• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Resources Based View Dalam Strategi Menentukan Keunggulan Posisi Program Studi Magister Ilmu Hukum Universitas Pembangunan Panca Budi Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisis Resources Based View Dalam Strategi Menentukan Keunggulan Posisi Program Studi Magister Ilmu Hukum Universitas Pembangunan Panca Budi Medan"

Copied!
189
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS RESOURCES BASED VIEW DALAM STRATEGI MENENTUKAN KEUNGGULAN POSISI PROGRAM STUDI

MAGISTER ILMU HUKUM UNIVERSITAS PEMBANGUNAN PANCA BUDI

MEDAN

TESIS

Oleh

RIZAL AHMAD 117019020

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

ANALISIS RESOURCES BASED VIEW DALAM STRATEGI MENENTUKAN KEUNGGULAN POSISI PROGRAM STUDI

MAGISTER ILMU HUKUM UNIVERSITAS PEMBANGUNAN PANCA BUDI

MEDAN

TESIS

Untuk Memperoleh Gelar Magister Sains Dalam Program Studi Ilmu Manajemen Pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

Oleh

RIZAL AHMAD 117019020

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(3)

Judul Tesis : ANALISIS RESOURCES BASED VIEW DALAM STRATEGI MENENTUKAN KEUNGGULAN POSISI PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU HUKUM UNIVERSITAS PEMBANGUNAN PANCA BUDI MEDAN.

Nama Mahasiswa : RIZAL AHMAD

NIM : 117019020

Program Studi : ILMU MANAJEMEN

Menyetujui, Komisi Pembimbing :

(Dr. Yenni Absah, SE, M.Si) (Dr. Jonni Manurung, MS

Ketua Anggota

)

Ketua Program Studi, Dekan Fakultas Ekonomi,

(Prof. Dr. Paham Ginting, MS) (Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec. Ac, Ak, CA)

(4)

Tanggal : 11 Desember 2013

PANITIA PENGUJI TESIS:

Ketua : Dr. Yenni Absah, SE, M.Si Anggota : 1. Dr. Jonni Manurung, MS

2. Prof. Dr. Paham Ginting, MS 3. Prof. Dr

4. Dr. Beby KF. Sembiring, SE, MM

. Amrin Fauzi

(5)

Judul Tesis

“ANALISIS RESOURCES BASED VIEW DALAM STRATEGI MENENTUKAN KEUNGGULAN POSISI PROGRAM STUDI

MAGISTER ILMU HUKUM UNIVERSITAS PEMBANGUNAN PANCA BUDI

MEDAN”

Dengan ini penulis menyatakan bahwa tesis ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains pada Program Studi Magister Ilmu Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah benar merupakan hasil karya penulis sendiri.

Adapun pengutipan-pengutipan yang penulis lakukan pada bagian-bagian tertentu dari hasil karya orang lain dalam penulisan tesis ini, telah penulis cantumkan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah, dan etika penulisan ilmiah.

Apabila di kemudian hari ternyata ditemukan seluruh atau sebagian tesis ini bukan hasil karya penulis sendiri atau adanya plagiat dalam bagian-bagian tertentu, penulis bersedia menerima sanksi pencabutan gelar akademik yang penulis sandang dan sanksi-sanksi lainnya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

Medan, Desember 2013 Penulis,

(6)

ANALISIS RESOURCES BASED VIEW DALAM STRATEGI MENENTUKAN KEUNGGULAN POSISI PROGRAM STUDI

MAGISTER ILMU HUKUM UNIVERSITAS PEMBANGUNAN PANCA BUDI

MEDAN

ABSTRAK

Persaingan pendidikan tinggi saat ini tidak hanya di level perguruan tinggi melainkan sampai pada level program studi, Hal ini menunjukkan bahwa program studi merupakan unit bisnis dari perguruan tinggi dalam menciptakan keunggulan perguruan tinggi. Untuk meningkatkan jumlah mahasiswa baru, sebuah program studi dituntut memiliki daya tarik dengan memiliki kekuatan sehingga keunggulan posisi program studi di perguruan tinggi menjadi unggul. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keunggulan posisi suatu program studi khususnya Program Studi Magister Ilmu Hukum Universitas Pembangunan Panca Budi Medan, dengan menitik-beratkan pada sumberdaya yang terdiri dari sumberdaya berwujud (keuangan, organisasi, fisik dan teknologi) dan sumberdaya tidak berwujud (manusia, inovasi, reputasi dan budaya organisasi) serta kapabilitas (rencana pengembangan program studi, sumberdaya, mutu akademis, dan dukungan kerjasama) dari program studi untuk merumuskan posisi bersaing. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian survey dengan teknik pengambilan sample adalah probability sampling. Proses pengolahan data yang dilakukan dalam penelitian ini dengan menggunakan analisis jalur dengan struktur hubungan kausal antara variabel kapabilitas, sumberdaya berwujud, sumberdaya tidak berwujud, posisi bersaing dan keunggulan posisi. Hasil penelitian menunjukkan Program Studi Magister Ilmu Hukum UNPAB Medan, dilihat dari sumberdaya berwujud dan tidak berwujud menunjukkan sudah tersedia dengan baik dan kapabilitas program studi tersebut sudah berfungsi dengan baik. Posisi bersaing sudah menunjukkan penawaran nilai terhadap konsumen didalam suatu segmen tertentu, serta keunggulan posisi sudah menunjukkan penciptaan diferensiasi (superior). Hasil penelitian menunjukkan kapabilitas berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap posisi bersaing, sumberdaya berwujud berpengaruh signifikan dan positif terhadap posisi bersaing, sumberdaya tidak berwujud berpengaruh signifikan dan positif terhadap posisi bersaing, posisi bersaing berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap keunggulan posisi, sumberdaya berwujud berpengaruh signifikan dan positif terhadap keunggulan posisi, dan sumberdaya tidak berwujud berpengaruh signifikan dan positif terhadap keunggulan posisi.

Kata Kunci: Kapabilitas, Sumberdaya Berwujud, Sumberdaya Tidak Berwujud, Posisi Bersaing, dan Keunggulan Posisi.

(7)

TO DETERMINE THE POSITION ADVANTAGE OF MAGISTER OF LEGAL SCIENCE STUDY PROGRAM OF UNIVERSITAS

PEMBANGUNAN PANCA BUDI MEDAN

ABSTRACT

Currently, education competition is not only at the university level but it also reaches the level of study program. This shows that study program is a business unit of a university in creating the excellence of university. To increase the number of new students, a study program is required to have a strong appeal that the position of study program of a university becomes excellent. The purpose of this study was to test and analyze the factors influencing the position advantage of study program especially Magister of Legal Science Study Program, Universitas Pembangunan Panca Budi Medan by focusing on the resources consisting of tangible resources (financial, organizational, physical and technological) and intangible resources (human being, innovation, reputation, and organizational culture) as well as capability (the plan for study program development, resources, academic quality, and cooperative support) of the study program to formulate the competitive position. The samples for this survey study were obtained through probability sampling technique. The data obtained were processed and analyzed through path analysis with the causal relationship structure between the variables of capability, tangible resources, intangible resources, competitive position, and position advantage . The result of this study showed that tangible and intangible resources of Magister of Legal Science Study Program, Universitas Pembangunan Panca Budi Medan have been well prepared and the capability of the study program has also functioned well. The competitive position has offered the value of certain segment to the consumers, and the position advantage has shown (superior) differentiation of creation. The result of this study showed that capability, tangible resources, and intangible resources had a significant and positive influence on the competitive position; the position advantage had a significant and positive influence on the position advantage; tangible resources and intangible resources had a significant and positive influence on the position advantage.

(8)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim. Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Penulis mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan berkah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan tesis ini.

Selama melakukan penelitian dan penulisan tesis ini, penulis banyak memperoleh bantuan dan dukungan yang sangat berharga berupa petunjuk, bimbingan dan pengarahan serta saran-saran dari berbagai pihak secara langsung maupun tidak langsung, maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang tulus kepada:

Selama melakukan penelitian dan penulisan tesis ini, Penulis banyak memperoleh bantuan moril dan materil dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus kepada:

1. Bapak Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM&H, M.Sc, (CTM), Sp.A(K), selaku Rektor Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec. Ac, Ak, CA, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Prof. Dr. Paham Ginting, MS., selaku Ketua Program Studi Magister Ilmu Manajemen Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, sekaligus Ketua Komisi Pembanding yang telah memberikan pengarahan serta saran sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini.

4. Ibu Dr. Arlina Nurbaity Lubis, MBA, selaku Sekretaris Program Studi Ilmu Manajemen Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.

(9)

6. Bapak Dr. Jonni Manurung, MS, selaku Anggota Komisi Pembimbing yang telah membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan penulisan tesis ini.

7. Bapak Prof. Dr. Amrin Fauzi, dan Ibu Dr. Beby KF Sembiring, SE., MM, selaku Anggota Komisi Pembanding yang telah memberikan bimbingan dan dukungannya selama penyusunan tesis ini.

8. Seluruh Dosen Sekolah Pascasarajana Universitas Sumatera Utara khususnya Program Studi Ilmu Manajemen dan Pegawai Administrasi.

9. Bapak Dr. H. Muhammad Isa Indrawan, SE, MM selaku Rektor Universitas Pembangunan Panca Budi Medan.

10. Bapak Dr. H. Syahril Sofyan, SH, M.Kn selaku Direktur Pascasarjana Universitas Pembangunan Panca Budi Medan.

11. Bapak Dr. Iman Jauhari, S.H., M.Hum selaku Ketua Program Studi Magister Ilmu Hukum Universitas Pembangunan Panca Budi Medan.

