PRICE
(Case Study On The Agricultural Sector Which Is Listed In The Indonesia Stock Exchanges)
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Jenjang Sarjana (S1) Pada Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Komputer Indonesia
Oleh:
SITI NURDINNAH 21110091
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
MOTTO
ABSTRAK……… iv
ABSTRACT………. v
KATA PENGANTAR……….. vi
DAFTAR ISI………. viii
DAFTAR TABEL……… xiii
DAFTAR GAMBAR……… xv
DAFTAR LAMPIRAN……… xvi
BAB I PENDAHULUAN……….. 1
1.1 Latar Belakang………. 1
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah……….. 10
1.2.1 Identifikasi Masalah………. 10
1.2.2 Rumusan Masalah……… 11
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian……… 11
1.3.1 Maksud Penelitian……… 11
1.3.2 Tujuan Penelitian………. 12
1.4 Kegunaan Peneletian………... 12
1.4.1 Kegunaan Praktis………. 12
1.4.2 Kegunaan Akademis……… 13
HIPOTESIS……… 15
2.1 Kajian Pustaka………. 15
2.1.1 Analisis Laporan Keuangan………. 15
2.1.1.1 Pengertian Analisis Laporan Keuangan………….. 15
2.1.1.2 Prosedur Analisis Laporan Keuangan………. 16
2.1.1.3 Manfaat Analisis Laporan Keuangan……….. 18
2.1.1.4 Jenis-jenis Analisis Laporan Keuangan………….. 18
2.1.2 Rasio Profitabilitas………... 19
2.1.2.1 Pengertian Rasio Profitabilitas……… 19
2.1.2.2 Net Profit Margin (NPM)……… 20
2.1.2.3 Faktor-faktor Penentu Net Profit Margin (NPM)... 21
2.1.3 Rasio Likuiditas………... 22
2.1.3.1 Pengertian Rasio Likuiditas……… 22
2.1.3.2 Current Ratio (Rasio Lancar)……….. 24
2.1.3.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Current Ratio.. 25
2.1.4 Pasar Modal………. 26
2.1.4.1 Pasar Efisiensi………. 27
2.1.5 Harga Saham……… 29
2.1.5.1 Pengertian Saham……… 29
2.2 Kerangka Pemikiran……… 35
2.2.1 Pengaruh Net Profit Margin Terhadap Harga Saham………. 35
2.2.2 Pengaruh Current Ratio Terhadap Harga Saham……… 37
2.3 Hasil Penelitian Sebelumnya………... 40
2.4 Hipotesis………. 41
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN………. 43
3.1 Objek Penelitian………... 43
3.2 Metode Penelitian……… 43
3.2.1 Desain Penelitian………. 45
3.2.2 Operasional Variabel………... 46
3.2.3 Sumber dan Teknik Penentuan Data……… 48
3.2.3.1 Sumber Data……… 48
3.2.3.2 Teknik Penentuan Data………... 48
3.2.4 Teknik Pengumpulan Data………... 51
3.2.5 Rancangan Analisis dan Pengujian Hipotesis……….. 52
3.2.5.1 Rancangan Analisis………. 52
3.2.5.2 Uji Hipotesis……… 62
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……….... 67
4.1 Hasil Penelitian……… 67
4.1.5 Analisis Deskriptif………... 89
4.1.5.1 Perkembangan Net Profit Margin pada Perusahaan Sektor Pertanian………..
89
4.1.5.2 Perkembangan Current Ratio pada Perusahaan Sektor Pertanian………..
92
4.1.5.3 Perkembangan Harga Saham pada Perusahaan Sektor Pertanian………..
94
4.1.6 Analisis Verifikatif……….. 97
4.1.6.1 Pengaruh Net Profit Margin Terhadap Harga Saham Perusahaan Sektor Pertanian………... 104
4.1.6.2 Pengaruh Current Ratio Terhadap Harga Saham
Perusahaan Sektor Pertanian………... 107
4.1.6.3 Pengaruh Net Profit Margin dan Current Ratio
Terhadap Harga Saham Perusahaan Sektor
Pertanian Secara Simultan………... 110
4.2 Hasil Pembahasan……… 114
4.2.1 Pengaruh Net Profit Margin Terhadap Harga Saham Perusahaan Sektor Pertanian………... 114
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN……….. 118
5.1 Kesimpulan……….. 118
5.2 Saran……… 119
DAFTAR PUSTAKA……….. 121
LAMPIRAN………. 126
DAFTAR PUSTAKA
Agus Harjito dan Martono. 2011. Manajemen Keuangan. Edisi Kedua, Cetakan Pertama, Penerbit EKONISIA, Yogyakarta.
Agus Harjito. 2009. Keuangan Perilaku Menganalisis Keputusan Investor. Edisi pertama. EKONISIA. Yogyakarta.
Agus Sartono. 2008. Manajemen keuangan teori dan aplikasi. Yogyakarta: BPFE. Ali Kesuma. 2009. Analisis Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Serta
Pengaruhnya Terhadap Harga Saham Perusahaan Real Estate yang Go Publik di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, 11(1), 38-45.
Andi Supangat. 2007. Statistika: Dalam Kajian Deskriptif, Inferensial, dan Nonparametik. Edisi 1. Kencana : Jakarta.
Arif Budiarto dan Zaki B. 1999. Pengaruh Pengumuman Right Issue terhadap Tingkat Keuntungan dan Likuiditas Saham di Bursa Efek Jakarta Periode 1994 – 1996. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. Vol. 2 No. 1: 91 – 116.
Bambang Riyanto. 2010. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi Keempat. Cetakan kesepuluh. Penerbit BPFE. Yogyakarta.
Brigham, Eugene F dan Joel F.Houston. 2010. Dasar–Dasar Manajemen Keuangan: Assetials Of Financial Management. Jakarta: Penerbit Salemba Empat. BPS. 2010. Badan Statistik Indonesia. Jakarta.
Darmadji T dan Fakhrudin M.H. 2006. Pasar Modal di Indonesia Pendekatan Tanya Jawab. Jakarta: Salemba Empat.
Dwi Prastowo dan Rifka Julianty. 2010. Analisa Laporan Keuangan; Konsep dan Aplikasi Edisi Revisi. Yogyakarta: YKPN.
Darsono dan Ashari. 2005. Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan. edisi 1, Yogyakarta : ANDI.
Darmadji, Tjiptono, dan Fakhruddin. 2012. Pasar Modal Di Indonesia. Edisi Ketiga. Jakarta : Salemba Empat.
E. Amaliah Itabillah. 2013. Pengaruh CR, QR, NPM, ROA, EPS, ROE, DER dan PBV Terhadap Harga Saham Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di BEI. Universitas Maritim Raja Ali Haji, Fakultas Ekonomi UMRAH
Gadis Ashabi Choirani, Darminto, Siti Ragil Handayani. 2013. Pengaruh Variabel Fundamental Internal Terhadap Harga Saham (Studi pada Saham LQ-45 yang Listing Di BEI Periode Tahun 2009-2011). jurnal Administrasi Bisnis Vol 3, No 2 JULI.
Gujarati Damodar. 2003. Ekonometrika Dasar: Edisi Keenam. Jakarta: Erlangga. Hendy M Fakhruddin. 2008. Istilah Pasar Modal A-Z. Jakarta: Elex Media
I Made Sudana. 2011. Manajemen Keuangan Perusahaan Teori dan Praktek. Jakarta: Erlangga.
Ina Rinati. 2009. Pengaruh Net Profit Margin, Return on Assets, Return on Equity terhadap Harga Saham pada Perusahaan yang Tercantum LQ45. Universitas Gunadarma.
Ika A dan Anna Purwaningsih. 2008. Reaksi Pasar Terhadap pengumuman Stock Split: Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Telaah Manajemen. Vol.3. No.1. Hal 11-23. Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
Irham Fahmi. 2011. Analisis Laporan Keuangan. Lampulo: ALFABETA. Irham Fahmi . 2012. Analisis Kinerja Keuangan. Bandung: Alfabeta
Jumingan, 2006. Analisis Laporan Keuangan, Cetakan Pertama, PT Bumi Aksara, Jakarta.
