• Tidak ada hasil yang ditemukan

WORKSHOP dan KONSTRUKSI dan BAJA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "WORKSHOP dan KONSTRUKSI dan BAJA"

Copied!
51
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN

Oleh

Nama : Azinuddin Al Hazmi NIM : 130521612586

UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS TEKNIK

(2)

i

WORKSHOP KONSTRUKSI BAJA

LAPORAN

Oleh

Nama : Azinuddin Al Hazmi NIM : 130521612586

UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS TEKNIK

(3)

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT,yang telah memberikan berkat,karunianya dan kekuatan kepada penulis sehingga laporan workshop konstruksi baja dapat terselesaikan dengan tepat waktu. Laporan ini disusun bertujuan agar dapat menambah pengetahuan dan wawasan mahasiswa dalam bidang kepenulisan dan dapat melatih mahasiswa dalam menyusun sebuah laporan praktikum. Penyusunan proposal ini dapat diselesaikan atas bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak, untuk itu saya dengan tulus hati menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Bapak dan ibu yang telah memberikan do’a dan semangat. 2. Ir. B. Sri Umniati, M.T selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil.

3. Drs. Adjib Karjanto, S.T., M.T., selaku dosen pembina mata kuliah Workshop Konstruksi Baja.

4. Teman-teman yang telah memberi saran dan masukan atas kesempurnaan laporan ini.

(4)

iii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... iv

DAFTAR GAMBAR ... v

BAB I PENJELASAN MATERI KULIAH, TUGAS DAN PENILAIAN ... 1

1.1. Penjelasan Materi Kuliah dan Penilaian ... 1

1.2. Tugas WorkshopKonstruksi Baja ... 2

1.3. Teori Pengelasan ... 13

BAB II PEKERJAAN PELAT ... 15

2.1. Pemotongan Pelat Strip ... 15

2.2. Pengelasan Atau Penyambungan Pelat Strip ... 17

BAB III PEKERJAAN SAMBUNGAN ... 21

3.1. Pembuatan Mal ... 21

3.2. Pemotongan Pelat Siku dan Pelat Buhul ... 24

3.3. Perangkaian Profil Siku Pada Pelat Buhul ... 27

BAB IV PEKERJAAN PERANGKAIAN DAN PEMBONGKARAN ... 32

4.1. Pekerjaan Perangkaian Baja Profil WF ... 32

4.2. Pekerjaan Pembongkaran Baja Profil WF ... 41

BAB V PENUTUP ... 45

5.1. Kesimpulan ... 45

(5)

iv

DAFTAR TABEL

(6)

v

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Tampak depan dan tampak samping menara ... 4

Gambar 1.2 Potongan 1 ... 5

Gambar 1.3 Potongan 2 ... 6

Gambar 1.4 Potongan 3 ... 7

Gambar 1.5 Detail Ikatan angin pada menara ... 10

Gambar 2.1 Rencana pemotongan Pelat Strip Baja ... 17

Gambar 2.2 Hasil pemotongan Pelat Strip Baja ... 17

Gambar 2.3 Rencana daerah pengelasan ... 17

Gambar 2.4 Hasil Penyambungan/pengelasan Pelat Strip Baja ... 17

Gambar 3.1 Rencana pembuatan mal... 23

Gambar 3.2 Hasil pembuatan mal pelat buhul ... 23

Gambar 3.3 Rencana pemotongan pelat siku ... 26

Gambar 3.4 Rencana pemotongan pelat buhul ... 27

Gambar 3.5 Hasil pemotongann pelat siku dan pelat buhul ... 27

Gambar 3.6 Rencana pengelasan dan pelubangan baut ... 31

Gambar 3.7 Hasil penyambungan baut dan las pelat simpul ... 31

Gambar 4.1 Hasil Pemasangan balok dan kolom... 36

Gambar 4.2 Pemasangan kuda-kuda ... 36

Gambar 4.3 Pemasangan kuda-kuda ... 37

Gambar 4.4 Pemasangan gording ... 37

Gambar 4.5 Pemasangan Trestang ... 38

Gambar 4.6 Pemasangan jarum pengaku pada ikatan angin ... 38

Gambar 4.7 Pemasangan atap seng ... 39

Gambar 4.8 Pemasangan atap seng ... 39

Gambar 4.9 Pemasangan atap galvalum ... 40

Gambar 4.10 Pemasangan atap galvalum ... 40

(7)

1

BAB I

PENJELASAN MATERI KULIAH, TUGAS DAN PENILAIAN

1.1. Penjelasan Materi Kuliah dan Penilaian 1.1.1. Tujuan

1) Mahasiswa dapat memahami materi pada mata kuliah Workshop Konstruksi Baja

2) Mahasiswa dapat mengetahui sistem penilaian pada mata kuliah Workshop Konstruksi Baja

2.1.1. Deskripsi

Dosen menjelaskan mengenai materi dan kegiatan yang harus dilakukan pada mata kuliah Workshop Konstruksi Baja selama 1 (satu) semester untuk memantapkan pemikiran mahasiswa melalui silabus. Selain itu, dosen juga memberikan pengetahuan mengenai sistem penilaian pada mata kuliah ini seperti adanya kegiatan individu maupun kelompok. Penilaian tidak hanya diambil dari kinerja kelompok saja, melainkan juga berdasarkan kinerja setiap individu dalam kelompok yang telah ditentukan

2.1.2. Hasil

Dalam mata kuliah ini, mahasiswa dituntut memiliki kompetensi: 1) Memahami penggunaan rangka baja pada konstruksi

bangunan, yakni pada bangunan gedung dan jembatan.

