• Tidak ada hasil yang ditemukan

RESUME PERKULIAHAN ALJABAR MATRIKS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "RESUME PERKULIAHAN ALJABAR MATRIKS"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

RESUME PERKULIAHAN ALJABAR MATRIKS 1. Pengertian Matriks

Matriks adalah suatu kumpulan besaran (variabel dan konstanta) yang tersusun dalam baris dan kolom berbentuk persegi panjang. Matriks merupakan suatu cara visualisasi variabel yang merupakan kumpulan dari angka-angka atau variabel lain, misalnya vektor. Dengan representasi matriks, perhitungan dapat dilakukan dengan lebih terstruktur. Pemanfaatannya misalnya dalam menjelaskan persamaan linier, transformasi koordinat, dan lainnya. Matriks seperti halnya variabel biasa dapat dimanipulasi, seperti dikalikan, dijumlah, dikurangkan dan didekomposisikan.

Suatu matriks biasanya dinotasikan dengan huruf kapital ditebalkan (misal matriks A, dituliskan dengan A). Sebagai contoh matriks, perhatikan tabel yang memuat informasi biaya pengiriman barang dari 3 pabrik ke 4 kota berikut ini:

Pabrik Kota

Kota 1 Kota 2 Kota 3 Kota 4

Pabrik 1 5 2 1 4

Pabrik 2 2 3 6 5

Pabrik 3 7 6 3 2

Tabel di atas jika disajikan dalam bentuk matriks akan menjadi seperti berikut:

Kolom 1 Kolom 2 Kolom 3 Kolom 4

5 2 1 4 Baris1

A = 2 3 6 5 Baris2

7 6 3 2 Baris3

(2)

informasi biaya pengiriman dari pabrik 1 ke kota 1, dst. Secara umum, bentuk matriks di atas dapat dituliskan seperti berikut:

a11 a12 a13 a14

A = a21 a22 a23 a24

a31 a32 a33 a34

dimana, pada notasi elemen matriks, angka sebelah kiri adalah informasi baris sedangkan angka di kanan adalah informasi kolom, contoh a23 berarti nilai yang diberikan oleh baris ke-2 dan kolom ke-3.

Setiap bilangan pada matriks disebut elemen(unsur) matriks. Letak suatu unsur matriks ditentukanoleh baris dan kolom di mana unsur tersebut berada. Misalnya, pada matriks di atas unsur 32 trletak pada baris ke-3 dan pada kolom ke-2. Suatu matriks dinyatakan dengan huruf kapital A , B , C ,. . . . dan seterusnya, sedangkan unsur matriks dinyatakan dengan huruf kecil a, b , c , . . ., dan seterusnya.

Contoh :

Matriks A mempunyai dua baris dan dua kolom. Oleh karena itu kita katakan bahwa matriks A berordo 2 x 3 ditulis A2x3 atau ( a23 ) .Ordo suatu matriks ditentukan oleh banyaknya baris dan banyaknya kolom dalam matriks tersebut.

2. Macam – macam/ Jenis matriks

Jenis-jenis matriks dapat dibagi berdasarkan ordo dan elemen / unsur dari matriks tersebut.

(3)

Matriks Bujursangkar adalah matriks yang memiliki ordo n x n atau banyaknya baris sama dengan banyaknya kolom yang terdapat dalam mtriks tersebut. Matriks ini disebut juga dengan matriks persegi berordo n.

Contoh :

Matriks Baris adalah Matriks Baris adalah matriks yang terdiri dari satu baris

Contoh : A = ( 2 1 3 -7 )

Matriks Kolom adalah Matriks Kolom adalah matriks yang terdiri dari satu kolom.

Contoh :

Matriks Tegak adalah suatu matriks yang banyaknya baris lebih dari banyaknya kolom.

Contah :

Matriks datar adalah Matriks yang banyaknya baris kurang dari banyaknya kolom.