Jonathan Sarwono. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Jeany Clarensia, Sri Rahayu, dan Nur Azizah. 2012. Pengaruh Likuiditas, Profitabilitas, Pertumbuhan Penjualan, dan Kebijakan Dividen Terhadap Harga Saham (Studi Empirik pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2007-2010). Vol. 1 No. 1 April 2012. Fakultas Ekonomi Universitas Budi Luhur Jakarta
K. R. Subramanyam dan John J. Wild. (2012). Analisis Laporan Keuangan (Edisi 10, Buku 1). Jakarta: Salemba Empat.
Kasmir. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Keown, Arthur J, John D. Martin, J. William Petty, David F. Scott, Jr. 2010.
Manajemen Keuangan: Prinsip dan Penerapan, Jilid 2, Edisi Kesepuluh.
Jakarta: INDEKS.
Lukas Setia Atmaja. 2008. Teori dan Praktik Manajemen Keuangan. Yogyakarta: Andi Offset.
Martalena dan Maya Malinda. 2011. Pengantar Pasar Modal. Edisi Pertama, Penerbit Andi: yogyakarta.
Moh Benny Alexandri, 2008. Manajemen Keuangan Bisnis, Alfabeta, Bandung. Moh Nazir . 2006. Desain penelitian. Cetakan ke dua, Penerbit Erlangga, Jakarta Nafarin M. 2009. Penganggaran Perusahaan. Edisi ketiga. Salemba Empat. Jakarta. Novena Robby, Rinjani Hedwigis, Esti Riwayati, Nani Fitriani. 2013. The Influence
Of Profitability Ratio On The Stock Price (A Case Study at Telecommunication Limited Listing On Indonesia Stock Exchange). Business and Information (Bali, July 7-9) ISSN : 1728-8673.
Pandji Anoraga dan Piji Pakarti. 2006. Pengantar Pasar Modal. Edisi Revisi. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Rescyana Putri Hutami. 2012. Pengaruh Dividend Per Share, Return On Equity dan Net Profit Margin Terhadap Harga Saham Perusahaaan Industri Manufaktur Yang Tercatat Di Bursa Efek Indonesia 2006-2010. Jurnal Nominal / Volume I Nomor I / Tahun 2012.
Riskawaty Wontolu. 2013. Pengaruh Likuiditas (Current Ratio) Terhadap Harga Saham Pada PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk Periode 2007-2011. Vol 1, No 1, Prodi S1 Manajemen, Periode Agustus 2013
Ratna Prihantini 2009. Analisia Pengaruh Inflasi, Nilai Tukar, ROA, DER dan CR Terhadap Return (Studi Kasus Saham Industri Real Estate and Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2003 –2006). Semarang: Universitas Diponogoro Semarang.
Rusdin. 2008. Pasar Modal: Teori, Masalah, dan Kebijakan dalam Praktik.
Bandung: ALFABETA.
Sianipar, Ardin. 2005. Pengaruh Faktor Fundamental Terhadap Harga Saham Industri Perbankan di Indonesia.Tesis Program Pascasarjana USU, Medan. Sofyan Syafri Harahap. 2008. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta : PT.
Raja Grafindo Persada.
Subramanyam K.R dan John J .Wild. 2010. Analisis Laporan Keuangan. Penerjemah: Dewi Yanti, Buku 2 Jakarta: Salemba Empat.
S. Munawir. 2007. Analisa Laporan Keuangan. Liberty, Yogyakarta
Sutrisno. 2009. Manajemen Keuangan teori, Konsep dan Aplikasi, Edisi pertama, Cetakan ketujuh, Ekonisia Yogyakarta.
Syamsuddin, Lukman. 2007. Manajemen Keuangan Perusahaan: Konsep Aplikasi dalam Perencanaan, Pengawasan, dan Pengambilan Keputusan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Suhartono dan Qudsi, Fadlillah. 2009. Portofolio Investasi dan Bursa Efek. YKPN, Yogyakarta.
saham perusahaan konstruksi yang go-publik di bursa efek surabaya (BES).
Jurnal IPS dan Pengajarannya, Th.37 Nomor 1.
Sugiyono. 2011. Statistik untuk Penelitian. Bandung : Alphabeta.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RD. Bandung: Alfabeta. Tandelilin, Eduardus. 2008. Manajemen Investasi. Jakarta: Universitas Terbuka. Tandelilin, Eduardus. 2010. Portofolio dan Investasi teori dan aplikasi. Edisi
Pertama, KANISIUS, Yogyakarta.
T Dominic H. 2008. Berinvestasi Di Bursa Saham. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Umi narimawati, dkk. 2011, Penulisan karya Ilmiah. Bekasi: Genesis
Van Horne, James C. dan Jhon M. Wachowicsz. 2012 Wachowi cz. Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan (terjemahan). Jakarta : salemba empat
Vice Law Ren Sia,Lauw Tjun Tjun. 2011. Pengaruh Current Ratio, Earnings per Share, dan Price Earnings Ratio Terhadap Harga Saham. Jurnal Akuntansi Vol.3 No.2 November 2011: 136 – 158
www.google.com
www.idx.co.id
http://www.bakrie-brothers.com/mediarelation/detail/2987/saham-emiten-cpo-kurang-prospektif
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. DATA PRIBADI
Nama Lengkap : Siti Nurdinnah
NIM : 21110091
Tempat/Tgl Lahir : Sumedang, 22 November 1992
Telepon : 089656572085
E-mail : dina_zaku@yahoo.com
Alamat : Jl. Terusan Sekolah No. 23 06/01 Babakan Sari - Kiaracondong
II. DATA PENDIDIKAN a. Formal
1. Tk Mustika 1997 - 1998
2. SDN Babakan Surabaya XIV 1998 - 2004
3. SMPN 37 Bandung 2004 - 2007
4. SMK Kencana Bandung 2007 - 2010
5. Universitas Komputer Indonesia 2010 - 2014
b. Non Formal
1. Kursus Pajak (Brevet A & B) 2012
2. Kursus Bahasa Korea (HKLCB) 2012 – 2013
3. Hardware 2014
c. Pengalaman Kerja
1. Praktek Kerja di Dinas Perhubungan (Bag.Keuangan - 2009) 2. Praktek Kerja di Kantor Gubernur Jawa Barat (Bag.Akuntansi dan
rahmat, taufiq dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan Penelitian yang
berjudul: “PENGARUH NET PROFIT MARGIN (NPM) DAN CURRENT RATIO (CR) TERHADAP HARGA SAHAM”. Penelitian ini diajukan untuk
memenuhi salah satu syarat ujian sidang pada program studi akuntansi fakultas
ekonomi, universitas komputer Indonesia.
Peneliti menyadari bahwa tulisan ini jauh dari kesempurnaan, karena
keterbatasan baik dari segi waktu, biaya maupun ilmu. Namun peneliti mencoba
untuk memaksimalkannya dengan segala kemampuan yang dimiliki. Selain itu,
peneliti berkeyakinan bahwa penelitian ini tidak mungkin terselesaikan tanpa adanya
bantuan do’a dan dukungan serta petunjuk dari berbagai pihak, untuk itu peneliti
ingin mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada :
1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, M.Sc.,selaku Rektor Utama Universitas
Komputer Indonesia.
2. Prof. Dr. Hj. Dwi Kartini, SE., Spec. Lic selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Komputer Indonesia.
3. Dr. Surtikanti, S.E., M.Si.,Ak, selaku Ketua Program Studi Akuntansi
Universitas Komputer Indonesia dan Dosen Pembimbing.
Indonesia Perwakilan Bandung.
8. Ibu Lina dan semua karyawan PT. Bursa Efek Indonesia Perwakilan Bandung
yang telah memberikan bantuan kepada penulis.
9. Kedua orang tua tercinta, kakak-kakak, dan adik terima kasih atas do’a dan
kasih sayangmu selalu menjadi kekuatan dan motivasi bagi peneliti.
10.Sahabatku Titin Parida, Demmi Dwi P, Winda, Merly, Nurwulan, Devi, Roy,
dan Buddy atas dukungan, kebersamaan, dan saran. Serta untuk teman-teman
Ak 3 terimakasih atas kebersamaannya.
11.Semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan usulan penelitian ini
yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu.
Semoga semua bantuan, bimbingan, dorongan dan segala sesuatu yang telah
diberikan kepada penulis senantiasa mendapat imbalan dari Allah SWT. Amien.Akhir
kata semoga skripsi ini dapat memenuhi harapan dan bermanfaat bagi yang
memerlukannya dan segala kelapangan hati penulis menerima segala saran dan kritik
terhadap penulisan penelitian ini untuk perbaikan selanjutnya.
