• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi pemasaran produk gadai emas (RAHN) pada BPRS PNM Al-Ma'soem dalam meningkatkan pedapatan Bank

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Strategi pemasaran produk gadai emas (RAHN) pada BPRS PNM Al-Ma'soem dalam meningkatkan pedapatan Bank"

Copied!
79
0
0

Teks penuh

(1)

STRATEGI PEMASARAN PRODUK GADAI EMAS (RAHN) PADA

BPRS PNM AL-MA’SOEM DALAM MENINGKATKAN

PENDAPATAN BANK

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi Islam (SEI)

Oleh: Atep Misbahudin NIM: 104046101671

KOSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAH

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur yang mendalam penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat, ridho, dan petunjuk-Nya, kepada penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini, untuk memenuhi persyaratan mencapai gelar Sarjana Ekonomi Islam pada Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Syarif Hidayatullah Jakarta.

Shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada penerang bagi kehidupan yaitu Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat dan umatnya sampai akhir zaman.

Selama proses pembuatan skripsi ini, penulis menyadari tidaklah terlepas dari segala bantuan, bimbingan, dan motivasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin memberikan penghargaan dan mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH, MA, MM, Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ibu Dr. Euis Amalia, M.Ag, dan Bapak Ah. Azharuddin Latif, M.Ag, MH, Ketua dan Sekretaris Program Studi Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

(3)

4. Kepala Perpustakaan Utama dan Fakultas Syariah dan Hukum beserta para stafnya yang telah banyak membantu penulis meminjamkan buku-buku yang telah diperlukan selama melakukan penelitian.

5. Se

genap Bapak dan Ibu dosen yang telah memberikan berbagai bekal ilmu kepada penulis sejak penulis duduk di bangku kuliah hingga lulus dari kampus tercinta ini.

6. Kepada seluruh staf dan karyawan BPRS PNM al-Ma’soem, khususnya Bapak Teguh Sakti Pratikso, Bapak Hendra Syuhada, Bapak Arif, dan Ibu Rere, yang telah membantu penulis dalam melengkapi data dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.

7. Kedua orangtuaku Ibu Omay dan Bapak Uya yang tiada henti selalu memberikan dukungan serta kasih sayang, dan motivasi kepada penulis baik secara moril maupun materil, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

8. A

dik-adikku tercinta sebagai motivasi dan inspirasi hidupku, Dede Udaya dan si bungsu Linda Bunga Lestari yang telah membantu penulis lewat doa-doanya. 9. Seluruh sanak keluarga yang telah membantu tercapainya studi ini, yang

(4)

10.Untuk penyemangat hidupku sekaligus calon istriku dan keluarganya yang selalu setia membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

11.Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) Galuh Jaya dan Fokus Al-Paci Jaya, Kanda Uef, Adhe, Asep, Amin, Apep, Billy, Irfan Hilmy, Ramdhani, Uchok, Erma, Omen dan yang lainya atas bantuan dan motivasinya. Semoga kebersamaan kita dapat dilanjutkan dalam mengawal pembangunan daerah tercinta (Tatar Galuh Ciamis). Teman-teman, kanda Jamil, kanda Adil, Kanda Opik, Kanda Pedrik, Kanda Jeni dan yang lainya yang selalu memberikan saran dan bimbinganya dalam menyelesaikan skripsi ini.

12.Teman-teman seperjuangan khususnya kelas PS D, dan semua angkatan 2004, yang selama perkuliahan ini banyak membantu dan memberikan saran demi kelancaran penulisan skripsi ini.

Besar harapan penulis, skripsi ini dapat memberikan kontribusi yang positif bagi khazanah Ilmu Ekonomi Islam dan perkembangan perbankan Islam dalam memerangi Riba.

Jakarta, 24 November 2008

Penulis

(5)

ABSTRAKSI

Peranan perbankan syariah dalam perekonomian relatif masih sangat kecil, ada beberapa kendala dalam target pemasaran. Berangkat dari beberapa permasalahan tersebut, maka diperlukan strategi usaha yang fokus dengan suatu core competance tertentu sebagai daya saing serta memperkuat basis sistem oprasional untuk memperluas sistem distribusi penyaluran kredit.

Berbagai upaya yang dilakukan perbankan dalam meningkatkan kualitas produknya. BPRS PNM Al-Ma’soem pada bulan Maret tahun 2005 mengeluarkan produk Gadai Emas, yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat serta meningkatkan kinerja bank itu sendiri.

Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk mengetahuai bagaimana BPRS PNM Al-Ma’soem melakukan strategi pemasaran produk gadai emas. Penelitian ini menggunakan data primer dengan teknik pengumplan data melalui observasi langsung ke BPRS PNM Al-Ma’soem dan melakukan wawancara secara sistematis untuk mendapatkan data dan informasi, serta melakukan study kepustakaan yaitu menelaah buku-buku literatur yang berhubungan dengan penelitian yang dibahas.

(6)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

ABSTRAKSI iv

DAFTAR ISI v

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah 5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 6

D. Review Study Terdahulu 7

E. Metode Penelitian 9

F. Sistematika Penulisan 12

BAB II STRATEGI PEMASARAN DAN GADAI (RAHN)

A. Pengertian Strategi Pemasaran 14

B. Tujuan Strategi Pemasaran 19

C. Perumusan Strategi Pemasaran 20

D. Pengertian dan Dasar Hukum Gadai 26

E. Syarat dan Rukun Gadai 30

BAB III GAMBARAN UMUM BPRS PNM AL-MA’SOEM

A. Sejara

(7)

B. Visi, Misi dan Tujuan BPRS PNM Al-Ma’soem 36

C. Struktur organisasi 37

D. Produk BPRS Al-Ma’soem 41

BAB IV STRATEGI PEMASARAN PRODUK GADAI EMAS DI BPRS AL- MA’SOEM

A. Strategi Pemasaran Produk Gadai Emas 45

B. Pelaksanaan Gadai Emas 53

C. Analisa SWOT Produk Gadai Emas 62

D. Perhitungan Margin Keuntungan 66

E. Analisa Perkembangan Produk Gadai Emas 69

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan 73

B. Saran 75

DAFTAR FUSTAKA 76

(8)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Di Indonesia, ekonomi Islam diakui eksistensinya ketika krisis moneter memukul rata setiap kehidupan bangsa. Hal ini yang kemudian menjadi keterkaitan banyak orang untuk beralih kepada sistem ekonomi yang berazaskan halalan thayyiban dan bersumber pada al-Qur’an dan Sunnah Rasul. Hal ini di tandai dengan mulai berdirinya lembaga-lembaga keuangan yang dalam oprasionalnya berdasarkan prinsip syariah Islam. Salah satunya adalah lembaga keuangan perbankan syariah yang mulai eksis sejak berlakunya UU No. 7 tahun 1992 tentang Perbankan dan Peraturan Pemerintah no. 72 tahun 1992.

Dalam menghadapi perkembangan ekonomi nasional yang mengalami perubahan secara cepat dan tantangan yang terlalu berat diperlukan perbankan nasional yang dapat melayani masyarakat golongan ekonomi lemah dan pengusaha kecil menengah secara optimal, diperlukan pemberdayaan perbankan Indonesia termasuk BPR yang melakukan kegiatan perbankan berdasarkan prinsip syariah.

(9)

jumlah DPK yang dihimpun sebesar 34,2%. Disamping itu, sepanjang tahun 2007 industri BPRS mampu memperbaiki kualitas pembiayaan yang terlihat dari penurunan nilai NPF (gross) dari 8,3% pada tahun 2006 menjadi 8,0% pada akhir 20071.

Berdirinya BPRS di Indonesia selain didasari oleh tuntunan ber-muamalah secara Islam yang merupakan keinginan kuat dari sebagaian besar umat Islam di Indonesia, juga sebagai langkah aktif dalam rangka restrukturisasi perekonomian Indonesia yang dituangkan dalam berbagai paket kebijaksanaan keuangan, moneter dan perbankan secara umum. Secara khusus adalah mengisi peluang terhadap kebijaksanaan yang membebaskan bank dalam penetapan singkat suku bunga (rate interest), yang kemudian dikenal bank tanpa suku bunga.

Dalam rangka mensosialisasikan berbagai kegiatan, tentunya bank syariah pada umumnya dan BPRS pada khususnya perlu mengkomunikasikan setiap produk-produk yang ditawarkan. Hal ini dilakukan agar masyarakat mengetahui dan memiliki minat membeli manfaat dari produk bank syariah yang ditawarkan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan. Oleh karena itu, bank syariah harus melakukan strategi pemasaran.

Beberapa lembaga keuangan mungkin mempunyai tujuan yang sama akan tetapi strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut sudah tentu berbeda. Pada umumnya semua jajaran manajemen suatu lembaga keuangan akan selalu membuat rencana-rencana yang baik dan tepat. Jadi jelaslah masalah strategi bagi

(10)

suatu lembaga keuangan sangatlah penting sebab strategi tersebut merupakan penentuan tercapainya tujuan yang telah direncanakan.

Suatu lembaga keuangan yang berorientasi terhadap perolehan laba (keuntungan) sudah pasti membutuhkan apa yang yang disebut Strategi Pemasaran bank, pengertian pemasaran bank itu sendiri yaitu suatu proses untuk menciptakan dan mempertukarkan produk atau jasa bank yang ditunjukan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan nasabah dengan cara memberikan kepuasan2.

