai, sopan, bijaksana, dermawan, dan suka menolong orang-orang yang membutuhkan. Selain itu, ia banyak membangun sarana peristirahatan dan ibadah untuk para musafir. Nabi Ayub dikenal memiliki kepribadian yang menawan, pandai bersyukur, dan senantiasa menghiasi lisannya dengan zikir. la tidak pernah meninggalkan perintah Allah.

Hal tersebut membuat iblis iri. la ingin menggoda Ayub agar terjerumus dalam dosa. lblis segera menghadap Allah dan meminta izin untuk menguji kesabaran dan ketaatan Nabi Ayub. Allah pun mengabulkan permintaan iblis. Lalu lblis mulai membuat rencana untuk menjatuhkan Nabi Ayub. Berbagai cara telah disusun dengan berbagai risikonya. Iblis dan kelompoknya mulai melancarkan aksi pertamanya. Dalam waktu singkat, semua hewan ternak Nabi Ayub mati ditimpa penyakit yang aneh. Rumahnya tiba-tiba saja sudah hangus terbakar. Nabi Ayub tidak lagi bisa memberikan gaji kepada para pegawainya. la terpaksa tidak lagi mempekerjakan mereka. Nabi Ayub dan keluarganya benar-benar menjadi miskin.

Saat Nabi Ayub sedang salat, datanglah Iblis menghasutnya, "Hai Ayub, sesungguhnya Allah telah menghanguskan kekayaanmu hingga kamu miskin. Buat apa kamu banyak beribadah jika kamu menjadi miskin?" Nabi Ayub berkata, "Sesungguhnya, apa yang kumiliki adalah milik Allah. Jika Allah menghendaki untuk mengambilnya, aku tetap akan bersyukur. Bukankah aku telah lama diberi nikmat yang banyak oleh Allah?" Kemudian, Nabi Ayub dan keluarganya tetap menjalankan kewajibannya untuk beribadah kepada Allah.

lblis dan kelompoknya menyusun rencana selanjutnya untuk menggoyahkan iman yang dimiliki Nabi Ayub dan keluarganya. Ketika anak-anak Nabi Ayub sedang berkumpul di salah satu rumahnya, iblis menghancurkan bangunan tersebut dan membunuh semua anak-anak Nabi Ayub. Tentu saja hal ini membuat Nabi Ayub dan istrinya sangat bersedih. Kembali lblis mendatangi Nabi Ayub dan berkata, "Hai Ayub, Allah telah mengambil semua anak-anakmu. Untuk apa lagi kamu beribadah kepadanya?" Akan tetapi, Nabi Ayub tetap bersabar dan berkata, "Sesungguhnya, anak-anakku milik Allah. Jika Allah menghendaki mereka, itu adalah hak-Nya. Aku tetap bersabar dan bersyukur kepada-Nya."

lblis kembali menemui kegagalan. la semakin kesal, namun belum berputus asa untuk menggoda Nabi Ayub dan istrinya. Suatu hari, Nabi Ayub sedang beribadah, iblis meniup hidung dan mulut Nabi Ayub yang

menyebabkannya terkena penyakit kulit. Penyakit kulit itu menggerogoti seluruh tubuh Nabi Ayub. Tubuhnya dipenuhi dengan bintik darah, nanah, dan banyak ulat.Semakin hari, penyakit Nabi Ayub semakin parah. Nabi Ayub akhirnya hanya bisa berbaring dan melaksanakan kegiatannya di atas tempat tidur. Semua kebutuhannya dipenuhi oleh istrinya yang setia.Pada awalnya, masyarakat bersimpati dengan derita yang dialami Nabi ayub. Namun, karena penyakit Nabi Ayub semakin parah, mereka mulai menjauh dan mengucilkannya. Hanya istrinya. yaitu Siti Rahma, yang senantiasa mendampingi Nabi Ayub dalam suka dan duka.

Pada suatu hari, para wanita datang dengan penuh kemarahan. Mereka meminta Nabi Ayub dan istrinya

(9)

memilih tetap setia kepada Nabi Ayub.Untuk mempertahankan hidup dengan Nabi Ayub, Siti Rahma rela menjual perhiasannya. Ketika perhiasannya habis, dia rela bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Hari demi hari, penyakit Nabi Ayub bertambah parah. Siti Rahmah tidak tahan menyaksikan suaminya sangat menderita. la berkata, "Wahai suamiku, mengapa engkau tidak berdoa kepada Allah untuk kesembuhanmu? Aku tidak tega melihatmu dalam keadaan yang seperti ini."Nabi Ayub menolak sambil berkata,"Wahai istriku, aku malu kepada Allah untuk meminta kesembuhan, sedangkan Allah telah melimpahkan kesehatan yang lebih lama dari sakitku ini." Nabi Ayub pun kemudian tetap beribadah kepada Allah meskipun dalam keadaan yang sangat payah.

