MANUAL
SISTEM MANAJEMEN HUTAMA
1
STATUS DOKUMEN
P.T. HUTAMA KARYA sebagai perusahaan BUMN yang bergerak dalam bidang industri konstruksi memberlakukan
Manual Sistem Manajemen Hutama yang mengacu pada Standard International , antara lain ISO 9001:2008 (Mutu), OHSAS
18001:2007 (K3) dan ISO 14001:2004 (Lingkungan).
Manual Sistem Manajemen Hutama merupakan sistem yang mampu menggerakkan seluruh potensi dan sumber daya
perusahaan untuk mencapai Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan serta mendukung upaya pemenuhan ekspektasi Pelanggan dengan
melalui cara-cara inovatif dan professional, yang selaras dengan standar internasional tersebut.
Manual Sistem Manajemen Hutama merupakan penyempurnaan dan pengintegrasian dari sistem manajemen yang sudah ada di
divisi-divisi P.T. HUTAMA KARYA (PERSERO). Manual Sistem Manajemen Hutama diuraikan dalam Prosedur-Prosedur yang mengatur proses pelaksanaan berbagai fungsi/divisi didalam perusahaan dan diperjelas dalam suatu Instruksi Kerja. Hasil implementasinya
dituangkan dalam bentuk Bukti Kerja / Rekaman. Dengan diberlakukannya Manual Sistem Manajemen Hutama ini, maka menyatakan
tidak berlaku lagi bagi Manual-Manual yang sudah ada yaitu : Manual Manjemen Pemasaran, Manual Produksi, Manual Manajemen
Keuangan, Manual Akuntansi, Manual Manajemen Sumber Daya Manusia, Manual Sistim Manajemen MK3L dan Manual Manajemen
Risiko.
Dengan demikian Sistem Manajemen Hutama dapat menjamin pencapaian Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan serta peningkatan
Bab I. Pendahuluan
Bab III Tanggung Jawab Manajemen & Organisasi... 8
3.1. Tanggung Jawab Manajemen... 8
3.2. Organisasi...8
Bab IV Sistem Dokumentasi... 9
4.1. Umum... 9
4.2. Hirarki Dokumen... 9
4.3. Pengendalian Dokumen...11
Bab V Proses Bisnis Hutama Karya...14
5.1. Umum...14
5.2. Proses Bisnis...14
5.3. Proses Bisnis Utama...14
5.4 . Proses Bisnis Pendukung... 14
6.2. Proses Lelang... 19
6.3. Proses Pelaksanaan... 19
Bab VII Proses Bisnis Pendukung... 22
7.1. Sumber Daya Manusia & Umum ...22
7.2. Material, Peralatan dan Aktiva Tetap... 24
7.3. Keuangan...27
7.4. Sistem & Kepatuhan... 29
7.5. Pengembangan... 35
7.6. Kesekretariatan... 37
7.7. Audit Internal... 38 Lampiran-lampiran
1. Terminologi / Daftar Istilah 2. Singkatan
3. Diagram Proses Bisnis Hutama Karya 4. Diagram Proses Pelaksanaan
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Sejarah Perusahaan
P T. Hutama Karya (Persero) selanjutnya disebut PTHK awalnya merupakan perusahaan swasta Hindia Belanda
‘Hollandsche Beton Maatshappij’ yang dinasionalisasi pada tahun 1961 berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) RI No.
61/1961 Tanggal 29 Maret 1961 dengan nama PN. Hutama Karya. Status perusahaan berubah menjadi Perseroan
Terbatas berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 14 tahun 1971 juncto Akta Perseroan Terbatas No. 74 tanggal 15
Maret 1973, juncto Akta Perubahan No.48 tanggal 8 Agustus 1973 yang keduanya dibuat dihadapan Notaris Kartini
Mulyadi,SH.
1960 Merupakan tonggak transformasi Hutama Karya dari perusahaan swasta 'Hollandsche Beton Maatshappij ‘
menjadi PN. Hutama Karya. Sejak fase transformasi, Hutama Karya telah menghasilkan karya konstruksi yang
bernilai sejarah dan monumental seperti Monumen Pancoran, Gedung DPR/MPR RI.
1970 Menandai dimulainya teknologi Beton pra Tekan di Indonesia, dimana Hutama Karya telah mengenalkan sistem
prategang BBRV dari Swiss. Sebagai wujud eksistensi terhadap teknologi ini Hutama Karya membentuk divisi
khusus prategang.
Pada dekade ini Hutama Karya berubah status menjadi PT. Hutama Karya(Persero)
1980 Mengantisipasi tantangan bisnis konstruksi yang semakin berkembang dan kompetitif PT. Hutama
yaitu Pabrik Tiang Penerangan Jalan Umum berbagai type dari baja bersegi delapan (Oktagonal) dan
melakukan ekspansi usaha di luar negeri serta awal inovasi teknologi dengan ditemukannya LPBH-80
‘SOSROBAHU’ (Landasan Putar Bebas Hambatan) oleh Dr. Ir. Tjokorda Raka Sukawati.
1990 Sejalan dengan pengembangan inovasi yang terus menerus dan mengikuti kemajuan teknologi konstruksi yang
berkembang pesat, PT. Hutama Karya telah mampu menghasilkan produk dengan teknologi tinggi berupa:
Jembatan Bentang Panjang (Suspesion Cable Bridge, Balanced Cantilever Bridge, Arch Steel Bridge).
PT Hutama Karya telah memenuhi standar internasional dalam hal kualitas, keselamatan kerja dan lingkungan
dengan didapatkannya sertifikasi ISO 9002:1994, OHSAS 18001:1999.
2000 Era millennia dimana dinamika ekonomi semakin pesat, PT Hutama Karya telah merevitalisasi diri dengan
melakukan pengembangan usaha untuk sektor-sektor swasta dengan pembangunan: High Rise Building (Bakrie
Tower, Apartemen), infrastruktur (Jalan TOL). Seiring dengan perkembangan tersebut, kualitas dan mutu tetap
menjadi perhatian PT. Hutama Karya. Hal ini terbukti dengan didapatkannya ISO 9001:2000 dan ISO
14001:2004.
2009 Perubahan lingkungan strategis memacu PT. Hutama Karya untuk turut berubah. Berbagai rencana di masa
depan dicanangkan, salah satunya adalah menjadi perusahaan terbuka pada tahun 2011.
1.2. Tujuan Perusahaan
Tujuan PT Hutama Karya sebagai perusahaan Industri Konstruksi adalah :
a. Memberikan sumbangan bagi perkembangan perekonomian nasional pada umumnya dan penerimaan Negara pada
khususnya;
c. Menyelenggarakan kemanfaatan umum berupa penyediaan barang / jasa yang bermutu tinggi bagi pemenuhan hajat
hidup orang banyak;
d. Menjadi perintis usaha yang belum dapat dilaksanakan oleh sektor Swasta dan Koperasi;
e. Turut aktif memberikan bimbingan dan bantuan kepada pengusaha golongan ekonomi lemah, koperasi, dan
masyarakat.
1.3 Ruang Lingkup
Ruang lingkup implementasi sistem manajemen di Perusahaan ini mencakup semua persyaratan yang diberlakukan
oleh ISO 9001:2008, ISO 14001:2004, OHSAS 18001:2007 dan persyaratan perundangan lainnya mulai dari proses
marketing-produksi sampai penyerahan ke pelanggan, yang juga didukung oleh proses pendukung lainnya, seperti
Pengendalian Dokumen, Pengendalian Bukti Kerja, Tinjauan Manajemen, Pelatihan/Recruitment, Pengadaan dan
Penyimpanan, pemeliharaan alat berat dan ringan, pengendalian peralatan inspeksi, ukur dan tes, pengendalian produk
tidak sesuai dan tindakan koreksi/pencegahan, pengendalian keluhan pelanggan, rancangan dan pengembangan,
pengukuran, analisa dan peningkatan termasuk kepuasan pelanggan, audit internal dan penggunaan teknik statistik (
lihat lampiran : Business Process Level 1 Perusahaan, dan Business Process Level 2 untuk semua sub proses lainnya.)