2) Memahami cara penyajian dan pembacaan secara skematis dan gambar teknis dari rangka baja pada konstruksi bangunan 3) Memahami perhitungan kebutuhan volume baja pada suatu

konstruksi bangunan

(8)

5) Mampu melaksanakan proses pengerjaan baja berupa memotong, mengelas dan merangkai serta membongkar konstruksi baja

Berdasar kompetensi diatas, maka materi yang diberikan kepada mahasiswa berupa:

1) Modul gambar teknis dan skema konstruksi baja pada bangunan gedung dan jembatan

2) Latihan soal menghitung volume rangka baja

3) Penjelasan mengenai teori pengelasan dan alat sambung lain 4) Kegiatan praktek memotong pelat setrip

5) Kegiatan praktek mengelas pelat strip 6) Kegiatan praktek membuat mal pelat simpul

7) Kegiatan praktek memotong profil siku dan pelat baja

8) Merangkai konstruksi baja model titik simpul kuda-kuda baja 9) Merangkai konstruksi baja menjadi bangunan baja

10)Membongkar konstruksi baja 1.2. Tugas WorkshopKonstruksi Baja

1.2.1 Tujuan

Agar mahasiswa dapat mengetahui berbagai jenis bangunan baja yang ada di lapangan

1.2.2 Deskripsi

(9)

1.2.3 Hasil

Mahasiswa mengetahui berbagai macam bangunan dengan konstruksi utama baja yang ada di lapangan. Mahasiswa mendapatkan gambaran secara detail mengenai konstruksi bangunan baja.

(10)

1.2.3.1 Menghitunga Kebutuhan Baja pada bangunan menara air

Gambar 1.1 Tampak depan dan tampak samping menara

1) Menghitung volume rangka menara

a) Batang vertikal (profil siku 60x60x6mm) Tinggi menara = 800 cm

(11)

1. 1 batang vertikal (V) = √8002+ 502 = 801,56 cm = 8,016m

2. Jumlah batang vertikal = 4 buah

3. Total Panjang batang vertikal (V) = 8,016 x 4 = 32,06 m

b) Batang horisontal

1. Batang horisontal (profil 60x60x6mm) Panjang batang H1 = 300 cm = 3m Panjang batang H3 = 150 cm = 1,5m Total panjang batang = (3+1,5) x 2 = 9 m 2. Batang horisontal (profil 50x50x6mm)

a. H2

Panjang 1 batang H2 = 300 cm = 3m Jumlah batang H2 = 6 buah Total panjang Batang = 3 x 6 = 18m b. H4

(12)

Jumlah batang H4 = 2 buah

Total panjang batang H4 = 1,75 x 2 = 3,5m

c. H5

Gambar 1.3 Potongan 2

= 400 x𝑥 80050

X =400 𝑥 50 800 X = 25

Panjang batang H5 = 150 + (25 x 2) = 200 cm =2 m Jumlah batang H5 = 2 buah

(13)

d. H6

Gambar 1.4 Potongan 3

= 𝑥 600 x

50 800 X =600 𝑥 50

800 X = 37,5

Panjang batang H4 =150+(37,5 x 2)= 225 cm =2,25 m Jumlah batang H4 = 2 buah

Total panjang batang H4 = 2,25 x 2 = 4,5m c) Batang diagonal ((profil 50x50x6mm)

1. Batang D1

Panjang batang D1 = √1

2𝐻12+ 2002

= √1502+ 2002 = √225002+ 400002 = √62500

= 250 cm = 2,5m Jumlah Batang D1 = 4 buah

(14)
(15)

5. Batang D5

L = H6 – ((H6-H5)/2) = 225 – ((225-200)/2) = 212,5

Panjang batang D5 = √L2+ 2002 = √212,52+ 2002 = √45156,252+ 400002 = √85156,25

= 291,81 cm = 2,92m Jumlah Batang D5 = 4 buah

Total panjang D5 = 4 x 2,92 = 11,67 m 6. Batang D6

L = LM – ((LM-H6)/2)

= 250 – ((250-225)/2) = 237,5

Panjang batang D5 = √L2+ 2002 = √237,52+ 2002 = √56406,252+ 400002 = √96406,25

= 310,49 = 3,1049 m Jumlah Batang D5 = 4 buah

(16)

d) Batang ikatan angin (profil 50x50x6mm)

