• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peramalan Jumlah Penduduk Dan Perkembangan PDRB Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Peramalan Jumlah Penduduk Dan Perkembangan PDRB Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2012"

Copied!
135
0
0

Teks penuh

(1)

PERAMALAN JUMLAH PENDUDUK DAN PERKEMBANGAN

PDRB KABUPATEN LABUHANBATU TAHUN 2012

TUGAS AKHIR

FIKA KHAIRANI

092407007

PROGRAM STUDI DIPLOMA III STATISTIKA

DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

PERAMALAN JUMLAH PENDUDUK DAN PERKEMBANGAN PDRB KABUPATEN LABUHANBATU TAHUN 2012

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Ahli Madya

FIKA KHAIRANI 092407007

PROGRAM STUDI DIPLOMA III STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(3)

PERSETUJUAN

Judul : PERAMALAN JUMLAH PENDUDUK DAN

PERKEMBANGAN PDRB KABUPATEN LABUHANBATU TAHUN 2012

Kategori : TUGAS AKHIR

Nama : FIKA KHAIRANI

Nomor Induk Mahasiswa : 092407007

Program Studi : DIPLOMA III STATISTIKA Departemen : MATEMATIKA

Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (FMIPA)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Diluluskan di

Medan, Juli 2012

Diketahui

Departemen Matematika FMIPA USU Pembimbing, Ketua,

(4)

PERNYATAAN

PERAMALAN JUMLAH PENDUDUK DAN PERKEMBANGAN PDRB KABUPATEN LABUHANBATU TAHUN 2012

TUGAS AKHIR

Saya mengakui bahwa tugas akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan, Juni 2012

(5)

PENGHARGAAN

Segala puji dan syukur penulis ucapkan atas Kehadirat Allah SWT, yang tiada hentinya memberikan nikmat iman, insani dan ilmu, serta semangat dan kekuatan sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir ini dengan sebaik-baiknya.

Dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini penulis tidak terlepas dari perhatian, bimbingan, fasilitas dan dorongan serta bantuan berbagai pihak secara langsung maupun tidak langsung, pada kesempatan ini penulis dengan segala kerendahan hati serta rasa hormat penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Syahril Efendi, S.Si., M.I.T. sebagai Pembimbing yang telah memberikan bimbingan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan sebaik-baiknya.

2. Bapak Drs. Faigiziduhu Bu’ulolo, M.Si dan Bapak Drs. Suwarno Ariswoyo, M.Si sebagai Ketua dan Sekretaris Program Studi D3 Statistika FMIPA USU yang telah memberikan dukungan penuh kepada penulis untuk menyelesaiakan penulisan Tugas Akhir ini sehingga dapat diselesaikan tepat pada waktunya. 3. Bapak Prof. Dr. Tulus, M.Si dan Dra. Mardiningsih, M.Si sebagai Ketua dan

Sekretaris Departemen Matematika FMIPA USU yang telah mendukung proses penyelesaian Tugas Akhir ini kepada penulis sehingga dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

4. Bapak Dr. Sutarman, M.Sc sebagai Dekan FMIPA USU yang telah memberikan izin kepada penulis untuk mengambil data pada salah satu instansi sehubungan dengan rencana judul Tugas Akhir ini.

5. Bapak/Ibu dosen Departemen Matematika dan D3 Statistika FMIPA USU yang telah banyak memberikan ilmu kepada penulis sehingga Tugas Akhir ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

6. Teristimewa kepada Ayah tercinta Sofian, Mamak tercinta Khairiyani yang telah melahirkan, membesarkan dan mendidik penulis dengan penuh kasih sayang dan cinta dari kecil hingga saat ini memberikan motivasi dan restu serta materi yang tak ternilai dengan apapun.

7. Adik-adikku yang tersayang Nurlia Hafni, Uswatun Khairi, Mifta Khairina, Mhd.Syafriansyah, dan Mhd. Syahfriandi serta Keluarga Besarku.

(6)

Penulis menyadari bahwa penyusunan Tugas Akhir ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, agar dapat dimanfaatkan bagi kemajuan ilmu pengetahuan demi penyempurnaan Tugas Akhir ini.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih, semoga Tugas Akhir ini dapat berguna bagi pembaca dan penulis pada khususnya.

Medan, Juni 2012

(7)

DAFTAR ISI

Halaman

Persetujuan ii

Pernyataan iii

Penghargaan iv

Daftar Isi vi

Daftar Tabel viii

Daftar Gambar x

Bab 1 Pendahuluan 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Perumusan Masalah 3

1.3 Maksud dan Tujuan 4

1.4 Batasan Masalah 5

1.5 Metode Penelitian 5

1.6 Sistematika Penulisan 7

Bab 2 Landasan Teori 9

2.1 Pengertian Peramalan 9

2.2 Kegunaan dan Peran Peramalan 9

2.3 Jenis-jenis Peramalan 11

2.4 Metode Peramalan 13

2.5 Metode Pemulusan (Smoothing) 15

2.6Metode Pemulusan (Smoothing) yang Digunakan 17 2.6.1 Pemulusan eksponensial satu-parameter dari Brown 17 2.6.2 Beberapa kesalahan dan ukuran statistik standar 18

2.7 Metode Analisis Data 21

2.8 Metode Pertumbuhan Geometri (Geometric Growth) 21 2.9 Pengertian Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) 22

2.10Teori-teori Kependudukan 24

Bab 3 Gambaran Umum Tempat Riset 25

3.1Sejarah Badan Pusat Statistik 25

3.1.1 Masa pemerintahan Hindia Belanda 26

3.1.2 Masa pemerintahan Jepang 26

3.1.3 Masa kemerdekaan Republik Indonesia 27 3.1.4 Masa orde baru sampai sekarang 27 3.2 Tugas, Fungsi dan Kewenangan Badan Pusat Statistik 27

3.2.1 Tugas 27

3.2.2 Fungsi 28

3.2.3 Kewenangan 28

3.3 Visi dan Misi BPS 29

3.3.1 Visi 29

3.3.2 Misi 29

(8)

3.5 Struktur Organisasi BPS Kabupaten Labuhanbatu 32

3.6 Logo BPS 34

3.7 Sejarah Singkat Kabupaten Labuhanbatu 34 3.7.1 Kondisi geografis 34

3.7.2 Visi, Misi dan Strategi 37 Bab 4 Analisa dan Pembahasan 40 4.1 Kependudukan Kabupaten Labuhanbatu 40

4.1.1 Pertumbuhan jumlah penduduk di Kabupaten Labuhanbatu 41 4.1.2 Proyeksi jumlah penduduk di Kabupaten Labuhanbatu 43 4.2 PDRB Kabupaten Labuhanbatu 44

4.2.1 Proyeksi PDRB Kabupaten Labuhanbatu Atas Dasar Harga Berlaku dan Konstan menggunakan metode Pemulusan Eksponensial Ganda Linier Satu Parameter dari Brown 46 4.3 Pertumbuhan Ekonomi 53 4.4 Struktur Ekonomi 87 4.5 PDRB per kapita 121

Bab 5 Implementasi Sistem 129

5.1 Pengertian Implementasi Sistem 129

5.2 Microsoft Excel 130

5.3 Langkah-langkah Pengolahan Data Dengan Excel 131

Bab 6 Kesimpulan dan Saran 137

6.1 Kesimpulan 137

6.2 Saran 139

(9)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 4.1 Perkembangan Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin 41 Tabel 4.2 Proyeksi Penduduk Kabupaten Labuhanbatu tahun 2012 42 Tabel 4.3 PDRB Kabupaten Labuhanbatu Atas Dasar Harga Berlaku dan

Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2003-2010 (juta rupiah) 45

Tabel 4.4 Peramalan (Forecast) PDRB 47

Tabel 4.5 Kesalahan Ramalan PDRB Atas Harga Berlaku (α =0,9) 49

Tabel 4.6 Peramalan (Forecast) PDRB 51

Tabel 4.7 Kesalahan Ramalan PDRB Atas Harga Konstan (α =0,9) 53 Tabel 4.8 Pertumbuhan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku

Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten Labuhanbatu 54 Tabel 4.9 Peramalan (Forecast) sektor Pertanian 56 Tabel 4.10 Kesalahan Ramalan sektor Pertanian Atas Harga Berlaku (α=0,1) 57 Tabel 4.11 Peramalan (Forecast) sektor Pertambangan dan Penggalian

59

Tabel 4.12 Kesalahan Ramalan sektor Pertambangan dan Penggalian

Atas Harga Berlaku (α=0,1) 61

Tabel 4.13 Peramalan (Forecast) sektor Industri 63 Tabel 4.14 Kesalahan Ramalan sektor Industri Atas Harga Berlaku (α=0.1) 65 Tabel 4.15 Peramalan (Forecast) sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih 67 Tabel 4.16 Kesalahan Ramalan sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih

Atas Harga Berlaku (α=0.2) 68

Tabel 4.17 Peramalan (Forecast) sektor Bangunan 70 Tabel 4.18 Kesalahan Ramalan sektor Bangunan Atas Harga Berlaku (α=0.1) 72 Tabel 4.19 Peramalan (Forecast) sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran 74 Tabel 4.20 Kesalahan Ramalan sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran

Atas Harga Berlaku (α=0.3) 75

Tabel 4.21 Peramalan (Forecast) sektor Pengangkutan dan Komunikasi 77 Tabel 4.22 Kesalahan Ramalan sektor Pengangkutan dan Komunikasi

