• Tidak ada hasil yang ditemukan

Membangun Sistem Informasi Penjualan Berbasis Client Server Studi kasus di PT. HM Sampoerna Cabang Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Membangun Sistem Informasi Penjualan Berbasis Client Server Studi kasus di PT. HM Sampoerna Cabang Bandung"

Copied!
137
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia

TUBAGUS DRAJAT SUJAI

10104523

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(2)

BERBASIS CLIENT SERVER STUDI KASUS

DI PT. HM SAMPOERNA, CABANG BANDUNG

TUBAGUS DRAJAT SUJAI

10104523

Pembimbing

Ir. Bambang Siswoyo, M. Si NIP. 132314741

Menyetujui,

Ketua Jurusan Teknik Informatika

(3)

BERBASIS CLIENT SERVER STUDI KASUS

DI PT. HM SAMPOERNA, CABANG BANDUNG

TUBAGUS DRAJAT SUJAI

10104523

Penguji I

Dian Dharmayanti, S.T.

Penguji II

Ir. Bambang Siswoyo M. Si. NIP. 41277006005 NIP. 132314741

Penguji III

(4)

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Tubagus Drajat Sujai

Nim : 10104523

Judul Tugas Akhir : Membangun Sistem Informasi Penjualan Berbasis Client Server Studi Kasus Di PT. HM Sampoerna, Cabang Bandung

Menyatakan bahwa saya tidak melakukan tindakan meniru, menyalin atau menjiplak

tugas akhir / karya ilmiah yang telah ada. Apabila saya terbukti melakukan kegiatan tersebut,

maka saya bersedia untuk menerima sanksi yang diberikan sesuai dengan ketentuan yang

ditetapkan dan berlaku dijurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia.

Mengetahui,

Yang memberi pernyataan

(5)

i

Oleh

Tubagus Drajat Sujai 10104523

Sistem informasi berbasis komputerisasi merupakan salah satu faktor penting bagi perusahaan - perusahaan dalam mengelola segala aktifitas perusahaan. Bahkan penggunaan teknologi komputer tersebut akan menjadi syarat utama untuk menunjukkan kualitas suatu bidang dan menjadi modal terpenting dalam memenangkan persaingan. Sistem Informasi penjualan PT. HM Sampoerna, Cabang Bandung dibangun karena masih menggunakan cara manual untuk melakukan pengolahan data penjualan barang , penambahan data barang, pencarian data barang maupun pengolahan data sales, sehingga mempengaruhi dalam pelaksanaan kerja, baik dalam segi kecepatan, pelayanan, tingkat kejenuhan maupun dari segi informasi yang dihasilkan. Untuk itu diperlukan suatu sistem yang dapat memudahkan user dalam mengelola seluruh aktifitas perusahaan.

Sistem Informasi Penjualan pada PT. HM Sampoerna, Cabang Bandung adalah suatu sistem yang mengelola data penjualan barang. Sistem ini menggambarkan rangkaian kegiatan dari mulai transaksi penjualan dengan sales, mengelola stock barang berdasarkan penjualan barang dan membuat suatu laporan data barang, sales, dan penjualan.

Setelah melalui tahapan analisis dan implementasi, kemudian dilakukan tahapan selanjutnya yaitu tahap pengujian sistem yang terdiri dari pengujian alpha dimana pengujian ini menggunakan metode pengujian black box yang berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak dan pengujian beta yaitu pengujian lapangan dengan membuat kuisioner. Dari hasil pengujian, dapat ditarik kesimpulan bahwa Sistem Informasi Penjualan barang yang dibangun dapat membantu dalam mempercepat kinerja perusahaan.

(6)

ii

ABSTRACT

BUILDING SALES OF SYSTEM OF INFORMATION

WITH CLIENT SERVER BASIS

CASE STUDY AT PT. HM SAMPOERNA, BRANCH BANDUNG

by

Tubagus Drajat Sujai 10104523

Information system base on computerization represent one of the factor of

necessary for company - company in managing all company aktifitas.Even usage

of the computer technology will become especial condition to show the quality of a area and become all important capital in winning emulation. Information System sale of PT. HM Sampoerna, Branch Bandung woke up by because still use the way of manual to do data processing of sale of goods , addition of goods data, seeking of goods data and also data processing of sales, so that influence in execution of activity, good in speed facet, service, mount saturation and also from yielded information facet.Is for that needed by a system able to facilitate user in managing all company aktifitas.

Information System Sale at PT. HM Sampoerna, Branch Bandung is a system which managing data sale of goods. This system depict activity network from strarting sales transaction with sales, managing goods stock pursuant to sale of goods and make a goods data report, sales, and sale.

After past the analisist and implementation term, and come a new term that was system testing, that consist of alpha testing which is use black box esting method that focus in software functional condition and betha testing for system testing and make quisioner. From result of examination, can be pulled by conclusion that Information System Sale of woke up goods can assist in quickening company performance.

(7)

vii LEMBAR PENGESAHAN

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR SIMBOL ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah... 2

1.3 Maksud dan Tujuan ... 2

1.4 Batasan Masalah ... 3

1.5 Metodologi Penelitian ... 4

(8)

viii

2.1.1 Sejarah Berdirinya Perusahaan ... 8

2.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan ... 13

2.1.3 Uraian Tugas ... 14

2.2 Landasan Teori ... 15

2.2.1 Konsep Dasar Penjualan ... 15

2.2.2 Konsep Dasar Sistem Informasi ... 17

2.2.3 Konsep Dasar Analisis Sistem ... 20

2.2.4 Tools Perancangan Perangkat lunak ... 20

2.2.5 Konsep Dasar DataBase……….24

2.2.6 Tools Pembangunan Sistem………...…...…….31

2.2.7 Sistem Client Server………..35

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 37

3.1 Analisis Sistem ... 37

3.1.1 Prosedur Yang Terlibat... 37

3.1.2 Deskripsi Dokumen ... 43

3.1.3 Analisis Non Fungsional Dan Kebutuhan Non Fungsional ... 46

3.1.4 Analisis Kebutuhan Fungsional ... 54

3.1.5 Spesifikasi Proses ... 62

(9)

ix

3.2.3 Batasan Sistem ... 72

3.2.4 Physical Data Model ... 73

3.2.5 Konstruksi Tabel Pada Basis Data ... 73

3.2.6 Perancangan Struktur Menu ... 77

3.2.7 perancangan Antar muka ... 78

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM ... 89

4.1 Implementasi ... 89

4.1.1 Perangkat Lunak Pendukung ... 89

4.1.2 Perangkat Keras Pendukung ... 89

4.1.3 Implementasi Database dan Antar Muka ... 90

4.2 Pengujian Alpha ... 94

4.2.1 Metode Pengujian... 94

4.2.2 Rencana Pengujian ... 95

4.2.3 Analisis Hasil Pengujian Alpha ... 111

4.3 Pengujian Betha ... 111

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ... 117

5.1 Kesimpulam ... 117

(10)

x

Gambar 1.1 Model Waterfall ( Air Terjun )...6

Gambar 2.1 Struktur Organisasi ... 13

Gambar 2.2 One to One Relationship ... 27

Gambar 2.3 One to Many Relationship ... 27

Gambar 2.4 Many to One Relationship ... 28

Gambar 2.5 Many to Many Relationship ... 28

Gambar 3.1 Flow Map Proses Permintaan Dan Penerimaan Barang ... 39

Gambar 3.2 Flow Map Proses Permintaan Dan Penerimaan Barang ... 40

Gambar 3.3 Flow Map Proses Penjualan Barang ... 42

Gambar 3.4 Flowmap Proses Penjualan Barang ... 43

Gambar 3.5 Flowmap Pembuatan Laporan ... 44

Gambar 3.6 Lokasi Komputer yang ada di PT. HM Sampoerna……….50

Gambar 3.7 Analisa Jaringan Komputer………..50

Gambar 3.8 Entity Relationship Diagram ... 53

Gambar 3.9 Diagram Konteks Sistem Informasi Penjualan ... 56

Gambar 3.10 DFD Level 1 ... 57

Gambar 3.11 DFD Level 3 Proses 3 Data Penjualan ... 58

Gambar 3.12 DFD Level 4 Proses 4 Laporan ... 58

(11)

