PERANCANGAN SISTEM PERHITUNGAN AKTIVA TETAP PT.
PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO)
SKRIPSI
BABY INDRI SABRINA
041401030
PROGRAM STUDI S1 ILMU KOMPUTER
DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PERANCANGAN SISTEM PERHITUNGAN AKTIVA TETAP PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO)
SKRIPSI
Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Komputer
BABY INDRI SABRINA 041401030
PROGRAM STUDI S1 ILMU KOMPUTER DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PERSETUJUAN
Judul : PERANCANGAN SISTEM PERHITUNGAN
AKTIVA TETAP PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III MEDAN
Kategori : SKRIPSI
Nama : BABY INDRI SABRINA
Nomor Induk Mahasiswa : 041401030
Program Studi : SARJANA (S1) ILMU KOMPUTER
Departemen : ILMU KOMPUTER
Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM (FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Diluluskan di
Medan, 31 Maret 2010
Komisi Pembimbing :
Pembimbing 2 Pembimbing 1
M. Andri B, ST,McompSc,MEM Prof. Dr. Muhammad Zarlis NIP. 132 325 703 NIP. 130 570 434
Diketahui/Disetujui oleh
Departemen Ilmu Komputer FMIPA USU Ketua,
PERNYATAAN
PERANCANGAN SISTEM PERHITUNGAN AKTIVA TETAP PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III MEDAN
SKRIPSI
Saya mengakui bahwa skripsi ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.
Medan, 31 Maret 2010
PENGHARGAAN
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus, Allah Yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang, dengan limpah karunia-Nya kertas kajian ini berhasil diselesaikan dalam waktu yang ditetapkan.
ABSTRAK
DESIGN OF CURRENT ASSETS ACCOUNTING SYSTEM AT PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III MEDAN ON WEB BASED
ABSTRACT
3.2.3.1 Diagram Arus Data Level 2 Pada Proses Nomor 1 30 3.2.3.2 Diagram Arus Data Level 2 Pada Proses Nomor 2 31 3.2.3.3 Diagram Arus Data Level 2 Pada Proses Nomor 3 31
3.2.4 Desain Basis Data 32
Bab 4 IMPLEMENTASI SISTEM 4.1 Batasan Implementasi 45
Bab 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan 55
5.2 Saran 55
DAFTAR PUSTAKA 56
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Siklus Informasi 12
Gambar 2.2 Jenis-jenis Sistem 18
Gambar 2.3 Hirarki Data hingga Tersusun Pangkalan Data 22
Gambar 2.4 Konsep Kerja PHP 24
Gambar 3.1 Diagram Konteks Sistem Perhitungan Aktiva Tetap
Level 0 27
Gambar 3.2 Diagram Arus Data Level 1 Sistem Perhitungan Aktiva
Tetap 29
Gambar 3.3 Diagram Arus Data Level 2 Pada Proses Nomor 1 30 Gambar 3.4 Diagram Arus Data Level 2 Proses 2 31 Gambar 3.5 Diagram Arus Data Level 2 Proses 3 32
Gambar 3.6 Relasi Antar Tabel 35
Gambar 3.7 Struktur Rancangan Antarmuka Sistem Perhitungan Aktiva
Tetap 40
Gambar 4..1 Login 46
Gambar 4.2 Home Administrator 46
Gambar 4.3 Setting Password 47
Gambar 4.4 Setting Data Kebun 48
Gambar 4.5 Setting Data Pegawai Kebun 49
Gambar 4.6 Setting Data Pegawai Direksi 50
Gambar 4.7 Setting Inventaris 51
Gambar 4.8 Setting Data Biaya 52
Gambar 4.9 Setting Data Penyusutan Inventaris 53
Gambar 4.10 Laporan Aktiva Tetap 53
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Tabel Komponen DFD Level 0 28
Tabel 3.2 Tabel Kebun_Unit 36
Tabel 3.3 Tabel Pegawai_Kebun_Unit 36
Tabel 3.4 Tabel Inventaris 37
Tabel 3.5 Tabel Biaya 37
Tabel 3.6 Tabel Penyusutan 38
Tabel 3.7 Tabel Pegawai_Kantor_Direksi 38
ABSTRAK
DESIGN OF CURRENT ASSETS ACCOUNTING SYSTEM AT PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III MEDAN ON WEB BASED
ABSTRACT
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dewasa ini kebutuhan teknologi informasi di segala bidang kehidupan semakin meningkat. Salah satu penyebab meningkatnya kebutuhan akan teknologi informasi yaitu meningkatnya kebutuhan pengolahan dan penyampaian data dan informasi secara cepat dan akurat serta mudah dikontrol. Hal ini juga tidak lepas dari pengaruh pengetahuan manusia yang semakin berkembang dikarenakan munculnya masalah yang semakin kompleks. Untuk itu diperlukan teknologi yang dapat membuat masalah yang kompleks tersebut menjadi lebih ringan. Hal ini dapat dilaksanakan dengan adanya kesatuan dalam bidang pengolahan informasi, database dan jaringan komputer.
PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan memiliki banyak aset-aset penting yang harus diawasi selalu keberadaannya. Aset-aset tersebut berupa benda bergerak
dan tidak bergerak.
melakukan pengambilan keputusan untuk mengatasi ketidaksesuaian tersebut karena
pemeriksaan baru dilaksanakan di akhir bulan berikutnya. Oleh karena itu, PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan memerlukan suatu sistem dalam bentuk baru untuk dapat memudahkan kantor pusat melakukan pengontrolan data biaya setiap hari dan melakukan rekap di akhir bulan. Sistem dalam bentuk baru yang akan dirancang ini akan sangat membantu PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan terkhusus jika ditemukan masalah dalam hal ketidaksesuaian data. Dengan sistem yang menggunakan web portal akan sangat memberikan banyak keefektifan dan keefisienan yang lebih pada laporan yang akan diterima maupun dilaporkan.
Proses perancangan berperan penting dalam sebuah pengembangan perangkat lunak yang baru. Pengembangan perangkat lunak melibatkan proses perancangan yang kompleks untuk menerjemahkan permintaan klien menjadi rancangan perangkat lunak yang baru. PHP Hypertext Prepocessor (PHP) merupakan bahasa berbentuk server
side script yang ditempatkan dalam server dan diproses dalam server. Hasil dari
pengolahan di server tersebut lalu dikirimkan ke klien, tempat pemakai menggunakan web browser. Bahasa pemrograman berbasis web inilah yang telah dipilih oleh PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan menjadi bahasa pemrograman yang baru untuk penghitungan aktiva tetap mereka.
Oleh sebab itu, dari semua uraian diatas, tugas akhir ini mengambil tema dan judul “PERANCANGAN SISTEM PERHITUNGAN AKTIVA TETAP PADA PT.
NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN” yang menggunakan bahasa pemrograman web PHP, Javascript dan basis data MYSQL.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka identifikasi masalah yang muncul pada penelitian ini adalah :
b. Bagaimana mengimplementasikan desain sistem perhitungan aktiva tetap yang
baru dengan menggunakan web portal.
1.3 Batasan Masalah
Agar pembahasan dalam masalah ini tidak menyimpang dari apa yang telah dirumuskan serta untuk menyederhanakan masalah yang dihadapi, maka diperlukan batasan-batasan. Batasan-batasan dalam penelitian ini adalah :
a. Tidak membahas segi sistem pengambilan keputusan.
b. Pembahasan tidak mencakup permasalahan keamanan yang mungkin terjadi akibat serangan dari hacker atau cracker pada web server dan database server yang digunakan untuk tempat penyimpanan program dan data pada sistem ini.
c. Lingkungan sistem yang didesain menggunakan bahasa pemrograman PHP, Javascript, dan database MYSQL yang dapat berjalan pada web browser di berbagai macam sistem operasi.
d. Pembahasan sistem tidak mencakup masalah hukum dan perundang-undangan yang meliputi teknis perhitungan aktiva tetap di PT. Perkebunan Nusantara III
(Persero) Medan.
