• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Praktikum Peng Komunikasi dan Pa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Laporan Praktikum Peng Komunikasi dan Pa"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pendekatan pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan mengandung arti

bahwa manusia ditempatkan pada posisi pelaku dan penerima manfaat dari proses

mencari solusi dan meraih hasil pembangunandengan demikian maka masyarakat

harus mampu meningkatkan kualitas kemandirian mengatasi masalah yang dihadapi

upaya-upaya pemberdayaan masyarakat seharusnya mampu berperan meningkatkan

kualitas sumberdaya manusia (SDM) terutama dalam membentuk dan merubah

perilaku masyarakat untuk mencapai taraf hidup yang lebih berkualitas.

Menurut Sunyoto Usman ( 2004 : 39) bahwa salah satu strategi penting dalam

pembangunan adalah pentingnya pemberdayaan pada masyarakat. Pemberdayaan

pada masyarakat adalah satu kekuatan yang sangat vital. Kekuatan yang dimaksud

dapat dilihat dari aspek fisik, material, aspek ekonomi dan pendapatan, aspek

kelembagaan (tumbuhnya kekuatan individu dalam bentuk wadah/kelompok),

kekua-tan kerjasama, kekuakekua-tan intelektual dan kekuakekua-tan komitmen bersama untuk mematuhi

dan menerapkan prinsip-prinsip pemberdayaan. Arti pentingnya pemberdayaan

masyarakat adalah menciptakan kemandirian, agar masyarakat mampu berbuat,

(2)

Pembentukan dan perubahan perilaku tersebut, baik dalam segi sektoral yaitu

dalam seluruh aspek kehidupan manusia, segi kemasyarakatan yang meliputi

jangkauan kesejahteraan dari materiil hingga non materiil, segi waktu dan kualitas

dan peningkatan kemampuan dan kualitas untuk pelayanannya, serta segi sasaran

yaitu dapat menjangkau dari seluruh strata masyarakat. Pemberdayaan masyarakat

adalah usaha memberikan motivasi dan dorongan kepada masyarakat agar mampu

menggali potensi dirinya dan berani bertindak memperbaiki kualitas hidupnya,

melalui cara antara lain dengan pendidikan untuk penyadaran dan pemampuan diri

mereka.

Tujuan Praktikum

Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui dan menggambarkan

kondisi dinamika pemberdayaan petani karet di Desa Simpang Empat, Kecamatan

(3)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Pembangunan pertanian bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup dan

kesejahteraan masyarakat tani yang sebagian besar (80 %) masyarakat di pedesaan

Indonesia. Meningkatnya taraf hidup ini dapat dicapai dengan meningkatkan

produktivitas usaha tani, untuk dapat mengelola usaha taninya secara efisien

diperlukan adanya perubahan perilaku yang diwujudkan dengan pemberdayaan petani

untuk mampu berusaha tani lebih menguntungkan. (Nikmatullah, 1995).

Pemberdayaan masyarakat adalah sebuah konsep pembangunan ekonomi yang

merangkum nilai-nilai sosial. Konsep ini mencerminkan paradigma baru

pembangunan, yakni yang bersifat “people-centered, participatory, empowering, and

sustainable” (Chambers, 1995 dalam Kartasasmita, 1996). Konsep ini lebih luas dari hanya semata-mata memenuhi kebutuhan dasar (basic needs) atau menyediakan

mekanisme untuk mencegah proses pemiskinan lebih lanjut (safety net), yang

pemikirannya belakangan ini banyak dikembangkan sebagai upaya mencari alternatif

terhadap konsep-konsep pertumbuhan dimasa yang lalu.

Dalam pembangunan pertanian harus berorentasi pada pemberdayaan

masyarakat, Slamet (2000) yang menekankan bahwa pada dasarnya pembangunan

(4)

pedesaan atas keberhasilan pemberdayaan akan terlihat saat masyarakat sudah bisa

memenuhi kebutuhannya sendiri.

Pemberdayaan petani dengan program penyuluhan yang telah dilakukan oleh

pemerintah dalam Pasal 25 UU Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan

Pertanian,Perikanan, dan Kehutanan yang lalu sudah mulai membuahkan hasil.

Meskipun belum sepenuhnya memenuhi target untuk membangun pertanian.

Masyarakat sudah mulai mau membuka diri untuk turut serta dalam pembangunan

namun masih banyak pula masyarakat yang enggan berpartisipasi. Hal ini umumnya

terjadi karena factor internal antara lain seperti kualitas sumber daya manusia, kondisi

(5)

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan di desa Simpang Empat,

Kecamatan Simpang Empat, Provinsi Kalimantan Selatan dapat diketahui bahwa

Desa simpang empat adalah desa dengan luas wilayah 8,2 km2 yang terdiri dari ±

4.000 jiwa penduduk yang terbagi menjadi 3 lingkungan Rumah Tangga (RT).

Dari luas wilayah ini sebagian besar pengembangan potensi sumber daya alam

desa diarahkan pada pembangunan pertanian yang utama pada produksi karet. Selain

produksi karet, desa ini juga mengembangkan produksi padi gogo, padi gunung,

tanaman hortikultura dan budidaya ikan.

Terhitung sejak lima tahun terakhir desa simpang empat hampir 90% petani

memproduksi karet, selain itu juga memproduksi padi gogo, padi ladang, padi gunung

dan tanaman hortikurtura. Bahkan hingga saaat ini petani karet meningkat menjadi

sekitar 92% dari jumlah penduduk dan sebagian besar penduduk bermata pencaharian

ganda yaitu selain menjadi petani karet juga bekerja sebagai PNS, guru, berdagang

dan lain-lain.

