• Tidak ada hasil yang ditemukan

112 Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol. 14, No. 2a, Is. 8

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "112 Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol. 14, No. 2a, Is. 8"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA

PERUSAHAAN NONKEUANGAN YANG TERDAFTAR

DI BURSA EFEK INDONESIA

WENNY dan ELIZABETH LINANDI

STIE Trisakti

wenny@st iet risakt i. ac. id

Abst ract :

The pur pose of t hi s r esear ch i s t o obt ai n empi r i cal evi dence about

t he f act or s whi ch i nf l uence capi t al st r uct ur e. Independent var i abl es used i n

t hi s r esear ch ar e pr of i t abi l i t y, l i qui di t y, f i r m si ze, busi ness r i sk, gr owt h

oppor t uni t y, manager i al owner ship, asset s st r uct ur e, and t i mes i nt er est

ear ned t o f i r m capi t al st r uct ur e. The popul at i on used i n t hi s st udy ar e

non-f i nanci al compani es l i st ed on t he Indonesi a St ock Exchange (IDX) t hat chooses

f or t he per i od of 2008 t o 2010 as t he sampl e. Sampl e sel ect i on pr ocedur e

car r i ed out by i mpl ement i ng pur posi ve sampl i ng met hod. Dat a ar e anal yzed

usi ng mul t i pl e r egr essi on anal ysi s. The r esul t of dat a anal ysi s shows t hat

pr of i t abi l i t y, asset s st r uct ur e, and t i me i nt er est ear ned have i nf l uence

t owar d f i r m capi t al st r uct ur e. Wher eas t he ot her var i abl e such as l i qui di t y,

f i r m si ze, busi ness r i sk, gr owt h oppor t uni t y, manager i al owner shi p, have no

i nf l uence t owar d f i r m capi t al st r uct ur e.

Keywords:

Capit al St ruct ure, Prof it abilit y, Liquidit y, Firm Size, Business Risk,

Growt h Opport unit y, Managerial Ownership, Asset s St ruct ure, And

Time Int erest Earned.

PENDAHULUAN

Pada eraglobalisasi masalah

pendanaan merupakan hal pent ing

bagi perusahaan. Perusahaan akan

membut uhkan modal yang cukup

besar dalam mendanai kegiat an

perusahaan

dan

j uga

unt uk

mengembangkan

perusahaan

menj adi lebih besar. Oleh karena

it u

perusahaan

harus

mampu

mengambil

keput usan

dalam

menent ukan

sumber

dana

perusahaan

unt uk

kegiat an

bisnisnya.

Sumber dana di bagi menj adi

dua, yait u sumber dana dari pihak

int ernal

dan

pihak

ekst ernal.

Manaj er yang lebih memilih sumber

dana yang berasal dari pihak

int ernal akan akan menimbukaln

oppour t uni t y

cost

,

sedangkan

manaj er yang lebih memilh sumber

dana ekst ernal akan menimbulkan

biaya bunga yang di bebankan

kredit ur at as pinj amannya.

Perusahaan

yang

t idak

mampu

mengambil

keput usan

secara cermat dalam mengambil

keput usan akan mengalami risiko

keuangan

yang

meliput i

kemungkinan

ket idakmampuan

perusahaan

dalam

membayar

(2)

ket idakmampuan

t ercapainya

t ingkat laba yang di t arget kan

perusahaan (Daulay 2009). Manaj er

yang

t idak

mampu

mengambil

keput usan

secara

cermat

akan

menimbulkan biaya t et ap dalam

bent uk biaya modal yang bisa

berakibat pada penurunan nilai

perusahaan. Keput usan

st rukt ur

modal merupakan kondisi sangat

pent ing bagi kelangsungan hidup

perusahaan, karena baik buruknya

perusahaan

akan

mempengaruhi

prof it abilit as.

St rukt ur

modal

merupakan

kondisi

dari

perimbangan ant ara hut ang dan

ekuit as.

Dimana

perusahaan

mengaharapkan

st rukt ur

modal

yang opt imal.