Implementasi Sistem Manajemen Hutama Karya merupakan keputusan strategis perusahaan yang bertujuan untuk :
Membuat agar semua kegiatan pekerjaan yang dilakukan berdasarkan pada sistem manajemen Hutama Karya, agar dapat berjalan dengan lebih efektif, lebih efisien dan lebih produktif dengan terus mengupayakan peningkatan
1.4 Referensi Normatif
Referensi Normatif dalam mengimplementasi Sistem Manajemen Hutama ini adalah sebagai berikut:
- ISO 9001:2008, Quality Management Systems - Requirements
- ISO 9000:2008, Quality Management Systems – Fundamentals and Vocabulary
- ISO 14001:2004, Environmental Management System
- OHSAS 18001:2007, Occupational Health & Safety management systems – Requirements
- …….
BAB II
VISI, MISI BUDAYA DAN KEBIJAKAN
2.1. Visi
Menjadi Perusahaan Industri Konstruksi Yang Handal dan Terkemuka.
2.2. Misi
Meningkatkan Nilai Perusahaan di Bidang Industri Konstruksi secara profesional dan memenuhi harapan Pemangku
Kepentingan (Stakeholder)
2.3. Motto
”Inovasi Untuk Solusi ”
Yang mengandung makna : “ Upaya untuk mewujudkan produk unggulan dan pembaruan yang disertai dengan sikap,
pemikiran dan tindakan yang mendorong tercapainya solusi dengan produktivitas yang tinggi “.
2.4. Budaya Perusahaan
Profesionalitas
Mempunyai keahlian yang dibarengi dengan etika nilai dan tindakan yang tepat sesuai dengan situasi dan kondisi yang terjadi.
Senantiasa memelihara hubungan baik yang saling menguntungkan dengan menjaga kepercayaan dan mutu untuk
memenuhi kepuasan Pelanggan.
Inovasi
Secara berkesinambungan melakukan pembelajaran dan riset guna memberikan solusi inovatif kepada Pelanggan.
Kerjasama Tim
Menjunjung tinggi kerjasama Tim guna memberikan pelayanan yang terbaik kepada Pelanggan
Integritas
Menghormati dan melaksanakan komitmen yang telah disepakati.
2.5. Kebijakan
PT. HUTAMA KARYA (Persero) yang bergerak dalam bidang Industri Konstruksi (Civil Engineering & General
Contractors) berkomitmen untuk memenuhi kepuasan pelanggan dan seluruh komunitas yang berhubungan dengan
kegiatan perusahaan dengan cara mengendalikan setiap risiko terhadap Mutu, Keselamatan, Kesehatan Kerja dan
Lingkungan sehingga akan dihasilkan proses kerja dan produk yang berkualitas, sehat dan aman baik terhadap manusia
maupun lingkungan.
Untuk mencapai komitmen tersebut Direksi menetapkan :
1. Mematuhi semua ketentuan peraturan perundangan dan persyaratan lain yang relevan, terkait dengan kegiatan
perusahaan.
2. Memenuhi persyaratan untuk tercapainya kepuasan pelanggan.
4. Mencegah terjadinya pencemaran dan mengendalikan penggunaan sumber daya alam serta aspek lainnya yang
berdampak negatif terhadap lingkungan.
5. Menjamin seluruh karyawan dan pihak terkait lainnya kompeten dengan cara memberikan pelatihan yang memadai
sesuai dengan tugas-tugasnya.
6. Menjadikan kebijakan ini sebagai kerangka acuan dalam penetapan Tujuan dan Sasaran perusahaan.
7. Mengkomunikasikan kebijakan ini kepada seluruh karyawan maupun pihak pemasok atau sub-kontraktor terkait.
8. Menjalankan peningkatan berkesinambungan terhadap penerapan Sistem Manajemen Hutama Karya.
BAB III
TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN DAN ORGANISASI
3.1. Tanggung Jawab Manajemen
Manajemen PT Hutama Karya bertanggung jawab dalam mengelola perusahaan termasuk menyediakan sumber daya
dalam rangka pengembangan, penerapan dan pemeliharaan Sistem Manajemen Hutama. Sumber daya tersebut
meliputi sumber daya manusia, alam/material, peralatan, keuangan teknologi informasi, teknologi dan fasilitas kerja.
Direktur Utama menunjuk salah satu anggota Direksi sebagai Wakil Manajemen Perusahaan (Management
Representatif) guna memastikan bahwa Sistem Manajemen Hutama ditetapkan, diterapkan dan dirawat secara efektif.
3.2 . Organisasi
Dalam menyikapi perubahan yang secara terus menerus terjadi secara cepat, baik perubahan di luar perusahaan
maupun perubahan di internal perusahaan, secara periodik Direksi selalu meninjau atas Struktur Organisasi yang ada
BAB IV
SISTEM DOKUMENTASI
4.1 Umum
Setiap dokumen di PT Hutama Karya memiliki tujuan sesuai dengan fungsinya masing-masing. Oleh karena itu perlu
ditetapkan hirarki dokumen dan tata cara penyusunannya.
4.2 Hirarki Dokumen
Bentuk dokumen Sistem Manajemen Hutama Karya adalah sebagai berikut:
a) Manual (dokumen level 1),
b) Prosedur (dokumen level 2),
c) Instruksi Kerja (dokumen level 3),
d) Bukti Kerja, dan dokumen lainnya yang terkait dengan sistem manajemen Perusahaan (level 4)
4.2.1. Manual Sistem Manajemen Hutama
Manual Sistem Manajemen Hutama merupakan dokumen tertinggi dalam hirarki dokumentasi di PT Hutama
Karyan yang berisi pokok pokok kebijakan perusahaan dalam melaksanakan sistem manajemen guna mencapai
tujuan perusahaan.
OHSAS 18001:2007 dan persyaratan peraturan perundangan undangan.
4.2.2. Prosedur
Prosedur merupakan dokumen level 2 yang menjelaskan pelaksanaan kegiatan yang harus dilakukan oleh seluruh
karyawan.
Prosedur tertulis yang mengatur hal tersebut adalah:
No. Dokumen Judul Dokumen
SK/MK3L/P/001 Prosedur Pengendalian Dokumen
4.2.3. Instruksi Kerja
Instruksi kerja merupakan dokumen yang berisi penjelasan yang lebih detil dari suatu prosedur atau merupakan
dokumen yang berisi pedoman pelaksanaan.
Instruksi kerja meliputi antara lain :
a. Petunjuk Operasi;
b. Cara Pelaksanaan Suatu Pekerjaan;
c. Cara Pembuatan Gambar Kerja;
d. dlll
4.2.4. Bukti Kerja
Prosedur/Instruksi Keja atau bukti kerja lainnya yang berkaitan dengan sistem manajemen perusahaan.
Bukti kerja terdiri dari bukti kerja aktif dan bukti kerja non aktif. Bukti kerja harus disimpan pada lokasi yang
mudah dicapai dan diberi catatan waktu penyimpanan, dan sdapat mungkin bukti kerja disimpan dalam file
elektronik.
