TUGAS AKHIR
SISTEM ADMINISTRASI PPh PASAL 21 PADA
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS
SUMATERA UTARA
SEFTIN SYAHPUTRA 102102030
PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N
2013
Assalamualaikum Wr. Wb.
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah
memberikan taufiq dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan Tugas Akhir ini tepat waktu dan sesuai dengan yang direncanakan.
Shalawat dan salam penulis ucapkan bagi junjungan Nabi Muhammad Saw., yang
telah membawa risalah-Nya untuk menuntun umat manusia ke jalan yang benar.
Semoga kita semua memperoleh syafa’atnya di akhirat kelak.
Tugas Akhir ini dibuat oleh penulis dengan tujuan untuk melengkapi salah
satu syarat guna menyelesaikan pendidikan pada program Diploma III Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Dalam rangka memenuhi tujuan tersebut,
maka penulis menyusun Tugas Akhir ini dengan judul: “Sistem Administrasi PPh Pasal 21 pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.”
Selama proses penulisan Tugas Akhir ini penulis menerima banyak
bantuan baik moril maupun materil dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini
penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ayahanda
Syaiful Amri Simanjuntak dan Ibunda tercinta Emi Yanti BB yang telah
memberikan dukungan dan semangat yang tak terhingga kepada penulis dalam
menghadapi masa-masa sulit dalam penulisan Tugas Akhir ini.
Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa Tugas Akhir ini dapat
secara langsung maupun tidak langsung. Maka dalam kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac, Ak, selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Drs. Rustam, M.Si, Ak, selaku Ketua Program Studi Diploma III
Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara juga sekaligus
Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktunya untuk
memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan
Tugas Akhir ini.
3. Bapak Ahmad Faizul, SE, M.Si, yang telah memberikan keterangan dan
data yang dibutuhkan penulis dalam penulisan Tugas Akhir ini.
4. Sahabat-sahabat yang selalu ada dalam suka maupun duka, terutama
Andrianto, Dini, Ozie, Fajar, Heri, Randa, Akbar, Iwang, Reza, Yati, Riki,
Nining, Amie, Rezki, dan yang tidak bisa disebutkan satu persatu, semoga
perjumpaan kita di bangku kuliah ini akan dapat terjalin sampai
selamanya.
5. Sahabat saya di grup magang, Ahmad Sofyan Harahap, Fathia Nadhirah
Nst, Arifatul Khair, dan Elsya Triana, semoga persahabatan kita yang
terjalin melalui program magang ini dapat berlangsung hingga akhir studi
dan seterusnya.
Penulis yakin, bahwa berbagai kelemahan dan keterbatasan dapat terjadi di
dalam penulisan Tugas Akhir ini, oleh karenanya kritik yang sehat dan
membangun, serta saran dan masukan yang konstruktif sangat penulis harapkan
Medan, 02 Juni 2013
Penulis,
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 3
C. Tujuan dan Manfaat penelitian ... 3
1. Tujuan Penelitian ... 3
2. Manfaat Penelitian ... 4
D. Metode Penelitian ... 4
E. Jadwal Survei dan Sistematika Penulisan ... 5
1. Jadwal Survei ... 5
2. Sistematika Penulisan ... 5
BAB II PROFIL FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ... 8
A. Sejarah Ringkas Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara ... 8
B. Jaringan Kegiatan Instansi ... 11
C. Struktur Organisasi dan Personalia ... 12
BAB III SISTEM ADMINISTRASI PPh PASAL 21 PADA FAKULTAS
EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ... 24
A. Pengertian Sistem dan Administrasi ... 24
1. Pengertian Sistem ... 24
2. Pengertian Administrasi ... 25
B. Pengertian Pajak, Fungsi Pajak, dan Asas Pemungutan Pajak ... 26
1. Pengertian Pajak ... 26
2. Fungsi Pajak ... 26
3. Asas Pemungutan Pajak ... 27
C. Pengelompokan Pajak ... 28
D. Sistem Pemungutan Pajak ... 29
E. Pajak Penghasilan, Subjek Pajak, dan Wajib Pajak ... 30
1. Pajak Penghasilan ... 30
2. Subjek Pajak ... 30
3. Wajib Pajak ... 33
F. Pajak Penghasilan, Objek, dan Tarif Pajak Penghasilan pasal 21 ... 34
1. Pajak Penghasilan Pasal 21 ... 34
3. Tarif Pajak penghasilan Pasal 21 ... 36
G. Pengertian-pengertian yang Berhubungan dengan Sistem Administrasi PPh Pasal 21 ... 40
H. Dasar Hukum PPh Pasal 21 ... 42
I. Hasil Evaluasi ... 43
1. Penentuan Pajak penghasilan ... 43
2. Sistem Administrasi PPh Pasal 21 ... 44
BAB IV PENUTUP ... 45
A. Kesimpulan ... 45
B. Saran ... 46
DAFTAR PUSTAKA ... 47
1.1 Jadwal Survei Tugas Akhir ... 5
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Halaman
2.1 Struktur Organisasi Fakultas Ekonomi Universitas
Sumatera Utara ... 13
A. Latar Belakang
Dewasa ini kegiatan administrasi menempati hampir semua sektor dalam
suatu organisasi instansi yang bertujuan menunjang kelengkapan informasi dalam
hal pengambilan keputusan. Untuk berkembang, tumbuh dan bergerak instansi
membutuhkan administrasi yang baik. Administrasi adalah sesuatu yang terdapat
di dalam organisasi modern yang memberikan manfaat bagi organisasi tersebut.
Menurut Waluyo (2008:23) pajak adalah kontribusi wajib kepada negara
yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan
undang-undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan
digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat dan
apabila ada bagian dari masyarakat yang tidak melunasinya maka dikenakan
sanksi oleh negara. Untuk menunjang kebijaksanaan keuangan tersebut,
dilaksanakan pembangunan perangkat fiskal, yaitu perpajakan. Pajak sangat
dibutuhkan dalam membiayai pembangunan, yaitu dalam penyusunan Anggaran
Pendapatan Belanja Negara (APBN) maupun Anggaran Pendapatan Belanja
Daerah (APBD).
Pajak penghasilan pasal 21 merupakan salah satu pajak langsung yang
2
dalam negeri sehubungan dengan pekerjaan, jasa, dan kegiatan yang dilakukan
dalam tahun pajak. Dari berbagai jenis pajak penghasilan yang ada, pajak
penghasilan (PPh) pasal 21 merupakan salah satu pajak yang memberikan
masukan sangat besar bagi negara. Kebijakan pemerintah dalam mengatur pajak
penghasilan (PPh) pasal 21 antara lain dengan dikeluarkannya Undang-Undang
Nomor 7 tahun 1983 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor
10 tahun 1994, kemudian diubah kembali dalam Undang-Undang Nomor 17 tahun
2000 dan terakhir diubah dalam Undang-Undang Nomor 36 tahun 2008. Dasar
hukum pengenaan pajak penghasilan pasal 21 adalah dengan dikeluarkannya
Keputusan Direktorat Jenderal Pajak No.545/PJ/2000 sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Jenderal Pajak No.15/PJ/2006 tentang pelaksanaan,
pemotongan, penyetoran, dan pelaporan pajak penghasilan pasal 21 sehubungan
dengan pekerjaan, jasa, dan kegiatan orang pribadi.
