• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK SEFTRIAKSON PADA PASIEN DIARE (Penelitian di Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK SEFTRIAKSON PADA PASIEN DIARE (Penelitian di Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo)"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

ESTI LISTIANI AYUNINGTYAS

STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK

SEFTRIAKSON PADA PASIEN DIARE

(

Penelitian di Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo

)

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADYAH MALANG

2017

(2)

ii

Lembar Pengesahan

STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK SEFTRIAKSON

PADA PASIEN DIARE

(Penelitian di Rumah Sakit Daerah Sidoarjo)

SKRIPSI

Dibuat untuk memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Farmasi pada Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang 2017

Oleh :

ESTI LISTIANI AYUNINGTYAS

NIM : 201110410311178

Disetujui Oleh :

Pembimbing I Pembimbing II

Hidajah Rachmawati, S.Si.,Apt., Sp.FRS Drs. Didik Hasmono, M.S.,Apt NIP UMM. 114.06090449 NIP. 195809111986011001

(3)

iii

Lembar Pengujian

STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK SEFTRIAKSON

PADA PASIEN DIARE

(Penelitian di Rumah Sakit Daerah Sidoarjo)

SKRIPSI

Telah diuji dan dipertahankan didepan tim penguji pada tanggal 08 April 2017

Oleh :

ESTI LISTIANI AYUNINGTYAS

NIM : 201110410311178

Disetujui Oleh :

Peguji I Penguji II

Hidajah Rachmawati, S.Si., Apt., Sp.FRS Drs. Didik Hasmono, M.S.,Apt NIP UMM. 114.06090449 NIP. 195809111986011001

Penguji III Penguji IV

Dra. Lilik Yusetyani,Apt.,Sp.FRS Nailis Syifa’,S.Si.,M.Farm.,Apt

(4)

iv

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim

Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarakatuh

Puji Syukur Kehadiran Allah SWT, Tuhan semesta alam karena atas berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK SEFTRIAKSON PADA PASIEN DIARE (Penelitian di Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo) dengan baik dan tepat waktu.

Skripsi ini diajukan oleh penulis untuk memenuhi syarat untuk mencapai gelar sarjana Farmasi pada Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang. Penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bimbingan dan bantuan beberapa pihak tertentu, oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Allah SWT atas berkat, rahmat dan karunia-Nya yang memberikan setiap kemampuan pada hamba-Nya untuk menyelesaikan skripsi ini tepat waktu. 2. Bapak Yoyok Bekti Prasetyo, M.Kep.,Sp.Kom dan selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk menuntut ilmu di Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Ibu Nailis Syifa’, S.Farm.,M.Sc.,Apt selaku Ketua Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang dan selaku dosen penguji II yang dengan senantiasa memberikan kritik dan saran yang membangun serta motivasi kepada penulis.

4. Ibu Hidajah Rachmawati, S.si.,Apt., Sp.FRS selaku dosen pembimbing I dan Bapak Drs. Didik Hasmono, MSc., Apt Selaku dosen pembimbing II yang telah bersedia meluangkan waktu untuk melakukan bimbingan, memberikan saran serta motivasi kepada penulis disela kesibukkan beliau. 5. Ibu Dra. Lilik Yusetyani,Apt.,Sp.FRS selaku dosen penguji I yang telah

memberikan kritik dan saran yang membangun serta motivasi kepada penulis.

(5)

v

6. Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo beserta jajaranya yang turut membantu dan memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian di Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo.

7. Seluruh staf Pegawai RMK Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo yang banyak membantu dalam proses penelitian dan pengambilan data pasien. 8. Ibu Sovia Aprina Basuki, S.Farm.,Apt selaku dosen wali yang senantiasa

memberikan motivasi, kritik dan saran kepada penulis tentang langkah-langkah bijak yang harus diambil demi kesempurnaan target selama perkuliahan.

9. Seluruh Dosen Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang yang sudah bersedia mengajarkan ilmu-ilmu yang bermanfaat kepada penulis selaku mahasiswa dan terimakasih telah mendidik mahasiswa-mahasiswa untuk menjadikan calon pribadi apoteker yang bersahaja dan bertanggung jawab di masa depan.

