SURAT PERJANJIAN PELAKSANAAN
PEKERJAAN
( KONTRAK )
NOMOR : 520 / 20 / BKP / KK / 2013
PELAKSANAAN SWAKELOLA PEMBUATAN
LAHAN REPUNG KABUPATEN
Kegiatan
PENGEMBANGAN PERTANIAN PADA LAHAN KERING
TAHUN ANGGARAN 2013
NAMA PEKERJAAN : Pelaksanaan Swakelola Pembuatan Lahan Repung Kabupaten
LOKASI : Padang Kempas Kec. Kaur Selatan, Desa Pancur Negara kec. Kaur Utara SUMBER DANA : APBD KAB. KAUR TAHUN 2013 NILAI KONTRAK : Rp.
500.500.000,-TAHUN ANGGARAN : 2013
MULAI TANGGAL : 23 Januari 2013 SELESAI TANGGAL : 22 Agustus 2013
PELAKSANA :
KOMANDO DESTRIK MILITER 0408 / BS
SURAT PERJANJIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN
(KONTRAK)
PELAKSANAAN SWAKELOLA PEMBUATAN
LAHAN REPUNG KABUPATEN
Kegiatan
PENGEMBANGAN PERTANIAN PADA LAHAN KERING
TAHUN ANGGARAN 2013
ANTARA
KEPALA SUBBAGIAN PERENCANAAN DAN PELAPORAN BADAN KETAHANAN PANGAN KABUPATEN KAUR
SELAKU PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK) TAHUN ANGGARAN 2013
DENGAN
KOMANDAN DISTRIK MILITER 0408 / BS
NOMOR : 520 / 20 / BKP / KK / 2013
Pada hari ini Rabu tanggal Dua puuh Tiga bulan Januari tahun Dua Ribu Tiga Belas (23
Januari 2013 ), kami yang bertanda tangan di bawah ini :
1. Nama : ASMAN SUHADI, SP
NIP : 19800819 200604 1 005
Jabatan : KASUBAG Perencanaan dan Pelaporan / Pejabat Pembuat
Komitmen
Alamat kantor : Kompleks Perkantoran Padang Kempas Bintuhan
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Pemerintah Republik Indonesia Up. Pemerintah
Kabupaten Kaur selaku pemberi tugas dan penanggung jawab berdasakar Surat Keputusan
Pengguna Anggaran Nomor: 02 Tanggal 12 Januari 2013 tentang Penunjukaqn Pejabat
Pambuat Komitman Badan Ketahanan Pangan Kab Kaur Tahun 2013, selanjutnya disebut
2. Nama : SAFRUDIN
Jabatan : KOMANDAN KODIM 0408 / BS
NPWP : 00.924.792.5-311.000
Alamat : Jl. Veteran No. 60 Manna Bengkulu Selatan
Dalam hal ini bertindak dalam Jabatan untuk dan atas nama Komando Distrik Militer 0408 /
BS berdasarkan Naskah Perjanjian Kerjasama antara Kepala Badan Ketahanan Pangana Kab.
