• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS AKHIR - Solo Pet Center Wadah Pelayanan Hewan Peliharaan Di Surakarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "TUGAS AKHIR - Solo Pet Center Wadah Pelayanan Hewan Peliharaan Di Surakarta"

Copied!
82
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

TUGAS AKHIR

SOLO PET CENTER

WADAH PELAYANAN HEWAN PELIHARAAN DI SURAKARTA

Diajukan Sebagai Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Teknik

Program Studi Arsitektur Jurusan Arsitektur

Fakultas Teknik

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Disusun oleh :

FRANSISCA AMALIA L I 0207013

Pembimbing :

Ir. MUSYAWAROH, MT.

AMIN SUMADYO, ST. MT

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

(2)

commit to user ABSTRAKSI

SOLO PET CENTER

Wadah Pelayanan Hewan Peliharaan di Surakarta

 

Solo Pet Center, Wadah Pelayanan hewan peliharaan di Surakarta adalah sebagai pusat kegiatan pelayanan kesehatan bagi hewan peliharaan dan juga sebagai pusat

informasi, tempat rekreasi, penyedia kebutuhan hewan peliharaan, serta tempat

berinteraksi antara sesama pecinta hewan yang berlokasi di surakarta.

Solo Pet Center hadir sebagai solusi untuk mengatasi kesulitan-kesulitan yang

dihadapi para pecinta pet. Solo Pet Center memiliki berbagai macam fasilitas yang

berada dalam satu lokasi.

Konsep “one stop service” dipakai sebagai salah satu usaha untuk memberikan kemudahan bagi para pecinta pet dalam merawat hewan kesayangan mereka. Pecinta pet

dapat memberikan waktu lebih untuk merawat hewan kesayangan mereka di Solo Pet

Center. Lokasinya juga cukup strategis, mudah diakses, dan diintegrasikan dengan pasar

burung Depok dan Pasar Ikan hias yang sedang dibangun oleh Pemerintah Kota Solo

yang juga berlokasi di Depok, Balaikambang, sehingga fasilitas-fasilitas yang ada

diharapkan dapat saling melengkapi antara yang satu dengan yang lain.

Solo Pet Center ini juga hadir sebagai respon terhadap ketidaktahuan masyarakat tata

cara merawat hewan peliharaan mereka dengan baik dan benar, dan ketidakpedulian

masyarakat terhadap hewan yang berada di sekitar lingkungan mereka. Solo Pet Center

hadir untuk mensosialisasikan pentingnya peranan hewan peliharaan di sekitar

masyarakat karena hewan peliharaanpun bisa memberikan banyak keuntungan bagi

pemiliknya.

 

Fransisca Amalia L

Arsitektur

(3)

commit to user ABSTRACT

SOLO PET CENTER

Container Services Pet Center in Surakarta

Solo Pet Center, Service Containers pets in Surakarta is a center of health care for pets

as well as information centers, recreation areas, a provider of pet needs, as well as a place to

interact among fellow animal lovers located in surakarta.

Solo Pet Center is present as a solution to overcome the difficulties faced by pet

lovers. Solo Pet Center has a wide range of facilities that are in one location.

The concept of "one stop service" is used as one effort to provide convenience for pet

lovers in caring for their pets. Pet lovers can give more time to care for their pets in the Solo

Pet Center. The location is quite strategic, easily accessible, and integrated with Depok bird

market and ornamental fish market which is being built by the City Government of Solo is

also located in Depok, Balaikambang, so the facilities are expected to complement each other

from each other.

Solo Pet Center also comes as a response to public ignorance of the procedures take

care of their pets properly, and public indifference to the animals around their environment.

Solo Pet Center is present to promote the important role of pets in the surrounding

community because peliharaanpun animals can provide many advantages for the owner.

 

 

Fransisca Amalia L

Architecture

(4)

commit to user

DAFTAR ISI

Halaman Judul ... i

Lembar Pengesahan ... ii

Kata Pengantar ... iii

Ucapan Terima Kasih ... iv

Daftar Isi ... vi

Daftar Gambar ... x

Daftar Tabel ... xiv

Daftar Bagan ... xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Judul ...

B. Pengertian Judul ...

C. Latar Belakang ...

D. Permasalahan dan Persoalan ...

1. Permasalahan ...

2. Persoalan ...

E. Tujuan dan Sasaran ...

1. Tujuan ...

2. Sasaran ...

F. Lingkup dan Batasan Pembahasan ...

1. Lingkup Pembahasan ...

2. Batasan Pembahasan ...

G. Metode dan Sistematika Pembahasan ...

1. Metode Pembahasan ...

2. Sistematika Pembahasan ...

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Pet Center ...

1. Kajian Hewan Peliharaan (pet) ...

(5)

commit to user

ii 3. Preseden Pet Center ...

B. Pelayanan Pemeliharaan Pet ...

1. Pengertian Pelayanan Pemeliharaan Pet ...

2. Aktivitas Pelayanan Pemeliharaan Pet ...

3. Pelaku Pelayanan Pemeliharaan Pet...

C. Karakter dan Perilaku Pet...

BAB III TINJAUAN KOTA SURAKARTA

A. Tinjauan Kota Surakarta ...

B. Tinjauan Khusus Pet Center di Surakarta ...

1. Pet di Surakarta ...

2. Pelayanan Pet di Surakarta ...

3. Potensi Pemanfaatan Pet Center Sebagai Wadah Pelayanan Terhadap

Hewan Peliharaan ...

BAB IV ANALISIS PENDEKATAN KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

A. Analisis Pendekatan Konsep Perencanaan ...

1. Pemahaman ...

2. Tujuan dan Fungsi ...

3. Visi dan Misi ...

4. Sasaran dan Skala Pelayanan ...

5. Status kepemilikan ...

6. Status Pengelolaan ...

7. Struktur organisasi ...

8. Pelayanan Pet yang Diwadahi ...

a. Solo Pet Center sebagai Wadah Perawatan dan Perdagangan Hewan

Peliharaan Beserta Kelengkapannya di Surakarta ...

b. Solo Pet Center sebagai Wadah Penyampaian Informasi dan

Sosialisasi tentang Hewan Peliharaan di Surakarta ...

c. Solo Pet Center sebagai Wadah Pendidikan dan Rekreasi di

(6)

commit to user

iii d. Solo Pet Center sebagai Wadah Interaksi dan Komunikasi

Antarsesama Pecinta Hewan di Surakarta ...

B. Analisis Pendekatan Konsep Perancangan...

1. Analisa Peruangan Solo Pet Center ...

a. Pelaku, Jenis, dan Pengelompokan Kegiatan ...

b. Analisis Kebutuhan Ruang Solo Pet Center ...

c. Analisis Besaran Ruang Solo Pet Center ...

d. Analisis Pola Hubungan Ruang Solo Pet Center ...

2. Analisis Persyaratan Khusus Ruang ...

3. Analisis Site ...

a. Penentuan Lokasi dan Site ...

b. Analisis Pencapaian Site ...

c. Analisis Sirkulasi Site ...

d. Analisis Kebisingan ...

e. Analisis View dan Orientasi bangunan ...

f. Analisis Zoning Site ...

4. Analisa Tampilan Bangunan ...

a. Pendekatan konsep dasar (filosofi) ...

b. Pendekatan Bentuk Dasar Massa Bangunan ...

c. Pendekatan ekspresi dan tampilan bangunan ...

5. Analisa Struktur ...

6. Analisa Utilitas ...

BAB V KONSEP PERANCANGAN

A. Konsep Peruangan Solo Pet Center ...

1. Pengelompokkan zona ruang kegiatan ...

2. Jenis dan besaran ruang Solo Pet Center ...

3. Konsep organisasi ruang Solo Pet Center ...

B. Persyaratan khusus ruang ...

C. Konsep Site ...

1. Lokasi Dan Site ...

(7)

commit to user

iv 3. Konsep Penataan Massa Pada Site ...

4. Konsep Sirkulasi ...

D. Konsep Tampilan Bangunan ...

1. Konsep bentuk Dinamis dan Atraktif ...

2. Konsep Penampilan Fasade Bangunan ...

E. Konsep Struktur ...

F. Konsep Utilitas ...

DAFTAR PUSTAKA ...

(8)

commit to user

v

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Kucing Mainecoon ...

Gambar 2.2. Kucing persia ...

Gambar 2.3. Berbagai jenis anjing peliharaan ...

Gambar 2.4. Hamster ...

Gambar 2.5. Kelinci dan pemiliknya ...

Gambar 2.6. Kelinci ...

Gambar 2.7. Ular ...

Gambar 2.8. Ular sanca ...

Gambar 2.9. Ular pelangi ...

Gambar 2.10. Ular Candoia ...

Gambar 2.11. Kura-kura ...

Gambar 2.12. Iguana ...

Gambar 2.13. Berbagai jenis burung ...

Gambar 2.14. Berbagai jenis ikan ...

Gambar 2.15. Anak lelaki dan anjingnya ...

Gambar 2.16 . Kucing dan mainan...

Gambar 2.17. Penyandang cacat yang sedang berkuda ...

Gambar 2.18. Kasih sayang antara pet dan majikan ...

Gambar 2.19. Pemeriksaan tekanan darah ...

Gambar 2.20. Penderita penyakit jantung dan anjingnya ...

Gambar 2.21. Anjing dan pemiliknya yang sedang jalan-jalan ...

Gambar 2.22. Penderita parkinson dan anjingnya ...