12. Bapak Dr. H. Darwinsyah Minin, SH, MS selaku Sekretaris Program Studi Magister Ilmu Hukum Universitas Pembangunan Panca Budi Medan.

13. Kepada istri penulis Halimatussa’diah, SE yang paling banyak memberikan dukungan serta pengertian kepada penulis selama proses perkuliahan dan penyusunan tesis dan Kedua anak penulis Aini Nurul Arsya dan Abdullah Hugo, yang selalu memberi semangat kepada penulis untuk menyelesaikan kuliah serta penyusunan tesis.

(10)

15. Seluruh sahabat dan teman-teman dosen di Universitas Pembangunan Panca Budi Medan, yang memberikan dukungan moril dan semangat kepada penulis untuk menyelesaikan studi dan tesis ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan tesis ini masih terdapat kekurangan yang perlu diperhatikan oleh pihak lain di masa mendatang, oleh karena itu, kritik dan saran sangat diharapkan guna menyempurnakan penulisan tesis ini. Akhir kata penulis mengucapkan banyak terima kasih dan semoga tesis ini dapat berguna bagi kita semua.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Medan, Desember 2013 Penulis,

(11)

RIWAYAT HIDUP

RIZAL AHMAD, lahir di Tanjungpinang, 18 April 1971, Kepulauan Riau, anak kesembilan dari sembilan bersaudara, pasangan dari Ayahanda H. HARUN HARAHAP dan Ibunda Hj. NURAIMA. Menikah tahun 1999 dengan HALIMATUSSA’DIAH, SE, dan dikaruniai dua orang anak AINI NURUL ARSYA dan ABDULLAH HUGO.

Menyelesaikan pendidikan dasar, menengah dan atas telah ditempuh di kampung halamannya di Tanjungpinang Kepulauan Riau. Tamat SD Negeri 01 Tanjungpinang, tahun 1984, SMP Negeri 04 Tanjungpinang, tahun 1987, dan SMA Negeri 01 Tanjungpinang, pada tahun 1990. Pendidikan berikutnya di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Tri Karya Medan dengan mendapatkan beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik hingga selesai tahun 1998. Terakhir melanjutkan pendidikan di Program Studi Magister Ilmu Manajemen Fakultas Ekonomi di Universitas Sumatera Utara hingga selesai tahun 2013.

Pengalaman kerja diawali pada tahun 1999 – 2000, sebagai staf BAAK di biro rektor Universitas Pembangunan Panca Budi (UNPAB) Medan, tahun 2000 – 2009, dipercaya sebagai Pembantu Dekan Bidang Akademik (PD.1) Fakultas Ekonomi UNPAB , diawal tahun 2009 sebagai pembantu rektor bidang akademik (PR.1) UNPAB, dan kembali dipertengahan tahun 2010 - 2012 dipercaya sebagai Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UNPAB dan tahun 2012 – sekarang menjabat Asisten Direktur Pasca Sarjana UNPAB.

(12)

DAFTAR ISI

2.3. Keunggulan Bersaing (Competitive Advantage). ... 14

2.3.1. Model Keunggulan Kompetitif. ... 14

2.3.2. Keunggulan Bersaing Bidang Jasa Pendidikan. ... 20

2.4. Sumber Daya (Resource) dan Kapabilitas (Capability). ... 21

2.4.1. Sumber Daya (Resource). ... 21

2.4.2. Kapabilitas (Capability). ... 23

2.5. Posisi Bersaing (Competitive Positioning). ... 24

2.6. Keunggulan Posisi (Positioning Adventage). ... 26

2.6.1. Mencapai Keunggulan Dengan Diferensiasi. ... 28

2.6.2. Mencapai Keunggulan Dengan Biaya Rendah. ... 30

2.6.3. Hubungan Diferensiasi Dengan Biaya Rendah. ... 31

(13)

3.5.2. Sumber Data. ... 43

3.6. Pengukuran Variabel. ... 44

3.7. Identifikasi Dan Definisi Operasional Variabel Penelitian. .. 44

3.7.1. Identifikasi Variabel Penelitian. ... 44

3.7.2. Definisi Operasional Variabel Penelitian. ... 45

3.8. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen. ... 47

3.9. Teknik Analisis Data. ... 49

4.1.1. Gambaran Umum Program Studi Magister Ilmu Hukum UNPAB. ... 63

4.1.2. Karakterstik Responden. ... 68

4.1.2.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia. 68

4.1.2.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin. ... 69

4.1.3. Analisis Deskriptif (Distribusi Penilaian Responden). ... 69

4.1.4. Proses Analisis Data dan Pengujian Model Penelitian. 98

4.1.4.1. Pengembangan Model Berdasarkan Teori. ... 99

4.1.4.2. Menyusun Diagram Alur (Path Diagram ). . 99

4.1.4.3. Konversi Diagram Alur. ... 99

4.1.4.4. Penilaian Matriks Input dan Teknik Estimasi. ... 99

4.1.4.5. Menilai Problem Identifikasi. ... 100

4.1.4.6. Evaluasi Kriteria Goodness of fit. ... 101

4.1.4.7. Interpretasi dan Modifikasi Model. ... 101

4.1.5. Analisis Faktor Konfirmatori (confirmatory factor analysis). ... 101

4.1.5.1. Analisis Faktor Konfirmatori Konstruk Eksogen. ... 102

4.1.5.2. Analisis Faktor Konfirmatori Konstruk Endogen. ... 104

4.1.5.3. Analisis Structural Equation Model (SEM). .. 107

4.1.6. Analisis Asumsi Struktural Equation Modeling (SEM). ... 111

4.1.6.1. Uji Normalitas Data. ... 111

4.1.6.2. Uji Outlier. ... 112

4.1.6.3. Uji Multikolinearitas dan Singularitas. ... 113

4.1.6.4. Interpretasi dan Modifikasi Model. ... 113

4.1.7. Uji Reliabilitas dan Variance Extracted. ... 115

4.1.8. Pengujian Hipotesis. ... 117

4.1.8.1. Pengujian Hipotesis Satu (H1). ... 118

4.1.8.2. Pengujian Hipotesis Dua (H2). ... 119

4.1.8.3. Pengujian Hipotesis Tiga (H3). ... 119

4.1.8.4. Pengujian Hipotesis Empat (H4). ... 120

4.1.8.5. Pengujian Hipotesis Lima (H5). ... 121

4.1.8.6. Pengujian Hipotesis Enam (H6). ... 121

4.1.9. Analisis Pengaruh Antar Variabel Penelitian. ... 122

4.1.9.1. Pengaruh Langsung Antar Variabel Penelitian. ... 123

4.1.9.2. Pengaruh Tidak Langsung Antar Variabel Penelitian. ... 124

(14)

4.2. Pembahasan Hasil Penelitian. ... 126

4.2.1. Pengaruh kapabilitas terhadap posisi bersaing Program Studi Magister Ilmu Hukum UNPAB. ... 126

4.2.2. Pengaruh sumberdaya berwujud terhadap posisi bersaing Program Studi Magister Ilmu Hukum UNPAB. ... 131

4.2.3. Pengaruh sumberdaya tidak berwujud terhadap posisi bersaing Program Studi Magister Ilmu Hukum UNPAB. ... 134

4.2.4. Pengaruh posisi bersaing terhadap keunggulan posisi Program Studi Magister Ilmu Hukum UNPAB. ... 138

4.2.5. Pengaruh sumberdaya berwujud terhadap keunggulan posisi Program Studi Magister Ilmu Hukum UNPAB. ... 141

4.2.6. Pengaruh sumberdaya tidak berwujud terhadap keunggulan posisi Program Studi Magister Ilmu Hukum UNPAB. ... 143

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN. ... 146

5.1. Kesimpulan. ... 146

5.2. Saran. ... 147

(15)

DAFTAR TABEL

N0 Judul Halaman

1.1. Gambaran Perguruan Tinggi di KOPERTIS WIL – I, SUMATERA UTARA

– ACEH, Berdasarkan Jenis, Status dan Jenjang Program studi. .. 3

1.2. Perbandingan Jumlah Mahasiswa Magister Ilmu Hukum di Perguruan Tinggi di KOPERTIS WIL-I SUMATERA UTARA - ACEH Tahun 2008 – 2010. ... 4

1.3. Perguruan Tinggi di KOPERTIS WIL-I SUMATERA UTARA - ACEH (Program Magister Ilmu Hukum). Akreditasi, dan Jumlah Dosen Tetap Tahun 2011 – 2012. ... 6