Iblis semakin geram dengan kesabaran Nabi Ayub. Dengan tipu muslihatnya, iblis menggoda Siti Rahma agar meninggalkan Nabi Ayub yang seolah sudah tidak ada harapan lagi. Siti Rahma sempat berpikir untuk

meninggalkan Nabi Ayub saat keluar rumah untuk memenuhi kebutuhan suaminya.Ketika memanggil istrinya, Nabi Ayub tidak mendengar jawaban dari istrinya tersebut. Beberapa kali ia mencoba memanggil, namun istrinya tidak ada di rumahnya. Nabi Ayub pun berpikir bahwa istrinya telah meninggalkannya. la pun berjanji bahwa jika istrinya kembali, ia akan mencambuknya hingga seratus kali.

Nabi Ayub berdoa kepada Allah untuk memohon kesembuhan. Allah mengabulkan doanya dan berfirman, "Hantamkanlah kakimu ke tanah.". Nabi Ayub menghantamkan kakinya ke tanah. Keluarlah air yang sangat segar. Nabi Ayub pun kemudian mandi dan minum air tersebut. Tidak berapa lama kemudian, Nabi Ayub merasa sehat kembali. Penyakit kulit yang dideritanya telah sembuh, bahkan wajahnya terlihat semakin tampan dan gagah.

Tak berapa lama, istrinya kembali dan mencoba untuk menemukan suaminya. Alangkah kaget istrinya karena yang berada di rumahnya adalah seorang laki-laki yang tidak dikenal. la pun bertanya, "Siapa kamu? Di mana suamiku?"Nabi Ayub kemudian menjawab, "Akulah suamimu. Allah telah menyembuhkan penyakitku."Siti Rahma tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. Akan tetapi, ia bahagia dengan keadaan suaminya yang sekarang. la pun kemudian berlari dan menjatuhkan diri di hadapan suaminya untuk meminta maaf. la merasa bersalah karena sempat berniat untuk meninggalkan suaminya.Nabi Ayub memaafkan kesalahannya. Karena telah berjanji untuk mencambuk istrinya yang telah kembali, ia pun memberitahukan perihal tersebut kepada istrinya. Siti Rahma ternyata tidak keberatan untuk menerima hukuman tersebut. Sebelum Nabi Ayub

menghukum istrinya, Allah memerintahkan Nabi Ayub untuk mencambuknya dengan seratus helai rumput.

Allah memberikan imbalan terhadap sikap sabar dan tabah Nabi Ayub dalam menghadapi ujian. Allah

kemudian mengembalikan kekayaan Nabi Ayub karena keuletannya bekerja. Meski telah menjadi kaya kembali, Nabi Ayub tetap baik hati dan suka menolong.Selain mengembalikan hartanya, Allah juga memberikan anak kepada Nabi Ayub sejumlah anaknya yang pernah tertimpa musibah dahulu. Nabi Ayub dan istrinya kemudian hidup bahagia dan bersyukur karena dapat melalui ujian yang diberikan oleh Allah.Mereka terus melanjutkan dakwah menyebarkan ajaran Allah, mengabarkan keselamatan, persaudaraan, dan mengajak manusia untuk kembali dan berjuang di jalan Allah.

Hikmah yang dapat diambil dariKisah Nabi Ayub AS adalah

1. Sikap Nabi Ayub yang baik hati, suka menolong, sabar, tabah menghadapi cobaan, ikhlas ketika bersedekah patut kita jadikan teladan dalam kehidupan sehari-hari.

2. Kesadaran bahwa segala sesuatu yang terjadi adalah atas kehendak Allah telah menjadikan Nabi Ayub mampu melewati cobaan yang berat dan bertubi-tubi.

3. Nabi Ayub berhasil melalui cobaan bertubi-tubi dari Allah sehingga akhirnya beliau mendapatkan buah dari kesabarannya dan mendapatkan kembali apa yang pernah "hilang" darinya, yaitu kesehatan,

(10)

Kisah Nabi Musa A.S.

