• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Model Think Pair Share (TPS) dan Pendekatan Inkuiri Siswa Kelas 4 SDN Kumpulrejo 03 Salatiga Semester I Tahun Pelajaran 2016/2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Model Think Pair Share (TPS) dan Pendekatan Inkuiri Siswa Kelas 4 SDN Kumpulrejo 03 Salatiga Semester I Tahun Pelajaran 2016/2017"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian

Pelaksanaan penelitian dilakukan pada semester ganjil tahun pelajaran

2016/2017 di SDN Kumpulrejo 03 Salatiga.

Subyek penelitian adalah siswa kelas 4 sebanyak 17 yang terdiri dari 9 siswa

laki-laki dan 8 siswa perempuan. Karakteristik siswa di sekolah adalah sebagai

berikut siswa sebagian besar berasal dari keluarga kurang mampu yang bermata

pencaharian sebagai petani dan buruh tani. Motivasi belajar siswa kurang karena

kurangnya perhatian dari orang tua terutama dalam hal mengerjakan PR (Pekerjaan

Rumah), Sebagian dari orang tua murid lebih mengutamakan mencari nafkah

daripada membimbing anak-anak mereka untuk belajar.

SDN Kumpulrejo 03 Salatiga adalah sekolah yang terletak di pinggiran jalan,

selain itu di depan sekolah terdapat jalan raya dengan sedikit ramai kendaraan yang

melintas. Sekolah ini tidak terlalu jauh ketinggalan dengan sekolah yang lainnya

dalam sarana dan prasarana yang dimilikinya. Sarana yang dimiliki sekolah antara

lain berupa gedung sekolah yang terdiri dari 6 ruang kelas, 1 ruang guru dan ruang

kepala sekolah dan ruang tamu, 1 ruang perpustakaan dan 1 ruang komputer, 1 ruang

gudang, 4 ruang wc yaitu 2 untuk siswa dan 2 untuk guru. Prasarana yang dimiliki

sekolah cukup memadai.

3.2 Variabel penilaian dan definisi operasional

Penelitian ini terdiri dari dua variabel yakni variable pengaruh model TPS dan

pendekatan Inkuiridan variable terpengaruh hasil belajar.

Model pembelajaran TPS dan pendekatan Inkuiri adalah pembelajaran IPS

dengan KD 1.6 Meneladani kepahlawanan dan patriotisme tokoh-tokoh

dilingkungannya melalui langkah-langkah Menyimak topik permasalahan, berfikir

(2)

merumuskan hipotesis, berkelompok, membentuk kelompok diskusi (@ siswa),

mengumpulkan data, menganalisis data, membuat kesimpulan, Sharing, menshare

hasil diskusi di dalam kelas, mengerjakan kuis secara individu, Refleksi pelaksanaan

pembelajaran. Hasil belajar IPS adalah total skor dari skor tes dan skor unjuk kerja.

3.3 Prosedur Penelitian

Jenis Penelitian adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ini

menggunakan model spiral dari C. Kemmis dan Mc. Taggart. Prosedur penelitian

yang akan dilakukan minimal 2 siklus. Dalam setiap siklus memiliki 3 tahap yaitu

planning (perencanaan), acting (pelaksanaan tindakan) dan observasing (observasi),

serta reflecting (refleksi) (Hamzah. B. Uno, dkk. 2011:87). Prosedur penelitian ini

dapat digambarkan melalui gambar 3.1.

(3)

1. Siklus 1

Pada pelaksanaan siklus 1 kegiatan yang dilakukan merupakan tindakan

untuk mengatasi masalah yang timbul pada kondisi awal.Setiap siklus dilakukan

sebanyak 2 kali pertemuan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Perencanaan

