SKRIPSI
Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika
Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia
TUBAGUS DRAJAT SUJAI
10104523
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
BERBASIS CLIENT SERVER STUDI KASUS
DI PT. HM SAMPOERNA, CABANG BANDUNG
TUBAGUS DRAJAT SUJAI
10104523
Pembimbing
Ir. Bambang Siswoyo, M. Si NIP. 132314741
Menyetujui,
Ketua Jurusan Teknik Informatika
BERBASIS CLIENT SERVER STUDI KASUS
DI PT. HM SAMPOERNA, CABANG BANDUNG
TUBAGUS DRAJAT SUJAI
10104523
Penguji I
Dian Dharmayanti, S.T.
Penguji II
Ir. Bambang Siswoyo M. Si. NIP. 41277006005 NIP. 132314741
Penguji III
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Tubagus Drajat Sujai
Nim : 10104523
Judul Tugas Akhir : Membangun Sistem Informasi Penjualan Berbasis Client Server Studi Kasus Di PT. HM Sampoerna, Cabang Bandung
Menyatakan bahwa saya tidak melakukan tindakan meniru, menyalin atau menjiplak
tugas akhir / karya ilmiah yang telah ada. Apabila saya terbukti melakukan kegiatan tersebut,
maka saya bersedia untuk menerima sanksi yang diberikan sesuai dengan ketentuan yang
ditetapkan dan berlaku dijurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia.
Mengetahui,
Yang memberi pernyataan
i
Oleh
Tubagus Drajat Sujai 10104523
Sistem informasi berbasis komputerisasi merupakan salah satu faktor penting bagi perusahaan - perusahaan dalam mengelola segala aktifitas perusahaan. Bahkan penggunaan teknologi komputer tersebut akan menjadi syarat utama untuk menunjukkan kualitas suatu bidang dan menjadi modal terpenting dalam memenangkan persaingan. Sistem Informasi penjualan PT. HM Sampoerna, Cabang Bandung dibangun karena masih menggunakan cara manual untuk melakukan pengolahan data penjualan barang , penambahan data barang, pencarian data barang maupun pengolahan data sales, sehingga mempengaruhi dalam pelaksanaan kerja, baik dalam segi kecepatan, pelayanan, tingkat kejenuhan maupun dari segi informasi yang dihasilkan. Untuk itu diperlukan suatu sistem yang dapat memudahkan user dalam mengelola seluruh aktifitas perusahaan.
Sistem Informasi Penjualan pada PT. HM Sampoerna, Cabang Bandung adalah suatu sistem yang mengelola data penjualan barang. Sistem ini menggambarkan rangkaian kegiatan dari mulai transaksi penjualan dengan sales, mengelola stock barang berdasarkan penjualan barang dan membuat suatu laporan data barang, sales, dan penjualan.
Setelah melalui tahapan analisis dan implementasi, kemudian dilakukan tahapan selanjutnya yaitu tahap pengujian sistem yang terdiri dari pengujian alpha dimana pengujian ini menggunakan metode pengujian black box yang berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak dan pengujian beta yaitu pengujian lapangan dengan membuat kuisioner. Dari hasil pengujian, dapat ditarik kesimpulan bahwa Sistem Informasi Penjualan barang yang dibangun dapat membantu dalam mempercepat kinerja perusahaan.
ii
ABSTRACT
BUILDING SALES OF SYSTEM OF INFORMATION
WITH CLIENT SERVER BASIS
CASE STUDY AT PT. HM SAMPOERNA, BRANCH BANDUNG
by
Tubagus Drajat Sujai 10104523
Information system base on computerization represent one of the factor of
necessary for company - company in managing all company aktifitas.Even usage
of the computer technology will become especial condition to show the quality of a area and become all important capital in winning emulation. Information System sale of PT. HM Sampoerna, Branch Bandung woke up by because still use the way of manual to do data processing of sale of goods , addition of goods data, seeking of goods data and also data processing of sales, so that influence in execution of activity, good in speed facet, service, mount saturation and also from yielded information facet.Is for that needed by a system able to facilitate user in managing all company aktifitas.
Information System Sale at PT. HM Sampoerna, Branch Bandung is a system which managing data sale of goods. This system depict activity network from strarting sales transaction with sales, managing goods stock pursuant to sale of goods and make a goods data report, sales, and sale.
After past the analisist and implementation term, and come a new term that was system testing, that consist of alpha testing which is use black box esting method that focus in software functional condition and betha testing for system testing and make quisioner. From result of examination, can be pulled by conclusion that Information System Sale of woke up goods can assist in quickening company performance.
vii LEMBAR PENGESAHAN
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR SIMBOL ... xv
DAFTAR LAMPIRAN ... xviii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Perumusan Masalah... 2
1.3 Maksud dan Tujuan ... 2
1.4 Batasan Masalah ... 3
1.5 Metodologi Penelitian ... 4
viii
2.1.1 Sejarah Berdirinya Perusahaan ... 8
2.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan ... 13
2.1.3 Uraian Tugas ... 14
2.2 Landasan Teori ... 15
2.2.1 Konsep Dasar Penjualan ... 15
2.2.2 Konsep Dasar Sistem Informasi ... 17
2.2.3 Konsep Dasar Analisis Sistem ... 20
2.2.4 Tools Perancangan Perangkat lunak ... 20
2.2.5 Konsep Dasar DataBase……….24
2.2.6 Tools Pembangunan Sistem………...…...…….31
2.2.7 Sistem Client Server………..35
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 37
3.1 Analisis Sistem ... 37
3.1.1 Prosedur Yang Terlibat... 37
3.1.2 Deskripsi Dokumen ... 43
3.1.3 Analisis Non Fungsional Dan Kebutuhan Non Fungsional ... 46
3.1.4 Analisis Kebutuhan Fungsional ... 54
3.1.5 Spesifikasi Proses ... 62
ix
3.2.3 Batasan Sistem ... 72
3.2.4 Physical Data Model ... 73
3.2.5 Konstruksi Tabel Pada Basis Data ... 73
3.2.6 Perancangan Struktur Menu ... 77
3.2.7 perancangan Antar muka ... 78
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM ... 89
4.1 Implementasi ... 89
4.1.1 Perangkat Lunak Pendukung ... 89
4.1.2 Perangkat Keras Pendukung ... 89
4.1.3 Implementasi Database dan Antar Muka ... 90
4.2 Pengujian Alpha ... 94
4.2.1 Metode Pengujian... 94
4.2.2 Rencana Pengujian ... 95
4.2.3 Analisis Hasil Pengujian Alpha ... 111
4.3 Pengujian Betha ... 111
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ... 117
5.1 Kesimpulam ... 117
x
Gambar 1.1 Model Waterfall ( Air Terjun )...6
Gambar 2.1 Struktur Organisasi ... 13
Gambar 2.2 One to One Relationship ... 27
Gambar 2.3 One to Many Relationship ... 27
Gambar 2.4 Many to One Relationship ... 28
Gambar 2.5 Many to Many Relationship ... 28
Gambar 3.1 Flow Map Proses Permintaan Dan Penerimaan Barang ... 39
Gambar 3.2 Flow Map Proses Permintaan Dan Penerimaan Barang ... 40
Gambar 3.3 Flow Map Proses Penjualan Barang ... 42
Gambar 3.4 Flowmap Proses Penjualan Barang ... 43
Gambar 3.5 Flowmap Pembuatan Laporan ... 44
Gambar 3.6 Lokasi Komputer yang ada di PT. HM Sampoerna……….50
Gambar 3.7 Analisa Jaringan Komputer………..50
Gambar 3.8 Entity Relationship Diagram ... 53
Gambar 3.9 Diagram Konteks Sistem Informasi Penjualan ... 56