Negeri Mesir dipimpin oleh seorang raja yang bergelar Fir’aun. Kekuasaan Fir’aun sangat besar hingga ia menjadi sombong dan menganggap dirinya Tuhan. Suatu hari, peramal istana mengatakan akan lahir bayi laki – laki dari kau Bani Israil yang akan mengalahkan Fir’aun dan menjadi penguasa Mesir. Fir’aun pun ketakutan. Segera ia perintahkan prajuritnya untuk menghabisi bayi laki – laki Bani Israil.

Seorang perempuan bernama Yukabad yang saat itu sedang mengandung Musa menjadi sangat cemas. Berkat perlindungan dari Allah SWT., dia berhasil menyembunyikan kandungannya. Bahkan, kelahiran Musa pun tidak diketahui. Namun, hati ibunda Musa masih saja diliputi kecemasan, setiap hari gelisah memikirkan keselamatan anaknya. Akhirnya Allah SWT. Memberi petunjuk kepada ibunda Musa agar menghanyutkan bayinya itu ke sungai Nil. Diiringi kesedihan sang bunda, Musa pun dihanyutkan. Ternyata, peti itu hanyut mendekati istana Fir’aun. Kuasa Allah SWT berrkata lain, istri Fir’aun yang bernama Aisyah binti Mazahim sangat terpesona oleh senyum bayi Musa. Ia pun merasa sangat sayang padanya. Aisyah membujuk Fir’aun agar mengizinkannya mengambil Musa sebagai anaknya. Dan Fir’aun pun mengabulkan keinginan istrinya itu. Tinggallah Musa di istana Fira’un. Dengan kehendak Allah pula, ibunda Musa berhasil menjadi ibu susu dan pengasuh Musa.

Saat dewasa Musa melihat banyak ketidak adilan yang dilakukan oleh penguasa kepada Bani Israil. Hingga suatu hari, tanpa sengaja Nabi Musa memukul seorang bangsa Mesir hingga tewas demi membela seorang Bani Israil. Nabi Musa pun diburu oleh prajurit kerajaan. Mengetahui itu Musa pun melarikan diri ke Madyan. Di Madyan, Nabi Musa bertemu dengan keluarga Nabi Syuaib Alaihi Salam dan akhirnya menikah dengan putrinya. Setelah 10 tahun tinggal disana, Nabi Musa pun berencana ke Mesir. Ditengah perjalanan Nabi Musa melihat cahaya yang memancar dari bukit Thur. Nabi Musa pun mendatanginya, ternyata cahaya itu adalah api yang berasal dari sebatang pohon yang masih hijau. Saat itulah Nabi Musa menerima wahyu dari Allah SWT. Allah SWT memerintah Nabi Musa untuk memberi peringatan kepada Fir’aun dengan bijaksana. Nabi Musa pun datang ke istana Fir’aun bersama saudaranya Nabi Harun. Mereka bermaksud mengajak Fir’aun

menyembah Allah SWT.

“Musa, beri tahu kami siapa Tuhanmu itu?” seru Fir’aun.

“Tuhanku adalah Tuhanmu juga. Dialah yang telah menciptakan alam semesta. Dia pula yang menurunkan hujan dari langit. Segeralah bertobat, ” ajak Nabi Musa.

(11)

“Itukah bukti bahwa dirimu adalah utusan Tuhan? Padahal, itu hanya kepandaianmu dalam mempraktikkan ilmu sihir. Kami juga punya tukang – tukang sihir yang hebat! Mari kita bertanding! Tetapkanlah hari pertandingan itu agar seluruh rakyat dapat menyaksikannya. Mereka akan tahu siapa yang paling benar!” tantang Fir’aun.

Hari yang ditetapkan pun tiba. Orang – orang berkumpul untuk menyaksikan adu kekuatan antara Nabi Musa dan penyihir – penyihir Fir’aun. Ditengah lapang terlihat Nabi Musa berdiri berhadapan dengan puluhan penhyihir dari berbagai negeri. “Hai para ahli sihir, tunjukkan kemampuan kalian! Majulah bersama – sama! Hadiah besar telah menanti kalian!” seru Fir’aun. “Hai Musa! kami dulu yang memulai atau engkau?” tanya penyihir. Nabi Musa menjawab, “silakan kalian dulu yang memulainya.” Mereka mulai melemparkan rongkat dan tali ke hadapan Nabi Musa. Tali dan tongkat – tongkat berubah menjadi ular – ular buas dan hendak menyerang Nabi Musa. Situasi menjadi genting. Nabi Musa hanya berharap pada pertolongan Allah.

