• Tidak ada hasil yang ditemukan

Langkah Langkah dalam Kegiatan Pemberday

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Langkah Langkah dalam Kegiatan Pemberday"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Langkah-Langkah dalam Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat

Terdapat tahapan program/ kegiatan yang harus dilakukan secara berurutandalam usaha pemberdayaan masyarakat.

Gambar 1. Urutan langkah kegiatan pemberdayaan

1. Persiapan (Engagement) a. Penyiapan Petugas :

Menyamakan persepsi anggota tim b. Penyiapan Lapangan :

1) Studi kelayakan daerah sasaran 2) Mengurus perijinan

3) Menjalin kontak dengan tokoh informal 4) Menjalin kontak dengan masyarakat 2. Pengkajian (Assessment)

a. Mengidentifikasi masalah (kebutuhan yang dirasakan) b. Mengidentifikasi sumber daya yang dimiliki

c. Masyarakat sudah dilibatkan dalam tahap penilaian

d. Kadang ditemukan ‘kebutuhan normatif’ yang tidak dirasakan masyarakat 3. Perencanaan program (Designing)

a. Formulasikan tujuan yang ingin dicapai

b. Buat urutan pelaksanaan kegiatan (isi kegiatan)

c. Pilih pendekatan dan metode yang akan digunakan, Bisa juga metode dirinci masing-masing kegiatan

1

Nama : Nurul Widyawatiningtyas Nim : 101211133024

Kelas : IKM-A 2012 Semester : IV

Matkul : Pemberdayaan Masyarakat

(2)

Input

SDM (pemimpin, tokoh, kader)

Jumlah dana yang digunakan

Barang, alat, obat dan material lain yang digunakan

Proses

Jenis dan jumlah KIE Jumlah pelatihan dan fasilitasi

Tingkat tumbuh kembang UKBM Adanya siklus pengambilan

keputusan masyarakat

Output

Jumlah pemimpin, tokoh masyarakat, tokoh agama dan

kader yang diintervensi Jumlah UKBM (Polindes, Posyandu, kelompok donor darah, ambulans desa dsb)

Jumlah dana masyarakat yang terorganisir (JPKM, Dana sehat, Tabulin, dsb)

Jumlah material masyarakat yang disumbangkan

d. Tentukan personalia yang bertanggung jawab pada tiap kegiatan e. Susun waktu pelaksanaannya

f. Buat rencana evaluasinya sesuai indikator g. Tentukan anggaran kegiatannya

Di dalam proses perencanaan juga terdapat proses penentuan tujuan dari diadaknnya program pemberdayaan tersebut. Maksud utama penentuan tujuan adalah untuk membimbing program ke arah pemecahan masalah . Tingkatan tujuan ada dua : tujuan umum dan tujuan khusus. Perumusan tujuan mengikuti kaidah SMART (Specific, Measurable, Achievable/Appropriate, Realistic and Time Bound)

4. Implementasi

a. Melaksanakan kegiatan sesuai rencana

b. Rinci prosedur operasional untuk melaksanakan program c. Perlu kerjasama yang baik antara petugas dan masyarakat d. Meningkatkan peran masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan 5. Evaluasi Program

a. Tentukan metode evaluasi

b. Lakukan evaluasi bersama masyarakat

c. Pilih jenis evaluasi (Formative atau Summative) d. Evaluasi pada komponen proses atau output e. Menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:

1) Apakah rencana sudah dilaksanakan 2) Apakah tujuan sudah tercapai

3) Apakah program sudah berjalan efektif 4) Apakah program sudah berjalan efisien

Untuk dapat mengetahui keberhasilan suatu program yang telah dilaksanakan, terdapat indikator yang dapat digunakan sebagai tolak ukur, yaitu disebut sebagai indikator keberhasilan.

(3)

Gambar 2. Indikator Keberhasilan

Selain indikator keberhasilan, terdapat juga indikator keberdayaan, yaitu: a. Meningkatkan kesadaran dan keinginan untuk berubah:

1) Berapa banyak sasaran yang memahami program

2) Berapa banyak sasaran yang dapat merasakan pentingnya program

b. Meningkatkan kemampuan individu untuk berubah, meningkatkan kesempatan untuk memperoleh akses:

1) Berapa banyak sasaran yang telah melakukan kegiatan seperti program 2) Berapa banyak sasaran yang ingin melanjutkan kegiatan seperti program 3) Berapa banyak sasaran yang ingin memperoleh kesempatan lebih baik c. Tindakan individu untuk menghadapi hambatan:

1) Berapa banyak sasaran tetap melakukan kegiatan walau ada hambatan 2) Hambatan apa saja yang muncul berkaitan pengembangan diri dan

masyarakat

d. Meningkatkan solidaritas atau tindakan bersama orang lain: 1) Tindakan bersama untuk memperbaiki keadaan wilayahnya

2) Upaya mempertahankan dan meningkatkan kondisi yang telah baik 6. Tahap Terminasi

a. Dilakukan saat mengakhiri ‘hubungan’ secara formal dengan sasaran b. Perlu dilakukan secara bertahap.

c. Perlu menjaga hubungan/kontak hingga setelah program selesai dilaksanakan.

Adi, I.R., 2002. Pemikiran-Pemikiran dalam Pembangunan Kesejahteraan Sosial. Jakarta: Lembaga Penerbit FE-UI.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil perhitungan indeks pencemaran (Tabel 2 dan Tabel 3) dan nilai indeks pencemaran Sumitomo dan Nemerow (1974) diacu dalam Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup

Jadi post partum sectio caesaria atas indikasi pre eklamsia adalah masa setelah partus selesai dan berakhir setelah kira-kira 6 minggu dimana kelahiran janinnya dilakukan dengan

1. Undang-Undang Republik Indonesia No. Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Laut No. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. Keputusan Menteri Perhubungan No. KM 46

Tanah vertisol dan mineral zeolit yang memiliki kelengasan sesuai dengan ekologi nematoda entomopatogen Steinernema carpocapsae sehingga dapat hidup pada jangka

Dari gambaran diatas, diketahui bahwa komunikator, lembaga Pemerintahan dalam hal ini BPBD Kabupaten Serang menyampaikan pesam komunikasi kepada masyarakat Kabupaten

Kendala produksi yang dihadapi oleh petani adalah adanya konflik lahan. Konflik lahan juga seringkali terjadi antara masyarakat lokal setempat dengan perusahaan

musim hujan dan menekan resiko banjir. Memperbesar peresapan air ke dalam tanah. Kolam embung akan menyimpan air di musim hujan dan kemudian air dimanfaatkan oleh masyarakat

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan dapat disimpulkan bahwa terdapat beberapa tantangan bagi pustakawan PUGB dalam menghadapi perkembangan teknologi informasi