Gambar 1.5 Detail Ikatan angin pada menara

1. Batang L1 (pot 1)

Panjang batang L1 = √H22+ H42 = √3002+ 1752 = √900002+ 306252 = √120625

(17)

Jumlah Batang L1 = 2 buah

2) Menghitung alas profil tank (profil 50x50x6mm) Panjang batang arah memanjang = 300 cm = 3 m Panjang batang arah memendek = 150 cm = 1,5 m Jumlah batang arah memanjang = 3 buah

Jumlah batang arah menendek = 1 buah

Toatal panjang batang = 3 x 3+1,5 = 10,5 m

3) Menghitung luas pelat bordes 2,3mm P = 3 m

L = 1,5 m

(18)

4) Menghitung pelat simpul

5) Menghitung rangka tangga Lebar tangga = 37,5 cm Tinggi tangga = 800 cm

Jumlah anak tangga= 19 buah (gip Ø 1,5") Jumlah induk tangga= 2 buah (gip Ø 2")

Total panjang anak tangga = 712,5 cm =7,125 m Total panjang induk tangga= 1600 cm = 16 m

6) Rekapitulasi volume kebutuhan baja

Tabel 1.1 Rekapitulasi volume kebutuhan baja

(19)

6 Alas profil Tank 50.50.6 mm 10,5 m

Tabel 1.2 Total kebutuhan tiap komponen

No Komponen Kebutuhan Satuan

1 60.60.6 mm 41,06 m

Agar mahasiswa dapat mengetahui dan memahami dengan baik bagaiaman cara atau teknik yang baiak dalam proses pengelasan sehingga natinya saat proses praktikuk dilaksanakan dapat melakukan pengelasan dengan baik.

1.3.2 Deskripsi

Dosen memberikan teori dan penjelasan dan beberpa komponen atau alat yang digunakan pada saat proses pengelasan.

1) Peralatan las listrik a) Mesin las

(20)

adalah kebel elektroda dan kabel massa. Teganagan yang diperlukan mesinlas biasanya 110 V, 220V atau 380 V.

Dilihat dari arus yang digunakan, ada dua jenis mesinlas, yaitu mesin las AC dan mesin las DC

Kelebihan mesin las DC

1. Busur nyala yang dihasilkan stabil

2. Dapat mengunakan elektroda berselaput dan tidak

3. Dapat digunakan untuk mengels ditempat yang lembeb dan sempit

4. Dapat digunakan untuk mengelas pelat tipis b) Alat bantu las

1. Kabel las

Ada tiga macam kabel las yaitu a. Kabel elektroda

b. Kabel massa c. Kabel Tenaga 2. Pemegang Elektroda

Berfungsi untuk memegang bagian ujung elektroda yang tidak berselaput

3. Tang massa

Berfungsi untuk mengabungkan kabel massa ke benda kerja atau meja kerja

4. Palu las

Palu las berfungsi untuk membersihkan kerak pada jalur las. 5. Sikat Kawat

Berfungsi untuk membersihkan benda kerja yang akan dilas dan juga membersihkan kerak.

1.3.3 Hasil

(21)

15

BAB II

PEKERJAAN PELAT

2.1. Pemotongan Pelat Strip 2.1.1. Tujuan

1) Untuk mengetahui langkah kerja yang benar dan baik dalam pekerjaan pemotongan baja.

2) Untuk mengetahui cara pengunaan alat pemotong baja

2.1.2. Deskripsi

Memotong pelat strip baja merupakan keterampilan dasar yang harus dimiliki mahasiswa sebelum melakukan pekerjaan membuat dan merangkai sambungan simpul kuda-kuda profil baja.

2.1.3. Alat dan Bahan 1) Alat

Alat alat yang digunakan dalam praktikum ini antara lain : a) Mesin pemotong baja

b) Sarung tangan c) Kaca mata d) Spidol

e) Penggaris siku 2) Bahan

a) Pelat strip baja

2.1.4. Keselamatan Kerja

1) Gunakan Sepatu Kerja (Safety Soes), berfungsi melindungi jari-jari dan kaki dari benda tajam dan kejatuhan benda berat. Dan juga berfungsi sebagai alas kaki saat bekerja

(22)

3) Gunakan Masker Hidung, berfungsi untuk menghalangi masuknya debu dan uap bahan kimia baja.

4) Gunakan Kaos Tangan, berfungsi untuk melindungi jari-jari dan telapak tangan saat memotong pelat baja.

5) Gunakan Kaca Mata Pengaman terbuat dari plastik yang menutup seluruh mata dan sekitarnya. Dan kacanya bisa berwarna gelap atau terang, berfungsi untuk melindungi mata dari percikan potongan baja dan sinar.