“Hai, Musa janganlah takut. Kamulah yang paling unggul, lemparkanlah tongkatmu,” begitu bisikan yang diterima Nabi Musa. Segera Nabi Musa melemparkan tongkatnya ke tanah. Saat itu juga mukjizat kerasulan Nabi Musa terlihat. Tongkat berubah menjadi ular raksasa dan menelan semua ular tipuan para penyihir. Menyaksikan peristiwa itu, para penyihir langsung bertobat. “Kami beriman kepada Tuhan Musa dan Harun!” seru para penyihir. Fir’aun menjadi murka, lalu menghukum mati semua penyihirnya. Kemenangan Nabi Musa tidak juga membuat Fir’aun sadar. Ia malah memburu Nabi Musa dan pengikutnya. Fir’aun dan prajuritnya terus memburu Nabi Musa. Allah SWT, memerintahkan Nabi Musa dan pengikutnya keluar dari Mesir.

Di suatu malam, rombongan Nabi Musa pergi diam – diam meninggalkan Mesir hingga tiba di tepi Laut Merah. Tiba – tiba orang – orang yang berjalan di belakang rombongan berseru dengan panik, “Fir’aun! Fir’aun! ada Fir’aun di belakang kita”. Dari kejauhan Fir’aun dan pasukannya mengejar. Nabi Musa meminta pengikutnya bersabar. Atas perintah Allah SWT. Nabi Musa mengangkat tongkatnya, lalu memukulkannya ke laut.

Subhanallah dengan izin Allah SWT, lautpun terbelah. Ditengah – tengahnya terdapat jalan kering agar rombongan Nabi Musa dapat melewatinya.

Semua rombongan Nabi Musa pun selamat diseberang. Saat For’aun dan pasukannya masih di tengah laut terbelah, seketika itu terdengar suara gemuruh yang dahsyat dan laut pun kembali bersatu. Tenggelamlah Fir’aun dan seluruh pasukannya. Itulah azab Allah atas kesombongan Fir’aun.

(12)

Kisah Nabi Harun A.S.

Kisah Nabi Harun alaihissalam (kisaran 1531-1408 SM) adalah salah satu nabi yang telah disuruh oleh Nabi Musa pada Allah dalam membantu membela agama Allah.Sejarahnya Nabi Harun tidak dapat dipisahkan dari kisah Nabi Musa, karena dia adalah juru bicara Nabi Musa saat berhadapan dengan Fir’ aun maupun kaum Nabi Musa sendiri, Bani Israil di Sina.

Sejarah Nabi Harun dimulai saat Nabi Musa berhasil membawa kaumnya keluar dari Mesir dan terlepas dari kejaran Fir’ aun yang ingin membunuh mereka.Nama Nabi Harun di ulangi sebanyak 19 kali di dalam Al-Quran dan wafat di Tanah Tih. Ia menikah dengan dua orang wanita yang bernama Elisheba dan Miriam.

Nabi Harun lahir di tahun ketika anak-anak tak dibunuh, sedangkan Musa lahir pada masa tragedinya pembunuhan. Nabi Harun ‘alaihissalam ialah kakak kandung (kakak satu ibu) dari Musa, maka silsilahnya adalah sebagai berikut, Harun bin Imran bin Qahits bin Lawi bin Ya’ qub bin Ishaq bin Ibrahim. Sebagian ada yang menyatakan bahwa silsilahnya sebagai berikut, Nabi Harun bin Imran bin Fahis bin ‘Azir bin Lawi bin Ya’ qub bin Ishaq bin Ibrahim bin Azara bin Nahur bin Suruj bin Ra’u bin Falij bin ‘Abir bin Syalih bin Arfahsad bin Syam bin Nuh.

Nabi Musa dan Nabi Harun hidup di bangsa Mesir yang dipimpin oleh raja yang kafir dan keras dikenal dengan sebutan “Fir’ aun,” ia mempekerjakan umatnya dan menyiksa mereka, bersikap semau sendiri di bumi, dan menjadikan penduduknya bercerai berai, dengan menindas sekelompok dari mereka dan memperbudak mereka dengan kerja paksa.Mereka yang tertindas adalah bani Israil, suatu kaum yang silsilah mereka sampai kepada Nabi Ya’ qub ‘alaihissalam. Bani Israil tinggal di negeri Mesir ketika Nabi Yusuf ‘alaihissalam menjabat sebagai menterinya.