Atas Harga Berlaku (α=0.2) 79

Tabel 4.23 Peramalan (Forecast) sektor Keuangan, Persewaan

dan Jasa Perusahaan 81

Tabel 4.24 Kesalahan Ramalan sektor Keuangan, Persewaan

dan Jasa Perusahaan Atas Harga Berlaku (α=0.2) 83

Tabel 4.25 Peramalan (Forecast) sektor Jasa 85 Tabel 4.26 Kesalahan Ramalan sektor Jasa Atas Harga Berlaku (α=0.1) 86 Tabel 4.27 Distribusi Persentase PDRB Atas Dasar Harga Berlaku

menurut Usaha Lapangan Kerja 2003-2010 (persen) 88 Tabel 4.28 Peramalan (Forecast) sektor Pertanian 90 Tabel 4.29 Kesalahan Ramalan sektor Pertanian Atas Harga Berlaku (α=0,9) 92 Tabel 4.30 Peramalan (Forecast) sektor Pertambangan dan Penggalian 94 Tabel 4.31 Kesalahan Ramalan sektor Pertambangan dan Penggalian

Atas Harga Berlaku (α=0,9) 95

(10)

Tabel 4.34 Peramalan (Forecast) sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih 101 Tabel 4.35 Kesalahan Ramalan sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih

Atas Harga Berlaku (α=0.9) 102

Tabel 4.36 Peramalan (Forecast) sektor Bangunan 104 Tabel 4.37 Kesalahan Ramalan sektor Bangunan Atas Harga Berlaku (α=0.9) 106 Tabel 4.38 Peramalan (Forecast) sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran 108 Tabel 4.39 Kesalahan Ramalan sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran

Atas Harga Berlaku (α=0.8) 109

Tabel 4.40 Peramalan (Forecast) sektor Pengangkutan dan Komunikasi 111 Tabel 4.41 Kesalahan Ramalan sektor Pengangkutan dan Komunikasi

Atas Harga Berlaku (α=0.5) 113

Tabel 4.42 Peramalan (Forecast) sektor Keuangan, Persewaan

dan Jasa Perusahaan 115

Tabel 4.43 Kesalahan Ramalan sektor Keuangan, Persewaan

dan Jasa Perusahaan Atas Harga Berlaku (α=0.1) 117 Tabel 4.44 Peramalan (Forecast) sektor Jasa 119 Tabel 4.45 Kesalahan Ramalan sektor Jasa Atas Harga Berlaku (α=0.1) 120

Tabel 4.46 PDRB Perkapita 2006-2010 121

(11)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 3.1 Struktur organisasi BPS Provinsi 30 Gambar 3.2 Struktur organisasi BPS Kabupaten/ Kota 32

Gambar 3.3 Logo BPS 34

Gambar 5.1 Cara Pengaktifan Microsoft Excel 131

Gambar 5.2 Lembar Kerja Microsoft Excel 132

Gambar 5.3 Tampilan Data PDRB Kab. Labuhanbatu 133

(12)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Kabupaten Labuhanbatu adalah salah satu kabupaten yang ada di provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Ibukota kabupaten ini terletak di Rantauprapat. Kabupaten Labuhanbatu terkenal dengan hasil perkebunan kelapa sawit dan karet.

Wilayah kabupaten yang dilalui tiga sungai besar, yaitu Sungai Bilah, Sungai Kualuh, dan Sungai Barumun merupakan daerah yang subur. Hal ini dapat dilihat dari 58 persen wilayahnya dimanfaatkan sebagai lahan pertanian, di mana di dalamnya didominasi subsektor perkebunan.

(13)

produksi hasil perkebunan kelapa sawit dan karet. Ini ditandai dengan jumlah produksi kelapa sawit di Kabupaten Labuhanbatu tahun 2010 sebesar 443.475 ton dengan total luas tanaman 33.3347 ha. Dan untuk jumlah produksi karet sebesar 19.130 ton dengan total luas tanaman 18.447 ha. Karena itu, Kabupaten Labuhanbatu merupakan salah satu kabupaten di Sumatera Utara yang mempunyai perkembangan yang cukup pesat di bidang perekonomian.

Kabupaten ini mempunyai sumber daya manusia yang cukup berkualitas, karena pemerintah setempat benar-benar memprioritaskan pendidikan kepada masyarakatnya. Sehingga penduduk Kota Rantauprapat ini mempunyai taraf hidup yang cukup tinggi. Ini dapat dibuktikan dari jumlah pelajar yang berkuliah di berbagai macam perguruan tinggi negeri maupun swasta, di daerah Sumatera, maupun di luar Sumatera seperti Pulau Jawa bahkan di luar negeri.

Kabupaten Labuhanbatu mempunyai jumlah penduduk yang cukup besar, yaitu 415.110 jiwa disertai dengan tingkat pertumbuhan yang relatif tinggi, yakni 1,3% pertahun dan persebarannya yang tidak merata besarnya. Jumlah penduduk bukan hanya merupakan modal tetapi juga akan merupakan beban dalam pembangunan. Karena itu, pembangunan diarahkan pada peningkatan kualitas sumber daya manusia, seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan pengembangan kualitas serta pengarahan mobilitas sehingga mempunyai cirri dan karakteristik yang menguntungkan pembangunan.

(14)

kerja dan usaha daripada di pedesaan sehingga dapat disebutkan pula bahwa meningkatnya penduduk kota tersebut antara lain disebabkan oleh pengaruh keadaan sosial dan pertumbuhan pembangunan secara nasional.

Dengan data produksi perkebunan, kependudukan, perekonomian, pendapatan daerah, belanja daerah, hasil hutan dan pariwisata, kita dapat membuat gambaran tentang keadaan demografi Kabupaten Labuhanbatu pada tahun 2012. Dari gambaran demografi tersebut kita dapat melihat, apakah perkembangan dan pembangunan di Kabupaten Labuhanbatu ini semakin meningkat atau semakin menurun pada tahun-tahun yang akan datang dan juga dapat diukur tingkat sosial masyarakatnya sekaligus juga dapat digunakan untuk mengevaluasi program pembangunan yang telah dilaksanakan. Atas dasar tersebutlah pada penulisan Tugas Akhir ini penulis memberikan judul PERAMALAN JUMLAH PENDUDUK DAN PERKEMBANGAN PDRB KABUPATEN LABUHANBATU PADA TAHUN

2012.”

1.2Rumusan Masalah

Untuk membahas permasalahan yang dihadapi perlu diadakan perumusan masalah, antara lain :

1. Memperkirakan laju pertumbuhan penduduk tahun 2012 menurut jumlah penduduk tahun 2008-2011.

(15)

3. Memperkirakan laju pertumbuhan perekonomian penduduk Kabupaten Labuhanbatu pada tahun 2012.

4. Memperkirakan PDRB Kabupaten Labuhanbatu tahun 2012

1.3Maksud dan Tujuan

1.3.1 Maksud

Adapun maksud dari penelitian ini adalah untuk mengamati dan memberikan penyajian data tentang keadaan penduduk dan perkembangan PDRB di Kabupaten Labuhanbatu pada tahun 2012 yang diharapkan dapat dipergunakan bagi pihak-pihak yang membutuhkannya untuk dapat mengambil suatu keputusan atau kebijakan yang dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat dan agar tercipta masyarakat yang selaras, serasi dan seimbang baik dari segi pendapatan dan pendidikan.

1.3.2 Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk melihat pertumbuhan penduduk di Kabupaten Labuhanbatu, apakah perkembangannya meningkat atau menurun pada tahun berikutnya.

2. Untuk melihat apakah perkembangan PDRB di tahun 2012 mengalami kenaikkan atau mengalami penurunan.

3. Agar menjadi acuan penelitian di tahun-tahun berikutnya.

(16)

1.4Batasan Masalah

Agar penelitian ini tidak menyimpang, maka penulis hanya membatasi tentang peramalan pertumbuhan penduduk untuk tahun 2012, menghitung pertumbuhan penduduk menurut kelompok umur dan jenis kelamin, dan juga menghitung peramalan PDRB Kabupaten Labuhanbatu pada tahun 2012.

1.5Metode Penelitian

Metode penelitian adalah suatu cara yang terdiri dari langkah-langkah atau urutan kegiatan yang berfungsi sebagai pedoman umum yang digunakan untuk melaksanakan penelitian sehingga apa yang menjadi tujuan dari penelitian itu terwujud.

Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah : 1. Penelitian Kepustakaan

Penulis melakukan penelitian kepustakaan yaitu dengan mencari informasi di internet, membaca buku-buku di perpustakaan dan Badan Pusat Statistik (BPS) yang ada kaitannya dengan Kabupaten Labuhanbatu dan Kependudukan di Kabupaten Labuhanbatu.

2. Pengumpulan Data Sekunder

(17)

Adapun data yang digunakan penulis adalah data sekunder yang diperoleh dari internet dan Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara. Data yang dikumpulkan tersebut kemudian diatur, disusun dan disajikan dalam bentuk angka-angka dengan tujuan untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang data tersebut.

3. Teknik dan Analisa Data

Data penelitian ini dianalisis dengan menggunakan metode proyeksi secara Geometric Rate of Growth (pertumbuhan penduduk) dan Smoothing Exponential (Pemulusan).

- Geometric Rate of Growth

Adapun rumus Geometric Rate of Growth (pertumbuhan penduduk) adalah sebagai berikut :

Pt = Po (1+r)t

di mana :

Pt = Jumlah penduduk pada tahun t Po = Jumlah penduduk pada dasar tahun r = Tingkat petumbuhan penduduk t = Jangka waktu

- Smoothing Exponential

(18)

Harga α terletak antara 0 dan 1. Persamaan umum yang digunakan dalam peramalan adalah :

(

)

t

t

t X F

F+1 =α + 1−α

di mana :

Ft+1 : ramalan untuk periode waktu t + 1 Xt : data pada periode waktu t

Ft : ramalan untuk periode waktu t

1.6Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan yang akan dikemukakan dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut :

BAB 1 : Pendahuluan

Bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah, maksud dan tujuan penelitian, perumusan masalah, batasan masalah, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB 2 : Landasan Teori

(19)

BAB 3 : Gambaran Umum Tempat Riset

Bab ini memaparkan tentang sejarah singkat tempat riset yaitu Badan Pusat Statistik (BPS), visi dan misi BPS, sejarah singkat Kabupaten Labuhanbatu, dan juga visi dan misi Kabupaten Labuhanbatu.

