ANALISIS
MENGGUNAKAN SISTEM
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu
PROGRAM STUDI KEUANGAN DAN PERBANKAN
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
ANALISIS PENERAPAN PRINSIP BAGI HASIL DENGAN
MENGGUNAKAN SISTEM
PADA
The Analysis of Revenue Sharing
With Musyarakah Financing System
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu
Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi Program Studi Keuangan dan Perbankan
PROGRAM STUDI KEUANGAN DAN PERBANKAN
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
PENERAPAN PRINSIP BAGI HASIL DENGAN
MENGGUNAKAN SISTEM
PADA PT BANK
The Analysis of Revenue Sharing
With Musyarakah Financing System
At Syariah Mandiri Bank
TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu
Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi Program Studi Keuangan dan Perbankan
Angga Saputra
PROGRAM STUDI KEUANGAN DAN PERBANKAN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
PENERAPAN PRINSIP BAGI HASIL DENGAN
MENGGUNAKAN SISTEM
PEMBIAYAAN
PT BANK SYARIAH
The Analysis of Revenue Sharing
With Musyarakah Financing System
At Syariah Mandiri Bank
TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu
Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi Program Studi Keuangan dan Perbankan
Oleh :
Angga Saputra
215080
PROGRAM STUDI KEUANGAN DAN PERBANKAN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
2011
PENERAPAN PRINSIP BAGI HASIL DENGAN
PEMBIAYAAN
SYARIAH
MANDIRI
The Analysis of Revenue Sharing
With Musyarakah Financing System
At Syariah Mandiri Bank
TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Ujian Sidang Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi
Program Studi Keuangan dan Perbankan
Oleh :
Angga Saputra
21508022
PROGRAM STUDI KEUANGAN DAN PERBANKAN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
11
PENERAPAN PRINSIP BAGI HASIL DENGAN
PEMBIAYAAN
MUSYARAKAH
MANDIRI
The Analysis of Revenue Sharing
With Musyarakah Financing System
At Syariah Mandiri Bank
Syarat Ujian Sidang Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi
Program Studi Keuangan dan Perbankan
PROGRAM STUDI KEUANGAN DAN PERBANKAN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
PENERAPAN PRINSIP BAGI HASIL DENGAN
MUSYARAKAH
MANDIRI
Syarat Ujian Sidang Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi
PROGRAM STUDI KEUANGAN DAN PERBANKAN
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
PENERAPAN PRINSIP BAGI HASIL DENGAN
MUSYARAKAH
iv
ABSTRAK
Angga Saputra, judul Analisis Penerapan Prinsip Bagi Hasil Dengan Menggunakan Sistem Pembiayaan Musyarakah Pada PT Bank Syariah Mandiri , Dibawah bimbingan Ibu Trustorini Handayani, SE., M. Si.
Bagi hasil musyarakah adalah suatu cara pembagian hasil usaha kerja sama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan risiko akan ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan.
Tujuan diadakannya penelitian ini adalah Untuk mengetahui
perkembangan bagi hasil musyarakah. Untuk mengetahui metode perhitungan bagi hasil musyarakah. Untuk menganalisis penerapan bagi hasil musyarakah.
Metode yang digunakan penulis dalam laporan Tugas akhir ini adalah dengan menggunakan metode deskriptif kuantitatif.
Hasil Penelitian menunjukan bahwa bagi hasil musyarakah mengalami peningkatan selama tiga tahun terakhir ini dari periode 2008-2010 tetapi dalam fluktuasi persentasenya mengalami penurunan dikarenakan nasabah banyak memilih ke pembiayaan yang lainnya. Penerapan bagi hasil musyarakah ini yaitu melalui penerapan dengan menggunakan prinsip 5C.
Assalamu Pu memberika menyelesa ANALISIS MENGGU
BANK SYARIAH MANDIRI Pen
kekuranga
pengetahua
penulis mi
bersifat me
Akhir ini untuk perubahan dimasa me
Sel
arahan, ba
kesempatan ini penulis ingin menyamp
u alaikum Wr
Puji dan syu
ikan rahmat
saikan peny
ANALISIS PEN UNAKAN
BANK SYARIAH MANDIRI enulis meny
gan baik dar
pengetahuan, waktu,
miliki. Tidak
membangun y
Akhir ini untuk perubahan dimasa me
elama meny
bantuan dan d
kesempatan ini penulis ingin menyamp
KATA PENGANTAR
Wr. Wb
syukur Penul
t dan hiday
nyusunan T
NERAPAN N SISTEM BANK SYARIAH MANDIRI
nyadari bahw
ari segi ben
u, sumber d
k terlepas dar
n yang lebih
Akhir ini untuk perubahan dimasa me
nyusun lapor
n dorongan y
kesempatan ini penulis ingin menyamp
v
KATA PENGANTAR
ulis panjatka
ayah-Nya. Se
Tugas Akhir
N PRINSI PEMBIAY
hwa dalam p
entuk maupu
dan tentuny
ari itu penuli
ih memberika
Akhir ini untuk perubahan dimasa mendatang.
oran ini, pe
yang sangat
kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada : KATA PENGANTAR
kan kehadira
ehingga ata
khir ini dengan
SIP BAG YAAN MU
penulisan l
pun isi, kar
nya kemampu
ulis menghara
kan peningka
ndatang.
penulis bany
at berarti. Seh
aikan rasa terima kasih kepada : irat Allah SW
atas izin-Nya
dengan me
GI HASIL USYARAKA
laporan ini
arena keterb
puan dan pe
arapkan saran
katan kualitas
nyak meneri
ehubungan d
aikan rasa terima kasih kepada : SWT, yang
ya penulis d
engambil j
SIL DENG KAH PADA
ini masih ba
rbatasannya
pengalaman
an dan kritik
tas laporan T
erima bimbin
dengan itu,
aikan rasa terima kasih kepada :
g telah
dapat
judul
NGAN A PT
banyak
a ilmu
n yang
ik yang
Tugas
bingan,
vi
1. Bapak Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto selaku Rektor Universitas Komputer
Indonesia.
2. Ibu Prof. Dr. Hj. Umi Narimawati, Dra., SE., M.Si., selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.
3. Ibu Trustorini Handayani, SE., M.Si., selaku Dosen Pembimbing dalam
penyusunan Laporan Tugas Akhir ini yang dengan sabar membimbing dan
memberi masukan dan saran kepada penulis.
4. Ibu Linna Ismawati, SE., M.Si., selaku Ketua Program Studi Keuangan dan
Perbankan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.
