BIODATA PENULIS
1. DATA PRIBADI
Nama : Cicy Eka Murdeny
Tempat/ Tanggal Lahir : Ngawi, 17 September 1991
Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia
Status : Belum Menikah
Anak ke : 1 dari 2 bersaudara
Alamat : Poskulon RT. 001 RW. 003 Kec. Padalarang Kab.
Bandung Barat 40553
Nomor Telepon : 081320382899
Email : cycy_ecca@yahoo.com
2. RIWAYAT PENDIDIKAN
1. Sekolah Dasar
1997 – 2003 : SD Negeri Cikamuning Padalarang
2. Sekolah Menengah Pertama
2003 – 2006 : SMP Krida Utama Padalarang
3. Sekolah Menengah Atas
2006 – 2009 : SMK Negeri 11 Bandung
4. Perguruan Tinggi
2009 – 2013 : Program Sarjana (S-1) Teknik Informatika
Universitas Komputer Indonesia Bandung
Demikian riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya dalam
keadaan sadar dan tanpa paksaan.
Bandung, 27 Agustus 2013
PEMBANGUNAN
LEARNING MANAGEMENT SYSTEM
DI
SMK NEGERI 11 BANDUNG
SKRIPSI
Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana Program Studi S1 Teknik Informatika
Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
CICY EKA MURDENY
10109559
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
iii
KATA PENGANTAR
Dengan memanjat puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan penelitian tugas akhir skripsi ini.
Penyusunan laporan penelitian ini diajukan sebagai salah satu persyaratan
dalam penyajian Sidang Skripsi Program Studi Teknik Informatika Fakultas
Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia. Laporan penelitian
skripsi ini berjudul, “PEMBANGUNAN LEARNING MANAGEMENT
SYSTEM DI SMK NEGERI 11 BANDUNG”.
Dalam penyusunan penelitian ini penulis telah mendapatkan dukungan dan
bantuan dari berbagai pihak, untuk itu penulis dengan segala kerendahan hati
memberikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Allah SWT yang telah memberikan rahmat, kasih dan sayang-Nya sehingga
dapat diselesaikannya penelitian dalam skripsi ini.
2. Skripsi ini penulis dedikasikan untuk Orangtua tercinta yaitu Bapak Deny dan
Ibu Atiek, serta Erian Suwandy, S.Kom untuk segala pengorbanannya, cinta,
doa, dukungan moral, material, dan dukungan yang tidak pernah putus untuk
kelancaran pengerjaan penelitian skripsi ini.
3. Bapak Dr. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc, selaku Rektor Universitas
Komputer Indonesia.
4. Bapak Prof. Dr. Ir Denny Kurniadie, M.Sc. Selaku Dekan Fakultas Teknik dan
Ilmu Komputer.
5. Bapak Irawan Afrianto, S.T., M.T. selaku ketua Program Studi Teknik
Informatika.
6. Bapak Adam Mukharil Bachtiar S.Kom., M.T. selaku Penguji 2 dan
pembimbing yang telah telah berkenan dan meluangkan waktunya
memberikan bimbingan, membina, mengarahkan dan memberikan petunjuk
7. Bapak Galih Hermawan, S.Kom. M.T. selaku Dosen Penguji 1/ Reviewer
yang telah memberikan arahan dan saran dalam perbaikan penulisan skripsi.
8. Bapak Hendri Kharisma, S.Kom. selaku Dosen Penguji 3 yang telah
memberikan arahan dan saran dalam perbaikan penulisan skripsi ini.
9. Seluruh staf dan dosen pengajar Universitas Komputer Indonesia yang telah
membekali penulis dengan pengetahuan, terutama staf dosen pengajar jurusan
teknik informatika.
10.Ibu Dra. Nani Sri Iriyani selaku Kepala Sekolah, dan Bapak Drs. Rohmat
Jakaria, M.Si. selaku Wakasek Akademik yang telah memberikan kesempatan
kepada penulis untuk melaksanakan penelitian dalam penyusunan skripsi di
SMK Negeri 11 Bandung.