Bukti kerja aktif merupakan hasil pelaksanaan operasional pekerjaan yang masih berjalan, sedangkan bukti kerja
non aktif merupakan bukti kerja yang sudah tidak digunakan karena pekerjaan sudah selesai dilaksanakan, tetapi
kemungkinan masih akan digunakan pada waktu mendatang
Prosedur tertulis yang mengatur hal tersebut adalah:
No. Dokumen Judul Dokumen
SK/SMK3L/P/001 Prosedur Pengendalian Dokumen
4.3. Pengendalian Dokumen
4.3.1 Pengendalian Manual, Prosedur dan Instruksi Kerja
Manual Sistem Manajemen Hutama, Prosedur dan Instruksi Kerja yang telah disyahkan disimpan dalam Portal
Hutama Karya yang dapat diakses oleh semua Karyawan PT Hutama karya. Master dari Manual, Prosedur dan
Instruksi Kerja berupa berupa file elektronik yang berada di Portal Hutama Karya dan berupa 1 buah cetakan.
Instruksi kerja yang disetujui Direktur, dalam peredarannya dalam bentuk cetakan harus dikendalikan dengan
status “TERKENDALI”.
Pusat Pengendalian Dokumen Kantor Pusat bertanggung jawab atas peredaran Manual, Prosedur dan Instruksi
Kerja yang dalam bentuk cetakan, termasuk menyampaikan revisinya kepada pemegangnya bila ada
perubahan/revisi
Prosedur tertulis yang mengatur hal tersebut adalah:
No. Dokumen Judul Dokumen
SK/SMK3L/P/001 Prosedur Pengendalian Dokumen
4.3.2 Revisi Manual, Prosedur dan Instruksi Kerja
Dengan persetujuan Direksi, General Manager Sistem dan Kepatuhan akan meninjau Manual Manajemen Hutama Karya ini secara berkala sebagai diatur dalam prosedur pengendalian dokumen.
General Manager Sistem dan Kepatuhan akan mengadopsi persyaratan-persyaratan internal yang muncul kedalam Manual Manajemen Hutama Karya. Pemegang Manual Manajemen Hutama karya yang terdaftar
diminta untuk merekomendasikan peningkatan yang bisa dilakukan pada Manual Manajemen Hutama Karya.
Dengan persetujuan Direksi, General Manager/Deputy Direktur akan meninjau Prosedur secara berkala sebagai diatur dalam prosedur pengendalian dokumen.
sebagai diatur dalam prosedur pengendalian dokumen.
4.3.3 Pengendalian Bukti Kerja
Semua bukti kerja yang timbul dari kegiatan sistem manajemen Hutama karya harus dikelola secara baik dan
dipastikan keamanannya, guna membuktikan kesesuaian persyaratan dan efektifitas pelaksanaan sistem
manajemen Hutama karya
Bukti kerja sedapat mungkin disimpan dalam bentuk file elektronik. Bukti kerja tersebut harus diidentifikasi
secara jelas dan dapat dengan cepat ditemukan bila diperlukan serta mudah dipahami.
Prosedur tertulis yang mengatur hal tersebut adalah:
No. Dokumen Judul Dokumen
BAB V
PROSES BISNIS HUTAMA KARYA
5.1. Umum
Proses bisnis Hutama Karya merupakan proses kegiatan yang efektif dan efisien guna menghasilkan sebuah produk
yang dapat memenuhi kepuasan stakeholder (Pengguna Jasa, Pemegang saham, Karyawan dan Pemasok) yang terdiri
dari Proses Utama (Key process) dan Proses pendukung (Supporting Process) seperti tergambar dalam lampiran 3 (
Diagram Proses Bisnis PT Hutama Karya).
5.3 Proses Bisnis Utama
Proses Bisnis Utama PT Hutama Karya meliputi beberapa proses yang terdiri dari :
- Proses Pemasaran, Prakualifikasi
- Proses Pelaksanaan seperti tergambar dalam lampiran 4 (Diagram Proses Pelaksanaan).
5.4 . Proses Bisnis Pendukung
Proses Bisnis Pendukung Hutama Karya meliputi pelbagai proses yang dilaksanakan di beberapa Divisi yang terdiri dari
- Sumber Daya Manusia;
- Material, peralatan dan Aktiva Tetap
- Administrasi & Keuangan;
- Pengembangan;
- Sistem dan Kepatuhan;
- Sekretariat erusahaan;
BAB VI
PROSES BISNIS UTAMA
6.1 Pemasaran dan Prakualifikasi
Kegiatan Pemasaran merupakan faktor penting dalam suksesnya operasional pemasaran, implementasinya merupakan
kemampuan untuk menjalankan dan mengelola kegiatan pemasaran dalam mendukung aktivitas bisnis perusahaan
serta pengelolaan fungsi – fungsi pemasaran, dan didukung dengan instrumen pemasaran antara lain berfungsinya
Liaison Officer/Kepala Perwakilan sebagai outlet pemasaran di daerah, Program SIMPAR sebagai alternatif komunikasi
antar bagian pemasaran terkait, terlibatnya lebih aktif bidang legal untuk manajemen kontrak, REM (Rapat Eksekutif
Marketing) sebagai wadah komunikasi pemegang kebijakan untuk andil dalam pengelolaan pemasaran perusahaan.
Untuk memperkuat Kegiatan pemasaran, perseroan telah membentuk Divisi Pemasaran di bawah Direktorat Utama
guna melakukan akselerasi aktif serta mensinergikan kegiatan pemasaran yang telah dilakukan Wilayah / Divisi selama ini
Proses kegiatan Pemasaran dimulai dengan mengolah Info Pasar sampai menjadi Pasar Dibidik dan menkoordinasikan
Proses PQ & Tender sampai menjadi Kontrak.
Beberapa Kegiatan Pemasaran secara fokus di perinci menjadi beberapa bagian yaitu :
1. Proses Kegiatan Pemasaran
3. Pemasaran dengan ”Create Project”
4. Proses Prakualifikasi
Keempat proses dimasukkan secara detail pada prosedur pemasaran, namun kegiatan Lelang , REL dan Kontrak
dimasukkan dalam prosedur Produksi. Walaupun demikian secara terperinci selalu ada koordinasi sinergi antara
bagian terkait diatur tersendiri pada penjelasan flow masing – masing kegiatan dengan PIC yang tegas.
Sebagai pedoman pokok dalam pemasaran ditetapkan kebijakan tahunan meliputi :
a. Nilai kontrak proyek minimal.
b. Prosentase Tender Dimenangkan.
c. Portofolio Berdasarkan Sumber Dana :
- Pemerintah (Pusat / Daerah) .
- Swasta Nasional & BUMN.
- Swasta Asing.
d. Rasio Biaya Langsung
- Proyek Reguler (ke-PU-an )
- Proyek Turnkey/CPF
- PPH Final 3% sdh termasuk dalam HPP
e. Seleksi Pasar
- Kontrak Proyek untuk Divisi.
6.1.1 Pemasaran
Proses Kegiatan Pemasaran meliputi mencari info pasar, menetapkan pasar mana yang dirintis dan menetapkan
pasar yang dibidik.
Untuk menjaring lebih luas lagi diperkenankan juga melakukan Kegiatan ”create Project” dimana mengarahkan
skema bisnis yang mengarah pada suatu pekerjaan yang akhirnya menjadi kontrak karya.
Guna mengurangi risiko pemasaran, identifikasi, mitigasi risiko juga dibahas pada saat REM sehingga tindak
lanjut nya bisa ditetapkan.
Sebagai sarana komunikasi antara para pelaku pemasaran dengan manajemen digunakan Sistem Informasi
Manajemen Pemasaran & Anggaran (SIMPAR).
Prosedur tertulis yang mengatur kegiatan ini ialah:
No. Dokumen Judul Dokumen
MKT/DDM/P/001 Prosedur Kegiatan Pemasaran
MKT/DDM/P/002 Prosedur Perintisan Proyek
MKT/DDM/P/003 Prosedur Rapat eksekutif Marketing
6.1.2 Prakualifikasi
melaksanakan proyek-proyek yang direncanakannya.
