• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kegiatan 2 Kerja Sama Membangun Teks Neg

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Kegiatan 2 Kerja Sama Membangun Teks Neg"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Kegiatan 2

Kerja Sama Membangun Teks Negosiasi dan jawaban

Setelah membaca teks-teks tersebut, kerjakan tugas-tugas yang diberikan sesuai dengan perintah pada setiap tugas. Setiap perintah mengandung kekhususan, maka kalian harus betul-betul cermat.

Tugas 1 Memahami Dialog Negosiasi antara Penjual dan Pembeli

Bacalah dialog berikut ini, kemudian jawablah pertanyaan-pertanyaan yang diberikan! NEGOSIASI ANTARA PENJUAL DAN PEMBELI DI PASAR SENI SUKAWATI Dialog ini berlangsung di kawasan Pasar Seni Sukawati, Denpasar, Bali. Penjual barang-barang seni adalah seorang gadis Bali asli, sedangkan pembeli adalah seorang ibu muda dari Eropa yang bisa berbahasa Indonesia.

Penjual : Good morning, Mam. Selamat pagi. Pembeli : Selamat pagi.

Penjual : Mari, mau beli apa?

Pembeli : Ada patung Garuda Wisnu Kencana yang dibuat dari kayu?

Penjual : Ya, ada. Di sebelah sana, yang besar atau yang kecil?(Penjual menunjukkan tempat patung yang ditanyakan pembeli)

Pembeli : Yang sedang saja. Yang dibuat dari kuningan ada?

Penjual : Ya, ini, tidak terlalu besar. Tapi, terbuat dari kayu. Yang dari kuningan habis.

Pembeli : Ya, dari kayu tidak apa-apa.(Patung itu sudah di tangan pembeli dan ia mengamatinya dengan cermat)

Penjual : Bagus itu, Mam. Cocok untuk dipakai sendiri atau untuk suvenir. Pembeli : Saya pakai sendiri. Harganya berapa?

Penjual : Tiga ratus ribu.

Pembeli : Wah, mahal. Dua ratus ribu ya.

Penjual : Belum boleh. Dua ratus delapan puluh lima ribu. Ini sudah murah, Mam. Di tempat lain lebih mahal.

Pembeli : Tidak mau. Kalau boleh, dua ratus lima puluh ribu. Penjual : Belum boleh. Naik sedikit, Mam.

Pembeli : Dua ratus tujuh puluh lima ribu.

Penjual : Ya, sebenarnya ini belum boleh. Tapi, untuk Nyonya boleh. Mau beli apa lagi?

Pembeli : Tidak. Itu saja. Ini uangnya.(Penjual memasukkan patung itu ke dalam tas plastik yang bertuliskan nama kiosnya. Pembeli memberikan uang pas).

Penjual : Ya, terima kasih.

Pembeli : Terima kasih. Bye, bye.

Penjual : Have a nice day.(Pembeli pergi meninggalkan kios itu)

(1) Siapa yang terlibat dalam negosiasi pada peristiwa jual beli di Pasar Seni Sukawati itu?

(2)

Jawab :

 Yang terlibat dalam negosiasi pada peristiwa jual beli di Pasar Seni Sukawati itu adalah

penjual dan pembeli. Penjual adalah seorang gadis Bali asli sedangkan pembeli adalah seorang ibu muda dari Eropa yang bisa berbahasa Indonesia.

(2) Apakah menjual karya seni lokal kepada orang asing sudah merupakan bentuk promosi

ke negara asal orang asing tersebut? Jawab :

 Menjual karya seni lokal kepada orang asing sudah merupakan bentuk promosi ke

Negara asal orang asing tersebut karena dengan begitu para turis bisa tahu bahwa

penduduk Indonesia mampu memproduksi barang yang khas dari daerah asal dan sangat susah dicari di negara mereka.

(3) Orang asing itu sudah bisa berbahasa Indonesia. Dari cara ia berbicara, menurut

perkiraan kalian, apakah orang asing itu sudah pernah berkunjung ke Bali atau pulau lain di Indonesia?