xi

Gambar 3.17 DFD Level 2 Proses 2.5 Data Barang ... 61

Gambar 3.18 DFD Level 2 Proses 2.6 Data Stok ... 61

Gambar 3.19 Physical Data Model ... 73

Gambar 3.20 Perancangan Struktur Menu untuk marketing ... 77

Gambar 3.21 Perancangan Struktur Menu untuk sales ... 77

Gambar 3.22 Perancangan Struktur Menu untuk gudang ... 78

Gambar 3.23 Perancangan Struktur Menu untuk keuangan ... 78

Gambar 3.24 Perancangan form Login ... 78

Gambar 3.25 Perancangan form Menu Utama Untuk Marketing ... 79

Gambar 3.26 Perancangan form Menu Utama Untuk Sales ... 79

Gambar 3.27 Perancangan form Menu Utama Untuk Gudang ... 79

Gambar 3.28 Perancangan form Menu Utama Untuk Keuangan ... 80

Gambar 3.29 Perancangan tampilan form Tambah Data User ... 80

Gambar 3.30 Perancangan tampilan form Ubah Data User ... 80

Gambar 3.31 Perancangan tampilan form Tambah Data Marketing ... 81

Gambar 3.32 Perancangan form Ubah Data Marketing ... 81

Gambar 3.33 Perancangan Tampilan form Tambah Data Sales... 81

Gambar 3.34 Perancangan Tampilan form Ubah Data Sales ... 82

Gambar 3.35 Perancangan Tampilan form Data Detail Penjualan ... 82

(12)

xii

Gambar 3.40 Perancangan Tampilan form Tambah Stok ... 84

Gambar 3.41 Perancangan Tampilan form Laporan Data Marketing………84

Gambar 3.42 Perancangan Tampilan form Laporan Data Sales………84

Gambar 3.43 Perancangan Tampilan form Laporan Penjualan ... 85

Gambar 3.44 Perancangan Tampilan form Laporan Data Barang ... 85

Gambar 3.45 Perancangan Tampilan form Laporan Data Brand ... 85

Gambar 3.46 Perancangan Tampilan Pesan ... 86

Gambar 3.47 Jaringan Semantik Marketing ... 87

Gambar 3.48 Jaringan Semantik Gudang...87

Gambar 3.49 Jaringan Semantik Sales...88

Gambar 3.50 Jaringan Semantik Keuangan...88

(13)

xiii

Tabel 3.1 Isi dokumen ... 45

Tabel 3.2 Isi dokumen ... 45

Tabel 3.3 Isi dokumen ... 46

Tabel 3.4 Daftar Kebutuhan Fungsional ... 54

Tabel 3.5 Spesifikasi Proses ... 62

Tabel 3.6 Kamus Data ... 68

Tabel 3.7 Tabel Marketing ... 74

Tabel 3.8 Tabel Sales ... 74

Tabel 3.9 Tabel User ... 74

Tabel 3.10 Tabel Brand ... 75

Tabel 3.11 Tabel Barang ... 75

Tabel 3.12 Tabel Penjualan ... 76

Tabel 3.13 Tabel Detail Penjualan ... 76

Tabel 4.1 Tabel kebutuhan perangkat keras pendukung ... 90

Tabel 4.2 Nama tabel beserta file implentasinya ... 90

Tabel 4.3 Implementasi antar muka Pengolahan Transaksi Penjualan ... 93

Tabel 4.4 Rencana Pengujian ... 95

Tabel 4.5 Verifikasi bagian ... 97

Tabel 4.6 Verifikasi usename...98

(14)

xiv

Tabel 4.11 Pengujian Tambah Data Barang ... 102

Tabel 4.12 Pengujian Ubah Data Barang ... 103

Tabel 4.13 Pengujian Hapus Data Barang ... 104

Tabel 4.14 Pengujian Tambah Data Brand ... 105

Tabel 4.15 Pengujian Tambah Data Sales ... 106

Tabel 4.16 Pengujian Ubah Data Sales ... 108

Tabel 4.17 Pengujian Hapus Data Sales ... 108

Tabel 4.18 Pengujian Cari Data Sales... 109

(15)

xv

No Simbol Keterangan

1

2

3

4

5

Dokumen

Menunjukan dokumen sebagai masukan/ keluaran baik secara manual/melaui kompuiter

Proses Manual

menunjukan proses yang dikerjakan secara manual

Operasi Komputerisasi

Menunjukan proses yang dikerjakan oleh komputer

Penyimpanan Dokumen

Digunakan untuk penyimpanan data sebagai arsip secara manual

Aliran Data

(16)

xvi

Proses

Menunjukan transformasi dari masukan menjadi keluaran, dalam hal ini sejumlah masukan dapat menjadi hanya satu keluaran ataupun sebaliknya

Terminator

Mewakilii entitas luar dimana sistem berkomunikasi

Penyimpanan

Untuk memodelkan kumpulan data/paket data

Aliran

Menggambarkan gerakan paket data atau informasi dari suatu bagian lain dari sistem dimana sistem penyimpanan mewakili lokasi penyimpanan data 1

2

3

(17)

xvii

2

3

Relasi

Menunjukan adanya hubungan antar sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas

berbeda

Aliran Data

Menyatakan penghubung antara relasi dengan data entitas dan data entitas dengan atribut

Data Entitas Lemah

Entitas yang kemunculannya tergantung dari entitas lain yang lebih kuat

4

5

Atribut

Menyatakan kumpulan elemen data yang membentuk suatu entitas

4. Kamus Data

No Simbol Keterangan

1. = Terdiri dari; mendefinisikan; diuraikan menjadi;

artinya.

2. + Dan.

3. ( ) Opsional (boleh ada boleh tidak).

4. { } Iterasi / pengulangan.

5. [ ] Seleksi dari beberapa alternatif.

6. * ... * Komentar.

7. @ Identifikasikan sebagai atribut kunci.

8. -

Hingga; biasanya merupakan elemen

pendefinisian yang sequential seperti numerik

atau alphabet, misalnya: A-Z atau 0-9.

(18)

xviii

Lampiran B Listing Program ... B-1

Lampiran C Hasil Kuisioner... C-1

(19)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

PT. HM SAMPOERNA adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang

penjualan rokok. Didalam setiap transaksi PT. HM Sampoerna dituntut untuk

melayani konsumen dengan kenyamanan dan kemudahan. Untuk meningkatkan

pelayanan dan dalam menghadapi persaingan di dunia bisnis maka diperlukan

suatu sistem informasi untuk pengolahan data, dimana data merupakan aset

penting dalam menghadapi persaingan dunia bisnis saat ini.

Salah satu layanan yang diberikan oleh PT. HM Sampoerna adalah

penjualan dalam jumlah besar dan juga kecil. Banyak masalah yang timbul di PT.

HM Sampoerna khususnya masalah informasi stok barang, sales, dan penjualan

selain itu keterlambatan pembuatan laporan juga sering terjadi karena kesulitan

dalam pencarian dan pengolahan data. Semua permasalahan yang timbul

disebabkan oleh semua data yang ada hanya berbentuk bon/struk. Dalam proses

pembuatan laporan masih secara manual dicatat disebuah buku besar. Sehingga

besar kemungkinan data yang sama dimasukkan.

Dari hasil wawancara yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa PT.

HM Sampoerna membutuhkan sebuah sistem informasi penjualan. Diharapkan

dengan adanya sistem informasi tersebut dapat mengurangi permasalahan yang

ada. Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa pentingnya sistem

(20)

besar yang disajikan dalam bentuk skripsi dengan judul ” MEMBANGUN SISTEM INFORMASI PENJUALAN BERBASIS CLIENT SERVER STUDI KASUS DI PT. HM SAMPOERNA, CABANG BANDUNG ”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah maka dapat dirumuskan Bagaimana

Membangun Pengembangan Sistem Informasi Penjualan Berbasis Client Server

Studi Kasus Di PT. HM Sampoerna, Cabang Bandung.

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud dari penelitian ini adalah Membangun Sistem Informasi Penjualan

Berbasis Client Server Studi Kasus Di PT. HM Sampoerna, Cabang Bandung.

Adapun tujuan penelitian ini diantaranya :

1. Mempermudah dan mempercepat para pegawai dalam mendapatkan

informasi tentang persedian barang, sales, dan penjualan.

2. Mempermudah dan mempercepat proses pembuatan laporan

persediaan dan penjualan barang sehingga data yang diperoleh lebih

akurat.

3. Mendukung kinerja PT. HM Sampoerna dengan memberikan fasilitas

aplikasi yang lengkap.

(21)

1.4 Batasan Masalah

Supaya identifikasi masalah yang dibahas ini lebih jelas dan mudah

dipahami, maka dibuatlah pembatasan masalah hanya pada dalam beberapa hal

antara lain :

1. Sistem ini dapat mengelola data persediaan barang, sales, dan

penjualan.

2. Sistem yang akan dibangun merupakan sistem informasi berbasis

client-server.

