MAKNA UMPATAN DALAM FILM
(Analisis Semiotik Tentang Umpatan Dalam Film Punk in Love
karya Ody C Harahap)
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Muhammadiyah Malang
Sebagai Persyaratan untuk Mendapatkan Gelar Sarjana (S-1)
Pembimbing:
Pembimbing I : Drs. Joko Susilo, M.Si
Pembimbing II : Drs. Abdullah Masmuh, M.Si
Peneliti :
Rizky Rachman Shanjaya
05220054 – Audio Visual
JURUSAN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
Nama
NIM
Konsentrasi Judul Skripsi
LEMBAR PENGESAHAN
Rizky Rachman Shanjaya 05?20a54
Audio Visual
Makna Umpatan Dalam Film
(Analisis Semiotik Tentang Umpatan Dalam Film Punk Love Karya Ody C Harahap)
Telah dipertahankan dihadapan Dewan Penguji skripsi
Jurusan Ihnu Komrxrikasi Falultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Muhammadiyah Malang
dan dinyatakan LULUS
Pada hari Tanggal Tempat
: Senin
:31 Januari20lI
: R.505
Mengesahkano
Dewan Pengujir
Penguji
I.
: Nurudin' M.Si PengujiII.
: Sulismsdio Drs. M.SiPenguii
lil.
: Joko Susilo, Drs. M.SiKATA PENGANTAR
Saat pertama kali menonton film ini (Punk in Love) terdapat banyak sekali
kata umpatan yang diucapkan oleh para pemain. Karena kata umpatan yang diucapkan merupakan kata yang biasa saya dengar sehari-hari membuat saya
merasa geli, sehingga memunculkan ide unhrk dapat menganalisis kata umpatan tersebut.
Dengan perjuangan yang eksta dan atas
izin
Allah
SWT, alfiirnya terselesaikan juga skripsi saya yang berjudul MAKNA UMPATAN DALAM FILM (Analisis Semiotik Tentang Umpatan Dalam Film Punk in Love Karya Ody C Harahap) ini.Rasa syukur saya ucapkan kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan anugerah yang tiada terkira kepada saya. Saya diberikan ibnu pengetahuan" kesehatan, keluarga yang saling mencintai serta teman yang selalu ada disaat saya
membutuhkan.
Atas terselesaikannya skripsi
ini,
saya mengucapkan banyak-banyak terima kasih kepada kedua orang tua saya (Bpk. Hari Surnarjono dan Ibu Siti Nuriyah) atas kasih sayang, bimbingarf serta kesabaran yang telah diberikan.Terima kasih kepada kakak-kakakh terciuta Santi, Nurman, Ngloyed, Melq
Ndari, serta si jagoan kecil Kaka atas dukungan serta kehangatannya selama ini. Saya juga banyak rnenerima bimbingan, axahan, kerjasama dan sumbangsih pemikiran dari berbagai pihak, oleh karena itu saya ingiu mengucapkan banyak-banyak terimakasih kepada Dr. Muhajir Effendi, M.AP selaku Rektor UMM, Dr. Wahyudi, M.Si selaku dekan FISIP UMM, Dra. Frida Kusumastuti, M.Si selaku
Kajur Komunikasi, Drs. Joko Susilo, M.Si selaku dosen pembimbing
I,
Drs. Abdullah Masmuh, M.Si selaku dosen pembimbingII,
serta segenap dosen IlmuKomunikasi yang telah memberikan ilmu pengetahuan serta ketrampilan. Terima
kasih kepada Trianna Risqa Moersito, S.psi,
Lita
Ariani, S,psi atas saran,semanga! omelan, persaudaraan, serta petuah-petuah yang sangat berharga serta
membangun. Matursembahnuwun sanget kagem Pak Probo, Heppy, mbak dani,
diyah atas semangat serta dukungannya. Oyong RRT yang telah membidani
kelahiran CBku (Cavallo Rosso), sehingga memperlacar perjalanan Blitar-Malangku saat bimbingan. The Caplin atas zine-zine yang sangat berharga sehingga terselesaikan skripsi
ini.
