commit to user
TUGAS AKHIR
SOLO PET CENTER
WADAH PELAYANAN HEWAN PELIHARAAN DI SURAKARTA
Diajukan Sebagai Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Teknik
Program Studi Arsitektur Jurusan Arsitektur
Fakultas Teknik
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Disusun oleh :
FRANSISCA AMALIA L I 0207013
Pembimbing :
Ir. MUSYAWAROH, MT.
AMIN SUMADYO, ST. MT
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
commit to user ABSTRAKSI
SOLO PET CENTER
Wadah Pelayanan Hewan Peliharaan di Surakarta
Solo Pet Center, Wadah Pelayanan hewan peliharaan di Surakarta adalah sebagai pusat kegiatan pelayanan kesehatan bagi hewan peliharaan dan juga sebagai pusat
informasi, tempat rekreasi, penyedia kebutuhan hewan peliharaan, serta tempat
berinteraksi antara sesama pecinta hewan yang berlokasi di surakarta.
Solo Pet Center hadir sebagai solusi untuk mengatasi kesulitan-kesulitan yang
dihadapi para pecinta pet. Solo Pet Center memiliki berbagai macam fasilitas yang
berada dalam satu lokasi.
Konsep “one stop service” dipakai sebagai salah satu usaha untuk memberikan kemudahan bagi para pecinta pet dalam merawat hewan kesayangan mereka. Pecinta pet
dapat memberikan waktu lebih untuk merawat hewan kesayangan mereka di Solo Pet
Center. Lokasinya juga cukup strategis, mudah diakses, dan diintegrasikan dengan pasar
burung Depok dan Pasar Ikan hias yang sedang dibangun oleh Pemerintah Kota Solo
yang juga berlokasi di Depok, Balaikambang, sehingga fasilitas-fasilitas yang ada
diharapkan dapat saling melengkapi antara yang satu dengan yang lain.
Solo Pet Center ini juga hadir sebagai respon terhadap ketidaktahuan masyarakat tata
cara merawat hewan peliharaan mereka dengan baik dan benar, dan ketidakpedulian
masyarakat terhadap hewan yang berada di sekitar lingkungan mereka. Solo Pet Center
hadir untuk mensosialisasikan pentingnya peranan hewan peliharaan di sekitar
masyarakat karena hewan peliharaanpun bisa memberikan banyak keuntungan bagi
pemiliknya.
Fransisca Amalia L
Arsitektur
commit to user ABSTRACT
SOLO PET CENTER
Container Services Pet Center in Surakarta
Solo Pet Center, Service Containers pets in Surakarta is a center of health care for pets
as well as information centers, recreation areas, a provider of pet needs, as well as a place to
interact among fellow animal lovers located in surakarta.
Solo Pet Center is present as a solution to overcome the difficulties faced by pet
lovers. Solo Pet Center has a wide range of facilities that are in one location.
The concept of "one stop service" is used as one effort to provide convenience for pet
lovers in caring for their pets. Pet lovers can give more time to care for their pets in the Solo
Pet Center. The location is quite strategic, easily accessible, and integrated with Depok bird
market and ornamental fish market which is being built by the City Government of Solo is
also located in Depok, Balaikambang, so the facilities are expected to complement each other
from each other.
Solo Pet Center also comes as a response to public ignorance of the procedures take
care of their pets properly, and public indifference to the animals around their environment.
Solo Pet Center is present to promote the important role of pets in the surrounding
community because peliharaanpun animals can provide many advantages for the owner.
Fransisca Amalia L
Architecture
commit to user
DAFTAR ISI
Halaman Judul ... i
Lembar Pengesahan ... ii
Kata Pengantar ... iii
Ucapan Terima Kasih ... iv
Daftar Isi ... vi
Daftar Gambar ... x
Daftar Tabel ... xiv
Daftar Bagan ... xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Judul ...
B. Pengertian Judul ...
C. Latar Belakang ...
D. Permasalahan dan Persoalan ...
1. Permasalahan ...
2. Persoalan ...
E. Tujuan dan Sasaran ...
1. Tujuan ...
2. Sasaran ...
F. Lingkup dan Batasan Pembahasan ...
1. Lingkup Pembahasan ...
2. Batasan Pembahasan ...
G. Metode dan Sistematika Pembahasan ...
1. Metode Pembahasan ...
2. Sistematika Pembahasan ...
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pet Center ...
1. Kajian Hewan Peliharaan (pet) ...
commit to user
ii 3. Preseden Pet Center ...
B. Pelayanan Pemeliharaan Pet ...
1. Pengertian Pelayanan Pemeliharaan Pet ...
2. Aktivitas Pelayanan Pemeliharaan Pet ...
3. Pelaku Pelayanan Pemeliharaan Pet...
C. Karakter dan Perilaku Pet...
BAB III TINJAUAN KOTA SURAKARTA
A. Tinjauan Kota Surakarta ...
B. Tinjauan Khusus Pet Center di Surakarta ...
1. Pet di Surakarta ...
2. Pelayanan Pet di Surakarta ...
3. Potensi Pemanfaatan Pet Center Sebagai Wadah Pelayanan Terhadap
Hewan Peliharaan ...
BAB IV ANALISIS PENDEKATAN KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
A. Analisis Pendekatan Konsep Perencanaan ...
1. Pemahaman ...
2. Tujuan dan Fungsi ...
3. Visi dan Misi ...
4. Sasaran dan Skala Pelayanan ...
5. Status kepemilikan ...
6. Status Pengelolaan ...
7. Struktur organisasi ...
8. Pelayanan Pet yang Diwadahi ...
a. Solo Pet Center sebagai Wadah Perawatan dan Perdagangan Hewan
Peliharaan Beserta Kelengkapannya di Surakarta ...
b. Solo Pet Center sebagai Wadah Penyampaian Informasi dan
Sosialisasi tentang Hewan Peliharaan di Surakarta ...
c. Solo Pet Center sebagai Wadah Pendidikan dan Rekreasi di
commit to user
iii d. Solo Pet Center sebagai Wadah Interaksi dan Komunikasi
Antarsesama Pecinta Hewan di Surakarta ...
B. Analisis Pendekatan Konsep Perancangan...
1. Analisa Peruangan Solo Pet Center ...
a. Pelaku, Jenis, dan Pengelompokan Kegiatan ...
b. Analisis Kebutuhan Ruang Solo Pet Center ...
c. Analisis Besaran Ruang Solo Pet Center ...
d. Analisis Pola Hubungan Ruang Solo Pet Center ...
2. Analisis Persyaratan Khusus Ruang ...
3. Analisis Site ...
a. Penentuan Lokasi dan Site ...
b. Analisis Pencapaian Site ...
c. Analisis Sirkulasi Site ...
d. Analisis Kebisingan ...
e. Analisis View dan Orientasi bangunan ...
f. Analisis Zoning Site ...
4. Analisa Tampilan Bangunan ...
a. Pendekatan konsep dasar (filosofi) ...
b. Pendekatan Bentuk Dasar Massa Bangunan ...
c. Pendekatan ekspresi dan tampilan bangunan ...
5. Analisa Struktur ...
6. Analisa Utilitas ...
BAB V KONSEP PERANCANGAN
A. Konsep Peruangan Solo Pet Center ...
1. Pengelompokkan zona ruang kegiatan ...
2. Jenis dan besaran ruang Solo Pet Center ...
3. Konsep organisasi ruang Solo Pet Center ...
B. Persyaratan khusus ruang ...
C. Konsep Site ...
1. Lokasi Dan Site ...
commit to user
iv 3. Konsep Penataan Massa Pada Site ...
4. Konsep Sirkulasi ...
D. Konsep Tampilan Bangunan ...
1. Konsep bentuk Dinamis dan Atraktif ...
2. Konsep Penampilan Fasade Bangunan ...
E. Konsep Struktur ...
F. Konsep Utilitas ...
DAFTAR PUSTAKA ...
commit to user
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Kucing Mainecoon ...
Gambar 2.2. Kucing persia ...
Gambar 2.3. Berbagai jenis anjing peliharaan ...
Gambar 2.4. Hamster ...
Gambar 2.5. Kelinci dan pemiliknya ...
Gambar 2.6. Kelinci ...
Gambar 2.7. Ular ...
Gambar 2.8. Ular sanca ...
Gambar 2.9. Ular pelangi ...
Gambar 2.10. Ular Candoia ...
Gambar 2.11. Kura-kura ...
Gambar 2.12. Iguana ...
Gambar 2.13. Berbagai jenis burung ...
Gambar 2.14. Berbagai jenis ikan ...
Gambar 2.15. Anak lelaki dan anjingnya ...
Gambar 2.16 . Kucing dan mainan...
Gambar 2.17. Penyandang cacat yang sedang berkuda ...
Gambar 2.18. Kasih sayang antara pet dan majikan ...
Gambar 2.19. Pemeriksaan tekanan darah ...
Gambar 2.20. Penderita penyakit jantung dan anjingnya ...
Gambar 2.21. Anjing dan pemiliknya yang sedang jalan-jalan ...
Gambar 2.22. Penderita parkinson dan anjingnya ...
Gambar 2.23. Toko perlengkapan dan kebutuhan sehari-hari pet ...