2.1. Penelitian Terdahulu. ... 11

2.2. Sumber Daya Berwujud. ... 18

2.3. Sumber Daya Tak Berwujud. ... 18

2.4. Perbandingan pendekatan model Industrial-Organization (I/O), resource-based view (RBV), dan gerilya. ... 20

3.1. Operasionalisasi Variabel: Variabel, Definisi Operasional, Dimensi, Skala Pengukuran dan Skala Ukur. ... 45

3.2. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen. ... 47

3.3. Variabel dan Indikatornya. ... 54

3.4. Model Persamaan Struktural (Structural Equation). ... 55

3.5. Persamaan Spesifikasi Model Pengukuran (Measurement Model). 56 3.6. Goodness of Fit Index. ... 60

4.1. Karateristik Responden Berdasarkan Usia. ... 68

4.2. Karateristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin. ... 69

4.3. Penilaian Responden Terhadap Indikator Rencana Pengembangan Program Studi (X1.1). ... 70

4.4. Penilaian Responden Terhadap Indikator Manajemen Sumberdaya (X1.2). ... 71

4.5. Penilaian Responden Terhadap Indikator Manajemen Mutu Akademis (X1.3). ... 74

4.6. Penilaian Responden Indikator Dukungan Kerjasama (X1.4).. .... 76

4.7. Penilaian Responden Terhadap Indikator Sumberdaya Keuangan (X2.1). ... 77

4.8. Penilaian Responden Terhadap Indikator Sumberdaya Organisasi (X2.2). ... 77

4.9. Penilaian Responden Terhadap Indikator Sumberdaya Fisik (X2.3). 79

4.10. Penilaian Responden Terhadap Indikator Sumberdaya Teknologi (X2.4). ... 80

4.11. Penilaian Responden Terhadap Indikator Sumberdaya Manusia (X3.1). 82

4.12. Penilaian Responden Terhadap Indikator Inovasi (X3.2). ... 84

4.13. Penilaian Responden Terhadap Indikator Indikator Reputasi (X3.3). 86

4.14. Penilaian Responden Terhadap Indikator Budaya Organisasi (X3.4). 86

4.15. Penilaian Responden Terhadap Indikator Posisi menurut manfaat (Y1.1). ... 88

(16)

4.17. Penilaian Responden Terhadap Indikator Posisi menurut pemakai (Y1.3).

... 91

4.18. Penilaian Responden Terhadap Indikator Posisi menurut harga atau kualitas (Y1.4). ... 92

4.19. Penilaian Responden Terhadap Indikator Kepentingan (Y2.1). ... 94

4.20. Penilaian Responden Terhadap Indikator Keistimewaan/ciri khas (Y2.2). ... 95

4.21. Penilaian Responden Terhadap Indikator Terjangkau (Y2.3). ... 97

4.22. Penilaian Responden Terhadap Indikator Menguntungkan (Y2.4). 97 4.23. Sample Covariances (Group number 1). ... 100

4.24. Hasil Uji Model Faktor Konfirmatori Konstruk Eksogen. ... 103

4.25. Hasil Regression Weights Faktor Konfirmatori Kontruk Eksogen ... 104

4.26. Hasil Uji Model Faktor Konfirmatori Konstruk Endogen. ... 105

4.27. Hasil Regression Weights Faktor Konfirmatori Kontruk Endogen. ... 107

4.28. Hasil Uji Full Model. ... 108

4.29. Hasil Regression Weights Analisis Struktural Equation Modeling. ... 109

4.30. Hasil Uji Normalitas Data. ... 111

4.31. Hasil Uji Mahalanobis Distance. ... 112

4.32. Hasil Standardized Residual Covariances. ... 114

4.33. Hasil Uji Reliability dan Variance Extracted. ... 116

4.34. Pengujian Hipotesis. ... 118

4.35. Kesimpulan Hasil Pengujian Hipotesis Penelitian. ... 122

4.36. Pengaruh Langsung Variabel Penelitian. ... 123

4.37. Pengaruh Tidak Langsung Variabel Penelitian. ... 124

(17)

DAFTAR GAMBAR

N0 Judul Halaman

2.1. Strategi Generik Keunggulan Bersaing. ... 32

2.2. Kerangka Pemikiran Analisis RBV (Resource-Based View) Dalam Strategi Menentukan Keunggulan Posisi. ... 37

2.3. Paradigma Penelitian Analisis RBV (Resource-Based View) Dalam Strategi Menentukan Keunggulan Posisi. ... 37

3.1. Diagram Alur (Path Diagram) Penelitian. ... 53

4.1. Struktur Organisasi Program Magister Ilmu Hukum Universitas Pembangunan Panca Budi Medan. ... 65

4.2. Analisis Faktor Konfirmatori Kontsruk Eksogen. ... 102

4.3. Analisis Faktor Konfirmatori Kontsruk Endogen. ... 105

(18)

DAFTAR LAMPIRAN

No Judul Halaman

(19)

ANALISIS RESOURCES BASED VIEW DALAM STRATEGI MENENTUKAN KEUNGGULAN POSISI PROGRAM STUDI

MAGISTER ILMU HUKUM UNIVERSITAS PEMBANGUNAN PANCA BUDI

MEDAN

ABSTRAK

Persaingan pendidikan tinggi saat ini tidak hanya di level perguruan tinggi melainkan sampai pada level program studi, Hal ini menunjukkan bahwa program studi merupakan unit bisnis dari perguruan tinggi dalam menciptakan keunggulan perguruan tinggi. Untuk meningkatkan jumlah mahasiswa baru, sebuah program studi dituntut memiliki daya tarik dengan memiliki kekuatan sehingga keunggulan posisi program studi di perguruan tinggi menjadi unggul. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keunggulan posisi suatu program studi khususnya Program Studi Magister Ilmu Hukum Universitas Pembangunan Panca Budi Medan, dengan menitik-beratkan pada sumberdaya yang terdiri dari sumberdaya berwujud (keuangan, organisasi, fisik dan teknologi) dan sumberdaya tidak berwujud (manusia, inovasi, reputasi dan budaya organisasi) serta kapabilitas (rencana pengembangan program studi, sumberdaya, mutu akademis, dan dukungan kerjasama) dari program studi untuk merumuskan posisi bersaing. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian survey dengan teknik pengambilan sample adalah probability sampling. Proses pengolahan data yang dilakukan dalam penelitian ini dengan menggunakan analisis jalur dengan struktur hubungan kausal antara variabel kapabilitas, sumberdaya berwujud, sumberdaya tidak berwujud, posisi bersaing dan keunggulan posisi. Hasil penelitian menunjukkan Program Studi Magister Ilmu Hukum UNPAB Medan, dilihat dari sumberdaya berwujud dan tidak berwujud menunjukkan sudah tersedia dengan baik dan kapabilitas program studi tersebut sudah berfungsi dengan baik. Posisi bersaing sudah menunjukkan penawaran nilai terhadap konsumen didalam suatu segmen tertentu, serta keunggulan posisi sudah menunjukkan penciptaan diferensiasi (superior). Hasil penelitian menunjukkan kapabilitas berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap posisi bersaing, sumberdaya berwujud berpengaruh signifikan dan positif terhadap posisi bersaing, sumberdaya tidak berwujud berpengaruh signifikan dan positif terhadap posisi bersaing, posisi bersaing berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap keunggulan posisi, sumberdaya berwujud berpengaruh signifikan dan positif terhadap keunggulan posisi, dan sumberdaya tidak berwujud berpengaruh signifikan dan positif terhadap keunggulan posisi.

Kata Kunci: Kapabilitas, Sumberdaya Berwujud, Sumberdaya Tidak Berwujud, Posisi Bersaing, dan Keunggulan Posisi.

(20)

TO DETERMINE THE POSITION ADVANTAGE OF MAGISTER OF LEGAL SCIENCE STUDY PROGRAM OF UNIVERSITAS

PEMBANGUNAN PANCA BUDI MEDAN

ABSTRACT

Currently, education competition is not only at the university level but it also reaches the level of study program. This shows that study program is a business unit of a university in creating the excellence of university. To increase the number of new students, a study program is required to have a strong appeal that the position of study program of a university becomes excellent. The purpose of this study was to test and analyze the factors influencing the position advantage of study program especially Magister of Legal Science Study Program, Universitas Pembangunan Panca Budi Medan by focusing on the resources consisting of tangible resources (financial, organizational, physical and technological) and intangible resources (human being, innovation, reputation, and organizational culture) as well as capability (the plan for study program development, resources, academic quality, and cooperative support) of the study program to formulate the competitive position. The samples for this survey study were obtained through probability sampling technique. The data obtained were processed and analyzed through path analysis with the causal relationship structure between the variables of capability, tangible resources, intangible resources, competitive position, and position advantage . The result of this study showed that tangible and intangible resources of Magister of Legal Science Study Program, Universitas Pembangunan Panca Budi Medan have been well prepared and the capability of the study program has also functioned well. The competitive position has offered the value of certain segment to the consumers, and the position advantage has shown (superior) differentiation of creation. The result of this study showed that capability, tangible resources, and intangible resources had a significant and positive influence on the competitive position; the position advantage had a significant and positive influence on the position advantage; tangible resources and intangible resources had a significant and positive influence on the position advantage.

(21)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Kunci utama kemajuan suatu bangsa adalah pendidikan, bersama pendidikan akan mengantarkan bangsa ini menjadi negara yang lebih unggul dalam meningkatkan daya saing suatu bangsa melalui peran perguruan tinggi. Perguruan tinggi harus dapat memainkan perannya sebagai salah satu instrumen penting untuk mendorong daya saing bangsa di tingkat internasional. Hal ini sejalan dengan Kementerian Pendidikan Nasional yang memiliki target agar perguruan tinggi di Indonesia memiliki kualitas untuk bersaing di tingkat internasional, namun kenyataannya banyak perguruan tinggi yang masih melakukan persaingan di tingkat lokal, nasional dan hanya beberapa perguruan tinggi yang mampu bersaing di tingkat internasional.

Persaingan diperguruan tinggi bukan hanya antar perguruan tinggi saja, tetapi juga antar program studi. Perguruan tinggi yang mampu bertahan adalah perguruan tinggi yang mampu menciptakan daya tariknya melalui program studi. Daya tarik sebuah perguruan tinggi dapat dilihat dari jumlah pendaftaran mahasiswa baru, sedangkan perbandingan jumlah mahasiswa dapat dilihat dari jumlah peminat yang mendaftar di program studi. Hal ini merupakan masalah bagi perguruan tinggi dalam meningkatkan kualitas mutu program studinya, maka suka atau tidak suka perguruan tinggi harus berusaha agar baku mutu yang digunakan tidak berbeda jauh dengan baku mutu internasional.