10. Seluruh staf Tata Usaha Program Studi Farmasi dan Staf Tata Usaha Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang yang telah banyak membantu dalam proses administrasi dan lain sebagainya.

11. Orang tuaku Tercinta Bapak Bambang, S.E dan Ibu ST.Kalsom terimaksih banyak atas do,a yang selalu dipanjatkan kepada Allah SWT untuk kebaikan, kesuksesan putrinya, terimakasih atas segala dukungan, motivasi, materi, serta nasehat yang tiada hentinya, terimasih atas kesabarana dalam mendidik dan kerja keras untuk membahagiakan putrinya sehingga mendapatkan Ilmu yang bermanfaat.

12. Keluarga besarku yang senantiasa mendo,akan disetiap saat dan terimaksih untuk nasihat dan motivasinya, Sehingga saya bisa selalu semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.

13. Kakakku Tersayang d.Evan terimaksih sudah menjadi kakak yang baik untuk adik-adiknya, terimaksih atas motifasi serta nasihat untuk adekmu ini, terimaksih juga untuk kakak iparku mbk Anggun udah jadi kakak kedua yang sayang sama adekknya ini.

(6)

vi

14. Adekku Yenny Aprilia yang paling usil, sekaligus teman curhat yang baik yang selalu memberikan motivasi untuk kakaknya sehingga selalu semangat dalam menyelesaikan Skripsi ini.

15. Teman-teman klinis teruntuk Ika B, Aniek, Mbk Binti, Briliana, dan Safir, terimaksih atas motivasnya, dukungan, saran, semangat dan kebersamaan yang kalian berikan selama ini.

16. Untuk teman-teman Farmasi B Phyt, Athul, Novi, Erika dan Ida serta teman-teman seangkatan yang telah memberikan saran, dukungan serta saran untuk kemajuan skripsi ini.

17. Kosan Bensut 18B Yuni, Katrin, Chaca, Nindy, Matus, Kiky, Yeyen, Mbk okta, Erlin, Risa, Mia, Valen dan Ella terimkasih untuk kebersamaannya selama dikosan, terimkasih untuk segala bantuanya.

18. Terimakasih kepada M.Boby Norkhalis atas bantuannya selama di malang. dan untuk semua pihak yang belum disebutkan namanya, penulis mohon maaf dan terimakasih yang sebesar-besarnya.

Jasa dari semua pihak yang telah membantu dalam penelitian ini, penulis tidak mampu membalas dengan apapun. Semoga amal baik semua pihak mendapati imbalan dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kebaikan skripsi ini. Semoga penulis ini dapat berguna bagi penelitian berikutnya, amin.

Wassalamu’alaikum warohmatullahi warabarakatuh

Malang, 08 April 2017

Penyusun

(7)

vii

RINGKASAN

STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK SEFTRIAKSON PADA PASIEN DIARE

(Penelitian di Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo)

Diare adalah suatu kondisi dimana seseorang buang air besar dengan konsistensi lembek atau cair, bahkan dapat berupa air saja dan frekuensinya lebih sering (biasanya tiga kali atau lebih ) dalam satu hari. Diare terjadi karena adanya Infeksi (bakteri, protozoa, virus, dan parasit) alergi, malabsorpsi, keracunan, obat dan defisiensi imun adalah kategori besar penyebab diare. Pada balita, penyebab diare terbanyak adalah infeksi virus terutama Rotavirus. Sebagian besar dari diare akut disebabkan oleh infeksi. Banyak dampak yang dapat terjadi karena infeksi saluran cerna antara lain: pengeluaran toksin yang dapat menimbulkan gangguan sekresi dan reabsorpsi cairan dan elektrolit dengan akibat dehidrasi, gangguan keseimbangan elektrolit dan gangguan keseimbangan asam basa.

Mekanisme dasar penyebab timbulnya diare adalah gangguan osmotik (makanan yang tidak dapat diserap akan menyebabkan tekanan osmotik dalam rongga usus meningkat sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit kedalam rongga usus, isi rongga usus berlebihan sehingga timbul diare). Selain itu menimbulkan gangguan sekresi akibat toksin didinding usus, sehingga sekresi air dan elektrolit meningkat kemudian menjadi diare.