Prosedur tertulis yang mengatur kegiatan ini ialah:
No. Dokumen Judul Dokumen
MKT/DDM/P/001 Prosedur Prakualifikasi Lelang
6.2. Lelang
Proses lelang dilaksanakan untuk mendapatkan proyek dengan harga yang kompetitif dan memenuhi persyaratan
dalam dokumen lelang dan ketentuan-ketentuan yang berlaku, Prosedur ini berlaku untuk seluruh proses lelang di PT.
Hutama Karya (Persero), termasuk pihak luar yang bekerja untuk atas nama PT.Hutama Karya (Persero)
Prosedur tertulis yang mengatur kegiatan ini ialah:
No. Dokumen Judul Dokumen
OPS/DDO/P/001 Prosedur Lelang
6.3 Pelaksanaan
Pelaksanaan pekerjaan merupakan bagoian dari proses bisnis PT. Hutama Karya (Persero), untuk memastikan bahwa
seluruh proses pelaksanaan yang mencakup Pengendalian Kontrak, Anggaran Rencana Pelaksanaan, Penilaian
Risiko, Keselamatan Kesehatan Kerja, Lingkungan dan Mutu, Pengelolaan Sumber Daya, Pengendalian proyek,
serta tidak menimbulkan permasalahan, hukum dan lingkungan dikemudian hari.
Guna mencapai dan produk yang dihasilkan dapat memenuhi persyaratan pelanggan dan sesuai dengan persyaratan
perundangan undangan maka perusahaan harus menentukan proses yang dibutuhkan untuk memproduksi outputnya.
Dalam hal sebagian proses pelaksanaan dilakukan oleh Pihak Ketiga, maka perusahaan tetap harus dapat
mengendalikan proses yang dilaksanakan oleh Pihak Ketiga.
Sebagai pedoman pokok dalam pelaksanaan ditetapkan kebijakan tahunan meliputi :
- Pekerjan swakelola maksimal.
- Penggunaan mandor/vendor/ sub yang berbadan usaha
- Meningkatkan Daya Serap Kontrak secara gradual.
- Meningkatkan performance perusahaan di tingkat BUMN Karya
- CoGS (Biaya Langsung) secara Korporasi.
- Cost Reduction atas Biaya Langsung.
- Kepuasan Pelanggan
Bagian-bagian yang diatur adalah:
1. Pengendalian Kontrak
2. Anggaran Rencana Pelaksanaan (ARP)
3. Rencana Mutu, Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan Proyek (RMK3LP)
4. Rapat Eksekutif Pelaksanaan (REP)
5. Perhitungan Rencana Penyelesaian Proyek (PRPP)
7. Pengendalian Biaya
8. Rencana kerja dan keuangan proyek (RKK)
9. Pengelolaan Sumber daya
10. Kerja Sama Operasi
11. Keluhan Pelanggan
12. Pengendalian Gambar kerja
13. Penandaan dan pelacakan
14. Pengelolaan Keuangan Operasional
Prosedur tertulis yang mengatur kegiatan ini ialah:
No. Dokumen Judul Dokumen
OPS/DDO/P/002 Prosedur Pra Pelaksanaan
OPS/DDO/P/003 Prosedur Pelaksanaan
BAB VII
PROSES BISNIS PENDUKUNG
7.1 Sumber Daya manusia & Umum
7.1.1 Sumber Daya Manusia
Guna menerapkan dan memelihara Sistem Manajemen Hutama Karya dan menjaga kesinambungan
peningkatan dan keefektifannya, perusahaan mengelola human capital dengan menempatkan Sumber Daya
Manusia sebagai asset atau modal utama yang memiliki bakat atau talenta (talent) dan kompetensi (competency)
yang tinggi baik dalam Pengetahuan (Knowledge), Keahlian (Skill) maupun Perilaku (Behaviour) yang mampu
dan bertanggung jawab dalam mengelola dan mengembangkan sumber daya secara optimal serta berperan aktif
dalam pencapaian sasaran dan tujuan bisnis perusahaan secara berkesinambungan sehingga dapat
meningkatkan kepuasan pelanggan dengan memenuhi persyaratan pelanggan dan persyaratan perundangan
lainnya.
Perusahaan juga telah menetapkan dan menerapkan manajemen sumber daya manusia mulai dari penetapan
kompetensi, rekrutmen, pelatihan, penempatan, penghargaan dan sanksi, jalur karir, remunerasi, penilaian
sampai dengan pelepasan, sebagaimana tertera dalam Lampiran 5 (Kerangka Arsitektur Human Capital)
Sebagai pedoman pokok dalam manajemen sumbser daya manusia ditetapkan kebijakan sebagai berikut :
1. Sentralisasi SDM
2. Recruitment before graduate
3. Pengangkatan pegawai dengan masa kerja maks. 2th
4. Penerapan ketentuan reward & pinalty
5. Workflow/SDM online
6. Pengalihan Biaya Kesehatan ke Asuransi
Prosedur tertulis yang mengatur kegiatan Sumber Daya Manusia ialah:
No. Dokumen Judul Dokumen
PSU/PS/P/001 Prosedur Pelatihan
PSU/PS/P/002 Manajemen Kinerja
PSU/PS/P/003 Penghargaan dan Sanksi
PSU/PS/P/004 Pengembangan Karir
PSU/PS/P/PP5 Hubungan Industrial
7.1.2 Umum
Dalam rangka mendukung proses bisnis utama, perusahaan juga telah menetapkan, menyediakan dan
- Bangunan, ruang kerja dan perlengkapannya
- Peralatan transportasi dan komunikasi
- Peralatan proses berupa perangkaat keras dan perangkat lunak.
Prosedur tertulis yang mengatur kegiatan ini ialah:
No. Dokumen Judul Dokumen
PSU/UM/P/001 Prosedur Pengelolaan Aktiva Tetap
PSU/UM/P/002 Prosedur Pengadaan barang Non proyek
PSU/UM/P/003 Prosedur Pengelolaan Fasilitas Umum
7.2. Material, Peralatan dan Aktiva Tetap
7.2.1 Pengelolaan Material
Dalam pengadaan material, perusahaan telah menetapkan bahwa semua pemasok material harus dievaluasi
dan diseleksi berdasar kemampuan untuk memasok material sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan
perusahaan.
Material yang dibeli juga dipastikan sesuai dengan persyaratan pengadaan. Jenis dan tingkat pengendalian atas
material yang dibeli tergantung pada pengaruh material yang dibeli terhadap realisasi produk yang
menggunakan material atau produk akhir.
Sebagai pedoman pokok dalam pengelolaan material ditetapkan kebijakan tahunan sebagai berikut :
- Sentralisasi pengadaan material strategis
- Kontrak payung (kontrak jangka panjang ) material strategis
- Penggunakan rekanan Pabrikan atau minimal Distibutor Utama
- Pemanfaatkan rekanan “Stockist” yang membeli material ke Pabrikan secara tunai
- Batasan nilai Pengadaan materialdi Wilayah/Divisi atau di proyek
- E-proc untuk material khusus
Prosedur tertulis yang mengatur kegiatan ini ialah:
No. Dokumen Judul Dokumen
SD/LPG/P/001 Prosedur Pengelolaan Material
7.2.2 Peralatan
Peralatan yang digunakan selama proses proses produksi harus dapat menjamin bahwa selama proses produksi
dan produk yang dihasilkan sesuai dengan persyaratan pelanggan dan peraturan perundangan lainnya.
Peralatan dimaksud meliputi alat berat dan alat ringan serta peralatan ukur.
Pemeliharaan alat berat dan ringan dilakukan secara berkala agar dapat menjamin kelangsungan produk.
Sebagai pedoman pokok dalam pengelolaan peralatan ditetapkan kebijakan tahunan sebagai berikut :
- Sentralisasi pengelolaan Alat
- Pemotongan fiskal dan R&O langsung oleh Kantor Pusat
- Rekapitalisasi Alat yang masih produktif.
