• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI PENANAMAN NILAI DAN PENANGANAN KONFIK NILAI DALAM PRAKTEK PENGASUHAN ANAK PADA KELUARGA JAWA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "STRATEGI PENANAMAN NILAI DAN PENANGANAN KONFIK NILAI DALAM PRAKTEK PENGASUHAN ANAK PADA KELUARGA JAWA"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

Dalam era globalisasi informasi, proses interaksi budaya semakin meningkat. Nilai-nilai budaya dari luar dengan mudah memasuki kehidupan masyarakat, misalnya melalui produk-produk teknologi, informasi dan hiburan. Media massa, terutama televisi, menjadi sarana paling kuat bagi proses intrusi nilai-nilai budaya ini. Akibatnya, tayangan-tayangan televisi didominasi oleh adegan kekerasan, dari yang berupa kartun seperti bart simpson sampai smack down. Selain itu ekspresi perilaku seksual yang dipertontonkan di televisi juga semakin terbuka, dari tampil dengan pakaian yang seronok sampai contoh hidup bersama tanpa pernikahan.

Keterbukaan informasi yang semakin meningkatkan interaksi dengan budaya dari berbagai belahan dunia, memunculkan kekhawatiran akan pengaruh westernisasi di kalangan kaum muda yang dapat mengakibatkan terjadinya degradasi moral (Republika, 2008) Nilai-nilai budaya lokal yang diwariskan oleh para leluhur mendapatkan tantangan dari budaya luar yang dicitrakan lebih maju dan moderen.

Nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung dalam paribasan jawa seperti kebersamaan (mangan ora mangan kumpul), bekerja sama (gotong royong, gugur gunung), harmoni (rukun agawe santosa), toleransi (tepa salira), menjaga

kehormatan (mikul dhuwur mendhem jero), kejujuran (becik ketitik ala ketara), mencukupkan diri (nrimo ing pandum), semakin meluntur dalam masyarakat. Sikap individualis dan egois semakin mengemuka dalam upaya-upaya menghadapi permasalahan hidup sehari-hari.

(2)

2

Sebagai dampaknya, kehidupan remaja diwarnai oleh tindakan-tindakan negatif seperti perkelahian dan tawuran. Sejak dulu kita sering mendengar berita tentang tawuran remaja antar siswa SLTA. Hingga sekarang fenomena ini masih sering terjadi, misalnya tawuran antara siswa SMA Negeri 1 dengan siswa SMA Negeri 3 yang terjadi di Tebingtinggi pada 25 Juli 2008 (hariansib.com). Bahkan kini perilaku tawuran juga sering dilakukan oleh mahasiswa yang seharusnya sudah mampu berpikir dewasa dan bersikap lebih rasional, misalnya tawuran mahasiswa UMI yang terjadi pada 20 Juni 2008 di Makassar dan tawuran antara mahasiswa UKI dan Universitas Persada pada 2 Oktober 2007 di Jakarta (www.liputan6.com).

Kondisi tersebut diperparah oleh gaya kehidupan para pemimpin dan pejabat yang marak dengan kasus korupsi dan gratifikasi, kasus asusila, serta sikap yang memperlihatkan kekurangpekaan terhadap penderitaan rakyat. Kini hampir tiap hari kita dikejutkan oleh berita terungkapnya kasus korupsi dan gratifikasi, misalnya yang dilakukan oleh jaksa UTG dalam kasus BLBI, wakil walikota Medan dalam kasus pengadaan mobil pemadam kebakaran, atau beberapa anggota DPR dalam kasus alih fungsi hutan di Bintan (www.kompas.com). Terungkapnya kasus asusila tak kalah mengejutkan, seperti yang dilakukan oleh anggota DPR YZ dengan artis ME, anggota DPR MM yang memperkosa sekretarisnya (www.kompas.com), atau pegawai dinas pendidikan di Klaten yang terpergok berbuat mesum di tempat umum (www.liputan6.com). Hal ini menjadikan remaja kehilangan pegangan dan keteladanan dalam perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai moral yang berlaku.

