PENGGUNAAN MODEL INQUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA DAUR HIDUP HEWAN KELAS IV
SDN TEGALWERU KABUPATEN MALANG
SKRIPSI
Oleh :
Linda Krisnawati
201110430311209
PROGAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
i
PENGGUNAAN MODEL INQUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA DAUR HIDUP HEWAN KELAS IV
SDN TEGALWERU KABUPATEN MALANG
SKRIPSI
Diajukan kepada Universitas Muhammadiyah Malang sebagai salah satu syarat
mendapatkan gelar sarjana pendidikan guru sekolah dasar
OLEH :
LINDA KRISNAWATI
201110430311209
PROGAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
iv
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Linda Krisnawati
Tempat, tanggal lahir : Malang, 30 November 1992
NIM : 201110430311209
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Dengan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa:
1. Skripsi dengan judul “Penggunaan Model Inquiri Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Daur Hidup Hewan Kelas IV SDN Tegalweru Kabupaten Malang” adalah hasil karya saya dalam naskah skripsi ini tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, baik sebagian atau keseluruhan, kecuali secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan atau daftar pustaka.
2. Apabila ternyata di dalam naskah skripsi ini dapat dibuktikan terdapat unsur plagiasi, saya bersedia skripsi ini digugurkan dan gelar akademik yang telah saya peroleh dibatalkan, serta diproses dengan ketentuan hukum yang berlaku. 3. Skripsi ini dapat dijadikan sumber pustaka yang merupakan hak bebas royalty
non eksklusif.
Demikian Pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Malang, 18 Januari 2016
v
MOTTO
Artinya:
“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan
orang-orang yang diberikan ilmu pengetahuan beberapa derajat.
(Qs. Almujadalah:11)
dan
vi
PERSEMBAHAN
Rasa syukur kepada Allah SWT yang memberikan rahmat-Nya, nikmat-Nya dan hidayah-Nya serta Nabi besar Muhammad SAW yang memberikan petunjuk ke jalan yang terang dan benar sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Kupersembahkan skripsi ini untuk :
1. Ayah Alm. Warsono dan Ibunda Ngatemi yang senantiasa membimbing serta menjaga dengan segala do`a dan kasih sayangnya. Terimakasih atas segala cinta dan pengorbanan yang telah kalian berikan. Ya Allah, sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangiku.
2. Kakakku Winarti yang telah mendukung dari awal sampai akhir dan memberikan semangat yang tiada hentinya.
3. Keluarga besar dari Ayahanda dan Ibunda yang selalu mempertanyakan kapan lulus dan diwisuda. Terimakasih atas do`a dan dorongan yang membuat saya menjadi pantang menyerah.
4. Sahabat-sahabat seperjuangan saya mulai dari SMK hingga Kuliah yang selalu disamping saya “Genk Daster” Isna Kusumawati, Ieva Rismawati, Luluk Ismawati, Aisyah Wiradhina dan teman kuliah Sila anggarsari, Aguz, Emak, Novi, Wiwin, Vina, Windy. Trimakasih sudah mengisi sebagian ruang kosong saya dengan kebersamaan serta saling mendukung dikala suka maupun duka.
5. Teman Spesialku Dedy Efendy, Terimakasih sudah mendampingi, mendengarkan segala keluh kesah, dan memberikan semangat hingga skripsi ini bisa terselesaikan.
6. Keluarga besar PGSD, khususnya PGSD-D angkatan 2011. 7. Dewan guru SDN Tegalweru Kabupaten Malang.
8. Semua pihak terkait yang tidak mungkin dapat penulis sebutkan satu per satu, dan
vii ABSTRAK
Krisnawati, Linda. 2016. Penggunaan Model Inquiri Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Daur Hidup Hewan Kelas IV SDN Tegalweru Kabupaten Malang. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, 2016. Pembimbing (I) Drs Ichsan Anshory, AM. M.Pd (II) Wahyu Prihanta, M.Kes.