(4)

Berdasarkan elemen-elemen penyusunnya matriks dapat di bagi menjadi beberapa jenis yaitu :

Matriks Nol adalah Suatu matriks yang setiap unsurnya 0 berordo m x n, ditulis dengan huruf O.

contoh :

Matriks Diagonal adalah suatu matriks bujur sangkar yang semua unsurnya , kecuali unsur-unsur pada diagonal utama adalah nol.

Contah :

Matriks Segi Tiga adalah suatu matriks bujur sangkar yang unsur-unsur dibawah atau diatas diagonal utama semuanya 0 .

Contoh :

Dimana Matriks C disebut matriks segi tiga bawah dan matriks D disebut matriks segitiga atas.

Matriks Skalar adalah matriks diagonal yang unsur-unsur pada diagonal utama semuanya sama.

(5)

Matriks Identitas atau Matriks Satuan adalah matriks diagonal yang unsur-unsur pada diagonal utama semuanya satu ditulis dengan huruf I.

Contoh :

Matriks Simetri adalah suatu matriks bujur sangkar yang unsur pada baris ke-i kolom ke-j sama dengan unsur pada baris ke-j kolom ke-i sehingga aij = aji . Contoh :

3. Operasi hitung matriks

a. Penjumlahan dan pengurangan Matriks Syarat : ukuran matrik harus sama.

Jika A = (aij) dan B = (bij), matrik berukuran sama, maka A + B/ A - B adalah suatu matrik C = (cij) dimana cij = aij + bij / aij - bij untuk setiap i dan j Contoh :

Beberapa sifat yang berlaku pada penjumlahan matriks 1) A + B = B = A ( Sifat Komutatif ) 2) (A + B) + C = A + ( B + C) ( Sifat Asosiatif )

(6)

b. Perkalian Bilangan Real dengan Matriks

Jika A suatu ordo m x n dan k suatu bilangan real (disebut juga sutu skalar), maka kA adalah metriks ordo m x n yang unsur-unsurnya diperoleh dengan memperkalikan setiap unsur matriks A dengan k. Perkalian seperti ini disebut perkalian skalar.

Jadi

Contoh :

Sifat-sifat perkalian matriks dengan bilangan real.

Jika a dan b bilangan real, maka : 1) ( a + b )A = aA + bA 2) a ( A + B ) = aA + aB 3) a( bA ) = (ab)A

c. Perkalian Antar Matrik Syarat Perkalian Dua Matriks

Jika matriks Am x n dan matriks Bp x q dikalikan, maka :

 Banyaknya kolom matriks A harus sama dengan banyaknya kolom matriks B, sehingga n = p

 Matriks hasil perkalian antara A dan B adalah matriks dengan ordo m x q  Perkalian dilakukan dengan menjumlahkan hasil kali setiap elemen baris

matriks A dengan setiap elemen kolom matriks B yang sesuai

Contoh 1

Diketahui matriks-matriks :

(7)

a. A x B Dapat, karena ordo matriks A adalah 2x3 dan ordo matriks B adalah 3x2, kolom matriks A sama dengan baris matriks B

b. A x C Tidak, ordo matriks A adalah 2x3 sedangkan ordo matriks C adalah 2x2, kolom matriks A tidak sama dengan baris matriks C

c. B x C Dapat, ordo matriks B adalah 3x2 dan ordo matriks C adalah 2x2, kolom matriks B sama dengan baris matriks C

d. C x D Tidak, ordo matriks C adalah 2x2 sedangkan ordo matriks D adalah 3x2, kolom matriks C tidak sama dengan baris matriks D

4. Definisi determinan

Determinan adalah suatu fungsi tertentu yang menghubungkan suatu bilangan real dengan suatu matriks bujursangkar.