Antibiotika Seftrikson sangat baik digunakan dalam terapi infeksi yang

disebakan Citrobacter, E. Coli, Neisseria, proteus, morganella, serratia,dan

shigella. yang telah resisten terhadap sefalospori generasi pertama dan generasi kedua. Dan Mekanisme kerja seftriakson sebagai antimikroba adalah dengan menghambat sintesa dinding sel mikroba, yang dihambat ialah enzim transpeptidase tahap ketiga dalam rangkaian reaksi pembentukan dinding sel. Seftriakson dieksresikan terutama melalui ginjal 33-67% dan sisanya dimetabolisme di hati dan dikeluarkan bersama feses (Revainal dkk, 2013). Seftriakson diberikan secara intravena dengan dosis 1-2 g sehari setiap 12-24 jam selama 3-5 hari (More et al, 2013).

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pola penggunaan seftriakson pada pasien diare di RSUD Sidoarjo dan mengkaji hubungan terapi seftriakson terkait dosis, rute, pemberian, interval pemberian yang terkait dengan data laboratorium dan data klinis di RSUD Sidoarjo.

Penelitian ini merupakan penelitian Observational karena peneliti tidak memberikan perlakuan pada Pasien. Rancangan penelitian ini secara Deskriptif dan pengumpulan data dilakukan secara retrospektif (Penelitian yang dilakukan dengan meninjau kebelakang) dengan metode consecutive sampling. penelitian ini dimaksudkan untuk mendiskripsikan tentang penggunaan antibiotika Seftriakson pada pasien penderita Diare di Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo Periode 1 Januari 2015 – 31 Desember 2015.

(8)

viii

Berdasarkan Hasil Penelitian didapatkan 30 Data RMK sebagai populasi dan data yang memenuhi kriteria Inklusi sebanyak 28 Pasien. Antibiotik yang digunakan adalah tunggal 21 pasien (65%), dan kombinasi 8 Pasien (25%). Penggunaan Antibiotik tunggal yang paling banyak yaitu pada dosis (2x1g), IV sebanyak 7 pasien dengan Presentase (33%). dan Penggunaan Seftriakson kombinasi dengan antibiotik lain yang paling banyak yaitu Seftriakson (2x1g), IV dengan Metronidazole (3x500mg), PO sebanyak 4 pasien dengan presentase (50%).

(9)

ix

ABSTRAK

STUDI PENGGUNAAN ANTIBOTIK SEFTRIAKSON PADA PASIEN DIARE

(Penelitian di Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo)

Esti Listiani Ayuningtyas 1).,Hidajah Rachmawati1) dan Didik Hasmono,2)

1) Program Studi Farmasi, Universitas Muhammadyah Malang 2) Fakultas Farmasi, Universitas Airlangga

Latar Belakang : Diare adalah suatu kondisi dimana seseorang buang air besar dengan konsistensi lembek atau cair, bahkan dapat berupa air saja dan frekuensinya lebih sering biasanya tiga kali atau lebih dalam satu hari. Diare terjadi karena adanya Infeksi (bakteri, protozoa, virus, dan parasit) alergi, malabsorpsi, keracunan, obat dan defisiensi imun. Mekanisme dasar penyebab timbulnya diare adalah gangguan osmotik, gangguan metabolik, gangguan gizi, gangguan imunodefisiensi. Antibiotika Seftrikson sangat baik digunakan dalam terapi infeksi yang disebakan Citrobacter, E. Coli, Neisseria, proteus, morganella, serratia,dan shigella. Dan Mekanisme kerja seftriakson sebagai antimikroba adalah dengan menghambat sintesa dinding sel mikroba.

Tujuan : untuk mengetahui pola penggunaan seftriakson pada pasien diare di RSUD Sidoarjo dan mengkaji hubungan terapi seftriakson terkait dosis, rute, pemberian, interval pemberian yang terkait dengan data laboratorium dan data klinis di RSUD Sidoarjo.

Metode : Penelitian ini bersifat deskriptif dengan metode retrospekif pada pasien diare periode 1 Januari 2015 – 31 Desember 2015.