- Efektifitas Alat (Utilitas Alat)
Prosedur tertulis yang mengatur kegiatan ini ialah:
No. Dokumen Judul Dokumen
SD/LAT/P/001 Prosedur Pengelolaan Peralatan
7.2.2 Aktiva Tetap
Sebagai pedoman pokok dalam pengelolaan Aktiva Tetap ditetapkan kebijakan tahunan sebagai berikut :
- Investasi dilakukan oleh Divisi Sumber Daya di Kantor Pusat
- Investasi dilakukan pada aktiva penunjang produksi.
- Penghapusan dan penjualan aktiva yang sudah tidak produktif dan telah memenuhi masa manfaat minimal.
Prosedur tertulis yang mengatur kegiatan ini ialah:
No. Dokumen Judul Dokumen
7.3. Administrasi & Keuangan
Perkembangan dunia usaha jasa konstruksi saat ini telah terlihat kompleks, dengan berbagai macam jenis produk dan
system usaha dalam berbagai keunggulan kompetitif. Hal ini tentunya telah menciptakan suatu system dan persaingan
baru dalam dunia usaha jasa konstruksi, bukan hanya antar kontraktor tetapi juga antar lembaga keuangan dalam
menyediakan fasilitas layanan bagi kontraktor. Sebuah fenomena nyata yang telah menuntut manajer keuangan untuk
lebih antisipatif terhadap perubahan yang terjadi dalam bisnis usaha jasa konstruksi. Salah satu kunci keberhasilan
pengelolaan perusahaan adalah keberhasilan para manajer dalam mengelola bidang keuangan. Untuk mencapai
keberhasilan tersebut maka disusunlah Manajemen Keuangan PT. Hutama Karya (Persero).
Manajemen Keuangan adalah implementasi dari pengetahuan dan kemampuan untuk menjalankan dan mengelola
kegiatan operasional keuangan dalam mendukung aktivitas bisnis perusahaan serta pengelolaan fungsi-fungsi
keuangan yang pada dasarnya berkaitan dengan Fungsi Pengadaan Dana (Funds Raising) dan Fungsi Penggunaan
Dana (Funds Allocation) serta pengelolaan aktifitas lainnya yang berkaitan langsung maupun tidak langsung dengan
bidang keuangan secara tertib dan terkendali dalam rangka pencapaian sasaran yang telah ditetapkan oleh
perusahaan.
Sebagai pedoman pokok dalam pelaksanaan ditetapkan kebijakan sebagai berikut :
1. Tertib Adm. Keuangan
2. Percepatan Restitusi Pajak
3. Evaluasi Terhadap Post-post Biaya
5. Penyempurnaan Sistem Akuntasi
6. Konsisten terhadap Pelaksanaan Manual
7. Chaneling dengan Lembaga Keuangan
8. Tertib Administrasi Kredit
9. Percepatan Turn Over Piutang
10. Pencairan Piutang Lama
Prosedur tertulis yang mengatur kegiatan ini ialah:
No. Dokumen Judul Dokumen
KU/KEU/P/001 Prosedur Pengeloaan kas/bank
KU/KEU/P/002 Prosedur Penagihan
KU/KEU/P/003 Prosedur Kredit
KU/KEU/P/004 Prosedur Pajak
KU/KEU/P/005 Prosedur Hutang
KU/KEU/P/006 Prosedur Valuta Asing
KU/KEU/P/007 Prosedur Kerja Sama Operasi
KU/AKT/P/008 Prosedur Transaksi
KU/AKT/P/009 Prosedur Penomoran Kode Akun dan master KU/AKT/P/0010 Prosedur Transaksi rekening Koran
KU/AKT/P/0011 Prosedur Pelaporan Akuntansi
KU/AKT/P/0012 Prosedur Penyimpanan Dokumen
KU/AKT/P/0013 Prosedur Pelaksanaan Tutup Buku
7.4 Sistem dan Kepatuhan
7.4.1 Sistem Manajemen Mutu K3 dan Lingkungan
a. Penilaian Risiko
Perusahaan akan melakukan suatu penilaian risiko terhadap semua kegiatan atau aktifitas yang dilakukan
oleh perusahaan baik yang bersifat rutin maupun non rutin, baik untuk kondisi normal dan normal. Hasil
penilaian resiko akan diperbaharui secara teratur pada periode tertentu untuk memastikan kecukupannya.
Prosedur tertulis yang mengatur kegiatan ini ialah:
No. Dokumen Judul Dokumen
SK/PTH/P/010 Prosedur Manajemen Risiko
SK/MK3L/P/002 Prosedur Identifikasi Bahaya dan Aspek Lingkungan
b. Identifikasi Persyaratan Peundangan dan Persyaratan Lainnya
Perusahaan berkomitmen untuk mematuhi undang-undang dan persyaratan lainnya yang telah ditetapkan
melalui penerapan ISO 9001 : 2000, ISO 14001 : 2004 dan OHSAS 18001: 2007 secara terintegrasi dengan
tetap menjaga undang-undang dan persyaratan lainnya dalam kondisi terkini (up to date). Perusahaan
memastikan bahwa persyaratan peraturan perundangan serta persyaratan lainnya seperti standard eksternal,
Prosedur tertulis yang mengatur kegiatan ini ialah:
No. Dokumen Judul Dokumen
SK/PTH/P/011 Prosedur Identifikasi Persyaratan Perundangan dan Persyaratan lainnya
c. Komunikasi, Konsultasi dan Partisipasi
Komunikasi, konsultasi dan Pratisipasi baik secara internal maupun eksternal (kepada pelanggan, pemasok,
sub kontraktor, komunitas dan pihak terkait lainnya) dalam rangka peningkatan pemahaman dan efektifitas
pelaksanaan Sistem Manajemen Hutama di seluruh jajaran karyawan perusahaan dan pihak terkait lainnya
serta untuk untuk memastikan bahwa semua persyaratan telah dipenuhi oleh perusahaan. Semua informasi
yang mempunyai efek terhadap kinerja Hutama Karya juga akan dikonsultasikan ke seluruh pihak terkait
untuk menjamin bahwa Sistem Manajemen Hutama diimplementasikan secara efektif.
Prosedur tertulis yang mengatur kegiatan ini ialah:
No. Dokumen Judul Dokumen
d. Rencana Tanggap Darurat
Perusahaan menetapkan prosedur untuk mengidentifikasi dan mengantisipasi potensi adanya suatu
kecelakaan, insiden atau situasi darurat lainnya untuk mencegah dan menghilangkan kemungkinan
terjadinya sakit, cidera atau kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh kondisi darurat tsb.
Perusahaan akan mereview prosedur tanggap darurat tsb dan mengujinya jika memungkinkan untuk
memastikan kecukupan dan keefektifannya.
No. Dokumen Judul Dokumen
SK/MK3L/P/004 Prosedur Kesiagaan Tanggap Darurat
e. Pengukuran dan Pemantauan
Perusahaan telah menetapkan dan memelihara dokumen/ prosedur untuk mengukur beberapa karakteristik
kunci dalam pelaksanaan operasi dan aktivitas yang dapat menimbulkan potensi bahaya dan dampak
terhadap lingkungan yang juga dapat berpengaruh terhadap kualitas produk serta yang berpenaruh terhadap
persepsi/pelanggan.
Untuk menjamin pelaksanaan Sistem Manajemen Hutama dilaksanakan dengan baik dan konsisten maka
Prosedur tertulis yang mengatur hal tersebut adalah:
No. Dokumen Judul Dokumen
SD/LAT/P/002 Prosedur Pengelolaan Peralatan
SK/MK3L/P/005 Prosedur Pemantauan, Pengukuran dan Analisa
Spi/ai/p/001 Prosedur Pelaksanaan Audit Internal
f. Pengendalian Ketidak-sesuaian
Perusahaan menjamin bahwa produk yang tidak sesuai dengan persyaratan diidentifikasi dan dikendalikan
untuk mencegah penggunaan atau pengiriman, hal tersebut diatur dalam prosedur/instruksi kerja untuk
kegiatan konstruksi.