Gambar 2.24. Ruang operasi ...
Gambar 2.25. Ruang pembiakan ...
Gambar 2.26. Ruang grooming ...
Gambar 2.27. Taman berlatih anjing...
Gambar 2.28. Grange Pet Center ...
Gambar 2.29. Las Gaviotas Pet Hotel ...
commit to user
Gambar 2.49. Anjing dan kebiasaan-kebiasaannya ...
Gambar 2.50. Area bermain hamster ...
Gambar 2.51. Kandang hamster ...
Gambar 2.52. Kelinci dan kucing ...
Gambar 2.53. Kelinci yang sedang melompat-lompat ...
commit to user
Gambar 3.12. Klinik Hewan milik Dinas Peternakan Surakarta ...
Gambar 3.13. Kawatan Pet Shop ...
Gambar 3.19. Lapangan kontes burung, Balekambang ...
Gambar 3.20. Proyek Taman pasar ikan hias ...
Gambar 4.11. Sirkulasi kendaraan dan pejalan kaki pada site ...
Gambar 4.12. Sirkulasi dalam site ...
Gambar 4.13. Analisa kebisingan site ...
Gambar 4.14. Hasil Analisa kebisingan site ...
commit to user
viii Gambar 4.16. Hasil Analisa view dan orientasi site ...
Gambar 4.17. Zoning horizontal ...
Gambar 4.18. Zoning vertikal ...
Gambar 4.19. Perilaku pet dan interaksinya dengan manusia ...
Gambar 4.20. Bentuk segiempat ...
Gambar 4.21. Bentuk segitiga ...
Gambar 4.22. Bentuk lingkaran ...
Gambar 4.23. Analisa bentuk dasar massa bangunan ...
Gambar 4.24. Kombinasi garis horizontal, vertikal, dan diagonal...
Gambar 4.25. Ilustrasi pandangan mata terhadap bidang masif dan transparan ...
Gambar 4.26. Ilustrasi permainan ritme dan repetisi ...
Gambar 4.27. Pemilihan warna untuk eksterior ...
Gambar 4.28. Pemilihan warna untuk interior ...
Gambar 4.29. Pondasi terpilih, footplate dan menerus ...
Gambar 4.30. Kombinasi upper struktur terpilih ...
Gambar 5.1. contoh ventilasi pada ruang-khusus hewan ...
Gambar 5.2. sofa kulit dan kursi kayu ...
Gambar 5.3. kandang kucing dan peralatannya ...
Gambar 5.4. kandang anjing ...
Gambar 5.5. Lokasi Site ...
Gambar 5.6. Site ...
Gambar 5.7. Kondisi site eksisting ...
Gambar 5.8. penataan massa pada site ...
Gambar 5.9. Konsep sirkulasi ...
Gambar 5.10. Konsep bentuk atraktif dinamis dan ikon ...
Gambar 5.11. konsep fasade, permainan garis, bidang padat rongga, dan ikon ...
Gambar 5.12. dimensi pondasi batukali menerus dan footplate ...
Gambar 5.13. modul struktur Solo pet Center ...
commit to user
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Perkembangan potensi – potensi Kota Solo dalam Skala Pelayanan ...
Tabel 4.1. Kebutuhan ruang perawatan dan perdagangan ...
Tabel 4.2. Kebutuhan ruang edukasi dan penyampaian informasi ...
Tabel 4.3. Kebutuhan ruang rekreasidan Interaksi ...
Tabel 4.4. Kebutuhan ruang Pengelolaan pusat ...
Tabel 4.5. Kebutuhan ruang servis ...
Tabel 4.6. perhitungan luas kelompok ruang perawatan dan perdagangan ...
Tabel 4.7. perhitungan luas kelompok ruang edukasi dan informasi ...
Tabel 4.8. perhitungan luas kelompok ruang rekreasi dan interaksi ...
Tabel 4.9. perhitungan luas kelompok ruang Pengelolaan pusat ...
Tabel 4.10. perhitungan luas kelompok ruang servis ...
Tabel 4.11. perhitungan total kebutuhan luas ruang ...
Tabel 4.12. Penilaian terhadap masing-masing site ...
Tabel 4.13. Analisa pencapaian site ...
Tabel 4.14. Analisa zoning site ...
Tabel 4.15. Analisa perletakan ruang di lantai dasar ...
Tabel 4.16. Analisa pemilihan substruktur ...
Tabel 5.1. Jenis dan besaran ruang perawatan dan perdagangan ...
Tabel 5.2. Jenis dan besaran ruang penyampaian informasi dan sosialisasi ...
Tabel 5.3. Jenis dan besaran ruang pendidikan dan rekreasi ...
Tabel 5.4. Jenis dan besaran ruang Interaksi dan komunikasi ...
Tabel 5.5. Jenis dan besaran ruang Pengelolaan pusat ...
Tabel 5.6. Jenis dan besaran ruang penunjang ...
commit to user
x
DAFTAR SKEMA
Skema 2.1. Pola kegiatan pet dan pemiliknya...
Skema 2.2. Pola kegiatan pengunjung ...
Skema 2.3. Pola kegiatan tenaga medis ...
Skema 2.4. Pola kegiatan pengelola ...
Skema 2.5. Pola kegiatan servis ...
Skema 4.1. Struktur organisasi Solo Pet Center ...
Skema 4.2. Alur kegiatan pelayanan kesehatan pet dan pemiliknya ...
Skema 4.3. Alur kegiatan pelayanan kesehatan tenaga medis ...
Skema 4.4. Alur kegiatan perawatan nonmedis pet dan pemiliknya ...
Skema 4.5. Alur kegiatan perawatan nonmedis pakar grooming...
Skema 4.6. Alur kegiatan penitipan pet, pet dan pemiliknya...
Skema 4.7. Alur kegiatan penitipan pet, perawat hewan ...
Skema 4.8. Alur kegiatan pembiakan pet, pet dan pemiliknya ...
Skema 4.9. Alur kegiatan pembiakan pet, pemancak/breeder ... Skema 4.10. Alur kegiatan pembiakan pet, perawat hewan ...
Skema 4.11. Alur kegiatan jual beli pet, pengunjung ...
Skema 4.12. Alur kegiatan jual beli pet, penjual ...
Skema 4.13. Alur kegiatan jual beli kebutuhan sehari-hari pet, pengunjung ...
Skema 4.14. Alur kegiatan jual beli kebutuhan sehari-hari pet, penjual ...
Skema 4.15. Alur kegiatan penyuluhan/seminar, pakar pet ...
Skema 4.16. Alur kegiatan pengunjung penyuluhan/seminar ...
Skema 4.17. Alur kegiatan pengelola penyuluhan/seminar ...
Skema 4.18. Alur kegiatan pengelola display panel/replika ...
Skema 4.19. Alur kegiatan pengunjung display panel/replika ...
Skema 4.20. Alur kegiatan pengelola perpustakaan ...
Skema 4.21. Alur kegiatan pengunjung perpustakaan ...
Skema 4.22. Alur kegiatan pengunjung pameran pet ...
Skema 4.23. Alur kegiatan peserta pameran pet ...
Skema 4.24. Alur kegiatan pengelola pameran pet ...
commit to user
xi Skema 4.26. Alur kegiatan peserta kontes pet ...
Skema 4.27. Alur kegiatan pengelola kontes pet ...
Skema 4.28. Alur kegiatan pengunjung interaksi dan komunikasi ...
Skema 4.29. Alur kegiatan pengelola interaksi dan komunikasi ...
Skema 4.30. Alur kegiatan pengelolaan pusat ...
Skema 4.31. Alur kegiatan servis ...
Skema 4.32. Pola hubungan ruang makro ...
Skema 4.33. Pola hubungan kelompok ruang perawatan dan perdagangan ...
Skema 4.34. Pola hubungan kelompok ruang edukasi dan penyampaian informasi ...
Skema 4.35. Pola hubungan kelompok ruang rekreasi dan interaksi ...
Skema 4.36. Pola hubungan kelompok ruang pengelolaan...
Skema 4.37. Pola hubungan kelompok ruang servis ...
Skema 4.38. Analisa Sistem penyediaan listrik ...
Skema 4.39. Analisa Sistem distribusi air bersih ...
Skema 4.40. Analisa Sistem air kotor dan hujan ...
Skema 4.41. Analisa Sistem pengolahan IPAL ...
Skema 4.42. Analisa Sistem pengelolaan sampah ...
Skema 5.1. Organisasi ruang ...
Skema 5.2. Sistem penyediaan listrik ...
Skema 5.3. Sistem pengamanan kebakaran ...
Skema 5.4. Sistem komunikasi ...
Skema 5.5. Sistem penangkal petir ...
Skema 5.6. Sistem distribusi air bersih ...
Skema 5.7. Sistem air kotor ...
Skema 5.8. Sistem pengolahan IPAL ...
commit to user
xii
DAFTAR PUSTAKA
Ching, F.D.K, 1980, Architecture : Form, Space and Order, New York: Van Nostrand Reinhold Company
De Chiara, Joseph,. 1973, Time Saver Standart For Building Type, New York: McGraw Hill Book Company
Departemen Pendidikan dan Kebudayan, 1994, Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi kedua, Jakarta: Balai Pustaka
Dinas Tata Kota Surakarta, 1993, RTRW/RDTRK Kota Surakarta 1993-2013, Surakarta.