Sedangkan pemasaran berpangkal pada kebutuhan pembeli yang belum terpenuhi dalam hal produk, kualitas, harga dan sebagainya. Produk bukan satu-satunya penjamin kepuasan konsumen, akan tetapi ada beberapa variabel lain yang mempengaruhi kepuasan konsumen yakni harga produk, lokasi dan distribusi.

Undang-undang No. 10 tahun 1998 tentang perubahan Undang-undang No.7 tahun 1992 tentang perbankan, merupakan sumber hukum yang utama bagi pengaturan kehidupan perbankan Islam, dan secara khusus peraturan pelaksanaan Bank Perkriditan Rakyat Syariah (BPRS) diatur oleh surat keputusan Direksi Bank Indonesia No. 32/36/Kep/Dir tentang BPR yang berdasarkan prinsip syariah tanggal 12 Mei 1999 dan secara lebih khusus diatur berdasarkan PBI 8/25/PBI/2006 dari perubahan PBI 06/17/2004 tentang BPR berdasarkan prinsip syariah.3

PT. BPRS PNM al-Ma’soem merupakan Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) yang berada di Jl. Raya Rancaekek No. 1 Bandung. BPRS PNM al-Ma’soem melayani jasa keuangan berupa simpanan dan pembiayaan yang

( )* # ( ' !!+, - . & /

0 +

(11)

berdasarkan prinsip syariah. Sumber dana yang dikelola BPRS PNM al-Ma’soem berasal dari dana sendiri serta dana pihak ketiga.

Kebutuhan akan pemasaran tidak dapat dielakan karena perkembangan pasar dan persaingan yang semakin berat. Pemasaran dibutuhkan tidak hanya oleh perusahan-perusahan akan tetapi digunakan oleh lembaga keuangan misalnya lembaga keuangan mikro syariah pada BPRS PNM al-Ma’soem dalam pengembangan produk-produknya khususnya produk Gadai Emas (Rahn).

Produk gadai emas pada BPRS PNM Al-Ma’soem memberikan fasilitas pinjaman kepada masyarakat dengan jaminan berupa emas dengan menggunakan pinsip gadai yang sesuai dengan syariah. tercantum dalam Fatwa DSN No.26/DSN-MUI/III/2002.4

Dampak demikian tampak jelas bahwa bagi perbankan pada umumnya khususnya pada BPRS yang berlokasi di garis terdepan di pedesaan menghadapi tantangan dan peluang yang cukup besar. Kualitas pemberian kredit yang tinggi dan pemberian kredit yang sehat adalah jalan keluar yang paling tepat untuk menghadapi tantangan tersebut. Untuk itu kita harus menyusun strategi pemasaran yang komprehensif, sehingga upaya pemasaran yang kita lakukan bisa optimal. Dengan demikian kita harus mengkaji lebih jauh mengenai pemasaran bank itu sendiri dalam upaya meningkatkan pendapatan bank.

Dalam penelitian ini, penulis berusaha membahas mengenai Strategi pemasaran yang di lakukan BPRS PNM al-Ma’soem dalam meningkatkan

2 % 1 3 4 5 0 6 7 % %

(12)

profitabilitas bank. Dengan judul ” Strategi Pemasaran Produk Gadai Emas (Rahn) Pada BPRS PNM al-Ma’soem dalam Meningkatkan Pendapatan Bank”.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah 1.Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latarbelakang masalah di atas, terlihat banyak faktor yang mempengaruhi pendapatan bank dalam strategi produk gadai emas yang digunakan oleh BPRS PNM al-Ma’soem, di antaranya:

a. Strategi apa yang tepat dilakukan oleh BPRS PNM al-Ma.soem dalam memasarkan produknya?

b. Apakah ada pengaruh yang signifikan setelah penerapan strategi gadai emas kepada calon nasabah?

c. Apakah dengan pinjaman melalui produk gadai emas dapat menambah membantu pertumbuhan ekonomi rakyat?

d. Bagaimana cara mengantisipasi pesaing dalam upaya mempertahankan nasabah?

e. Bagaimana pelaksanaan gadai emas pada BPRS PNM al-Ma’soem?

f. Bagaimana aplikasi pelaksanaan gadai emas pada BPRS PNM al-Ma’soem? 2.Perumusan masalah

(13)

Selanjutnya untuk mempermudah pembahasan, maka permasalahannya dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana strategi pemasaran produk gadai emas yang digunakan oleh BPRS PNM al-Ma’soem?

2. Bagaimana pelaksanaan gadai emas di BPRS PNM al-Ma’soem?

3. Bagaimana analisa SWOT produk gadai emas pada BPRS PNM al-Ma’soem?

C. Tujuan Penulisan dan Manfaat Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah

1. Untuk mengetahui bagaimana strategi pemasaran produk gadai emas yang di gunakan oleh BPRS PNM al-Ma’soem.

2. Untuk mengetahui pelaksanaan gadai emas pada BPRS PNM al-Ma’soem. 3. Untuk mengetahui analisa SWOT produk Gadai Emas BPRS PNM al-Ma’soem.

Adapun manfaat penulisan ini sebagai berikut: 1. Manfaat untuk penulis

Untuk memperdalam wawasan dan pengetahuan penulis dalam hal strategi pemasaran dalam pengembangan produk gadai emas khususnya yang dilakukan oleh BPRS PNM al-Ma’soem.

2. Manfaat untuk ilmu pengetahuan

(14)

3. Manfaat untuk BPRS PNM al-Ma’soem

Dengan adanya Strategi pemasaran tersebut, diharapkan BPRS PNM Al-Ma’soem. akan terus berupaya untuk terus melakukan perubahan kearah yang lebih baik, dalam hal menarik nasabah khususnya produk gadai emas sehingga bisa meningkatkan kesejahtraan ekonomi umat Islam terutama masyarakat golongan ekonomi lemah.

D. Review Studi Terdahulu

Dalam peneletian ini penulis menemukan beberapa hasil penelitian yang membahas topik sejenis dalam rangka meningkatkan strategi pemasaran pada produk lembaga keuangan syariah.

1. Siti Arfah, Prodi. Perbankan Syariah, Jurusan Muamalat, Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2003.

”Strategi pemasaran produk pembiayaan murabahah dan pengaruhnya

terhadap pendistribusian dana BMT El-Syifa Ciganjur-Jagakarsa”. Hasil

penelitian ini mengatakan bahwa, strategi pemasaran yang dilakukan oleh BMT El-Syifa pada produk pembiayaan murabahah membawa pengaruh terhadap pendistribusian dana pembayaran. Hal ini dilihat dari meningkatnya dana yang di salurkan pada tahun 2003 dengan jumlah sebesar Rp. 145.917.000,-. Sedangkan pada tahun 2004 mengalami peningkatan yaitu sebesar Rp. 160.917.000,-. Dan tahun 2005 mengalami peningkatan juga yaitu sebesar Rp. 207.720.000,-.

(15)

2. Ibnu Hamim, Prodi. Perbankan Syaiah, Jurusan Muamalat, Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2006.

”Strategi Pemasaran Produk pembiayaan Musyarokah Dalam Upaya Menarik Minat Nasabah (studi kasus pada BMT Al-Fath Pamulang)”. Hasil penelitian ini mengatakan bahwa, dalam mencapai pasar sasaran, BMT al-Fath menerapkan strategi pemasaran Pembiayaan Musarakah yang Meliputi empat komponen yaitu produk, harga, promosi dan distribusi.

Namun perkembangan pembiayaan musyarakah BMT al-Fath mengalami penurunan dari tahun 2004-2005, hal ini disebabkan kurangnya kepercayaan masyarakat terhadap produk pembiayaan musyarakah, dan tidak adanya tim khusus untuk menawarkan produk musyarakah.

3 Nuraeni, Prodi. Perbankan Syariah, Jurusan Muamalat, Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2004.

”Konsep dan Aplikasi Gadai emas Pada Bank Syariah (Studi kasus pada PT. Bank Danamon Syariah)”. Hasil penelitian ini adalah mekanisme gadai emas syariah pada bank danamon syariah meliputi; barang jaminan yang dibawa nasabah akan taksir oleh spesialis gadai untuk mengetahui besar pinjaman dan biaya penitipan yang ditanggung nasabah. Biaya penitipan di dasarkan pada nilai taksir marhun, yaitu 2,2% perbulan sebagai antisipasi terhadap resiko kerusakan dan kehilangan atas barang yang digadaikan.

(16)

sebagai upaya untuk meningkatkan pendapatan bank dan hal-hal yang menjadi faktor pemicu kesuksesan yang dikerjakan oleh pihak bank.

Yang membedakan penelitian ini dengan penelitian terdahulu bahwa penelitian ini di fokuskan pada strategi pemasaran yang digunakan oleh BPRS PNM al-Ma’soem dalam mengembangkan produk gadai emas, baik dari segi produk maupun penyaluran, dalam menghadapi pesaingnya sekaligus mempertahankan keunggulanya, maka bank menerapkan analisa SWOT, dengan demikian pihak bank bisa membaca pangsa pasar dengan sempurna. Ini terbukti dari laporan usaha gadai emas BPRS PNM al-Ma’soem dari tahun 2005-2007 meningkat sangat pesat. Dengan pelayanan yang maksimal melalui strategi pemasaran yang mengarah, dan peran nama baik al-Ma’soem menjadi andalan utama bagi kesuksesan gadai emas BPRS PNM Al-Ma’soem.