Sebagai contoh, kita ambil matriks A2x2

A = a bc d tentukan determinan A

untuk mencari determinan matrik A maka, detA = ad - bc

Determinan dengan Minor dan kofaktor

A = aa2111 aa1222 aa1323

a31 a32 a33 tentukan determinan A

Pertama buat minor dari a11

M11 = aa2232 aa2333 = detM = a22a33 - a23a32

Kemudian kofaktor dari a11 adalah c11 = (-1)1+1M11 = (-1)1+1a22a33 - a23a32

kofaktor dan minor hanya berbeda tanda Cij=±Mij untuk membedakan apakah kofaktor pada ij adalah + atau - maka kita bisa melihat matrik dibawah ini

Begitu juga dengan minor dari a32

M32 = = detM = a11a23 - a13a21 Maka kofaktor dari a32 adalah

c32 = (-1)3+2M32 = (-1)3+2 x a11a23 - a13a21

(8)

det(A) = a11C11+a12C12+a13C13

Determinan dengan Ekspansi Kofaktor Pada Baris Pertama Misalkan ada sebuah matriks A3x3

A =

maka determinan dari matriks tersebut dengan ekspansi kofaktor adalah,

det(A) = a11 - a12 + a13

= a11(a22a33 - a23a32) - a12(a21a33 - a23a31) + a13(a21a32 - a22a31) = a11a22a33 + a12a23a31 + a13a21a32 - a13a22a31 - a12a21a33 - a11a23a32 Contoh Soal:

A = tentukan determinan A dengan metode ekspansi kofaktor baris pertama

Jawab:

det(A) = = 1 - 2 + 3 = 1(-3) -

2(-8) + 3(-7) = -8

Determinan dengan Ekspansi Kofaktor Pada Kolom Pertama Pada dasarnya ekspansi kolom hampir sama dengan ekspansi baris seperti di atas. Tetapi ada satu hal yang membedakan keduanya yaitu faktor pengali. Pada ekspansi baris, kita mengalikan minor dengan komponen baris pertama. Sedangkan dengan ekspansi pada kolom pertama, kita mengalikan minor dengan kompone kolom pertama. Misalkan ada sebuah matriks A3x3

A =

maka determinan dari matriks tersebut dengan ekspansi kofaktor adalah,

det(A) = a11 - a21 + a31

(9)

Contoh Soal:

A = tentukan determinan A dengan metode ekspansi kofaktor kolom pertama

Jawab:

det(A) = = 1 - 4 + 3 = 1(-3) -

4(-8) + 3(-7) = 8

Adjoin Matriks 3 x 3 Bila ada sebuah matriks A3x3

A =

Kofaktor dari matriks A adalah C11 = -12 C12 = 6 C13 = -16 C21 = 4 C22 = 2 C23 = 16 C31 = 12 C32 = -10 C33 = 16

maka matriks yang terbentuk dari kofaktor tersebut adalah

untuk mencari adjoint sebuah matriks, kita cukup mengganti kolom menjadi baris dan baris menjadi kolom

adj(A) =

5. Sifat – Sifat Det.

Diberikan beberapa sifat penting dalam determinan yaitu :

(10)

2. Harga determinan tidak berubah apabila semua baris diubah menjadi kolom atau semua kolom diubah menjadi baris. Dengan kata lain |A|=|A|T.

3. Pertukaran tempat antara baris dengan baris atau kolom dengan kolom pada suatu determinan akan mengubah tanda determinan.

Jika baris 1 ditukar dengan baris 2 menjadi

Jika kolom 1 ditukar dengan kolom 2 menjadi

4. Apabila suatu determinan terdapat 2 baris atau 2 kolom yang identik, maha harga determinan itu = 0

5. Apabila semua unsur pada sembarang baris atau kolom dikalikan dengan sebuah faktor (yang bukan 0), maka harga determinannya dikalikan dengan faktor tersebut.

Misalkan baris 1 dikalikan dengan 2 maka,

Terlihat bahwa | A1|=2|A|.

