• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR SEBAGAI DAYA D

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR SEBAGAI DAYA D"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

PAPER PEREKONOMIAN INDONESIA

PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR SEBAGAI DAYA DUKUNG

KEGIATAN EKONOMI DI INDONESIA

Bella Arum Kristanti 135020101111027

Program Studi Ekonomi Pembangunan, Jurusan Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya, Malang, 2015.

ABSTRAK

Pembangunan infrasturuktur merupakan salah satu aspek penting dan vital untuk mempercepat proses pembangungan dan mendukung pertumbuhan di Indonesia. Infrastruktur juga memegang peranan yang penting sebagai salah satu roda penggerak ekonomi di Indonesia. Hal ini berarti bahwa laju pertumbuhan ekonomi di Indonesia tidak dapat dipisahkan dari ketersediaan infrastruktur seperti transportasi, dan telekomunikasi. Oleh karena itu pembangunan fasilitas dan layanan ini, menjadi fondasi dari pembangunan infrastruktur di Indonesia untuk mendukung kegiatan ekonomi.

Kata Kunci : Pembangunan, Infrastruktur, Ekonomi

PENDAHULUAN

(2)

infrastruktur yang baik diharapkan merangsang dunia usaha akan menanamkan modalnya dalam investasi langsung sehingga dapat mempertinggi pertumbuhan. Infrastruktur yang baik juga akan memberikan akses yang lebih luas untuk menikmati sumber daya ekonomi.

Pemerintah dalam melaksanakan pembangunan di seluruh wilayah Indonesia mengeluarkan sejumlah kebijakan untuk meringankan beban dunia usaha. Peningkatan pembangunan proyek infrastruktur di seluruh Indonesia dutujukan untuk mengatasi gelombang pengangguran, seperti jalan, jembatan, pelabuhan, dermaga, energi, perhubungan dan perumahan. Selain akan menyerap tenaga kerja, proyek infrastruktur juga membuat perekonomian akan bergerak. Tetapi pembangunan infrastruktur di Indonesia masih jauh dari kata memuaskan, hal ini terjadi karena pembangunan di Indonesia masih belum jelas, transportasi umum yang masih kurang maksimal untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan distribusi barang di Indonesia. Indonesia sangat jauh dibilang sebagai negara yang maju, Indonesia lebih tepat disebut sebagai negara yang sedang berkembang karena pembangunan infrastrukturnya yang belum terstruktur.

PEMBAHASAN

PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR

(3)

saja terhadap infrastruktur yang sudah ada maupun kemungkinannya untuk rencana pengembangan kedepan, sehingga perlunya dibuat Rencana Umum Tata Ruang (RUTR), RUTR adalah acuan yang perlu dipahami dan secara konsisten harus dapat dilaksanakan sesuai yang ditetapkan.

Salah satu hal yang menyebabkan ketertinggalan suatu daerah dalam membangun potensi dan ekonominya adalah rendahnya daya tarik suatu daerah dan sumber daya yang dikarenakan terbatasnya sarana dan prasarana infrastruktur, sehingga menyebabkan tingkat aktivitas ekonomi yang rendah. “Suatu daerah yang tidak memiliki sumber daya, baik sumber daya manusia maupun sumber daya alam serta kurangnya insentif yang ditawarkan (prasarana infrastruktur, perangkat keras dan lunak, dan keamanan) dapat menyebabkan suatu daerah tertinggal dalam pembangunan” (Maqin : 2011), dalam penelitian yang dilakukan oleh Maqin (2011) disimpulkan bahwa faktor–faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi adalah infrastruktur listrik, tenaga kerja, dan pengeluaran pembangunan mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Kondisi ini menunjukkan bahwa apabila infrastruktur listrik, jumlah tenaga kerja dan pengeluaran pembangunan meningkat, maka pertumbuhan ekonomi akan meningkat begitu juga sebaliknya.