BAB 4 : Analisa dan Evaluasi

Bab ini menjelaskan tentang perhitungan yang dilakukan untuk memproyeksikan jumlah penduduk di tahun-tahun yang akan datang, persentase perubahan penduduk, dan melihat struktur penduduk dari hasil gambaran penduduk pada tahun 2008-2012, menghitung laju pertumbuhan perekonomian penduduk, dan juga menghitung PDRB Kabupaten Labuhanbatu.

BAB 5 : Implementasi Sistem

Bab ini memaparkan tentang implementasi sistem yang digunakan untuk analisis penelitian.

BAB 6 : Kesimpulan dan Saran

(20)

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Peramalan

Menurut Assauri peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang. Sedangkan ramalan adalah suatu situasi atau kondisi yang diperkirakan akan terjadi pada masa yang akan datang. Ramalan tersebut ada bermacam-macam cara yaitu Metode Pemulusan Eksponensial atau Rata-Rata Bergerak, Metode Box Jenkins, dan Metode Regresi, semuanya dikenal dengan metode peramalan. Metode peramalan adalah cara untuk memperkirakan secara kuantitatif apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang dengan dasar data yang relevan pada masa lalu.

Baik tidaknya suatu peramalan yang disusun, di samping ditentukan oleh metode yang digunakan, juga ditentukan baik tidaknya informasi yang digunakan. Jika informasi yang digunakan tidak dapat meyakinkan, maka hasil peramalan yang disusun juga akan sukar dipercaya akan ketepatannya.

2.2 Kegunaan dan Peran Peramalan

(21)

keputusan yang didasarkan pertimbangan apa yang akan terjadi pada waktu keputusan itu dilaksanakan. Kurang tepat ramalan yang kita susun atau yang kita buat maka kurang baiklah keputusan yang kita ambil. Walaupun demikian perlu disadari bahwa suatu ramalan adalah tetap ramalan, dimana selalu ada unsur kesalahan. Sehingga yang paling diperhatikan adalah usaha untuk memperkecil kemungkinan kesalahannya. (Sofjan Assauri, 1984)

Sering terdapat waktu tenggang (time lag) antara kesadaran akan peristiwa atau kebutuhan mendatang dengan peristiwa itu sendiri. Adanya waktu tenggang (time lag) ini merupakan alasan utama bagi perencanaan dan peramalan. Dalam situasi seperti ini peramalan diperlukan untuk menetapkan kapan suatu peristiwa akan terjadi atau timbul, sehingga tindakan yang tepat dapat dilakukan.

Organisasi selalu menetukan saran dan tujuan, berusaha menduga faktor-faktor lingkungan, lalu memilih tindakan yang diharapkan akan menghasilkan pencapaian sasaran dan tujuan tersebut. Dalam hal ini peramalan merupakan bagian integral dari kegiatan pengambilan keputusan manajemen yang diharapkan dapat mengurangi ketergantungan manajemen pada hal-hal yang belum pasti.

Ada 3 (tiga) peranan peramalan yang penting, yaitu : 1. Penjadwalan sumber daya yang tersedia.

(22)

Walaupun terdapat banyak bidang lain yang memerlukan peramalan. Namun 3 (tiga) kelompok di atas merupakan bentuk khas dari kegunaan peramalan jangka pendek, menengah, dan panjang.

2.3 Jenis-jenis Peramalan

Berdasarkan sifat penyusunannya, peramalan dapat dibedakan menjadi 2 (dua) jenis, yaitu :

1. Peramalan yang subjektif, yaitu peramalan yang didasarkan atas perasaan atau intuisi dari orang yang menyusunnya sangat menentukan baik tidaknya hasil ramalan tersebut.

2. Peramalan yang objektif, yaitu peramalan yang didasarkan atas data yang relevan pada masa lalu, dengan menggunakan teknik dan metode dalam penganalisaan data tersebut.

Berdasarkan jangka waktu ramalan yang disusun maka peramalan dapat dibedakan atas 2 (dua) jenis, yaitu :

1. Peramalan Jangka Panjang, yaitu peramalan yang dilakukan untuk penyusunan hasil ramalan yang jangka waktunya lebih dari satu setengah tahun atau 3 semester. peramalan seperti ini misalnya diperlukan dalam penyusunan rencana pembangunan suatu negara atau daerah, corporate planning, rencana investasi atau rencana ekspansi dari suatu perusahaan.

(23)

semester. Peramalan seperti ini misalnya diperlukan dalam penyusunan rencana kerja operasional, dan anggaran, contohnya penyusunan rencana produksi, rencana penjualan, dan anggaran produksi.

Berdasarkan sifat ramalan yang telah disusun, maka peramalan dapat dibedakan atas 2 (dua) jenis, yaitu :

1. Peramalan Kualitatif, yaitu peramalan yang didasarkan atas data kualitatif pada masa lalu. Hal ini penting karena hasil peramalan tersebut ditentukan berdasarkan pemikiran yang bersifat intuisi, pendapat dan pengetahuan dari orang yang menyusunnya. Biasanya peramalan secara kualitatif ini didasarkan atas hasil penyelidikan.

2. Peramalan Kuantitatif, yaitu peramalan yang didasarkan atas data kuantitatif pada masa lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat bergantung pada metode yang dipergunakan dalam peramalan tersebut. Dengan metode yang berbeda akan diperoleh hasil peramalan yang berbeda. Baik tidaknya metode yang digunakan ditentukan oleh perbedaan atau penyimpangan antara hasil peramalan dengan kenyataan yang terjadi.

Peramalan kuantitatif dapat dibagi dalam deret berkala (time series) dan metode kausal. Peramalan kuantitatif dapat digunakan bila terdapat 3 (tiga) kondisi sebagai berikut :

a) Adanya informasi tentang masa lalu.

b) Informasi tersebut dapat dikuantitatifkan dalam bentuk data.

(24)

Dari uraian diatas dapatlah diketahui bahwa jenis-jenis peramalan sangat bergantung dari segi mana memandangnya. Baik tidaknya metode yang digunakan oleh perbedaan atau penyimpangan antara hasil ramalan dengan kenyataan yang terjadi. Semakin kecil penyimpangan antara hasil ramalan dengan kenyataan yang terjadi, maka semakin baik pula metode yang digunakan.

2.4 Metode Peramalan

Metode-metode peramalan dengan analisa deret waktu, yaitu :

1. Metode Pemulusan Eksponensial dan Rata-Rata Bergerak, sering digunakan untuk ramalan jangka pendek dan jarang dipakai untuk peramalan jangka panjang.

2. Metode Regresi, metode ini biasa digunakan untuk ramalan jangka menengah dan jangka panjang.

3. Metode Box Jenkins, metode ini jarang dipakai tetapi baik untuk jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang.

Ada 6 (enam) faktor utama yang diidentifikasikan sebagai teknik dan metode peramalan, yaitu :

a) Horison Waktu

(25)

b) Pola Data

Dasar utama dari metode peramalan adalah anggapan bahwa macam-macam dari pola yang didapati dalam data yang diramalkan akan berkelanjutan.

c) Jenis dari Model

Model-model perlu diperhatikan karena masing-masing model mempunyai kemampuan yang berbeda dalam analisa keadaan untuk pengambilan keputusan.

d) Biaya yang Dibutuhkan

Umumnya ada 4 (empat) unsur biaya yang tercakup di dalam penggunaan suatu prosedur peramalan, yaitu biaya-biaya pengembangan, penyimpanan data, operasi pelaksanaan dan kesempatan dalam penggunaan teknik-teknik dan metode lainnya.

e) Ketepatan Metode Peramalan

Tingkat ketepatan yang dibutuhkan sangat erat kaitannya dengan tingkat perincian yang dibutuhkan dalam suatu peramalan.

f) Kemudahan dalam Penerapan

Metode-metode yang dapat dimengerti dan mudah diaplikasikan sudah merupakan suatu prinsip umum bagi pengambil keputusan.

(26)

2.5 Metode Pemulusan (Smoothing)

Metode pemulusan adalah suatu peramalan dengan mengadakan penghalusan terhadap masa lalu, yaitu dengan mengambil rata-rata dari nilai beberapa tahun untuk menakar nilai pada beberapa tahun ke depan. Secara umum metode pemulusan (smoothing) diklasifikasikan menjadi 2 bagian, yaitu :

1. Metode Perataan (Average)

Metode perataan bertujuan untuk memanfaatkan data masa lalu untuk mengembangkan untuk mengembangkan suatu system peramalan pada periode mendatang. Metode ini dibagi menjadi 4 (empat) bagian, yaitu :

a. Nilai Tengah (Mean)

b. Rata-rata Bergerak Tunggal (Single Moving Average) c. Rata-rata Bergerak Ganda (Double Moving Average) d. Kombinasi Rata-rata bergerak lainnya.