2.1.5. Langkah/Prosedur Kerja 1) Menyiapkan alat dan bahan

2) Mengukur pelat dengan panjang 10 cm mengunakan penggaris siku dan diberi tanda dengan mengunakan spidol

3) Memposisikan pelat pada mesin pemotong dengan ketentuan garis pelat yang akan dipotong berada pada ujung mata gergaji dengan menjepit pelat dengan alat penjepit yang berada pada mesin pemotong

4) Setelah pelat sudah berada pada posisi pemotongan proses pemotong pelat dapat dilakukan dengan manyalakan mesin pemotong

5) Setelah memotong pelat, pelat di masukkan ke dalam ember yang berisi air untuk meredam panas yang dihasilkan pada saat pemotongan pelat.

2.1.6. Faktor Pendukung dan Kendala

(23)

2.1.7. Gambar Kerja

Gambar 2.1 Rencana pemotongan Pelat Strip Baja

2.1.8. Produk

Gambar 2.2 Hasil pemotongan Pelat Strip Baja

2.2. Pengelasan Atau Penyambungan Pelat Strip 2.2.1. Tujuan

1) Untuk mengetahui langkah kerja yang benar dan baik dalam pekerjaan pengelasan baja.

(24)

2.2.2. Deskripsi

Pengelasan pelat strip baja merupakan keterampilan dasar yang harus dimiliki mahasiswa sebelum melakukan pekerjaan membuat dan merangkai sambungan simpul kuda-kuda profil baja.

2.2.3. Alat dan Bahan 1) Alat

Alat alat yang digunakan dalam praktikum ini antara lain : a) Mesin las

1. Mesin las arrus bolak-balik (AC) 2. Kabel las

f) Kaca mata las/helm las 2) Bahan

a) 2 buah pelat berukuran 10 cm b) Kawat elektroda

2.2.4. Keselamatan Kerja

1) Gunakan Sepatu Kerja (Safety Soes), berfungsi melindungi jari-jari dan kaki dari benda tajam dan kejatuhan benda berat. Dan juga berfungsi sebagai alas kaki saat bekerja

2) Gunakan Masker Hidung, berfungsi untuk menghalangi masuknya debu dan uap bahan kimia baja.

(25)

4) Gunakan Kaca Mata Pengaman terbuat dari plastik yang menutup seluruh mata dan sekitarnya. Dan kacanya bisa berwarna gelap atau terang, berfungsi untuk melindungi mata dari percikan api las dan sinar yang berlebihan.

2.2.5. Langkah/Prosedur Kerja 1) Menyiapkan alat dan bahan

2) Memposisikan dua pelat baja yang akan dilas diatas pelat ynag digunakan sebagai alas

3) Menyalakan mesin las listrik

4) Memasang kawat las pada pemegang elektroda dan menjepitkan klem massa pada pelat yang digunakan sebagai alas pada proses pengelasan

5) Setelah mesin las listrik sudah siap selanjutnya proses pengelasan dimulai dengan mendekatkan ujung elektroda ke tempat yang akan dilas sampai jarak ± 2,6 mm.

6) Setelah proses pengelasan selesai, pelat yang telah disambungan dimasukkan kedalam air untuk meredam panas yang dihasilkan pada saat proses pengelasan.

7) Setelah itu hasil las dibersihkan dengan mengunakan palu las dengan memukul pada bagian hasil las untuk menghilangkan kotoran yang dihasilkan pada saat proses pengelasan.

8) Setelah itu dilanjutkan dengan membersihkan mengunakan sikat kawat, apa bila masih terdapat kotoran yang tidak bisa dihilangkan dengan mengunkan sikat kawat maka langkah kerja kembali ke langkah kerja 7.

2.2.6. Faktor Pendukung dan Kendala

(26)

proses pengelasan tidak berjalan lancar dan memperlambat proses praktikum.

2.2.7. Gambar Kerja

Gambar 2.3 Rencana daerah pengelasan

2.2.8. Produk

(27)

21 dengan mengunakan media kertas

2) Untuk menghindari kesalahan pada saat proses pemotongan pelat sambungan baja

3.1.2. Deskripsi

Pembuatan mal adalah salah satu keterampilan yang harus dimiliki oleh setiap mahasiswa agar pada saat proses pemotongan pelat tidak akan terjadi kesalahan karena telah direncanakan terlebih dahulu mengunakan mal

3.1.3. Alat dan Bahan 1) Alat

Alat alat yang digunakan dalam praktikum ini antara lain : a) Pen

b) Busur c) Jangka d) Penggaris

e) Gunting dan silet 2) Bahan

(28)

3.1.4. Keselamatan Kerja

Dalam pembuatan mal perlu hati hati pada saat proses pemotongan mal dan pembuatan lubang mal karena bisa mengakibatkan luka apabila mengenai tangan

3.1.5. Langkah/Prosedur Kerja 1) Menyiapkan alat dan bahan

2) Menyiapkan gambar ukuran pelat baja dengan mengunakan software AutoCad

3) Menggambar mal pelat baja pada kertas karton sesuai dengan ukuran gambar di AutoCAD mulai dari garis tepi pelat sampai posisi letak baut dan letak rencana pelat siku.

