• Tidak ada hasil yang ditemukan

55693567 Peranan Guru Pendidikan Jasmani

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "55693567 Peranan Guru Pendidikan Jasmani"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

PERANAN GURU PENDIDIKAN JASMANI SEBAGAI PENGGERAK OLAHRAGA DI DALAM MASYARAKAT

1. Dalam melaksanakan pengabdian pada masyarakat sebagai tenaga penggerak olahraga, guru pendidikan jasmani dapat memegang peranan diantaranya :

 Motivator

Seorang guru pendidikan jasmani harus mampu memberikan dorongan-dorongan kepada warga masyarakat agar mau melakukan aktivitas olahraga.

 Organisator

Seorang guru pendidikan jasmani harus mampu mengorganisasi waga masyarakat yang akan ikut berpartisipasi dalam kegiatan olahraga agar kegiatan tersebut dapat berjalan dengan baik, tertib dan lancar.

 Sumber belajar

Seorang guru pendidikan jasmani diharapkan dapat menjadi panutan masyarakat, khususnya dalam bidang olahraga itu sendiri.

2. Usaha guru pendidikan jasmani dalam melaksanakan peranan sebagai tenaga penggerak olahraga :  Usaha guru pendidikan jasmani dalam melaksanakan peranan sebagai motivator, agar warga masyarakat mau melaksanakan aktifitas-aktifitas olahraga adalah dengan jalan membangkitkan motif warga. Berikan penjelasan sejelas-jelasnya tentang manfaat olah raga, misalnya dengan berolahraga badan menjadi sehat, daya tahan tubuh baik, pekerjaan lebih produktif dan lain sebagainya. Cara penyampaiannya adalah :

a) Melalui tokoh-tokoh masyarakat

b) Melalui tatap muka secara langsung. Baik secara perorangan maupun secara masal

 Usaha guru pendidikan jasmani dalam melaksanakan peranan sebagai organisator adalah dengan cara :

a) Mengorganisasi warga masyarakat kedalam beberapa kelompok olahraga sesuai dengan kegemaran dan keinginannya masing-masing.

b) Membentuk susunan pengurus pada masing-masing kelompok olahraga tersebut .

 Usaha guru pendidikan jasmani dalam melaksanakan peranan sebagai sumber belajar adalah dengan :

(2)

b) Bekerjasama dengan instansi-instansi terkait dalam bidang olahraga. Pendidikan Jasmani

1..Pengertian

Pendidikan jasmani merupakan suatu proses seseorang sebagai individu maupun anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai kegiatan dalam rangka memperoleh kemampuan dan keterampilan jasmani, pertumbuhan, kecerdasan, dan pembentukan watak

Pendidikan jasmani pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas fisik untuk menghasilkan perubahan holistik dalam kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental, serta emosional2. Tujuan Pendidikan Jasmani

1.Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga yang terpilih

2.Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik

3. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar

4.Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-nilai yang terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan

5.Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab, kerjasama, percaya diri dan demokratis

(3)

7. Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan yang bersih sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola hidup sehat dan kebugaran, terampil, serta memiliki sikap yang positif.

3.Ruang Lingkup Pendidikan Jasmani

1.Permainan dan olahraga meliputi: olahraga tradisional, permainan. eksplorasi gerak, keterampilan lokomotor non-lokomotor,dan manipulatif, atletik, kasti, rounders, kippers, sepak bola, bola basket, bola voli, tenis meja, tenis lapangan, bulu tangkis, dan beladiri, serta aktivitas lainnya

2. Aktivitas pengembangan meliputi: mekanika sikap tubuh, komponen kebugaran jasmani, dan bentuk postur tubuh serta aktivitas lainnya

3. Aktivitas senam meliputi: ketangkasan sederhana, ketangkasan tanpa alat, ketangkasan dengan alat, dan senam lantai, serta aktivitas lainnya

4. Aktivitas ritmik meliputi: gerak bebas, senam pagi, SKJ, dan senam aerobic serta aktivitas lainnya

5.Aktivitas air meliputi: permainan di air, keselamatan air, keterampilan bergerak di air, dan renang serta aktivitas lainnya

6.Pendidikan luar kelas, meliputi: piknik/karyawisata, pengenalan lingkungan, berkemah, menjelajah, dan mendaki gunung

7.Kesehatan, meliputi penanaman budaya hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari, khususnya yang terkait dengan perawatan tubuh agar tetap sehat, merawat lingkungan yang sehat, memilih makanan dan minuman yang sehat, mencegah dan merawat cidera, mengatur waktu istirahat yang tepat dan berperan aktif dalam kegiatan P3K dan UKS. Aspek kesehatan merupakan aspek tersendiri, dan secara implisit masuk ke dalam semua aspek.