Jawab :

 Dari cara ia berbicara,orang asing itu sudah pernah berkunjung ke Bali atau pulau lain di

Indonesia buktinya ia bisa berbahasa Indonesia dengan lancar dan dapat menawarkan harga semurah mungkin sehingga terjadi tawar-menawar .

(4) Apakah orang asing itu sudah mengerti tokoh yang dijadikan patung tersebut?

Seandainya ya, dari mana kalian tahu? Seandainya tidak, mengapa mengatakan tidak? Jawab :

 Orang asing itu sudah mengerti tokoh yang dijadikan patung tersebut karena jika ia sudah

tahu tentang sejarah dari patung tersebut maka akan muncul sebuah keinginan untuk memiliki barang tersebut.

(5) Apa perbedaan yang ada antara penjual dan pembeli? Kalian dapat menjelaskan hal itu

dari segi budaya barat dan timur, budaya jual beli di pasar, dan budaya jual beli di pasar modern atau mal.

Jawab :

Perbedaan antara penjual dan pembeli :

Dari segi budaya Barat dan Timur : Orang Indonesia cenderung berbelit - belit dalam berargumen dimana maksudnya tidak serumit argumennya sedangkan budaya barat lebih to-the-point dalam berargumen.

Budaya jual beli di pasar tradisional : Terdapat tawar menawar / bisa negosiasi dalam membeli barang yang diinginkan dengan harga semurah mungkin.

Budaya jual beli di pasar modern : Biasanya harga sudah tercantum di labelnya sehingga mau tidak mau kita harus sepakat dengan harga yang dinyatakan.

(6) Kesepakatan apa yang dicapai dalam negosiasi itu? Dalam hal harga, siapa yang lebih mengalah?

(3)

Kesepakatan yang dicapai dalam negosiasi itu adalah mengenai harga patung Garuda Wisnu Kencana. Dalam hal harga, si penjual lebih mengalah.

(7) Pada tuturan ke berapa penjual menawarkan barang lain? Jawab :

Penjual menawarkan barang lain pada tuturan ke 7

“Ya, ini, tidak terlalu besar. Tapi, terbuat dari kayu. Yang dari kuningan habis.”

(8) Menurut kalian, haruskah pembeli selalu menuruti keinginan penjual dalam hal harga barang? Sebaliknya, haruskah penjual selalu memaksa pembeli untuk membeli?

Jawab : Pembeli tidak harus selalu menuruti keinginan penjual dalam hal harga barang karena jika harga terlalu tinggi maka penjual harus menawar barang dengan harga yang lebih murah kepada penjual. Dan tidak mungkin penjual menawarkan harga di bawah modal yang membuat si penjual tidak bisa mendapatkan untung. Sebaliknya,Penjual tidak mungkin memaksa pembeli untuk membeli barangnya karena pembeli bukan 1 tetapi banyak.

(9) Pada waktu kalian membeli barang di pasar, haruskah kalian menawar harganya terlebih dahulu? Mengapa demikian? Bagaimana jika kalian membeli barang di mal?

Jawab : Jika kami membeli suatu barang, kami pasti menanyakan harganya terlebih dahulu terutama kepada orang yang terbiasa pergi berbelanja ke pasar. Mereka akan bersinggah dari 1 toko ke toko lainnya untuk membandingkan harganya. Untuk orang yang suka berbelanja di mal, mereka harus setuju dengan harga yang tertera di barangnya. Itu adalah kelemahan berbelanja di mal. Tetapi kelemahan berbelanja di mal merupakan kelebihan berbelanja di pasar.

(10) Pada waktu membeli barang apa kalian dapat memilih atau tidak dapat memilih barang yang kalian kehendaki?

Jawab : Jika membeli barang kita dapat memilih barang yang kita kehendaki. Tetapi jika pergi ke pasar tradisional biasanya kita bisa memilih barangnya sedangkan di pasar modern kita sangat kesulitan untuk memilih barang karena sudah diplastikan atau dikotakkan.

Tugas 2 Menyusun Kembali Teks Negosiasi tentang Penjual dan Pembeli

Kerjakan tugas berikut ini sesuai dengan petunjuk yang diberikan!