(22)

harus ditindaklanjuti oleh para pemimpin perguruan tinggi khususnya bagi pimpinan program studi, agar program studi yang dipimpinnya memiliki keunggulan posisi diantara program studi dari perguruan tinggi lainnya, sehingga dapat bertahan dalam persaingan yang ada. Hal ini disebabkan, bagaimanapun sebuah program studi di lingkungan eksternal harus dianalisis, apa yang dapat menjadi ancaman dan peluang bagi program studi, dan harus mampu mempertahankan dan mengembangkan potensi yang sudah dimiliki. Kelemahan di dalam dan ancaman di luar program studi, harus diantisipasi dengan menerapkan strategi keunggulan posisi program studi di perguruan tinggi yang berbasis kepada kekuatan dan peluang yang dapat diperoleh melalui peningkatan sumberdaya dan kapabilitas program studi.

Perkembangan perguruan tinggi yang berada dibawah pengawasan Koordinator Perguruan Tinggi Swasta Wilayah – I, Sumatera Utara - Aceh (KOPERTIS WIL – I, SUMATERA UTARA - ACEH), juga dihadapkan dengan permasalahan yang sama. Analisis lingkungan eksternal adalah upaya untuk memperoleh apa yang menjadi ancaman dan peluang. Hal ini berguna bagi perguruan tinggi agar dapat mengantisipasi dan untuk mempertahankan serta mengembangkan potensi yang dimilikinya melalui penerapan strategi keunggulan bersaing. Persaingan tersebut dapat dilihat pada Tabel 1.1 sebagai berikut:

Tabel 1.1. Gambaran Perguruan Tinggi di KOPERTIS WIL – I, SUMATERA UTARA – ACEH, Berdasarkan Jenis, Status dan Jenjang Program Studi

S.3 S.2 S.1 D.4 D.3 D.2 D.1 Sp-1 Profesi

Jumlah Program Studi per Jenjang

(23)

Sumber: Kementerian Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Data Evaluasi

Tabel 1.1 menggambarkan bahwa perguruan tinggi yang berada dibawah pengawasan KOPERTIS WIL – I, SUMATERA UTARA – ACEH, sebanyak 366 perguruan tinggi yang tersebar di Sumatera Utara sebanyak 264 PTS dan di Aceh sebanyak 102 PTS, dengan program studi sebanyak 1.278 program studi. Hal ini merupakan ancaman bagi perguruan tinggi khususnya bagi PTS dalam rangka merebut pangsa pasar yang memang sedikit dan terbatas ditengah para kompetitor yang begitu banyak. Tabel 1.1 juga menunjukkan pada Jenjang Strata Satu (S.1) sebanyak 778 program studi, sedangkan Strata Dua (S.2) sebanyak 29 program studi. Hal ini merupakan peluang bagi PTS untuk meningkatkan kekuatan bisnisnya dan daya tarik pada masyarakat melalui keunggulan posisi program studinya.

Universitas Pembangunan Panca Budi (UNPAB) Medan, melalui Program Studi Magister Ilmu Hukum, merupakan program pendidikan pascasarjana yang di harapkan dapat menghasilkan lulusan yang mempunyai kemampuan mengembangkan dan memutakhirkan ipteks serta memiliki keterampilan dalam penerapannya, mempunyai kemampuan memecahkan permasalahan di bidang keahliannya melalui kegiatan penelitian dan pengembangan berdasarkan kaidah ilmiah, dan mempunyai kemampuan mengembangkan kinerja profesionalnya yang ditunjukkan dengan ketajaman analisis, keserbacukupan tinjauan, serta kepaduan pemecahan masalah atau profesi yang serupa. Oleh karena itu Program Studi Magister Ilmu Hukum UNPAB harus memenuhi persyaratan yang mengarah pada pelaksanaan proses pendidikan yang berorientasi pada pencapaian dan pemeliharaan mutu yang tinggi.

(24)

tinggi. Tabel 1.2 menyajikan perbandingan jumlah mahasiswa PTS dibawah pengawasan KOPERTIS WIL – I, SUMATERA UTARA – ACEH, yang memilih program studi magister ilmu hukum.

Tabel 1.2. Perbandingan Jumlah Mahasiswa Magister Ilmu Hukum di Perguruan Tinggi di KOPERTIS WIL – I, SUMATERA UTARA – ACEH, Tahun 2008 sampai 2010

Sumber: Kementerian Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Data Evaluasi

Tabel 1.2 menunjukkan bahwa 5 PTS yang memiliki program magister ilmu hukum, dengan peminat sebanyak 3.634 mahasiswa. Hal ini merupakan peluang bagi PTS untuk merebut pangsa tersebut dan mengharuskan PTS untuk meningkatkan pangsa pasar dengan menciptakan kekuatan bisnis dan daya tarik.

Berdasarkan persentase jumlah mahasiswa, Program Studi Magister Ilmu Hukum UNPAB Medan mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 17% ditahun 2009, 42% ditahun 2010, sedangkan Program Studi Magister Ilmu Hukum Universitas Medan Area juga mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 25% ditahun 2009, 1% ditahun 2010. Berdasarkan hal diatas, maka yang menjadi perhatian dalam penelitian ini adalah Program Studi Magister Ilmu Hukum UNPAB Medan.

Perguruan tinggi yang bermutu ditemu kenali sebagai lembaga pendidikan tinggi yang dikelola sedemikian rupa sehingga mampu menghasilkan jasa kependidikan tinggi sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Hal ini sebagai bukti bahwa setiap perguruan tinggi harus mempertahankan keunggulannya dalam bersaing.

N0 PERGURUAN TINGGI TAHUN

BERDIRI 2008 2009 2010 JUMLAH

1 Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara 2004 559 473 872 1,904 2 Universitas Islam Sumatera Utara 2008 143 236 279 658 3 Universitas Medan Area 2003 201 150 149 500 4 Universitas Pembangunan Panca Budi 2007 144 119 69 332

5 Universitas Darma Agung 2007 63 88 89 240

3,118

(25)

Konsep penjaminan mutu meliputi tiga hal, pertama program studi melakukan penjaminan mutu, kemudian fakultas mengordinasikan pelaksanaan penjaminan mutu program studi, dan perguruan tinggi menjamin bahwa fakultas dan program studi melakukan penjaminan mutu dengan benar dan sesuai rencana. Pernyatan ini mengisyaratkan bahwa dalam mempertahankan perguruan tinggi tidak hanya dapat dicapai oleh penjaminan mutu perguruan tinggi saja, melainkan oleh fakultas dan program studi. Ini menunjukkan bahwa program studi merupakan unit bisnis dari perguruan tinggi atau sebagai unit analisis dasar dalam menciptakan keunggulan perguruan tinggi. Dengan demikian program studi dituntut memiliki daya tarik melalui kekuatan sehingga keunggulan posisi program studi di perguruan tinggi menjadi unggul.

Permasalahan tersebut dapat diantisipasi dengan menerapkan strategi dalam menciptakan keunggulan bersaing melalui penentuan keunggulan posisi program studi magister ilmu hukum di perguruan tinggi yang berbasis kepada kekuatan dan peluang yang dapat diperoleh perguruan tinggi melalui peningkatan sumberdaya dan kapabilitas program studi.

(26)

Tabel 1.3: Perguruan Tinggi yang Memiliki Program Studi Magister Ilmu Hukum di KOPERTIS WIL – I, SUMATERA UTARA – ACEH. Berdasarkan Akreditasi dan Jumlah Dosen Tetap, Tahun 2011 sampai 2012

Sumber: Kementerian Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Data Evaluasi

Tabel 1.3 menunjukkan jumlah PTS yang memiliki program studi magister ilmu hukum di KOPERTIS WIL – I, SUMATERA UTARA – ACEH, dengan akreditasi program studi. Universitas Islam Sumatera Utara dan Universitas Darma Agung yang masih belum mengambarkan wujud evaluasi mutu. Sedangkan Program Studi Magister Ilmu Hukum UNPAB yang berdiri tanggal 20 September 2007, dan sebagai pendatang baru sudah terakreditasi dengan nilai (B). Hal ini menunjukkan bahwa Program Studi Magister Ilmu Hukum UNPAB serius dalam mengemban tugas untuk meningkatkan daya saing bangsa.

Berdasarkan jumlah dosen tetap, hanya Program Studi Magister Ilmu Hukum UNPAB yang memiliki Guru Besar. Ini merupakan bukti kekuatan yang dimiliki Program Studi Magister Ilmu Hukum UNPAB. Berdasarkan hal diatas, maka yang menjadi perhatian dalam penelitian ini adalah Program Studi Magister Ilmu Hukum UNPAB.

Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor: 108/DIKTI/Kep/2001, tentang Pedoman Pembukaan Program Studi dan/atau Jurusan, yang berdasarkan pada Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor: 234/U/2000, tentang Pendirian Perguruan Tinggi, menetapkan diantaranya adalah:

S2 S3 GB

1 Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara B 10 2

-2 Universitas Islam Sumatera Utara - - -

-3 Universitas Medan Area C 4 2

-4 Universitas Pembangunan Panca Budi B 5 - 2

5 Universitas Darma Agung - 5 2

-N0 PERGURUAN TINGGI AKREDITASI

PROGRAM STUDI

(27)

a. Kurikulum program studi yang diusulkan berisikan gambaran mengenai bentuk program studi yang ditawarkan, meliputi aspek kualifikasi kompetensi keluaran yang diharapkan, aspek kurikulum, dan aspek rujukan program yang digunakan.

b. Sumber daya, berisikan gambaran mengenai kondisi sumberdaya yang disediakan untuk melaksanakan program studi dan/atau jurusan yang yang diusulkan, meliputi aspek dosen, aspek sarana & prasarana, dan aspek tenaga administrasi & penunjang akademik.

c. Persyaratan minimal yang harus dipenuhi untuk dosen tetap program studi S2 diantaranya dosen S2 berjumlah 4 Orang dan S3 berjumlah 2 orang.