1.4 Tujuan Pembahasan
1.5 Manfaat Pembahasan
Manfaat yang dapat diperoleh dari perancangan sistem perhitungan aktiva tetap pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan adalah :
a. Sistem perhitungan aktiva tetap pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan berbasis web dapat mempermudah PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, mempersingkat waktu kerja dan meningkatkan akurasi dari data-data aktiva yang bersifat dinamis.
b. Sistem ini dapat menjadi solusi alternatif sehingga PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan memiliki berbagai macam pilihan yang dapat digunakan dalam rangka meningkatkan profesionalisme kerja.
c. Dengan menggunakan PHP, Javascript, dan MYSQL dalam membangun sistem ini, diharapkan minat untuk mengembangkan sistem-sistem lain berbasis web semakin besar.
1.6 Metodologi Penyelesaian Masalah
Metodologi penyelesaian masalah dalam perancangan ini dilakukan dalam beberapa
tahapan, yakni :
1. Studi Literatur
Mempelajari referensi-referensi yang berkaitan dengan analisa dan perancangan sistem, sistem manajemen pangkalan data, dan buku-buku tentang PHP dan MySQL.
2. Analisa Data
3. Perancangan Sistem
Merancang sistem informasi perhitungan aktiva tetap yang akan digunakan sebagai sarana untuk melakukan pengolahan data aktiva tetap pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan.
4. Pembuatan Program Pendukung
Menyusun kode program dengan menggunakan bahasa pemrograman web yaitu PHP, Javascript dan menggunakan basis data MYSQL sebagai tempat penyimpanan data untuk sistem yang akan digunakan untuk memproses data dan informasi dari hasil analisa dan perancangan.
5. Pengujian Sistem
Menguji sistem yang telah selesai dirancang apakah bisa berjalan dengan baik diberbagai macam sistem operasi, apakah masih terdapat kesalahan dalam rancangan logika atau program dan menguji apakah sistem siap untuk diimplementasikan.
6. Pengambilan Kesimpulan
Pengambilan kesimpulan dilakukan dengan membandingkan hasil output yang dikeluarkan oleh sistem baru dengan sistem lama.
1.7 Lokasi dan Waktu
1.8 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan tugas akhir ini dibagi dalam lima bab, yang masing-masing bab akan diuraikan sebagai berikut :
BAB 1 PENDAHULUAN
Bab ini berisikan latar belakang pemilihan judul, perumusan masalah, tujuan dan manfaat pembahasan, batasan masalah, metodologi penyelesaian masalah, dan sistematika penulisan.
BAB 2 LANDASAN TEORI
Bab ini merupakan bagian yang menjadi landasan teori yang digunakan dalam memecahkan masalah dan membahas masalah yang ada meliputi tentang Sistem Informasi, Analisis dan Perancangan Sistem, dan Sistem Manajemen Pangkalan Data.
BAB 3 PERANCANGAN SISTEM
Bab ini membahas sekilas tentang aplikasi yang dibangun, komponen yang digunakan, khususnya tentang penganalisaan sistem yang akan dibangun, meliputi analisis sistem dan pemodelan proses yang akan berlangsung pada sistem.
BAB 4 IMPLEMENTASI SISTEM
Bab ini menjelaskan tentang bagaimana mengimplementasikan sistem yang sudah dibangun dengan menguraikan persiapan-persiapan teknis sebelum menguji aplikasi serta menampilkan hasil akhir dari sistem.
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1Definisi Sistem
Dalam kehidupan sehari-hari, informasi adalah satu hal yang telah dianggap penting saat ini untuk dapat mengambil suatu keputusan. Oleh karenanya, diperlukan suatu sistem yang dapat memenuhi kebutuhan akan informasi untuk saat ini dan di masa mendatang nanti. Berikut ini akan dijabarkan komponen yang menjadi tiang penyangga sistem informasi.
Menurut Lucas, Henry C, Jr. (1987, hal 24) konsep dasar sistem ada 2 (dua) pendekatan, yaitu penekanan pada prosedurnya dan penekanan pada komponennya. 1. Sistem yang lebih menekankan pada prosedur.
Definisi sistem yang lebih menekankan pada prosedur adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk
melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Suatu prosedur adalah suatu urutan operasi klerikal (tulis-menulis), biasanya melibatkan beberapa orang di dalam satu atau lebih departemen, yang diterapkan untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi bisnis yang terjadi.
Definisi lain dari prosedur adalah urutan yang tepat dari tahapan-tahapan instruksi yang menerangkan apa yang harus dikerjakan, siapa yang mengerjakannya, kapan dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya.
2. Sistem yang lebih menekankan pada komponen/elemen.
elemen yang terintegrasi dan berinteraksi dengan maksud yang sama untuk
mencapai suatu tujuan tertentu.
2.1.1 Karakteristik dan Klasifikasi Sistem
Menurut Tavri D. Mahyuzir (1994, hal 16) suatu sistem memiliki karakteristik sebagai berikut :
1. Memiliki komponen
2. Memiliki batasan sistem
3. Memiliki lingkungan luar sistem 4. Memiliki penghubung
5. Memiliki masukan dan keluaran 6. Ada pengolahan/proses
7. Memiliki sasaran atau tujuan.
Tavri D. Mahyuzir (1994, hal 18) juga menjelaskan klasifikasi sistem dari beberapa sudut pandang adalah sebagai berikut :
1. Sistem sebagai sistem alamiah dan sistem buatan manusia 2. Sistem sebagai sistem abstrak dan sistem fisik
3. Sistem sebagai sistem tertentu (deterministic) dan sistem tak tentu (probabilistic) 4. Sistem sebagai sistem tertutup dan sistem terbuka.
2.1.2 Pengembangan Sistem
Pengembangan sistem dapat berarti menyusun suatu sistem yang baru untuk mengganti sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada. Menurut Zulkifli Amsyah, MLS (2000, hal 14) sistem yang lama perlu diperbaiki atau diganti disebabkan karena beberapa hal, yaitu :
1. Adanya permasalahan-permasalahan yang timbul di sistem yang lama. 2. Untuk meraih kesempatan-kesempatan.
3. Adanya instruksi-instruksi.
menurut Zulkifli Amsyah, MLS (2000, hal 16), yaitu sebagai berikut :
1. Kinerja (performance)
Peningkatan terhadap kinerja (hasil kerja) sistem yang baru sehingga menjadi lebih efektif. Kinerja dapat diukur dari:
a. Throughput, yaitu jumlah dari pekerjaan yang dapat dilakukan pada suatu saat tertentu.
b. Response time, yaitu rata-rata waktu yang tertunda diantara dua pekerjaan ditambah dengan waktu respon untuk menanggapi pekerjaan tersebut.
2. Ekonomis (economy)
Peningkatan terhadap manfaat-manfaat atau keuntungan-keuntungan atau penurunan-penurunan biaya yang terjadi.
3. Pengendalian (control)
Peningkatan terhadap pengendalian untuk mendeteksi dan memperbaiki kesalahan-kesalahan serta kecurangan-kecurangan yang dan akan terjadi.
4. Efisisensi (efficiency)
Peningkatan terhadap efisiensi operasi, yaitu bagaimana sumber daya digunakan dengan pemborosan yang paling minimum.
5. Pelayanan (service)
Peningkatan terhadap pelayanan yang diberikan oleh sistem.
2.1.3 Perencanaan Sistem
Perencanaan sistem menyangkut estimasi dari kebutuhan-kebutuhan fisik, tenaga kerja dan dana yang dibutuhkan untuk mendukung pengembangan sistem serta untuk mendukung operasinya setelah diterapkan. Menurut Lucas, Henry C, Jr. (1987, hal. 37) proses dari perencanaan sistem dapat dikelompokkan dalam 3 proses utama, yaitu :
a. Mengkaji tujuan, perencanaan strategi dan taktik perusahaan
b. Mengidentifikasi proyek-proyek sistem c. Menetapkan sasaran proyek-proyek sistem d. Menetapkan kendala proyek-proyek sistem e. Menentukan proyek-proyek sistem prioritas f. Membuat laporan perencanaan sistem g. Meminta persetujuan manajemen.