3. Pengolahan data dalam aplikasi ini akan menghasilkan suatu laporan

untuk pihak PT. HM Sampoerna dan berupa bon/struk untuk sales di

PT. HM Sampoerna.

4. Pada sistem yang dibangun tidak ada retur penjualan, jika ada

kerusakan atau pengembalian barang maka akan di selesaikan secara

objektif dan manual oleh pihak PT. HM Sampoerna tanpa mengganggu

sistem yang telah dibangun.

5. Sistem yang dibangun dapat memberikan informasi dalam hal ini

laporan perbulan dan tahunan yang tercetak.

6. User yang terlibat dalam sistem ini adalah :

a. Marketing untuk mengolah data user, data marketing dan data

sales.

b. Sales untuk mengolah penjualan

(22)

d. Bagian Gudang untuk mengolah data barang, data brand, dan

stok.

7. Tools yang digunakan adalah PHP Versi 4.0. sebagai aplikasi dalam

membangun interface dengan database MySQL.

8. Dalam memodelkan data akan digunakan ERD dan model proses akan

menggunakan model terstruktur yaitu Diagram Context dan Data

Flow Diagram (DFD)

1.5 Metodologi Penelitian

Metodologi Penelitian yang dibuat terdiri dari beberapa langkah yaitu :

1. Metode Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan beberapa metode pengumpulan data, diantaranya :

a. Studi kepustakaan

Proses mencari, membaca dan mempelajari buku-buku, majalah, serta

website yang berkaitan dengan masalah yang akan dibahas dalam

pembuatan laporan ini.

b. Observasi

Mengamati secara langsung proses kerja yang dilaksanakan di lapangan

untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai objek yang diteliti.

c. Wawancara

Melakukan dialog (tanya jawab) secara langsung dengan pihak yang

bersangkutan dalam memberikan keterangan terhadap data yang

(23)

2. Metode Pembangun Perangkat Lunak

Adapun metode yang digunakan dalam proses pembangunan perangkat

lunak dengan metode waterfall (air terjun). Paradigma dari metode waterfall

adalah sebagai berikut :

a. Analisis

Tahapan untuk menganalisis hal-hal yang diperlukan dalam pelaksanaan

pembuatan perangkat lunak.

b. Perancangan

Tahap penerjemah dari data yang dianalisis ke dalam bentuk yang mudah

dimengerti oleh user.

c. Implementasi

Tahap mengimplementasikan perangkat lunak yang akan dibuat perancang

membuat coding sesuai dengan desain yang telah ditetapkan.

d. Pengujian

Setelah perangkat lunak yang dibuat selesai maka perangkat lunak akan

diuji kelayakannya apakah sesuai dengan permintaan yang diinginkan oleh

pihak yang bersangkutan.

e. Pemeliharaan

Tahap akhir dimana sutatu perangkat lunak yang sudah selesai dapat

mengalami perubahan-perubahan atau penambahan sesuai dengan

(24)

Analisis

Perancangan

Implementasi

Pengujian

Pemeliharaan

Gambar 1.1 Model WaterFall (Air Terjun)

1.6 Sistematika Penulisan

Adapun Sistematika Penulisan yang dibuat dalam penyusunan laporan

Tugas Akhir ini terdiri atas lima bab, yaitu :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini membahas tentang Latar Belakang Masalah, Identifikasi

Masalah, Maksud dan Tujuan, Batasan Masalah, Metodologi Penelitian, dan

Sistematika Penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini membahas tentang teori yang berhubungan dengan

pembahasan laporan Tugas Akhir dan sekilas tentang perusahaan.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini membahas gambaran sistem, deskripsi hasil analisis, Context

(25)

yang akan dirancang. Perancangan itu meliputi perancangan basisdata,

perancangan antar muka, perancangan menu.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

Bab ini membahas tentang implementasi dari sebuah program yang

telah dibuat sebagai gambaran bagaimana cara mengoperasikannya dan

pengujian sistem yang telah dibangun..

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

(26)

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Umum Perusahaan

Berisi tentang hal yang berhubungan dengan perusahaan.

2.1.1 Sejarah Berdirinya Perusahaan

Kisah Sampoerna berawal dari negeri Cina pada tahun 1898, yang

terdapat disebuah desa Ang Kwee, di Propinsi Hokian. Yang dimana banyak imigran

Cina yang datang ke Indonesia, tepatnya kedaerah timur yaitu ke Pelabuhan Surabaya

di Jawa Timur. Pada awalnya ada suami istri yang bernama Seeng Tee dan Tjiang

Nio, dari negeri Cina. Beberapa minggu kemudian Seeng Tee telah mendapatkan

pekerjaan tetap dikota Lamongan, 45 km di barat Surabaya, untuk meracik dan

melinting rokok di pabrik rokok kecil. Dari sinilah awal perkenalan dengan rokok di

Jawa Timur, tetapi Tjiang Nio tidak menyukai pekerjaan suaminya karena ia bekerja

sampai larut malam. Namun bagaimanapun juga pekerjaan ini dibayar dengan baik,

dan pada akhirnya keduanya sepakat.

Dalam masa enam bulan Seeng Tee dan istrinya berhasil berhasil

mengumpulkan cukup uang untuk menyewa warung kecil di Jalan Cantian Pajak, di

Surabaya. Dari warung tersebut mereka mulai menjual bahan-bahan makanan serta

(27)

perputaran sehingga lalu lintas selalu ramai sepanjang siang dan malam. Akibatnya

usaha mereka meningkat dan bertambah.

Pada Tahun 1913, usaha Seeng Tee dan Tjiang Nio telah berkembang

sedemikian rupa yang kemudian dijadikan badan hukum dengan nama hukum dengan

nama Handel Maatschappij Liem Seeng Tee. Yang dimana dalam waktu singkat

berubah manjadi PT. Handel Maatschappij Sampoerna dan tidak lama kemudian

namanya berubah lagi menjadi PT. Hanjaya Mandala Sampoerna untuk

menggantikan nama Belandanya ke dalam bahasa Indonesia.

Dalam masa kebangkitannya ekonomi diseluruh Indonesia, Seeng Tee mulai

mendasarkan kegiatan usahanya pada angka 9. Dengan demikian dia menerapkan

kebiasaan perhitungan Cina dan pengaruh ini sekarang dapat dilihat pada kemasan

“Dji Sam Soe” bila dilafalkan “234” yang bila dijumlahkan hasilnya sembilan.

Pada tahun 1920, Seeng Tee mulai memproduksi rokok untuk penjualan

dengan sistem kosinyasi diseluruh Surabaya. Praktek ini merupakan cikal bakal

hubungan Perusahaan dengan sistem distribusi keagenan yang pada akhirnya telah

memungkinkan produk Sampoerna tersedia di seluruh Indonesia. Dan pada tahun

1933, mulailah pabrik beroperasi 7 hari seminggu 12 sampai 15 jam sehari

tergantung pada permintaan dari agen-agen yang mendistribusikan produk ke seluruh

(28)

Pada tahun 1936, mulailah permintaan akan produk-produk Sampoerna terus

melampaui penawaran sehingga agen harus menunggu hingga dua minggu untuk

mendapatkan pesanan mereka. Dji Sam Soe menjadi komoditi yang sangat berharga

sehingga agen mulai menggunakan sebagai mata uang perdagangan karena nilainya

lebih stabil dari pada mata uang kolonial Belanda pada masa itu. Selama beberapa

tahun kemudian, Dji Sam Soe mulai dikenal sebagai produk sigaret super premium

yang sesungguhnya dan sebagaimana uang premi bagi pedagang besar di seluruh

Indonesia.

Pada awal tahun 1940, perusahaan terus berjaya. Paduan Sigaret Kretek Mesin

dan Rokok Kretek Tangan menghasilkan lebih dari tiga juta batang per minggu.

Operasi peracikan tembakau sendiri memerlukan 2 sif karyawan untuk menyediakan

persediaan racikan. Mesin linting juga berlangsung pada 2 sif dengan tujuh mesin

semi otomatis untuk menggarap sigaret-sigaret putih yang bekerja sepanjang hari.

Dari semua itu, hamper 1300 karyawan wanita telah dipekerjakan untuk melinting

rokok Dji Sam Soe.

Menjelang akhir tahun 1972, pabrik mulai tumbuh dan berkembang dengan

mempekerjakan lebih dari 1200 karyawan yang menghasilkan 1,3 juta batang Dji

Sam Soe. Demi alasan praktis, pabrik terus beroperasi berdasarkan uang tunai karena

rokok yang sudah jadi akan dijual pada hari yang sama, sehingga tidak ada satu pun

rokok jadi yang menginap didalam pabrik. Menjelang tahun 1973, pabrik mulai

(29)

menyumbangkan keuntungan lebih dari US$ 200.000 setiap bulan kepada

perusahaan. Kemudian menjelang tahun 1980, baru mulai berusaha

mengkomputerisasikan pembukuannya sekaligus memperkuat hubungannya dengan

pedagang dan pedagang besar.

