• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Sistem Pengendalian Level Dengan Jaringan Syaraf Tiruan Pada Steam Drum Boiler B-1102 Di PT. Petrokimia Gresik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Perancangan Sistem Pengendalian Level Dengan Jaringan Syaraf Tiruan Pada Steam Drum Boiler B-1102 Di PT. Petrokimia Gresik"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

C lick to edit M aster subtitle style

PERANCANGAN S IS TEM

PENGENDALIAN LEVEL

PADA S TEAM DRUM

DENGAN JARINGAN

S YARAF TIRUAN DI B OILER

1102 PT. PETROKIMIA

GRES IK

Pembimbing: Ir. Ya’umar, M T. NIP. 130 937 708 S eminar TA Oleh: S ofidul Aris NR P. 2404 100 076

(3)
(4)

Latar Belakang

o Pengendalian level yang selama ini

digunakan pada real plant adalah dengan kontroller PID konvensional. Agar lebih optimal maka diperlukan suatu sistem pengendalian yang lebih modern, seperti dengan jaringan syaraf tiruan

(5)

Permasalahan

o Bagaimana melakukan identifikasi plant

dan membuat kontroler dengan jaringan syaraf tiruan.

o Bagaimana melakukan pengujian dan

analisa jaringan syaraf tiruan sebagai sistem kontrol level S team Drum.

(6)

Batasan Masalah

o Penelitian dilakukan pada steam drum di

Boiler B-1102 (Daekyung M achinery (Korea)) PT. Petrokimia Gresik.

o Pemodelan dengan JS T hanya

menggunakan data input output, bukan dengan model matematis.

o Algoritma JS T yang digunakan adalah

Levenberg Marquardt

o S oftware yang digunakan untuk

perancangan sistem kontrol adalah M atlab 7.1.0.

(7)

Tujuan

o Tujuan dari Tugas Akhir ini adalah

merancang sistem pengendalian level pada steam drum di PT. Petrokimia Gresik dengan jaringan syaraf tiruan dan menganalisa hasil perancangan

(8)
(9)

Boiler

o Boiler adalah seperangkat alat konversi

energi yang merubah energi panas menjadi energi tekanan dengan memanfaatkan perubahan wujud zat cair (fluida) menjadi uap.

o Boiler B-1102 adalah salah satu boiler yang

memproduksi steam sebagai penggerak turbin untuk pembangkit listrik pada PT. Petrokimia Gresik.

(10)
(11)

Steam Drum

o Fungsi dari steam drum adalah mengumpulkan dan memisahkan uap air, selain itu juga menyediakan dan mendistribusikan udara pada boiler ke evaporator.

o Pada dasarnya komposisi dalam steam drum adalah sebagian air dan sebagian lagi uap

o Level dalam S team Drum harus dijaga untuk menghindari masuknya steam yang terlalu kering atau terlalu basah ke dalam turbin yang akan menimbulkan korosi dan dapat membahayakan proses selanjutnya.

(12)
(13)

S isitem kontrol level pada steam drum B-1102

(14)
(15)

Flowchart Penelitian

Simulasi Direct Inverse Control Analisa Hasil Simulasi Finish Start Save W1f, W2f, History Length dan Hidden Node Data Input Output

Plant Pelatihan Model Plant JST Validasi Model Plant JST Ya Tidak

Data Input Output Kontroler Pelatihan Model Kontroler JST Ya Tidak Start Validasi Model Kontroler JST

Save W1i, W2i, History Length dan Hidden Node

(16)

Pemodelan Plant

• Data input berupa Flow BFW (Boiler Feed

Water) (ton/hr) dan Flow S team (ton/hr)

• Data output berupa Level steam drum (% )

• Pengambilan data setiap 1 (satu) menit dalam

waktu 2 (dua) bulan.

• Data yang digunakan untuk training dan

(17)

Perancangan S is tem Kontrol

JS T

(18)

Pemodelan Plant

o Data input pemodelan plant

1) Flow BFW (Boiler Feed Water) (ton/hr) 2) Flow S team (ton/hr)

o Data output pemoselan plant

1) Level steam drum (% )

o Pemakaian data

1) Untuk training 750 data 2) Untuk validasi 250 data

(19)

Flowchart Pemodelan Plant

Start

Save W1f, W2f, History Length dan Hidden Node Data Input Output

Plant Pelatihan Model Plant JST Validasi Model Plant JST Ya Tida k Finish

(20)

S truktur Model Plant JS T w1f Tg h Tgh u1(t-1) u2(t-1) 1 1 Lin w2f y Y(t-1)

(21)

Diagram B lok Pemodelan Plant

(22)

Training Pemodelan Plant dengan JS T

(23)

Validas i Pemodelan Plant dengan JS T

(24)

Pemodelan kontroller

o Data input pemodelan kontroller

1) Level steam drum (% )

o Data output pemodelan kontroller

1) Flow BFW (Boiler Feed Water) (ton/hr)

o Pemakaian data

1) Untuk training 750 data 2) Untuk validasi 250 data

(25)

Pemodelan kontroller

Start

Save W1i, W2i, History Length dan Hidden Node Data Input Output

Kontroller Pelatihan Model kontroller JST Validasi Model Kontroll er JST Ya Tida k Finish

(26)