Kegiatan pada tahap ini adalah menyusun perangkat pembelajaran seperti

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang KD 1.6 Meneladani

kepahlawanan dan patriotisme tokoh-tokoh dilingkungannya. Dalam perencanaan ini

selain menyiapkan RPP menyiapkan materi pembelajaran, menyiapkan media yang

digunakan dalam pembelajaran ini berupa gambar tokoh pahlawan, gambar

bentuk-bentuk cara menghargai jasa pahlawan dan gambar cara meneladani sikap para

pahlawan, menyiapkan rubrik penilaian pengamatan keaktifan belajar siswa selama

proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran TPS dan Pendekatan

Inkuiri, menyiapkan kisi-kisi soal dan membuat butir-butir tes formatif instrument

alat ukur untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

RPP dalam siklus ini dibuat untuk 2 kali pertemuan dan menyiapkan media

untuk pembelajaran antara lain Lembar Kerja Siswa (LKS), alat dan bahan

percobaan yang sesuai dengan materi. Menyiapkan evaluasi antara lain butir-butir

pilihan ganda, lembar observasi aktivitas siswa dan lembar observasi implementasi

RPP.

b. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah menerapkan tindakan yang telah

dirancang dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun di

dalam kelas. Selama proses pembelajaran perlu dilakukan observasi sebagai sarana

pengumpulan data yang berkaitan dengan pelaksanaan tindakan penelitian. Kegiatan

ini dilakukan oleh peneliti dan dibantu oleh guru kelas teman sejawat yang berperan

(4)

c. `Tahap Refleksi

Kegiatan refleksi dilakukan setelah pelaksanaan tindakan dan observasi pada

siklus 1. Refleksi ini dilakukan untuk mengevaluasi kelemahan dan kelebihan dari

tindakan pembelajaran yang telah dilakukan hasil tindakan serta hambatan-hambatan

yang dihadapinya. Hasil refleksi ini berguna untuk menentukan tingkat keberhasilan

dari tindakan yang telah dilakukan dan sebagai dasar pertimbangan untuk menyusun

rencana kegiatan pada siklus 2. siklus 2 dilaksanakan untuk memantapkan

pembelajaran selanjutnya.

2. Siklus 2

Pelaksanaan siklus 2 dirancang apabila siklus 1 belum juga berhasil mencapai

indikator keberhasilan yang ditentukan. Kegiatan yang dilakukan pada siklus 2

merupakan penyempurnaan dari kelemahan atau kekurangan pada siklus sebelumnya.

Pelaksanaan siklus 2 dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan yang terdiri dari:

a. Tahap Perencanaan

Kegiatan pada tahap ini adalah menyusun perangkat pembelajaran seperti Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sesuai ingin dicapai yaitu Kompetensi Dasar

(KD) 1.6 Meneladani kepahlawanan dan patriotisme tokoh-tokoh dilingkungannya

beserta menentukan indikator dan tujuan pembelajaran. RPP dalam siklus ini dibuat

untuk 2 kali pertemuan dan menyiapkan media untuk pembelajaran antara lain

Lembar Kerja Siswa (LKS), alat dan bahan percobaan yang sesuai dengan materi.

Menyiapkan evaluasi antara lain butir-butir pilihan ganda, lembar observasi aktivitas

siswa dan lembar observasi implementasi RPP.

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah menerapkan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) yang telah disusun di dalam kelas. Selama proses pembelajaran

perlu dilakukan observasi sebagai sarana pengumpulan data yang berkaitan dengan

(5)

oleh guru kelas teman sejawat yang berperan sebagai documenter pada saat

pelaksanaan tindakan.

c. Tahap Refleksi

Kegiatan refleksi dilakukan setelah pelaksanaan tindakan dan observasi pada siklus

1.Refleksi ini dilakukan untuk mengevaluasi kelemahan dan kelebihan dari tindakan

pembelajaran yang telah dilakukan hasil tindakan serta hambatan-hambatan yang

dihadapinya. Hasil refleksi ini berguna untuk menentukan tingkat keberhasilan dari

tindakan yang telah dilakukan dan sebagai dasar pertimbangan untuk menyusun

rencana kegiatan pada siklus 2. siklus 2 dilaksanakan untuk memantapkan

pembelajaran selanjutnya.