Pada tahun 1982, pengolahan cengkih, percetakan, pelintingan dengan mesin

dan tangan pindah ke fasilitas baru di Rungkut. Untuk mempertahankan dan

meningkatkan kualitas produk, suatu laboratorium kendali mutu sigaret ultra modern

dibangun di Rungkut untuk menguji produksi dari pabrik.

Pada akhir tahun 1980-an Sampoerna mulai memperluas portofolionya dan

meluncurkan beberapa merek dengan harga menengah untuk langsung bersaing

dengan produk-produk yang mempunyai harga lebih bersaing di pasar. Kemudian

pada tahun 1989, memutuskan bahwa perusahaan akan lebih baik bila menjadi

perusahaan publik.

Pada tanggal 1 April 1991 Pemerintah menetapkan suatu keputusan pajak

baru yang secara mendasar telah mengubah struktur industri tersebut. Dampak

merugikan pada industri tembakau di Indonesia langsung terasa dan menambah jauh.

Pertama, Pemerintah menetapkan harga minimum per batang bagi semua produk

rokok di Indonesia. Kedua, untuk menyederhanakan persyaratan percetakan materai

(30)

dalam kemasan yang terdiri dari 10 dan 12 batang. Semua sigaret kretek hanya boleh

dikemas dalam kemasan 12 dan 16 batang.

Peraturan ini tidak membawa dampak yang seberapa terhadap sigaret kretek

tangan seperti Dji Sam Soe, karena dikemas secara manual. Namun, dampak bagi

sigaret kretek mesin sangat berarti, karena boleh dibilang semua merek sigaret kretek

mesin Sampoerna dikemas dalam ukuran internasional dengan isi 20 batang.

Pada tahun 1993 sebagian besar mesin pelinting telah dipindahkan ke fasilitas

Pandaan. Dengan impian fasilitas manufakturing sigaret yang terpadu terwujud di

Pandaan. Fasilitas terpadu ini, hanya satu jam perjalanan baik dari Malang maupun

Surabaya bertindak sebagai pusat pemasok bahan baku bagi Perusahaan.

Kini, di saat Sampoerna telah melalui masa transisi dari suatu Perusahaan

yang didirikan, menjadi salah satu Perusahaan terbesar di Indonesia, bahkan

mungkin di Asia Tenggara, penting untuk diingat bagaiman awal dari Perusahaan

yang sederhana ini, tegar dalam menghadapi semua tantangan dan perlawanan yang

nampaknya sulit diatasi serta kemampuan dalam membuat keputusan-keputusan sulit

di saat membuat keputusan mudah merupakan hal yang lumrah. Teladan kepribadian

generasi pertama dan kedua keluarga Sampoerna telah membentuk standar bagi

manajemen PT HM Sampoerna yang akan datang menghargai masa lalu dan

(31)

berperan sebagai titik tolak bagi PT HM Sampoerna untuk melesat jauh ke masa

depan.

2.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan

Organisasi adalah gambar dari suatu kumpulan yang bekerja sama

untuk mencapai tujuan yang diharapkan dan terbagi atas kelompok-kelompok lainnya

yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan yang telah disepakati bersama.

PT. HM Sampoerna Cabang Bandung dipimpin oleh AC Bandung 1 dan 2

sebagai kepala cabang yang dibantu oleh enam kepala seksi yaitu, Field Officer, Staff

Admin Keuangan, Staff Admin Gudang, Security, Driver, dan Office Boy.

AC Bandung 1 AC Bandung 2

Field Officer Field Officer

Staff Admin Keuangan

Staff Admin Gudang

Security

Driver

Office Boy

(32)

2.1.3 Uraian Tugas

Deskripsi tugas merupakan suatu rincian yang menunjukkan posisi, tanggung

jawab, wewenang, fungsi dan tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh seseorang

personil di dalam suatu organisasi. Deskripsi tugas perlu dibuat supaya

masing-masing personil mengerti keduukan di dalam organisasi.

Untuk lebih jelasnya mengenai tugas dan wewenang PT. HM Sampoerna

dapat dilihat sebagai berikut:

Adapun uraian tugas dari semua jabatan yang ada di PT. HM Sampoerna,

Cabang Bandung antara lain :

1. AC Bandung 1 dan 2

“Membantu dan mewakili Direksi pusat dalam memimpin kegiatan di cabang

secara keseluruhan sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Direksi”.

2. Field Officer

“Membantu dalam mengumpulkan data, survey, penanganan event yang

merupakan beberapa pekerjaan yang dilakukan, dan penguasaan medan baik dalam

hal wilayah, kebiasaan nilai-nilai hingga kepada masyarakat didaerah dimana

mereka berada”.

3. Staff Admin Keuangan

“Membantu dan merumuskan kebijaksanaan dalam bidang administrasi terutama

(33)

4. Staff Admin Gudang

“Membantu dan memikirkan sekaligus merumuskan kebijaksanaan dalam bidang

administrasi terutama dibagian gudang seperti keluar masuk barang”.

5. Security

“Membantu didalam keamanan perusahaan”.

6. Driver

“Membantu perusahaan dalam hal mengirim barang yang langsung terjun ke

lapangan”.

7. Office Boy

“Membantu perusahaan diantaranya dalam hal kebersihan dan logistik”.

2.2 Landasan Teori

Pada landasan teori ini akan menerangkan mengenai teori-teori yang

berhubungan dengan aplikasi penjualan di PT. HM Sampoerna baik mengenai sistem

informasi, database dan aplikasi pembangun.

2.2.1 Konsep Dasar Penjualan

Dalam konsep dasar penjualan akan dijelaskan mengenai penjualan dan

(34)

2.2.1.1 Pengertian Penjualan

Penjualan merupakan suatu proses berpindahnya suatu hak atas barang atau

jasa untuk mendapatkan sumber daya lainnya seperti kas atau janji untuk membayar

sesuai harga yang telah disepakati.

Menurut Soemarso dalam bukunya “Akutansi Satu Pengantar” mengatakan

bahwa pada saat perusahaan menjual suatu barang dagangannya, maka ia

menghasilkan pendapatan. Jumlah yang dibebankan kepada pembeli untuk barang

dagangan yang diserahkan merupakan pendapatan perusahaan yang bersangkutan. [4]

2.2.1.2 Faktor-Faktor Mempengaruhi Penjualan

Faktor-faktor yang mempengaruhi penjualan antara lain :

1. Kondisi dan kemampuan penjualan

Faktor-faktor yang perlu diperhatikan diantaranya adalah sebagai berikut :

a. Jenis dan karekteristik barang dagang yang akan ditawarkan.

b. Harga barang.

c. Syarat penjualan, seperti penjualan penghantaran, pelayanan, garansi,

dan lain sebagainya.

2. Kondisi Pasar

Faktor yang perlu diperhatikan adalah :

a. Jenis pasar

b. Segmentasi pasar atau pembagian pasar

c. Daya beli konsumen

(35)

e. Keinginan dan kemampuan konsumen

3. Modal

Perusahaan yang besar akan memerlukan modal yang besar untuk

usahanya, seperti untuk promosi produk yang ada.

4. Kondisi organisasi peusahaan

Faktor yang perlu diperhatikan adalah bagaimana memanajemen

perusahaan baik itu struktur organisasi maupun pendelegasian tugas dan

wewenang.

2.2.2 Konsep Dasar Sistem Informasi 2.2.2.1 Pengertian Data

Data adalah kumpulan dari fakta-fakta, kejadian-kejadian yang dapat berupa

simbol, angka, huruf, dan lain-lain yang berguna bagi suatu pengolahan data (proses)

atau sebagai masukan (input) bagi suatu proses. Data merupakan deskripsi dari

sesuatu dan kejadian yang kita hadapi. [4]

2.2.2.2 Pengertian Sistem

Sistem dapat didefinisikan dengan dua pendekatan, yaitu yang menekankan

pada prosedur dan yang menekankan pada komponen atau elemennya. Pendekatan

yang menekankan pada prosedur, sistem didefinisikan sebagai berikut :

”Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling

berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau

(36)

Sedangkan pendekatan sistem yang lebih menekankan pada komponen atau

elemennya, sistem didefinisikan sebagai berikut :

“Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang saling berinteraksi untuk

mencapai suatu tujuan tertentu”. Jogiyanto HM, 1995

Sistem memiliki sifat tertentu sebagai berikut :

1. Komponen / elemen merupakan pembentuk dari suatu sistem dapat berupa

subsistem.