Pembangunan infrastruktur tentu didasarkan atas gagasan, maksud dan tujuan tidak saja bermanfat untuk suatu golongan saja namun harus mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat luas. Tolok ukur keberhasilan pembangunan infrastruktur adalah sejauh mana pemanfaatan dan dampaknya terhadap dinamika pembangunan ekonomi masyarakat meningkat. Keterkaitan fungsi diantara infrastruktur yang ada sangat menentukan tingkat kemanfaatannya.

(4)

Pembangunan infrastruktur merupakan suatu strategi dalam penyediaan sarana yang utama Prinsip dasar penyediaan infrastruktur secara keseluruhan antara lain:

1. Infrastruktur merupakan katalis bagi pembangunan. Ketersediaan infrastruktur dapat meningkatkan akses masyarakat terhadap sumberdaya sehingga dapat meningkatkan produktifitas dan efisiensi dan pada akhirnya dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Hampir dalam semua aktifitas masyarakat dan pemerintah, keberadaan infrastruktur merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dan sudah menjadi kebutuhan dasar.

2. Keterkaitan Infrastruktur dengan berbagai aspek. Agar peran infrastruktur dalam pembangunan menjadi optimal, maka keberadaan pembangunan infrastruktur harus terkait dengan: infrastruktur tersebut dan kemampuan dalam membayar jasa layanan infrastruktur

d. Institusi pengelolanya, misalnya peran pemerintah dalam pengelolaan atau pemeliharaan serta memberi arahan dalam bentuk segulasi sebagai bentuk layanan publik

e. Dalam konteks privatisasi, investasi infrastruktur perlu mempertimbangkan minat investor, tujuan yang dikehendaki investor, syarat-syarat investasi dan insentif bagi investor

“Agar supaya perencanaan pembangunan itu terlaksana secara berkelanjutan seyogyanya disusun berdasarkan atas masalah dan kendala yang dihadapi, kebutuhan yang diinginkan, dan potensi yang dimiliki. Masalah, kendala, kebutuhan, dan potensi tersebut harus d kenali sebagai arahan bukan hanya dalam proses perencanaan tetapi juga dalam pelaksanaan rencana yang telah disusun” (Adisasmita : 2013)

(5)

Seiring dengan diimplementasikannya desentralisasi fiskal dan diberikannya kewenangan yang lebih luas bagi daerah, setiap daerah diharapkan mampu lebih mengembangkan potensi daerahnya. Oleh karena itu pembangunan yang dilakukan di daerah harus didasarkan pada kebutuhan daerah masing-masing. Dalam hal ini, pembangunan infrastruktur yang sesuai dengan kebutuhan daerah diharapkan mampu meningkatkan perekonomian daerah tersebut dan daerah sekitarnya. Untuk itu perlu kerangka pembangunan yang digagas pemerintah daerah, disamping kerangka model yang digagas pemerintah pusat yang selama ini digunakan. Yang dimaksud dengan adanya perencanaan yang digagas pemerintah daerah adalah terdapat rencana indikasi kebutuhan infrastruktur secara lokal dan regional, sehingga perencanaan tersebut ditentukan oleh pemerintah daerah berdasarkan kebutuhan daerah. Sedangkan rencana pembangunan infrastruktur yang bersifat digagas pemerintah pusat dan dikoordinasikan oleh kantor Menko Perekonomian. Criqui (2015) mengamati pada kota-kota yang sedang berkembang bahwa dibutuhkannya peta dan preservasi jalan dan kelembagaan mendukung. Ini instrumen yang menjanjikan untuk mengembangkan dan mengkonsolidasikan urbanisasi yang tidak terencana, dan untuk mengembangkan pertumbuhan masa depan. Oleh karena itu, mereka menawarkan perspektif baru untuk aksi publik dan perencanaan perkotaan di kota-kota berkembang.