Idealnya, praktek pengasuhan anak (parenting) yang dilakukan oleh orang tua merupakan sarana utama bagi penanaman nilai pada anak dan peneladanan cara menghadapi situasi-situasi konflik nilai. Hasil-hasil kajian menunjukkan bahwa keluarga yang merupakan mikrosistem terdekat bagi anak memiliki pengaruh paling besar dalam proses sosialisasi nilai kepada anak. Dalam melakukan tugas tersebut, orang tua dapat memanfaatkan sumber-sumber primordial seperti budaya dan agama untuk dijadikan acuan dalam menanamkan nilai pada anak.

(3)

3

memaksimalkan nilai-nilai budaya, seperti moralitas, kemuliaan, dan prestasi. Walaupun tujuan parenting bersifat universal, namun budaya lokal sangat mempengaruhi praktek pelaksanaan tugas parenting. Sebagai contoh, orang tua di Estonia lebih menghargai kepintaran dan kesopanan, sedangkan di Finlandia lebih menekankan benevolence dan hedonism.

(4)

148

DAFTAR PUSTAKA

Allison, Barbara N. & Schultz, Jerelyn B. (2004). Parent-Adolescent Conflict In Early Adolescence. Adolescence, Spring, 2004. (online) Retrieved from: http://www.findarticles.com/p/articles/mi_m2248/is_153_39/ai_n6142055.html

Berling, J., Krebsbach, M., & Kurka, M. (1997). Values as Sources of Economic and Cultural Conflict. Social Issues and Psychology: Psychology & The Environment, Fall, 1997. (online) Retrieved from: http://www.muohio.edu/shermarc/p412/team297.shtml.

Berns, R.M. (2004). Child, Family, School, Community: Socialization and Suppport. 5th ed. Forth Worth : Hartcourt Brace CollegePublishers.

Heath, H. (2000). Using Your Values To Raise Your Child To Be An Adult You Admire. Parenting Press Inc: Seattle, Washington.

Natrajan, R. (2005). What Are My Goals in Parenting. (online) Retrieved from:http://www.ces.purdue.edu/providerparent/PDF%20Links/What_Are_My _Goals_in_Parenting.pdf.

Padilla-Walker, L.M & Thompson, R.A. (2005). Combating Conflicting Messages of Values: A Closer Look at Parental Strategies. Social Development, 14, 2 p. 305-322.

Shaffer, D.R. (2002). Developmental Psychology: Chilhood & Adolescence. Sixth Edition.USA : Wadsworth/Thomson Learning, Inc.

(5)

LAPORAN PENELITIAN FUNDAMENTAL

TAHUN PERTAMA

STRATEGI PENANAMAN NILAI DAN

PENANGANAN KONFIK NILAI DALAM

PRAKTEK PENGASUHAN ANAK

PADA KELUARGA JAWA

Oleh:

Sri Lestari, S.Psi., M.Si., Psikolog

Setia Asyanti, S.Psi., M.Si., Psikolog

DIBIAYAI OLEH PROYEK PENGKAJIAN DAN PENELITIAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DENGAN SURAT PERJANJIAN PELAKSANAAN NOMOR: 188/SP2H/PP/DP2M/III/2008

DIREKTORAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL RI

FAKUTAS PSIKOLOGI

(6)
(7)

DAFTAR ISI

Bab II Tinjauan Pustaka ... 4

A. Nilai dan Perilaku…... 4

B. Sosialisasi dan Enkulturasi... 6

C. Konflik Nilai ... 9

D. Praktek Pengasuhan dalam keluarga... 10

E. Konflik Nilai dan Penanganan Konflik Nilai dalam Parenting... 14

F. Konteks Budaya Jawa ... 16

G. Strategi Penanaman Nilai dan Konflik Nilai dalam Parenting : Konteks Budaya Jawa... 19

H. Pertanyaan Penelitian ... 22

Bab III Tujuan dan Manfaat Penelitian... 24

Bab IV Metode Penelitian... 25

A. Fokus Penelitian ... 25

B. Informan Penelitian... 25

C. Strategi Sampling ... 26

D. Metode Pengumpulan Data ... 26

E. Metode Analisis Data... 27

Bab V Hasil dan Pembahasan ... 28

A. Data demografi keluarga Informan ... 28

B. Hasil Pengumpulan Data... 29

C. Kategori Tema... 77

1. Harapan Orang Tua Terhadap Anak ... 77

2. Pesan-pesan Moral Yang Disampaikan Orangtua pada Anak ... 78

3. Metode Penanaman Nilai ... 83

4. Waktu Penyampaian Pesan Dari Orang Tua Pada Anak ... 86

(8)