Kaur dengan Komandan Kodim 0408/BS Nomor : 520/07/BKP/KK/3013 Nomor :
23/I/KODIM 0408/BS/2013 tanggal 10 januari 2013 dan berdasarkan Surat kesanggupan
pelaksanaan pekerjaan swakelola Pembuatan Lahan repung Kabupaten kegiatan
Pengembangan Pertanian pada Lahan Kering Nomor: 23A/I/KODIM 0408/BS/2013 tanggal
21 Januari 2013 selanjutnya disebut PIHAK KEDUA
Kedua belah pihak telah sepakat mengadakan ikatan kontrak untuk melaksanakan Pekerjaan
swakelola Pembuatan Lahan repung Kabupaten kegiatan Pengembangan Pertanian pada Lahan
Kering yang pembiayaannya dari DPPA-SKPD Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Kaur
Tahun Anggaran 2013 berlandaskan ketetapan-ketetapan dalam Perpres Nomor: 70 Tahun 2012
beserta perubahan-perubahannnya dengan ketentuan sebagai berikut :
Pasal 1
LINGKUP PEKERJAAN
PIHAK PERTAMA memberikan tugas pada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA menerima
pekerjaan dari PIHAK PERTAMA, yaitu untuk melaksanakan :
Jenis Pekerjaan : Swakelola Pembuatan Lahan repung Kabupaten
Tahun Anggaran : 2013
Lokasi : Padang Kempas Kec. Kaur Selatan,
Desa Pancur Negara kec. Kaur Utara
1. Uraian Pekerjaan sebagai berikut:
No. Uraian
Unit/
Satuan
Volume
I Biaya Pengadaan Bahan/Material
1 Bahan Baku Bangunan Paket 1
2 Bahan Bibit Tanaman Paket 1
3 Pestisida Paket 1
4 Pupuk Organik Ton 40
5 Pupuk Anorganik Urea Ton 2
6 Pupuk Anorganik NPK Ton 7
II Biaya pengadaan tenaga kerja
1 Pengelola teknis OB 1
2 Pembersihan Lahan OH 600
3 Persiapan Tanama OH 900
4 Penanaman OH 400
5 Pemagaran OH 320
6 Pemeliharaan OH 420
7 Panen OH 360
III Biaya Pengadaan alat bantu kerja
1 Cangkul Unit 60
2 Sekop Unit 30
3 Sekop jari Unit 20
3 Hansprayer Unit 8
VI Biaya Pekerjaaan Konstruksi Sederhana
1 Sumur Paket 1
2 Rumah jaga Paket 1
Pasal 2
JUMLAH NILAI KONTRAK
Besarnya nilai Kontrak tersebut termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang dihitung berdasarkan harga satuan, lumpsum dan perkiraan besarnya kuantitas yang tercantum dalam daftar kuantitas dan harga adalah Rp. 500.500.000,- (Lima Ratus Juta Lima Ratus Ribu Rupiah).
Pasal 3
DOKUMEN KONTRAK
Dokumen Kontrak terdiri atas dokumen – dokumen sebagai berikut :
a. Kontrak Pelaksanaan Pekerjaan Swakelola
b. Surat Penawaran Pekerjaan Swakeloa
c. Surat Kesanggupan Melaksanakan Pekerjaan Swakelola
d. Berita Acara Aan-Wizjing
e. RAB
f. KAK
g. Petujuk Teknis
h. Spesifikasi Teknis / Bestek
i. Addendum / Amandemen Kontrak (bila ada)
Semua dokumen tersebut diatas merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dan setiap pasal didalamnya harus ditafsirkan sedemikian sehingga yang satu dengan yang lainnya adalah sejalan dan saling menunjang antara yang satu dengan yang lainnya.
Pasal 4 MASA KONTRAK
1. Masa kontrak 240 (dua Ratus empat puluh) hari kalender dihitung sejak tanggal
dikeluarkannya perjanjian ini.
2. Segala biaya untuk pelaksanaan pekerjaan dimaksud dalam pasal 1 ayat (1) menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA.
3. Pekerjaan perbaikan tersebut harus dilaksanakan sesuai dengan petunjuk/perintah pengawas dan TIM teknis dengan cara sebaik-baiknya.
4. Apabila PIHAK KEDUA gagal/terlambat/lengah dalam melaksanakan pekerjaan dimaksud
dalam pasal 4 ayat (1) selama jangka waktu yang telah ditetapkan, maka PIHAK PERTAMA berhak sepenuhnya untuk melaksanakan perbaikan sendiri dengan cara yang dianggap baik oleh PIHAK PERTAMA tanpa ada hak lagi bagi PIHAK KEDUA untuk menyatakan keberatan atas cara pelaksanaan atau atas biaya yang dikeluarkan.