Semua ketidaksesuaian yang telah terdeteksi dan teridentifikasi baik ketidaksesuaian yang berhubungan
dengan produk, kecelakaan dan insiden yang mempunyai efek negatif terhadap orang, aset dan lingkungan
harus dikendalikan serta dicegah agar tidak dipergunakan atau dilanjutkan ke proses berikutnya, untuk
mencegah terulangnya kejadian serupa.
Prosedur tertulis yang mengatur hal tersebut adalah:
No. Dokumen Judul Dokumen
g. Tindakan Koreksi dan Tindakan pencegahan
Tujuan dari tindakan koreksi ialah untuk menghilangkan penyebab timbulnya ketidaksesuaian produk dalam
rangka mencegah terjadinya pengulangan.
Tujuan dari tindakan pencegahan untuk menghilangkan penyebab apabila dipandang potensial akan terjadi
ketidaksesuaian suatu produk agar tidak terulang hal yang sama.
Prosedur tertulis yang mengatur hal tersebut adalah:
No. Dokumen Judul Dokumen
SK/MK3L/P/006 Prosedur Penanganan Ketidaksesuaian dan Tindakan Koreksi serta Tindakan Pencegahan
h. Rapat Tinjauan Manajemen
Rapat tinjauan manajemen dilakukan secara berkala di tingkat Kantor Pusat, Divisi/Wilayah dan Proyek,
berdasarkan agenda yang telah ditentukan, hasilnya didokumentasikan dan diketahui oleh pihak-pihak yang
terlibat, yang disebut secara spesifik untuk tindak lanjut yang diperlukan.
Prosedur tertulis yang mengatur hal tersebut adalah:
No. Dokumen Judul Dokumen
i. Peningkatan Berkesinambungan
Seluruh personil dan jajaran pimpinan bertanggung jawab untuk ikut serta melakukan perbaikan secara
terus menerus terhadap efektifitas sistem manajemen MK3L dengan mengacu kepada komitmen yang
tertuang dalam kebijakan MK3L, sasaran MK3L, hasil audit, tindakan koreksi, tindakan pencegahan dan
tinjauan manajemen.
Perusahaan selalu melakukan analisa data untuk menunjukkan kesesuaian dan efektifitas sistem manajemen
MK3L dan mengevaluasi di mana peningkatan berkesinambungan terlaksana secara efektif. Hal tersebut
diatur di prosedur analisa data dan peningkatan.
Prosedur tertulis yang mengatur hal tersebut adalah:
No. Dokumen Judul Dokumen
SK/MK3L/P/005 Prosedur Pemantauan, pengukuran dan Analisa
7.4.2 Teknologi Informasi
Dukungan Teknologi Informasi menjadi sangat diperlukan untuk dapat meningkatkan kapabilitas perusahaan
dalam memberikan kontribusi bagi penciptaan nilai tambah, service excellent serta pelaksanaan operasional
perusahaan yang efisien, efektif dan optimal.
Pengelolaan informasi, sistem informasi dan komunikasi yang efektif menjadi faktor kritikal dalam kesuksesan
perusahaan disebabkan antara lain :
• TI dapat meng-enable bisnis dan memberikan benefit optimal,
• Sumber daya TI digunakan dengan penuh tanggung jawab,
• Risiko-risiko yang terdapat dalam TI dikelola dengan baik,
• Kebijakan Tata Kelola TI diterapkan dengan baik,
• Compliance (kepatuhan) terhadap aturan tata kelola yang diterapkan.
Sebagai pedoman pokok dalam Teknologi informasi ditetapkan kebijakan sebagai berikut :
- Bisnis proses berbasis sistem
- IT enables for business
Prosedur tertulis yang mengatur hal tersebut adalah:
No. Dokumen Judul Dokumen
SK/PTH/P/011 Prosedur Teknoligi Informasi
7.4.2 Kepatuhan
Guna mendapatkan efisiensi dan mencapai tujuan perusahaan, pelaksanaan semua sistem yang telah
ditetapkan perlu dipantau secara kontinyu, melaui pelaporan-pelaoran kegiatan dan pemeriksaan terhadap
pelaksanaan prosedur yang berlaku
No. Dokumen Judul Dokumen
SK/PTH/P/008 Prosedur Kepatuhan
SK/PTH/P/009 Prosedur Sistem Pelaoran
7.5 Pengembangan
Bidang riset dan pengembangan sebagai suporting dalam prose bisnis Hutama Karya, memiliki latar belakang untuk
membantu pengembangan perusahaan, baik dari sisi riset terhadap kondisi internal maupun eksternal disamping riset
terhadap teknologi dan metode kerja yang efektif dan efisien dalam mencapai visi dan misi perusahaan. Sisi lain dari
pengembangan adalah pengembangan SDM dalam bentuk Human Capital, dimana diperlukan langkah dan strategi
yang akurat dalam penanganan SDM. Untuk menjalankan fungsinya maka ditetapkan pokok-pokok kebijakan
pengembangan yang tertuang dalam prosedur-prosedur.
Sebagai pedoman pokok dalam pelaksanaan ditetapkan kebijakan sebagai berikut :
- Strategi dan Pengembangan Bisnis Industri Konstruksi, termasuk di dalamnya Revitalisasi Asset.
- Review Portofolio Usaha Korporasi
- Kajian Kebijakan Manajemen Perusahaan (termasuk reorganisasi), untuk menyesuaikan pasar dan peningkatan
kerja berkelanjutan.
- Pengembangan dan Pengelolaan Teknologi Konstruksi, termasuk didalamnya Sarana Konstruksi
- Memasuki industri konstruksi
Prosedur tertulis yang mengatur kegiatan ini ialah:
No. Dokumen Judul Dokumen
PB/RST/P/001 Prosedur Rencana kerja Perusahaan
PB/RST/P/002 Prosedur Riset dan Teknologi
PB/RST/P/003 Prosedur Pengembangan Usaha
PB/RST/P/004 Prosedur Perancangan dan Prasarana
PB/SDM/P/005 Prosedur Pengembangan Organisasi dan Perencanaan SDM
PB/SDM/P/006 Prosedur Standar Kompetensi Pekerjaan
PB/SDM/P/007 Rekrutmen dan Seleksi
PB/SDM/P/008 Remunerasi
7.6 Sekretariat Perusahaan
Sekretaris Perusahaan secara umum mengelola aktivitas yang terdiri dari:
a. Kesekretariatan
b. Kehumasan
Sasaran utama Sekretaris adalah terciptanya pencitraan perusahaan, peningkatan layanan kesekretariatan dan
penegakan kepatuhan terutama pada keterbukaan informasi, corporate social responsibility dan penerapan good
corporate governance serta korporat legal lainnya.
Untuk dapat terciptanya Sasaran Utama tersebut, maka diperlukan prosedur – prosedur yang mengatur sistim dan
mekanisme dari setiap bidang, sebagai berikut:
No. Dokumen Judul Dokumen
SP/SK/P/001 Prosedur Kesekretariatan
SP/HUK/P/001 Prosedur Hukum/Legal
SP/HUM/P/001 Prosedur Kehumasan
SP/HK/P/001 Prosedur Korporasi
7.7 Audit Internal
Sebagai pedoman pokok dalam pelaksanaan ditetapkan kebijakan sebagai berikut :
Kebijakan Audit Internal :
- Tertib/Patuh terhadap Peraturan & Perundangan yang berlaku.