4. Keberhasilan kerjasama Pemerintah dan Swasta memerlukan kondisi yang harus dipenuhi, yaitu:

a. Stabilitas kerangka ekonomi makro

b. Sektor keuangan yang efisien dan berkembang

c. Kerangka kebijakan yang mantap

d. Penerimaan proyek yang berkelanjutan

e. Adanya mekanisme arbitrase atau penyelesaian penyelisihan yang jelas

f. Undang-Undang perbankkan yang berkembang dengan baik

(6)

5. Penyediaan infrastruktur harus memperhatikan aspek keberlanjutan. Pembangunan infrastruktur harus memperhatikan aspek keberlanjutan, sehingga dalam jangka panjang keberadaan infrastruktur tidak menyebabkan kerusakan lingkungan.

6. Mekanisme penyediaan infrastruktur harus mendasarkan pada prinsip-prinsip akuntabilitas, transparansi, serta memperhatikan aspek efisiensi dan keadilan.

Pembangunan infrastruktur di Indonesia terbagi jadi beberapa bagian yaitu transportasi, telekomunikasi, sanitasi, dan energi. Jika keempat bagian itu di bangun secara benar dan teratur maka Indonesia bisa bebas dari permasalahan pembangunan infrastruktur dan menjadi negara yang maju.

Sumber : PROBLOG

Dengan naiknya kualitas infrastruktur akan memberikan dampak yang baik pada sektor yang akan dipengaruhinya, terutama kualitas infrastruktur jalan, dengan kualitas infrastruktur jalan yang baik maka akan menunjang pertumbuhan sektor yang terkait, dilihat dari sektor yang terpengaruh adalah sektor ekonomi di Indonesia dimana proses distribusi akan sangat terbantu oleh adanya perkembangan kualitas infrastruktur jalan. Sehingga dalam proses distribusi akan sangat efisien dan mendatangkan profit tinggi serta dapat berpengaruh pada tumbuhnya PDB negara.

(7)

pemberi jasa bagi perkembangan ekonomi. Infrastruktur baik listrik, jalan maupun air bersih mempunyai pengaruh yang positif terhadap perekonomian di Indonesia. Listrik mempunyai peranan paling penting dalam proses produksi, dalam analisis yang dillakukan oleh Cook (2011) dikatakan bahwa elektrifikasi memungkinkan mata pencaharian di beberapa sektor. Hal ini akan merangsang kegiatan dan pendapatan serta tenaga kerja, di mana orang membangun aset seperti perluasan produksi dan mencapai arus kas yang lebih baik. Oleh sebab itu kebijakan pembangunan infrastruktur untuk meningkatkan perekonomian Indonesia dalam menghadapi krisis global sangatlah tepat dan perlu mendapatkan dukungan dari berbagai pihak.

SEKTOR EKONOMI DAN KEGIATAN EKONOMI INDONESIA

Indonesia memiliki 5 pulau besar dan mempunyai potensi ekonomi yang besar di Indonesia. Pulau-pulau ini sebagai penghasil devisa dari kekayaan alamnya. Terdapat unsur-unsur yaitu density (kepadatan), distance (jarak), dan division (bagian) yang menjadi syarat percepatan pertumbuhan ekonomi, ketiga unsur tersebut tentunya perlu didukung oleh infrastruktur yang baik. Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan sebagai proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan Nasional. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi.

Terdapat banyak sektor ekonomi Indonesia yang berpotensi dapat berkembang dengan pesat yakni Sektor Pertanian, Sektor Pertambangan dan Penggalian, Sektor Industri Pengolahan, Sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih, Sektor Bangunan/Konstruksi, Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran, Sektor Pengangkutan dan Komunikasi, Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan, serta Sektor Jasa. Dari banyaknya sektor ini membutuhkan suatu fasilitas pendukung untuk membantu mempercepat berkembangnya sektor-sektor ini. Dalam hal ini terdapat beberapa kegiatan ekonomi yang dilakukan di dalam sektor-sektor ini untuk menghasilkan output dan pendapatan.