4) Memotong mal pelat baja pada garis bagian luar rencana pelat dengan mengunakan gunting

5) Melubangi bagian baut dengan mengunakan silet

3.1.6. Faktor Pendukung dan Kendala

Fator pendukung yang didapat oleh mahasiswa adalah semua peralatan dapat tersedia dengan baik sehingga pelaksanaan pembuatan mal dapat berjalan lancar dan tepat

(29)

3.1.7. Gambar Kerja

Gambar 3.1 Rencana pembuatan mal

3.1.8. Produk

(30)

3.2.Pemotongan Pelat Siku dan Pelat Buhul 3.2.1. Tujuan

1) Untuk mengetahui cara membuat pelat sambungan baja berdasarkan mal pelat.

2) Untuk mengetahui langkah kerja yang benar dan baik dalam pekerjaan pemotongan baja.

3.2.2. Deskripsi

Memotong pelat buhul dan pelat siku baja merupakan keterampilan yang harus dimiliki mahasiswa karena nantinya akan digunakan atau diterapkan didalam dunia kerja.

3.2.3. Alat dan Bahan 1) Alat

a) Mesin memotong pelat baja b) Mesin memotong baja c) Mesin menghaluskan baja d) Sarung tangan

b) baja siku profil L 4.30.30

3.2.4. Keselamatan Kerja

1) Gunakan Sepatu Kerja (Safety Soes), berfungsi melindungi jari-jari dan kaki dari benda tajam dan kejatuhan benda berat. Dan juga berfungsi sebagai alas kaki saat bekerja

(31)

3) Gunakan Masker Hidung, berfungsi untuk menghalangi masuknya debu dan uap bahan kimia baja.

4) Gunakan Kaos Tangan, berfungsi untuk melindungi jari-jari dan telapak tangan saat memotong pelat baja.

5) Gunakan Kaca Mata Pengaman terbuat dari plastik yang menutup seluruh mata dan sekitarnya. Dan kacanya bisa berwarna gelap atau terang, berfungsi untuk melindungi mata dari percikan potongan baja dan sinar.

3.2.5. Langkah/Prosedur Kerja

1) Membuat pelat sambungan baja

a) Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan

b) Menggambar ukuran pelat sambungan baja sesuai dengan gambar (mencetak dengan mengunakan mal pelat sambungan baja)

c) Setelah gambar pelat telah selesai selanjutnya diteruskan dengan proses pemotongan pelat dengan mengunakan mesin pemotong

d) Pada saat prose pemotongan mengunakan sarung tangan dan kaca mata agar tidak terkena percikan api

e) Setelah selesai proses pemotongan, pelat di haluskan pada bagian tepiannya untuk mengurangi ketajamam dengan mengunakan mesin penghalus pelat.

2) Memotong profil baja siku a) Menyiapkan alat dan bahan

b) Mengukur baja siku dengan panjang 15 cm mengunakan spidol dan penggaris siku

(32)

d) Setelah baja siku sudah berada pada posisi pemotongan proses pemotong baja siku dapat dilakukan dengan manyalakan mesin pemotong

e) Pada saat proses pemotongan harus mengunakan sarung tangan dan kaca mata agar tidak terkena percikan api

f) Setelah memotong baja siku, baja siku di masukkan ke dalam ember yang berisi air untuk meredam panas yang dihasilkan pada saat pemotongan pelat.

3.2.6. Faktor Pendukung dan Kendala

Kendala yang dialami dalam pelaksanaaan pekerjaan memotong pelat baja adalah mesin pemotong dan bahan terbatas, sehingga mahasiswa hanya diberikan kesempatan memotong satu pelat baja.

3.2.7. Gambar Kerja

(33)

Gambar 3.4 Rencana pemotongan pelat buhul

3.2.8. Produk

Gambar 3.5 Hasil pemotongann pelat siku dan pelat buhul

3.3.Perangkaian Profil Siku Pada Pelat Buhul 3.3.1. Tujuan

1) Untuk mengetahui cara membuat sambungan baja dengan mengunakan las dan baut

2) Untuk mengetahui langkah kerja yang benar dan baik dalam pekerjaan pengelasan baja.

(34)

4) Untuk mengetahui cara mengunakan alat bor baut baja

3.3.2. Deskripsi

Pengelasan dan pembautan pelat buhul dengan pelat siku baja merupakan keterampilan yang harus dimiliki mahasiswa karena nantinya akan digunakan atau diterapkan didalam dunia kerja.

3.3.3. Alat dan Bahan 1) Alat

1. Mesin las arrus bolak-balik (AC) 2. Kabel las

j) Kaca mata las/helm las

2) Bahan

a) Pelat baja yang telah di potong b) Baja Profil Siku

(35)

3.3.4. Keselamatan Kerja

1) Gunakan Sepatu Kerja (Safety Soes), berfungsi melindungi jari-jari dan kaki dari benda tajam dan kejatuhan benda berat. Dan juga berfungsi sebagai alas kaki saat bekerja

2) Gunakan Masker Hidung, berfungsi untuk menghalangi masuknya debu dan uap bahan kimia baja.