Sum, Tom, Gaponk, thanks supporhya. Om Galih, Dony, Heppy, Puji, Jiat, Yoga Ichank, Pak Breng, serta penghuni D-18 saya haturkan terimakasih banyak. Saya juga mengucapkan kepada Blitar Punk, Steet Wear Crew, RRT, Perkasa. Jr, CB Proklamatoro serta teman mengaspal dan temao-teman yang telah membantu terwujudnya skripsi saya ini.Akhirnya dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari skripsi ini
adalah sebuah pernbelajaran untuk menjadi sempuroa di masa depan dan sebagai
awal mula kehidupan yang lebih baik. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis
serta pengembangan Ilmu Komunikasi.
MaIang,24 Januari 2011
DAF'TAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI /
i
LEMBAR PENGESAIIAN /
ii
PERNYATAAFI ORISINALITAS /
iii
BERITA ACARA BIMBINGAFI SKRIPSI / iV
ABSTRAKSI / V
KATA PENGAI{TAR / vii DATTAR ISI / ix
BABI
PENDA}IULUAII/1A. Latar Belakang
/ 1B. Rumusan Masalah
/ 5C.
Tujuan penelitian / 5D.
Kegtrnaan Penelitian I 5l.
Kegunaan Akademis / 52. Kegunaan Praktis / 5.
BAB
II
TINJAUAN PUSTAKAI6
A. Umpatan
/ 6B. Umpatan
Sebagai Wujud Ekspresi Dalanr Berbahasa II
C.
Janmk Dalam Sudut Pandang Historis / 9D.
Aroma Seksualitas Dalam Moralitas Berhrtur / 10E.
Punk : Sebuah Ideologi yang Disalahpahami / 12F.
Film dan Masyarakat : Refleksi dan Representasi Realitas Sosial / 13G. Semiotika / 15
1. SemiotikaFilm/17
2. Semiotika Roland Barthes / 18
H. Definisi
Konseptual 1. Makna/20 2. Umpatw I 2A3. Film 120
BAB
III
METODOLOGI PENELITIAN / 21A.
Tipe dan Dasar Penelitian i2l
B.
Ruang Lingkup Penelitian / 21C.
Teknik Pendokumentasian Data I2l
1. DataPrimer/ 21
2. Data Sekunder / 22
D.
Unit Analisa I 22E.
Teknik Analisis Data 122BAB
IV
HASIL PENELITIAN DAI\I PEMBAHASAN / 26A.
Profil FiIm I 26B.
Sinopsis Film / 27C.
Identifikasi Karakter / 28D.
Tim / Crew I 30E.
Profil Sutradara/ 37F.
Makna Urnpatan Dalam Film / 371.
Scene l0 *Kereta{pi
Barang" / 382.
Scene 12 *Rel KeretaApi
l 443.
Scene 14 "Bak TnN' I 474.
Scene 15 "Dibelakang Caffe" / 515.
Scene 16 "Dihalaman Depan Toko" / 566.
Scene 20 "Ditempat Para Penjual Makanan" / 62'1.
Scene 21 "Didalam Bus" / 658.
Scene 22 *Dimobil Aparaf' 1739.
Scene 23 "Didepan Kuil Cina" / 7510. Scene 25 "Disebuah Gang Dekat Pantai" / 78
11. Scene 26 "Bak Truk' / 88
12. Scene 27 "TempatBaqiir" 193
13. Scene 28 "Disebuah Lorcng" I 96
14. Scene 30 "Gerbong Kereta Api"
/
10315. Scene 32 "Distasiun Kereta Api" / 107
17. Scene 34 "Didalam Mobil Ambulance-
I
tl6
18. Scene 35 "Diperempatan Lampu Meralr'/ 126
19. Scene 38 *Dipelataran Toko" / 135
20. Scene 39 "Diklinik Pengobatan"
I
13921. Scene 40 "Dibawah Gerbang" / 146
22. Scene 4T"DijalanDekat Warung Makanan"
/
15023. Scene 43 "Didalam Penjara" / 159
24. Scene 44 "KamarMayd'
l
16225. Scene 46 "Diwarung Makan" / 166
26. Scene 48 "Disebuah Gang Dekat Rumah Maya"
/
170 BABVPEI\UTUP/179A.
Kesimpulan / 179B.
Saran/ 1811.
Saran Akademis / 1812.