Bandung, Juli 2014 Peneliti
2.1 Kajian Pustaka
2.1.1 Analisis Laporan Keuangan
2.1.1.1Pengertian Analisis Laporan Keuangan
Menurut Sofyan Syafri Harahap (2008:190) mengemukakan bahwa analisa
laporan keuangan adalah:
“Menguraikan pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau mempunyai makna antara satu dengan yang lain baik antara data kuantitatif maupun data non kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat.”
Sedangkan menurut John J. Wild (2010:3) yang diterjemahkan oleh Yanivi S
Bachtiar mengemukakan analisis Laporan Keuangan adalah:
“Aplikasi dari alat dan tehnik analisis untuk laporan keuangan bertujuan
umum dan data-data yang berkaitan untuk menghasilkan estimasi dan
kesimpulan yang bermanfaat dalam analisis bisnis.”
Menurut Van Horne (2009:202) rasio keuangan (financial ratio) didefiniskan sebagai:
“Sebuah indeks yang menghubungkan dua angka akuntansi dan di dapat
Nafarin (2009:772) menyatakan bahwa:
“Rasio keuangan (financial ratio) adalah rasio yang membandingkan secara
vertikal maupun horizontal dari pos yang terdapat dalam laporan keuangan
yang dapat dinyatakan dalam persentase, kali, dan absolut.”
Sementara itu, menurut Brigham & Houston (2010: 133) analisis laporan
keuangan berguna untuk membantu mengantisipasi kondisi masa depan. Dapat
disimpulkan bahwa pengertian mengenai analisis rasio keuangan adalah kegiatan
membandingkan angka yang berada di dalam laporan keuangan sehingga
menghasilkan suatu informasi yang lebih detil mengenai kinerja suatu perusahaan.
2.1.1.2Prosedur Analisis Laporan Keuangan
Sebelum mengadakan perhitungan-perhitungan, analisa dan interpretasi
penganalisa harus mempelajari atau mereview secara menyeluruh dan kalau dianggap
perlu diadakan penyusunan kembali (reconstuction) dari data-data yang sesuai dengan prinsip-prinsip yang berlaku dan tujuan analisa (S.Munawir 2007:34).
Menurut Dwi Prastowo dan Rifka Julianty (2010:53) menjelaskan tentang
prosedur analisis laporan keuangan sebagai berikut:
1. Memahami latar belakang data keuangan perusahaan
2. Memahami kondisi-kondisi yang berpengaruh pada perusahaan
Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut:
1. Pemahaman latar belakang data keuangan perusahaan yang dianalisis
mencakup pemahaman tentang bidang usaha yang diterjuni oleh perusahaan
dan kebijakan akuntansi yang dianut dan diterapkan oleh perusahaan tersebut.
2. Kondisi-kondisi yang perlu dipahami mencakup informasi mengenai trend
(kecenderungan) industri dimana perusahaan beroperasi; perubahan teknologi;
perubahan selera konsumen; perubahan faktor-faktor ekonomi seperti
perubahan pemdapatan per kapita; tingkat bunga, tingkta inflas dan pajak dan
perubahan yang terjadi dalam perusahaan itu sendiri, seperti perubahan posisi
manajemen kunci.
3. Kedua langkah pertama akan memberikan gambaran mengenai karakteristik
(profil) perusahaan. Sebelum berbagai teknik analisis laporan keuangan
diaplikasikan, perlu dilakukan review terhadap laporan keuangan secara menyeluruh. Apabila dipandang perlu, dapat menyusun kembali laporan
keuangan perusahaan yang dianalisis. Tujuan langkah ini adalah untuk
memastikan bahwa laporan keuangan telah cukup jelas menggambarkan data
keuangan yang relevan dan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku.
4. Setelah memahami profil perusahaan dan mereview laporan keuangan, maka perlu dengan menggunakan berbagai metode dan teknik analisis tersebut (bila
2.1.1.3Manfaat Analisis Rasio Keuangan
Menurut Irham Fahmi (2012:47) Adapun manfaat yang bisa diambildengan
dipergunakannya rasio keuangan yaitu:
1. Analisis rasio keuangan sangat bermanfaat untuk dijadikan sebagai alat menila kinerja dan prestasi perusahaan;
2. Analisis rasio keuangan sangat bermanfaat bagi pihak manajemen sebagai rujukan untuk membuat perencanaan;
3. Analisis rasio keuangan dapat dijadikan sebagai alat untuk mengevaluasi kondisi suatu perusahaan dari perspektif keuangan;
4. Analisis rasio keuangan juga bermanfaat bagi para kreditor dapat digunakan untuk memperkirakan potensi resiko yang akan dihadapi.
2.1.1.4Jenis-jenis Analisis Rasio Keuangan
Menurut Brigham & Houston (2010:134) analisis rasio keuangan terbagi
menjadi lima bagian, yaitu:
1. Rasio Likuiditas 2. Rasio Manajemen Aset 3. Rasio Manajemen Utang 4. Rasio Profitabilitas 5. Rasio Nilai Pasar.
Adapun penjelasan dari 5 poin di atas sebagai berikut
1. Rasio yang menunjukkan hubungan antara kas dan aset lancar perusahaan
lainnya dengan kewajiban lancarnya. Dapat diartikan dengan kemampuan
perusahaan dalam melunasi utangnya ketika utang tersebut jatuh tempo. Aset
likuid merupakan aset yang diperdagangkan di pasar aktif sehingga dapat
dikonversikan dengan cepat menjadi kas pada harga pasar yang berlaku.
2. Rasio yang mengukur seberapa efektif sebuah perusahaan mengelola asetnya.
tinggi dan labanya akan tertekan. Di lain pihak, jika aset terlalu rendah,
penjualan yang menguntungkan akan hilang.
3. Rasio sovabilitas atau financial leverage ratio menunjukkan kapasitas perusahaan untuk memenuhi kewajiban baik itu jangka pendek maupun
jangka panjang.
4. sekelompok rasio yang menunjukkan kombinasi dari pengaruh likuiditas,
manajemen aset, dan utang pada hasil operasi.
5. merupakan rasio harga pasar suatu saham terhadap nilai bukunya memberikan
indikasi pandangan investor atas perusahaan. Perusahaan yang dipandang baik
oleh investor adalah perusahaan dengan laba dan arus kas yang aman serta
terus mengalami pertumbuhan.
2.1.2 Rasio Profitabilitas
2.1.2.1Pengertian Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilitas menurut Kasmir (2010:196) merupakan rasio untuk
menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Sedangkan menurut Van
Horne (2012:180) pengertian rasio profitabilitas yaitu “rasio yang menghubungkan
laba dengan penjualan dan investasi.
Menurut Sutrisno (2009:222):
“Profitabilitas adalah hasil dari kebijaksanaan yang diambil oleh manajemen. Rasio keuntungan untuk mengukur seberapa besar tingkat keuntungan menunjukkan semakin baik manajemen dalam mengelola
Menurut Munawir (2007:240):
“Profitabilitas adalah rasio yang digunakan untuk menilai kemampuan
perusahaan untuk memperoleh keuntungan.”
Ada beberapa indikator yang bisa digunakan untuk pengukuran tingkat
profitabilitas menurut Riyanto (2010:335) yaitu sebagai berikut:
1. Gross profit Margin: Mengukur tingkat laba bruto per rupiah penjualan.
2. Operating Income Ratio (operating profit margin): Mengukur tingkat laba operasi sebelum bunga dan pajak (neto operating income) yang dihasilkan oleh setiap rupiah penjualan.
3. Operating Ratio: Mengukur biaya operasi per rupiah penjualan.
4. Net Profit Margin: Mengukur berapa kali total aktiva perusahaan menghasilkan volume penjualan.
5. Earning Power of Total Investment (rate of return an total assets): Mengukur tingkat kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva yang menghasilkan keuntungan bagi semua investor (pemegang obligasi + saham).
6. Net Earning Power Ratio (rate of return on investment/ROI): Mengukur tingkat kemampuan dari mdal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan neto.
7. Rate of Return for the Owners (rate f return on net worth): Mengukur tingkat kemampuan dari modal sendiri untuk menghasilkan keuntungan bagi pemegang saham preferen dan saham biasa.
