LAMPIRAN 1
PEDOMAN WAWANCARA
Kode : I1
Informan : Kepala Bagian Pemeliharaan
1. Apa tugas dan fungsi Bidang Pemeliharaan Perpustakaan Universitas Sumatera Utara?
2. Apa saja peran Bidang Pemeliharaan dalam kegiatan penyiangan bahan perpustakaan?
3. Bagaimana frekuensi penyiangan bahan perpustakaan dan kapan terakhir kali dilaksanakan?
4. Kegiatan apa yang dilakukan dalam penyiangan bahan perpustakaan? 5. Siapa saja yang melakukan melakukannya?
6. Alat bantu apa yang digunakan dalam kegiatan penyiangan bahan perpustakaan?
7. Apa saja yang menjadi kendala dalam kegiatan penyiangan bahan perpustakaan?
PEDOMAN WAWANCARA
Kode : I2
Informan : Staf Bagian Pemeliharaan
1. Apa tugas dan fungsi Bidang Pemeliharaan Perpustakaan Universitas Sumatera Utara?
2. Apa saja peran Bidang Pemeliharaan dalam kegiatan penyiangan bahan perpustakaan?
3. Bagaimana frekuensi penyiangan bahan perpustakaan dan kapan terakhir kali dilaksanakan?
4. Kegiatan apa yang dilakukan dalam penyiangan bahan perpustakaan? 5. Siapa saja yang melakukan melakukannya?
6. Alat bantu apa yang digunakan dalam kegiatan penyiangan bahan perpustakaan?
7. Apa saja yang menjadi kendala dalam kegiatan penyiangan bahan perpustakaan?
PEDOMAN WAWANCARA
Kode : I3
Informan : Staf Bagian Pemeliharaan
1. Apa tugas dan fungsi Bidang Pemeliharaan Perpustakaan Universitas Sumatera Utara?
2. Apa saja peran Bidang Pemeliharaan dalam kegiatan penyiangan bahan perpustakaan?
3. Bagaimana frekuensi penyiangan bahan perpustakaan dan kapan terakhir kali dilaksanakan?
4. Kegiatan apa yang dilakukan dalam penyiangan bahan perpustakaan? 5. Siapa saja yang melakukan melakukannya?
6. Alat bantu apa yang digunakan dalam kegiatan penyiangan bahan perpustakaan?
7. Apa saja yang menjadi kendala dalam kegiatan penyiangan bahan perpustakaan?
PEDOMAN WAWANCARA
Kode : I4
Informan : Staf Bagian Pemeliharaan
1. Apa tugas dan fungsi Bidang Pemeliharaan Perpustakaan Universitas Sumatera Utara?
2. Apa saja peran Bidang Pemeliharaan dalam kegiatan penyiangan bahan perpustakaan?
3. Bagaimana frekuensi penyiangan bahan perpustakaan dan kapan terakhir kali dilaksanakan?
4. Kegiatan apa yang dilakukan dalam penyiangan bahan perpustakaan? 5. Siapa saja yang melakukan melakukannya?
6. Alat bantu apa yang digunakan dalam kegiatan penyiangan bahan perpustakaan?
7. Apa saja yang menjadi kendala dalam kegiatan penyiangan bahan perpustakaan?
LAMPIRAN 2
HASIL TRANSKRIP WAWANCARA
1. Transkrip Hasil Wawancara Informan 1 (I1)
Wawancara dilakukan pada tanggal 04 Maret 2016 pukul 13.30 WIB bertempat di Ruang bagian Pemeliharaan Perpustakaan USU. Berikut adalah hasil wawancara peneliti dengan Bapak Abdul Hai, A. Md (Kepala Bagian Pemeliharaan).
Keterangan :
P : Peneliti I1 : Informan 1
P : “Selamat siang, Pak!” I1 : “Ya, selamat siang.”
P : “Saya Nova, mahasiswa Ilmu Perpustakaan yang sedang meyelesaikan skripsi mengenai penyiangan atau weeding. Saya bisa minta kesediaan Bapak untuk diwawancara?”
I1 : “Ya, silahkan.”
P : “Apa tugas dan fungsi Bagian Pemeliharaan Perpustakaan USU?” I1 : “tugas Bagian Pemeliharaan Perpustakaan USU adalah
memperbaiki bahan perpustakaan yang tidak bisa lagi digunakan pemakai/ pengguna perpustakaan (pemustaka). Sedangkan fungsinya adalah sebagai pelaksana perbaikan koleksi yang rusak tersebut agar dapat sesuai dengan aslinya.”
P : “Ada berapa orang pegawai bagian pemeliharaan?” I1 : “Pegawai bagian pemeliharaan ada empat orang.”
P : “Apa peranan Bagian Pemeliharaan dalam kegiatan penyiangan?” I1 : “Sebagai pemelihara koleksi yang rusak ataupun tidak bisa
dipergunakan oleh pengguna lagi sehingga koleksi tersebut diasingkan atau dikeluarkan dari koleksi perpustakaan.”
P : “Bagaimana frekuensi penyiangan dan kapan terakhir kali dilaksanakan?”
I1 : “frekuensi penyiangan (weeding) tidak bisa ditentukan karena tidak bisa dipastikan kapan rusaknya buku dan terakhir kali melakukan penyiangan (weeding) pada bulan Maret.”
P :” Apa saja kriteria kerusakan sehingga bahan perpustakaan itu diweeding?”
karena telah dimakan usia ataupun tua, koleksi tersebut rusak dimakan rayap atau jamur.”
P : “Apa antisipasi untuk mengurangi kerusakan tersebut?”
I1 : “menjaga koleksi dengan secara bagus dan benar, serta melaksanakan fumigasi untuk mematikan kuman/ rayap.
P : “Nah, Perpustakaan USU kan baru saja melakukan weeding, tapi di rak koleksi saya masih menjumpai buku dengan ejaan lama. Ada juga buku yang tidak pernah dipinjam selama hampir 10 tahun terutama koleksi ADB/ WB. Itu kenapa Pak?”
I1 : “Kemungkinan koleksi itu masih dipergunakan dan belum ada terbitan barunya. Kalau koleksi ADB/ WB hanya menumpang tempat di Perpustakaan USU sehingga tidak bisa disiangi.”
P : “Kegiatan apa saja yang dilakukan selama melakukan penyiangan?”
I1 : “mengevaluasi koleksi dengan cara melihat koleksi tersebut apakah masih ada penggunanya, apakah sudah ada terbitan terbarunya, dan bagaimana kondisi kertasnya, dan orang yang melaksanakannya adalah bagian sirkulasi dan bagian pemeliharaan koleksi.”
P : “Kemudian, Pak?”
I1 : “Akan dilakukan pendataan melalui pembuatan berita acara yang berisikan judul, pengarang, penerbit, tahuhn terbit, nomor akses. Fungsi berita acara adalah untuk mengetahui buku yang telah di weeding sehingga ketika tim pemeriksa dating dapat menjadi bukti.”
P : “Alat bantu apa yang dipergunakan dalam penyiangan?”
I1 : “pelaksanaan penyiangan (weeding) dilakukan langsung pada koleksi tanpa menggunakan alat bantu.”
P : “Apa saja kendala yang dihadapi selama melaksanakannya?” I1 : “dikarenakan pelaksanaan penyiangan (weeding) secara manual,
sehingga proses pelaksanaannya sangat lambat serta keterbatasan staf pendukung yang menguasai dan mampu melaksanakan penyiangan (weeding).”
P : “Langkah apa saja yang dilakukan demi mengatasi kendala penyiangan itu?”
I1 : “ belum ada langkah yang diambil dalam mengatasinya, sehingga kendala masih dirasakan hingga saat ini karena belum ada upaya dalam mengatasinya.”
I1 : “Iya, sama-sama. Kalau ada yang perlu ditambahi selahkan dating lagi.”
2. Transkrip Hasil Wawancara Informan 2 (I2)
Wawancara dilakukan pada tanggal 04 Maret 2016 pukul 14.30 WIB bertempat di Ruang bagian Pemeliharaan Perpustakaan USU. Berikut adalah hasil wawancara peneliti dengan Ibu Suharni Marbun (Staf Bagian Pemeliharaan).
Keterangan :
P : Peneliti I2 : Informan 2
P : “Selamat siang, Bu!” I2 : “Ya, selamat siang.”
P : “Saya mau wawancara sebentar mengenai penyiangan atau weeding. Saya bisa minta kesediaan Ibu untuk diwawancara?” I2 : “Ya, silahkan.”
P : “Apa tugas dan fungsi Bagian Pemeliharaan Perpustakaan USU?” I2 : “tugas Bagian Pemeliharaan Perpustakaan USU adalah
memperbaiki bahan perpustakaan yang tidak bisa lagi digunakan pemakai. Sedangkan fungsinya adalah sebagai pelaksana perbaikan koleksi yang rusak tersebut agar dapat sesuai dengan aslinya.” P : “Apa peranan Bagian Pemeliharaan dalam kegiatan penyiangan?” I2 : “pemelihara koleksi yang rusak ataupun tidak bisa dipergunakan
oleh pengguna lagi sehingga koleksi tersebut diasingkan atau dikeluarkan dari koleksi perpustakaan.”
