BAB II
DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
2.1.Profil Kabupaten Pakpak Bharat
Kabupaten Pakpak Bharat merupakan sebuah kabupaten baru di Provinsi
Sumatera Utara yang berdiri pada tahun 2003. Kabupaten Pakpak Bharat adalah
hasil pemekaran dari induknya yakni Kabupaten Dairi yang dibentuk berdasarkan
Undang-undang Nomor 9 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Nias
Selatan, Kabupaten Pakpak Bharat, Kabupaten Humbang Hasundutan. Sejarah
Kabupaten Pakpak Bharat, diawali untuk mengejar ketertinggalannya dengan
penduduk lainnya serta adanya aspirasi, keinginan dan tekad bulat dari
masyarakat Pakpak Bharat untuk meningkatkan status daerahnya menjadi suatu
Kabupaten dalam kerangka NKRI, dengan tujuan agar masyarakat Pakpak Bharat
dapat memperjuangkan dan mengatur pembangunan masyarakat dan daerah,
sesuai dengan aspirasinya untuk meningkatkan taraf hidup menuju masyarakat
yang adil, makmur dan sejahtera.
Untuk mewujudkan aspirasi tersebut membutuhkan waktu yang cukup
lama. Adapun yang menjadi kronologis pembentukan Daerah Tingkat II
Kabupaten Pakpak Bharat adalah, pada tanggal 20 September 2001 dan 17 Juni
2002 Pemerintah Kabupaten Dairi menerima dan mengadakan pertemuan dengan
Komite Pemekaran Kabupaten Pakpak Bharat, tokoh- tokoh masyarakat dan
komponen masyarakat lainnya di Kantor Bupati Dairi saran dan pendapat tentang
pembentukan Kabupaten Pakpak Bharat tersebut. Selanjutnya Pada tanggal 21
tentang pembentukan Tim Pengumpul Data, Saran dan pendapat tentang
pembentukan Kabupaten Pakpak Bharat sebagai langkah pertama pemekaran
Kabupaten Dairi. Kemudian, Pada tanggal 04 April 2002 diterbitkan Surat Bupati
Dairi Nomor : 130/2393 Perihal Sosialisasi Rencana Perubahan Nama dan
Pembentukan Kabupeten Pakpak Bharat ke Kecamatan Wilayah Pakpak Bharat
oleh tim pengumpul data, saran dan pendapat mulai tanggal 08 April sampai
dengan 12 April 2002. Tim dalam hal ini membagikan format Isian (Questioner )
kepada tokoh-tokoh masyarakat di Kecamatan, yaitu Format A berisi data di
Kecamatan Rencana wilayah Hasil Pemekaran dan format B berisi data kabupaten
sebelum pemekaran.
Setelah itu, Pada tanggal 19 April 2002 diterbitkan Surat Bupati Dairi
Nomor: 146. 1/2835 perihal usul Pemekaran Kabupaten Pakpak Bharat untuk
disampaikan kepada ketua DPRD Kabupaten Dairi bahwa pemerintah Kabupaten
Dairi tidak berkeberatan dimekarkannya Kabupaten Pakpak Bharat, sepanjang
pemekaran tersebut telah memenuhi persyaratan dan sesuai dengan ketentuan
yang berlaku. Dalam kaitan ini setelah meninjau dari berbagai aspek , diadakan
rapat panitia musyawarah dan rapat paripurna DPRD Kabupaten Dairi , maka
pada tanggal 22April 2002 diterbitkan Keputusan DPRD Kabupaten Dairi Nomor
: 35/K-DPRD /2002 tentang Persetujuan Pemekaran Kabupaten Dairi mejadi 2
(dua) Kabupaten yaitu Dairi dan Kabupaten Pakpak Bharat.
Pada tanggal 23 April 2002, diterbitkan surat bupati nomor 136/ 1653/
2002 perihal usul pemekaran Kabupaten Dairi untuk disampaikan kepada Menteri
Dalam Negeri D/P Gubernur sumatera utara dan ketua DPR RI, yang intinya
Pemekaran Kabupaten Pakpak Bharat; Tim Pengumpul Data, Saran dan pendapat
terhadap usul perubahan nama dan pemekaran Kabupaten Pakpak Bharat,
pemerintah Kabupaten Dairi dan DPRD Kabupaten Dairi. Juga disampaikan hasil
pengumpulan data lapangan rencana pemekaran Kabupaten Pakpak Bharat dan
keputusan DPRD Kabupaten Dairi Nomor 35/K-DPRD/2002 Tanggal 22 April
2002 tentang persetujuan pemekaran Kabupaten Dairi menjadi 2 (dua) Kabupaten.