Hasil dan Kesimpulan : Penggunaan Antibiotik tunggal yang paling banyak yaitu pada dosis (2x1g), IV sebanyak 7 pasien dengan Presentase (33%). dan Penggunaan Seftriakson kombinasi dengan antibiotik lain yang paling banyak yaitu Seftriakson (2x1g), IV dengan Metronidazole (3x500mg), PO (50%).

(10)

x

ABSTRACT

A STUDY ON THE USE OF CEFTRIAXONE ON DIARRHEA PATIENTS (A Study in Sidoarjo Public Hospital)

Esti Listiani Ayuningtyas 1).,Hidajah Rachmawati1) dan Didik Hasmono,2)

1)

Pharmacy Department, University of Muhammadiyah Malang

2) Faculty of Pharmacy , Airlangga University

Background: Diarrhea is a condition in which an individual discharges his/her stools in a soft and/or liquid form. Moreover, an individual suffering from diarrhea can have a very high frequency of defecation that can be more than three times a day. Diarrhea can occur due to several causes such as infections (bacteria, protozoa, viruses, and parasites), allergies, malabsorption, poisoning, drugs and immune deficiency. The basic mechanism causing diarrhea is osmotic disorders, metabolic disorders, nutritional disorders, immunodeficiency disorders. Using ceftriaxone is an excellently good treatment for infectious therapy caused by

Citrobacter, E. Coli, Neisseria, proteus, morganella, serratia, and shigella.

Ceftriaxone works as an antimicrobial by inhibiting the synthesis of microbial cell walls.

Objective: The purpose of this study is to discover the usage of ceftriaxone on diarrhea patients in Sidoarjo Public Hospital and to investigate ceftriaxone therapy related to dosage, route, administration, administration interval related to laboratory data and clinical data in Sidoarjo Public Hospital.

Method : This study was reported descriptively employing retrospective method on diarrhea patients from 1 January 2015 to 31 December 2015.

Result and conclusion : The use of single antibiotic was mostly in the dosage of (2x1g), IV with 7 patients (33%), and the use of ceftriaxone combination with another antibiotic was mostly on ceftriaxone (2x1g), IV with Metronidazole (3x500mg), PO (50%)

(11)

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ... i

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

LEMBAR PENGUJIAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

RINGKASAN ... vii

ABSTRAK ... ix

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

DAFTAR SINGKATAN ... xviii

BAB I PENDAHULUAN ... 1 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Rumusan Masalah ... 5 1.3 Tujuan Penelitian ... 5 1.3.1 Tujuan Umum ... 5 1.3.2 Tujuan Khusus ... 5 1.4 Manfaat Penelitian ... 5 1.4.1 Bagi peneliti ... 5

1.4.2 Bagi Rumah Sakit ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6

2.1 Diare ... 6 2.1.1 Definisi Diare ... 6 2.1.2 Epidemiologi Diare ... 6 2.1.3 Etiologi Diare ... 8 2.1.4 Patofisiologi Diare ... 11 2.1.5 Klasifikasi Diare... 13

(12)