2. Metode Pemulusan Eksponensial (Smoothing Exponential)

Bentuk umum dari Metode Pemulusan Eksponensial (Smoothing Exponential) ini adalah :

Ft+1 = αXt + (1-α) Ft

di mana :

Ft+1 : ramalan suatu periode ke depan ( t +1) Xt : data pada periode waktu t

Ft : ramalan untuk periode waktu t

(27)

Bila bentuk umum tersebut diperluas maka akan didapat :

Ft+1 = αXt + α ( 1- α ) Xt+1 + α ( 1- α )2 Xt-2 + … + ( 1- α )N Ft-(N-1)

Metode pemulusan ini terdiri atas :

a. Pemulusan Eksponensial Tunggal (Single Smoothing Eksponential) a.1 Satu Parameter

a.2 Pendekatan Aditif (ARRSES)

b. Pemulusan Eksponensial Ganda (Double Smoothing Eksponential) b.1 Metode Linier-Satu Parameter dari Brown

b.2 Metode Dua-Parameter dari Holt

c. Pemulusan Eksponensial Tiga (Triple Smoothing Eksponential) c.1 Metode Kuadratik Satu-Parameter dari Brown

c.2 Metode Kecenderungan dan Musiman Tiga-Parameter dari Writer

d. Metode Pemulusan Lainnya

d.1 Metode Kontrol Adaptif dari Chow

(28)

2.6 Metode Pemulusan (Smoothing) yang Digunakan

Metode peramalan analisa Time Series yang digunakan untuk meramalkan demografi Kabupaten Labuhanbatu pada pemecahan permasalahan yaitu “ Pemulusan Eksponensial Satu-Parameter dari Brown “ sedangkan metode yang digunakan untuk meramalkan jumlah penduduk Kabupaten Labuhanbatu menggunakan Metode Growth Geometric.

2.6.1 Pemulusan eksponensial satu-parameter dari Brown

Pemulusan Eksponensial Satu-Parameter dari Brown adalah serupa dengan Rata-rata Linier, baik nilai pelicin (smoothing value) tunggal maupun ganda terdapat pada waktu sebelum data sebenarnya, bila pada data itu ada trend. Perbedaan nilai pemulusan tunggal dan ganda dapat ditambahkan kepada nilai pemulusan tunggal dan disesuaikan untuk trend. Persamaan yang dipakai pada metode ini adalah :

S’t = αXt + ( 1-α ) S’t-1

di mana :

S’t : pemulusan pertama periode t Xt : nilai ril periode t

S’t-1 : pemulusan pertama periode t

α : parameter pemulusan (0<α<1)

Pada periode ini proses penentuan peramalan dimulai dengan menentukan

besarnya α. Sedangkan tahap-tahap dalam menentukan ramalan adalah sebagai

(29)

(

)

' 1 '

1−

+

= t t

t X S

S α α

(

)

''

1 '

''

1−

+

= t t

t S S

S α α

(

' ''

)

' ''

'

2 t t t

t t

t S S S S S

a = + − = −

(

' ''

)

1 t t

t S S

b − − = α α m b a Ft+m = t + t.

di mana : '

t

S : pemulusan tahap pertama untuk periode t ''

t

S : pemulusan tahap kedua untuk periode t '

1 t

S : pemulusan tahap pertama untuk periode t -1 ''

1 t

S : pemulusan tahap kedua untuk periode t – 1 at : besar konstanta

bt : besar kemiringan (slope)

Ft+m : ramalan untuk periode waktu t + m

m : periode waktu yang diramalkan : 1,2,3,4,…

2.6.2 Beberapa kesalahan dan ukuran statistik standar

(30)

termasuk ukuran relatif adalah nilai rata-rata kesalahan persentase (mean percentage error) dan nilai rata-rata kesalahan persentase absolut (mean absolute percentage error). (Makridakis, 1998).

Di bawah ini adalah persamaan-persamaan yang dapat digunakan untuk menghitung masing-masing ukuran kesalahan peramalan tersebut di atas.

a. Nilai rata-rata kesalahan (Mean Error)

n e ME n i i

= = 1 i i

i X F

e = −

di mana :

ME : nilai rata-rata kesalahan n : jumlah periode waktu data ei : kesalahan pada periode waktu i Xi : data pada periode waktu i Fi : ramalan untuk periode waktu i

b. Nilai rata-rata kesalahan absolut (Mean Absolute Error)

n e MAE n i i

= = 1

di mana :

(31)

c. Nilai rata-rata kesalahan kuadrat (Mean Square Error) n e MSE n i i

= = 1 2

di mana :

MSE : nilai rata-rata kesalahan kuadrat n : jumlah periode waktu data ei : kesalahan pada periode waktu i

d. Nilai rata-rata kesalahan persentase (Mean Percentage Error)

n PE MPE n i i

= = 1 % 100 i i i i X F X

PE = −

di mana :

PEi : kesalahan persentase pada periode i MPE : nilai rata-rata kesalahan persentase Xi : data pada periode waktu i

n : jumlah periode waktu data

e. Nilai rata-rata kesalahan persentase absolut (Mean Absolute Percentage Error) n PE MAPE n i i

= = 1

di mana :

MAPE : nilai rata-rata kesalahan persentase absolut

(32)

2.7 Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah metode pemulusan (smoothing) dengan pemulusan eksponensial (exponential smoothing). Metode ini adalah pengembangan dari metode perataan (average).Dalam metode ini peramalan dilakukan dengan mengulang perhitungan secara terus menerus dengan menggunakan data terbaru. Setiap data diberi bobot, data yang lebih baru diberi bobot yang lebih besar. Dua metode dalam pemulusan eksponensial (exponential smoothing) yang akan digunakan ialah pemulusan eksponensial tunggal (single exponential smoothing) dan pemulusan eksponensial ganda (double exponential smoothing).

2.8 Metode Pertumbuhan Geometri (Geometric Growth)

Untuk meramalkan pertumbuhan penduduk pada masa yang akan datang digunakan rumus pertumbuhan geometri. Pertumbuhan penduduk geometri adalah pertumbuhan bertahap dimana grafik setiap tahun merupakan satu tahap.

Adapun rumus pertumbuhan penduduk geometri adalah ;

Pt = P0 (1+r)t

di mana:

(33)

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk, yaitu : kelahiran, kematian, dan migrasi penduduk.

2.9 Pengertian Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) didefinisikan sebagai jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu wilayah, atau merupakan jumlah seluruh nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha. Kegunaan PDRB antara lain memperlihatkan:

a. Tingkat pertumbuhan ekonomi

Laju pertumbuhan ekonomi regional baik total maupun sektoral umumnya dihitung berdasarkan angka indeks berantai baik total PDRB maupun sektor - sektornya. Yang dimaksud dengan pertumbuhan ekonomi adalah perubahan persentase PDRB atas dasar harga konstan dari suatu kurun waktu.

b. Tingkat kemakmuran ekonomi

Tingkat kemakmuran ekonomi biasanya diukur dengan pendapatan per kapita yang merupakan hasil bagi pendapatan regional dengan angka penduduk pertengahan tahun.

c. Tingkat inflasi dan deflasi

(34)

d. Struktur perekonomian

Struktur perekonomian biasanya terdiri atas sektor – sektor menurut klasifikasi lapangan usaha. Data PDRB disajikan dalam dua bentuk yaitu menurut klasifikasi lapangan usaha (sektoral) dan menurut penggunaannya.

Penyajian PDRB menurut lapangan usaha akan memberikan gambaran mengenai peranan masing – masing sektor. PDRB menurut lapangan usaha dirinci menurut 11 sektor yaitu:

1. sektor pertanian

2. sektor pertambangan dan penggalian 3. sektor industri pengolahan

4. sektor listrik, gas, dan air minum 5. sektor bangunan

6. sektor perdagangan, hotel dan restoran 7. sektor pengangkutan dan komunikasi

8. sektor keuangan, persewaaan, dan jasa perusahaan 9. sektor jasa-jasa

Penyajian PDRB menurut penggunaannya menggambarkan bagaimana penggunaan barang dan jasa akhir oleh berbagai kegiatan ekonomi. Secara rinci penyajiannya berbentuk sebagai berikut:

1. pengeluaran konsumsi akhir rumah tangga 2. pengeluaran konsumsi lembaga non-profit 3. pengeluaran konsumsi akhir pemerintah 4. pembentukan modal tetap bruto

(35)

Untuk memperoleh angka – angka PDRB menurut penggunaannya, dilakukan penghitungan secara langsung pada komponen – komponen yang tercakup. Namun karena mengalami kesulitan dalam kelengkapan data, sehingga data komponen yang dihitung secara rasional berdasar pada penghitungan sektoral.

2.10 Teori-teori Kependudukan

Teori kependudukan dikembangkan oleh dua faktor yang sangat dominan yaitu, yang pertama adalah meningkatnya pertumbuhan penduduk terutama di negara-negara yang sedang berkembang dan hai ini menyebabkan agar para ahli memahami faktor-faktor yang dapat mempengaruhi penduduk, sedangkan yang kedua adalah adanya masalah-masalah yang bersifat universal yang menyebabkan. Para ahli harus lebih banyak mengembangkan dan menguasai kerangka teori untuk mengkaji lebih lanjut sejauh mana telah terjalin suatu hubungan antara penduduk dengan perkembangan ekonomi dan sosial.

(36)

BAB 3

GAMBARAN UMUM TEMPAT RISET

3.1Sejarah Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik (BPS) adalah Lembaga Negara Non Departemen. BPS melakukan kegiatan yang ditugaskan oleh pemerintah antara bidang pertanian, agrarian, pertambangan, kependudukan, sosial, ketenagakerjaan, keuangan, pendapatan, dan keagamaan. Selain hal – hal diatas BPS juga bertugas untuk melaksanakan koordinasi di lapangan, kegiatan statistik dari segenap instansi baik dipusat maupun didaerah dengan tujuan mencegah dilakukannya pekerjaan yang serupa oleh dua atau lebih instansi, memajukan keseragaman dalam penggunaan defenisi, klasifikasi dan ukuran – ukuran lainnya.