Pada tanggal 24 April 2002 komite pemekaran Kabupaten Pakpak Bharat
bersama-sama dengan DPRD Kabupaten Dairi dan pemerintah Kabupaten Dairi
mengadakan audensi kepada anggota komisi II DPR RI (Sayuti Rahawarin ) dan
menyarankan agar seluruh komponen masyarakat, legislatif dan eksekutif harus
proaktif karena batas waktu pemekaran Kabupaten / Kota s/d 24 Oktober 2002,
juga disarankan agar mengundang komisi II DPR RI untuk turun ke Kabupaten
Pakpak Bharat mengadakan pemantauan dan evaluasi atas aspirasi yang sudah
diterima Komisi II DPR RI agar terdapat sinkronisasi aspirasi masyarakat,
legislatif dan eksekutif menuju pembentukan Kabupaten Pakpak Bharat.
Pada tangal 25 April 2002 komite pemekaran Kabupaten Pakpak Bharat
bersama- sama dengan DPRD Kabupaten Dairi dan Pemeritah Kabupaten Dairi
mengadakan audensi untuk penyampaian informasi dan pemekaran Kabupaten
Dairi menjadi 2 (dua) Kabupaten yaitu Kabupaten Dairi sebagai Kabupaten induk
dan Kabupaten Pakpak Bharat sebagai Kabupaten pemekaran kepada ketua DPR
RI, Ketua-katua Fraksi DPR RI. Respon dari kunjungan tersebut sangat positif
dimana terdapat kerja sama dan hubungan yang baik antara rakyat, legislatif dan
eksekutif dan secara bersama-sama pula mengadakan kunjungan kepada Ketua
dan mendukung pemekaran Kabupaten Pakpak Bharat menjadi 2 (dua)
Kabupaten.
Pada tanggal 26 April 2002 Komite Pemekaran Kabupaten Pakpak Bharat
bersama-sama dengan DPRD Kabupaten Dairi dan Pemerintah Kabupaten Dairi
mengadakan audensi kepada Menteri Dalam Negeri.Rombongan dalam hal ini
diterima oleh salah seorang Direktur pada Ditjen Otonomi Daerah beserta Staf dan
pada prinsipnya menyetujui pemekaran tersebut sepanjang sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Ditjen otonomi Daerah dalam
rangka memperlancar pemekaran tersebut menyampaikna beberapa penekanan
seperti proses tetap berpedoman pada ketentuan PP 129 tahun 2000; Ditjen Otda
dalam menyikapi pemekaran ini akan bekerja sama dengan Tim Teknis, Tim
Independen dan Dewan Pertimbangan Otonomi Daerah (DPOD); nantinya DPOD
akan mengajukan usul pemekaran ini kepada Presiden RI yang selanjutnya untuk
dibahas dan diproses di DPR RI sesuai ketentuan yang berlaku.
Pada tanggal 08 Mei 2002 telah dikirimkan surat Bupati Dairi Nomor :
005/3294 Perihal Undangan kepada Ketua DPR RI untuk berkenaan mengijinkan
Komisi II DPR RI datang ke Kabupaten Pakpak Bharat pada tanggal 17 s/d 19
Mei 2002 dalam rangka mengadakan pemantauan dan evaluasi terhadap usul
pembentukan Kabupaten Pakpak Bharat. Setelah kunjungan komisi II DPR RI,
dan melalui berbagai proses, akhirnya dikeluarkan Undang- undang Republik
Indonesia Nomor 9 Tahun 2003 tentang pembentukan Kabupaten Nias Selatan,
Kabupaten Pakpak Bharat, Kabupaten Humbang Hasundutan di Propinsi
Sumatera Utara maka Kabupaten Pakpak Bharat resmi terbentuk menjadi satu
Kerajaan dan Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe. Dengan Ibukota Salak dan
dipimpin oleh Drs. Tigor Solin sebagai pelaksana Bupati serta Drs. Gandhi Warta
Manik MSi sebagai Sekretaris Wilayah yang pertama.
Pakpak Bharat sebenarnya bukan wilayah baru. Kabupaten yang
mengambil tiga kecamatan dari Dairi ini mengambil nama sub-Wilayah suku
Pakpak. Hampir 90 persen penduduk di wilayah Pakpak Bharat beretnis Pakpak.