2.1.2.2Net Profit Margin (NPM)
Menurut I Made sudana (2011:23) menyatakan bahwa:
“Net Profit Margin adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dari penjualan yang dilakukan perusahaan. Rasio ini mencerminkan efisiensi seluruh bagian yaitu produksi, personalian, pemasaran, dan keuangan yang ada dalam perusahaan.”
Lukman Syamsuddin (2007:62), mendefinisikan NPM sebagai berikut:
“Net profit margin adalah merupakan rasio antara laba bersih (Net Profit)
yaitu penjualan sesudah dikurangi dengan seluruh expense termasuk pajak dibandingkan dengan penjualan. Semakin tinggi NPM, semakin baik operasi
Menurut Harjito & Martono (2011:60):
“Net profit margin atau margin laba bersih merupakan keuntungan penjualan
setelah menghitung seluruh biaya dan pajak penghasilan. Margin ini
menunjukan perbandingan laba bersih setelah pajak dengan penjualan”.
Menurut Darsono dan Ashari (2005:56), Net Profit Margin adalah laba bersih
dibagi dengan penjualan bersih. Rasio ini menggambarkan besarnya laba bersih yang
diperoleh oleh perusahaan pada setiap penjualan dilakukan. Menurut beliau, rumus
perhitungan net profit margin dapat ditulis sebagai berikut :
Laba bersih = total laba setelah dikurangi pajak
Penjualan bersih = total pendapatan penjualan setelah dikurangi retur,
komisi, dan diskon.
2.1.2.3Faktor-faktor Penentu Net Profit Margin (NPM)
Menurut Bambang Riyanto (2001:39) yaitu besar kecilnya net profit margin
pada setiap transaksi sales (penjualan) ditentukkan oleh 2 faktor:
“Net sales (penjualan bersih) dan laba usaha. Besar kecilnya laba usaha atau
net operating income (pendapatan operasi bersih) tergantung kepada pendapatan dari penjualan (sales) dan besarnya biaya usaha (operating expenses). Dengan jumlah operating expenses tertentu net profit margin dapat diperbesar dengan memperbesar sales, atau dengan jumlah sales tertentu net profit margin dapat diperbesar dengan menekan atau memperkecil operating expenses.”
NPM = Laba Bersih
Dengan demikian maka ada 2 alternatif dalam usaha untuk memperbesar net profit margin, yaitu:
1) Dengan menambah biaya usaha (operating expenses) sampai tingkat tertentu diusahakan tercapainya tambahan sales yang sebesar-besarnya, atau dengan kata lain, tambahan sales harus lebih besar daripada tambahan operating expenses. Perubahan besarnya sales dapat dapat disebabkan karena perubahan harga per unit apabila volume sales dalam unit sudah tertentu (tetap), atau disebabkan karena bertambahnya luas penjualan dalam unit kalau tingkat harga penjualan per unit produk sudah tertentu. Dengan demikian dapatlah dikatakan bahwa pengertian menaikkan tingkat sales di sini dapat berarti memperbesar pendapatan dari sales dengan jalan:
a. Memperbesar volume sales perunit pada tingkat harga penjualan tertentu atau, b. Menaikkan harga penjualan per unit produk pada luas sales dalam unit
tertentu.
2) Dengan mengurangi pendapatan dari sales sampai tingkat tertentu diusahakan adanya pengurangan operating expenses yang sebesar-besarnya, atau dengan kata lain mengurangi biaya usaha relatif lebih besar daripada berkurangnya pendapatan dari sales. Meskipun jumlah sales selama periode tertentu berkurang, tetapi oleh karena disertai dengan berkurangnya operating expenses yang lebih sebanding maka akibatnya ialah bahwa net profit marginnya makin besar.
2.1.3 Rasio Likuiditas
2.1.3.1Pengertian Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas menurut Irham Fahmi (2012:59):
“Rasio likuiditas (liquidity ratio) adalah kemampuan suatu perusahaan
memenuhi kewajiban jangka pendeknya secara tepat waktu.”
Pengertian rasio likuiditas menurut Brigham dan Houston (2010:134)
mengatakan bahwa :
“Aset likuid merupakan asset yang diperdagangkan di pasar aktif sehingga dapat dikonversi dengan cepat menjadi kas pada harga pasar yang berlaku, sedangkan posisi likuiditas suatu perusahaan berkaitan dengan pertanyaan, apakah perusahaan mampu melunasi utangnya ketika utang tersebut jatuh
Sedangkan menurut Subramanyam (2012:43) rasio likuiditas, yaitu:
“Untuk mengevaluasi kemampuan memenuhi kewajiban jangka pendek.”
Menurut Fred Weston dalam Kasmir (2012:129) rasio likuiditas adalah:
“Rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban
(utang) jangka pendek. Artinya apabila perusahaan ditagih, maka akan
mampu memenuhi utang (membayar) tersebut terutama utang yang sudah
jatuh tempo.”
Menurut Lukman Syamsudin (2007:45) terdapat tiga rasio yang berkaitan
dengan sumber daya yang tersedia untuk memenuhi kewajiban jangka pendek
perusahaan yaitu:
1. Rasio Lancar (Current Ratio)
2. Rasio Cepat (Quick Ratio)
3. Rasio Kas (Cash Ratio)
Adapun Penjelasannya adalah sebagai berikut:
1. kemampuan aktiva lancar perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka
pendek dengan aktiva lancar yang dimiliki. Rasio ini paling umum digunakan
untuk menganalisis posisi modal kerja suatu perusahaan.Rasio lancar
menunjukkan tingkat keamanan (Marginof Safety) kreditur jangka pendek atau kemampuan perusahaan untuk membayar hutang-hutang tersebut. Rasio
lancar yang terlalu tinggi menunjukkan kelebihan uang kas atau aktiva lancar
2. kemampuan aktiva lancer dengan tidak memperhitungkan/minus persediaan
untuk membayar kewajiban lancar, karena persediaan memerlukan waktu
yang relatif lama untuk direalisir sebagai uang kas.rasio ini lebih tajam
daripada rasio lancar (Current Ratio), karena hanya membandingkan aktiva yang sangat likuid (mudah dicairkan dalam bentuk uang) dengan hutang
lancar. Semakin tinggi Quick Test Ratio semakin baik pula perusahaan dalam melunasi kewajiban jangka pendeknya, sebaliknya semakin rendah Quick Test Ratio berarti perusahaan memiliki kemampuan yang kurang baik dalam melunasi kewajiban jangka pendeknya.
3. Rasio modal kerja bersih digunakan untuk mengetahui rasio modal bersih
terhadap kewajiban lancar.
2.1.2.2Current Ratio (Rasio Lancar)
Pengertian current ratio menurut Kasmir (2012:134) menyatakan bahwa:
“… untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban jangka
pendek atau utang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan. Dengan kata lain, seberapa banyak aktiva lancar yang tersedia untuk menutupi kewajiban jangka pendek yang segera jatuh tempo. Rasio lancar dapat pula dikatakan sebagai bentuk untuk mengukur tingkat keamanan (margin of safety) suatu perusahaan.”
Menurut Lukas (2008:365) :
item-item aktiva lancar seperti persediaan dan piutang terkadang sulit ditagih
atau dijual secara tepat.”
Menurut Agus Sartono (2008:116), rasio lancar (current ratio) dinyatakan sebagai berikut:
“Semakin tinggi current ratio ini berarti semakin besar kemampuan
perusahaan untuk memenuhi kewajiban financial jangka pendek. Aktiva lancar yang dimaksud termasuk kas, piutang, surat berharga, dan persediaan. Dari aktiva lancar tersebut, persediaan merupakan aktiva lancar yang kurang likuid dibanding dengan yang lain. Akan tetapi bila current ratio terlalu tinggi ini akan berpengaruh negatif terhadap kemampuan laba karena sebagian
modal kerjanya tidak berputar”
Aktiva lancar = harta/asset yang mempunyai masa manfaat kurang dari 1
tahun (kas,piutang dll)
Utang lancar = kewajiban/utang yang harus dilunasi dalam tempo 1 tahun
(hutang dagang dll)
2.1.2.3Faktor-faktot yang Mempengaruhi Current Ratio (Rasio Lancar)
Menurut Jumingan (2006:124), menerangkan bahwa ada banyak faktor yang
mempengaruhi ukuran rasio lancar (current ratio) sebagai berikut : 1. Surat - surat berharga yang dimiliki dapat segera diuangkan. 2. Bagaimana tingkat pengumpulan piutang.