4. Gerak sebagai kebutuhan anak

(4)

adalah kemalangan bagi kebanyakan kita bahwa dunia yang cemerlang itu terenggut muram dan bahkan hilang sebelum kita dewasa.

Dunia anak-anak memang menakjubkan, mengandung aneka ragam pengalaman yang

mencengangkan, dilengkapi berbagai kesempatan untuk memperoleh pembinaan . Bila guru masuk ke dalam dunia itu, ia dapat membantu anak-anak untuk mengembangkan pengetahuannya, mengasah kepekaan rasa hatinya serta memperkaya keterampilannya.

Bermain adalah dunia anak. Sambil bermain mereka belajar. Dalam hal belajar, anak-anak adalah ahlinya. Segala macam dipelajarinya, dari menggerakkan anggota tubuhnya hingga mengenali berbagai benda di lingkungan sekitarn

5.Perbedaan Makna Pendidikan Jasmani Dan Pendidikan Olahraga

Salah satu pertanyaan yang sering diajukan oleh guru-guru penjas belakangan ini adalah : “Apakah pendidikan jasmani?” Pertanyaan yang cukup aneh ini justru dikemukakan oleh yang paling berhak menjawab pertanyaan tersebut.

Hal tersebut mungkin terjadi karena pada waktu sebelumnya guru itu merasa dirinya bukan sebagai guru penjas, melainkan guru pendidikan olahraga. Perubahan pandangan itu terjadi menyusul perubahan nama mata pelajaran wajib dalam kurikulum pendidikan di Indonesia, dari mata pelajaran pendidikan olahraga dan kesehatan (orkes) dalam kurikulum 1984, menjadi pelajaran “pendidikan jasmani dan kesehatan” (penjaskes) dalam kurikulum1994.

Perubahan nama tersebut tidak dilengkapi dengan sumber belajar yang menjelaskan makna dan tujuan kedua istilah tersebut. Akibatnya sebagian besar guru menganggap bahwa perubahan nama itu tidak memiliki perbedaan, dan pelaksanaannya dianggap sama. Padahal muatan filosofis dari kedua istilah di atas sungguh berbeda, sehingga tujuannya pun berbeda pula. Pertanyaannya, apa bedanya pendidikan olahraga dengan pendidikan jasmani ?

(5)

Karena itu, seluruh adegan pembelajaran dalam mempelajari gerak dan olahraga tadi lebih penting dari pada hasilnya. Dengan demikian, bagaimana guru memilih metode, melibatkan anak,

Referensi

Dokumen terkait

1) Diperlukan program tingkat mahir untuk kelas VIII dan terampil untuk kelas IX. Demikian karena selama ini hanya melakukan keterampilan tingkat dasar. 2) Supaya

Pengambilan kayu dan pemanfaatan sumberdaya hutan yang dilakukan oleh komunitas lokal berlatar belakang sosial ekonomi dan budaya (kayu bakar dan membangun rumah

Artinya bahwa faktor-faktor yang meliputi (a) Pengaruh kesehatan mental terhadap perasaan, pikiran/kecerdasan, kelakuan (b) Frustasi (c) Konflik (d) Kecemasan,

Beberapa penelitian empiris yang telah dilakukan seperti penelitian Zmijewski (1983) dan Mas’ud Machfoed (1994) telah membuktikan bahwa makin tinggi likuiditas suatu

SMK3 yang dilakukan oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk pada proyek pembangunan apartemen The Reiz Condo Medan yaitu PT Waskita Karya (Persero)

menyampaikan pesan dan kesan selama kegiatan proyek 1 yang sudah dilakukan. Hal itu juga nantinya akan dijadikan dasar perbaikan bagi guru untuk pelaksanaan proyek

Akar utama masalah ini biasanya karena pekerjaan yang monoton, intensitas dan lama kerja mental ataupun fisik yang tidak sesuai dengan keinginan sang pekerja,

Kas CV. Surat Pesanan CV. Surat Pengiriman CV. Kartu Stock Barang CV. Kartu Hutang Piutang CV. Tanda Terima CV. Serah Terima Tagihan CV. Bukti Penerimaan Kas CV. TPS. 1.14