Berbeda dengan kabupaten induknya yang dihuni bermacam-macam suku, seperti
Pakpak, Batak Toba, Mandailing, Nias, Karo, Melayu, Angkola, dan Simalungun
serta suku lainnya.Kabupaten Pakpak Bharat yang mayoritas penduduknya orang
Pakpak, adat Pakpak sangat kental dalam kehidupan sehari-hari masyarakatnya
dan juga terhadap pemerintahan di daerah ini. Motto Kabupaten ini adalah “ Bage Ate Rejeki Bage Tennah Sodip”mengandung makna:Bahwa masyarakat dalam setiap melakukan pekerjaan mempunyai keselarasan antara hati, jiwa, pikiran
dengan perbuatan.
Adapun yang menjadi lambang daerah Kabupaten Pakpak Bharat adalah:
2.1.1. Letak Geografis Kabupaten Pakpak Bharat
Secara geografis Kabupaten Pakpak Bharat, terletak diantara koordinat
2’15’-3’32’ Lintang Utara dan 96’00’-98’31’ Bujur Timur.Luas keseluruhan
Kabupaten Pakpak Bharat adalah 1.218,30 km2, dan terdiri dari 8 kecamatan yakni Kecamatan Salak, Kecamatan Kerajaan, Kecamatan Sitellu Tali Urang
Jehe, Kecamatan Tinada, Kecamatan Siempat Rube, Kecamatan Sitellu Tali
Urang Julu, Kecamatan Pergetteng Getteng Sengkut dan Kecamatan Pagindar.
Gambar 2.2. Peta Kabupaten Pakpak Bharat
Secara administratif wilayah Kabupaten Pakpak Bharat berbatasan dengan:
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Dairi.
b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Humbang Hasundutan dan
Tapanuli Tengah.
c. Sebalah Timur berbatasan dengan Kabupaten Samosir dan Kabupaten
Dairi.
Kabupaten Pakpak Bharat tergolong ke daerah beriklim tropis karena
terletak dekat garis khatulistiwa.Ketinggianya antara 700 – 1500 M diatas
permukaan laut dengan kondisi geografis berbukit – bukit.Iklim dan cuaca sebagai
daerah pertanian dan sebagian penduduknya hidup dan menggantungkan dengan
pertanian,Curah hujan merupakan salah satu faktor eksternal yang menentukan
keberhasilan pertanian penduduk.Rata-rata curah hujan yang terjadi di Kabupaten
Pakpak Bharat sebesar 311 MM per tahun dan dengan rata-rata suhu280C.
Ibukota dari Kabupaten Pakpak Bharat adalah Salak.Kabupaten Pakpak
Bharat terdiri dari 8 Kecamatan dan 52 wilayah administratif atau dikenal sebagai
desa.Namun status seluruh desa yang terdapat di kabupaten Pakpak Bharat
tersebut merupakan desa swakarsa. Sebagian besar kecamatan dan desa yang
terdapat di kabupaten ini masih tertinggal jika dibandingkan dengan kecamatan
dan desa diluar Kabupaten Pakpak Bharat. Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe
dan Kecamatan Kerajaan merupakan kecamatan dengan jumlah desa terbanyak
masing-masing sepuluh desa sedangkan Kecamatan Pangindar merupakan
kecamatan dengan jumlah desa yang paling sedikit yaitu hanya 4 desa.
Tabel 2.1.Kecamatan dan Desa di Kabupaten Pakpak.