Gambar 2.23. Toko perlengkapan dan kebutuhan sehari-hari pet ...

Gambar 2.24. Ruang operasi ...

Gambar 2.25. Ruang pembiakan ...

Gambar 2.26. Ruang grooming ...

Gambar 2.27. Taman berlatih anjing...

Gambar 2.28. Grange Pet Center ...

Gambar 2.29. Las Gaviotas Pet Hotel ...

(9)

commit to user

Gambar 2.49. Anjing dan kebiasaan-kebiasaannya ...

Gambar 2.50. Area bermain hamster ...

Gambar 2.51. Kandang hamster ...

Gambar 2.52. Kelinci dan kucing ...

Gambar 2.53. Kelinci yang sedang melompat-lompat ...

(10)

commit to user

Gambar 3.12. Klinik Hewan milik Dinas Peternakan Surakarta ...

Gambar 3.13. Kawatan Pet Shop ...

Gambar 3.19. Lapangan kontes burung, Balekambang ...

Gambar 3.20. Proyek Taman pasar ikan hias ...

Gambar 4.11. Sirkulasi kendaraan dan pejalan kaki pada site ...

Gambar 4.12. Sirkulasi dalam site ...

Gambar 4.13. Analisa kebisingan site ...

Gambar 4.14. Hasil Analisa kebisingan site ...

(11)

commit to user

viii Gambar 4.16. Hasil Analisa view dan orientasi site ...

Gambar 4.17. Zoning horizontal ...

Gambar 4.18. Zoning vertikal ...

Gambar 4.19. Perilaku pet dan interaksinya dengan manusia ...

Gambar 4.20. Bentuk segiempat ...

Gambar 4.21. Bentuk segitiga ...

Gambar 4.22. Bentuk lingkaran ...

Gambar 4.23. Analisa bentuk dasar massa bangunan ...

Gambar 4.24. Kombinasi garis horizontal, vertikal, dan diagonal...

Gambar 4.25. Ilustrasi pandangan mata terhadap bidang masif dan transparan ...

Gambar 4.26. Ilustrasi permainan ritme dan repetisi ...

Gambar 4.27. Pemilihan warna untuk eksterior ...

Gambar 4.28. Pemilihan warna untuk interior ...

Gambar 4.29. Pondasi terpilih, footplate dan menerus ...

Gambar 4.30. Kombinasi upper struktur terpilih ...

Gambar 5.1. contoh ventilasi pada ruang-khusus hewan ...

Gambar 5.2. sofa kulit dan kursi kayu ...

Gambar 5.3. kandang kucing dan peralatannya ...

Gambar 5.4. kandang anjing ...

Gambar 5.5. Lokasi Site ...

Gambar 5.6. Site ...

Gambar 5.7. Kondisi site eksisting ...

Gambar 5.8. penataan massa pada site ...

Gambar 5.9. Konsep sirkulasi ...

Gambar 5.10. Konsep bentuk atraktif dinamis dan ikon ...

Gambar 5.11. konsep fasade, permainan garis, bidang padat rongga, dan ikon ...

Gambar 5.12. dimensi pondasi batukali menerus dan footplate ...

Gambar 5.13. modul struktur Solo pet Center ...

(12)

commit to user

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Perkembangan potensi – potensi Kota Solo dalam Skala Pelayanan ...

Tabel 4.1. Kebutuhan ruang perawatan dan perdagangan ...

Tabel 4.2. Kebutuhan ruang edukasi dan penyampaian informasi ...

Tabel 4.3. Kebutuhan ruang rekreasidan Interaksi ...

Tabel 4.4. Kebutuhan ruang Pengelolaan pusat ...

Tabel 4.5. Kebutuhan ruang servis ...

Tabel 4.6. perhitungan luas kelompok ruang perawatan dan perdagangan ...

Tabel 4.7. perhitungan luas kelompok ruang edukasi dan informasi ...

Tabel 4.8. perhitungan luas kelompok ruang rekreasi dan interaksi ...

Tabel 4.9. perhitungan luas kelompok ruang Pengelolaan pusat ...

Tabel 4.10. perhitungan luas kelompok ruang servis ...

Tabel 4.11. perhitungan total kebutuhan luas ruang ...

Tabel 4.12. Penilaian terhadap masing-masing site ...

Tabel 4.13. Analisa pencapaian site ...

Tabel 4.14. Analisa zoning site ...

Tabel 4.15. Analisa perletakan ruang di lantai dasar ...

Tabel 4.16. Analisa pemilihan substruktur ...

Tabel 5.1. Jenis dan besaran ruang perawatan dan perdagangan ...

Tabel 5.2. Jenis dan besaran ruang penyampaian informasi dan sosialisasi ...

Tabel 5.3. Jenis dan besaran ruang pendidikan dan rekreasi ...

Tabel 5.4. Jenis dan besaran ruang Interaksi dan komunikasi ...

Tabel 5.5. Jenis dan besaran ruang Pengelolaan pusat ...

Tabel 5.6. Jenis dan besaran ruang penunjang ...

(13)

commit to user

x

DAFTAR SKEMA

Skema 2.1. Pola kegiatan pet dan pemiliknya...

Skema 2.2. Pola kegiatan pengunjung ...

Skema 2.3. Pola kegiatan tenaga medis ...

Skema 2.4. Pola kegiatan pengelola ...

Skema 2.5. Pola kegiatan servis ...

Skema 4.1. Struktur organisasi Solo Pet Center ...

Skema 4.2. Alur kegiatan pelayanan kesehatan pet dan pemiliknya ...

Skema 4.3. Alur kegiatan pelayanan kesehatan tenaga medis ...

Skema 4.4. Alur kegiatan perawatan nonmedis pet dan pemiliknya ...

Skema 4.5. Alur kegiatan perawatan nonmedis pakar grooming...

Skema 4.6. Alur kegiatan penitipan pet, pet dan pemiliknya...

Skema 4.7. Alur kegiatan penitipan pet, perawat hewan ...

Skema 4.8. Alur kegiatan pembiakan pet, pet dan pemiliknya ...

Skema 4.9. Alur kegiatan pembiakan pet, pemancak/breeder ... Skema 4.10. Alur kegiatan pembiakan pet, perawat hewan ...

Skema 4.11. Alur kegiatan jual beli pet, pengunjung ...

Skema 4.12. Alur kegiatan jual beli pet, penjual ...

Skema 4.13. Alur kegiatan jual beli kebutuhan sehari-hari pet, pengunjung ...

Skema 4.14. Alur kegiatan jual beli kebutuhan sehari-hari pet, penjual ...

Skema 4.15. Alur kegiatan penyuluhan/seminar, pakar pet ...

Skema 4.16. Alur kegiatan pengunjung penyuluhan/seminar ...

Skema 4.17. Alur kegiatan pengelola penyuluhan/seminar ...

Skema 4.18. Alur kegiatan pengelola display panel/replika ...

Skema 4.19. Alur kegiatan pengunjung display panel/replika ...

Skema 4.20. Alur kegiatan pengelola perpustakaan ...

Skema 4.21. Alur kegiatan pengunjung perpustakaan ...

Skema 4.22. Alur kegiatan pengunjung pameran pet ...

Skema 4.23. Alur kegiatan peserta pameran pet ...

Skema 4.24. Alur kegiatan pengelola pameran pet ...

(14)

commit to user

xi Skema 4.26. Alur kegiatan peserta kontes pet ...

Skema 4.27. Alur kegiatan pengelola kontes pet ...

Skema 4.28. Alur kegiatan pengunjung interaksi dan komunikasi ...

Skema 4.29. Alur kegiatan pengelola interaksi dan komunikasi ...

Skema 4.30. Alur kegiatan pengelolaan pusat ...

Skema 4.31. Alur kegiatan servis ...

Skema 4.32. Pola hubungan ruang makro ...

Skema 4.33. Pola hubungan kelompok ruang perawatan dan perdagangan ...

Skema 4.34. Pola hubungan kelompok ruang edukasi dan penyampaian informasi ...

Skema 4.35. Pola hubungan kelompok ruang rekreasi dan interaksi ...

Skema 4.36. Pola hubungan kelompok ruang pengelolaan...

Skema 4.37. Pola hubungan kelompok ruang servis ...

Skema 4.38. Analisa Sistem penyediaan listrik ...

Skema 4.39. Analisa Sistem distribusi air bersih ...

Skema 4.40. Analisa Sistem air kotor dan hujan ...

Skema 4.41. Analisa Sistem pengolahan IPAL ...

Skema 4.42. Analisa Sistem pengelolaan sampah ...

Skema 5.1. Organisasi ruang ...

Skema 5.2. Sistem penyediaan listrik ...

Skema 5.3. Sistem pengamanan kebakaran ...

Skema 5.4. Sistem komunikasi ...

Skema 5.5. Sistem penangkal petir ...

Skema 5.6. Sistem distribusi air bersih ...

Skema 5.7. Sistem air kotor ...

Skema 5.8. Sistem pengolahan IPAL ...

(15)

commit to user

xii

DAFTAR PUSTAKA

Ching, F.D.K, 1980, Architecture : Form, Space and Order, New York: Van Nostrand Reinhold Company

De Chiara, Joseph,. 1973, Time Saver Standart For Building Type, New York: McGraw Hill Book Company

Departemen Pendidikan dan Kebudayan, 1994, Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi kedua, Jakarta: Balai Pustaka

Dinas Tata Kota Surakarta, 1993, RTRW/RDTRK Kota Surakarta 1993-2013, Surakarta.