P : “Bagaimana frekuensi penyiangan dan kapan terakhir kali dilaksanakan?”
I2 : “Frekuensi penyiangan (weeding) tidak bisa ditentukan karena tidak bisa dipastikan kapan rusaknya buku dan terakhir kali melakukan penyiangan (weeding) pada bulan Maret.”
P :” Apa saja kriterias kerusakan sehingga bahan perpustakaan itu diweeding?”
I2 : “yang menjadi kriteria kerusakan-kerusakan adalah halaman yang tidak lengkap, koleksi yang sudah tua, serta koleksi yang dimakan rayap atau jamur.”
P : “Kegiatan apa saja yang dilakukan selama melakukan penyiangan?”
melaksanakannya adalah bagian sirkulasi dan bagian pemeliharaan koleksi.”
P : “Alat bantu apa yang dipergunakan dalam penyiangan?”
I2 : “pelaksanaan penyiangan (weeding) dilakukan langsung pada koleksi tanpa menggunakan alat bantu.”
P : “Apa saja kendala yang dihadapi selama melaksanaknnya?” I2 : “dikarenakan pelaksanaan penyiangan (weeding) secara manual,
sehingga proses pelaksanaannya sangat lambat serta keterbatasan staf pendukung yang menguasai dan mampu melaksanakan penyiangan (weeding).”
P : “Langkah apa saja yang dilakukan demi mengatasi kendala penyiangan itu?”
I2 : “ belum ada langkah yang diambil dalam mengatasinya, sehingga kendala masih dirasakan hingga saat ini karena belum ada upaya dalam mengatasinya.”
P : “Baiklah Bu, demikian saja pertanyaan saya. Atas waktunya saya ucapkan terima kasih.”
LAMPIRAN 4 HASIL OBSERVASI
Observasi
: Usaha Memperbaiki Bahan Perpustakaan yang Rusak
Lokasi : Perpustakaan USU Observer : Peneliti
No.
Usaha Memperbaiki Bahan Perpustakaan
yang Rusak
Ada Tidak Keterangan
1. Pembersihan terhadap
noda √
Membersihkan noda noda yang ada pada buku seperti coret-coretan, ataupun noda kecoklatan agar jamur tidak berkembang
2. Fumigasi √
Fumigasi atau pengasapan diadakan pada saat
Perpustakaan USU tidak beroperasi yaitu pada saat libur mahasiswa.
3. Laminasi √
Laminasi maupun penyampulan kembali dengan cara
HASIL OBSERVASI
Observasi
: Beberapa Contoh Buku yang Seharusnya Disiangi (weeding) Lokasi : Perpustakaan USU Observer : Peneliti
No. Judul
Kriteria Terbitan
lama Rusak
Lama tidak
dipinjam
1. Practical Computer Data Communication √ √ 2. Principles of Voice & data
Communication √
3. Computers Tools For An Information
Age √
4. Criticism : The Major Texts √ √ √
5. Classcics of Analytic Philosophy √ √ 6. The Spirit And Phylosophy of
Ekstension Work √ √ √
7. A History of Ancient & Medieval
Phylosophy √ √ √
8. Filsafat Dewasa Ini √ √
9. Filsafat Dewasa Ini II √ √
10. Company Law and Secretarial Practice √ √ 11. New American Encyclopedia √
12. Berita LIPI √ √
13. The Art of Conference √ √ √
14. Museum for The 1980’s √ √
LAMPIRAN 5
DAFTAR BUKU YANG DIWEEDING/ DIKELUARKAN PADA MARET 2016
No. No.Induk Judul Pengarang
Kondisi Kerusakan
Penerbit/kota
Terbit /Tahun
Terbit Berat Ringan
1. 60.402/42
Beberapa
metodologi
pelaksanaan
penelitian gerakan
KB Nasional
Dra.iswarati,SU. X
BKKBN Sumut
Medan 1991
2. 96x01635
Hukum perkawinan adat Hilman Hadikusuma, SH X Alumni Bandung 1997
3. 97009465
Wereldspiegelder
20ste eeuw
H.j.j. wacthers X
Zuid-hollandsche
uitgevers
maatshapij,Deen
hag 1950
4. 94x00735
Organic qualititave analysis j.b bowen,b.sc.,A.R .I.C ,dkk X Univ london, 1957
5. 50.899191 Statistical
computation j.h.maindonald X
United states of
america , 1984
6. 97x03065 Organic qualitative analysis
j.b.bowen,b.sc.,
a.r.i.c ,dkk X
Univ london,
1957
7. 61301179 Patofisiologi Silvia a.price
,dkk X
EGC,jakarta ,
2005
8. 97x03813
Principles of
polymer chemistry
Paul j.flory X
Oxford
university
press,london ,
1953
9. 28.892188
Mastering italian
N. Messora X
Macmillan
Education LTD
10 96m01255 Inorganic chemistry William w.
Porterfield X
AP,inc , london
1993
11 94x01470
Macro and
semimicro
qualitative
inorganicanal..
Arthur
i.vogel,D.sc X
Longmans,lond
on 1937
12 97x06768
Sistim
pemerintahan
demokrasi
Mr Kuntjoro
purbopranoto X
Univ
airlangga,surbay
a, 1960
13 97x07225
Quality control and
industrial statistic Acheson J.
Duncan , ph.D X
Taraporevala
sons ,india,
1965
14. 97x02328 A text book of metallurgy
A . R. Bailey,
M.sc X
Macmillan,lond
on 1967
15. 40.199190
Mechanics for
engineers statics Ferdinand
p.beer X
Mcgraw-hill
book
company,new
york, 1987
14. 96x03779
Practical organic
chemistry Arthur i vogel,
d.sc X
Longmans,green
and CO
LTD,london
1948
15. 94x1305
Neurology
Roy
r.grinker,M.D X
Bannerstone
House,USA,193
4
16. 94x0807
Inorganic chemistry
r.t.sanderson X
Affiliated
east-west press,
newe delhi,1971
17. 5000/073
Organic chemistry
A david baker
dkk X
West publishing
company,new
york,1992
18. 9401804
Perumusan hasil
seminar
penyusuaian
kurikulum usu
USU X
Univ sumatera
utara,medan,
1994
j.barrents , jakarta, 1958
20. 99009307 Desain baja
konstruksi Joseph e bowles X
Airlangga,jakart
a,1980
21. 9709108 Ilmu politika Prof.Mr dr j.
Barrents X
Pt.pembangunan
, jakarta,1958
22. 43.016190
Technical college
phsycs
Wilson X
Saunders
College
publishing, new
york, 1987
23. 97x09394 Kumpulan karangan
Soediman
kartohadiprodjo X
Pt.pembangunan
, jakarta, 1964
24. 97x08845 International law Charles cheney
hyde X
Little brown and
company, 1922
25. 60013563 Burgerliches
gesetebuch Neueite uusgabe X
Boekhandel
26. -
The continuum
Edward v
huntington X
Univ
harvard,cambrid
ge, 1905
27. -
Dasar-dasar
management Drs m
manullang X
B.A.P.P.I.T.
Tjabang ,
Medan, 1962
28. - Hukuman mati
untuk imam imran Emron pangkapi X
-
29. 92057804 Fluid mechanics Vijay gupta X -
30. 96x05228
The contemporary
practice of the
united kingdom...
e.lauterpacht X
The eastern
press ltd,london,
1962
31. 97x08613
Accounting
prinsciple Howard s.
Nobile dkk X
South-western
company
cincinnati,ohio,
1961
32. 90040642
Management
accounting and
finacial
management
M Y khan dkk X
Tata
mcgraw-hill publishing
company,new
delhi,1988
student
34. 95x00043 Macro and semi micro qualitative ...
Arthur I.voggel,
D. Sc X
-
35. 97x02922
Organizing and
Financing Business Joseph H.
Bonneville X
Prentice-Hall,
INC, new york,
1932
36. - Statistics for math haters
Elijah Parish
Lovejoy X
-
37. 31.070/89 Pedoman Survey Kualitas ...
Biro Pusat
Statistik X
Biro Pusat
Statistik, 1985
38. 95x02055 Asal-Usul Peradaban Timur
Walter A. Fair
Servis X
Kinta Jakarta
39. 97x00315
Advanced Level
Physics
M. Nelkon, dkk X
William
Heinemann
LTD, London,
1958
40. - Advanced Level
Physics M. Nelkon X
William
41. 97x01194 Advanced Level
Physics M. Nelkon X
William
42. - Organizing and Financing Business
Joseph H.
Boneville X
Prentice-Hall,
INC, 1932
43. 00x02641 Organizing and Financing Business
Joseph H.
Boneville X
Prentice-Hall,
INC, 1932
44. 97x04049 Organizing and Financing Business
Joseph H.
Boneville X
Prentice-Hall,
INC, 1932
45. 00x02640 Organizing and Financing Business
Joseph H.
Boneville X
Prentice-Hall,
INC, 1932
46. 79x00468 Organizing and Financing Business
Joseph H.
