PEMBELAJARAN TARI MELALUI STIMULUS TARI KIJANG UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA KELAS IV DI SDN
CINTABODAS 3 KABUPATEN TASIKMALAYA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagai dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Pendidikan Seni Tari
Oleh
MARTINA SAMBARWATI 1006696
DEPARTEMEN PENDIDIKAN SENI TARI FAKULTAS PENDIDIKAN SENI DAN DESAIN
PEMBELAJARAN TARI MELALUI STIMULUS TARI KIJANG UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA KELAS IV DI SDN
CINTABODAS 3 KABUPATEN TASIKMALAYA
Oleh
MARTINA SAMBARWATI
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana pada Fakultas Pendidikan S
e
ni dan Desain© MARTINA SAMBARWAT 2015 Universitas Pendidikan Indonesia Februari 2015
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
LEMBAR PENGESAHAN
PEMBELAJARAN TARI MELALUI STIMULUS TARI KIJANG UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA KELAS IV DI SDN
CINTABODAS 3 KABUPATEN TASIKMALAYA Oleh
MARTINA SAMBARWATI 1006696
Disetujui dan disahkan oleh pembimbing : Pembimbing I
Dr. Sukanta, M.Hum. NIP. 196209171989031002
Pembimbing II
Ayo Sunaryo, M.Pd. NIP. 197708042005011001
Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Seni Tari
Martina Sambarwati, 2014
Pembelajaran Tari Melalui Stimulus Tari Kijang Untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa Kelas Iv Di Sdn Cintabodas 3 Kabupaten Tasikmalaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
Skripsi ini berjudul “Pembelajaran Tari melalui Stimulus Tari Kijang untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa Kelas IV di SDN Cintabodas 3 Kabupaten Tasikmalaya”. Permasalahan yang diangkat adalah kurangnya kreativitas siswa dalam proses pembelajaran seni tari disebabkan oleh penerapan metode dan bahan ajar yang kurang bervariasi. Atas dasar itu, maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini adalah 1) Bagaimana proses pembelajaran tari melalui stimulus tari kijang untuk meningkatkan kreativitas siswa kelas IV di SDN Cintabodas 3 Kabupaten Tasikmalaya? 2) Bagaimana hasil pembelajaran tari melalui stimulus tari kijang untuk meningkatkan kreativitas siswa kelas IV di SDN Cintabodas 3 Kabupaten Tasikmalaya?
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, metode yang digunakan adalah quasi eksperimen (eksperimen tidak murni). Pengumpulan data dengan cara tes, wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Analisis yang digunakan dengan menggunakan pola dan desain One group pretest and postest.
Hasil penelitian menunjukan bahwa postest lebih tinggi dari
pretest, yaitu nilai pretest dan postest 68,68 < 83,25. Data ini dapat
dikatakan bahwa penerapan pembelajaran tari melalui stimulus tari kijang untuk meningkatkan kreativitas siswa ini berpengaruh positif, sehingga hipotesis diterima. Dengan demikian melalui pembelajaran tersebut, dapat meningkatkan kreativitas siswa pada proses pembelajaran seni tari.
Martina Sambarwati, 2014
Pembelajaran Tari Melalui Stimulus Tari Kijang Untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa Kelas Iv Di Sdn Cintabodas 3 Kabupaten Tasikmalaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR DAN BAGAN ... viii
DAFTAR GRAFIK DAN LAMPIRAN ... ix
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Penelitian ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 5
C. Rumusan Masalah ... 5
D. Tujuan Penelitian... 6
E. Manfaat Penelitian ... 6
F. Struktur Organisasi Penelitian ... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 9
A. Penelitian Terdahulu ... 9
B. Pengertian Pembelajaran ... 9
C. Komponen Pembelajaran ... 10
D. Pendidikan Seni Tari di Sekolah Dasar ... 13
E. Psikologi Siswa Sekolah Dasar ... 15
F. Pembelajaran Tari Kijang di SDN Cintabodas 3 Kabupaten Tasikmalaya ... 20
G. Meningkatkan Kreativitas dalam Pembelajaran Tari ... 21
H. Hipotesis ... 24
I. Asumsi ... 24
BAB III METODE PENELITIAN ... 25
A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian ... 25
B. Desain Penelitian ... 26
Martina Sambarwati, 2014
Pembelajaran Tari Melalui Stimulus Tari Kijang Untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa Kelas Iv Di Sdn Cintabodas 3 Kabupaten Tasikmalaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
D. Definisi Oprasional ... 28
E. Prosedur Penelitian ... 30
F. Indikator Keberhasilan ... 33
G. Instrumen Penelitian ... 33
H. Teknik Pengumpulan Data ... 35
I. Teknik Analisis Data ... 37
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 38
A. Hasil Penelitian ... 38
1. Kondisi Awal Pembelajaran Seni Tari di SDN Cintabodas 3 Kabupaten Tasikmalaya ... 38
2. Proses Pembelajaran ... 41
B. Hasil Pembelajaran ... 56
C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 64
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 68
A. Kesimpulan ... 68
B. Saran…… ... 69
DAFTAR PUSTAKA ... 71 LAMPIRAN
Martina Sambarwati, 2014
Pembelajaran Tari Melalui Stimulus Tari Kijang Untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa Kelas Iv Di Sdn Cintabodas 3 Kabupaten Tasikmalaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Perkembangan Kognitif (Intelegensi) Anak ... 17
Tabel 3.1 Daftar Nama Siswa ... 26
Tabel 3.2 Pertanyaan Lembar Analisis Siswa ... 31
Tabel 3.3 Lembar Observasi/Pengamatan... 34
Tabel 4.1 Data Nilai Pre-test Siswa ... 40
Tabel 4.2 Kategori Penilaian Kognitif Siswa ... 57
Tabel 4.3 Kategori Penilaian Afektif Siswa ... 59
Tabel 4.4 Kategori Penilaian Psikomotor Siswa ... 61
Tabel 4.5 Nilai Rata-rata Hasil Post-test Siswa ... 63
Martina Sambarwati, 2014
Pembelajaran Tari Melalui Stimulus Tari Kijang Untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa Kelas Iv Di Sdn Cintabodas 3 Kabupaten Tasikmalaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR DAN BAGAN GAMBAR
Gambar 4.1 Siswa Sedang Menyusun Puzzle dan Berdiskusi Kelompok ... 46
Gambar 4.2 Siswa Sedang Mengeksplorasi Gerak Dibantu oleh Peneliti ... 49
Gambar 4.3 Siswa Sedang Membuat dan Mempresentasikan Hasil Karya Properti Kreatif ... 51
Gambar 4.4 Siswa Sedang Latihan Bersama Kelompok sesuai Iringan Musik Tari Kijang ... 53
Gambar 4.5 Siswa Sedang Menampilkan Tari Kijang Bersama Kelompok ... 55
BAGAN Bagan 3.1 Desain Penelitian ... 27
Bagan 3.2 Pretest-posttest design ... 28
Bagan 4.1 Tahapan Pembelajaran Tari Kijang Pertemuan 1 ... 41
Bagan 4.2 Tahapan Pembelajaran Tari Kijang Pertemuan 2 ... 42
Bagan 4.3 Tahapan Pembelajaran Tari Kijang Pertemuan 3 ... 42
Bagan 4.4 Tahapan Pembelajaran Tari Kijang Pertemuan 4 ... 43
Martina Sambarwati, 2014
Pembelajaran Tari Melalui Stimulus Tari Kijang Untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa Kelas Iv Di Sdn Cintabodas 3 Kabupaten Tasikmalaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GRAFIK
GRAFIK
Martina Sambarwati, 2014
Pembelajaran Tari Melalui Stimulus Tari Kijang Untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa Kelas Iv Di Sdn Cintabodas 3 Kabupaten Tasikmalaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Pendidikan adalah upaya awal dalam proses pembelajaran untuk
memperoleh pendidikan dan menjadi dasar bagi pendidikan tahap selanjutnya.