Saran Praktis / 181DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
BUKU :
Ardianto, Elvinaro dan Lukiati Kemala Erdinaya. 2004. Komunikasi Massa
Suatu Pengantar. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
G, Widya. 2010. PUNK: Ideologi yang Disalahpahami. Jogjakarta: Garasi
House of Book.
Krisyanto, Rachmat. Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Mulyana, Deddy. 2005. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Mulyana, Deddy. 2001. Metodologi Penelitian Kualitatif: Paradigma Baru Ilmu
Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Prof. Dr. Sumarsono, M.Ed, Drs. Paina Partana, M.Hum, 2002. Sosiolinguistik.
Yogyakarta: SABDA.
Sobur, Alex. 2006a. Analisis Teks Media. Bandung: Remaja Rosdakarya.
_________. 2006b. Semiotika Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
SUARA SAMIN. Newsletter Bawah Tanah Punk Blora. Issue no. 1/ anti hak
cipta/ april 2004.
Tony Thawaites, Lloyd Davis, Warwick Mules. 2009. Introducing Cultural and
Media Studies. Yogyakarta & Bandung: Jalasutra.
Ullmann, Stephen. 2007. Semantik. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Kamus :
Tim Reality, 2008. Kamus Terbaru Bahasa Indonesia. Surabaya: Reality
Publisher.
Non Buku :
Punk,
19.51.
Umpatan,
.
pukul 21.52.
Pisuhan,
Ody C Haraha
Umpatan Rasa Sakit
2010, pukul
Arti kata
pukul
Serba-serbi Janc
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Banyak orang yang mendefinisikan punk adalah seorang yang
berpakaian asal-asalan, gembel, robek dan bolong, kelakuan yang sembrono,jahat,
menakutkan, tukang bikin onar, tukang bikin rebut, tukang mabuk, enggak punya
aturan, pengganggu, sampah masyarakat, pemuda nakal dan lain-lain. Semua
pandangan tersebut pasti dilontarkan oleh orang awam yang belum mengerti punk
dalam arti yang sebenarnya. Masyarakat kebanyakan menilai dari penampilan luar
kaum punk yang terlihat urakan, semrawut dan lain sebagainya.
Dewasa ini kita sangat dimudahkan dalam pertukaran informasi. Hal ini
disebabkan karena semakin berkembangnya teknologi informasi, sehingga
masyarakat dapat dengan mudah memperoleh informasi dengan sangat cepat.
Media adalah salah satu alat yang memungkinkan masyarakat dapat memperoleh
informasi dengan mudah. Dengan berkembangnya teknologi informasi ini kita
dapat dengan mudah mendapatkan informasi tanpa terbatas oleh ruang dan waktu.
Media massa terbagi menjadi tiga, yaitu media cetak, media elektronik
dan media online. Contoh dari media cetak adalah koran, majalah, tabloid, dan
sebagainya. Sedangkan media elektronik antara lain televisi dan radio. Dan media
2 paling berpengaruh dan diminati oleh masyarakat, karena media elektronik
menyuguhkan tampilan audio dan visual.
Film merupakan salah satu media elektronik yang perkembanganya
sangat pesat. Film biasanya dibuat sebagai perwujudan dari realitas kehidupan di
masyarakat yang meliputi berbagai aspek kehidupan, antara lain aspek sosial,
budaya, politik, ekonomi, pendidikan, serta aspek-aspek lain. Di dalam film selalu
dihiasi oleh hal-hal yang dramatis, lucu, dan lain sebagainya agar penonton bisa
ikut merasakan sisi emosional di dalam film tersebut, sehingga membebaskan
penonton untuk mengembangkan imajinasinya masing-masing. Selain itu, film
juga terbukti dapat mempengaruhi sikap, perilaku, cara pikir penonton terhadap
sesuatu yang dilihatnya. Pengaruh film tidak hanya dirasakan saat duduk dan
menikmati tayangan film tersebut, tetapi pengaruh film tersebut juga masih terus
dirasakan penonton walaupun film telah usai, bahkan untuk waktu yang cukup
lama.
Film tidak sekedar menjadi objek atau sarana hiburan semata, namun
lebih kompleks dari pada itu. Film dapat berfungsi sebagai sarana pendidikan,
penyalur informasi, persuasi, karya seni, industri bahkan sebagai media berpolitik
dan propaganda dalam arti positif dan negatif.