E. Metode Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang diteliti, metode yang dilakukan adalah metode deskriptif analisis yaitu mendeskripsikan sesuatu pada satuan analisis secara utuh sebagai satuan yang integrasi.5 Pendapat lainnya mengatakan bahwa metode ini ”metode deskriptif bertujuan untuk menggambarkan sifat sesuatu yang tengah berlangsung pada saat riset dilakukan dan memeriksa sebab-sebab dari gejala tertentu.”6

1.Jenis dan Sumber Data

+- 6

) # 4 % 999, & +:

/6 5 3 ; )* #

(17)

a. Data Primer : Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer yaitu data bulanan laporan perkembangan usaha gadai emas dari tahun 2005-2007.

b. Data Sekunder : Wawancara langsung kepada manajer gadai emas BPRS PNM al-Ma’soem.

2.Teknik Pengumpulan Data

Dengan menggunakan penelitian deskriptif, maka teknik pengumpulan data digunakan penulis adalah sebagai berikut:

a. Teknik Observasi dan Pengamatan

Penulis melaksanakan observasi selama 2 hari yaitu pada tanggal 15-16 Agustus 2008, yang bertempat di BPRS al-Ma’soem Rancaekek-Bandung untuk mengambil data-data yang diperlukan dalam melakukan penelitian. b. Teknik Wawancara

Penulis melakukan wawancara dengan Bapak Teguh selaku Manajer Gadai Emas, dengan cara tanya jawab secara langsung dan dilaksanakan secara sistematis dengan tujuan untuk memperoleh informasi.

c. Studi Kepustakaan

Pengumpulan data dengan menelaah buku-buku literatur yang berhubungan dengan penelitian yang dibahas.

3. Teknik Pengolahan Data

(18)

b. Klasifikasi Data: setelah data diperiksa lalu diklasifikasikan dalam bentuk dan jenis tertentu, kemudian diambil suatu kesimpulan.

4. Analisis Data

Penulis, menganalisa data dengan menggunakan penelitian kualitatif. Dalam pelaksanannya penganalisaan dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Menelaah semua data yang diperoleh baik dari sumber primer mapun sumber sekunder.

b. Melakukan klasifikasi terhadap data yang terkumpul sesuai dengan masalah yang diteliti.

c. Menghubungkan data yang terpilih dengan teori yang sudah dikemukakan dalam kerangka pemikiran.

d. Penarikan kesimpulan dari data-data yang dianalisis.

F. Sistematika Penulisan

Adapun sistematika dalam penulisan ini, penulis membagi pembahasan menjadi lima bab, dan tiap-tiap bab terdiri dari beberapa sub bagian.

Sistematika ini diuraikan sebagai berikut: BAB I: PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kajian pustaka, metode penelitian dan sistematika penulisan.

(19)

Bab ini menjelaskan tentang pengertian, tujuan, perumusan strategi pemasaran dan pengertian, dasar hukum gadai, syarat hukum Gadai (Ar-Rahn).

BAB III GAMBARAN UMUM BPRS PNM AL-MA’SOEM

Bab ini menjelaskan sejarah berdirinya BPRS PNM Al-Ma’soem, Visi Misi dan tujuan BPRS PNM Al-Ma’soem, struktur organisasi dan produk BPRSPNM Al-Ma’soem.

BAB IV STRATEGI PEMASARAN PRODUK GADAI EMAS PADA BPRS PNM AL-MA’SOEM

Bab ini mejelaskan tentang strategi pemasaran produk gadai emas, pelaksanaan gadai emas dan analisa SWOT produk gadai emas yang dilakukan BPRS PNM Al-Ma’soem. Serta membahas perhitungan margin keuntungan dan analisa perkembangan produk gadai emas.

BAB V PENUTUP

(20)

BAB II

SEKILAS MASALAH PEMASARAN DAN GADAI (RAHN)

A. Strategi Pemasaran 1. Pengertian Strategi

Secara etimologis, strategi berasal dari bahasa yunani Strategos yang berati Jendral.7 Strategi pada mulanya berasal dari peristiwa peperangan, yaitu sebagai suatu siasat untuk mengalahkan musuh. Namun pada akhirnya strategi berkembang untuk kegiatan organisasi termasuk keperluan ekonomi, sosial, budaya dan agama.

Dalam Kamus Istilah Manajemen, strategi adalah rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus dan saling hubungan dalam waktu dan ukuran.8 Dalam sebuah perusahan, strategi merupakan salah satu faktor terpenting agar perusahan dapat berjalan dengan baik. Strategi menggambarkan arah bisnis yang mengikuti lingkungan yang dipilh dan merupakan pedoman untuk mengalokasikan sumber daya usaha suatu organisasi.9

Dari definisi di atas, peneliti dapat mengambil kesimpulan tentang strategi, yaitu:

:

< * 3 3 4 4 )* #= ,

& !

" 0 3 4 3 ( 0 3 4

)* # , ' ( . & 2+

97 ;4 )> # !! , ( .

(21)

a. Strategi merupakan suatu kesatuan rencana yang terpadu yang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi.

b. Dalam menyusun strategi perlu dihubungkan dengan lingkungan organisasi, sehingga dapat disusun kekuatan strategi organisasi.

c. Dalam pencapaian tujuan organisasi perlu alternative startegi yang dipertimbangkan dan harus dipilih.

d. Stategi yang dipilih akan di implementasikan oleh organisasi yang akhirnya memerlukan evaluasi terhadap strategi tersebut.

2. Pengertian Pemasaran

Pemasaran suatu faktor penting dalam siklus yang bermula dan berakhir dalam kebutuhan konsumen, dimana pemasaran harus dapat menafsirkan kebutuhan-kebuthan konsumen dan mengkombinasikanya dengan data pasar. Kebanyakan orang mengatakan bahwa pemasaran adalah serangkaian kegiatan ekonomi yang mencakup penjualan, permintaan atau pembelian dan harga. Padahal pemasaran tidak hanya mencakup itu, tetapi pemasaran lebih luas dari kegiatan penjualan. Oleh karena itu pemasaran adalah kegiatan vital dalam beberapa organisasi baik organisasi profit maupun non profit yang didalamnya menyedikan barang dan pelayanan. Maka keberhasilanya tergantung sekali pada kemampuan dari organisasi tersebut dalam memahami dan menemukan segala yang dibutuhkan pelangganya.

(22)

untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa kepada pembeli”.10

Menurut Philip Kotler mengatakan bahwa pemasaran adalah “suatu peroses sosial dan manajerial yang didalamnya individu dan kelompok untuk mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukar produk yang bernilai dengan pihak lain”.11

Pemasaran juga dapat dipahami sebagai suatu rencana untuk memperbesar pengaruh terhadap pasar, baik jangka pendek maupun jangka panjang, yang didasarkan pada riset pasar, penilaian, perencanaan produk, promosi, perencanaan penjualan dan distribusi. Secara spesifik pengertian pemasaran bagi lembaga keuangan adalah:

a. Mengidentifikasi pasar yang paling menguntungkan sekarang dan masa yang akan datang.

b. Menilai kebutuhan nasabah atau anggota saat ini dan masa yang akan datang. c. Menciptakan sasaran pengembangan bisnis dan membuat rencana untuk

mencapai sasaran tersebut.

d. Promosi untuk mencapai sasaran. 12 3. Pengertian Strategi Pemasaran

Dalam Kamus Besar Ilmu Pengetahuan, strategi pemasaran merupakan proses pemasaran yang mencakup beberapa hal analisis atas

! % 3 4 3 )> # 99!,

' & ( . & +

( 3 4 # ' 0

)* # = 99+, &"

3 3 4 )> #5 3 >( 1 !! ,

(23)

kesempatan, pemilikan sasaran-sasaran, pengembangan strategi, perumusan rencana implementasi serta pengawasan.13

Strategi pemasaran dapat dipahami sebagai logika pemasaran yang dengannya unit usaha dapat mencapai tujuan pemasaranya.14 Strategi pemasaran juga merupakan pernyataan mengenai bagaimana suatu merek atau lini produk dapat memenuhi keinginan dan dapat memuaskan pelanggan. Selain itu pemasaran sendiri dapat diartikan sebagai seleksi atas pasar sasaran, menentukan posisi bersaingan dan pengembangan suatu bauran pemasaran yang efektif untuk mencapai dan melayani klien yang dipilih.15

Beberapa strategi pemasaran diterapkan akan mampu menembus pasar, mengembangkan pasar, mengembangkan produk, diversifikasi, biaya murah dan pemfokusan pasar.16 Dengan penjelasan sebagai berikut:

a. Menembus Pasar

Strategi ini digunakan apabila diketahui bahwa masih ada sasaran yang belum mengetahui atau memakai produk (barang maupun jasa) disebabkan karena pesaing lebih agersif sehingga belum mempunyai kesempatan membeli.

b. Mengembangkan Pasar

? 3& ( 0 )> # 7= 992,

= & 2&

2

( 1& ; *

@ )* #0 99+, & :

+( . )* #= 99:,

= ( . 4 &

/ % 3 4 3 )> #

(24)

Strategi ini apabila sasaran pembeli lama telah dapat dicapai baik oleh produk kita maupun oleh produk pesaing, sehingga perlu mencari sasaran pembeli baru, sementara produk lama masih berjalan dengan cara memperluas daerah pemasaran.

c. Pengembangan Produk

Strategi ini mencakup usaha perubahan produk, tetapi menggunakan cara produksi sebelumnya.

d. Diversifikasi

Strategi ini merupakan pengembangan produk baru yang masih berhubungan dengan produk lama untuk ditawarkan kepada pasar yang baru juga. Strategi ini sangat efektif untuk mengisi sasaran yang terabaikan atau kosong, sehingga mereka mengikuti pesaing.

e. Biaya Murah

Strategi ini didasarkan pada input rendah, sehingga dapat menghasilkan produk yang murah pula, namun dengan kualitas dan standar yang tinggi. Hal ini bisa dilakukan dengan pemilikan modal yang besar serta teknologi tinggi maupun bergabung dengan wadah koperasi misalnya.

f. Pemfokusan Pasar

Strategi ini dilakukan dengan memberikan pelayanan yang sangat terbatas, kelompok pembeli ditentukan dengan jelas agar pelayanan lebih efektif dan efisien.