2. Mempersiapkan proyek-proyek sistem yang akan dikembangkan, terdiri dari: a. Menunjuk tim yang akan menganalisis sistem
b. Mengumumkan proyek pengembangan sistem.
3. Mendefinisikan proyek-proyek sistem yang dikembangkan, terdiri dari: a. Mengidentifikasi kembali ruang lingkup dan sasaran proyek sistem
b. Melakukan studi kelayakan, dengan cara melakukan penelitian pendahuluan yang bertujuan untuk memahami operasi dari sistem yang lama, menentukan kebutuhan-kebutuhan pemakai sistem secara garis besar untuk dapat mencapai sasaran sistem dan menentukan permasalahan-permasalahan yang terjadi sehingga sistem yang lama belum dapat mencapai sasaran yang diinginkan.
c. Menilai kelayakan proyek sistem, yaitu melalui Faktor Kelayakan TELOS, yaitu suatu sistem harus layak dengan memenuhi kriteria berikut:
1) Kelayakan Teknik (Technical Feasibility) menunjukkan apakah sistem yang diusulkan dapat dikembangkan dan diterapkan dengan menggunakan teknologi yang ada atau dibutuhkan teknologi baru.
2) Kelayakan Ekonomi (Economic Feasibilty) menunjukkan apakah dana yang memadai tersedia untuk mendukung biaya tafsiran dari sistem yang diusulkan.
3) Kelayakan Hukum (Legal Feasibility) menunjukkan apakah ada konflik antara sistem yang sedang dipertimbangkan dan kemampuan organisasi untuk menunaikan kewajibannya.
mengoperasikan sistem yang diusulkan atau apakah prosedur dan
keterampilan tambahan akan diperlukan.
5) Kelayakan Jadwal (Schedule Feasibility) berarti bahwa sistem yang diusulkan harus berlaku dalam suatu kerangka waktu yang diterima.
d. Membuat usulan proyek sistem e. Meminta persetujuan manajemen.
2.2Informasi
Menurut Jefry L. Whitten, Lonnie D. Bently dan Kevin C. Dittman (2004, hal. 27), di dalam organisasi, sangat penting mengelola sumber daya - sumber daya utama seperti buruh, dan bahan mentah, tapi saat ini informasi juga merupakan sumber daya yang tidak kalah pentingnya yang harus dikelola. Para pembuat keputusan memahami bahwa informasi tidak hanya sekedar produk sampingan bisnis yang sedang berjalan, namun juga sebagai bahan pengisi bisnis dan menjadi faktor kritis dalam menentukan kesuksesan atau kegagalan suatu usaha.
Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi. Oleh karenanya, informasi merupakan salah satu bentuk sumber daya utama dalam suatu organisasi yang digunakan oleh manajer untuk mengendalikan perusahaan dalam
mencapai tujuan.
Definisi informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian–kejadian dan kesatuan yang nyata, atau data adalah representasi dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia (pegawai, mahasiswa, pelanggan), hewan, peristiwa, konsep, keadaan dll, yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya.
merupakan data yang masih merupakan bahan mentah yang harus diolah untuk
menghasilkan informasi melalui suatu model. Model yang digunakan untuk mengolah data tersebut disebut model pengolahan data atau dikenal dengan siklus pengolahan data (siklus informasi).
Gambar 2.1 Siklus Informasi
Kebutuhan akan informasi saat ini seringkali didasarkan pada 2 (dua) hal, yakni :
1. Kegiatan bisnis yang semakin kompleks
2. Kemampuan komputer yang semakin meningkat.
2.2.1 Kualitas Informasi
Menurut Tavri D. Mahyuzir (1994, hal 39) kualitas informasi tergantung pada 3 (tiga) hal yaitu :
1. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan bagi orang yang menerima informasi tersebut. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Dalam prakteknya, mungkin dalam penyampaian suatu informasi banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merubah atau merusak isi dari informasi tersebut. Komponen akurat meliputi :
a. Completeness, berarti informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus
b. Correctness, berarti informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus
memiliki kebenaran.
c. Security, berarti informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus memiliki
keamanan.
2. Tepat waktu, informasi yang diterima harus tepat pada waktunya, sebab informasi yang usang (terlambat) tidak mempunyai nilai yang baik, sehingga bila digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan akan dapat berakibat fatal. Saat ini mahalnya nilai informasi disebabkan harus cepatnya informasi tersebut didapat, sehingga diperlukan teknologi-teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkannya.
3. Relevan, informasi harus mempunyai manfaat bagi si penerima. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda. Misalnya informasi mengenai sebab-musabab kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan bila ditujukan kepada ahli teknik perusahaan.
4. Ekonomis, informasi yang dihasilkan mempunyai manfaat yang lebih besar dibandingkan dengan biaya mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat
ditaksir nilai efektivitasnya.
2.3Sistem Informasi
Dari penjelasan-penjelasan diatas tentang sistem dan informasi, maka ditarik suatu kesimpulan tentang sistem informasi. Sub bab berikut akan menjelaskan lebih rinci tentang apa dan bagaimana sistem informasi itu.
Menurut Neuschel, Richard F. (1960, hal. 32) sistem informasi dapat didefinisikan
sebagai :
1. Suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
2. Kerangka kerja yang mengkoordinasikan sumber daya (manusia dan komputer) untuk mengubah masukan (input) menjadi keluaran (informasi) guna mencapai sasaran-sasaran perusahaan.
2.3.2 Komponen Sistem Informasi
Komponen sistem informasi sering disebut juga sebagai blok bangunan terdiri dari blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok pangkalan data dan blok kendali. Menurut Lucas, Henry C. Jr. (1987, hal 40) keenam blok tersebut saling berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya.
1. Blok masukan
Mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi, termasuk metode dan media untuk memperoleh data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa
dokumen dasar.
2. Blok model
Terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi/mentranspormasi data masukan dan data yang tersimpan dalam pangkalan data untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
3. Blok keluaran
4. Blok teknologi
Merupakan kotak alat (tool-box) dalam sistem informasi. Teknologi terdiri dari 3 bagian utama yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware). Teknisi dapat berupa orang-orang yang mengetahui teknologi dan membuatnya beroperasi (operator komputer, pemrogram, operator pengolah data, spesialis telekomunikasi, dan analis sistem). Teknologi perangkat lunak berupa aplikasi-aplikasi perangkat lunak (program). Teknologi perangkat keras berupa teknologi masukan (semua perangkat yang digunakan untuk menangkap data seperti : keyboard, scanner,
barcode), teknologi keluaran (perangkat yang dapat menyajikan informasi
yang dihasilkan seperti : monitor, printer), teknologi pemroses (komponen
CPU), teknologi penyimpanan (semua peralatan yang digunakan untuk
menyimpan data seperti : magnetic tape, magnetic disk, CD) dan teknologi telekomunikasi (teknologi yang memungkinkan hubungan jarak jauh seperti internet dan ATM).
5. Blok pangkalan data
Merupakan kumpulan dari berkas (file) data yang saling berhubungan yang diorganisasi sedemikian rupa agar dapat diakses dengan mudah dan cepat.
6. Blok kendali
Pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal
yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau bila terlanjur terjadi kesalahan dapat langsung diatasi.
2.3.3 Jenis-jenis Sistem Informasi
Menurut Zulkifli Amsyah, MLS (2000, hal 19) sistem informasi dikembangkan untuk tujuan yang berbeda-beda, tergantung pada kebutuhan bisnis. Sistem informasi dapat dibagi menjadi beberapa bagian (gambar 2.2), yakni :
TPS adalah sistem informasi yang terkomputerisasi yang dikembangkan untuk
memproses data dalam jumlah besar untuk transaksi bisnis rutin seperti daftar gaji dan inventarisasi. TPS berfungsi pada level organisasi yang memungkinkan organisasi bisa berinteraksi dengan lingkungan eksternal. Data yang dihasilkan oleh TPS dapat dilihat atau digunakan oleh manajer.