(1) Susunlah dialog yang terdiri atas 21 tuturan itu ke dalam struktur teks yang baik!

 Jawab :

Penjual : Good morning, Mam. Selamat pagi. Pembeli : Selamat pagi.

Penjual : Mari, mau beli apa?

Pembeli : Ada patung Garuda Wisnu Kencana yang dibuat dari kayu? Penjual : Ya, ada. Di sebelah sana, yang besar atau yang kecil?(Penjual menunjukkan tempat patung yang ditanyakan pembeli)

(4)

Penjual : Ya, ini, tidak terlalu besar. Tapi, terbuat dari kayu. Yang dari kuningan habis.

Pembeli : Ya, dari kayu tidak apa-apa.(Patung itu sudah di tangan pembeli dan ia mengamatinya dengan cermat)

Penjual : Bagus itu, Mam. Cocok untuk dipakai sendiri atau untuk suvenir. Pembeli : Saya pakai sendiri. Harganya berapa?

Penjual : Tiga ratus ribu.

Pembeli : Wah, mahal. Dua ratus ribu ya.

Penjual : Belum boleh. Dua ratus delapan puluh lima ribu. Ini sudah murah, Mam. Di tempat lain lebih mahal.

Pembeli : Tidak mau. Kalau boleh, dua ratus lima puluh ribu. Penjual : Belum boleh. Naik sedikit, Mam.

Pembeli : Dua ratus tujuh puluh lima ribu.

Penjual : Ya, sebenarnya ini belum boleh. Tapi, untuk Nyonya boleh. Mau beli apa lagi?

Pembeli : Tidak. Itu saja. Ini uangnya.(Penjual memasukkan patung itu ke dalam tas plastik yang bertuliskan nama kiosnya. Pembeli memberikan uang pas).

Penjual : Ya, terima kasih.

Pembeli : Terima kasih. Bye, bye.

Penjual : Have a nice day.(Pembeli pergi meninggalkan kios itu)

(2) Bandingkan dengan struktur teks seperti terlihat berikut ini: orientasi^ permi ntaan^pemenuhan^penawaran^persetujuan^pembelian^penutup.

Setujukah kalian dengan penamaan setiap tahap pada struktur teks itu? Mengapa kita tidak menamai struktur teks itu hanya dengan pembukaan^isi^penutup seperti pada negosiasi antara karyawan dan pengusaha pada Kegiatan 1?

Penjual : Good morning, Mam. Selamat pagi.

Pembeli : Selamat pagi. orientasi Penjual : Mari, mau beli apa?

Pembeli : Ada patung Garuda Wisnu Kencana yang dibuat dari kayu?

Penjual : Ya, ada. Di sebelah sana, yang besar atau

yang kecil?(Penjual menunjukkan tempat patung permintaan yang ditanyakan pembeli)

Pembeli : Yang sedang saja. Yang dibuat dari kuningan ada?

Penjual : Ya, ini, tidak terlalu besar. Tapi, terbuat dari kayu. Yang dari kuningan habis.

Pembeli : Ya, dari kayu tidak apa-apa.

(Patung itu sudah di tangan pembeli dan ia pemenuhan mengamatinya dengan cermat)

(5)

dipakai sendiri atau untuk suvenir.

Pembeli : Saya pakai sendiri. Harganya berapa? Penjual : Tiga ratus ribu.

Pembeli : Wah, mahal. Dua ratus ribu ya.

Penjual : Belum boleh. Dua ratus delapan penawaran puluh lima ribu. Ini sudah murah, Mam. Di tempat

lain lebih mahal.

Pembeli : Tidak mau. Kalau boleh, dua ratus lima puluh ribu.

Penjual : Belum boleh. Naik sedikit, Mam. Pembeli : Dua ratus tujuh puluh lima ribu.

Penjual : Ya, sebenarnya ini belum boleh. persetujuan Tapi, untuk Nyonya boleh. Mau beli apa lagi?

Pembeli : Tidak. Itu saja. Ini uangnya.