(25)

Setiap tindakan yang dilakukan apakah oleh perusahaan atau badan usaha tentu mengandung suatu maksud dan tujuan tertentu. Penetapan tujuan ini disesuaikan dengan keinginan pihak manajemen itu sendiri. Badan usaha yang dalam menetapkan tujuan yang hendak dicapai dilakukan dengan berbagai pertimbangan matang. Kemudian ditetapkan cara-cara untuk menetapkan tujuan tersebut.

Dalam hal menjalankan kegiatan pemasaran suatu perusahaan memiliki banyak kepentingan untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Secara umum tujuan pemasaran bank adalah:

a. Memaksimumkan konsumsi atau dengan kata lain memudahkan dan merangsang konsumsi, sehingga dapat menarik nasabah dalam membeli produk yang ditawarkan bank secara berulang-ulang.

b. Memaksimumkan konsumen melalui berbagai pelayanan yang diinginkan nasabah.

c. Memaksimumkan pilihan (ragam produk) dalam arti bank menyediakan berbagai jenis produk bank sehingga nasabah memiliki pilihan pula.

d. Memaksimumkan mutu hidup dengan memberikan berbagai kemudahan kepada nasabah dan menciptakan iklim yang efisien. 17

Dengan demikian tujuan pemasaran bukan saja tercapainya kepuasan konsumen namun juga bagi perusahaan. Tujuan kegiatan pemasaran bukanlah sederhana dan sepihak (untuk kepuasan konsumen saja), tetapi tujuan sebenarnya adalah demi kepentingan perusahaan juga. Konsumen yang puas karena

:( 3 4 )* # ;& 4 <

(26)

kebutuhanya terpenuhi akan menguntungkan perusahaan. Dengan kata lain, tujuan perusahaan akan dicapai melalui pencapaian tujuan konsumen.

C. Perumusan Strategi Pemasaran 1. Segmentasi Pasar

Segmentasi pasar adalah proses membagi pasar keseluruhan suatu produk atau jasa yang semula bersifat hetrogen ke beberapa segmen yang cendrung bersifat homogen dalam segala aspek atau proses pengelompokkan dari keseluruhan prilaku pasar yang beragam menjadi bagian-bagian pasar yang berprilaku sama.18 Segmentasi Lebih singkatnya segmentasi pasar merupakan proses mengidentifikasi bagian-bagian yang ada dalam suatu pasar menjadi sub-sub pasar (segmen-segmen yang lebih homogen).19 Segmentasi

pasar ini merupakan suatu falsafah yang berorientasi pada konsumen.

Tujuan utama melakukan segmentasi pasar adalah berusaha untuk melokalisasi pesaing pada segmentasi pasar yang lebih kecil. Lebih jelasnya, berikut ini di antara beberapa tujuan segmentasi pasar:

a. Agar kegiatan pemasaran lebih terarah, sehingga dapat menentukan segmen mana yang harus diprioritaskan.

b. Agar sumber daya yang ada dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin dengan tingkat efisiensi yang tinggi, dengan istilah lain yaitu the right man on the right place.

"

& ( 0 & +/

97 ;4 )> # !! , ( . &

(27)

c. Agar perusahaan dapat lebih kompetitif. 20

Bashu Swasto DH mengemukakan beberapa alasan bagi perusahan mengadakan segmentasi pasar, yaitu:

a. Pasar bersifat dinamis. Hal ini bahwa pasar selalu terjadi perubahan secara terus menerus tentang sikap, keadaan keluarga, jumlah pendapatan, pola konsumsi dan lain-lain.

b. Pasar untuk suatu produk berusaha sesuai dengan siklus kehidupan produk tersebut dari harapan penurutan keuntungan. 21

Dalam pengelompokan konsumen ke dalam segmen tertentu, ada beberapa acuan yang dapat dipergunakan, yaitu:

a. Segmentasi Geografis

Segmentasi geografis dilakukan dengan cara pengelompokan konsumen yang tersebar diberbagai wilayah ke dalam kelompok konsumen tertentu atas dasar unit geografis, misalnya: kabupaten, kota, kecamatan, arah mata angin atau bahkan kawasan tertentu.

b. Segmentasi Demografis

Segmentasi ini dilakukan dengan cara mengelompokan konsumen atas variabel demografis, seperti usia, jenis kelamin, penghasilan, pekerjaan, pendidikan agama, ras dan kewarganegaraan.

c. Segmentasi Psikografis

!0 & & :

(28)

Segmentasi ini dilakukan dengan cara mengelompokan konsumen kedalam beberapa kelompok atas dasar kelas sosial, gaya hidup atau kareakteristik kepribadian mereka.

d. Segmentasi Prilaku

Dalam segmentasi prilaku, konsumen dikelompokan atas dasar pengetahuan, sikap, tingkat penggunaan, manfaat dan tanggapan yang diberikan terhadap suatu produk.

e. Segmentasi Institusional

Segmentasi ini dipergunakan oleh perusahaan untk memasarkan produk kepada perusahaan lainya yang bukan merupakan konsumen akhir.

f. Segmentasi Manfaat

Segmentasi yang menunjukan pada penggolongan pasar dalam bentuk manfaat utama dari suatu produk yang berhubungan erat dan dicari kelompok yang berbeda. 22

2. Bauran Pemasaran

Bauran pemasaran (Marketing Mix) merupakan kegiatan pemasaran yang dilakukan secara terpadu. Artinya kegiatan ini dilakukan secara bersama di antara elemen-elemen yang ada dalam bauaran pemasaran itu sendiri. Oleh karena itu setiap elemen membutuhkan strategi tersendiri, namun tetap akan terkait dengan strategi lainya.23 Untuk itu ada empat konsep yang harus dilibatkan dalam pemasaran tersebut, yaitu:

a. Produk (Product)

7 ;4 & - & & :

( 3 4 )* # ;& 4 <

(29)

Produk secara umum diartikan sebagai suatu yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan nasabah. Produk yang diinginkan pelanggan, baik berwujud maupun yang tidak berwujud adalah produk yang berkualitas tinggi. Artinya produk yang ditawarkan oleh bank kepada nasabahnya memiliki nilai yang lebih baik dibandingkan produk bank pesaing.

Produk yang berkualitas tinggi yang berhasil diciptakan oleh bank akan memberi keuntungan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang, keuntungan produk ini. Banyak faktor yang harus dipertimbangkan dan sangat tergantung dari berbagai pihak yang terkait antara lain sebagai berikut:

1. Pelayanan yang prima. 2. Pegawai yang profesional.

3. Sarana prasarana yang menunjang dengan produk tersebut. 4. Lokasi, lay out gedung dan ruangan.

5. Nama baik bank.24

Untuk menerapkan strategi produk, bank juga harus memahami daur hidup produk. Hal ini disebabkan masing-msing produk daur hidup produk (Product Life Circle), dalam hal ini bank perlu mengembankan produk baru untuk mengantisipasi terhadap produk yang lama dan timbulnya produk pesaing.

b. Harga (price)

Harga salah satu aspek penting dalam kegiatan marketing mix, karena mengingat harga sangat menentukan laku dan tidaknya produk perbankan. Penetapan harga seyogyanya dilakukan setelah memonitoring harga yang

20

(30)

ditetapkan pesaing agar harga yang ditentukan kompetitif, ada sejumlah cara yang dilakukan untuk menentukan harga yang tepat, yaitu:

1. Strategi harga cost-plus, yakni harga dihitung dari biaya ditambah margin keuntungan yang diinginkan (persentasi dari biaya).

2. Strategi harga mark-up, yakni harga dihitung sebagai sutau persentase dari harga jual.

3. Strategi harga break-even (impas), yaitu harga dihitung dengan menggunakan tingkat penjualan yang diperlukan untuk menutup seluruh biaya tetap dan variabel.

4. Strategi harga going-rate, berarti harga ditetapkan sama dengan harga pesaing. 25

c. Distribusi dan Tempat

Distribusi merupakan kegiatan ekonomi yang menjembatani kegiatan produksi dan konsumsi. Berkat distribusi barang dan jasa dapat sampai ke tangan konsumen. Dalam sektor jasa distribusi didefinisikan sebagai setiap sarana yang meningkatkan keberadaan atau kenikmatan suatu jasa yang menambah pengunaanya atau pendapatan dari penggunanya. Baik dengan mempertahankan pemakai yang ada, maupun meningkatkan nilai kegunanya di antara pemakai yang ada ataupun menarik pemakai yang baru.26

d. Promosi (Promotion)

Promosi adalah merupakan kegiatan yang ditunjukan untuk mempengaruhi konsumen agar mereka dapat menjadi kenal akan produk yang

+

3 0 > 3 ( A 4 4

3 0 )* # < 0 !! , - & & :

/

(31)

ditawarkan oleh perusahaan kepada mereka dan kemudian mereka akan menjadi senang lalu membeli produk yang ditawarkan tersebut. Adapun alat-alat yang dapat dipergunakan dalam mempromosikan produk itu adalah melalui:

1. Advertensi (iklan).

2. Promosi penjualan (sales promotion). 3. Personel selling.

4. Publisitas (Publication)27.

Menurut murti sumarni, promosi merupakan cara langsung atau tidak langsung untuk mempengaruhi konsumen. Kegiatan promosi mempunyai beberapa tujuan antara lain:

1. Modifikasi tingkah laku, artinya melakukan promosi dengan tujuan untuk merubah tingkah laku dan pendapat.

2. Memberi tahu, artinya memberitakan tentang apa roduk apa yang dijual. 3. Membujuk, mempengaruhi konsumen dalam jangka waktu yang lama.