Pasal 5
PELAKSANAAN PEKERJAAN
1. Pelaksanaan pekerjaan Swakelola Pembuatan Lahan repung Kabupaten Tahun Anggaran
2013 Meliputi Lokasi Padang Kempas Kec. Kaur Selatan, Desa Pancur Negara kec. Kaur
Utara.
Pasal 6
BAHAN DAN ALAT-ALAT
1. Bahan–bahan, alat-alat dan segala sesuatu yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan
tersebut dalam Pasal 1 perjanjian ini, harus disediakan oleh PIHAK KEDUA dengan mengutamakan Hasil Produksi Dalam Negeri.
2. PIHAK KEDUA wajib membuat tempat atau gudang yang baik untuk menyimpan
bahan-bahan dan alat serta menyediakan angkutan untuk memindahkan bahan-bahan-bahan-bahan dan alat-alat tersebut guna lancarnya pekerjaan ini.
3. PIHAK PERTAMA/Pengawas Lapangan berhak menolak bahan-bahan, alat-alat yang
disediakan oleh PIHAK KEDUA jika kwalitasnya tidak memenuhi syarat dan memerintahkan PIHAK KEDUA untuk menyingkirkan bahan-bahan dan alat-alat tersebut dari lokasi pekerjaan dalam waktu 2 x 24 jam.
4. PIHAK PERTAMA / Pengawas Lapangan berhak meminta pada PIHAK KEDUA untuk
mengganti bahan-bahan, alat-alat yang dimaksud dalam ayat (3) dengan yang memenuhi persyaratan.
5. Tidak tersedianya bahan-bahan dan alat-alat, tidak dapat dijadikan alasan untuk
keterlambatan pekerjaan.
Pasal 7
KEWAJIBAN PELAKSANA PEKERJAAN DAN PEMBERI TUGAS
1. PIHAK KEDUA wajib menyelesaikan pekerjaan dengan lengkap dan memeliharanya sesuai
dengan perjanjian yang telah ditetapkan.
2. PIHAK PERTAMA mempertimbangkan / menilai penyelesaian pekerjaan tersebut serta
membayar PIHAK KEDUA sebesar nilai kontraknya pada waktu dan cara yanga telah ditentukan dalam kontrak.
Pasal 8
SANKSI DAN DENDA
1. Apabila PIHAK KEDUA tidak dapat melaksanakan sesuai dengan ketentuan-ketentuan
dalam kontrak, spesifikasi teknik pekerjaan dan tidak dapat menyelesaikan menurut Pasal (4) maka PIHAK KEDUA dapat dikenakan sanksi Pemutusan Kontrak secara sepihak oleh
PIHAK PERTAMA setelah PIHAK PERTAMA menyampaikan 3 (tiga) kali peringatan
secara tertulis kepada PIHAK KEDUA.
2. Khusus untuk keterlambatan waktu pelaksanaan, kepada PIHAK KEDUA dikenakan denda
keterlambatan sebesar 1 0/00 (satu permil) dari Nilai Kontrak setiap hari kalender
keterlambatan terhitung sejak berakhirnya jangka waktu pelaksanaan dengan
setinggi-tingginya 5% (lima persen) dari nilai kontrak dan kemudian PIHAK PERTAMA berhak
memutuskan Kontrak secara sepihak.
3. Untuk pemutusan Kontrak tersebut pada ayat (1) dan ayat (2), PIHAK PERTAMA dan
PIHAK KEDUA sepakat untuk mengaibaikan ketentuan Pasal 266 Kitab Undang-undang Hukum Perdata Indonesia.