Kata Kunci : Model Inquiri, Hasil Belajar
Hasil observasi yang telah dilakukan di kelas IV SDN Tegalweru Kabupaten Malang, yakni terdapat rendahnya hasil belajar. Hal ini disebabkan, Karena kurangnya penggunaan model pembelajaran yang diterapkan dalam proses pembelajaran IPA serta pada saat proses pembelajaran IPA siswa jarang dilibatkan dalam pemecahan suatu permasalahan yang telah dimunculkan oleh guru. Oleh sebab itu, tujuan penelitian ini yaitu untuk meningkatkan hasil belajar IPA daur hidup hewan kelas IV SDN Tegalweru Kabupaten Malang dengan Penggunaan Model Inquiri.
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah jenis penelitian tindakan kelas. Subyek penelitian tindakan ini adalah siswa kelas IV SDN Tegalweru Kabupaten Malang yang berjumlah 45 siswa yang terdiri dari 26 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. Sumber data dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SDN Tegalweru Kabupaten Malang, serta instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar wawancara, lembar observasi aktifitas guru, dan lembar observasi hasil belajar siswa.
viii ABSTRACT
Krisnawati, Linda. 2016. Use of the Model Inquiry To Improve Learning Outcomes IPA Cycle Centre Class IV SDN Tegalweru Malang. Teacher Education Program Elementary School. The Faculty of Education, 2016. Supervisor (I) Drs Ichsan Anshory, AM. M. Pd (II) Wahyu Prihanta,M.Kes.
Keywords: Model Enquiry, Learning
Outcomes observations have been made in the fourth grade IV SDN Tegalweru Malang, there is a lack of learning outcomes. This is due, because lack of the learning model that is applied in the process of learning science as well as during the process of learning science students are less likely to be involved in solving a problem that has been raised by the teacher. Therefore, the purpose of this study is improve learning outcomes animal science life cycle of fourth grade SDN Tegalweru Malang Regency with the use of Model Enquiry.
The method used in this research is a classroom action research. The subject of this action research was grade IV SDN Tegalweru Malang Regency were 45 students consisting of 26 female students and 19 male students. Sources of data in this study were teachers and students of class IV SDN Tegalweru Malang, as well as the instruments used in this study is the questionnaire, observation sheet activities of teachers, and the observation sheet student learning outcomes.
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu wata`ala penulis panjatkan karena hanya berkat rahmat, hidayah dan inayahNya skripsi dengan judul “Penggunaan Model Inquiri Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Daur Hidup Hewan Kelas IV SDN Tegalweru Kabupaten Malang” dapat terselesaikan dengan baik.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat diselesaikan berkat bimbingan, bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada yang terhormat :
1. Prof. Dr. Muhadjir Effendy, MAP, selaku rektor Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Dr. Ichsan Anshory AM, M.Pd, selaku ketua jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar dan Dosen Pembimbing I yang selalu sabar memberikan masukan dan bimbingan kepada penulis.
3. Drs. Wahyu Prihanta, M.Kes, selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan motivasi dalam membimbing penulis.
4. Drs. Samsul Rahman, M.Si selaku kepala sekolah SDN Tegalweru yang berkenan memberikan ijin untuk melakukan penelitian.
5. Kedua orang tua beserta keluarga yang telah memberikan dukungan do’a, motivasi, moral, dan material dalam penyusunan skripsi.
Akhir kata segala kritik, usul dan saran yang membangun demi penyempurnaan skripsi ini sangat penulis harapkan.Semoga skripsi ini bermanfaat bagi peneliti lain maupun bagi orang lain yang membacanya saat ini ataupun
dikemudian hari.
