• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBANDINGAN KONSTRUKSI BERITA PEMBERANTASAN TERORIS PADA SURAT KABAR DI INDONESIA (Analisis Framing Kasus Temanggung pada Jawa Pos dan Kompas Edisi 8-14 Agustus 2009)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBANDINGAN KONSTRUKSI BERITA PEMBERANTASAN TERORIS PADA SURAT KABAR DI INDONESIA (Analisis Framing Kasus Temanggung pada Jawa Pos dan Kompas Edisi 8-14 Agustus 2009)"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

PERBANDINGAN KONSTRUKSI BERITA PEMBERANTASAN TERORIS

PADA SURAT KABAR DI INDONESIA (Analisis Framing Kasus

Temanggung pada Jawa Pos dan Kompas Edisi 8-14 Agustus 2009)

Oleh: MURYANI ( 05220231 )

Communication Science

Dibuat: 2010-06-30 , dengan 8 file(s).

Keywords: Kata kunci: Konstruksi Media, Analisis Framing

ABSTRAKSI

Peristiwa pengepungan teroris selama 18 jam oleh tim Densus 88 di Dusun Beji, Kab. Temanggung memang sangat diistimewakan. Pasalnya, disebut-sebut Noordin berada dirumah tersebut. Pengepungan dimulai kedatangan tim Densus 88 pukul 16.00 WIB kemudian terjadi baku tembak antara Densus 88 dengan orang yang berada di rumah Muh. Djahri itu. Belum diketahui berapa orang yang berada di dalam rumah dan siapa saja.

Peristiwa pengepungan yang memakan waktu paling lama dan diduga menewaskan gembong teroris Noordin M. Top itu menjadi peristiwa yang menarik perhatian banyak khalayak. Apalagi identitas korban yang tewas masih menjadi teka-teki sehingga khalayak selalu penasaran dengan perkembangan kasus tersebut.

Hal ini tidak terlepas dari peran media yang menginformasikan berita mengenai peristiwa tersebut. Konstruksi media atas realitas tentang pengepungan teroris paling lama dan diduga menewaskan Noordin, tentunya akan dimaknai dan dibangun dengan perspektif yang

berbeda. Setiap media mempunyai kecenderungan berbeda-beda dalam memproduksi informasi yang disajikan kepada khalayak, hal ini dikarenakan ada faktor yang

mempengaruhi media dalam mengkonstruksi realitas. Seperti Sudibyo, membagi faktor tersebut menjadi tiga level yaitu teknis, idealis, dan pragmatis. Menurut Shoemaker dan Reese, ada lima faktor yang mempengaruhi media dalam mengkonstruksi realitas yaitu level individu, rutinitas media, organisasi, ekstramedia dan ideologi, dimana keduanya saling melengkapi. Adanya faktor-faktor tersebut, akhirnya mempengaruhi berita yang disajikan. Sehingga terdapat anggapan bahwa fakta yang disampaikan bukanlah fakta yang objektif, melainkan fakta tersebut telah dikonstruksi oleh media massa atau wartawan sebagai penulis. Peneliti tertarik untuk meneliti konstruksi JAWA POS dan KOMPAS tentang pemberantasan teroris di Temanggung, dengan tujuan ingin memperoleh gambaran dari kedua media dalam mengkonstruksi realitas tersebut. Adapun teori yang digunakan yaitu analisis framing model Pan dan Kosicki. Pemilihan model ini didasarkan atas pertimbangan bahwa metode ini lebih tepat dan lebih detail dalam menganalisis tiap bagian isi berita, yakni dengan membagi struktur framing menjadi empat struktur analisis yaitu sintaksis, skrip, tematik dan retoris. Pendekatan penelitian yang digunakan peneliti adalah pendekatan kualitatif interpretatif yang bertujuan memahami fenomena sosial melalui gambaran holistik dan memperbanyak

pemahaman mendalam dengan menggunakan interpretasi-interpretasi serta menambahkan penjelasan dan alasan yang kuat sesuai dengan data yang ada. Ruang lingkup penelitian adalah berita JAWA POS dan KOMPAS dengan rincian 14 berita. Hasil penelitian disajikan secara deskriptif, dimana fungsi dari perangkat framing tersebut diharapkan dapat

menjelaskan strategi wartawan dalam menyusun, menulis, dan menjabarkan fakta-fakta berdasarkan konstruksi realitas yang dimaknai ke dalam bentuk berita yang disajikan dalam harian dimana mereka bekerja.