Hunt, William D, 1960, Hospital, Clinic and Health Centre, New York: McGraw Hill Book Company

Lippsmeier, G, 1994, Bangunan Tropis, Jakarta: Erlangga

Marti, Manuel Jr, 1988, Space Operational Analysis Jilid 1&2, Intermatra,

Bandung

Mills, Edward D, 1978, Building for Health, Welfare and Religion, London: Newness, Butenworth

Neufert, Ernst, 1997, Data Arsitek jilid 1 dan 2, Jakarta: Erlangga O. H. Koeningsberger, 1973, Manual Of Tropical Housing and Building

Mangunwijaya, Y. B, 1998, Fisika Bangunan

Setya G, Rudy, 2004, Semarang Dog Centre, Arsitektur UNIKA Snyder, J.C. Catanese, A.J, 1985, Pengantar Arsitektur, Surabaya

__________, 1983, Our World Encyclopedia, London: Macmillan Education Ltd

Utami, Estri, 2005, Pet and Horticulture Centre di Yogyakarta, TA JUTA UGM

Sunggana Soetrisno, 2008, Iguana, diakses dari http://crockeeper.multiply.

com/journal/item/1, tanggal 25 Februari 2011, pukul 16:19 WIB

Aji Rachmat Purwanto, 2009, Perilaku Ular, diakses dari http://sioux

(16)

commit to user

xiii Anne Ahira, 2007, Jenis Ular Peliharaan, diakses dari http://www.anneahira.

com/jenis-ular-peliharaan.htm, tanggal 25 Februari 2011 pukul 16.31

WIB

Annisa Budhi, 2010, Perilaku Binatang, diakses dari http://blog.student.uny.

ac.id/pelangilova/2010/10/11/perilaku-binatang/, tanggal 14 Februari

2011 pukul 19.03 WIB

Duto Sri Cahyono, 2008, Ular, diakses dari http://omkicau.com/hobi-lain/

ular/, tanggal 25 Februari 2011 pukul 17.03 WIB

Foster and Smith, 1997, interaction of human and pet, diakses dari www.peteducation.com, tanggal 2 Oktober 2010 pukul 21.05 WIB

The Dictionary.com team, 2010, pet, diakses dari www.reference.com, tanggal 2 Oktober 2010 pukul 19.05 WIB

Allen. G.E, 2006, Animal, Microsoft Encarta Reference Library, Microsoft _________, 2010, kucing, diakses dari http://id.wikipedia.org/wiki/Kucing,

tanggal 10 Oktober 2010 pukul 21.28 WIB

_________, 2010, Anjing, diakses dari http://id.wikipedia.org/wiki/anjing,

tanggal 10 Oktober 2010 pukul 21.40 WIB

_________, 2010, kura-kura, diakses dari

http://id.wikipedia.org/wiki/Kura-kura, tanggal 10 Oktober 2010 pukul 22.08 WIB

_________, 2010, kelinci, diakses dari http://id.wikipedia.org/wiki/Kelinci,

tanggal 10 Oktober 2010 pukul 22.17 WIB

_________, 2010, hamster, diakses dari http://id.wikipedia.org/wiki/Hamster,

tanggal 10 Oktober 2010 pukul 22.21 WIB

_________, 2010, ikan, diakses dari http://id.wikipedia.org/wiki/ikan, tanggal

(17)

commit to user

xiv

(18)

commit to user

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Judul

Solo Pet Center, Wadah Pelayanan hewan peliharaan di Surakarta

B. Pengertian Judul

Pet Center adalah suatu bangunan yang berfungsi sebagai pusat kegiatan

pelayanan kesehatan bagi hewan peliharaan. Selain itu juga berfungsi sebagai

pusat informasi, tempat rekreasi, penyedia kebutuhan hewan peliharaan, dan

juga sebagai tempat berinteraksi antara sesama pecinta hewan.

Hewan Peliharaan adalah hewan jinak, sebagai contoh kucing atau

anjing, dipelihara sebagai teman, diperlakukan dengan cinta dan kasih

sayang. Hewan kesayangan atau hewan pendamping merupakan hewan yang

dipelihara oleh manusia untuk dijadikan sebagai teman atau kesenangan.

Sebagian dari hewan tersebut dipelihara karena memiliki karakteristik

ataupun karena keindahannya. (The Dictionary.com team, 2010)

Surakarta adalah salah satu kota penting dan terbesar kedua di Jawa

Tengah. Berpenduduk sekitar 500.000 jiwa (Tim Penyusun Kamus Pusat

Bahasa, 1994), yang direncanakan sebagai lokasi bangunan Solo Pet Center.

Secara keseluruhan dapat diartikan bahwa Solo Pet Center, Wadah Pelayanan hewan peliharaan di Surakarta adalah sebagai pusat kegiatan

pelayanan kesehatan bagi hewan peliharaan dan juga sebagai pusat informasi,

tempat rekreasi, penyedia kebutuhan hewan peliharaan, serta tempat

berinteraksi antara sesama pecinta hewan yang berlokasi di surakarta.

Fasilitas pelayanan hewan peliharaan yang ada di Kota Surakarta saat ini

kurang memadai dan terpisah-pisah antara yang satu dengan yang lain.

Akibatnya, para pecinta pet seringkali merasa tidak punya waktu ataupun

malas pergi ke tempat-tempat tersebut untuk merawat hewan kesayangan

mereka. Untuk mengatasi hal tersebut, Solo Pet Center hadir sebagai solusi

untuk mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi para pecinta pet. Solo Pet

(19)

commit to user

2 Konsep “one stop service” dipakai sebagai salah satu usaha untuk memberikan kemudahan bagi para pecinta pet dalam merawat hewan

kesayangan mereka. Pecinta pet dapat memberikan waktu lebih untuk

merawat hewan kesayangan mereka di Solo Pet Center. Lokasinya juga cukup

strategis, mudah diakses, dan diintegrasikan dengan pasar burung Depok dan

Pasar Ikan hias yang sedang dibangun oleh Pemerintah Kota Solo yang juga

berlokasi di Depok, Balaikambang, sehingga fasilitas-fasilitas yang ada

diharapkan dapat saling melengkapi antara yang satu dengan yang lain.

Solo Pet Center ini juga hadir sebagai respon terhadap ketidaktahuan

masyarakat tata cara merawat hewan peliharaan mereka dengan baik dan

benar, dan ketidakpedulian masyarakat terhadap hewan yang berada di sekitar

lingkungan mereka. Solo Pet Center hadir untuk mensosialisasikan pentingnya

peranan hewan peliharaan di sekitar masyarakat karena hewan peliharaanpun

bisa memberikan banyak keuntungan bagi pemiliknya.

C. Latar Belakang

1. Kebutuhan Kesehatan Pet

Berinteraksi dengan hewan peliharaan merupakan hal yang

menyenangkan. Pet adalah guru dan penyembuh dengan bakat yang luar biasa. Banyak cara dilakukan untuk menjelaskan cara hewan membantu

manusia. Hal ini termasuk pet theraphy, pet facilitated theraphy, atau

animal-assisted theraphy (Foster and Smith, 1997). Pet dapat membantu manusia baik manusia normal atau manusia dengan kekurangan fisik,

mental dan emosi.

Kesehatan merupakan salah satu faktor paling penting dalam hidup

setiap makhluk ciptaan Tuhan. Karena jika kita tidak sehat, maka akan

sulit bagi kita untuk melakukan berbagai aktivitas sepanjang hari. Tidak

hanya manusia, tetapi juga hewan. Seperti yang kita ketahui, hewan

merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang lain yang bisa bergerak serta

memiliki insting yang membantu mereka untuk menghadapi berbagai

(20)

commit to user

3 Bagi para pecinta hewan, memiliki hewan peliharaan yang sehat

merupakan suatu kepuasan tersendiri. Untuk memenuhi kesehatan hewan

peliharaannya, mereka membutuhkan tempat-tempat perawatan dan

memelihara kesehatan yang lengkap dan mudah.

Seperti manusia, hewan juga merupakan makhluk yang atraktif dan

dinamis. Hal ini menyebabkan setiap hewan memiliki karakteristik yang

berbeda-beda. Untuk tetap bisa merawat hewan kesayangan dengan baik,

para pecinta hewan peliharaan akan selalu mencari tahu berita terbaru yang

berhubungan dengan peliharaan mereka. Oleh karena itu, mereka

membutuhkan wadah khusus untuk bertemu dan berkumpul sehingga

menyulitkan bagi para pecinta hewan untuk saling berinteraksi,

berkomunikasi, dan sharing tentang pengalaman mereka dalam memelihara hewan kesayangan masing-masing.

2. Eksistensi Pet di Surakarta

a) Jenis Pet yang hidup di Surakarta

Kota Solo, yang terletak di daerah beriklim tropis, memiliki jenis

hewan yang beranekaragam, termasuk hewan peliharaan (pet).

Kondisi iklim tropis kota Solo ini memungkinkan semua jenis pet

dapat hidup di kota tersebut. Namun tidak semua jenis pet digemari

oleh masyarakat kota Solo. Jenis pet yang digemari masyarakat adalah

anjing, kucing, small pet (dengan kategori kelinci,hamster,dan reptil),

ikan, dan burung. (drh.Bambang Irawan, 2010)

b) Keberadaan pecinta Pet di Surakarta

Menurut hasil wawancara dengan drh. Bambang Irawan serta dari

pengamatan langsung di lapangan, banyak masyarakat Kota Solo

yang merupakan pecinta hewan. Hal ini dapat dilihat dari kuantitas

masyarakat yang berkunjung ke klinik dan pet shop milik

drh.Bambang yang terletak di Jl. KH. Ahmad Dahlan, Keprabon, yang

mencapai jumlah rata-rata 30 orang dalam sehari dengan hewan yang

(21)

commit to user

4 Hal yang serupa juga ditemui di klinik dan pet shop di Kawatan.

Rata-rata pengunjung perhari di sini bisa mencapai 30 orang perhari.