RERANGKA TEORITIS DAN

PENGEMBANGAN HIPOTESIS

Asymmetric Information Theory

Asymmet r i c

Inf or mat i on

Theor y

merupakan

pandangan

dimana pihak-pihak yang berkait an

dengan

perusahaan

t idak

mempunyai inf ormasi yang sama

mengenai risiko dan prospek ke

depan

karena

pihak

t ert ent u

memiliki inf ormasi yang lebih dari

pihak

lainnya.

Dengan

adanya

Asymmet r i c

Inf or mat i on

Theor y

membuat manaj er perusahaan lebih

leluasa

bert indak

di

dalam

menent ukan st rat egi st rukt ur modal

karena lebih menguasai inf ormasi

yang t erj adi didalam perusahaan

(Sef t ianne dan Handayani 2011).

Teori Keagenan

Agency Theor y

merupakan

penj elasan adanya pert ent angan

posisi ant ara manaj emen dengan

pemegang saham. Para pemegang

saham berharap agar agen akan

bert indak at as kepent ingan mereka

sehingga

perusahaan

dapat

meningkat kan nilainya, sekaligus

memberikan

keunt ungan

bagi

pemegang

saham

(Horne

1995

dalam Nurrohim 2008).

Masalah

keagenan

akan

menimbulkan biaya keagenan. Pada

umumnya biaya keagenan akan

menurunkan t ingkat kesej aht eraan

yang dialami para pemegang saham

karena adanya perbedaan biaya

pokok dan bunga. Oleh karena it u

Jensen

dan

Meckling

membagi

biaya agensi menj adi; 1. Konf lik

pemegang

saham

dan

dewan

direksi; 2. Konf lik ant ara pemegang

obligasi dan dewan direksi dan

pemilik perusahaan; 3. Konf lik

ant ara produsen dan konsumen

(Godf rey

et al

2010).

Profitabilitas dan St ruktur Modal

Prof it abil it as

merupakan

kemampuan

perusahaan

unt uk

menghasilkan laba perusahaan pada

t ingkat

penj ualan,

akt iva

dan

modal.

Perusahaan

yang

menghasilkan laba at au keunt ungan

yang baik, maka perusahaan akan

mengungkapkan

inf ormasi

keuangannya

yang

lebih

rinci

(Sef t ianne dan Handayani 2011).

Dengan

kondisi

keuangan

yang

cukup baik maka perusahaan akan

lebih mudah unt uk memperoleh

invest or dalam melalukan invest asi.

Ha

1

: Prof it abilit as berpengaruh

t erhadap st rukt ur modal.

Tingkat Likuiditas dan Struktur

Modal

Tingkat likuidit as merupakan

kemampuan

perusahaan

dalam

memenuhi kewaj iban at au hut ang

yang

harus

segera

dibayarkan

dengan hart a lancarnya (Sef t ianne

dan Handayani 2011). Ket ersediaan

(3)

persediaan mampu unt uk menut upi

hut ang j angka pendek perusahaan

yang mendominasi st rukt ur hut ang

secara keseluruhan dalam st rukt ur

modal perusahaan.

Ha

2

:

Tingkat

likuidit as

berpengaruh

t erhadap

st rukt ur

modal.

Ukuran Perusahaan dan St ruktur

Modal

U

kuran

perusahaan

(size)

merupakan gambaran kemampuan

f inansial perusahaan dalam suat u

periode t ert ent u. Perusahaan besar

dapat dengan mudah mengakses ke

pasar

modal,

yang

berart i

perusahaan memiliki f leksibilit as

dan

kemampuan

unt uk

mendapat kan

dana

(Tomasila

2009).

Ha

3

:

Ukuran

perusahaan

berpengaruh

t erhadap

st rukt ur

modal.