(8)

menyalurkan barang dari produsen ke konsumen selanjutnya adalah kegiatan konsumsi yang merupakan kegiatan menghabiskan atau mengurangi nilai manfaat suatu barang. Semua kegiatan ekonomi ini akan maksimal ketika didukung dengan adanya infrastruktur yang berkualitas yang menunjangnya, terutama infrastruktur berupa akses jalan, transportasi maupun telekomunikasi yang memiliki kualitas tinggi, infrastruktur ini akan mengurangi biaya dan akan menambah manfaat sehingga akan memicu cepat geraknya kegiatan ekonomi ini untuk mendapatkan hasil yang maksimal menuju ke percepatan pertumbuhan ekonomi. “Setiap kegiatan produksi umumnya memiliki backward linkage (daya menarik) dan forward linkage(daya mendorong)” (Tarigan : 2014). Tetapi ketika infrastruktur dibangun buruk, “misalnya infrastruktur seperti jalan raya yang buruk akan menyebabkan aliran barang dan jasa terganggu, sehingga mendorong kenaikan cost of transpotation. Implikasinya adalah cost of distribution yang semakin mahal dan kemudian dilimpahkan ke harga barang konsumen” (Wahyuningsih : 2012).

Sumber : BPS

(9)

Pertumbuhan ekonomi yang berkualitas harus bisa mengurangi kemiskinan dan tingkat pengangguran. Maka, untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi, kebijakan pemerintah seharusnya ditargetkan untuk mencapai target-target pembangunan infrastruktur yang membangun indikator-indikator perekonomian.

PENTINGNYA INFRASTRUKTUR BAGI KEGIATAN EKONOMI INDONESIA

Infrastruktur merupakan elemen yang sangat vital bagi sebuah kota terutama kota tersebut menjadi sentral di suatu negara, begitu juga dengan negara Indonesia yang sangat bergantung dengan infrastruktur. Masyarakat Indonesia sangat beragam dengan berbagai kegiatan ekonominya sangat bergantung dengan infrastruktur. Masyarakat yang membutuhkan infrastruktur demi kelangsungan kegiatan ekonominya akan selalu peduli dan menjaga agar infrastruktur itu tetap terjaga dengan baik dan lebih sering memberi saran kepada pemerintah Indonesia agar segera memperbaiki suatu infrastruktur yang masih kurang. Tapi secara tidak langsung masyarakat Indonesia sangat bergantung dengan infrastruktur, maka dari itu infrastruktur sangatlah penting bagi segala kegiatan ekonomi masyarakat Indonesia. “Pengembangan wilayah yang dilaksanakan di Indonesia : pengembangan wilayah pada tingkat makro cenderung berorientasi pada pertumbuhan ekonomi dan menempatkan penanggulangan kemiskinan pada posisi sekunder” (Tjokrowinoto : 2012).

(10)

Perkembangan infrastruktur dengan pembangunan ekonomi mempunyai hubungan yang erat dan saling ketergantungan satu sama lain, infrastruktur merupakan penentu utama keberlangsungan kegiatan pembangunan, diantaranya untuk mencapai target pembanguan ekonomi secara kualitatif maupun kuantitatif. Dalam jangka pendek pembangunan infrastruktur akan menciptakan lapangan kerja sektor konstruksi dalam jangka menengah dan panjang akan mendukung peningkatan efisiensi dan produktifitas sektor-sektor ekonomi terkait. Sehingga pembangunan infrastruktur dapat dianggap sebagai strategi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, pengentasan kemiskinan, peningkatan kualitas hidup, peningkatan mobilitas barang dan jasa, serta dapat mengurangi biaya investor dalam dan luar negeri.

