23 3.1 JENIS PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas atau PTK. PTK
merupakan penelitian tindakan yang dilakukan dengan tujuan untuk
memperbaiki kualitas proses dan hasil belajar sekelompok peserta didik
(Mulyasa, 2010: 10). Penelitian ini hanya dilakukan oleh guru di dalam kelas
yang sedang berlangsung kegiatan belajar dan mengajar, atau dalam proses
pembelajaran. PTK timbul atau dilaksanakan karena ada kesenjangan/
perbedaan antara harapan dan kenyataan, sehingga setelah PTK ini
dilaksanakan diharapkan terjadi keadaan yang ideal.
3.2 SETTING DAN SUBYEK PENELITIAN
3.2.1 Tempat Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di kelas V SD Negeri
Rejosari 1 Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung.
3.2.2 Waktu Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan pada semester II tahun ajaran
2014/2015. Penentuan waktu penelitian mengacu pada kalender akademik
sekolah, karena Penelitian Tindakan Kelas memerlukan beberapa siklus
yang membutuhkan proses belajar mengajar yang efektif dan efisien.
3.2.3 Subjek Penelitian
Dalam Penelitian Tindakan Kelas ini subyek yang akan diteliti adalah
siswa kelas V SD Negeri Rejosari 1 Kecamatan Pringsurat Kabupaten
Temanggung dengan jumlah siswa 27 terdiri dari 16 siswa laki-laki dan 11
3.3 VARIABEL PENELITIAN
Variabel penelitian tindakan kelas ini siswa kelas V SD Negeri Rejosari 1.
Dalam penelitian ini terdapat variabel bebas dan variabel terikat:
1) Variabel Bebas
Variabel bebas adalah unsur yang mengikat munculnya unsur lain,
jadi variabel bebas merupakan gejala yang sengaja mengikat tehadap
variabel terikat. Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah model
pembelajaran kooperatif tipe kancing gemerincing dengan pendekatan
scientific.
2) Variabel Terikat
Variabel terikat adalah unsur yang diikat oleh adanya variabel yang
lain, jadi variabel terikat merupakan gejala sebagai akibat dari variabel
bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah hasil
belajar mata pelajaran IPA.
3.4 RENCANA TINDAKAN
Penelitian ini direncanakan akan dilaksanakan dalam dua siklus. Desain
tindakan penelitian kelas menurut Kurt Lewin (Tampubolon, 2013: 26)
terdapat empat tahap, yaitu meliputi: perencanaan (planning), tindakan
(acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting). Berikut adalah
rincian-rincian dari setiap tahapan:
1. Siklus 1
a. Tahap Perencanaan (Planning)
a) Mempersiapkan materi pembelajaran yang akan digunakan
b) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk siklus
I dan II. RPP dibuat sesuai dengan langkah-langkah model
pembelajaraan kooperatif tipe kancing gemerincing dan pendekatan
scientific.
c) Mempersiapkan perangkat yang akan digunakan sebagai media saat
d) Mempersiapkan soal-soal evaluasi yang akan digunakan pada
setiap akhir siklus.
e) Mempersiapkan lembar observasi pembelajaran sebagai pedoman
pengamatan sikap guru dan respon siswa selama proses
pembelajaran berlangsung sesuai dengan langkah-langkah model
pembelajaran kooperatif tipe kancing gemerincing dan pendekatan
scientific.
b. Tindakan (Acting)
Guru akan melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang
telah dirancang melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif
tipe kancing gemerincing dengan pendekatan scientific. Pada saat
peneliti mengaplikasikan RPP dalam proses pembelajaran, observer
melakukan pengamatan sesuai lembar observasi yang telah dibuat.
c. Pengamatan (Observing)
Pengamatan akan dilakukan pada saat proses pembelajaran
berlangsung, baik pada siklus I maupun pada siklus II. Kegiatan
pengamatan dilakukan untuk melihat aktivitas guru dalam menerapkan
pembelajaran melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe
kancing gemerincing dengan pendekatan scientific, serta untuk melihat
aktivitas siswa sebagai respon dari tindakan guru selama proses
pembelajaran. Pedoman dalam pengamatan sesuai dengan lembar
pengamatan yang sudah dibuat. Pengamatan dilakukan oleh guru lain.
d. Refleksi (Reflecting)
Kegiatan refleksi dilakukan pada setiap akhir proses kegiatan belajar.
Refleksi dilakukan atas dasar hasil pengamatan yang dilakukan oleh
observer. Hasil dari kegiatan refleksi akan digunakan sebagai
pengambilan keputusan dalam melaksanakan siklus berikutnya.
2. Siklus II
Tahap-tahap yang dilakukan pada siklus II sama dengan tahap-tahap
3.5 TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Data yang dikumpulkan pada penelitian ini diambil dengan menggunakan
beberapa teknik yaitu:
1. Observasi
Menurut Wina Sanjaya (2013: 270) observasi adalah teknik
pengumpulan data dengan cara mengamati secara langsung maupun tidak
tentang hal-hal yang diamati dan mencatatnya pada alat observasi. Dalam
penelitian ini observasi dilakukan secara langsung, yaitu pengamatan dan
pencatatan yang dilakukan terhadap objek di tempat terjadinya atau
berlangsungnya peristiwa sehingga observasi berada bersama objek yang
diselidiki (Margono, 2000: 158), serta menggunakan teknik observasi
terbuka yaitu pengamatan yang dilakukan oleh peneliti dan diketahui oleh
orang yang diamati (Musfiqon,2012: 121). Jenis instrument yang
digunakan pada saat observasi yaitu check list. Check list adalah pedoman
observasi yang berisikan daftar dari semua aspek yang diamati. Dengan
pedoman tersebut observer memberi tanda cek (v) untuk menentukan ada
atau tidaknya sesuatu berdasarkan pengamatan (Sanjaya, 2013: 274).