4. Pemutusan Kontrak secara sepihak oleh PIHAK PERTAMA tersebut pada ayat (1) diatas
Pasal 9
KEADAAN MEMAKSA (FORCE MAJURE)
1. Yang dimaksud Keadaan Memaksa dalam Surat Perjanjian Pekerjaan ini adalah peristiwa
sebagai berikut :
a Bencana Alam (gempa bumi, tanah longsor, banjir)
b Kebakaran
c Perang, huru-hara, pemogokan, pemberontakan, dan epidemik.
d Peraturan Pemerintah dibidang Moneter yang pelaksanaannya diatur sesuai keputusan
Pemerintah berdasarkan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
2. Apabila terjadi Keadaan Memaksa (Force Majure) sebagaimana dimaksud pada pasal 9 ayat
1 butir a, b, c dan d PIHAK KEDUA tidak dikenakan denda keterlambatan pelaksanaan pekerjaan dan terhadap jenis-jenis pekerjaan yang mengalami kerusakan akibat Keadaan
Memaksa (Force Majure), PIHAK PERTAMA wajib membayar fisik pekerjaan sesuai
dengan realisasi volume fisik pekerjaan sebelum terjadinya Keadaan Memaksa (Force
Majure).
3. Apabila terjadi Keadaan Memaksa, PIHAK KEDUA harus memberitahukan kepada PIHAK
PERTAMA secara tertulis selambat-lambatnya dalam waktu 14 (empat belas) hari sejak
terjadinya Keadaan Memaksa disertai bukti-bukti yang sah, demikian juga pada waktu Kedaan Memaksa berakhir.
4. Atas pemberitahuan PIHAK KEDUA, PIHAK PERTAMA akan menyetujui atau akan
menolak secara tertulis Keadaan Memaksa itu dalam jangka waktu 3 x 24 (tiga kali dua
puluh empat) jam, sejak diterimanya pemberitahuan tersebut.
5. Dalam waktu 3 x 24 (tiga kali dua puluh empat) jam sejak diterimanya pemberitahuan
PIHAK KEDUA, jika PIHAK PERTAMA tidak memberi jawaban, maka PIHAK PERTAMA dianggap menyetujui akibat Keadaan Memaksa tersebut. yang berlaku.
Pasal 10
KETENTUAN UMUM
1. Untuk pelaksanaan Kontrak ini kedua belah pihak memilih tempat kedudukan hukum
(domisili) yang tetap dan tidak berubah dikantor Pengadilan Negeri Bintuhan .
2. PIHAK KEDUA dalam pelaksanaan Kontrak ini menyatakan tidak pernah dan tidak akan
memberikan atau menjanjikan imbalan berupa sesuatu dalam bentuk apapun juga kepada PIHAK PERTAMA atau Pejabat Pemerintah, Pejabat lainnya atau Badan – badan yang berkaitan dengan Kontrak ini. Jika dikemudian hari ternyata bahwa pernyataan PIHAK KEDUA tersebut tidak benar disamping PIHAK PERTAMA akan mengajukan PIHAK KEDUA kepada Instansi yang berwenang, PIHAK PERTAMA dapat membatalkan Kontrak ini dan semua kerugian atau biaya-biaya yang timbul karenanya seluruhnya menjadi tanggungan PIHAK KEDUA.
3. PIHAK KEDUA Tidak diperkenankan mengangkat kuasa direktur terhadap pelaksanaan
Surat Perjanjian Kerja ini.
4. Apabila terjadi perubahan waktu pelaksanaan pekerjaan dari diluar kemampuan PIHAK
KEDUA maka Jaminan Pelaksanaan dan Jaminan Pemeliharaan wajib diperpanjang sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Pasal 11
PENGENDALIAN SUPERVISI
DAN PENANGGUNG JAWAB PELAKSANA SWAKELOLA
1. Pengendalian atas penyelenggaraan pelaksanaan di lapangan dilakukan oleh PIHAK
PERTAMA.
2. PIHAK PERTAMA dalam hal ini akan menunjuk TIM Pengawas yang mewakili PIHAK
3. PIHAK KEDUA harus menunjuk pelaksana yang bertindak untuk dan atas nama PIHAK KEDUA, dinyatakan secara tertulis oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA. Penetapan pelaksana harus mendapat persetujuan tertulis dari PIHAK PERTAMA dan persetujuan tersebut dapat dicabut oleh PIHAK PERTAMA yaitu apabila PIHAK PERTAMA berpendapat bahwa Pelaksana tersebut tidak melaksanakan tugasnya dengan baik.