Infrastruktur berupa jalan dan listrik akan mempengaruhi baik pekerjaan dan pendapatan dari usaha ekonomi. Terlihat akan ada keuntungan dari strategi pembangunan yang meningkatkan baik akses dan kualitas infrastruktur. Olivia (2010) menyimpulkan bahwa efek negatif dari kualitas yang buruk infrastruktur akan memberi efek pada masyarakat pedesaan berupa kemiskinan karena kurangnya akses ke infrastruktur. Oleh karena itu, banyak keuntungan yang dapat diharapkan dari meningkatkan kualitas infrastruktur yang ada di desa dan membangun infrastruktur baru untuk lebih meningkatkan akses.

(11)

Tanpa pembangunan infrastruktur yang baik, pertumbuhan ekonomi nasional tidak akan maksimal. Kebijakan pemerintah untuk menumbuhkan ekonomi adalah dengan meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional dengan agenda konkret membangun infrastruktur jalan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), kontribusi infrastruktur terhadap produk domestik bruto (PDB) terus meningkat. Dengan tekad kuat pemerintah dan pelaku usaha, perkembangan PDB tumbuh menggembirakan. Pertumbuhan ekonomi selama 2009-2014 rata-rata 34,5 persen, sektor ekonomi lah yang memberikan kontribusi terhadap PDB ini.

Kenaikan ini memperlihatkan peranan strategis infrastruktur sebagai penggerak ekonomi nasional. Fluktuasi pertumbuhan pembangunan cenderung bersamaan dengan fluktuasi pertumbuhan ekonomi. Infrastruktur mendukung kegiatan ekonomi dan kelancaran proses produksi, meningkatkan aksesibilitas dan ruang mobilitas kepada masyarakat. Peran strategis sektor konstruksi juga dapat dilihat dari keterkaitan ke belakang dengan sektor-sektor pendukungnya serta keterkaitan ke depan dengan sektor-sektor yang memanfaatkan produk sektor konstruksi. Artinya, pertumbuhan sektor konstruksi akan mampu menarik gerbong pertumbuhan sektor pendukung serta mendorong pertumbuhan sektor pembangunan yang lain.

(12)

meningkatnya pendapatan perkapita dan turunnya angka kemiskinan yang menunjukkan meningkatnya standar kesejahteraan” (Husen : 2011).

Dengan maksimalnya pembangunan negara maka akan memiliki dampak kepada sektor ekonomi dan sosial diantaranya selain tumbuh pesatnya PDB dan ekonomi, pengangguran dan kemiskinan mengalami penurunan. Pembangunan infrastruktur membutuhkan dukungan anggaran yang besar. Merencanakan, membangun, dan memelihara infrastruktur memakan biaya sangat besar, apalagi Indonesia negara sangat luas, terdiri dari ribuan pulau yang sangat spesifik dari sisi kebutuhan, tantangan, dan kendalanya.

DUKUNGAN PEMERINTAH

“Mendorong peningkatan pertumbuhan PDB melalui penetapan arah kebijakan pembangunan yang mampu meningkatkan peran sektor – sektor ekonomi dalam memperbesar pendapatan perkapita” (Husen : 2011). Pemerintah dalam melaksanakan pembangunan di seluruh wilayah Indonesia mengeluarkan sejumlah kebijakan untuk meringankan beban dunia usaha. “Pengeluaran pemerintah berpengaruh signifikan dan positif terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Terjadinya peningkatan pengeluaran pemerintah misalnya untuk penyediaan atau perbaikan infrastruktur” (Dewi : 2013).

“Instrumen utama yang digunakan pemerintah untuk mempengaruhi kegiatan perekonomian adalah pengeluaran pemerintah (goverment expenditure) untuk membiayai pembangunan proyek-proyek infrastruktur yang menyerap tenaga tenaga kerja dan berfungsi meningkatkan pengembangan kegiatan berbagai sektor” (Adisasmita : 2013). Pemerintah memberikan fasilitas dan kemudahan agar usaha bisa tetap berjalan baik. Kemudian peningkatan pembangunan proyek infrastruktur di seluruh Indonesia untuk mengatasi gelombang pengangguran, seperti jalan, jembatan, pelabuhan, dermaga, energi, perhubungan dan perumahan. Selain akan menyerap tenaga kerja, proyek infrastruktur juga membuat perekonomian akan bergerak. Peran pemerintah sebagai mobilisator pembangunan sangat strategis dalam mendukung peningkatan kesejateraan masyarakat serta pertumbuhan ekonomi negara. peningkatan prasarana infrastruktur diharapkan dapat membawa kesejahteraan dan mempercepat pertumbuhan ekonomi.