Malang,18 Januari 2016
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL... i
LEMBAR PERSETUJUAN... ii
LEMBAR PENGESAHAN... iii
SURAT PERNYATAAN... iv
PERSEMBAHAN... vi
ABSTRAK... vii
ABSTRACT... viii
KATA PENGANTAR... ix
DAFTAR ISI... x
DAFTAR GAMBAR... xi
DAFTAR TABEL... xii
DAFTAR LAMPIRAN... xiii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1
B. Rumusan Masalah... 6
C. Tujuan Penelitian... 7
D. Manfaat Penelitian... 7
E. Ruang Lingkup Penelitian dan Keterbatasan Penelitian... 9
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori
1. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA... 14
a. Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)... 14
b. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di SD... 16
c. Materi Pokok Pembelajaran IPA... 17
2. Pengertian Pembelajaran KTSP... 19
a. Karakter Pembelajaran KTSP... 20
b. Tujuan Pembelajaran KTSP... 21
c. Kelebihan dan Kelemahan KTSP... 22
3. Model Pembelajaran... 22
a. Model Inquiri... 24
b. Tujuan Model Inquiri... 24
c. Karakteristik Model Inquiri... 26
d. Langkah-langkah Model Inquiri... 26
e. Kelebihan dan Keunggulan Model Inquiri... 31
4. Hasil Belajar... 32
a. Pengertian Hasil Belajar... 32
b. Ranah Hasil Belajar... 34
c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar... 41
B. Kerangka Berfikir... 42
C. Hipotesis Penelitian... 43
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian... 44
B. Kehadiran Peneliti dan Peran Peneliti di Lapangan... 46
C. Lokasi dan Waktu Penelitian... 46
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Peta Konsep Daur Hidup Hewan... 17
Gambar 2 Model Siklus I dan II... 45
Gambar 4.1 Guru Memperagakan Langkah penelitian... 60
Gambar 4.2 Siswa melakukan Penelitian... 61
Gambar 4.3 Siswa mengerjakan tugas... 61
Gambar 4.4 Siswa melakukan tanya jawab... 63
Gambar 4.5 Siswa berdiskusi... 63
Gambar 4.6 Siswa mengerjakan soal... 64
Gambar 4.7 Guru menayangkan video daur hidup hewan... 73
Gambar 4.8 Siswa mengerjakan LKK... 74
Gambar 4.9 Siswa melakukan tanya jawab... 74
Gambar 4.10 Siswa mengerjakan tes evaluasi... 75
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Standart Kompetensi dan Kompetensi Dasar... 18
Tabel 1.2 Sintaks Model Pembelajaran Inquiri... 29
Tabel 1.3 Sintaks Pembelajaran Berdasarkan Inquiri... 30
Tabel 4.1 Tabel Nilai Pra Siklus... 56
Tabel 4.2 Hasil Post Test Siklus I... 64
Tabel 4.3 Hasil Observasi Guru... 65
Tabel 4.4 Hasil Aktivitas Siswa Siklus I... 66
Tabel 4.5 Hasil Belajar Siswa Siklus I... 69
Tabel 4.6 Peningkatan Nilai Evaluasi ... 70
Tabel 4.7 Hasil Refleksi Siklus I... 71
Tabel 4.8 Hasil Post Test Siklus II... 76
Tabel 4.9 Observasi Aktifitas Guru... 78
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Keterangan Penelitian... 90
Lampiran 2 Wawancara Sebelum Tindakan... 91
Lampiran 3 RPP Siklus 1... 92
Lampiran 4 RPP Siklus 2... 99
Lampiran 5 Lembar Observasi Guru ... 108
Lampiran 6 Lembar Observasi Guru... 110
Lampiran 7 Lembar Pengamatan ... 112
Lampiran 8 Lembar Kerja Siswa... 116
Lampiran 9 Nilai Pra Siklus Siswa... 120
Lampiran 10 Dokumentasi Siklus 1... 121
Lampiran 11 Dokumentasi Siklus 2... 122
87
DAFTAR PUSTAKA
Bundu, Patta. 2006. Penilaian Keterampilan Proses dan Sikap Ilmiah Dalam Pembelajaran SAINS Sekolah Dasar. Jakarta : Depdiknas.
Devi, Poppy.K. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam : Untuk SD Kelas IV. Jakarta : Pusat Perbukuan, Depatrtemen Pendidikan Nasional.
Dwitama dan Khusumah.2009.Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Insan Cendikiawan.
Hamalik, Oemar. 1994. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara. http://Sumardi
28.Blogspot.com/2011/01/ranah.kognitif-afektif-psikomotorik.html. diunduh pada tanggal 26 april 2015.
Kunandar. 2008. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta : PT Rajawali Press.
Kunandar. 2007. Guru Professional Implementasi Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Dan Sukses Dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: Raja Grafindo.
Mulyasa. 2008. Menjadi guru Professional Menciptakan Pembelajaran Kreatif
DanMenyenangkan. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Muslich Masnur. 2008. KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi Dan Kontekstual. Jakarta: Bumi Aksara.
Mulyasa, E. 2009. Praktik Penelitian Tindakan Kelas.Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Mulyasa, E. 2012. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.2013.Tentang Implementasi Kurikulum Sekolah Dasar. Jakarta : Depdiknas.