Penetapan standar sebagaimana yang disebutkan diatas, merupakan suatu syarat layanan yang diberikan program studi kepada mahasiswanya, hanya saja saat ini mahasiswa sebagai konsumen dalam memilih program studi di perguruan tinggi, bukan hanya sekedar membutuhkan perkuliahan saja, akan tetapi ada sesuatu yang diharapkan sesuai dengan keunggulan program studi tersebut. Hal ini selaras dengan pendapat Cravens (2009) menyatakan bahwa keunggulan posisi sebagai salah satu pembentuk keunggulan bersaing, program studi yang tidak memiliki keunggulan posisi akan kalah bersaing. Dengan demikian dalam mencapai keunggulan posisi setiap program studi harus memiliki keunikan dan keunggulan dari pesaingnya melalui sumberdaya dan kapabilitas yang dimilikinya.

(28)

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan di atas, maka dirumuskan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Bagaimana pengaruh kapabilitas terhadap posisi bersaing Program Studi Magister Ilmu Hukum UNPAB Medan?

b. Bagaimana pengaruh sumberdaya berwujud terhadap posisi bersaing Program Studi Magister Ilmu Hukum UNPAB Medan?

c. Bagaimana pengaruh sumberdaya tidak berwujud terhadap posisi bersaing Program Studi Magister Ilmu Hukum UNPAB Medan?

d. Bagaimana pengaruh posisi bersaing terhadap keunggulan posisi Program Studi Magister Ilmu Hukum UNPAB Medan?

e. Bagaimana pengaruh sumberdaya berwujud terhadap keunggulan posisi Program Studi Magister Ilmu Hukum UNPAB Medan?

f. Bagaimana pengaruh sumberdaya tidak berwujud terhadap keunggulan posisi Program Studi Magister Ilmu Hukum UNPAB Medan?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini antara lain adalah untuk: a. Menguji dan menganalisis pengaruh kapabilitas terhadap posisi bersaing Program Studi

Magister Ilmu Hukum UNPAB Medan.

b. Menguji dan menganalisis pengaruh sumberdaya berwujud terhadap posisi bersaing Program Studi Magister Ilmu Hukum UNPAB Medan.

(29)

d. Menguji dan menganalisis pengaruh posisi bersaing terhadap keunggulan posisi Program Studi Magister Ilmu Hukum UNPAB Medan.

e. Menguji dan menganalisis pengaruh sumberdaya berwujud terhadap keunggulan posisi Program Studi Magister Ilmu Hukum UNPAB Medan

f. Menguji dan menganalisis pengaruh sumberdaya tidak berwujud terhadap keunggulan posisi Program Studi Magister Ilmu Hukum UNPAB Medan.

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1. Manfaat Teoretis.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan sumbangan terhadap ilmu manajemen khususnya manajemen strategi mengenai analisis Resource-Based View dalam strategi menentukan keunggulan posisi melalui pengembangan sumberdaya dan kapabilitas program studi magister ilmu hukum dan dapat meningkatkan pemahaman tentang teori-teori yang telah diterima dan dipelajari.

1.4.2. Manfaat Praktis.

a. Hasil penelitian ini secara praktis diharapkan dapat berguna bagi semua pengelola program studi, terutama Program Studi Magister Ilmu Hukum UNPAB Medan, sehingga dapat memperoleh gambaran dalam membangun keunggulan bersaing melalui penentuan keunggulan posisi program studi.

b. Penelitian ini secara praktis dapat berguna bagi peneliti sebagai tambahan pengetahuan dan pengalaman agar dapat mengaplikasikan teori yang dimiliki serta menjadi bahan dan sumber informasi.

(30)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian ini disajikan pada Tabel 2.1: Tabel 2.1: Penelitian Terdahulu

N0 Peneliti dan

Dari 7 hasil pengujian Hipotesis menunjukkan

SEM Penelitian ini hanya

menemukan 3 variabel

(31)

N0

SEM Faktor sumberdaya

potensial

1.keunggulan posisi

SEM Pengaruh sumberdaya

dan kapabilitas

1. Strategi bersaing

2. Kinerja usaha

keunggulan posisi

SEM Temuan penelitian

secara keseluruhan

Sumber: Jurnal-jurnal yang sudah dirangkum

2.2. Definisi Strategi

(32)

Apakah strategi itu? Kata strategi berasal dari bahasa Yunani, yaitu stratogos atau strategis yang berarti jendral. Maksudnya disini adalah strategi berarti seni para jendral. Maka dari sudut pandang militer strategi adalah cara menempatkan pasukan atau menyusun kekuatan tentara di medan perang agar musuh dapat dikalahkan (Hill dan Jones, 2009). Berbeda dengan Hubbard (2004), menyatakan strategi adalah keputusan-keputusan yang memiliki arti jangka menengah hingga jangka panjang terhadap aktivitas-aktivitas organisasi yang meliputi implementasi keputusan-keputusan tersebut untuk menciptakan nilai bagi konsumen dan sekaligus mengalahkan para pesaing.

Istilah strategi sudah dapat digunakan oleh semua jenis organisasi dan ide-ide pokok yang terdapat dalam pengertian semula tetap dipertahankan hanya saja aplikasinya disesuaikan dengan jenis organisasi yang menerapkannya, karena dalam arti yang sesungguhnya manajemen puncak memang terlibat dalam satu bentuk “perperangan tertentu” (Siagian, 2002).

Dalam lingkungan bisnis yang kompetitif, strategi memainkan peran penting dalam menentukan dan mempertahankan kelangsungan hidup dan pertumbuhan perusahaan. Konsep mengenai strategi mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Oleh karena itu. dalam penelitian ini yang dimaksud strategi adalah keputusan-keputusan yang memiliki arti untuk jangka pendek, menengah dan jangka panjang terhadap aktivitas-aktivitas perguruan tinggi yang meliputi implementasi keputusan-keputusan tersebut untuk menciptakan nilai tambah bagi masyarakat dan sekaligus mengalahkan para pesaing dan menciptakan keunggulan.

2.3. Keunggulan Bersaing (Competitive Advantage)

(33)

Menurut Welch dalam Rangkuti (2006), menyatakan keunggulan bersaing merupakan faktor penting bagi suatu perusahaan untuk berhasil dalam memenangkan persaingan, apabila perusahaan tidak memiliki keunggulan bersaing, jangan coba-coba untuk melakukan persaingan. Lain halnya menurut Crown (2007), menyatakan keunggulan bersaing yaitu suatu posisi yang lebih unggul dibandingkan dengan kompetitor atau pesaing. Sementara menurut Hill dan Jones (2009), menyatakan bahwa sebuah perusahaan yang memiliki keunggulan bersaing bila profitabilitasnya lebih besar dari pada keuntungan rata-rata bagi setiap perusahaan yang bergerak pada industri yang sama.

Berdasarkan beberapa pengertian keunggulan bersaing diatas, maka dalam penelitian ini dapat diambil kesimpulan bahwa keunggulan bersaing merupakan segala sesuatu yang dimiliki oleh perguruan tinggi baik sumber daya, kemampuan, keterampilan, pengaturan dan lain sebagainya dimana hal tersebut dapat dijadikan sumber kekuatan perguruan tinggi dalam melakukan persingan dan dapat dijadikan sumber keberhasilan sebuah perguruan tinggi.

2.3.1. Model Keunggulan Kompetitif.

Untuk menganalisis keunggulan kompetitif digunakan tiga pendekatan alternatif model (Kuncoro, 2006) yaitu:

1. Model Organisasi-Industri (Industrial-Organization atau I/O).

Model ini menganggap bahwa kinerja perusahaan akan sangat ditentukan oleh kekuatan-kekuatan industri (eksternal) lebih penting dari pada berbagai faktor internal dalam upaya perusahaan mencapai keunggulan kompetitif. Model ini sangat ditentukan oleh karakteristik diluar perusahaan.

(34)

utama strategi perusahaan yang dipilih untuk mencapai keberhasilan. Model I/O menjelaskan tentang pengaruh lingkungan eksternal terhadap kegiatan strategi perusahaan (Hitt et al. 2002).

2. Model berbasis sumberdaya (Resource-Based View atau RBV).

Model ini percaya bahwa kesuksesan suatu perusahaan ditentukan oleh karateristik yang ada didalam perusahaan itu sendiri. Model ini memfokuskan pada pengembangan dan perolehan sumberdaya dan kapabilitas yang berharga sehingga sulit untuk ditiru oleh pesaing. Menurut perspektif RBV perbedaan dalam kinerja perusahaan disebabkan terutama oleh faktor keunikan sumberdaya dan kapabilitas perusahaan dan bukan karena karakteristik struktur industri (Sampurno, 2010).