Saat ini genre yang di usung pada perfilman Indonesia sangat
bervariatif, ada horror, drama, komedi, remaja, dan sebagainya. Hal ini membuat
3
Punk In Love. Meski dalam film Punk In Love lebih bertemakan film komedi,
tetapi film ini mampu menyuguhkan cerita yang berbeda dari film kebanyakan
karena film ini mengajak penonton untuk melihat sebuah komunitas punk secara
lebih dekat dan transparan.
Film ini menceritakan tentang sekelompok anak punk yang berasal dari
kota Malang, mereka melakukan perjalanan besar menuju kota Jakarta untuk
sekedar menyatakan cinta kepada wanita idamannya. Di dalam perjalanan itu
tidak berjalan secara mulus. Banyak sekali kisah-kisah di dalam perjalanan itu,
mulai dari kesasar, kelaparan, berantem dengan sekelompok preman, sampai
dengan di penjara.
Dalam film Punk In Love ini terdapat banyak sekali kata-kata umpatan
yang diucapkan oleh para pemain, salah satu umpatan yang sering diucapkan oleh
para pemain adalah kata “jancok”, kata “jancok” ini banyak digunakan pada
masyarakat Jawa, khususnya Jawa Timur. Kata umpatan “jancok” ini sudah
menjadi kata yang sangat umum buat masyarakat Jawa Timur. Kata jancok,
raimu, asu, dan sebagainya ini tidak hanya bisa didengarkan pada komunitas punk
saja, bahkan di sekolahan tempat dimana biasanya seseorang menimba ilmu
pengetahuan saja bisa kita mendengarkan kata umpatan ini.
Kata khas Jawa timuran ini sebenaranya berasal dari suku kata di +
encok yang artinya di kenthu, digithik atau dalam bahasa umumnya adalah
4 hingga akhirnya menjadi kata jancok. Ada banyak varian dari kata jancok,
semisal jancuk, dancuk, dancok, damput, dampot, diancok, diancuk, dan lain
sebagainya.
Makna asli kata tersebut sesuai dengan asal katanya yakni encok, yang
lebih mengarah kekata kotor bila dilihat secara umum. Normalnya kata tersebut
dipakai untuk menjadi kata umpatan pada saat emosi meledak, marah atau untuk
membenci dan mengumpat orang. Namun sejalan dengan perkembangan
pemakaian kata tersebut, makna kata jancok dan kata umpatan yang lainnya
meluas menjadi kata symbol keakraban dan persahabatan. Kata-kata ini bila
digunakan dalam situasi penuh keakraban akan menjadi pengganti kata panggil
atau kata ganti orang. Pada umumnya orang yang diajak bicara tersebut tidak
marah ataupun jengkel, karena percakapan tersebut diselingi dengan canda tawa
penuh keakraban.
Peneliti tertarik untuk menganalisis salah satu film yaitu film Punk in
Love dikarenakan film Punk in Love ini sangat mencuri perhatian masyarakat.
Film ini sangat berbeda dengan film-film kebanyakan, karena film ini
menceritakan tentang gaya hidup kaum punk yang syarat dengan kebebasan dan
anti kemapanan, serta banyaknya kata umpatan yang digunakan dalam film ini.
Sehingga disini peneliti ingin meneliti apa makna umpatan dalam film Punk in
5 B. Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan pada latar belakang diatas, maka masalah yang
dirumuskan dalam penelitian ini adalah apa makna umpatan dalam film Punk In
Love karya Ody C Harahap.
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian rumusan masalah diatas maka yang menjadi tujuan
dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui makna umpatan dalam film Punk In
Love karya Ody C Harahap.
D. Kegunaan Penelitian
1. Kegunaan Akademis
Secara akademis penelitian ini diharapkan mampu memberikan
sumbangsih pengetahuan bagi mahasiswa komunikasi khususnya konsentrasi
audio visual. Serta sebagai referensi untuk penelitian-penelitian selanjutnya
yang secara khusus meneliti tentang makna umpatan pada film.
2. Kegunaan Praktis
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan pemahaman kepada