• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Jaringan Penunjang Anatomi Fisio

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Makalah Jaringan Penunjang Anatomi Fisio"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap makhluk hidup tersusun atas sel yang merupakan unit fungsional dan herediter terkecil dari makhluk hidup. Makhluk hidup ada yang tersusun atas satu sel saja yang disebut makhluk hidup uniseluler dan tersusun atas jutaan bahkan milyaran sel yang disebut makhluk hidup multiseluler. Makhluk hidup tingkat tinggi yang termasuk dalam kindom hewan tersusun dalam milyaran sel. Sel tersebut dapat bekerja secara bersamaan sesuai dengan fungsinya masing-masing sehingga makhluk hidup itu dapat hidup dan melaksanakan aktivitasnya.Jaringan dasar adalah jaringan yang mendasari terbentuknya organ tubuh yang fungsional (Anonim, 2017).

Jaringan (tissue) adalah kumpulan sel-sel dengan struktur dan fungsi yang sama. Jenis jaringan yang berbeda memiliki struktur berbeda yang sesuai dengan fungsinya. Suatu jaringan disatukan oleh suatu matriks ekstraseluler lengket yang melapisi sel-sel itu atau menenun mereka bersama-sama menjadi suatu anyaman serat. Sesungguhnya istilah Jaringan (tissue) berasal dari bahasa Latin yang berarti “tenunan”. Kita dapat mengelompokkan jaringan ke dalam empat kategori utama yaitu jaringan epithelium, jaringan ikat, jaringan saraf, dan jaringan otot. Keempat macam jaringan tersebut ditemukan pada semua hewan (Campbell, 2003).

(2)

menjadi empat macam jaringan utama, yaitu jaringan epitel, jaringan pengikat, jaringan otot, dan jaringan saraf (Campbell et al, 1999).

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian jaringan penunjang ? 2. Bagaimana penjelasan dari jaringan ikat ? 3. Jelaskan sel-sel pada jaringan ikat ?

4. Apa saja yang perlu di pelajari mengenai jaringan tulang rawan ? 5. Apa saja yang perlu di pelajari mengenai jaringan tulang ? 6. Apa saja yang perlu di pelajari mengenai jaringan darah ?

7. Apa saja yang perlu di pelajari mengenai jaringan getah bening ? 8. Apa saja yang perlu di pelajari mengenai jaringan lemak ?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian jaringan penunjang. 2. Mendeskripsikan macam-macam jaringan penunjang. 3. Untuk mengetahui pengertian jaringan ikat.

4. Untuk mengetahui macam-macam jaringan ikat.

5. Untuk mengetahui sel-sel yang terdapat pada jaringan ikat. 6. Untuk mengetahui lokasi terdapatnya jaringan ikat.

7. Untuk mengetahui apa saja yang mengenai jaringan tulang rawan. 8. Untuk mengetahui apa saja yang mengenai jaringan tulang. 9. Untuk mengetahui apa saja yang mengenai jaringan darah.

(3)

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Jaringan Penunjang

Jaringan penunjang adalah sekumpulan sel khusus yang serupa bentuknya, besarnya dan pekerjaannya yang berfungsi menunjang dan menyokong berbagai susunan tubuh yang ada di sekitarnya. Jaringan penunjang disebut juga jaringan penyokong atau jaringan penguat. Jaringan penunjang meliputi: jaringan ikat, jaringan tulang rawan, jaringan tulang, jaringan darah, dan jaringan limfa atau getah bening.

Gambar jaringan penunjang.

B. Jaringan Ikat

(4)

dari lapisan mesoderm. Se-sel tersebut mensistesis matriks, dengan anyaman serat yang tertanam di dalamnya (Subowo, 1992).

Matriks adalah bahan dasar atau tempat dasar suatu yang melekat. matriks terdiri dari serat-serat dan bahan dasar. serat-serat pengikat pada matriks mengisi rongga antar sel, sehingga akan memberi bentuk jaringan serat-serat tersebut sangat kuat dan berfungsi menopang jaringan ikat matriks terdiri dari beberapa jenis serat yaitu serat kolagen, serat elastin, dan serat retikuler.

1. Serat kolagen

Serat kolagen memiliki sifat kuat , kelenturan yang rendah tetapi daya regang yang tinggi. Dengan sifat ini serat kolagen mampu memberi kekuatan pada jaringan ikat. serat kolagen tersusun dari protein kolagen, protein ini banyak terdapat didalam tubuh yaitu sekitar 25% dari total protein. Serat ini terdapat pada tendon, tulang, dan kulit.