6. Respon Anak Terhadap Nilai-nilai Yang Disosialisasikan Orang Tua... 87

D. Pembahasan... 91

E. Temuan Penelitian... 96

F. Keterbatasan Penelitian... 100

Bab VI Kesimpulan dan Saran... 102

Daftar Pustaka ... 105

(9)

i

Halaman Pengesahan Laporan Penelitian Fundamental

1. Judul Penelitian : Strategi Penanaman Nilai dan Penanganan Konflik Nilai dalam Paktek Pengasuhan Anak (Parenting) pada Keluarga Jawa

2. Ketua Peneliti :

a. Nama Lengkap : Sri Lestari

b. Jenis Kelamin : Perempuan

c. NIK : 677

d. Pangkat/Golongan : Penata/IIId

e. Jabatan Fungsional : Lektor Kepala

f. Fakultas/Jurusan : Psikologi

g. Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Surakarta

h. Pusat Penelitian : LPPM UMS

3. Jumlah Anggota Peneliti : 1 orang

4. Lokasi Penelitian : Surakarta

5. Kerjasama dengan institusi lain

a. Nama instansi : -

b. Alamat : -

6. Masa Penelitian : 6 Bulan

7. Biaya yang diperlukan : Rp 39.000.000,-

__________________________________________________________________

Surakarta, 29 September 2008 Mengetahui, Ketua Peneliti

Dekan Fakultas Psikologi UMS

(10)

ii

Strategi Penanaman Nilai Dan Penanganan Konflik Nilai Dalam Praktek Pengasuhan Anak (Parenting) Pada Keluarga Jawa

RINGKASAN

Fenomena yang terjadi di masyarakat menunjukkan kurangnya keteguhan individu dalam memegang nilai-nilai yang seharusnya menjadi standar dalam berperilaku dan memecahkan masalah. Perilaku perkelahian, tawuran, perselingkuhan, maupun korupsi dari hari ke hari semakin marak. Nilai-nilai kearifan lokal nampak semakin menurun penganutnya dan tergantikan dengan sikap yang mengedepankan ego dalam menghadap permasalahan sehari-hari. Kondisi masyarakat tersebut diduga berpengaruh pada dinamika interaksi orang tua – anak di dalam keluarga.

Penelitian ini merupakan penelitian tahun pertama dari dua tahun yang direncanakan. Tujuan penelitian tahun pertama adalah mengelaborasi strategi penanaman nilai yang dilakukan oleh orang tua dalam keluarga. Secara khusus penelitian ini berupaya untuk mendeskripsikan dinamika interaksi orang tua – anak yang terjadi dalam keluarga. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif. Penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi karena informasi yang digali merupakan pengalaman hidup sehari-hari dari informan. Penentuan informan dilakukan dengan teknik purposive sampling berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Metode pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam dan didukung dengan data pelengkap yang diperoleh melalui observasi.

(11)

iii

Strategy of Values Transmission and Combating the Values Conflict in Parenting in Javanesse Family

SUMMARY

The lack of tenacity to hold values as personal behavior guidance and reference in solving problem is a phenomena that emerge in society. The immoral behavior such as quarrel among gang, betrayel and corruption arise more rampant. The values from local wisdom seem to be decline and when facing the daily problem people give priority to the ego. That condition is supposed to influence the dynamic of parent-child interaction in family.

This research was the first of two years that planned. The aim of this research was to elaborate the parents’ strategy to inculcate values in the family. Specifically, this research described the dynamic of parent-child interaction in the family. Qualitative method of phenomenological approach used to explore parents’ experience in everyday life. The informants were taken by purposive sampling technique with special criteria. Indepth interview used as the main tool for data gathering, and supported by observation technique to describe the informant’s living environment.