Boneville X
Prentice-Hall,
INC, 1932
47. 00x02639 Organizing and Financing Business
Joseph H.
Boneville X
Prentice-Hall,
INC, 1932
48. 00x03608 Berita-Negara Republik Indonesia
Muhammad
Joesafad X
Advocat, 1957
49. 85011654 Accounting for
Management Lynch X
McGraw Hill,
50. 97x08426
Sedjarah Ekonomis
Sosiologis
Indonesia
Prajudi
Atmosudirjo X
-
51. 96x04297
Ilmu Negara
Ruslan Lubis X
Fakultas Hukum
USU Medan,
1980
52. 99x04875
Transport
Phenomena
R. Bryon Bird,
dkk X
Departemen of
Chemical
Engineering
Univ, New
York, 1960
53. - Momentum. Heat
and must transfer Bennet, C.O X
-
54. 94x01371
Macro and Semi
Micro Qualitative
Inorganic Analysis
Arthur I. Vogel X
-
55. 98x00278
- Dekan Fakultas
Hukum Univ. Katolik Bandung X PT. Pembangunan Jakarta, 1964
56. 97x01853
Rentjana
Pendidikan
Pertanian
L. Lame Uran X
Nusa Indah
57. 97x02854 Doktrin-doktrin
Ekonomi Winardi X
Soecyta
Bandung
58. 90040434 Financial accounting
Jack L.
Smith,dkk X
Mc-Graw-Hill,
1988
59. 86016199
Buku Kerja
Matematika 1
STA 105 X
Departemen
Pendidikan dan
Kebudayaan
Univ. Terbuka,
1985
60. -
Overcoming
Constrains On The
Teaching Of
Biology
G. Rex Meyer X
Regional Office
For Sience And
61. -
Pokok-pokok Dari
Kitab
Undang-Undang Hukum
Pidana
G.J.De Boer X
Oranje Bogor
62. 96x06497 A test book of
electricity a.g.midshell X
1938
63. 99x02195 Entomology Ow. Richard
dkk X
Methuen & co
Ltd
64. 97x05215 Pharmacognosy t.e.wallis X J & a
churchill,1955
65. 95x01898 Stalin Nikolaus
basseches X
Elsevier,amsterd
am
66. 99x00198
The genesis of
modern
management
Sydney pollard X
Penguin
books,1965
67. 50098000
Rencana
perkuliahan
agronomi tanamaan
hortikultura 1
Jr sabar ginting
ms X
Jurusan
budidaya
pertanian,1991
68. 83002796 Brodcasting
fromspace - X
Unesco,france,1
971
69. 97x06243
Aplikasi radio...
- X
Badan tenaga
atom
nasional,jakarta,
1972
70. 97x08091
Advanced level
phsycs m.nelkon dkk X
William
heinemann,lond
on,1958
71. 9705945
Survey of
compounds which
have been tested for
carcinogenic
activity
Philip subik, X
National
institute of
health, 1957
72. 9701582 Inorganic chemistry R.T Anderson X Affiliated east-west press,india
university
press,london,19
69
74. 96003343
Manajemen risiko
Drs herman
darmawi X
Bumi
aksara,padang,9
0
75. 98006655 Kimia organik 1 - X -
76. 85012606 Basic financial
management J william petty X
Univ of texas of
austin,1985
77. 14002895 Pengantar
manajemen ... Kasmir,S.E., X
Kencana,jakarta
78. 10018541 Pengantar valuasi Said kelana
ansawi dkk X
Salemba empat
79. 02012636
Anggaran
perusahaan Gunawan
adisaputro X
BPFE-Yogyakarta,200
0
80. 04071654
Construction
specification
handbook
Hans w.meier,
FCSI X
Prentice-hall,inc
81. 83002822 Media studies in
education - X
Unesco
82 01005379
Paparan
walikotamadya kdh
tingkat II binjai...
- X
Kotamadya
binjai,1995
83. 95x00843
Advanced level
physics
M . nelkon X
William
heinman
ltd,melbourne,1
958
84. 94x01276 Medical treatment d.m dunlop dkk X Edinburgh,1946
85. 97007612
Introduction to
management
accounting
Charles T.
Horngen X
Prentice-hall,
USA, 1996
86. 96009909
Engineering
economic for
capital ivestment
analysis
Thomas P ,AU X
Prentice-hall,inc, new
87. 92054640 Histologi Dasar Jose carneuro X -
88. 97003628 Manajemen keuangan
Drs. Lukas setia
atmaja,M.Sc. X
Andi offset,
yogyakarta
89. 97x10514
Hukum perkawinan
di indonesia
Dr. R. Wirjono
prodjodikoro
S.H.
X
Sumur bandung
, 1966
90. 94x00793
Intermediate
chemistry T.M. LOWRY .. X
Macmillan& co
LTd,new york ,
1958
91. 97x00235 Drilled pier foundation
Richard J.
Woodward X
1972
92. 97x01066 Intermediate
chemistry A.C cavell X
-
93. 96001896 Jangan tangisi tradisi
Johannes
mardimin X
Kanisius
94. 97x01003
Textbook of anatomy W. Henry hollinshead, Ph.d X Oxford university
95. 94x00861 Advanced level
physics M.Nelkon X
William
heinmann LTD
96. 97x00186
Animal husbandry
G . williamson X
Inggris language
book
society,london,
1959
97. - De kleine w.p g.b.j hiltermann X Amsterdam
98. 94x0343
Textbook of X-ray
diagnosis
S . cochrane
shanks,C.B.E.,
M.D..,
X British
authors,1962
99. 92058792
Album pathologi
anatomi Andoko prawiro
admojo X
Univ airllang
fak kedokteran ,
surabaya, 1990
100. 03001697
Younger at last
Steven lamm,
M.D X
Simon&
schuster, new
york,1997
101. 91043885 The 1987 dental
anual Donald d derick X
102. 10010063 Akuntansi biaya Charles horngen X Airlangga ,jakarta
103. 10010065 Akuntansi biaya Charles horngen X Airlangga, jakarta
104 00002729
Jaring pemngaman
sosial kabupaten
taput
- X
-
105. 02000271
Introduction to
management
accounting
Charles t
horgren dkk X
Prentice-hall
internasional,
new jersey,
1999
106. 11013026 Pengantar valuasi Said kenala
asnawi dkk X
Salemba
empat,2010
107. 11013024 Pengantar valuasi Said kenala
asnawi dkk X
Salemba
empat,2010
108. 85013744 Labor economics and...
Lloyd g
reynolds X
USA,1982
109. 10008849 Interaksi obat Richard harknes X Itb
,bandung,1984
110. 09008221
Kecerdasan
komunikasi.. Idi subandy
ibrahim X
Simbiosa
rekatama
media,2007
111. 97x08938 Perjuangan - X -
112. 85009470
Organization and
management R D agarwal X
Tata
mcgraw-hill new
delhi,1982
113. 97x02743 Documents and
discussion - X
-
114. 82000373 Momentum heat
and mass transfer c.o bennett dkk X
Mcgraw-hill
singapore,1962
115. 00x04179
Management teory
and praktics
Theo mainmann X
Eurasia
publiching
house, new
delhi,1962
116. 97x07884 Basic botani Fred w.
Emerson X
The
york, 1954
117. 950x1201
Tropical
algicultural g.b maserfield X
Ofxford
university,londo
n,1949
118. 940x0736 Organic qualitative
analysis j.b bowwen X
Univ
london,1957
119. 97x02366 The essential self Paul berry X Mcgrow-hill, newyork, 1975
120. 97x03504 Intermidiate
chemistry M . lowry dkk X
London 1958
121. -
Djakarta djaya
Mohammad ali
s.s X
Pemerintahan
d.ci.
djakarta,1969
122. - Pengantar rekening
stelsel dan ... P . barker X
Bandung 1967
123. - Djawab Amani uli X -
124. 9500413 Art of the golden
west - X
New york,1952
125. 98x01000
Tindak Pidana
Ekonomi... Karni X
Universitas
Leiden,
Gambar : Bahan Perpustakaan yang Dirawat
Gambar : Buku yang Dijilid
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta
Akbar, Muhammad Ali. 2013. Kebijakan Penyiangan Bahan Pustaka.
http://akbarlibrary.blogspot.co.id/2013/12/kebijakan-penyiangan-bahan-pustaka (diakses tanggal 15 Februari 2016)
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan. Pengadaan Bahan Pustaka. http://www.bpkp.go.id/pustakabpkp/index.php?p=pengadaanbahanperpus (diakses 08 Desember 2015)
Baumbach, Donna J., dan Miller, Linda L. 2006. Less is More; A Practical Guide to Weeding School Library Collection. Chicago: American Library Association.
Basrowi, Suwandi. 2011. Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka Cipta.
Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi. 2004. Perpustakaan Perguruan Tinggi: Buku Pedoman. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
Elnanda, Putra. RM. 2015. Pengolahan Koleksi Audio Visual di Perpustakaan Institut Seni Indonesia Surakarta. Yogyakarta: Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.