Gambar 3.10 DFD Level 1 ... 57
Gambar 3.11 DFD Level 3 Proses 3 Data Penjualan ... 58
Gambar 3.12 DFD Level 4 Proses 4 Laporan ... 58
xi
Gambar 3.17 DFD Level 2 Proses 2.5 Data Barang ... 61
Gambar 3.18 DFD Level 2 Proses 2.6 Data Stok ... 61
Gambar 3.19 Physical Data Model ... 73
Gambar 3.20 Perancangan Struktur Menu untuk marketing ... 77
Gambar 3.21 Perancangan Struktur Menu untuk sales ... 77
Gambar 3.22 Perancangan Struktur Menu untuk gudang ... 78
Gambar 3.23 Perancangan Struktur Menu untuk keuangan ... 78
Gambar 3.24 Perancangan form Login ... 78
Gambar 3.25 Perancangan form Menu Utama Untuk Marketing ... 79
Gambar 3.26 Perancangan form Menu Utama Untuk Sales ... 79
Gambar 3.27 Perancangan form Menu Utama Untuk Gudang ... 79
Gambar 3.28 Perancangan form Menu Utama Untuk Keuangan ... 80
Gambar 3.29 Perancangan tampilan form Tambah Data User ... 80
Gambar 3.30 Perancangan tampilan form Ubah Data User ... 80
Gambar 3.31 Perancangan tampilan form Tambah Data Marketing ... 81
Gambar 3.32 Perancangan form Ubah Data Marketing ... 81
Gambar 3.33 Perancangan Tampilan form Tambah Data Sales... 81
Gambar 3.34 Perancangan Tampilan form Ubah Data Sales ... 82
Gambar 3.35 Perancangan Tampilan form Data Detail Penjualan ... 82
xii
Gambar 3.40 Perancangan Tampilan form Tambah Stok ... 84
Gambar 3.41 Perancangan Tampilan form Laporan Data Marketing………84
Gambar 3.42 Perancangan Tampilan form Laporan Data Sales………84
Gambar 3.43 Perancangan Tampilan form Laporan Penjualan ... 85
Gambar 3.44 Perancangan Tampilan form Laporan Data Barang ... 85
Gambar 3.45 Perancangan Tampilan form Laporan Data Brand ... 85
Gambar 3.46 Perancangan Tampilan Pesan ... 86
Gambar 3.47 Jaringan Semantik Marketing ... 87
Gambar 3.48 Jaringan Semantik Gudang...87
Gambar 3.49 Jaringan Semantik Sales...88
Gambar 3.50 Jaringan Semantik Keuangan...88
xiii
Tabel 3.1 Isi dokumen ... 45
Tabel 3.2 Isi dokumen ... 45
Tabel 3.3 Isi dokumen ... 46
Tabel 3.4 Daftar Kebutuhan Fungsional ... 54
Tabel 3.5 Spesifikasi Proses ... 62
Tabel 3.6 Kamus Data ... 68
Tabel 3.7 Tabel Marketing ... 74
Tabel 3.8 Tabel Sales ... 74
Tabel 3.9 Tabel User ... 74
Tabel 3.10 Tabel Brand ... 75
Tabel 3.11 Tabel Barang ... 75
Tabel 3.12 Tabel Penjualan ... 76
Tabel 3.13 Tabel Detail Penjualan ... 76
Tabel 4.1 Tabel kebutuhan perangkat keras pendukung ... 90
Tabel 4.2 Nama tabel beserta file implentasinya ... 90
Tabel 4.3 Implementasi antar muka Pengolahan Transaksi Penjualan ... 93
Tabel 4.4 Rencana Pengujian ... 95
Tabel 4.5 Verifikasi bagian ... 97
Tabel 4.6 Verifikasi usename...98
xiv
Tabel 4.11 Pengujian Tambah Data Barang ... 102
Tabel 4.12 Pengujian Ubah Data Barang ... 103
Tabel 4.13 Pengujian Hapus Data Barang ... 104
Tabel 4.14 Pengujian Tambah Data Brand ... 105
Tabel 4.15 Pengujian Tambah Data Sales ... 106
Tabel 4.16 Pengujian Ubah Data Sales ... 108
Tabel 4.17 Pengujian Hapus Data Sales ... 108
Tabel 4.18 Pengujian Cari Data Sales... 109
xv
No Simbol Keterangan
1
2
3
4
5
Dokumen
Menunjukan dokumen sebagai masukan/ keluaran baik secara manual/melaui kompuiter
Proses Manual
menunjukan proses yang dikerjakan secara manual
Operasi Komputerisasi
Menunjukan proses yang dikerjakan oleh komputer
Penyimpanan Dokumen
Digunakan untuk penyimpanan data sebagai arsip secara manual
Aliran Data
xvi
Proses
Menunjukan transformasi dari masukan menjadi keluaran, dalam hal ini sejumlah masukan dapat menjadi hanya satu keluaran ataupun sebaliknya
Terminator
Mewakilii entitas luar dimana sistem berkomunikasi
Penyimpanan
Untuk memodelkan kumpulan data/paket data
Aliran
Menggambarkan gerakan paket data atau informasi dari suatu bagian lain dari sistem dimana sistem penyimpanan mewakili lokasi penyimpanan data 1
2
3
xvii
2
3
Relasi
Menunjukan adanya hubungan antar sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas
berbeda
Aliran Data
Menyatakan penghubung antara relasi dengan data entitas dan data entitas dengan atribut
Data Entitas Lemah
Entitas yang kemunculannya tergantung dari entitas lain yang lebih kuat
4
5
Atribut
Menyatakan kumpulan elemen data yang membentuk suatu entitas
4. Kamus Data
No Simbol Keterangan
1. = Terdiri dari; mendefinisikan; diuraikan menjadi;
artinya.
2. + Dan.
3. ( ) Opsional (boleh ada boleh tidak).
4. { } Iterasi / pengulangan.
5. [ ] Seleksi dari beberapa alternatif.
6. * ... * Komentar.
7. @ Identifikasikan sebagai atribut kunci.
8. -
Hingga; biasanya merupakan elemen
pendefinisian yang sequential seperti numerik
atau alphabet, misalnya: A-Z atau 0-9.
xviii
Lampiran B Listing Program ... B-1
Lampiran C Hasil Kuisioner... C-1
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
PT. HM SAMPOERNA adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang
penjualan rokok. Didalam setiap transaksi PT. HM Sampoerna dituntut untuk
melayani konsumen dengan kenyamanan dan kemudahan. Untuk meningkatkan
pelayanan dan dalam menghadapi persaingan di dunia bisnis maka diperlukan
suatu sistem informasi untuk pengolahan data, dimana data merupakan aset
penting dalam menghadapi persaingan dunia bisnis saat ini.
Salah satu layanan yang diberikan oleh PT. HM Sampoerna adalah
penjualan dalam jumlah besar dan juga kecil. Banyak masalah yang timbul di PT.
HM Sampoerna khususnya masalah informasi stok barang, sales, dan penjualan
selain itu keterlambatan pembuatan laporan juga sering terjadi karena kesulitan
dalam pencarian dan pengolahan data. Semua permasalahan yang timbul
disebabkan oleh semua data yang ada hanya berbentuk bon/struk. Dalam proses
pembuatan laporan masih secara manual dicatat disebuah buku besar. Sehingga
besar kemungkinan data yang sama dimasukkan.
Dari hasil wawancara yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa PT.
HM Sampoerna membutuhkan sebuah sistem informasi penjualan. Diharapkan
dengan adanya sistem informasi tersebut dapat mengurangi permasalahan yang
ada. Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa pentingnya sistem
besar yang disajikan dalam bentuk skripsi dengan judul ” MEMBANGUN SISTEM INFORMASI PENJUALAN BERBASIS CLIENT SERVER STUDI KASUS DI PT. HM SAMPOERNA, CABANG BANDUNG ”.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah maka dapat dirumuskan Bagaimana
Membangun Pengembangan Sistem Informasi Penjualan Berbasis Client Server
Studi Kasus Di PT. HM Sampoerna, Cabang Bandung.
1.3 Maksud dan Tujuan
Maksud dari penelitian ini adalah Membangun Sistem Informasi Penjualan
Berbasis Client Server Studi Kasus Di PT. HM Sampoerna, Cabang Bandung.
Adapun tujuan penelitian ini diantaranya :
1. Mempermudah dan mempercepat para pegawai dalam mendapatkan
informasi tentang persedian barang, sales, dan penjualan.
2. Mempermudah dan mempercepat proses pembuatan laporan
persediaan dan penjualan barang sehingga data yang diperoleh lebih
akurat.
3. Mendukung kinerja PT. HM Sampoerna dengan memberikan fasilitas
aplikasi yang lengkap.