2. Office Automation Systems (OAS) dan Knowledge Work Systems (KWS)
OAS dan KWS bekerja pada tingkat pengetahuan (knowledge level). OAS mendukung pekerja data, yang biasanya tidak menciptakan pengetahuan baru melainkan hanya menganalisis informasi sedemikian rupa untuk mentransformasikan data atau memanipulasikannya dengan cara-cara tertentu sebelum menyebarkannya secara keseluruhan dengan organisasi dan kadang-kadang diluar organisasi. Aspek-aspek OAS seperti word processing,
spreadsheets, electronic scheduling, dan komunikasi melalui voice mail, email
dan video conferencing. KWS mendukung para pekerja profesional seperti ilmuwan, insinyur dan doktor dengan membantu menciptakan pengetahuan baru dan memungkinkan mereka mengkontribusikannya ke organisasi atau masyarakat.
3. Sistem Informasi Manajemen (SIM)
SIM tidak menggantikan TPS, tetapi mendukung spektrum tugas-tugas organisasional yang lebih luas dari TPS, termasuk analisis keputusan dan
pembuat keputusan. SIM menghasilkan informasi yang digunakan untuk membuat keputusan, dan juga dapat membantu menyatukan beberapa fungsi informasi bisnis yang sudah terkomputerisasi (pangkalan data).
4. Decision Support Systems (DSS)
DSS hampir sama dengan SIM karena menggunakan pangkalan data sebagai sumber data. DSS bermula dari SIM karena menekankan pada fungsi mendukung pembuat keputusan diseluruh tahap-tahapnya, meskipun keputusan aktual tetap wewenang eksklusif pembuat keputusan.
AI dimaksudkan untuk mengembangkan mesin-mesin yang berfungsi secara
cerdas. Dua cara untuk melakukan riset AI adalah memahami bahasa alamiahnya dan menganalisis kemampuannya untuk berfikir melalui problem sampai kesimpulan logiknya. Sistem ahli menggunakan pendekatan-pendekatan pemikiran AI untuk menyelesaikan masalah serta memberikannya lewat pengguna bisnis. Sistem ahli (juga disebut knowledge-based systems) secara efektif menangkap dan menggunakan pengetahuan seorang ahli untuk menyelesaikan masalah yang dialami dalam suatu organisasi. Berbeda dengan DSS yang meninggalkan keputusan terakhir bagi pembuat keputusan sedangkan sistem ahli menyeleksi solusi terbaik terhadap suatu masalah khusus. Komponen dasar sistem ahli adalah knowledge-base yakni suatu mesin interferensi yang menghubungkan pengguna dengan sistem melalui pengolahan pertanyaan lewat bahasa terstruktur dan antarmuka pengguna.
6. Group Decision Support Systems (GDSS) dan Computer-Support
Collaborative Work Systems (CSCW)
Bila kelompok, perlu bekerja bersama-sama untuk membuat keputusan semi-terstruktur dan tak semi-terstruktur, maka group Decision Support System membuat suatu solusi. GDSS dimaksudkan untuk membawa kelompok bersama-sama menyelesaikan masalah dengan memberi bantuan dalam bentuk pendapat, kuesioner, konsultasi dan skenario. Kadang-kadang GDSS disebut dengan CSCW yang mencakup pendukung perangkat lunak yang disebut dengan
“groupware” untuk kolaborasi tim melalui komputer yang terhubung dengan jaringan.
7. Executive Support Systems (ESS)
Gambar 2.2 Jenis-jenis Sistem
2.3.4 Contoh Sistem Informasi
Menurut Lucas, Henry C, Jr. (1987, hal 40), contoh sistem informasi antara lain : 1. Sistem reservasi penerbangan, digunakan dalam biro perjalanan untuk melayani
pemesanan/pembelian tiket.
2. Sistem POS (Point Of Sale) yang diterapkan di pasar swalayan dengan dukungan
barcode reader untuk mempercepat pemasukan data.
3. Sistem penghitungan gaji dan kenaikan pangkat yang diterapkan pada instansi pemerintahan.
4. Sistem penjualan secara kredit agar dapat memantau hutang pelanggan yang jatuh
tempo.
5. Sistem smart card yang dapat digunakan tenaga medis untuk mengetahui riwayat penyakit pasien.
2.3.5 Kemampuan Utama Sistem Informasi
Kemampuan utama dari sistem informasi manurut Tavri D. Mahyuzir (1994, hal 45) adalah:
1. Melaksanakan komputasi numerik, bervolume besar dan dengan kecepatan tinggi. 2. Menyediakan komunikasi dalam organisasi atau antar organisasi yang murah. 3. Menyimpan informasi dalam jumlah yang sangat besar dalam ruang yang kecil
4. Memungkinkan pengaksesan informasi yang sangat banyak diseluruh dunia
dengan cepat dan murah.
5. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi orang-orang yang bekerja dalam kelompok dalam suatu tempat atau beberapa lokasi.
6. Mengotomatisasikan proses-proses bisnis dan tugas-tugas yang dikerjakan secara manual.
7. Mempercepat pengetikan dan penyuntingan.
8. Pembiayaan yang lebih murah daripada pengerjaan secara manual.
2.4Pangkalan Data (Database)
Pangkalan data (database) menurut Jogiyanto (1990, hal 38) dapat diartikan sebagai kumpulan data tentang suatu benda atau kejadian yang saling berhubungan satu sama lain. Pangkalan data terdiri atas dua kata, yaitu pangkalan dan data. Pangkalan dapat diartikan sebagai markas atau gudang, tempat bersarang/berkumpul. Sedangkan data adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia (pegawai, siswa, pembeli, pelanggan), barang, peristiwa, konsep, keadaan yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya.
Secara sederhana pangkalan data dapat diungkapkan sebagai suatu pengorganisasian data dengan bantuan komputer yang memungkinkan data dapat
diakses dengan mudah dan cepat. Dalam hal ini, pengertian akses dapat mencakup pemerolehan data maupun pemanipulasian data seperti menambah dan menghapus data.
Dengan pangkalan data kita dapat dengan mudah mengolah data yang kita miliki. Disamping itu, pemanfaatan pangkalan data dilakukan untuk memenuhi sejumlah tujuan (objektif) diantaranya :
1. Mencegah terjadinya redudansi dan inkonsistensi data. 2. Menjaga integritas (integrity) dari data.
3. Menjaga kemanan (security) dari data.
5. Untuk efisiensi ruang penyimpanan (space).
6. Mengontrol pemakaian data secara bersama-sama.
Menurut Jeffry L. Whitten, Lonnie D. Bently dan Kevin C. Dittman (2004, hal 44) manajemen modern mengikutsertakan informasi sebagai sumber daya penting yang setara dengan dengan sumber daya manusia, uang, mesin, dan material. Informasi adalah suatu bentuk penyajian data yang diperoleh melalui mekanisme pemrosesan, yang berguna bagi pihak tertentu, misalnya manajer. Bagi pihak manajemen, informasi merupakan bahan untuk pengambil keputusan.
Dengan adanya komputer, data dapat disimpan dalam media pengingat yang disebut hard disk. Dengan menggunakan media ini, kehadiran kertas yang digunakan untuk menyimpan data dapat dikurangi. Selain itu, data menjadi lebih cepat untuk diakses terutama kalau dikemas dalam bentuk pangkalan data.
Manfaat pangkalan data banyak dijumpai saat ini. ATM (Anjungan Tunai Mandiri) menurut Neuschel, Richard F. (1960, hal 52) merupakan sebuah contoh teknologi informasi yang pada dasarnya memanfaatkan pangkalan data, yang memungkinkan seseorang bisa mengambil uang dimana saja dan kapan saja. Didalam pangkalan data, tersimpan data yang menyangkut rekening nasabah, kata sandi (password) yang sah untuk nasabah, dan juga saldo tabungan nasabah. Aplikasi pangkalan data yang lain dapat dijumpai pada toko-toko swalayan, perpustakaan, dan bahkan pada internet. Sebagai gambaran, dengan menggunakan aplikasi Web, seseorang dapat melihat buku-buku pada situs-situs toko buku online dengan hanya memasukkan kata kunci tertentu tentang buku yang dicari. Aplikasi tersebut akan mencocokkan kata kunci tersebut dengan pangkalan data yang tersedia dan kemudian menampilkan judul-judul buku beserta atribut lainnya (nama pengarang, ISBN, dan sebagainya) ke layar komputer pemakai.