Pendekatan berbasis sumberdaya terhadap keunggulan menyakini bahwa sumberdaya internal lebih penting bagi perusahaan dari pada berbagai faktor eksternal dalam upaya meraih dan mempertahankan keunggulan kompetitif (David, 2008). Dasar pemikiran RBV adalah bahwa pada dasarnya perusahaan berbeda karena masing-masing perusahaan memiliki sejumlah sumberdaya tertentu yang bersifat unik. Oleh karena banyak sumberdaya yang tidak dapat diperoleh dengan segera (instan), maka pilihan strategi perusahaan dibatasi oleh jumlah sumberdaya yang tersedia pada saat itu dan oleh kecepatan perusahaan untuk memperoleh sumberdaya baru. Tanpa adanya keragaman dan tingkat perubahan sumberdaya antar perusahaan, maka tiap perusahaan dapat memilih strategi manapun yang diinginkan sehingga strategi yang berhasil dapat langsung ditiru dan akhirnya laba akan menurun sampai nol. Oleh karenanya, perbedaan sumberdaya merupakan inti dari strategi dan sangat penting bagi kesinambungan keunggulan kompetitif (Collins & Montgomery, 2005).

(35)

pengembangan atau perolehan sumberdayadan kapabilitas yg berharga, yang sulit atau tak mungkin ditiru oleh para pesaing.

Model ini mengasumsikan bahwa:

a. Tiap organisasi merupakan sekumpulan sumberdaya dan kemampuan unik yang merupakan dasar untuk strategi dan sumber utama profitabilitasnya.

b. Perusahaan memperoleh sumberdaya yang berbeda serta mengembangkan kemampuan yang unik. Oleh karenanya, seluruh perusahaan bersaing dalam industri tertentu mungkin tidak memiliki sumberdaya atau kemampuan strategis yang sama.

c. Sumberdaya tidak terlalu mudah berpindah antar perusahaan (berlawanan dengan model I/O)

Analisis sumberdaya perusahaan dan posisinya dalam persaingan merupakan salah satu hal yang perlu dilakukan dalam pengembangan strategi menggunakan RBV (Thompson et al, 2007).

Menurut Hitt et al. (2002), analisis RBV dapat dilakukan dengan 5 tahapan, yaitu : a. Mengidentifikasi sumberdaya dari perusahaan dan kemudian mempelajari kekuatan dan

kelemahan dibanding dengan pesaing.

b. Menentukan kapabilitas perusahaan yang unggul.

c. Memastikan potensi dari sumberdaya dan kapabilitas perusahaan dalam artian yang memiliki keunggulan daya saing.

d. Memilih sebuah industri yang menarik.

(36)

Kemampuan perusahaan menawarkan value (melalui low-cost or differentiated products) merupakan hasil dari serangkaian aktivitas nilai-tambah yang mendukung. Analisis RBV ini terdiri atas sumberdaya berwujud, sumberdaya tak berwujud dan kapabilitas:

Menurut Barney dalam Lumpkin, (2003), sumberdaya meliputi: 1. Sumberdaya berwujud (Tangible Aset s),

Merupakan aset yang dapat dilihat dan dihitung. Sumberdaya ini mudah untuk diidentifikasi serta dievaluasi. Termasuk kedalam sumberdaya ini dapat dilihat berdasarkan Tabel 2.2.

Tabel 2.2: Sumberdaya berwujud (Tangible Aset s)

Sumberdaya keuangan Kemampuan menghasilkan dana bagi perusahaan Sumberdaya organisasi Planning, controlling dan coordinating system Sumberdaya fisik Lokasi plant dan equipment, akses kepada bahan

baku

Sumberdaya teknologi Paten, merek dagang, hak cipta dan komputer.

Sumber : Hitt et al, 2002

Sumberdaya berwujud sulit ditiru oleh pesaing dan memiliki daya tahan yang lama sehingga banyak perusahaan yang menggunakannya dalam membentuk keunggulan bersaing.

2. Sumberdaya tidak berwujud (Intangible Aset s)

(37)

Tabel 2.3: Sumberdaya Tak Berwujud (Intangible Aset s)

Sumberdaya manusia Pengetahuan, kepercayaan, kemampuan managerial, rutinitas organisasi

Inovasi Ide, kemampuan ilmiah, kapasitas dalam berinovasi Reputasi

Reputasi dengan komsumen, merek, persepsi dari kualitas produk, daya tahan produk, reputasi dengan supplier.

Sumber : Hitt et al, 2002

3. Kapabilitas organisasi, meliputi: kompetensi/ketrampilan perusahaan untuk mentransfer input menjadi output serta kemampuan untuk memadukan sumberdaya berwujud maupun tidak berwujud dengan menggunakan proses organisasional untuk mencapai hasil yang diharapkan, misal: produk dan jasa inovatif, pengembangan produk, keunggulan layanan pelanggan.

Menurut Kuncoro (2006) ciri utama perusahaan yang menggunakan model RBV sebagai berikut:

a. Perusahaan pada intinya adalah sekumpulan kapabilitas

b. Efektivitas suatu perusahaan tergantung dari kesesuaian antara kapabilitas dengan pasar yang dilayani oleh perusahaan.

c. Pertumbuhan suatu perusahaan dibatasi oleh kapabilitas yang dimilikinya.

d. Kapabilitas dapat dibeli atau diciptakan dan tersedia bagi semua perusahaan, namun ada juga kapabilitas yang tidak dapat atau relatif sulit ditiru.

3. Model Gerilya (Guerilla)

(38)

perlunya para pembuatan kebijakan menyadari betapa kacaunya lingkungan eksternal sehingga dapat mempengaruhi keunggulan kompetitif dan berapa lama keunggulan kompetitif dapat berlangsung, sehingga di perlukan pemain yang inovatif, agresif dan fleksibel.

Tabel 2.4: Perbandingan pendekatan model Industrial-Organization (I/O), Resource-Based View (RBV), dan Gerilya

I/O RBV Gerilya

Keunggulan Kompetitif

Positioning dalam industri

Memiliki aset dan kapabilitas

Fokus Eksternal Internal Eksternal dan Internal

Perhatian yang cepat dan terjadi secara berulang; mengejutkan pesaing

Sumber: Coulter (2002) dalam Kuncoro (2006)

2.3.2. Keunggulan Bersaing Bidang Jasa Pendidikan

(39)

terutama karena semakin banyaknya jumlah perguruan tinggi dari tahun ke tahun, sehingga berdampak pada tingkat persaingan yang semakin ketat dan kompleks, dan juga karena semakin selektifnya masyarakat pengguna pendidikan tinggi dalam memilih suatu perguruan tinggi yang akan dimasukinya.

Sesuai dengan pandangan Kotler dan Fox (2003) mengungkapkan bahwa: “Setiap perguruan tinggi menghadapi persaingan”. Oleh karenanya, bagi perguruan tinggi, upaya memiliki keunggulan bersaing merupakan determinan yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan dan keberlanjutan suatu perguruan tinggi itu sendiri. Namun demikian perlu dipahami bahwa, keunggulan bersaing jasa pendidikan yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah keunggulan bersaing secara sehat dan berwibawa, bukan keunggulan bersaing dengan menghalalkan berbagai cara yang tidak sehat. Persaingan sehat dan berwibawa ini merupakan kata kunci yang teramat penting dalam suatu persaingan industri.

(40)

2.4. Sumberdaya (Resource) dan Kapabilitas (Capability) 2.4.1. Sumberdaya (Resource)

Menurut Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor: 108/DIKTI/Kep/2001, tentang Pedoman Pembukaan Program Studi dan/atau Jurusan, yang berdasarkan pada Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor: 234/U/2000, tentang Pendirian Perguruan Tinggi, menetapkan diantaranya adalah sumberdaya berisikan gambaran mengenai kondisi sumberdaya yang disediakan untuk melaksanakan program studi dan/atau jurusan yang yang diusulkan, meliputi aspek dosen, aspek sarana & prasarana, dan aspek tenaga administrasi & penunjang akademik. Sedangkan menurut Kuncoro (2006) menyatakan sumberdaya merupakan seluruh aset, baik berwujud dan tidak berwujud yang digunakan oleh perusahaan untuk mengembangkan, menciptakan, dan menjual produk atau jasanya kepada pelanggan. Sedangkan Barney (1991) menambahkan bahwa budaya organisasi merupakan sumber penting dari keunggulan kompetitif, karena budaya organisasi merupakan “jantung” dari upaya organisasi untuk memperbaiki efektivitas dan kualitas produk dan layanan secara keseluruhan.

Sumberdaya yang dimaksud dalam penelitian ini adalah, sumberdaya berwujud terdiri dari semua aset atau item fisik yang dimiliki perguruan tinggi yang dapat dilihat dan dihitung, seperti sumberdaya keuangan, sumberdaya organisasi, sumberdaya fisik, dan sumberdaya teknologi. Sedangkan sumberdaya tidak berwujud dalam penelitian ini adalah semua yang dimiliki oleh perguruan tinggi yang bisa dirasakan, dilihat tetapi tidak bisa disentuh (tidak memiliki bentuk fisik) seperti: sumberdaya manusia, inovasi, reputasi dan budaya organisasi.

(41)

bagi arah strategi perguruan tinggi, dan kedua, sumberdaya adalah sumber utama keunggulan perguruan tinggi.

Perumusan strategi berbasis sumberdaya, tidak hanya menyangkut masalah pemanfatan sumberdaya yang ada, tetapi juga menyangkut pembentukan basis sumberdaya perguruan tinggi. Proses ini meliputi penggantian investasi sebagai simpanan stok sumberdaya perusahaan dan menambah sumberdaya guna menunjang dan mengembangkan posisi keunggulan kompetitif serta untuk memperluas aset peluang strategis perguruan tinggi. Untuk itu sangat menarik melakukan penelitian mengenai sumberdaya yang mampu meningkatkan keunggulan posisi pada sebuah perguruan tinggi.