1.4 Batasan Masalah
Supaya identifikasi masalah yang dibahas ini lebih jelas dan mudah
dipahami, maka dibuatlah pembatasan masalah hanya pada dalam beberapa hal
antara lain :
1. Sistem ini dapat mengelola data persediaan barang, sales, dan
penjualan.
2. Sistem yang akan dibangun merupakan sistem informasi berbasis
client-server.
3. Pengolahan data dalam aplikasi ini akan menghasilkan suatu laporan
untuk pihak PT. HM Sampoerna dan berupa bon/struk untuk sales di
PT. HM Sampoerna.
4. Pada sistem yang dibangun tidak ada retur penjualan, jika ada
kerusakan atau pengembalian barang maka akan di selesaikan secara
objektif dan manual oleh pihak PT. HM Sampoerna tanpa mengganggu
sistem yang telah dibangun.
5. Sistem yang dibangun dapat memberikan informasi dalam hal ini
laporan perbulan dan tahunan yang tercetak.
6. User yang terlibat dalam sistem ini adalah :
a. Marketing untuk mengolah data user, data marketing dan data
sales.
b. Sales untuk mengolah penjualan
d. Bagian Gudang untuk mengolah data barang, data brand, dan
stok.
7. Tools yang digunakan adalah PHP Versi 4.0. sebagai aplikasi dalam
membangun interface dengan database MySQL.
8. Dalam memodelkan data akan digunakan ERD dan model proses akan
menggunakan model terstruktur yaitu Diagram Context dan Data
Flow Diagram (DFD)
1.5 Metodologi Penelitian
Metodologi Penelitian yang dibuat terdiri dari beberapa langkah yaitu :
1. Metode Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan beberapa metode pengumpulan data, diantaranya :
a. Studi kepustakaan
Proses mencari, membaca dan mempelajari buku-buku, majalah, serta
website yang berkaitan dengan masalah yang akan dibahas dalam
pembuatan laporan ini.
b. Observasi
Mengamati secara langsung proses kerja yang dilaksanakan di lapangan
untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai objek yang diteliti.
c. Wawancara
Melakukan dialog (tanya jawab) secara langsung dengan pihak yang
bersangkutan dalam memberikan keterangan terhadap data yang
2. Metode Pembangun Perangkat Lunak
Adapun metode yang digunakan dalam proses pembangunan perangkat
lunak dengan metode waterfall (air terjun). Paradigma dari metode waterfall
adalah sebagai berikut :
a. Analisis
Tahapan untuk menganalisis hal-hal yang diperlukan dalam pelaksanaan
pembuatan perangkat lunak.
b. Perancangan
Tahap penerjemah dari data yang dianalisis ke dalam bentuk yang mudah
dimengerti oleh user.
c. Implementasi
Tahap mengimplementasikan perangkat lunak yang akan dibuat perancang
membuat coding sesuai dengan desain yang telah ditetapkan.
d. Pengujian
Setelah perangkat lunak yang dibuat selesai maka perangkat lunak akan
diuji kelayakannya apakah sesuai dengan permintaan yang diinginkan oleh
pihak yang bersangkutan.
e. Pemeliharaan
Tahap akhir dimana sutatu perangkat lunak yang sudah selesai dapat
mengalami perubahan-perubahan atau penambahan sesuai dengan
Analisis
Perancangan
Implementasi
Pengujian
Pemeliharaan
Gambar 1.1 Model WaterFall (Air Terjun)
1.6 Sistematika Penulisan
Adapun Sistematika Penulisan yang dibuat dalam penyusunan laporan
Tugas Akhir ini terdiri atas lima bab, yaitu :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini membahas tentang Latar Belakang Masalah, Identifikasi
Masalah, Maksud dan Tujuan, Batasan Masalah, Metodologi Penelitian, dan
Sistematika Penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini membahas tentang teori yang berhubungan dengan
pembahasan laporan Tugas Akhir dan sekilas tentang perusahaan.
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Bab ini membahas gambaran sistem, deskripsi hasil analisis, Context
yang akan dirancang. Perancangan itu meliputi perancangan basisdata,
perancangan antar muka, perancangan menu.
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM
Bab ini membahas tentang implementasi dari sebuah program yang
telah dibuat sebagai gambaran bagaimana cara mengoperasikannya dan
pengujian sistem yang telah dibangun..
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Umum Perusahaan
Berisi tentang hal yang berhubungan dengan perusahaan.
2.1.1 Sejarah Berdirinya Perusahaan
Kisah Sampoerna berawal dari negeri Cina pada tahun 1898, yang
terdapat disebuah desa Ang Kwee, di Propinsi Hokian. Yang dimana banyak imigran
Cina yang datang ke Indonesia, tepatnya kedaerah timur yaitu ke Pelabuhan Surabaya
di Jawa Timur. Pada awalnya ada suami istri yang bernama Seeng Tee dan Tjiang
Nio, dari negeri Cina. Beberapa minggu kemudian Seeng Tee telah mendapatkan
pekerjaan tetap dikota Lamongan, 45 km di barat Surabaya, untuk meracik dan
melinting rokok di pabrik rokok kecil. Dari sinilah awal perkenalan dengan rokok di
Jawa Timur, tetapi Tjiang Nio tidak menyukai pekerjaan suaminya karena ia bekerja
sampai larut malam. Namun bagaimanapun juga pekerjaan ini dibayar dengan baik,
dan pada akhirnya keduanya sepakat.
Dalam masa enam bulan Seeng Tee dan istrinya berhasil berhasil
mengumpulkan cukup uang untuk menyewa warung kecil di Jalan Cantian Pajak, di
Surabaya. Dari warung tersebut mereka mulai menjual bahan-bahan makanan serta
perputaran sehingga lalu lintas selalu ramai sepanjang siang dan malam. Akibatnya
usaha mereka meningkat dan bertambah.
Pada Tahun 1913, usaha Seeng Tee dan Tjiang Nio telah berkembang
sedemikian rupa yang kemudian dijadikan badan hukum dengan nama hukum dengan
nama Handel Maatschappij Liem Seeng Tee. Yang dimana dalam waktu singkat
berubah manjadi PT. Handel Maatschappij Sampoerna dan tidak lama kemudian
namanya berubah lagi menjadi PT. Hanjaya Mandala Sampoerna untuk
menggantikan nama Belandanya ke dalam bahasa Indonesia.
Dalam masa kebangkitannya ekonomi diseluruh Indonesia, Seeng Tee mulai
mendasarkan kegiatan usahanya pada angka 9. Dengan demikian dia menerapkan
kebiasaan perhitungan Cina dan pengaruh ini sekarang dapat dilihat pada kemasan
“Dji Sam Soe” bila dilafalkan “234” yang bila dijumlahkan hasilnya sembilan.
Pada tahun 1920, Seeng Tee mulai memproduksi rokok untuk penjualan
dengan sistem kosinyasi diseluruh Surabaya. Praktek ini merupakan cikal bakal
hubungan Perusahaan dengan sistem distribusi keagenan yang pada akhirnya telah
memungkinkan produk Sampoerna tersedia di seluruh Indonesia. Dan pada tahun
1933, mulailah pabrik beroperasi 7 hari seminggu 12 sampai 15 jam sehari
tergantung pada permintaan dari agen-agen yang mendistribusikan produk ke seluruh
Pada tahun 1936, mulailah permintaan akan produk-produk Sampoerna terus
melampaui penawaran sehingga agen harus menunggu hingga dua minggu untuk
mendapatkan pesanan mereka. Dji Sam Soe menjadi komoditi yang sangat berharga
sehingga agen mulai menggunakan sebagai mata uang perdagangan karena nilainya
lebih stabil dari pada mata uang kolonial Belanda pada masa itu. Selama beberapa
tahun kemudian, Dji Sam Soe mulai dikenal sebagai produk sigaret super premium
yang sesungguhnya dan sebagaimana uang premi bagi pedagang besar di seluruh
Indonesia.
Pada awal tahun 1940, perusahaan terus berjaya. Paduan Sigaret Kretek Mesin
dan Rokok Kretek Tangan menghasilkan lebih dari tiga juta batang per minggu.
Operasi peracikan tembakau sendiri memerlukan 2 sif karyawan untuk menyediakan
persediaan racikan. Mesin linting juga berlangsung pada 2 sif dengan tujuh mesin
semi otomatis untuk menggarap sigaret-sigaret putih yang bekerja sepanjang hari.