Pendidikan terlaksana dengan baik apabila terdapat berbagai
komponen-komponen pendukung yang tertata dengan baik. Di dalam pelaksanaan pendidikan
harus memperhatikan proses pembelajaran yang dilaksanakan. Dalam rangka
mempersiapkan lulusan era globalisasi yang penuh tantangan dan ketidakpastian,
diperlukan pendidikan yang dirancang berdasarkan kebutuhan nyata di lapangan.
Penerapan pendidikan seni tari dewasa ini, masih memerlukan
pembenahan. Pendidikan seni tari masih sering diartikan sebagai belajar untuk
melatih keterampilan saja, tanpa memperhatikan pendidikan nilai (sikap) peserta
didik. Sehingga kedisiplinan yang dimiliki oleh peserta didik kurang diperhatikan.
Pendidikan seni bukan hanya sekedar melatih keterampilan siswa, tetapi juga
melatih pembentukan sikap, mental dan karakter yang menjadi fondasi bagi
kehidupan peserta didik di masa depan.
Bila kita cermati, maka sesungguhnya pendidikan seni tari sangatlah
dibutuhkan dalam upaya membentuk perilaku atau karakter siswa yang lebih
cerdas dan beradab. Kecerdasan spiritual misalnya, dapat dilakukan melalui
kajian-kajian makna serta filosofis dari sebuah produk seni tari, kecerdasan
intelektual bisa kita bangun melalui kajian-kajian kesejarahan, pengetahuan,
komposisi, dalam sebuah karya seni tari; kecerdasan emosional dapat diberikan
pada siswa melalui proses kreatif, apresiasi, kerja produksi, dan sebagainya,
adapun kecerdasan kinestetik tentunya dapat dilihat ketika siswa melakukan
aktivitas berkesenian.
Seni tari dan karakter adalah dua hal yang sangat berhubungan bagai dua
2
Martina Sambarwati, 2014
Pembelajaran Tari Melalui Stimulus Tari Kijang Untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa Kelas Iv Di Sdn Cintabodas 3 Kabupaten Tasikmalaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
memiliki peran penting dalam pendidikan. Undang-undang Republik Indonesia
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional mewajibkan
kurikulum pedidikan dasar dan menengah untuk memuat seni dan budaya (UU RI,
2003). Menurut Masunah (2012, hlm. 98) menyatakan bahwa:
Peran pendidikan seni antara lain untuk menumbuhkan kepekaan perasaan terhadap nilai-nilai estetis, etis, logis, mengaktualisasi dan ekspresi diri individu, apresiasi keberagaman seni dan budaya, membantu tumbuhkembang pisik dan psikologis secara seimbang, menumbuhkan rasa bangga terhadap identitas budaya bangsa, dan membantu pelestarian kesenian itu sendiri.
Dari pendapat tersebut maka pendidikan seni sangat berkontribusi dalam
penerapan pendidikan karakter di sekolah untuk membangun pribadi siswa yang
cinta terhadap budayanya sendiri dan mengekspresikan bakat seninya melalui
pelajaran seni yang berkarakter. Dengan demikian pembinaan seni tari di sekolah
sesungguhnya memiliki fungsi yang sangat strategis dalam upaya pengembangan
karakter siswa yang berperan sebagai penerus bangsa.
Adapun tiga aspek yang dapat dijadikan penilaian dalam pembelajaran tari
yaitu aspek kognitif (pengetahuan), aspek afektif (sikap), dan aspek psikomotor
(keterampilan). Ranah kognitif dalam hal ini lebih menekankan kepada
kemampuan peserta didik dalam berfikir, mengamati, mengilustrasikan serta
bagaimana peserta didik mengungkapkan ide dan gagasannya, baik itu secara
lisan maupun sikap dalam pembelajaran seni tari. Ranah afektif pada umumnya
lebih melilihat kepada sikap dan perilaku peserta didik yang terjalin pada proses
pembelajaran seni tari. Ranah psikomtor dilihat dari kekompakkan dan
keharmonisan gerak dalam membina sikap kerjasama.
Materi tari yang akan disampaikan yaitu melalui tari kijang sebagai materi
bahan ajar. Tari kijang merupakan tari kreasi baru yang berasal dari Jawa Barat.
Salah satu versi tari kijang yang diciptakan oleh Ngurah Supartha menceritakan
tentang sekumpulan kijang yang elok berbulu keemasan, lagak lugu mereka yang
jenaka saat bermain dan bercanda di bawah sinar bulan purnama. (Susiyanti 2011,
3
Martina Sambarwati, 2014
Pembelajaran Tari Melalui Stimulus Tari Kijang Untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa Kelas Iv Di Sdn Cintabodas 3 Kabupaten Tasikmalaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kijang cocok diajarkan kepada siswa sekolah dasar. itu, gerak-geraknyapun tidak
sulit, karena gerak yang diambil menurut pehaman siswa melalui stimulus
perilaku hewan kijang sehari-hari.
Peneliti mengambil SDN Cintabodas 3 sebagai sekolah atas lokasi
penelitiannya, karena di sekolah ini dirasa perlu pembelajaran seni tari yang
mampu membentuk karakter siswa kreatif. Tetapi yang terjadi di lapangan saat
ini, penerapan pembelajaran tari di dalamnya kurang mengintegrasikan
pendidikan karakter di dalamnya, sehingga pembelajaran tari kurang memiliki
kontribusi dalam pengembangan karakter siswa. Kebanyakan guru seni tari di
sekolah formal hanya mengajarkan ragam geraknya saja atau teori-teorinya saja
tanpa mengintegrasikan pendidikan karakter di dalamnya. Padahal banyak sekali
nilai-nilai karakter yang bisa dikembangkan. Pemahaman siswa pun terhadap
pembelajaran seni tari menjadi sempit, sehingga beranggapan bahwa
pembelajaran tari hanya mengajarkan gerak-gerak saja tanpa membentuk
kecerdasan otak lainnya. Padahal semua itu tidaklah benar jika saja gurunya
menerapkan metode yang tepat dalam pembelajaran seni tari.