Risiko Bisnis dan Struktur Modal

Risiko

bisnis

merupakan

ket idakpast ian perusahaan dalam

memenuhi kebut uhan operasional

perusahaannya. Menurut Git man

(2009)

dalam

Sef t ianne

dan

Handayani (2011), risiko

bisnis

merupakan risiko dari perusahaan

saat t idak mampu menut upi biaya

operasionalnya

dan

dipengaruhi

oleh st abilit as pendapat an dan

biaya. Dengan kondisi sepert i ini

kredit ur

dapat

mengandalkan

akt iva t et ap perusahaan sebagai

j aminan

dari

pendanaan

at au

pinj aman yang di berikan, sehingga

t ingkat risiko bisnis perusahaan

t idak menunj ukan secara past i

sumber

pendanaan

yang

akan

dipilih oleh perusahaan.

Ha

4

: Risiko bisnis berpengaruh

t erhadap st rukt ur modal.

Growth Oppourtunit y dan Struktur

Modal

Gr owt h oppour t uni t y

adalah

kemampuan

perusahaan

dalam

mengembangkan

dirinya

dalam

pasar (Sef t ianne dan Handayani

2011). Perusahaan yang memiliki

growt h oppourt unit y yang t inggi

akan

menghadapi

kesenj angan

inf ormasi

yang

t inggi

ant ara

manaj er dan invest or luar t ent ang

kualit as

proyek

invest asi

perusahaan.

Ha

5

:

Gr owt h

oppour t uni t y

berpengaruh

t erhadap

st ruklt ur

modal.

Kepemilikan

Manaj erial

dan

Struktur Modal

Kepemilikan

manaj erial

adalah sit uasi dimana pemegang

saham dari pihak manaj emen yang

secara

akt if

ikut

dalam

pengambilan keput usan perusahaan

(Sef t ianne dan Handayani (2011).

Dengan

adanya

kepemilikan

manaj erial,

perusahaan

akan

melakukan pengawasan yang lebih

besar oleh invest or sehingga akan

mengont rol manaj er agar t idak

melakukan kesalahan yang t idak

sesuai

dengan

kepent ingan

pemegang saham (Widj aj a dan

Kasenda 2008).

Ha

6

:

Kepemilikan

manaj erial

berpengaruh

t erhadap

st rukt ur

modal.

Struktur

Aktiva

dan

Struktur

Modal

St rukt ur

akt iva

(4)

cara

unt uk

mengurangi

risiko

kredit ur dan memberi j aminan

kepada

kredit ur

pada

saat

perusahaan mengalami kesulit an

keuangan (Dwinarno 2010).

Ha

7

:

St rukt ur

akt iva

berpengaruh

t erhadap

st rukt ur

modal.

Time Interest Earned dan Struktur

Modal

Ti me

Int er est

Ear ned

menunj ukan

kemampuan

perusahaan unt uk membayar bunga

pinj amanya kepada kredit ur dengan

menggunakan

pendapat an

operasionalnya. Tingkat bunga yang

berlaku saat perencanaan pemenuh

kebut uhan

modal

akan

mempengaruhi

pemilihan

j enis

modal apa yang akan di ambil

perusahaan,

dan

apakah

perusahaan

akan

mengeluarkan

saham at au obligasi Ut ami (2009).

Ha

8

:

Ti me

i nt er set

ear ned

berpengaruh

t erhadap

st rukt ur

modal.

Model

yang

diaj ukan

dalam

penelit ian sebagai berikut :

Gambar 1

Model Penelitian

METODA PENELITIAN

Obyek Penelitian

Populasi penelit ian adalah

perusahaan non keuangan yang

t erdaf t ar di Bursa Ef ek Indonesia

dengan periode penelit ian t ahun

2008 sampai 2010. Penelit ian ini

menggunakan

met ode

pur posi ve

sampl i ng,

yait u

met ode

pengambilan

sampel

dengan

menggunakan krit eria, yait u (1).

Perusahaan non keuangan yang

t erdaf t ar di BEI secara konsist en

dari t ahun 2008 sampai 2010; (2).

Perusahaan

yang

menerbit kan

laporan keuangan per 31 Desember;

(3). Perusahaan membukukan EBIT

posit if ; (4). Perusahaan memiliki

hut ang j angka panj ang yang berasal

dari pinj aman at au pihak ket iga

(kredit ur);

(5).

