• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH KESEIMBANGAN PASAR EKONMI MAKRO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH KESEIMBANGAN PASAR EKONMI MAKRO"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada materi ekonomi mikro pernah dibahas mengenai kurva diturunkan dari kurva utilitas, dan bagaimana kurva penawaran diturunkan dari kurva produksi. Interaksi antara kurva permitaan (D) dan penawaran (S) menghasilkan titik keseimbangan pada saat perpotongan kedua kurva, yaitu titik (p*,q*).

Teori diataslah yang akan dibahas dalam ekonomi makro. Dalam konteks ekonomi makro, keseimbangan yang dimaksud adalah keseimbangan pasar yang terjadi ketika Aggregate Demand (AD) bertemu dengan Aggregate Supply (AS). Dimulai dengan keseimbangan pada pasar yang sederhana sampai pada bentuk yang kompleks.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Keseimbangan Pasar Ekonomi Mikro: Individu? 2. Bagaimana Keseimbangan Pasar Ekonomi Makro: Industri? 3. Bagaimana Keseimbangan Pasar Ekonomi Makro: Agregat?

4. Bagaimana Keseimbangan Pasar Ekonomi Makro :Adanya Uang Dalam Perekonomian?

1. Untuk Mengetahui Keseimbangan Pasar Ekonomi Mikro: Individu. 2. Untuk Mengetahui Keseimbangan Pasar Ekonomi Makro: Industri. 3. Untuk Mengetahui Keseimbangan Pasar Ekonomi Makro: Agregat.

(2)

5. Untuk Mengetahui Keseimbangan Pasar Ekonomi Mikro: Masuknya Peran Pemerintah.

(3)

BAB II

PEMBAHASAN

A. Keseimbangan Pasar Ekonomi Mikro: Individu

Dalam bentuk yang paling sederhana, keseimbangan pasar digambarkan dengan kurva demand dari satu individu yang berpotongan dengan kurva supply dari individu lain. Bentuk kurva demand yang negatif (dari kiri atas ke kanan bawah) dan bentuk kurva supply yang positif (dari kanan atas ke kiri bawah).1

B. Keseimbangan Pasar Ekonomi Makro: Industri

Keseimbangan ini sama saja dengan keseimbangan pada ekonomi makro, yaitu dengan menjumlahkan kurva demand individu secara horizontal yang akan menjadi permintaan industri dan menjumlahkan kurva-kurva supply yang akan menjadi penawaran industri. Dan adanya pasar sebagai pembeli besar tidak merubah bentuk kurva demand ataupun supply.2

C. Keseimbangan Pasar Ekonomi Makro: Agregat

Bila seluruh individu dikumlahkan secara horizontal menjadi industri sehingga didapat kuantitas barang A yang ditawarkan dalam suatu perekonomian (ΣQs), dan jumlah kuantitas barang A yang diminta dalam suatu perekonomian (ΣQd¿,maka didapat kurva demand agregat dan kurva supply agreagat dari industri A.

Selanjutnya, bila kuantitas barang dan jasa masing-masing industri di konversikan dalam satuan yang sama, katakan saja output nasional Y, maka didapatkan Aggregate Demand (AD) dan Aggregate Supply (AS) nasional. Secara garis sumbu vertical menggambarkan harga-harga umum P, sedangkan sumbu horizontal menggambarkan output nasional Y.

(4)

Patut diingat bahwa sampai saat ini, kita masih mengasumsikan bahwa belum ada uang dalam perekonomian.3

D. Keseimbangan Pasar Ekonomi Makro :Adanya Uang Dalam Perekonomian

Masuknya uang dalam perekonomian mengakibatkan pembentukan keseimbangan umum bertambah kompleks, meskipun pada akhirnya keseimbangan umum tetap terjadi pada saat AD=AS.4

Dalam pembentukan Aggregate Demand, ada dua keseimbangan pasar yang menentukan, yaitu:

1. Keseimbangan pasar uang

2. Keseimbangan pasar barang dan jasa

1. Keseimbangan Pasar Uang: Kurva LM a. Kurva yang menunjukan L=M

Kurva LM menunjukkan L=M, dimana:

L= jumlah liquiditas (uang) dalam perekonomian yang diedarkan oleh bank sentral.

M = jumlah uang yang ingin dipegang oleh masyarakat.

Dalam istilah lain juga ditemukan Ms=Md, dimana Md adalah Money Demand dan Ms adalah Money Supply.

Motif permintaan akan uang menurut John Maynard Keynes : a. Motif transaksi (transaction motive)

b. Motif berjaga-jaga (precautionary motive) c.Permintaan Uang Untuk Spekulasi

3 Ibid, hlm. 51

(5)

b. Kurva yang menunjukanhubungan uang dan pendapatan

Semakin kaya orang, maka semakin besar pula keinginannya memegang uang untuk melakukan transaksi. Sebaliknya, semakin miskin orang, semakin kecil jumlah uang yang ingin di pegangnya. Hubungan yang positif ini dikenal sebagai teori Cambridge akan permintaan uang.