Hunt, William D, 1960, Hospital, Clinic and Health Centre, New York: McGraw Hill Book Company
Lippsmeier, G, 1994, Bangunan Tropis, Jakarta: Erlangga
Marti, Manuel Jr, 1988, Space Operational Analysis Jilid 1&2, Intermatra,
Bandung
Mills, Edward D, 1978, Building for Health, Welfare and Religion, London: Newness, Butenworth
Neufert, Ernst, 1997, Data Arsitek jilid 1 dan 2, Jakarta: Erlangga O. H. Koeningsberger, 1973, Manual Of Tropical Housing and Building
Mangunwijaya, Y. B, 1998, Fisika Bangunan
Setya G, Rudy, 2004, Semarang Dog Centre, Arsitektur UNIKA Snyder, J.C. Catanese, A.J, 1985, Pengantar Arsitektur, Surabaya
__________, 1983, Our World Encyclopedia, London: Macmillan Education Ltd
Utami, Estri, 2005, Pet and Horticulture Centre di Yogyakarta, TA JUTA UGM
Sunggana Soetrisno, 2008, Iguana, diakses dari http://crockeeper.multiply.
com/journal/item/1, tanggal 25 Februari 2011, pukul 16:19 WIB
Aji Rachmat Purwanto, 2009, Perilaku Ular, diakses dari http://sioux
commit to user
xiii Anne Ahira, 2007, Jenis Ular Peliharaan, diakses dari http://www.anneahira.
com/jenis-ular-peliharaan.htm, tanggal 25 Februari 2011 pukul 16.31
WIB
Annisa Budhi, 2010, Perilaku Binatang, diakses dari http://blog.student.uny.
ac.id/pelangilova/2010/10/11/perilaku-binatang/, tanggal 14 Februari
2011 pukul 19.03 WIB
Duto Sri Cahyono, 2008, Ular, diakses dari http://omkicau.com/hobi-lain/
ular/, tanggal 25 Februari 2011 pukul 17.03 WIB
Foster and Smith, 1997, interaction of human and pet, diakses dari www.peteducation.com, tanggal 2 Oktober 2010 pukul 21.05 WIB
The Dictionary.com team, 2010, pet, diakses dari www.reference.com, tanggal 2 Oktober 2010 pukul 19.05 WIB
Allen. G.E, 2006, Animal, Microsoft Encarta Reference Library, Microsoft _________, 2010, kucing, diakses dari http://id.wikipedia.org/wiki/Kucing,
tanggal 10 Oktober 2010 pukul 21.28 WIB
_________, 2010, Anjing, diakses dari http://id.wikipedia.org/wiki/anjing,
tanggal 10 Oktober 2010 pukul 21.40 WIB
_________, 2010, kura-kura, diakses dari
http://id.wikipedia.org/wiki/Kura-kura, tanggal 10 Oktober 2010 pukul 22.08 WIB
_________, 2010, kelinci, diakses dari http://id.wikipedia.org/wiki/Kelinci,
tanggal 10 Oktober 2010 pukul 22.17 WIB
_________, 2010, hamster, diakses dari http://id.wikipedia.org/wiki/Hamster,
tanggal 10 Oktober 2010 pukul 22.21 WIB
_________, 2010, ikan, diakses dari http://id.wikipedia.org/wiki/ikan, tanggal
commit to user
xiv
commit to user
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Judul
Solo Pet Center, Wadah Pelayanan hewan peliharaan di Surakarta
B. Pengertian Judul
Pet Center adalah suatu bangunan yang berfungsi sebagai pusat kegiatan
pelayanan kesehatan bagi hewan peliharaan. Selain itu juga berfungsi sebagai
pusat informasi, tempat rekreasi, penyedia kebutuhan hewan peliharaan, dan
juga sebagai tempat berinteraksi antara sesama pecinta hewan.
Hewan Peliharaan adalah hewan jinak, sebagai contoh kucing atau
anjing, dipelihara sebagai teman, diperlakukan dengan cinta dan kasih
sayang. Hewan kesayangan atau hewan pendamping merupakan hewan yang
dipelihara oleh manusia untuk dijadikan sebagai teman atau kesenangan.
Sebagian dari hewan tersebut dipelihara karena memiliki karakteristik
ataupun karena keindahannya. (The Dictionary.com team, 2010)
Surakarta adalah salah satu kota penting dan terbesar kedua di Jawa
Tengah. Berpenduduk sekitar 500.000 jiwa (Tim Penyusun Kamus Pusat
Bahasa, 1994), yang direncanakan sebagai lokasi bangunan Solo Pet Center.
Secara keseluruhan dapat diartikan bahwa Solo Pet Center, Wadah Pelayanan hewan peliharaan di Surakarta adalah sebagai pusat kegiatan
pelayanan kesehatan bagi hewan peliharaan dan juga sebagai pusat informasi,
tempat rekreasi, penyedia kebutuhan hewan peliharaan, serta tempat
berinteraksi antara sesama pecinta hewan yang berlokasi di surakarta.
Fasilitas pelayanan hewan peliharaan yang ada di Kota Surakarta saat ini
kurang memadai dan terpisah-pisah antara yang satu dengan yang lain.
Akibatnya, para pecinta pet seringkali merasa tidak punya waktu ataupun
malas pergi ke tempat-tempat tersebut untuk merawat hewan kesayangan
mereka. Untuk mengatasi hal tersebut, Solo Pet Center hadir sebagai solusi
untuk mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi para pecinta pet. Solo Pet
commit to user
2 Konsep “one stop service” dipakai sebagai salah satu usaha untuk memberikan kemudahan bagi para pecinta pet dalam merawat hewan
kesayangan mereka. Pecinta pet dapat memberikan waktu lebih untuk
merawat hewan kesayangan mereka di Solo Pet Center. Lokasinya juga cukup
strategis, mudah diakses, dan diintegrasikan dengan pasar burung Depok dan
Pasar Ikan hias yang sedang dibangun oleh Pemerintah Kota Solo yang juga
berlokasi di Depok, Balaikambang, sehingga fasilitas-fasilitas yang ada
diharapkan dapat saling melengkapi antara yang satu dengan yang lain.
Solo Pet Center ini juga hadir sebagai respon terhadap ketidaktahuan
masyarakat tata cara merawat hewan peliharaan mereka dengan baik dan
benar, dan ketidakpedulian masyarakat terhadap hewan yang berada di sekitar
lingkungan mereka. Solo Pet Center hadir untuk mensosialisasikan pentingnya
peranan hewan peliharaan di sekitar masyarakat karena hewan peliharaanpun
bisa memberikan banyak keuntungan bagi pemiliknya.
C. Latar Belakang
1. Kebutuhan Kesehatan Pet
Berinteraksi dengan hewan peliharaan merupakan hal yang
menyenangkan. Pet adalah guru dan penyembuh dengan bakat yang luar biasa. Banyak cara dilakukan untuk menjelaskan cara hewan membantu
manusia. Hal ini termasuk pet theraphy, pet facilitated theraphy, atau
animal-assisted theraphy (Foster and Smith, 1997). Pet dapat membantu manusia baik manusia normal atau manusia dengan kekurangan fisik,
mental dan emosi.
Kesehatan merupakan salah satu faktor paling penting dalam hidup
setiap makhluk ciptaan Tuhan. Karena jika kita tidak sehat, maka akan
sulit bagi kita untuk melakukan berbagai aktivitas sepanjang hari. Tidak
hanya manusia, tetapi juga hewan. Seperti yang kita ketahui, hewan
merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang lain yang bisa bergerak serta
memiliki insting yang membantu mereka untuk menghadapi berbagai
commit to user
3 Bagi para pecinta hewan, memiliki hewan peliharaan yang sehat
merupakan suatu kepuasan tersendiri. Untuk memenuhi kesehatan hewan
peliharaannya, mereka membutuhkan tempat-tempat perawatan dan
memelihara kesehatan yang lengkap dan mudah.
Seperti manusia, hewan juga merupakan makhluk yang atraktif dan
dinamis. Hal ini menyebabkan setiap hewan memiliki karakteristik yang
berbeda-beda. Untuk tetap bisa merawat hewan kesayangan dengan baik,
para pecinta hewan peliharaan akan selalu mencari tahu berita terbaru yang
berhubungan dengan peliharaan mereka. Oleh karena itu, mereka
membutuhkan wadah khusus untuk bertemu dan berkumpul sehingga
menyulitkan bagi para pecinta hewan untuk saling berinteraksi,
berkomunikasi, dan sharing tentang pengalaman mereka dalam memelihara hewan kesayangan masing-masing.
2. Eksistensi Pet di Surakarta
a) Jenis Pet yang hidup di Surakarta
Kota Solo, yang terletak di daerah beriklim tropis, memiliki jenis
hewan yang beranekaragam, termasuk hewan peliharaan (pet).