(2)

banyak menyoroti tentang pengungkapan identitas pria yang tewas dalam pengepungan di Temanggung. Hal tersebut diperkuat dalam setiap beritanya JAWA POS lebih banyak mengangkat proses identifikasi pria yang tewas. Sedangkan konstruksi KOMPAS lebih menekankan bahwa pengepungan teroris di Temanggung sebagai salah satu hasil operasi Polisi Antiteror dalam memberantas teroris di Indonesia. Dalam beritanya KOMPAS ingin membentuk opini publik bahwa meskipun polisi telah berhasil menyergap jaringan teroris di Temanggung, masyarakat harus tetap mewaspadai aksi teror yang ada di Indonesia.

ABSTRACT

The siege of terrorists for 18 hours by a team of 88 in the hamlet densus Beji, Kab. Temanggung are very privileged. The reason cited was Noordin was at home. The siege began 88 densus team's arrival at 16.00 pm and then a shootout occurred between 88 densus with people who are at home Muh. Djahri it. Not known how many people were in the house and everyone. The siege which took the longest time and killing suspected terrorist leader Noordin M. Top it into events that attract the attention of many audiences. Moreover, the identity of the dead is still a puzzle so that audiences are always intrigued with the developments of the case.

This is not separated from the role the news media informed about the incident. Media construction of reality about the longest siege of the terrorist and killed suspected Noordin, interpreted and will certainly be built with a different perspective. Each medium has a different tendency in the production of information presented to the audience, this is because there are factors that affect the media in constructing reality. Like Sudibyo, divide these factors into three levels of technical, idealistic, and pragmatic. According to Shoemaker and Reese, there are five factors which influence the reality of the media in constructing the individual level, media routines, organizational, ekstramedia and ideology, both of which complement each other. The existence of these factors, which ultimately affects the news is presented. So there is the assumption that the facts presented is not the objective facts, but facts have been constructed by the mass media as a writer or journalist. Researchers interested in studying the construction of JAWA POS and KOMPAS about eradicating terrorists in Temanggung, with the aim to obtain a description of the media in constructing reality. The theory used the model framing an analysis of Pan and Kosicki. The selection of this model is based on the consideration that this method is more accurate and more detail in analyzing the content of each section, the framing structure by dividing into four syntactic structure of the analysis, script, thematic and rhetorical.

Research approach is the researchers used a qualitative approach which aims at interpretive understanding of social phenomena through a holistic picture and reproduce a deep

understanding by using interpretations and explanations, and adds a strong reason in accordance with existing data. The scope of research is JAWA POS news and details

KOMPAS with 14 news. The results presented in descriptive research, where the function of the framing device is expected to explain the strategy of journalists in developing, writing, and outlining the facts based on reality construction interpreted into a form that is presented in the news daily, where they worked.

(3)

terrorist siege in Temanggung as a result of anti-terror police operation in combating

Referensi

Dokumen terkait

Kekurangan perhatian dan tidak adanya kebijakan pembangunan kemaritiman yang komperhensif, mengakibatkan timbulnya berbagai masalah ekologi kelautan dan konflik sosial

Oleh karena itu, peneliti mengambil individu yang berada pada periode remaja akhir untuk menjadi informan penelitian untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai tema

Surabaya, diharapkan penelitian ini dapat membantu perusahaan menelaah gambaran persepsi karyawan dalam mempersepsikan kesehatan organisasi, sebagai dasar bagi

Perancangan modular home container ini bertujuan untuk menghasilkan rancangan dari home container yang bersifat modular, dapat dibongkar pasang dan didesain untuk keperluan

[r]

[r]

Adapun tujuan khususnya adalah (1) Mengetahui karakteristik sosial ekonomi keluarga contoh yang berstatus gizi normal dan gemuk, (2) Mengetahui tingkat pengetahuan dan

Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui apakah sukrosa dari sari tebu dapat digunakan untuk membuat perekat poliuretan dan mengetahui jenis PEG