(Penjual memasukkan patung itu ke dalam tas pembelian plastik yang bertuliskan nama kiosnya. Pembeli

memberikan uang pas).

Penjual : Ya, terima kasih.

Pembeli : Terima kasih. Bye, bye. penutup Penjual : Have a nice day.(Pembeli pergi

meninggalkan kios itu) Jawab :

Kami setuju jika struktur teks : orientasi-permintaan-pemenuhan-penawaran-persetujuan-pembelian-penutup. Karena dengan menyusun seperti ini, maka struktur teks nya lebih mudah dipahami.

(3) Tahukah kalian, ternyata negosiasi antara karyawan dan pengusaha di atas berlangsung untuk menyelesaikan konflik dan hanya dengan tiga tahap konflik sudah terselesaikan?

Akan tetapi, negosiasi yang terjadi pada jual beli lebih kompleks dan berjalan menurut alur yang lebih alami sehingga tiga tahap saja belum cukup. Struktur teks itu akan menjadi lebih kompleks apabila barang yang dibeli lebih dari satu dan keadaan pasar memungkinkan hal itu terjadi. Kekompleksitasan itu menuntut tahap-tahap yang lebih banyak untuk mewadahi peristiwa tutur yang ada.

 Jawab : Negosiasi yang terjadi pada jual beli lebih kompleks dan berjalan menurut alur

yang lebih alami sehingga tiga tahap saja belum cukup. Struktur teks itu akan menjadi lebih kompleks apabila barang yang dibeli lebih dari satu dan keadaan pasar

memungkinkan hal itu terjadi. Kekompleksitasan itu menuntut tahap – tahap yang lebih banyak untuk mewadahi peristiwa tutur yang ada.

(6)

 Jawab : Orientasi sama saja dengan pembukaan tetapi orientasi dimaksudkan sebagai

inisiasi sebelum proses jual beli berlangsung

(5) Apakah negosiasi antara penjual dan pembeli itu berhasil? Apakah keberhasilan itu

dilihat dari terbelinya barang yang dimaksud? Kalau pembeli tadi tidak jadi membeli, masihkah kalian menganggap negosiasi itu berhasil?

 Jawab : Negosiasi antara penjual dan pembeli itu berhasil terlihat dari terbelinya barang

yang diinginkan pembeli. Kalau pembeli tadi tidak jadi membeli, negosiasi tidak berhasil. (6) Negosiasi itu dilakukan dengan bahasa persuasif, yaitu bahasa yang digunakan untuk

membujuk. Salah satu buktinya adalah penggunaan tuturan “Bagus itu,Mam. Cocok untuk dipakai sendiri atau untuk suvenir”. Pada konteks jual beli patung tadi, jenis bahasa yang demikian itu digunakan untuk membujuk pembeli agar transaksi jual beli berhasil. Carilah ungkapan lain yang menunjukkan bahasa persuasif seperti itu. Ungkapan persuasif itu adalah:

 Jawab :

. Ungkapan lain yang menunjukan bahasa persuasif adalah - Hindari narkoba sebelum narkoba menjeratmu.

- Marilah menjaga lingkungan kita dengan membuang sampah pada tempatnya. - Marilah teman kita jauhi diri kita dari rokok.

- Janganlah sekali-kali kita melakukan bolos sekolah

- Lakukan perbuatan yang positif demi terciptanya masa depan yang indah.

(7) Susunlah kembali teks tersebut dengan mengubah barang yang dijual (tidak harus benda

seni), pelaku yang terlibat, dan tempat jual beli. Jika perlu, kalian boleh membuat variasi pelaku. Misalnya, transaksi terjadi antara orang Indonesia dan orang Indonesia atau antara orang Indonesia dan orang asing yang berasal dari lebih dari satu negara. Jawab :

 Contoh yang berhubungan dengan negosiasi :

Dialog ini berlangsung di sebuah komplek perumahan Bina Asri, Bandung. Dimana setiap harinya ada penjual sayur keliling yang selalu berjualan menjajakan

dagangannya dalam sebuah gerobak yang berisi aneka macam sayur mayur, yang didorongnya mengelilingi komplek perumahan tersebut. Dan yang menjadi pembeli langganannya pun tidak bukan lagi adalah warga komplek tersebut.