Kondisi iklim tropis kota Solo ini memungkinkan semua jenis pet
dapat hidup di kota tersebut. Namun tidak semua jenis pet digemari
oleh masyarakat kota Solo. Jenis pet yang digemari masyarakat adalah
anjing, kucing, small pet (dengan kategori kelinci,hamster,dan reptil),
ikan, dan burung. (drh.Bambang Irawan, 2010)
b) Keberadaan pecinta Pet di Surakarta
Menurut hasil wawancara dengan drh. Bambang Irawan serta dari
pengamatan langsung di lapangan, banyak masyarakat Kota Solo
yang merupakan pecinta hewan. Hal ini dapat dilihat dari kuantitas
masyarakat yang berkunjung ke klinik dan pet shop milik
drh.Bambang yang terletak di Jl. KH. Ahmad Dahlan, Keprabon, yang
mencapai jumlah rata-rata 30 orang dalam sehari dengan hewan yang
commit to user
4 Hal yang serupa juga ditemui di klinik dan pet shop di Kawatan.
Rata-rata pengunjung perhari di sini bisa mencapai 30 orang perhari.
Kegiatan yang dilakukan oleh pengunjung di sini bervariasi, ada yang
hanya membeli barang-barang kebutuhan hewan peliharaan,
memandikan dan merawat hewan, memeriksa hewan yang sakit, dan
sebagainya.
3. Kondisi Pelayanan Pet di Surakarta
Tempat-tempat yang mewadahi kegiatan pelayanan hewan peliharaan
di Surakarta rata-rata masih terpisah-pisah, dan biasanya kurang lengkap,
sehingga merepotkan para pecinta hewan dalam merawat dan memelihara
hewan kesayangan mereka.
Berikut kondisi pelayanan Hewan peliharaan di Surakarta:
a) Tempat Penjualan Hewan
Tempat penjualan hewan di Surakarta berupa pasar tradisional
yang sebagian besar hanya menjual berbagai jenis burung dan ikan
saja, yaitu Pasar Depok dan Pasar Gedhe. Di Surakarta belum ada
tempat khusus yang menjual hewan peliharaan lain seperti anjing dan
kucing sehingga para pecinta hewan-hewan tersebut kesulitan mencari
hewan yang mereka inginkan.
b) Tempat Pelayanan Kesehatan
Pelayanan kesehatan pet di Surakarta tergolong sudah relatif
lengkap. Dengan fasilitas-fasilitas yang dimiliki, klinik-klinik hewan
yang ada di Surakarta sudah mampu memenuhi kebutuhan kesehatan
hewan. Klinik hewan yang ada di Surakarta antara lain Klinik Hewan
Keprabon yang berlokasi di Jl. Ahmad Dahlan, Klinik Hewan Gelatik
yang berlokasi di Solo Baru dan Klinik Hewan Kawatan.
Namun, untuk dapat memelihara hewan kesayangannya dengan
baik, para pecinta pet membutuhkan informasi dan edukasi tentang
cara merawat hewan peliharaan dengan baik dan benar. Hal tersebut
dapat diperoleh dari pakar/ ahli dengan cara konsultasi dan
commit to user
5 cara sharing atau bertukar pengalaman. Oleh karena itu, di Surakarta
perlu disediakan wadah untuk menampung kegiatan-kegiatan
tersebut.
c) Tempat jual beli kebutuhan serta perlengkapan hewan
Di Surakarta belum terdapat Pet Shop yang menjual hewan peliharaan. Rata-rata hanya berjualan kebutuhan sehari-hari dan
perlengkapan hewan saja. Letaknya ada yang satu lokasi dengan klinik
hewan, ada pula yang berdiri sendiri.
Terdapat 8 Pet Shop di Surakarta antara lain Kawatan Pet shop, Dody Pet Shop, Golden pet shop, dan sebagainya.
d) Tempat Pembiakan Hewan
Di Surakarta belum terdapat wadah khusus untuk tempat
pembiakan hewan. Biasanya pemancak (breeder) melakukan pembiakan di rumah masing-masing dan penyebaran informasinya
hanya dari mulut ke mulut atau memasang iklan di klinik-klinik dan
pet shop.
Belum tersedianya wadah khusus untuk penjualan hewan kucing
dan anjing menyulitkan para pemancak hewan-hewan tersebut dalam
memasarkan hasil pembiakannya. Oleh karena itu di Surakarta
dibutuhkan wadah penjualan hewan yang diintegrasikan dengan
wadah pembiakan sehingga dapat memudahkan para pemancak untuk
memasarkan hasil pembiakannya. Selain itu para pembeli juga dapat
dengan leluasa memilih hewan yang mereka inginkan.
e) Tempat Pameran dan Kontes Hewan
Di Surakarta, berbagai ajang pameran maupun perlombaan untuk
hewan peliharaan setiap tahunnya diadakan di beberapa lokasi.
Kegiatan kontes yang sering diadakan di Surakarta antara lain Solo
Dogs Gathering dan kontes burung.
Namun kegiatan tersebut belum terwadahi dengan baik. Hanya
kegiatan kontes burung saja yang telah memiliki lapangan khusus,
sedangkan untuk hewan-hewan lain belum memiliki wadah khusus.
commit to user
6 dinikmati oleh para pecinta hewan saja, sedangkan masyarakat umum
yang tidak tahu menahu adanya kegiatan tersebut tidak dapat
menikmati.
4. Potensi Pet Center di Surakarta
a) Program Pemerintah Kota Surakarta
Geliat pertumbuhan dan pembangunan kota Surakarta seakan
memang tidak pernah henti. Di berbagai daerah dibangun sebuah
tempat yang memiliki manfaat besar dan berdampak positif bagi
masyarakat Surakarta. Salah satunya adalah rencana Pemerintah Kota
(pemkot) Solo yang akan membangun Taman Pasar Ikan, dimana
tempat ini berlokasi di Pasar Ikan Balekambang. Menurut rencana,
taman tersebut nantinya berkonsep sebuah kawasan yang bersinergi
dengan Taman Balekambang dan Pasar Burung Depok.
Konsep Taman Pasar Ikan tersebut akan ditunjang dengan
fasilitas seperti taman yang memiliki koleksi jenis ikan yang
bervariasi, pasar ikan, tempat hiburan, serta restoran ikan di dalamnya.
Sementara tujuan dibangunnya Taman Pasar Ikan adalah sebagai cara
mendorong masyarakat lebih gemar mengkonsumsi ikan. (Ekayanti,
W, 2010)
Program Pemerintah tersebut sangat menunjang pembangunan
Solo Pet Center yang direncanakan berada satu lokasi dengan Taman
Pasar Ikan, Taman Balekambang, dan Pasar Burung Depok.
Keberadaan tempat-tempat pelayanan hewan tersebut di satu lokasi
diharapkan dapat saling menunjang dan saling melengkapi antara satu
dengan yang lainnya, serta dapat mendukung kelancaran aktivitas di
dalamnya.
b) Kebutuhan akan pelayanan pemeliharaan pet yang lengkap dan mudah
Pelayanan terhadap pet yang ada di Surakarta sekarang hanya
commit to user
7 menyulitkan pemilik hewan dalam memberikan apa saja yang
dibutuhkan oleh hewan kesayangannya. Selain itu belum tersedia
wadah khusus bagi para pecinta hewan untuk bertemu dan berkumpul
sehingga menyulitkan bagi para pecinta hewan untuk saling
berinteraksi, berkomunikasi, dan sharing tentang pengalaman mereka dalam memelihara hewan kesayangan masing-masing.
Dari kenyataan yang telah dipaparkan di atas, maka Surakarta
membutuhkan suatu wadah yang menampung semua aktifitas
berhubungan dengan hewan peliharaan yaitu suatu pet center, yang mendukung semua aktivitas di dalamnya dan mampu memberikan
pelayanan kesehatan yang lengkap bagi hewan.
D. Permasalahan dan Persoalan 1. Permasalahan
Kesimpulan latar belakang dan fenomena yang ada di Surakarta:
• Banyaknya masyarakat pecinta hewan di Surakarta ( jumlah pecinta hewan yang berkunjung ke klinik hewan mencapai 30 orang perhari
sampel: Klinik kawatan dan keprabon)
• Pelayanan pemeliharaan hewan peliharaan (pet) di Kota Solo masih terpisah- pisah sehingga merepotkan para pecinta hewan dalam
merawat dan memelihara hewan kesayangan mereka.
• Pelayanan jual-beli hewan masih belum lengkap. Yang telah terwadahi hanya penjualan burung dan ikan saja, sedangkan belum
tersedia wadah untuk jual beli kucing dan anjing sehingga para
pemancak tidak memiliki tempat untuk memasarkan hasil
pancakannya.
• Belum terdapat sarana edukasi dan informasi tentang hewan peliharaan di Surakarta
• Belum tersedia wadah bagi para pecinta hewan untuk saling bertemu dan berinteraksi
Berdasarkan latar belakang dan fenomena diatas, maka muncul
commit to user
8 dapat menampung semua aktifitas pelayanan yang berhubungan dengan
hewan kesayangan yaitu pet center, yang mendukung semua aktivitas di dalamnya dan mampu memberikan pelayanan kesehatan dan perawatan
yang lengkap bagi hewan.