Perusahaan

Ukuran Perusahaan

Struktur Modal

Risiko Bisnis

Growth Opportunity

Kepemilikan Manajerial

Struktur Aktiva

Profitabilitas

Tingkat Likuiditas

(5)

membayar beban bunga pinj aman

per 31 Desember (6). Perusahaan

menerbit kan

laporan

keuangan

dalam mat a uang rupiah; (7).

Perusahaan yang t idak memiliki

harga penut upan saham yang sama

secara bert urut -t urut selama 1

t ahun.

Definisi Operasional Variabel dan

Pengukuran Struktur Modal

St rukt ur

modal

adalah

proporsi

dalam

menent ukan

pemenuh

kebut uhan

biaya

perusahaan dengan menggunakan

sumber dana j angka panj ang, baik

yang berasal dari int ernal maupun

dari

ekst ernal

perusahaan

(Sef t ianne dan Handayani 2011).

Kat egori ut ama dari st rukt ur modal

adalah hut ang at au ekuit as yang

digunakan

perusahaan

unt uk

mendanai invest asi aset nya dengan

menggunakan rumus:

St rukt ur Modal =

Profitabilitas

Prof it abilit as

(ROA)

merupakan

suat u

ukuran

perusahaan

mengenai

kegiat an

operasional

perusahaan

dengan

menghasilkan

laba

perusahaan

dalam

suat u

periode

t ert ent u

(Sef t ianne dan Handayani 2011)

dapat diukur dengan rumus sebagai

berikut :

ROA =

Tingkat Likuiditas

Tingkat

likuidit as

(CR)

merupakan

t ingkat

kemampuan

perusahaan

dalam

memenuhi

kewaj iban j angka pendek dengan

akt iva

lancar

yang

dimilikinya

(Sef t ianne dan Handayani 2011)

dapat diukur dengan rumus sebagai

berikut :

CR =

Ukuran Perusahaan

Ukuran

perusahaan

dapat

diukur

dengan

t ot al

akt iva

perusahaan, asumsi yang mendasar

adalah

bahwa

invest or

akan

membaca

at au

menggunakan

laporan keuangan perusahaan unt uk

mempert imbangkan

keput usan

invest asi saham perusahaam (Yusuf

dan Soraya 2004 dalam Ut ami

2009).

(6)

Risiko Bisnis

Risiko bisnis (RISK) adalah

ket idakpast ian

yang

dihadapi

perusahaan

dalam

menj alankan

kegiat an bisnisnya, dengan kat a

lain risiko yang t imbul akibat

perusahaan

t idak

menggunakan

hut ang (Ut ami 2009). Risiko bisnis

dapat

diukur

dengan

st andard

deviasi

ret urn

saham

secara

bulanan

selama

sat u

t ahun

(Sef t ianne dan Handayani 2011).

Resiko Bisnis dapat diukur dengan

menggunakan

rumus

sebagai

berikut :

RISK

=

STD Ret urn Saham

Ret urn saham dapat dihit ung dengan cara:

Ret urn =

Pi,

t

Cl osi ng Pr i ce

bulanan pada bulan t

Pi,

t -1

cl osi ng pr i ce

bulanan pada bulan t -1

STD

st andard deviasi

Growt h Opport unit y

Gr owt h Oppor t uni t y

adalah

kesempat an

yang

dimiliki

oleh

perusahaan dalam mengembangkan

dirinya dalam pasar (Sef t ianne dan

Handayani

2011).

Rumus

dari

variabel ini adalah:

Growt h =

Kepemilikan Manaj erial

Kepemilikan

Manaj erial

(DMOWN) adalah j umlah pemegang

saham dari pihak manaj emen yang

secara

akt if

ikut

dalam

pengambilan

keput usan

perusahaan.

Karena

dapat

kecenderungan dat a di Indonesia

bersif at binominal, maka variabel

kepemilikan

manaj erial

dalam

pengukurannya

menggunakan

variabel

dummy.