2. Serat elastin

Serat elastin memiliki sifat kelenturan yang tinggi. serat ini tersusun dari mukopolisakarida dan protein yang disebut dengan elastin. elastin dikelilingi oleh glikoprotein yang biasa disebut fibrilin. Seratelastin terdapat dalam pembuluh darah, ligamen, dan selaput tulang rawan laring.

3. Serat retikulker

Serat retikuler memiliki sifat yang sama dengan serat kolagen. memiliki sifat kelenturan yang rendah, serat retikuler ukurannya lebih tipis dari serat kolagen Serat retikuler terdiri dari kolagen dan dilapisi oleh glikoprotein. Serat ini berperan untuk mengikat jaringan ikat dengan jaringan ikat lainnya. misalnya pada membran antara jaringan epitelium dengan jaringan ikat. Serat retikuler terdapat pada hati, limpa, dan kelenjar limfe.

Sel-sel jaringan ikat

Jaringan ikat terdiri dari beberapa jenis sel. Sel-sel ini terdapat pada matriks dan bertanggung jawab terhadap serat-serat maupun bahan dasar. Beberapa contoh sel jaringan ikat sebagai berikut.

(5)

Fibroblas merupakan sel jaringan ikat yang berfungsi untuk mensekresikan protein. Pada jaringan ikat, sel-sel mensenkim berdiferensiasi menjadi fibroblas yang membentuk matriks.

2. Sel lemak

Sel lemak (sel adiposa) adalah sel yang khusus untuk menyimpan lemak suatu jaringan ikat disebut jaringan lemak (jaringan adiposa) jika terdapat sel lemak yang melimpah, sel lemak mudah dibedakan jika sudah menimbun karena sebelumnya sel lemak menyerupai fibroblas.

3. Sel plasma

Sel plasma dapat dijumpai dalam jumlah yang melimpah dibawah membran epitel yang basah, misalnya dalam sistem pencernaan dan pernapasan. Sel-sel ini memperoleh antibodi yang khas untuk antigen ( protein asing )

4. Makrofag

Makrofag adalah sel jaringan ikat yang bentuknya berubah-ubah. Sel-sel jaringan ikat terspesialisasi untuk fagositosis, sehingga jaringan-jaringan ini giat memakan zat-zat buangan, sel-sel mati, dan bakteri. Makrofag terdapat didekat pembuluh darah.

5. Sel tiang

Sel tiang (mast cell) berfungsi menghasilkan heparin dan histamin. Heparin adalah suatu antikoagulan dari polasakarida. Histamin adalah suatu zat yang dibebaskan oleh degranulasi sel tiang sebagai reaksi terhadap antigen yang sesuai. Heparin berfungsi dalam pembekuan darah, sedangkan histamin berfungsi untuk meningkatkan permeabilitasan darah.

 Jaringan ikat disebut juga dengan jaringan penyokong. jaringan ikat terdiri dari berbagai jenis. Diantaranya sebagai berikut:

1. Jaringan Ikat Longgar

(6)

Jaringan ikat longgar di kulit membatasi dengan otot. Contohnya: mesenkim (pada embrio), mukoid (pada tali pusat), areolar (organ pada umumnya), lemak (jaringan subkutis), retikular (sumsum tulang dan limfonodus). Jaringan ikat padat atau sering disebut jaringan pengikat serabut putih (Campbell et al, 1999). 2. Jaringan Ikat Padat

Jaringan ikat padat/fibrous tersusun atas sel-sel yang jarang, serta mempunyai matriks yang banyak mengandung serabut kolagen. Jaringan ini membentuk tendon sebagai tempat perlekatan otot dengan tulang, dan ligamen sebagai tempat persendian tulang dengan tulang (Campbell et al, 1999).

C. Jaringan Tulang Rawan (Kartilago)

Bahan dasar jaringan tulang rawan mengandung suatu kompleks yaitu protein karbohidrat yang dikenal sebagai kondromukoid. Sel tulang rawan disebut kondrosit, berfungsi untuk mensintesis matriks. Tulang rawan pada anak-anak berkembang dari sel-sel mesenkim. Sel-sel mesenkim ini membentuk serat-serat dan matriks padat. Tiap –tiap sel mesenkim membentuk suatu lapisan matriks di sekelilingannya, sehingga terbungkus dalam ruang-ruang kecil yang disebut lakuna. Pada orang dewasa, jaringan tulang rawan berasal dari selaput tulang rawan (perikondrium). Jika tulang rawan terus tumbuh dan berkembang, jumlah matriks antar-selnya akan meningkat, sehingga mendorong sel-sel menjauh terpisah satu sama lain (Aryulina, 2004).