5. Ibu Dra. Rahma Wahdiniwaty, M.Si., dan Ibu Isniar Budiarti, SE., M.Si.,
selaku dosen penguji, terima kasih banyak sudah memberikan kemudahan
dalam sidangnya.
6. Ibu Windi Novianti, SE., MM., selaku dosen wali KP-1.
7. Seluruh Staf yang ada di Universitas Komputer Indonesia Bandung.
8. Bapak Aden Ruhimat selaku pembimbing penelitian di Bank Syariah Mandiri
yang telah membimbing dan memberi arahan kepada penulis dalam
menyelesaikan laporan penelitian ini. Terima kasih banyak pak, mohon maaf
kalau sudah ganggu kerja bapak, semoga Allah SWT membalas semua
kebaikan bapak, amin
9. Teh Poppy selaku karyawan BSM, terima kasih teteh atas bantuannya dan
memberikan semangatnya kepada penulis.
vii
11.Kepada kedua orang tuaku, bapa mama tercinta, yang memberikan dukungan
baik dalam bentuk moril, materil serta doa yang tiada henti hentinya kepada
penulis.
12.Kakakku dan adikku tersayang yang banyak memberi dukungan dan
semangatnya.
13.Teman-teman kelas KP-1 tercinta yang tidak pernah berhenti untuk selalu
memberikan semangat dan doanya. Terutama kepada THEWARAZT
(tia, laely, sapto, berry, minan, chendy) yang telah memberikan dorongan
semangat kepada penulis.
14.Teman-teman penulis sri, suci, destami, paula, noumi yang selalu bimbingan
bersama-sama setiap pagi, dan yang selalu ada saat suka maupun dukanya.
15.Seluruh pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini
yang tidak dapat disebutkan satu-persatu.
Penulis mengucapkan terima kasih atas segala bantuan dan dukungannya
selama ini kepada penulis. Semoga Laporan ini dapat bermanfaat khususnya bagi
penulis umumnya bagi pembaca.
Wassalamu alaikum Wr. Wb.
Bandung, Juli 2011
Penulis
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Praktek perbankan berdasarkan prinsip bagi hasil, dilakukan di Indonesia
berekembangnya bank-bank syariah ini belum mendapat perhatian yang optimal
dalam tatanan industri perbankan nasional, landasan hukum operasi bank yang
menggunakan system syariah ini hanya dikategorikan sebagai bank dengan
system bagi hasil tidak terdapat rincian landasan hukum syariah serta jenis-jenis
usaha yang diperbolehkan hal ini sangat jelas tercermin dari undang-undang
No.72 tahun 1992 tentang perbankan syariah serta dikeluarkannya fatwa bunga
haram dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) tahun 2003. Banyak bank yang
menjalankan operasionalnya secara prinsip syariah. Dengan diperkenalkannya
jenis bank dengan menggunakan system bagi hasil, maka dalam system
perbankan Indonesia selain bank umum yang kita kenal selama ini bank dapat
pula memilih kegiatan usaha berdasarkan sistem bagi hasil.
Sejalan dengan hal itu telah disetujui Undang-Undang No 10 Tahun 1998
sebagai perubahan dari Undang-Undang No 7 Tahun 1992 tentang perbankan
adapun pengertian bank syariah menurut Undang-Undang No 10 Tahun 1998
Bank syariah adalah bank umum yang melaksanakan kegiatan usaha
berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu
2
Keberadaan lembaga keuangan syariah sebenarnya sangat dinanti oleh
umat islam yang menjadi mayoritas dinegara Indonesia dilihat dari segi
kuantitasnya. Meskipun mayoritas tersebut masih lemah dari segi asset namun
jika dihimpun dan juga diintegrasikan akan memiliki asset komersil yang relatif
cukup dan asset non komersil yang ditunjuk syariah seperti infaq, shadaqah, dan
waqaf dapat memicu timbulnya perekonomian Indonesia syariah yang potensial.
Perbedaan prinsip perbankan umum dengan bank bagi hasil terletak pada
system bunga. Bank bagi hasil dalam menjalankan operasinya tidak
menggunakan system bunga sebagai dasar untuk menentukan imbalan yang
diterima atas jasa pembiayaan yang diberikan. Demikian pula imbalan yang
diberikan pada nasabah atas dana yang dititipkan kepada bank. Penentuan imbalan
yang diinginkan dan yang akan diberikan tersebut semata-mata didasarkan pada
system bagi hasil. Pada bank umum imbalan didalam penghimpunan dana dari
masyarakat dihitung dalam bentuk bunga yang dinyatakan dalam presentase
tertentu.
Berdasarkan hukum-hukum syariah tersebut, bank syariah lebih
mengutamakan unsur kepercayaan. Salah satu bentuknya yaitu menerapkan
prinsip bagi hasil dengan menggunakan sistem pembiayaan musyarakah.
Musyarakah yaitu suatu akad kerja sama antara dua pihak atau lebih untuk suatu
usaha tertentu dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana (amal)
dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan risiko akan ditanggung bersama
3
Salah satu bank di Indonesia yang saat ini telah berusaha melaksanakan
prinsip syariah dalam kegiatan usahanya adalah Bank Syariah Mandiri
merupakan bank milik pemerintah pertama yang melandaskan operasionalnya
pada prinsip syariah. Musyarakah ini cenderung kepada sebuah pekerjaan modal
usaha kerja yaitu usaha proyek dimana hasil proyek tersebut untungnya dibagi
bersama-sama antara dua belah pihak.
Menurut Syafi I Antonio ( 2001 : 90 )
pembiayaan musyarakah adalah akad kerjasama antara dua belah pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana (atau amal/expertise ) dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan resikoakan ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan
PT Bank Syariah Mandiri dalam pembagian nisbah musyarakah tergantung
dari bank dan nasabahnya, apabila akad yang disepakati oleh nasabah
menginginkan porsi dari bank 100% maka nisbah untuk bank dan nasabah yaitu
50%:50%, artinya 50% modal dari nasabah dan 50% dari bank dan apabila akad
yang disepakati 50% maka 25% untuk bank dan 75% untuk nasabah. Penerapan
pembiayaan musyarakah ini resikonya relatif tinggi. Tetapi dari hasil wawancara
pada bagian pembiayaan diketahui bahwa ternyata kecenderungan nasabah
musyarakah mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, seperti terlihat pada
4
Tabel 1.1
Bagi Hasil Pembiayaan Musyarakah pada PT Bank Syariah Mandiri (Dalam Ribuan Rupiah)
TAHUN Bagi Hasil Pembiayaan Musyarakah
Fluktuasi
RP %
2008 Rp. 26.957.160 - -
2009 Rp. 34.583.207 Rp. 7.626.047 0,28 % 2010 Rp. 42.465.016 Rp. 7.881.809 0,22%
Sumber : Laporan Keuangan Bank Syariah Mandiri tahun 2008-2010
Maka berdasakan latar belakang diatas penulis tertarik untuk melakukan
penelitian pada PT Bank Syariah Mandiri dengan judul ANALISIS
PENERAPAN PRINSIP BAGI HASIL DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM PEMBIAYAAN MUSYARAKAH PADA PT BANK SYARIAH MANDIRI BANDUNG
1.2 Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah pembiayaan musyarakah
yang memiliki resiko yang lebih tinggi dibandingkan dengan jenis pembiayaan
yang lainnya sehingga akad ini kurang menarik untuk diminati oleh nasabah.