Check list ini digunakan dalam menilai tingkah laku guru dan siswa dalam
melakukan proses pembelajaran melalui penggunaan model pembelajaran
kooperatif tipe kancing gemerincing dengan pendekatan scientific.
2. Dokumentasi
Dokumen adalah kumpulan fakta dan data yang tersimpan dalam
bentuk teks atau artefak (Mustiqon, 2012: 131). Dalam penelitian ini
teknik dokumentasi digunakan untuk mencari data jumlah murid dan rekap
nilai dari hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas V semester I
SD Negeri Rejosari 1.
3. Tes
Tes adalah instrumen atau alat untuk mengumpulkan data tentang
kemampuan subjek penelitian dengan cara pengukuran (Sanjaya, 2013:
251). Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data menggunakan jenis
tersebut digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa setelah mengikuti
pembelajaran melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe
kancing gemerincing dengan pendekatan scientific yang dilakukan pada
setiap akhir siklus, yaitu pada akhir siklus I dan siklus II. Soal tes dalam
penelitian ini dibuat dengan mengacu pada indikator yang diturunkan dari
kompetensi dasar yang diajarkan pada setiap siklus. Kisi-kisi soal tes dapat
dilihat pada tabel 3.1.
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Soal Tes
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Item
c. Menyebutkan
Suatu alat penilaian dikatakan mempunyai kualitas yang baik apabila
alat tersebut memiliki validitas dan reliabilitas. Untuk mengetahui suatu
instrument sudah memiliki validitas dan reliabilitas, maka instrument
tersebut harus di uji validitas dan reliabilitas. uji validitas dan reliabilitas
dalam penelitian ini digunakan untuk menguji instrument soal evaluasi
pada siklus I dan siklus II.
Validitas adalah ketetapan alat penilaian terhadap konsep yang dinilai
sehingga betul-betul menilai apa yang seharusnya dinilai (Sudjana, 1990:
12). Untuk mengetahui tingkat validitas suatu item yaitu dengan melihat
angka pada corrected item to total correlation, selanjutnya untuk
menentukan suatu item soal tersebut valid atau tidaknya digunakan
pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi. Menurut
Soegiyono (Siregar, 2012: 164) suatu instrument penelitian dikatakan valid
apabila koefisien korelasi product moment melebihi 0,3. Pedoman untuk
memberikan intrepretasi koefisien korelasi menurut Sugiyono dapat dilihat
pada tabel 3.2.
Tabel 3.2
Pedoman Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat rendah
0,20 – 0, 399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
Dari hasil uji validitas soal evaluasi yang dilakukan dua kali pada siswa
kelas VI SD Rejosari I dengan jumlah siswa sebanyak 16 dapat dilihat
pada tabel 3.2 dan tabel 3.3.
Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Soal Siklus I
Soal Evaluasi Siklus I
Valid Tidak Valid
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 24, 25, 26, 29, 30.
23, 27, 28.
Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Soal Siklus II
Soal Evaluasi Siklus II
Valid Tidak Valid
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 24, 25, 27, 29.
23, 26, 28, 30.
Berdasarkan tabel 3.2 ditunjukkan bahwa dari 30 soal evaluasi
yang akan digunakan pada siklus I terdapat 27 soal yang valid dan 3 soal
yang tidak valid. Serta pada soal evaluasi siklus II ditunjukkan pada tabel
3.3 dari 30 soal terdapat 26 soal valid dan 4 soal tidak valid.
Menurut Azwar (2013: 7) reliabilitas adalah suatu pengukuran
yang mampu menghasilkan data yang memiliki tingkat reliabilitas
(konsisten) tinggi. Untuk mengetahui tingkat reliabilitas soal intrument
dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan teknik alpha cronbach.
Untuk menentukan kriteria tingkat reliabilitas menggunakan pedoman
yang dikemukakan oleh George dan Marley dalam Wardani, N. S.
(2010:35) . Kriteria reliabilitas dapat dilihat pada tabel 3.5.
Tabel 3.5 Kriteria Tingkat Reliabilitas
No. Indeks Interprestasi
2 0,7 ≤ α ≤ 0,8 Dapat diterima
3 0,8 ≤ α ≤ 0,9 Reliabilitas bagus
4 α > 0,9 Reliabilitas menyenangkan
Menurut teknik alpha cronboch tersebut, hasil uji reliabilitas dapat
dilihat pada tabel 3.5 dan tabel 3.6.
Tabel 3.6 Hasil Uji Reliabilitas Siklus I
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.917 .918 30
Tabel 3.7 Hasil Uji Reliabilitas Siklus II
Berdasarkan tabel 3.5 menunjukkan bahwa cronbach’s Alpha sebesar
917 pada siklus I dan tabel 3.6 menunjukkan cronbach’s alpha sebesar 906
pada siklus II. Jadi dapat disimpulkan bahwa instrument soal evaluasi
sudah reliabel dengan tingkat interpretasi reliabilitas memuaskan. Uji
validitas dan reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan SPSS 16.00.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
3.6 INDIKATOR KINERJA
Penilaian ini dinilai berhasil, jika 100% jumlah siswa mencapai ketuntasan nilai KKM ≥ 70.
3.7 TEKNIK ANALISIS DATA
Pada penelitian ini analisis data yang dilakukan menggunakan analisis data
deskriptif kuantitatif yaitu dengan mengambil nilai tes siswa pada siklus I