Sistem administrasi pajak memiliki peran yang sangat besar bagi Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara untuk menganalisa dan mengevaluasi
mengenai kebijakan yang diterapkan dalam penetapan PPh pasal 21 dan juga
mengenai kesesuaian dan kepatuhan terhadap penetapan PPh pasal 21 Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
Adapun alasan yang mendorong penulis memilih judul ini adalah penulis
ingin mengetahui dan membandingkan antara teori yang penulis dapatkan selama
belajar di Fakultas Ekonomi dengan praktek yang sebenarnya. Dengan demikian
akan menambah pengetahuan dan wawasan berfikir bagi penulis, yang nantinya
akan bermanfaat bagi penulis setelah menyelesaikan pendidikan di Fakultas
Ekonomi Program Diploma III Akuntansi Universitas Sumatera Utara.
Berdasarkan uraian tersebut di atas, penulis tertarik untuk mengangkat
masalah tersebut dengan judul “Sistem Administrasi PPh Pasal 21 pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam penjelasan latar belakang masalah, maka
penulis mencoba merumuskan masalah “apakah sistem administrasi Pajak
Penghasilan (PPh) Pasal 21 pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara,
telah sesuai dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Pajak
Penghasilan yang berlaku di Indonesia? ”.
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian
Dalam mengadakan suatu penelitian tentu ada tujuan yang ingin dicapai.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah sistem
administrasi Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 pada Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara, telah sesuai dengan Undang-Undang Nomor
4
2. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian yang dilakukan peneliti adalah:
a. Bagi Penulis
Menambah pengetahuan peneliti tentang sistem administrasi PPh
Pasal 21 Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
b. Bagi Fakultas Ekonomi Sumatera Utara
Merupakan tambahan informasi dan pengetahuan bagi mahasiswa
yang akan menyusun tugas akhir yang ada kaitannya dengan
penelitian ini.
c. Bagi penelitian selanjutnya
Membantu rekan-rekan mahasiswa dalam penulisan tugas akhir dan
sebagai bahan perbandingan dalam penulisan dan penelitian di
masa akan datang.
D. Metode Penelitian
Dalam memperoleh data sehubungan dengan penulisan tugas akhir ini,
penulis menggunakan metode penelitian sebagai berikut:
1. Data Primer
Data yang dikumpulkan khusus untuk penelitian yang diperoleh dari
Fakultas Ekonomi yang behubungan dengan objek penelitian.
2. Data Sekunder
Data yang diperoleh penulis dengan membaca buku di perpustakaan yang
hasilnya membantu mengelola data yang telah dikumpulkan di lapangan.
Data sekunder berbentuk buku, literatur, brosur, laporan catatan.
E. Jadwal Survei dan Sistematika Penulisan 1. Jadwal Survei
Dalam penulisan tugas akhir ini penulis membuat jadwal kegiatan yang
digunakan untuk menyusun waktu yang diperlukan agar penyelesaian
tugas akhir ini dapat berjalan dengan teratur dan selesai dengan tepat
waktu. Jadwal survei, penulisan, sampai dengan tugas akhir ini selesai
mulai pada tanggal 24 Mei 2013 dan berakhir pada tanggal 25 Juni 2013.
Survei dilakukan pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang
beralamat di Jalan Prof. T. M. Hanafiah USU Medan untuk memperoleh
data dan informasi yang berkenaan PPh pasal 21.
Tabel 1.1
Jadwal Survei Tugas Akhir
No Kegiatan Mei Juni
I II III IV I II III IV 1 Persiapan
2 Pengumpulan Data 3 Penulisan
2. Sistematika Penulisan
Laporan penelitian terdiri dari empat bab, di mana setiap bab saling
berkaitan. Hal ini sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan pembuatan tugas
akhir yang telah ditetapkan bahwa susunan tugas akhir harus praktis dan
sistematis. Oleh karena itu, laporan penelitian tugas akhir ini disusun
6
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini, penulis akan menguraikan mengenai alasan
pemilihan judul, rumusan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian, metode penelitian, dan ditutup dengan jadwal
survei dan sistematika penelitian.
BAB II : PROFIL FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Pada bab ini, penulis akan menguraikan mengenai sejarah
ringkas Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara,
jaringan kegiatan instansi, struktur organisasi dan
personalia, job description, kinerja instansi terkini, dan
rencana kegiatan.
BAB III : SISTEM ADMINISTRASI PPh PASAL 21 PADA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS
SUMATERA UTARA
Pada bab ini, penulis akan meguraikan mengenai
pengertian sistem dan administrasi, pengertian pajak,
fungsi pajak dan asas pemungutan pajak, pengelompokan
pajak, sistem pemungutan pajak, pajak penghasilan, subjek
pajak, dan wajib pajak, pajak penghasilan pasal 21, objek
pajak penghasilan pasal 21, pengertian-pengertian yang
berhubungan dengan sistem administrasi PPh pasal 21,
dasar hukum PPh pasal 21, dan hasil evaluasi.
BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini, berisi kesimpulan yang diperoleh dari bab
topik penelitian setelah dibandingkan setelah
dibandingkan dengan hipotesis dan saran berupa tindakan-
tindakan perbaikan yang mungkin dapat diterapkan pada
fakultas agar permasalahan tidak sampai terjadi atau
8 BAB II
PROFIL FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
A. Sejarah Ringkas Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara mempunyai ciri khas
tersendiri di dalam kelahirannya. Ciri khas itu dapat ditandai dengan sejarah
lahirnya di luar kota Medan atau di luar Provinsi Sumatera Utara. Jelasnya
Fakuftas Ekonomi lahir dan didirikan tahun 1959 di Darussalam (Universitas
Syiah Kuala) Kutaraja (Banda Aceh), dan sebagai Dekan pada waktu itu Dr.
Teuku Iskandar.
Yayasan Universitas Sumatera Utara sendiri pada waktu itu berada di kota
Medan, Namun Fakultas Ekonomi yang berada di Kutaraja (Banda Aceh) tetap
memakai nama di bawah panji Universitas Sumatera Utara. Ini menunjukkan
bahwa pada waktu itu tehnik operasional pendidikan berada di Kutaraja,
sedangkan penyelesaian administrasinya tetap berada di bawah Presiden
Universitas Sumatera Utara (istilah untuk nama pimpinan pada waktu itu).
Berhubung Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang
berkedudukan di Kutaraja (sekarang Banda Aceh) memisahkan diri dari USU dan
bergabung dengan Universitas Syiah Kuala, maka Fakultas Ekonomi Universitas
Sumatera Utara didirikan di Medan dan memperoleh status Negeri
dengan Surat Keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan R.I
No. 64/1961 tentang Penegerian Fakultas Ekonomi yang diselenggarakan oleh
Yayasan Sumatera Utara dan pemasukan ke dalam lingkungan Universitas
Sumatera Utara tanggal 24 Nopember 1961 yang berlaku surat terhitung mulai 01
Oktober 1961.
Sesuai dengan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan R.I. No.
0535/0/1983, tanggal 08 Desember 1983, Keputusan Dirjen Pendidikan Tinggi
No. 131/DIKTI/Kep/1984, dan disusul dengan Surat Keputusan No.
23/DIKTI/Kep/1987, No. 25/DIKTI/Kep/1987 dan No. 26/DIKTI/Kep/1987,
Fakultas Ekonomi USU mengasuh dua jenjang Program Pendidikan, yaitu
Program Pendidikan Strata-1 dan Program Pendidikan D-III.
Program Pendidikan Strata-1 meliputi Departemen Ekonomi
Pembangunan, Departemen Manajemen, dan Departemen Akuntansi. Sedangkan
Program Diploma-III terdiri dari Jurusan Kesekretariatan, Jurusan Keuangan, dan
Jurusan Akuntansi.