Hal ini menyebabkan materi seni tari/SBK tidak tersampaikan dengan
optimal. Akibatnya, siswa-siswa di SDN Cintabodas 3 itu sendiri kurang memiliki
kreativitas dan antusias terhadap pembelajaran seni tari. Adapun guru mata
pelajaran seni, tetapi kebanyakan yang dibahas hanya materi seni rupa dan seni
musik, sedangkan untuk mata pelajaran seni tari sangat jarang diterapkan.
Kegiatan menari hanya diajarkan ketika ada kegiatan tertentu seperti perpisahan
dan kenaikan kelas, itupun tari tradisional sangat jarang ditampilkan dan diajarkan
kepada siswa. Hal ini dikarenakan kurangnya tenaga pendidik yang ahli di
bidangnya, sehingga tidak dapat meyampaikan pembelajaran tari yang sesuai
dengan semestinya. Pembelajaran tari hanya diajarkan secara teori-teorinya saja
dengan merujuk pada sumber yang ada tanpa adanya kegiatan praktek atau proses
mengalami bagi siswa, sehingga pembelajaran tari menjadi terkesampingkan.
4
Martina Sambarwati, 2014
Pembelajaran Tari Melalui Stimulus Tari Kijang Untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa Kelas Iv Di Sdn Cintabodas 3 Kabupaten Tasikmalaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
hal yang sangat penting agar siswa dapat berekspresi dan mendapat pengalaman
menari dengan baik.
Kreativitas peserta didik dapat diolah oleh berbagai mata pelajaran, seni
budaya adalah sebuah contoh mata pelajaran yang dapat meningkatkan kreativitas
peserta didik, karena pelajaran ini mampu membentuk karakter untuk mengolah
apa yang ada dalam diri siswa sehingga siswa dapat mengkreasikan apapun sesuai
minat dan karakter siswa itu sendiri terutama dalam mata pelajaran seni tari yang
akan peneliti ambil untuk sebuah penelitian yang dilatarbelakangi dari
masalah-masalah yang timbul di sekolah dasar.
Kreativitas siswa akan lebih optimal lagi jika ditunjang dari sarana dan
prasarana yang memadai, serta metode pembelajaran yang diberikan dapat
membangkitkan siswa dalam berkreasi untuk lebih kreatif dan inovatif dalam
penciptaan ide-ide baru. Didukung dengan pemanfaatan fasilitas yang sudah
tersedia di sekolah tersebut dengan kata lain perluanya pendekatan situasional
yang merupakan suatu aliran teori manajemen yang menekankan pada situasi atau
kondisi tertentu yang dihadapi. Tidak seluruh metode manajemen ilmiah dapat
diterapkan untuk seluruh situasi begitupun tidak selalu hubungan manusiawi yang
perlu ditekankan karena ada kalanya pemecahan yang efektif melalui pendekatan
kuantitatif. Itu semua sangat tergantung pada karakteritik situasi yang dihadapi
dan tujuan yang ingin dicapai.
Kreativitas merupakan kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru baik berupa gagasan maupun karya nyata, yang relatif berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya (Supriyadi, 1994 : 7).
Sepaham dengan pendapat diatas yang disebutkan bahwa kreatifitas
merupakan kemampuan seseorang dalam menciptakan atau melahirkan ide atau
gagasan yang baru, baik itu yang sudah ada lalu diperbaharui kembali atau
menciptakan sesuatu yang memang belum pernah ada sebelumnya. Dalam
kegiatan ini siswa diharapkan lebih berkembang dalam arti tidak hanya menerima
apa yang guru berikan, melainkan berupaya melahirkan ide yang kratif dan
5
Martina Sambarwati, 2014
Pembelajaran Tari Melalui Stimulus Tari Kijang Untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa Kelas Iv Di Sdn Cintabodas 3 Kabupaten Tasikmalaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kreatif dalam berfikir atau mengeluarkan pendapat pendapat yang mungkin dapat
direalisasikan dalam bentuknya. Tenaga pengajar (guru) disini lebih dituntut
sebagai fasilitator dimana saat siswa mengeluarkan ide-ide barunya, baik itu
dalam pembelajaran dikelas ataupun diluar kelas seperti ekstrakulikuler.
Dengan demikian, melalui pembelajaran ini diharapkan mampu menggali
dan mengembangkan kreativitas siswa terutama dalam proses pembelajaran seni
tari. Untuk mewujudkan hal tersebut, maka peneliti akan mengangkat tema
penelitian yang berjudul: “Pembelajaran Tari melalui Stimulus Tari Kijang untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa kelas IV di SDN Cintabodas 3 Kabupaten Tasikmalaya”.
B. Identifikasi Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas maka
dapat identifikasi beberapa hal yang terkait dengan penelitian di atas sebagai
berikut :
1. Kurangnya guru yang menerapkan pembelajaran tari secara optimal di sekolah
tersebut, sehingga siswa kurang memiliki pengetahuan terhadap pembelajaran
seni tari.
2. Kurangnya kreativitas siswa dalam proses pembelajaran seni tari.
C. Rumusan Masalah Penelitian
Dari latar belakang di atas, permasalahan dalam penelitian ini dapat di
identifikasi yakni bagaimana pembelajaran tari melalui stimulus tari kijang untuk
meningkatkan kreativitas siswa kelas IV di SDN Cintabodas 3 Kabupaten
Tasikmalaya? Berdasarkan permasalahan tersebut maka dapat dirumuskan
6
Martina Sambarwati, 2014
Pembelajaran Tari Melalui Stimulus Tari Kijang Untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa Kelas Iv Di Sdn Cintabodas 3 Kabupaten Tasikmalaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Bagaimana proses pembelajaran tari pembelajaran tari melalui stimulus tari
kijang untuk meningkatkan kreativitas siswa kelas IV di SDN Cintabodas 3
Kabupaten Tasikmalaya?
2. Bagaimana hasil pembelajaran tari melalui stimulus tari kijang untuk
meningkatkan kreativitas siswa kelas IV di SDN Cintabodas 3 Kabupaten
Tasikmalaya?
D. Tujuan Penelitian
Melihat dari pemaparan latar belakang dan penyusunan rumusan masalah,
maka secara umum dan khusus tujuan penelitian ini yakni sebagai berikut:
1. Tujuan Umum
Penelitian ini secara umum bertujuan mengetahui seberapa besar pengaruh
pembelajaran seni tari melalui stimulus tari kijang untuk meningkatkan kreativitas
dan menanamkan sikap peduli siswa terhadap lingkungan sekitar.