(37)

penyelenggaraan statistik regional. Setiap sepuluh tahun sekali BPS menyelenggarakan:

1. Sensus Penduduk (SP) yaitu pada setiap tahun berakhiran "0" (nol), 2. Sensus Pertanian (ST) pada setiap tahun berakhiran "3" (tiga), dan 3. Sensus Ekonomi (SE) pada setiap tahun berakhiran "6" (enam). Berikut ini adalah beberapa masa peralihan pada BPS, yaitu:

3.1.1 Masa pemerintahan Hindia Belanda

Pada bulan Februari 1920, kantor statistik pertama kali didirikan oleh direktur pertanian, kerajinan dan perdagangan (Directeur Van Landbouw Nijverheid en Hendle) dan berkedudukan di Bogor. Kantor ini diserahi tugas untuk mengolah dan memublikasi data statistik.

Pada tanggal 24 September 1924 maka lembaga tersebut diganti dengan nama Centraal kantoor Voor de Statistik (CKS) atau Kantor Pusat Statistik dan dipindahkan ke Jakarta. Bersamaan dengan itu beralih pula pekerjaan mekanisme statistik perdagangan yang semula dilakukan oleh Kantor Invoer en Accijinsen (IUA) yang sekarang disebut Kantor Bea Cukai.

3.1.2 Masa pemerintahan Jepang

(38)

3.1.3 Masa kemerdekaan Republik Indonesia

Setelah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 kegiatan statistik diganti oleh lembaga baru sesuai dengan susunan kemerdekaan yaitu KAPPURI (Kantor Penyelidikan Perangkat Umum Republik Indonesia). Tahun 1946 Kantor KAPPURI dipindahkan ke Yogyakarta sebagai konsekuensi dari Perjanjian Linggarjati. Sementara itu pemerintahan Belanda (NICA) di Jakarta mengaktifkan kembali CKS.

3.1.4 Masa orde baru sampai sekarang

Pada masa pemerintahan orde baru, khusus untuk memenuhi kebutuhan dalam perencanaan dan evaluasi pembangunan, maka untuk mendapatkan statistik yang handal, lengkap, tepat, akurat dan terpercaya mulai diadakan pembenahan organisasi BPS.

3.2 Tugas, Fungsi dan Kewenangan Badan Pusat Statistik

Menurut Keputusan Kepala BPS Nomor 121 tahun 2001 tentang organisasi dan tata kerja perwakilan BPS di daerah.

3.2.1 Tugas

(39)

3.2.2 Fungsi

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, BPS menyelenggarakan fungsi: 1. Pengkajian, penyusunan, dan perumusan kebijakan di bidang statistik.

2. Pengkoordinasian kegiatan statistik nasional dan regional. 3. Penetapan dan penyelenggaraan statistik dasar.

4. Pembinaan dan fasilitasi terhadap kegiatan instansi pemerintah di bidang kegiatan statistik; dan

5. Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi, tata laksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan, kehumasan, hukum, perlengkapan, dan rumah tangga.

3.2.3 Kewenangan

Dalam menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud, BPS memunyai kewenangan:

1. Penyusunan rencana nasional secara makro di bidangnya;

2. Perumusan kebijakan di bidangnya untuk mendukung pembangunan secara makro. 3. Penetapan sistem informasi di bidangnya;

4. Penetapan dan penyelenggaraan statistik nasional;

5. Kewenangan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yaitu:

(40)

3.3 Visi dan Misi BPS

3.3.1 Visi

Pelopor data

3.3.2 Misi

1. Memperkuat landasan konstitusional dan operasional lembaga statistik untuk penyelenggaraan statistik yang efektif dan efisien.

2. Menciptakan insan statistik yang kompeten dan profesional, didukung pemanfaatan teknologi informasi mutakhir untuk kemajuan perstatistikan Indonesia.

3. Meningkatkan penerapan standar klasifikasi, konsep dan definisi, pengukuran, dan kode etik statistik yang bersifat universal dalam setiap penyelenggaraan statistik.

4. Meningkatkan kualitas pelayanan informasi statistik bagi semua pihak.

(41)

3.4 Struktur Organisasi BPS

Sehubungan dengan semakin meningkatnya beban tugas dan pentingnya peranan BPS dalam menunjang kegiatan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan maka diperlukan struktur organisasi yang dapat menunjang kelancaran tugas dari masing-masing bagian.

[image:41.595.106.523.219.694.2]

Surat keputusan kepala BPS No. 104 tahun 1999 yang mengatur tentang uraian tugas, bagian bidang, subbagian dan seksi perwakilan BPS di daerah dipandang perlu untuk menetapkan perincian tugas setiap bidang, subbagian, dan seksi di lingkungan perwakilan dan cabang perwakilan BPS.

Gambar 3.1 Struktur organisasi BPS Provinsi

K E P A L A

Bagian Tata Usaha

Bidang I ntegrasi Pengolahan & Diseminasi Statistik Bidang

Neraca Wilayah & Analisis Statistik Bidang Stat. Distribusi Bidang Stat. Produksi Bidang Stat. Sosial

Seksi St at ist ik Kependudukan

Seksi St at ist ik Ket ahanan Sosial

Seksi St at ist ik Kesej aht eraan

Rakyat

Seksi St at ist ik Konst ruksi, Pert

am-bangan & Energi Seksi St at ist ik

I ndust ri Seksi St at ist k

Pert anian

Seksi St at ist k Niaga & Jasa Seksi St at ist k Keuangan & Harga

Produsen Seksi St at ist k Harga Konsumen &

Perdag. Besar

Seksi Analisis St at ist ik

Lint as Sekt or Seksi Neraca Konsumsi Seksi Neraca Produksi Seksi Diseminasi dan Layanan St at ist ik

Seksi Jaringan dan Ruj ukan St at ist ik

(42)

Organisasi merupakan suatu fungsi manajemen yang mempunyai peranaan dan kegiatan langsung dengan instansi sosial yang terjadi diantara individu – individu dalam rangka kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Struktur organisasi perusahaan merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi tingkat keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan yang ditetepkan. Dengan adanya struktur organisasi maka akan jelaslah pemisahan tugas dari para pegawai / staf tersebut.

Struktur organisasi yang diterapkan di Kantor Badan Pusat Statistik adalah struktur organisasi lini dan staf. Struktur ini mengandung unsur – unsur spesialisasi kerja, standarisasi kegiatan, sentralisasi dan desentralisasi dalam pembuatan keputusan yang menunjukan lokasi kekuasaan, pembuatan keputusan dan ukuran satuan yang menunjukkan suatu kelompok kerja.

Adapun tujuan dari struktur organisasi dan staf di Kantor Badan Pusat Statistik (BPS) adalah :

a. Pengkoordinasian yaitu yang memungkinkan komunikasi integrasi berbagai departemen dan kegiatan – kegiatan yang saling berhubungan satu sama lain. b. Pemberian saran yaitu memberikan saran atau membuat rekomendasi bagi

manajemen.

(43)

3.5 Struktur Organisasi BPS Kabupaten Labuhanbatu

Sebagaimana dalam lampiran organisasi Kantor Badan Pusat Statistik Kabupaten Labuhanbatu yang dipimpin oleh seorang Kepala Kantor. Kepala Kantor dibantu bagian tata usaha yang terdiri dari :

a. Sub Bagian Urusan Dalam b. Sub Bagian Perlengkapan c. Sub Bagian Keuangan d. Sub Bagian Kepegawaian e. Sub Bagian Bina Program

[image:43.595.93.536.216.680.2]

Sedangkan Bidang Penunjang Statistik Terdiri dari Lima (5) bidang yaitu :

Gambar 3.2 Struktur organisasi BPS Kabupaten/ Kota

K E P A L A

Sub Bagian Tata Usaha

Seksi I ntegrasi Pengolahan & Diseminasi Statistik Seksi

Neraca Wilayah & Analisis Statistik Seksi

Stat. Distribusi Seksi

Stat. Produksi Seksi

Stat. Sosial

(44)

a. Bidang Statistik Produksi

Bidang statistik Produksi mempunyai tugas untuk melaksanakan kegiatan Statistik Pertanian, Industri, Konstruksi pertambangan dan energi.

b. Bidang Statistik Distrubusi

Bidang Statistik ditribuisi mempunyai tugas untuk melaksanakan kegiatan statistik konsumen dan perdagangan besar, statistik keuangan dan harga produsen serta niaga dan jasa.

c. Bidang Statistik Sosial

Bidang Statistik kependudukan mempunyai tugas yaitu melaksanakan kegiatan demografi dan rumah tangga, ketenagakerjaan, serta statistik kesejahteraan.

d. Bidang Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statitik (IPDS)

Penyiapan data, penyusunan sistem, dan program serta operasional pengolahan data dengan komputer.

e. Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik

(45)

3.6 Logo BPS

[image:45.595.109.532.156.625.2]

Logo BPS adalah sebagai berikut:

Gambar 3.3 Logo BPS

3.7 SEJARAH SINGKAT KABUPATEN LABUHAN BATU

3.7.1 KONDISI GEOGRAFIS

Kabupaten labuhan batu dengan ibukota dengan ibukota rantauprapat merupakan salah satu kabupaten yang berada pada kawasan pantai timur Propinsi Sumatera Utara yang terletak pada koordinat 1o26’-2o11’ Lintang Utara dan 91o01’- 95o53’ Bujur Timur dengan batas wilayah sebagai berikut:

- Sebelah utara dengan Kabupaten Asahan dan Selat Malaka - Sebelah Timur dengan Propinsi Riau

- Sebelah Selatan dengan Kabupaten Tapanuli Selatan

(46)

Kabupaten ini mempunyai wilayah terluas di propinsi Sumatera Utara yaitu 922.318 Ha(9.223,18 Km2) atau 12,87 % dari luas propinsi Sumatera Utara. Secara administratif wilayahnya terdiri dari 22 Kecamatan, 209 Desa dan 33 Kelurahan. Kabupaten Labuhanbatu mempunyai kedudukan yang cukup strategis, yaitu berada pada jalur lintas timur Sumatera dan berada pada persimpangan menuju Propinsi Sumatera Barat dan Riau, yang menghubungkan pusat-pusat perkembangan wilayah di Sumatera dan Jawa serta mempunyai akses yang memadai ke luar negeri karena berbatasan langsung dengan Selat Malaka.