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara di Medan mulai menerima
mahasiswa pada bulan agustus 1961.
Visi Fakultas Ekonomi Univeersitas Sumatera Utara
Visi Fakultas Ekonomi Sumatera Utara adalah menjadi salah satu Fakultas
Ekonomi terkemuka yang dikenal unggul dan mampu memenuhi kebutuhan pasar
10
Misi Fakultas Ekonomi Univeersitas Sumatera Utara
Misi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah sebagai
berikut:
1. Menghasilkan lulusan yang mempunyai karakter dan kompetensi dalam
bidang ilmu ekonomi, manajemen, dan akuntansi yang berorientasi pasar.
2. Meningkatkan kualitas proses belajar mengajar dengan pemberdayaan
peningkatan kualifikasi dan kualitas dosen.
3. Mengembangkan dan meningkatkan pelaksanaan dharma penelitian dan
pengabdian sebagai upaya meningkatkan mutu keilmuan dan sumber
pendanaan fakultas dalam status PT. BHMN.
4. Senantiasa berusaha meningkatkan pelayanan kepada mahasiswa selaku
pelanggan (customer) dan stakeholders lainnya.
5. Meningkatkan jaringan dan kerjasama dengan institusi swasta dan
pemerintah serta organisasi profesional dan lembaga lain yang bertaraf
nasional dan internasional.
Tujuan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
Tujuan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah sebagai
berikut:
1. Menghasilkan lulusan yang berkualitas dan mampu bersaing serta
menyesuaikan diri terhadap perkembangan nasional maupun internasional.
2. Menjadi lembaga yang berkemampuan melaksanakan penelitian-penelitian
dan pengabdian pada masyarakat dan responsif terhadap
perkembangan/perubahan.
B. Jaringan Kegiatan Instansi
Fakultas adalah unsur pelaksana akademik yang melaksanakan dan
mengembangkan pendidikan, penelitian, pengabdian/pelayanan masyarakat dan
pembinaan civitas akademika. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
merupakan sebuah instansi yang menghasilkan jasa pendidikan non-profit (tidak
berorientasi pada perolehan laba), seperti perusahaan penghasil jasa pada
umumnya yang bertujuan menghasilkan laba bagi perusahaan.
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara lebih berorientasi pada
pelayanan pendidikan yang bermutu dan berkualitas, melakukan
penelitian-penelitian yang bermanfaat bagi ilmu pengetahuan, serta melakukan kegiatan
sosial berupa pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan Tri Dharma
Perguruan Tinggi yaitu; penyelenggaraan pendidikan, pengadaan penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat.
Dengan demikian, diharapkan lulusan-lulusan dari Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara adalah lulusan yang mempunyai kualitas yang baik
12
C. Struktur Organisasi dan Personalia
Struktur Organisasi diperlukan perusahaan untuk membedakan batas-batas
wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan adanya
hubungan/keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
Demi tercapainya tujuan umum suatu perusahaan diperlukan suatu wadah
untuk mengatur seluruh aktivitas maupun kegiatan perusahaan tersebut.
Pengaturan ini dihubungkan dengan pencapaian tujuan perusahaan yang telah
ditetapkan sebelumnya. Wadah tersebut disusun dalam suatu struktur organisasi
dalam perusahaan.
Melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan pekerjaan
dapat diterapkan, sehingga efisiensi dan efektifitas kerja dapat diwujudkan
melalui kerja sama dengan koordinasi yang baik sehingga tujuan perusahaan dapat
dicapai.
Suatu perusahaan terdiri dari berbagai unit kerja yang dapat dilaksanakan
perseorangan, maupun kelompok kerja yang berfungsi untuk melaksanakan
serangkaian kegiatan tertentu dan mencakup tata hubungan secara vertikal,
melalui saluran tunggal. Struktur rganisasi Fakultas Ekonomi Universitas
Sumatera Utara dapat dilihat di bawah ini,
Bagan Struktur Organisasi Fakultas
_ _ _ _ _ _
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Fakultas Ekonomi USU
Sumber: Buku Pedoman dan Informasi Fakultas Ekonomi USU
Rektor dan
14
1. Pimpinan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
Dekan : Prof. Dr. Azhar maksum, M.Ec, Ac, Ak
Pembantu Dekan I : Fahmi Natigor Nasution, SE, M.Acc, Ak
Pembantu Dekan II : Drs. Arifin Lubis, M.M, Ak
Pembantu Dekan III : Ami Dilham, SE, M.Si
2. Dewan Pertimbangan Fakultas
Ketua : Dr. Murni Daulay, M.Si
Sekretaris : Dr. Muslich Lufti, MBA
Anggota : Prof. Dr. Azhar maksum, M.Ec, Ac, Ak
Fahmi Natigor Nasution, SE, M.Acc, Ak
Drs. Arifin Lubis, M.M, Ak
Prof. Dr. Prihatin Lumbanraja, M.Si
Dr. Syafruddin Ginting S, MAFIS, Ak
Wahyu Aryo Pratomo, SE, M.Ec
Dr. Isfenti Sadalia, ME
Dr. Endang Sulistya Rini, SE, M.Si
Irsad, SE, M.Sos.Sc, PhD
Drs. Firman Syarif, M.Si, Ak
Drs. M. Lian Dalimunthe, M.Ec.Ac
3. Bagian Tata Usaha
Kep. Bag. Tata Usaha : Ridwan Saleh, SH, CN
Kasub. Keuangan : Ahmad Faizul, SE, M.Si
Kasub. Perlengkapan : Sodali, SE
Kasub. Akademik : Dra. Cut Nilawati
Kasub. Kemahasiswaan : Zailina, S.Sos
Kasub. Kepegawaian : Maslam, SE
4. Departemen
a. Ekonomi Pembangunan
Ketua : Wahyu Ario Pratomo, SE, M.Ec
Sekretaris : Drs. Syahrir Hakim Nst, M.Si
b. Manajemen
Ketua : Dr. Isfenti Sadalia, SE, ME
Sekretaris : Dra. Marhayanie, M.Si
c. Akuntansi
Ketua : Dr. Syafruddin Ginting S, MAFIS, Ak
16
5. Program Studi
a. Program Studi S1 Ekonomi Pembangunan
Ketua : Irsad Lubis, SE, M.Soc.Sc, Ph.D
Sekretaris : Paidi Hidayat, SE, M.Si
b. Program Studi S1 Manajemen
Ketua : Dr. Endang Sulistya Rini, M.Si
Sekretaris : Dra. Friska Sipayung, M.Si
c. Program Studi S1 Akuntansi
Ketua : Drs. Firman Syarif, M.Si, Ak
Sekretaris : Dra. Mutia Ismail, MM, Ak
d. Program Studi DIII Keuangan
Ketua : Dr. Yeni Absah, SE, M.Si
Sekretaris : Syafrizal Helmi, SE, M.Si
e. Program DIII Akuntansi
Ketua : Drs. Rustam, M.Si, Ak
Sekretaris : Drs. Chairul Nazwar, M.Si, Ak
f. Program DIII Kesekretariatan
Ketua : Dr. Beby Karina F. Sembiring, SE, MM
Sekretaris : Magdalena LL Sibarani, SE, M.Si
g. Program Pendidikan Profesi Akuntansi
Ketua : Narumondang B. Siregar, MM, Ak
Sekretaris : Drs. Abikusno Dharsuky, MM, Ak
D. JOB DESCRIPTION
Berikut ini adalah uraian tugas dari setiap unit pada bagian Tata Usaha
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang terdiri dari:
1. Bagian Tata Usaha
a) Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Bagian
dan mempersiapkan penyusunan RKAT Fakultas.
b) Menghimpun dan menelaah peraturan perundang-undangan di
bidang ketatausahaan akademik, administrasi umum dan keuangan,
kemahasiswaan dan alumni, kepegawaian, dan perlengkapan.
c) Mengumpulkan dan mengolah data ketatausahaan di bidang
akademik, administrasi umum dan keuangan, kemahasiswaan dan
alumni, kepegawaian, dan perlengkapan.
d) Melaksanakan urusan persuratan, kerumahtanggaan, perlengkapan,
kepegawaian, keuangan, dan kearsipan.
e) Melaksanakan urusan rapat dinas dan upacara resmi di lingkungan
fakultas.
f) Melaksanakan administrasi pendidikan, penelitian, dan pengabdian/
pelayanan kepada masyarakat.
g) Melaksanakan urusan kemahasiswaan dan hubungan alumni
fakultas.
h) Melaksanakan pemantauan dan evaluasi kegiatan di lingkungan
fakultas.