2. Tujuan Khusus
Secara khusus penelitian ini mempunyai tujuan sebagai berikut:
a. Untuk memperoleh dan mendeskripsikan data tentang proses pembelajaran
tari melalui stimulus tari kijang untuk meningkatkan kreativitas siswa kelas IV
di SDN Cintabodas 3 Kabupaten Tasikmalaya.
b. Untuk memperoleh dan mendeskripsikan data tentang hasil pembelajaran tari
melalui stimulus tari kijang untuk meningkatkan kreativitas siswa kelas IV di
SDN Cintabodas 3 Kabupaten Tasikmalaya.
E. Manfaat Penelitian
Dengan dilakukan penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :
7
Martina Sambarwati, 2014
Pembelajaran Tari Melalui Stimulus Tari Kijang Untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa Kelas Iv Di Sdn Cintabodas 3 Kabupaten Tasikmalaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dengan adanya penelitian ini, guru diharapkan agar memberdayakan
pembelajaran tari yang menginterasikan pendidikan karakter, khususnya
karakter yang kreatif.
2. Siswa
Dengan adanya pembelajaran tari ini, diharapkan agar memperoleh kreativitas
yang tinggi khususnya dalam pembelajaran seni tari.
3. Sekolah
Memberikan kontribusi kepada sekolah atau lembaga pendidikan khususnya
untuk mengembangkan proses pembelajaran tari yang mampu meningkatkan
kreativitas siswa.
4. Peneliti
Memperoleh pengetahuan dan pengalaman mengenai pembelajaran seni tari
yang dilakukan lewat penerapan pembelajaran tari melalui stimulus tari kijang
untuk meningkatkan kreativitas siswa.
F. Struktur Organisasi Penelitian
Pada stuktur organisasi penulisan ini akan dijabarkan dalam sistematika
sebagai berikut:
BAB 1 : PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang pendahuluan yang didalamnya terdapat
uraian pokok mengenai latar belakang masalah, identifikasi
masalah penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, hipotesis yang merupakan jawaban sementara
terhadap masalah yang dirumuskan dalam penelitian dan struktur
organisasi penelitian skripsi. Latar belakang berisi tentang uraian
tentang apa yang menjadi masalah penelitian yang berkaitan
dengan judul, serta alasan masalah itu perlu diteliti. Identifikasi
8
Martina Sambarwati, 2014
Pembelajaran Tari Melalui Stimulus Tari Kijang Untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa Kelas Iv Di Sdn Cintabodas 3 Kabupaten Tasikmalaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
setelah itu baru dirumuskan masalahnya dalam rumusan masalah.
Rumusan masalah berisi tentang masalah, dalam bentuk pertanyaan
penelitian. Tujuan penelitian pengungkapan dari tujuan yang ingin
dicapai melalui proses penelitian. Manfaat penelitian ini berisi
uraian tentang manfaat hasil penelitian bagi peneliti dan yang
berkaitan dengan penelitian ini.
BAB II : KAJIAN PUSTAKA
Pada bab ini berisi landasan teoretis, pemaparan peneliti mengenai
kajian kepustakaan yang akan peneliti gunakan sebagai bahan
acuan dalam proses penelitian.
BAB III : METODE PENELITIAN
Bab ini membahas mengenai metode penelitian, termasuk beberapa
komponen yaitu lokasi populasi dan sampel penelitian, desain
penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen
penelitian, variabel penelitian, teknik pengumpulan data, serta
teknik analisis data.
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Berisi tentang penjabaran dari hasil penelitian dan pembahasan
yang didalamnya membahas tentang data-data hasil penelitian dan
analisis hasil penelitian oleh peneliti. Diantaranya gambaran umum
lokasi penelitian, dan proses serta hasil dan pembahasan dari
objek/topik yang diteliti.
Bab V : KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Bab ini terdiri dari sub judul kesimpulan dan rekomendasi yang
menyajikan penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil
analisis temuan penelitian. Kesimpulan dalam penelitian ini
merupakan jawaban dari rumusan masalah.Kemudian saran atau
rekomendasi ditujukan kepada para pembuat kebijakan, kepada
para pengguna hasil peneliti yang bersangkutan, kepada peneliti
9
Martina Sambarwati, 2014
Pembelajaran Tari Melalui Stimulus Tari Kijang Untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa Kelas Iv Di Sdn Cintabodas 3 Kabupaten Tasikmalaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Selanjutnya yaitu daftar pustaka dimana yang memuat semua sumber
tertulis (buku, artikel, jurnal, dokumen resmi, dan sumber internet).Kemudian
setelah penulisan daftar pustaka terdapat lampiran-lampiran yang berisi mengenai
semua dokumen yang digunakan dalam penelitian dan penulisan hasil-hasilnya
menjadi suatu karya ilmiah.Dalam lampiran ini berupa surat-surat,
Martina Sambarwati, 2014
Pembelajaran Tari Melalui Stimulus Tari Kijang Untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa Kelas Iv Di Sdn Cintabodas 3 Kabupaten Tasikmalaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian a. Lokasi
Lokasi penelitian dilakukan di SDN Cintabodas 3 yang terletak di Jl.
Cintabodas No. 88, Desa Cintabodas, Kecamatan Culamega, Kabupaten
Tasikmalaya. Adapun alasan peneliti memilih sekolah tersebut sebagai lokasi
penelitian, dikarenakan sekolah tersebut belum pernah diajarkan pembelajaran tari
kijang yang membentuk karakter siswa, dan lokasinya dekat dengan tempat tinggal
peneliti.
b. Populasi
Menurut Sugiyono (2013, hlm. 80) populasi adalah “wilayah generalisasi
yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Dalam penelitian ini populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas
IV di SDN Cintabodas 3 Kabupaten Tasikmalaya, yang berjumlah 16 siswa. Alasan
peneliti mengambil populasi ini, karena kelas kelas IV di SDN Cintabodas 3
merupakan tempat penelitian yang sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti dan
jenjang pendidikan yang tepat dengan model pembelajaran yang akan diterapkan.
c. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah siswa dari salah satu kelas kelas IV di
SDN Cintabodas 3 Kabupaten Tasikmalaya, yaitu kelas IV yang berjumlah 16 orang.
Sampel dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan teknik pengambilan
sampel berupa purposive sample yaitu teknik pengambilan sampel dilakukan dengan
26
Martina Sambarwati, 2014
Pembelajaran Tari Melalui Stimulus Tari Kijang Untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa Kelas Iv Di Sdn Cintabodas 3 Kabupaten Tasikmalaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
didasarkan atas adanya tujuan tertentu, misalnya alasan keterbatasan waktu dan
tenaga. Adapun daftar nama siswa yang dijadikan sampel oleh peneliti yaitu sebagai
berikut:
Tabel 3.1 1
Daftar Nama Siswa kelas IV yang dijadikan Sampel Penelitian No Nama Siswa Jenis Kelamin
1 Ahmad Permadi Laki-laki
2 Alpin Laki-laki
3 Dandi Oktopiandi Laki-laki
4 Fitria Perempuan
5 Gilang Pratama Laki-laki
6 Ica Nurhalimah Perempuan
7 Ambar Paturahman Perempuan
8 Lira Nurmala Perempuan
9 Putri R Pratama Perempuan
10 Riki Laki-laki
11 Wandi Ramdani Laki-laki
12 Yayu Lestari Perempuan
13 Siti Robiah Perempuan
14 Egit Laki-laki
15 Elsa Perempuan
16 Siska Fiandari Perempuan
B. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu one group
27
Martina Sambarwati, 2014
Pembelajaran Tari Melalui Stimulus Tari Kijang Untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa Kelas Iv Di Sdn Cintabodas 3 Kabupaten Tasikmalaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
akurat, karena dapat dibandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan”.