88
Rustaman, Nuryani. Dkk. 2014. Materi dan Pembelajaran IPA SD. Tanggerang Selatan : Universitas Terbuka.
Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Rawamangun-Jakarta: Kencana Perdana Media Group.
Samatowa, Usman, 2006. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jakarta : PT Indeks.
Marsudi, 2012. Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar Model Inkuiri dalam Pembelajaran IPA. Skripsi Tanjung Pura.
Sudjana. Nana 2005. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja Rosda Karya.
Sukardi. 2011. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Prakteknya. Jakarta : PT Bumi Aksara.
Suyadi. 2013. Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter. Bandung: Pt Remaja Rosdakarya.
Trianto. 2012. Model Pembelajaran Terpadu: Konsep, Strategi dan Implementasinya dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan(KTSP). Jakarta: Bumi Aksara.
Undang-undang Republik Indonesia. No. 20 Tahun 2003 Tentan Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta. Depdiknas.
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dunia pendidikan adalah dunia yang sangat penting dalam kehidupan
manusia. Menerut Undang-Undang Republik Indonesia No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3 yang berbunyi :
“Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak seta peradaban bangsa, bertujuan untuk berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggungjawab.”
Adanya perkembangan kehidupan, pendidikan juga mengalami dinamika yang semakin lama semakin berkembang dan berusaha beradaptasi dengan gerak perkembangan yang dinamis tersebut. Seperti halnya dunia pendidikan yang mengembangkan berbagai inovasi. Hal ini penting dilakukan untuk kemajuan kualitas pendidikan yang tidak hanya menekankan pada teori, tetapi juga harus bisa diarahkan pada hal yang bersifat praktis.
2
pengetahuan, dan keterampilan yang diperlukan dirinya untuk hidup dan untuk bermasyarakat, berbangsa, serta berkontribusi pada kesejahteraan hidup umat manusia. Kegiatan pembelajaran diarahkan untuk memberdayakan semua potensi peserta didik menjadi kompetensi yang diharapkan.
3
banyak diterapkan oleh guru, sehingga kurang mampu memicu terjadinya proses pembelajaran aktif; (5) penilaian proses juga kurang berjalan secara optimal karena keterbatasan kemampuan mengembangkan perangkat instrumen asesmen.
Berdasarkan hasil observasi menunjukkan bahwa dalam proses pembelajaran guru kurang memanfaatkan atau menggunakan model pembelajaran dikarenakan ada beberapa faktor yang kurang mendukung, diantaranya yakni faktor: (1) jumlah siswa yang banyak sehingga siswa menjadi tidak fokus dalam pembelajaran, (2) daya serap siswa terhadap materi yakni masih rendah dikarenakan siswa hanya diterangkan materinya saja tidak ada media pembelajaran/model pembelajaran yang dipergunakan untuk memperjelas materi, (3) keterlibatan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran kurang aktif, (4) siswa mudah bosan dengan materi yang disampaikan oleh guru, (6) siswa cenderung lebih asik bermain sendiri dan mengajak temannya berbicara dibandingkan mendengarkan materi yang disampaikan guru.
4
Penelitian ini relevan dengan penelitian yang lain seperti, penelitian yang sebelumnya pernah dilakukan oleh Marsudi pada tahun 2012 dalam penerapan model inquiri. Pada penelitiannya tersebut, menemukan bahwa: (1) Penerapan Model Inquiri digunakan untuk meningkatkan pembelajaran IPA, (2) hasil belajar siswa setelah diterapkan model Inquiri.
Terdapat beberapa perbedaan antara peneliti sekarang dengan peneliti yang relevan. Perbedaannya terdapat pada: (1) Subyek yang digunakan oleh
Marsudi yakni bertempat di SDN 13 Romo Sanggau Ledo Kecamatan
Sanggau Ledo sebagai tempat penelitiannya, sedangkan tempat yang digunakan oleh peneliti adalah SDN Tegalweru Kabupaten Malang, (2) jumlah siswa pada peneliti terdahulu yakni 19 siswa sedangkan pada peniliti sekarang jumlah siswanya yakni 45 siswa, (3) Peneliti terdahulu yakni berupaya meningkatkan proses pembelajaran pada guru. Sedangkan persamaannya terdapat pada (1) Penerapan Model Inquiri, (2) Kurikulum yang digunakan yakni Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
5
Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya dititik beratkan penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja, tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Untuk meningkatkan kualitas peserta didik melalui pengajaran IPA yang berkaitan dengan model pembelajaran inquiri dimana siswa dapat meneliti sendiri tentang perubahan bentuk yang terjadi pada daur hidup hewan kupu-kupu.
