Hubungan Lingkungan Kerja… 1
HUBUNGAN LINGKUNGAN KERJA FISIK TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAW AI PADA KANTOR
KEMENTERIAN AGAMA WILAYAH KABUPATEN SUKOHARJO
TAHUN 2010
Abdul Jalil1 ,Retnoningrum2
1. Sekretari, Politeknik Pratama Mulia, Surakarta 57149, Indonesia 2. Manajemen Perusahaan, Politeknik Pratama Mulia, Surakarta 57149, Indonesia
Abstract
Understanding from Work Environment Physical of is factor relating to condition of physical of work environment covering lighting, air, music, noise, coloration, hygiene, security and safety and working safety while intending from work productivity is an approach of interdisipliner to determine purpose of effective, plan making, the application of usage of way which productivity to apply sources efficiently, and still take care of existence of quality of high job(activity). In this research of Writer use quantitative descriptive research type is to show at frequency the happening of a certain social phenomenon aspect. In analyse, Writer use quantitative descriptive data analysis that is in the form of tables of frequency and continued with crossed tables. For the relation of the condition of environment work physical shown with the percentage of equal to 46,9%, while for the work productivity of its officer is shown with acquirement of percentage of equal to 40,6% and for the relation of is environmental of physical activity to its officer work productivity look there is its relation, this matter earn seen at crossed tables (tabulation cross) that is if environment work its physical is bad hence its officer productivity is less with the percentage of equal to 18,75%.
Hubungan Lingkungan Kerja… 2
A. PENDAHULUAN
Dalam sehari, manusia
mengalokasikan waktu untuk bekerja selama delapan jam. Itu berarti, sepertiga dari seluruh waktu dalam sehari dihabiskan untuk bekerja dikantor. Mengingat waktu yang dialokasikan untuk bekerja di kantor cukup besar,
sudah sewajarnya jika
kenyamanan dalam bekerja perlu dipertimbangkan ruang dan lingkungan kantor.
Pekerjaan setiap pegawai kantor ada bermacam-macam, salah satunya adalah menerima telpon dan menerima tamu, menerima surat masuk dan surat keluar kemudian mengagendakan ke dalam lembar disposisi dan kartu kendali, mengatur pengelolaan administrasi terhadap Alat Tulis
Kantor, mengoperasikan
komputer untuk program
Ms.Word dan Ms.Excel, serta membuat laporan keuangan
untuk mencatat mengenai
pemasukan dan pengeluaran pada kantor tersebut. Agar semua tugas tersebut dapat terselesaikan dengan baik hendaknya setiap
pegawai kantor harus
meningkatkan efektivitas
kerjanya sebagai pekerja yang ulet, terampil dan bertanggung
jawab. Sedangkan untuk
meningkatkan produktivitas
kerjanya, setiap pegawai kantor dan para staf administrasi lainnya memerlukan tata ruang kantor yang efisien dan cocok sesuai bentuk tatanan ruang kantor tempat dimana dia ( pegawai kantor ) bekerja. Karena tata
ruang kantor mempunyai
pengaruh yang sangat penting guna menunjang usaha-usaha kelancaran kerja ke arah
tercapainya sasaran
kantor/perusahaan tersebut. Melihat betapa pentingnya tata
ruang kantor mempunyai
pengaruh cukup besar terhadap peningkatan produktivitas kerja para pegawainya, maka dalam laporan ini penulis tertarik untuk menulis tentang “ Hubungan
Lingkungan Kerja Fisik
Terhadap Produktivitas Kerja
Pegawai Pada Kantor
Kementerian Agama Wilayah Kabupaten Sukoharjo”
Pengertian Lingkungan Kerja Fisik
Suatu kondisi lingkungan kerja dikatakan baik atau sesuai
apabila manusia dapat
melaksanakan kegiatan secara optimal, sehat, aman dan nyaman.
Hubungan Lingkungan Kerja… 3
Menurut Winardi (2004)
Manajemen Sumber Daya
Manusia mendefinisikan
lingkungan kerja sebagai berikut :
Lingkungan kerja menunjuk pada hal-hal yang berada di sekeliling dan melingkupi kerja karyawan di kantor. Kondisi lingkungan kerja lebih banyak tergantung dan diciptakan oleh pimpinan, sehingga suasana kerja yang tercipta tergantung pada pola yang diciptakan pimpinan. Menurut Alex S Nitisemito
(2000:183) mendefinisikan
lingkungan kerja sebagai berikut :
“Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar para
pekerja yang dapat
mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang diembankan”.
Menurut Sedarmayati (2001:1) mendefinisikan lingkungan kerja sebagai berikut :
“Lingkungan kerja adalah
keseluruhan alat perkakas dan bahan yang dihadapi, lingkungan sekitarnya di mana seseorang bekerja, metode kerjanya, serta pengaturan kerjanya baik sebagai perseorangan maupun sebagai kelompok”.