(Sugiyono, 2010, hlm. 110).
Bagan. 3.11 Desain Penelitian
Keterangan:
= Nilai pre-test (sebelum diberi perlakuan)
= Nilai post-test (setelah diberi perlakuan)
= Treatment
Sumber: One-Group Pretest-Postest Design: Sugiyono (2010, hlm.111)
C. Metode Penelitian
Arikunto (1999, hlm. 151) mengemukakan bahwa “Metode penelitian
adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya.
Metode yang dimaksud dalam penelitian ini adalah quasi eksperimen (eksperimen
semu) karena treatment hanya digunakan pada kelas sampel dan tidak ada sampel
perbandingan, dengan bentuk one-group pre test post test.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kuantitatif dengan metode eksperimen. Metode ini merupakan salah satu metode
penelitian yang tidak menggunakan variabel kontrol dalam penggunaannya, selain itu
pengambilan sampel untuk metode ini dipilih secara purposive sample.Sebagaimana
yang diungkapkan oleh Arikunto (2006, hlm. 267) sebagai berikut:
28
Martina Sambarwati, 2014
Pembelajaran Tari Melalui Stimulus Tari Kijang Untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa Kelas Iv Di Sdn Cintabodas 3 Kabupaten Tasikmalaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yang diteliti.Penelitian eksperimen dikenal dua jenis yaitu eksperimen murni
(true eksperimen) dan eksperimen tidak murni (Quasi eksperimen). Ada tiga
jenis design yang seringkali dimasukan ke dalam kategori quasi eksperimen
design, yaitu (1) One shot case studi, (2) Pretest and posttest, dan (3) Statistic Group Comparison.
Pada desain penelitian ini terdapat dua tahap, yakni tahap pretest sebelum
diberi perlakuan, dan posttest setelah diberi perlakuan. Dengan demikian hasil
perlakuan dapat diketahui dengan akurat dan jelas, karena dapat membandingkan
dengan keadaan sebelum diberi perlakuan dan sesudah diberi perlakuan. Desain ini
dapat digambarkan sebagai berikut:
Bagan 3.2 1
Pretest-posttest design
Keterangan:
= Nilai pretest (sebelum diberi perlakuan), siswa yang mengikuti pembelajaran dengan sampel 16 orang, diobservasi dengan pretest untuk mengetahui tingkat
kemampuan siswa dalam pembelajaran tari kijang sebagai upaya dalam
mengembangkan karakter peduli lingkungan.
X = Treatment yang diberikan pada siswa yang dijadikan sampel adalah
pengembangan karakter peduli lingkungan siswa yang diaplikasikan melalui
pembelajaran tari kijang.
= Nilai posttest (setelah diberi perlakuan), kemampuan gerak dan
pengembangan karakter peduli lingkungan siswa yang dilihat melalui
pembelajaran tari kijang.
29
Martina Sambarwati, 2014
Pembelajaran Tari Melalui Stimulus Tari Kijang Untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa Kelas Iv Di Sdn Cintabodas 3 Kabupaten Tasikmalaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu D. Definisi Operasional
Dalam pembahasan mengenai definisi operasional, perlu mengetahui
mengenai variabel penelitian terlebih dahulu, seperti penjabaran di bawah ini:
1. Variabel Penelitian
Variabel penelitian yang berjudul “Pembelajaran Tari melalui Stimulus Tari
Kijang untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa Kelas IV di SDN Cintabodas 3
Kabupaten Tasikmalaya” yaitu:
a. Variabel bebas (independent variable) (x) adalah pembelajaran tari melalui
stimulus tari kijang.
b. Variabel terikat (dependent variable) (y) adalah meningkatkan kreativitas siswa
kelas IV di SDN Cintabodas 3 Kabupaten Tasikmalaya.
2. Definisi Operasional
Pembelajaran adalah proses pembentukan pola pikir dan perilaku seseorang
dari yang tidak tahu menjadi tahu, dari yang tidak bisa menjadi bisa. Salah satu
proses pembelajaran seseorang yaitu melalui pendidikan. Pembelajaran di sekolah
melibatkan guru dan siswa, sehingga terjadinya suatu interaksi antara guru dan siswa
di dalam sebuah pembelajaran.
Stimulus yang diartikan dalam penelitian ini adalah segala hal yang
merangsang atau mendorong terjadinya kegiatan belajar seperti pikiran, perasaan, dan
lain-lain, baik dorongan yang dilakukan oleh guru sebagai motivator, maupun
dorongan dari siswa sendiri sebagai yang diberi stimulus.
Tari kijang merupakan tari kreasi baru yang berasal dari jawa Barat. Tari
kijang yang diambil pada penelitian ini yaitu salah satu versi tari kijang yang
diciptakan oleh Ngurah Supartha menceritakan tentang sekumpulan kijang yang elok
berbulu keemasan, lagak lugu mereka yang jenaka saat bermain dan bercanda di
bawah sinar bulan purnama.
Kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru
30
Martina Sambarwati, 2014
Pembelajaran Tari Melalui Stimulus Tari Kijang Untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa Kelas Iv Di Sdn Cintabodas 3 Kabupaten Tasikmalaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E. Prosedur Penelitian
Tahapan-tahapan yang dilakukan mencakup tahap kegiatan awal persiapan,
tahap pelaksanaan, dan tahap akhir yang diuraikan sebagai berikut:
1. Pra Pelaksana Penelitian
a. Survei
Survei yang dilakukan oleh penelitian disini adalah meninjau secara langsung
lokasi penelitian yang akan dijadikan sebagai penelitian yaitu SDN 3 Cintabodas
kabupaten Tasikmalaya.
b. Menentukan judul dan topik penelitian
Setelah melakukan survey yang akan dijadikan tempat penelitian, maka
langkah selanjutnya adalah menentukan judul penelitian yang diikuti oleh rumusan
masalah penelitian.
c. Pembuatan proposal
Berdasarkan hasil survey di lapangan, selanjutnya disusunlah proposal
penelitian untuk diajukan kepada dewan skripsi.
d. Menentukan instrument
Instrument dalam penelitian ini merupakan alat yang dapat mengumpulkan
data-data tentang hasil pembelajaran siswa terhadap seni tari di kelas IV SDN 3
Cintabodas Kabupaten Tasikmalaya.