Dialog ini berlangsung pada minggu pertama setelah idul fitri. Pembeli : Pagi bu, sayurnya ada?

Penjual : Ada bu masih segar – segar. Pembeli : Bener bu masih segar?

Penjual : Iya bener, ini baru saja dikirim jam 3 pagi tadi.

Pembeli : Oh baiklah. Kalau begitu bolehkah saya lihat – lihat dulu? Penjual : Silahkan, dipilih – pilih saja dulu, bu.

(7)

Penjual : Iya bu, kan jengkolnya dikirim dari Jawa. Jadi kualitasnya pun dijamin bagus bu.

Pembeli : Ngomong – ngomong harga perkilonya berapa bu? Penjual : Tiga puluh ribu per kilo sajalah buat ibu yang cantik ini. Pembeli : Walah, mahal amat. Biasanya lima belas ribu saja.

Penjual : Aduh, inikan habis lebaran jadi jengkolnya banyak dicari orang. Jadi harganya pun naik bu.

Pembeli : Ya bu, kurangilah harganya kan saya sudah langganan. Penjual : Yasudah buat ibu saya kurangi lima ribu deh.

Pembeli : Ya bu jangan segitu deh, bagaimana kalau jadi dua puluh ribu per kilo? Penjual : Aduh segitu mah saya gak balik modal dong buat sayanya juga, lagian

segitu udah paling murah kalau di tempat lain lebih mahal.

Pembeli : Gak kok, segitu mah masih kemahalan. Dua puluh lima ribu sajalah? Penjual : Yasudahlah harga pasnya dua puluh delapan ribu, bagaimana bu? Pembeli : Oke, baiklah. Saya ambil 3 kg, ini uangnya bu.

Penjual : Ini belanjaannya, terima kasih bu. Besok beli lagi ya. Pembeli : Iya, sama – sama bu.

(8) Bandingkan teks kalian dengan milik teman-teman kalian. Perbaiki lagi apabila masih

dirasa perlu.

 Jawab : Membandingkan teks dengan teman yang lain. ( presentasi )

(9) Setelah itu, kalian dapat berpasangan untuk memperagakan teks tersebut. Apabila sudah

selesai, berganti peranlah: yang tadi menjadi penjual sekarang menjadi pembeli.  Jawab : Menunjukan teks dialog ke depan kelas. ( presentasi )

(10) Ubahlah teks dialog tersebut menjadi teks monolog. Teks kalian tidak perlu panjang.

Permulaan dan akhir teks itu telah dibuat. Kalian hanya melengkapi bagian tengahnya.  Jawab : Teks dialog diubah menjadi teks monolog.

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif yang sangat signifikan antara citra raga dan kepercayaan diri pada mahasiswi..

dan mengambil sendiri kuesioner yang telah diisi oleh responden. Teknik sampling yang digunakan metode accidental sampling, metode accidental sampling metode pengambilan sampel

- Jika kelenjar adrenal tidak berfungsi kembali , pasien memerlukan terapi penggantian perparat kortikosteroid dan mineralokortikoid seumur hidup

Salah satu perusahaan pada industri AMDK yang memanfaatkan pangsa pasar tersebut adalah PT Syahid Global International yang baru mulai beroperasi pada pertengahan

Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui interaksi pengaruh tepung usus ayam sebagai pengganti tepung ikan dalam pembuatan pakan buatan dan

Tujuan : Memberikan pengertian dasar tentang sifat fisik bahan bangunan, hukum-hukum alam, kaitannya dengan perhitungan mekanika teknik maupun untuk penyelesaian

EFEK adalah Surat Berharga, yaitu: Surat Pengakuan EFEK adalah Surat Berharga, yaitu: Surat Pengakuan Utang, Surat berharga Komersial, Saham, Obligasi,?. Utang, Surat

Makin besar indek kegemburan tanah, makin sulit partikel tanah tersebut untuk dipecah atau dengan kata lain bahwa untuk memecah agregat tanah tersebut