Emzir. 2010. Metode Penelitian Kualitatif Analisis Data. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Hardiningtyas, Tri. Mengerti Perpustakaan (Perpustakaan Perguruan Tinggi) http://pustaka.uns.ac.id/?opt=1001&menu=news&option=detail&nid=78 (diakses 08 Desember 2015)
Hasugian, Jonner. 2011. Dasar-dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi. Medan: USU Press.
Kusnanto, Heri. 2011. Penyiangan Bagan Pustaka di Perpustakaan Utama Perpustakaan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21436/1/HERI%2 0KUSNANTO-FAH.pdf (diunduh 08 Desember 2015)
Lasa H S. 2005. Manajemen Perpustakaan. Yogyakarta: Gama Media.
Martoadmodjo, Karmidi. 1993. Pelestarian Bahan Pustaka. Jakarta; Universitas Terbuka.
Mulyaningsih, Sri B. M. Mengenal Perusak Bahan Pustaka. Jakarta: Kanisius.
Qalyubi, Sihabuddin. 2007. Dasar-dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi. Yogya : Jurusan Ilmu Informasi dan Perpustakaan, UIN Sunan Kalijaga.
Rahayuningsih, F. 2007. Pengelolaan Perpustakaan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Rismayeti. 2013. Perpustakaan Perguruan Tinggi : Pedoman Pengelolaan dan Standardisasi. Jurnal Ilmu Budaya Vol. 9, No. 2 Februari 2013. http://bpsdmkp.kkp.go.id/apps/perpustakaan/?q=node/74 (diakses 08 Desember 2015)
Romadudin, Irvan. 2012. Inventarisasi (Stock Opname) Koleksi Perpustakaan BBPK Jakarta Tahun 2012. Jakarta: Kementerian Kesehatan
Soeatminah. 1992. Perpustakaan, Kepustakawan dan Pustakawan. Yogyakarta: Karnisius.
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Cetakan ke-20. Bandung: Alfabeta.
Sulistyo-Basuki. 1991. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Umum.
Sutarno. 2006. Manajemen Perpustakaan : Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Sagung Seto.
Tanggang, Mariani. 2015. Evaluasi Preservasi dan Konservasi Koleksi Tercetak di Museum Pusaka Karo. Medan: Departemen Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.
Universitas Sebelas Maret. 2013. Sekilas Tentang Pengembangan Koleksi Perpustakaan.
http://pustaka.uns.ac.id/?opt=1001&menu=news&option=detail&nid=392 (diakses tanggal 08 Agustus 2015)
Universitas Sumatera Utara. 2015. Laporan Akuntabilitas Kinerja Perpustakaan USU Tahun 2015. Medan: Perpustakaan Universitas Sumatera Utara.
http://widodo.staff.uns.ac.id/2008/12/12/sekilas-tentang-pengembangan-koleksi-perpustakaan-perguruan-tinggi
Winoto, Yunus. 2004. Info Persada : Media Informasi Perpustakaan Universitas Sanaha Dharma, Yogyakarta: Perpustakaan Universitas Sanata Dharma.
Yulia, Yuyu. 1993. Perawatan Bahan Koleksi. Jakarta: Universitas Terbuka.
Yulia, Yuyu dkk. 2006. Pengadaan Bahan Pustaka, Jakarta: Universitas Terbuka.
Yulianti, Pitri. 2014. Tri Dharma Perguruan Tinggi
http://www.kompasiana.com/pitriyulianti/tri-dharma-perguruan-tinggi_54f8456aa33311191c8b55fc (diakses 18 Desember 2015)
Yuventina, Yuniwati. 2013. Standarisasi Perpustakaan Perguruan Tinggi. Jakarta: Aneka Press.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Menurut Sugiyono (2009, 3), “metode penelitian adalah cara ilmiah
untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”.
Hal-hal yang biasanya diuraikan/ dijelaskan dalam metode penelitian
menurut Soewadji (2012, 16) adalah :
a. pendekatan penelitian, b. jenis atau tipe-tipe penelitian, c. sasaran penelitian,
d. populasi dan sampel, e. teknik sampling, f. instrumen penelitian,
g. cara atau teknik pengumpulan data, h. pengolahan dan penyajian data, i. cara analisis data
Adapun jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Menurut Bodgan dan
Taylordalam Tanggang (2015, 24), “pendekatan kualitatif adalah prosedur
penelitian yang menghasilkan data deskriptif : ucapan atau tulisan dan perilaku
yang diamati dari orang-orang (subyek) itu sendiri”.
Menurut Soewadji (2012, 26) dalam buku Pengantar Metodologi
Penelitian, disebutkan bahwa :
prediksi. Sifat penelitian deskriptif adalah ex post fakto, yakni peneliti sebagai pengamat, hanya membuat kategori perilaku, mencatat gejala, tidak melakukan pengaturan, atau memanipulasi variabel.
Menurut Sumhudi dalam Soewadji (2012, 17), “pendekatan penelitian
adalah suatu cara atau strategi yang ditetapkan oleh peneliti di dalam mengamati,
mengumpulkan informasi dan untuk menyajikan analisis hasil penelitian”.
Hal-hal yang harus dilakukan oleh peneliti yang menggunakan pendekatan
kualitatif menurut Soewadji dalam buku Pengantar Metodologi Penelitian (2012,
17-18), adalah :
a) Peneliti mengkaji secara mendalam suatu fenomena yang telah ditetapkan sebagai variabel yang diteliti, demikian juga termasuk mengkaji fenomena-fenomena yang lain, bila ada, yang terkait dengan variabel penelitian tersebut.
b) Sampel sebagai sumber informasi baru dapat ditetapkan setelah dilakukan penelitian lapangan. Demikian juga penentuan jumlah sampel lebih banyak tergantung pada kemampuan Peneliti dalam mengungkap seberapa jauh kemungkinan adanya fenomena-fenomena lain yang terkait dengan variabel penelitian.
c) Peneliti dapat menggunakan suatu pedoman wawancara yang berisi pokok-pokok pertanyaan untuk mengumpulkan informasi/ data, dan pedoman wawancara tersebut dapat dikembangkan pada saat peneliti turun ke lapangan untuk mengadakan wawancara. Sehingga peneliti dapat menangkap semua jawaban secara lengkap dari pemberi informasi.
Berdasarkan penjelasan di atas, dalam penelitian ini peneliti hanya
menggambarkan keadaan atau suasana yang sebenarnya terjadi pada saat
sekarang, melalui survei yang telah dilakukan dengan cara observasi dan
wawancara. Maka penelitian ini tidak memerlukan pengujian hipotesis, karena
3.2 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Perpustakaan Pusat Universitas Sumatera
Utara yang terletak di Jl. Perpustakaan No. 1 Kampus USU Medan.Penelitian
dikhususkan pada Bagian Pemeliharaan Bahan PerpustakaanLantai 4
perpustakaan yang melakukan pelaksanaan penyiangan bahan perpustakaan.
3.3 Proses Penelitian
Proses Penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Mengidentifikasi Informan
Informan merupakan orang yang benar-benar mengetahui permasalahan yang
akan diteliti dan bersedia membagikan informasi kepada peneliti. Menurut Sutopo
(2002, 50),“informan merupakan tumpuan pengumpulan data bagi peneliti dalam
mengungkap permasalahan penelitian”.
Dalam penelitian ini, orang yang berhubungan langsung dengan proses
penyiangan bahan perpustakaan adalah pegawai Bagian Pemeliharaan
Perpustakaan USU.
2. Menentukan Informan
Peneliti akan menentukan informan setelah mengidentifikasi informan yang
dianggap mengetahui dan bersedia memberikan keterangan terhadap masalah
purposive sampling. Menurut Sugiyono (2009, 124), “purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu”.
Dengan melakukan teknik purposive sampling maka peneliti menentukan empat orang informan yang akan dijadikan sebagai narasumber. Penentuan ini
berdasarkan pertimbangan peneliti pada informan yang dirasa merupakan orang
yang menguasai dan paham bagaimana proses penyiangan. Empat orang tersebut
merupakan seorang kepala bagian dan tiga orang staf bagian pemeliharaan pada
Perpustakaan USU.
3. Mengumpulkan Data
Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah melalui
wawancara mendalam (depth interview) secara terstruktur dimana pertanyaan yang diajukan terlebih dahulu telah disiapkan serta dibuat kerangkanya secara
sistematis sebelum berada di lokasi penelitian, data yang diperoleh dan dituang ke
dalam bentuk catatan. Data hasil wawancara dan observasi yang diperoleh
kemudian dibaca dan dipelajari agar penulis benar-benar memahami mengenai
hasil ataupun data yang telah diperoleh.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
1. Wawancara
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu oleh dua pihak, yaitu
yang lengkap, akurat, dan adil. Wawancara dilakukan kepada Kepala Bagian
PemeliharaanPerpustakaan Pusat USU dan salah seorang staf pendukung bagian
pemeliharaan.Pemilihan informan dilakukan setelah melalui tahapan identifikasi
berdasarkan pengertian yang telah dijelaskan sebelumnya. Pedoman wawancara
juga diperlukan agar tidak menyimpang dari tujuan penelitian. Pedoman
wawancara juga disusun berdasarkan dengan teori yang berkaitan dengan masalah
yang diteliti.