Model Pembeajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang
digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau
pembelajaran dalam tutorial. Model pembelajaran mengacu pada pendekatan
pembelajaran yang akan digunakan, termasuk didalamnya tujuan-tujuan
pengajaran, tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan
pembelajaran dan pengelolaan kelas Arends, 1997:7 (dalam Tranto,2012:58).
Menurut piaget (Mulyasa, 2008:108) bahwa model pembelajaran
inquiry adalah model pembelajaran yang mempersiapkan siswa pada situasi
6
Proses belajar terdapat dalam pembelajaran. Menurut Lefrancois dalam Yamin (2013:15) Pembelajaran ( instructions) merupakan persiapan
kejadian-kejadian eksternal dalam suatu situasi belajar memudahkan pembelajar belajar, menyimpan (kekuatan memgingat informasi), atau mentransfer pengetahuan dan ketrampilan, dalam pembelajaran yang akan diteliti pembelajaran ini berdasarkan kurikulum yang digunakan di lingkungan sekolah SDN Tegalweru kabupaten Malang yakni Pembelajarn KTSP.
Pembelajaran KTSP menurut Mulyasa (2012:19) adalah sesuatu ide tentang pengembangan kurikulum yang diletakkan pada posisi yang paling dekat dengan pembelajaran, yakni sekolah dan satuan pendidikan. Pada sistem KTSP, sekolah memiliki “ full authoritay and responsibility” dalam
menetapkan kurikulum dan pembelajaran sesuai dengan visi,misi,dan tujuan satuan pendidikan untuk mewujudkan, sekolah dituntut untuk mengembangkan standart kompetensi dan kompetensi dasar kedalam indikator kompetensi.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan suatu
masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana penggunaan model Inquiri dalam pembelajaran daur hidup
hewan?
7
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka dapat diketahui tujuan penelitiannya sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui dan mendiskripsikan penggunaan model Inquiri
dalam pembelajaran IPA daur hidup hewan.
2. Untuk mengetahui dan mendiskripsikan peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA daur hidup hewan dengan menerapkan model
Inquiri.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian yang bisa diambil dari penelitian tindakan kelas
(PTK) ini ada 2 aspek yakni secara teoritis dan Praktis.
1. Manfaat Teoritis
a. Dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi siswa dan guru pengajar di SDN Tegalweru.
b. Dapat digunakan untuk pengembangan kurikulum.
2. Manfaat Praktis a. Bagi Siswa
1). Memberikan kegiatan belajar yang menarik, menyenangkan serta menumbuhkan bakat dan minat siswa untuk belajar.
8
3). Meningkatkan semangat belajar siswa serta meningkatkan hasil belajar siswa.
4). Merangsang siswa untuk meneliti sendiri pembelajaran yang dilakukan agar siswa mampu berpikir kritis dalam proses pembelajaran.
b. Bagi Guru
1). Upaya untuk memperbaiki dan meningkatkan dalam menangani proses belajar mengajar didalam kelas.
2). Upaya untuk melakukan koreksi dan menemukan konsep diri untuk memperbaiki kualitas pembelajaran.
c. Bagi Sekolah
1). Upaya meningkatkan inovasi pembelajaran bagi guru dilingkungan sekolah.
2). Peningkatan keprofesionalan guru sebagai personel kunci disekolah.
d. Bagi Peneliti
1). Sebagai pedoman dalam menyusun PTK.
9
E. Ruang Lingkup Penelitian dan Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di SDN Tegalweru Kab. Malang pada siswa kelas IV dengan jumlah siswa 45 yang terdiri dari 26 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. Penelitian ini difokuskan pada upaya mengatasi permasalahan yang menjadi penyebab rendahnya hasil belajar siswa kelas IV SDN Tegalweru kab. Malang dalam pembelajaran IPA daur hidup hewan.