Secara topografis sekitar 7.633,26 Ha atau 82,76% wilayahnya mempunyai tingkat kemiringan lahan 0-150. Kabupaten Labuhan Batu terbagi atas kawasan pantai dan kawasan lainnya yang terletak pada ketinggian 0-s/d 2.151 m dari permukaan laut. Secara hidrologi Labuhan Batu mempunyai 3 sungai besar yaitu Sungai Kualuh, Bilah dan Barumun dengan Daerah Aliran Sungai(DAS)nya sebagai berikut :

1. DAS Barumun meliputi Kecamatan Sungai Kanan, Kota Pinang, Torgamba,

Silangkitang, KampungRakyat dan Kecamatan Panai Tengah. Pemerintah Kabupaten Labuhan Batu tahun 2006-2010.

2. DAS Bilah meliputi Bilah Barat, Rantau Utara, Rantau Selatan, Bilah Hulu,

Pangkatan, Bilah Hilir, Panai Hulu dan Kecamatan Panai Hilir.

3. DAS Kualuh meliputi Kecamatan Kualuh Hulu, Kualuh Selatan, Aek Natas, Aek

(47)

Sebelum penjajahan Belanda memasuki daerah Labuhan Batu, sistem pemerintahan Labuhanbatu bersifat monarki yang Kepala Pemerintahan disebut Sultan atau Raja yang dibantu oleh seorang bergelar Bendahara Paduka Sri Maharaja yang bertugas sebagai Kepala Pemerintahan sehari-hari(semacam Perdana Mentri).

Kesultanan yang terdapat di wilayah Kabupaten Labuhan Batu pada waktu itu terdiri dari empat kesultanan, yaitu :

1. Kesultanan Kota Pinang berkedudukan di Kota Pinang 2. Kesultanan Kualuh berkedudukan di Tanjung Pasir 3. Kesultanan Panai berkedudukan di Labuhan Bilik 4. Kesultanan Bilah berkedudukan di Negeri Lama

5. Ditambah satu Half-Bestuur Kerajaan Kampung Raja berkedudukan di Tanjung Medan.

Belanda memasuki wilayah Labuhan Batu berkisar tahun 1825, di samping itu ada pula keterangan yang menyatakan setelah selesai Perang Paderi (berkisar tahun 1831). Pada tahun 1861 kesatuan angkatan laut Belanda di bawah pimpinan Bevel Hebee datang ke Kampung Labuhanbatu(di hulu Kuota Labuhan Bilik sekarang) melalui sungai Barumun. Kemudian di perkampungan dibangun pelabuhan yang terbuat dari beton sebagai tanda pendaratan persinggahan kapal-kapal berbobot 3000 s/d 5000 ton. Kemudian pada lokasi pelabuhan tersebut berkembang menjadi sebuah perkampungan(desa) yang lebih dikenal dengan nama Pelabuhanbatu.

(48)

Merbau, tahun 1928 dipindahkan ke Aek Kota Batu dan pada tahun 1932 dipindahkan ke Rantauprapat sampai kemerdekaan diproklamirkan 17 Agustus 1945.

Pada masa pemerintahan jepang sistem pemerintahan hindia dilanjutkan dan untuk memonitoring kegiatan pemerintahan yang dilaksanakan oleh sultan/raja, pemerintahan jepang membentuk Tuk Fuku Bunsyuco. Setelah kemerdekaan Republik Indonesia diproklamirkan dan tepatnya pada tanggal 16 malam 17 oktober 1945 bertempat di rumah dinas kepala PLN Rantauprapat diadakan rapat untuk pembentukan Komite Nasional daera Labuhanbatu sekaligus ditetapkannya ketua(Abdul Rahman) sebagai kepala pemerintahan.

3.7.2 VISI, MISI & STRATEGI

VISI

“LABUHANBATU SEJAHTERA 2020”

Labuhanbatu yang masyarakatnya mampu memenuhi kebutuhan dan meningkatkan kualitas hidupnya baik secara material maupun spritual dengan kondisi :

• Masyarakat yang cerdas karena dapat menikmati kesempatan memperoleh pendidikan yang cukup

• Masyarakat yang mempunyai derajat kesehatan yang optimal

• Masyarakat yang makmur dalam arti mempunyai pendapatan yang dapat memenuhi kebutuhan pokoknya

• Masyarakat yang aman dan tentram

(49)

MISI

1. Meningkatkan kecerdasan intelektual, spritual dan emosional melalui peningkatan pelayanan pendidikan yang merata dan berkualitas dengan memberdayakan partisipasi masyarakat.

2. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, terjangkau dan berkeadilan serta memberdayakan masyarakat dan keluarga untuk mendorong tumbuhnya paradigma hidup sehat.

3. Meningkatkan perekonomian masyarakat dengan berbasis potensi daerah. 4. Meningkatkan kesadaran hukum masyarakat dan pengamalan ajaran agama. 5. Meningkatkan kualitas sumber daya aparatur dan pelayanan publik.

STRATEGI

• Strategi memenuhi kebutuhan hidup masyarkat ; Tujuan terpenuhinya kebutuhan pokok untuk kelangsungan hidup masyarakat yang meliputi kebutuhan pangan, papan, pelayanan kesehatan dasar dan pendidikan dasar.

• Strategi meningkatkan kualitas hidup masyarakat ; untuk mewujudkan kehidupan yang baik bagi masyarakat baik dari segi aspek ekonomi, pendidikan, kesehatan dan kehidupan sosial menuju tingkat kesejahteraan yang lebih tinggi.

• Strategi meningkatkan keamanan dan ketertiban ; Untuk menciptakan suasana aman, tertib dan damai didalam kehidupan masyarakat baik dari aspek sosial budaya, ekonomi dan politik.

(50)

PRIORITAS PEMBANGUNAN 2006-2010

Misi 1

• Peningkatan akses masyarakat terhadap pelayanan pendidikan yang berkualitas

• Pengembangan kebudayaan

• Peningkatan pembinaan pemuda dan olahraga

Misi 2

• Peningkatan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas

• Peningkatan cakupan dan mutu pelayanan

Misi 3

• Pembangunan pertanian, perikanan dan kehutanan

• Pemberdayaan koperasi dan UKM

• Peningkatan ketenagakerjaan

• Pembangunan industri dan perdagangan

• Peningkatan investasi

Misi 4

• Peningkatam keamanan dan ketertiban di lingkungan masyarakat.

• Peningkatan kewaspadaan terhadap bencana.

Misi 5

• Penataan kelembagaan dan peningkatan kualitas SDM aparatur

• Pembangunan infrastruktur

• Peningkatan kehidupan sosial masyarakat

(51)

BAB 4

ANALISA DAN EVALUASI

Analisa data dilakukan agar diperoleh hasil yang sesuai dengan yang diinginkan. Untuk menganalisa data yang akan diolah, penulis harus memperoleh nilai m periode ke depan sebagai perbandingannya terhadap data tahun sebelumnya. Dalam bab ini penulis akan menganalisa tentang perkembangan demografi Kabupaten Labuhanbatu serta meramalkan demografi Kabupaten Labuhanbatu untuk tahun 2012 berdasarkan tahun-tahun dasar sebelumnya.

Untuk mengolah data, penulis menggunakan Pemulusan Peramalan Ganda Metode Linier Satu Parameter dari Brown dengan α = 0,9 untuk peramalan PDRB

karena pada α = 0.9 diperoleh nilai MSE yang paling kecil. Sedangkan untuk

pertumbuhan PDRB di berbagai sektor lapangan usaha penulis menggunakan α

dengan nilai MSE yang paling kecil.

4.1 Kependudukan Kabupaten Labuhanbatu

(52)
[image:52.595.108.528.227.707.2]

penduduk 703,03 jiwa per Km2, sedangkan penduduk paling sedikit dan paling terkecil kepadatan penduduknya berada di Kecamatan Panai Tengah sebanyak 30.831 jiwa dengan kepadatan penduduk 63,73 jiwa per Km2. Untuk Kecamatan yang paling padat penduduknya adalah Kecamatan Rantau Selatan yaitu 806,34 jiwa per Km2.

Tabel 4.1 Perkembangan Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin

Tahun

Penduduk

Laki-laki Perempuan Jumlah

2008 206.183 202.914 409.097

2009 209.320 205.097 414.417

2010 209.924 205.186 415.110

2011 211.847 207.145 418.992

4.1.1 Pertumbuhan jumlah penduduk di Kabupaten Labuhanbatu

P0 = P2008 = 409.097 Pt = P2011 = 418992 Pt = P0 (1+r)t 418.992 = 409097 (1+r)3 1/3 1+r = 418.992

409097

(53)

Dari nilai r yang didapat, Kabupaten Labuhanbatu mengalami pertumbuhan jumlah penduduk dari tahun 2008 sampai dengan 2011 adalah sekitar 0,8 % per tahun. Sedangkan pertumbuhan jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin adalah sebagai berikut :

a. Untuk jenis kelamin laki-laki P0 = P2008 = 206.183

Pt = P2011 = 211.847 Pt = P0 (1+r)t 211.847 = 206.183 (1+r)3 1/3 1+r = 211.847

206.183

1+r = 1,009074322 r = 1,009074322 – 1 r = 0,009

r = 0,9 %

Dari nilai r yang didapat, Kabupaten Labuhanbatu mengalami pertumbuhan jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin laki-laki dari tahun 2008 sampai dengan 2011 adalah 0,9 % per tahun.

b. Untuk jenis kelamin perempuan P0 = P2008 = 202.914

(54)

1/3 1+r = 207.145

202.914

1+r = 1,006902643 r = 1,006902643 – 1 r = 0,007

r = 0,7 %

Dari nilai r yang didapat, Kabupaten Labuhanbatu mengalami pertumbuhan jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin perempuan dari tahun 2008 sampai dengan 2011 adalah sekitar 0,7 % per tahun.