4. Untuk keperluan pengendalian, PIHAK KEDUA harus menyediakan Base Camp dengan
kelenglapan buku harian di lokasi pekerjaan.
Pasal 12
PENGAWASAN PELAKSANAAN PEKERJAAN
1. Pengawasan Pelaksaan Pekerjaan ini akan dilaksanakan oleh TIM pengawas, PIHAK
KEDUA harus melaksanakan pekerjaan sesuai dengan perintah dan petunjuk TIM Pengawas, Konsultan Pengawas menyiapkan dan memberikan penjelasan mengenai gambar dalam dokumen kontrak kepada PIHAK KEDUA untuk pelaksanaan pekerjaan sebelum atau selama pekerjaan berlangsung.
2. PIHAK PERTAMA dalam hal ini akan menunjuk TIM pengawas yang mewakili PIHAK
PERTAMA terhadap pelaksanaan di lapangan dan dibantu oleh Tim Pengawas yang nama-namanya akan dinyatakan secara tertulis oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA.
3. PIHAK KEDUA harus menunjuk pelaksana yang bertindak untuk dan atas nama PIHAK
KEDUA, dinyatakan secara tertulis oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA. Penetapan pelaksana harus mendapat persetujuan tertulis dari PIHAK PERTAMA dan persetujuan tersebut dicabut oleh PIHAK PERTAMA, apabila PIHAK PERTAMA berpendapat bahwa pelaksana tersebut tidak melaksanakan tugasnya dengan baik.
4. PIHAK PERTAMA melakukan pengendalian terhadap PIHAK KEDUA, TIM Pengawas
5. Untuk keperluan pengendalian dan supervisi, PIHAK KEDUA harus menyediakan base camp
(Kantor) dengan kelengkapan buku harian di lokasi pekerjaan.
Pasal 13
TATA CARA PEMBAYARAN UANG SWAKELOLA
1. Pembayaran Dana Swakelola dilakukan secara bertahap dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Pembayaran tahap Pertama 40% (Empat Puluh Perseratus) dari keseluruhan dana
Swakelola.
b. Pembayaran tahap Kedua 30% (Tiga Puluh Perseratus) dari keseluruhan dana
Swakelola.
c. Pembayaran tahap Ketiga 30% (Tiga Puluh Perseratus) dari keseluruhan dana
Swakelola.
2. Pembayaran tahap kedua dapat dilakukan bila persentase fisik pekerjaan mencapai sama atau lebih besar dari 30 % dibuktikan dengan laporan tertulis dan foto dokumentasi serta pertanggungjawaban keuangan pembayaran tahap pertama.
3. Pembayaran tahap ketiga dapat dilakukan bila persentase fisik pekerjaan mencapai sama atau lebih besar dari 70 % dibuktikan dengan laporan tertulis dan foto dokumentasi serta pertanggungjawaban keuangan pembayaran tahap kedua.
4. Semua tahapan pembayaran dana Swakelola langsung Rekening PIHAK KEDUA dengan
Pasal 14
PENILAIAN KEMAJUAN PEKERJAAN
1. Tim Pemeriksa Hasil Kemajuan Pekerjaan membuktikan dan meneliti laporan kemajuan
pekerjaan dari PIHAK KEDUA dengan jalan memeriksa dan meneliti kesesuaian mutu dan volume pekerjaan sesuai dengan ketentuan kontrak.
2. Apabila Tim Pemeriksa Hasil Kemajuan Pekerjaan akan melakukan Pemeriksaan pekerjaan,
maka PIHAK PERTAMA memberitahukan kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA harus hadir dan membantu melakukan pemeriksaan tersebut serta wajib memberikan keterangan yang diperlukan.