3. Bagaimana tingkat perputaran persediaan.
4. Membandingkan atara aktiva lancar dengan hutang lancar. 5. Menyebut pos masing – masing beserta jumlah rupiahnya. 6. Membandingkan dengan rasio industri.
Rasio Lancar = Aktiva Lancar
Sedangkan menurut Brigham & Houston (2006:96) yang mempengaruhi
Current Ratio adalah :
1. Aktiva lancar meliputi : a. Kas
b. Sekuritas c. Persedian d. Piutang usaha.
2. Kewajiban lancar terdiri dari : a. Utang usaha
b. Wesel tagih jangka pendek
c. Utang jatuh tempo yang kurang dari satu tahun d. Akrual pajak
2.1.4 Pasar Modal
Menurut Eduardus Tandelilin (2010:26), menyatakan bahwa:
“Pasar modal adalah pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan dana
dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan
sekuritas.“
Pasar modal menurut Irham (2011:34), adalah:
“Pasar modal merupakan sebuah pasar tempat dana-dana modal seperti
ekuitas dan utang diperdagangkan.“
Menurut Rusdin (2008:1) Pengertian Pasar Modal yaitu:
“Pasar modal merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penawaran
umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Pasar modal bertindak sebagai penghubung antara investor dengan perusahaan ataupun institusi pemerintah melalui perdagangan instrumen keuangan jangka
Dan menurut Hendy M. Fakhruddin (2008:33), pasar modal adalah:
“Suatu pasar dimana dana-dana jangka panjang baik utang maupun modal
sendiri diterbitkan dan diperdagangkan. Dana-dana jangka panjang yang
merupakan utang biasanya berbentuk obligasi. Sedangkan dana jangka
panjang yang merupakan modal sendiri biasanya berbentuk saham.”
Berdasarkan teori diatas, penulis berpendapat bahwa pasar modal layaknya
pasar tradisional yang mempertemukan pihak kelebihan dana (pembeli efek) dengan
pihak yang kekurangan dana (penerbit efek) dalam memperjualbelikan instrumen
pasar modal.
2.1.4.1Pasar Efisiensi
Ciri penting efesiensi pasar adalah pergerakan acak dari harga pasar
saham. Harga saham secara bereaksi terhadap berita-berita baru yang tidak
terduga, sehingga arah gerakannya tidak bisa diduga. Sepanjang suatu kejadian
bisa di duga, kejadian itu sudah tercermin pada harga saham. Menurut Ross
(2008), ada 3 bentuk efesiensi pasar, yaitu:
1. Pasar efesien bentuk kuat (strong form)
2. Pasar efesien bentuk setengah kuat (semi strong)
Berdasarkan uraian tersebut, dapat dijelakan efesiensi pasar modal sebagai
berikut:
1. Pasar modal yang efesien dalam bentuk merupakan tingkat efesien pasar
yang tertinggi (konsep pasar yang tertinggi). Konsep pasar efesien bentuk
kuat mengandung arti bahwa semua informasi di refleksikan dalam harga
saham baik informasi yang dipublikasikan maupun informasi yang tidak
dipublikasikan (private/inside information). Private/inside information
adalah informasi yang hanya diketahui oleh orang dalam dan bersifat
rahasia karena alasan strategi.
2. Pasar efesien bentuk setengah kuat adalah pasar dimana harga saham pada
pasar modal menggambarkan semua informasi yang di publikasikan (seperti:
earning, deviden, pengumuman stock split, penerbit saham baru dan
kesulitan keuangan yang dialami perusahaan) sampai ke masyarakat
keuangan. Tujuan adalah untuk menimalkan ketidaktahuan mengenai
operasi dan dimaksudkan untuk menjelaskan dan menggambarkan kebenaran
nilai dari suatu efek yang telah dikeluarkan oleh suatu institusi, maka
tidak ada investor yang dapat menggunakan informasi yang
dipublikasikan untuk mendapatkan keuntungan dalam jangka waktu yang
lama.
3. Pasar efesien bentuk lemah adalah pasar dimana harga saham sekarang
merefleksi semua informasi historis (seperti: harga dan volume
memprediksikan harga sekarang. Ini berarti investor tidak dapat
menggunakan informasi masa lalu untuk mendapatkan keuntungan yang
tidak normal.
2.1.5 Harga Saham 2.1.5.1Pengertian Saham
Pengertian saham menurut Suhartono dan Qudsi (2009:40):
“Saham adalah tanda penyertaan atau pemilikan seseorang atau badan usaha dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Dengan menyertakan modal tersebut, maka pihak tersebut memiliki klaim atas pendapatan perusahaan, klaim atas asset perusahaan, dan berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang
Saham (RUPS).”
Menurut Martalena dan Maya (2011:12):
“Saham merupakan instrument investasi yang banyak dipilih para investor
karena saham mampu memberikan tingkat keuntungan yang menarik.”
Saham menurut Sjahrial (2009:22) adalah:
“Surat berharga yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan yang berbentuk
perseroan terbatas atau yang biasa disebut emiten.”
2.1.5.2Jenis-jenis Saham
Menurut Irham Fahmi (2012:81) berpendapat bahwa ada beberapa jenis
saham yaitu:
(right issue) atau tidak, kemudian pada akhir tahun akan memperoleh keuntungan dengan bentuk deviden.
b. Preferred Stock (saham istimewa): Suatu surat berharga yang dijual oleh suatu perusahaan yang menjelaskan nilai nominal (rupiah, dolar, yen, dan sebagainya) dimana pemegangnya akan memperoleh pendapatan tetap dalam bentuk deviden yang akan diterima setiap kuartal (tiga bulanan).
Sedangkan menurut Jogiyanto (2008:67) berpendapat ada beberapa jenis
saham, yaitu:
1. Saham Biasa
2. Saham Preferen
3. Saham Treasuri
Adapun penjelasan jenis saham diatas sebagai beriku:
1. Saham ini biasanya dalam bentuk saham biasa (common stock). Pemegang
saham adalah pemilik dari perusahaan yang mewakilkan kepada manajemen
untuk menjalankan operasi perusahaan.
2. Saham preferen bersifat gabungan (hybrid) antara obligasi dan saham biasa. Saham preferen dapat membayarkan bunga atas pinjaman mirip dengan
obligasi, selain itu saham preferen juga membedakan hasil yang tetap berupa
deviden preferen. Kemudian saham preferen mirip dengan saham biasa yaitu
dalam hal likuidasi klaim pemegang saham preferen dibawah klaim pemegang
obligasi.
3. Saham yang dimiliki oleh perusahaan yang sudah pernah dikeluarkan dan
beredar akan tetapi dibeli kembali oleh perusahaan untuk disimpan sebagai
2.1.5.3Pengertian Harga Saham
Dalam Keown, Martin, Petty, dan Scott (2010:199) dijelaskan bahwa tujuan
utama perusahaan adalah memaksimalkan nilai, atau harga saham perusahaan.
Keberhasilan atau kegagalan keputusan manajemen hanya dapat dinilai berdasarkan
dampaknya pada harga saham biasa perusahaan.Saham adalah tanda penyertaan atau
tanda kepemilikan seseorang atau badan usaha pada sebuah perusahaan.
Menurut Dominic (2008:19):
“harga saham adalah pembagian antara modal perusahaan dan jumlah saham
yang diterbitkan.”
Menurut Anoraga dan Pakarti (2006:59) harga saham :
“Merupakan harga pada pasar riil, dan merupakan harga yang paling mudah ditentukan karena merupakan harga dari suatu saham pada pasar yang sedang berlangsung atau jika pasar sudah tutup, maka harga pasar adalah harga penutupnya (closing price).”
Menurut Kesuma (2009):
“Harga saham adalah nilai nominal penutupan (closing price) dari penyertaan
atau pemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan
terbatas yang berlaku secara reguler di pasar modal di Indonesia.”