xii

2.1.6 Manifestasi Klinis Diare ... 14

2.1.7 Data Klinis dan data Laboratorium Diare ... 17

2.1.8 Penatalaksanaan Diare ... 17

2.1.9 Terapi Nonfarmakologi Diare ... 19

2.1.10 Terapi Farmakologi Diare ... 19

2.2 Tinjauan Tentang Antibiotik ... 22

2.2.1 Definisi Antibiotik ... 22

2.2.2 Klasifikasi Antibiotik ... 22

2.2.3 Definisi Antibiotik Ampisilin ... 23

2.2.4 Mekanisme kerja Antibiotik Ampisilin ... 23

2.2.5 Definisi Antibiotik Golongan Sefalosporin ... 23

2.2.5.1 Mekanisme kerja Sefalosporin ... 24

2.2.6 Sefalosporin Generasi Pertama ... 24

2.2.7 Sefalosporin Generasi Kedua ... 25

2.2.8 Sefaloporin Generasi Ketiga ... 25

2.2.9 Sefalosporin Generasi Keempat ... 26

2.3Tinjauan Tentang Antibiotik Seftriakson ... 26

2.3.1 Definisi Seftriakson ... 26

2.3.2 Mekanisme Kerja Seftriakson ... 27

2.3.3 Mekanisme Resistensi Seftriakson ... 27

2.3.4 Farmakodinamik Seftriakson ... 27

2.3.5 Farmakokinetik Seftriakson ... 27

2.3.6 Interaksi Seftriakson... 28

2.3.7 Kontraindikasi Sefrtiakson ... 29

2.3.8 Efek Samping Seftriakson ... ... 29

2.3.9 Terapi Seftriakson pada Diare dengan Infeksi ... 29

2.3.10 Sediaan Seftriakson yang Beredar di Indonesia ... 31

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL ... 32

3.1 Kerangka Konseptual ... 32

(13)

xiii

BAB IV METODE PENELITIAN ... 34

4.1 Rancangan Penelitian ... 34

4.2 Populasi dan Sampel ... 34

4.2.1 Populasi ... 34 4.2.2 Sampel ... 34 4.2.3 Kriteria Inklusi ... 34 4.2.4 Kriteria Ekslusi ... 34 4.3 Bahan Penelitian ... 35 4.4 Instrumen Penelitian ... 35

4.5 Tempat dan Waktu Penelitian ... 35

4.6 Definisi Operasional ... 35

4.7 Metode Pengumpulan Data ... 36

4.8 Analisis Data ... 36

BAB V HASIL PENELITIAN ... 37

5.1 Data Demografi pasien ... 38

5.1.1 Jenis Kelamin... 38

5.1.2 Usia ... 38

5.1.3 Status Pasien ... 38

5.2 Komplikasi lainnya pada pasien Diare ... 39

5.3 Gejala-gejala Klinis Pasien Diare ... 39

5.4 Pola Penggunaan Antibiotik pada pasien Diare ... 40

5.5 Pola Terapi Antibiotik tunggal pada pasien Diare ... 41

5.6 Pola terapi Antibiotik kombinasi ... 41

5.7 Penggantian Terapi AB Seftriakson dengan AB lain ... 42

5.8 Lama terapi Antibiotik Seftriakson pada pasien Diare ... 42

5.9 Pola terapi lain pada pasien diare selain Seftriakson ... 44

5.10 Lama Masuk Rumah Sakit (MRS) ... 44

5.11 Kondisi Keluar Rumah Sakit (KRS) ... 44

5.12 Status Pasien Keluar Rumah Sakit (KRS) ... 45

(14)

xiv

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ... 56

7.1 Kesimpulan ... 56

7.2 Saran ... 56

DAFTAR PUSTAKA ... 57

(15)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

II.1 Gejala dan atau penyebab Diare akut dan kronis ... 9

II.2 Klasifikasi Diare Berdasarkan tabel Derajat Dehidrasi ... 14

II.3 Komposisi ORS Hipotonik yang direkomensaikan oleh WHO ... 20

II.4 Kebutuhan Oralit Per kelompok umur ... 20

II.5 Klasifikasi Antibiotik Berdasarkan Mekanisme Kerja ... 22

II.6 Aktivitas Antimikroba dari Sefalosporin Generasi Ketiga ... 25

II.7 Parameter farmakokinetik seftriakson ... 28

II.8 Sediaan Seftriakson yang Beredar di Indonesia ... 30

II.9 Sediaan Seftriakson yang beredar di Indonesia ... 31

V.1 Jenis Kelamin Pada pasien Diare ... 38

V.2 Usia Pada Pasien Diare ... 38

V.3 Status Pasien Diare ... 39

V.4 Komplikasi Diare ... 39

V.5 Gejala-gejala Klinis Diare ... 40

V.6 Pola Terapi Antibiotik ... 40

V.7 Pola Penggunaan Terapi Antibiotik Tunggal ... 41

V.8 Pola penggunaan Terapi Antibiotik Kombinasi ... 41

V.9 Pola Pergantian Antibiotik Seftriakson dengan Antibiotik lain ... 42

V.10 Lama Terapi Antibiotik Seftriakson pada pasien Diare ... 42

V.11 Pola Terapi lain pada pasien diare selain Seftriakson ... 43

V.12 Lama Masuk Rumah Sakit (MRS) ... 44

V.13 Kondisi Keluar Rumah Sakit (KRS) ... 44

(16)