3) Gunakan Kaos Tangan, berfungsi untuk melindungi jari-jari dan telapak tangan dari percikan api saat proses pengelasan. 4) Gunakan Kaca Mata Pengaman terbuat dari plastik yang

menutup seluruh mata dan sekitarnya. Dan kacanya bisa berwarna gelap atau terang, berfungsi untuk melindungi mata dari percikan api las dan sinar yang berlebihan.

3.3.5. Langkah/Prosedur Kerja 1) Membuat lubang baut

a) Menyiapkan alat dan bahan

b) Memberi tanda posisi baut dengan melakukan menitikkan lubang baut menggunakan alat penitik sesuai letak baut yang berada di mal sambungan pelat baja

c) Setelah tanda posisi baut dibuat, proses pengeboran dapat di mulai

d) Letakkan pelat sambungan baja atau baja profil siku pada bagian bawah mesin bor dengan ketentuan lokasi lubang bauat berada tegak lurus dari ujung mata bor

e) Setelah terpasang lekukan pengeboran dengan menyalakan alat bor dan menekan mesin bor kearah pelat sambungan baja atau baja profil siku yang telah terpasang

f) Memberikan air pada daerah pengeboran untuk mengurangi panas yang dihasilkan pada saat proses pengeboran

(36)

b) Memposisikan pelat baja dengan baja profil siku yang akan dilas diatas pelat ynag digunakan sebagai alas

c) Menyalakan mesin las listrik

d) Memasang kawat las pada pemegang elektroda dan menjepitkan klem massa pada pelat yang digunakan sebagai alas pada proses pengelasan

e) Setelah mesin las listrik sudah siap selanjutnya proses pengelasan dimulai dengan mendekatkan ujung elektroda ke tempat yang akan dilas sampai jarak ± 2,6 mm.

f) Pada saat proses pengelasan harus mengunakan kacamata las/helm las untuk melindungi mata dari sinar yang dihasilkan mesin las secara berlebihan, dan juga harus menggunakan sarung tangan untuk melindungi kulit tangan dari percikan api.

g) Setelah proses pengelasan selesai, pelat yang telah disambungan dimasukkan kedalam air untuk meredam panas yang dihasilkan pada saat proses pengelasan.

h) Setelah itu hasil las dibersihkan dengan mengunakan palu las dengan memukul pada bagian hasil las untuk menghilangkan kotoran yang dihasilkan pada saat proses pengelasan.

i) Setelah itu dilanjutkan dengan membersihkan mengunakan sikat kawat, apa bila masih terdapat kotoran yang tidak bisa dihilangkan dengan mengunkan sikat kawat maka langkah kerja kembali ke h.

3.3.6. Faktor Pendukung dan Kendala

(37)

3.3.7. Gambar Kerja

Gambar 3.6 Rencana pengelasan dan pelubangan baut

3.3.8. Produk

(38)

32

BAB IV

PEKERJAAN PERANGKAIAN DAN PEMBONGKARAN

4.1.Pekerjaan Perangkaian Baja Profil WF 4.1.1. Tujuan

Dalam praktek ini, diharapkan mahasiswa dapat:

1) Mengetahui langkah kerja merakit profil WF menjadi bangunan struktur baja dengan menggunakan alat sambung baut

2) Merakit profil WF menjadi bangunan baja dengan alat sambung baut

4.1.2. Deskripsi

Merangkai baja profil WF menjadi bangunan baja merupakan keterampilan inti dari workshop konstruksi baja. Keterampilan ini menjadikan mahasiswa mengerti tentang pengerjaan konstruksi baja di lapangan.

Kegiatan inti meliputi, pendirian balok, kolom, dan kuda kuda baja. Ditambah dengan penutup atap yang beruap seng gelombang dan galvalum serta komponen lain seperti trekstang, ikatan angin, dan ikatan dinding. Pengerjaan sambungan dengan menggunakan alat sambung baut.

4.1.3. Bahan

1) Baja profil WF (semua komponen structural mulai balok,kolom,dan kuda-kuda)

2) Baja profil kanal untuk gording

3) Besi trekstang, ikatan angin, dan ikatan dinding 4) Penutup atap seng gelombang dan galvalum 5) Baut ukuran 6 mm dan 8 mm

6) Jarum pengaku 4.1.4. Alat

(39)

3) Kunci pas 4) Kunci inggris

4.1.5. Keselamatan Kerja

1) Gunakan Sepatu Kerja (Safety Shoes), berfungsi melindungi jari-jari dan kaki dari benda tajam dan kejatuhan benda berat. Dan juga berfungsi sebagai alas kaki saat bekerja

2) Gunakan Masker Hidung, berfungsi untuk menghalangi masuknya debu dan uap bahan kimia baja.