11.Bapak Hatta, S.Kom, Bapak Yudi, S.Kom, Ibu Himatul Munawaroh, S.Kom
selaku pembimbing di SMK Negeri 11 Bandung dan guru TIK yang telah
memberikan pengarahan, bantuan dan waktunya selama penyusunan laporan
skripsi ini.
12.Seluruh Guru dan Staf SMK Negeri 11 Bandung.
13.Moch. Taufik Rizal, S.Kom selaku kakak pembimbing yang telah memberi
support dan bantuan selama penyusunan laporan skripsi ini.
14.Deni Bachtiar, Trio Nugraha, Bagus Adi Prabowo, Cece Budiman dan seluruh
rekan-rekan seperbimbingan Pak Adam yang telah menemani dan membantu
dalam penyusunan laporan skripsi ini.
15.Angelina Gusty, Annisa Ayu Lestari, Lina Nuraeni, Fadhilah Rachmaniah,
Septiani Nurhasanah, Gyta Nurul, Linda Lestari, April, Desi, Widya, Cita,
Ratih dan Nana yang telah menemani dalam penyusunan laporan skripsi ini.
16.Teman-teman seperjuangan dari kelas IF 13 2009 yang telah bersama-sama
melewati manis pahitnya bangku kuliah.
Akhir kata, semoga ketulusan doa dan bantuan yang telah diberikan
kepada penulis akan mendapatkan balasan dari Sang Pencipta Allah SWT, Amin.
Bandung, Agustus 2013
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR GAMBAR ... vii
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR SIMBOL ... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ... xvi
BAB 1 PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 2
1.3 Maksud dan Tujuan ... 2
1.4 Batasan Masalah ... 3
1.5 Metodologi Penelitian ... 3
1.6 Sistematika Penulisan ... 5
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 7
2.1 Tinjauan Sekolah ... 7
2.1.1 Profil Sekolah ... 7
2.1.2 Struktur Organisasi dan Deskripsi Pekerjaan ... 9
2.2 Landasan Teori ... 13
2.2.1 E-learning ... 13
2.2.2 Learning Management System ... 17
2.2.3 Dashboard ... 20
2.2.4 Internet ... 21
2.2.5 Teknologi Informasi ... 22
2.2.6 Teori Pembangunan Perangkat Lunak ... 22
2.2.7 Pengembangan Pendukung Perangkat Lunak ... 23
3.1 Analisis Masalah ... 25
3.1.1 Analisis Masalah ... 25
3.1.2 Analisis Aturan Bisnis ... 26
3.1.3 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan ... 31
3.1.4 Analisis Monitoring ... 37
3.1.5 Analisis Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak ... 38
3.1.6 Analisis Kebutuhan Non Fungsional ... 41
3.1.7 Analisis Data ... 45
3.1.8 Analisis Kebutuhan Fungsional ... 47
3.2 Perancangan Sistem ... 88
3.2.1 Perancangan Data ... 89
3.2.2 Perancangan Arsitektur Perangkat Lunak... 101
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM ... 134
4.1 Implementasi Sistem ... 134
4.1.1 Implementasi Perangkat Keras ... 134
4.1.2 Implementasi Perangkat Lunak ... 134
4.1.3 Implementasi Basis Data ... 135
4.1.4 Implementasi Antarmuka ... 143
4.2 Pengujian Sistem ... 145
4.2.1 Rencana Pengujian ... 146
4.2.2 Prosedur Pengujian ... 147
4.2.3 Hasil Pengujian ... 151
4.2.3.1 Pengujian Black Blox ... 151
4.2.3.2 Pengujian Stress Test ... 170
4.2.3.3 Pengujian Beta ... 171
4.2.4 Evaluasi Pengujian ... 180
BAB 5 Kesimpulan dan Saran ... 181
5.1 Kesimpulan ... 181
5.2 Saran ... 181
180
DAFTAR PUSTAKA
1. Sommerville, I. (2003). Software Engineering Rekayasa Perangkat Lunak.
Jakarta: Erlangga.
2. Effendi, E., & Zhuang, H. (2005). Konsep dan Aplikasi Elearning.
Yogyakarta: Andi.