Tetapi pada pembiayaan musyarakah pada PT Bank Syariah Mandiri ini
[image:9.595.112.535.223.362.2]5
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah dalam penelitian ini, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana perkembangan bagi hasil dengan menggunakan system
pembiayaan musyarakah pada PT Bank Syariah Mandiri.
2. Bagaimana metode perhitungan bagi hasil pembiayaan musyarakah
pada PT Bank Syariah Mandiri.
3. Bagaimana penerapan prinsip bagi hasil dengan menggunakan system
pembiayaan musyarakah pada PT Bank Syariah Mandiri.
1.4 Maksud dan Tujuan Penelitian
1.4.1 Maksud Penelitian
Adapun maksud dari penelitian ini adalah untuk memperoleh data
dan informasi yang berhubungan mengenai perkembangan, metode
perhitungan bagi hasil dengan menggunakan pembiayaan musyarakah
dan menganalisis penerapan prinsip bagi hasil dengan menggunakan
pembiayaan musyarakah pada PT Bank Syariah Mandiri.
1.4.2 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu :
1. Untuk mengetahui perkembangan bagi hasil dengan menggunakan
system pembiayaan musyarakah pada PT Bank Syariah Mandiri..
2. Untuk mengetahui metode perhitungan bagi hasil dengan menggunakan
6
3. Untuk menganalisis penerapan bagi hasil dengan menggunakan system
pembiayaan musyarakah pada PT Bank Syariah Mandiri..
1.5 Kegunaan Penelitian
Kegunaan penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi berbagai pihak
antara lain :
1.5.1 Kegunaan Akademis
1. Bagi Peneliti
Memahami, menambah pengetahuan wawasan dan pengalaman penulis
tentang dunia perbankan syariah yaitu analisa penerapan prinsip bagi hasil
dengan menggunakan system pembiayaan musyarakah pada PT Bank
Syariah Mandiri.
2. Bagi Peneliti Lain
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan referensi
tambahan dalam pembuatan laporan ilmiah dengan pembahasan yang
sama sehingga penulis berharap agar penelitian ini dapat lebih baik dari
sekarang.
1.5.2 Kegunaan Praktis
1. Bagi Bank Syariah Mandiri
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan
bagi perusahaan untuk pengambilan keputusan terutama mengenai
7
bantu bagi para pengurus dalam pengelolaan keuangan dimana penulis
melakukan penelitian.
2. Bagi Lembaga Lain
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan
bagi lembaga lain yang ingin membuat Tugas Akhir dengan topik yang
sama, khususnya program studi Keuangan dan Perbankan.
1.6 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada PT Bank Syariah Mandiri yang berlokasi di
jalan Ir.H. Djuanda Bandung. Penelitian ini dilakukan dari bulan Maret 2011 s/d
Juni 2011. Seperti terlihat pada tabel 1.2 berikut ini :
Tabel 1.2
Jadwal Kegiatan Penelitian
NO KEGIATAN MARET
APRIL MEI JUNI
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
Pra Survei
2
Usulan Penelitian
3
Pengambilan Data
4
Analisis Data
5
Penyusunan Laporan
[image:12.595.93.555.495.711.2]8 BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN
2.1 Kajian Pustaka
2.1.1 Tinjauan Tentang Bank Syariah
2.1.1.1 Pengertian Bank Syariah
Perbankan syariah nasional dalam tahun-tahun terakhir ini menunjukan
perkembangan yang relatif cepat, pesatnya pertumbuhan perbankan syariah ini
diimbangi dengan tetap dipertahankannya prinsip kehati-hatian di dalam
mengelola usahanya, peranan bank syariah menjadi sangat penting karena bank
syariah mempunyai landasan etika agar kaum muslimin mendasari segenap aspek
kehidupan ekonominya berlandaskan Al-Quran dan As-Sunnah.
Adapun yang dimaksud Bank Syariah menurut Sigit Triandaru dan Totok
Budisantoso (2008:153)
Bank Syariah adalah bank yang dalam aktifitasnya baik penghimpunan dana
maupun dalam rangka penyaluran dananya memberikan dan menekankan imbalan
atau dasar prinsip syariah yaitu jual beli dengan bagi hasil.
Adapun Bank Syariah menurut Veithzal (2007:33)
9
Dari definisi diatas akhirnya penulis dapat menyimpulkan bahwa Bank
Syariah adalah bank yang melaksanakan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip
syariah dalam aktifitasnya baik penghimpunan dana maupun dalam rangka
penyaluran dananya memberikan dan menekankan imbalan atas dasar prinsip
syariah yaitu jual beli dan bagi hasil.
2.1.1.2 Tujuan Bank Syariah
Tujuan bank syariah menurut Heri Sudarsono (2003:40) diantaranya
sebagai berikut :
1. Mengarahkan kegiatan ekonomi umat untuk bermuamalat secara islami
khususnya muamalat yang berhubungan dengan perbankan
2. Untuk menciptakan suatu keadilan dibidang ekonomi dengan jalan
meratakan pendapatan melalui kegiatan investasi.
3. Untuk meningkatkan kualitas hidup umat dengan jalan membuka peluang
berusaha yang besar.
4. Untuk menanggulangi masalah kemiskinan, yang telah ada pada umumnya
merupakan program utama dari Negara-negara yang sedang berkembang.
5. Untuk menjaga stabilitas ekonomi moneter
6. Untuk menyelamatkan ketergantungan umat islam terhadap bank non
10
2.1.1.3 Kegiatan Bank Syariah
Kegiatan bank syariah ini menurut UU No.7 Tahun 1992 tentang
perbankan, UU No.10 Tahun 1998 Tentang Perubahan Atas UU No.7 Tahun
1992, dan SK Dir BI No. 32/34/KEP./DIR 12 Mei 1999 tentang bank berdasarkan
prinsip syariah.