3) Gunakan Sarung Tangan (Glove), berfungsi untuk melindungi jari-jari dan telapak tangan saat proses perangkaian baja WF.

4) Gunakan sabuk pengaman untuk melindungi dari bahaya jatuh dari ketinggian pada saat menaiki struktur bangunan baja WF.

5) Gunakan Helm Pengaman untuk melindungi kepala dari bahaya benturan dan kejatuhan.

4.1.6. Langkah/Prosedur Kerja

1) Mendengarkan penjelasan dosen mengenai denah pemasangan dan perangkaian baja

2) Menyiapkan peralatan yang dibutuhkan

3) Mengangkat semua komponen bahan dari gudang menuju tempat perangkaian

4) Menata semua komponen bahan sesuai denah perangkaian dan menyesuaikan kode pemasangan yang terdapat pada masing-masing komponen

5) Merangkai balok pada kolom

a) Mendirikan kolom dengan beberapa orang menahan hingga semua balok terpasang pada tempatnya

b) Mengangkat balok satu-persatu ke tengah kolom dan menyesuaikan penempatan lubang baut pada balok dengan lubang baut pada kolom

(40)

6) Merangkai kuda-kuda pada kolom

a) Merangkai 2 scafholding diantara balok

b) Mengangkat 1 bagian kuda-kuda ke atas kolom dan menyesuaikan penempatan lubang baut pada kuda-kuda dengan lubang baut pada kolom yang terdapat di sebelah atas kolom

c) Memasang baut pada lubang kuda-kuda yang telah sesuai dengan lubang baut pada kolom

d) Mengangkat 1 bagian lain dari kuda-kuda ke atas kolom dan menyesuaikan penempatan lubang baut pada kuda-kuda dengan lubang baut pada kolom yang terdapat di sebelah atas kolom

e) Memasang baut pada lubang kuda-kuda yang telah sesuai dengan lubang baut pada kolom

7) Merangkai gording

a) Mengangkat gording ke atas kuda-kuda dan menyesuaikan penempatan lubang baut pada gording dengan lubang baut pada kuda-kuda

b) Memasang baut pada lubang gording yang telah sesuai dengan lubang baut pada kuda-kuda

8) Memasang trekstang

a) Mengangkat trekstang dan memasang trekstang pada lubang di gording yang menghubungkan 2 gording

b) Memasang baut pada sisi bawah trekstang 9) Memasang ikatan angin

a) Mengangkat ikatan angin dan memasangkan silang ikatan angin yakni dari pojok bawah kuda-kuda menuju bagian tengah kuda-kuda yang berlainan

b) Pada bagian ujung ikatan angin dipasang jarum pengaku dan menyesuaikan kekencanganya

(41)

a) Mengangkat ikatan dinding dan memasangkan silang ikatan dinding yakni dari pojok bawah kolom menuju bagian atas kolom yang berlainan

b) Pada bagian ujung ikatan dinding dipasang jarum pengaku dan menyesuaikan kekencanganya

11)Memasang penutup atap

a) Menyusun penutup atap di lantai sebelum dipasang. Penutup atap disusun sesuai rencana yang akan dipasang.

b) Mengangkat penutup atap dan memasang penutup atap. Memasang penutup atap bermula dari pojok bawah dilanjutkan dengan sebelah atas dan samping dengan overlap samping sekitar 2 gelombang.

c) Menyesuaikan penempatan lubang kait pada penutup atap sebelah bawah dengan sebelah atap terhadap gording.

d) Memasang kait untuk mengikat susunan penutup atap pada gording dengan posisi batang panjang kait berada di sebelah bawah gording.

4.1.7. Faktor Pendukung Dan Kendala

1) Tempat kurang luas sehingga mobilitas gerak mahasiswa terganggu 2) Seperti yang diketahui bahwa bajanya sangat berat dan ditempatkan di gudang pada bagian yang susah dijangkau sehingga memakan waktu dalam pengambilan dan pengembaliannya

3) Kurangnya peralatan seperti kunci pas dan kunci inggris, sehingga pekerjaan tidak bisa cepat selesai karena setiap mahasiswa harus bergantian dalam pemakaiannya

4) Kurangnya bahan yang sesuai

5) Adanya bahan yang rusak (contohnya balok anak yang seharusnya dipasang, pada bagian las kupingannya copot dan hilang sehingga tidak dapat dipasang)

(42)

7) Namun, paling tidak semua bahan dan alat sudah mumpuni untuk digunakan sebagai media pembelajaran

4.1.8. Gambar Proses Kerja

Gambar 4.1 Hasil Pemasangan balok dan kolom

(43)

Gambar 4.3 Pemasangan kuda-kuda

(44)

Gambar 4.5 Pemasangan Trestang

(45)

Gambar 4.7 Pemasangan atap seng

(46)

Gambar 4.9 Pemasangan atap galvalum 4.1.9. Produk

(47)