3. H, Rampersad. (2006). Personal Balanced Scorecard, PPM Manajemen.
4. Sutanta, E. (2005). Pengantar Teknologi Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
5. Kadir, A. (2003). Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi.
6. Fatansyah. (1999). Basis Data. Bandung: Informatika.
7. Pressman, R. S. (2012). Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta: Andi.
8. Nugroho, B. (2005). Database Relational dengan MySQL. Yogyakarta: Andi.
9. Madcoms. (2008). PHP dan MySQL untuk pemula. Yogyakarta: Andi.
10. Sidik, B., & Pohan, H. I. (2009). Pemograman Web Dengan HTML.
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 11 Bandung yang berlokasi di
Jalan Budi Cilember merupakan sekolah unggulan yang menerapkan Sekolah
Berstandar Internasional. Sekolah ini memiliki beberapa fasilitas teknologi informasi
yang lengkap di setiap bengkelnya yang mampu melayani pembelajaran secara global
dan bersaing dengan sekolah lainnya.
Proses belajar mengajar di SMK Negeri 11 Bandung adalah dengan cara tatap
muka sudah berjalan dengan baik. Beberapa guru sudah menggunakan salah satu
fasilitas yang disediakan oleh pihak sekolah yaitu media infocus. Penyampaian berkas
materi pembelajaran hanya diberikan oleh guru melalui salah satu perwakilan di kelas
untuk digandakan terlebih dahulu. Namun dengan cara-cara tersebut ditemukan
kendala karena harus menunggu materi selesai digandakan yang berakibat
terbuangnya waktu belajara siswa di kelas. Selain itu pengelolaan materi
pembelajaran juga masih belum baik, sehingga ketika ada beberapa siswa kehilangan
materi harus meminta ulang kepada guru yang bersangkutan.
Pemberian tugas atau Pekerjaan Rumah (PR) kepada siswa merupakan salah
satu unsur penting sebagai bentuk pemantapan penguasaan terhadap materi pelajaran.
Di dalam pengelolaan tugas ditemukan suatu kendala ketika guru dan siswa
berhalangan hadir di sekolah, hal ini mengakibatkan pendistribusian tugas terhambat.
Evaluasi yang dilakukan pada akhir materi pembelajaran merupakan upaya
untuk mengukur sejauh mana siswa dapat memahami materi yang selama ini telah
disampaikan oleh guru. Namun karena jumlah siswa yang tidak sedikit pada saat
merekapitulasi hasil belajar/evaluasi yang dilakukan satu persatu oleh guru
menyebabkan perhitungan nilai menyita waktu yang cukup lama untuk mendapatkan
2
Kepala sekolah kesulitan jika hendak memantau kegiatan belajar mengajar
guru di sekolah yang dapat mempermudah akses bagi kepala sekolah untuk
melakukan monitoring apabila berada di luar lingkungan sekolah. Begitupun orangtua
kesulitan untuk mendapatkan informasi perkembangan hasil belajar anaknya di
sekolah.
Faktor masalah lainnya, yaitu terbatasnya waktu dan tempat untuk
berkomunikasi dengan guru, hal ini diakibatkan oleh siswa yang kesulitan bertanya
apabila ada materi yang belum dipahami. Dalam hal ini keterlibatan guru sangat
diperlukan untuk melakukan pengarahan dan pengawasan terhadap siswa agar dapat
melihat perkembangan siswa dalam proses belajar mengajar.
Solusi dari beberapa masalah yang terdapat di SMK Negeri 11 Bandung
adalah diperlukannya media pendukung pembelajaran khusus untuk mengorganisasi
dan memonitor kemajuan belajar siswa. Salah satunya adalah Learning Management
System (LMS). LMS adalah perangkat lunak yang dapat digunakan untuk
memanajemen dan mendukung proses belajar mengajar secara online tanpa terbatas
ruang dan waktu.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan maka dapat dirumuskan
masalah yaitu bagaimana membangun Learning Management System di SMK Negeri
11 Bandung.
1.3 Maksud dan Tujuan
Maksud dari penelitian ini adalah untuk membuat Learning Management
System di SMK Negeri 11 Bandung. Adapun tujuan yang akan dicapai, sebagai
berikut:
1. Mempermudah sarana bagi guru dalam pengelolaan materi pembelajaran.
2. Mempermudah sarana bagi siswa untuk mendapatkan materi
pembelajaran.