D

1

unt uk

perusahaan

yang

t erdapat

kepemilikan manaj erial dan D 0

unt ung perusahaan yang t idak ada

kepemilikan manaj erial (Sef t ianne

dan Handayani 2011)

Struktur Aktiva

St rukt ur

akt iva

menggambarkan besarnya akt iva

yang dapat dij aminkan perusahaan

sebagai kolat eral ket ika perusahaan

melakukan pinj aman kepada pihak

kredit ur (Joni dan Lina 2010).

Pengukuran variabel st rukt ur akt iva

dapat diukur dengan perimbangan

at au perbandingan ant ara akt iva

t et ap

dengan

t ot al

akt iva

(Sef t ianne dan Handayani 2011).

Variabel

ini

diukur

dengan

(7)

SA =

T ime Int erest Earned

Ti me

i nt er est

ear ned

menunj ukan

kemampuan

perusahaan unt uk membayar bunga

pinj amannya

kepada

kredit ur

dengan menggunakan pendapat an

operasionalnya (Baral 2004 dalam

Firnant i 2011). Variabel ini diukur

dengan menggunakan rumus:

Int erest =

Metoda Analisi Data

Penelit ian ini menggunakan

Mul t i pl e

Regr essi on

Anal ysi s.

Penguj ian yang dilakukan dalam

penelit ian ini ant ara lain st at ist ik

deskript if , uj i asumsi klasik, dan uj i

hipot esis.

HASIL PENELITIAN

Statistik Deskriptif

Hasil pengolahan st at ist ik deskript if

dapat dilihat pada t abel dibawah

ini:

Tabel 1

Hasil Uj i Deskriptif St at istik

Variabel

N

Minimum

Maximum

Mean

Standard

(8)

St rukt ur Akt iva

0, 288 7, 428 0, 000 H

a7

dit erima

penelit ian ini adalah sebagai

berikut :

menunj ukan

bahwa

variabel

prof it abilit as

memiliki

nilai

koef isien posit if sebesar 0, 578,

dengan nilai signif ikansi sebesar

0, 000 yang lebih kecil dari 0, 05,

sehingga hipot esis pert ama (H

a1

)

dapat

dit erima

yang

berart i

variabel

prof it abilit as

memiliki

pengaruh posit if t erhadap variabel

st rukt ur modal. Hal ini menunj ukan

bahwa semakin besar prof it abilit as

yang diperoleh perusahaan maka

semakin

besar

st rukt ur

modal,

karena

perusahaan

yang

mempunyai kondisi keuangan yang

cukup baik akan lebih mudah unt uk

memperoleh

invest or

dalam

menanamkan modalnya.

Variabel t ingkat likuidit as

memiliki nilai signif ikansi sebesar

0, 363 yang lebih besar dari 0, 05,

sehingga hipot esis kedua (H

a2

) t idak

dapat

dit erima

yang

berart i

variabel t ingkat likuidit as t idak

memiliki

pengaruh

t erhadap

variabel st rukt ur modal. Hal ini

menunj ukan

bahwa

t ingginya

likuidit as t idak menj adi t olak ukur

dalam menent ukan t ingkat

l ever age

dalam st rukt ur modal.

Variabel ukuran perusahaan

memiliki nilai signif ikansi sebesar

0, 263 yang lebih besar dari 0, 05,

sehingga hipot esis ket iga (H

a3

) t idak

dapat

dit erima

yang

berart i

variabel ukuran perusahaan t idak

memiliki

pengaruh

t erhadap

variabel st rukt ur modal. Hal ini

menunj ukan bahwa besar at au

kecilnya

ukuran

perusahaan

bukanlah

penent u

sumber

pendanaan perusahaan,

karena

set iap perusahaan memiliki t ingkat

l ever age

dan

j umlahnya

t idak

selalu dipengaruhi oleh ukuran

perusahaan.