Kec. Salak Kec. Pergetteng-getteng Sengkut
1. Desa Sibongkaras 2. Desa Kuta Tinggi 3. Desa P. Binanga Boang 4. Desa Salak I
5. Desa Salak II
6. Desa Boang Manalu Salak
1. Desa Aornakan 2. Desa Simerpara 3. Desa Kecupak I 4. Desa Kecupak II 5. Desa Aornakan II
Kec. Sitellu Tali Urang Jehe Kec. Kerajaan 1. Desa Kaban Tengah
2. Desa Bandar Baru 3. Desa Tanjung Meriah 4. Desa Tanjung Mulia 5. Desa Simberuna 6. Desa Perolihen
7. Desa Maholida 8. Desa Perjaga 9. Desa Malum 10. Desa Binalun
7. Desa Kuta Mariah 8. Desa Sukaramai 9. Desa Surung Mersada 10. Desa Perduhapen
Kec. Pagindar Kec. Tinada
1. Desa Sibagindar 2. Desa Pagindar 3. Desa Lae Mbentar
4. Desa Napatalun Parlambukan
1. Desa Mahala 2. Desa Tinada 3. Desa Silimakuta 4. Desa Kuta Babo 5. Desa Prongil 6. Desa Buluh Tellang Kec. Sitellu Tali Urang Julu Kec. Siempat Rube 1. Desa Silimakuta
2. Desa Ulu Merah 3. Desa Pardomuan
4. Desa Lae Langge Namuseng 5. Desa Cikaok
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Pakpak Bharat Tahun 2014
2.1.2. Kondisi Kependudukan
Kondisi kependudukan maupun keadaan sosial budaya masyarakat
Kabupaten Pakpak Bharat mempunyai karakter yang khas yaitu memegang teguh
kebudayaan dan agama serta adat istiadat yang ada di daerah tersebut.Adapun
jumlah penduduk kabupaten Pakpak Bharat berdasarkan hasil proyeksi pada tahun
2012 berjumlah 41.492 jiwa yang tersebar di delapan kecamatan dengan
komposisi penduduk yang terdiri atas 20.938 jiwa penduduk laki-laki dan 20.554
jiwa penduduk perempuan. Tingkat penyebaran penduduk kabupaten Pakpak
Bharat menyebar di 52 desa dengan presentase jumlah penduduk terbesar di
kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe 23,25% (9.647 jiwa) dan presentase terkecil
terdapat di kecamatan Pangindar 2,98% (1.235 jiwa).
Dibandingkan dengan jumlah penduduk tahun 2011, tidak terjadi laju
pada tahun 2012 hanya tumbuh 1,49%. Bila dibandingkan dengan luas Kabupaten
Pakpak Bharat yakni 121.830 Km2 maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata tingkat kepadatan penduduknya mencapai 34 jiwa per Km2 dan rata-rata sebanyak
4 jiwa disetiap rumah tangga.
Dari data lima tahun terakhir, sex ratio Kabupaten Pakpak Bharat sebesar 101,87%. Ini menunjukkan bahwa jumlah penduduk laki-laki lebih besar dari
jumlah penduduk perempuan.Dari distribusi penduduk menurut kelompok umur,
terlihat bahwa penduduk Kabupaten Pakpak Bharat tergolong penduduk
kelompok usia muda karena sebesar 38,99% penduduk berumur kurang dari 15
tahun. Dan sebanyak 57,25 % merupakan penduduk usia produktif (usia 15 s/d 64
tahun). Seperti tahun lalu, angka sex ratio menurut kecamatan terbesar berada di
Kecamatan Pagindar yaitu sebesar 118,97% dan yang terkecil berada di
Kecamatan Salak yaitu sebesar 97,52%.
Adapun jumlah penduduk kabupaten Pakpak Bharat 6 tahun terakhir dapat
dilihat melalui tabel 2.2
Tabel 2.2. Perbandingan Jumlah Penduduk Kabupaten Pakpak Bharat
No. Tahun Laki-Laki Perempuan Jumlah
1. 2007 19.108 19.618 38.726
2. 2008 20.271 20.791 41.062
3. 2009 21.144 21.670 42.814
4. 2010 20.468 20.037 40.505
5. 2011 20.676 20.208 40.884
6 2012 20.938 20.554 41.492
2.1.3. Pendidikan
Kondisi pendidikan merupakan salah satu indikator yang sering digunakan
dalam mengukur tingkat pembangunan manusia suatu negara. Pendidikan
merupakan salah satu sarana penting dalam pembentukan sumber daya
manusia yang berkualitas. Melalui pendidikan manusia mendapatkan
pengetahuan, nilai, dan sikap sehingga dapat berpikir lebih sistematis, rasional,
dan kritis, terhadap permasalahan yang dihadapi. Pengetahuan yang
dipengaruhi oleh tingkat pendidikan merupakan salah satu faktor pencetus yang
berperan dalam mempengaruhi keputusan seseorang untuk berperilaku sehat.
Sebagai kabupaten baru, Kabupaten Pakpak Bharat tengah gencar
meningkatkan pendidikan mulai dari pendidikan anak usia dini sampai pada
sekolah menengah atas. Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan Kabupaten
Pakpak Bharat tahun 2012 terdapat 40 Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini dan 5
Taman Kanak-kanak. Kabupaten Pakpak Bharat memiliki 59 Sekolah Dasar, 28
Sekolah Menengah Pertama, dan 6 Sekolah Menengah Atas. Sedangkan sekolah
yang berada dibawah naungan Kementerian Agama pada tahun 2012 terdapat 11
Madrasah Ibtidiyah, 4 Madrasah Tsanawiyah, dan 1 Madrasah Alliyah.