2.1.5.4Penilaian Harga Saham
Untuk melakukan analisis dan memilih saham terdapat dua pendekatan dasar
yaitu analisis fundamental dan analisis teknikal menurut Darmadji & Fakhrudin
(2012:149) adalah sebagai berikut:
2. Analisis Teknikal
Adapun penjelasan analisis di atas yaitu sebagai berikut:
1. merupakan salah satu cara untuk melakukan penilaian saham dengan
mempelajari atau mengamati berbagai indikator yang terkait dengan kondisi
makro ekonomi dan kondisi industri suatu perusahaan hingga berbagai
indikator keuangan dan manajemen perusahaan. Dengan demikian, analisis
fundamental merupakan analisis yang berbasis pada berbagai data riil untuk
mengevaluasi atau memproyeksi nilai suatu saham. Beberapa data atau
indicator yang umum digunakan, antara lain: pendapatan laba, pertumbuhan
penjualan, imbal hasil atau pengembalian atas ekuitas (return on equity), margin laba (profit margin), dan data-data keuangan lainnya sebagai sarana untuk menilai kinerja perusahaan dan potensi pertumbuhan perusahaan di
masa yang akan datang.
2. merupakan salah satu metode yang digunakan untuk penilaian saham, dimana
dengan metode ini para analis melakukan evaluasi saham berbasis pada
data-data statitsitk yang dihasilkan dari aktivitas perdagangan saham, seperti harga
saham dan volume transaksi. Dengan berbagai grafik yang ada serta pola-pola
grafik yang terbentuk, analisis teknikal mencoba memprediksi arah
pergerakan harga saham ke depan. Analisis teknikal atau sering disebut
chartist percaya bahwa perkembangan atau kinerja saham dan pasar di masa lalu merupakan cerminan kinerja ke depan. Dengan perkataan lain, mereka
2.1.5.5Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga Saham
Menurut Harjito (2009: 85):
“Naik turunnya harga saham dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor
internal maupun eksternal perusahaan. Faktor internal lebih banyak
dipengaruhi oleh kondisi fundamental perusahaan, sedangkan faktor eksternal
sebagian disebabkan oleh informasi yang diperoleh pasar.”
Menurut Weston dan Brigham (2005:26) dialih bahasakan oleh Alfonsus
Sirait faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham adalah :
1. Laba per lembar saham (Earning Per Share/EPS) 2. Tingkat Bunga
3. Jumlah Kas Deviden yang Diberikan 4. Jumlah laba yang didapat perusahaan 5. Tingkat Resiko dan Pengembalian
Adapun penjelasan faktor-faktor tersebut yaitu sebagai berikut:
1. Seorang investor yang melakukan investasi pada perusahaan akan menerima
laba atas saham yang dimilikinya. Semakin tinggi laba per lembar saham
(EPS) yang diberikan perusahaan akan memberikan pengembalian yang
cukup baik. Ini akan mendorong investor untuk melakukan investasi yang
lebih besar lagi sehingga harga saham perusahaan akan meningkat.
2. Tingkat bunga dapat mempengaruhi harga saham dengan cara :
a. Mempengaruhi persaingan di pasar modal antara saham dengan obligasi,
apabila suku bunga naik maka investor akan menjual sahamnya untuk
b. Mempengaruhi laba perusahaan, hal ini terjadi karena bunga adalah biaya,
semakin tinggi suku bunga maka semakin rendah laba perusahaan. Suku
bunga juga mempengaruhi kegiatan ekonomi yang juga akan
mempengaruhi laba perusahaan.
3. Kebijakan pembagian deviden dapat dibagi menjadi dua, yaitu sebagian
dibagikan dalam bentuk deviden dan sebagian lagi disisihkan sebagai laba
ditahan. Sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi harga saham, maka
peningkatan pembagian deviden merupakan salah satu cara untuk
meningkatkan kepercayaan dari pemegang saham karena jumlah kas deviden
yang besar adalah yang diinginkan oleh investor sehingga harga saham naik.
4. Pada umumnya, investor melakukan investasi pada perusahaan yang
mempunyai profit yang cukup baik karena menunjukan prospek yang cerah
sehingga investor tertarik untuk berinvestasi, yang nantinya akan
mempengaruhi harga saham perusahaan.
5. Apabila tingkat resiko dan proyeksi laba yang diharapkan perusahaan
meningkat maka akan mempengaruhi harga saham perusahaan. Biasanya
semakin tinggi resiko maka semakin tinggi pula tingkat pengembalian saham
2.2 Kerangka Pemikiran
2.2.1 Pengaruh Net Profit Margin Terhadap Harga Saham
Net Profit Margin merupakan sebuah alat ukur bagi perusahaan dalam
mengelola kegiatan operasional bisnisnya yang pada akhirnya dapat memprediksi
berapa besar perusahaan tersebut mampu mendapatkan laba dari kegiatan
operasionalnya. Dari laba ini, kita dapat mengetahui berapa banyak dividen yang
dapat dibagikan kepada para investor. Semakin besar dividen yang akan dibagikan
dari hasil laba bersih perusahaan, semakin banyak investor yang tertarik untuk
menanamkan modalnya di perusahaan tersebut, dan hal ini tercermin dalam besar
kecilnya harga saham. Hubungan kedua variabel ini sesuai dengan apa yang
dikemukakan oleh Soeparlan Pranoto (2003) yang berpendapat sebagai berikut:
“Salah satu faktor internal yang memepengaruhi fluktuasi harga pasar saham
adalah Net Profit Margin (NPM), dengan mengetahui kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih, maka di harapkan investor dapat mengestimasi
dividen yang akan dibagikan”.
Menurut Tandelilin (2008: 239):
“NPM yang tinggi dapat menunjukkan kinerja perusahaan yang bagus karena
dapat menghasilkan laba bersih yang besar melalui aktivitas penjualannya
sehingga saham perusahaan tersebut banyak diminati investor dan akan
menaikkan harga saham perusahaan tersebut”.
biaya operasional. Semakin besar rasio ini, maka dianggap semakin baik kemampuan
perusahaan untuk mendapatkan laba yang tinggi (Darsono dan Ashari , 2005:56). Hal
ini akan membuat investor tertarik untuk membeli saham perusahaan yang
mengakibatkan harga saham menjadi naik.
Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Novena Robby,
Rinjani Hedwigis, Esti Riwayati , dan Nani Fitriani (2013) menyatakan bahwa:
“Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial, Net Profit Margin berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Bersamaan dengan itu, Net Profit Margin berpengaruh signifikan terhadap harga saham (The results show that partially, Net Profit Margin have significant influence on the stock price. Simultaneously, Net Profit Margin have significant influence on the stock price).”
Hasil Penelitian terdahulu seperti Rescyana Putri Hutami (2012), Ina Rianti
(2009), dan Gadis Ashabi (2013) menyatakan bahwa Net Profit Margin berpengaruh pada harga saham.
Berdasarkan teori hubungan diatas dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi
tingkat kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba maka semakin tinggi juga
tingkat kepercayaan investor yang berpengaruh terhadap tingginya permintaan saham
perusahaan tersebut di pasar modal yang secara langsung berpengaruh terhadap
2.2.2 Pengaruh Current Ratio terhadap Harga Saham
Menurut Darsono dan Ashari (2005:52):
“Semakin tinggi rasio ini, semakin besar kemampuan perusahaan untuk
membayar kewajiban jangka pendek. Artinya, setiap saat perusahaan memiliki kemampuan untuk melunasi kewajiban-kewajiban jangka pendeknya. Tetapi rasio lancar yang terlalu tinggi juga menunjukkan manajemen yang buruk atas sumber likuiditas. Kelebihan dalam aktiva lancar seharusnya digunakan untuk membayar dividen, membayar hutang jangka panjang atau untuk investasi
yang bisa menghasilkan tingkat kembalian lebih.”
Current Ratio merupakan rasio likuiditas yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menggunakan aktiva lancar untuk memenuhi
kewajiban lancarnya. Jika hutang lancar melebihi aktiva lancar yang dimiliki
perusahaan, berarti perusahaan tidak mampu menanggung tagihan hutang jangka
pendeknya yang dijamin oleh aktiva lancarnya. Apabila rasio ini 1:1 atau 100%, ini
berarti bahwa aktiva lancar dapat menutupi semua utang lancar. Rasio yang lebih
aman adalah jika berada diatas 1 atau diatas 100%. Artinya aktiva lancar harus jauh
diatas jumlah utang lancar (Harahap, 2010:301). Current Ratio yang tinggi akan menimbulkan kepercayaan investor untuk menginvestasikan modalnya ke
perusahaan. Karena perusahaan dinilai memiliki kemampuan untuk melunasi
kewajiban-kewajiban jangka pendeknya, sehingga dapat meningkatkan permintaan
saham perusahaan tersebut.