2. Pelaksanaan Penelitian
a. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan selama proses penelitian berlangsung, sejak dari
awal penelitian, pada saat perlakuan eksperimen (pada saat penelitian) hingga akhir
proses penelitian. Teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan dalam penelitian
31
Martina Sambarwati, 2014
Pembelajaran Tari Melalui Stimulus Tari Kijang Untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa Kelas Iv Di Sdn Cintabodas 3 Kabupaten Tasikmalaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pengumpulan data tersebut dapat dilihat melalui tahapan-tahapan pembelajaran pada
setiap pertemuan.Untuk memudahkan menganalisis dalam proses penilaian
pembelajaran seni tari ini dilakukan beberapa pertanyaan dalam lembar analisis pada
setiap pertemuan sepeti tabel di bawah ini:
Tabel 3.21
Pertanyaan Lembar Analisis Siswa
Pertemuan 1 1. 1. Sebutkan salah satu hewan yang dilindungi di Indonesia?
2. 2. Susunlah puzzle gambar hewan kijang!
3. 3. Bagaimana cara menjaga kelestarian hidup hewan kijang?
1. 4. Analisis kehidupan kijang sehari-hari dari gambar!
2. 5. Presentasikan di depan kelas mengenai analisis kehidupan
kijang sehari-hari serta berikan salah satu contoh geraknya!
Pertemuan 2 4. 1. Analisis video tari kijang!
5. 2. Buatlah gerak tari kijang berdasarkan perilaku hewan kijang
sehari-hari!
6. 3. Berlatihlah gerak tari kijang bersama kelompok!
Pertemuan 3 1. 1. Buatlah gerakan yang diambil dari perilaku hewan kijang
sehari-hari!
2. 2. Susunlah gerak tari kijang bersama kelompok dengan
menggunakan pola lantai!
3. 3. Demonstrasikan gerak tari kijang di depan kelas bersama
kelompok!
Pertemuan 4 1. 1. Buatlah kostum kreatif tari kijang (tanduk kijang) dengan
menggunakan alat-alat seperti: kertas, karton, gunting, lem, dan
lain-lain kemudian hiaslah sesuai kreativitas kelompok!
32
Martina Sambarwati, 2014
Pembelajaran Tari Melalui Stimulus Tari Kijang Untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa Kelas Iv Di Sdn Cintabodas 3 Kabupaten Tasikmalaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu kelas!
3. 3. Peragakan gerak tari kijang dengan menggunakan kostum
kreatif di depan kelas bersama kelompok!
Pertemuan 5 1. 1. Berlatihlah tari kijang dengan menggunakan iringan musik
bersama kelompok!
2. 2. Demonstrasikan gerak tari kijang dengan menggunakan
kostum kreatif dan iringan musik di depan kelas bersama
kelompok!
3. 3. Kemukakan pendapatmu tentang penampilan temanmu di
depan kelas!
Pertanyaan-pertanyaan diatas merupakan evaluasi yang dilakukan pada setiap
pertemuan, yaitu dari pertemuan ke-1 sampai 5 pada pembelajaran tari kijang sebagai
upaya dalam mengembangkan karakter peduli lingkungan siswa. Evaluasi ini
digunakan untuk dapat melihat peningkatan siswa terhadap pembelajaran tari kijang
dari setiap pertemuan.
b. Pengolahan Data
Untuk menguji kebenaran informasi, dilakukan pengolahan data dengan cara
melengkapi data yang telah disusun menjadi tulisan. Sehingga data yang telah diolah
tersebut menjadi akurat dan valid.
3. Penyusunan Laporan
a. Penyusunan Data
Penyusunan data atau informasi penelitian dilakukan setelah melalui tahap
pengolahan data. Langkah penyusunan data ini dilaksanakan agar laporan penelitian
menjadi sistematis.
b. Pengetikan Data
Proses ini dilakukan setelah data tersusun dengan sistematis melalui proses
33
Martina Sambarwati, 2014
Pembelajaran Tari Melalui Stimulus Tari Kijang Untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa Kelas Iv Di Sdn Cintabodas 3 Kabupaten Tasikmalaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu c. Penggandaan Laporan Penelitian
Penggandaan laporan penelitian dilakukan setelah dilaksanakan sidang
skripsi. Penggandaan ini dilakukan setelah melalui tahapan-tahapan yang dilakukan
dengan pengawasan yang telah disetujui oleh pembimbing 1 dan 2.
F. Indikator Keberhasilan
Dengan adanya perbaikan pembelajaran dalam mata pelajaran seni
budaya/seni tari di kelas IV SDN Cintabodas 3, maka keberhasilan yang diharapkan
adalah 85% dari jumlah siswa mencapai hasil belajar dengan kriteria baik.
G. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat atau fasilitas yang digunakan oleh
peneliti dalam mengumpulkan data. Instrument penelitian sangat berpengaruh
terhadap keberhasilan suatu penelitian, oleh karena itu penyusunan instrument
penelitian harus dirancang dengan baik agar diperoleh hasil sesuai dengan
kegunaannya. Dalam penelitian ini instrument yang digunakan oleh peneliti adalah
tes, pedoman wawancara, dan studi dokumentasi. Dengan adanya instrument
penelitian tersebut diharapkan hasil penelitian akan memperoleh data yang otentik
sehingga mempermudah peneliti menyimpulkan hasil penelitian. Adapun penjelasan
dari instrument di atas adalah sebagai berikut:
1. Lembar Panduan Observasi
Agar penelitian ini terarah, maka observasi disusun dalam bentuk pedoman
atau instrument. Teknik observasi mengacu pada lembar pengamatan yang dilakukan
terhadap proses belajar pada subjek penelitian. Lembar observasi yang digunakan
yakni observasi kegiatan siswa yang bertujuan untuk mengamati respon siswa
terhadap materi yang diajarkan. Adapun lembar observasi yaitu seperti tabel berikut
34
Martina Sambarwati, 2014
Pembelajaran Tari Melalui Stimulus Tari Kijang Untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa Kelas Iv Di Sdn Cintabodas 3 Kabupaten Tasikmalaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.31
Lembar Oservasi/Pengamatan No Aspek Yang
Diamati
Indikator Penilaian Skor Nilai
1 Aspek Kognitif
Penilaian di atas dibuat berdasarkan persetujuan dan wawancara dengan guru
seni budaya/seni tari di SDN Cintabodas 3 Kabupates Tasikmalaya.