Kartilago adalah jaringan ikat yang membentuk material rangka yang fleksibel dan kuat, terdiri atas serabut kolgen yang tertanam di dalam matriks. Kartilago banyak ditemukan pada bagian ujung tulang keras, hidung, telinga, dan vertebrae (ruas-ruas tulang belakang). Jaringan rawan ini tersusun atas sel-sel pembentuk rawan (kartilago) dan matriks. Berdasarkan matriks penyusunnya, kartilago terdiri atas tiga macam yaitu:

1. Rawan Hialin

Matriks bawahnya putih kebiru-biruan, jernih dan transparan. Terdapat pada rangka embryo, ujung tulang iga, ujung tulang pipa, trakea, dan bronkus.

2. Rawan Elastin

(7)

Matriks sedikit, gelap dan keruh, mengandung banyak berkas serabut kolagen. Terdapat pada persambungan tulang kemaluan (simpisis pubis), antar ruas-ruas tulang belakang.

D. Jaringan Tulang

Jaringan tulang disusun oleh sel-sel tulang yang disebut osteosit. Osteosit dibentuk dari osteoblas. Osteoblas adalah sel yang berasal dari fibroblas dan ikut serta dalam pembentukan tulang. Unit dasar tulang disebut sistem Havers. Sistem Havers tersusun dari lamela, lakuna, kanalikuli, dan saluran Havers (Aryulina, 2004).

Lamela adalah lapisan konsentris matriks yang terdiri dari garam mineral dan serat kologen. Garam mineral berfungsi membuat tulang menjadi keras. Serat kologen berfungsi membuat tulang menjadi kuat. Lakuna adalah suatu ruang kecil di antara lamela yang di dalamnya mengandung osteosit. Kanalikuli adalah saluran yang berfungsi menyalurkan makanan dan mengeluarkan zat sisa (Aryulina, 2004).

Saluran Havers berisi pembuluh darah dan saraf. Di dalam saluran Havers terdapat saluran volkman, yaitu saluran yang menghubungkan dua saluran Havers. Tulang merupakan organ yang sangat keras, senyawa penyusunnya adalah kalsium klorida (CaCl2), kalsium fosfat (Ca2PO4), magnesium klorida (MgCl2), barium klorida (BaCl2), dan barium sulfat (BaSO4). Tulang berfungsi sebagai alat gerak, penyokong tubuh, tempat melekatnya otot, dan melindungi organ-organ yang lunak (Aryulina, 2004).

Berdasarkan strukturnya, tulang dibagi menjadi dua kelompok yaitu: 1. Jaringan Tulang Spons (Spongiosa)

Tulang spons adalah tulang yang memiliki rongga. Matriks berongga-rongga, berisi sum-sum merah, terdapat pada ujung-ujung tulang pipa, tulang pendek dan tulang pipih, berfungsi sebagai tempat memproduk sel darah merah.

2. Jaringan Tulang Kompak

(8)

E. Jaringan Darah

Darah adalah jaringan ikat yang tersusun sebagian besar cairan. Matriks darah disebut plasma, yang tersusun oleh air, garam mineral, dan protein terlarut. Sel darah merah dan putih tersuspensi di dalam plasma. Darah ini berfungsi utama dalam transpor substansi dari satu bagian tubuh ke bagian lain. Disamping itu, darah juga berperan dalam sistem kekebalan. Darah terdiri atas sel darah merah, sel darah putih, keeping-keping darah, dan plasma darah. Sel-sel darah meliputi sel darah merah atau eritrosit antara lain berperan dalam mengikat oksigen dan sel darah putih atau leukosit antara lain berperan dalam pertahanan tubuh. Keping-keping darah atau trombosit berperan dalam pembekuan darah. Plasma darah yakni berupa cairan yang didalamnya antara lain terdapat protein, glukosa, lemak, dan garam mineral (Campbell et al, 1999).

Eritrosit (sel darah merah) berbentuk seperti lempengan bikonkaf (cekung ganda) dengan diameter kurang lebih 8 µm. Eritrosit tidak memiliki inti sel (nukleus). Sitoplasma eritrosit mengandung protein yang disebut hemoglobin. Hemoglobin yang berkaitan dengan oksigen akan membentuk oksihemoglobin. Apabila kandungan oksigen suatu jaringan tubuh lebih rendah daripada kandungan oksigen di dalam paru-paru, oksihemoglobin akan pecah sehingga oksigen dibebaskan untuk digunakan dalam proses metabolisme sel. Hemoglobin juga berperan penting untuk mengangkut karbon dioksida dari jaringan ke paru-paru (Aryulina, 2004).