Money demand merupakan porsi tertentu dari kekayaan. Bila Y besar maka Md (tr) besar, bila Y kecil maka Md (tr) kecil.

Porsi itu sendiri di simbolkan dengan “k” yang relative dari waktu kewaktu. Perubhan teknologi dapat mengubah “k”, misalnya dengan adanya ATM. Maka jumlah uang yang di pegang dalam saku berkurang di bandingkan bila tidak ada ATM, karena bila memerlukan uang ia dapat menarik dari ATM. Bila kemudian kartu debit telah diterima luas, maka jumlah uang yang dipegang dalam saku semakin berkurang karena transaksi dapat dilakukan tanpa fisik uang. Hubungan antara uang dan kekayaan ini digambarkan dengan grafik berikut. Kemiringan slope kurva ditentukan oleh besaran ‘k”.

c. Kurva yang menunjukan hubungan uang dan tingkat bunga

Semakin tinggi bunga, semakin orang tertarik menyimpan uangnya dalam deposito di bank konvensional. Dalam konteks lain, semakin tinggi bunga obligasi semakin orang tertarik membeli obligasi, konvensional. Bila orang meningkatkan simpanan uangnya dalam bentuk deposito di bank konvensional atau membeli obligasi konvensional maka semakin sedikit uang yang tersedia baginya untuk melakukan spekulasi berjual-beli saham di pasar saham.

2. Keseimbangan Pasar Barang: Kurva IS a. Kurva yang menunjukan I=S

(6)

I = Investasi

S = Saving (tabungan)

Dalam ekonomi mikro dibahas bahwa pendapatan yang diterima dapat digunakan sebagian untuk konsumsi san sebagian lain untuk disimpan.

Y = C+S, dimana: Y = pendapatan C = konsumsi S = simpanan

b. Kurva yang menunjukan hubungan investasi dengan tingkat bunga

Hubungan antara investasi (I) dengan tingkat bunga (i), dilatar belakangi oleh praktik yang lazim dilakukan yaitu meminjam kredit dari bank konvensional untuk melakukan investasi. Semakin tinggi bunga semakin sedikit jumlah kredit yang mau dipinjam oleh masyarakat dari bank konvensional, berarti semakin sedikit investasi yang terjadi.

c. Kurva yang menunjukan hubungan tabungan dengan pendapatan

Hubungan antara tabungan (S) dengan pendapatan dilatarbelakangi oleh kecenderungan orang untuk menggunakan sebagian pendapatannya untuk ditabung dan sebagian lain untuk keperluan konsumsi. Semakin kaya orang, semakin banyak tabungannya. Semakin miskin orang semakin kecil tabungannya. MPC dan MPS sendiri relative stabil dari waktu ke waktu karena merupakan kebiasaan orang atau pola perilaku orang dalam menggunakan pendapatannya.

3. Keseimbangan Pasar Barang Dan Pasar Uang

(7)

sesuai dengan persamaan pada pasar barang. Dan kurva LM hanya menunjukkan kombinasi antara r dan Y yang sesuai dengan persamaan pada pasar uang. Kedua kurva tersebut dapat kita lihat dari gambar 5 berikut ini. Interes rate,r

Gambar 5. Keseimbangan IS-LM

4. Hubungan Kurva IS-LM dengan kurva AS-AD

Kurva IS-LM menggambarkan keseimbangan pasar barang dan keseimbangan pasar uang. Dengan sumbu horizontal Y (pendapatan nasional) dan sumbu vertical (tingakat bunga). Sedangkan kurva AS-AD menggambarkan keseimbangan pasar agregat dalam perekonomian, dengan sumbu horizontal Y (pendapatan nasional) dan sumbu vertical P (harga-harga umum).

E. Keseimbangan Pasar Ekonomi Mikro: Masuknya Peran Pemerintah Dengan wewenangnya pemerintah dapat menarik pajak dan menjadikanya sebagai tabungan pemerintah. Selain itu, Dengan tabunganya yang besar pemerintah mempunyai kemampuan yang besar sebagai pembeli. Katakanlah pemerintah menaikan tabungannya (Sg), dan pada saat yang sama, menaikan belanjanya yang masuk ke dalam perekonomian.

Y = C + S

Y = (Cg+Ch) + (Sg + Sh), dimana:

LM

(8)

Y adalah pendapatan nasional. Cg adalah konsumsi pemerintah Ch adalah konsumsi rumah tangga Sg adalah tabungan pemerintah Sh adalah tabungan rumah tangga

Kenaikan ini digambarkan dengan bergesernya kurva S dikuadran 3 ke arah kiri bawah. Dengan mempertahankan asumsi S = 1 maka kurva IS kuadran 4 bergeser ke kanan atas. Kurva 1 pada kuadran 1 tidak berubah karena masuknya belanja pemerintah ke perekonomian tidak melalui mekanisme 1 yang lazim. Ingat bahwa AD adalah penjumlahan horizontal kurva-kurva demand, termasuk demand pemerintah. Kenaikan belanja pemerintah berarti kenaikan demand pemerintah, yang berarti pula kenaikan AD.