Skala Penilaian:
Nilai 100-90 = Apabila siswa mampu memahami pembelajaran tari kijang dengan
sangat baik
Nilai 80-89 = Apabila siswa mampu memahami pembelajaran tari kijang dengan baik
Nilai 70-79 = Apabila siswa mampu memahami pembelajaran tari kijang dengan
cukup baik
Nilai <70 = Apabila siswa kurang memahami pembelajaran tari kijang
2. Pedoman Wawancara
Wawancara yaitu kegiatan tanya jawab secara langsung terhadap pihak terkait
yang dijadikan sebagai objek penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan data atau
35
Martina Sambarwati, 2014
Pembelajaran Tari Melalui Stimulus Tari Kijang Untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa Kelas Iv Di Sdn Cintabodas 3 Kabupaten Tasikmalaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
penelitian ini adalah guru seni budaya SDN 3 Cintabodas. Data-data yang
dikumpulkan dari hasil wawancara ini diharapkan mampu memberikan informasi
yang berkaitan dengan permasalahan pemahaman siswa terhadap pembelajaran seni
tari dan proses pembelajarannya.
3. Pedoman Dokumentasi
Pedoman dokumentasi merupakan instrumen untuk teknik dokumentasi.
Pedoman dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa gambar
tugas-tugas siswa selama mengikuti pembelajaran, seperti membuat gerakan-gerakan
berdasarkan hasil eksplorasi yang dibuat oleh mereka sendiri.
4. Tes
Dalam penelitian ini, tes merupakan alat ukur yang diberikan kepada sampel
untuk mendapatkan jawaban yang diharapkan baik secara lisan, tulisan dan perbuatan
atau tindakan. Ditinjau dari sasaran yang akan dievaluasi dalam penelitian ini, maka
tes yang akan dilakukan adalah tes perbuatan, yaitu tes yang mengukur
perkembangan eksplorasi gerak siswa ke dalam bentuk gerak, seperti siswa
melakukan gerak dengan menggunakan stimulus gerak hewan kijang sehari-hari
sehingga dapat menumbuhkan sikap peduli lingkungan siswa. Selain tes perbuatan, di
sini juga menggunakan tes soal yang di dalamnya berisi tentang pembelajaran tari
kijang dan karakter peduli lingkungan siswa.
H. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data-data yang
dimaksudkan untuk memperoleh informasi secara fakta atau dapat dipercaya. Dalam
penelitian ini peneliti menggunakan teknik-teknik sebagai berikut:
36
Martina Sambarwati, 2014
Pembelajaran Tari Melalui Stimulus Tari Kijang Untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa Kelas Iv Di Sdn Cintabodas 3 Kabupaten Tasikmalaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Observasi yang diartikan sebagai sebuah kegiatan pengamatan secara
langsung peristiwa yang terjadi di lapangan, dalam kegiatan penelitian ini peneliti
mengamati seluruh kegiatan yang berkaitan dengan pembelajaran seni. Langkah yang
dilakukan dalam penelitian ini adalah pengambilan langkah apresiasi melalui
pengamatan dan pencatatan. Dengan melakukan pengamatan ini, diharapkan peneliti
akan mendapatkan sejumlah data yang akan diteliti. Observasi ini dilakukan sebelum
penelitian, selama oenelitian, dan observasi hasil penelitian.
2. Wawancara
Wawancara ialah proses komunikasi atau interaksi untuk mengumpulkan
informasi dengan cara tanya jawab antara peneliti dengan informan atau subjek
penelitian (Emzir, 2010, hlm. 50). Dalam penelitian ini dengan maksud mengajukan
pertanyaan-pertanyaan secara langsung terhadap subjek penelitian, diantaranya wali
kelas IV dan sebagian siswa kelas IV di SDN Cintabodas 3 Kabupaten Tasikmalaya.
Wawancara yang dilakukan mengenai informasi yang terkait dengan pembelajaran
seni di sekolah tersebut.Adapun pelaksanaan wawancaranya sebagai berikut.
- Tanggal 31 Juli 2014, peneliti melakukan wawancara kepada guru seni Budaya
mengenai perencanaan pembelajaran, proses pembelajaran, dan hasil
pembelajaran yang difokuskan pada pembelajaran seni tari di SDN Cintabodas 3
Kabupaten tasikmalaya. Wawancara ini dilakukan selama 1 jam.
- Tanggal 31 Juli 2014, peneliti melakukan wawancara kepada beberapa siswa
yang mengikuti pelajaran seni tari yaitu sebagian siswa kelas 4 di SDN
Cintabodas 3, untuk mengumpulkan data. Wawancara ini dilakukan 30 menit.
3. Dokumentasi
Dokumentasi adalah kegiatan atau proses pekerjaan mencatat atau merekam
suatu peristiwa dan objek atau aktifitas yang dianggap berharga dan penting. Bentuk
dokumentasi ini sangat di perlukan sekali dalam penelitian karena peneliti dapat
37
Martina Sambarwati, 2014
Pembelajaran Tari Melalui Stimulus Tari Kijang Untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa Kelas Iv Di Sdn Cintabodas 3 Kabupaten Tasikmalaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tari di SDN Cintabodas 3. Dalam pelaksanaannya, peneliti menggunakan camera
Handphone untuk memfoto kegiatan yang dilakukan siswa selama penelitian
berlangsung.
4. Studi Pustaka
Studi pustaka dilakukan dengan cara mencari beberapa sumber berupa artikel,
internet, buku-buku bacaan maupun hasil penelitian yang sudah ada yang berkaitan
dengan penelitian yang sedang dilakukan oleh peneliti. Informasi atau
sumber-sumber yang didapat akan dijadikan rujukan untuk memperkuat argumentasi.
I. Teknik Analisis Data
Data yang sudah dikumpulkan kemudian dianalisis secara kuantitatif melalui
perhitungan statistik. Namun untuk menambah pemahaman, maka penelitian ini
dilengkapi dengan paparan data secara kualitatif, yaitu data bentuk pemaparan atau
uraian deskriptif analisis. Langkah-langkah menganalisis data penelitian ini yaitu
sebagai berikut:
1. Mencari rata-rata nilai tes awal
2. Mencari rata-rata nilai tes akhir
3. Menghitung perbedaan antara rata-rata melalui rumus sebagai berikut:
√ ∑
Dengan keterangan:
Md : Mean dari deviasi (d) antara post-test dan pre-test
Xd : Perbedaan deviasi dengan mean deviasi
N : Banyak subjek
Martina Sambarwati, 2014
Pembelajaran Tari Melalui Stimulus Tari Kijang Untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa Kelas Iv Di Sdn Cintabodas 3 Kabupaten Tasikmalaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Proses pembelajaran seni tari di kelas IV di SDN Cintabodas 3 Kabupaten
Tasikmalaya baru sampai pada tahap meniru, menghafal, dan menampilkan. Hal ini
dikarenakan metode yang digunakan oleh guru di sekolah tersebut lebih berpusat
kepada melatih keterampilan menari siswa saja, tanpa menggali kreativitas siswa.