Gambar 4.11 Hasil Akhir dari pemasangan rangka dan atap

4.2.Pekerjaan Pembongkaran Baja Profil WF

4.2.1 Tujuan

Membongkar profil IWF menjadi bangunan baja dengan alat sambung baut

4.2.2 Deskripsi

(48)

4.2.3 Alat

1) Baja profil IWF untuk komponen kolom, balok dan kuda-kuda 2) Baja profil kanal untuk gording

3) Besi trekstang, ikatan angin dan ikatan dinding 4) Penutup atap galvalum dan seng gelombang 5) Baut dan mur ukuran 6 mm dan 8 mm

4.2.5 Keselamatan Kerja

1) Menggunakan baju kerja praktek untuk melindungi baju yang dipakai supaya tidak kotor dan rusak.

2) Menggunakan sarung tangan untuk melindungi jari dan telapak tangan saat mengangkat dan memasang penutup atap

4.2.6 Langkah Kerja

1) Menyiapkan peralatan yang dibutuhkan 2) Membongkar penutup atap

a) Melepas baut pada kait dan melepas kait dari susunan penutup atap dan dari gording

b) Melepas susunan penutup atap satu persatu dan menurunkan penutup atap

3) Melepas trekstang

a) Melepas baut pada trekstang

b) Melepas trekstang dari gording dan menurunkan trekstang 4) Membongkar gording

(49)

5) Melepas ikatan angin

a) Mengendurkan jarum pengaku pada ikatan angin b) Melepas melepas ikatan angin dari kuda-kuda dan

menurunkan ikatan angin 6) Membongkar kuda-kuda

a) Mengendurkan baut pada sambungan kuda-kuda bagian tengah

b) Mengendurkan baut pada sambungan antara salah satu kuda-kuda dengan kolom

6) Melepas baut kuda-kuda yang telah dikendurkan 7) Menurunkan kuda-kuda yang telah dilepas bautnya 8) Melepas baut kuda-kuda di sisi yang lain

9) Menurunkan kuda-kuda 7) Melepas ikatan dinding

a) Mengendurkan jarum pengaku pada ikatan dinding

b) Melepas ikatan dinding dari kolom dan menurunkan ikatan dinding

8) Membongkar balok

a) Melepaas baut pada sambungan antara balok dan kolom b) Menurunkan balok

9) Menurunkan kolom dengan menidurkan kolom secara perlahan 10) Mengangkat bahan-bahan ke gudang

11) Membongkar scafholding dan mengangkut scafholding ke gudang 12) Mengembalikan semua peralatan ke gudang

13) Membersihkan area pembongkaran

4.2.7 Faktor Kendala

1) Tempat perangkaian kurang luas sehingga ruang gerak mahasiswa terbatas

(50)

3) Kurangnya peralatan seperti kunci pas dan kunci inggris sehingga kerja mahasiswa tidak efisien

(51)

45 BAB V PENUTUP

5.1.Kesimpulan

Matakuliah workshop konstruksi baja merupakan matakulaiah keahlian berkarya bidang studi (MKBBS). Dimana matakuliah ini bertujuan untuk membekali mahasiswa dengan pengetahuan, wawasan dan keterampilan kerja konstruksi baja yang meliputi fabrikasi, pebuatan sambungan, perangkaian konponen struktur, konstruksi dan ereksi.

5.2.Saran

Gambar

Gambar 1.1 Tampak depan dan tampak samping menara
Gambar 1.2 Potongan 1
Gambar 1.3 Potongan 2
Gambar 1.4 Potongan 3
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh Kuat Arus Listrik Pengelasan Terhadap Kekuatan Tarik Dan Struktur Mikro Las Smaw Dengan Elektroda E7016.. Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas

Besar arus pada pengelasan mempengaruhi hasil las bila arus terlalu rendah maka perpindahan cairan dari ujung elektroda yang digunakan sangat sulit dan busur listrik yang

Dengan penyentuhan singkat elektroda logam pada bagian benda kerja yang akan dilas,berlangsung hubungan singkat didalam rangkaian arus pengelasan, suatu arus

Pada pengelasan menggunakan SMAW diameter elektroda, besar arus jenis kawat las, komposisi kimia logam induk, tebal logam induk dan posisi pengelasan selain

Pada pengelasan las listrik (SMAW) dapat ditarik analisa bahwa saat melakukan pengelasan jarak sentuh elektroda dengan benda kerja tidak boleh terlalu jauh,

Las titik ( spot welding ) merupakan cara pengelasan yang menggunakan tahanan listrik dimana permukaan plat yang akan disambung ditekan oleh dua buah elektroda, pada

Dengan mendekatkan elektroda ke logam induk atau logam yang akan dilas berjarak kira-kira 2 mm, maka terjadi busur listrik yang merupakan sumber panas dalam

Dalam pengelasan untuk mendapatkan busur nyala adalah dengan mengkontakkan elektroda las positif dengan benda kerja massa negatif yang akan dilas, setelah arus listrik mengalir dari