Suatu saat Fir’ aun bermimpi, bahwa ada sebuah api yang tiba dari Baitul Maqdis kemudian membakar negeri Mesir selain tempat tinggal Bani Israil. Lalu ia minta paranormal dan tukang sihir untuk menafsirkan mimpinya itu.Lalu mereka memberitahukan bahwa akan lahir seorang anak dari kalangan Bani Israil yang mau menjadi akibat binasanya penghuni Mesir.Maka Fir’ aun merasa takut atas mimpi tersebut, ia pun memerintahkan untuk menyembelih anak laki-laki Bani Israil karena takut terhadap kelahiran orang tersebut.

Allah Subhanahu wa Ta’ala mengutus Nabi Musa bergegas mendatangi Fir’ aun untuk mendakwahinya, akan tetapi sebelum dia berangkat, ia berdoa kepada Tuhannya meminta hidayah dan meminta kepada-Nya bantuan, Maka Allah mewujudkan permintaannya, kemudian Musa ingat bahwa dia pernah membunuh orang Mesir, ia takut jika nanti mereka membunuhnya, maka Allah menenangkannya, bahwa mereka tidak akan bisa

menyakitinya akhirnya Musa pun damai (lihat Al Qashash: 35).

(13)

Fir’ aun ialah seorang yang kejam dan berlaku zalim kepada Bani Israil, sehingga Nabi Musa dan Nabi Harun berdoa kepada Allah agar menghindari keduanya dari tindakan aniaya dari Fir’ aun, lalu Allah Ta’ala berfirman meneguhkan hati keduanya,.

” Janganlah kamu berdua khawatir, sesungguhnya Aku beserta kamu berdua, Aku mendengar dan melihat”.

Maka datanglah kamu berdua kepadanya (Fir’ aun) dan Katakanlah,

“Sesungguhnya kami berdua adalah utusan Tuhanmu, maka bebaskanlah Bani Israil dengan kami dan janganlah kamu menganiaya mereka. Sesungguhnya kami telah datang kepadamu dengan membawa bukti (atas kerasulan Kami) dari Tuhanmu. Dan keselamatan itu dilimpahkan terhadap orang yang mengikuti hidayah. Sungguh telah diwahyukan pada Kami bahwa siksa tersebut (ditimpakan) atas orang-orang yang berkhianat dan berpaling.” (QS. Thaahaa: 46-48).

Maka saat Nabi Musa dan Nabi Harun berangkat, mulailah keduanya mengajak mereka kepada Allah dan berjuang membawa Bani Israil dari penindasan Fir’ aun, tapi Fir’ aun mengejek keduanya dan memperolok apa yang mereka berdua bawa serta menegur Nabi Musa, bahwa dialah yang mengurus Nabi Musa di istananya dan terus membesarkannya hingga ketika dewasa Nabi Musa membunuh orang Mesir dan pergi menjauhi diri.

Kemudian Nabi Musa menawarkan kepadanya bukti yang menyatakan kerasulannya. Maka Fir’ aun meminta ditunjukkan buktinya jika Nabi Musa memang benar. Nabi Musa pun melempar tongkatnya dan berubahlah tongkat itu menjadi ular yang amat besar sehingga setiap orang heran dan takut dengan ular itu.Lalu Nabi Musa mengulurkan tangannya ke ular itu, maka ular tersebut kembali seperti biasa menjadi tongkat. Lalu Nabi Musa memasukkan tangannya ke leher bajunya, Kemudian ia keluarkan, lalu tampak warna putih berkilau.

Ketika ditunjukkan bukti-bukti tersebut, Fir’ aun malah menganggapnya sebagai penyihir, kemudian ia meminta untuk dikumpulkan para penyihirnya dari segenap tempat untuk menghadapi Musa.Lalu para penyihir

melempar tali dan tongkat, dan tali tersebut berubah menjadi ular sehingga orang-orang takut, bahkan Nabi Musa dan Harun merasa takut atasnya, kemudian Alllah memberikan wahyu kepada Musa agar ia tak takut dan melempar tongkatnya, maka Nabi Musa dan saudaranya (Nabi Harun) damai karena perintah Allah itu.