Kegiatan yang dilakukan oleh pengunjung di sini bervariasi, ada yang

hanya membeli barang-barang kebutuhan hewan peliharaan,

memandikan dan merawat hewan, memeriksa hewan yang sakit, dan

sebagainya.

3. Kondisi Pelayanan Pet di Surakarta

Tempat-tempat yang mewadahi kegiatan pelayanan hewan peliharaan

di Surakarta rata-rata masih terpisah-pisah, dan biasanya kurang lengkap,

sehingga merepotkan para pecinta hewan dalam merawat dan memelihara

hewan kesayangan mereka.

Berikut kondisi pelayanan Hewan peliharaan di Surakarta:

a) Tempat Penjualan Hewan

Tempat penjualan hewan di Surakarta berupa pasar tradisional

yang sebagian besar hanya menjual berbagai jenis burung dan ikan

saja, yaitu Pasar Depok dan Pasar Gedhe. Di Surakarta belum ada

tempat khusus yang menjual hewan peliharaan lain seperti anjing dan

kucing sehingga para pecinta hewan-hewan tersebut kesulitan mencari

hewan yang mereka inginkan.

b) Tempat Pelayanan Kesehatan

Pelayanan kesehatan pet di Surakarta tergolong sudah relatif

lengkap. Dengan fasilitas-fasilitas yang dimiliki, klinik-klinik hewan

yang ada di Surakarta sudah mampu memenuhi kebutuhan kesehatan

hewan. Klinik hewan yang ada di Surakarta antara lain Klinik Hewan

Keprabon yang berlokasi di Jl. Ahmad Dahlan, Klinik Hewan Gelatik

yang berlokasi di Solo Baru dan Klinik Hewan Kawatan.

Namun, untuk dapat memelihara hewan kesayangannya dengan

baik, para pecinta pet membutuhkan informasi dan edukasi tentang

cara merawat hewan peliharaan dengan baik dan benar. Hal tersebut

dapat diperoleh dari pakar/ ahli dengan cara konsultasi dan

(22)

commit to user

5 cara sharing atau bertukar pengalaman. Oleh karena itu, di Surakarta

perlu disediakan wadah untuk menampung kegiatan-kegiatan

tersebut.

c) Tempat jual beli kebutuhan serta perlengkapan hewan

Di Surakarta belum terdapat Pet Shop yang menjual hewan peliharaan. Rata-rata hanya berjualan kebutuhan sehari-hari dan

perlengkapan hewan saja. Letaknya ada yang satu lokasi dengan klinik

hewan, ada pula yang berdiri sendiri.

Terdapat 8 Pet Shop di Surakarta antara lain Kawatan Pet shop, Dody Pet Shop, Golden pet shop, dan sebagainya.

d) Tempat Pembiakan Hewan

Di Surakarta belum terdapat wadah khusus untuk tempat

pembiakan hewan. Biasanya pemancak (breeder) melakukan pembiakan di rumah masing-masing dan penyebaran informasinya

hanya dari mulut ke mulut atau memasang iklan di klinik-klinik dan

pet shop.

Belum tersedianya wadah khusus untuk penjualan hewan kucing

dan anjing menyulitkan para pemancak hewan-hewan tersebut dalam

memasarkan hasil pembiakannya. Oleh karena itu di Surakarta

dibutuhkan wadah penjualan hewan yang diintegrasikan dengan

wadah pembiakan sehingga dapat memudahkan para pemancak untuk

memasarkan hasil pembiakannya. Selain itu para pembeli juga dapat

dengan leluasa memilih hewan yang mereka inginkan.

e) Tempat Pameran dan Kontes Hewan

Di Surakarta, berbagai ajang pameran maupun perlombaan untuk

hewan peliharaan setiap tahunnya diadakan di beberapa lokasi.

Kegiatan kontes yang sering diadakan di Surakarta antara lain Solo

Dogs Gathering dan kontes burung. 

Namun kegiatan tersebut belum terwadahi dengan baik. Hanya

kegiatan kontes burung saja yang telah memiliki lapangan khusus,

sedangkan untuk hewan-hewan lain belum memiliki wadah khusus.

(23)

commit to user

6 dinikmati oleh para pecinta hewan saja, sedangkan masyarakat umum

yang tidak tahu menahu adanya kegiatan tersebut tidak dapat

menikmati. 

4. Potensi Pet Center di Surakarta

a) Program Pemerintah Kota Surakarta

Geliat pertumbuhan dan pembangunan kota Surakarta seakan

memang tidak pernah henti. Di berbagai daerah dibangun sebuah

tempat yang memiliki manfaat besar dan berdampak positif bagi

masyarakat Surakarta. Salah satunya adalah rencana Pemerintah Kota

(pemkot) Solo yang akan membangun Taman Pasar Ikan, dimana

tempat ini berlokasi di Pasar Ikan Balekambang. Menurut rencana,

taman tersebut nantinya berkonsep sebuah kawasan yang bersinergi

dengan Taman Balekambang dan Pasar Burung Depok.

Konsep Taman Pasar Ikan tersebut akan ditunjang dengan

fasilitas seperti taman yang memiliki koleksi jenis ikan yang

bervariasi, pasar ikan, tempat hiburan, serta restoran ikan di dalamnya.

Sementara tujuan dibangunnya Taman Pasar Ikan adalah sebagai cara

mendorong masyarakat lebih gemar mengkonsumsi ikan. (Ekayanti,

W, 2010)

Program Pemerintah tersebut sangat menunjang pembangunan

Solo Pet Center yang direncanakan berada satu lokasi dengan Taman

Pasar Ikan, Taman Balekambang, dan Pasar Burung Depok.

Keberadaan tempat-tempat pelayanan hewan tersebut di satu lokasi

diharapkan dapat saling menunjang dan saling melengkapi antara satu

dengan yang lainnya, serta dapat mendukung kelancaran aktivitas di

dalamnya.

b) Kebutuhan akan pelayanan pemeliharaan pet yang lengkap dan mudah

Pelayanan terhadap pet yang ada di Surakarta sekarang hanya

(24)

commit to user

7 menyulitkan pemilik hewan dalam memberikan apa saja yang

dibutuhkan oleh hewan kesayangannya. Selain itu belum tersedia

wadah khusus bagi para pecinta hewan untuk bertemu dan berkumpul

sehingga menyulitkan bagi para pecinta hewan untuk saling

berinteraksi, berkomunikasi, dan sharing tentang pengalaman mereka dalam memelihara hewan kesayangan masing-masing.

Dari kenyataan yang telah dipaparkan di atas, maka Surakarta

membutuhkan suatu wadah yang menampung semua aktifitas

berhubungan dengan hewan peliharaan yaitu suatu pet center, yang mendukung semua aktivitas di dalamnya dan mampu memberikan

pelayanan kesehatan yang lengkap bagi hewan.

D. Permasalahan dan Persoalan 1. Permasalahan

Kesimpulan latar belakang dan fenomena yang ada di Surakarta:

• Banyaknya masyarakat pecinta hewan di Surakarta ( jumlah pecinta hewan yang berkunjung ke klinik hewan mencapai 30 orang perhari

sampel: Klinik kawatan dan keprabon)

• Pelayanan pemeliharaan hewan peliharaan (pet) di Kota Solo masih terpisah- pisah sehingga merepotkan para pecinta hewan dalam

merawat dan memelihara hewan kesayangan mereka.

• Pelayanan jual-beli hewan masih belum lengkap. Yang telah terwadahi hanya penjualan burung dan ikan saja, sedangkan belum

tersedia wadah untuk jual beli kucing dan anjing sehingga para

pemancak tidak memiliki tempat untuk memasarkan hasil

pancakannya.

• Belum terdapat sarana edukasi dan informasi tentang hewan peliharaan di Surakarta

• Belum tersedia wadah bagi para pecinta hewan untuk saling bertemu dan berinteraksi

Berdasarkan latar belakang dan fenomena diatas, maka muncul

(25)

commit to user

8 dapat menampung semua aktifitas pelayanan yang berhubungan dengan

hewan kesayangan yaitu pet center, yang mendukung semua aktivitas di dalamnya dan mampu memberikan pelayanan kesehatan dan perawatan

yang lengkap bagi hewan.

2. Persoalan

a. Bagaimana rumusan konsep jenis kegiatan, pola kegiatan, kebutuhan

ruang, besaran ruang, organisasi ruang, pola peruangan, dan

persyaratan lingkungan yang harus dipenuhi.

b. Mengidentifikasikan perilaku hewan serta interaksinya dengan

manusia guna mencapai kenyamanan bagi para hewan, pengelola,

maupun para pengunjung

c. Menentukan ungkapan eksterior dan interior yang mencerminkan

karakter dan perilaku hewan dalam interaksinya dengan manusia

d. Bagaimana rumusan konsep lokasi dan site Solo Pet Center yang

direncanakan.