Berdasarkan data tahun 2012, jumlah penduduk yang sedang bersekolah
berdasarkan jenjang pendidikannya adalah, PAUD sebanyak 1200 siswa, TK
sebanyak 389 siswa, SD sebanyak 6.386 siswa, MI sebanyak 845 siswa, SMP
sebanyak 2.873, MTs sebanyak 237 siswa, SMA sebanyak 2.310 siswa, dan MA
sebanyak 75 siswa. Adapun jumlah guru disetiap jenjang pendidikan adalah
memadai dengan demikian seharusnya kualitas pendidikan di Kabupaten Pakpak
di semua sekolah di setiap kecamatan menyebabkan terjadi kelebihan guru di
kecamatan tertentu sementara di kecamatan lain mengalami kekurangan.
2.1.4. Infrastruktur Kabupaten Pakpak Bharat
1. Angkutan Darat/Land Transportation jalan merupakan prasarana untuk
menghubungkan antara suatu daerah terhadap daerah lainnya. Selain itu
memperlancar dan mendorong timbulnya kegiatan perekonomian. Sebagai
prasarana transportasi yang penting, dari segi kuantitas selain harus dapat
menjangkau daerah yang terisolir, juga memperhatikan dari segi kualitas,
yaitu keadaan/kondisi jalan serta rambu-rambu jalan. Sejalan dengan laju
pembangunan menuntut pula peningkatan pembangunan jalan untuk semakin
memudahkan mobilitas penduduk dan barang dari satu daerah ke daerah lain.
Panjang jalan di Kabupaten Pakpak Bharat pada tahun 2012 mencapai
672,775 km yang terdiri dari 41.00 Km jalan negara, 69,50 Km jalan provinsi,
dan 562, 275 Km jalan kabupaten. Dibandingkan tahun 2011, terjadi
perubahan status jalan Kabupaten Pakpak Bharat pada tahun 2012, yaitu
sepanjang 30,50 km, yang menyebabkan jalan kabupaten menjadi berkurang.
Dari total 41,00 km panjang jalan Negara, sepanjang 9,30 km (22,68%)
berada dalam kondisi rusak. Dari total 69,50 km panjang jalan provinsi,
sepanjang 3,50 km (5,04%) berada dalam kondisi rusak berat dan 17,00 km
(24,46%) rusak. Untuk jalan kabupaten, berdasarkan jenis lapisan, sepanjang
222,090 km (40,21%) masih merupakan jalan tanah. Dari total 109 jembatan
yang ada di Kabupaten Pakpak Bharat, sebanyak 94 jembatan dalam kondisi
2 jembatan dalam kondisi rusak kabupaten menjadi jalan provinsi di
Kabupaten pakpak Bharat yang terdaftar di dinas Pendapatan UPT Pakpak
Bharat ada sebanyak 1.910 kendaraan, yang terdiri dari 274 mobil
penumpang dan 1.910 sepeda motor.
2. Pasar merupakan tempat pertemuan antara penjual dan pembeli dalam
melakukan transaksi jual beli barang maupun jasa. Pasar berfungsi sebagai
tempat bagi masyarakat dalam memasarkan hasil-hasil pertanian, perkebunan
dan lain-lain. Di Kabupaten Pakpak Bharat terdapat 8 lokasi pasar yang
umumnya hanya beroperasi sekali dalam seminggu, serta berisikan 50 unit
kios, 74 balerong, 143 stand, dan 256 ruang terbuka. Pada tahun 2012, jumlah
izin usaha konstruksi yang dikeluarkan oleh Kantor Pelayanan Perizinan Satu
Pintu dan Penanaman Modal Kabupaten Pakpak Bharatada sebanyak 26 izin
usaha.
3. Listrik dan Air Minum, pada tahun 2012, jumlah pelanggan listrik PLN di
Kabupaten Pakpak Bharat untuk rumah tangga/perorangan ada sebanyak
5.168 pelanggan. Sedangkan untuk instansi pemerintah, di tahun
2012terdapat sebanyak 152 pelanggan. Fasilitas air yang digunakan di
wilayah Kabupaten Pakpak Bharat kebanyakan bersumber dari mata air,
sungai, air hujan atau lainnya. Hanya 692 rumahtangga/ perorangan, 29
instansi pemerintahan, 16 niaga kecil, dan 5 sosial umum yang tersebar pada
dua kecamatan yang menggunakan air bersih dari PDAM, yaitu Kecamatan
Salak dan Kecamatan Siempat Rube. Sedangkan untuk Kecamatan
Kondisi ini menunjukkan bahwa fasilitas air bersih di Kabupaten Pakpak
Bharat belum memadai.