2. Batasan (boundary) merupakan pembatas antara satu sistem dengan sistem yang

lain dan juga menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.

3. Lingkungan luar sistem merupakan lingkungan pada luar sistem yang dapat

mempengaruhi operasi dari sistem.

4. Penghubung sistem merupakan media untuk menyatukan elemen - elemen yang

ada di dalam sistem.

5. Input : termasuk mendapatkan (capturing) dan penyusunan (assembling)

elemen - elemen yang memasuki sistem untuk diproses.

6. Processing : termasuk transformasi input menjadi output.

7. Output : merupakan hasil proses transformasi.

(37)

2.2.2.3 Pengertian Informasi

Informasi merupakan hasil pengolahan dari sebuah model, formasi,

organisasi, ataupun suatu perubahan bentuk dari data yang memiliki nilai tertentu,

dan bisa digunakan untuk menambah pengetahuan bagi yang menerimanya. Dalam

hal ini, data bisa dianggap sebagai obyek dan Informasi adalah suatu subyek yang

bermanfaat bagi penerimanya. Informasi juga bisa disebut sebagai hasil pengolahan

atau pemrosesan data. [4]

2.2.2.4 Pengertian Sistem Informasi

Sistem Informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang

mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung operasi

bersifat managerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak

luar tertentu dengan laporan yang diperlukan.

Menurut John F.Nash dan Martin B. Roberts mendefinisikan sistem informasi

adalah sebagai berikut :

“Suatu sistem informasi adalah suatu kombinasi dari orang-orang, fasilitas,

teknologi, media, prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk

mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertetu,

memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian

internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar ntuk pengambilan

(38)

2.2.3 Konsep Dasar Analisis Sistem

Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari sistem informasi

ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mendefinisikan dan

mengevaluasi permasalahan-permasalahannya, hambatan-hambatan yang terjadi

dalam kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan

perbaikan-perbaikannya.

Kegiatan analisis sistem sangat berorientasi pada manusia, kegiatan ini

mempunyai beberapa kriteria, diantaranya adalah mendefinisikan apa saja yang harus

dilakukan oleh sistem, yang berhubungan dengan user. Serta lebih berorientasi pada

pencegahan kesalahan / meminimalisasi kedalahan yang dapat terjadi.

2.2.4 Tools Perancangan Perangkat Lunak 2.2.4.1 Context Diagram

Context Diagram merupakan gambaran umum dari suatu sistem yang terdapat

di dalam suatu organisasi yang memperlihatkan batasan sistem, adanya interaksi

antara external entity dengan suatu sistem dan informasi yang secara umum mengalir

antar entitas dan sistem. [7]

Pada saat penggambaran diagram konteks, hanya digunakan satu simbol

proses, memberi label, menyertakan semua entitas dari sistem, tidak menomori satu

(39)

2.2.4.2 Data Flow Diagram (DFD)

DFD merupakan diagram yang mengunakan notasi-notasi atau simbol-simbol

untuk mengambarkan sistem jaringan kerja antar fungsi-fungsi yang berhubungan

satu sama lain dengan aliran dan penyimpanan data. [5]

Adapun yang digunakan dalam DFD adalah:

1. Kesatuan Luar (External Entity)

Kesatuan luar (entity) di lingkungan luar sistem yang dapat berupa orang,

organisasi atau sistem lainnya yang berada di lingkungan luarnya yang akan

memberikan input atau menerima output dari sistem. Suatu kesatuan luar dapat

disimbolkan dengan suatu notasi persegi panjang atau suatu persegi panjang dengan

sisi kiri dan atasnya berbentuk garis tebal.

2. Aliran data

Aliran data di DFD diberikan simbol suatu panah. Aliran data ini mengalir

diantara process (process), simpanan data (data store) dan kesatuan luar (External

entity). Aliran data ini menunjukkan arus dari data yang dapat berupa masukan untuk

sistem atau hasil dari proses sistem.

3. Proses

Suatu process adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau

komputer dari hasil suatu aliran datayang masuk ke dalam proses untuk dihasilkan

aliran data yang akan keluar dari proses. Suatu proses dapat disimbolkan dengan

notasi lingkaran atau dengan simbol empat persegi panjang dengan sudut-sudut

(40)

4. Penyimpan Data (Data Store)

Penyimpan data (data store) merupakan penyimpan data yang dapat berupa:

• Suatu file atau basis data di sistem komputer.

• Suatu arsip atau catatan manual.

• Suatu kotak tempat data di meja seseorang.

• Suatu tabel acuan manual.

• Suatu agenda atau buku.

Simpanan data di DFD dapat disimbolkan dengan sepasang garis horizontal

paralel yang tertutup di salah satu ujungnya atau tanpa ditutup.

2.2.4.3 Spesifikasi Proses

Spesifikasi proses menggambarkan kejadian di dalam setiap bubble pada level

terbawah pada data flow diagram. Spesifikasi proses mendefinisikan kegiatan yang

harus dilakukan untuk mengubah input menjadi output.

Spesifikasi proses terdiri dari :

1. Nomor proses

2. Nama proses

3. Logika proses

Spesifikasi proses berfungsi untuk mendeskripsikan apa yang dilakukan untuk

mentransformasikan input menjadi output.

2.2.4.4 Kamus Data

Kamus data adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan

(41)

Dengan kamus data, sistem analis dapat mengidentifikasikan data yang

mengalir dari sistem dengan lengkap. Tujuannya untuk memberikan informasi

mengenai definisi, struktur dan pemakai dari masing-masing elemen hasil dari kamus

data ini nantinya akan digunakan untuk perancangan Diagram-ER.

Kamus data mendefinisikan elemen data dengan fungsi sebagai berikut :

1. Mendeskripsikan komposisi paket data yang bergerak melalui aliran.

2. Mendeskripsikan komposisi penyimpanan data.

3. Menspesifikasikan nilai dan satuan yang relevan sebagai penyimpanan data dan

aliran data.

4. Mendeskripsikan hubungan detail antara penyimpanan.

Formulir kamus data terbagi atas :

a. Entry Kamus Data (Data Flow Dictionary entry) yang menjelaskan tiap arus

data dalam DFD.

b. Entry Kamus Penyimpanan Data yang menjelaskan tiap penyimpanan data

unik dalam DFD.

c. Entry Kamus Struktur Data, formulir yang diisi untuk setiap struktur yang

terdaftar dalam formulir penyimpanan data dan arus data.

d. Entry Kamus Elemen Data, yang digunakan untuk tiap elemen data yang

termasuk dalam semua struktur, yaitu struktur yang ada dalam arus data

(42)

Tabel 2.1 Simbol-simbol dalam kamus data

No Simbol Uraian

1 = Terdiri dari; mendefinisikan; diuraikan menjadi; artinya.

2 + Dan

3 ( ) Opsional(boleh ada boleh tidak)

4 [ ] Seleksi dari beberapa alternatif

5 {} Iterasi atau pengulangan

6 *...* Komentar

7 @ Identifikasi sebagai atribut kunci

8 - Hingga ; biasanya merupakan elemen pendefinisian

yang sequential seperti numerik atau alphabet,

misalnya: A-Z atau 0-9

9 | Pemisah alternatif / pilihan dalam [ ].

2.2.5 Konsep Dasar DataBase

2.2.5.1 Pengertian DataBase

Database adalah kumpulan data yang saling berkaitan, berhubungan yang

disimpan secara bersama-sama sedemikian rupa tanpa pengulangan yang tidak perlu,

untuk memenuhi berbagai kebutuhan. Data-data ini harus mengandung semua

Informasi untuk mendukung semua kebutuhan sistem. [3]

2.2.5.2 Perangkat Lunak Database

Perangkat lunak yang menetapkan dan memelihara integritas logis antar file,

baik eksplisit maupun implisit, disebut sistem manajemen database (DBMS). Inovasi

DBMS menampilkan perangkat lunak relasional dan sejumlah paket awal yang

ditujukan bagi pemakai (user).

Database Management System merupakan software yang dibuat agar

(43)

pengambilan informasi terhadap database. Software yang tergolong kedalam DBMS

antara lain Microsoft SQLServer, MySQL, Oracle, Ms. Access, dll. Sebuah DBMS

sering kali menyembunyikan detail tentang bagaimana sebuah data disimpan dan

dipelihara dalam sebuah sistem database, dengan tujuan untuk memudahkan

pengguna dalam menggunakan DBMS tersebut. Karena itu seringkali data yang

terlihat oleh pemakai sebelumnya berbeda dengan yang terlihat secara fisik.