Nabi Musa pun melempar tongkatnya, maka tongkat itu berubah menjadi ular yang besar yang memakan tali para penyihir dan tongkat mereka. Saat para penyihir melihat apa yang ditunjukkan Nabi Musa ‘alaihissalam, maka mereka pun mengaku, bahwa itu ialah mukjizat dari Allah dan tanpa sihir.Kemudian Allah melapangkan hati mereka untuk beriman terhadap Allah dan membenarkan apa yang dibawa Nabi Musa ‘alaihissalam, mereka pun akhirnya hanya bersujud terhadap Allah sambil menyatakan ketakwaan mereka terhadap Tuhan, Nabi Musa dan Nabi Harun.

Allah mewahyukan pada Nabi Musa untuk keluar sendiri ke tempat tertentu untuk menerima syariat yang nanti akan dijadikan rujukan oleh Bani Israil.Maka Beliau membaiat Nabi Harun sebagai penerusnya; menasihatinya dan mengingatkannya kepada Allah serta memperingatkannya supaya tidak menjadi orang-orang yang mencoba mengadakan kerusuhan di bumi.Nabi Harun pun pergi ke gunung yang Beliau pernah mendapat wahyu yang pertama saat Beliau pulang dari Madyan ke Mesir dan ketikan itulah diturunkan kepada Beliau kitab Taurat.

Sepeninggal Musa, ternyata Bani Israil telah disimpangkan oleh seorang yang bernama Samiri, ia

(14)

adalah tuhan mereka dan tuhan Musa, akhirnya Bani Israil percaya dan menyembah patung itu serta meninggalkan menyembah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Maka Nabi Harun menasihati dan mengingatkan mereka, tetapi mereka tetap saja di atas kejahilan itu, tak menyadari dan tak memperhatikan nasihat Harun.Terlebih mereka menantangnya dan hampir saja

membunuhnya. Mereka juga memberitakan, bahwa mereka tidak akan meninggalkan penyembahan kepada patung itu hingga Musa kembali.Ketika Nabi Musa ‘alaihissalam kembali, ia mendapati kaumnya dalam kondisi seperti itu, dia pun kecewa bercampur sedih, lalu ia menjumpai Nabi Harun, memegang kepala dan janggutnya sambil menariknya dan berkata,

Beliau juga memberitahukan Nabi Musa bahwa kaumnya nyaris saja membunuhnya, maka Musa pun meninggalkannya dan pergi mendatangi Samiri; orang yang membuat patung tersebut dan bertanya tentang alasannya.Lalu Samiri memberitahukan alasannya, kemudian Musa menghanguskan patung itu sampai habis dan membuang ampasnya ke laut.

Kemudian Allah ‘Azza wa Jalla memberitakan kepada Nabi Musa, bahwa Nabi Harun sudah berlepas diri dari mereka dan ia sudah berjuang keras untuk melerai mereka dari menyembah patung anak sapi, maka hati Nabi Musa pun tenang karena akhirnya saudaranya tidak ikut serta dalam perlakuan dosa itu, maka Nabi Musa ‘alaihissalam menghadapkan diri terhadap Allah ‘Azza wa Jalla memohon ampunan untuk dirinya dan saudaranya,.

Lalu Nabi Musa ‘alaihissalam memilih tujuh puluh umat yang unggul dari kalangan mereka untuk berangkat bersamanya ke sebuah tempat yang ditentukan Allah’ Azza wa Jalla.Ketika mereka sudah sampai di tempat tersebut, mereka malah meminta untuk melihat Allah dalam keadaan nyata, maka Nabi Musa marah kepada mereka secara keras, dan Allah mengirimkan petir yang membinasakan mereka hingga ruh-ruh mereka melayang.

Lalu Nabi Musa ‘alaihissalam memohon terhadap Allah dan merendahkan diri kepada-Nya meminta agar Dia memberi rahmat kepada mereka itu.Maka Allah mengabulkan do’ Nabi Musa ‘alaihissalam dan Dia

menghidupkan mereka yang meninggal karena tersambar halilintar supaya mereka bersyukur kepada Allah ‘Azza wa Jalla karena telah membangkitkan mereka setelah matinya (lihat Al Baqarah: 55-56).

Kemudian Nabi Musa as membawa mereka kembali kepada kaumnya dan membacakan kitab Taurat kepada mereka dan menerangkan petuah dan hukum-hukum yang terkandung di dalamnya.Beliau juga mengambil perjanjian dari mereka agar mau mengamalkan isinya, mereka pun mau berjanji dengan terpaksa setelah Allah mengangkat gunung di atas mereka.