Sesuai dengan permasalahan yang terjadi di kelas IV SDN Tegalweru Kab. Malang, maka peneliti menggunakan model Inquiri yang dijadikan solusi
untuk mengatasi pembelajaran KTSP. Penggunaan model inquri ini dapat
memberikan suasana yang menyenangkan dan bermakana serta keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran merupakan hal yang sangat penting bagi siswa untuk mengalami secara langsung dalam proses belajar mengajar.
Keterbatasan Penelitian yakni peneliti hanya memakai 2 daur hidup hewan yakni daur hidup kupu-kupu dan daur hidup katak.
F. Definisi Operasional
Definisi Operasional ini digunakan agar tidak terjadi kesalah pahaman penjabaran istilah dalam judul. Adapun definisi operasional adalah sebagai berikut:
a). Pembelajaran IPA
10
bahasa latin “Scientia” yang berarti saya tahu. Menurut Jujun Suriasumantri, 1998:299 dalam (Trianto,2010 :136).
b). Model Pembelajaran
Pengertian Model Pembelajaran adalah Pola dalam yang berasal dari merancang pembelajaran, dapat juga didefinisikan sebagai langkah pembelajaran, dan perangkatnya untuk mencapai tujuan pembelajaran. Kata kunci model pembelajaran di antaranya pola atau langkah proses pembelajaran. Menurut Joice dan weill (1986) mengidentifikasi diantara bentuk social family model adalah group investigation, role playing, jurisprudential inquiry, laboratory training, dan social science inquiry.
Model pembelajaran ini disebut pembelajaran aktif karena model bila dipraktikkan memungkinkan peserta didik belajar secara aktif.
Keaktifan ini ditandai dengan berfikir, berbicara,
mendengarkan,mengamati, merasakan, melakukan. Seluruh unsur pancaindra peserta didik akan bekerja secara sinergis sehingga proses berajarnya optimal.
c). Model Inquiri
11
Model pembelajaran Inquiry berorientasi kepada guru dan siswa yang domain masalah sosial (joice dan weil,1986;Akbar, 2011-b). Masalah sosial diangkat dari situasi kehidupan rill,refleksi membaca, dari konflik sosial yang ada di dalam kelas itu sendiri atau sumber lain. Kriteria yang sangat penting pada model ini adalah semua peduli pada masalah yang diangkat dan masalah yang dipelajari merupakan masalah sesungguhnya.
d). Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan prestasi belajar peserta didik secara keseluruhan yang menjadi indikator kompetensi dasar dan derajat perubahan perilaku yang bersangkutan (Mulyasa,2009:212).
Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki oleh masing-masing siswa setelah menerima pembelajaran yang diperolehnya dari hasil tes lisan maupun tulis untuk menjadikan landasan tindak lanjut dalam assesment.
e). Pembelajaran KTSP
KTSP merupakan singkatan dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, yang dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan, potensi sekolah/daerah, karakteristik sekolah/daerah, sosial budaya masyarakat setempat dan karakteristik peserta didik.
12
berdasarkan kerangka dasar kurikulum dan standar kompetensi lulusan dibawah supervisi Dinas Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab dibidang pendidikan di SD/MI, SLTP/MTs, SLTA/MA seria SMK. dengan demikian Kurikulum tingkat Satuan Pendidikan adalah kurikulum Oprasional yang di susun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan.
Mengingat bahwa penyusunan KTSP diserahkan kepada sebuah pendidikan sekolah dan daerah masing-mosing, diasumsikan bahwa guru, kepala sekolah dan dewan pendidikan akan sangat bersahabat dengan kurikulum tersebut. Diasumsikan demikian karena mereka terlibat Iangsung dan guru yang akan melaksanakan proses belajar mengajar di kelas sehingga memahami betul apa yang harus dilakukan dalam pembelajaran baik kekuatan, kelemahan, tantangan dan juga peluang.
13
Secara khusus tujuan diterapkannya KTSP adalah untuk:
1). Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah dalam mengembangkan kurikulum, mengelola dan memberdayakan sumberdaya yang tersedia. 2). Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat
dalam pengembangan kurikulum melalui pengambilan keputusan bersama.
3). Meningkatkan kompetensi yang sehat antar satuan pendidikan tentang kualitas pendidikan yang akan dicapai.