(12)

iv

PRAKATA

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan karunia-Nya

sehingga penelitian ini dapat terlaksana dan selesai. Semoga sholawat dan salam

senantiasa tercurah pada suri tauladan kita Rasulullah Muhammad SAW.

Walaupun penelitian ini masih memiliki banyak kekurangan, namun harapan

penulis semoga hasil penelitian ini dapat menjadi gerbang pembuka cakrawala

pengetahuan tentang dinamika kehidupan dalam keluarga.

Parenting merupakan tugas yang mulia, karena melalui pelaksanaan tugas tersebut para orang tua menghantarkan putra-putrinya untuk menjadi generasi

penerus masa depan. Namun sayangnya, parenting seringkali dianggap sebagai

tugas alamiah semata sehingga belum banyak orang tua yang mempersiapkan diri

dengan sungguh-sungguh dalam menjalankan tugas tersebut. Akibatnya, dari

tahun ke tahun kita menyaksikan semakin melemahnya karakter pribadi yang

dimiliki oleh generasi muda. Kelemahan tersebut mengejawantah dalam kurang

teguhnya generasi muda dalam memegang nilai-nilai penting yang seharusnya

menjadi standar dan acuan dalam berperilaku maupun memecahkan masalah.

Berpijak dari fenomena tersebut, penelitian ini berusaha mengelaborasi bagaimana

strategi penanaman nilai yang digunakan orang tua dalam melaksanakan tugas

parenting di dalam keluarga.

Penulis menyadari bahwa penelitian ini dapat terlaksana atas bantuan

berbagai pihak. Oleh karena itu penulis sampaikan terima kasih kepada

pihak-pihak yang telah mendukung pelaksanaan penelitian ini, yakni:

1. Departemen Pendidikan nasional Republik Indonesia, dalam hal ini DP2M

Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi.

2. Rektor Universitas Muhammdiyah Surakarta, dalam hal ini Lembaga

Penelitian dan Pengabdian Masyarakat yang telah memberikan kesempatan

dan fasilitas untuk kegiatan ini.

3. Para orang tua dan anak yang telah bersedia menjadi informan dalam

(13)

v

4. Mas Tachir yang telah memberikan dukungan penuh dan semangat untuk

menyelesaikan penelitian ini, serta adik-adik asisten - Pandu Wibisono,

Puspita Sari, Desi DW, Erina, Nuke, Yadi dan Ochi yang telah sangat

membantu pelaksanaan penelitian ini.

5. Berbagai pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

memberikan bantuan dan kemudahan demi terlaksananya penelitian ini.

Surakarta, September 2008

(14)

vi

DAFTAR TABEL

(15)

vii

DAFTAR BAGAN

(16)

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Panduan wawancara orang tua ...111

Panduan wawancara anak ...113

Jadwal penelitian...115

Lembar identitas informan ...116

Lembar inform conset ...117

Referensi

Dokumen terkait

Hal tersebut menunjukkan bahwa penggunaan LKS dengan pendekatan STEM dapat membantu siswa dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis.. Grafik Peningkatan Kemampuan

Polutan dapat terjadi pada wilayah dengan aktivitas manusia yang padat, misalnya di jalan-jalan besar Kecamatan Pasar Kliwon di Kota Surakarta.. Kota Surakarta berada

Selain Dwi Puspita Sari, penelitian lainnya adalah milik Vita Yuwita Utamiatun dengan judul penelitian analisis penerapan akuntansi pertanggungjawaban pusat

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa media yang paling baik untuk melekatnya spora hingga tumbuh menjadi thallus muda adalah tali rafia dengan penempelan spora hingga

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra. ©RIO RIZKY

jurnal ilmiah internasional atau internasional bereputasi sebagai penulis pertama bagi yang memiliki kualifikasi akademik magister (S2); dan.. • (e) memiliki kinerja,

Kasus peniruan merek sering sekali terjadi seperti kasus Mawar Super Laundry dan Logo Superman di mana dalam kasus ini pihak pendaftar merek pertama yang kalah dalam persidangan,

Kata konserto berasal dari bahasa Latin concertare yang berarti sebuah Persaingan, Perselisihan, perdebatan dan juga dapat diartikan untuk bekerja sama dengan orang lain yang