Indikator-indikator Lingkungan Kerja
Yang menjadi indikator-indikator lingkungan kerja menurut Sedarmayanti (2001:46) adalah sebagai berikut :
1. Penerangan
2. Suhu Udara
3. Suara Bising
4. Penggunaan Warna
5. Keamanan Kerja
6. Hubungan Karyawan
Menurut Sedarmayanti
(2001:21),
“Lingkungan kerja fisik adalah semua keadaan berbentuk fisik yang terdapat di sekitar tempat kerja yang dapat mempengaruhi karyawan baik secara langsung maupun scara tidak langsung”.
Sedarmayanti (2001:21)
menyatakan bahwa secara garis besar, jenis lingkungan kerja terbagi menjadi 2 yakni : (a) lingkungan kerja fisik, dan (b) lingkungan kerja non fisik. a. Lingkungan kerja fisik adalah semua keadaan berbentuk fisik yang terdapat di sekitar
tempat kerja yang dapat
mempengaruhi karyawan baik secara langsung maupun scara tidak langsung.
Lingkungan kerja fisik dapat dibagi dalam dua kategori, yakni :
1. Lingkungan yang
Hubungan Lingkungan Kerja… 4
karyawan (Seperti: pusat kerja, kursi, meja dan sebagainya)
2. Lingkungan perantara
atau lingkungan umum dapat juga disebut lingkungan kerja yang mempengaruhi kondisi manusia, misalnya :temperatur, kelembaban, sirkulasi udara, pencahayaan, kebisingan, getaran mekanis, bau tidak sedap, warna, dan lain-lain.
b. Lingkungan kerja non
fisik adalah semua keadaan yang terjadi yang berkaitan dengan hubungan kerja, baik hubungan dengan atasan maupun hubungan sesama rekan kerja, ataupun hubungan dengan bawahan”. Lingkungan non fisik ini juga merupakan kelompok lingkungan kerja yang tidak bisa diabaikan.
Pengertian Produktivitas Kerja
Secara umum, produktivitas diartikan sebagai hubungan antara hasil nyata maupun fisik
dengan masukan yang
sebenarnya (ILO, 1979).
Greenberg yang dikutip oleh Sinungan (1985) mengartikan
produktivitas sebagai
perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas masukan selama periode tersebut.
Menurut Manuaba (1992)
mengemukakan bahwa faktor alat, cara dan lingkungan kerja
sangat berpengaruh terhadap produktivitas yang tinggi
Pengertian lain produktivitas adalah sebagai tingkatan efisiensi dalam memproduksi
barang-barang atau jasa-jasa:
“Produktivitas mengutarakan cara pemanfaatan secara baik terhadap sumber-sumber dalam memproduksi barang-barang.” Produktivitas juga diartikan sebagai :
a. Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil.
b. Perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang dinyatakan dalam satu-satuan (unit) umum.
Dalam berbagai referensi
terdapat banyak sekali pengertian mengenai produktivitas, yang dapat kita kelompokkan menjadi tiga, yaitu :
a. Rumusan tradisional bagi keseluruhan produktivitas tidak lain ialah ratio dari pada apa yang dihasilkan (out put) terhadap keseluruhan peralatan produksi yang dipergunakan (input).
b. Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik dari pada kemarin, dan hari esok lebih baik dari hari ini.
c. Produktivitas merupakan
Hubungan Lingkungan Kerja… 5
dari tiga faktor esensial, yakni: investasi termasuk penggunaan pengetahuan dan teknologi serta riset; manajemen; dan tenaga kerja.
Produktivitas adalah suatu pendekatan interdisipliner untuk menentukan tujuan yang efektif, pembuatan rencana, aplikasi
penggunaan cara yang
produktivitas untuk
menggunakan sumber-sumber
secara efisien, dam tetap menjaga adanya kualitas yang tinggi.
B. METODE PENELITIAN a. LOKASI PENELITIAN
Dalam penulisan laporan ini, lokasi yang dijadikan penulis sebagai obyek penelitian adalah Kantor Kementerian Agama Wilayah Kabupaten Sukoharjo yang beralamat Jln. Jaksa Agung R. Suprapto No.3 Telp.(0271) 593143 Sukoharjo 57512
b. POPULASI
Populasi adalah keseluruhan unit analisa yang menjadi objek penelitian. Apabila ingin meneliti semua elemen yang ada dalam
wilayah penelitian, maka
penelitian-penelitiannya
merupakan populasi. Jadi, penelitian populasi dilakukan apabila peneliti ingin melihat semua liku-liku yang ada didalam populasi. Yang jadi
populasi dalam penelitian ini
adalah pegawai Kantor
Kementerian Agama Wilayah Kabupaten Sukoharjo dengan jumlah sebanyak 67 responden.
c. JENIS DATA
Jenis data yang penulis gunakan dalam penelitian ada 2 yaitu : a. Data Primer
Yaitu data yang diperoleh secara langsung dari objek penelitian melalui observasi dan kuesioner yang secara langsung diisi oleh responden, yang selanjutnya akan diolah dan dianalisa dalam penelitian.