Nabi Harun hidup selama 122 tahun. Beliau wafat 11 bulan sebelum kematian Musa, di daerah al Tiih, yaitu sebelum Bani Israil memasuki Palestina.Tentang Bani Israil, mereka memang nakal, banyak permasalahan dan susah dipimpin, tapi dengan ketabahan Nabi Musa dan Nabi Harun, mereka dapat dipimpin agar mengikuti syariat Allah, sebagaimana terkandung dalam Taurat ketika itu.Setelah Harun dan Musa wafat dunia, Bani Israel dipimpin oleh Yusya’ bin Nun. akan tetapi, setelah Yusya’ mati, sebagian besar dari mereka

(15)

Kisah Nabi Zulkifli A.S.

Zulkifli adalah putra dari Nabi Ayub. Nama aslinya adalah Basyar. la disebut Zulkifli karena mampu menepati janji yang diberikan oleh raja di wilayah Syam dalam sebuah sayembara. Beliau menjadi raja dan wafat di wilayah Damaskus (Syria).

Dahulu, seorang raja di wilayah Syam merasa gelisah. Di dalam usianya yang tua, dia belum juga mendapatkan orang yang tepat untuk menggantikan posisinya. Dalam kegelisahan tersebut, terlintas dalam pikirannya akan mengadakan sebuah sayembara untuk mencari sosok manusia terpilih yang akan menggantikannnya.Kemudian dia mulai mengumumkan berita tentang sayembara tersebut serta syarat-syarat mengikutinya. Di depan seluruh rakyatnya, ia berkata," Aku sedang mencari sosok pemimpin yang nanti dapat menggantikan posisiku menjadi raja. la harus mampu untuk berpuasa di siang hari, beribadah di malam hari, dan mampu mengendalikan nafsu, terutama nafsu marah. Aku akan mengujinya untuk memegang pemerintahan dengan syarat-syarat yang telah aku sebutkan tadi. Jika ia mampu memenuhi persyaratan tersebut, aku akan mengangkatnya sebagai raja menggantikan posisiku. Siapa di antara kalian yang sanggup mengikuti dan menepati janji dalam sayembara.”

Dari sekian banyak rakyatnya, ada seorang pemuda yang berani mengikuti sayembara tersebut. la bernama Basyar. Dengan cepat, ia mengacungkan tangannya. Lalu, ia berkata, "Saya sanggup yang mulia." Sang raja lalu memberi penawaran dan kesempatan kepada yang Iainnya. Setelah berulang-ulang, hanya Basyar saja yang menyanggupinya.Mulailah ia melaksanakan persyaratan sayembara tersebut. Sang raja terus memantau semua yang dilakukan Basyar. Setelah beberapa lama, akhirnya Basyar mampu memenuhi persyaratan sayembara, ia mampu mengelola kerajaan dengan sukses, berpuasa di siang hari, beribadah di malam hari, dan mampu menahan nafsu. Melihat kesuksesan Basyar mengikuti sayembara, sang raja sangat bahagia. la segera mengangkat Basyar menjadi raja. Basyar mendapat gelar Zulkifli yang artinya orang yang mampu menepati janji.

Selain menjadi raja, Zulkifli juga diangkat Allah sebagai nabi. la diutus Allah untuk berdakwah di wilayah Syam. la mengajak rakyat dan kaumnya untuk berjuang di jalan Allah, memperbaiki akhlak dan perilaku sosial, berlaku jujur, serta memelihara kebaikan.Sebagai seorang raja yang memiliki kekuasaan, Zulkifli mendapatkan banyak kemudahan dalam berdakwah. la sangat dicintai dan disegani oleh rakyatnya. Kepribadiannya baik dan mampu mengendalikan nafsunya.

Hari demi hari, pengikut Nabi Zulkifli menjadi semakin banyak. Walaupun demikian, hal ini tidak

(16)

Pada saat itu ada seorang raja di negeri tetangganya yang iri melihat kesuksesannya. Raja tersebut bernama Baraja. la berencana mengadakan penyerangan terhadap Syam. Rencana ini diketahui oleh Zulkifli.Zulkifli mengajak prajurit dan rakyat Syam untuk berjuang bersama mempertahankan wilayah mereka. Mendengar ajakan Zulkifli, rakyat Syam berencana untuk menguji kesabaran Zulkifli. Mereka mengatakan mau berjuang bersamanya jika Zulkifli memohon kepada Allah agar rakyat Syam tidak mati, kecuali mereka

menghendakinya. Ini tentu merupakan permintaan yang sulit. Sebagaimana diketahui bahwa semua orang pasti akan mati sesuai dengan takdir Allah, tidak ada yang kekal di dunia ini, kecuali Allah.