18
j) Melaksanakan penyimpanan dokumen dan surat yang berhubungan
dengan kegiatan fakultas.
k) Menyusun laporan kerja bagian dan mempersiapkan penyusunan
laporan fakultas.
2. Sub Bagian Akademika
a) Mengumpukan dan mengolah data di bidang pendidikan,
penelitian, dan pengabdian pelayanan kepada masyarakat.
b) Melakukan administrasi akademik.
c) Melakukan penyusunan rencana kebutuhan sarana akademik.
d) Menghimpun dan mengklasifikasi data pencapaian target
kurikulum.
e) Melakukan urusan kegiatan pertemuan ilmiah di lingkungan
fakultas.
f) Melakukan administrasi penelitian dan pengabdian/pelayanan pada
masyarakat di lingkungan fakultas.
g) Menyusun laporan kerja sub bagian dan mempersiapkan
penyusunan laporan bagian.
h) Menyusun Rencana Kerja dan anggaran Tahunan (RKAT) Sub
Bagian dan mempersiapkan penyusunan RKAT Bagian.
3. Sub Bagian Umum dan Keuangan
a) Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Sub
Bagian dan mempersiapkan penyusunan RKAT Bagian.
b) Mengumpulkan dan mengolah data ketatausahaan dan
kerumahtanggaan.
c) Melakukan urusan persuratan dan kearsipan di lingkungan fakultas.
d) Melakukan urusan penerimaan tamu pimpinan, rapat dinas, dan
pertemuan ilmiah di lingkungan fakultas.
e) Mengumpulkan dan mengolah data keuangan.
f) Melakukan penerimaan, penyimpanan, pembukuan, pengeluaran,
dan pertanggungjawaban keuangan.
g) Melakukan pembayaran gaji, honorarium, lembur, vakansi,
perjalanan dinas, pekerjaan borongan dan pembelian, serta
pengeluaran lainnya yang telah diteliti kebenarannya.
h) Mengoperasionalkan sistem informasi keuangan.
i) Melakukan penyimpanan dokumen dan surat bidang keuangan.
j) Menyusun laporan kerja sub bagian dan mempersiapkan
penyusunan laporan bagian.
4. Sub Bagian Kepegawaian
a) Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Sub
Bagian dan mempersiapkan penyusunan RKAT Bagian.
20
c) Melaksanakan proses pengadaan dan pengangkatan pegawai.
d) Melaksanakan urusan mutasi pegawai.
e) Memverifikasi usulan angka kredit jabatan fungsional.
f) Memproses penetapan angka kredit jabatan fungsional, usul
kenaikan jabatan/pangkat, surat keputusan mengajar, pengangkatan
guru besar tetap/tidak tetap/emiritus, ijin, dan cuti.
g) Melaksanakan pemberian penghargaan pegawai.
h) Memproses SK jabatan struktural dan fungsional.
i) Memproses pelanggaran disiplin pegawai.
j) Menyusun laporan kerja sub bagian dan mempersiapkan
penyusunan laporan bagian.
5. Sub Bagian Kemahasiswaan dan Alumni
a) Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Sub
Bagian dan mempersiapkan penyusunan RKAT Bagian.
b) Mengumpulkan dan mengolah data di bidang kemahasiswaan dan
alumni.
c) Melakukan administrasi kemahasiswaan.
d) Melakukan urusan pemberian izin/rekomendasi kegiatan
kemahasiswaan.
e) Mempersiapkan usul pemilihan mahasiswa berprestasi.
f) Mempersiapkan pelaksanaan kegiatan kemahasiswaan tingkat
universitas.
g) Melakukan pengurusan beasiswa, pembinaan karir, dan layanan
kesejahteraan mahasiswa.
h) Melakukan pemantauan pelaksanaan kegiatan pembinaan
kemahasiswaan.
i) Mengoperasionalkan sistem informasi kemahasiswaan dan alumni.
j) Melakukan penyajian informasi di bidang kemahasiswaan dan
alumni.
k) Menyusun laporan kerja sub bagian dan mempersiapkan
penyusunan laporan bagian.
6. Sub Bagian Perlengkapan
a) Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Sub
Bagian dan mempersiapkan penyusunan RKAT Bagian.
b) Mengumpulkan dan mengolah data perlengkapan.
c) Mengoperasionalkan sistem informasi kerumahtanggaan dan
perlengkapan.
d) Melakukan penyimpanan dokumen dan surat di bidang
kerumahtanggaan dan perlengkapan.
e) Melakukan pemeliharaan kebersihan, keindahan, dan keamanan
lingkungan.
f) Melakukan urusan pengelolaan barang perlengkapan.
g) Menyusun laporan kerja sub bagian dan mempersiapkan
22
E. Kinerja Instansi Terkini
Setiap instansi tentu mempunyai visi dan misi yang harus dijalankan sesuai
dengan tujuan instansi, butuh waktu untuk mencapai itu semua, begitu juga pada
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, fakultas terus berupaya agar
tujuan yang telah digariskan oleh fakultas dapat tewujud. Tidak mudah dalam
mewujudkan itu semua karena membutuhkan kerja keras yang tinggi, disiplin, dan
loyalitas dalam bekerja.
Pastinya untuk mendorong mencapai hasil yang maksimal diperlukan
kinerja yang bermutu dan tepat. Jadi kinerja usaha terkini yang dijalankan
perusahaan adalah menyelenggarakan program pendidikan dan pengajaran
terhadap mahasiswa, melakukan berbagai macam penelitian-penelitian ilmiah
khususnya bidang ekonomi yang bermanfaat bagi universitas, mahasiswa dan
masyarakat, serta melakukan pengabdian kepada masyarakat berupa
seminar-seminar kepada masyarakat, memotivasi masyarakat agar dapat hidup lebih layak
dan mandiri, kegiatan bakti sosial kepada masyarakat, dan lain sebagainya.
Fakultas juga terus melakukan pembinaan terhadap civitas akademika agar dapat
menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang benar-benar memiliki kualitas
yang baik.
Kegiatan-kegiatan kerohanian juga tetap dilaksanakan fakultas, seperti
perayaan hari-hari besar keagaaan (misalnya: Natal, Paskah, Idul Fitri, Isr’a
Mi’raj, dll) sehingga para civitas akademika selalu memiliki nilai-nilai dan
norma-norma keagamaan dalam menjalani hidup, serta selalu bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa.