2.4.2. Kapabilitas (Capability)

Menurut Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor: 108/DIKTI/Kep/2001, tentang Pedoman Pembukaan Program Studi dan/atau Jurusan, yang berdasarkan pada Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor: 234/U/2000, tentang Pendirian Perguruan Tinggi, menetapkan diantaranya adalah manajemen akademik berisi mengenai bagaimana program studi akan dikelola, bagaimana rencana pengembangan program studi baik jangka pendek (1-3 tahun kedepan) maupun jangka menengah (3- 5 tahun kedepan) dan jangka panjang (5 – 10 tahun kedepan), bagaimana sumberdaya yang dikelola dan dikembangkan tanpa mengganggu program studi lain serta bagaimana mutu akademik program studi tersebut akan dibina, dan dukungan kerjasama yang ada sangat membantu mengembangkan program studi tersebut dalam hal: a. Rencana pengembangan program studi.

(42)

Kapabilitas mengacu pada kemampuan perusahaan dalam menggunakan sumberdaya-sumberdaya baik fisik maupun non fisik untuk menghasilkan produk (barang dan jasa) (Carpenter dan Sanders, 2007). Kemampuan perusahaan dihasilkan melalui struktur, proses dan sistem kontrol organisasi. Kegiatan ini menentukan bagaimana dan dimana keputusan dibuat dalam suatu perusahaan, perilaku-perilaku yang dihargai perusahaan, dan norma serta nilai-nilai yang dipegang oleh perusahaan (Hill dan Jones, 2009). Sementara itu, yang dimaksud dengan kapabilitas menurut Day (1994) adalah akumulasi keahlian (skill) dan pengetahuan yang kompleks dan dimanfaatkan melalui proses organisasi untuk mengkoordinasikan aktivitas dan memberdaya-gunakan aset perusahaan.

Kapabilitas dalam penelitian ini adalah kemampuan dan pengetahuan perguruan tinggi dalam mengkombinasikan, mengembangkan, mengalokasikan dan memberdaya-gunakan sumber-sumber dayanya tanpa mengganggu program studi lain serta bagaimana mutu akademik program studi tersebut akan dibina, dan dukungan kerjasama yang ada sangat membantu mengembangkan program studi yang terdiri dari, rencana pengembangan program studi, manajemen sumber daya, manajemen mutu akademis, dan dukungan kerjasama.

2.5. Posisi Bersaing (Competitive Positioning)

Posisi secara tradisional disebut sebagai strategi untuk memerangi dan menguasai benak pelanggan melalui produk yang kita tawarkan dapat menciptakan keunggulan posisi. Prinsip dasar posisi bersaing adalah berkaitan dengan bagaimana pelanggan mempersepsikan persaingan perusahaan, produk/jasa atau merek. Hal ini penting untuk diingat bahwa posisi boleh berlaku untuk berbagai level yang terdiri dari perusahaan, produk dan jasa, serta merek.

(43)

positioning berkaitan dengan apa yang perusahaan lakukan dalam benak konsumennya atau bagaimana perusahaan memposisikan produknya dalam benak konsumen. Hal ini sejalan dengan Kotler (2002), yang menyatakan positioning adalah suatu tindakan atau langkah-langkah dari perusahaan untuk mendesain citra perusahaan dan penawaran nilai dimana konsumen di dalam suatu segmen tertentu mengerti dan menghargai apa yang dilakukan suatu perusahaan, dibandingkan dengan pesaingnya. Di samping itu, juga menjelaskan beberapa cara positioning di antaranya adalah:

a. Penentuan posisi menurut atribut. Perusahaan memposisikan diri dengan menonjolkan atribut produk yang lebih unggul dibanding pesaingnya, seperti ukuran, model dan lain sebagainya.

b. Penentuan posisi produk menurut manfaat. Produk diposisikan sebagai pemimpin dalam suatu manfaat tertentu.

c. Penentuan posisi menurut penggunaan atau penerapan. Memposisikan seperangkat nilai-nilai penggunaan atau penerapan produk sebagai unsur yang ditonjolkan dibandingkan pesaingnya.

d. Penentuan posisi menurut pemakai. Memposisikan produk sebagai yang terbaik untuk sejumlah kelompok pemakai, sebuah atau beberapa komunitas.

e. Penentuan posisi menurut pesaing. Produk diposisikan secara keseluruhan untuk menonjolkan nama mereknya secara utuh dan lebih baik daripada pesaing.

f. Penentuan posisi menurut kategori produk. Posisi produk sebagai pemimpin dalam suatu kategori produk.

(44)

Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan posisi bersaing adalah suatu tindakan atau langkah-langkah dari perguruan tinggi untuk mendesain citra perguruan tinggi dan penawaran nilai dimana masyarakat di dalam suatu segmen tertentu mengerti dan menghargai apa yang dilakukan suatu perguruan tinggi, dibandingkan dengan pesaingnya melalui cara positioning program studi yang terdiri dari posisi menurut manfaat, posisi menurut penggunaan atau penerapan, posisi menurut pemakai, dan posisi menurut harga atau kualitas, dan akhirnya akan menciptakan keunggulan posisi.

2.6. Keunggulan Posisi (Positioning Advantage)

Perguruan tinggi dapat mengidentifikasikan keunggulan-keunggulan apa saja yang dimiliki dan akan terus dikembangkan oleh perguruan tinggi dibandingkan dengan para pesaing, maka perguruan tinggi perlu memahami pola persaingan yang ada serta posisi perguruan tinggi dalam persaingan. Hal ini sejalan dengan pendapat Crown (2007) yang menyatakan bahwa untuk mencapai keunggulan bersaing perusahaan harus memiliki suatu posisi yang lebih unggul dibandingkan dengan kompetitor atau pesaing. Hal ini bukanlah hal yang mudah dan sebenarnya juga tidak terlalu sulit. Berbeda dengan pandangan Kotler (2002) menyatakan bahwa posisi adalah inti-nya strategi, sedangkan strategi adalah upaya untuk menghasilkan posisi yang unik dan berharga bagi perusahaan. Posisi menjadi acuan bagi penyusunan diferensiasi dan menjadi landasan dalam membangun ekuitas merek. Keunggulan merupakan diferensiasi yang memberikan keunggulan nilai bagi pelanggan. Perbedaan penampilan produk yang sesuai dengan keinginan pelanggan menghasilkan manfaat unik yang dapat menutupi harga yang tinggi.

(45)

(2002) yang menyatakan bahwa untuk menciptakan diferensiasi harus memenuhi kriteria sebagai berikut:

a. Kepentingan (Importance) adalah perbedaan harus menciptakan nilai manfaat yang tinggi untuk sejumlah pelanggan.

b. Keistimewaan/ciri khas (Distintive) adalah perbedaan tidak dapat ditiru atau dilakukan lebih baik oleh orang lain.

c. Superior adalah perbedaan yang harus menyediakan cara unggul bagi pelanggan untuk memperoleh manfaat tersebut.

d. Mudah disampaikan (Communicable) adalah perbedaan yang harus mampu dikomunikasikan kepada pelanggan dan dimengerti oleh pelanggan.

e. Terjangkau (Affordable) adalah target pelanggan yang mampu menjangkau untuk membayar perbedaan tersebut.

f. Menguntungkan (Profitable) adalah perbedaan akan perintah harga yang memadai untuk membuat hal tersebut menguntungkan bagi perusahaan.

Definisi keunggulan posisi dalam penelitian ini adalah perguruan tinggi yang memiliki posisi yang lebih unggul dibandingkan dengan kompetitor atau pesaing dan dapat memberikan nilai dan menghasilkan manfaat unik yang sesuai dengan keinginan masyarakat serta dapat menutupi biaya yang tinggi dengan menciptakan diferensiasi agar dapat memenuhi kriteria; kepentingan, keistimewaan /ciri khas, terjangkau, dan menguntungkan.

2.6.1. Mencapai Keunggulan dengan Diferensiasi.

(46)

menggunakan aset pemasaran untuk membentuk keunggulan bersaing. Aset pemasaran tersebut antara lain adalah melalui aspek-aspek berikut:

a. Mutu program pendidikan (program quality), yaitu keunggulan bersaing perguruan tinggi dapat diciptakan dengan mengutamakan pada mutu program pendidikan yang ditawarkan. Tentunya mutu program pendidikan tersebut adalah yang tercermin dari mulai input, proses, output hingga outcome pendidikan yang dihasilkan.

b. Diferensiasi program pendidikan (program uniqueness), yaitu keunggulan karena keunikan atau diferensiasi program pendidikan yang ditawarkan. Jadi suatu perguruan tinggi dapat memiliki nilai keunggulan karena program pendidikan yang ditawarkannya berbeda dari pesaing, dan selain berbeda juga program tersebut sesungguhnya dibutuhkan oleh suatu segmen pasar tertentu dalam jangka panjang.

c. Biaya atau harga (price), yaitu keunggulan karena biaya pendidikannya sesuai dan layak dengan program pendidikan serta jasa layanan pendidikan yang ditawarkannya. Biaya bukan berarti biayanya harus paling murah, atau sebaliknya sangat mahal, tetapi yang dimaksud adalah kesesuaian antara mutu program dan jasa layanan pendidikan yang ditawakan dengan biayanya, sehingga sesungguhnya jika dikalkulasi antara biaya (cost) dan manfaat (benefit), maka akan memberikan hasil penilaian bahwa biaya pendidikannya layak, dan dirasakan lebih rendah dibandingkan pesaing.

