• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBANGUNAN dalam INFRASTRUKTUR PADA PEMERINTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PEMBANGUNAN dalam INFRASTRUKTUR PADA PEMERINTA"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

OPINI

PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PADA

PEMERINTAHAN JOKO WIDODO

Disusun oleh :

LANGGENG BANGKIT UTOMO

NIM F1117037

EKONOMI PEMBANGUNAN B (TRANSFER)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

(2)

PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PADA PEMERINTAHAN JOKO WIDODO

Sektor infrastruktur dipahami secara luas sebagai “enabler” kegiatan ekonomi di sektor lain. Jika perekonomian merupakan “mobil”, maka infrastruktur merupakan “roda” yang memungkinkan “mobil“ dapat melaju. Maka dari itu, infrastruktur yang merupakan sebagai roda penggerak dapat dipandang sebagai

lokomotif pembangunan nasional dan daerah (Sukma, 2015, p102).

Pembangunan infrastruktur penting bagi kualitas hidup dan kesejahteraan

manusia, antara lain peningkatan nilai konsumsi, produktivitas, akses kepada

lapangan kerja, serta peningkatan kemakmuran dan terwujudnya stabilisasi makro

seperti keberlanjutan fiskal, berkembangnya kredit, dan pengaruhnya terhadap

tenaga kerja (Haris, 2005, p52). Dari besarnya peranan pembangunan

infrastruktur itulah yang mendasari pemerintahan Presiden Joko Widodo fokus

pada pembangunan infrastruktur.

Jika dahulu pembangunan infrastruktur berfokus di Pulau Jawa, kini

pembangunan infrastruktur sudah mulai bergerak ke daerah – daerah luar Pulau Jawa, termasuk di daerah perbatasan. Fokus pembangunan infrastruktur di daerah

meliputi pembangunan jalan, listrik, bandara, tol laut, pasar tradisional, dan

sekolah - sekolah. Dengan pembangunan infrastruktur yang memadai dan merata,

diharapkan dapat mendorong investasi baru yang masuk, lapangan kerja baru,

meningkatnya pendapatan dan kesejahteraan masyarakat sebagai dampak dari

tumbuhnya ekonomi lokal.

Menurut saya, pembangunan infrastruktur di Indonesia sangat penting

untuk dilakukan. Karena Indonesia memiliki potensi yang sangat besar yang perlu

didukung dengan sarana dan prasarana yang memadai di dalam pemanfaatannya.

Terlebih potensi di daerah banyak yang belum dimanfaatkan dengan maksimal.

Dengan pembangunan infrastruktur yang memadai sampai ke daerah – daerah, maka sektor – sektor produktif di daerah akan tumbuh dan perekonomian di daerah pun akan tumbuh. Maka, dengan adanya pembangunan infrastruktur sampai ke

daerah, merupakan wujud dari implementasi pemerataan pembangunan dan pada

akhirnya akan mewujudkan terciptanya keadilan sosial bagi seluruh rakyat

(3)

Bukan tidak mungkin bahwa daerah – daerah yang dahulu terpinggirkan dan kurang maju dalam hal ekonomi akan mengalami kemajuan yang pesat

karena adanya infrastruktur yang memadai. Infrastruktur yang memadai akan

mengundang investor untuk masuk ke daerah dan akan berdampak positif kepada

daerah tersebut. (Abdullah, 2015, p119) mengemukakan bahwa adanya

infrastruktur yang berkualitas, maka diharapkan akan menarik investor untuk

mengembangkan usahanya di daerah tersebut.

(Soleman dan Noer, 2017, p1970) menyatakan bahwa membangun dari

pinggiran memiliki semangat ekonomi, karena pola distribusi pasti berubah. Jika

semula pola distribusi dari pusat menuju daerah, maka sekarang menjadi dari

daerah menuju pusat. Sehingga, pertumbuhan ekonomi di daerah dapat

mewujudkan bagi masyarakat di daerah dan dapat mewujudkan pemerataan

pembangunan ekonomi yang berkeadilan sosial sesuai sila kelima.

Rencana pembangunan infrastruktur oleh pemerintah bukan tanpa

kendala. Dengan banyaknya target dan berbagai keterbatasan, di dalam

pembangunan infrastruktur seringkali ditemui kendala atau hambatan. Hambatan

tersebut mulai dari faktor manusia yang menyebabkan kecelakaan kerja hingga

keterbatasan lahan dan pembebasan lahan disaat akan memulai pembangunan.

Hal tersebut tentu menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah. Dari berbagai

(4)

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, H. (2015). Realokasi Kebijakan Fiskal: Implikasi Peningkatan Human

Capital dan Pembangunan Infrastruktur terhadap Pertumbuhan Ekonomi dan

Kesejahteraan Masyarakat. Jurnal Bina Praja: Journal of Home Affairs

Governance, 6(2), 117-128.

Haris, A. (2005). Pengaruh Penatagunaan Tanah terhadap Keberhasilan

Pembangunan Infrastruktur dan Ekonomi. Perencanaan Pembangunan, 52-62.

Soleman, M., & Noer, M. (2017). Nawacita Sebagai Strategi Khusus Jokowi

Periode Oktober 2014-20 Oktober 2015. POLITIK, 13(1).

Sukma, A. F. (2015). Efek Pengganda Infrastruktur Pekerjaan Umum dalam

Perekonomian Provinsi Bali. Journal of Regional and City Planning, 26(2),

Referensi

Dokumen terkait

Hasil analisis kandungan isotop 137 Cs menunjukkan bahwa zeolit yang dengan berat 300 mg memberikan hasil pemisahan yang relatif baik dengan persentase penyerapan

Jika A adalah sebarang matriks dan k adalah sebarang skalar, maka hasil kali k.A adalah matriks yang diperoleh dengan mengalikan setiap elemen matriks A dengan skalar k.

Notaris juga tidak boleh membuat akta apabila Notaris tersebut belum diambil sumpahnya (Pasal 25-32 UUJN). Apabila salah satu yang disebutkan di atas tidak dipenuhi maka

Tidak ada pengatasnamaan atau jaminan, baik secara langsung maupun tidak langsung dari BNI SEKURITAS atau pun pihak-pihak lain dari Grup BNI, termasuk pihak-pihak lain

Obat kumur formula 1 mempunyai stabilitas fisik yang kurang baik, dilihat dari hasil cycling test yang menunjukan terjadinya perubahan fisik dengan terbentuknya plak

Dengan demikian IAIN Purwokerto perlu menyusun Standar Mutu Non Akademik yang mencakup standar minimal tentang Standar Sarana Prasarana, Sistem Informasi dan

Karena itu, fungsi penilaian untuk grading ini cenderung membandingkan anak dengan anak yang lain sehingga lebih mengacu kepada penilaian acuan norma (norm- referenced assessment)..

Sebagai lembaga pendidikan modern, madrasah dewasa ini memiliki visi dan misi baru yang lebih modernis daripada era awal kelahirannya, tidak hanya menyiapkan peserta didik