Bila dilihat dari potensi sumberdaya alam sesungguhnya desa Simpang Empat

memiliki prospek yang sangat baik sebagai penghasil produksi pertanian yang cukup

(6)

sepenuhnya dapat menyadari bahwa bidang pertanian dapat dijadikan sebagai aset

untuk dapat menjanjikan masa depan mereka.

Dengan mengingat kondisi petani dan kelompok tani secara makro belum

sesuai dengan harapan, maka dalam rangka pemberdayaan petani, pemerintah telah

mengembangkan metode pembinaan serta berbagai kelembagaan yang diarahkan

kepada tercapainya landasan yang kuat bagi petani untuk berswadaya. Salah satu

kelembagaan yang dikembangkan tersebut adalah kelompok tani . Yaitu kelompok

yang berfungsi sebagai kelas belajar mengajar, unit produksi, wahana kerja sama,

serta kegiatan usaha.

Namun meskipun dengan adanya kelompok tani tidak seluruhnya

berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan kelompok. Bahkan masyarakat khususnya

pada masyarakat berusia muda belum menyadari sepenuhnya bahwa lahan pertanian

dapat dijadikan sebagai mata pencaharian utama. Hal ini merupakan hambatan untuk

perkembangan pertanian di desa ini yang disebabkan oleh factor internal antara lain

kepercayaan, minat dan pola pikir. Sehingga tujuan untuk meningkatkan produksi dan

produktivitas usahatani, serta tingkat kesejahteraan petani belum bisa sepenuhnya

tercapai.

Salah satu upaya pemberdayaan sumber daya manusia masyarakat desa ini

adalah dengan program oleh suatu lembaga organisasi yang disebut dengan P4S

(7)

Organisasi ini didirikan swadaya oleh para masyarakat yang bekerja sebagai petani

yang peduli dengan kondisi pertanian mereka pada tahun 2099 dan terdaftar di akta

notaris tahun 2013. Tujuannya selain sebagai solusi dalam mengatasi minat calon

petani muda yang kurang juga untuk melatih remaja dan penduduk berusia produktif

dengan program penyuluhan dan pelatihan pertanian karet. Selain karet, terdapat

programa lain seperti peternakan, biogas, reklamasi, backing, dan penyedian tanaman

reklamasi tambang. Kegiatan terakhir yang dilakukan adalah panen raya padi duyung.

Dengan kerjasama dan komunikasi yang baik antara penyuluh, masyarakat

maupun petani sampai sekarang produksi karet terus berkembang dari segi kualitas

dan kuantitas bahkan untuk tanaman karet daerah ini sudah memiliki permintaan bibit

bersertifikatnya. Selain itu, saat ini desa ini juga terus mengembangkan produksi

tanaman hortikurtura dan budidaya perikanan. Tidak cukup sampai disini, nantinya

petani akan berpartisipasi dalam bantuan pemerintah berupa pembagian bibit kedelai.

Pada masa yang akan datang penyuluh beserta petani desa ini berencana untuk

terus mengembangkan budidaya karet dalam bentuk pembibitan, penangkaran dan

(8)

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan praktikum lapangan yang telah dilakukan di desa Simpang

Empat, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar penduduk desa ini berkecimpung

dalam usaha budidaya karet. Selain karet penduduk juga mengusahakan budidaya

padi local, padi gogo, padi duyung, perikanan dan nantinya akan membudidayakan

papaya California dan kedelai.

Saran

Saran yang bisa saya berikan pada praktikum ini adalah praktikum ini akan

lebih baik lagi jika proses praktikum didampingi oleh lebih banyak asisten dosen

mata kuliah yang bersangkutan agar seluruh peserta praktikum bisa serius dalam

(9)

DAFTAR PUSTAKA

Abusahnan. 2012. Pemberdayaan Masyarakat. http://desabujur.blogspot.com. Diakses pada 30 Mei 2015. Di Martapura.

Permentan. 2009. Program Penyuluhan Pertanian 2015. Permentan-25-2009-Programa.pdf. Diakses pada 30 Mei 2015. Di Martapura.

(10)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ... i

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang... 1

Tujuan Praktikum... 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 3

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN... 5

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan... 8

Saran... 8

(11)

LAPORAN PRAKTIKUM LAPANGAN

Dinamika Pemberdayaan Petani Karet

di Desa Simpang Empat Kec.Simpang Empat

Disusun untuk memenuhi tugas Mata kuliah : Penyuluhan Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat

Oleh : Siti Zubaidah

E1D313061

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARBARU

Referensi

Dokumen terkait

Kelas kesesuaian lahan aktual untuk budidaya tanaman kentang termasuk kelas tidak sesuai / Neh seluas 156,54 ha dan kelas kesesuaian lahan potensial termasuk kelas

Jumlah proses yang disubkontrakkan (number of processes subcontracted) 2.. Proses yang

Setelah data diperoleh, maka langkah berikutnya adalah mengolah data dengan menggunakan Metode Rancangan Acak Lengkap dan kemudian akan dilakukan analisis ANOVA

Penelitian ini mempelajari pengaruh penambahan butanol sebagai aditif biosolar B30 dengan rasio tertentu, suhu dan waktu pencampuran terhadap penurunan viskositas

5. Perubahan sosial budaya juga bisa mengakibatkan kriminalitas, faktornya ya seperti persaingan hidup yang semakin ketat dan juga perilaku konsumtif manusia yang tidak

[r]

Uraian dalam bab ini akan berfokus pada kajian tentang dominasi, hegemoni, dan imperialisme budaya sebagai implikasi dari adanya globalisasi dalam industri ekonomi kreatif,

Penelitian ini berlatar belakang dari diketahui bahwa motivasi siswa selama kegiatan pembelajaran masih kurang sehingga motivasi peserta didik rendah dan