3.4 Jenis data, teknik pengumpulan data, dan instrument penilaian

Jenis data yang dipergunakan dalam penelitian ini meliputi data data kualitatif

yaitu dari penilaian unjuk kerja yang meliputi menyimak tujuan pembelajaran,

mengidentifikasi masalah membentuk kelompok menyimak teks, menganalisis data

menanya, mengerjakan dan menjelaskan, mengumpulkan informasi, menalar,

menarik kesimpulan, mengerjakan kuis, mempresentasikan. data kuantitatif yang

berupa hasil tes.

Teknik pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian tindakan ini adalah

teknik tes dan non tes. Teknik tes digunakan pada memperoleh data primer berupa

hasil belajar siswa melalui kuis. Teknik non tes berupa observasi.

Instrumen penilaian pada teknik tes berupa kuis, sedangkan instrumen

penilaian non tes pada unjuk kerja berupa lembar instrumen observasi aktivitas siswa.

Sebelum membuat butir soal terlebih dahulu dibuat kisi-kisi intrumen pengukuran.

3.5 Validitas dan Reliabilitas

Uji Validitas Instrumen Penelitian

(6)

tersebut dilakukan dengan pengujian validitas konstruk. Menurut Sugiyono

(2011:352) untuk menguji validitas konstruk, maka dapat dilakukan dengan

menggunakan pendapat para ahli (judgment experts). Dalam hal ini setelah instrumen

dikonstruksi tentang aspek-aspek yang akan diukur dengan berlandasan teori

tertentu, maka selanjutnya dikonsultasikan dengan ahli. Syarat validitas yang di

gunakan adalah Subtansi, evaluasi dan bahasa Indonesia.

Uji validitas dalam penelitian ini juga dilaksanakan di SD Negeri Kumpulrejo

03 Salatiga pada siswa kelas 4 yang berjumlah 17 siswa. Tujuan dari pelaksanaan uji

coba instrumen adalah mengetahui kelayakan soal evaluasi ini dibantu dengan

menggunakan program SPSS 16.0 for Windows. Tingkat validitas suatu instrumen

dapat diketahui dengan cara mengkorelasikan setiap skor pada butir instrumen

dengan total skor setelah dikurangi skor butirnya sendiri. Batasan validitas yang

digunakan pada penelitian ini adalah berikut:

Koefisien Kualifikasi

Uji instrumen butir soal untuk siklus I dan siklus II dilakukan pada 17 siswa di

SDN Kumpulrejo 03 dikelas 4. Butir soal terdiri dari 20 butir dan berbentuk pilihan

ganda. Distribusi uji validitas siklus I dengan bantuan SPSS 16,0.

Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian

Reliabilitas adalah ukuran koefisien reliabilitas dari indikator-indikator sebuah

variabel yang menunjukkan derajad sampai dimana masing-masing indikator itu

mengindekasikan sebuah variabel bentukan yang umum. Reliabilitas menunjukkan

(7)

digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrument sudah baik (Arikunto,

2010 : 221)

Uji reliabilitas penelitian ini dilakukan dengan bantuan SPSS 17,0 dan kriteria

untuk menentukan tingkat reliabilitas instrumen digunakan pedoman yang dikemukan

oleh George dan marllery dalam Naniek Sulistya Wardani (2010:35) sebagai berikut :

a≤ 0,7 : tidak dapat diterima

0,7 ˂ a≤ 0,8 : dapat diterima

0,8 ˂ a≤ 0,9 : reliabilitas bagus

0,9 : reliabilitas memuaskan

Soal yang diujikan pada siswa kelas 4 SDN Kumpulrejo 03 dilakukan uji coba

terlebih dahulu pada siswa kelas 5 SDN Kumpulrejo 03 Salatiga untuk mengetahui

tingkat validitas dan reliabilitas. Item soal yang diuji validitasnya adalah 20 soal

pilihan ganda untuk siklus I, dan 20 soal pilihan ganda pada siklus II. Hasil dari

validitas pada siklus 1 ada 19 soal pilihan ganda koefesien corrected item to total correlation ≥ 0,2, sehingga 1 soal pilihan ganda koefesien corrected item to total ≤ 0,20 butir-butir soal tidak valid atau tidak dipakai . Untuk hasil dari validitas siklus II ada 21 soal pilihan ganda koefesien corrected item to total correlation meningkat ≤ 0,2, sehingga butir-butir soal tidak valid. Sedangkan butir-butir soal yang lainnya

memiliki koefesien corrected item to correlation lebih dari ≥ 0,2 maka butir-butir soal

dinyatakan valid dan dapat dipergunakan untuk penelitian untuk lebih lengkap dapat

dilihat dilampiran.