(11)

6. Tanpa mengubah harga determinan, semua unsur sembarang pada baris atau kolom dapat dikalikan dengan sebuah faktor (bukan 0) dan menambahkannya pada atau mengurangi dari sembarang baris atau kolom yang lain.

Terlihat bahwa |A1|=|A|

7. Bila A dan B bujursangkar maka |A.B|=|A|.|B|. Buktikan!

8. Jika suatu matriks merupakan matriks segitiga atas atau segitiga bawah, maka hasil determinanya merupakan hasil kali dari

elemen-elemen yang terletak pada diagonal utamanya.

6. Invers Matriks Misalkan:

maka inversnya adalah:

Sifat-sifat invers matriks

Persamaan matriks

(12)

 Jika diketahui matriks X.A=B

7. Penerapan Matriks Pada Spl

SPL atau yang biasa disebut sistem persamaan linear mempunyai beberapa cara untuk menyelesaikannya, seperti substitusi, eliminasi, menggunakan grafik kartesius, maupun kombinasi dari cara substitusi-eliminasi. Tetapi pada postingan kali ini, karena masih berhubungan dengan materi sebelumnya tentang invers dan determinan matriks, maka akan sedikit membahas tentang pemakaian matriks untuk menyelesaikan sistem persamaan linear (SPL).

Jika terdapat persamaan

Maka, langkah-langkah menyelesaikan SPL dengan menggunakan matriks sebagai berikut:

1. Susun persamaan tersebut menjadi bentuk matriks a bc d xy = qp

2. Mencari Himpunan Penyelesaiannya, atau nilai x dan y yx = ad1bc dcab qp

Catatan, perlu diingat kembali:

Dari persamaan dan , jika:

a). maka mempunyai banyak Himpunan Penyelesaian (HP) b). maka tidak mempunyai Himpunan Penyelesaian (HP) Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh berikut:

Tentukan HP dari sistem persamaan di bawah ini dengan menggunakan matriks!

(13)

Dari persamamaan dan diubah menjadi bentuk matriks

5 3

2 1 xy = 145

x

y = 5−16

1 −3

−2 5

14 5

x

y = -1 −−13

Gambar

Tabel di atas jika disajikan dalam bentuk matriks akan menjadi seperti berikut:

Referensi

Dokumen terkait

Judul Tugas Akhir : APLIKASI MICROSOFT VISUAL BASIC 6.0 UNTUK SISTEM PENGOLAHAN DATA PERSONIL JASMANI MILITER ISKANDAR MUDA BANDA ACEH. Telah melaksanakan tes program Tugas

Salah satunya adalah budaya Masyarakat suku Dayak Ngaju (Kalimantan Tengah) telah menemukan metode pengobatan untuk penyakit Herpes zoster dengan meracik salap berbahan

sirkulasi adalah adalah kegiatan melayani pemakai jasa perpustakaan dalam pemesanan, peminjaman, dan pengembalian bahan pustaka beserta penyelesaian administrasinya

Kepastian hukum untuk memberikan perlindungan kepada konsumen tersebut antara lain adalah dengan meningkatkan harkat dan martabat konsumen serta membuka akses informasi tentang

Dalam UUPT 1995, akuisisi perusahaan dirumuskan sebagai perbuatan hukum yang dilakukan oleh badan hukum atau orang perseorangan untuk mengambil alih baik seluruh

Dari sengketa ini dapat disimpulkan bahwa prinsip yurisdiksi teritorial dapat pula berlaku terhadap kejahatan yang dilakukan tidak hanya di wilayah negara yang bersangkutan, tapi

Setelah melakukan tes awal (pretest), dilakukan uji normalitas, homogenitas dan uji t dengan menggunakan uji statistik. Hasil perhitungan secara lengkap untuk

Secara luas pengertian mutu dapat mencakup aspek Secara luas pengertian mutu dapat mencakup aspek sarana/prasarana, organisasi, manejemen, masukan, sarana/prasarana,