Bank wajib menerapkan prinsip syariah dalam melakukan kegiatan
usahannya yang meliputi :
a. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan yang meliputi
a) Giro berdasarkan prinsip wadi ah
b) Tabungan berdasarkan prinsip wadi ah atau mudharabah
c) Deposito berjangka berdasarkan prinsip mudharabah
d) Bentuk lain berdasarkan prinsip wadi ah atau mudharabah
b. Melakukan penyaluran dana melalui :
a) Transaksi jual beli berdasarkan prinsip murabahah dan yang
lainnya
b) Pembiayaan bagi hasil berdasarkan prinsip mudharabah,
musyarakah dan bagi hasil lainnya.
c) Pembiayaan lainnya berdasarkan prinsip hiwalah rahn, prinsip jual
beli.
d) Membeli surat-surat berharga pemerintah atau BI berdasarkan
11
c. Memberikan Jasa-jasa
a) Memindahkan uang untuk kepentingan sendiri atau nasabah
berdasarkan prinsip syariah wakalah
b) Menerima pembayaran tagihan atas surat berharga atau pihak
ketiga berdasarkan prinsip wakalah.
c) Menyediakan tempat untuk menyimpan barang berharga
berdasarkan prinsip wadi ah yad amanah.
d) Melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain
berdasarkan kontrak dengan prinsip wakalah.
e) Melakukan penempatan dana dari nasabah kepada nasabah lain.
f) Memberikan fasilitas L/C berdasarkan prinsip wakalah,
murabahah, mudharabah, musyarakah, garansi bank berdasarkan
prinsip kafalah.
g) Melakukan kegiatan usaha kartu debet .
h) Melakukan kegiatan wali amanat berdasakan prinsip wakalah.
d. Melakukan kegiatan lain seperti :
a) Melakukan kegiatan dalam valuta asing berdasarkan prinsip sharf.
b) Melakukan kegiatan penyertaan modal berdasarkan prinsip
musyarakah, mudharabah.
c) Bertindak sebagai pendiri dana pensiun berdasarkan prinsip
syariah.
d) Bank dapat bertindak sebagai baitul mal yaitu menerima dana
12
2.1.2 Tinjauan Tentang Bagi Hasil 2.1.2.1 Pengertian Bagi Hasil
Lembaga keuangan dikenal dengan sebuah konsep syariah, karena
perkembangan konsep bagi hasil yang berawal dari syariah islam yang
mengharamkan riba, menurut sebagian besar muslim bunga identik dengan riba.
Adapun bagi hasil Menurut Muhammad Syafi I Antonio (2000:192) yaitu
Bagi hasil adalah suatu cara pembagian hasil usaha antara penyediaan dana dan
pengelola dana, pembagian hasil ini dapat terjadi antara bank dengan penyimpan
dana maupun antara bank dengan nasabah penerima dana .
2.1.2.2 Mekanisme Bagi Hasil
Menurut Djaslim Saladin (2000:44) mekanisme atau tata cara pemberian
imbalan kepada nasabah adalah sebagai berikut :
a. Mula-mula bank menentukan berapa persen dana-dana yang disimpan di bank
Islam itu mengendap dalam satu tahun sehingga dapat digunakan untuk
kegiatan usaha bank.
b. Bank menetapkan jumlah masing-masing dan simpanan yang berhak atas bagi
hasil usaha bank menurut pembiayaan mudharabah, musyarakah, deposito
mudharabah dan giro wadiah caranya ialah dengan mengandalkan persentase
dana yang mengendap dari masing-masing simpanan.
c. Bank menetapkan jumlah pendapatan bagi hasil untuk masing-masing jenis
13
d. Bank menetapkan bagian bagi hasil untuk setiap pemegang rekening menurut
jenis simpananya sebanding dengan simpanannya.
2.1.2.3 Perbedaan Bunga dan Bagi Hasil
Islam mendorong praktik bagi hasil serta mengharamkan riba. Keduanya
sama-sama memberikan keuntungan bagi pemilik dana, namun keduanya
mempunyai perbedaan yang sangat nyata.
Perbedaan antara imbalan yang berdasarkan bunga dengan yang
[image:18.595.109.516.422.733.2]berdasarkan bagi hasil dapat dilihat pada tabel sebagi berikut :
Tabel 2.1
Perbedaan Antara Bunga dan Bagi Hasil
BUNGA BAGI HASIL
a. Penentuan bunga dibuat pada
waktu akad dengan asumsi
harus selalu untung
a. Penentuan besarnya rasio /
nisbah bagi hasil dibuat pada
waktu akad dengan berpedoman
pada kemungkinan untung rugi
b. Besarnya persentase
berdasarkan pada jumlah uang
(modal) yang dipinjamkan
b. Besarnya rasio bagi hasil
berdasarkan pada jumlah
keuntungannya yang diperoleh
c. Pembayaran bunga tetap seperti
yang dijanjikan tanpa
pertimbangan apakah proyek
c. Bagi hasil bergantung pada
keuntungan proyek yang
14
yang dijalankan oleh pihak
nasabah untung atau rugi.
kerugian akan ditanggung
bersama oleh kedua belah pihak
d. Jumlah pembayaran bunga
tidak meningkat sekalipun
jumlah keuntungan berlipat
atau keadaan ekonomi sedang
booming
d. Jumlah pembagian laba
meningkat sesuai dengan
peningkatan jumlah pendapatan.
e. Eksistensi bunga diragukan
(kalau tidak dikecam) oleh
semua agama, termasuk islam.
e. Tidak ada yang diragukan
keabsahan bagi hasil.
2.1.2.4 Riba Menurut Pandangan Agama Islam 2.1.2.4.1 Pengertian Riba
Pengertian riba menurut Muhammad syafe I Antonio (2000:10)
Riba dari segi istilah sama dengan Ziyadah artinya tambahan .
sedangkan menurut istilah teknis Riba berarti pengambilan tambahan dari harta
pokok (modal) secara bathil.
2.1.2.4.2 Jenis-jenis Riba
Menurut Muhammad Syafe I Antonio (2001:41)
Secara garis besar riba, dikelompokan menjadi dua. Masing-masing adalah
15
Qard dan riba Jahiliah. Adapun kelompok kedua riba jual beli terbagi menjadi
Riba Fadhl dan Riba Nasiah
1. Riba Qard
suatu manfaat atau tingkat kelebihan tertentu yang diisyaratkan
terhadap yang berutang (muqtaridh)
2. Riba Jahiliah
utang dibayar lebih dari pokoknya karena si peminjam tidak mampu
membayar utangnya pada waktu yang ditetapkan.
3. Riba Fadhl
pertukaran antara barang dengan barang sejenis dengan kadar atau
takaran yang berbeda, sedangkan barang yang dipertukarkan termasuk
dalam jenis barang Ribawi.
4. Riba Nasiah
penangguhan penyerahan atau penerimaan jenis barang ribawi yang
dipertukarkan dengan jenis barang ribawi lainnya. Riba dalam nasi ah
muncul karena adanya perbedaan, perubahan, atau tambahan antara
yang diserahkan saat ini dan yang diserahkan kemudian.
2.1.3 Tinjauan Tentang Musyarakah
2.1.3.1 Pengertian Musyarakah
Akad kerjasama antara Bank Syariah dan Nasabah untuk membiayai suatu
usaha tertentu dimana Bank dan Nasabah memberikan kontribusi dana dengan
16
porsi kontribusi dana atau kesepakatan bersama. Dalam implementasinya Bank
Syariah berperan sebagai Investor Pasif yang menanamkan modalnya saja
sedangkan nasabah berperan sebagai Investor Aktif yang selain menanamkan
modal juga mengelola langsung objek usaha yang dibiayai bersama tersebut.
Pendapatan/keuntungan riil dari pengelolaan usaha tersebut akan dibagi antara
nasabah dan Bank Syariah sesuai nisbah (Porsi) yang telah disepakati pada saat
akad musyarakah ditandatangani. Jenis usaha yang dapat dibiayai antara lain
perdagangan, industri/manufacturing usaha atas dasar kontrak, dan lain-lain
berupa modal kerja dan investasi
Menurut Fiqih pengertian musyarakah yaitu :
Musyarakah adalah akad kerja sama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana (amal/expertise) dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan risiko akan ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan
2.1.3.2 Jenis-jenis Musyarakah 1. Syirkah al- inan
Kontrak antara dua orang atau lebih. Setiap pihak memberikan suatu
porsi dari keseluruhan dana dan berpartisipasi dalam kerja. Kedua pihak
berbagi dalam keuntungan dan kerugian sebagaimana yang telah
disepakati di antara mereka. Akan tetapi, porsi masing-masing pihak, baik
dalam dana maupun kerja atau bagi hasil, tidak harus sama dan identik
sesuai dengan kesepakatan mereka. Mayoritas ulama membolehkan jenis
17
2. Syirkah Mufawadhah
Kontrak kerja sama antara dua orang atau lebih. Pihak memberikan
suatu porsi dari keseluruhan dana dan berpartisipasi dalam kerja. Setiap
pihak membagi keuntungan dan kerugian secara sama. Dengan demikian,
syarat utama dari jenis al-musyarakah ini adalah kesamaan dana yang
diberikan, kerja , tanggung jawab, dan beban utang dibagi oleh
masing-masing pihak.
3. Syirkah A mal
Kontrak kerja sama dua orang seprofesi untuk menerima pekerjaan
secara bersama dan berbagi keuntungan dari pekerjaan itu. Misalnya kerja
sama dua orang arsitek untuk menggarap sebuah proyek atau kerja sama
dua orang penjahit untuk menerima order pembuatan seragam sebuah
kantor. al-musyarakah ini kadang-kadang disebut musyarakah abdan atau
sanaa
4. Syirkah Wujuh
Kontrak antara dua orang atau lebih yang memiliki reputasi dan
prestise baik serta ahli dalam bisnis. Mereka membeli barang secara kredit
dari suatu perusahaan dan menjual barang tersebut secara tunai. Mereka
berbagi dalam keuntungan dan kerugian berdasarkan jaminan kepada
18
memerlukan modal karena pembelian secara kredit berdasar pada jaminan
tersebut. Karenanya, kontrak ini pun lazim disebut musyarakah piutang.
5. Syirkah al-Mudharabah
a) Pembiayaan proyek
Al-musyarakah biasanya diaplikasikan untuk pembiayaan proyek
dimana nasabah dan bank sama-sama menyedikan dana untuk
membiayai proyek tersebut. Setelah proyek itu selesai, nasabah
mengembalikan dana tersebut bersama bagi hasilyang telah
disepakati oleh bank.
b)Modal ventura
Al-musyarakah diterapkan dalam skema modal ventura. Penanaman
modal dilakukan untuk jangka waktu tertentu dan setelah itu bank
melakukan divestasi atau menjual bagian sahamnya baik secara
singkat maupun bertahap.
2.1.3.3 Manfaat Musyarakah
1. Bank akan menikmati peningkatan dalam jumlah tertentu pada saat
keuntungan usaha nasabah meningkat.
2. Bank tidak berkewajiban membayar dalam jumlah tertentu kepada
nasabah pendanaan secara tetap, tetapi disesuaikan dengan
pendapatan /hasil usaha bank, sehingga bank tidak akan pernah
19
3. Pengembalian pokok pembiayaan disesuiakan dengan cash flow /
arus kas usaha nasabah, sehingga tidak memberatkan nasabah.
4. Bank akan selektif dan hati-hati (prudent) mencari usaha yang
benar-benar halal, aman, dan menguntungkan. Hal ini karena
keuntungan yang rill dan benar-benar terjadi itulah yang akan
dibagikan.
5. Prinsip bagi hasil dalam musyarakah ini berbeda dengan prinsip
bunga tetap dimana bank akan menagih penerima pembiayaan
(nasabah) satu jumlah bunga tetap berapa pun keuntungan yang
dihasilkan nasabah, bahkan sekalipun merugi dan terjadi krisis
ekonomi .
2.2 Kerangka Pemikiran
Seiring dengan perkembangan zaman, dari waktu ke waktu dunia
perbankan pun terus berkembang yang diikuti pula oleh perkembangan situasi
dan kondisi serta keadaan sosial budaya masyrakat.
Perubahan sosial budaya serta pemikiran tentang betapa pentingnya
potensi sumber dana dari umat islam yang belum dikerahkan karena alasan
praktek riba yang dilakukan oleh bank konvensional selama ini, telah melahirkan
suatu system baru dalam dunia perbankan yaitu system syariah dimana system ini
20
Bank syariah juga mempunyai fasilitas yang memberikan keuntungan
kepada nasabah yaitu bagi hasil. Bagi hasil diberikan kepada nasabah sesuai akad
yang telah di sepakati oleh kedua belah pihak.
Menurut Djaslim Saladin dan abdus salam (2000:74)
Bagi hasil adalah perjanjian pembagian keuntungan dan atau kerugian dengan
besar pembagian tertentu dari sejumlah dana antara pihak pemilik dana dengan
pihak yang menggunakan dana
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bank syariah
adalah bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam,
maksudnya adalah bank yang dalam operasinya mengikuti ketentuan-ketentuan
syariah Islam, khususnya yang menyangkut tata cara bermuamalah secara Islam.
Berdasarkan ahli fikih musyarakah adalah suatu usaha tertentu dimana
seseorang dan pihak kedua memberikan kontribusi dana dengan ketentuan bahwa
keuntungan dan risiko akan ditanggung bersama sesuai dengan porsi 50:50
kontribusi dana atau kesepakatan bersama. Proporsi pembagian bagi hasil / laba
tidak harus sebanding dengan persentase penyertaan modal, karena pada
prinsipnya penyertaan tidak hanya modal tetapi juga keahlian dan waktu.
Prinsip bagi hasil sebagaimana dimaksud di atas digunakan oleh bank
berdasarkan prinsip bagi hasil dalam menetapkan imbalan yang akan diberikan
kepada masyarakat sehubungan dengan penggunaan atau pemanfaatan dana
imbalan yang akan diterima sehubungan dengan penyediaan dana kepada
21
Gambar 2.1
Skema Kerangka Pemikiran Bank Syariah
Bagi Hasil
Jenis-Jenis Musyarakah
Syirkah Al inan
Penerapan Prinsip Bagi HasilHasil
Musyarakah Syirkah
Mufawadh
Syirkah A mal
Syirkah Wujuh
[image:26.595.125.516.106.515.2]22 BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Objek yang diteliti dalam penyusunan Tugas Akhir ini adalah Bagi Hasil
Dengan Menggunakan Pembiayaan Musyarakah pada PT Bank Syariah Mandiri.
Penulis mengadakan penelitian langsung ke PT Bank Syariah Mandiri
dengan interview langsung dengan karyawan bank, hal ini dilakukan untuk
mengetahui bagi hasil dengan menggunakan pembiayaan musyarakah pada PT
Bank Syariah Mandiri
3.2 Metode Penelitian
Metode adalah cara kerja untuk memahami obyek sasaran yang diteliti.
Metode dipilih untuk digunakan dalam rangka memperoleh sesuatu data yang
akurat dan relevan, untuk dapat dianalisa serta dapat disusun secara sistematis
sesuai dengan tujuan diadakan penelitian tersebut.
Metode penelitian yang digunakan penulis dalam penulisan karya ilmiah ini
adalah metode analisis deskriptif dengan pendekatan kuantitatif artinya penelitian
yang dilakukan adalah menekankan analisanya pada data-data numeric (angka),
yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai suatu keadaan
berdasarkan data yang diperoleh dengan cara menyajikan, mengumpulkan dan
menganalisis data tersebut sehingga menjadi informasi baru yang dapat digunakan
23
Menurut Sugiyono (2010:147) metode deskriptif adalah : Metode yang digunakan untuk menganalisis data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi .
Penggunaan penelitian ini dimaksudkan untuk mengambarkan secara
lengkap mengenai kondisi perhitungan bagi hasil musyarakah pada PT. Bank
Syariah Mandiri Bandung, dan menganalisis penerapan prinsip bagi hasil
musyarakah.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa metode yang digunakan
dalam penelitian ini menggunakan deskriptif yang bersifat kuantitatif yang hasil
penelitian diolah dan dianalisis untuk diambil kesimpulannya. Artinya penelitian
diolah dengan menekankan analisisnya pada data-data numeric (angka) sehingga
diketahui hubungan yang signifikan pada variabel tersebut dan memperjelas objek
yang diteliti dengan adanya penelitian.
3.2.1 Desain Penelitian
Metode penelitian yang digunakan penulis dalam penyusunan Tugas Akhir
ini adalah metode deskriptif analisis dengan pendekatan kuantitatif yaitu suatu
bentuk pengumpulan data yang bertujuan menggambarkan, menekankan
analisisnya pada data-data numeric (angka) memaparkan suatu keadaan atau
suatu masalah dimana data yang diambil dianalisis kebenarannya.
Desain penelitian merupakan langkah-langkah yang dilakukan oleh
penulis untuk menuntun dalam proses penelitian secara benar dan tepat sesuai
24
Dalam penelitian ini penulis menerapkan desain penelitian yang mencakup
proses-proses sebagai berikut:
1. Penelitian dimulai dengan adanya masalah.
2. Menetapkan masalah-masalah yang akan dianalisis dalam suatu
perusahaan. Dalam penelitian ini yang menjadi indentifikasi masalah
adalah sebagai berikut:
a. Perkembangan bagi hasil pembiayaan musyarakah
b. metode bagi hasil dengan pembiayaan musyarakah
3. Menentukan judul penelitian
4. Memilih teknik pengumpulan data-data
5. Pelaporan hasil penelitian termasuk proses penelitian dan interprestasikan
data.
3.2.2 Operasional Variabel Penelitian
Dari penelitian penulis yang dituangkan dalam bentuk Tugas Akhir ini
berjudul Analisis Penerapan Prinsip Bagi Hasil Dengan Menggunakan Sistem
Pembiayaan Musyarakah Pada PT Bank Syariah Mandiri . Penulis akan
memaparkan mengenai bagi hasil dengan menggunakan pembiayaan musyarakah.
Menurut Sugiyono (2010:38) Variabel penelitian adalah : Suatu atribut
atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi
25
Dalam penelitian ini operasional variabel dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.1 Operasional Varaibel
Variabel Konsep Variabel Indikator Skala Bagi hasil pada
pembiayaan
musyarakah
Bagi hasil adalah
suatu cara
pembagian hasil
usaha antara
penyediaan dana
dan pengelola
dana, pembagian
hasil ini dapat
terjadi antara
bank dengan
penyimpanan
dana maupun
antara bank
dengan nasabah
penerima dana.
Muhammad
Syafe I Antonio
(2000:192)
1. Prinsip bagi
hasil
melalui
penerapan
prinsip 5C
2. Sistem
Pembiayaan
musyarakah
26
3.2.3 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
3.2.3.1 Sumber Data
Sumber dalam penelitian ini dengan menggunakan :
a.Data primer,
adalah data yang langsung dari sumber data penelitian yang diperoleh
secara langsung dari sumber aslinya dan tidak melalui media perantara
dan melalui wawancara. Seperti kriteria perkembangan, metode bagi hasil
menggunakan pembiayaan musyarakah.
b. Data sekunder,
adalah data yang diperoleh dari olahan pihak lain. Data sekunder dalam
penelitian ini adalah dokumentasi. Dokumentasi adalah pengumpulan
data yang berasal dari kepustakaan seperti peraturan
perundang-undangan, buku-buku, majalah, dokumen, serta makalah yang relevan
dengan topik penelitian yang berkaitan dengan bagi hasil pembiayaan
musyarakah.
3.2.3.2 Teknik Pengumpulan Data
Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan :
a. Studi kepustakaan
Studi kepustakaan adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan jalan membaca, mempelajari dan menganalisa buku-buku,
27
dokumen-dokumen perjanjian yang berkaitan dengan masalah yang
diteliti.
b. Metode Survey
Metode survey merupakan metode yang mengerjakan evaluasi serta
perbandingan-perbandingan terhadap hal-hal yang telah dikerjakan
dalam menangani situasi atau masalah yang serupa dan hasilnya dapat
digunakan dalam pembuatan rencana dan pengambilan keputusan
dimasa mendatang. Metode survei ada dua macam, yaitu:
1) Observasi,
yaitu pengumpulan data secara langsung dari objek penelitian
melalui pengamatan, dicatat dan direduksi kemudian disajikan
secara sistematis untuk menggambarkan obyek yang diteliti.
2) Wawancara,
yaitu pengumpulan data dengan melalui tanya jawab secara lisan
dengan sumber data yang bersangkutan secara langsung dan tanpa
dengan daftar pertanyaan.
3.2.4 Metode Analisis
Setelah data dikumpulkan dari hasil pengumpulan data, perlu segera
digarap oleh staf peneliti, khususnya yang bertugas mengolah data (Suharsimi
28
Analisis data biasanya mencakup pekerjaan meringkas data yang telah
dikumpulkan menjadi suatu jumlah yang dapat dikelola, membuat ringkasan dan
menerapkan suatu teknik .
Dalam penulisan Tugas Akhir ini, data-data informasi yang diperoleh akan
dianalisis dengan metode deskriptif kuantitatif yang menekankan analisisnya pada
data-data numeric (angka), memaparkan suatu keadaan atau suatu masalah dimana
data yang diambil dianalisis kebenarannya. Kajian deskriptif merupakan kajian
non hipotesis, sehingga dalam langkah kajian tidak perlu merumuskan hipotesis.
Langkah-langkah yang digunakan dalam analisis kuantitatif adalah sebagai
berikut :
a. Menganalisis perkembangan bagi hasil dengan menggunakan sistem
pembiayaan musyarakah pada PT Bank Syariah Mandiri
b. Menganalisis metode perhitungan bagi hasil dengan menggunakan sistem
pembiayaan musyrakah pada PT Bank Syariah Mandiri
29
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Sejarah Perusahaan
Nilai-nilai perusahaan yang menjunjung tinggi kemanusiaan dan integritas
telah tertanam kuat pada segenap insan Bank Syariah Mandiri (BSM) sejak awal
pendiriannya.
Kehadiran BSM sejak tahun 1999, sesungguhnya merupakan hikmah
sekaligus berkah pasca krisis ekonomi dan moneter 1997-1998. Sebagaimana
diketahui, krisis ekonomi dan moneter sejak Juli 1997, yang disusul dengan krisis
multi-dimensi termasuk di panggung politik nasional, telah menimbulkan
beragam dampak negatif yang sangat hebat terhadap seluruh sendi kehidupan
masyarakat, tidak terkecuali dunia usaha. Dalam kondisi tersebut, industri
perbankan nasional yang didominasi oleh bank-bank konvensional mengalami
krisis luar biasa. Pemerintah akhirnya mengambil tindakan dengan
merestrukturisasi dan merekapitalisasi sebagian bank-bank di Indonesia.
Salah satu bank konvensional, PT Bank Susila Bakti (BSB) yang dimiliki
oleh Yayasan Kesejahteraan Pegawai (YKP) PT Bank Dagang Negara dan PT
30
tersebut dengan melakukan upaya merger dengan beberapa bank lain serta
mengundang investor asing.
Pada saat bersamaan, pemerintah melakukan penggabungan (merger)
empat bank (Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank Exim, dan Bapindo)
menjadi satu bank baru bernama PT Bank Mandiri (Persero) pada tanggal 31 Juli
1999. Kebijakan penggabungan tersebut juga menempatkan dan menetapkan PT
Bank Mandiri (Persero) Tbk. sebagai pemilik mayoritas baru BSB.
Sebagai tindak lanjut dari keputusan merger, Bank Mandiri melakukan
konsolidasi serta membentuk Tim Pengembangan Perbankan Syariah.
Pembentukan tim ini bertujuan untuk mengembangkan layanan perbankan syariah
di kelompok perusahaan Bank Mandiri, sebagai respon atas diberlakukannya UU
No. 10 tahun 1998, yang memberi peluang bank umum untuk melayani transaksi
syariah (dual banking system).
Tim Pengembangan Perbankan Syariah memandang bahwa pemberlakuan
UU tersebut merupakan momentum yang tepat untuk melakukan konversi PT
Bank Susila Bakti dari bank konvensional menjadi bank syariah. Oleh karenanya,
Tim Pengembangan Perbankan Syariah segera mempersiapkan sistem dan
infrastrukturnya, sehingga kegiatan usaha BSB berubah dari bank konvensional
menjadi bank yang beroperasi berdasarkan prinsip syariah dengan nama PT Bank
Syariah Mandiri sebagaimana tercantum dalam Akta Notaris: Sutjipto, SH, No. 23
31
Perubahan kegiatan usaha BSB menjadi bank umum syariah dikukuhkan
oleh Gubernur Bank Indonesia melalui SK Gubernur BI No. 1/24/ KEP.BI/1999,
25 Oktober 1999. Selanjutnya, melalui Surat Keputusan Deputi Gubernur Senior
Bank Indonesia No. 1/1/KEP.DGS/ 1999, BI menyetujui perubahan nama menjadi
PT Bank Syariah Mandiri. Menyusul pengukuhan dan pengakuan legal tersebut,
PT Bank Syariah Mandiri secara resmi mulai beroperasi sejak Senin tanggal 25
Rajab 1420 H atau tanggal 1 November 1999.
PT Bank Syariah Mandiri hadir, tampil dan tumbuh sebagai bank yang
mampu memadukan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani, yang melandasi
kegiatan operasionalnya. Harmoni antara idealisme usaha dan nilai-nilai rohani
inilah yang menjadi salah satu keunggulan Bank Syariah Mandiri dalam
kiprahnya di perbankan Indonesia. BSM hadir untuk bersama membangun
Indonesia menuju Indonesia yang lebih baik.
Bank Syariah Mandiri Cabang Bandung dalam menjalankan usahanya
memiliki Visi dan Misi sebaga berikut :
VISI & MISI
VISI
32
MISI
1. Mewujudkan Pertumbuhan Dan Keuntungan Yang Berkeseinambungan
2. Mengutamakan penghimpunan dana Konsumer dan penyaluran
pembiayaan pada segmen UMKM
3. Merekrut dan mengembangkan pegawai professional dalam lingkungan
kerja yang sehat
4. Mengembangkan nilai-nilai Syariah universal
5. Menyelenggarakan operasional bank sesuai standar perbankan yang sehat
EXCELLENCE
Berupaya mencapai kesempurnaan melalui perbaikan yang terpadu dan
berkesinambungan
a. Prefection ( Berkomitmen pada kesempurnaan )
b. Ownwrship ( Mengembangkan sikap saling memilki yang positif )
c. Prudence ( Menjaga amanah secara hati-hati dengan memperhitungkan resiko atas keputusan yang diambil&tindakan yang
dilakukan )
33
TEAMWORK
Mengembangkan lingkungan kerja yang saling bersinergi
a. Trust ( Mengembangkan sikap saling percaya yang didasari pikiran dan prilaku positif )
b. Result ( Memiliki orientasi pada hasil dan nilai tambah bagi stakeholder) c. Respect ( Menghargai pendapat dan kontribusi orang lain )
d. Communication ( Mewujudkan iklim lalu lintas pesan yang lancar & sehat, serta menghindari kegagalan dan selalu meningkatkan keterampilan
berkomunikasi )
HUMANITY
Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan nilai-nilai agama
a. Sincerity ( Meluruskan niat untuk mendapatkan ridho Allah )
b. Universality ( Mengembangkan nilai-nilai kebaikan yang secara umum diterima oleh seluruh umat manusia )
34
4.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan
Suatu perusahaan dapat menjalankan fungsinya dengan baik apabila
ditunjang dengan struktur organisasi perusahaan yang tepat. Dengan struktur
organisasi dapat dilihat kemampuan dan kredibilitas perusahaan tersebut
sebagimana lazimnya perusahaan layanan jasa diperlukan struktur organisasi yang
teratur dan sistematis yang menjamin pelayanannya bagi pelanggan-pelanggan.
Struktur organisasi yang teratur dan sistematis merupakan pencerminan dari
adanya kesatuan pemerintah, pendelegasian wewenang serta system control dan
koordinasi yang baik pada perusahaan tersebut. Untuk itu perlulah dibuat suatu
bagan yang menggambarkan tentang hubungan tersebut termasuk hubungan
antara masing-masing kegiatan atau fungsi. Bagan yang dimaksud dinamakan
53 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, sebagaimana yang telah diuraikan di atas
dengan mengacu kepada rumusan masalah penelitian, maka dapat
dikemukakan kesimpulan sebagai berikut:
1. Perkembangan pembiayaan musyarakah yang memiliki resiko yang
lebih tinggi dibandingkan dengan jenis pembiayaan yang lainnya
sehingga akad ini kurang menarik untuk diminati oleh nasabah.
Tetapi pada pembiayaan musyarakah pada PT Bank Syariah
Mandiri ini pembiayaan cenderung meningkat selama tiga tahun
terakhir ini. Peningkatan bagi hasil musyarakah ini terjadi karena
dilihat dari usaha bank tersebut dalam hal penghimpunan dana
maupun penyaluran dana, sedangkan penurunan terjadi
dikarenakan masyarakat banyak cenderung memilih pada
pembiayaan bagi hasil yang lainnya
2. Perhitungan bagi hasil yang diterapkan BSM pada pembiayaan
musyarakah adalah mengacu pada prinsip profit sharing. Dalam
penetapan pembagian nisbah bagi hasil sesuai dengan kesepakatan
54
3. Pada prinsip musyarakah yaitu antara kedua belah pihak baik BSM
maupun nasabah sama-sama memberikan kontribusi dana,
sehingga nasabah kurang berminat untuk melakukan pembiayan
musyarakah, karena nasabah dituntut untuk mempunyai modal.
Untuk kedua pembiayaan ini keuntungan dan resiko di tanggung
bersama sesuai dengan kesepakatan, kecuali kerugian tersebut
disebabkan kelalaian mudharib.
5.2 Saran
Penulis akan mengemukakan saran yang dapat bermanfaat dan berguna
pada BSM yaitu
1. Sebelum memberikan pembiayaan dengan akad musyarakah, pihak
BSM memberikan arahan terlebih dahulu mengenai pembiayaan bagi
hasil musyarakah ini, yang akan diberikan pada nasabah sampai
mereka benar mengerti sehingga tidak terjadi penyimpangan.
2. BSM harus meningkatkan pengawasan / kehati-hatian terhadap
nasabah yang melakukan pembiayaan, agar pihak nasabah tetap
konsisten dalam pembayarannya.
3. Pihak BSM agar lebih meningkatkan kegiatan perbankan syariah
terutama pembiayaan bagi hasil musyarakah maupun kegiatan
perbankan yang lainnya, sehingga masyarakat lebih luas lagi dan dapat
melakukan kegiatan perbankan dengan aman secara duniawi maupun
55
DAFTAR PUSTAKA
http://www.syariahmandiri.co.id/wp-content/uploads/2010/06/12.Desember-2008.pdf
http://www.syariahmandiri.co.id/wp-content/uploads/2010/06/12.Desember-2009.pdf
http://www.syariahmandiri.co.id/wp-content/uploads/2010/06/12.desember-2010.pdf
Rivai, Veithzal. (2007). Bank and Financial Institute Management. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Saladin, Djaslim. (2000). Konsep Dasar Ekonomi & Lembaga Keuangan Islam. Bandung: Linda Karya.
Sudarsono, Heri. (2003). Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Yogyakarta: Ekumsia
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
Syafe i Antonio, Muhammad. (2001). Bank Syariah dari Teori ke Praktek. Jakarta: Gema Insani.
RIWAYAT HIDUP
Nama : Angga Saputra
NIM : 21508022
Tempat/tanggal lahir : Bandung, 29 Mei 1990 Alamat : Jln. Pajagalan 3 No.80/22D
Umur : 21 Tahun
Telepon : 085221426064 / (022) 91979565
Agama : Islam
Warga Negara : Indonesia
Pendidikan :
SDN Lulus Tahun 1996-2002 di SDN Kopo 1 Bandung
SMP Lulus Tahun 2003-2005 di SMP Pasundan 2 Bandung
SMA Lulus Tahun 2006-2008 di SMA Pasundan 3 Bandung