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Mekanisme Diare ... 6

2.2 Diare yang disebabkan oleh Bakteri atau Parasit ... 9

2.3 Struktur Sefalosporin ... 24

(17)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Daftar Riwayat Hidup ... 62

2. Surat Pernyataan... 63

3. Daftar Nilai Normal Data Klinik dan Data Laboratorium ... 65

4. Tabel Data Induk ... 66

(18)

xviii

DAFTAR SINGKATAN

ASI : Air Susu Ibu AB : Antibiotik CH : Chlorida

CFR : Case Fatality Rate

CSDR : Cause Specific Death Rate

Depkes : Departemen Kesehatan

EAEC : Enteroadherent Escherichia Coli

EaggEC : Enteroaggregative Escherichia Coli

EHEC : Enterohemoragic Escherichia Coli

EPEC : Enteropathogenic Escherichia Coli

ETEC : Enterotoxigenic Escherichia Coli

GI : Gastro Intestinal

Hb : Hemoglobin IR : Indeks Rata-rata IM : Intra Muscular

ISO : Informasi Sediaan Obat

IV : Intra Vena

K : Kalium Kg : Kilogram

KLB : Kejadian Luar Biasa LED : Laju Endap Darah

LT : Labile Toxin

Na : Natrium

Menkes : Menteri Kesehatan Mg : Miligram

(19)

xix

OAINS : Obat Anti Inflamasi Non Steroid ORS : Oral Rehydration Salt

ORT : Oral Rehydration Therapy

PBP : Penisilin Binding Protein

pH : Potensi Hidro RR : Respiratory Rate

RMK : Rekam Medik Kesehatan

ST : Stabile Toxin

TD : Tekanan Darah WBC : White Blood Cell

(20)

57

DAFTAR PUSTAKA

Alaniz., C., and Regal, R. E., 2009. Spontaneus Bacterial Perionitis A Review of Traatment Options. Vol. 34 No.4

Amin, Z., Lukman, 2015. Tatalaksana Diare Akut. Jakarta: Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/ RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo.

Ayu A., Wijaya, 2010. Evaluasi Penggunaan antibiotika untuk penyakit diare pada pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten

Karang Anyar tahun 2009.Solo. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Betty, Gahart, Adrienne R., Nazanero, 2016. Intrvenous Medication: A Handbook For Nourses and Health Proffesionals. Amerika Elsevier Health Sciences.

Bruton, L., Chabner, B., and Knollman, B., 2008. Goodman & Glillman’s The

Pharmacological basic of Theraupetic. Edisi ke-11, New York :

McGraw-Hill,pp. 692-700.

Berard, A., Febiano, S., Ema, F., and Sylvie P., 2011. Urinary Tract Infection During Pregenancy. www.intechopen.com, Diakses tanggal 5 Februari 2015.

Departemen Kesehatan RI, 2014. Lima Langkah Tuntaskan Diare. Direktorat Jendral Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Jakarta.

Dr. Agus Djamhuri, 1990. Sinopsis Farmakologi Dengan terapan Khusus di Klinik dan Perawatan.Jakarta : Hipokrates Penerbitan, pp.101.

Fact and Comparisons, D. S, 2003. A to Z Drug Fact. Editor Tatro, D. S., Larry, R. B., Joseph, T. C., Jennifer, C. L., Julio, R. L., Kristina, F., Stephanie, G. M., and Marlyn, N.P.

(21)

58

Farthing, M., Salam, M., Lindberg, G., Dite, P., Khalif, i.,Salazar-Lindo, Goh, K., Thomsom, Khan ,A,G., Krabshuis,J., Lemair, A., 2012. Acute Diarrhea In Adults and Children: a Global Prespectif.

http://www.Wordgastroenterology.org/probiotics-prebotics.html. (Diakses tanggal 25 April 2016). Volume:24.