- Penerapan Program Bisnis Perusahaan
- Ikut dalam forum ke-SPI-an.
- Melaksanakan Finalty secara konsisten terhadap pelanggaran yang berulang dan berakibat pada kerugian
perusahaan.
Prosedur tertulis yang mengatur kegiatan ini ialah:
No. Dokumen Judul Dokumen
KRONOLOGI DOKUMEN
No. Status dokumen
Halaman
yang berubah Uraian perubahan
Tanggal mulai berlaku perubahan 1 Revisi 0 - Merupakan penggabungan dari Manual SMK3L Rev.3; Manual
Produksi Rev.0; Manual Pemasaran Rev.0; Manual SDM Rev. 0; Manual Keuangan Rev.0; Manual Akuntansi Rev.0
Air : Semua air yang terdapat di atas dan di bawah permukaan tanah, kecuali air laut dan air fosil.
Air limbah : Sisa dari suatu hasil usaha dan atau kegiatan yang berwujud cair.
Ambang Batas : Batas maksimum energi suara / zat atau bahan pencemar yang boleh dikeluarkan langsung mis.;dari mesin dan/atau pipa gas buang kendaraan bermotor.
AMDAL : Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup yaitu kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan.
ANDAL : Analisis Dampak Lingkungan Hidup yaitu telaahan secara cermat dan mendalam tentang dampak besar dan penting suatu rencana usaha dan/atau kegiatan.
Audit : proses yang sistimatis, independen dan terdokumentasi untuk mendapatkan bukti audit (3.3) dan mengevaluasinya secara obyektif untuk menentukan sejauh mana kriteria audit (3.2) terpenuhi
CATATAN : dalam beberapa kasus, khususnya dalam organisasi yang serupa, independen dapat ditunjukan dengan bebas dari tanggung jawab atas aktivitas yang diaudit
Auditor : Orang dengan kompetensi untuk melaksanakan audit
Auditee : Organisasi yang diaudit
Aspek lingkungan : Unsur dari aktivitas atau produk atau jasa perusahaan (1.4.37.) yang dapat berinteraksi dengan lingkungan (1.4.30.).
CATATAN : aspek lingkungan yang signifikan mempunyai atau dapat mempunyai dampak lingkungan (1.4.8.) yang signifikan
Baku mutu lingkungan hidup : Ukuran batas atau kadar makhluk hidup, zat, energi, atau komponen yang ada atau harus ada dan atau unsure pencemar yang ditenggang keberadaannya dalam suatu sumber daya tertentu sebagai unsur
lingkungan hidup.
Bukti kerja : Dokumen yang menyatakan hasil pencapaian atau penyiapan bukti dari aktivitas yang dilaksanakan
Dokumen : Informasi dan media pendukungnya
CATATAN 1: media dapat berbentuk kertas, disket komputer magnetik, elektronik atau optik, foto atau contoh master, atau kombinasi daripadanya
CATATAN 2 : disadur dari ISO 9000:2008, 3.7.2
Dampak lingkungan : Setiap perubahan pada lingkungan (1.4.30.) apakah merugikan atau menguntungkan, seluruhnya atau sebagian yang dihasilkan dari aspek lingkungan (1.4.9.) perusahaan (1.4.1.)
Identifikasi : Proses pengenalan timbulnya bahaya (lihat 1.4.11.) atau aspek lingkungan (1.4.9.) dan mendefinisikan sifat-sifatnya.
Emisi : Zat, energi dan/atau komponen lain yang dihasilkan dari suatu kegiatan yang masuk dan/atau dimasukkannya ke dalam udara ambien yang mempunyai dan/atau tidak mempunyai potensi sebagai unsur pencemar;
Insiden : Kejadian yang timbul menjadi kecelakaan atau mempunyai potensi menjadi kecelakaan
CATATAN : suatu kecelakaan di mana tidak terjadi sakit, luka, rusak, atau kecelakaan lain yang terjadi juga disebut sebagai “nyaris terjadi”. Istilah “insiden” termasuk “nyaris terjadi”(”near miss”).
Kebijakan : Keseluruhan maksud dan arah perusahaan (1.4.37.) yang terkait dengan kinerja MK3L (1.4.16.)nya seperti yang dinyatakan secara resmi oleh manajemen puncak
CATATAN : kebijakan MK3L memberikan kerangka untuk tindakan dan untuk menetapkan sasaran MK3L (1.4.46.) dan target MK3L (1.4.48.).
Kesehatan Dan Keselamatan Kerja : Kondisi dan faktor-faktor yang berdampak pada kesehatan karyawan, pekerja kontrak, personel kontraktor, tamu dan orang lain di tempat kerja
Keselamatan : Bebas dari risiko kecelakaan yang tidak dapat diterima
Kesiagaan Tanggap Darurat : Kesiagaan perusahaan dalam menghadapi kondisi-kondisi darurat dan kecelakaan yang mungkin terjadi
Ketidak-Sesuaian : Tidak terpenuhinya persyaratan ISO 9001:2000, OHSAS 18001:1999 dan ISO 14001:2004.
Kinerja : Hasil yang dapat diukur dari sistem manajemen MK3L(1.4.47.), yang terkait dengan pengendalian sistem manajemen MK3L perusahaan, berdasarkan kebijakan dan tujuan organisasi
CATATAN : pengukuran kinerja termasuk pengukuran aktivitas dan hasil pelaksanaan sistim manajemen MK3L.
CATATAN : dalam konteks sistim manajemen MK3L (1.4.47), hasil dapat diukur terhadap kebijakan (1.4.19), sasaran (1.4.46), target (1.4.48) perusahaan (1.4.37.), dan persyaratan kinerja MK3L lainnya
Kompetensi : Atribut pribadi yang ditunjukkan dan kemampuan yang ditunjukkan untuk menerapkan pengetahuan dan kacakapan
Kondisi Darurat : Suatu kondisi baik kecelakaan / masalah lingkungan / ketidaksesuaian yang tidak bisa ditangani dengan pengendalian operasional yang normal.
Limbah : Bahan sisa pada suatu kegiatan dan/atau proses produksi yang dibuang ke lingkungan dan diduga dapat menurunkan kualitas lingkungan
Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun, disingkat limbah B3, : Sisa suatu usaha dan/atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan/atau beracun yang karena sifat dan/atau konsentrasinya dan/atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan/atau merusakkan lingkungan hidup, dan/ atau dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lain;
Manajemen : Aktivitas yang terkoordinasi untuk mengarahkan dan mengendalikan suatu organisasi
CATATAN : istilah manajemen bisa merujuk pada orang atau kelompok orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab melaksanakan dan mengendalikan suatu organisasi.
Pelanggan : Pemberi tugas atau direksi proyek
Pencegahan Polusi : Penggunaan dari proses, praktek, teknik, bahan, produk, jasa atau energi untuk menghindari, mengurangi atau mengendalikan (secara terpisah atau dalam kombinasi) pembentukan, emisi atau pembuangan setiap jenis polutan atau limbah, dalam rangka untuk mengurangi dampak lingkungan (1.4.30) yang merugikan CATATAN : pencegahan polusi dapat termasuk pengurangan atau penghilangan sumber daya, perubahan proses, produk atau jasa, penggunaan sumber daya yang efisien, substitusi bahan dan energi, penggunaan ulang, pemulihan, daur ulang, reklamasi dan perawatan.
Pencemaran Lingkungan Hidup : Masuknya atau dimasukkannya zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia, sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya;
Penilaian Risiko : Keseluruhan proses dari perkiraan besarnya risiko (1.4.42.) dan keputusan apakah risiko masih dalam batas toleransi atau tidak
Peningkatan Berkesinambungan : Proses peningkatan sistem manajemen MK3L (1.4.47.), untuk mencapai peningkatan-peningkatan kinerja MK3L secara keseluruhan, sesuai dengan kebijakan MK3L perusahaan.