2.2.5.3 Abstraksi Data

Abstraksi data merupakan tingkatan-tingkatan pengguna dalam memandang

bagaimana sebenarnya data diolah dalam sebuah sistem database sehinga menyerupai

kondisi yang sebenarnya dihadapi pengguna sehari-hari.

Ada 3 level dala abstraksi data, yaitu :

1. Level Fisik

Level abstraksi data yang paling rendah, yang menggambarkan bagaimana

data disimpan dalam kondisi sebenarnya. Level ini sangat kompleks karena

struktur data dijelaskan secara rinci.

2. Level Konseptual

Level ini menggambarkan data apa yang disimpan dalam database dan

menjelaskan bagaimana hubungan antar datanya secara keseluruhan. Level ini

(44)

3. Level Pandangan

Ini merupakan level tertinggi , hanya menggambarkan sebagian saja dari

keseluruhan database sesuai dengan kebutuhan pengguna.

2.2.5.4 Model Database

Model database adalah salah satu konsep yang terintegrasi dalam

menggambarkan hubungan antar data dan batasan-batasan data dalam suatu sistem

database. Model data yang paling umum berdasarkan pada bagaimana hubungan

antar record dalam database(Record Based Data Models), terdapat tiga jenis, yaitu :

1. Model Database Hirarki (Hirarchical Database Model)

2. Model Database Jaringan (Network Database Model)

3. Model Database Relasi (Relational Database Model)

2.2.5.5 Entity Relationship Diagram (ERD)

ERD merupakan notasi grafis dalam pemodelan data konseptual yang

mendeskripsikan hubungan antara penyimpanan. ERD digunakan untuk memodelkan

struktur data dan hubungan antar data, karena hal ini relatif kompleks.

1. Jenis Entitas

Entitas dapat berupa elemen lingkungan, sumber daya, atau transaksi. Jenis entitas

didokumentasikan dalam ERD dengan segi empat.

2. Hubungan (Relationship)

Suatu asosiasi yang ada antara dua jenis entitas. Hubungan digambarkan dengan

(45)

3. Keterkaitan

Banyaknya suatu entitas berhubungan dengan entitas lain. Adapun jenis

keterkaitan tersebut adalah:

a. One to One Relationship (Satu ke Satu)

Setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan paling banyak

dengan satu entitas pada himpunan entitas B, dan begitu pula

sebaliknya.

A 1 1 B

Gambar 2.2 One to One Relationship

b. One to Many Relationship (Satu ke Banyak)

Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan

banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya

dimana setiap entitas pada himpunan B berhubungan paling

banyak dengan satu entitas pada entitas A.

A 1 N B

(46)

c. Many to One Relationship (Banyak ke Satu)

Setiap entitas pada himpunan A berhubungan paling banyak satu

entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya dimana

setiap entitas pada himpunan entitas B berhubungan dengan

banyak entitas pada entitas himpunan B.

A N 1 B

Gambar 2.4 Many to One Relationship

d. Many to Many Relationship (Banyak ke Banyak)

Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan

banyak entitas pada himpunan entitas B, demikian pula sebaliknya.

A N N B

Gambar 2.5 Many to Many Relationship

4. Identifikasi dan deskripsi entitas

Atribut adalah karakteristik dari suatu entitas. Adapun atribut tersebut merupakan

elemen data dan masing-masing diberikan satu nilai tunggal yang disebut nilai

(47)

Database memerlukan sebuah bahasa permintaan dalam melayani permintaan

user. Dalam hal ini SQL (Struktur Query Language), bahasa permintaan yang

digunakan dalam SQL dibagi menjadi 2 bentuk query, yaitu :

1. DDL (Data Definition Language)

DDL adalah sebuah metode query SQL yang berguna untuk mendefinisikan

data pada sebuah database, adapun query yang dimiliki adalah :

a. Create

Digunakan untuk melakukan pembuatan tabel dan database.

b. Drop

Digunakan untuk melakukan penghapusan tabel maupun database.

c. Alter

Digunakan untuk melakukan pengubahan struktur tabel yang telah dibuat,

baik penambahan field (add), mengganti nama field (change), ataupun

menamakannya kembali (rename), serta menghapus (drop).

2. DML (Data Manipulation Language)

DML adalah sebuah metode query yang dapat digunakan apabila DDL telah

terjadi, sehingga fungsi dari query ini adalah untuk melakukan pemanipulasian

database yang telah ada atau telah dibuat sebelumnya. Adapun query yang termasuk

didalamnya adalah :

a. Insert

(48)

b. Update

Digunakan untuk melakukan pengubahan atau peremajaan terhadap data

yang ada pada tabel.

c. Delete

Digunakan untuk melakukan penghapusan data pada tabel. Penghapusan

ini dapat dilakukan secara sekaligus maupun hanya beberapa Recordset.

Tahapan dalam membuat diagram E-R:

1. Mengidentifikasi dan menetapkan seluruh entitas yang terlibat dalam sistem

database tersebut.

2. Menentukan atribut-atribut atau field dari masing-masing entitas beserta kunci

(key)-nya.

3. Mengidentifkasi dan menetapkan seluruh himpunan relasi diantara himpunan-

himpunan entitas yang ada beserta kunci tamu (foreign key)-nya.

4. Menentukan derajat relasi untuk setiap himpunan relasi.

Jenis-jenis Kunci dalam Diagram-ER yaitu :

1. Candidate Key (Kunci Calon)

Sebuah atribut atau lebih yang secara unit mengidentifikasi sebuat record, disebut

candidate key. Atribut ini mempunyai nilai yang unik pada hampir setiap record

(49)

2. Primary Key (Kunci Utama)

Merupakan candidate key yang telah dipilih untuk mengidentifikasi setiap record

secara unik. Primary key harus merupakan field yang benar-benar unik dan tidak

boleh ada nilai null.

3. Alternate Key (Kunci Alternatif)

Adalah candidate key yang tidak terpilih. Misal : dalam suatu entitas terdapat dua

field yang bisa dijadikan sebagai kunci. Sementara yang boleh dijadikan kunci

hanya satu, maka harus memilih salah satu. Field yang dipilih, disebut primary

key, sedangkan field yang tidak dipilih disebut dengan alternate key.

4. Foreign Key (kunci Tamu)

Jika sebuah primary key terhubungan ke tabel/entitas lain, maka keberadaan

primary key pada entitas tersebut disebut sebagai foreign key.

2.2.6 Tools Pembangunan Sistem 2.2.6.1 Tools Desain Sistem

1. Microsoft Office Visio

Merupakan software yang dibangun oleh Microsoft Corp (1991-2007).

Microsoft Office Visio merupakan tools yang digunakan untuk pembuatan pemodelan

(50)

2.2.6.2 ToolsDevelopment Sistem 2.2.6.2.1 PHP versi 4.0.

Menurut buku yang berjudul Belajar Sendiri Pemrograman PHP 4 yang

dimaksud dengan PHP adalah “Sebuah bahasa scripting yang menyatu dengan tag-tag

HTML, di eksekusi di server, dan digunakan untuk membuat halaman WEB yang

dinamis seperti halanya ASP” (4,3)

Menurut buku yang berjudul PHP dan MySQL yang dimaksud dengan PHP

adalah “Merupakan bahasa yang hanya dapat berjalan pada server yang hasilnya

dapat ditampilkan pada klien.” (5,139).

Menurut buku yang berjudul Dasar Pemrograman WEB Dinamis

Menggunakan PHP adalah “Bahasa berbentuk skrip yang ditempatkan dalam server

dan diproses diserver. Hasilnyalah yang dikirim keklien, tempat pemakai

menggunakan browser” (6,1).

Maksud dari server-side scripting adalah sintak dan perintah-perintah yang

diberikan akan sepenuhnya dijalankan di server tetapi disertakan pada dokumen

HTML. Pembuatan web ini merupakan kombinasi antara PHP sendiri sebagai bahasa

pemrograman, dan HTML sebagai pembangun halaman web.

PHP dapat berjalan di berbagai sistem operasi seperti windows

(51)

software yang open source yang dapat di download secara gratis dari situs resminya

yaitu http://www.php.net.

Software ini juga dapat berjalan pada web server seperti PWS (Personal Web

Server), Apache, IIS, AOLServer, fhttpd, phttpd dan sebagainya. PHP juga merupakan

bahasa pemograman yang dapat kita kembangkan sendiri seperti menambah

fungsi-fungsi baru.