Fatmawati, Ni Nengah Dwi, Cucunawangsih, 2009. Konsep Terapi Antibiotik Dalam Optimasi Terapi Penyakit Infeksi. Jakarta: Medicinus, Vol.2 No.2 PP:26-33.

Fety Adianastri, 2012. Etiologi dan Gambaran Klinis Diare Akut. Semarang.

Hauser,A.R., 2012. Antibiotic Basics for Clinicians The ABCs of Choosing The Right Antibacterial Agent, 2nd edition. Lippocott Williams and Wilkins, pp: 30-37.

Hema M., Junita, 2014. Acute Diarrhea with mild to moderate Dehidration e-c viral Infection. Palembang:Volume 1,pp.47-52

ISO, 2013. Informasi Spesialite Obat Indonesia. Vol. 48, Jakarta: PT ISFI Penerbitan, pp.141-165.

Kadaruddin, Dian S., Arsyad, Rismayanti. 2014. Related Factor with Diarrhea Incidence on Infant in Region Pallangga Health Center Gowa Distric.

Makassar: Bagian Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin.

Karsinah, Lucky H.M., Suharto, Mardiastuti H.W., 1994. MIKROBIOLOGI

KEDOKTERAN. Jakarta: Penerbit Binarupa Aksara. Volume 21,hal

155-199.

Kania, N., 2007. PENATALAKSANAAN DEMAM PADA ANAK. Bandung : Vol 3 , pp 3-4.

Kaulaouzidis, A., Bhat, S., Saeed, A. A., 2009. Spontaneus Bacterial Perionitis.

Word Jurnal of Gastroenterology. Vol 15, pp 1042-1049.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2011. Situasi Diare di Indonesia. Jakarta 12950. Volume 2,pp:1.

Mansjoer, Suprohaita A., Wardhani I., Setiowulan, W., 2009. Kapita Selecta Kedokteran. Jakarta: Penerbit Aesculapius. Edisi ketiga Jilid kedua.

(22)

59

Medicinus, 2009. Diare Akut. Jakarta:Volume.22,No.3.

Meityn D., Kasaluhe, Ricky C., Sondakh, Nancy S.H., Malonda. 2015. Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Kejadian Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Tahuna Timur Kabupaten Kepulauan Sangihe.

Manado.

Yusinta, M.C., 2014. FAKTO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN

DEHIDRASI DIARE PADA BALITA. Surabaya: Departemen

Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga. Michael J.Neal, 2006. Medical Pharmacology at a Galance. Ciracas, Jakarta: pp

82. Penerbit Erlangga.

Moore., C.,Thiel., D, 2013. Pathofisiology, diagnosis, and management. Word J Hepatol. Volume :5, pp: 251-263.

Nicky A., Cullum, Molly Courtenay. 2011. BNF 61. London: Pharmaceutical Press is tehe publishing division of teh royal pharmaceutical society 1 Lambeth hingt street.

Nurfadhila Melina, Anita Camelia.2014. The Association of Environmental Sanitation and Mother Personal Hygienie And The Incidence of Diarrhea on Children Under Five Years Old in the Working Area Of 23Ilir Health Centre Palembang City 2014. Palembang.

Permatasari P Devina, 2012. Perbedaan Durasi Penyembuhan Diare Dehidrasi Ringan-Sedang Balita yang diberikan Asi-Seng. Diponegoro. Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.

Petri, W.A., Brunton, L., Chanber, B dan Knollman, B., 2006. Goodman &

Gillmans’s The Pharmacological basic of Therapeutic. New York:

McGraw-Hill. Edisi ke-11, Chapter 43-45.

RI Direktorat Jendral Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan 2011. Kementerian Kesehatan R,. 2011. Pengendalian diare di Indonesia, Morbiditas dan Mortalitas Balita di Indonesia tahun 2000-2007, vaksin Rotavirus untuk pencegahan diare. Jakarta.

Revinal, Muslim Suardi, Oviadita P Siska, 2013. Tinjauan Akumulasi Seftriakson dari Data Urin Menggunakan Elektroforesis Kapiler pada

(23)

60

Riskesda (Reset Kesehatan Dasar), 2013. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Jakarta: Departemen Kesehatan, Republik Indonesia

Soeparman, Waspadji Sarwono.1990. ILMU PENYAKIT DALAM. Jakarata: Penerbitan Balai Penerbit FKUI.