Berdasarkan uji Reliabilitas terhadap soal-soal pada siklus I, pada soal pilihan

ganda didapat koefesien realibilitas alphanya memiliki nilai 0,854 sehingga

dinyatakan reliabilitas soal bagus. Sedangkan uji Reliabilitas terhadap soal-soal

Siklus II pada soal pilihan ganda didapat koefesien realibilitas alphanya memiliki

(8)

Tingkat Kesukaran Butir Soal

Indeks tingkat kesukaran soal (p) dapat dihitung dengan rumus seperti berikut: P = B

N

Tingkat kesukaran soal pada umumnya dinyatakan dalam bentuk proporsi yang besarnya berkisar 0,00-1,00 (Aiken(1994) dalam Wardani Naniek 2012 : 338.

Asesmen Pembelajaran SD). Untuk menentukan tingkat kesukaran butir soal dapat

menggunakan tabel tingkat kesukaran berikut

Rentang Nilai Tinggkat Kesukaran

0,00-25

0,26-075

0,76-1.00

Sukar

sedang

Mudah

Berdasarkan Pada uji coba kelompok dengan menggunakan 17 siswa, hasil uji

Tingkat kesukaran soal 1,5, 4 ,6, 3, 9, 15,16,18,19 masuk dalam kategori mudah,

0,76-1.00 soal 2,,6,7,10,11,12,13,14, masuk dalam kategori sedang 0,26-0,75. soal

4,8,12 masuk dalam kategori sukar 0,00-025.

3.6 Indikator kinerja

Indikator keberhasilan dalam penelitian ini apabila jumlah siswa yang akan

dicapai yaitu meningkatkan hasil belajar pada proses pembelajaran IPS melalui model

pembelajaran TPS dengan pendekatan Inkuri dengan KKM ≥ 80. Penelitian ini

dikatakan berhasil apabila jumlah siswa yang mencapai KKM ≥ 80 sebesar ≥ 90%

3.7 Teknik analisis data

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian dengan model pembelajaran

TPS melalui pendekatan Inkuiri di kelas 4 pada mata pelajaran IPS adalah teknik

analisis diskriptif komparatif dengan menggunakan presentase yaitu membandingkan

Gambar

Gambar 3.1 PTK Model spiral dari Kemmis dan Taggart

Referensi

Dokumen terkait

Sholawat dan salam teruntuk manusia pilihan ilahi, Muhammad SAW, yang dengan perjuangannya telah mengantarkan kita menjadi umat pilihan, yang terakhir untuk

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari dua siklus, siklus I terdiri dari 2 pertemuan dan siklus II terdiri dari 2 pertemuan. Jenis

Hasil belajar kognitif individual mengalami peningkatan dengan persentase ketuntasan belajar pada siklus II sebesar 94,7% yang artinya 94,7% dari total seluruh

Siklus II: Tahap Persiapan (Perencanaan Siklus II), Pada tahap ini,agar siklus kedua terlaksana dengan baik,peneliti berdiskusi dengan observer untuk membahas hal-hal

Berdasarkan hasil uji validitas 30 item soal pada lembar skala sikap siklus II dapat diketahui dari gambar 1.2 di atas, terdapat 2 soal yang tidak valid yaitu soal nomor 10, dan 11

Uji validitas instrument dalam penelitian ini digunakan untuk menguji instrument pada setiap item soal pilihan ganda yang akan digunakan dalam tes individual

Uji validitas instrument dalam penelitian ini digunakan untuk menguji instrument tiap item soal pilihan ganda yang nantinya akan digunakan dalam tes individual pretest dan

Hasil belajar IPA pada siklus I meningkat menjadi 77 dengan ketuntasan belajar pada kategori tinggi (70%) dan siklus II sebesar 86 dengan ketuntasan belajar pada kategori