4. Meningkatkan kualitas dengan tujuan mempertahankan produk di hati masyarakat.28

D. Pengertian dan Dasar Hukum Gadai (Rahn) 1. Pengertian Gadai (rahn)

Seperti halnya transaksi gadai yang sudah sejak lama dikenal masyarakat Indonesia, transaksi gadai juga ditemukan dalam fikih, ini berarti bahwa pinjam-meminjam dalam hukum gadai juga telah dikenal dan dipraktekkan oleh generasi

:

( )* # ( ' !!+, - . & :+

"0

(32)

muslim awal, bahkan oleh Rasulullah SAW sebagai pembawa risalah Islam. Perjanjian gadai dalam fiqh Islam disebut al-rahn, yaitu jenis perjanjian menahan suatu barang sebagai tanggungan hutang.29

Pengertian gadai menurut bahasa ar-rahn yaitu; tetap dan lestari, seperti juga dikatakan: Ni’matun Rahinah, artinya “karunia yang tetap lestari.30

Sebagaimana firman Allah SWT:

!

"#

$

Artinya:

Tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya, (QS.al-Mudatsir 74:38)31

Dari pengertian bahasa tersebut, dapat dipahami bahwa pada dasarnya rahn mempunyai pengertian sebagai jaminan dari hutang-piutang, dan juga dalam pengertian-pengetian tersebut setidaknya ada dua unsur penting yang menunjukan bahwa rahn sebenarnya merupakan suatu aktifitas atau akad yang lain yaitu akad hutang-pitang dan akad pinjam-meminjam.

Rahn dalam hukum positif disebut sebagai barang jaminan, agunan dan rungguhan.32 Dan rahn ini juga dikenal dengan sebutan gadai. Berikut definisi

9 @ ( < ) . 7 0 #

, 6 0 ( 000

)* # 0 ( 99+, - & ( . &+9

!

B @ 4 ( & 3 C

) # ;& .3 D @ 99:, * & ":

.E ; 4 )* #

0 9"2, & 99+

;4 ( 5 .5 6 )* #

(33)

gadai dalam kitab undang-undang hukum perdata yaitu pada pasal 1150 KUH Perdata yang berbunyi, gadai adalah:

“Suatu hak yang diperoleh seorang berpiutang atas suatu barang yang bergerak yang diserahkan kepadanya oleh seseorang yang berhutang atau oleh seseorang lain atas namanya dan yang memberi kekuasaan kepada si berhutang itu untuk mengambil dari barang tersebut secara didahulukan dari pada orang-orang yang berpitang lainya.”33

Sesungguhnya diadakan perjanjian ini adalah untuk memberikan ketenangan bagi para pemilik uang dan jaminan keamanan uang yang dipinjamkan, rahn pada prisipnya merupakan suatu kegiatan utang piutang yang murni berfungsi sosial, dalam hukum fikih muamalah akad ini merupakan akad tabarru’ atau akad derma yang diwajibkan adanya imbalan.

2. Dasar Hukum Gadai (Rahn)34

Akad rahn dalam fikih Islam dikatagorikan sebagai perbuatan jaiz atau yang diperbolehkan menurut al-Qur’an, al-Hadits dan Ijma’ulama.

a. Al-Quran

Dasar hukum kebolehanya terdapat dalam firman Allah SWT yaitu:

%

&

'

(

)

*

+

-%

)

/

%

ﺕ0

1

'

3

4

5

1 6

7

'

8

9

:

;

<

)

17

'

8

9

:

;

<

)

:

0;

1+

=

>?

@A

B

6C( ﻡ8 9 ﺕD

EEE

F 3

G

G#"

$

Artinya:

“Jika kamu dalam perjalanan (dan bermu'amalah tidak secara tunai) sedang kamu tidak memperoleh seorang penulis, Maka hendaklah ada barang tanggungan yang dipegang (oleh yang berpiutang)... “(Q.S. Al-Baqarah (2) : 283).

b. Al-Hadits

0 & 9:

23 @ D # ; ( )* #

(34)

HI * 9*

J K5

9ﻡ 0ﻡ :L B (ﺵ )@+ﺱ% C +* J -@+N @K @ @'8 O *

PQ?4Oی

ی S 9ﻡ 0* ? C

% ﺝ8 - &

E

)+ ﻡ% B U V %

$

Artinya:

“Aisyah r.a berkata bahwa Rasullah membeli makanan dari seorang dan menjaminkan kepadanya baju besi”(HR Bukhari Muslim).

9*

* J K5

8

W X C

3 %

? )@+ﺱ% C +* J -@+N @K @ 9

C 0*

* ی

4Oی

ﻡ Aﺥ8% PQ?

:ﺵ C

Z 0

C+

E

9 % -I

% B U V %

ﺝ ﻡ

$

35

Artinya:

Anas r.a berkata, “ Rasullah mengadaikan baju besinya kepada yahudi di Madinah dan mengambil darinya gandum untuk keluarga beliau.” (HR. Bukhari, kitab al-Buyu, kitab Nasa’i dan Ibnu Majah).

3. Sedangkan menurut ijtihad para ulama

Ayat al-Qur’an dan aL-Hadits di atas menjelaskan bahwa rahn pada hakekatnya merupakan salah satu bentuk dari konsep muamalah di mana sikap tolong menolong dan sikap amanah sangat ditonjolkan. Fungsi rahn adalah untuk memberikan pertolongan kepada orang yang membutuhkan dengan bentuk barang yang digadaikan sebagai jaminan. Konsesus para fukaha dalam peristiwa Rasul SAW merahnkan baju besinya itu, merupakan peristiwa yang pertama kali dalam Islam yang dilakukan sendiri oleh Rasullah. Hadis di atas juga menjelaskan bahwa gadai hanya mempunyai hak menahan barang gadai, sedangkan hak kepemilkan masih ditangan penggadai. Oleh sebab itu ia tidak boleh mengambil manfaat dari barang gadai itu kecuali hanya untuk memelihara dan penjagaan barang gadai.

+ 0 0 6 4 7 ) # .7 99/, * 2

(35)

E. Rukun dan Syarat Rahn

Di antara rukun dan syarat gadai adalah sebagai berikut: 1. Rahin

a. Harus baligh dan berakal sehat, karena itu tidak sah rungguhan anak kecil, orang gila, dan lain-lain. Adapaun wali dibolehkan menggadai harta untuk kepentingan atau kemaslahatan orang-orang yang berada dibawah perwalianya. b. Harus layak untuk melakukan transaksi pemilikan. Setiap orang yang sah melakukan jual beli, ia juga sah untuk melakukan gadai seperti juga jual beli yang merupakan pengelolaan harta. Rahin juga hendaknya ahli tasharruf (berhak membelanjakan harta).

c. Harus kehendak sendiri tanpa paksaan orang lain.

2. Sighat (Akad)

1. Sighat tidak boleh terikat dengan syarat tertentu dan juga suatu waktu dimasa depan.

2. Mempunyai sisi pelepasan barang dan pemberian hutang seperti halnya akad jual beli. Maka tidak boleh diikat dengan syarat tertentu atau dengan suatu waktu tertentu atau dengan waktu di masa depan.

3. Marhun Bih (Hutang)

1. Harus merupakan hak yang wajib diberikan atau diserhakan pemiliknya.

(36)

3. Harus dikuantifikasikan atau dapat dihitung jumlahnya. Bila tidak dapat diukur atau tidak dapat dikuantifikasi, rahn ini tidak sah.

4. Marhun (Barang)

Para ulama sepakat, syarat yang berlaku pada barang yang bisa diperjual-belikan. Syarat-syarat barang rahn antara lain:

1. Harus bisa diperjual-belikan. 2. Harus berupa barang yang bernilai.

3. Marhun, harus bisa dimanfaatkan secara syariah tidak berbentuk barang yang diharamkan.

4. Harus diketahui keadaan fisiknya. 5. Harus dimiliki oleh rahin. 36

Mengenai syarat sah gadai dijelaskan oleh Ibnu Rusyd dalam bukunya Bidayatul Mujtahid. Menurutnya syarat sah gadai ada dua macam, yakni pertama, syarat sah yang disepakati pada garis besarnya para ulama, dan kedua, syarat yang keperluaya masih diperselisihkan. Mengenai syarat yang disepakati pada garis besarnya, Ibnu Rusyd menyatakan bahwa syarat itu ialah penguasaan atas barang.37 Hal tersebut berdasarkan firman Allah SWT:

EEE

'

1

3ﻡ

4

5

EEE

F 3

G G#"

$

Artinya:

‘’...maka hendaklah ada barang tanggungan yang dipegang (oleh orang yang berpiutang). “(Q.S. Al-Baqarah (2) : 283)

/3 @ D 5

)* # ; C 0 !!!, & +

:0 3 4 4 3& &

(37)

Sedangkan syarat yang diperselisihkan oleh para ulama, berikut ini pendapat mereka beserta dalilnya:

1. Fuqaha Zahiri

Mereka berpendapat bahwa di antara syarat gadai ialah gadai yang telah gadai tersebut dilaksanakan dalam keadaan tidak didapatkan penulis. Mereka berpendapat bahwa gadai itu dibolehkan kecuali dalam keadaan tidak didapatkan penulis.