Keunggulan lainnya dari PHP juga mendukung komunikasi dengan layanan

seperti protocol IMAP, SNMP, NNTP, POP3, bahkan HTTP. PHP dapat diinstal

sebagai bagian atau modulm dari apache web server atau sebagai CGI script yang

mandiri. Banyak keuntungan yang dapat diperoleh jika menggunakan PHP sebagai

modul dari apache diantaranya adalah :

1. Tingkat keamanan yang cukup tinggi

2. waktu eksekusi yang lebih cepat dibandingkan dengan bahasa pemograman

web lainnya yang berorientasi pada server-sidescripting.

3. Akses ke sistem database yang lebih fleksibel. seperti MySQL.

Adapun kelebihan-kelebihan dari PHP yaitu:

Mudah dibuat dan berkecepatan tinggi

PHP dapat berjalan lintas platform, yaitu dapat berjalan dalam sistem operasi

(52)

Dapat digunakan secara gratis.

Termasuk bahasa yang embedded, yakni dapat diletakkan dalam tag HTML.

Termasuk server side programming, sehingga kode asli/source code PHP

tidak dapat dlihat di browser pengguna, yang terlihat hanya kode dalam

format HTML.

Dapat memanfaatkan sumber-sumber aplikasi yang dimiliki oleh server,

seperti misalnya untuk keperluan database connection. PHP dapat melakukan

koneksi dengan berbagai database seperti MySQL, Oracle, Sybase, mSQL,

Solid, Generic ODBC, Postgres SQL, dBase, Direct MS-SQL, Velocis, IBM

DB2, Interbase, Frontbase, Empress, dan semua database yang mempunyai

profiderODBC seperti misalnya MS Access dan lain-lain.

PHP dapat melakukan semua aplikasi program CGI, seperti mengambil nilai

form, menghasilkan halaman web yang dinamis, mengirimkan dan menerima

cookies.

PHP juga mendukung komunikasi dengan layanan lain melalui protokol

IMAP, SNMP, NNTP, POP3 dan HTTP dan lainnya.

2.2.6.2.2 MySQL

MySQL merupakan suatu sistem basis data dimana berfungsi sebagai media

penyimpanan dari data yang akan diolah kemudian menampilkannya ketika data

(53)

Kelebihan MySQL dibandingkan database lain diantaranya :

1. MySQL sebagai Database Management System (DBMS)

2. MySQL sebagai Relaional Database Management System (RDBMS)

3. MySQL mampu menerima query yang bertumpuk dalam satu permintaan atau

yang disebut Multi-Threading.

4. MySQL adalah database menggunakan enskripsi password. Jadi database ini

cukup aman karena memiliki password untuk mengaksesnya.

Perintah-perintah query dalam MySQL :

1. Create digunakan untuk membuat tabel baru.

2. Select digunakan untuk menampilkan data sesuai kriteria yang ditentukan.

3. Insert digunakan untuk menyisipkan atau menambahkan baris pada tabel.

4. Update digunakan untuk mengupdate atau merubah isi data dalam tabel.

5. Delete digunakan untuk menghapus baris/record data dalam tabel.

6. Drop digunakan untuk menghapus tabel

2.2.7 Sistem Client Server

Sistem Client Server mempunyai dua komponen utama yaitu komputer client

dan komputer server. Server merupakan komputer induk yang melakukan

(54)

dan bertindak sebagai server database yang menyimpan data. Client yaitu komputer

atau workstation yang melakukan pengiriman permintaan-permintaan data pada

server kemudian menampilkan data tersebut pada interface aplikasi yang dimilikinya.

Sistem Client-server merupakan suatu sistem client komputer yang

melibatkan proses-proses client yang meminta suatu pelayanan data kepada komputer

server yang menyediakan layanan data tersebut. Sehingga client maupun server

sama-sama melakukan pekerjaan. Dengan adanya kombinasi client (front end) dan

server (back end) ini maka kumpulan dari modul-modul program tidak dieksekusi

dalam memori yang sama namun terbagi di dalam komputer client-server.

Sistem client server berjalan seutuhnya pada dua sistem komputer yang

berbeda. Biasanya sebuah server melayani beberapa komputer client, walaupun

mungkin ada juga yang hanya melayani satu client saja. Apabila pemakai ingin

mengakses informasi bagian aplikasi, client mengeluarkan permintan yang

dikirimkan melalui jaringan kepada server. Sever kemudian menjalankan permintaan

(55)

37

3.1 Analisis Sistem

Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem

informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk

mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan,

kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang

diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.

Sebagai analisis pada sistem yang sedang berjalan, akan dibahas bagaimana

prosedur dan aliran dokumen yang sedang berjalan yang digambarkan dalam

bentuk flow map, pengkodean dan analisis sistem non fungsional yang meliputi

perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan, serta analisis user yang

terlibat.

3.1.1 Prosedur Yang Terlibat

Prosedur merupakan urutan dari langkah-langkah yang terjadi atau yang

dilakukan dalam suatu sistem. Prosedur yang terlibat dalam sistem penjualan

barang merupakan suatu kesatuan prosedur atau proses-proses yang saling

berhubungan dan merupakan satu kesatuan kegiatan yaitu pengolahan data

penjualan barang dalam sebuah perusahaan. Prosedur tersebut terdiri dari proses

(56)

3.1.1.1 Prosedur Permintaan dan Penerimaan Barang

Dalam tahap ini prosedur yang dilakukan :

1. Apabila stok barang yang ada di gudang telah mencapai stok minimal

maka bagian gudang akan melakukan pengecekan data barang yang laris

dipasaran dari bagian marketing.

2. Setelah dilakukan pengecekan, maka bagian gudang akan membuat daftar

permintaan barang dari data barang setelah pengecekan dan diarsipkan.

3. Dari datfar permintaan barang, kemudian dibuat surat permintaan barang

rangkap dua (2).

4. Surat permintaan barang rangkap dua (2) diserahkan kepada kepala

gudang untuk disahkan.

5. Setelah disahkan oleh kepala gudang, baru bagian gudang mengesahkan

juga.

6. Setelah disahkan oleh keduanya, bagian gudang mengarsipkan satu dan

sisanya surat permintaan barang diserahkan ke gudang pusat.

7. Dari surat permintaan barang yang kemudian diarsipkan, gudang pusat

melakukan pengecekan permintaan, jika barang tersedia maka gudang

pusat akan menyediakan barang.

(57)

Data barang

BAG. GUDANG KEPALA GUDANG GUDANG PUSAT

Data barang

(58)

BAG. GUDANG KEPALA GUDANG GUDANG PUSAT

A1 ( Arsip data barang yang laris dipasaran ) untuk bagian gudang, A2 ( Arsip data barang setelah pengecekan ) untuk bagian gudang, A3 ( Arsip daftar permintaan barang ) untuk bagian gudang,

A4 ( Arsip surat permintaan barang yang sudah disahkan [2] ) untuk bagian gudang, A5 ( Arsip Surat permintaan barang yang sudah disahkan ) untuk gudang pusat, A6 ( Arsip surat permintaan barang yang sudah disahkan [1] ) untuk bagian gudang pusat, A7 ( Arsip data barang sesuai permintaan ) untuk bagian gudang,

1, 2 Surat permintaan barang rangkap dua (2).

1 Surat permintaan barang yang sudah disahkan

A5

Gambar 3.2 Flowmap Proses Permintaan dan Penerimaan Barang

3.1.1.2 Prosedur Penjualan

Dalam tahap ini prosedur yang dilakukan :

1. Marketing memberikan form pengambilan barang kepada sales untuk diisi.

2. Sales akan melakukan pengisian form, dan setelah terisi form tersebut

diserahkan kembali ke marketing untuk dilakukan pengecekan oleh

marketing.

3. Jika form pengambilan barang terisi lengkap, maka akan dibuatkan daftar

pengambilan barang, diarsipkan dan diserahkan ke bagian gudang.

(59)

5. Jika barang tersedia, maka bagian gudang melakukan pembuatan data

barang keluar.

6. Data barang keluar diserahkan ke marketing kemudian ke sales, dan sales

membuat tandaterima untuk pelanggan tiga (3) rangkap.

7. Tandaterima disahkan oleh pelanggan dan diarsipkan satu, sisanya

diserahkan kembali ke sales.