2.4.1 Sistem Pangkalan Data
program DBMS (Database Management System) yang memungkinkan beberapa
pemakai atau program lain untuk mengakses dan memanipulasi file-file atau tabel-tabel tersebut .
Dari definisi sistem pangkalan data tersebut, dapat disimpulkan sistem adalah sebuah tatanan (keterpaduan) yang terdiri atas sejumlah komponen fungsional yang saling berhubungan dan secara bersama-sama bertujuan untuk memenuhi suatu proses atau pekerjaan tertentu. Sedangkan program DBMS adalah suatu perangkat lunak yang memungkinkan pengguna untuk mengakses dan mengelola pangkalan data. Salah satu DBMS yang sedang populer saat ini adalah RDBMS (Relational Database
Management System), yang menggunakan model pangkalan data relasional atau dalam
bentuk tabel-tabel yang saling terhubungkan.
2.4.2 Hirarki Data
Berdasarkan tingkat kompleksitas nilai data, tingkatan dapat disusun dalam sebuah hirarki, mulai dari yang paling sederhana sampai yang paling komplek. Menurut Tavri D. Mahyuzir (1994, halSusunan/hirarki data hingga tersusun suatu pangkalan data dapat dilihat pada Gambar 2.3 dibawah ini.
a. Pangkalan Data merupakan sekumpulan dari bermacam-macam tipe record yang memiliki hubungan antar record dan rinci data terhadap obyek tertentu
b. Berkas/file merupakan sekumpulan record sejenis secara relasi yang tersimpan dalam media penyimpanan skunder.
Sistem
c. Record merupakan sekumpulan field/atribut/data item yang saling berhubungan
terhadap obyek tertentu.
d. Field/atribut/data item merupakan unit terkecil yang disebut data, yaitu
sekumpulan byte yang mempunyai makna.
e. Byte merupakan bagian terkecil yang di alamatkan dalam memori. Byte
merupakan sekumpulan bit yang secara konvensional terdiri atas kombinasi delapan bit yang menyatakan sebuah karakter dalam memori.
f. Bit adalah sistem biner yang terdiri atas dua macam nilai, yaitu 0 dan 1. Sistem
biner merupakan dasar yang dapat digunakan untuk komunikasi antar manusia dan mesin yang merupakan serangkaian komponen elektronik dan hanya dapat membedakan dua macam keadaan, yaitu ada tegangan dan tidak ada tegangan yang terdapat dalam rangkaian tersebut.
2.5 PHP
PHP menurut Kadir A. (2001, hal 2) merupakan singkatan dari PHP Hypertext
Preprocessor. PHP merupakan bahasa berbentuk server side script yang ditempatkan
dalam server dan diproses dalam server. Hasil dari pengolahan di server tersebut lalu dikirimkan ke klien, tempat pemakai menggunakan web browser.
PHP pertama sekali dibuat oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1994. pada waktu itu PHP masih berupa sekumpulan script yang digunakan untuk mengolah data form
dari web. Kumpulan Script tersebut lalu dikemas menjadi sebuah tool yang disebut ”Personal Home Page”. Paket inilah yang menjadi cikal bakal PHP. Pada tahun 1995, Rasmus menciptakan PHP/FI versi 2. pada versi inilah pemrogram dapat menempelkan kode terstruktur di dalam tag HTML.
Menurut Indrajit, Dr. Richardus Eko., et al (2002, hal 36) PHP memiliki
kelebihan dibandingkan dengan bahasa pemrograman lainnya, yaitu :
1. Bahasa pemrograman PHP adalah bahasa script yang tidak melakukan sebuah kompilasi dalam penggunaannya.
2. Web server yang mendukung PHP dapat ditemukan dengan mudah dimana-mana, mulai dari IIS sampai dengan APACHE, dengan konfigurasi yang relatif lebih mudah.
3. Dalam sisi pengembangan relatif lebih mudah, karena banyaknya dukungan milis dan developer yang siap membantu.
4. Dalam sisi pemahaman, PHP adalah bahasa scripting yang paling mudah karena memiliki referensi yang banyak.
5. PHP adalah bahasa Open Source yang dapat digunakan diberbagai sistem operasi (Linux, Windows, Unix) dan dapat dijalankan secara runtime melalui console serta juga dapat menjalankan perintah-perintah sistem. 6. Integrasi yang sangat luas ke berbagai server Database. Membuat suatu
aplikasi web yang terhubung ke Database menjadi lebih sederhana.
Database yang didukung PHP : Oracle, Sybase, mSQL, MySQL, Solid,
PostgreSQL, Adabas D, FilePro, Velocis, Microsoft Access, Informix, dBase, UNIX dbm, Interbase, Ingres, DBM.
Contoh program PHP dapat dilihat sebagai berikut :
<?php
echo("<b>Hello World</b>"); echo("<b>dunia</b>");
?>
Gambar 2.4 Konsep Kerja PHP
2.6 Aktiva Tetap 1. Aktiva
Aktiva (harta) adalah kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan, sedangkan hak atas kekayaan itu disebut dengan pasiva.
Aktiva berwujud yang dimiliki suatu perusahaan dapat mempunyai bermacam-macam bentuk seperti tanah, bangunan, masin-mesin, dan lain-lain. (Yadhi, 2007).
2. Aktiva Tetap
Suatu aktiva dapat disebut sebagai aktiva tetap apabila memenuhi syarat sebagai berikut :
a. Bersifat relatif permanen yang artinya aktiva-aktiva tersebut dapat
b. Aktiva tetap haruslah terdiri dari aktiva-aktiva yang dipergunakan dalam
kegiatan operasi perusahaan dan tidak untuk diperjualbelikan, hal inilah yang membedakan dengan persediaan barang dagangan.
c. Pengeluaran untuk memperoleh aktiva tetap biasanya merupakan pengeluaran yang cukup besar, sehingga perusahaan perlu mempunyai kebijaksanaan kapitalisasi yang menetapkan jumlah minimum pengeluaran yang dapat dikapitalisasi. (Huddin, 2000)
PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) memiliki banyak aset-aset penting yang harus diawasi selalu keberadaannya. Aset-aset tersebut berupa benda bergerak dan tidak bergerak.
Aktiva tetap adalah aktiva yang secara relatif tetap atau bersifat permanen yang dibeli oleh perusahaan dan bukan untuk dijual kembali dalam operasional perusahaan. Ciri utamanya adalah selain berwujud juga memiliki masa kegunaan lebih dari satu tahun dan dapat dipakai berulang-ulang.
Menurut Setiawati, Wenny (2003, hal 46) suatu benda berwujud harus diakui sebagai suatu aktiva dan dikelompokkan sebagai aktiva tetap apabila : a. Besar kemungkinannya bahwa manfaat ekonomi di masa yang akan
datang berkaitan dengan aktiva tersebut yang akan mengalir ke dalam perusahaan.
b. Biaya perolehan aktiva dapat diukur secara akurat.
3. Biaya Perolehan
Biaya perolehan (cost) adalah jumlah kas atau setara kas yang dibayarkan atau nilai wajar dari imbalan lain yang diserahkan untuk memperoleh suatu aset pada saat perolehan atau konstruksi, atau jika dapat diterapkan, jumlah yang diatribusikan ke aset pada saat pertama kali diakui sesuai dengan persyaratan tertentu dalam PSAK lain. (Yudhi, 2007)
menempatkan aktiva tersebut pada kondisi yang siap untuk digunakan,
seperti bea impor. PPN masukan tak boleh restitusi (non-refundable). Sedangkan harga perolehan aktiva tetap yang dibangun sendiri, atau adalah bangunan, meliputi seluruh biaya yang terjadi berkenaan dengan pembangunan aktiva tersebut hingga siap dipergunakan. (Huddin, 2000). Berikut rumus harga perolehan:
Harga perolehan = harga beli + biaya pembelian Dimana:
Harga beli : harga aktiva
Biaya pembelian : biaya yang harus dikeluarkan sampai aktiva dapat digunakan.