Variabel

risiko

bisnis

memiliki nilai signif ikansi sebesar

0, 345 yang lebih besar dari 0, 05

sehingga hipot esis keempat (H

a4

)

t idak dapat dit erima yang berart i

variabel risiko binis t idak memiliki

pengaruh

t erhadap

variabel

st rukt ur modal. Hal ini menunj ukan

bahwa besarnya risiko bisnis t idak

menj adi penent u dalam pendanaan

perusahaan,

karena

ket idakpast iaannya

perusahaan

unt uk

menut upi

kebut uhan

operasionalnya yang dipengaruhi

oleh st abilit as pendapat an dan

biaya.

Variabel

gr owt h oppor t uni t y

memiliki nilai signif ikansi sebesar

0, 843 yang lebih besar dari 0, 05,

sehingga hipot esis kelima (H

a5

)

t idak dapat dit erima yang berart i

variabel

gr owt h oppor t uni t y

t idak

memiliki

pengaruh

t erhadap

variabel st rukt ur modal. Hal ini

menunj ukan

bahwa

kemampuan

perusahaan

dalam

mengembangakan dirinya didalam

pasar t idak mendapat kan respon

yang baik dari invest or dikarenakan

(9)

inf ormasi

yang

t inggi

ant ara

manaj er

dan

invest or

luar

mengenai kualit as proyek invest asi.

Variabel

kepemilikan

manaj erial

memiliki

nilai

signif ikansi sebesar 0, 276 yang

lebih besar dari 0, 05, sehingga

hipot esis keenam (H

a6

) t idak dapat

dit erima

yang

berart i

variabel

kepemilikan

manaj erial

t idak

memiliki

pengaruh

t erhadap

variabel st rukt ur modal. Hal ini

menunj ukan

bahwa

kepemilikan

manaj erial t idak menj adi t olak ukur

dalam

pendanaan

perusahaan,

karena

dalam

pengambilan

keput usan pendanaan perusahaan

t idak

hanya

at as

dasar

pert imbangan

dari

kepemilikan

manaj erial.

Variabel

st rukt ur

akt iva

memiliki

nilai

koef isien

posit if

sebesar

0, 288,

dengan

nilai

signif ikansi sebesar 0, 000 yang

lebih kecil dari 0, 05, sehingga

hipot esis

ket uj uh

(H

a7

)

dapat

dit erima

yang

berart i

variabel

st rukt ur akt iva memiliki pengaruh

posit if t erhadap variabel st rukt ur

modal. Hal ini menunj ukan bahwa

semakin t inggi aset t et ap dari t ot al

aset , semakin besar perusahaan

memperoleh

pinj aman

j angka

panj ang,

karena

aset

t et ap

negat if sebesar -0, 001, dengan nilai

signif ikansi sebesar 0, 009 yang

lebih kecil dari 0, 05, sehingga

semakin

besar

kemampuan

perusahaan unt uk membayar bunga

pinj aman

maka

semakin

kecil

st rukt ur modal, karena t ingkat

bunga

yang

berlaku

saat

perencanaan pemenuh kebut uhan

modal

akan

mempengaruhi

pemilihan j enis modal apa yang

akan di ambil oleh invest or.

PENUTUP

Penelit ian

ini

bert uj uan

unt uk menguj i dan memperoleh

bukt i empiris mengenai pengaruh

prof it abilit as,

t ingkat

likuidit as,

ukuran perusahaan, risiko bisnis,

gr owt h oppor t uni t y

, kepemilikan

Ket erbat asan

dalam

penelit ian ini adalah 1. Periode

penelit ian relat if pendek karena

dat a penelit ian yang digunakan

dimulai dari t ahun 2008 sampai

2010; 2. Sampel perusahaan yang

digunakan dalam penelit ian ini

hanya t erbat as pada perusahaan

nonkeuangan yang t erdaf t ar di BEI

sehingga hasil penelit ian kurang

dapat di generalisasi; 3. Terdapat 1

variabel yang memiliki masalah

het eroskedast isit as; 4. Penelit ian

ini

hanya

menggunakan

t uj uh

variabel independen yang diduga

memiliki

pengaruh

t erhadap

st rukt ur modal.