Perusahaan : Adalah PT. Hutama Karya (Persero) yang bergerak di bidang jasa konstruksi yang beroperasi di seluruh Indonesia dengan kantor pusat di Jl. MT Haryono, Kav.8, Jakarta Timur
Pihak-Pihak Terkait : Individu atau kelompok yang mempunyai perhatian atau mempengaruhi kinerja MK3L perusahaan
Produk Tidak Sesuai (PTS) : Produk berupa hasil pekerjaan, produk setengah jadi yang telah dinyatakan selesai atau bahan langsung yang sudah diterima tetapi ditemukan sebagai produk yang tidak memenuhi persyaratan.
Prosedur : Cara yang ditentukan untuk melaksanakan suatu aktivitas atau proses CATATAN 1 : peosedur dapat didokumentasikan atau tidak
CATATAN 2 : disadur dari ISO 9000:2000, 3.4.5 CATATAN : disadur dari ISO 9000:2000, 3.7.6
Risiko : Gabungan antara kemungkinan dan akibat (-akibat) dari terjadinya kejadian berbahaya atau dampak lingkungan yang ditetapkan
Risiko Yang Dapat Ditolerir : Risiko (1.4.42.) yang telah dikurangi sampai pada tingkat yang mampu dipikul oleh organisasi yang berkenaan dengan peraturan hukum dan kebijakan K3 organisasi itu sendiri
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (Rkl) : Upaya penanganan dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup yang ditimbulkan akibat dari rencana usaha dan/atau kegiatan;
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) : Upaya pemantauan komponen lingkungan hidup yang terkena dampak besar dan penting akibat dari rencana usaha dan/atau kegiatan;
Sasaran : Keseluruhan sasaran sistim manajemen MK3L, konsisten dengan kebijakan MK3L (1.4.19.), yang ditetapkan perusahaan (1.4.37.) sendiri untuk mencapainya
Sistem Manajemen Mutu, Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Dan Lingkungan (SMMK3L):
Bagian dari sistim manajemen perusahaan (1.4.37.) yang digunakan untuk mengembangkan dan
mengimplemetasikan kebijakan MK3L perusahaan (1.4.19. yang terkait dengan kegiatan bisnis perusahaan. Hal ini termasuk struktur organisasi, perencanaan kerja, tanggung jawab, praktek, prosedur, proses, tinjauan dan pemeliharaan kebijakan MK3L perusahaan.
CATATAN 1 : sistim manajemen adalah rangkaian unsur-unsur yang saling terkait yang digunakan untuk menetapkan kebijakan dan sasaran dan untuk mencapai sasaran tersebut
CATATAN 2: team audit dapat termasuk auditor magang.
Tenaga Ahli Teknik : Orang yang memberikan pengetahuan atau keahlian khusus kepada team audit (1.4.49.)
Tindakan Pencegahan : Tindakan untuk menghilangkan penyebab ketidaksesuaian potensial.
Tindakan Koreksi : Tindakan untuk menghilangkan penyebab ketidaksesuaian yang terdeteksi
Tujuan : Sasaran MK3L (1.4.46.), yang ditetapkan perusahaan untuk dicapai. CATATAN : tujuan harus dikuantifikasikan bila dimungkinkan
Udara Ambien : Udara bebas dipermukaan bumi pada lapisan troposfir yang berada di dalam wilayah yurisdiksi Republik Indonesia yang dibutuhkan dan mempengaruhi kesehatan manusia, makhluk hidup dan unsur lingkungan hidup lainnya;
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) Dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL) :
Upaya yang dilakukan dalam pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup oleh penanggung jawab usaha dan atau kegiatan yang tidak wajib melakukan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL).
2. AHU : Air Handling Unit
3. AI : Audit Internal
4. APD : Alat Pelindung Diri
5. AMDAL : Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
6. ANDAL : Analisis Dampak Lingkungan
7. APAR : Alat Pemadam Api Ringan
8. B3 : Bahan Berbahaya dan Beracun
9. BAPEDAL : Badan Pengendalian Dampak Lingkungan
10. BOD : Biological Oxygen Demand
11. BPLHD : Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah 12. CAR : Corrective Action Request
13. CEM : Continous Emission Monitoring 14. COD : Chemical Oxygen Demand
15. CPR : Cardio Pulmonary Resuscitation (bantuan pernafasan buatan)
16. DAS : Daerah Aliran Sungai
27. GFCI : Ground Fold Circuit Interuptor
28. HS : Health and Safety (Kode untuk dokumen K3)
29. HSE : Health&Safety and Environment (Kode untuk dokumen K3 & Lingkungan)
30. HIRARC : Hazard Identification Risk Assessment and Risk Control (Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko dan Pengendalian Risiko)
31. IBAL
32. IPAL : :
Identifikasi Bahaya dan Aspek Lingkungan Instalasi Pengolahan Air Limbah
33. ISO : International Organization for Standardization 34. ISPU : Indeks Standar Pencemar Udara
35. KITP : Kumpulan Informasi Tentang Penawaran 36. KLPP : Kumpulan Laju Prestasi Proyek
37. KSO : Kerja Sama Operasi / Joint Operation
38. LKIK : Laporan Kecelakaan, Insiden dan Ketidaksesuaian 39. LMP : Laporan Mingguan Proyek
45. MoU : Memorandum of Understanding
49. P2K3 : Panitia Pembina Keselamtan & Kesehatan Kerja 50. P3K : Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
51. PHO : Provisional Hand Over 52. PPB : Pesanan Pembelian Barang
53. PPDSMMK3L : Pusat Pengendali Dokumen Sistem Manajemen MK3L 54. PPE : Personal Protective Equipment (idem APD)
55. PM : Pengawas Mutu (sebagai bagian dari Petugas MK3L) 56. PRPP : Perhitungan Rencana Penyelesaian Proyek
57. PSMMK3L : Pengendali Sistem Manajemen MK3L 58. PTS : Produk Tidak sesuai
59. Q : Quality (Kode untuk dokumen Mutu)
60. QS : Quality and Safety (kode untuk dokumen gabungan Mutu dengan K3)
61. QSE : Quality, Safety and Environment kode untuk dokumen gabungan Mutu, K3 dan Lingkungan)
62. REL : Rapat Eksekutiv Lelang
63. RKL : Rencana Pengelolaan Lingkungan 64. RPL : Rencana Pemantauan Lingkungan 65. RTM : Rapat Tinjauan Manajemen
66. RMK3LP : Rencana Mutu, K3 dan Lingkungan Proyek
67. RMK3LPP : Rencana Mutu, K3 dan Lingkungan Pemeliharaan Proyek
68. SIO : Surat Ijin Operasi
72. SMART : Specific Measurable Assignable Realistic Time limited 73. SMM : Sistem Manajemen Mutu
74. SMK3 : Sistem manajemen K3
75. SML : Sistem Manajemen Lingkungan 76. SP : Sekretariat Perusahaan
77. SPB : Surat Permintaan Barang 78. SPI : Satuan Pengawasan Intern 79. SPK : Surat Perintah Kerja
80. SPP : Surat Perjanjian Pemborongan 81. SPPA : Surat Perjanjian Penyewaan Alat 82. SPPK : Surat Perjanjian Pelaksanaan Kerja 83. TTD : Tim Tanggap Darurat
84. TK / TP : Tindakan Koreksi / Tindakan Pencegahan
85. TOR : Term Of Reference (persyaratan yang ditetapkan untuk melaksanakan rancangan dan pengembangan
86. UKL : Usaha Pengelolaan Limbah 87. UPL : Usaha Pemantauan Limbah 88. WM : Wakil Manajemen
Diagram
P
R
R
OSES BISNIS P
EE
R
U
S
AHA