F. Rencana Kegiatan
Rencana kegiatan Fakultas Ekonomi Univeersitas Sumatera Utara antara
lain adalah sebagai berikut:
1. Persiapan kuliah mahasiswa semester genap/ganjil.
2. Perkuliahan semester genap/ganjil.
3. Ujian mid semester/ujian semester genap/ganjil.
24 BAB III
SISTEM ADMINISTRASI PPh PASAL 21 PADA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS
SUMATERA UTARA
A. Pengertian Sistem dan Administrasi 1. Pengertian Sistem
Suatu sistem mempunyai tujuan tertentu dan harus mampu
bekerjasama demi tercapainya tujuan tersebut. Dengan adanya sistem maka
penyelenggaraan operasional instansi diharapkan terjalin dengan baik sehingga
dapat mencapai hasil yang diharapkan.
Berikut adalah beberapa pengertian tentang sistem yang diperoleh dari
para ahli dan latar belakang pemikiran yang mungkin berbeda.
a. Sistem menurut Pamudji, dalam Inu Kencana Syafiie (2003:1)
diartikan sebagai “Suatu kebulatan atau keseluruhan yang kompleks
atau terorganisasi, suatu himpunan atau perpaduan hal-hal atau
bagian-bagian yang membentuk suatu kebulatan atau keseluruhan
yang kompleks atau utuh”.
b. Sistem menurut Poerwadarminta, dalam Inu Kencana Syafiie (2003:1)
diartikan sebagai “Sekelompok bagian-bagian (alat atau sebagainya)
yang bekerja bersama-sama untuk melakukan suatu maksud”.
2. Pengertian Administrasi
Administrasi merupakan suatu hayat atau kekuatan yang memberikan
hidup atau gerak kepada suatu instansi. Tanpa administrasi maka setiap instansi
akan mati dan tanpa administrasi yang sehat maka instansi itu pun tidak sehat.
Dalam administrasi terkandung pengertian sempit dan luas, yaitu:
a. Administrasi dalam arti sempit menurut Inu Kencana Syafiie (2003:5)
“Kegiatan ketatausahaan yang meliputi unsur-unsur pelaksanaan di
antaranya unsur keuangan dan manajemen”.
b. Administrasi dalam arti luas menurut Inu Kencana Syafiie (2003:5
“Proses penyelenggaraan bersama atau proses kerjasama, antara
sekelompok orang-orang untuk mencapai suatu tujuan bersama”.
c. Administrasi merupakan “suatu proses dinamis dan berkelanjutan
yang digerakkan dalam rangka mencapai tujuan dengan cara
memanfaatkan orang dan material melalui koordinasi dan kerjasama”.
Sony Devano dan Siti Kurnia Rahayu (2006:71).
Berdasarkan pengertian sistem dan administrasi di atas dapat
disimpulkan bahwa sistem administrasi adalah serangkaian kegiatan atau usaha
kerjasama yang dilakukan sekelompok orang dalam suatu instansi berdasarkan
26
B. Pengertian Pajak, Fungsi Pajak, dan Asas Pemungutan Pajak 1. Pengertian Pajak
Salah satu usaha untuk mewujudkan kemandirian suatu bangsa atau
negara dalam pembiayaan pembangunan yaitu menggali sumber dana yang
berasal dari dalam negeri berupa pajak. Pajak digunakan untuk membiayai
pembangunan yang berguna bagi kepentingan bersama.
Di bawah ini merupakan definisi pajak sebagai berikut:
a. Pajak menurut R. Santoso Brotodiharjo, dalam Waluyo (2008:2) diartikan sebagai iuran kepada negara (yang dapat dipaksakan) yang tertuang oleh yang wajib pajak membayarnya menurut peraturan-peraturan, dengan tidak mendapat prestasi kembali, yang langsung dapat ditunjuk, dan yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum berhubung dengan tugas negara yang menyelenggarakan pemerintahan”.
b. Pajak menurut Djajadiningrat, dalam Siti Resmi (2008:1) diartikan sebagai suatu kewajiban menyerahkan sebagian dari kekayaan ke kas negara yang disebabkan suatu keadaan, kejadian, dan perbuatan yang memberikan kedudukan tertentu, tetapi bukan sebagai hukuman, menurut peraturan yang telah ditetapkan pemerintah serta dapat dipaksakan, tetapi tidak ada jasa timbal balik dari negara secara langsung untuk memelihara kesejahteraan secara umum.
2. Fungsi Pajak
Fungsi pajak memiliki kegunaan dan manfaat pokok dalam
meningkatkan kesejahteraan umum. Suatu negara berharap kesejahteraan
ekonomi masyarakatnya selalu meningkat. Dengan pajak sebagai salah satu
sumber penerimaan negara diharapkan banyak melakukan ekspansi terutama
dalam pembangunan sesuai dengan tujuan negara.
Ada dua macam fungsi pajak, yaitu:
a. Fungsi Budgetair (Sumber Keuangan Negara)
Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan pemerintah untuk
membiayai pengeluaran-pengeluaran negara.
b. Fungsi Regularend (Pengatur)
Pajak mempunyai fungsi sebagai alat untuk mengatur dan
mengarahkan masyarakat untuk melaksanakan kebijakan pemerintah
baik di bidang sosial maupun ekonomi.
3. Asas Pemungutan Pajak
Menurut Waluyo (2008:13) ada tiga asas yang digunakan pemerintah
untuk memungut pajak, yaitu:
a. Equality
Pajak dikenakan kepada orang pribadi yang harus sebanding dengan
kemampuan membayar pajak atau ability to pay dan sesuai dengan
manfaat yang diterima.
b. Certainty
Penetapan pajak itu tidak ditentukan sewenang-wenang. Oleh karena
itu, wajib pajak harus mengetahui secara jelas dan pasti besarnya
pajak yang terutang, kapan harus dibayar, serta batas waktu
28
c. Convenience
Kapan wajib pajak itu harus membayar pajak sebaiknya sesuai dengan
saat-saat yang tidak menyulitkan.
d. Economy
Secara ekonomi bahwa biaya pemungutan dan biaya pemenuhan
kewajiban pajak bagi wajib pajak diharapkan seminimum mungkin,
demikian pula beban yang dipikul wajib pajak.
C. Pengelompokan Pajak
Menurut Waluyo (2008:12) pajak dapat dielompokkan ke dalam tiga
kelompok adalah sebagai berikut:
1. Menurut golongan
a. Pajak langsung adalah pajak yang pembebanannya tidak dapat
dilimpahkan pihak lain, tetapi harus menjadi beban langsung wajib
pajak yang bersangkutan. Sebagai contoh pajak penghasilan.
b. Pajak tidak langsung adalah pajak yang pembebanannya dapat
dilimpahkan kepada pihak lain. Sebagai contoh pajak pertambahan
nilai.
2. Menurut sifat
a. Pajak subjektif adalah pajak yang berpangkal atau berdasarkan
subjeknya yang selanjutnya dicari syarat objektifnya, dalam arti
memerhatikan keadaan dari wajib pajak. Sebagai contoh pajak
penghasilan.
b. Pajak objektif adalah pajak yang berpangkal atau berdasarkan pada
objeknya, tanpa memerhatikan keadaan diri wajib pajak. Sebagai
contoh pajak pertambahan nilai dan pajak penjualan atas barang
mewah.
3. Menurut pemungutan dan pengelolaan
a. Pajak pusat adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan
digunakan untuk membiayai rumah tangga negara. Sebagai contoh
pajak penghasilan, pajak pertambahan nilai, dan pajak penjualan
atas barang mewah, pajak bumi dan bangunan, dan bea materai.
b. Pajak daerah adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah
dan digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah. Sebagai
contoh pajak reklame, pajak hiburan.