Sri Agung Fitri Kusuma, 2010. Escherichia coli. Bandung.

Subijanto MS, Reza Ranuh, Liek Djupri, Pitono Soeparto, 2010. Managemen Diare Pada Bayi dan Anak. Surabaya: Divisi Gastroenterologi Lab.Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Unair/Rumah Sakit Umum Dr.Soetomo Surabaya.

Soekardjo, S. B., Hardjono, S., Siswandono, Soekarjo dan Sondakh, R., 2008.

Hubungan Struktur Aktvitas Obat Anntibiotik. Surabaya: Airlangga University press, Edisi ke-2.hal. 110-153.

Soekardjo, S. B., dan Siswandono, 2008. Kimia Medisinal. Surabaya: Airlangga University Press, Edisi ke-2. Hal. 127-136.

Suharyono, 1991. Diare Akut Klinik dan dan Laboratorik. Jakarta: Penerbitan PT.Rineka Cipta. Hal.1.

Sukandar, E. Y., Retnosari, A., Joseph , I. S., I Ketut, A., Adji, P. S., dan Kusnandar, 2008. ISO Farmakoterapi. Cetakan pertama jakarta: PT. ISFI Penerbitan.

Sweetman, Sean C., 2009. Martindale The Complete Drug Reference 36 Edition London: Pharmacetiucal Press,pp.237-238.

Tjay, H.T., Rahardja, K., 2007. Obat-obat Penting. Jakarta: Penerbit Elex Media Kumpotindo. Edisi IV.

Walker, R., dan Whittlesea, C. 2012. Clinical Pharmacy and Therapeutics. Edisi ke-5. China: Elsevier,pp: 238-254.

Wecker, L., Crespo, L.M., Dunaway, G., Faingold, C., Watts, S., 2010. Bacterial Cell Wall Synthesis Inhibitors, Brody’s Human Pharmacology: Molecular to Clinical Ed. 5th. Philadelphia: Mosby Inc., pp.528-542. Widoyono, 2011. Penyakit Tropis: Epidemiologi, Penularan, Pencegahan, &

(24)

61

Wiffen Philip, Marc Mitchell, Melanie Snelling, Nicola Stoner, 2014. Farmasi Klinis OXFORD. Jakarta. Pp.330-331.Penerbitan Buku Kedokteran EGC. Zein Umar, Khalid H., Segala, Josia Ginting, 2004. Diare akut Infeksius Pada

Dewasa. Fakultas Kedokteran Divisi Penyakit Tropik dan Infeksi Bagian Ilmu Penyakit Dalam Universitas Sumatera Utara.

Referensi

Dokumen terkait

Berikut ini adalah contoh kalimat efektif berdasarkan ciri kesepadanan yang ditemukan padaposter yang dipasang di Kota Bandar Lampung periode Juni s.d. Kalimat pada

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengidentifikasi penggunaan obat tradisional, faktor yang mempengaruhi penggunaan obat pada pasien hipertensi, dan

callina memberikan pengaruh yang berbeda nyata pada daya putus, total mikroba dan organoleptik (tekstur, rasa, aroma dan warna), tetapi tidak berbeda nyata terhadap

Aktivitas Imunostimulan dan Profil KLT Ekstrak Etanol Herba Patikan Cina ( Euphorbia thymifolia. L) Pada Fagositosis Makrofag Mencit Jantan Terinfeksi

Odd Parity bit adalah bit tambahan yang diberikan untuk membuat jumlah bit ‘1’ pada.. urutan data yang disertainya menjadi ganjil, sedangkan Even Parity Bit adalah

Secara umum studi pendahuluan bertujuan untuk mempelajari dan menganalisis status gizi dan kesehatan, prevalensi anemia, kebugaran fisik serta karakteristik sosial

Dengan ini saya menyatakan bahwa disertasi yang berjudul: “Pengembangan Pemutuan Buah Manggis untuk Ekspor Secara Non Destruktif Dengan Jaringan Syaraf Tiruan” adalah benar

[r]