8. Tandaterima yang sudah disahkan diarsipkan dan sisanya diserahkan ke

(60)

Form pengembilan

Data barang keluar Daftar pengambilan barang

A2 Data barang keluar

Data barang keluar

SALES MARKETING BAG. GUDANG PELANGGAN

tidak

ya

ya tidak

1

(61)

Pembuatan

SALES MARKETING BAG. GUDANG PELANGGAN

3 2 1 Tanda terima

A1 ( Arsip form pengambilan barang ) untuk marketing, A2 ( Arsip daftar pengambilan barang ) untuk bagian gudang, A3 ( Arsip data barang keluar ) untuk sales,

A4 ( Arsip tanda terima yang sudah disahkan [1] ) untuk pelanggan, A5 ( Arsip tanda terima yang sudah disahkan [2] ) untuk sales, A6 ( Arsip tanda terima yang sudah disahkan [3] ) untuk marketing, 1, 2 ,3 Tanda terima rangkap tiga (3).

Gambar 3.4 Flowmap Proses Penjualan Barang

3.1.1.3 Prosedur Pelaporan

Dalam tahap ini prosedur yang dilakukan :

1. Marketing memberikan tanda terima kepada accounting yang kemudian oleh

accounting dibuat laporan penjualan.

2. Dari laporan penjualan dibuat laporan keuangan, yang kemudian diserahkan ke

kepala keuangan untuk disahkan

(62)

3

MARKETING ACCOUNTING KEPALA KEUANGAN

3 Tanda terima

3 Tanda terima

A1 ( Arsip tanda terima ) untuk accounting, A2 ( Arsip laporan penjualan ) untuk accounting,

A3 ( Arsip laporan keuangan yang telah disahkan ) untuk kepala keuangan, A4 ( Arsip laporan keuangan yang telah disahkan ) untuk accounting.

Gambar 3.5 Flowmap Pembuatan Laporan

3.1.2 Deskripsi Dokumen

1. Surat permintaan barang

Fungsi : Mencatat data permintaan barang

Sumber : Bag. gudang

(63)

Distribusi : Kepala gudang

Gudang pusat

Frekuensi : Setiap ada transaksi

Tabel 3.1 Isi dokumen:

No Nama Data Jenis Keterangan

1 Tanggal Tanggal Tanggal transaksi permintaan

2 Banyak Integer Banyaknya barang yang diminta

3 Nama barang Varchar Nama barang

4 Harga Double Harga

2. Tanda terima

Fungsi : Mencatat data penjualan barang

Sumber : Sales

Rangkap : 3 (tiga)

Distribusi : Pelanggan

Frekuensi : Setiap ada transaksi

Tabel 3.2 Isi dokumen:

No Nama Data Jenis Keterangan

1 Tanggal Tanggal Tanggal transaksi penjualan

2 Banyak Integer Banyaknya barang yang dijual

3 Nama barang Varchar Nama barang

4 Harga Double Harga penjualan

5 Total bayar Double Total pembayaran

3. Laporan penjualan

Fungsi : Menginformasikan banyaknya dan total penjualan barang

Sumber : Accounting

Rangkap : 2 (dua)

Distribusi : Kepala keuangan

(64)

Tabel 3.3 Isi dokumen:

No Nama data Jenis Keterangan

1 Tanggal laporan Tanggal Tanggal pembuatan laporan

2 No. Numerik Nomor urut

3 No. Kwitansi Varchar Nomor kwitansi transaksi

4 Nama barang Varchar Nama barang

5 Harga Double Harga penjualan

6 Banyak Integer Banyaknya barang yang terjual

7 Jumlah bayar Integer Jumlah pembayaran

8 Total bayar Integer Total pembayaran

9 Nama sales Varchar Nama sales

3.1.3 Analisis Non Fungsional dan Kebutuhan Non Fungsional 3.1.3.1 Analisis Pengkodean

Pengkodean digunakan untuk mengklasifikasikan data, memasukkan data

ke dalam arsip dan untuk mengetahui informasi yang diperlukan, sehingga dalam

mengolah data dapat lebih efektif dan efisien. Namun pada sistem lama di PT.

HM Sampoerna ini belum menggunakan pengkodean dalam mengolah data

barang yang ada. Sehingga dalam aktivitas perusahaannya sehari-hari dapat terjadi

kekeliruan/kesalahan.

Kode yang dibuat dalam penerapannya akan dipergunakan oleh sistem

untuk pengolahan data dengan tujuan :

1. Meminimalisasi kesalahan pemasukkan data.

(65)

Adapun jenis-jenis kode yang disarankan yaitu :

1. Kode Brand

3 digit kedua menerangkan nomor urut brand 2 digit pertama menerangkan nama brand

LL 999

Contoh : BR001

001 : Menerangkan nomor urut brand

BR : Menerangkan nama brand

2. Kode Barang

4 digit kedua menerangkan nomor urut barang 1 digit pertama menerangkan nama barang

L 9999

Contoh : B0001

0001 : Menerangkan nomor urut barang

B : Menerangkan nama barang

3. Kode Faktur

4 digit kedua menerangkan nomor urut faktur 6 digit pertama menerangkan tanggal transaksi

999999 9999

(66)

011208 : Menerangkan tanggal, bulan, tahun transaksi

0001 : Menerangkan nomor urut faktur

4. Kode NIK

4 digit kedua menerangkan nomor urut NIK 2 digit pertama menerangkan tahun masuk

99 9999

Contoh : 040001

04 : Menerangkan tahun masuk

1234 : Menerangkan nomor urut karyawan

5. Kode NIS

3 digit ketiga menerangkan nomor urut NIS 2 digit pertama menerangkan tahun masuk

99 9 999

1 digit kedua menerangkan nomor marketingnya

Contoh : 024001

02 : Menerangkan tahun masuk

4 : Menerangkan nomor marketingnya

001 : Menerangkan nomor urut sales

3.1.3.2 Analisis User

User atau pengguna yang akan mengoperasikan sistem informasi ini

(67)

untuk mengetahui siapa saja user yang terlibat serta karakteristiknya sehingga

dapat diketahui tingkat pengalaman dan pemahaman user terhadap komputer.

Karakteristik user yang akan mengelola Sistem informasi ini adalah

sebagai berikut :

1. User Marketing

a. Minimal pendidikan : S1

b. Minimal bisa menguasai Microsoft Word dan Microsoft Excel.

2. User Sales

a. Minimal pendidikan : SMU Sederajat

b. Kemampuan bisa mengoperasikan komputer.

3. User Gudang

a. Minimal pendidikan : D3

b. Minimal bisa menguasai Microsoft Word dan Microsoft Excel.

4. User Keuangan

a. Minimal pendidikan : S1

b. Minimal bisa menguasai Minimal Word dan Microsoft Excel.

Berdasarkan karakteristik data user yang ada di PT. HM Sampoerna,

Cabang Bandung pada umumnya sudah bisa mengoperasikan komputer, dari data

keseluruhan dapat dilihat bahwa setiap user minimal harus dapat mengoperasikan

Ms.Word dan Excel.

3.1.3.3 Analisis Jaringan

Analisis jaringan komputer ini diperlukan karena aplikasi ini dibuat

Gambar

Gambar 2.1  Struktur Organisasi
Gambar 3.1 Flowmap Proses Permintaan dan Penerimaan Barang
Gambar 3.2 Flowmap Proses Permintaan dan Penerimaan Barang
Gambar 3.3 Flowmap Proses Penjualan Barang
+7

Referensi

Dokumen terkait

Bahan pewarna alami lain yang juga sering digunakan, antara lain seperti berikut: Warna kuning itu berasal dari bumbu masakan yang disebut kunyit. Daun pandan dan daun suji

Komputer yang berjalan dengan sistem operasi tersebut dapat menggunakan protokol PPTP dengan aman untuk terhubung dengan private network sebagai klien dengan remote

5.3.1 Tingkat Keseringan Responden dalam Mengetahui Kegiatan TBM Pondok Sinau LENSA melalui media massa online (website,portalberita,blog)...63 5.3.2 Tingkat

Rataan Kadar Protein Ekskreta Ayam Broiler yang Dihasilkan dari Penambahan Aclinop dalam Ransum dan Penaburan Zeolit pada Litter .... Rataan Kadar Hidrogen Sulfida

Peneliti dapat membangun aplikasi yang memungkinkan bagi pihak ketiga yang diberi kewenangan untuk memiliki kunci publik untuk dapat memanipulasi data yang ter-

mengembangkan topik penulisan dengan judul ““““Penggunaan Penggunaan Penggunaan Penggunaan Modal Modal Modal Modal Kerja Kerja Kerja Kerja Pada Pada Pada Pada

Pengujian keseluruhan sistem terbagi menjadi dua tahap pengujian, yaitu pengujian penyalaan sirine terhadap perubahan kecepatan dan pengujian tampilan PC

Tabel-tabel yang terdapat dalam masing- masing dataset adalah tabel KRS (tabel krs), lama ujian (tabel mk_lama_ujian), mata kuliah TPB (tabel mk_tpb), mata kuliah