D. Sistem Pemungutan Pajak
Menurut Waluyo (2008:16) sistem pemungutan pajak dapat dibagi menjadi
3 bagian adalah sebagai berikut:
1. Official Assessment System
Sistem ini merupakan sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang
kepada pemerintah (fiskus) untuk menentukan besarnya pajak yang
terutang.
2. Self Assessment System
Sistem ini merupakan pemungutan pajak yang memberi wewenang,
30
memperhitungkan, membayar, dan melaporkan sendiri besarnya pajak
yang harus dibayar.
3. Withholding System
Sistem ini merupakan sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang
kepada pihak ketiga untuk memotong atau memungut besarnya pajak yang
terutang oleh wajib pajak.
E. Pajak Penghasilan, Subjek Penghasilan, Wajib Pajak, dan Objek Pajak 1. Pajak Penghasilan
Berdasarkan UU No 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan. Pajak
penghasilan adalah
“Pajak penghasilan yang dikenakan terhadap orang pribadi atau
perseorangan dan badan atas penghasilan yang diterima atau diperolehnya
dalam tahun pajak.”
2. Subjek Pajak
Subjek pajak diartikan sebagai orang yang dituju oleh undang-undang
untuk dikenakan pajak. Mardiasmo (2009:19)
Menurut pasal 2 ayat (1) Undang-Undang No 36 Tahun 2008 tentang
Perubahan Keempat atas Undang-Undang No 7 Tahun 1983 tentang Pajak
Penghasilan yang menyatakan bahwa yang menjadi subjek pajak adalah
sebagai berikut:
a. Orang Pribadi
b. Warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuan menggantikan yang
berhak
c. Badan
d. Bentuk usaha tetap merupakan subjek pajak yang perlakuan
perpajakannya dipersamakan dengan subjek pajak badan.
Subjek pajak dibedakan menjadi subjek pajak dalam negeri dan subjek
pajak luar negeri.
a. Subjek Pajak Dalam Negeri.
1. Orang pribadi yang bertempat tinggal di Indonesia, orang
pribadi yang berada di Indonesia lebih dari 183 (seratus
delapan puluh tiga) hari dalam jangka waktu 12 (dua belas)
bulan, atau orang pribadi yang dalam satu tahun pajak berada
di Indonesia dan mempunyai niat untuk bertempat tinggal di
Indonesia.
2. Badan yang didirikan atau bertempat kedudukan di Indonesia,
kecuali unit tertentu dari badan pemerintah yang memenuhi
kriteria antara lain:
a) Pembentukannya berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
b) Pembiayaannya bersumber dari Anggaran Pendapatan
dan Belanja.
32
d) Penerimaannya dimasukkan dalam anggaran Pemerintah
Pusat atau Pemerintah Daerah.
e) Pembukuaannya diperiksa oleh aparat pengawasan
fungsional negara.
3. Warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuan
menggantikan yang berhak.
b. Subjek Pajak Luar Negeri
1. Orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di Indonesia tidak
lebih dari 183 (seratus delapan puluh tiga) hari dalam jangka
waktu 12 (dua belas) bulan, dan badan yang tidak didirikan dan
tidak bertempat kedudukan di Indoensia, yang menjalankan
usaha atau melakukan kegiatan melalui bentuk usaha tetap di
Indonesia.
2. Orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di Indonesia, orang
pribadi yang berada di Indonesia tidak lebih dari 183 (seratus
delapan puluh tiga) hari dalam jangka waktu 12 (dua belas)
bulan dan badan yang tidak didirikan dan tidak bertempat
kedudukan di Indoensia, yang dapat menerima atau
memperoleh penghasilan dari Indonesia tidak dari menjalankan
usaha atau melakukan kegiatan melalui bentuk usaha tetap di
Indonesia.
3. Wajib Pajak
Menurut pasal 2 ayat (2) Undang-Undang No 36 Tahun 2008 tentang
Perubahan Keempat atas Undang-Undang No 7 Tahun 1983 tentang Pajak
Penghasilan yang menyatakan bahwa yang menjadi wajib pajak adalah sebagai
berikut:
a) Wajib pajak dalam negeri dikenai pajak atas penghasilan baik yang
diterima atau diperoleh dari Indonesia maupun dari luar Indonesia,
sedangkan wajib pajak luar negeri dikenai pajak hanya atas
penghasilan yang berasal dari sumber penghasilan di Indonesia.
b) Wajib pajak dalam negeri dikenai pajak berdasarkan penghasilan neto
dengan tarif umum, sedangkan wajib pajak luar negeri dikenai pajak
berdasarkan penghasilan bruto dengan tarif pajak sepadan.
c) Wajib pajak dalam negeri wajib menyampaikan surat pemberitahuan
tahunan pajak penghasilan sebagai sarana untuk menetapkan pajak
yang terutang dalam suatu tahun pajak, sedangkan wajib pajak luar
negeri tidak wajib menyampaikan surat pemberitahuan tahunan pajak
penghasilan karena kewajiban pajaknya dipenuhi melalui pemotongan
34
F. Pajak Penghasilan, Objek, dan Tarif Pajak Penghasilan pasal 21 1. Pajak Penghasilan Pasal 21
Berdasarkan UU No 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan Pasal
21. Pajak penghasilan pasal 21 adalah pajak atas penghasilan sehubungan
dengan pekerjaan, jasa, atau kegiatan dengan nama dan dalam bentuk apapun
yang diterima atau diperoleh wajib pajak orang pribadi dalam negeri
sebagaimana diatur dalam Pasal 21 Undang-Undang Pajak Penghasilan.
Pajak penghasilan (PPh) pasal 21 merupakan pajak penghasilan yang
dikenakan atas penghasilan berupa gaji, upah, honorarium, tunjangan, dan
pembayaran lain dengan nama apapun sehubungan dengan pekerjaan, jasa, atau
kegiatan yang dilakukan oleh wajib pajak orang pribadi dalam negeri. Waluyo
(2008:191).
2. Objek Pajak Penghasilan Pasal 21
Menurut pasal 2 Peraturan Menteri Keuangan Nomor
252/PMK.03/2008 tentang petunjuk pelaksanaan pemotongan pajak atas
penghasilan pasal 21 sehubungan dengan pekerjaan, jasa, dan kegiatan orang
pribadi yang menyatakan bahwa yang menjadi objek pajak adalah sebagai
berikut:
a) Pemberi kerja yang terdiri dari orang pribadi dan badan, baik
merupakan pusat maupun cabang, perwakilan atau unit yang
membayar gaji, upah, honorarium, tunjangan, dan pembayaran lain
dengan nama dan dalam bentuk apapun, sebagai imbalan sehubungan
dengan pekerjaan atau jasa yang dilakukan oleh pegawai atau bukan
pegawai.
b) Bendahara atau pemegang kas pemerintah termasuk bendahara
pemerintah atau pemegang kas pada pemerintah pusat termasuk
institusi TNI/POLRI, pemerintah daerah, instansi atau lembaga
pemerintah, lembaga-lembaga negara lainnya, dan kedutaan besar
republik Indonesia di luar negeri, yang membayarkan gaji, upah,
honorarium, tunjangan, dan pembayaran lain dengan nama dan dalam
bentuk apapun sehubungan dengan pekerjaan atau jabatan, jasa, dan
kegiatan.
c) Dana pensiun, badan penyelenggara jaminan sosial tenaga kerja, dan
badan-badan lain yang membayar uang pensiun dan tunjangan hari tua
atau jaminan hari tua.
d) Penyelenggara kegiatan, termasuk badan pemerintah, organisasi yang
bersifat nasional dan internasional, perkumpulan, orang pribadi serta
lembaga lainnya yang menyelenggarakan kegiatan, yang membayar
honorarium, hadiah, atau penghargaan dalam bentuk apapun kepada
wajib pajak orang pribadi dalam negeri berkenaan dengan suatu
36
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor
250/PMK.03/2008 tentang besarnya biaya jabatan atau biaya pensiun yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto pegawai tetap atau pensiunan adalah
sebagai berikut:
a) Besarnya biaya jabatan yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto
sebesar 5% dari penghasilan bruto, setinggi-tingginya Rp 6.000.000
(enam juta rupiah) setahun atau Rp 500.000 (limaratus ribu) sebulan.