(13)

infrastruktur dapat dibenahi baik secara kuantitas maupun kualitas. Pembangunan infrastruktur sepatutnya melibatkan pihak swasta dan masyarakat demi tercapainya pembangunan yang berkesinambungan. “Infrastruktur nasional membutuhkan publik manajer infrastruktur untuk memperoleh pendapatan eksplisit dari aset publik, sehingga bergerak dari persepsi lama yang mengatakan bahwa infrastruktur publik adalah 'barang bebas’” (Abuzayan : 2014), berhubungan dengan analisis yang dikatakan memang benar bahwa infrastrukutur membutuhkan pengelolaan dan perbaikan supaya kualitas infrastruktur tetap terjaga dan mengalami perkembangan.

Haruslah ada kombinasi yang tepat antar infrastruktur berskala besar dan kecil untuk mencapai target pemerataan pendapatan dan penanggulangan kemiskinan. Untuk itu perlu pendekatan lebih terpadu dalam pembangunan infrastruktur mulai dari perencanaan sampai pelayanannya kepada masyarakat, guna menjamin sinergi antar sektor.

(14)

Data 2013.

Pemerintah telah berupaya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi melalui pembangunan yang terencana di bidang infrastruktur serta meningkatkan banyak sektor lain untuk berkpontribusi mendorong perkembangan infrastruktur dan untuk berpartisipasi langsung dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia, demi kelangsungan pertumbuhan ekonomi. Kateja (2012) menjelaskan dalam hasil penelitiannya bahwa pemerintah harus menciptakan lingkungan untuk menarik partisipasi swasta dalam pembangunan infrastruktur.

KESIMPULAN

(15)

produktivitas tenaga kerja dan akses kepada lapangan kerja, serta peningkatan kemakmuran nyata dan terwujudnya stabilisasi makro ekonomi. Infrastruktur baik listrik, jalan maupun air bersih mempunyai pengaruh yang positif terhadap seluruh sektor perekonomian di Indonesia. Listrik mempunyai peranan paling penting dalam proses produksi, Jalan dan transportasi mempunyai peran dalam proses distribusi. Peran infrastruktur dalam mendukung pembangunan ekonomi amat penting, keadaan dan perbaikan infrastruktur sebagai penunjang kegiatan perekonomian mempunyai pengaruh yang begitu besar dalam mencapai pertumbuhan ekonomi. Oleh sebab itu kebijakan pembangunan infrastruktur untuk meningkatkan perekonomian Indonesia dalam menghadapi krisis global sangatlah tepat dan perlu mendapatkan dukungan dari berbagai pihak.

DAFTAR PUSTAKA

Cook, Paul (2011), “Infrastructure, rural electrification and development”, Energy for Sustainable Development Journal, Volume 15, Issue 3, Pages 304-31, University of Manchester, UK

Tarigan, Robinson (2014) “ Ekonomi Regional”, Jakarta : Bumi Aksara.

Mukhlis, Imam (2012), “Aliran Foreign Direct Investment dan Produk Domestik Bruto Di Indonesia”, JESP-VOL. 4, NO. 2.

Todaro, Michael P. & Smith Stephen C. (2011), “Pembangunan Ekonomi”, Jakarta : Erlangga.

Maqin, Abdul (2011), “ Pengaruh Kondisi Infrastruktur terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Jawa Barat”, Trikonomika Volume 10, No. 1, Juni 2011, Hal. 10– 18, Bandung.