2. Persoalan
a. Bagaimana rumusan konsep jenis kegiatan, pola kegiatan, kebutuhan
ruang, besaran ruang, organisasi ruang, pola peruangan, dan
persyaratan lingkungan yang harus dipenuhi.
b. Mengidentifikasikan perilaku hewan serta interaksinya dengan
manusia guna mencapai kenyamanan bagi para hewan, pengelola,
maupun para pengunjung
c. Menentukan ungkapan eksterior dan interior yang mencerminkan
karakter dan perilaku hewan dalam interaksinya dengan manusia
d. Bagaimana rumusan konsep lokasi dan site Solo Pet Center yang
direncanakan.
E. Tujuan dan Sasaran Pembahasan 1. Tujuan
Merumuskan konsep yang mendasari perencanaan dan perancangan
sebagai landasan membuat desain Solo Pet Center sebagai wadah kegiatan pemeliharaan kesehatan dan perawatan hewan, informasi,
rekreasi dan edukasi, interaksi sesama pecinta hewan, serta kegiatan
penunjang lainnya, sehingga mampu memberikan pelayanan yang lengkap
bagi hewan peliharaan di Surakarta .
2. Sasaran
Mendapatkan konsep perencanaan dan perancangan bangunan Solo Pet
Center yang meliputi:
a. Konsep kegiatan
Penentuan jenis kegiatan
commit to user
9 b. Konsep peruangan
Konsep besaran ruang
Konsep kebutuhan ruang (macam dan jenis ruang)
Konsep persyaratan ruang
Konsep pola hubungan dan organisasi ruang
konsep sirkulasi
c. Konsep penampilan bangunan
Interior
Eksterior
d. Konsep pemilihan dan pengolahan site
e. Konsep Tampilan Kawasan Site (perancangan lansekap)
Vegetasi
Hardscape
Sanitasi
Drainase
f. Konsep struktur bangunan
g. Konsep utilitas bangunan
Sistem air bersih, air kotor dan sistem pengolahan limbah
Sistem MEE
Sistem transportasi vertikal
Sistem keamanan bangunan (pemadam kebakaran, penangkal
petir).
F. Lingkup dan Batasan Pembahasan 1. Lingkup Pembahasan
a. Pembahasan akan mengarah pada Solo Pet Center, serta
fasilitas-fasilitas pendukung dalam bangunan tersebut.
b. Pembahasan menitik-beratkan pada hal-hal dan masalah di sekitar
disiplin ilmu Arsitektur serta hal-hal lain yang berpengaruh terhadap
perencanaan dan perancangan Solo Pet Center :
• Fungsi utama bangunan sebagai wadah penyedia sarana kesehatan
commit to user
10
• Fungsi sekunder bangunan sebagai sarana rekreasi dan pendidikan bagi pengunjung Solo Pet Center.
c. Hal-hal di luar ilmu arsitektur dalam perencanaan bangunan Solo Pet
Center seperti penggolongan hewan peliharaan, karakter dan perilaku
hewan peliharaan, hubungan antara manusia dan hewan peliharaan,
jenis hewan peliharaan yang hidup di Kota Solo dan sebagainya akan
menjadi pertimbangan awal untuk memahami kondisi dan kebutuhan
masyarakat kota Surakarta akan Solo Pet Center yang selanjutnya
menjadi pertimbangan dalam proses perencanaan.
d. Pembahasan mengacu pada sasaran yang berupa tinjauan serta analisa
yang akhirnya akan menghasilkan konsep berupa penyelesain masalah.
2. Batasan Pembahasan
a. Berpedoman pada tujuan dan sasaran yang telah ditentukan
b. Pembatasan hewan peliharaan yang akan diwadahi yaitu pada hewan
peliharaan yang hidup di Kota Solo dan banyak diminati masyarakat
Solo, seperti kucing, anjing, small pet (reptil, kelinci, dan hamster), burung, dan ikan.
c. Pembahasan jenis kegiatan yang diwadahi dibatasi pada kegiatan yang
mendukung pelayanan terhadap kegiatan pemeliharaan dan perawatan
kesehatan hewan peliharaan.
d. Masalah pembiayaan dianggap tidak dipermasalahkan.
G. Metode dan Sistematika Pembahasan 1. Metode Pembahasan
Secara umum metode yang digunakan adalah dengan cara, teknik dan
prosedur memaparkan, mengidentifikasi dan mendiskripsikan (yang selalu
commit to user
11 a) Gagasan Awal
Menguraikan gagasan ide diperoleh dari fakta dan fenomena
mengenai kondisi Pelayanan hewan peliharaan di Surakarta
b) Penelusuran Permasalahan
• Observasi dan survey awal, meliputi pengamatan secara langsung
pada Preseden tempat-tempat pelayanan hewan peliharaan yang
ada di Surakarta melalui penangkapan visual menggunakan alat
bantu visual (pengambilan gambar melalui foto sebagai dokumen
awal) sebagai dasar perencanaan.
• Studi literature, mencari data melalui media cetak, elektronik untuk
mendapatkan contoh-contoh pet center yang dapat dijadikan acuan.
• Empirik, meliputi :
Metode ini dilakukan dengan mencari bangunan tempat pelayanan
pemeliharaan pet yang telah ada di Surakarta.
c) Pengumpulan Data Dan Informasi
‐ Observasi ke beberapa tempat pelayanan hewan peliharaan seperti
klinik hewan, petshop, dan dinas peternakan untuk mendapatkan data
mengenai jenis hewan peliharaan di Surakarta, jumlah masyarakat
pecinta hewan di Surakarta, kegiatan dan sistem pelayanan terhadap
hewan peliharaan, serta ruang-ruang yang digunakan untuk mewadahi
aktivitas-aktivitas tersebut.
‐ Studi literatur meliputi:
• Peraturan daerah yang terangkum dalam RUTRW dan RUTRK
Surakarta.
• Buku dan informasi tentang karakter dan perilaku hewan peliharaan
• Buku-buku dan informasi tertulis yang mendukung tinjauan mengenai pet center
commit to user
12 Metode ini dilakukan dengan mencari contoh-contoh Pet Center
yang ada di luar kota maupun luar negeri sebagai acuan dalam
perencanaan dan perancangan.
d) Pengolahan data
Data-data yang didapat dari survey lapangan, wawancara, dan
studi literatur kemudian diolah pada tingkat aspek yang berkaitan,
yaitu:
Aspek manusia dan pet
Adalah aspek untuk mencapai penyelesaian masalah yang
berkaitan dengan aktivitas, perilaku persepsi pelaku kegiatan,
menentukan kebutuhan dan kapasitas ruang yang menentukan
dimensi ruang yang dibutuhkan dan pola sirkulasi dalam bangunan.
Aspek lingkungan
Merupakan aspek untuk mencapai penyelesaian masalah yang
berkaitan dengan lokasi, peraturan daerah setempat serta instansi
terkait, tipologi bangunan dan potensi lingkungan yang mendukung
perencanaan dan perancangan.
Aspek induktif
Mengkomplikasikan data-data yang diperoleh kemudian
dianalisa berdasarkan literatur dan dari hasil analisa disintesa untuk
menuju transformasi desain.
2. Sistematika Pembahasan
TAHAP I Pendahuluan
Pembahasan mengenai pendahuluan meliputi judul,
pengertian judul, latar belakang, perumusan permasalahan
dan persoalan, tujuan dan sasaran, metodologi pembahasan,
dan sistematika pembahasan.
TAHAP II Tinjauan Pustaka Solo Pet Center
Mengemukakan beberapa tinjauan yang berkaitan dengan
hewan peliharaan dan bentuk pewadahannya berupa Pet
commit to user
13 TAHAP III Tinjauan Kota Surakarta
Melakukan tinjauan umum kota Surakarta mengenai
keberadaan hewan peliharaan dan masyarakat pecinta
hewan, dan juga mengenai kondisi pelayanan terhadap
hewan peliharaan yang sudah ada di Surakarta.
Pembahasan mengenai data fisik dan non fisik kota
Surakarta meliputi Luas wilayah, Kondisi lingkungan
masyarakat, dan peraturan yang mendukung mengenai
prospek Solo Pet Center di kota Surakarta.
TAHAP IV Analisa Konsep Perencanaan dan Perancangan
Merumuskan Solo Pet Center, sebagai pusat kegiatan pelayanan kesehatan bagi hewan peliharaan dan juga
sebagai pusat informasi, tempat rekreasi, penyedia
kebutuhan hewan peliharaan, serta tempat berinteraksi
antara sesama pecinta hewan yang berlokasi di surakarta.
Kemudian proses menetapkan dasar-dasar solusi atau
pemecahan masalah dan persoalan yang dijawab dengan
sebuah rancangan desain Solo Pet Center, baik desain bangunan dan juga elemen pendukungnya.