Dalinya adalah firman Allah SWT:

EEE

) %

1 0ﺕ % /ﺕ

54 3ﻡ '

EEE

F 3

G G#"

$

Artinya:

“...sedang kamu tidak mendapati seorang penulis, maka hendaklah ada barang tanggungan yang dipegang (oleh orang yang berpiutang)...” (Q.S. Al-Baqoroh (2) :283)

2. Imam Malik

Ia berpendapat bahwa syarat sah gadai adalah kelangsungan penguasaan barang, artinya penerima gadai berhak menguasai barang gadai selama rahin belum melunasi hutangnya. Jika barang gadai kembali beralih kepada kekuasaan orang yang menggadaikan dengan jalan peminjaman (ariyah), penitipan atau lainya, maka akad gadai tersebut tidak mengikat lagi, sedangkan imam Syafii berpendapat bahwa kelangsungan penguasaan tidak menjadi syarat sahnya gadai.38

(38)

BAB III

GAMBARAN UMUM BPRS PNM AL-MA’SOEM

A. Sejarah Singkat BPRS Al-Ma’soem

PT. Bank Perkriditan Rakyat Ma’soem Syariah atau disingkat PT. BPR al-Ma’soem Syariah didirikan pada tanggal 30 September 1993 dengan akta No. 23 Notaris Gina Riswara, SH, di Bandung serta mendapat pengesahan Departemen Kehakiman tertanggal 3 Nopember 1993 No C2-11751. HT. 01. th 1993 dan mendapat izin usaha dari Departemen Keuangan Republik Indonesia No. Kep/130/km.17/1994, tertanggal 30 Mei 1994.39

Ruang lingkup oprasional PT. BPRS al-Ma’soem bermula hanya meliputi pembiayaan dan penerimaan simpanan dana pihak ketiga berupa tabungan dan deposito, dengan tata letak ruangan di sebagian lantai II gedung PT BPRS al-Ma’soem serta dalam pengadministrasian masih dilakukan secara manual. Dalam kurun waktu tiga tahun bank terus menunjukan kinerja yang membaik terbukti dengan pembenahan dan pelayanan kepada nasabah yang berbasis komputer, terjalinya kerjasama dengan PT. Telkom yaitu dalam hal penerimaan pembayaran telepon, serta kerjasama pembayaran gaji seluruh karyawan al-Ma’soem group.40

Sejalan dengan perubahan dan perkembangan, pada tahun 2000 bank syariah al-Ma’soem berhasil menarik seluruh investor untuk menanamkan modalnya dalam bentuk penyertaan yaitu Permodalan Nasional Madani (PNM) persero dan PT Bank Muamalat Indonesia (BMI), Tbk. Dengan adanya penyertaan tersebut maka

9

;& 13 .3 D @ !!: &

2!0

(39)

berdasarkan akta berita acara Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tertanggal 26 Februari 2001, nama perseroan diubah menjadi PT. Bank Perkeriditan Rakyat Syariah PNM al-Ma’soem yang kemudian diaktakan dengan akta No. 7 tertanggal 24 Juli 2002. Notaris Heni Rohimah, SH. Persetujuan akta perubahan anggaran dasar perusahaan telah mendapat pengesahaan dari Departemen Kehakiman Republik Indonesia No. C-22635. HT. 01. 04. th 2002.41

BPRS PNM al-Ma’soem diharapkan mampu meningkatkan kualitas kehidupan ekonomi umat dalam berbagai hal khususnya tarap hidup yang lebih layak, sehingga akan mengurangi kesenjangan sosial, mempererat serta memperluas tali silaturahmi kepada masyarakat dengan cara meningkatkan hubungan kerjasama dalam bidang usaha untuk kemaslahatan bersama.

Semua jenis taransaksi perbankan baik tabungan maupun pembiayaan, dirancang tanpa unsur bunga akan tetapi prinsip kerjasama didasarkan pada bagi hasil dan jual beli. Dengan sistem seperti ini maka praktek bunga yang selama ini tetap menjadi perbedaan pendapat dikalangan kaum muslimin dapat dihindari tanpa meninggalkan prinsip selaing menguntungkan.

B. Visi, Misi dan Tujuan 1. Visi dan Misi

BPRS PNM al-ma’soem menjalankan muamalatnya dalam perbankan berdasarkan syariah Islam. Dengan sistem yang bebas riba, namun tetap menguntungkan serta memberikan kenyamanan, keamanan dan keadilan kepada penyimpan maupun pengguna dana.

2 0

(40)

Selain itu keberadaan BPRS PNM al-Ma’soem diharapkan mampu meningkatkan kualitas kehidupan ekonomi umat sehingga akan mengurangi kesenjangan sosial, mempererat serta memperluas tali silaturahmi dengan cara menciptakan dan meningkatkan hubungan kerja sama dalam bidang usaha untuk kemaslahatan bersama.42

2. Tujuan

Adapun tujuan didirikanya BPRS PNM al-Ma’soem yaitu:

a. Membantu dan membinan umat, khususnya pengusaha muslim, melalui berbagai jenis pembiayaan.

b. Untuk meningkatkan kualitas hidup umat dengan jalan membuka peluang berusaha yang lebih besar terutama kelompok muslim, yang diarahkan kepada kegiatan usaha yang produktif, menuju tercitanya kemandirian umat. c. Mengarahkan kegiatan ekonomi umat untuk ber-muamalat secara Islam,

khusunya muamalat yang berhubungan dengan perbankan agar terhindar dari praktek-praktek riba atau jenis usaha yang mengandung unsur gharar.

d. Mengelola dana umat yang ingin terbebas dari riba sesuai syariah Islam. e. Membina dan meningkatkan semangat ukhuwah Islamiyah dalam

pemberdayaan ekonomi.

f. Untuk menyelamatkan ketergantungan umat Islam terhadap bank non-syariah.43

C. Struktur Organisasi

2 0 & 2 0

(41)

Struktur organisasi dapat diartikan sebagai salah satu langkah kerja, dimana tugas manajemen dan oprasi perusahaan dilaksanakan, juga pembiayaan dan penggolongan tugas harus menuju kearah tercapainya tujuan perusahaan. (struktur organisasi terlampir).

Berikut penulis sampaikan ringkasan pekerjaan tugas dari masing-masing bagian didalam struktur organisasi BPRS.

1. Dewan Pengawas Syariah

Dewan Pengawas Syariah bertugas melakuakn penilaian dan pengawasan atas produk-produk yang akan ditawarkan dalam rangka menghimpun dan menyalurkan dana dari dan untuk masyarakat, agar berjalan sesuai dengan syariat Islam yang dituangkan dalam bentuk keputusan atau fatwa.

2. Dewan Komisaris

Dewan Komisaris yang terdiri dari tiga orang atau lebih yang dipinpin oleh seorang Komisaris Utama bertugas dalam pengawasan intern BPRS, mengarahkan pelaksanaan yang dijalankan oleh direksi agar tetap mengikuti kebijakan perseroan dan ketentuan yang berlaku.

3. Dewan Direksi

Direksi yang terdiri dari seorang direktur utama dan seorang atau ;lebih direktur, bertugas dan memimpin dan mengawasi kegiatan BPRS sehari-hari sesuai dengan kebijaksanaan umum yang telah disetujui Dewan Komisaris dalam RUPS.

4. Manajer Marketing

(42)

memeriksa, meneliti dan mempertimbangkan setiap pengajuan pembiayaan yang diproses oleh Account Office dari segi kelayakan, kelengkapan administrasi, karakter dan lain-lain untuk diajukan dalam kredit komite.

5. Account Officer

Bertanggung jawab dalam memasarkan produk bank sesuai syariah dan melaksanan pelayanan yang prima sehingga memberikan kontribusi terhadapa laba perusahaan dengan memperhatikan kelancaran dan keamanan atas pembiayaan yang telah diberikan.

6. Administrasi Pembiayaan

Mengatur, mengawasi dan melaksanakan kegiatan administrasi dan dokumentasi pemberian pembiayaan serta melakukan pembiayaan utnuk mengamankan posisi BPRS dalam memberikan pembiayaan sesuai dengan hukum yang berlaku.

7. Manajer Oprasional

Fungsi bidang oprasional adalah sebagai aparat manajemen yang ditugaskan membantu direksi dalam melakukan tugas-tugas dibidang oprasional bank. Fungsi tersebut meliputu aspek-aspek kualitatif dan quantitatife secara efisien dan efektif dalam rangka pelaksanaan dan pengamanan pelayanan jasa-jasa perbaankan berdasarkan sistem dan prosedur oprasional perusahaan yang telah ditetapkan serta sesuai dengan kebijaksanaan manajemen.

8. Teller

(43)

9. Bagian Deposito

Bertanggung jawab atas semua pengadministrasian deposito yang baru maupun yang lama dan memantau rekening deposito yang akan jatuh tempo. Bertanggung jawab atas kecocokan pencatatan transaksi dengan transaksi tunai yang terjadi dibagian teller.

10.Bagian Pembukuan

Bertanggung jawab atas kelengkapan data, bukti-bukti mutasi dan kebenaran pencatatan transaksi sesuai dengan prinsip akuntasi syariah serta membuat laporan keuangan utnuk internal bank maupun pihak luar ( Bank Indonesia, Kantor Pajak dan lain-lain) tepat pada waktunya.