2. Observasi
Observasi adalah kegiatan meneliti langsung ke tempat penelitian yaitu
Perpustakaan USU. Observasi yang dilakukanpeneliti dalam penelitian ini adalah
pengamatan, yang diobservasi adalahkeadaan bahan perpustakaan yang ada di
Perpustakaan USU.
4. Studi Literatur
Selain melakukan teknik wawancara dan observasi, Peneliti juga
melakukan studi literatur demi menunjang kelengkapan data yaitu melalui buku,
majalah, jurnal dan artikel. Studi literatur dilakukan untuk mengetahui
permasalahan yang dihadapi dan kemudian dibandingkan dengan keadaan yang
sedang diteliti di lapangan.
3.5 Intrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman
melakukan wawancara. Pedoman ini bersifat fleksibel, tidak mengikat, hanya
sebagai pembuka dan mengarah pada pembicaraan.
3.6 Jenis dan Sumber Data
Jenis dan sumber data dalam penelitian ini adalah:
1. Data Primer
Data primer penelitian ini adalah hasil dari wawancara penulis dengan
pegawai Perpustakaan USU, dan pengamatan penulis berupa kata-kata, sikap
dan pemahaman dari subjek yang diteliti berdasarkan observasi sebagai dasar
utama melakukan interpretasi data.
2. Data Sekunder
Data Sekunder penelitian ini adalah berbagai sumber tertulis yang
mendukung data primer dan untuk dimanfaatkan dalam penelitian ini, seperti
buku, jurnal, internet, dan dokumen lain yang berhubungan dengan penelitian
ini.
3.7 Analisis Data
Adapun analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah:
1. Data hasil wawancara penulis, observasi, catatan di lapangan, studi
perbandingan maupun dari berbagai sumber ditelaah dan dipahami kemudian
data disalin dan dipilih untuk disusun menjadi satu kesatuan yang akan ditarik
kesimpulan dari interpretasi yang sudah dilakukan. Dalam hal ini penulis
menganalisis data yang didapat berdasarkan pemahaman terhadap hal-hal
2. Hasil analisis data diatas dilakukan untuk mengidentifikasi masalah, peluang,
tujuan dan mengevaluasi kebutuhan-kebutuhan sistem yang diungkapkan oleh
informan yaitu pegawai Perpustakaan USU.
3.8 Keabsahan Data
Pada penelitian kualitatif, tingkat keabsahan lebihditekankan pada data
yang diperoleh.Melihat hal tersebut maka kepercayaan data hasil penelitian
dapatdikatakan memiliki pengaruh signifikan terhadap keberhasilan sebuah
penelitian.
Data yang valid dapat diperoleh dengan melakukan uji kredibilitas
(validitas internal) terhadap data hasilpenelitian sesuai dengan prosedur uji
kredibilitas data dalam penelitian kualitatif.
Adapun macam-macampengujian kredibilitas menurut Sugiyono (2014)
antara lain : “dilakukan dengan perpanjangan pengamatan,peningkatan ketekunan
dalam penelitian, triangulasi, diskusi dengan teman sejawat, analisis kasus
negatif,dan membercheck”.
Menurut Sugiyono (2014) dijelaskan bahwa :
Triagulasimerupakan teknik yang mencari pertemuan pada satu titik tengah informasi dari data yang terkumpul guna pengecekan dan pembanding terhadap data yang telah ada.
1. Triangulasi Sumber, Menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperolehmelalui beberapa sumber. Data yang diperoleh kemudian dideskripsikan dan dikategorisasikan sesuai dengan apa yang diperoleh dari berbagai sumber tersebut. Peneliti akan melakukan pemilahan data yang sama dan data yang berbeda untuk dianalisis lebih lanjut.
3. Triangulasi Waktu, Narasumber yang ditemui pada pertemuan awal dapat memberikan informasi yangberbeda pada pertemuan selanjutnya. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengecekan berulang-ulang agarditemukan kepastian data yang lebih kredibel.
Triangulasi dilakukan berdasarkan wawancara dengan informan dan
observasi oleh peneliti dalam mengamati kejadian fakta yang terdapat dilapangan.
Teknik pengumpulan data juga dilakukan untuk melengkapi data primer dan
sekunder. Wawancara dan observasi dilakukan sebagai data primer yang berkaitan
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Karakteristik Informan
Dalam penelitian ini yang menjadi informan adalah satu orang kepala dan
salah empat orang staf Bagian Pemeliharaan Perpustakaan USU. Adapun
karakteristik dari para informan adalah sebagai berikut :
Kode Status
I1 Kepala Bagian
I2 Staf
I3 Staf
[image:35.612.163.476.296.433.2]I4 Staf
Tabel 4.1 Karakteristik Informan
Informan pertama (I1) adalah responden yang berhasil diwawancarai
dengan perkenalan pendekatan terlebih dahulu demikian juga halnya dengan
informan kedua (I2), ketiga (I3), dan keempat (I4). Peneliti meminta kesediaan
waktu untuk diwawancarai setelah sebelumnya menjelaskan maksud dan tujuan
penelitian serta keperluan wawancara guna melengkapi data yang mendukung
hasil penelitian.
Wawancara berlangsung secara informal yang dilakukan dengan
dan kondisi wawancara bersifat alamiah sebagaimana adanya, tidak dibuat-buat,
atau diatur sedemikian rupa untuk tujuan tertentu.
Wawancara dilakukan secara berulang apabila pada wawancara
sebelumnya peneliti merasa masih ada yang perlu ditambahi atau kurang jelas.
4.2 Kategori
Setelah melakukan wawancara, peneliti kemudian menyusun kerangka
awal analisis sebagai acuan dan pedoman dalam melakukan coding, memilih data yang relevan dengan judul penelitian sehingga menghasilkan beberapa kategori,
yaitu :
4.2.1 Tugas dan Fungsi Bagian Pemeliharaan
Pembagian sistem kerja yang terdapat di Perpustakaan USU dapat terlihat
melalui diagram berikut ini :
Kepala Sub Bidang Dukungan Teknis
Kepala Sub Bidang Pelayanan Pengguna
Kepala Sub Bidang Manajemen Koleksi
dan Cabang Kepala Sub Bagian Tata Usaha Perpustakaan Kelompok
Pustakawan
Wakil Kepala Bidang Perpustakaan
Kepala Perpustakaan dan Sistem Informasi
[image:36.612.136.529.438.658.2]Staf Ahli
Bagian pemeliharaan bahan perpustakaan termasuk ke dalam Sub Bidang
Dukungan Teknis. Untuk mengetahui tugas dan fungsi bagian pemeliharaan maka
peneliti mewawancarai informan I1, I2, I3, dan I4. Berikut adalah petikan
wawancara mengenai tugas dan fungsi bagian pemeliharaan :
I1 :“tugas Bagian Pemeliharaan Perpustakaan USU adalah
memperbaiki bahan perpustakaan yang tidak bisa lagi digunakan pemakai/ pengguna perpustakaan (pemustaka). Sedangkan fungsinya adalah sebagai pelaksana perbaikan koleksi yang rusak tersebut agar dapat sesuai dengan aslinya.”
I2 :“tugas Bagian Pemeliharaan Perpustakaan USU adalah
memperbaiki bahan perpustakaan yang kondisi telah rusak. Dan fungsinya adalah mengupayakan perbaikan terhadap koleksi yang rusak agar dapat dipergunakan kembali.”
I3 : “tugas Bagian Pemeliharaan Perpustakaan USU adalah
memperbaiki bahan perpustakaan yang kondisi telah rusak. Fungsinya memperbaiki bahan perpustakaan yang rusak agar dapat dipergunakan kembali.”
I4 : “tugas Bagian Pemeliharaan Perpustakaan USU adalah
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dikatakan bahwa tugas Bagian
Pemeliharaan Perpustakaan USU adalah sebagai pemelihara bahan perpustakaan
agar tetap bisa dipergunakan melalui perbaikan. Pemeliharaan pada umumnya
dilakukan pada bahan perpustakaan dengan kondisi rusak ringan dan sedang.
Kerusakan ini bisa diselamatkan dengan penyampulan ulang, penjilidan,
dan pengeleman halaman yang terlepas guna menghasilkan tampilan bahan
perpustakaan lebih baik, serta sesuai dengan bentuk aslinya.
Sebagaimana dituliskan dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja
Perpustakaan USU Tahun 2015,frekuensi penggunaan bahan perpustakaan yang
tinggi akan mengakibatkan tingkat kerusakan yang tinggi juga. Sehubungan
dengan itu peran pemeliharaan dan perawatan bahan perpustakaan menjadi sangat
penting. Jumlah bahan perpustakaan yang dirawat selama tahun 2015 adalah
5.711 eksemplar. Jumlah ini jauh lebih tinggi dari yang ditargetkan 5.000
eksemplar dengan capaian 114,22%. Terjadi peningkatan pemeliharaan bahan
perpustakaan dari tahun sebelumnya sekitar 35,53%.