TAHAP V Konsep Perancangan
Merupakan jawaban dari analisa perancangan yang berupa
konsep perancangan, yang dijabarkan dalam beberapa aspek
commit to user
14 TINJAUAN PUSTAKA
A. Pet Center
1. Kajian Hewan Peliharaan ( Pet )
a. Pengertian Pet
Pengertian Pet/hewan kesayangan adalah hewan jinak, sebagai
contoh kucing atau anjing, dipelihara sebagai teman, diperlakukan
dengan cinta dan kasih sayang. Hewan kesayangan atau hewan
pendamping merupakan hewan yang dipelihara oleh manusia untuk
dijadikan sebagai teman atau kesenangan. Sebagian dari hewan
tersebut dipelihara karena memiliki karakteristik ataupun karena
keindahannya. (The Dictionary.com team, 2010)
b. Penggolongan Pet
Di dunia ini, mungkin manusia tidak akan beradab tanpa bantuan
hewan peliharaan. Ketika hewan tidak lagi diburu tetapi dijinakkan,
manusia dapat menetap disatu tempat. Hewan peliharaan memberikan
makanan dan pakaian tanpa harus diburu. Karena dengan makin
jinaknya hewan, dapat digunakan sebagai kendaraan atau mengangkut
beban (sapi, kerbau, keledai, unta).
Dari segi pemeliharaannya, hewan dibagi menjadi dua, yaitu
hewan yang tidak dapat dipelihara (liar) dan hewan yang dapat
dipelihara. Hewan yang tidak dapat dipelihara kebanyakan hidup di
alam bebas seperti hutan belantara maupun hutan buatan manusia
(kebun binatang, taman safari). Mayoritas hewan ini sangat berbahaya
dan sulit didekati oleh manusia, seperti bangsa kucing (singa, harimau,
cheetah, dan lain-lain), bangsa anjing (serigala, rubah, dan lain-lain),
hyena, badak, dan lain-lain. Sedangkan hewan yang dapat dipelihara
merupakan hewan yang bisa hidup berdampingan dengan manusia
commit to user
15 Antara lain :
1) Kucing
Kucing telah dipelihara manusia sejak ribuan tahun yang lalu.
Kucing merupakan hewan karnivora berdarah panas yang dapat
melihat dengan baik pada malam hari karena memiliki biji mata
yang terbuka lebar yang dapat menangkap cahaya
sebanyak-banyaknya. Aneka macam kucing peliharaan merupakan
keturunan dari kucing liar di Afrika (Our World Encyclopedia, 1983:64, dalam Ratu Amie, 2007). Selain menjadi obyek
pemujaan di Mesir, kucing juga sempat dibenci dan ditakuti di
Eropa. Orang Eropa percaya bahwa kucing selalu berhubungan
dengan penyihir dan setan. Terutama kucing hitam yang
dipercaya menyebabkan kesialan (Allen, G.E, 2006).
2) Anjing
Anjing menjadi kawan manusia sejak kira-kira 10.000 tahun
yang lalu, pada jaman batu. Banyak orang berpendapat bahwa
anjing keturunan serigala. Yang lain berpendapat bahwa mungkin
asalnya dari suatu jenis anjing buas lain yang sekarang sudah
punah (Our World Encyclopedia, 1983:79, dalam Ratu Amie, 2007).
Gambar 2.1 Kucing Mainecoon
Gambar 2.2 Kucing Persia
commit to user
16 keturunan anjing. Mereka lalu membagi menjadi beberapa
kelompok, yaitu terrier (anjing kecil), working (anjing pekerja),
sporting (anjing untuk olahraga), hound (anjing penggembala),
toy (anjing untuk mainan), dan nonsporting dogs. Sekarang anjing dapat melakukan berbagai pekerjaan. Anjing yang sudah terlatih
dapat memandu orang buta, tuli, maupun orang lumpuh dalam
kesehariannya. Selain itu anjing membantu manusia dalam
mencari makanan, menggembalakan ternak serta menjaga rumah
dan ladang (Allen. G.E, 2006).
3) Small Pet
Small pet ini terdiri dari kelinci, hamster, dan reptil.
Dikatakan small pet karena ukuran tubuh yang kecil jika dibanding dengan hewan yang lain.
a) Hamster
Hamster adalah sejenis hewan pengerat, yang terdapat
diberbagai belahan dunia. Hamster memiliki badan gemuk,
dengan ekor yang lebih pendek dari tubuhnya dan memiliki
telinga yang berbulu. Kaki hamster lebar, pendek dan gemuk.
Hamster adalah makhluk omnivora. Namun makanan
yang paling aman untuk hamster adalah biji-bijian. Di
Indonesia banyak industri rumah tangga yang membuat
makanan hamster dari biji-bijian. (wikipedia, 2010)
b) Kelinci
Kelinci adalah hewan mamalia dari famili Leporidae,
yang dapat ditemukan di banyak bagian bumi. Secara umum
commit to user
17 kelinci peliharaan.
Di Indonesia banyak terdapat kelinci lokal, yakni jenis
kelinci Jawa dan kelinci Sumatera. Kelinci Jawa diperkirakan
masih ada di hutan-hutan di daerah Jawa Barat.Warna
bulunya coklat kehitaman. Ekornya bewarna jingga dengan
ujungnya yang hitam. Berat kelinci Jawa dewasa bisa
mencapai 4 kg. Sedangkan kelinci Sumatera merupakan
satu-satunya ras kelinci yang asli Indonesia. Habitatnya adalah di
pegunungan di Pulau Sumatera. Panjang badannya mencapai
40 cm. Warna bulunya abu-abu coklat kekuningan.
Kelinci di Indonesia banyak diternakkan secara
komersial, dimana kelinci hias menjadi primadona para
peternak. (wikipedia, 2010)
c) Reptil
- Ular
Ular merupakan binatang reptilia yang dapat kita
jumpai di halaman rumah, kebun, sawah, ladang, hutan,
sungai, rawa-rawa, pegunungan, pantai, laut, samudra
bahkan di saluran – saluran air perkotaan seperti kota
Jakarta. Untuk daerah tropis seperti di negara kita, jumlah
ular cukup banyak dan bermacam-macam jenisnya, baik
yang berbisa maupun yang tidak berbisa. (Aji Rahmat P.,
2009)
Gambar 2.5 Kelinci dan pemiliknya
Gambar 2.6 Kelinci
commit to user
18 dipelihara di rumah antara lain:
· Phyton atau sanca
Salah satu jenis ular peliharaan yang paling banyak
diminati adalah ular phyton atau yang juga sering
disebut sebagai ular sanca. Ular ini memiliki warna
yang bermacam-macam, bahkan ada pula yang albino.
Namun biasanya ular sanca ini berwarna cokelat,
abu-abu, atau kuning kehijauan. Ukuran ular ini cukup
beragam. Untuk yang masih kecil atau baru menetas,
biasanya panjang ular ini sekitar 40-60 cm. Ular sanca
dewasa panjangnya berkisar antara 2-3 meter.
· Xenopeltis unicolor
Jenis ular peliharaan ini disebut juga ular pelangi.
Hal ini dikarenakan ketika tubuhnya terkena sinar
matahari, kulit atau sisik-sisik tubuhnya terlihat
berwarna-warni seperti pelangi. Ular pelangi ini tidak
berbisa, terkenal sangat jinak dan tidak akan menyerang
walau dipegang oleh manusia. Ular ini biasanya
berwarna cokelat atau abu-abu gelap dan memiliki
panjang sekitar 80-100 cm.
Gambar 2.8 Ular sanca
commit to user
19 · Candoia
Salah satu jenis ular peliharaan yang juga cukup
populer adalah ular jenis Candoia. Ular jinak ini relatif
sangat kecil dan memiliki diameter tubuh yang kecil
pula. Panjang tubuhnya biasanya sekitar 40-70 cm,
namun ada pula yang bisa mencapai panjang 1 meter.
- Kura-kura
Kura-kura merupakan reptil yang bersifat akuatik, baik
di air tawar maupun lautan. Ukuran tubuh kura-kura
bermacam-macam, ada yang kecil ada yang besar.
Biasanya ditunjukkan dengan panjang karapasny.).
Kura-kura terbesar adalah penyu belimbing, yang karapasnya
dapat mencapai panjang 300 cm. Sedangkan yang terkecil
adalah kura-kura mini dari Afrika Selatan, yang panjang
karapasnya tidak melebihi 8 cm.
Kura-kura termasuk salah satu jenis hewan yang
berumur panjang. Reptil ini dapat hidup puluhan tahun,
Gambar 2.10 Ular Candoia
commit to user
20 tercatat hidup selama 152 tahun (1766 – 1918).
(wikipedia, 2010)
- Iguana
Iguana adalah salah satu jenis reptil peliharaan yang
melegenda. Melegenda yang dimaksudkan karena reptil
ini termasuk salah satu reptil yang mulai dipelihara
masyarakat Indonesia jauh sebelum mereka mulai akrab
dengan Bearded Dragon, Leopard Gecko, Pacman Frog,
Savannah Monitor, dsb. Trend memelihara iguana di
Indonesia dimulai pada tahun 1996-1997, ketika diadakan
kontes khusus iguana di Bandung dan Jakarta yang
ditayangkan oleh TV swasta.