4.1.2 Proyeksi jumlah penduduk di Kabupaten Labuhanbatu

Pt = P0 (1+r)t P2012 = P2008 (1+0,008)4 P2012 = 409.097 (1,008)4 P2012 = 409.097 (1,032386) P2012 = 422.343,23

= 422.343 jiwa

a. Berdasarkan jenis kelamin laki-laki Pt = P0 (1+r)t

P2012 = P2011 (1+0,009)1 P2012 = 211.847 (1,009)1 P2012 = 211.847 (1,009)

P2012 = 213.769,4

(55)

b. Berdasarkan jenis kelamin perempuan Pt = P0 (1+r)t

P2012 = P2011 (1+0,006)1 P2012 = 207.145 (1,006)1 P2012 = 207.145 (1,006)

P2012 = 208.574,8

= 208.574 jiwa

[image:55.595.108.526.274.639.2]

Dari hasil proyeksi yang diperoleh kita ketahui bahwa pada tahun 2012 jumlah penduduk mengalami kenaikan, dengan kata lain tidak terjadi penurunan baik jumlah penduduk laki-laki maupun perempuan. Pertumbuhan penduduk hasil perhitungan secara matematis tersebut akan semakin jelas terlihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.2 Proyeksi Penduduk Kabupaten Labuhanbatu tahun 2012

Tahun

Penduduk

Laki-laki Perempuan Jumlah

2008 206.183 2002.914 409.097

2009 209.320 205.097 414.417

2010 209.924 205.186 415.110

2011 211.847 207.145 418.992

2012^ 213.769 208.574 422.343

Keterangan : ^ merupakan hasil proyeksi

4.2 PDRB Kabupaten Labuhanbatu

(56)
[image:56.595.113.528.250.637.2]

Kabupaten Labuhanbatu atas dasar harga berlaku mengalami perkembangan sebesar Rp.951.795,80 juta dari tahun sebelumnya sedangkan atas dasar harga konstan 2000 mengalami perkembangan sebesar Rp.159.865,08 juta, sebagaimana dapat dilihat lebih jelas di bawah ini :

Tabel 4.3 PDRB Kabupaten Labuhanbatu Atas Dasar Harga Berlaku dan Atas

Dasar Harga Konstan Tahun 2003-2010 (juta rupiah)

Tahun PDRB Atas Dasar Harga

Berlaku

PDRB Atas Dasar Harga Konstan

2003 2.947.275,48 2.275.560,52

2004 3.365.069,79 2.379.392,68

2005 4.037.869,88 2.486.163,31

2006 4.653.909,45 2.618.785,72

2007 5.257.085,40 2.792.160,35

2008 6.077.301,55 2.957.401,27

2009 6.658.794,89 3.101.701,08

2010* 7.610.590,69 3.261.566,16

(57)

4.2.1 Proyeksi PDRB Kabupaten Labuhanbatu Atas Dasar Harga Berlaku dan

Konstan dengan menggunakan metode Pemulusan Eksponensial Ganda

Linier Satu Parameter dari Brown

1. Adapun proyeksi PDRB Kabupaten Labuhanbatu Atas Dasar Harga Berlaku sebagai berikut :

Tahun ke-1 (2003)

a. S’t ditentukan sebesar PDRB tahun pertama (2003), yaitu sebesar 2.947.275,48 b. S’’t ditentukan sebesar PDRB tahun pertama (2003), yaitu sebesar

2.947.275,48

c. at belum bisa ditentukan d. bt belum bisa ditentukan

e. Ft+m Ramalan tahun ke-2 ditentukan sebesar PDRB tahun pertama, yaitu sebesar 2.947.275,48

Tahun ke-2 (2004)

Xt = 3.365.069,79 a. S’t = αXt+(1-α)S’t-1

= 0,9 x 3.365.069,79 + (1-0,9) 2.947.275,48 = 3.028.562,81+ 294.727,55

= 3.323.290,36

b. S’’t = αS’t+(1-α)S’’t-1

= 0,9 x 3.323.290,36 + (1-0,9) 2.947.275,48 = 2.990.961,32 + 294.727,55

(58)

c. at = S’t + (S’t – S’’t) = 2S’t – S’’t

= 2 x 3.323.290,36 - 3.285.688,87 = 3.360.891,85

d. bt =

1−� (S’t – S’’t)

= 0,9

1−0,9(3.323.290,36 - 3.285.688,87)

= 9 x 37.601,49 = 338.413,39

e. Ramalan tahun ke-3 2005 (m=1) Ft+m = at + bt.m

F2005 = a2004 + b2004 (1)

= 3.360.891,85 + (338.413,39 x 1) = 3.699.305,24

Dengan menggunakan MS. Excel perhitungan peramalan secara lengkap dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 4.4 Peramalan (Forecast) PDRB

Tahun PDRB S’t S’’t at bt Ramalan

2003 2.947.275,48 2.947.275,48 2.947.275,48 - - - 2004 3.365.069,79 3.323.290,36 3.285.688,87 3.360.891,85 338.413,39 - 2005 4.037.869,88 3.966.411,93 3.898.339,62 4.034.484,23 612.650,75 3.699.305,24 2006 4.653.909,45 4.585.159,70 4.516.477,69 4.653.841,71 618.138,07 4.647.134,98 2007 5.257.085,40 5.189.892,83 5.122.551,32 5.257.234,34 606.073,63 5.271.979,77 2008 6.077.301,55 5.988.560,68 5.901.959,74 6.075.161,61 779.408,43 5.863.307,97 2009 6.658.794,89 6.591.771,47 6.522.790,30 6.660.752,64 620.830,55 6.854.570,04 2010 7.610.590,69 7.508.708,77 7.410.116,92 7.607.300,62 887.326,62 7.281.583,20

2011^ 8.494.627,24

(59)

Ramalan tahun ke-9 2011 (m=1) Ft+m = at + bt.m

F2011 = a2010 + b2010 (1)

= 7.607.300,62+ (887.326,62x 1) = 8.494.627,24

Ramalan tahun ke-10 2012 (m=2) Ft+m = at + bt.m

F2012 = a2010 + b2010 (2)

= 7.607.300,62+ (887.326,62x 2) = 9.381.953,86

Dari hasil di atas dapat dilihat peramalan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku untuk tahun 2012 adalah sebesar Rp. 9.381.953,86 juta. Dan dari tabel 4.4 dapat dicari kesalahan ramalan dengan menggunakan ME, MAE, dan MSE dengan formula sebagai berikut :

n e ME n i i

= = 1 n e MAE n i i

= = 1 n e MSE n i i

= = 1 2

di mana :

i i

i X F

(60)

Sehingga hasil perhitungannya secara lengkap adalah seperti yang tertera pada tabel 4.5 berikut ini :

Tabel 4.5 Kesalahan Ramalan PDRB Atas Harga Berlaku (α =0,9)

Tahun PDRB Ramalan Kesalahan Kesalahan

Absolut

Kesalahan

Persen

Kesalahan

Kuadrat

2003 2.947.275,48 - - - - -

2004 3.365.069,79 - - - - -

2005 4.037.869,88 3.699.305,24 338.564,64 338.564,64 8.38 114,626,016,812.59 2006 4.653.909,45 4.647.134,98 6.774,47 6.774,47 0.15 45,893,380.10 2007 5.257.085,40 5.271.979,77 -2.700,34 2.700,34 -0.28 221,842,357.79 2008 6.077.301,55 5.863.307,97 187.183,71 187.183,71 3.52 45,793,252,570.11 2009 6.658.794,89 6.854.570,04 189.413,30 189.413,30 -2.94 38,327,909,408.97 2010 7.610.590,69 7.281.583,20 -23.387,78 23.387,78 4.32 108,245,931,218.03

2011^ - 8.494.627,24 - - - -

2012^ - 9.381.953,86 - - - -

Jumlah 677.670,66 1.099.009,71 13,15 307.260.845.747,58

Rata-Rata 112.945,11 183.168,28 2,19 51.210.140.957,93

2. Adapun proyeksi PDRB Kabupaten Labuhanbatu Atas Dasar Harga Konstan sebagai berikut :

Tahun ke-1 (2003)

a. S’t ditentukan sebesar PDRB tahun pertama (2003), yaitu sebesar 2.275.560,52 b. S’’t ditentukan sebesar PDRB tahun pertama (2003), yaitu sebesar

2.275.560,52

c. at belum bisa ditentukan d. bt belum bisa ditentukan

(61)

Tahun ke-2 (2004)

Xt = 2.379.392,68

a. S’t = αXt+(1-α)S’t-1

= 0,9 x 2.379.392,68+ (1-0,9) 2.275.560,52

= 2.141.453,41+ 227.556,05

= 2.369.009,46

b. S’’t = αS’t+(1-α)S’’t-1

= 0,9 x 2.369.009,46+ (1-0,9) 2.275.560,52

= 2.132.108.51 + 227.556,05

= 2.359.664,57

c. at = S’t + (S’t – S’’t)

= 2S’t – S’’t

= 2 x 2.369.009,46 - 2.359.664,57

= 2.378.354,36

d. bt =

1−� (S’t – S’’t)

= 0,9

1−0,9(2.369.009,46 - 2.359.664,57)