Dari semua itu, hamper 1300 karyawan wanita telah dipekerjakan untuk melinting
rokok Dji Sam Soe.
Menjelang akhir tahun 1972, pabrik mulai tumbuh dan berkembang dengan
mempekerjakan lebih dari 1200 karyawan yang menghasilkan 1,3 juta batang Dji
Sam Soe. Demi alasan praktis, pabrik terus beroperasi berdasarkan uang tunai karena
rokok yang sudah jadi akan dijual pada hari yang sama, sehingga tidak ada satu pun
rokok jadi yang menginap didalam pabrik. Menjelang tahun 1973, pabrik mulai
menyumbangkan keuntungan lebih dari US$ 200.000 setiap bulan kepada
perusahaan. Kemudian menjelang tahun 1980, baru mulai berusaha
mengkomputerisasikan pembukuannya sekaligus memperkuat hubungannya dengan
pedagang dan pedagang besar.
Pada tahun 1982, pengolahan cengkih, percetakan, pelintingan dengan mesin
dan tangan pindah ke fasilitas baru di Rungkut. Untuk mempertahankan dan
meningkatkan kualitas produk, suatu laboratorium kendali mutu sigaret ultra modern
dibangun di Rungkut untuk menguji produksi dari pabrik.
Pada akhir tahun 1980-an Sampoerna mulai memperluas portofolionya dan
meluncurkan beberapa merek dengan harga menengah untuk langsung bersaing
dengan produk-produk yang mempunyai harga lebih bersaing di pasar. Kemudian
pada tahun 1989, memutuskan bahwa perusahaan akan lebih baik bila menjadi
perusahaan publik.
Pada tanggal 1 April 1991 Pemerintah menetapkan suatu keputusan pajak
baru yang secara mendasar telah mengubah struktur industri tersebut. Dampak
merugikan pada industri tembakau di Indonesia langsung terasa dan menambah jauh.
Pertama, Pemerintah menetapkan harga minimum per batang bagi semua produk
rokok di Indonesia. Kedua, untuk menyederhanakan persyaratan percetakan materai
dalam kemasan yang terdiri dari 10 dan 12 batang. Semua sigaret kretek hanya boleh
dikemas dalam kemasan 12 dan 16 batang.
Peraturan ini tidak membawa dampak yang seberapa terhadap sigaret kretek
tangan seperti Dji Sam Soe, karena dikemas secara manual. Namun, dampak bagi
sigaret kretek mesin sangat berarti, karena boleh dibilang semua merek sigaret kretek
mesin Sampoerna dikemas dalam ukuran internasional dengan isi 20 batang.
Pada tahun 1993 sebagian besar mesin pelinting telah dipindahkan ke fasilitas
Pandaan. Dengan impian fasilitas manufakturing sigaret yang terpadu terwujud di
Pandaan. Fasilitas terpadu ini, hanya satu jam perjalanan baik dari Malang maupun
Surabaya bertindak sebagai pusat pemasok bahan baku bagi Perusahaan.
Kini, di saat Sampoerna telah melalui masa transisi dari suatu Perusahaan
yang didirikan, menjadi salah satu Perusahaan terbesar di Indonesia, bahkan
mungkin di Asia Tenggara, penting untuk diingat bagaiman awal dari Perusahaan
yang sederhana ini, tegar dalam menghadapi semua tantangan dan perlawanan yang
nampaknya sulit diatasi serta kemampuan dalam membuat keputusan-keputusan sulit
di saat membuat keputusan mudah merupakan hal yang lumrah. Teladan kepribadian
generasi pertama dan kedua keluarga Sampoerna telah membentuk standar bagi
manajemen PT HM Sampoerna yang akan datang menghargai masa lalu dan
berperan sebagai titik tolak bagi PT HM Sampoerna untuk melesat jauh ke masa
depan.
2.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan
Organisasi adalah gambar dari suatu kumpulan yang bekerja sama
untuk mencapai tujuan yang diharapkan dan terbagi atas kelompok-kelompok lainnya
yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan yang telah disepakati bersama.
PT. HM Sampoerna Cabang Bandung dipimpin oleh AC Bandung 1 dan 2
sebagai kepala cabang yang dibantu oleh enam kepala seksi yaitu, Field Officer, Staff
Admin Keuangan, Staff Admin Gudang, Security, Driver, dan Office Boy.
AC Bandung 1 AC Bandung 2
Field Officer Field Officer
Staff Admin Keuangan
Staff Admin Gudang
Security
Driver
Office Boy
2.1.3 Uraian Tugas
Deskripsi tugas merupakan suatu rincian yang menunjukkan posisi, tanggung
jawab, wewenang, fungsi dan tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh seseorang
personil di dalam suatu organisasi. Deskripsi tugas perlu dibuat supaya
masing-masing personil mengerti keduukan di dalam organisasi.
Untuk lebih jelasnya mengenai tugas dan wewenang PT. HM Sampoerna
dapat dilihat sebagai berikut:
Adapun uraian tugas dari semua jabatan yang ada di PT. HM Sampoerna,
Cabang Bandung antara lain :
1. AC Bandung 1 dan 2
“Membantu dan mewakili Direksi pusat dalam memimpin kegiatan di cabang
secara keseluruhan sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Direksi”.
2. Field Officer
“Membantu dalam mengumpulkan data, survey, penanganan event yang
merupakan beberapa pekerjaan yang dilakukan, dan penguasaan medan baik dalam
hal wilayah, kebiasaan nilai-nilai hingga kepada masyarakat didaerah dimana
mereka berada”.
3. Staff Admin Keuangan
“Membantu dan merumuskan kebijaksanaan dalam bidang administrasi terutama
4. Staff Admin Gudang
“Membantu dan memikirkan sekaligus merumuskan kebijaksanaan dalam bidang
administrasi terutama dibagian gudang seperti keluar masuk barang”.
5. Security
“Membantu didalam keamanan perusahaan”.
6. Driver
“Membantu perusahaan dalam hal mengirim barang yang langsung terjun ke
lapangan”.
7. Office Boy
“Membantu perusahaan diantaranya dalam hal kebersihan dan logistik”.
2.2 Landasan Teori
Pada landasan teori ini akan menerangkan mengenai teori-teori yang
berhubungan dengan aplikasi penjualan di PT. HM Sampoerna baik mengenai sistem
informasi, database dan aplikasi pembangun.
2.2.1 Konsep Dasar Penjualan
Dalam konsep dasar penjualan akan dijelaskan mengenai penjualan dan
2.2.1.1 Pengertian Penjualan
Penjualan merupakan suatu proses berpindahnya suatu hak atas barang atau
jasa untuk mendapatkan sumber daya lainnya seperti kas atau janji untuk membayar
sesuai harga yang telah disepakati.
Menurut Soemarso dalam bukunya “Akutansi Satu Pengantar” mengatakan
bahwa pada saat perusahaan menjual suatu barang dagangannya, maka ia
menghasilkan pendapatan. Jumlah yang dibebankan kepada pembeli untuk barang
dagangan yang diserahkan merupakan pendapatan perusahaan yang bersangkutan. [4]
2.2.1.2 Faktor-Faktor Mempengaruhi Penjualan
Faktor-faktor yang mempengaruhi penjualan antara lain :
1. Kondisi dan kemampuan penjualan
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan diantaranya adalah sebagai berikut :
a. Jenis dan karekteristik barang dagang yang akan ditawarkan.
b. Harga barang.
c. Syarat penjualan, seperti penjualan penghantaran, pelayanan, garansi,
dan lain sebagainya.
2. Kondisi Pasar
Faktor yang perlu diperhatikan adalah :
a. Jenis pasar
b. Segmentasi pasar atau pembagian pasar
c. Daya beli konsumen
e. Keinginan dan kemampuan konsumen
3. Modal
Perusahaan yang besar akan memerlukan modal yang besar untuk
usahanya, seperti untuk promosi produk yang ada.
4. Kondisi organisasi peusahaan
Faktor yang perlu diperhatikan adalah bagaimana memanajemen
perusahaan baik itu struktur organisasi maupun pendelegasian tugas dan
wewenang.