Masalah penelitian yang muncul tersebut dapat terjawab melalui rentetan kegiatan
pembelajaran yang bertujuan agar siswa mampu memiliki perilaku belajar yang baik
dalam pembelajaran seni tari begitu pula dalam bekerjasama yang harus dilakukan
secara berkelompok dengan bertanggungjawab. Penelitian yang dilakukan mulai dari
tindakan pertama sampai lima, pada dasarnya berpusat pada siswa. Berbagai
rangsangan yang diberikan memperhatikan kemampuan siswa dalam
mengembangkan kreativitasnya. Mulai dari mengungkapkan ide atau gagasan,
mengeksplorasi gerak, menyusun gerak, sampai pada penampilan gerak kreatif siswa.
Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data dapat diperoleh kesimpulan
bahwa penerapan pembelajaran tari melalui stimulus tari kijang untuk meninggkatkan
kreativitas siswa kelas IV di SDN Cintabodas 3 Kabupaten Tasikmalaya ini dapat
meningkatkan pembelajaran seni tari melalui indikator-indikator yang telah
dipertimbangkan. Hal ini dibuktikan nilai t post-test yang lebih besar daripada nilai
pre-test, dari masing-masing penilaian aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek
psikomotor.
Hasil pembelajaran seni tari melalui stimulus tari kijang ini, terjadi
peningkatan pengetahuan dan kreaytivitas siswa terhadap pembelajaran seni tariyaitu
mencakup: 1) Penguasaan pengetahuan (kognitif) siswa dapat menganalisis dan
69
Martina Sambarwati, 2014
Pembelajaran Tari Melalui Stimulus Tari Kijang Untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa Kelas Iv Di Sdn Cintabodas 3 Kabupaten Tasikmalaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mengemukakan ide atau gagasan yang dihubungkan dengan rangsang dari guru serta
menurut pengetahuan yang mereka miliki; 2) Penguasaan sikap (afektif), siswa
mampu bekerjasama dengan orang lain dalam melaksanakan atau mengikuti kegiatan
belajar yang bersifat kelompok, dan dapat lebih antusias untuk mengikuti
pembelajaran seni tari. Peningkatan yang signifikan terlihat pada siswa laki-laki yang
awalnya enggan dan malu untuk melakukan gerak tari sesuai arahan guru dan
akhirnya menjadi respek; 3) Kemampuan psikomotorik (keterampilan) siswa dalam
bergerak lebih tersalurkan karena dalam pembelajarannya mereka bebas berekspresi
dan berkreasi sesuai dengan kemampuan, pengetahuan, dan pengalaman estetisnya
(eksplorasi gerak, membuat dan menggunakan properti tari, dan memperagakan gerak
tari kijang sesuai dengan irama musik). Dari ketiga aspek tersebut dapat dilihat terjadi
peningkatan yang signifikan baik dari segi pengetahuan, sikap, dan kreativitas siswa.
Dari hasil perolehan nilai dengan ketiga aspek diatas, hal ini menunjukan
bahwa pembelajaran tari melalui stimulus tari kijang ini dapat meningkatkan
kreativitas siswa kelas IV di SDN Cintabodas 3 Kabupaten Tasikmalaya.
B. Rekomendasi
Berdasarkan data yang diperoleh dalam penelitian, kegiatan peneliti yang
dilakukan di SDN Cintabodas 3 khususnya dalam pembelajaran tari melalui stimulus
tari kijang ini, peneliti berharap bisa memberikan implikasi bagi pengembangan
pendidikan seni tari khususnya dalam pembelajaran seni tari di Sekolah Dasar.
Selain itu, diharapkan agar guru yang mengajar seni tari di Sekolah Dasar
dapat menyajikan pembelajaran tari yang mampu meningkatkan kreativas siswa
kkhususnya dalam pembelajaran seni tari, bukan hanya sekedar teori dan praktik saja.
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan bagi jurusan pendidikan
seni tari dan dapat menjadi bahan referensi untuk mahasiswa yang mengajar di
70
Martina Sambarwati, 2014
Pembelajaran Tari Melalui Stimulus Tari Kijang Untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa Kelas Iv Di Sdn Cintabodas 3 Kabupaten Tasikmalaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ini juga diharapkan dapat memberikan informasi, motifasi, memberikan pengalaman
untuk guru dalam hal kebudayaan dan kesenian khususnya dalam pembelajaran seni
di Sekolah Dasar.
Dengan adanya penelitian ini, berharap dapat memberikan pengalaman baru
dalam pembelajaran seni budaya dan keterampilan, khususnya seni tari. Peneliti dapat
mempelajari dan mencoba untuk memecahkan masalah yang ada pada proses
pembelajaran serta materi yang diajarkan. Dengan adanya penelitian ini diharapkan
dapat menambah literatur untuk pembelajaran seni tari dan dapat menjadi referensi
Martina Sambarwati, 2014
Pembelajaran Tari Melalui Stimulus Tari Kijang Untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa Kelas Iv Di Sdn Cintabodas 3 Kabupaten Tasikmalaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
A. Sumber Buku
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:
Rineka Cipta.
Dakir. (1993). Dasar-dasar Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Hidajat, R. (2005). Menerobos Pembelajaran Tari Pendidikan. Malang: Banjar
Seni Gantar Gumelar.
Koesuma, D. (2007). Pendidikan Karakter: Strategi mendidik Anak di Zaman
Global. Jakarta: Grasindo.
Kunandar. (2007). Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: Bumi
Aksara.
Kusnaedi. (2013). Strategi dan Implementasi Pendidikan Karakter: Panduan
untuk Guru dan Orang Tua. Bekasi Utara: Duta Media Tama.
Masunah, J. (2012). “Bahan Ajar Mata kuliah Tari Pendidikan” Pendidikan Seni
Tari UPI. Bandung: Tidak Diterbitkan.
Ruhimat, T. (2009). Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: Jurusan Kurtekpen
FIP UPI.
Sutikno. (2013). Belajar dan Pembelajaran. Lombok: Holistica.
72
Martina Sambarwati, 2014
Pembelajaran Tari Melalui Stimulus Tari Kijang Untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa Kelas Iv Di Sdn Cintabodas 3 Kabupaten Tasikmalaya
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Sumber Lain
1. Internet:
Fadhil. (2013). Tahapan Strategi Penerapan Pendidikan. (Online).
Tersedia:http://wwwel-fadhil.blogspot.com/2013/05/tahapan-strategi-penerapan-pendidikan_14.html/m=1
Suardika. (2010). Perkembangan Intelegensi anak. (Online). Tersedia:
http://aritmaxx.wordpress.com/2010/03/28/perkembangan-intelegensi-anak/.
Susiyanti. (2011). Tari Kijang. Tersedia:http;//sosisofa77.wordpress.com
2. Skripsi:
Lyanawati, E. (2008). Penerapan Model Pembelajaran Tari Giring-giring untuk
Meningkatkan Apresiasi Siswa Kelas IV SD Negeri Cipayung Girang 3
Kecamatan Megamendung Kabupaten Bogor. Skripsi. Universitas
Pendidikan Indonesia.
Putri, M. 2013. Pembelajaran vocal untuk suara cambiata pada siswa laki-laki di
purwacaraka music studio bungur Bandung. Bandung. Skripsi.