E. Tujuan dan Sasaran Pembahasan 1. Tujuan

Merumuskan konsep yang mendasari perencanaan dan perancangan

sebagai landasan membuat desain Solo Pet Center sebagai wadah kegiatan pemeliharaan kesehatan dan perawatan hewan, informasi,

rekreasi dan edukasi, interaksi sesama pecinta hewan, serta kegiatan

penunjang lainnya, sehingga mampu memberikan pelayanan yang lengkap

bagi hewan peliharaan di Surakarta .

2. Sasaran

Mendapatkan konsep perencanaan dan perancangan bangunan Solo Pet

Center yang meliputi:

a. Konsep kegiatan

ƒ Penentuan jenis kegiatan

(26)

commit to user

9 b. Konsep peruangan

ƒ Konsep besaran ruang

ƒ Konsep kebutuhan ruang (macam dan jenis ruang)

ƒ Konsep persyaratan ruang

ƒ Konsep pola hubungan dan organisasi ruang

ƒ konsep sirkulasi

c. Konsep penampilan bangunan

ƒ Interior

ƒ Eksterior

d. Konsep pemilihan dan pengolahan site

e. Konsep Tampilan Kawasan Site (perancangan lansekap)

ƒ Vegetasi

ƒ Hardscape

ƒ Sanitasi

ƒ Drainase

f. Konsep struktur bangunan

g. Konsep utilitas bangunan

ƒ Sistem air bersih, air kotor dan sistem pengolahan limbah

ƒ Sistem MEE

ƒ Sistem transportasi vertikal

ƒ Sistem keamanan bangunan (pemadam kebakaran, penangkal

petir).

F. Lingkup dan Batasan Pembahasan 1. Lingkup Pembahasan

a. Pembahasan akan mengarah pada Solo Pet Center, serta

fasilitas-fasilitas pendukung dalam bangunan tersebut.

b. Pembahasan menitik-beratkan pada hal-hal dan masalah di sekitar

disiplin ilmu Arsitektur serta hal-hal lain yang berpengaruh terhadap

perencanaan dan perancangan Solo Pet Center :

• Fungsi utama bangunan sebagai wadah penyedia sarana kesehatan

(27)

commit to user

10

• Fungsi sekunder bangunan sebagai sarana rekreasi dan pendidikan bagi pengunjung Solo Pet Center.

c. Hal-hal di luar ilmu arsitektur dalam perencanaan bangunan Solo Pet

Center seperti penggolongan hewan peliharaan, karakter dan perilaku

hewan peliharaan, hubungan antara manusia dan hewan peliharaan,

jenis hewan peliharaan yang hidup di Kota Solo dan sebagainya akan

menjadi pertimbangan awal untuk memahami kondisi dan kebutuhan

masyarakat kota Surakarta akan Solo Pet Center yang selanjutnya

menjadi pertimbangan dalam proses perencanaan.

d. Pembahasan mengacu pada sasaran yang berupa tinjauan serta analisa

yang akhirnya akan menghasilkan konsep berupa penyelesain masalah.

2. Batasan Pembahasan

a. Berpedoman pada tujuan dan sasaran yang telah ditentukan

b. Pembatasan hewan peliharaan yang akan diwadahi yaitu pada hewan

peliharaan yang hidup di Kota Solo dan banyak diminati masyarakat

Solo, seperti kucing, anjing, small pet (reptil, kelinci, dan hamster), burung, dan ikan.

c. Pembahasan jenis kegiatan yang diwadahi dibatasi pada kegiatan yang

mendukung pelayanan terhadap kegiatan pemeliharaan dan perawatan

kesehatan hewan peliharaan.

d. Masalah pembiayaan dianggap tidak dipermasalahkan.

G. Metode dan Sistematika Pembahasan 1. Metode Pembahasan

Secara umum metode yang digunakan adalah dengan cara, teknik dan

prosedur memaparkan, mengidentifikasi dan mendiskripsikan (yang selalu

(28)

commit to user

11 a) Gagasan Awal

Menguraikan gagasan ide diperoleh dari fakta dan fenomena

mengenai kondisi Pelayanan hewan peliharaan di Surakarta

b) Penelusuran Permasalahan

• Observasi dan survey awal, meliputi pengamatan secara langsung

pada Preseden tempat-tempat pelayanan hewan peliharaan yang

ada di Surakarta melalui penangkapan visual menggunakan alat

bantu visual (pengambilan gambar melalui foto sebagai dokumen

awal) sebagai dasar perencanaan.

• Studi literature, mencari data melalui media cetak, elektronik untuk

mendapatkan contoh-contoh pet center yang dapat dijadikan acuan.

• Empirik, meliputi :

Metode ini dilakukan dengan mencari bangunan tempat pelayanan

pemeliharaan pet yang telah ada di Surakarta.

c) Pengumpulan Data Dan Informasi

‐ Observasi ke beberapa tempat pelayanan hewan peliharaan seperti

klinik hewan, petshop, dan dinas peternakan untuk mendapatkan data

mengenai jenis hewan peliharaan di Surakarta, jumlah masyarakat

pecinta hewan di Surakarta, kegiatan dan sistem pelayanan terhadap

hewan peliharaan, serta ruang-ruang yang digunakan untuk mewadahi

aktivitas-aktivitas tersebut.

‐ Studi literatur meliputi:

• Peraturan daerah yang terangkum dalam RUTRW dan RUTRK

Surakarta.

• Buku dan informasi tentang karakter dan perilaku hewan peliharaan

• Buku-buku dan informasi tertulis yang mendukung tinjauan mengenai pet center

(29)

commit to user

12 Metode ini dilakukan dengan mencari contoh-contoh Pet Center

yang ada di luar kota maupun luar negeri sebagai acuan dalam

perencanaan dan perancangan.

d) Pengolahan data

Data-data yang didapat dari survey lapangan, wawancara, dan

studi literatur kemudian diolah pada tingkat aspek yang berkaitan,

yaitu:

ƒ Aspek manusia dan pet

Adalah aspek untuk mencapai penyelesaian masalah yang

berkaitan dengan aktivitas, perilaku persepsi pelaku kegiatan,

menentukan kebutuhan dan kapasitas ruang yang menentukan

dimensi ruang yang dibutuhkan dan pola sirkulasi dalam bangunan.

ƒ Aspek lingkungan

Merupakan aspek untuk mencapai penyelesaian masalah yang

berkaitan dengan lokasi, peraturan daerah setempat serta instansi

terkait, tipologi bangunan dan potensi lingkungan yang mendukung

perencanaan dan perancangan.

ƒ Aspek induktif

Mengkomplikasikan data-data yang diperoleh kemudian

dianalisa berdasarkan literatur dan dari hasil analisa disintesa untuk

menuju transformasi desain.

2. Sistematika Pembahasan

TAHAP I Pendahuluan

Pembahasan mengenai pendahuluan meliputi judul,

pengertian judul, latar belakang, perumusan permasalahan

dan persoalan, tujuan dan sasaran, metodologi pembahasan,

dan sistematika pembahasan.

TAHAP II Tinjauan Pustaka Solo Pet Center

Mengemukakan beberapa tinjauan yang berkaitan dengan

hewan peliharaan dan bentuk pewadahannya berupa Pet

(30)

commit to user

13 TAHAP III Tinjauan Kota Surakarta

Melakukan tinjauan umum kota Surakarta mengenai

keberadaan hewan peliharaan dan masyarakat pecinta

hewan, dan juga mengenai kondisi pelayanan terhadap

hewan peliharaan yang sudah ada di Surakarta.

Pembahasan mengenai data fisik dan non fisik kota

Surakarta meliputi Luas wilayah, Kondisi lingkungan

masyarakat, dan peraturan yang mendukung mengenai

prospek Solo Pet Center di kota Surakarta.

TAHAP IV Analisa Konsep Perencanaan dan Perancangan

Merumuskan Solo Pet Center, sebagai pusat kegiatan pelayanan kesehatan bagi hewan peliharaan dan juga

sebagai pusat informasi, tempat rekreasi, penyedia

kebutuhan hewan peliharaan, serta tempat berinteraksi

antara sesama pecinta hewan yang berlokasi di surakarta.

Kemudian proses menetapkan dasar-dasar solusi atau

pemecahan masalah dan persoalan yang dijawab dengan

sebuah rancangan desain Solo Pet Center, baik desain bangunan dan juga elemen pendukungnya.

TAHAP V Konsep Perancangan

Merupakan jawaban dari analisa perancangan yang berupa

konsep perancangan, yang dijabarkan dalam beberapa aspek

(31)

commit to user

14 TINJAUAN PUSTAKA

A. Pet Center

1. Kajian Hewan Peliharaan ( Pet )

a. Pengertian Pet

Pengertian Pet/hewan kesayangan adalah hewan jinak, sebagai

contoh kucing atau anjing, dipelihara sebagai teman, diperlakukan

dengan cinta dan kasih sayang. Hewan kesayangan atau hewan

pendamping merupakan hewan yang dipelihara oleh manusia untuk

dijadikan sebagai teman atau kesenangan. Sebagian dari hewan

tersebut dipelihara karena memiliki karakteristik ataupun karena

keindahannya. (The Dictionary.com team, 2010)

b. Penggolongan Pet

Di dunia ini, mungkin manusia tidak akan beradab tanpa bantuan

hewan peliharaan. Ketika hewan tidak lagi diburu tetapi dijinakkan,

manusia dapat menetap disatu tempat. Hewan peliharaan memberikan

makanan dan pakaian tanpa harus diburu. Karena dengan makin

jinaknya hewan, dapat digunakan sebagai kendaraan atau mengangkut

beban (sapi, kerbau, keledai, unta).