b. Data Sekunder
Yaitu data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi, yang
biasanya berwujud data
dokumentasi ataupun laporan yang telah tersedia.
d. TEKNIK ANALISA DATA
Dalam hal ini penulis berusaha
menggambarkan dan
menterjemahkan data yang
diperoleh dan kemudian diolah kedalam bentuk table frekuensi dan dilanjutkan berupa variabel tabel silang ( Cross Tabulasi ). Variabel tabel silang ( Cross Tabulasi) adalah tabel yang digunakan untuk mengetahui ada
tidaknya hubungan antara
Hubungan Lingkungan Kerja… 6
C. PENYAJIAN DATA a. Distribusi Frekuensi Variabel Lingkungan Kerja Fisik
d. Deskripsi Variabel Produktivitas Kerja Pegawai
No. Kategori
Jawaban mlaJu
h
c. Hubungan Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Produktivitas Kerja
Dari keseluruhan data diatas dalam tabel dapat diketahui bahwa untuk kategori dari Hubungan Lingkungan
Kerja Fisik Terhadap
Produktivitas Kerja Pegawai
Pada Kantor Kementerian
Agama Wilayah Kabupaten Sukoharjo yang sangat baik prosentasenya sebesar 6,2%, yang sudah baik prosentasenya sebesar 9,4%, yang kurang baik prosentasenya sebesar 37,5%, dan yang tidak baik atau belum baik prosentasenya sebesar 46,9%.
Hal ini dapat ditunjukkan dengan hasil keseluruhan data dalam tabel bahwa kondisi lingkungan kerja fisik dari Kantor Kementerian Agama Wilayah Kabupaten Sukoharjo belum mencapai kesempurnaan, maka dari itu sebaiknya pada lingkungan kerja fisik pada Kantor Kementerian Agama Wilayah Kabupaten Sukoharjo
perlu ditata ulang dan
Hubungan Lingkungan Kerja… 7
tersebut sesuai kebutuhan para
pegawainya agar dapat
memberikan rasa nyaman dalam menjalankan aktivitas kerjanya dilingkungan kerja masing-masing pegawai pada instansi tersebut khususnya dalam hal peningkatan produktivitas kerja para pegawainya agar dapat mencapai keberhasilan sesuai yang diharapkan sedangkan untuk produktivitas kerja pegawainya telah mengalami peningkatan dengan ditunjukkan
melalui pencapaian
pendelegasian dan prioritas serta keberhasilan dalam menjalankan roda organisasinya untuk instansi tersebut.
D. KESIMPULAN
Untuk Hubungan kondisi lingkungan kerja fisik pada Kantor Kementerian Agama Wilayah Kabupaten Sukoharjo ditunjukkan dengan prosentase
sebesar 46,9%. Hal ini
menunjukkan bahwa sebagian
besar pegawainya secara
maksimal tidak begitu
memperhatikan kondisi fisik ruangan dilingkungan kerjanya, yang dapat dilihat dari beberapa item diantaranya mengenai penerangan, suhu udara, suara bising, penggunaan warna, keamanan kerja dan hubungan karyawan. Sehingga instansi
tersebut perlu meningkatkan dan memperhatikan lagi Lingkungan Kerja Fisiknya agar dalam menjalankan roda organisasi dapat berjalan dengan baik sesuai peraturan yang telah ditetapkan pada instansi tersebut.
1. Untuk kategori
produktivitas kerja para pegawai pada Kantor Kementerian Agama Wilayah Kabupaten Sukoharjo dapat ditunjukkan dari perolehan prosentase yang telah dihasilkan yaitu sebesar 40,6% yang menyatakan produktivitasnya sedang. Hal ini menunjukkan
bahwa sebagian besar
pegawainya masih perlu
meningkatkan produktivitas
kerjanya guna mencapai
kesuksesan dan keberhasilan pada instansi tersebut yang dapat dilihat dari beberapa item
diantaranya mengenai
pencapaian tujuan kerja,
penggunaan sumber-sumber
secara efisien, waktu
penyelesaian pekerjaan, dan adanya kualitas kerja yang tinggi.
2. Hubungan Lingkungan
Kerja Fisik Terhadap
Hubungan Lingkungan Kerja… 8
produktivitas kerja pegawainya, yaitu jika lingkungan kerja fisiknya tidak baik maka produktivitas pegawainya kurang dengan prosentase sebesar 18,75%.
DAFTAR PUSTAKA
Tjiptono,Fandy & Diana A. 2001,Total Quality
Management.Edisi Refisi. Siagian, Sondang P. 1988.
Fungsi-Fungsi
Manajerial.Jakarta : Penerbit Bumi Aksara.
Drs. Saksono, Slamet .
Administrasi
Kepegawaian.Penerbit Kanisius,. Prof. Dr. Sugiyono. 2008.
Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung : Penerbit Alfabeta
Flippo, Edwin B. 1997.
Manajemen Personalia. Jakarta : Penerbit Erlangga