Menurut Prihantini (2009) menyatakan bahwa:
“Semakin besar current ratio yang dimiliki perusahaan dapat meningkatkan harga saham karena menunjukkan besarnya kemampuan perusahaan dalam memenuhi kebutuhan operasionalnya terutama modal kerja yang sangat penting untuk menjaga kinerja perusahaan.Hal ini dapat memberikan
Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Riskawaty Wontolu
(2013) menyatakan bahwa:
“variabel current ratio memiliki koefisien regresi bertanda positif artinya
apabila terjadi perubahan variabel current ratio, akan mempengaruhi harga saham sebesar 35,7%. Serta sisanya sebesar 64,3% dipengaruhi oleh
faktor-faktor lain”.
Hasil penelitian current ratio lain yang dilakukan oleh Gadis Ashabi (2013), E. Amaliah Itabillah (2013), dan Nardi (2013) yang menyatakan bahwa current ratio
berpengaruh terhadap harga saham.
Berdasarkan teori hubungan diatas dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi
current ratio semakin besar kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban tetapi jika tingkat current ratio itu terlalu tinggi akan menujukan kinerja perusahaan yang tidak baik maka dari itu aktiva lancar harus jauh diatas jumlah utang lancar.
Current ratio yang tinggi akan menimbulkan kepercayaan investor untuk menginvestasikan modalnya ke perusahaan, sehingga dapat meningkatkan permintaan
Berdasarkan uraian tersebut, maka paradigma penelitiannya yaitu sebagai
berikut:
Gambar 2.1 Paradigma Penelitian
Dari paradigma penelitian sebelumnya dapat pula digambarkan dalam sebuah
skema kerangka pemikiran sebagai berikut:
Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran Net Profit Margin (X1)
I Made sudana (2011:23)
Current Ratio (X2) Kasmir (2012:134)
Harga Saham (Y)
(Anoraga dan Pakarti,
2006:59)
Laporan Laba Rugi
Analisis rasio Keuangan
Harga Saham NPM
Investor
Laporan Keuangan
2.3 Hasil Penelitian Sebelumnya
PENULIS JUDUL HASIL PENELITIAN
Business and
The results show that partially, Net Profit Margin and Return On Assets have significant influence on the stock price. Simultaneously, Net Profit Margin, Return On Assets and Return On Equity have
Net Profit Margin berpengaruh positif dan signifikan terhadap 8,006 > ttabel sebesar 1,960.
Universitas Gunadarma 2009
Ina Rinati Pengaruh Net Profit Margin, Return on Assets, Return on Equity terhadap Harga Saham pada
Perusahaan yang Tercantum LQ45
Secara Simultan Net Profit Margin, Return on Assets, Return on Equity
dipengaruhi oleh faktor-faktor Current Ratio (CR) terbukti berpengaruh terhadap harga saham pada perusahaan Food and Beverages yang terdaftar di BEI periode 2009-2012.
2.4 Hipotesis
Kata hipotesis berasal dari kata “hipo” yang artinya lemah dan “tesis” berarti
pernyataan. Dengan demikian hipotesis berarti pernyataan yang lemah, disebut
demikian karena masih berupa dugaan yang belum teruji kebenarannya.
Menurut Sugiyono (2011:64), hipotesis penelitian adalah:
“Penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu data ststistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya. Pada penelitian kualitatif, tidak dirumuskan hipotesis, tetapi justru diharapkan dapat ditemukan hipotesis. Selanjutnya hipotesis tersebut akan diuji oleh peneliti
dengan menggunakan pendekatan kuantitatif”.
Maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian dapat diartikan sebagai
jawaban yang bersifat sementara terhadap masalah penelitian, sampai terbukti melalui
Bedasarkan kerangka pemikiran di atas, maka penulis mencoba merumuskan
hipotesis yang merupakan kesimpulan sementara dari penelitian sebagai berikut:
H1:Net Profit Margin berpengaruh terhadap Harga Saham
H2: Current Ratio berpengaruh terhadap Harga Saham
3.1 Objek Penelitian
Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu
penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk mendapatkan
jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi.
Menurut Sugiyono (2011:41), Sebelum peneliti memilih variabel apa yang
akan diteliti perlu melakukan studi pendahuluan terlebih dahulu pada objek yang
akan yang diteliti. Jangan sampai pembuatan rancangan penelitian dilakukan tanpa
mengetahui terlebih dahulu permasalahan yang ada di objek penelitian.
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa objek penelitian ini
adalah Net Profit Margin, Current Ratio dan Harga Saham pada perusahaan sektor pertanian yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
3.2 Metode Penelitian
Menurut Sugiyono (2011:2) metode penelitian adalah:
“Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan
data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan
penelitian ini didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris dan
Dari pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa metoda penelitian
adalah suatu teknik atau cara mencari, memperoleh, mengumpulkan, mencatat data,
baik primer maupun sekunder yang dapat digunakan untuk keperluan menyusun
karya ilmiah dan kemudian menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan
pokok permasalahan dengan maksud mendapatkan fakta dan kesimpulan agar dapat
dapat memahami dan menjelaskan suatu kebenaran atau data yang diperoleh.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
verivikatif dengan pendekatan kuantitatif. Dengan menggunakan metode penelitian
akan diketahui hubungan yang signifikan antara variabel yang diteliti sehingga
kesimpulan yang akan memperjelas gambaran mengenai objek yang diteliti.
Menurut (Sugiyono, 2011:147) menyatakan bahwa:
“Metode Analisis Deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk
menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data
yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat
kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi”.
Dapat disimpulkan bahwa metode deskriptif verifikatif dengan pendekatan
kuantitatif merupakan metode yang bertujuan menggambarkan benar tidaknya
fakta-fakta yang ada serta menjelaskan tentang hubungan antar variabel yang diselidiki
dengan cara mengumpulkan data, mengolah, menganalisis, dan menginterpretasi data
dalam pengujian hipotesis statistik. Dalam penelitian ini, metode deskriptif verifikatif
tersebut digunakan untuk menguji dampak dari Net Profit Margin dan Current Ratio
Indonesia serta menguji teori dengan pengujian suatu hipotesis apakah diterima atau
ditolak.
3.2.1 Desain Penelitian
Menurut Jonathan Sarwono (2006:79) desain penelitian adalah:
“Bagaikan sebuah peta jalan bagi peneliti yang menuntun serta menentukan arah berlangsungnya proses penelitian secara benar dan tepat sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Tanpa desain yang benar seorang peneliti tidak akan dapat melakukan penelitian dengan baik karena yang bersangkutan tidak mempunyai pedoman arah yang jelas.”
Sedangkan menurut Nazir (2006:84) desain penelitian adalah:
”Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan
dan pelaksanaan penelitian. Dalam pengertian yang lebih sempit, desaian
penelitian hanya mengenai penggumpulan dan analisis data saja.”
Adapun tahap-tahap yang akan dilakukan oleh penulis dalam penelitian ini
dijelaskan sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi masalah yang terjadi pada perusahaan-perusahaan sektor
pertanian yang terdaftar di BEI khususnya mengenai perkembangan net profit margin, current ratio, dan harga saham.
2. Mengumpulkan data-data mengenai perkembangan net profit margin, current ratio, dan harga saham.
3. Menentukan studi literature untuk memperoleh referensi teori-teori mengenai
net profit margin, current ratio, dan harga saham.
5. Mengidentifikasi, memberi nama variabel dan membuat definisi operasional
dari masing-masing variabel.
6. Menyusun desain penelitian dan melakukan analisis statistik untuk
menganalisis data-data yang telah diperoleh serta menguji kebenaran
hipotesis, baik secara manual maupun menggunakan komputer.
7. Membuat kesimpulan terhadap hasil uji hipotesis.
8. Menyusun laporan hasil penelitian.
3.2.2 Operasional Variabel
Oprasioanl variabel merupakan proses penguraian variabel penelitian kedalam
sub variabel, konsep variabel, indikator dan pengukuran. Adapun syarat penguraian
oprasionalisai dilakukan bila dasar konsep dan indikator masing-masing variabel
sudah jelas, apabila belum jelas secara konseptual maka perlu dilakukan analisis
faktor.