Dampak kenaikan AD terhadap pendapatan nasional dan harga (p,y)tentu ditentukan pada perpotongan kurva AD dengan kurva AS. Bila kurva AS ber slope positif seperti lazimnya kurva S dalam ekonomi mikro, maka secara grafis dapat digambarkan sebagai berikut. Titik keseimbangan berubah dari titik 1 (p1, y1) ke titik 2 (p2, y2). Sg kurva IS bergeser ke kanan atas kurva AD bergeser ke kanan atas, kurva AS ber slope positif p , y .

F. Keseimbangan Pasar Ekonomi Mikro pada Macam-macam Aggregate Supply (Materi Intermediate)

1. Kurva AS ber-slope positif: tanpa rigiditas dan rigiditas gaji

Pendapat Keynes yang dibangun dalam hal asumsi yang digunakan dalam kurva AS yang ber-slope positif dalam kenyataannya adalah:

a. Pasar barang kompetitif, dan harga-harga fleksibel

(9)

2. Kurva AS ber-slope horizontal: rigiditas harga

Alternative lain dari asumsi Keynes adalah dengan mengasumsikan rigiditas terjadi pada harga, bukan pada gaji. Secara lengkap, asumsi alternative ini adalah sebagai berikut:

a. Harga-harga tidak fleksibel

b. Pasar tenaga kerja kompetitif, dan gaji-gaji fleksibel. Dengan kata lain tidak ada rigiditas gaji (kekakuan gaji).

Asumsi sticky princes ini secara grafis digambarkan dengan kurva AS yang horizontal. Rigiditas harga dengan mudah tergambar yaitu dengan tingkat harga yang tetap pada P.

3. Kurva AS ber-slope vertikal: rigiditas output

Alternative lain adalah dengan mengasumsikan rigiditas pada output, bukan pada gaji atau pada harga. Kurva AS mempunyai slope yang vertical pada saat seluruh kapasitas produksi perekonomian telah terpakai. Asumsi yang digunakan dalam kurva AS yang berslope vertical adalah:

a. Perekonomian berada pada keadaan kapasitas penuh. Dengan kata lain, ada rigiditas output.

b. Harga-harga fleksibel, dapat turun naik. Dengan kata lain, tidak ada rigiditas harga (kekuatan harga).

4. Keseimbangan AS-AD

(10)

Dengan AS yang mempunyai slope vertical maka AD hanya berdampak pada P. bila AD Naik, maka harga naik sebaliknya, bila AD turun, maka harga turun. Pendapatan nasional tetap Y.5

(11)

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pemaparan diatas dapat kita ambil kesimpulan bahwa dalam keseimbangan pasar dalam ekonomi makro tidak jauh bebeda dengan ekonomi mikro. Kurang lebihnya dapat dilihat dari individu, industri, agregat, adanya uang dalam perekonomian, masuknya peran pemerintan.

B. Saran-saran

1. Saran untuk mahasiswa

Semoga dengan adanya makalah ini bisa memberikan kemudahan dalam mempelajari materi ekonomi makro islami, khususnya dalam pembahasan keseimbangan pasar.

2. Saran untuk umum

(12)

DAFTAR PUSTAKA

Karim,Adiwarman. Ekonomi makro islamiedisi kedua, jakarta: Rajawali Pers, 2013

http://makalahpaijo.blogspot.com/2013/04/ekonomi-makro_12.html https://www.academia.edu/6667035/

Keseimbangan_Pasar_Barang_Dan_Uang_Kurva_Is_-_Lm_Dalam_Ekonomi_Konvensional

Referensi

Dokumen terkait

• Kurva LM menunjukkan kombinasi tingkat bunga dan tingkat pendapatan yang konsisten dengan keseimbangan dalam pasar untuk keseimbangan uang riil.. • Kurva LM menggambarkan

Harga diatas kesimbangan harga, sehingga produsen tidak dapat menjual semua barang yang diinginkan pada harga tersebut. 

Dan mengenai keseimbangan pasar dimana interaksi antara permintaan dan penawaran akan menciptakan keseimbangan pasar yang terjadi apabila pada

Perpotongan kurva IS dan LM menunjukkan ekuilibrium simultan dalam pasar barang dan jasa dalam pasar keseimbangan uang riil untuk nilai pengeluaran pemerintah, pajak, jumlah

Mineral makro terutama natrium, klor dan kalium berperan dalam menjaga keseimbangan cairan tubuh.Natrium, kalium, kalsium dan magnesium diperlukan untuk  transmisi

• AD  aggregate demand (permintaan agregat), yang berarti sebagai tingkat pengeluaran yang akan dilakukan dalam ekonomi pada berbagai tingkat harga..  pengeluaran

Stabilitas ekonomi makro dilihat dari keseimbangan antara permintaan (yang ditunjukkan oleh total pengeluaran) dan penawaran yang ditunjukkan oleh

Dari gambar 3 dapat kita lihat pada grafik a yang menunjukkan perubahan keseimbangan pada pasar uang, dimana ketika pendapatan mengalami kenaikan sebesar Y 1 ke Y 2 , maka