Berdasarkan rekomendasi di

at as, maka penulis menyarankan

beberapa

hal

unt uk

penelit ian

selanj ut nya,

sebaiknya

memperpanj ang t ahun penelit ian

observasi

menj adi

lebih

lama;

Melakukan

perluasan

obj ek

(10)

mencakup seluruh perusahaan yang

t erdaf t ar

di

BEI;

Penelit ian

selanj ut nya

diharapkan

bisa

mengat asi

masalah

het eroskedast isit as yang t erj adi;

Menambahkan variabel lain yang

diharapkan

dapat

memiliki

pengaruh st rukt ur modal sepert i

dividen,

f r ee

cash

f l ow

dan

t angi bi l i t y.

REFERENSI

Darmawan, Priyo. 2008. Pengaruh karakt erist ik perusahaan t erhadap st rukt ur

modal; Analisis komparat if pada indust ri pakan t ernak dan indust ri

semen di Bursa Ef ek Indonesia.

Jur nal Akunt ansi

Daulay M. Toyib. 2009. “ Pengaruh

Si ze, Pr of i t abl i t y,

dan

Gr owt h Of Asset s

Terhadap St rukt ur Modal Pada Indust ri Makanan dan Minuman Yang

Go-Publ i c

Di Bursa Ef ek Indonesia”

Jur nal Il mi ah Abdi Il mu,

Vol. 2 No. 2,

November, Hlm. 190-208.

Dwiwinarno, Tit op. 2010. “ Fakt or-Fakt or Yang Mempengaruhi St rukt ur Modal

(St udi Kasus Pada Perusahaan-Perusahaan Manuf akt ur Yang Terdaf t ar Di

Bursa Ef ek Indonesia)”

Ef ekt i f Jur nal Bi sni s dan Ekonomi ,

Vol. 1 No. 1,

Juni, Hlm. 54-66.

Firnant i, Friska. 2011. “ Fakt or-Fakt or Yang Mempengaruhi St rukt ur Modal

Perusahaan Manuf akt ur Di Bursa Ef ek Indonesia”

Jur nal Bi sni s dan

Akunt ansi ,

Vol. 13 No. 2, Agust us, Hlm. 119-128.

Ghozali, Imam. 2011.

Apl i kasi Anal i si s Mul t i vat i at e Dengan Pr ogr am IBM SPSS

19.

Edisi 5. Universit as Diponogoro Semarang.

Godf rey, Hodgson, Tarca, Holmes dan Hamilt on. 2010

. Account i ng Theor y.

Edit ion 7

t h

. John Wiley & Sons New York, Unit ed St at es of America.

Hadiant o, Bram dan M. Sienly Veronica Wij aya. 2008. Pengaruh St rukt ur

Akt iva, Ukuran, Likuidit as, dan Prof it abilit as t erhadap St rukt ur Modal

Emit en Sekt or Rit el di Bursa Ef ek Indonesia: Sebuah penguj ian Hipot esis

Pecking Order.

Jur nal Il mi ah Akunt ansi ,

Vol. 7 No. 1

Hair, Black, Babin Anderson dan Tat ham

.

2006

. Mul t i var i at e Dat a Anal ysi s.

Edit ion 6

t h

. Pearson Educat ion, Inc. , Upper Saddle River, New Jersey.

Husein, M. Fakhri. 2008. Penerapan pendekat ang koint egrasi dan model

koreksi kesalahan dalam uj i pengaruh likuidit as dan laba t erhadap

st rukt u modal perusahaan.

MODUS

, Vol. 20 (2), hlm. 114-125.

(11)

Joni dan Lina. 2010. “ Fakt or-Fakt or Yang Mempengaruhi St rukt ur Modal”

Jur nal Bi sni s dan Akunt ansi ,

Vol. 12 No. 2, Agust us, Hlm. 81-96.