4.2.2 Peran Bagian Pemeliharaan dalam Penyiangan (Weeding)
Penyiangan (weeding) bahan perpustakaan merupakan salah satu kegiatan pemeliharaan.Bagian Pemeliharaan memiliki peran dalam penyiangan (weeding) bahan perpustakaan yang dapat diketahui melalui kutipan wawancara berikut :
I1 :“pemelihara koleksi yang rusak ataupun tidak bisa
I2 : “pelaku pemeliharaan terhadap koleksi yang telah rusak
namun masih bisa diperbaiki serta mengasingkan koleksi yang sudah tidak bisa diselamatkan kembali.”
I3 : “sebagai bagian yang bertanggungjawab atas pemulihan
kembali bahan perpustakaan yang masih bisa diperbaiki dan mengasingkan bahan perpustakaan yang akan dimusnahkan.”
I4 : “sebagai pemelihara bahan perpstakaan agar tetap dapat
dipergunakan dan memilih bahan perpustakaan yang rusak berat untuk dapat disiangi.”
Berdasarkan uraian di atas, maka peran bagian pemeliharaan dalam proses
penyiangan adalah sebagai bagian dari Perpustakaan USU yang
bertanggungjawab ataspenyeleksian bahan perpustakaan yang sudah tidak
mungkin dipakai lagi dikarenakan kondisinya yang rusak berat untuk dapat
diasingkan. Setelah diasingkan dari rak, maka bahan perpustakaan kemudian
disiangi sehingga bahan perpustakaan tersebut tidak dilayankan kembali.
4.2.3 Frekuensi Penyiangan (weeding) Bahan Perpustakaan
Perpustakaan USU melakukan pengadaan bahan perpustakaan setiap
tahunnya. Penambahan bahan perpustakaan dapat menyebabkan kurangnya
tempat yang tersedia, sehingga perlu diadakan penyiangan (weeding) untuk dapat mengatisipasinya. Kekerapan ataupun frekuensi penyiangan bahan perpustakaan
yang dilakukan Perpustakaan USU dapat diketahui melalui kutipan wawancara
I1, I2, I3, I4: “frekuensi penyiangan (weeding) tidak bisa ditentukan
karena tidak bisa dipastikan kapan rusaknya buku dan terakhir kali melakukan penyiangan (weeding) pada bulan Maret.”
Berdasarkan uraian di atas, dapat dikatakan bahwa kekerapan penyiangan
(weeding) bahan perpustakaan pelaksanaan penyiangan tidak bisa dipastikan. Penyiangan (weeding) akan dilakukan pada bahan perpustakaan dengan kondisi rusak berat yang tidak bisa diselamatkan.
Rutinnya kegiatan pengadaan bahan perpustakaan sebaiknya didukung
juga dengan penyiangan (weeding). Tidak pernahnya bahan perpustakaan dipinjam bisa menjadi pertimbangan dalam pelaksanaannya. Peneliti juga masih
menemukan adanya bahan perpustakaan dalam kondisi rusak ataupun dengan
[image:40.612.127.512.444.593.2]terbitan lama.
Gambar 4.2.3 (b) : Buku terbitan lama
Tabel 4.2.3 (a) : Bahan yang di Katalog(s.d. November 2015)
No. Jenis Koleksi Jumlah
Judul Eksemplar
(1) (2) (3) (4)
1 Buku Baru 2013 2.276 2.276
2 Deposit USU 1.065 1.065
3 Deposit Asian Development Bank - -
4 Deposit World Bank - -
5 Deposit American Corner - -
Jumlah 3.341 3.341
Tabel 4.2.3 (b): Jumlah Cantuman (Database) Katalog(s.d. November 2015)
No. Jenis Koleksi Jumlah
Judul Eksemplar
(1) (2) (3) (4)
1 Buku Baru 2013 2.276 2.276
2 Deposit USU 1.065 1.065
3 Deposit Asian Development Bank - -
4 Deposit World Bank - -
5 Deposit American Corner - -
Jumlah 3.341 3.341
[image:41.612.142.493.502.659.2]4.2.4 Kriteria Kerusakan Bahan Perpustakaan
Dari hasil wawancara dengan informan mengenai kriteria kerusakan bahan
perpustakaan dapat dilihat melalui kutipan wawancara berikut :
I1 :“yang menjadi kriteria kerusakan-kerusakan adalah halaman
yang tidak lengkap, koleksi yang sudah tua, serta koleksi yang dimakan rayap atau jamur.”
I2 : “kondisi kerusakan adalah koleksi yang rusak karena serangga,
koleksi lama, halaman banyak yang hilang, dan jilidan yang sudah tidak bisa diperbaiki.”
I3 : “rusak karena serangga, lapuk, halaman hilang, dan jilidan
rusak parah.”
I4 : “dimakan rayap atau kutu, halaman banyak yang hilang, dan
jilidan yang sudah tidak bisa diperbaiki.”
Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa yang menjadi kriteria
kerusakan yang bisa dijadikan sebagai acuan penyiangan adalah tidak lengkapnya
halaman, koleksi yang sudah tua/ lama, serta koleksi yang rusak karena serangga
dan jamur.
4.2.5 Proses Kegiatan Penyiangan (weeding) Bahan Perpustakaan
Kegiatan penyiangan (weeding) bahan perpustakaan yang dilaksanakan Perpustakaan USU dapat diketahui melalui kutipan berikut :
I1 : “mengevaluasi koleksi dengan cara melihat koleksi tersebut
dan bagaimana kondisi kertasnya, dan orang yang melaksanakannya adalah bagian sirkulasi dan bagian pemeliharaan koleksi.”
I2 : “memilih koleksi yang rusak, tidak pernah digunakan, atau
koleksi terbitan lama, dan orang yang melakukannya adalah bagian pemeliharaan dan sirkulasi.”
I3 : “melihat koleksi yang rusak, koleksi terbitan lama, dan orang
yang melakukannya adalah bagian pemeliharaan dan sirkulasi.”
I4 : “menyeleksi koleksi yang rusak, tidak pernah digunakan, atau
koleksi terbitan lama, dan yang melakukannya adalah bagian pemeliharaan dibantu sirkulasi.”
Berdasarkan uraian di atas maka dapat diketahui bahwa kegiatan yang
dilakukan selama proses penyiangan (weeding) bahan perpustakaan adalah mengevaluasi bahan perpustakaan yang benar-benar tidak akan digunakan lagi,
dan yang menjadi pelaksananya adalah bagian pemeliharaan dan bagian sirkulasi.
Setelah melalui proses penyeleksian, maka katalog mulai dikeluarkan atau
dihapuskan dari sistem pendataan. Selanjutnya akan dilakukan pemberian tanda
bahwa bahan perpustakaan tersebut akan disiangi.
Seluruh kegiatan penyeleksian hingga penyiangan kemudian dicantumkan
ke dalam berita acara. Hal ini berguna sebagai bukti konkrit adanya pelaksanaan
Tidak
Ya
[image:44.612.154.508.129.583.2]ya
Gambar 4.2.5 : Diagram alir kegiatan penyiangan (weeding)
Mulai/ Start
Rusak Berat :
•Halaman tidak lengkap •Jilidan rusak parah •Koleksi lama/ tua •Dimakan rayap •Berjamur
Menghapus/ mencabut bahan perpustakaan dari katalog
Memberi tanda “dikeluarkan dari koleksi”
Membuat berita acara
Tabel 4.2.5 : Jumlah Bahan yang Dirawat (s.d. November 2015)
No. Jenis Perawatan Jumlah Eksemplar
(1) (2) (3)
1 Perbaikan Buku Kerusakan Ringan 4.354
2 Perbaikan Buku Kerusakan Berat 1.214
3 Penjilidan Majalah/Jurnal 143
4 Reproduksi (Scanning Skripsi badlock) -
Jumlah 5.711
Sumber : Lakip Perpustakaan USU 2015
4.2.6 Alat Bantu Penyiangan (Weeding)
Alat bantu yang dipergunakan selama penyiangan (weeding) bahan perpustakaan sesuai kutipan wawancara berikut adalah :
I1 : “pelaksanaan penyiangan (weeding) dilakukan langsung pada
koleksi tanpa menggunakan alat bantu.”
I2 : “penyiangan tidak menggunakan alat bantu.”
I3 : “bahan perpustakaan disiangi dengan cara manual”
I4 : “penyiangan tidak ada alat bantu.”
Berdasarkan uraian di atas dapat dilihat bahwa Perpustakaan USU
melakukan penyiangan (weeding) bahan perpustakaan dengan cara manual tanpa mempergunakan alat bantu. Belum diadakan pemaksimalan penggunaan OPAC
sebagai pendukung penyeleksian bahan perpustakaan yang akan disiangi.
Terutama berdasarkan peminjaman maupun tahun terbit bahan perpustakaan.
4.2.7 Kendala Penyiangan (weeding)
I1 :“dikarenakan pelaksanaan penyiangan (weeding) secara
manual, sehingga proses pelaksanaannya sangat lambat serta keterbatasan staf pendukung yang menguasai dan mampu melaksanakan penyiangan (weeding).”
I2 : “pelaksanaan relatif lambat karena dilakukan secara manual
dan sedikitnya pelaksana yang ada.”