Dari segi pemeliharaannya, hewan dibagi menjadi dua, yaitu

hewan yang tidak dapat dipelihara (liar) dan hewan yang dapat

dipelihara. Hewan yang tidak dapat dipelihara kebanyakan hidup di

alam bebas seperti hutan belantara maupun hutan buatan manusia

(kebun binatang, taman safari). Mayoritas hewan ini sangat berbahaya

dan sulit didekati oleh manusia, seperti bangsa kucing (singa, harimau,

cheetah, dan lain-lain), bangsa anjing (serigala, rubah, dan lain-lain),

hyena, badak, dan lain-lain. Sedangkan hewan yang dapat dipelihara

merupakan hewan yang bisa hidup berdampingan dengan manusia

(32)

commit to user

15 Antara lain :

1) Kucing

Kucing telah dipelihara manusia sejak ribuan tahun yang lalu.

Kucing merupakan hewan karnivora berdarah panas yang dapat

melihat dengan baik pada malam hari karena memiliki biji mata

yang terbuka lebar yang dapat menangkap cahaya

sebanyak-banyaknya. Aneka macam kucing peliharaan merupakan

keturunan dari kucing liar di Afrika (Our World Encyclopedia, 1983:64, dalam Ratu Amie, 2007). Selain menjadi obyek

pemujaan di Mesir, kucing juga sempat dibenci dan ditakuti di

Eropa. Orang Eropa percaya bahwa kucing selalu berhubungan

dengan penyihir dan setan. Terutama kucing hitam yang

dipercaya menyebabkan kesialan (Allen, G.E, 2006).

2) Anjing

Anjing menjadi kawan manusia sejak kira-kira 10.000 tahun

yang lalu, pada jaman batu. Banyak orang berpendapat bahwa

anjing keturunan serigala. Yang lain berpendapat bahwa mungkin

asalnya dari suatu jenis anjing buas lain yang sekarang sudah

punah (Our World Encyclopedia, 1983:79, dalam Ratu Amie, 2007).

Gambar 2.1 Kucing Mainecoon

Gambar 2.2 Kucing Persia

(33)

commit to user

16 keturunan anjing. Mereka lalu membagi menjadi beberapa

kelompok, yaitu terrier (anjing kecil), working (anjing pekerja),

sporting (anjing untuk olahraga), hound (anjing penggembala),

toy (anjing untuk mainan), dan nonsporting dogs. Sekarang anjing dapat melakukan berbagai pekerjaan. Anjing yang sudah terlatih

dapat memandu orang buta, tuli, maupun orang lumpuh dalam

kesehariannya. Selain itu anjing membantu manusia dalam

mencari makanan, menggembalakan ternak serta menjaga rumah

dan ladang (Allen. G.E, 2006).

3) Small Pet

Small pet ini terdiri dari kelinci, hamster, dan reptil.

Dikatakan small pet karena ukuran tubuh yang kecil jika dibanding dengan hewan yang lain.

a) Hamster

Hamster adalah sejenis hewan pengerat, yang terdapat

diberbagai belahan dunia. Hamster memiliki badan gemuk,

dengan ekor yang lebih pendek dari tubuhnya dan memiliki

telinga yang berbulu. Kaki hamster lebar, pendek dan gemuk.

Hamster adalah makhluk omnivora. Namun makanan

yang paling aman untuk hamster adalah biji-bijian. Di

Indonesia banyak industri rumah tangga yang membuat

makanan hamster dari biji-bijian. (wikipedia, 2010)

b) Kelinci

Kelinci adalah hewan mamalia dari famili Leporidae,

yang dapat ditemukan di banyak bagian bumi. Secara umum

(34)

commit to user

17 kelinci peliharaan.

Di Indonesia banyak terdapat kelinci lokal, yakni jenis

kelinci Jawa dan kelinci Sumatera. Kelinci Jawa diperkirakan

masih ada di hutan-hutan di daerah Jawa Barat.Warna

bulunya coklat kehitaman. Ekornya bewarna jingga dengan

ujungnya yang hitam. Berat kelinci Jawa dewasa bisa

mencapai 4 kg. Sedangkan kelinci Sumatera merupakan

satu-satunya ras kelinci yang asli Indonesia. Habitatnya adalah di

pegunungan di Pulau Sumatera. Panjang badannya mencapai

40 cm. Warna bulunya abu-abu coklat kekuningan.

Kelinci di Indonesia banyak diternakkan secara

komersial, dimana kelinci hias menjadi primadona para

peternak. (wikipedia, 2010)

c) Reptil

- Ular

Ular merupakan binatang reptilia yang dapat kita

jumpai di halaman rumah, kebun, sawah, ladang, hutan,

sungai, rawa-rawa, pegunungan, pantai, laut, samudra

bahkan di saluran – saluran air perkotaan seperti kota

Jakarta. Untuk daerah tropis seperti di negara kita, jumlah

ular cukup banyak dan bermacam-macam jenisnya, baik

yang berbisa maupun yang tidak berbisa. (Aji Rahmat P.,

2009)

Gambar 2.5 Kelinci dan pemiliknya

Gambar 2.6 Kelinci

(35)

commit to user

18 dipelihara di rumah antara lain:

· Phyton atau sanca

Salah satu jenis ular peliharaan yang paling banyak

diminati adalah ular phyton atau yang juga sering

disebut sebagai ular sanca. Ular ini memiliki warna

yang bermacam-macam, bahkan ada pula yang albino.

Namun biasanya ular sanca ini berwarna cokelat,

abu-abu, atau kuning kehijauan. Ukuran ular ini cukup

beragam. Untuk yang masih kecil atau baru menetas,

biasanya panjang ular ini sekitar 40-60 cm. Ular sanca

dewasa panjangnya berkisar antara 2-3 meter.

· Xenopeltis unicolor

Jenis ular peliharaan ini disebut juga ular pelangi.

Hal ini dikarenakan ketika tubuhnya terkena sinar

matahari, kulit atau sisik-sisik tubuhnya terlihat

berwarna-warni seperti pelangi. Ular pelangi ini tidak

berbisa, terkenal sangat jinak dan tidak akan menyerang

walau dipegang oleh manusia. Ular ini biasanya

berwarna cokelat atau abu-abu gelap dan memiliki

panjang sekitar 80-100 cm.

Gambar 2.8 Ular sanca

(36)

commit to user

19 · Candoia

Salah satu jenis ular peliharaan yang juga cukup

populer adalah ular jenis Candoia. Ular jinak ini relatif

sangat kecil dan memiliki diameter tubuh yang kecil

pula. Panjang tubuhnya biasanya sekitar 40-70 cm,

namun ada pula yang bisa mencapai panjang 1 meter.

- Kura-kura

Kura-kura merupakan reptil yang bersifat akuatik, baik

di air tawar maupun lautan. Ukuran tubuh kura-kura

bermacam-macam, ada yang kecil ada yang besar.

Biasanya ditunjukkan dengan panjang karapasny.).

Kura-kura terbesar adalah penyu belimbing, yang karapasnya

dapat mencapai panjang 300 cm. Sedangkan yang terkecil

adalah kura-kura mini dari Afrika Selatan, yang panjang

karapasnya tidak melebihi 8 cm.

Kura-kura termasuk salah satu jenis hewan yang

berumur panjang. Reptil ini dapat hidup puluhan tahun,

Gambar 2.10 Ular Candoia

(37)

commit to user

20 tercatat hidup selama 152 tahun (1766 – 1918).

(wikipedia, 2010)

- Iguana

Iguana adalah salah satu jenis reptil peliharaan yang

melegenda. Melegenda yang dimaksudkan karena reptil

ini termasuk salah satu reptil yang mulai dipelihara

masyarakat Indonesia jauh sebelum mereka mulai akrab

dengan Bearded Dragon, Leopard Gecko, Pacman Frog,

Savannah Monitor, dsb. Trend memelihara iguana di

Indonesia dimulai pada tahun 1996-1997, ketika diadakan

kontes khusus iguana di Bandung dan Jakarta yang

ditayangkan oleh TV swasta.

Iguana dapat tumbuh mencapai panjang 1,2 – 1,5

meter, dgn SVL (panjang dari ujung mulut sampai pangkal

ekor) bisa mencapai 60 cm. Iguana tampak menarik

dengan kakinya yang kekar, warna hijau terang dengan

garis-garis semburat hitam dari balik lengan, perut,

pangkal, paha, dan semakin jelas sampai ujung ekor. Crest atau duri punggung yang berdiri tegak,dan gelambir

menjuntai didagunya, membuat penampilan iguana

tampak seperti hewan purba.(Sunggana S., 2008)

(38)

commit to user

21 Burung termasuk binatang berdarah panas yang bersayap dan

memiliki bulu. Burung merupakan perkembangan lebih lanjut dari

binatang melata yang hidup di pohon jutaan tahun yang lalu. Kaki

burung tertutup sisik seperti kaki kadal. Semula burung hanya

dapat meluncur dari pohon ke pohon. Kemudian burung dapat

terbang dengan mengepakkan sayapnya. Burung mempunyai

paruh sebagai ganti gigi. Ada banyak bentuk dan ukuran paruh

tergantung pada apa yang burung tersebut makan. Tidak semua

burung bisa terbang, contoh burung unta, penguin, burung kiwi

(Our World Encyclopedia team, 1983:48, dalam Ratu Amie,

2007).