4. Penyusutan
Semua aktiva tetap, kecuali tanah yang mempunyai umur yang tak terbatas, harus disusutkan setiap tahunnya.
Penyusutan adalah alokasi sistematis jumlah yang dapat disusutkan dari suatu awal selama umur manfaatnya.
Aktiva harus disusutkan selama masa manfaatnya, demikian juga dengan bangunan yang harus disusutkan selama 30 hingga 50 tahun, untuk bangunan yang diperoleh dengan cara dibangun, sedang untuk bangunan yang diperoleh dengan cara dibeli harus disusutkan setidaknya selama 15 tahun atau lebih. (Huddin, 2000).
Berikut rumus penyusutan:
Penyusutan = harga beli x persentase penyusutan Dimana:
Harga beli : harga perolehan aktiva
BAB 3
PERANCANGAN SISTEM
3.1 Metode Perancangan Sistem
Pada sistem perhitungan aktiva tetap pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) metode perancangan yang digunakan adalah menggunakan metode sistem atas-bawah (top-down approach). Perancangan dimulai dari bentuk global yaitu diagram konteks, kemudian diturunkan secara bertahap menjadi bentuk yang lebih detail.
3.2 Hasil Perancangan
3.2.1 Diagram Konteks (Context Diagram)
P.0
Gambar 3.1 Diagram Konteks Sistem Perhitungan Aktiva Tetap (Level 0) Diagram konteks sistem ini memiliki dua external entity yaitu administrator dan kebun unit. Administrator memiliki kewenangan untuk mengubah settingan pada semua kegiatan transaksi yang ada pada sistem ini. Pada administrator juga, laporan yang berisikan daftar aktiva dan daftar komponen pendukung bisa diambil. Kebun unit yang sudah terdaftar pada sistem bertugas sebagai komponen pembantu untuk mendaftarkan pegawai/staf agar memiliki account yang dapat digunakan oleh pegawai/staf untuk melakukan registrasi pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) yang aktif. Kantor direksi yang sudah terdaftar dapat mengawasi rekapitulasi aktiva yang sudah terdaftar dengan melihat data-data aktiva yang telah melakukan registrasi.
Tabel 3.1 Tabel Komponen DFD Level 0
TERMINATOR FASILITAS KETERANGAN
Administrator 1. Setting Komponen Kebun Unit
2. Hitung Aktiva Tetap
3. Setting Aktiva Tetap
4. Lihat Data Kebun Unit
5. Lihat Data Pegawai/Staf
Mendaftarkan Nama-nama Kebun Unit.
Menghitung Aktiva Tetap.
Mendaftarkan perhitungan Aktiva Tetap.
6. Lihat Data Inventaris
7. Lihat Data Aktiva Tetap
Kebun Unit 1. Setting Account Pegawai Kebun
Membuat account pegawai kebun dan mendaftarkan biodata pegawai kebun
Kantor Direksi 1. Setting Account Pegawai KanDir
2. Lihat Data Aktiva Tetap
Membuat account pegawai kandir dan mendaftarkan biodata pegawai kandir
3.2.2 Diagram Arus Data Level 1
P.0.1
Gambar 3.2 Diagram Arus Data Level 1 Sistem Perhitungan Aktiva Tetap
3.2.3 Diagram Arus Data Level 2
yaitu proses hitung aktiva.
3.2.3.1 Diagram Arus Data Level 2 Pada Proses Nomor 1
Pada diagram arus data level 2 untuk proses nomor 1 ini, proses login dibagi menjadi 3 proses, yaitu proses buat user, proses input data login, dan proses validasi input login. Ini berarti menandakan perbedaan hak akses yang dapat dimiliki oleh setiap terminator atau entity yang ada pada sistem.
Gambar 3.3 Diagram Arus Data Level 2 Proses Nomor 1
3.2.3.2 Diagram Arus Data Level 2 Pada Proses Nomor 2
telah memiliki account yang selanjutnya kebun unit tersebut mendaftarkan diri untuk melihat data-data yang telah didaftarkan. Data registrasi kebun unit tersebut kemudian
diorder oleh administrator untuk dibuat laporan.
P.0.2.1
Gambar 3.4 Diagram Arus Data Level 2 Proses 2
3.2.3.3 Diagram Arus Data Level 2 Proses Nomor 3
Pada diagram arus data level 2 proses nomor 3 ini, proses hitung aktiva dibagi
P.0.3.1
Gambar 3.5 Diagram Arus Data Level 2 Proses Nomor 3
3.2.4 Desain Basis Data
Desain basis data dari sistem ini terdiri dari tujuh tabel. Diantara tujuh tabel tersebut
terdapat satu tabel yang berdiri sendiri atau tidak memiliki relasi apapun dengan tabel yang lain. Tabel yang berdiri sendiri tersebut adalah tabel administrator.
3.2.5 ERD dan Kamus Data
Adapun hubungan antar tabel dari sistem ini, dapat dilihat pada gambar 3.6.
Gambar 3.6 ER Diagram Kamus Data
- Kebun Unit = {kode_kebun, Nama_kebun, Lokasi_kebun}
- Admin = {Id, Username, Password}
- Kantor Direksi = {nik, Nama_pegawai, Jenis_kelamin, Tempat_lahir, Tanggal_lahir, Pekerjaan, Alamat, Username, Password}
- Mendaftar = {kode_pegawai, kode_kebun, Nama_pegawai, Alamat, Username, Password}
- Membeli = {kode_inventaris, kode_kebun, kode_pegawai, Nama_inventaris, Jumlah_inventaris}
- Menghitung = {kode_biaya, kode_kebun, kode_pegawai, Nama_inventaris, Jumlah_inventaris}
- Melapor = {kode_penyusutan, kode_kebun, kode_pegawai, kode_biaya,
Nama_inventaris, Jumlah_inventaris, Penyusutan_tahun_ini, Penyusutan_s/d_tahun_ini}
Data Tipe Data Deskripsi
Administrator
administrator : ( Id : Integer, Username : Varchar, Password :
Varchar );
data_kebun_unit : ( Kode kebun : Varchar, Nama kebun : Varchar,
Lokasi kebun : Varchar );
Data_Kebun_Unit menyatakan identitas kebun
Data_Pegawai_Kebun_Unit
data_pegawai_kebun_unit : ( Kode pegawai : Varchar, Kode kebun : Varchar, Nama pegawai :
Varchar, Alamat : Varchar, Username : Varchar, Password :
Varchar );
Data_Pegawai_Direksi
data_pegawai_direksi : ( Nik : Varchar, Nama pegawai : Varchar,
Jenis kelamin : Varchar, Tempat Lahir : Varchar, Tanggal lahir :
Varchar, Pekerjaan : Varchar, Alamat : Varchar, Username : Varchar, Password : Varchar );
Data_Pegawai_Direksi menyatakan identitas pegawai di kantor direksi
Data_Inventaris
data_inventaris : ( Kode inventaris : Varchar, Kode kebun :
Varchar, Kode pegawai : Varchar, Nama inventaris : Varchar, Jumlah inventaris : Varchar );
Data_Inventaris menyatakan daftar inventaris yang sudah disimpan
Penyusutan
penyusutan : ( Kode penyusutan : Varchar, Kode kebun : Varchar,
Kode pegawai : Varchar, Kode biaya : Integer, Nama inventaris :
Varchar, Jumlah inventaris : Varchar, Penyusutan tahun ini : Integer, Penyusutan s/d tahun ini :
Integer );
Penyusutan menyatakan besarnya jumlah
penyusutan pada tahun yang ditentukan
3.2.6 Hubungan Antar Tabel
kebun_unit
3.2.6.1 Tabel Kebun_Unit
Tabel Kebun_Unit digunakan untuk menampung data-data yang berhubungan dengan Kebun Unit. Berikut ini adalah field-field yang dibuat dalam tabel Kebun_Unit yang dapat dilihat pada tabel 3.2.