11.Customer Service

Melayani nasabah atau calon nasabah dalam memberikan informsi yang diperlukan untuk bisa lebih mengetahui tentang BPRS tersebut dan tentang produk-produk yang ditawarkan ( tabungan, deposito, pembiayaan) dan informasi lainya yang diperlukan ( misalnya saldo tabungan).

12.Suport Pembiayaan dan Administrasi Personalia

Fungsi bagian Suport dan Pembiyaaan dan Administrasi Personalia adalah pembantu direksi dibidang kepegawaian dan melaksankan kegiatan yang berhubungan dengan aspek hukum berkenaan dengan pembiayaan antara lain legalitas jaminan, bertanggung jawab atas keamanan jaminan serta melakukan peningkatan akad pembiayaan. Fungsi tersebut meliputi administrasi personalia, perlengkapan dan layanan lainya dibidang legalitas dan personalia.

(44)

Mencatat semua penerimaan dan pengeluaran persedian kantor ke dalam kartu persediaan berdasarkan bukti-bukti penerimaan dan pengembalian untuk mengetahui serta membuat laporan akhir bulan. Mengurus dan menyediakan atau membeli barang untuk keperlua kantor atau pegawai yang meliputi barang-barang cetakan atau tulis-menilis, perlatan listrik, air, kendaran dan lain-lain.

14.Internal Control Audit

Menjaga kekayaan bank melalui pengawasan, pemeriksaan maupun sistem monitoring yang telah diprogramkan dan melaporkan jalanya sistem prosedur pada semua bagian apakah telah sesuai dengan kebijakan bank.44

D. Produk BPRS PNM Al-Ma’soem 1. Tabungan dan Deposito

a. Tabungan Ma’soem

Tabungan Ma’soem adalah sarana untuk menyimpan dana pribadi, keluarga, pondok pesantren, sekolah perusahaan, organisasi. Dari hasil tersebut akan memperoleh kadar bagi hasil (mudharabah) setiap bulanya. b. Tapal Mas (Tabungan Pelajar Ma’soem)

Tabungan ini diperuntukan bagi pelajar TK, SD, SLTP dan SMA. c. Tabungan Haji

Tabungan ini adalah simpanan yang diperuntukan bagi mereka yang akan melaksanakan ibadah haji. Penarikan hanya dapat dilakukan jika nasabah hendak melunasi ongkos naik haji (ONH) atau sesuai kesepakatan antara BPR dengan nasabah.

220

(45)

d. Tabungan Qurban

Tabungan ini adalah untuk melaksanakan ibadah qurban pada hari raya Iedul Adha. Penarikan hanya dapat dilakukan juka nasabah hendak melakukan ibadah qurban atau sesuai kesepakatan antara pihak BPRS dengan nasabah.

e. Tabungan Wadiah

Tabungan wadiah merupakan titipan murni tanpa mengharapkan bagi hasil.

f. Deposito Mudharabah

Deposito mudarabah melakukan simpanan berjangka dengan sistem bagi hasil, BPR akan mengelola secara syariah setiap rupiah deposito anda sehingga akan menghasilkan keuntungan yang maksimal.

g. Deposito Siswa

Deposito siswa merupakan simpanan dana siswa dengan jumlah tertentu, untuk digunakan pembayaran SPP pada tingkat SD, SLTP, SMU baik negri maupun swasta.

2. Simpanan Amanah

Simpanan amanah merupakan titipan dari masyarakat berupa zakat, infaq, shadaqah, yang selanjutnya akan disalurkan kepada yang berhak menerimanya:

(46)

b. Debitur atau pengguna dana tidak disyaratkan memberikan tambahan dari pokok pembiyaan, namun bila ikhlas akan langsung menambah simpanan amanah.

3. Pembiayaan Usaha

Produk penyaluran dana BPRS PNM al-Ma’soem berupa pembiayaan yang didasarkan atas pembiayaan yang sesuai dengan tuntutan Islam. Pembiayaan diutamakan untuk tambahan modal kerja dan investasi dalam rangka pengembangan usaha.

a. Mudharabah merupakan kerjasama dengan sistem bagi hasil dan resiko menjadi tanggungan pengelola atau pemakai dana.

b. Murabahah merupakan jual beli dengan sistem pembayaran secara angsuran atau sekaligus.

c. Musyawarah merupakan kerjasama dengan sistem bagi hasil dan resiko menjadi tanggungan bersama.

d. Bay as-Salam merupakan kerjasama dengan sistem talang dana. e. Izarah merupakan kerjasama dengan menggunakan sistem sewa.

f. Izarah Muntahiya Bitamlik (IMBT) merupakan kerjasama dengan sistem leasing (sewa beli).

4. Gadai Emas Syariah

(47)

al-Ma’soem kepada nasabah dengan jaminan berupa emas dengan prinsip gadai sesuai dengan syariah. 45

Produk ini diluncurkan pada tanggal 1 April 2005 dengan maksud dan tujuan membantu pembangunan ekonomi nasional secara umum melalui aktifitas dan jasa perbankan atau lembaga keuangan syariah, khususnya Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), memberantas praktek ribawi, rentenir, ijon atau sejenisnya yang memberatkan masyarakat dalam jumlah tertentu atas dasar hukum gadai (rahn) yang berlandaskan prinsip syariah dengan skim Qardh dan

Ijarah atau sewa (penitipan barang jaminan) Manfaat dan kemudahan yang

didapat dari produk ini terhadap nasabah yaitu:

Ketentuan dari produk gadai emas ini, nasabah mengajukan pinjaman dengan jaminan berupa emas minimal 2 gram dengan jumlah pinjaman sebesar 80% dari nilai taksiran, dengan menfaat dan kemudahan sebagai berikut:

1. Proses pencairan dana relatif singkat (30 menit cair). 2. Sesuai syariah (bebas dari riba).

3. Barang jaminan aman dan di asuransikan secara syariah.

4. Biaya relatif murah, Rp. 1000,- / gram/ 15 hari, Rp. 2000,-/gram /bulan. 5. Jangka waktu pinjaman fleksibel (paling lama dua bulan) dan dapat di

perpanjang.

2+

A % ' ; 3 4 .

(48)

BAB IV

STRATEGI PRODUK GADAI EMAS PADA BPRS AL-MA’SOEM

A. Strategi Pemasaran Produk Gadai Emas

Syariat merupakan nilai utama yang menjadi payung strategis maupun teknis organisasi bisnis. Dengan kendali syariat, bisnis bertujuan untuk mencapai empat hal utama yaitu:

1. Target hasil: profit-materi dan benefit-nonmateri.

Tujuan perusahan harus tidak hanya untuk mencari profit ( qimah madiyah atau nilai materi) setinggi-tinginya, tetapi harus dapat memperoleh dan memberikan benefit (keuntungan atau manfaat) nonmateri. Benefit yang dimaksudkan tidaklah semata memberikan manfaat kebendaan, tetapi juga dapat bersifat non materi. Dengan kata lain, ketika melakukan suatu aktivitas harus disertai dengan kesadaran hubungannya dengan Allah SWT.

2. Pertumbuhan terus meningkat.

Jika profit materi dan benefit nonmateri telah diraih sesuai dengan target, perusahaan akan mengupayakan pertumbuhan atau kenaikan terus menerus dari setiap profit dan benefitnya.

3. Keberlangsungan dalam waktu selama mungkin.

Belum sempurna orientasi manajeman suatu perusahan bila hanya berhenti pada pencapaian target hasil dan pertumbuhan. Perlu diupayakan terus agar pertumbuhan target hasil dapat dijaga dalam kurun waktu lama.

(49)

Faktor keberkahan atau orientasi untuk menggapai ridha Allah SWT merupakan puncak kebahagian hidup manusia muslim. Para pengelola bisnis perlu mematok orientasi senantiasa berada di dalam koridor syariat yang menjamin diraihnya keridhaan Allah SWT. 46

BPRS PNM al-Ma’soem sebagai salah satu bank yang berdasarkan prinsip Islam pasti tidak akan lepas dari persaingan antar bank. Melihat tingginya minat masyarakat terhadap perbankan syariah, maka bank harus menyikapinya dengan baik. Bank syariah dapat melakukan pengembangan pengenalan produk-produk yang ditawarkan sehingga memiliki daya tarik dan nilai jual yang dapat memberikan pengaruh kepada nasabah maupun calon nasabah untuk mengetahui lebih jauh tentang produk-produk syariah.

Secara garis besar, strategi pemasaran produk gadai emas pada BPRS PNM al-Ma’soem diantaranya yaitu membina dan menekan pertumbuhan kaum dhu’afa sehingga terbentuk dasar yang kuat, melakukan penyebarluasan informasi tentang BPRS melalui tokoh masyarakat dan nama yayasan al-Ma’soem itu sendiri yang sudah terkenal dikalangan masyarakat Jawa Barat khususnya Bandung dan sekitarnya. 47

Layaknya sebuah perusahaan yang menawarkan produk dan jasa, BPRS PNM al-Ma’soem juga memilki langkah-langkah untuk memasarkan dan mengembangkan produk-produknya. Khususnya produk gadai emas yang nantinya

2/

3 0 > 3 ( A 4 4

3 0 )* # < 0 !! , - & & "

2:

A % ' ; 3 4 .

(50)

diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan BPRS itu sendiri dan pencitraan yang baik dari masyarakat, yaitu:

1.Strategi Produk

a. Pelayanan yang prima

1) Karyawan BPRS selalu menjaga etika dan keramahan sehingga nasabah merasa nyaman.

2) Membuka layanan istimewa pada hari Sabtu yang dikhususkan untuk produk gadai emas.