4. Komunikasi dan Pos pelayanan pos,Pelanggan saluran telepon di Kabupaten
Pakpak Bharat hanya ada di dua Kecamatan, yaitu Kecamatan Salak dan
Kecamatan Kerajaan. Total pelanggan telepon di dua kecamatan tersebut
adalah 240 pelanggan, meningkat 50,00% dari tahun 2011.Pos Pelayanan pos
saat ini tidak hanya melayani jasa pengiriman surat–menyurat saja, sering
dengan perkembangan jaman, pelayanan jasa pos jauh lebih kompleks dengan
berbagai pelayanan yang ditawarkan oleh PT. (Persero) Pos Indonesia. Untuk
memperluas jangkauan pelayanan, pemerintah telah banyak membangun
kantor pos baru. Banyaknya surat masuk dan keluar di kantor Pos di
Kabupaten Pakpak Bharat yaitu sebanyak 6.519 pucuk surat masuk dan 2.240
pucuksurat keluar. Sedangkan penerimaan dan pengiriman wesel sebanyak
287 kali penerimaan dengan nilai Rp. 344.896.000,- dan pengiriman wesel
sebanyak 504 kali dengan nilai sebesar Rp. 454.055.112,-.
2.1.5. Komponen Sosial Ekonomi Pakpak Bharat
Keadaan sosial ekonomi masyarakat suatu wilayah pedesaan sangat
tergantung dari sumber daya alam setempat.Seberapa jauh pemanfaatan potensi
tersebut oleh penduduk tercermin dari jenis mata pencaharian pokok. Selain mata
pencaharian pokok, kondisi ekonomi masyarakat dapat dilihat juga dari segi
pendidikan, kesehatan, prasarana dan saran pendukung. Kegiatan ekonomi
sebagian besar masyarakat Kabupaten Pak-pak Bharat ialah mengandalkan sektor
dilakukan umumnya pada lahan kering dilakukan dengan budidaya tanaman
pangan dan tanaman perkebunan sementara pertanian lahan basah hanya
dilakukan untuk tanaman pangan yaitu padi sawah.Usaha tani tanaman semusim
pada lahan kering meliputi tanaman pada ladang, palawija dan sayuran.
Pada tahun 2012 sektor pertanian masih menjadi sector utama pendukung
perekonomian di Kabupaten Pakpak Bharat. Dari total 10.012,30 Ha luas areal
tanaman pangan dan holtikultura, sebanyak 6.835 Ha (68,27%) merupakan
tanaman padi (sawah dan ladang).Untuk tahun 2012, luas panen padi sawah dan
padi ladang adalah sebesar 6.902 Ha, meningkat 15,71% dari tahun 2011
yaitusebesar 5.965 Ha. Sedangkan untuk produksi padi sawah dan padi ladang
mencapai 25.725,36 ton di tahun 2012, meningkat 53,96% dari tahun 2011 yang
hanya mencapai16.709 ton.
Pada tahun 2012 di subsektor perkebunan, tanamangambir masih menjadi
komoditas andalan, dengan luas areal tanaman 1.224 Ha diperoleh produksi
gambir sebesar 1.453,40 ton. Sesuai dengan harapan Pemerintah Daerah
untukmenjadikan Kabupaten Pakpak Bharat sebagai penghasil gambir terbesar
melalui Program Sejuta Gambirnya. Tiga komoditas andalan dengan luas dan
produksi terbesar pada subsektor ini adalah Gambir,Kopi Arabica, dan Kelapa
Sawit. Untuk komoditas kopi Arabica, luas areal tanaman ini mencapai 1.350Ha,
dengan produksi mencapai 1.133,50 ton. Untuk komoditas kelapa sawit, luas
areal tanaman ini mencapai 1.890 Ha, dengan produksi mencapai 1.166,5 ton.
Di subsektor peternakan pada tahun 2012, 3 jenis ternak dengan populasi
terbesar di Kabupaten Pakpak Bharat adalah ternak ayam buras 115.701 ekor,
ternak kambing, sapi, dan itik.Peningkatan populasi ternak terbesar adalah ternak
babi, yaitu55,51% dari tahun sebelumnya. Produksi daging terbesar berasal dari
ternak babi, yaitu mencapai 62,70 ton selama tahun 2012.
Berdasarkan data dari Dinas Kehutanan, Pertambangan dan Lingkungan
Hidup, hasil hutan yang diperoleh pada tahun 2012 berasal dari komoditi meranti
dan kelompok rimba campuran.