Iguana dapat tumbuh mencapai panjang 1,2 – 1,5
meter, dgn SVL (panjang dari ujung mulut sampai pangkal
ekor) bisa mencapai 60 cm. Iguana tampak menarik
dengan kakinya yang kekar, warna hijau terang dengan
garis-garis semburat hitam dari balik lengan, perut,
pangkal, paha, dan semakin jelas sampai ujung ekor. Crest atau duri punggung yang berdiri tegak,dan gelambir
menjuntai didagunya, membuat penampilan iguana
tampak seperti hewan purba.(Sunggana S., 2008)
commit to user
21 Burung termasuk binatang berdarah panas yang bersayap dan
memiliki bulu. Burung merupakan perkembangan lebih lanjut dari
binatang melata yang hidup di pohon jutaan tahun yang lalu. Kaki
burung tertutup sisik seperti kaki kadal. Semula burung hanya
dapat meluncur dari pohon ke pohon. Kemudian burung dapat
terbang dengan mengepakkan sayapnya. Burung mempunyai
paruh sebagai ganti gigi. Ada banyak bentuk dan ukuran paruh
tergantung pada apa yang burung tersebut makan. Tidak semua
burung bisa terbang, contoh burung unta, penguin, burung kiwi
(Our World Encyclopedia team, 1983:48, dalam Ratu Amie,
2007).
Manusia memelihara burung karena jenisnya yang beraneka
ragam dan keistimewaan yang mereka miliki. Seperti bulu yang
indah atau suara yang merdu.
5) Ikan
Ada sekitar 25.000 jenis ikan. Umumnya hidup di air tetapi
diantaranya seperti ikan paru-paru, dapat hidup di darat untuk
jangka waktu tertentu. Ikan merupakan hewan berdarah dingin.
Kebanyakan ikan bertelur, tetapi juga ada yang melahirkan anak.
Bahkan ada yang membuat sarang bagi telur dan anaknya. Ikan
yang hidup di bumi dapat dibagi menjadi 3 kategori, yaitu ikan air
asin, ikan air tawar dan ikan air payau (Our World Encyclopedia, 1983:28, dalam dalam Ratu Amie, 2007).
commit to user
22 c. Hubungan Manusia dan Pet
Berinteraksi dengan hewan peliharaan adalah merupakan hal yang
paling menyenangkan. Pet adalah guru dan penyembuh dengan bakat yang luar bisaa. Banyak cara dilakukan untuk menjelaskan cara hewan
membantu manusia. Hal ini termasuk “pet theraphy”, “pet facilitated
theraphy”, atau “animal-assisted theraphy”. Pet dapat membantu
manusia baik manusia normal atau manusia dengan kekurangan fisik,
mental dan emosi. (Foster and Smith, 1997)
Beberapa kualitas yang dimiliki hewan yang membuat mereka
terapetik, yaitu:
· Hangat dan berbulu halus
Kehangatan dan bulu yang halus merupakan kelebihan dari
hewan. Mereka lebih mudah untuk dicintai dan dapat memberikan
kenyamanan.
· Tidak menghakimi
Pet tidak pernah menghakimi manusia. Mereka menerima manusia apa adanya.
· Pendengar yang baik
Jika kita berbicara dengan pet, maka dia akan mendengarkan tanpa menginterupsi apa yang kita bicarakan.
Gambar 2.14 Berbagai jenis ikan
commit to user
23 Pet selalu saja dapat bertingkah sangat lucu. Hal ini menyebabkan manusia akan terbawa kedalam suasana yang menyegarkan
karena selalu tertawa melihat tingkah dari pet.
· Cinta tanpa syarat
Pet tidak menuntut manusia untuk melakukan apa yang diminta, dengan kata lain sangat perhatian.
· Membantu orang yang memiliki cacat fisik
Pet sangat berguna bagi orang cacat fisik dalam berbagai cara. Contohnya berkuda dapat membantu mereka yang memiliki
kelainan pada otot dan kontrol motoriknya. Berkuda membantu
meningkatkan kesembuhan pada postur, keseimbangan,
pergerakan dan fungsi tubuh.
· Membantu kita untuk merasa penting dan dibutuhkan
Dengan merawat pet membuat kita merasa selalu dibutuhkan.
Gambar 2.16 kucing dan mainan
Gambar 2.17 Penyandang cacat yang sedang berkuda
commit to user
24 Menurut Foster and Smith (1997), terdapat keuntungan-keuntungan dalam memelihara pet bagi kesehatan manusia, yaitu:
1) Manfaat Secara Fisik Dan Kesehatan Fisik
· Mengurangi kadar kolesterol
Orang yang memelihara hewan kesayangan ditemukan
memiliki kadar kolesterol yang lebih rendah dibanding
orang yang tidak memilikinya.
· Mengurangi tekanan darah dan stres
Penelitian pada wanita pemilik anjing yang menjalani
tes stres membuktikan bahwa kehadiran anjing mempunyai
efek menurunkan tekanan darah dibanding kehadiran teman.
· Meningkatkan harapan hidup penderita penyakit jantung
Kepemilikan anjing dapat meningkatkan daya tahan
penderita serangan jantung
· Meningkatkan aktivitas fisik dan fungsi kesehatan
Kebutuhan akan merawat hewan menyebabkan pemilik
mempunyai aktivitas yang dapat disamakan dengan latihan
olahraga.
· Mengontrol “freezing” pada penderita Parkinson
Selain merasa kaku, penderita Parkinson juga mengalami
yang disebut “freezing”.
Kaki mereka menjadi beku sementara bagian tubuh yang
lainnya tetap bergerak. Hal ini menyebabkan orang tersebut
Gambar 2.19 pemeriksaan Tekanan darah
commit to user
25 suka duduk terus-menerus dan enggan untuk berpindah.
Anjing terlatih membantu untuk mengidentifikasi adanya
“freezing” pada penderita. Apabila anjing menyentuh kaki
yang mengalami “freezing”, maka kebekuan tadi akan hilang dan penderita Parkinson akan mampu melanjutkan
berjalan.
2) Manfaat Secara Psikologis, Emosional Dan Sosial
· Membantu merasa rileks dan nyaman.
· Mengurangi stres.
· Kebutuhan akan disentuh
Kemampuan untuk memiliki sesuatu yang dapat disentuh
membuat keberadaan pet sangat penting. Serangkaian penelitian menunjukkan bagaimana pentingnya sentuhan
untuk kesehatan fisik dan emosi kita.
· Menghilangkan kesepian
Setiap orang membutuhkan teman dalam hidup sehari-hari.
Memiliki pet juga bisa disamakan dengan teman hidup yang setia.
· Memperbaiki mood
Jika kita dalam keadaan yang tidak mood, dengan melihat
Memiliki sesuatu untuk dirawat
Gambar 2.21 anjing dan pemiliknya yang sedang jalan-jalan
commit to user
26 memiliki sesuatu yang dirawat. Banyak lansia dan orang
yang hidup sendiri mengatakan bahwa pet memberikan mereka alas an untuk hidup
· Memiliki rutinitas
2. Kajian Pet Center
a. Pengertian Pet center secara umum
Kata pet dapat diartikan sebagai merupakan hewan yang
dipelihara oleh manusia untuk dijadikan sebagai teman atau
kesenangan. Sebagian dari hewan tersebut dipelihara karena
memiliki karakteristik ataupun karena keindahannya. (The
Dictionary.com team, 2010)
Pet tersebut dipelihara karena memiliki karakteristik dan
keindahan (khusus untuk burung karena suaranya yang indah). Jadi
pet center adalah suatu bangunan yang berfungsi sebagai pusat
kegiatan pelayanan kesehatan bagi hewan peliharaan. Selain itu juga
berfungsi sebagai pusat informasi, tempat rekreasi, penyedia
kebutuhan hewan peliharaan, dan juga sebagai tempat berinteraksi
antara sesama pecinta hewan.
b. Tujuan Dan Fungsi Pet Center
Menurut Ratu Amie (2007), Tujuan Pet Center adalah
menyediakan berbagai kebutuhan yang berhubungan dengan hewan
peliharaan kepada masyarakat umum baik secara komersial
(jual-beli) maupun secara pendidikan-rekreasi. Pet Center tidak hanya
mengacu pada kegiatan perdagangan saja, namun akan
dikembangkan sebagai fasilitas rekreasi-edukasi yang memberikan
pengalaman dan pemahaman mengenai hewan peliharaan pada para
pengunjung. Adapun fungsi pet center adalah sebagai berikut :
· Perawatan dan Perdagangan hewan peliharaan beserta
commit to user
27 pengobatan hewan, pemancakan, grooming, penitipan dan
penampungan hewan, dsb.
· Penyampaian informasi dan sosialisasi segala hal tentang hewan
peliharaan.
Penyampaian informasi mengenai keanekaragaman fauna
terutama yang berhubungan dengan hewan peliharaan melalui
display panel, replika, audio visual dan tutorial.
· Interaksi dan komunikasi antar sesama pecinta hewan
Kegiatan berkumpul, berkomunikasi serta sharing tentang
pengalaman dalam memelihara hewan kesayangan
masing-masing.
· Tempat pendidikan dan rekreasi.