2.2.2 Konsep Dasar Sistem Informasi 2.2.2.1 Pengertian Data
Data adalah kumpulan dari fakta-fakta, kejadian-kejadian yang dapat berupa
simbol, angka, huruf, dan lain-lain yang berguna bagi suatu pengolahan data (proses)
atau sebagai masukan (input) bagi suatu proses. Data merupakan deskripsi dari
sesuatu dan kejadian yang kita hadapi. [4]
2.2.2.2 Pengertian Sistem
Sistem dapat didefinisikan dengan dua pendekatan, yaitu yang menekankan
pada prosedur dan yang menekankan pada komponen atau elemennya. Pendekatan
yang menekankan pada prosedur, sistem didefinisikan sebagai berikut :
”Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling
berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau
Sedangkan pendekatan sistem yang lebih menekankan pada komponen atau
elemennya, sistem didefinisikan sebagai berikut :
“Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang saling berinteraksi untuk
mencapai suatu tujuan tertentu”. Jogiyanto HM, 1995
Sistem memiliki sifat tertentu sebagai berikut :
1. Komponen / elemen merupakan pembentuk dari suatu sistem dapat berupa
subsistem.
2. Batasan (boundary) merupakan pembatas antara satu sistem dengan sistem yang
lain dan juga menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.
3. Lingkungan luar sistem merupakan lingkungan pada luar sistem yang dapat
mempengaruhi operasi dari sistem.
4. Penghubung sistem merupakan media untuk menyatukan elemen - elemen yang
ada di dalam sistem.
5. Input : termasuk mendapatkan (capturing) dan penyusunan (assembling)
elemen - elemen yang memasuki sistem untuk diproses.
6. Processing : termasuk transformasi input menjadi output.
7. Output : merupakan hasil proses transformasi.
2.2.2.3 Pengertian Informasi
Informasi merupakan hasil pengolahan dari sebuah model, formasi,
organisasi, ataupun suatu perubahan bentuk dari data yang memiliki nilai tertentu,
dan bisa digunakan untuk menambah pengetahuan bagi yang menerimanya. Dalam
hal ini, data bisa dianggap sebagai obyek dan Informasi adalah suatu subyek yang
bermanfaat bagi penerimanya. Informasi juga bisa disebut sebagai hasil pengolahan
atau pemrosesan data. [4]
2.2.2.4 Pengertian Sistem Informasi
Sistem Informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung operasi
bersifat managerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak
luar tertentu dengan laporan yang diperlukan.
Menurut John F.Nash dan Martin B. Roberts mendefinisikan sistem informasi
adalah sebagai berikut :
“Suatu sistem informasi adalah suatu kombinasi dari orang-orang, fasilitas,
teknologi, media, prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk
mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertetu,
memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian
internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar ntuk pengambilan
2.2.3 Konsep Dasar Analisis Sistem
Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari sistem informasi
ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mendefinisikan dan
mengevaluasi permasalahan-permasalahannya, hambatan-hambatan yang terjadi
dalam kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan
perbaikan-perbaikannya.
Kegiatan analisis sistem sangat berorientasi pada manusia, kegiatan ini
mempunyai beberapa kriteria, diantaranya adalah mendefinisikan apa saja yang harus
dilakukan oleh sistem, yang berhubungan dengan user. Serta lebih berorientasi pada
pencegahan kesalahan / meminimalisasi kedalahan yang dapat terjadi.
2.2.4 Tools Perancangan Perangkat Lunak 2.2.4.1 Context Diagram
Context Diagram merupakan gambaran umum dari suatu sistem yang terdapat
di dalam suatu organisasi yang memperlihatkan batasan sistem, adanya interaksi
antara external entity dengan suatu sistem dan informasi yang secara umum mengalir
antar entitas dan sistem. [7]
Pada saat penggambaran diagram konteks, hanya digunakan satu simbol
proses, memberi label, menyertakan semua entitas dari sistem, tidak menomori satu
2.2.4.2 Data Flow Diagram (DFD)
DFD merupakan diagram yang mengunakan notasi-notasi atau simbol-simbol
untuk mengambarkan sistem jaringan kerja antar fungsi-fungsi yang berhubungan
satu sama lain dengan aliran dan penyimpanan data. [5]
Adapun yang digunakan dalam DFD adalah:
1. Kesatuan Luar (External Entity)
Kesatuan luar (entity) di lingkungan luar sistem yang dapat berupa orang,
organisasi atau sistem lainnya yang berada di lingkungan luarnya yang akan
memberikan input atau menerima output dari sistem. Suatu kesatuan luar dapat
disimbolkan dengan suatu notasi persegi panjang atau suatu persegi panjang dengan
sisi kiri dan atasnya berbentuk garis tebal.
2. Aliran data
Aliran data di DFD diberikan simbol suatu panah. Aliran data ini mengalir
diantara process (process), simpanan data (data store) dan kesatuan luar (External
entity). Aliran data ini menunjukkan arus dari data yang dapat berupa masukan untuk
sistem atau hasil dari proses sistem.
3. Proses
Suatu process adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau
komputer dari hasil suatu aliran datayang masuk ke dalam proses untuk dihasilkan
aliran data yang akan keluar dari proses. Suatu proses dapat disimbolkan dengan
notasi lingkaran atau dengan simbol empat persegi panjang dengan sudut-sudut
4. Penyimpan Data (Data Store)
Penyimpan data (data store) merupakan penyimpan data yang dapat berupa:
• Suatu file atau basis data di sistem komputer.
• Suatu arsip atau catatan manual.
• Suatu kotak tempat data di meja seseorang.
• Suatu tabel acuan manual.
• Suatu agenda atau buku.
Simpanan data di DFD dapat disimbolkan dengan sepasang garis horizontal
paralel yang tertutup di salah satu ujungnya atau tanpa ditutup.
2.2.4.3 Spesifikasi Proses
Spesifikasi proses menggambarkan kejadian di dalam setiap bubble pada level
terbawah pada data flow diagram. Spesifikasi proses mendefinisikan kegiatan yang
harus dilakukan untuk mengubah input menjadi output.
Spesifikasi proses terdiri dari :
1. Nomor proses
2. Nama proses
3. Logika proses
Spesifikasi proses berfungsi untuk mendeskripsikan apa yang dilakukan untuk
mentransformasikan input menjadi output.
2.2.4.4 Kamus Data
Kamus data adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan
Dengan kamus data, sistem analis dapat mengidentifikasikan data yang
mengalir dari sistem dengan lengkap. Tujuannya untuk memberikan informasi
mengenai definisi, struktur dan pemakai dari masing-masing elemen hasil dari kamus
data ini nantinya akan digunakan untuk perancangan Diagram-ER.
Kamus data mendefinisikan elemen data dengan fungsi sebagai berikut :
1. Mendeskripsikan komposisi paket data yang bergerak melalui aliran.
2. Mendeskripsikan komposisi penyimpanan data.
3. Menspesifikasikan nilai dan satuan yang relevan sebagai penyimpanan data dan
aliran data.
4. Mendeskripsikan hubungan detail antara penyimpanan.
Formulir kamus data terbagi atas :
a. Entry Kamus Data (Data Flow Dictionary entry) yang menjelaskan tiap arus
data dalam DFD.
b. Entry Kamus Penyimpanan Data yang menjelaskan tiap penyimpanan data
unik dalam DFD.
c. Entry Kamus Struktur Data, formulir yang diisi untuk setiap struktur yang
terdaftar dalam formulir penyimpanan data dan arus data.
d. Entry Kamus Elemen Data, yang digunakan untuk tiap elemen data yang
termasuk dalam semua struktur, yaitu struktur yang ada dalam arus data
Tabel 2.1 Simbol-simbol dalam kamus data
No Simbol Uraian
1 = Terdiri dari; mendefinisikan; diuraikan menjadi; artinya.
2 + Dan
3 ( ) Opsional(boleh ada boleh tidak)
4 [ ] Seleksi dari beberapa alternatif
5 {} Iterasi atau pengulangan
6 *...* Komentar
7 @ Identifikasi sebagai atribut kunci
8 - Hingga ; biasanya merupakan elemen pendefinisian
yang sequential seperti numerik atau alphabet,
misalnya: A-Z atau 0-9
9 | Pemisah alternatif / pilihan dalam [ ].