Tabel 3.2 Tabel Kebun_Unit
Field Name Type Field Size Keterangan
Kode_kebun Varchar 10 Primary Key, index
Nama_kebun Varchar 100 Nama kebun
Lokasi_kebun Varchar 200 Lokasi kebun
3.2.6.2 Tabel Pegawai_Kebun_Unit
Tabel Pegawai_Kebun_Unit digunakan untuk menampung data data yang berhubungan dengan pegawai dari kebun masing-masing unit. Berikut ini adalah field-field yang dibuat dalam tabel Pegawai_Kebun_Unit yang dapat dilihat pada tabel 3.3.
Tabel 3.3 Tabel Pegawai_Kebun_Unit
Field Name Type Field Size Keterangan
Kode_pegawai Varchar 10 Primary Key, index Kode_kebun Varchar 10 Kode Kebun_Unit
Nama_Pegawai Varchar 100 Nama dari Pegawai Kebun
Alamat Varchar 150 Alamat pegawai
Username Varchar 20 Login username
Password Varchar 20 Login password
dengan pegawai kebun unit yang melaporkan inventaris. Berikut ini adalah field-field yang dibuat dalam tabel Inventaris yang dapat dilihat pada tabel 3.4 dibawah ini.
Tabel 3.4 Tabel Inventaris
Field Name Type Field Size Keterangan
Kode_inventaris Varchar 100 Primary Key, index
Kode_kebun Varchar 10 Primary Key, index
Kode_pegawai Varchar 10 Primary Key, index
Nama_inventaris Varchar 100 Nama inventaris
Jumlah_inventaris Varchar 10 Biaya awal pembelian inventaris
3.2.6.4 Tabel Biaya
Tabel Biaya digunakan untuk menampung data-data Biaya yang berhubungan dengan inventaris yang telah dibeli. Berikut ini adalah field-field yang dibuat dalam tabel Biaya yang dapat dilihat pada tabel 3.5 berikut ini.
Tabel 3.5 Tabel Biaya
Field Name Type Field Size Keterangan
Kode_biaya Int 100 Primary Key, index
Kode_kebun Varchar 10 Primary Key, index
Kode_pegawai Varchar 100 Primary Key, index
Inventaris1 Varchar 100 Nama Inventaris Inventaris2 Varchar 100 Nama Inventaris
Jumlah1 Varchar 100 Biaya Inventaris
Jumlah2 Varchar 100 Biaya Inventaris
3.2.6.5 Tabel Penyusutan
dilihat pada tabel 3.6 berikut ini.
Tabel 3.6 Tabel Penyusutan
Field Name Type Field Size Keterangan
Kode_penyusutan Varchar 10 Primary Key, index
Kode_kebun Varchar 10 Primary Key, index
Kode_pegawai Varchar 10 Primary Key, index
Kode_biaya Int 100 Primary Key, index
Nama_inventaris Varchar 100 Nama inventaris Jumlah_inventaris Varchar 100 Jumlah inventaris
Penyusutan_tahun_ini Int 100 Nilai penyusutan pada 1 tahun
Penyusutan_s/d_tahun ini Int 100 Nilai penyusutan beberapa tahun terakhir
3.2.6.6 Tabel Pegawai_Kantor_Direksi
Tabel Pegawai_Kantor_Direksi digunakan untuk menampung data-data pegawai dari kantor direksi. Berikut ini adalah field-field yang dibuat pada tabel pegawai_kantor_direksi seperti yang dapat dilihat pada tabel 3.7 berikut ini.
Tabel 3.7 Tabel Pegawai_Kantor_Direksi
Field Name Type Field
Size
Keterangan
Nik Varchar 30 Primary Key, index
Nama_pegawai Varchar 100 Nama lengkap penduduk
Jenis_kelamin Varchar 10 Jenis Kelamin Penduduk
Tempat_lahir Varchar 50 Tempat Lahir Penduduk
Tanggal_lahir Varchar 10 Tanggal Lahir Penduduk
Alamat Varchar 200 Alamat tempat penduduk tinggal
Username Varchar 20 Login username
Password Varchar 20 Login password
3.2.6.7 Tabel Administrator
Tabel administrator digunakan untuk menampung data login administrator dari sistem ini. Berikut ini adalah field-field yang dibuat pada tabel administrator seperti yang dapat dilihat pada tabel 3.8 berikut ini.
Tabel 3.8 Tabel Administrator
Field Name Type Field Size Keterangan
Id Int 11 Primary Key, index,auto_increment
Username Varchar 20 Login username
Password Varchar 20 Login password
3.2.7 Rancangan Antarmuka (Interface)
Rancangan antarmuka dari sistem ini dibagi menjadi dua bagian yaitu bagian kepala (header) dan isi (content). Semua halaman dari sistem ini terbagi menjadi dua bagian tersebut terkecuali untuk halaman login/awal. Bagian kepala (header) berisi nama sistem dan pemegang hak cipta dari sistem ini. Bagian kepala (header) juga berisi keseluruhan menu-menu dari sistem yang dapat diakses user sesuai dengan hak aksesnya. Pembuatan menu-menu pada bagian header berguna untuk membantu user agar dapat dengan mudah mengakses content sistem. Bagian isi (content) merupakan isi dari sistem itu sendiri. Bagian tengah sangat dinamis, karena setiap saat selalu
SISTEM PERHITUNGAN AKTIVA TETAP PADA PT. PERKEBUNAN
NUSANTARA III MEDAN BERBASIS WEB
BAGIAN KEPALA (HEADER) BAGIAN ISI (CONTENT)
MERUPAKAN LETAK MENU UTAMA
Jika yang mengakses administrator, maka yang ditampilkan adalah menu home, menu settings, setting password, setting data kebun, setting data pegawai kebun, setting data pegawai direksi, menu data aktiva, data inventaris, data biaya dan menu log out.
Jika yang mengakses direksi, maka yang ditampilkan adalah menu home, menu settings, setting password, data kebun, data pegawai kebun, data pegawai direksi, data inventaris, data biaya dan menu log out.
Jika yang mengakses kebun unit, maka yang ditampilkan adalah menu home, menu settings, setting password, data kebun, data pegawai kebun, data pegawai direksi, data inventaris, data biaya dan menu log out.
MERUPAKAN ISI CONTENT DARI MENU
MENAMPILKAN SEMUA HALAMAN DAN DATA YANG DIAKSES OLEH USER DARI MENU UTAMA. BENTUKNYA DINAMIS DAN MENGIKUTI TABEL YANG DIAKSES.
Gambar 3.8 Struktur Rancangan Antarmuka Sistem Perhitungan Aktiva Tetap
3.3 Algoritma
hubungan antara kegiatan-kegiatan yang akan ditempuh. Selain itu algoritma juga berfungsi untuk menyelesaikan suatu permasalahan sehingga tercapai suatu tujuan.
Berikut ini merupakan beberapa algoritma yang menjadi inti dari perancangan sistem ini, yaitu algoritma Home, login (administrator, direksi, kebun unit), data kebun, data pegawai kebun, data inventaris, data perhitungan aktiva tetap. Algoritma login adalah sama baik untuk login administrator, direksi, dan kebun unit, yang membuat berbeda adalah hanya pada simpanan yang dibutuhkan.