Manusia memelihara burung karena jenisnya yang beraneka

ragam dan keistimewaan yang mereka miliki. Seperti bulu yang

indah atau suara yang merdu.

5) Ikan

Ada sekitar 25.000 jenis ikan. Umumnya hidup di air tetapi

diantaranya seperti ikan paru-paru, dapat hidup di darat untuk

jangka waktu tertentu. Ikan merupakan hewan berdarah dingin.

Kebanyakan ikan bertelur, tetapi juga ada yang melahirkan anak.

Bahkan ada yang membuat sarang bagi telur dan anaknya. Ikan

yang hidup di bumi dapat dibagi menjadi 3 kategori, yaitu ikan air

asin, ikan air tawar dan ikan air payau (Our World Encyclopedia, 1983:28, dalam dalam Ratu Amie, 2007).

(39)

commit to user

22 c. Hubungan Manusia dan Pet

Berinteraksi dengan hewan peliharaan adalah merupakan hal yang

paling menyenangkan. Pet adalah guru dan penyembuh dengan bakat yang luar bisaa. Banyak cara dilakukan untuk menjelaskan cara hewan

membantu manusia. Hal ini termasuk “pet theraphy”, “pet facilitated

theraphy”, atau “animal-assisted theraphy”. Pet dapat membantu

manusia baik manusia normal atau manusia dengan kekurangan fisik,

mental dan emosi. (Foster and Smith, 1997)

Beberapa kualitas yang dimiliki hewan yang membuat mereka

terapetik, yaitu:

· Hangat dan berbulu halus

Kehangatan dan bulu yang halus merupakan kelebihan dari

hewan. Mereka lebih mudah untuk dicintai dan dapat memberikan

kenyamanan.

· Tidak menghakimi

Pet tidak pernah menghakimi manusia. Mereka menerima manusia apa adanya.

· Pendengar yang baik

Jika kita berbicara dengan pet, maka dia akan mendengarkan tanpa menginterupsi apa yang kita bicarakan.

Gambar 2.14 Berbagai jenis ikan

(40)

commit to user

23 Pet selalu saja dapat bertingkah sangat lucu. Hal ini menyebabkan manusia akan terbawa kedalam suasana yang menyegarkan

karena selalu tertawa melihat tingkah dari pet.

· Cinta tanpa syarat

Pet tidak menuntut manusia untuk melakukan apa yang diminta, dengan kata lain sangat perhatian.

· Membantu orang yang memiliki cacat fisik

Pet sangat berguna bagi orang cacat fisik dalam berbagai cara. Contohnya berkuda dapat membantu mereka yang memiliki

kelainan pada otot dan kontrol motoriknya. Berkuda membantu

meningkatkan kesembuhan pada postur, keseimbangan,

pergerakan dan fungsi tubuh.

· Membantu kita untuk merasa penting dan dibutuhkan

Dengan merawat pet membuat kita merasa selalu dibutuhkan.

Gambar 2.16 kucing dan mainan

Gambar 2.17 Penyandang cacat yang sedang berkuda

(41)

commit to user

24 Menurut Foster and Smith (1997), terdapat keuntungan-keuntungan dalam memelihara pet bagi kesehatan manusia, yaitu:

1) Manfaat Secara Fisik Dan Kesehatan Fisik

· Mengurangi kadar kolesterol

Orang yang memelihara hewan kesayangan ditemukan

memiliki kadar kolesterol yang lebih rendah dibanding

orang yang tidak memilikinya.

· Mengurangi tekanan darah dan stres

Penelitian pada wanita pemilik anjing yang menjalani

tes stres membuktikan bahwa kehadiran anjing mempunyai

efek menurunkan tekanan darah dibanding kehadiran teman.

· Meningkatkan harapan hidup penderita penyakit jantung

Kepemilikan anjing dapat meningkatkan daya tahan

penderita serangan jantung

· Meningkatkan aktivitas fisik dan fungsi kesehatan

Kebutuhan akan merawat hewan menyebabkan pemilik

mempunyai aktivitas yang dapat disamakan dengan latihan

olahraga.

· Mengontrol “freezing” pada penderita Parkinson

Selain merasa kaku, penderita Parkinson juga mengalami

yang disebut “freezing”.

Kaki mereka menjadi beku sementara bagian tubuh yang

lainnya tetap bergerak. Hal ini menyebabkan orang tersebut

Gambar 2.19 pemeriksaan Tekanan darah

(42)

commit to user

25 suka duduk terus-menerus dan enggan untuk berpindah.

Anjing terlatih membantu untuk mengidentifikasi adanya

freezing” pada penderita. Apabila anjing menyentuh kaki

yang mengalami “freezing”, maka kebekuan tadi akan hilang dan penderita Parkinson akan mampu melanjutkan

berjalan.

2) Manfaat Secara Psikologis, Emosional Dan Sosial

· Membantu merasa rileks dan nyaman.

· Mengurangi stres.

· Kebutuhan akan disentuh

Kemampuan untuk memiliki sesuatu yang dapat disentuh

membuat keberadaan pet sangat penting. Serangkaian penelitian menunjukkan bagaimana pentingnya sentuhan

untuk kesehatan fisik dan emosi kita.

· Menghilangkan kesepian

Setiap orang membutuhkan teman dalam hidup sehari-hari.

Memiliki pet juga bisa disamakan dengan teman hidup yang setia.

· Memperbaiki mood

Jika kita dalam keadaan yang tidak mood, dengan melihat

Memiliki sesuatu untuk dirawat

Gambar 2.21 anjing dan pemiliknya yang sedang jalan-jalan

(43)

commit to user

26 memiliki sesuatu yang dirawat. Banyak lansia dan orang

yang hidup sendiri mengatakan bahwa pet memberikan mereka alas an untuk hidup

· Memiliki rutinitas

2. Kajian Pet Center

a. Pengertian Pet center secara umum

Kata pet dapat diartikan sebagai merupakan hewan yang

dipelihara oleh manusia untuk dijadikan sebagai teman atau

kesenangan. Sebagian dari hewan tersebut dipelihara karena

memiliki karakteristik ataupun karena keindahannya. (The

Dictionary.com team, 2010)

Pet tersebut dipelihara karena memiliki karakteristik dan

keindahan (khusus untuk burung karena suaranya yang indah). Jadi

pet center adalah suatu bangunan yang berfungsi sebagai pusat

kegiatan pelayanan kesehatan bagi hewan peliharaan. Selain itu juga

berfungsi sebagai pusat informasi, tempat rekreasi, penyedia

kebutuhan hewan peliharaan, dan juga sebagai tempat berinteraksi

antara sesama pecinta hewan.

b. Tujuan Dan Fungsi Pet Center

Menurut Ratu Amie (2007), Tujuan Pet Center adalah

menyediakan berbagai kebutuhan yang berhubungan dengan hewan

peliharaan kepada masyarakat umum baik secara komersial

(jual-beli) maupun secara pendidikan-rekreasi. Pet Center tidak hanya

mengacu pada kegiatan perdagangan saja, namun akan

dikembangkan sebagai fasilitas rekreasi-edukasi yang memberikan

pengalaman dan pemahaman mengenai hewan peliharaan pada para

pengunjung. Adapun fungsi pet center adalah sebagai berikut :

· Perawatan dan Perdagangan hewan peliharaan beserta

(44)

commit to user

27 pengobatan hewan, pemancakan, grooming, penitipan dan

penampungan hewan, dsb.

· Penyampaian informasi dan sosialisasi segala hal tentang hewan

peliharaan.

Penyampaian informasi mengenai keanekaragaman fauna

terutama yang berhubungan dengan hewan peliharaan melalui

display panel, replika, audio visual dan tutorial.

· Interaksi dan komunikasi antar sesama pecinta hewan

Kegiatan berkumpul, berkomunikasi serta sharing tentang

pengalaman dalam memelihara hewan kesayangan

masing-masing.

· Tempat pendidikan dan rekreasi.

Merupakan tempat pendidikan bagi pecinta hewan peliharaan

sekaligus tempat rekreasi melalui teknik pamer yang atraktif dan

tidak membosankan di mana pengunjung diajak untuk

berinteraksi langsung dengan hewan peliharaan yang terdapat di

situ.

c. Aktivitas yang diwadahi dalam Pet Center

1) Kegiatan perdagangan dan perawatan

Kegiatan perdagangan dan perawatan yang bersifat

komersial, di mana terjadi pertukaran uang, barang dan jasa

antara penjual dan pembeli. Kegiatan yang terjadi antara lain :

· Jual-beli hewan peliharaan beserta kelengkapannya.

· Penitipan hewan peliharaan.

· Pelayanan kesehatan (klinik) dan kecantikan (grooming) bagi hewan kesayangan.

2) Kegiatan penunjang edukasi dan penyampaian informasi

Kegiatan ini dilakukan untuk mengenalkan dan memberi

informasi mengenai berbagai hal yang berhubungan dengan

(45)

commit to user

28 manusia, dan lain-lain. Kegiatan ini bertujuan untuk

meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan, menumbuhkan

minat dan meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap hewan

peliharaan.

Edukasi dan penyampaian informasi dapat dilakukan

melalui :

· Penyuluhan/ seminar tentang hewan peliharaan

· Perpustakaan, yang meliputi koleksi data baik media cetak

maupun audiovisual.

· kegiatan display, bursa, dan lain-lain.

3) Kegiatan penunjang rekreasi dan interaksi

Kegiatan rekreasi dilakukan untuk menyegarkan tubuh dan

pikiran serta membangun minat terhadap hewan peliharaan.