Adisasmita, Raharjo (2013), “Pembangunan Perdesaan”, Yogyakarta : Graha Ilmu.

(16)

Wahyuningtyas, Tri (2012), “ Dampak Investasi Pemerintah Terhadap Investasi Swasta dan Kesejahteraan Masyarakat Setelah Pemekaran Daerah Kabupaten Kota di Provinsi Maluku”, JESP-VOL. 4, NO. 2.

Tjokrowinoto, Moeljarto (2012), “Pembangunan, Dilema dan Tantangan”, Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Daido, Kohei and Tabata, Ken (2013), “Public infrastructure, production organization, and economic development”, Journal of Macroeconomics, volume 38, page 330–346.

Olivia, Susan and Ghibson, Jhon (2010), “The Effect of Infrastructure Access and Quality on Non-Farm Enterprises in Rural Indonesia”, World Development Journal Vol. 38, No. 5, Page 717– 726.

Husen, Shariffuddin (2011), “PENGARUH PENGELUARAN AGREGAT DALAM

MENDORONG PERTUMBUHAN PRODUK

DOMESTIK BRUTO DAN IMPLIKASINYA PADA KESEJAHTERAAN SOSIAL”, Jurnal Ekonomi Pembangunan, Volume 12, Nomor 1, Halaman 130-158, Jakarta.

Abuzayan, Kayis dkk (2014), “Asset-management framework(s) for infrastructure facilities in adverse (post-conflict/disasterzone/high-alert) conditions”, Procedia Economics and Finance Journal, Volume 18, Page 304 – 311, Australia.

Ernita, Dewi dkk (2013), ” ANALISIS PERTUMBUHAN EKONOMI, INVESTASI, DAN KONSUMSI DI INDONESIA”, Jurnal Kajian Ekonomi, Januari, Vol. I, No. 02.

Adisasmita, Raharjo (2013), “Teori-teori Pembangunan Ekonomi”, Yogyakarta : Graha Ilmu.

PROBLOG (2014), Peluang Infrastruktur Indonesia di Pasar Modal Saat Ini,

https://premierinvestment.wordpress.com/2014/01/07/peluang-infrastruktur-indonesia-di-pasar-modal-saat-ini/ Diakses pada 03 April 2015.

(17)

approach”, Research in Transportation Economics Journal, Volume 38, Page 13-148

Referensi

Dokumen terkait

Luaran yang diharapkan adalah model yang dapat menunjukkan dampak pembangunan infrastruktur (jalan) PNPM Mandiri Perdesaan terhadap perkembangan UMKM dilihat

Demikian juga dengan pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan, masalah lingkungan tidak terlalu diperhatikan, baik pada saat perencanaan maupun pada saat pengoperasiannya, hal

Ketersediaan infrastruktur jalan dan drainase pada lingkungan perumahan baru sudah ada, dengan kondisi yang masih baik, namun integrasi jalan permukiman dan jalan

Wilayah KTI, berdasarkan nilai multiplier interregional, jika ada dana stimulus pada sektor infrastruktur jalan dan jembatan sebesar 1 rupiah, maka dampak yang diberikan terhadap

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian adalah terdapat pengaruh infrastruktur jalan, sumber daya alam terhadap kesejahteraan masyarakat, berdasarkan hasil uji yang

Keseluruhan usulan program ini menjabarkan skenario pengembangan infrastruktur Bidang Cipta Karya sektor PKP di Kota Padangsidimpuan melalui proses perencanaan yang

melewati permukiman dengan kualitas jaringan jalan yang baik Dari.. hasil pengolahan pada Kecamatan Mawasangka Tengah

Infrastruktur Infrastruktur didefinisikan sebagai fasilitas-fasilitas fisik yang dibutuhkan oleh publik dan dikembangkan untuk fungsi-fungsi pemerintahan seperti dalam hal penyediaan