2.2. Profil Bappeda Kabupaten Pakpak Bharat
Badan perencanaan pembangunan daerah (Bappeda) merupakan lembaga
teknis daerah dibidang penelitian dan perencanaan pembangunan daerah yang
dipimpin oleh seorang kepala badan yang berada dibawah dan bertanggung jawab
kepada bupati melalui sekretaris daerah.Badan ini mempunyai tugas pokok
membantu Bupati dan wakil bupati dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah
dibidang penelitiandan perencanaan pembangunan daerah. Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah dibentuk berdasarkan pertimbangan:
a. Bahwa dalam rangka usaha peningkatan keserasian pembangunan di daerah
diperlukan adanya peningkatan keselarasan antara pembangunan sektoral dan
pembangunan daerah.
b. Bahwa dalam rangka usaha menjamin laju perkembangan, keseimbangan dan
kesinambungan pembangunan didaerah, diperlukan perencanaan yang lebih
menyeluruh, terarah dan terpadu.
Bertitik tolak pada pertimbangan-pertimbangan diatas, maka
dikeluarkanKeputusan Presiden Nomor 27 Tahun 1980, tentang Pembentukan
denganKeputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 185 Tahun 1980, tentang
Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Badan PerencanaanPembangunan Daerah
Tingkat II. Dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya Bappeda merupakan badan
yang menjalankan perencanaan pembangunan yang berasal dari kepala daerah.
Dalam struktur pemerintah daerah, Bappeda merupakan lembaga teknis
yang tepat berada dibawah kepala daerah dan merupakan satu kesatuan dalam
suatu tatanan pemerintah daerah, baik itu pemerintah provinsi maupun
pemerintah daerah kabupaten dan kota. Beberapa fungsi kerja Bappeda secara
umum baik di tingkat provinsi, kabupaten dan kota ialah sebagai berikut:
(1)Bappeda mempunyai fungsi penyelenggaraan penelitian dibidang pemerintahan
pembangunan dan kemasyarakatan dalam rangka pengembangan pembangunan
secara umum. (2)Penyusunan pola dasar pembangunan daerah dan penyusunan
rencana pembangunan lima tahun. (3)Penyusunan program dan rencana kerja
tahunan daerah. (4)Pelaksanaan kerjasama penelitian dan perencanaan
pembangunan daerah dengan lembaga perguruan tinggi dan lembaga lain baik
pemerintah maupun swasta. (5)Pengkoordinasian, perumusan dan penyusunan
anggaran pendapatan dan belanja daerah. (6)Pemantauan dan evaluasi, penelitian
dan perencanaan pembangunan daerah. (7)Penyelenggaraan tugas pembantuan.
(8)Pengelolaan urusan rumah tangga Bappeda.
Begitu pula dengan Bappeda Kabupaten Pakpak Bharat yang merupakan
instansi pemerintah yang bertugas untuk membantu bupati dan wakil bupati dalam
menentukan arah dan kebijakan serta kebijaksanaan dibidang
perencanaanpembangunan Kabupaten Pakpak Bharat.Badan ini berada dan
Bharat, Reminggo Yolando Berutu pada periode 2010-2015. Bappeda Kabupaten
Pakpak Bharat memiliki visi yakni terwujudnya perencanaanpembangunan
Pakpak Bharat yang aspiratif, aplikable, dan dinamis. Sedangkan misi dari Badan
Perencanaan Pembangunan Kabupaten Pakpak Bharat ialah (1)Meningkatnya
kemampuan sumber daya manusia. (2)Meningkatnya fungsi dan peranan
penelitian dan pengembangan. (3)Meningkatnya koordinasi yang solid antara
elemen-elemen perencanaanpembangunan. (4)Meningkatkan fungsi monitoring
dan evaluasi antar lembaga pemerintah.
Kedudukan Bappeda Kabupaten Pakpak Bharat memiliki struktur yang
sama seperti kabupaten lainnya. Struktur kedudukan tersebut dalam pemerintahan
ialah:
a. Bappeda kabupaten Pakpak Bharat merupakan badan teknis daerah yang
langsung berada dibawah dan bertanggung jawab kepada kepala daerah yakni
bupati dan wakil bupati Pakpak Bharat.
b. Bappeda Kabupaten Pakpak Bharat dipimpin oleh seorang kepala. Periode
2009-2014 Bappeda Pakpak Bharat masih dipimpin oleh pelaksana tugas.
c. Umumnya dalam melaksanakan tugas kepala Bappeda dibantu oleh seorang
wakil kepala yang bertanggung jawab kepada kepala Bappeda.