3) Memiliki rasa toleransi yang tinggi dalam menghadapi setiap nasabah. b. Mengembangkan SDM yang berkualitas

1) Staf ahli yang berkopeten di bidang gadai, sehingga bisa bekerja dengan maksimal.

2) Pengiriman karyawan untuk mengikuti pelatihan dan seminar untuk menjadi anggota pada asosiasi profesional, bekerjasama dengan pihak pegadaian setempat.

c. Sarana dan prasarana yang mendukung

1) Mempunyai ruang tersendiri khusus produk gadai emas, sehingga nasabah merasa aman dan nyaman.

2) System komputerisasi yang berbasis komputer dengan system on-line. 3) Barang jaminan di simpan dengan baik di tempat khusus yaitu

(51)

4) Barang jaminan di asuransikan sehingga nasabah akan merasa aman dan terjamin.48

2. Strategi Harga

Penentuan harga mrupakan salah satu aspek penting dalam kegiatan pemasaran. Strategi harga yang digunakan oleh BPRS PNM al-Ma’soem antara lain:

a. Penentuan harga yang didasarkan kepada harga pokok, biaya tetap biaya variabel.

1) Nasabah gadai emas al-Ma’soem bisa mengajukan pinjaman dengan nilai jaminan berupa emas minimal 2 gram emas.

2) Pemberian pinjaman sebesar 80% dari nilai taksiran. b. Jangka waktu dan besaran pinjaman yang berfariatif

1) Jangka waktu 15 hari = 0,9% x nilai taksiran. 2) Jangka waktu 30 hari = 1,7% x nilai taksiran. 3) Jangka waktu 60 hari = 3.4% x nilai taksiran.

c. Pemberian diskon sebesar 5% dari nilai taksiran dengan tujuan untuk menarik volume nasabah.

1) Jangka waktu 15 hari dibayar sebelum hari ke 10 dari jatuh tempo. 2) Jangka waktu 30 hari dibayar sebelum hari ke 20 dari jatuh tempo. 3) Jangka waktu 60 hari dibayar sebelum hari ke 40 dari jatuh tempo49 3. Strategi Lokasi dan layout

(52)

Penetapan layout yang baik dan benar akan menambah kenyamanan nasabah dalam berhubungan dengan bank. Pada akhirnya lokasi dan layout merupakan dua hal yang tidak terpisahkan. Strategi lokasi dan layout produk gadai emas BPRS PNM al-Ma’soem antara lain:

a. Menentukan faktor lokasi yang tepat.

1) Dekat dengan kawasan industri atau pabrik, yang berasa di rancaekek. 2) Pusat kota cicalengka sehingga sarana dan prasarana (transportasi,

listrik dan lainya lengkap.

3) Dekat dengan wilayah pendidikan dan pesantren yaitu wilayah Jatinangor dan Cicalengka.

b. Menentukan lokasi yang tepat untuk kantor pusat dan kantor cabang. 1) Kantor pusat gadai emas BPRS PNM al-M’aoem terletak di

Rancaekek-Bandung.

2) Kantor cabang gadai emas BPRS PNM al-M’aoem berada di tiga tempat yaitu, Kopo dan Majalaya untuk daerah kabupaten Bandung, dan Jatiwangi untuk daerah Kabupaten Sumedang.

c. Menentukan layout yang sesuai dengan standar keamanan, keindahan dan kenyamanan bagi nasabahnya.

1) Ruangan gadai emas terpisah yang bertempat di lantai 2 dengan produk lainya yang ada pada BPRS PNM al-Ma’soem, sehingga nasabah lebih nyaman dalam melakukan transaksi.

(53)

3) Tersedia tempat ibadah yang luas dan nyaman yang khusus disediakan oleh pihak BPRS.

4. Strategi Promosi

Produk sudah diciptakan, harga sudah ditetapkan, dan tempat (lokasi dan layout sudah disediakan), artinya produk sudah benar-benar siap untuk dijual. Promosi merupakan kegiatan marketing mix yang terakhir. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang sama pentingnya dengan ketiga kegiatan diatas, baik produk, harga dan lokasi. Oleh karena itu, promosi merupakan sarana yang paling ampuh untuk menarik dan mempertahankan nasabahnya.

Sarana promosi yang digunakan oleh BPRS PNM al-Ma’soem dalam memasarkan produk gadai emas adalah sebagai berikut:

1.Media Cetak

media yang statis dan mengutamakan pesan-pesan visual dalam melaksanakan fungsunya sebagai media penyampaian informasi. Media cetak yang digunakan oleh BPRS PNM Al-Ma’soem adalah melalui koran, yaitu koran PR, Tribun dan lain-lain.

2.Media elektronik

BPRS PNM Al-Ma’soem hanya menggunakan radio lokal saja dalam rangka mengiklankan produk gadai emas. Mengingat anggaran yang dibutuhkan dalam iklan tersebut sangat besar dan dapat menimbulkan pemborosan.50

3.Media luar ruang

(54)

BPRS PNM Al-Ma’soem menggunakan spanduk yang dipasang di tempat-tempat yang banyak dikunjungi masyarakat seperti di pusat kota, sekolahan, perguruan tinggi dan SPBU, karena mengingat yang menjadi sasaran utama adalah para pelajar dan masyarakat umum seperti, pedagang baik pengusaha kecil, menengah dan pedagang besar. Sedangkan brosur diberikan kepada setiap nasabah yang datang ke bank, bentuk brosur harus tampil semenarik mungkin yaitu dengan susunan lay out brosur yang menggunakan tata warna, disain, kata-kata dan grafis yang baik agar menimbulkan kesan ekslusif sehingga konsumen tertarik untuk membacanya. Brosur tersebut memuat tentang persyaratan, produk, keuntungan dan keistimewaan serta pasilitas-pasilitas yang diberikan. Dengan demikian para nasabah dan calon nasabah dapat mengenal dan mengetahui produk yang akan dipilihnya berdasarkan informasi yang didapatkan dari brosur tersebut.

Peranan brosur untuk mempromosikan produk gadai emas cukup terlihat efisien, karena keberadaan brosur dalam strategi pemasaran yang dilakukan oleh BPRS PNM Al-Ma’soem cukup berperan bagi peningkatan volume nasabah dan pendapatan.51

4.Penjualan Pribadi (Personal Selling)

Cara inilah yang paling efektif dalam memasarkan produk, karena intinya apabila nasabah puas akan pelayanan pihak bank maka nasabah tersebut akan lebih bisa yakin dan tidak bisa dipungkiri bahwa nasabah tersebut memberikan informasinya juga kepada tetangganya sehingga

(55)

efek yang ditimbulkan akan lebih menguntungkan, pelaksananya yaitu sebagai berikut:

a. Pihak bank langsung bertatap muka dengan nasabah atau calon nasabah, sehingga calon nasabah bisa menjelaskan produk gadai emas kepada nasabah secara rinci.

b. Dapat memperoleh langsung informasi langsung dari nasabah tentang kelemahan produk gadai emas langsung dari nasabah.

c. Memungkinkan hubungan terjalin akrab antara bank dengan nasabah. d. Membuat situasi seolah-olah mengharuskan nasabah mendengarkan,

memperhatikan, dan menggapapai bank. 5.Publisitas

Kegiatan publisitas yang dilakukan oleh BPRS PNM Al-Ma’soem dengan cara mengundang masyarakat baik nasabah langsung atau tidak yang diselengarakan oleh BPRS PNM Al-Ma’soem dengan tujuan dapat menambah wawasan bagi nasabah dan calon nasabah. Dengan kegiatan tersebut, nasabah akan selalu mengingat produk gadai emas BPRS PNM al-Ma’soem, kegiatan nasabah kegiatan publisitas dapat dilakukan melalui:

a. Mengikuti kegiatan amal di daerah sekitar lokasi BPRS.

(5

Gambar

Proses nilai Persetujuan pembiayaan gadaiTabel: 4.1 54
Gambar 4.1 Pemberian Pinjaman oleh Bank Dengan Syarat Nasabah Memberikan
Tabel  4.2 Perkembangan Harga Emas Bulanan
                                                    Tabel: 4.3 //

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bauran pemasaran produk Gadai Emas dalam menarik minat masyarakat, untuk mengetahui kendala - kendala yang dihadapi PT Bank Syariah

Pada perusahaan yang bergerak di bidang perbankan, seperti halnya Bank Syariah Mandiri dalam menjalankan operasionalnya tentu tidak akan dapat lepas dari marketing,

Hasil wawancara kepada petugas Pembiayaan Gadai Emas, Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pulo Brayan menawarkan harga yang mengikuti pasaran.Tarif tersebut

Kedua : kendala yang dihadapi pihak bank syariah dalam memasarkan produk adalah persaingan antar bank, daftar tunggu haji yang lama, kurangnya koordinasi dengan pihak

Tujuan utama dari prinsip perbankan syariah adalah terhindar dari transaksi riba, maka produk yang ditawarkan tentu saja berbeda dengan produk bank umum atau

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh produk gadai emas ( Rahn ) dengan akad ijārah dan qard terhadap minat masyarakat untuk berbank di Bank Syariah

Dalam suatu perusahan, pasti ada kendala yang dialami baik kecil maupun besar. Hal ini bisa diselesaikan dengan manajemen yang ada di PT. BPRS Al- Washliyah Medan.

Berdasarkan strategi pemasaran yang telah diterapkan pihak marketing, strategi personal selling menjadi strategi yang lebih mendominasi pengaruh minat nasabah untuk menggunakan produk