Leukosit (sel darah putih) memiliki sebuah nukleus dan tidak mengandung hemoglobin. Gerakan yang dilakukan leukosit adalah gerakan amuboid. Berdasarkan granula (butiran-butiran) dalam sitoplasmanya, leukosit terbagi menjadi dua jenis yaitu:

1. Granulosit merupakan leukosit yang memiliki protein granula di dalam sitoplasmanya. Granulosit menyusun 60 – 70% dari keseluruhan leukosit. Granulosit terdiri dari neutrofil, eosinofil, dan basofil.

2. Agranulosit merupakan leukosit yang tidak memiliki granula di dalam sitoplasmanya. Agranulosit terdiri dari limfosit dan monosit.

(9)

Plasma merupakan bagian darah yang cair serta mengandung larutan elektrolit dan protein. Protein plasma terdiri dari albumin, globulin, dan fibrinogen. Selain itu, plasma juga mengandung sejumlah bahan terlarut, seperti zat makanan, hormon, dan faktor-faktor pembeku darah (Aryulina, 2004).

F. Jaringan Limfa Atau Getah Bening

Getah bening adalah bagian dari darah yang keluar dari pembuluh darah. Jaringan getah bening terdiri atas bagian seluler berupa sel darah putih limfosit dan granulosit, dan cairan yang mengandung glukosa, lemak, dan garam mineral. Getah bening beredar ke seluruh tubuh melalui pembuluhnya. Pembuluh getah bening berada parallel dekat pembuluh vena. Fungsi jaringan limfa adalah untuk mengangkut cairan jaringan, protein, lemak, garam-garam mineral, dan zat-zat lain dari jaringan ke sistem pembuluh darah (Campbell et al, 1999).

G. Jaringan Lemak (Adiposa)

(10)

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Jaringan (tissue) adalah kumpulan sel-sel dengan struktur dan fungsi yang sama. Jenis jaringan yang berbeda memiliki struktur berbeda yang sesuai dengan fungsinya. Suatu jaringan disatukan oleh suatu matriks ekstraseluler lengket yang melapisi sel-sel itu atau menenun mereka bersama-sama menjadi suatu anyaman serat. Sesungguhnya istilah Jaringan (tissue) berasal dari bahasa Latin yang berarti “tenunan”.

Jaringan penunjang adalah sekumpulan sel khusus yang serupa bentuknya, besarnya dan pekerjaannya yang berfungsi menunjang dan menyokong berbagai susunan tubuh yang ada di sekitarnya. Jaringan penunjang meliputi: jaringan ikat, jaringan tulang rawan, jaringan tulang, jaringan darah, dan jaringan limfa atau getah bening.

B. Saran

(11)

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2017. Jaringan ikat. [online].

http:// www.sentra-edukasi.com/2017/18/jaringan-ikat.html . (Diakses pada tanggal 21 Oktober 2017).

Aryulina, Diah. 2004. Biologi 2 SMA dan MA untuk Kelas XI. Jakarta: Erlangga.

Campbell, N.A. 2003. Biologi Jilid II. Jakarta: Erlangga.

Campbell, Reece and Mitchell L. 1999. Biologi Edisi Kelima Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Referensi

Dokumen terkait

Pada uji heller, urin yang ditambahkan asam nitrat pekat, dapat diperoleh hasil pengamatan bahwa urin tersebut ketika dicampurkan dengan asam nitrat pekat tidak terbentuk cincin

Berdasarkan beberapa pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar siswa merupakan kegiatan pembelajaran yang dilakukan siswa selama proses

Even there was a tendency that communicative students dominate the quantity of interaction in their speaking especially in time of speaking but this research also

Jadi hal tersebut dapat terjadi bisa juga dari lingkungan keluarga atau orang tua yang kurang perhatian dengan anaknya, sebagai orang tua wajib memberikan

Agen resmi, distributor Resmi, Reseller, Dropshipper, penyuplai, Sub‐Pabrik dari Cv.Surga Bisnis ﴾Surga Pewangi Laundry﴿.. peroleh Benefit profit bisnis dengan cara bergabung

Propolis dengan dosis 0,75 ml memberikan proteksi terhadap nekrosis dan degenerasi melemak pada ginjal tikus putih jantan yang diberikan parasetamol dosis tinggi yang

Secara keseluruhan berdasarkan hasil penelitian, dengan nilai R 2 sebesar 0,973 maka shopping lifestyle, fashion involvement, pre-decision stage, dan post-decision stage

Hasil pengujian hipotesis kedua yang menguji pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Intellectual Capital Disclosure mengungkapkan bahwa Kinerja Keuangan tidak berpengaruh