3. Apabila PIHAK KEDUA tidak hadir baik sengaja maupun tidak sengaja, maka pemeriksaan
yang dikerjakan oleh Tim Pemeriksa Hasil Kemajuan Pekerjaan yang disetujui oleh Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan, akan dinyatakan sebagai penilaian yang benar atas prestasi pekerjaan.
4. Dalam waktu paling lambat 7 (tujuh) hari setelah penilaian tersebut, PIHAK KEDUA harus
menyatakan persetujuan/penolakan terhadap hasil penilaian.
Pasal 15
PEKERJAAN TAMBAH ATAU KURANG
1. Pekerjaan tambah atau kurang hanya dianggap sah apabila ada perintah tertulis dari pihak
PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA , dan penetuan harga pekerjaan tambah kurang tersebut akan diperhitungkan sesuai peraturan yang berlaku.
2. Pekerjaan tambah tidak dapat dipakai alasan untuk menambah waktu penyelesaian pekerjaan, kecuali atas persetujuan secara tertulis dari PIHAK PERTAMA.
3. Pekerjaan tambah kurang, perpanjangan waktu pelaksanaan pekerjaan ataupun
perubahan-perubahan lainnya, harus diikuti dengan pembuatan amandemen kontrak.
Pasal 16 LAIN-LAIN
1. PIHAK KEDUA harus mengadakan usaha untuk menjamin keselamatan dan keamanan para
pekerja sesuai dengan ketentuan .
2. PIHAK KEDUA bertanggung jawab terhadap milik Negara yang dipinjamkan atau
diserahkan kepada PIHAK KEDUA meliputi pemeliharaan, menjaga kondisi, perbaikan atas kerusakan dan penggantian atas kehilangan milik Negara tersebut.Pekerjaan tambah atau kurang hanya dianggap sah apabila ada perintah tertulis dari pihak PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA , dan penetuan harga pekerjaan tambah kurang tersebut akan diperhitungkan sesuai peraturan yang berlaku.
Pasal 17
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
Apabila terjadi perselisihan antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dalam
pelaksanaan pekerjaan ini maka PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sepakat untuk
Pasal 18 PENUTUP
1. Dengan ditanda tanganinya Surat Perjanjian Kerja ini oleh PIHAK PERTAMA dan PIHAK
KEDUA maka ketentuan yang tercantum dalam dokumen Kontrak, termasuk segala sanksinya, mempunyai ketentuan mengikat dan berlaku sebagai Undang-undang bagi kedua belah pihak berdasarkan ketentuan dalam Pasal 1338 KUHP.
2. Dengan dan karena ketentuan-ketentuan yang ditetapkan dalam dokumen kontrak, maka
ketentuan Pasal 1226 Kitab Undang-undang Hukum Perdata tidak berlaku lagi dalam Kontak ini, apabila PIHAK KEDUA tidak memenuhi kewajiban menurut Kontrak.
3. Surat Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani oleh kedua belah pihak di Bintuhan
Kabupaten Kaur pada hari, tanggal, bulan dan tahun sebagaimana tersebut di atas dalam
rangkap 5 (tujuh) dan 2 (dua) diantaranya bermeterai cukup untuk PIHAK PERTAMA dan
PIHAK KEDUA yang masing-masing rangkap mempunyai ketentuan hukum yang sama.
Bintuhan, Tanggal tersebut diatas
PIHAK KEDUA
INSTANSI PEMERINTAH LAIN (NON SWADANA )
Komandan Kodim 0408 / Bengkulu Selatan
SAFRUDIN
Letnan Kolonel Inf NRP 1910024430568
PIHAK PERTAMA
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
ASMAN SUHADI, SP NIP. 19800819 200604 1 005
MENGETAHUI :
KEPALA BADAN KETAHANAN PANGAN KABUPATEN KAUR / PENGGUNA ANGGARAN