(47)

lebih baik. Sebaliknya, citra baik suatu perguruan tinggi yang sudah terbentuk memerlukan upaya dan komitmen yang sungguh-sungguh untuk mempertahankan dan meningkatkannya.

e. SDM lembaga yang berkualifikasi baik, yaitu keunggulan bersaing karena suatu perguruan tinggi memiliki SDM, yaitu terdiri dari para pimpinan, dosen-dosen, karyawan, dan mahasiswanya yang berkualifikasi baik. SDM yang dimaksud terdiri dari para pimpinan yang profesional, dosen-dosen yang memenuhi dan memiliki kualifikasi yang memenuhi syarat dan kompetensi sangat baik, karyawan yang berkinerja tinggi, serta mahasiswa-mahasiswanya yang bermutu.

Dalam praktiknya, suatu organisasi dapat menekankan pada salah satu atau kombinasi dari beberapa aspek tersebut, yang mungkin berbeda aspek penekanannya antara satu dengan organisasi lainnya. Dalam penelitian ini tentunya untuk mendapatkan keunggulan bersaing, suatu perguruan tinggi dapat menekankan pada salah satu aspek atau beberapa aspek tertentu, sesuai dengan kemampuan dan pengetahuan perguruan tinggi yang terdiri dari mutu program pendidikan, diferensiasi program pendidikan, biaya atau harga, reputasi lembaga, SDM, disebut sebagai atribut perguruan tinggi.

2.6.2. Mencapai Keunggulan dengan Biaya Rendah

(48)

yang baik. Diharapkan dengan pengelolaan biaya pendidikan secara baik tersebut, maka perguruan tinggi akan dapat lebih unggul dari pesaingnya.

Inti dari keunggulan biaya ini bertujuan untuk meminimalkan pemborosan dari berbagai aspek pengelolaan pendidikan, baik pemborosan karena ketidakefisienan biaya itu sendiri, waktu, dan upaya yang dilakukan. Bukan mustahil ketidakberhasilan suatu perguruan tinggi dalam bersaing dikarenakan adanya pengelolaan biaya pendidikan yang tidak efisien dan pemborosan terjadi di mana-mana dalam setiap bidang internal lembaga, sehingga akibat lebih lanjutnya adalah berdampak pada mahalnya biaya pendidikan bagi peserta didik (SPP) yang ditetapkan, adanya berbagai sumbangan-sumbangan yang dibebankan kepada mahasiswa sehingga menyulitkan mereka (para orang tua) karena mahalnya biaya total pendidikan yang harus dikeluarkan, dan lain-lain biaya yang sejenis. Oleh karena itu adanya efisiensi biaya merupakan salah satu unsur penting bagi keunggulan bersaing suatu perguruan tinggi. Keunggulan biaya rendah atau efisiensi biayaini sangat ditentukan oleh struktur organisasi.

2.6.3. Hubungan Diferensiasi dengan Biaya Rendah

(49)

Selain itu perguruan tinggi dapat juga menekankan aspek keunggulan bersaingnya berdasarkan keunggulan fokus, yaitu upaya lembaga dalam mendapatkan keunggulan bersaingnya dengan memilih cakupan lingkup persaingan yang sempit dalam suatu segmen pasar industri. Suatu perguruan tinggi yang menggunakan keunggulan fokus memilih suatu segmen atau kelompok segmen dalam industri bersangkutan yang lebih terbatas, dan menyesuaikan kemampuan lembaganya untuk melayani segmen khusus tersebut.

Sesuai dengan pandangan Porter (2008) yang menyatakan bahwa keunggulan fokus dapat dilakukan melalui fokus biaya (cost fokus) dan fokus diferensiasi (differentiation fokus) pada segmen sasarannya.

KEUNGGULAN Biaya Rendah Diferensiasi Sasaran Luas

CAKUPAN PERSAINGAN Sasaran Sempit

Sumber: Crown (2007)

Gambar 2.1: Strategi generik keunggulan bersaing.

Kombinasi yang berbeda dari tingkat diferensiasi dan tingkat biaya akan menghasilkan posisi bersaing yang berbeda. Perusahaan yang paling berhasil adalah mereka yang mempunyai latar struktur biaya yang menguntungkan dan yang memiliki tingkat diferensiasi yang tinggi.

2.7. Hubungan Sumberdaya dan Kapabilitas dengan Keunggulan Posisi

Menurut Barney (1991) karateristik industri dan perusahaan jasa tidak lebih dari industri yang menekankan pada kapabilitas dan potensi sumberdaya untuk mencapai

Keunggulan Biaya

Fokus Biaya

Diferensiasi

(50)

keunggulan posisi bersaing. Sedangkan menurut Rangkuti (2006) ada tiga elemen penting yang sangat dibutuhkan untuk memiliki keunggulan bersaing, yaitu:

a. Potensi keunggulan bersaing

Potensi sumberdaya yang dimiliki setiap perusahaan berbeda dengan perusahaan lain yang meliputi keahlian yang dimiliki oleh para menejer, karyawan, kemampuan pengelolaan perusahaan, fasilitas yang miliki, dan sebagainya. Semakin tinggi kualitas potensi sumberdaya yang dimiliki oleh perusahaan, semakin mudah perusahaan itu memilih dan mengimplementasikan rencana strategisnya. Selain potensi keahlian dan sumber daya, perusahaan juga perlu memiliki pengendalian yang sangat baik. Kemampuan pengendalian yang baik ini termasuk kemampuan melakukan pengawasan serta kemampuan menganalisis jalannya bisnis secara keseluruhan.

b. Posisi keunggulan

Kepemimpinan di bidang biaya (cost leadership) atau diferensiasi sehingga pelanggan memperoleh keuntungan dari nilai yang diperolehnya merupakan hasil dari posisi keunggulan bersaing. Artinya harga yang dibayarkan oleh pelanggan sesuai dengan kualitas produk yang diperoleh. Biaya produksi yang relatif rendah mengakibatkan perusahaan mampu menjual dengan harga yang relatif lebih murah dibanding dengan harga jual yang ditawarkan oleh pesaing.

Faktor yang sangat penting dalam menentukan posisi keunggulan bersaing adalah menentukan kapan, dimana, dan bagaimana kita dapat bersaing.

c. Kinerja yang dihasilkan

(51)

besar, dan tingkat profitabilitas tinggi kepada perusahaan. Artinya adalah harga jual menjadi semakin rendah dan pelanggan memperoleh manfaat lebih banyak dari perusahaan. Setelah keunggulan bersaing dapat diidentifikasikan, selanjutnya adalah menentukan bagamana produk tersebut disegmentasikan, siapa yang menjadi pangsa pasarnya dan bagaimana posisi yang diharapkan dari produk tersebut.

Hubungan sumberdaya dan kapabilitas dengan keunggulan posisi yang dimaksud dalam penelitian ini berpendapat bahwa keunggulan bersaing adalah tidak diam, berputar memberikan prestasi akhir dan seterusnya. Pandangan yang memetakan keunggulan bersaing ke dalam tiga persoalan yaitu persoalan sumber-sumber keunggulan, persoalan keunggulan posisi dan persoalan prestasi dari posisi keunggulan ditambah umpan balik pada sumberdaya, keterampilan dan pengendalian.

Posisi yang kompetitif memberikan definisi tentang bagaimana perusahaan akan bersaing dalam melayani target pasar dan keunggulan kompetitif yang akan ditempuh. Daya tarik pasar akan tergantung sebagian pada sumberdaya yang tersedia untuk membangun posisi kompetitif yang kuat, dan harus dipertahankan melalui sumberdaya yang unik yang dimiliki perusahaan. Hubungan antara tekanan orientasi pasar, sumberdaya perusahaan, dan posisi kompetitif adalah menghasilkan dampak untuk menentukan keunggulan posisi. Bagaimanapun teori pandangan berbasis sumberdaya perusahaan dianggap bernilai sebagai sumberdaya lebih lanjut dari wawasan kedalam inti kemampuan perusahaan untuk penentuan keunggulan posisi.

2.8. Kerangka Berpikir

Gambar

Tabel 1.1.
Tabel 1.2.
Tabel 1.3:  Perguruan Tinggi yang Memiliki Program Studi Magister Ilmu Hukum di
Tabel 2.1:  Penelitian Terdahulu
+7

Referensi

Dokumen terkait

Abstrak: Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan budaya masyarakat Jawa dalam novel Gadis Kretek karya Ratih Kumala meliputi: sistem mata pencaharian masyarakat

Gagasan cloud computing pada masa yang seperti ini, merupakan suatu solusi cerdas bagi UMKM dimana saat ini kebutuhan manusia akan data dalam bentuk digital semakin

1) Pelaksanaan audit lebih sederhana. 2) Auditor yang memiliki pengetahuan minimal di bidang komputer dapat dilatih dengan mudah untuk melaksanakan audit.. Kelemahannya adalah

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sikap pembaca terhadap pemberitaan Ciptakan Kampung Aman di Harian Jawa Pos yang mengulas bagaimana sikap masyarakat setelah

Pihak dari pustakawan dan pihak lain yang bertanggung jawab di Perpustakaan Perpustakaan SMKN 1 Lamongam sangat mendukung dan menyambut baik dengan adanya pembuatan portal

Berdasarkan Berita Acara Hasil Pelelangan Nomor : 005/006/KLP-RSUD/POKJA-II/2016 tanggal 17 Februari 2016, maka Pokja II Pengadaan Barang/Jasa Kantor Layanan Pengadaan Kabupaten

Saran yang dapat diberikan adalah current ratio, return on assets, dan return on equity memiliki pengaruh dan hubungan erat serta memberikan kontribusi yang

Ada hubungan yang bermakna antara nyeri Reumatoid Artritis dengan tingkat kemandirian dalam melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari pada lanjut usia di Posbindu