Zulkifli sangat terkenal sebagai seorang yang penyabar. Allah berfirman, "Dan (ingatlah kisah) Ismail, Idris, dan Zulkifli. Mereka semua termasuk orang-orang yang sabar. Kami telah memasukkan mereka kedalam rahmat Kami. Sesungguhnya mereka termasuk orang-orang yang saleh."Meski merasa berat, Zulkifli kemudian berusaha memenuhi permintaan rakyat Syam. la berdoa kepada Allah sesuai permintaan rakyatnya. Permohonan itu pun akhirnya dikabulkan. Rakyat Syam berjuang membela wilayah mereka hingga mereka memperoleh kemenangan. Raja Baraja pun kalah dan mati terbunuh.

Allah pun menepati janjinya. Rakyat Syam tidak ada yang mati, kecuali atas kehendak mereka. Ternyata, hal ini memunculkan masalah baru bagi pemerintahan Zulkifli. Semakin lama, penduduk Syam berkembang biak. Selalu ada manusia baru lahir ke dunia ini. Akan tetapi, manusia yang tua dan telah lama hidup tidak mati-mati karena doa mereka. Sementara itu, wilayah Syam semakin penuh dan padat.Untuk mengatasi masalah tersebut, dengan penuh kesabaran dan kebijaksanaan, Zulkifli mengajak rakyatnya berdiskusi untuk mencari jalan keluar. la kemudian menyarankan kepada rakyatnya untuk mencabut kembali doa mereka dengan menyerahkan

kembali masalah kematian sesuai dengan takdir Allah. Mereka pun akhirnya menyetujuinya.Allah

mengabulkan doa Zulkifli dan rakyatnya. Akhirnya, mereka dapat hidup normal dan melanjutkan penyebaran ajaran Allah.

Dalam usianya yang semakin tua, Zulkifli pindah ke wilayah Syam dan berdakwah di sana. la akhirrnya wafat dalam usia 75 tahun. Jenazahnya dimakamkan di wilayah Kafel, 130 km dari Kota Bagdad.

Hikmah yang dapat diambil dari Kumpulan Cerita Anak Islami : Kisah Nabi Zulkifli AS adalah

1. Manusia dapat diangkat derajatnya oleh Allah jika ia mampu menepati janjinya.

2. Kepribadian Zulkifli yang berakhlak balk, penyabar, dan bijaksana patut kita jadikan teladan.

3. Memiliki kekuasaan dan kedudukan yang tinggi, didukung oleh akhlak mulia menjadikan Nabi Zulkifli sangat dicintai oleh rakyatnya.

(17)

KUMPULAN CERITA PARA NABI

1.

Nabi Ayyub A.S.

2.

Nabi Musa A.S.

3.

Nabi Harun A.S.

4.

Nabi Zulkifli A.S.

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mengaplikasikan teori sistem sebagai pendekatan dalam hukum Islam, Ada enam fitur sistem yang dioptimalkan Jasser Auda sebagai pisau analisis, yaitu

sekolah sebagai wadah pembiasaan untuk proses internalisasi nilai-nilai PAI kepada para siswa, yang mana kemudian budaya religius sekolah tersebut berisiskan tradisi

Pada %aktu otot berkontraksi kalsium berperan dalam interaksi protein di dalam otot yaitu aktin dan miosin. Bila darah kalsium kurang dari normal oto tidak bisa mengendur

Sebelum penambahan NaOH nilai hantaran tinggi akibat pergerakan bebas dari ion H + dalam larutan HCl, setelah penambahan, kurva menurun yang disebabkan oleh

Oleh sebab itu pemberdayaan keluarga dalam upaya-upaya kesehatan jiwa di atas sangat diperlukan yang dapat memberikan pengetahuan mengenai cara pemberdayaan keluarga melalui

Pernyataan tersebut didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Prihatiningsih (2017) yang menemukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari karakteristik individu

Penelitian ini menemukan bahwa tingkat likuiditas laporan keuangan koperasi yang diukur dengan rasio lancar dan rasio cepat untuk tahun 2016 dan 2017 berada pada