I3 : “kurangnya tenaga pendukung pelaksanaan penyiangan.”
I4: “masih sedikitnya orang yang mampu melaksanakan
penyiangan.”
Berdasarkan uraian di atas, yang menjadi kendala utama adalah tidak
adanya alat bantu yang mendukung proses penyiangan (weeding) bahan perpustakaan sehingga membutuhkan waktu yang lama, dan keterbatasan staf
yang mampu melaksanakan penyiangan (weeding) bahan perpustakaan.
Kurangnya tenaga pendukung bukan sebatas kuantitatif atau banyaknya
sumber daya, namun dibutuhkan tenaga yang berkualitas sehingga pelaksanaan
kegiatan dapat dilakukan dengan maksimal.
4.2.8 Langkah-langkah dalam Mengatasi Kendala Penyiangan (weeding)
Langkah yang diambil dalam mengatasi kendala penyiangan (weeding) bahan perpustakaan dapat dilihat melalui kutipan wawancara berikut ini:
I1, I2, I3, I4 : “ belum ada langkah yang diambil dalam
Berdasarkan uraian di atas, diketahui bahwa Perpustakaan USU belum
melakukan langkah penanganan kendala yang dihadapi oleh Bagian Pemeliharaan
selama melakukan penyiangan (weeding) bahan perpustakaan, sehingga kendala yang tersebut di atas masih dirasakan hingga saat ini.
4.3 Rangkuman Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil wawancara mendalam dengan informan, melalui proses
analisis data yang menjaga keabsahan data, maka diperoleh beberapa kategori
pembahasan mengenai Penyiangan Bahan Perpustakaan pada Perpustakaan USU,
[image:47.612.133.500.387.685.2]yaitu sebagai berikut :
Tabel 4.3 Rangkuman Hasil Penelitian
No. Kategori Keterangan
1. Tugas dan Fungsi
Bagian Pemeliharaan
sebagai pemelihara bahan perpustakaan agar tetap bisa dipergunakan melalui perbaikan
2.
Peran Bagian Pemeliharaan dalam Penyiangan (Weeding)
mengasingkan bahan perpustakaan yang sudah tidak mungkin dipakai lagi dikarenakan kondisinya yang rusak
3.
Frekuensi Penyiangan (weeding) Bahan Perpustakaan
penyiangan (weeding) bahan perpustakaan adalah berdasarkan kerusakan buku, sehingga pelaksanaan penyiangan tidak bisa dipastikan
4. Kriteria Kerusakan
Bahan Perpustakaan
5.
Kegiatan Penyiangan (weeding) Bahan Perpustakaan
• mengevaluasi bahan perpustakaan yang benar-benar tidak akan digunakan lagi, dan yang menjadi pelaksananya adalah bagian pemeliharaan dan bagian sirkulasi
• mengeluarkan dari katalog
• memberi tanda “dikeluarkan” untuk bahan yang disiangi
• membuat berita acara
6. Alat Bantu
Penyiangan (weeding)
penyiangan (weeding) bahan perpustakaan dengan cara manual tanpa mempergunakan alat bantu
7. Kendala Penyiangan
(weeding)
waktu yang lama, dan keterbatasan staf yang mampu melaksanakan penyiangan (weeding) bahan perpustakaan
8.
Langkah-langkah
dalam Mengatasi Kendala Penyiangan (weeding)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan data yang diperoleh dan pembahasan yang dilakukan, maka
peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai berikut , yaitu kegiatan penyiangan
(weeding) yang dilaksanakan oleh Perpustakaan USU melalui Bagian Pemeliharaan masih hanya dilakukan pada bahan perpustakaan berbentuk tercetak
dengan kondisi yang tidak memungkinkan lagi untuk dipergunakan. Sementara
bahan perpustakaan terbitan lama meskipun tidak pernah dipergunakan melalui
sirkulasi, tetap dipertahankan dengan pertimbangan belum adanya terbitan
terbarunya.
Penyiangan (weeding) yang dilakukan secara manual tanpa alat bantu menyebabkan belum adanya kepastian frekuensi penyiangan. Sehingga layanan
sirkulasi dan shelving sangat berpengaruh dalam proses pemilihan bahan perpustakaan yang siap untuk disiangi. Kurangnya sumber daya manusia yang
berkompeten dalam melakukan penyiangan (weeding) bahan perpustakaan menjadi kurang maksimal dan menyebabkan lambatnya proses kegiatan
5.2 Saran
Berdasarkan pembahasan dari hasil wawancara yang telah dilakukan, maka
peneliti mengemukakan saran sebagai berikut :
1. Untuk meningkatkan kegiatan penyiangan (weeding) pada Perpustakaan USU, maka sebaiknya Bagian Pemeliharaan melakukan pengevaluasian
bahan perpustakaan baik yang tercetak maupun tidak tercetak dan
menjadikan tingkat peminjaman dan penggunaan sebagai salah satu
pertimbangannya sehingga bahan perpustakaan yang memang tidak
dipergunakan dalam waktu lama tidak memenuhi ruangan Perpustakaan
USU.
2. Perpustakaan USU mencoba menggunakan alat bantu, misalnya OPAC
dalam proses penyiangan (weeding) agar tidak memakan waktu yang lama.
3. Sebaiknya Perpustakaan USU melakukan penambahan sumber daya
manusia yang dapat mendukung Bagian Pemeliharan melalui perekrutan
ataupun pelatihan bagi para staf untuk memperlancar kegiatan penyiangan
(weeding) bahan perpustakaan.
4. Peningkatan pembersihan debu dan serangga pada bahan perpustakaan
yang ada di rak bagian sirkulasi sehingga masa pakainya bisa bertahan
lama terutama pada bahan perpustakaan yang dianggap penting namun
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Perpustakaan
Pengertian perpustakaan menurut Sulistyo-Basuki (1991, 3) adalah :
“sebuah ruangan, bagian sebuah gedung ataupun gedung itu sendiri yang
digunakan untuk menyimpan buku-buku dan terbitan lainnya yang biasanya
disimpan menurut tata susunan tertentu untuk digunakan pembaca, dan bukan
untuk dijual untuk mencari untung”.
Perpustakaan merupakan sistem pengelolaan rekaman gagasan,
pemikiran,pengalaman, dan pengetahuan manusia, memiliki fungsiutama untuk
melestarikan hasil budaya manusia dalam bentuk karya cetak maupun bentuk
rekam lainnya, serta untuk menyampaikan gagasan, pemikiran, pengalaman, dan
pengetahuan manusia kepada generasi-generasi selanjutnya.
Dalam bab kedua ini, peneliti akan memberikan beberapa kajian pustaka
yang nantinya akan digunakan sebagai acuan atau pegangan dalam penelitian
tentang penyiangan (weeding) bahan perpustakaan di perpustakaan perguruan
tinggi. Berbicara mengenai perpustakaan perguruan tinggi, penting untuk terlebih
dahulu mengetahui tentang seluk beluk perpustakaan perguruan tinggi seperti
pengertian, fungsi dan juga bahan perpustakaan yang ada di perpustakaan
2.1.1 Perpustakaan Perguruan Tinggi
Perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang berada di
lingkungan perguruan tinggi (akademi, sekolah tinggi, perguruan tinggi, institut,
atau politeknik) di mana para pemustakanya adalah mahasiswa, dosen, dan
karyawan suatu perguruan tinggi.
Sebagai kesatuan dari sebuah perguruan tinggi selaku lembaga induk yang
menaungi, maka perpustakaan didirikan untuk menunjang pencapaian visi, misi,
dan tujuan perguruan tinggi yang bersangkutan dalam melaksanakan Tri Dharma
Perguruan Tinggi.
Menurut Yulianti (2014) dalam artikel Tri Dharma Perguruan Tinggi, yang
dimaksud dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi adalah :
1. Pendidikan dan Pengajaran. Pendidikan dan pengajaran memiliki
peranan yang sangat penting dalam suatu proses pembelajaran. Undang –undang tentang pendidikan tinggi menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, ahlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
2. Penelitian dan Pengembangan Dari penelitian dan pengembangan maka
mahasiswa mampu mengembangkan ilmu dan teknologi .pada penelitian dan pengembangan mahasiswa harus lebih cerdas, kritis dan
kreatif dalam mejalankan perannya sebagai agent of change.
Mahasiswa harus mampu memanfaatkan penelitian dan pengembangan ini dalam suatu proses pembelajaran untuk memporoleh suatu perubahan–perubahan yang akan membawa Indonesia kearah yang lebih maju dan terdepan.
3. Pengabdian Kepada Masyarakat Menurut undang–undang tentang
Berdasarkan uraian di atas, Yulianti (2014) juga menyebutkan tujuan
pengadaan perpustakaan perguruan tinggi dalam mendukung program Tri Dharma
Perguruan Tinggi, yaitu:
a) Dharma pertama yaitu pendidikan dan pengajaran dilaksanakan
dengan cara mengumpulkan, mengolah, menyimpan, menyajikan, dan menyebarluaskan informasi bagi mahasiswa dan dosen sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
b) Dharma kedua yaitu penelitian dilakukan melalui kegiatan
mengumpulkan, mengolah, menyimpan, menyajikan, dan menyebarluaskan informasi bagi para Peneliti.
c) Dharma ketiga yaitu pengabdian kepada masyarakat. Diselenggarakan
melalui kegiatan mengumpulkan, mengolah, menyimpan, dan menyebarluaskan informasi masyarakat.