Badan perencanaan pembangunan Kabupaten Pakpak Bharat mempunyai
visi dan misi yang berjalan sesuai dengan tujuan pemerintah, baik itu pemerintah
pusat, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten dan kota. Perencanaan
pembangunan membutuhkan waktu serta periode yang telah ditetapkan untuk
mencapai keberhasilan dalam proses pembangunan, karena dalam pembangunan
pemerintah dan masyarakat. Untuk mewujudkan pembangunan yang baik
dibutuhkan kinerja yang baik, kerja keras dan loyalitas kerja yang tinggi dari
segenap lembaga pemerintah.Kinerja perencanaan pembangunan yang baik
memberikan hasil yang maksimal, bermutu dan tepat sasaran. Kinerja
perencanaan pembangunan yang dilaksanakan oleh Bappeda Pakpak Bharat
periode 2010-2015 ialah:
a. Menyelesaikan rencana pembangunan jangka panjang yang merupakan
rencana pembangunan yang berasal dan sejalan dari pemerintah Provinsi
Sumatera Utara.
b. Menyelesaikan rencana pembangunan jangka menengah daerah untuk bidang
sosial budaya yang terdiri dari peningkatan pendidikan, kesehatan,
infrastruktur, ketenagakerjaandan bidang lainnya.
c. Menyelesaikan rencana kerja pemerintah daerah yang dilaksanakan setiap
tahunnya terutama ditahun 2010-2015 serta menyelesaikan rencana strategis
dan prioritas pembangunan disetiap tahunnya.
Kinerja Bappeda Kabupaten Pakpak Bharat mengacu kepada
permasalahan pokok yang terdapat di Kabupaten Pakpak Bharat. Sehingga yang
menjadi pokok utama pembangunan Pakpak Bharat ialah (1)Pembangunan
sumber daya manusia. (2)Reformasi birokrasi dan tatanan pemerintahan.
(3)Penguatan struktur perekonomian daerah. (4)Pengembangan infrastruktur dan
Tata ruang. (5)Pengendalian kerusakan sumber daya alam dan lingkungan hidup.
(6)Pembangunan kehidupan sosial, politik dan budaya politik yang demokratis.
Sedangkan struktur organisasi serta jabatan badan perencanaan
4 tahun 2009. Struktur Bappeda Kabupaten Pakpak Bharat memiliki kepala badan
atau dikenal dengan kepala Bappeda yang berfungsi sebagai pemimpin pembuat
kebijakan program pembangunan dan lainnya. Dibawah kepala bappeda terdapat
sekretaris dan kepala sub bagian yang memiliki fungsi dan tugasnya masing
masing. Untuk lebih jelas mengenai struktur organisasi lembaga teknis Bappeda
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI Plh. ANNI L.L.TOBING, S.Hut
STAF 1. SARIYANTO, S.Kom KASUBBID. TATA RUANG DAN
PEMETAAN Plh. ABDUL ROHIM MARPAUNG,
SP
KASUBBID. PEMERINTAHAN DAN KERJASAMA Plh. RANNI SIDEBANG, SE
KASUBBID. KESEJAHTERAAN RAKYAT
Plh. HUSNA, MA
STAF 1. FERNANDO PURBA, SE
KASUBBID. PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN Plh. FADLAN SARAGIH, SP
KASUBBID. STATISTIK Plh. EDI HARTONO PADANG,
SAP
STAF
1. HENDI SITUMORANG, S.Kom 1.KASMAIDA BOANGMANALU
2.ROHANI HABEAHAN
1.LAMPITA PASARIBU, SE 2.EDI SURANTA MAIBANG, A.Md 3.JIWANTRI BOANGMANALU,
1.NURJADIATY MANIK, A.Md 2.YANSEN SAHAT PARULIAN KASUBBAG. UMUM DAN Plh. PAUL L.PADANG, A.Md SEKRETARIS
(Drs. VIKTOR H. SINAMO, M.Si) KEPALA BADAN
(Ir. MAHADI SIMANJUNTAK, MM., M.Si)
KABID. FISIK DAN TATA RUANG (KASIMAN BERUTU, SE.Ak, Msi)
KABID. PEREKONOMIAN (ROSDIANA BERUTU, S S)
KABID. PEMERINTAHAN DAN KESEJAHTERAAN RAKYAT
(RAGAT MANIK, S Pd)
KABID. PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
(MARANATHA M. PADANG, S Pd, M.Si)