2.2.5 Konsep Dasar DataBase
2.2.5.1 Pengertian DataBase
Database adalah kumpulan data yang saling berkaitan, berhubungan yang
disimpan secara bersama-sama sedemikian rupa tanpa pengulangan yang tidak perlu,
untuk memenuhi berbagai kebutuhan. Data-data ini harus mengandung semua
Informasi untuk mendukung semua kebutuhan sistem. [3]
2.2.5.2 Perangkat Lunak Database
Perangkat lunak yang menetapkan dan memelihara integritas logis antar file,
baik eksplisit maupun implisit, disebut sistem manajemen database (DBMS). Inovasi
DBMS menampilkan perangkat lunak relasional dan sejumlah paket awal yang
ditujukan bagi pemakai (user).
Database Management System merupakan software yang dibuat agar
pengambilan informasi terhadap database. Software yang tergolong kedalam DBMS
antara lain Microsoft SQLServer, MySQL, Oracle, Ms. Access, dll. Sebuah DBMS
sering kali menyembunyikan detail tentang bagaimana sebuah data disimpan dan
dipelihara dalam sebuah sistem database, dengan tujuan untuk memudahkan
pengguna dalam menggunakan DBMS tersebut. Karena itu seringkali data yang
terlihat oleh pemakai sebelumnya berbeda dengan yang terlihat secara fisik.
2.2.5.3 Abstraksi Data
Abstraksi data merupakan tingkatan-tingkatan pengguna dalam memandang
bagaimana sebenarnya data diolah dalam sebuah sistem database sehinga menyerupai
kondisi yang sebenarnya dihadapi pengguna sehari-hari.
Ada 3 level dala abstraksi data, yaitu :
1. Level Fisik
Level abstraksi data yang paling rendah, yang menggambarkan bagaimana
data disimpan dalam kondisi sebenarnya. Level ini sangat kompleks karena
struktur data dijelaskan secara rinci.
2. Level Konseptual
Level ini menggambarkan data apa yang disimpan dalam database dan
menjelaskan bagaimana hubungan antar datanya secara keseluruhan. Level ini
3. Level Pandangan
Ini merupakan level tertinggi , hanya menggambarkan sebagian saja dari
keseluruhan database sesuai dengan kebutuhan pengguna.
2.2.5.4 Model Database
Model database adalah salah satu konsep yang terintegrasi dalam
menggambarkan hubungan antar data dan batasan-batasan data dalam suatu sistem
database. Model data yang paling umum berdasarkan pada bagaimana hubungan
antar record dalam database(Record Based Data Models), terdapat tiga jenis, yaitu :
1. Model Database Hirarki (Hirarchical Database Model)
2. Model Database Jaringan (Network Database Model)
3. Model Database Relasi (Relational Database Model)
2.2.5.5 Entity Relationship Diagram (ERD)
ERD merupakan notasi grafis dalam pemodelan data konseptual yang
mendeskripsikan hubungan antara penyimpanan. ERD digunakan untuk memodelkan
struktur data dan hubungan antar data, karena hal ini relatif kompleks.
1. Jenis Entitas
Entitas dapat berupa elemen lingkungan, sumber daya, atau transaksi. Jenis entitas
didokumentasikan dalam ERD dengan segi empat.
2. Hubungan (Relationship)
Suatu asosiasi yang ada antara dua jenis entitas. Hubungan digambarkan dengan
3. Keterkaitan
Banyaknya suatu entitas berhubungan dengan entitas lain. Adapun jenis
keterkaitan tersebut adalah:
a. One to One Relationship (Satu ke Satu)
Setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan paling banyak
dengan satu entitas pada himpunan entitas B, dan begitu pula
sebaliknya.
A 1 1 B
Gambar 2.2 One to One Relationship
b. One to Many Relationship (Satu ke Banyak)
Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan
banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya
dimana setiap entitas pada himpunan B berhubungan paling
banyak dengan satu entitas pada entitas A.
A 1 N B
c. Many to One Relationship (Banyak ke Satu)
Setiap entitas pada himpunan A berhubungan paling banyak satu
entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya dimana
setiap entitas pada himpunan entitas B berhubungan dengan
banyak entitas pada entitas himpunan B.
A N 1 B
Gambar 2.4 Many to One Relationship
d. Many to Many Relationship (Banyak ke Banyak)
Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan
banyak entitas pada himpunan entitas B, demikian pula sebaliknya.
A N N B
Gambar 2.5 Many to Many Relationship
4. Identifikasi dan deskripsi entitas
Atribut adalah karakteristik dari suatu entitas. Adapun atribut tersebut merupakan
elemen data dan masing-masing diberikan satu nilai tunggal yang disebut nilai
Database memerlukan sebuah bahasa permintaan dalam melayani permintaan
user. Dalam hal ini SQL (Struktur Query Language), bahasa permintaan yang
digunakan dalam SQL dibagi menjadi 2 bentuk query, yaitu :
1. DDL (Data Definition Language)
DDL adalah sebuah metode query SQL yang berguna untuk mendefinisikan
data pada sebuah database, adapun query yang dimiliki adalah :
a. Create
Digunakan untuk melakukan pembuatan tabel dan database.
b. Drop
Digunakan untuk melakukan penghapusan tabel maupun database.
c. Alter
Digunakan untuk melakukan pengubahan struktur tabel yang telah dibuat,
baik penambahan field (add), mengganti nama field (change), ataupun
menamakannya kembali (rename), serta menghapus (drop).
2. DML (Data Manipulation Language)
DML adalah sebuah metode query yang dapat digunakan apabila DDL telah
terjadi, sehingga fungsi dari query ini adalah untuk melakukan pemanipulasian
database yang telah ada atau telah dibuat sebelumnya. Adapun query yang termasuk
didalamnya adalah :
a. Insert
b. Update
Digunakan untuk melakukan pengubahan atau peremajaan terhadap data
yang ada pada tabel.
c. Delete
Digunakan untuk melakukan penghapusan data pada tabel. Penghapusan
ini dapat dilakukan secara sekaligus maupun hanya beberapa Recordset.
Tahapan dalam membuat diagram E-R:
1. Mengidentifikasi dan menetapkan seluruh entitas yang terlibat dalam sistem
database tersebut.
2. Menentukan atribut-atribut atau field dari masing-masing entitas beserta kunci
(key)-nya.
3. Mengidentifkasi dan menetapkan seluruh himpunan relasi diantara himpunan-
himpunan entitas yang ada beserta kunci tamu (foreign key)-nya.
4. Menentukan derajat relasi untuk setiap himpunan relasi.
Jenis-jenis Kunci dalam Diagram-ER yaitu :
1. Candidate Key (Kunci Calon)
Sebuah atribut atau lebih yang secara unit mengidentifikasi sebuat record, disebut
candidate key. Atribut ini mempunyai nilai yang unik pada hampir setiap record
2. Primary Key (Kunci Utama)
Merupakan candidate key yang telah dipilih untuk mengidentifikasi setiap record
secara unik. Primary key harus merupakan field yang benar-benar unik dan tidak
boleh ada nilai null.
3. Alternate Key (Kunci Alternatif)
Adalah candidate key yang tidak terpilih. Misal : dalam suatu entitas terdapat dua
field yang bisa dijadikan sebagai kunci. Sementara yang boleh dijadikan kunci
hanya satu, maka harus memilih salah satu. Field yang dipilih, disebut primary
key, sedangkan field yang tidak dipilih disebut dengan alternate key.
4. Foreign Key (kunci Tamu)
Jika sebuah primary key terhubungan ke tabel/entitas lain, maka keberadaan
primary key pada entitas tersebut disebut sebagai foreign key.
2.2.6 Tools Pembangunan Sistem 2.2.6.1 Tools Desain Sistem
1. Microsoft Office Visio
Merupakan software yang dibangun oleh Microsoft Corp (1991-2007).
Microsoft Office Visio merupakan tools yang digunakan untuk pembuatan pemodelan
2.2.6.2 ToolsDevelopment Sistem 2.2.6.2.1 PHP versi 4.0.
Menurut buku yang berjudul Belajar Sendiri Pemrograman PHP 4 yang
dimaksud dengan PHP adalah “Sebuah bahasa scripting yang menyatu dengan tag-tag
HTML, di eksekusi di server, dan digunakan untuk membuat halaman WEB yang
dinamis seperti halanya ASP” (4,3)
Menurut buku yang berjudul PHP dan MySQL yang dimaksud dengan PHP
adalah “Merupakan bahasa yang hanya dapat berjalan pada server yang hasilnya
dapat ditampilkan pada klien.” (5,139).