Berdasarkan judul usulan penelitian yang telah dikemukakan diatas yaitu
“Pengaruh net profit margin dan current ratio terhadap Harga Saham”. Maka
variabel-variabel yang diteliti dapat dibedakan menjadi dua:
1. Variabel Bebas / Independent (X1dan X2)
Variabel Independen adalah variabel bebas yang keberadaannya tidak
dipengaruhi oleh variabel-variabel lainnya. Variable independen (X) dalam
penelitian ini adalah net profit margin X1 dan current ratio X2.
Variabel Dependen adalah variabel terikat yang keberadaannya dipengaruhi
oleh variable-variabel independen. Variable dependen (Y) dalam penelitian
ini adalah Harga Saham.
Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rasio, berikut ini
penjelasan mengenai rasio.
Menurut Supangat (2007:12), mengemukakan bahwa:
“Skala rasio adalah merupakan skala dengan hierarki yang paling tinggi
dibandingkan dengan skala-skalalainnya”.
Selengkapnya mengenai oprasional variabel dalam penelitian ini secara leih
jelas dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.1 Oprasional Variabel
Variabel Konsep Indikator Skala
Net Profit Margin (X1)
Net Profit Margin adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dari penjualan yang dilakukan perusahaan.
(I Made sudana 2011:23)
NPM = Penjualan Bersih Laba Bersih
(Darsono dan Ashari, 2005:56)
Rasio
Current Ratio (X2) Current Ratio adalah rasio untuk
mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang segera yang paling mudah ditentukan karena merupakan harga dari suatu saham pada pasar yang sedang berlangsung atau jika pasar sudah tutup, maka harga pasar adalah harga penutupnya (closing price).
Harga saham pada saat penutupan (closing price) (Anoraga dan Pakarti, 2006:59)
3.2.3 Sumber Data Dan Teknik Penentuan Data 3.2.3.1Sumber Data
Data-data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah data sekunder,
yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung atau melalui media perantara. Data
tersebut bersifat kuantitatif mengenai laporan keuangan tahunan dan harga saham
penutupan (closing price) tiap perusahaan yang diperoleh dari harga saham pada periode akhir tahun. Adapun sumber data pada penelitian ini diperoleh dari Indonesia Stock Exchange (www.idx.co.id).
Sedangkan menurut klasifikasi pengumpulannya, data yang digunakan adalah
time series (time series data). Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari harga saham dan rasio keuangan yaitu profit margin dan current ratio, periode pengamatan lima tahun dari tahun 2008 - 2012. Data-data sekunder yang digunakan
dalam penelitian ini didapat dari Indonesia Stock Exchange (www.idx.co.id). Penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan sektor pertanian yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia.
3.2.3.2Teknik Penentuan Data
Adapun teknik penentuan data terbagi menjadi dua bagian, yaitu populasi dan
sampel. Adapun teknik penarikan sampel yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Populasi
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan
2008-2012, yang terdiri dari laporan laba rugi, neraca, dan ringkasan kinerja
perusahaan. Yaitu dari 19 perusahaan sektor pertanian yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia atau sebanyak 95 laporan keuangan perusahaan sektor pertanian.
Tabel 3.2
Perusahaan yang Menjadi Populasi Sasaran Penelitian No Kode Nama Perusahaan No Kode Nama Perusahaan
1 CPRO Central Proteinaprima Tbk 11 MAGP Multi Argo Gemilang Plantation Tbk
2 DSFI Dharma Samudera Fishing
Industries Tbk 12 PALM Provident Argo Tbk 3 IIKP Inti Agri Resources Tbk 13 SGRO Sampoerna Agro Tbk. 4 AALI Astra Agro Lestari Tbk. 14 SIMP Salim Ivomas Pratama Tbk. 5 ANJT Austindo Nusantara Jaya Tbk 15 SMAR SMART Tbk.
6 BWPT BW Plantation Tbk 16 SSMS Sawit Sumbermas Sarana Tbk 7 DSNG Dharma Satya Nusantara Tbk 17 TBLA Tunas Baru Lampung Tbk.
8 GZCO Gozco Plantations Tbk. 18 UNSP Bakrie Sumatera Plantations Tbk.
9 JAWA Jaya Agra Wattie Tbk.
19 BTEK Bumi Teknokultura Unggul Tbk.
10 LSIP PP London Sumatra Indonesia Tbk.
2. Sampel
Penentuan pengambilan sampel ditentukan dengan menggunakan teknik
purposive sampling, yaitu pemilihan anggota sampel yang didasarkan atas tujuan dan pertimbangan tertentu dari peneliti. Kriteria penarikan sampel yang digunakan oleh
peneliti adalah sebagai berikut:
1. Perusahaan sektor yang memiliki saham perusahaan sektor pertanian yang
terdaftar sebagai emiten di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2008-2012.
2. Perusahaan sektor pertanian yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang
laporan tersebut telah diaudit sehingga informasi yang dilaporkan lebih dapat
dipercaya.
3. Perusahaan sektor pertanian yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang
memiliki data lengkap terikat dengan variabel yang dibutuhkan dalam
penelitian ini selama tahun 2008-2012.
Tabel 3.3
Kriteria Penentuan Sampel
No Kode Nama Perusahaan Kriteria Penentuan Sampel
1 CPRO Central Proteinaprima Tbk √ √ √ 2 DSFI Dharma Samudera Fishing Industries Tbk √ √ √
3 IIKP Inti Agri Resources Tbk √ √ √
Berdasarkan kriteria tersebut, sampel yang didapat dari penelitian ini adalah
Menurut Roscoe (1975) yang dikutip oleh Umar Sekaran (2006) memberikan acuan
umum untuk menentukan ukuran sampel, yaitu adalah sebagai berikut:
“Dalam penelitian multivariate (termasuk analisis regresi berganda), ukuran
sampel adalah 10 kali lebih besar dari jumlah variabel dalam penelitian dan
untuk ukuran sampel minimum adalah 30 yang dipecah ke dalam subsamel
adalah tepat untuk kebanyakan penelitian”.
Perusahaan sektor pertanian yang dijadikan sampel sebanyak 6 perusahaan,
dengan laporan keuangan dari periode 2008-2012 (5 tahun), jumlah sampel 30 data
karena sudah dianggap respresentatif (mewakili) untuk dilakukan uji penelitian. Berikut daftar perusahaan sektor pertanian yang dijadikan sampel:
Tabel 3.4
Perusahaan yang akan dijadikan sample No Kode Nama
1 AALI Astra Agro Lestari Tbk. 2 CPRO Central Proteinaprima Tbk
3 LSIP PP London Sumatra Indonesia Tbk. 4 SMAR SMART Tbk.
5 TBLA Tunas Baru Lampung Tbk. 6 UNSP Bakrie Sumatera Plantations Tbk.
Sumber: data sekunder yang diolah
3.2.4 Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data untuk keperluan penelitian ini dilakukan dengan
metode dokumentasi yaitu dengan cara mengumpulkan dokumen yang berhubungan
dengan rasio keuangan perusahaan sektor pertanian di www.idx.co.id dan
Pengumpulan data dimulai dengan tahap penelitian pendahuluan yaitu dengan
studi kepustakaan dengan mempelajari buku-buku dan bacaan-bacaan lain yang
berkaitan dengan pokok bahasan dalam penelitian ini. Selain itu, pada tahap ini juga
perlu dilakukan pengkajian data yang dibutuhkan, yaitu mengenai jenis data yang
dibutuhkan, ketersediaan data, cara memperoleh data, dan gambaran cara pengolahan
data. Selanjutnya adalah tahap penelitian pokok yang digunakan untuk
mengumpulkan keseluruhan data yang dibutuhkan guna menjawab persoalan
penelitian dan memperkaya literature untuk menunjang data kuantitatif yang diperoleh. Dalam hal ini peneliti juga menggunakan media internet sebagai
penelusuran informasi mengenai teori maupun data-data penelitian yang dilakukan.
3.2.5 Rancangan Analisis Dan Pengujian Hipotesis 3.2.5.1Rancangan Analisis
Menurut Umi Narimawati (2010:41) mendefinisikan rancangan analisis
sebagai berikut:
“Rancangan analisis adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang telah diperoleh dari hasil observasi lapangan, dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang lebih penting dan yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain”.
Peneliti melakukan analisa terhadap data yang telah diuraikan dengan
menggunakan metode: