• Tidak ada hasil yang ditemukan

TA : Penerapan Web Generator Berorientasi Bisnis.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TA : Penerapan Web Generator Berorientasi Bisnis."

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENERAPAN WEB GENERATOR BERORIENTASI BISNIS

TUGAS AKHIR

Program Studi S1 Sistem Informasi

Oleh:

BAYU PERMADY 06.41010.0254

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA

(2)

1

1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Perumusan Masalah ... 2

1.3. Batasan Masalah ... 2

1.4. Tujuan ... 3

1.5. Sistematika Penulisan ... 3

BAB II LANDASAN TEORI ... 4

2.1. World Wide Web ... 4

2.2. Aplikasi Generator ... 5

2.3. Manajemen Hubungan Pelanggan ... 5

BAB III PENERAPAN DAN ANALISIS ... 9

3.1. Analisa Kebutuhan Fitur ... 9

3.2. Penerapan Web Generator ... 9

3.3. Analisa Hasil Penerapan Web generator ... 32

(3)
(4)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Gambar Desain Database ... 10

Gambar 3.2. Gambar Pembuatan Tabel ... 11

Gambar 3.3. Gambar Setting Connection String ... 12

Gambar 3.4. Gambar Validasi Database ... 12

Gambar 3.5. Gambar Level Validasi Database ... 13

Gambar 3.6. Gambar Pemilihan Desain Template... 15

Gambar 3.7. Gambar Setting Template... 15

Gambar 3.8. Gambar Setting Konten Web ... 16

Gambar 3.9. Gambar Panel Pengisian Konten Website ... 17

Gambar 3.10. Gambar Panel Edit Konten ... 18

Gambar 3.11. Gambar Module Feedback ... 18

Gambar 3.12. Gambar Sitemap Konten Editor ... 19

Gambar 3.13. Gambar Photogallery... 20

Gambar 3.14. Gambar Panel Upload Gambar ... 20

Gambar 3.15. Gambar Panel Edit Image ... 21

Gambar 3.16. Gambar Setting PhotoGallery ... 21

Gambar 3.17. Gambar Opsi Registrasion ... 22

Gambar 3.18. Gambar Pengaturan Opsi Registrasion ... 22

(5)

Gambar 3.21 Gambar Module RSS ... 24

Gambar 3.22. Gambar Modul Feedback ... 25

Gambar 3.23. Gambar Modul Spesifikasi Jenis Feedback ... 25

Gambar 3.24. Pembuatan tabel kustomer melalui SQL Management Studio... 26

Gambar 3.25. Proses Validasi Tabel Kustomer ... 26

Gambar 3.26. Menu untuk mengakses Tabel kustomer yang telah dibuat ... 27

Gambar 3.27. Panel Manajemen Kustomer ... 27

Gambar 3.28. Mengakses Menu Questionnaire ... 28

Gambar 3.29. Field Isian didalam sub menu Survey ... 29

Gambar 3.30. Mengakses Menu Settings ... 29

Gambar 3.31. Setting SMTP Server dan Port ... 30

Gambar 3.32. Mengakses Menu Mail Message ... 30

Gambar 3.33. Panel Mail Message ... 31

Gambar 3.34. Mengakses Menu Security ... 31

Gambar 3.35. Mengatur Hak Akses ... 32

(6)

1 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Banyak perusahaan mengalami peningkatan tekanan dari globalisasi, automasi, dan layanan mandiri, dimana rantai layanan harus dapat dibentuk dengan cepat untuk menghadapi ancaman kompetisi yang semakin kuat (Karmarkar, 2004). Kompetitor-kompetitor baru menciptakan model jaringan organisasional yang dapat meningkatkan kapasitas inovasi kepada pengguna dalam mendefinisikan produk dan layanan baru. Kebutuhan terhadap inovasi tak lagi hanya untuk divisi penelitian dan pengembangan produk, tapi saat ini menjadi lebih terdistribusi ke divisi lainnya, seperti divisi pemasaran dan penjualan. Teknologi informasi dan komunikasi, yang dikenal sebagai penggerak inovasi, memicu perkembangan jalur pasar dan model pendapatan dalam menciptakan peluang-peluang baru untuk dapat lebih meningkatkan relasi dan keterlibatan pelanggan serta perubahan struktur organisasi (European Commission, 2010).

(7)

baru dari pelanggan akan membuat penyedia layanan menjadi seringkali merubah atau memodifikasi layanan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan secara penuh, sehingga pemenuhan layanan baru secara tepat dan cepat dari penyedia jasa juga menjadi masalah penting agar perusahaan berpotensi untuk mendapatkan keunggulan kompetitif dari inovasi layanan yang dibuat.

Dari uraian diatas maka dibutuhkan suatu aplikasi yang mampu membangun suatu website dengan mudah dan cepat. Aplikasi ini hanya membutuhkan inputan struktur tabel database dari user untuk kemudian diolah atau di generate menjadi sebuah website sesuai dengan kebutuhan user. Dengan adanya sistem ini diharapkan aplikasi web generator ini mampu membantu pelaku bisnis untuk membangun suatu website secara mudah tanpa harus memahami secara mendalam bagaimana pemrogramman dilakukan didalamnya, sehingga dapat mendukung pengguna dalam mewujudkan inovasi layanan ke dalam bentuk aplikasi berbasis web secara tepat dan cepat.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan suatu permasalahan, yaitu bagaimana menerapkan website generator secara mudah dan cepat tanpa harus memahami pemrogramannya

1.3. Batasan Masalah

Batasan-batasan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

(8)

b. Aplikasi web generator yang digunakan sebagai studi kasus adalah Cebes Framework

1.4. Tujuan

Tujuan pada penelitian ini adalah penerapan aplikasi web generator yang dapat membantu pelaku bisnis untuk membangun suatu website secara mudah dan cepat tanpa harus memahami secara mendalam bagaimana pemrogramman yang dilakukan didalamnya.

1.5. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini merupakan pendahuluan dari karya tulis tugas akhir yang membahas mengenai latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan sistematika penulisan

BAB II : LANDASAN TEORI

Berisi penjelasan teori-teori yang digunakan dalam membantu proses analisa dan desain sistem, yaitu landasan teori tentang Web development dan Aplikasi Generator itu sendiri

BAB III : PENERAPAN DAN ANALISIS

Bab ini membahas analisa kebutuhan sistem, dilanjutkan dengan penerapan web generator itu sendiri dan menganalisa hasil penerapan web generator

BAB IV : PENUTUP

(9)

4

BAB II LANDASAN TEORI

2.1. World Wide Web

World Wide Web (WWW), suatu sistem yang memungkinkan para pemakai komputer untuk melihat dan berinteraksi dengan berbagai macam informasi, termasuk majalah-majalah, perpustakaan umum universitas, berita-berita dunia dan bisnis terbaru, serta program-program perangkat lunak. WWW dapat diakses oleh komputer yang dihubungkan dengan internet, jaringan-jaringan komputer yang saling berhubungan atau melalui internet publik.

Sumber informasi WWW dikelompokkan untuk mengijinkan pemakai berpindah dengan mudah dari sumber ke sumber lain. Pemakai umumnya menjelajahi WWW memakai suatu aplikasi yang dikenal dengan web browser. Browser menampilkan teks yang terformat, gambar-gambar, suara, atau

objek-objek lainnya, seperti hyperlink, dalam bentuk halaman WWW di layar komputer.

(10)

5

World Wide Web dikembangkan tahun 1989 oleh ilmuwan Inggris yang

bernama Timothy Berners-Lee untuk memungkinkan informasi disebarkan diantara kelompok-kelompok peneliti internasional di European Laboratory for Particle Physics (dulu dikenal dengan CERN) di dekat Geneva, Swiss.

Pengembangan selanjutnya diarahkan oleh Konsorsium WWW yang berpusat di Institut Teknologi Massachusetts di Cambridge.

2.2. Aplikasi Generator

Aplikasi Generator adalah suatu aplikasi untuk membantu seorang programmer dalam membuat sebuah atau sebagian program dengan cepat berdasar spesifikasi yang diberikan. Programmer tidak menulis kode program tapi menggunakan aplikasi generator untuk menentukan menu, tampilan, format laporan, elemen data, pemrosesan logika. Aplikasi generator membuat program dengan cepat. Sekarang, programmer dapat dengan mudah merubah dan menjalankan program.

Keuntungan utama dalam menggunakan aplikasi generator adalah: a. Menghemat waktu pembuatan program

b. Berguna sebagai sarana pembelajaran untuk penulisan program

c. Program sangat mudah untuk di modifikasi dan diurus (Shefali Bansal, 2003)

2.3. Manajemen Hubungan Pelanggan

Pengertian lain mengatakan bahwa ia adalah sebuah sistem informasi yang

terintegrasi yang digunakan untuk merencanakan, menjadwalkan, dan

mengendalikan aktivitas-aktivitas prapenjualan dan pasca penjualan dalam sebuah

organisasi. CRM melingkupi semua aspek yang berhubungan dengan calon

(11)

(call center), tenaga penjualan (sales force), pemasaran, dukungan teknis

(technical support) dan layanan lapangan (field service).

Sasaran utama dari CRM adalah untuk meningkatkan pertumbuhan jangka

panjang dan profitabilitas perusahaan melalui pengertian yang lebih baik terhadap

kebiasaan (behavior) pelanggan. CRM bertujuan untuk menyediakan umpan balik

yang lebih efektif dan integrasi yang lebih baik dengan pengendalian return on

investment (ROI) di area ini.

Otomasi Tenaga Penjualan (Sales force automation/SFA), yang mulai

tersedia pada pertengahan tahun 80-an adalah komponen pertama dari CRM. SFA

membantu para sales representative untuk mengatur account dan track

opportunities mereka, mengatur daftar kontak yang mereka miliki, mengatur

jadwal kerja mereka, memberikan layanan training online yang dapat menjadi

solusi untuk training jarak jauh, serta membangun dan mengawasi alur penjualan

mereka, dan juga membantu mengoptimalkan penyampaian informasi dengan

news sharing. SFA, pusat panggilan (bahasa inggris:call center) dan operasi lapangan otomatis ada dalam jalur yang sama dan masuk pasaran pada akhir tahun

90-an mulai bergabung dengan pasar menjadi CRM. Sama seperti ERP (bahasa

Inggris:Enterprise Resource Planning), CRM adalah sistem yang sangat komprehensif dengan banyak sekali paket dan pilihan.

Merujuk kepada Glen Petersen, penulis buku "ROI: Building the CRM

Business Case," sistem CRM yang paling sukses ditemukan dalam organisasi

yang menyesuaikan model bisnisnya untuk profitabilitas, bukan hanya merancang

(12)

7

CRM mencakup metode dan teknologi yang digunakan perusahaan untuk mengelola hubungan mereka dengan pelanggan. Informasi yang disimpan untuk

setiap pelanggan dan calon pelanggan dianalisa dan digunakan untuk tujuan ini.

Proses otomasi dalam CRM digunakan untuk menghasilkan personalisasi

pemasaran otomatis berdasarkan informasi pelanggan yang tersimpan di dalam

sistem.

Sebuah sistem CRM harus bisa menjalankan fungsi:

a. Mengidentifikasi faktor-faktor yang penting bagi pelanggan.

b. Mengusung falsafah customer-oriented (customer centric)

c. Mengadopsi pengukuran berdasarkan sudut pandang pelanggan

d. Membangun proses ujung ke ujung dalam melayani pelanggan

e. Menyediakan dukungan pelanggan yang sempurna

f. Menangani keluhan/komplain pelanggan

g. Mencatat dan mengikuti semua aspek dalam penjualan

h. Membuat informasi holistik tentang informasi layanan dan penjualan dari

pelanggan.

Customer Relationship Management adalah strategi tingkat korporasi,

yang berfokus pada pembangunan dan pemeliharaan hubungan dengan pelanggan.

Beberapa paket perangkat lunak telah tersedia dengan pendekatan yang

berbeda-beda terhadap CRM. Bagaimanapun, CRM bukanlah teknologi itu sendiri, tapi ini

adalah pendekatan holistik terhadap falsafah organisasi, yang menekankan

hubungan yang erat dengan pelanggan. CRM mengurus filosofi organisasi pada

semua tingkatan, termasuk kebijakan dan proses, customer service, pelatihan

(13)

mengintegrasikan pemasaran, penjualan, dan customer service dari ujung ke

ujung.

Permasalahan Implementasi CRM adalah naiknya pendapatan, kepuasan konsumen, dan lebih sedikitnya biaya operasi adalah beberapa keuntungan dari

teknologi pada sebuah perusahaan. Namun implementasi akan turun drastis jika

salah satu dari aspek ini diabaikan:

a. Perencanaan

Langkah awal akan bisa dengan mudah gagal jika usaha untuk memilih dan

meluncurkan perangkat lunak tidak maksimal.

b. Integrasi

Integrasi dengan kebutuhan konsumen akan memenuhi kebutuhan yang amat

penting, yaitu peningkatan proses menyangkut klien/konsumen. Perusahaan

yang memberi sedikit atau tidak ada integrasi sama sekali dengan konsumen,

akan membuat kepuasan konsumen menurun secara drastis.

c. Pemecahan Masalah

Menyingkirkan metode pemecahan masalah yang dipusatkan pada satu pihak.

Para ahli menyarakan perusahaan-perusahaan agar meningkatkan integrasi

dengan konsumen. Metode pemecahan masalah yang bersifat sentralis harus

dibuang demi berbagi informasi tentang pemasaran, penjualan, dan servis.

(14)

9 BAB III

PENERAPAN DAN ANALISIS BAB III PENERAPAN DAN ANALISIS 3.1 Analisa Kebutuhan Fitur

Dalam membuat sebuah website yang berorientasi bisnis, tentunya pelaku usaha membutuhkan inputan atau feedback yang cukup besar dari para kustomer. Kustomer disini merupakan aset utama bisnis, sehingga menjadi fokus utama dan harus di manajemen secara baik dan benar demi kelangsungan usaha pelaku bisnis. Oleh karenanya, penerapan aplikasi web generator ini harus memenuhi kebutuhan-kebutuhan sebagai berikut :

a. Dapat menghasilkan Form atau template yang dapat memanajemen data kustomer

b. Dapat memfasilitasi adanya survey online sebagai sarana masukan (feedback) dari kustomer kepada pelaku bisnis

c. Dapat menghasilkan form atau template yang dapat memfasilitasi email atau jenis komunikasi lainnya untuk kustomer

d. Memiliki fasilitas manajemen user dan security yang baik e. Memiliki fasilitas manajemen konten web yang baik f. Memiliki fasilitas desain user interface yang baik

1.2. Penerapan Web Generator

(15)

3.2.1. Persiapan Implementasi Web Generator

Sebelum aplikasi web generator dapat digunakan maka diperlukan persiapan-persiapan seperti yang dijelaskan dibawah ini :

a. Deploy Application

Deploy application adalah tahap awal dari instalasi Website generator pada

website bisnis. Deploy application dapat dilakukan dengan melakukan double klik

pada Web Installer, atau dengan membuat virtual directory pada directory IIS. b. Desain Database

(16)

11

Perlu diperhatikan, bahwa dalam Website generator ini terdapat 2 jenis tabel yakni system table dan user tabel.

Gambar 3.2. Gambar Pembuatan Tabel

(17)

c. Setting Connection String <connectionStrings>

<add name="DevSystem\ConnectionKey"

providerName="System.Data.SqlClient"

connectionString="Data Source=AMOEBA-PC;Initial Catalog=DevSystem; User ID='sa'; Password='sasa'" /> </connectionStrings>

Gambar 3.3. Gambar Setting Connection String

Setting connection string dilakukan dengan merubah Value Tag Connection String pada file web.xml

d. Validasi Database

Gambar 3.4. Gambar Validasi Database

Terdapat beberapa level dalam validasi database yakni, verified database only yang memiliki sub validasi berupa fix constraint name, report prefix issue, column order validation, serta validasi data dictionary yang meliputi query validation.

(18)

13

Gambar 3.5. Gambar Level Validasi Database

1. Verified Database Only

Pada langkah ini, DDValidator hanya akan memeriksa apakah database yang digunakan telah valid dengan kriteria pengujian apakah terdapat system table atau tidak.

2. Fix Constraint Name

Opsi ini digunakan untuk melakukan fix terhadapat kesalahan penamaan kolom tabel yang terkena constraint. Constraint yang dimaksud adalah foreign key ke tabel lain.

3. Report prefix issue

Report prefix adalah opsi yang dapat dipilih jika kita menginginkan adanya pemberitahuan jika terdapat ketidaksesuaian penamaan kolom pada tabel. Sebagai contoh, jika terdapat tabel user, maka penamaan kolom tabel yang sesuai menurut aplikasi adalah dengan memberikan prefix user pada tiap kolom.

4. Column order validation

Column order validation digunakan untuk melakukan validasi penamaan

(19)

5. Query Validation

Query validation digunakan untuk memastikan apakah query yang

di-generate telah sesuai dengan struktur tabel. Misalnya, DDValidator telah men-generate query untuk satu tabel yang terhubung dengan tabel lain. Jika saat validasi dilakukan, tabel yang berelasi tersebut telah dihapus, maka DDValidator akan melakukan perbaikan secara otomatis terhadap query tersebut

1.2.2. Implementasi Desain UI menggunakan Web Generator

Setelah proses deployment web generator selesai dilakukan, langkah berikutnya adalah melakukan desain UI terhadap Website yang akan dibuat. Proses desain UI ini penting karena berkaitan dengan interaksi dengan kustomer nantinya.

a. Memilih Desain Template

(20)

15

Gambar 3.6. Gambar Pemilihan Desain Template

User juga dapat mengisikan title website, subtitle dan footer message

didalam panel pemilihan Desain Template ini. Selain itu juga terdapat fasilitas pengubahan skema warna yang dipergunakan nantinya oleh template yang dipilih sesuai dengan preferensi dari user. Fitur upload / browse foto logo perusahaan juga bisa dimasukkan melalui panel ini.

(21)

b. Penerapan dan Setting Konten Web

Melalui panel pengaturan site map yang dimiliki oleh aplikasi Web generator ini, user dapat melakukan perubahan terhadap struktur halaman website, nama halaman dan data lainnya. Selain itu, user juga dapat menggunakan pre defined page yang disediakan untuk kebutuhan halaman website yang spesifik. Beberapa predefined page yang disediakan antara lain adalah Blog, image gallery, file download, e shop dan lain sebagainya.

User dapat menyesuaikan penamaan halaman sesuai dengan kebutuhan

bisnis. Gambar dibawah adalah tampilan dari menu pengaturan konten web.

Gambar 3.8. Gambar Setting Konten Web

(22)

17

c. Pengisian konten website

Setelah penyusunan konten selesai dilakukan, user dapat mulai mengisi konten dari tiap tiap halaman yang sudah dispesifikasikan didalam panel sebelumnya. Informasi yang dimasukkan bisa berupa profil perusahaan, promo, info dan lain lain. Panel pengisian konten website bisa dilihat pada gambar dibawah.

Gambar 3.9. Gambar Panel Pengisian Konten Website

(23)

Area Map, Feedback, Online Status Indicator, RSS Reader, Site Map Info, SitePal dan fitur Voting/Questionnaire.

Gambar 3.10. Gambar Panel Edit Konten

Penambahan module kedalam konten halaman dilakukan dengan cara men-drag and drop konten yang dipilih (dalam contoh gambar dibawah module yang digunakan adalah module feedback).

Gambar 3.11. Gambar Module Feedback

(24)

19

opsi Photogallery dimana user dapat memasukkan konten gambar melalui proses upload gambar. Hal ini juga berlaku pada konten konten yang lain seperti blog dan eShop.

Gambar 3.12. Gambar Sitemap Konten Editor

Dalam contoh gambar diatas, yang diaktifkan dari panel konten setting adalah opsi Photogallery dan Registration, sehingga kedua konten tersebut tampil pada sitemap di halaman konten editor.

(25)

Gambar 3.13. Gambar Photogallery

Pada gambar diatas, proses penambahan gambar dilakukan dengan menekan tombol upload, dimana akan mengeluarkan panel upload gambar seperti pada Gambar dibawah

Gambar 3.14. Gambar Panel Upload Gambar

User juga dapat melakukan pengeditan terhadap deskripsi dari gambar

(26)

21

Gambar 3.15. Gambar Panel Edit Image

Selain itu juga terdapat setting pengaturan penampilan untuk gambar yang terdapat di PhotoGallery. Setting mengenai thumbnail dan resolusi dari citra yang ditampilkan dapat diakses dari tab Setting dari panel konten editor. Pengaturan yang disediakan adalah category image width (px), image thumb width on gallery/category page (px), image thubm height on gallery / category pge (px),

image thumb width on image detail page (px) dan Image per page.

(27)

Dari opsi Registration yang ditambahkan pada panel konten setting sebelumnya juga dapat dilakukan pengaturan. Untuk mengakses pengaturan tersebut dilakukan hal yang hampir sama dengan cara mengakses pengaturan Photogallery yaitu dengan memilih opsi Registration dari hirearki site map. User kemudian dapat menambahkan fitur registrasi user kedalam halaman web yang dikehendaki serta melakukan pengaturan terhadap fitur registrasi tersebut.

Gambar 3.17. Gambar Opsi Registrasion

Gambar 3.18. Gambar Pengaturan Opsi Registrasion

(28)

23

diperlukan, dan atau menghilangkan centang pada checkbox dari opsi yang tidak diinginkan

Kedalam halaman website yang diedit oleh user juga dapat ditambahan module Blog/News dimana user nantinya dapat meng-update kabar penawaran atau informasi bisnis lainnya yang akan tampil mendampingi dari konten utama halaman website. User dapat melakukan proses input pada tahap desain UI ini melalui teks editor terpisah yang dikhususkan untuk pengisian data Blog/news seperti ditampilkan didalam screenshot dibawah. Bentuk editor yang ditampilkan memiliki fungsi yang mirip dengan editor yang terdapat didalam Konten Editor.

Gambar 3.19. Gambar Teks Editor

Module Online Status indicator bisa ditambahkan oleh user kedalam website yang akan di generate melalui aplikasi Web Generator ini. Online status Indicator menunjukkan apakah ada atau tidak kontak yang tertera dialam list user/admin.Untuk sementara ini aplikasi Web Generator baru mendukung dua

(29)

Gambar 3.20 Gambar Modul Online Status Indikator

Module RSS memungkinkan website yang nantinya akan digenerate memiliki fungsi RSS Reader pada halaman yang sedang dispesifikasikan didalam konten editor. Adapun opsi tampilan RSS yang dapat dipilih dapat dilihat pada gambar dibawah.

Gambar 3.21 Gambar Module RSS

(30)

25

Gambar 3.22. Gambar Modul Feedback

Gambar 3.23. Gambar Modul Spesifikasi Jenis Feedback

1.2.3. Implementasi Pemenuhan Kebutuhan Menggunakan Web generator Sehubungan dengan fungsi manajemen bisnis yang dijabarkan diatas, maka didalam sub bab ini akan dijelaskan proses penerapan web generator yang sudah dipersiapkan dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut :

a. Proses Penerapan Manajemen Data Kustomer

(31)

dibuatkan sebuah tabel database untuk menampung konten data kustomer dengan nama UDkustomer dengan field-field yang digunakan adalah KustomerID, KustomerAddress, KustomerTlp, KustomerGender.

Gambar 3.24. Pembuatan tabel kustomer melalui SQL Management Studio

Setelah tabel selesai dibuat, maka langkah selanjutnya adalah melakukan validasi tabel tersebut seperti terlihat pada aplikasi deployment dibawah.

(32)

27

Setelah proses validasi selesai, user dapat mengakses webform untuk mengupdate table kustomer tersebut melalui Administrator panel. Setelah sebelumnya mendeploy aplikasi di direktori IIS tersebut.

Gambar 3.26. Menu untuk mengakses Tabel kustomer yang telah dibuat

Dengan mengakses menu Administration > Application Tables > Common > Kustomer maka akan terbuka form Kustomer dimana user dapat

melakukan pengisian data kustomer didalam form tersebut. User juga dapat melakukan operasi Insert, Update dan Delete terhadap data kustomer.

(33)

b. Proses Penerapan Survei Kustomer

Sebagai sarana mendapatkan feedback dari kustomer, pelaku bisnis dapat memanfaatkan fitur survey yang terintegrasi didalam Web generator ini. Konten survey dapat diakses melalui Panel Administration > System Table > Questionnare

Gambar 3.28. Mengakses Menu Questionnaire

Terdapat banyak parameter yang dapat di set melalui sub menu Questionnare, yaitu id Survey, Survey (Active), Survey Answer, Survey Answer Custom Action dan seterusnya. Dengan memilih pada salah satu item

(34)

29

Gambar 3.29. Field Isian didalam sub menu Survey

Selain itu juga terdapat tabel yang berfungsi sebagai setting dalam survey ini seperti Survey Role, Survey Status, dst.

c. Proses penerapan komunikasi Email

Selain survey sebagai sarana inputan feedback dari kustomer, aplikasi ini juga memiliki fasilitas komunikasi berupa Email. Namun sebelumnya harus dilakukan penyettingan SMTP Server melalui menu Administration > System tables > Data Dictionary > Setting.

(35)

Pada tabel setting ini user dapat melakukan penyettingan SMTP Server dan Port yang dipergunakan untuk keperluan Email nantinya bagi user

dan juga kustomer yang terdaftar.

Gambar 3.31. Setting SMTP Server dan Port

Setelah dilakukan penyettingan SMTP Server dan Port , user dapat melakukan komunikasi dengan kustomer melalui Email dengan membuka menu Administration > System Tables > Communication dan kemudian memilih opsi Mail Message seperti tampak pada gambar dibawah.

(36)

31

Setelah itu user dapat menuliskan pesan dan memanajemen data email melalui panel Mail Message.

Gambar 3.33. Panel Mail Message

d. Penerapan Management user dan hak akses

Sebuah website berorientasi bisnis yang baik tentunya memiliki fitur manajemen user dan hak akses. Fitur ini dapat diakses dengan memilih menu Administrator > System Tables > Security

(37)

Fitur Management user terdapat fungsi pengecekan user dan role untuk user yang sudah terdaftar. Untuk fitur penambahan user baru kita bisa menambahkan melalui fungsi edit yang ada pada halaman ini. Setelah masuk pada menu edit seperti ini tampilan halaman menu penambahan user.

Gambar 3.35. Mengatur Hak Akses

3.3. Analisa Hasil Penerapan Web generator

Berdasarkan hasil penerapan diatas, maka dapat analisa dengan penjelasan sebagai berikut :

(38)

33

2. Kebutuhan terhadap fasilitas survey kustomer dapat dipenuhi dengan disediakannya panel manajemen survey yang dihasilkan oleh aplikasi Web generator.

3. Kebutuhan terhadap fasilitas komunikasi email dapat dipenuhi dengan dihasilkannya panel setting dan Mail Message dimana user dapat melakukan penyettingan terhadap data SMTP server dan port serta melakukan manajemen E-Mail customer.

Berikut adalah tampilan hasil desain website yang di generate oleh aplikasi web generator

Gambar 3.36. Gambar Hasil Generate Web Generator

(39)

34

BAB IV PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil evaluasi yang telah dilakukan dalam penerapan aplikasi Web generator Berorientasi Bisnis, para pelaku bisnis dimudahkan dengan adanya aplikasi tersebut. Cara penerapan yang perlu dilakukan oleh para pelaku bisnis adalah :

1. Membuat database yang sesuai dengan standart Cebes Framework.

2. Melakukan validasi database menggunakan tools yang disediakan oleh Cebes Framework, serta kemudian membenahi error sesuai dengan pesan error

pada tools tersebut

3. Melakukan setting user level sesuai dengan kebutuhan.

4.2. Saran

Berdasarkan evaluasi penerapan aplikasi pada bab 3, diperoleh saran-saran pengembangan aplikasi sebagai berikut :

1. Menambahkan modul CMS untuk memudahkan user jika ingin menambahkan halaman custom pada framework.

2. Integrasi framework dengan beberapa sosial media seperti facebook dan twitter, sehingga memudahkan user jika ingin melakukan update content

(40)

35

DAFTAR PUSTAKA

Bansal, Shefali. 2003. Comprehensive Computer and Languages, (online)

http://books.google.co.id/books?id=s9Cn9nqq6dYC&pg=PA74&lpg=PA7 4&dq=genifer+program+generator&source=bl&ots=5QwLQp2hg_&sig=j

HVzYh3-_1i3tyBrS1n9BnOS6qc&hl=en&sa=X&ei=ZWubT-

eOOKLV0QGfn-nkDg&redir_esc=y#v=onepage&q=genifer%20program%20generator&f=

false, diakses tanggal 2 Maret 2014

European Commission. 2010. Annual Report 2010, (online)

http://ec.europa.eu/europeaid/multimedia/publications/documents/annual-reports/europeaid_annual_report_2010_en.pdf, diakses tanggal 20 April

2014

Karmarkar, U. 2004. Will you survive the services revolution? Harvard Business Review (online)

http://hbr.org/2004/06/will-you-survive-the-services-revolution/ar/1, diakses tanggal 20 April 2014

Rebeca P. D´ıaz Redondo, Ana Fern´andez Vilas, Manuel Ramos Cabrer, Jos´e Juan Pazos Arias, Jorge Garc´ıa Duque, and Alberto Gil Solla. 2008. Enhancing Residential Gateways: A Semantic OSGi Platform. IEEE

Intelligent Systems, (online)

http://www.researchgate.net/publication/3454544_Enhancing_Residential_

Gateways_A_Semantic_OSGi_Platform, diakses tanggal 20 April 2014

Yao, J. T. 2010. Web-Based Support System, (online)

http://books.google.co.id/books?id=6z917oE4TFcC&pg=PA32&lpg=PA3

2&dq=Web-Based+Collaborative+Applications&source=bl&ots=Fu5CUUgutU&sig=i

fTQt4-QoX8QeuHWnZDl-N78bAM&hl=en&sa=X&ei=UTUxU8-lDIeSrgewuIGwCg&redir_esc=y#v=onepage&q&f=false, diakses tanggal

Gambar

Gambar 3.1. Gambar Desain Database
Gambar 3.2. Gambar Pembuatan Tabel
Gambar 3.4. Gambar Validasi Database
Gambar 3.5. Gambar Level Validasi Database
+7

Referensi

Dokumen terkait

kapal,g. penerbitan sertifikat keselamatan kapal, i. penerbitan dokumen pengawakan kapal, j. pemberian Surat Izin Berlayar dilaksanakan dilaksanakan oleh Dinas

Muntah adalah keluarnya kembali sebagian besar atau seluruh isi lambung yang terjadi.. Muntah adalah keluarnya kembali sebagian besar atau seluruh isi lambung

Penggunaan pembelajaran kontekstual memiliki potensi tidak hanya untuk mengembangkan ranah pengetahuan dan keterampilan proses, tetapi juga untuk mengembangkan sikap, nilai,

Suryaraya Lestari 2 sudah sesuai dengan prinsip pengendalian intern yang baik, yaitu struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas,

[r]

Salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah pemenuhan baku industri perkayuan terutama untuk industri papan serat dari bahan baku daur ulang.. Papan

Oleh itu, kajian dijalankan untuk mengetahui sejauhmana tahap motivasi pelajar dalam penggunaan google apps, tahap literasi komputer dan hubungan antara tahap

sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-rata n-Gain keterampilan argumentasi siswa perempuan pada pembelajaran menggunakan model ADI secara signifikan lebih tinggi