Merupakan tempat pendidikan bagi pecinta hewan peliharaan
sekaligus tempat rekreasi melalui teknik pamer yang atraktif dan
tidak membosankan di mana pengunjung diajak untuk
berinteraksi langsung dengan hewan peliharaan yang terdapat di
situ.
c. Aktivitas yang diwadahi dalam Pet Center
1) Kegiatan perdagangan dan perawatan
Kegiatan perdagangan dan perawatan yang bersifat
komersial, di mana terjadi pertukaran uang, barang dan jasa
antara penjual dan pembeli. Kegiatan yang terjadi antara lain :
· Jual-beli hewan peliharaan beserta kelengkapannya.
· Penitipan hewan peliharaan.
· Pelayanan kesehatan (klinik) dan kecantikan (grooming) bagi hewan kesayangan.
2) Kegiatan penunjang edukasi dan penyampaian informasi
Kegiatan ini dilakukan untuk mengenalkan dan memberi
informasi mengenai berbagai hal yang berhubungan dengan
commit to user
28 manusia, dan lain-lain. Kegiatan ini bertujuan untuk
meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan, menumbuhkan
minat dan meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap hewan
peliharaan.
Edukasi dan penyampaian informasi dapat dilakukan
melalui :
· Penyuluhan/ seminar tentang hewan peliharaan
· Perpustakaan, yang meliputi koleksi data baik media cetak
maupun audiovisual.
· kegiatan display, bursa, dan lain-lain.
3) Kegiatan penunjang rekreasi dan interaksi
Kegiatan rekreasi dilakukan untuk menyegarkan tubuh dan
pikiran serta membangun minat terhadap hewan peliharaan.
Rekreasi meliputi :
· Pengamatan langsung.
· Pameran dan perlombaan secara periodik.
Kegiatan interaksi, meliputi Kegiatan berkumpul,
berkomunikasi serta sharing tentang pengalaman dalam
memelihara hewan kesayangan masing-masing.
4) Kegiatan pengelolaan
Kegiatan utamanya adalah pengelolaan pet centre dan memberikan pelayanan, serta pemeliharaan. Kegiatan-kegiatan
ini bersifat mendukung hubungan ekstern dan intern dengan
tujuan mengelola bangunan agar mampu berfungsi sebagai
wadah kegiatan perdagangan, edukasi, rekreasi, promosi yang
representatif.
d. Pelaku kegiatan di Pet Center
1) Pelaku kegiatan
Berdasarkan macam kegiatan yang diwadahinya, terdapat
commit to user
29 Pet disini adalah anjing, kucing, small pet (hamster, reptil, kelinci), burung, dan ikan. Hewan-hewan ini tidak datang sendiri, melainkan bersama dengan pemiliknya.
· Pengunjung
Pengunjung disini adalah keluarga, masyarakat umum,
maupun pelajar.Pengunjung terdiri dari para pecinta hewan
dan non pecinta hewan. Sifat kunjungan mereka adalah
komersial, edukasi, dan rekreasi.
· Tenaga Medis khusus Hewan
Tenaga Medis terdiri dari Dokter Hewan beserta asistennya.
· Pengelola
Pengelola terdiri dari direksi, staf dan karyawan. Kegiatan
mereka berupa perawatan, pengelolaan administratif.
· Tenaga Servis
Servis terdiri dari petugas kebersihan. Kegiatan mereka
berupa perawatan kebersihan bangunan, kebersihan
kandang hewan, dan sebagainya.
2) Pola kegiatan
· Pet dan Pemiliknya
· Pengunjung
entrance
Fasilitas pameran, informasi dan audiovisual
Fasilitas
Istirahat pulang
entrance
Ruang periksa, ruang operasi,ruang medis
lainnya
Ruang grooming, dan ruang perawatan non medis
lainnya
Istirahat pulang
Skema 2.1 Pola kegiatan pet dan pemiliknya
commit to user
30 · Tenaga Medis khusus Hewan
· Pengelola, terdiri dari direksi, staf dan karyawan.
· Servis
e. Kebutuhan ruang yang tercipta akibat kegiatan di Pet Center
Melihat begitu banyak jenis aktivitas di dalam pet center, maka
kebutuhan ruangnya juga banyak dan kompleks. Klasifikasi ruang
dalam Pet Center menurut jenis kegiatannya adalah:
1. Ruang pelayanan umum
Ruang pelayanan umum merupakan ruang yang mewadahi
kegiatan melayani konsumen dan membutuhkan staf untuk
mendapatkan apa yang diinginkan. Contohnya antara lain: entrance
Ruang periksa, ruang operasi,r.medis lainnya
laboratorium
Istirahat pulang
entrance
R.Direktur
R.karyawan
Istirahat pulang
R.Admin.
Istirahat pulang
r. servis
Skema 2.3 Pola kegiatan tenaga medis
Skema 2.4 Pola kegiatan pengelola
commit to user
31 b) toko perlengkapan dan kebutuhan sehari-hari pet: suatu
tempat yang menjual semua peralatan dan perlengkapan
untuk pet termasuk makanan dan obat-obatan khusus pet.
c) Toko merchandise: suatu tempat yang menjual segala macam pernak-pernik yang berhubungan dengan pet.
d) Kafetaria: restoran kecil yang menjual minuman, snack
maupun makanan.
2. Ruang pelayanan pet
Ruang pelayanan pet merupakan ruang yang mewadahi
kegiatan yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan dan
perawatan pet dan membutuhkan tenaga medis dan para
ahli(pakar). Contohnya antara lain:
a) Ruang periksa: tempat untuk mengadakan pemeriksaan dan
pengobatan hewan peliharaan.
b) Ruang operasi: tempat untuk mengadakan
pembedahan/operasi bagi pet yang menderita penyakit organ
dalam, dan sebagainya.
c) Ruang pembiakan: suatu tempat untuk membiakkan hewan
dengan ras tertentu sehingga menghasilkan hewan yang
memiliki kualitas tertentu
Gambar 2.23
commit to user
32 d) Ruang grooming: tempat untuk mengadakan perawatan tubuh
hewan seperti memandikan, memotong kuku, dan
sebagainya.
e) Taman berlatih anjing: suatu tempat untuk melatih anjing dari
berbagai ras sehingga mereka memiliki berbagai macam
ketrampilan dasar maupun latihan khusus.
3. Ruang komunal
Ruang komunal adalah ruang yang mewadahi aktivitas
berkomunikasi, dan dapat dijalankan tanpa adanya staf seperti
lobby, taman, ruang interaksi dan lain-lain.
Gambar 2.24 Ruang operasi Gambar 2.25 Ruang pembiakan
Gambar 2.26 Ruang grooming
commit to user
33 Merupakan ruang untuk mewadahi kegiatan yang bersifat
administratif, seperti urusan personalian, ketatausahaan, dan
lain-lain.
5. Ruang servis
Ruang servis adalah ruang yang menjalankan segala kegiatan
agar aktivitas di dalam bangunan dapat berjalan. Contohnya
adalah tempat parkir, ruang pegawai, kamar mandi/WC, ruang
genset, ruang istirahat pegawai, dan lain-lain.
3. Preseden Pet Center
a. Grange Pet Centre
Grange Pet Centre didirikan pada tahun 1973 yang pada
mulanya adalah Ivy Cottage Bird Farm (tempat khusus burung). Namun sekarang, dibawah kepemimpinan Martin Maclellan, yang
orang tuanya adalah pendiri usaha tersebut, Ivy Cottage Bird Farm diubah menjadi sebuah usaha yang pelayanannya mencakup tidak
hanya burung tetapi juga hewan kesayangan lainnya.
Grange Pet Centre yang terletak di Botley, Southampton,
Inggris ini memiliki reputasi yang patut ditiru dalam hal penyediaan
akomodasi bagi hewan yang terdapat di dalamnya. Cakupannya
antara lain : cat runs, sangkar burung, kandang kelinci, kandang khusus untuk menternakkan hewan, serta sangkar yang sangat besar
untuk berlatih hewan.
Selain itu, di dalam toko juga menyediakan berbagai macam
keperluan yang tepat untuk hewan kesayangan seperti makanan,
obat-obatan, pet toys, cat sand, shampoo, dan lain-lain.
b. Las Gaviotas Pet Hotel
commit to user
34 terletak di 1149 New Mill Drive, Chesapeake, VA 23322. LG Pet
Hotel ini sangat mengutamakan kelengkapan fasilitas bagi para
hewan kesayangan dan pemiliknya. Mulai dari toko kebutuhan
hewan, grooming, taman bermain outdoor, tempat penitipan, indoor
dog run, dan dokter serta staff yang akan membantu apabila hewan
kita sedang sakit.
Las Gaviotas Pet Hotel memiliki tujuan untuk melengkapi
semua kebutuhan dengan bermacam-macam fasilitas-fasilitas yang
berkualitas tinggi. Juga memberikan program-program yang
berhubungan dengan hewan kesayangan, dan tak kalah pentingnya
juga menawarkan kegiatan-kegiatan yang sangat bermanfaat bagi
hewan kesayangan.
Mempunyai visi ke depan sebagai suatu tempat tujuan yang
dikunjungi para pecinta hewan karena adanya kebutuhan
aktivitas-aktivitas komunitas. Las Gaviotas Pet Hotel melayani para tamunya dengan tenaga-tenaga terlatih baik itu staff maupun karyawannya.
Canine