S truktur Model Kontroller JS T w1f Tg h Tgh u1(t-1) 1 1 Lin w2f y Y(t-1)

(27)

Diagram B lok Pemodelan

(28)

Training Pemodelan Kontroler dengan JS T

(29)

Validas i Pemodelan Kontroler dengan JS T

(30)
(31)
(32)

Res pon S is tem dari

(33)

Karakteris tik Res pon S is tem DIC Karakteristik R espon S istem S et Point 75% (4,533m ) 65% (3,868m ) 70% (4,230m ) M aximum Overshoot (% ) 2.24 7.6 2.23 S ettling Time (detik) 30 29 28

Peak Time (detik) 5 7 6 R ise Time (detik) 3.9 4 4 Delay Time (detik) 2.4 2.0 2.1

(34)
(35)

Karakteris tik Res pon PID Karakteristik R espon S istem S et Point (level) 75% (4,533m ) 65% (3,868m ) 70% (4,230m ) M aximum Overshoot (% ) 2.26 11.71 2.25 S ettling Time (detik) 31 30 29

Peak Time (detik) 6 8 6 R ise Time (detik) 4.1 4.2 4 Delay Time (detik) 2,5 2,2 2,1

(36)
(37)

Kes impulan

M odel JS T terbaik pada pemodelan

plant

didapat saat

history length

1 dan

jumlah

hidden node

2 dengan

menghasilkan R M S E = 0.0019 dan VAF

= 99.7204 dan model JS T terbaik pada

pemodelan pengendali didapat saat

history length

1 dan

hidden node

2

dengan menghasilkan R M S E = 0.0014

dan VAF = 99.6019.

R espon sistem pengendali dengan

simulasi

Direct Inverse C ontrol

dapat

mengikuti

set-point

yakni; DIC

menghasilkan M p = 2.24% , ts = 30 detik,

dan pengendali PID menghasilkan M p =

2.26% , ts = 31 detik, pada

set-point

pengendalian level 75% (4.533 meter ).

Hasil pengujian performansi pengendali

PID dan DIC menunjukkan bahwa kedua

pengendali telah mampu memberikan

hasil respon yang baik. Namun DIC

sedikit lebih unggul dibandingkan

pengendali PID

(38)

S aran

S aran yang dapat disampaikan adalah

software pengendali jaringan syaraf tiruan

bisa diaplikasikan secara real plant, tentu

saja demi mendapatkan hasil keluaran yang lebih baik dan stabil sehingga mampu

meningkatkan efektivitas dari proses di

dalam steam drum boiler B-1102 sehingga

(39)

Daftar pus taka

• Atieq, Nurul. Ya’umar. 2009. Perancangan S is tem Pengendalian

Temperatur pada Additional Firing dengan Metode Jaringan S yaraf

Tiruan di Waste Heat B oiler PT. Petrokimia Gres ik. S urabaya: Tugas Akhir

Jurusan Teknik Fisika. ITS .

• Norgaard, M agnus. 2000. Neural Network B as ed Control S ys tem Des ign

TOOLKIT Vers ion 2.0. Denmark: Department of Automation. Department of

M athematical M odelling. Technical University of Denmark.

• Norgaard, M agnus. 2000. Neural Network B as ed S ys tem S ys tem

Identification TOOLB OX. Denmark: Department of Automation. Department

of M athematical M odelling. Technical University of Denmark.

• S iang, Jong Jek. 2005. Jaringan S yaraf Tiruan & Pemrogramannya

Menggunakan Matlab. Yogyakarta: ANDI.

• S yahir R oshihan. Ya’umar. 2008. Identifikas i Pros es Menggunakan

Jarigan S yaraf Tiruan pada S team Drum di PT. Petrokimia Gres ik.

S urabaya: Tugas Akhir Jurusan Teknik Fisika. ITS .

(40)

Gambar

Diagram B lok Pemodelan Plant  JS T
Diagram B lok Pemodelan  Kontroller JS T

Referensi

Dokumen terkait

Hasil pengujian sampel fluida panas bumi menunjukkan bahwa manifestasi panas bumi Kawah I dan Kawah IV daerah Jaboi, Sabang sangat prospek untuk dikembangkan.. Informasi

Berdasarkan penjelasan diatas diketahui bahwa komponen hasil jumlah polong per tanaman memberikan pengaruh langsung positif terbesar serta berkorelasi positif secara signifikan

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa korelasi antara kemampuan membaca kritis melalui mind map dengan hasil belajar siswa di kelas XI MIA SMA Negeri 1

Untuk mengatasi faktor-faktor penyebab kesulitan guru dalam pelaksanaan kurikulum 2013 hendaknya pemerintah dalam hal ini dinas pendidikan memberikan pelatihan yang merata

Rendahnya kemampuan menulis berita didukung penelitian yang dilakukan oleh Anisatul Fauziah, Sumadi, Moch.Syahri dalam jurnal yang berjudul peningkatan kemampuan menulis

Berdasarkan hasil penelitian tingkat pengetahuan remaja putri tentang personal hygiene yang diperoleh jumlah responden dengan tingkat pengetahuan baik lebih sedikit

Komponen sumber daya alat dicek seperti terlihat pada Gambar 3 Selanjutnya dengan evaluator (seperti pada Gambar 4) untuk menghasilkan keluaran berupa kritis