(62)

e. Ramalan tahun ke-3 2005 (m=1)

Ft+m = at + bt.m

F2005 = a2004 + b2004 (1)

= 2.378.354,36+ (84.104,05x 1) = 2.462.458,41

Dengan menggunakan MS. Excel perhitungan peramalan secara lengkap dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 4.6 Peramalan (Forecast) PDRB

Tahun PDRB S’t S’’t at bt Ramalan

2003 2.275.560,52 2.275.560,52 2.275.560,52 2.275.560,52 - - 2004 2.379.392,68 2.369.009,46 2.359.664,57 2.378.354,36 84.104,05 - 2005 2.486.163,31 2.474.447,93 2.462.969,59 2.485.926,26 103.305,02 2.462.458,41 2006 2.618.785,72 2.604.351,94 2.590.213,71 2.618.490,18 127.244,12 2.589.231,28 2007 2.792.160,35 2.773.379,51 2.755.062,93 2.791.696,09 164.849,22 2.745.734,29 2008 2.957.401,27 2.938.999,09 2.920.605,48 2.957.392,71 165.542,55 2.956.545,31 2009 3.101.701,08 3.085.430,88 3.068.948,34 3.101.913,42 148.342,86 3.122.935,26 2010 3.261.566,16 3.243.952,63 3.226.452,20 3.261.453,06 157.503,86 3.250.256,29

2011^ - - - 3.418.956,92

2012^ - - - 3.576.460,79

Ramalan tahun ke-9 2011 (m=1) Ft+m = at + bt.m

F2011 = a2010 + b2010 (1)

(63)

Ramalan tahun ke-10 2012 (m=2) Ft+m = at + bt.m

F20112 = a2010 + b2010 (2)

= 3.261.453,06 + (157.503,86 x 2) = 3.576.460,79

Dari hasil di atas dapat dilihat peramalan PDRB Atas Dasar Harga Konstan untuk tahun 2012 adalah sebesar Rp. 3.576.460,79 juta. Dan dari tabel 4.6 dapat dicari kesalahan ramalan dengan menggunakan ME, MAE, dan MSE dengan formula sebagai berikut : n e ME n i i

= = 1 n e MAE n i i

= = 1 n e MSE n i i

= = 1 2

di mana :

i i

i X F

e = −

[image:63.595.111.525.250.617.2]
(64)

Tabel 4.7 Kesalahan Ramalan PDRB Atas Harga Konstan (α =0,9)

Tahun PDRB Ramalan Kesalahan Kesalahan

Absolut

Kesalahan

Persen

Kesalahan

Kuadrat

2003 2.275.560,52 - - - - -

2004 2.379.392,68 - - - - -

2005 2.486.163,31 2.462.458,41 23.704,90 23.704,90 0,95 561.922.378,83 2006 2.618.785,72 2.589.231,28 29.554,44 29.554,44 1,13 873.464.852,78 2007 2.792.160,35 2.745.734,29 46.426,06 46.426,06 1,66 2.155.378.930,13 2008 2.957.401,27 2.956.545,31 855,96 855,96 0,03 732.663,00 2009 3.101.701,08 3.122.935,26 -21.234,18 21.234,18 0,68 450.890.362,70 2010 3.261.566,16 3.250.256,29 11.309,87 11.309,87 0,35 127.913.263,54

2011^ - 3.418.956,92 - - - -

2012^ - 3.576.460,79 - - - -

Jumlah 90.617,05 133.085,41 4,81 4.170.302.450,99

Rata-Rata 15.102,84 22.180,90 0,80 695.050.408,50

4.3 Pertumbuhan Ekonomi

(65)

Tabel 4.8 Pertumbuhan PDRB Atas Dasar Harga Konstan Menurut Lapangan

Usaha di Kabupaten Labuhanbatu

No. Lapangan usaha 2006 2007 2008 2009 2010

1. Pertanian 1,03 7,47 6,58 4,77 3,77

2. Pertambangan dan penggalian 6,00 7,14 5,76 5,23 5,52

3. Industri 5,59 6,87 5,76 3,59 5,02

4. Listrik, gas dan sir bersih 7,58 2,22 3,01 5,60 5,59

5. Bangunan 4,69 6,06 5,44 6,54 6,68

6. Perdagangan, hotel dan restoran 10,06 6,23 6,64 6,27 5,16

7. Pengangkutan dan komunikasi 9,72 3,73 3,29 6,38 6,33

8. Keuangan, persewaan dan jasa

perusahaan 5,68 6,53 6,56 7,68 7,68

9. Jasa-jasa 7,26 6,14 5,54 6,92 7,27

(66)

Tabel 4.9 Peramalan (Forecast) sektor Pertanian

Tabel 4.10Kesalahan Ramalan sektor Pertanian Atas Harga Berlaku (α=0,1)

Tahun Pertanian Ramalan Kesalahan Kesalahan

Absolut

Kesalahan

Kuadrat

2006 1,03

2007 7,47

2008 6,58 2,32 -4,26 4,26 18,16

2009 4,77 3,23 -1,54 1,54 2,36

2010 3,77 3,65 -0,12 0,12 0,01

2011^ 3,80

2012^ 3,92

Jumlah -5,92 5,92 20,54

Rata-Rata -1,97 1,97 6,85

Tahun Pertanian S’t S’’t at bt Ramalan

2006 1,03 1,03 1,03 1,03

2007 7,47 1,674 1,094 2,25 0,06

2008 6,58 2,16 1,20 3,13 0,11 2,32 2009 4,77 2,43 1,32 3,53 0,12 3,23 2010 3,77 2,56 1,45 3,67 0,12 3,65

2011^ 3,80

(67)

Tabel 4.11 Peramalan (Forecast) sektor Pertambangan dan Penggalian

Tabel 4.12Kesalahan Ramalan sektor Pertambangan dan Penggalian Atas

Harga Berlaku (α=0,1)

Tahun

Pertambangan

dan

Penggalian

S’t S’’t at bt Ramalan

2006 6,00 6,00 6,00 6,00

2007 7,14 6,11 6,01 6,22 0,01

2008 5,76 6,08 6,02 6,14 0,01 6,23

2009 5,23 5,99 6,02 5,97 0,00 6,15

2010 5,52 5,95 6,01 5,88 -0,01 5,97

2011^ 5,88

2012^ 5,87

Tahun Pertambangan

dan Penggalian Ramalan Kesalahan

Kesalahan

Absolut

Kesalahan

Kuadrat

2006 6,00

2007 7,14

2008 5,76 6,23 0,47 0,47 0,22

2009 5,23 6,15 0,92 0,92 0,84

2010 5,52 5,97 0,45 0,45 0,20

2011^ 5,88

2012^ 5,87

Jumlah 1,83 1,83 1,26

(68)

Tabel 4.13 Peramalan (Forecast) sektor Industri

Tahun Industri S’t S’’t at bt Ramalan

2006 5,59 5,59 5,59 5,59

2007 6,87 5,72 5,60 5,83 0,01

2008 5,76 5,72 5,61 5,83 0,01 5,85

2009 3,59 5,51 5,60 5,41 -0,01 5,84

2010 5,02 5,46 5,59 5,33 -0,01 5,40

2011^ 5,32

2012^ 5,30

Tabel 4.14Kesalahan Ramalan sektor Industri Atas Harga Berlaku (α=0,1)

Tahun Industri Ramalan Kesalahan Kesalahan

Absolut

Kesalahan

Kuadrat

2006 5,59

2007 6,87

2008 5,76 5,85 0,09 0,09 0,01

2009 3,59 5,84 2,25 2,25 5,07

2010 5,02 5,40 0,38 0,38 0,15

2011^ 5,32

2012^ 5,30

Jumlah 2,72 2,72 5,22

(69)

Tabel 4.15 Peramalan (Forecast) sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih

Tabel 4.16Kesalahan Ramalan sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih Atas Harga

Berlaku (α=0,2)

Tahun Listrik, Gas,

dan Air Besih Ramalan Kesalahan

Kesalahan Absolut

Kesalahan Kuadrat

2006 7,58

2007 2,22

2008 3,01

Gambar

Gambar 3.1 Struktur organisasi BPS  Provinsi
Gambar 3.2 Struktur organisasi BPS Kabupaten/ Kota
Gambar 3.3 Logo BPS
Tabel 4.1 Perkembangan Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dengan menggunakan rumus pertumbuhan eksponensial dapat dicari persentase perubahan jumlah peduduk laki-laki, persentase perubahan jumlah penduduk perempuan, serta

Dengan menggunakan rumus pertumbuhan eksponensial dapat dicari persentase perubahan jumlah peduduk laki-laki, persentase perubahan jumlah penduduk perempuan, serta

Untuk memproyeksikan jumlah penduduk pada waktu yang akan datang dalam. jangka waktu relatif pendek dapat dilakukan baik dengan menggunakan

PERAMALAN JUMLAH PENDUDUK KABUPATEN LABUHANBATU TAHUN 2015-2017 DENGAN MENGGUNAKAN

&#34;PERAMALAN JUMLAH PENDUDUK KABUPATEN LABUHANBATU TAHUN 2015–2017 DENGAN MENGGUNAKAN PERTUMBUHAN EKSPONENSIAL&#34;. 1.2

Penduduk adalah orang atau individu yang tinggal atau menetap pada suatu daerah tertentu dalam jangka waktu yang panjang, sedangkan pertumbuhan penduduk adalah keadaan

Dengan menggunakan rumus pertumbuhan eksponensial, dapat dicari persentase perubahan jumlah penduduk laki-laki, persentase perubahan jumlah penduduk perempuan, serta

Gambar 3.4 Tampilan Analisis Persentase Perubahan Jumlah Keseluruhan Penduduk Laki-laki dan