Sebelumnya sebesar 5% dari penghasilan bruto, setinggi-tingginya Rp
1.296.000 setahun atau Rp 108.000 sebulan.
b) Besarnya biaya pensiun yang dapat dikurangkan dari penghasilan
bruto untuk pensiunan sebesar 5% dari penghasilan bruto,
setinggi-tingginya Rp 2.400.000 (dua juta empar ratus ribu rupiah) setahun
atau Rp 200.000 (dua ratus ribu) sebulan. Sebelumnya sebesar 5% dari
penghasilan bruto, setinggi-tingginya Rp 432.000 setahun atau Rp
36.000 sebulan.
3. Tarif Pajak penghasilan Pasal 21
Sistem penerapan tarif pajak penghasilan sesuai dengan Pasal 17
Undang No 36 Tahun 2008 tentang Perubahan Keempat atas
Undang-Undang No 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan yang menyatakan bahwa
yang menjadi tarif wajib pajak orang pribadi dalam negeri, dan wajib pajak
dalam negeri dan bentuk usaha tetap.
a) Wajib pajak orang pribadi dalam negeri
Table 3.1
Wajib pajak orang pribadi dalam negeri
Lapisan penghasilan kena pajak (per tahun) Tarif pajak
s.d Rp 50.000.000,00 5%
Rp 50.000.000,00 s.d Rp 250.000.000,00 15% Rp 250.000.000,00 s.d Rp 500.000.000,00 25%
Di atas Rp 500.000.000,00 30%
b) Untuk wajib pajak badan dalam negeri dan bentuk usaha tetap dengan
tarif 25% mulai berlaku sejah tahun pajak 2010.
Seperti yang telah kita ketahui, mulai bulan Januari 2013, Penghasilan
Tidak Kena Pajak (PTKP) telah berubah. Sekarang untuk Wajib Pajak yang
berstatus tidak kawin dan tidak mempunyai tanggungan jumlah PTKP-nya
sebesar Rp 24.300.000,00 atau setara dengan Rp 2.025.000,00 per bulan.
Dengan adanya perubahan itu, tatacara penghitungan PPh Pasal 21 juga
mengalami perubahan. Perubahan itu diatur dalam Peraturan Direktur Jenderal
Pajak Nomor Per-31/PJ/2012 tentang Pedoman Teknis Tata Cara Pemotongan,
Penyetoran, dan Pelaporan Pajak Penghasilan Pasal 21 dan/atau Pajak
Penghasilan Pasal 26 Sehubungan dengan Pekerjaan, Jasa, dan Kegiatan Orang
Pribadi. Besarnya penghasilan tidak kena pajak (PTKP) untuk tahun pajak
2013 sebagai berikut :
a. Rp 24.300.000,00 untuk diri Wajib Pajak orang pribadi;
38
c. Rp 24.300.000,00 tambahan untuk seorang isteri yang penghasilannya
digabung dengan penghasilan suami sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 8 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 TAHUN 1983 tentang
Pajak Penghasilan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 36 TAHUN 2008;
d. Rp 2.025.000,00 tambahan untuk setiap anggota keluarga sedarah dan
keluarga semenda dalam garis keturunan lurus serta anak angkat, yang
menjadi tanggungan sepenuhnya, paling banyak 3 (tiga) orang untuk
setiap keluarga.
Contoh Soal
Budi Karyanto pegawai pada perusahaan PT Candra Kirana, menikah
tanpa anak, memperoleh gaji sebulan Rp3.000.000,00. PT Candra Kirana
mengikuti program Jamsostek, premi Jaminan Kecelakaan Kerja dan premi
Jaminan Kematian dibayar oleh pemberi kerja dengan jumlah masing-masing
0,50% dan 0,30% dari gaji. PT Candra Kirana menanggung iuran Jaminan Hari
Tua setiap bulan sebesar 3,70% dari gaji sedangkan Budi Karyanto membayar
iuran Jaminan Hari Tua sebesar 2,00% dari gaji setiap bulan. Di samping itu
PT Candra Kirana juga mengikuti program pensiun untuk pegawainya. PT
Candra Kirana membayar iuran pensiun untuk Budi Karyanto ke dana pensiun,
yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan, setiap bulan sebesar
Rp 100.000,00, sedangkan Budi Karyanto membayar iuran pensiun sebesar Rp
50.000,00. Pada bulan Juli 2013 Budi Karyanto hanya menerima pembayaran
berupa gaji. Penghitungan PPh Pasal 21 bulan Juli 2013 adalah sebagai
Penghasilan bruto 3.024.000,00
Pengurangan
Penghasilan neto sebulan 2.762.800,00 Penghasilan neto
setahun
12x2.762.800,00 33.153.600,00
PTKP
• Biaya Jabatan adalah biaya untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara
40
bekerja sebagai pegawai tetap tanpa memandang mempunyai jabatan
ataupun tidak.
• Contoh di atas berlaku apabila pegawai yang bersangkutan sudah memiliki
NPWP. Dalam hal pegawai yang bersangkutan belum memiliki NPWP,
maka jumlah PPh Pasal 21 yang harus dipotong pada bulan Juli adalah
sebesar: 120% x Rp28.452,00=Rp 34.140,00
G. Pengertian-Pengertian yang Berhubungan dengan Sistem Administrasi PPh Pasal 21
Berdasarkan informasi direktorat jenderal pajak, terdapat
pengertian-pengertian yang berhubungan dengan sistem administrasi PPh pasal 21 adalah
sebagai berikut:
1. Wajib pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak,
pemotong pajak, dan pemungut pajak, yang mempunyai hak dan
kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan perpajakan.
2. NPWP adalah nomor yang diberikan kepada wajib pajak sebagai sarana
yang merupakan tanda pengenal atau identitas bagi setiap wajib pajak
dalam melaksanakan hak dan kewajibannya di bidang perpajakan. Untuk
memperoleh NPWP, wajib pajak wajib mendaftarkan diri pada KPP, atau
KP4/KP2KP dengan mengisi formulir pendaftaran dan melampirkan
persyaratan administrasi yang diperlukan, atau dapat pula mendaftarkan
diri secara online melalui e-registration.
3. Bagi yang menerima penghasilan yang dipotong PPh pasal 21 yang tidak
memiliki NPWP, dikenakan pemotongan PPh pasal 21 dengan tarif lebih
tinggi 20% daripada tarif yang diterapkan terhadap wajib pajak yang
memiliki NPWP.
4. Surat Pemberitahuan (SPT) adalah surat yang oleh wajib pajak (WP)
digunakan untuk melaporkan penghitungan dan atau pembayaran pajak,
objek pajak dan atau bukan objek pajak dan atau harta dan kewajiban,
menurut ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.