Rekreasi meliputi :

· Pengamatan langsung.

· Pameran dan perlombaan secara periodik.

Kegiatan interaksi, meliputi Kegiatan berkumpul,

berkomunikasi serta sharing tentang pengalaman dalam

memelihara hewan kesayangan masing-masing.

4) Kegiatan pengelolaan

Kegiatan utamanya adalah pengelolaan pet centre dan memberikan pelayanan, serta pemeliharaan. Kegiatan-kegiatan

ini bersifat mendukung hubungan ekstern dan intern dengan

tujuan mengelola bangunan agar mampu berfungsi sebagai

wadah kegiatan perdagangan, edukasi, rekreasi, promosi yang

representatif.

d. Pelaku kegiatan di Pet Center

1) Pelaku kegiatan

Berdasarkan macam kegiatan yang diwadahinya, terdapat

(46)

commit to user

29 Pet disini adalah anjing, kucing, small pet (hamster, reptil, kelinci), burung, dan ikan. Hewan-hewan ini tidak datang sendiri, melainkan bersama dengan pemiliknya.

· Pengunjung

Pengunjung disini adalah keluarga, masyarakat umum,

maupun pelajar.Pengunjung terdiri dari para pecinta hewan

dan non pecinta hewan. Sifat kunjungan mereka adalah

komersial, edukasi, dan rekreasi.

· Tenaga Medis khusus Hewan

Tenaga Medis terdiri dari Dokter Hewan beserta asistennya.

· Pengelola

Pengelola terdiri dari direksi, staf dan karyawan. Kegiatan

mereka berupa perawatan, pengelolaan administratif.

· Tenaga Servis

Servis terdiri dari petugas kebersihan. Kegiatan mereka

berupa perawatan kebersihan bangunan, kebersihan

kandang hewan, dan sebagainya.

2) Pola kegiatan

· Pet dan Pemiliknya

· Pengunjung

entrance

Fasilitas pameran, informasi dan audiovisual

Fasilitas

Istirahat pulang

entrance

Ruang periksa, ruang operasi,ruang medis

lainnya

Ruang grooming, dan ruang perawatan non medis

lainnya

Istirahat pulang

Skema 2.1 Pola kegiatan pet dan pemiliknya

(47)

commit to user

30 · Tenaga Medis khusus Hewan

· Pengelola, terdiri dari direksi, staf dan karyawan.

· Servis

e. Kebutuhan ruang yang tercipta akibat kegiatan di Pet Center

Melihat begitu banyak jenis aktivitas di dalam pet center, maka

kebutuhan ruangnya juga banyak dan kompleks. Klasifikasi ruang

dalam Pet Center menurut jenis kegiatannya adalah:

1. Ruang pelayanan umum

Ruang pelayanan umum merupakan ruang yang mewadahi

kegiatan melayani konsumen dan membutuhkan staf untuk

mendapatkan apa yang diinginkan. Contohnya antara lain: entrance

Ruang periksa, ruang operasi,r.medis lainnya

laboratorium

Istirahat pulang

entrance

R.Direktur

R.karyawan

Istirahat pulang

R.Admin.

Istirahat pulang

r. servis

Skema 2.3 Pola kegiatan tenaga medis

Skema 2.4 Pola kegiatan pengelola

(48)

commit to user

31 b) toko perlengkapan dan kebutuhan sehari-hari pet: suatu

tempat yang menjual semua peralatan dan perlengkapan

untuk pet termasuk makanan dan obat-obatan khusus pet.

c) Toko merchandise: suatu tempat yang menjual segala macam pernak-pernik yang berhubungan dengan pet.

d) Kafetaria: restoran kecil yang menjual minuman, snack

maupun makanan.

2. Ruang pelayanan pet

Ruang pelayanan pet merupakan ruang yang mewadahi

kegiatan yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan dan

perawatan pet dan membutuhkan tenaga medis dan para

ahli(pakar). Contohnya antara lain:

a) Ruang periksa: tempat untuk mengadakan pemeriksaan dan

pengobatan hewan peliharaan.

b) Ruang operasi: tempat untuk mengadakan

pembedahan/operasi bagi pet yang menderita penyakit organ

dalam, dan sebagainya.

c) Ruang pembiakan: suatu tempat untuk membiakkan hewan

dengan ras tertentu sehingga menghasilkan hewan yang

memiliki kualitas tertentu

Gambar 2.23

(49)

commit to user

32 d) Ruang grooming: tempat untuk mengadakan perawatan tubuh

hewan seperti memandikan, memotong kuku, dan

sebagainya.

e) Taman berlatih anjing: suatu tempat untuk melatih anjing dari

berbagai ras sehingga mereka memiliki berbagai macam

ketrampilan dasar maupun latihan khusus.

3. Ruang komunal

Ruang komunal adalah ruang yang mewadahi aktivitas

berkomunikasi, dan dapat dijalankan tanpa adanya staf seperti

lobby, taman, ruang interaksi dan lain-lain.

Gambar 2.24 Ruang operasi Gambar 2.25 Ruang pembiakan

Gambar 2.26 Ruang grooming

(50)

commit to user

33 Merupakan ruang untuk mewadahi kegiatan yang bersifat

administratif, seperti urusan personalian, ketatausahaan, dan

lain-lain.

5. Ruang servis

Ruang servis adalah ruang yang menjalankan segala kegiatan

agar aktivitas di dalam bangunan dapat berjalan. Contohnya

adalah tempat parkir, ruang pegawai, kamar mandi/WC, ruang

genset, ruang istirahat pegawai, dan lain-lain.

3. Preseden Pet Center

a. Grange Pet Centre

Grange Pet Centre didirikan pada tahun 1973 yang pada

mulanya adalah Ivy Cottage Bird Farm (tempat khusus burung). Namun sekarang, dibawah kepemimpinan Martin Maclellan, yang

orang tuanya adalah pendiri usaha tersebut, Ivy Cottage Bird Farm diubah menjadi sebuah usaha yang pelayanannya mencakup tidak

hanya burung tetapi juga hewan kesayangan lainnya.

Grange Pet Centre yang terletak di Botley, Southampton,

Inggris ini memiliki reputasi yang patut ditiru dalam hal penyediaan

akomodasi bagi hewan yang terdapat di dalamnya. Cakupannya

antara lain : cat runs, sangkar burung, kandang kelinci, kandang khusus untuk menternakkan hewan, serta sangkar yang sangat besar

untuk berlatih hewan.

Selain itu, di dalam toko juga menyediakan berbagai macam

keperluan yang tepat untuk hewan kesayangan seperti makanan,

obat-obatan, pet toys, cat sand, shampoo, dan lain-lain.

b. Las Gaviotas Pet Hotel

(51)

commit to user

34 terletak di 1149 New Mill Drive, Chesapeake, VA 23322. LG Pet

Hotel ini sangat mengutamakan kelengkapan fasilitas bagi para

hewan kesayangan dan pemiliknya. Mulai dari toko kebutuhan

hewan, grooming, taman bermain outdoor, tempat penitipan, indoor

dog run, dan dokter serta staff yang akan membantu apabila hewan

kita sedang sakit.

Las Gaviotas Pet Hotel memiliki tujuan untuk melengkapi

semua kebutuhan dengan bermacam-macam fasilitas-fasilitas yang

berkualitas tinggi. Juga memberikan program-program yang

berhubungan dengan hewan kesayangan, dan tak kalah pentingnya

juga menawarkan kegiatan-kegiatan yang sangat bermanfaat bagi

hewan kesayangan.

Mempunyai visi ke depan sebagai suatu tempat tujuan yang

dikunjungi para pecinta hewan karena adanya kebutuhan

aktivitas-aktivitas komunitas. Las Gaviotas Pet Hotel melayani para tamunya dengan tenaga-tenaga terlatih baik itu staff maupun karyawannya.

Canine

Gambar

Gambar 2.2 Kucing
Gambar 2.5  Gambar 2.6
Gambar 2.8 Ular sanca
Gambar 2.11 Kura-kura
+7

Referensi

Dokumen terkait

Anima Center Sebagai Rumah Produksi, Pendidikan Dan Hiburan Di Surakarta“ adalah suatu tempat atau wadah yang menampung aktifitas dan memfasilitasi penggunanya dibidang

Secara umum Youth Crisis Center di Surakarta bisa diartikan sebagai sebuah bangunan di Surakarta yang digunakan sebagai wadah atau tempat penampungan dan

Hal ini menunjukkan responden pemilik hewan peliharaan membutuhkan wadah edukasi yang menjelaskan secara detail tentang hewan yang dimiliki secara akurat, dapat

Bangunan Pet Station Medan merupakan bangunan yang mempunyai fungsi sebagai penjualan hewan-hewan peliharaan, pusat pelayanan kesehatan dan perawatan hewan-hewan

Hasil analisa data menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara pet attachment dengan well-being pada individu yang memiliki hewan peliharaan

II.3 Hubungan Pet Attachment dengan Well-being pada Individu yang Memiliki Hewan Peliharaan. Seligman (2011) mendefenisikan well-being sebagai kombinasi

Kesimpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan penelitian pengaruh Pet Attachment terhadap Psychological Well Being pemilik hewan peliharaan di kota Gresik, peneliti dapat menarik

vi ABSTRAK Nama Mahasiswa : Harris Tanoyo Tugas Akhir Perencanaan dan Perancangan Dog Care Center sebagai pusat Wadah Pelayanan dan Kesehatan Hewan Peliharaan Anjing di Surabaya