3.3.1 Algoritma Home
Open index.php
Input anonymous
if anonymous = true then
Open index.php
End if
3.3.2 Algoritma login_administrator Input administrator
If login = true AND hakAkses = administrator then
Input username, password
Open table administrator where username = username input and password = password input
If found then
Setsession()
Open administrator/index.php
Else
Open ./index.php
End if
3.3.3 Algoritma data_kebun ` Input data kebun
Local variable tambah, ubah, hapus
If tambah = true then
Open simpanKebun.php
Open table kebun_unit
Insert into kebun_unit (data kebun)
End if
If ubah = true then
Open edit_kebun.php
Update kebun_unit set column.table = data_kebun where id = id_input
End if
If hapus = true then
Open hapus_kebun.php
Delete from kebun_unit where id = id input
End if
3.3.4 Algoritma data_pegawai_kebun Input data pegawai kebun, data kebun
Local variable tambah, ubah, hapus
Open tambahDataPegawaiKebun.php
Open table pegawai_kebun_unit
Insert into pegawai_kebun_unit (data pegawai kebun, data kebun)
End if
` If ubah = true then
Open edit_pegawai_kebun.php
Update pegawai_kebun_unit set column.table = data pegawai kebun where id = id_input
End if
If hapus = true then
Open hapus_pegawai_kebun.php
Delete from pegawai_kebun_unit where id = id input
End if
3.3.5 Algoritma data_inventaris
Input data kebun, data pegawai, data inventaris
Local variable tambah, ubah, hapus
If tambah = true then
Open simpanInventaris.php
Open table inventaris
Insert into inventaris (data kebun, data pegawai, data inventaris)
End if
` If ubah = true then
Open edit_inventaris.php
End if
If hapus = true then
Open hapus_inventaris.php
Delete from inventaris where id = id input
End if
3.3.6 Algoritma data_perhitungan_aktiva_tetap
Input data kebun, data pegawai, harga pembelian.data inventaris, persentase susut.data inventaris, pembelian.data inventaris, berjalan.data inventaris, data inventaris, penyusutan aktiva
Open hitungPenyusutan.php
Local variable hitung inventaris
If hitung inventaris then
Open hasilPenyusutan.php
Open table penyusutan
For pembelian.data inventaris < berjalan.data inventaris
Biaya susut perbulan = harga pembelian.data inventaris * persentase susut.data inventaris
Nilai aktiva = Harga pembelian.data inventaris – biaya susut perbulan
Loop Pembelian.data inventaris, biaya susut perbulan, nilai aktiva
If pembelian. Data inventaris >= berjalan.data inventaris
Break
End if
End for
BAB 4
IMPLEMENTASI SISTEM
4.1 Batasan Implementasi
Sistem ini merupakan aplikasi berbasis web dimana aplikasi ini dapat digunakan pada jaringan internet. Namun pada penelitian ini, implementasi dari sistem ini tidak sampai pada tahap pengaplikasiannya secara nyata ke jaringan internet. Lingkungan
pengembangan dari sistem ini adalah mengenai proses belajar-mengajar dan melihat nilai/absensi secara online.
Perangkat lunak yang digunakan adalah untuk mendesain sistem ini adalah Textpad 4.1. Perangkat lunak ini dipilih untuk memudahkan pembuatan listing program yang dibutuhkan agar sistem dapat berjalan.
4.2 Implementasi
Implementasi dari sistem ini dibagi menjadi beberapa bagian seperti aplikasi login, home administrator, aplikasi setting password, aplikasi data kebun, aplikasi data pegawai kebun, aplikasi data pegawai direksi, aplikasi data inventaris, aplikasi data biaya.
Teknik pengujian pada sistem ini dilakukan dengan pengujian melalui input data mulai dari data yang sedikit sampai data yang paling banyak. Dapat dilihat pada aplikasi perhitungan penyusutan, pengujian terjadi pada proses perhitungan
browser juga.
4.2.1 Aplikasi Login
Aplikasi ini merupakan halaman awal dari sistem. Semua user harus melewati halaman ini apabila hendak masuk ke dalam sistem.
Gambar 4.1 Login
4.2.2 Home Administrator
Gambar 4.2 Home Administrator
4.2.3 Aplikasi Setting Password
Aplikasi ini berada pada sub menu pertama pada menu kedua yaitu settings. Aplikasi ini bertujuan untuk mensetting password yang dapat mengakses segala bentuk informasi yang ada. Password sebelumnya yang sudah pernah dimiliki dapat diubah ke password yang baru.
Gambar 4.3 Setting Password
4.2.4 Aplikasi Setting Data Kebun
Setelah dapat masuk dan mengakses halaman administrator, maka dapat dilakukan proses pendataan kebun yaitu dengan mengisi identitas kebun yang diminta.
Gambar 4.4 Setting Data Kebun
4.2.5 Aplikasi Setting Data Pegawai Kebun
Gambar 4.5 Setting Data Pegawai Kebun
4.2.6 Aplikasi Setting Data Pegawai Direksi
Gambar 4.6 Setting Data Pegawai Direksi
4.2.7 Aplikasi Data Inventaris
Gambar 4.7 Setting Data Inventaris
4.2.8 Aplikasi Data Biaya
Aplikasi ini merupakan aplikasi untuk memperoleh laporan data biaya pada setiap inventaris. User dapat melihat data biaya dengan menginput kode kebun terlebih
Gambar 4.8 Setting Data Biaya
4.2.9 Aplikasi Hitung Penyusutan Inventaris
Setelah user meng-klik aplikasi hitung penyusutan, maka akan keluar tampilan aplikasi selanjutnya seperti gambar 4.9 di bawah ini.
Gambar 4.9 Setting Data Penyusutan Inventaris
4.2.10 Aplikasi Laporan Aktiva Tetap
Setelah data penyusutan telah terisi maka akan ditampilkan laporan aktiva tetap.
Laporan isi berupa data tabel aktiva dengan nama inventaris, harga beli,serta data
Gambar 4.10 Laporan Aktiva Tetap
4.2.11 Aplikasi Cetak Laporan
Aplikasi ini merupakan aplikasi pencetakan laporan aktiva tetap dalam bentuk Excel. Kita masih dapat melakukan berbagai hal settingan-settingan tertentu pada laporan ini sesuai dengan settingan di Excel itu sendiri.
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan pengujian sistem yang dirancang ke dalam suatu software sesuai dengan uraian yang telah dibahas pada bab-bab sebelumnya, maka dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu :
1. Sistem perhitungan aktiva tetap yang dirancang pada skripsi ini dapat menjadi solusi yang sangat tepat bagi PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan atau perusahaan terkait lainnya.
2. Sistem ini merupakan sistem perhitungan yang bersifat fiskal yang memiliki keunggulan dalam hal keakuratan data.
3. Sistem ini memiliki pola perhitungan aktiva tetap yang jauh lebih cepat dan efisien yang sangat membantu dalam hal waktu, biaya dan tenaga.
4. Sistem perhitungan aktiva tetap ini dapat disetting langsung jika terjadi perubahan keputusan peraturan kebijakan perhitungan aktiva tetap secara langsung dan data yang ada tidak akan sulit untuk diubah kembali perhitungannya dengan peraturan yang baru.
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
[1] Al Fatta, Hanif. 2007. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi : Untuk
Keunggulan Bersaing Perusahaan dan Organisasi Modern. Yogyakarta
: ANDI.
[2] Arbie. 2004. Manajemen Database dengan MySQL. Yogyakarta : ANDI.
[3] Burch, Jhon dan Gary Grudnitski. 1989. “Information System Theory and
Practice, Jhon Willes and Sons”, Singapore.
[4] Jogiyanto. 1990. Analisis dan Desain Sistem Informasi : Pendekatan terstruktur
teori dan praktek aplikasi bisnis. Yogyakarta : ANDI.
[5] Indrajit, Dr. Richardus Eko., et al. 2002. Membangun Aplikasi e-Government :
Teori dan Pengantar Konsep Dasar e-Government Disertai Panduan Pembuatan Aplikasi Berbasis Linux Menggunakan PHP dan MySQL.
Jakarta : PT. Elex Media Komputindo.
[6]. Jeffry L.Whitten,Lonnie D.Bently dan Kevin C.Dittman. 2004. Metode Desain
dan Analisis Sistem. Edisi I. Diterjemahkan oleh tim penerjemah
ANDI. Yogyakarta: Penerbit Andi Madcoms.
[7] Kadir, A. 2001. Dasar Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP. Yogyakarta : ANDI.
[8] Lucas, Henry C, Jr. 1987. “Desain dan Implemetasi Sistem Informasi”, Erlangga, Jakarta.
[9] Neuschel, Richard F. 1960. Management by System. New York : McGrawHill.
[10] Prasetyo, Didik Dwi. 2003. Belajar Sendiri Administrasi Database Server
MySQL. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo.
[11] Tavri D. Mahyuzir. 1994. Analisa Dan Perancangan Sistem Pengolahan Data. Jakarta: Penerbit PT. Elex Media Komputindo.