5. Surat Tagihan Pajak (STP) adalah surat ketetapan pajak yang diterbitkan
dalam hal :
a. Pajak Penghasilan dalam tahun berjalan tidak atau kurang dibayar.
b. Dari hasil penelitian SPT terdapat kekurangan pembayaran pajak
akibat salah tulis dan atau salah hitung.
c. WP dikenakan sanksi administrasi denda dan/atau bunga.
d. Pengusaha yang dikenakan pajak berdasarkan Undang-Undang
PPN, tetapi tidak melaporkan kegiatan usahanya untuk dikukuhkan
sebagai pengusaha kena pajak.
e. Pengusaha yang tidak dikukuhkan sebagai pengusaha kena pajak
tetapi membuat faktur pajak.
f. Pengusaha kena pajak tidak membuat faktur pajak atau membuat
faktur pajak tetapi tidak tepat waktu atau tidak mengisi
42
kekuatan hukum yang sama dengan surat ketetapan pajak, sehingga
dalam hal penagihannya dapat dilakukan dengan surat paksa.
g. Pengusaha kena pajak melaporkan faktur pajak tidak sesuai dengan
masa penerbitan faktur pajak dikeani sanksi.
h. Pengusaha kena pajak yang gagal berproduksi dan telah diberikan
pengembalian pajak masukan diwajibkan membayar kembali.
i. Surat Setoran Pajak yang selanjutnya disebut dengan SSP adalah
bukti pembayaran atau penyetoran pajak yang telah dilakukan
dengan menggunakan formulir atau telah dilakukan dengan cara
lain ke kas negara melalui tempat pembayaran yang ditunjuk oleh
Menteri Keuangan.
H. Dasar Hukum PPh Pasal 21
Adapun dasar hukum yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Undang-Undang No 7 tahun 1983 diubah Undang-Undang No 7 tahun
1991 diubah Undang-Undang No 10 tahun 1994 dan telah diubah dengan
Undang No 17 Tahun 2000 dan terakhir diubah dalam
Undang-Undang No 36 tahun 2008, tentang pajak penghasilan.
2. Petunjuk pelaksanaan
a. Keputusan Direktur Jenderal Pajak No.KEP-545/PJ/2000
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Jenderal Pajak
No.15/PJ/2006 tentang petunjuk pelaksanaan pemotongan
penyetoran dan pelaporan PPh Pasal 21 sehubungan dengan
pekerjaan jasa dan kegiatan orang pribadi.
b. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 252/PMK.03/2008 tentang
petunjuk pelaksanaan pemotongan pajak atas penghasilan pasal 21
sehubungan dengan pekerjaan, jasa, dan kegiatan orang pribadi.
I. Hasil Evaluasi
1. Penentuan Pajak Penghasilan
Berikut ini yang ditemukan penulis pada Fakultas Ekonomi Uniersitas
Sumatera Utara, yang berkaitan dengan sistem administrasi pajak penghasilan
Pasal 21 menurut UU No 36 tahun 2008 adalah sebagai berikut:
a. Pemotongan pajak penghasilan Pasal 21 dibedakan menjadi dua
kelompok, yaitu :
1) Pemotongan pajak penghasilan Pasal 21 terhadap gaji PNS.
2) Pemotongan pajak penghasilan Pasal 21 terhadap gaji/honor
dosen.
b. Untuk PNS, pemotongan pajak penghasilan Pasal 21 dilakukan secara
langsung oleh pihak Biro Rektor. Bendaharawan Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara hanya menerima pembayaran gaji
karyawan termasuk dosen dalam bentuk yang telah dipotong PPh
Pasal 21.
c. Tarif PPh Pasal 21 yang dipotongkan terhadap honor yang diterima
44
1) Golongan III dikenakan tarif pajak penghasilan pasal 21
sebesar 5%.
2) Golongan IV dikenakan tarif pajak penghasilan Pasal 21
sebesar 15 %.
d. Dokumen yang digunakan dalam pemotongan PPh pasal 21 adalah
daftar gaji yang berisi rincian pendapatan karyawan yang meliputi gaji
pokok, tunjangan-tunjangan yang diperoleh, dan iuran yang dipungut.
e. Perhitungan pajak penghasilan telah disesuaikan dengan UU
Perpajakan No 36 tahun 2008 yang telah mengalami perubahan pada
besarnya penghasilan tidak kena pajak (PTKP) untuk tahun pajak
2013.
2. Sistem Administrasi Pajak Penghasilan Pasal 21
Mekanisme administrasi PPh Pasal 21 berkenaan dengan honor dosen
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah sebagai berikut :
a. Memeriksa dokumen pendukung.
b. Mencatat pengenaan pajak.
c. Membuat perhitungan pajak.
d. Membuat daftar bukti pemotongan PPh Pasal 21.
e. Mengarsip bukti pemotongan PPh Pasal 21.
Pada bab ini penulis akan memaparkan beberapa kesimpulan dari
pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, selain itu penulis juga
memberikan beberapa saran yang mungkin bermanfaat demi kebaikan dan
kemajuan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian dan penjelasan dari bab-bab yang terdahulu, maka
penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Sistem administrasi PPh Pasal 21 pada Fakultas Ekonomi Universitas
Sumatera Utara telah dilaksanakan dengan baik sesuai dengan
ketentuan yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pajak berdasarkan
UU No 36 tahun 2008.
2. Penerapan PPh Pasal 21 telah dilakukan oleh Bendaharawan Fakultas
Ekonomi yang telah dilaksanakan dengan tepat waktu sesuai dengan
peraturan perundang-undangan No 36 tahun 2008 tentang PPh.
3. Pelaksanaan PPh Pasal 21 pada Fakultas Ekonomi telah sesuai dengan
Keputusan Direktur Jenderal Pajak No.KEP-545/PJ/2000 sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor
46
Penyetoran, dan Pelaporan Pajak Penghasilan Pasal 21 dan/atau Pajak
Penghasilan Pasal 26 Sehubungan dengan Pekerjaan, Jasa, dan
Kegiatan Orang Pribadi.
B. Saran
Berikut ini adalah beberapa saran yang dapat penulis berikan untuk
kebaikan dan kemajuan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah
sebagai berikut:
1. Sistem administrasi PPh pasal 21 pada Fakultas Ekonomi Universitas
Sumatera Utara lebih ditingkatkan lagi guna mempermudah wajib
pajak khusus pegawai dalam hal membayar pajak.
2. Dalam hal pemungutan pajak PPh pasal 21 pada Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara, Bendaharawan belum menerbitkan bukti
pemotongan gaji karyawan.
3. Sebaiknya Bendaharawan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera
Utara mengikuti pelatihan-pelatihan atau diklat secara berkelanjutan
yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Pajak mengenai kewajiban
perpajakan ataupun perubahan perundang-undangan perpajakan.
DAFTAR PUSTAKA
Mardiasmo. Perpajakan, Edisi Revisi 2009, Yogyakarta: Penerbit Andi.
Muljono, Djoko. 2010. Panduan Brevet Pajak: Pajak Penghasilan, Yogyakarta: Penerbit Andi.
Resmi, Siti. 2008. Perpajakan: Teori dan Kasus, Edisi Keempat, Jakarta: Salemba Empat.
Sartika, Dewi. 2010. Sistem Administrasi PPh Pasal 21 pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Tugas Akhir Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Tidak Dipublikasikan.
Waluyo. 2008. Perpajakan Indonesia, Edisi Kedelapan, Jakarta: Salemba Empat.
Wirartha, Made.I. 2006. Metodologi Penelitian Sosial Ekonomi, Yogyakarta: Penerbit Andi.
2013, pukul 20.00 WIB.