Menurut buku yang berjudul Dasar Pemrograman WEB Dinamis
Menggunakan PHP adalah “Bahasa berbentuk skrip yang ditempatkan dalam server
dan diproses diserver. Hasilnyalah yang dikirim keklien, tempat pemakai
menggunakan browser” (6,1).
Maksud dari server-side scripting adalah sintak dan perintah-perintah yang
diberikan akan sepenuhnya dijalankan di server tetapi disertakan pada dokumen
HTML. Pembuatan web ini merupakan kombinasi antara PHP sendiri sebagai bahasa
pemrograman, dan HTML sebagai pembangun halaman web.
PHP dapat berjalan di berbagai sistem operasi seperti windows
software yang open source yang dapat di download secara gratis dari situs resminya
yaitu http://www.php.net.
Software ini juga dapat berjalan pada web server seperti PWS (Personal Web
Server), Apache, IIS, AOLServer, fhttpd, phttpd dan sebagainya. PHP juga merupakan
bahasa pemograman yang dapat kita kembangkan sendiri seperti menambah
fungsi-fungsi baru.
Keunggulan lainnya dari PHP juga mendukung komunikasi dengan layanan
seperti protocol IMAP, SNMP, NNTP, POP3, bahkan HTTP. PHP dapat diinstal
sebagai bagian atau modulm dari apache web server atau sebagai CGI script yang
mandiri. Banyak keuntungan yang dapat diperoleh jika menggunakan PHP sebagai
modul dari apache diantaranya adalah :
1. Tingkat keamanan yang cukup tinggi
2. waktu eksekusi yang lebih cepat dibandingkan dengan bahasa pemograman
web lainnya yang berorientasi pada server-sidescripting.
3. Akses ke sistem database yang lebih fleksibel. seperti MySQL.
Adapun kelebihan-kelebihan dari PHP yaitu:
Mudah dibuat dan berkecepatan tinggi
PHP dapat berjalan lintas platform, yaitu dapat berjalan dalam sistem operasi
Dapat digunakan secara gratis.
Termasuk bahasa yang embedded, yakni dapat diletakkan dalam tag HTML.
Termasuk server side programming, sehingga kode asli/source code PHP
tidak dapat dlihat di browser pengguna, yang terlihat hanya kode dalam
format HTML.
Dapat memanfaatkan sumber-sumber aplikasi yang dimiliki oleh server,
seperti misalnya untuk keperluan database connection. PHP dapat melakukan
koneksi dengan berbagai database seperti MySQL, Oracle, Sybase, mSQL,
Solid, Generic ODBC, Postgres SQL, dBase, Direct MS-SQL, Velocis, IBM
DB2, Interbase, Frontbase, Empress, dan semua database yang mempunyai
profiderODBC seperti misalnya MS Access dan lain-lain.
PHP dapat melakukan semua aplikasi program CGI, seperti mengambil nilai
form, menghasilkan halaman web yang dinamis, mengirimkan dan menerima
cookies.
PHP juga mendukung komunikasi dengan layanan lain melalui protokol
IMAP, SNMP, NNTP, POP3 dan HTTP dan lainnya.
2.2.6.2.2 MySQL
MySQL merupakan suatu sistem basis data dimana berfungsi sebagai media
penyimpanan dari data yang akan diolah kemudian menampilkannya ketika data
Kelebihan MySQL dibandingkan database lain diantaranya :
1. MySQL sebagai Database Management System (DBMS)
2. MySQL sebagai Relaional Database Management System (RDBMS)
3. MySQL mampu menerima query yang bertumpuk dalam satu permintaan atau
yang disebut Multi-Threading.
4. MySQL adalah database menggunakan enskripsi password. Jadi database ini
cukup aman karena memiliki password untuk mengaksesnya.
Perintah-perintah query dalam MySQL :
1. Create digunakan untuk membuat tabel baru.
2. Select digunakan untuk menampilkan data sesuai kriteria yang ditentukan.
3. Insert digunakan untuk menyisipkan atau menambahkan baris pada tabel.
4. Update digunakan untuk mengupdate atau merubah isi data dalam tabel.
5. Delete digunakan untuk menghapus baris/record data dalam tabel.
6. Drop digunakan untuk menghapus tabel
2.2.7 Sistem Client Server
Sistem Client Server mempunyai dua komponen utama yaitu komputer client
dan komputer server. Server merupakan komputer induk yang melakukan
dan bertindak sebagai server database yang menyimpan data. Client yaitu komputer
atau workstation yang melakukan pengiriman permintaan-permintaan data pada
server kemudian menampilkan data tersebut pada interface aplikasi yang dimilikinya.
Sistem Client-server merupakan suatu sistem client komputer yang
melibatkan proses-proses client yang meminta suatu pelayanan data kepada komputer
server yang menyediakan layanan data tersebut. Sehingga client maupun server
sama-sama melakukan pekerjaan. Dengan adanya kombinasi client (front end) dan
server (back end) ini maka kumpulan dari modul-modul program tidak dieksekusi
dalam memori yang sama namun terbagi di dalam komputer client-server.
Sistem client server berjalan seutuhnya pada dua sistem komputer yang
berbeda. Biasanya sebuah server melayani beberapa komputer client, walaupun
mungkin ada juga yang hanya melayani satu client saja. Apabila pemakai ingin
mengakses informasi bagian aplikasi, client mengeluarkan permintan yang
dikirimkan melalui jaringan kepada server. Sever kemudian menjalankan permintaan
37
3.1 Analisis Sistem
Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem
informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk
mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan,
kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang
diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.
Sebagai analisis pada sistem yang sedang berjalan, akan dibahas bagaimana
prosedur dan aliran dokumen yang sedang berjalan yang digambarkan dalam
bentuk flow map, pengkodean dan analisis sistem non fungsional yang meliputi
perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan, serta analisis user yang
terlibat.
3.1.1 Prosedur Yang Terlibat
Prosedur merupakan urutan dari langkah-langkah yang terjadi atau yang
dilakukan dalam suatu sistem. Prosedur yang terlibat dalam sistem penjualan
barang merupakan suatu kesatuan prosedur atau proses-proses yang saling
berhubungan dan merupakan satu kesatuan kegiatan yaitu pengolahan data
penjualan barang dalam sebuah perusahaan. Prosedur tersebut terdiri dari proses
3.1.1.1 Prosedur Permintaan dan Penerimaan Barang
Dalam tahap ini prosedur yang dilakukan :
1. Apabila stok barang yang ada di gudang telah mencapai stok minimal
maka bagian gudang akan melakukan pengecekan data barang yang laris
dipasaran dari bagian marketing.
2. Setelah dilakukan pengecekan, maka bagian gudang akan membuat daftar
permintaan barang dari data barang setelah pengecekan dan diarsipkan.
3. Dari datfar permintaan barang, kemudian dibuat surat permintaan barang
rangkap dua (2).
4. Surat permintaan barang rangkap dua (2) diserahkan kepada kepala
gudang untuk disahkan.
5. Setelah disahkan oleh kepala gudang, baru bagian gudang mengesahkan
juga.
6. Setelah disahkan oleh keduanya, bagian gudang mengarsipkan satu dan
sisanya surat permintaan barang diserahkan ke gudang pusat.
7. Dari surat permintaan barang yang kemudian diarsipkan, gudang pusat
melakukan pengecekan permintaan, jika barang tersedia maka gudang
pusat akan menyediakan barang.
Data barang
BAG. GUDANG KEPALA GUDANG GUDANG PUSAT
Data barang
BAG. GUDANG KEPALA GUDANG GUDANG PUSAT
A1 ( Arsip data barang yang laris dipasaran ) untuk bagian gudang, A2 ( Arsip data barang setelah pengecekan ) untuk bagian gudang, A3 ( Arsip daftar permintaan barang ) untuk bagian gudang,
A4 ( Arsip surat permintaan barang yang sudah disahkan [2] ) untuk bagian gudang, A5 ( Arsip Surat permintaan barang yang sudah disahkan ) untuk gudang pusat, A6 ( Arsip surat permintaan barang yang sudah disahkan [1] ) untuk bagian gudang pusat, A7 ( Arsip data barang sesuai permintaan ) untuk bagian gudang,
1, 2 Surat permintaan barang rangkap dua (2).