Nurrohim, Hasan. 2008. “ Pengaruh

Pr of i t abi l i t as, Fi xed Asset Rat i o,

Kont rol

Kepemilikan dan St rukt ur Akt iva Terhadap St rukt ur Modal Pada

Perusahaan Manuf akt ur Di Indonesia”

Si ner gi Kaj i an Bi sni s dan

Manaj emen,

Vol. 10 No. 1, Januari, Hlm. 11-18

.

Margaret ha dan Ramadhan. 2010. “ Fakt or-Fakt or Yang Mempengaruhi St rukt ur

Modal Pada Indust ri Manuf akt ur Di Bursa Ef ek Indonesia”

Jur nal Bi sni s

dan Akunt ansi ,

Vol. 12 No. 2, Agust us, Hlm. 119-130.

Mishra, Chandra Sekhar. 2011. “

Det er mi nant s of Capi t al St r i ct ur e – A St udy of

Manuf act ur i ng Sect or PSUs i n Indi a

Int enat i onal Conf er ence on

Fi nanci al Management and Economi cs,

IPEDR Vol. 11. Page 247-252.

Nanok, Yanuar. 2008. “ Capit al St ruct ure Det erminan di Indonesia.

Akunt anbi l i t as

, Maret , hlm, 122-127.

Sef t ianne dan Rat ih Handayani

.

2011. “ Fakt or-Fakt or Yang Mempengaruhi

St rukt ur Modal Pada Perusahaan Publik Sekt or Manuf akt ur”

Jur nal

Bi sni s dan Akunt ansi ,

Vol. 13 No. 1, April 2011, Hlm. 39-56.

Sant oso, Singgih. 2002.

SPSS St at i st i k Mul t i var i at e

. PT. Elex Media

Komput indo, Jakart a.

Subramanyam dan Wild. 2010.

Fi nanci al St at ement Anal ysi s.

Mc GRAW-HILL

Int ernat ional Edit ion.

Tomasila, Mozes. 2009. “ Fakt or-Fakt or Yang Mempengaruhi St rukt ur Modal

Pada Perusahaan Manuf akt ur Di Bursa Ef ek Indonesia”

Jur nal Pel uang,

Vol. III No 1, Maret . Hlm. 1-18.

Ut ami. 2009. “ Fakt or-Fakt or Yang Mempengaruhi St rukt ur Modal Perusahaan

Manuf akt ur”

Fenomena

Vol. 7 No. 1, Maret , Hlm. 39-47

Gambar

Gambar 1Model Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Dengan tingkat signifikansi 5%, apabila nilai signifikansi t < 0.05, maka Ho akan ditolak, artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara satu

 Pengurangan kas di bendahara pengeluaran adalah belanja operasi sebesar Rp. Rincian sisa UYHD dan penyetorannya dapat dilihat pada Lampiran 1a. Tidak ada penerimaan

Data dalam penelitian ini adalah skor hasil observasi kompetensi PCK mahasiswa yang meliputi kemampuan dalam merancang pembelajaran, kemampuan dalam mengelola pembelajaran,

yang merasakan dirugikan atas pelayanan medis dapat menyampaikan pengaduan atau kerugian tersebut kepada direktur Rumah Sakit kemudian ke komite medik dengan

20 TAHUN 2011 TENTANG RUMAH SUSUN DALAM PENYEDIAAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN YANG LAYAK HUNI BAGI MASYARAKAT BERPENGHASILAN RENDAH” yang disusun sebagai tugas akhir untuk

Berdasarkan ketentuan Pasal 6 tersebut, diskriminasi harga dilarang apabila pelaku usaha membuat suatu perjanjian dengan pelaku usaha lain yang mengakibatkan

Sedangkan salah satu Efek negatifnya adalah ketersediaan ruang publik yang ada lebih diutamakan untuk kepentingan capital (korporasi) sehingga tidak ada

prinsip access to justice maka secara hukum seharusnya para pihak diberikan hak yang sama untuk melakukan upaya PK terhadap putusan perdata yang telah berkekuatan hukum tetap,