2.1.2 Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi
Perpustakaan perguruan tinggi mempunyai peran yang cukup strategis
dalam mendukung program perguruan tinggi. Keberadaan perpustakaan di
lingkungan perguruan tinggi adalah untuk menunjang kegiatan perkuliahan.
Dalam hal ini dikatakan bahwa perpustakaan perguruan tinggi merupakan jantung
perguruan tinggi. Artinya, dengan keberadaan perpustakaan memungkinkan
sivitas akademika memperoleh kesempatan untuk memperluas dan memperdalam
ilmu pengetahuan dengan membaca bahan perpustakaan yang sesuai dengan
bidangnya masing-masing. Tanpa perpustakaan, maka proses pelaksanaan
pembelajaran kurang optimal.
Dalam Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi (2004,3) dijelaskan
bahwa fungsi perpustakaan adalah sebagai berikut :
1. Fungsi Edukasi Perpustakaan merupakan sumber belajar para civitas
studi, bahan perpustakaan tentang strategi belajar mengajar dan materi pendukung pelaksanaan evaluasi pembelajaran.
2. Fungsi Informasi Perpustakaan merupakan sumber informasi yang
mudah diakses oleh pencari dan pemustaka informasi.
3. Fungsi Riset Perpustakaan mempersembahkan bahan-bahan primer
dan sekunder yang paling mutakhir sebagai bahan untuk melakukan penelitian dan pengkajian ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Bahan perpustakaan pendukung penelitian di perpustakaan perguruan tinggi adalah menghasilkan karya-karya penelitian yang dapat diaplikasikan untuk kepentingan pembangunan masyarakat dalam berbagai bidang.
4. Fungsi Rekreasi, Perpustakaan harus menyediakan bahan
perpustakaan rekreatif yang bermakna untuk membangun dan mengembangkan kreativitas, minat dan daya inovasi pemustaka perpustakaan.
5. Fungsi Publikasi Perpustakaan selayaknya juga membantu melakukan
publikasi karya yang dihasilkan oleh warga perguruan tingginya yakni sivitas akademika dan staf non-akademik.
6. Fungsi Deposit Perpustakaan menjadi pusat deposit untuk seluruh
karya dan pengetahuan yang dihasilkan oleh warga perguruan tingginya.
7. Fungsi Interpretasi Perpustakaan sudah seharusnya melakukan kajian
dan memberikan nilai tambah terhadap sumber-sumber informasi yang dimilikinya untuk membantu pemustaka dalam melakukan dharmanya.
Sementara tugas perpustakaan perguruan tinggi dapat dirinci sebagai berikut:
a) Mengikuti perkembangan kurikulum serta perkuliahan dan
menyediakan bahan-bahan yang dibutuhkan untuk pengajaran.
b) Menyediakan bahan perpustakaan yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan tugas-tugas dalam rangka studinya.
d) Mengikuti perkembangan mengenai program-program penelitian yang
diselenggarakan di lingkungan perguruan tinggi induknya dan berusaha menyediakan literatur ilmiah dan bahan lain yang diperlukan bagi para peneliti.
e) Memutakhirkan bahan perpustakaan dengan mengikuti
terbitan-terbitan yang baru baik berupa tercetak maupun non cetak.
f) Menyediakan fasilitas yang memungkinkan pemustaka mengakses
2.1.3 Bahan Perpustakaan
Mengingat perpustakaan sebagai jantung perguruan tinggi, maka untuk
mengoptimalkan kegiatan pembelajaran, perpustakaan perguruan tinggi harus
menyediakan bahan perpustakaan yang sesuai dengan kebutuhan pemustaka.
Perpustakaan yang baik adalah perpustakaan yang bahan pustakanya relevan
dengan pemustaka yang dilayani.
Pelayanan sebuah perpustakaan akan dianggap stabil bila suatu
perpustakaan memiliki kelengkapan bahan perpustakaan. Bahan perpustakaan
merupakan unsur terpenting pada sebuah perpustakaan, karena bahan
perpustakaan yang yang dimiliki oleh perpustakaan hanya untuk dimanfaatkan
oleh pemustaka jasa perpustakaan.
Dalam UU No. 43 Tahun 2007 pasal 1 ayat 2 disebutkan bahwa: “koleksi
perpustakaan adalah bentuk karya tulis, karya cetak, dan/ atau karya rekam dalam
berbagai media yang mempunyai nilai pendidikan, yang dihimpun, diolah, dan
dilayankan”.
Sutarno (2006) dalam Widodo menyebutkan bahwa, “koleksi
perpustakaan merupakan citra perpustakaan, koleksi sebagai daya tarik dari
perhatian pemustaka, bahan perpustakaan juga meningkatkan performa kerja”.
Menurut World Encyclopedy of Library and Information Science, “jajaran
bahan perpustakaan perpustakaan umumnya dalam bentuk buku-buku, terbitan
berkala, laporan rekaman yang selesai diklipping/film dan CD untuk video kaset
Menurut Soeatminah (1992), disebutkan bahwa :
sebuah perpustakaan harus memiliki apa yang dinamakan bahan perpustakaan, sehingga tidak hanya satu macam, melainkan bermacam-macam jenisnya yang antara lain bahan perpustakaanumum dan bahan perpustakaan khusus.
Dalam buku Pengantar Ilmu Perpustakaan Sulistyo-Basuki (1991, 15)
berpendapatbahwa :
Perpustakaan pada umumnya menerima bahan pustaka dari pemerintah berupa buku-buku, tetapi ada juga perpustakaan yang melengkapi koleksi dengan cara mencari sumbangan buku-buku kepada penerbit-penerbit dan toko-toko buku menerima sumbangan dari organisasi-organisasi, tukar menukar dengan perpustakaan lain dengan tujuan memperbanyak judul buku dengn jalan mengurangi jumlah eksemplar buku.
Ada empat jenis bahan pustaka yang tercakup dalam koleksi perpustakaan yangwajib dimiliki oleh setiap perpustakaan. Jika tidak dimiliki secara utuh, terkesan tidak ideal sebagai sebuah perpustakaan. Empat hal tersebutyaitu:
a) Karya cetak,
b) Karya non cetak,
c) Bentuk mikro, dan
d) Karya dalam bentukelektronik.
Sebagaimana dituliskan Elnanda (2015, 25) bahwa perpustakaan memiliki
dua jenis koleksi, yakni :
a. Koleksi buku atau bahan tercetak/ tertulis
Bahan pustaka yang berupa buku menggunakan kertas sebagai media untuk mencetak tulisan yang mengandung informasi. Data jumlah buku perpustakaan berdasarkan jurusan/ spesifikasi dan golongan yang tersedia dari golongan umum, golongan khusus, hasil penelitian maupun laporan pengamatan, bahkan terdapat koleksi majalah atau surat kabar yang isinya relevan dengan misi dan visi perpustakaan.
b. Koleksi non cetak (non printed material)
Dari penjelasan di atas dapat diartikan bahwa bahan perpustakaan adalah
semua bentuk rekaman hasil karya manusia yang dikumpulkan, diolah dan
pemakai. Bahan perpustakaan perlu diatur dan ditata secara sistematis, sehingga
mudah digunakan, dicari dan ditemukan kembali pada saat dibutuhkan.
Pada umumnya bahan perpustakaan perguruan tinggi terdiri dari:
a) Buku teks yang diperlukan mahasiswa maupun dosen, baik yang diwajibkan
untuk mata kuliah tertentu maupun yang dianjurkan.
b) Buku untuk pengembangan ilmu yang melengkapi dan memperkaya
pengetahuan terutama bidang ilmu yang diajarkan pada perguruan tinggi.
c) Majalah/ jurnal ilmiah dan populer terbitan perguruan tinggi baik terbitan
sendiri, terbitan perguruan tinggi lain, maupun lembaga peneliti lainnya.
d) Penerbitan pemerintah, terutama produk hukum yang berkaitan dengan
perguruan tinggi.
e) Laporan-laporan, baik laporan penelitian ataupun laporan lainnya terutama dari
lembaganya sendiri.
Dalam laporan penelitian berupa skripsi, banyaknya mahasiswa yang akan
menyerahkan skripsi tercetak menyebabkan ketidakmampuan Perpustakaan USU
untuk menampung. Sehingga perpustakaan hanya menerima skripsi dalam bentuk
elektronik sebagai salah satu syarat mahasiswa bebas pustaka, yang kemudian
dilayankan dengan cara diunggah ke e-repository USU.
2.1.3.1 Bahan PerpustakaanTercetak
Bahan perpustakaan bahan cetak berasal dari karya cipta atau hasil pikiran
manusia yang dituangkan dalam bentuk cetak.
1. Buku
Bahan pustaka yang merupakan satu kesatuan yang utuh dan yang paling umum terdapat da