1 Surat permintaan barang yang sudah disahkan
A5
Gambar 3.2 Flowmap Proses Permintaan dan Penerimaan Barang
3.1.1.2 Prosedur Penjualan
Dalam tahap ini prosedur yang dilakukan :
1. Marketing memberikan form pengambilan barang kepada sales untuk diisi.
2. Sales akan melakukan pengisian form, dan setelah terisi form tersebut
diserahkan kembali ke marketing untuk dilakukan pengecekan oleh
marketing.
3. Jika form pengambilan barang terisi lengkap, maka akan dibuatkan daftar
pengambilan barang, diarsipkan dan diserahkan ke bagian gudang.
5. Jika barang tersedia, maka bagian gudang melakukan pembuatan data
barang keluar.
6. Data barang keluar diserahkan ke marketing kemudian ke sales, dan sales
membuat tandaterima untuk pelanggan tiga (3) rangkap.
7. Tandaterima disahkan oleh pelanggan dan diarsipkan satu, sisanya
diserahkan kembali ke sales.
8. Tandaterima yang sudah disahkan diarsipkan dan sisanya diserahkan ke
Form pengembilan
Data barang keluar Daftar pengambilan barang
A2 Data barang keluar
Data barang keluar
SALES MARKETING BAG. GUDANG PELANGGAN
tidak
ya
ya tidak
1
Pembuatan
SALES MARKETING BAG. GUDANG PELANGGAN
3 2 1 Tanda terima
A1 ( Arsip form pengambilan barang ) untuk marketing, A2 ( Arsip daftar pengambilan barang ) untuk bagian gudang, A3 ( Arsip data barang keluar ) untuk sales,
A4 ( Arsip tanda terima yang sudah disahkan [1] ) untuk pelanggan, A5 ( Arsip tanda terima yang sudah disahkan [2] ) untuk sales, A6 ( Arsip tanda terima yang sudah disahkan [3] ) untuk marketing, 1, 2 ,3 Tanda terima rangkap tiga (3).
Gambar 3.4 Flowmap Proses Penjualan Barang
3.1.1.3 Prosedur Pelaporan
Dalam tahap ini prosedur yang dilakukan :
1. Marketing memberikan tanda terima kepada accounting yang kemudian oleh
accounting dibuat laporan penjualan.
2. Dari laporan penjualan dibuat laporan keuangan, yang kemudian diserahkan ke
kepala keuangan untuk disahkan
3
MARKETING ACCOUNTING KEPALA KEUANGAN
3 Tanda terima
3 Tanda terima
A1 ( Arsip tanda terima ) untuk accounting, A2 ( Arsip laporan penjualan ) untuk accounting,
A3 ( Arsip laporan keuangan yang telah disahkan ) untuk kepala keuangan, A4 ( Arsip laporan keuangan yang telah disahkan ) untuk accounting.
Gambar 3.5 Flowmap Pembuatan Laporan
3.1.2 Deskripsi Dokumen
1. Surat permintaan barang
Fungsi : Mencatat data permintaan barang
Sumber : Bag. gudang
Distribusi : Kepala gudang
Gudang pusat
Frekuensi : Setiap ada transaksi
Tabel 3.1 Isi dokumen:
No Nama Data Jenis Keterangan
1 Tanggal Tanggal Tanggal transaksi permintaan
2 Banyak Integer Banyaknya barang yang diminta
3 Nama barang Varchar Nama barang
4 Harga Double Harga
2. Tanda terima
Fungsi : Mencatat data penjualan barang
Sumber : Sales
Rangkap : 3 (tiga)
Distribusi : Pelanggan
Frekuensi : Setiap ada transaksi
Tabel 3.2 Isi dokumen:
No Nama Data Jenis Keterangan
1 Tanggal Tanggal Tanggal transaksi penjualan
2 Banyak Integer Banyaknya barang yang dijual
3 Nama barang Varchar Nama barang
4 Harga Double Harga penjualan
5 Total bayar Double Total pembayaran
3. Laporan penjualan
Fungsi : Menginformasikan banyaknya dan total penjualan barang
Sumber : Accounting
Rangkap : 2 (dua)
Distribusi : Kepala keuangan
Tabel 3.3 Isi dokumen:
No Nama data Jenis Keterangan
1 Tanggal laporan Tanggal Tanggal pembuatan laporan
2 No. Numerik Nomor urut
3 No. Kwitansi Varchar Nomor kwitansi transaksi
4 Nama barang Varchar Nama barang
5 Harga Double Harga penjualan
6 Banyak Integer Banyaknya barang yang terjual
7 Jumlah bayar Integer Jumlah pembayaran
8 Total bayar Integer Total pembayaran
9 Nama sales Varchar Nama sales
3.1.3 Analisis Non Fungsional dan Kebutuhan Non Fungsional 3.1.3.1 Analisis Pengkodean
Pengkodean digunakan untuk mengklasifikasikan data, memasukkan data
ke dalam arsip dan untuk mengetahui informasi yang diperlukan, sehingga dalam
mengolah data dapat lebih efektif dan efisien. Namun pada sistem lama di PT.
HM Sampoerna ini belum menggunakan pengkodean dalam mengolah data
barang yang ada. Sehingga dalam aktivitas perusahaannya sehari-hari dapat terjadi
kekeliruan/kesalahan.
Kode yang dibuat dalam penerapannya akan dipergunakan oleh sistem
untuk pengolahan data dengan tujuan :
1. Meminimalisasi kesalahan pemasukkan data.
Adapun jenis-jenis kode yang disarankan yaitu :
1. Kode Brand
3 digit kedua menerangkan nomor urut brand 2 digit pertama menerangkan nama brand
LL 999
Contoh : BR001
001 : Menerangkan nomor urut brand
BR : Menerangkan nama brand
2. Kode Barang
4 digit kedua menerangkan nomor urut barang 1 digit pertama menerangkan nama barang
L 9999
Contoh : B0001
0001 : Menerangkan nomor urut barang
B : Menerangkan nama barang
3. Kode Faktur
4 digit kedua menerangkan nomor urut faktur 6 digit pertama menerangkan tanggal transaksi
999999 9999
011208 : Menerangkan tanggal, bulan, tahun transaksi
0001 : Menerangkan nomor urut faktur
4. Kode NIK
4 digit kedua menerangkan nomor urut NIK 2 digit pertama menerangkan tahun masuk
99 9999
Contoh : 040001
04 : Menerangkan tahun masuk
1234 : Menerangkan nomor urut karyawan
5. Kode NIS
3 digit ketiga menerangkan nomor urut NIS 2 digit pertama menerangkan tahun masuk
99 9 999
1 digit kedua menerangkan nomor marketingnya
Contoh : 024001
02 : Menerangkan tahun masuk
4 : Menerangkan nomor marketingnya
001 : Menerangkan nomor urut sales
3.1.3.2 Analisis User
User atau pengguna yang akan mengoperasikan sistem informasi ini
untuk mengetahui siapa saja user yang terlibat serta karakteristiknya sehingga
dapat diketahui tingkat pengalaman dan pemahaman user terhadap komputer.
Karakteristik user yang akan mengelola Sistem informasi ini adalah
sebagai berikut :
1. User Marketing
a. Minimal pendidikan : S1
b. Minimal bisa menguasai Microsoft Word dan Microsoft Excel.
2. User Sales
a. Minimal pendidikan : SMU Sederajat
b. Kemampuan bisa mengoperasikan komputer.
3. User Gudang
a. Minimal pendidikan : D3
b. Minimal bisa menguasai Microsoft Word dan Microsoft Excel.
4. User Keuangan
a. Minimal pendidikan : S1
b. Minimal bisa menguasai Minimal Word dan Microsoft Excel.
Berdasarkan karakteristik data user yang ada di PT. HM Sampoerna,
Cabang Bandung pada umumnya sudah bisa mengoperasikan komputer, dari data
keseluruhan dapat dilihat bahwa setiap user minimal harus dapat mengoperasikan
Ms.Word dan Excel.
3.1.3.3 Analisis Jaringan
Analisis jaringan komputer ini diperlukan karena aplikasi ini dibuat