3
4. Menyediakan sarana guru dalam pengelolaan ujian dan memonitoring
hasil belajar siswa berdasarkan hasil ujian.
5. Membantu kepala sekolah untuk memonitoring hasil kegiatan mengajar
guru di sekolah.
6. Membantu orangtua dalam memberikan gambaran untuk memantau dan
memonitoring perkembangan siswa.
7. Mempermudah komunikasi antar guru dan siswa melalui forum diskusi.
1.4 Batasan Masalah
Adapun batasan masalah yang akan dibahas pada penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Learning Management System ini bersifat sebagai pendukung proses
belajar belajar di SMK Negeri 11 Bandung.
2. Learning Management System tidak mencakup administrasi keuangan dan
penjadwalan sekolah.
3. Pendekatan analisis perangkat lunak yang digunakan adalah pendekatan
analisis terstruktur.
4. Learning Management System merupakan aplikasi berbasis web yang
berjalan pada jaringan internet.
1.5 Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian yang digunakan adalah metode analisis Deskriptif,
yaitu suatu metode yang menggambarkan fakta-fakta dan informasi dalam situasi atau
kejadian sekarang secara sistematis, faktual dan akurat. Metode penelitian yang
digunakan pada peneitian ini adalah sebagai berikut:
1. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini,
diantaranya:
a. Studi Literatur
Studi Literatur adalah pengumpulan data dengan cara mengumpulkan
4
diambil yaitu seputar perancangan sistem pembelajaran yang biasa
dilakukan di sekolah dan mengumpulkan segala informasi untuk
membangun Learning Management System.
b. Observasi
Observasi adalah metode pengumpulan data dengan mengadakan
peninjauan langsung terhadap permasalahan yang diambil di SMK
Negeri 11 Bandung
c. Wawancara
Wawancara adalah metode pengumpulan data dengan mengadakan
tanya jawab secara langsung dengan pihak SMK Negeri 11 Bandung
dalam hal ini wawancara dilakukan dengan perwakilan sekolah atas
nama bapak Hatta, S.Kom.
2. Metode Pembangunan Perangkat Lunak
Metode pembangun perangkat lunak yang akan di pakai menggunakan
model waterfall. Berkat penurunan dari fase ke fase lainnya, model ini dikenal
sebagai ‘model air terjun’ atau siklus hidup perangkat lunak [1]. Model
waterfall ini diilustrasikan pada Gambar 1.1 yang meliputi beberapa tahapan,
diantaranya:
Definisi Persyaratan
Perancangan sistem dan perangkat lunak
Implementasi dan pengujian unit
Integrasi dan pengujian sistem
Operasi dan pemeliharaan
5
Tahap-tahap utama dari model waterfall memetakan kegiatan-kegiatan
pengembangan dasar yaitu:
1. Analisis dan definisi persyaratan. Pelayanan, batasan, dan tujuan sistem
ditentukan melalui konsultasi dengan user sistem. Persyaratan ini
kembudian didefinisikan secara rinci dan berfungsi sebagai spesifikasi
sistem.
2. Perancangan sistem dan perangkat lunak. Prosese perancangan sistem
membagi persyaratan dalam sistem perangkat keras atau perangkat
lunak. Kegiatan ini menentukan arsitektur sistem secara keseluruhan.
Perancangan perangkat lunak melibatkan identifikasi dan deskripsi
abstraksi sistem perangkat lunak yang mendasar dan
hubungan-hubungannya.
3. Implementasi dan pengujian unit. Pada tahap ini, perancangan perangkat
lunak direalisasikan sebagai serangkaian program atau unit program.
Pengujian unit melibatkan verifikasi bahwa setiap unit telah memenuhi
spesifikasi.
4. Integrasi dan pengujian sistem. Unit program atau program individual
diintegrasikan dan diuji sebagai sistem yang lengkap untuk menjamin
bahwa persyaratan sistem telah dipenuhi. Setelah pengujian sistem,
perangkat lunak dikirim kepada pelanggan.
5. Operasi dan pemeliharaan. Merupakan fase siklus hidup yang paling
lama. Sistem diinstal dan dipakai. Pemeliharaan mencakup koreksi dari
berbagai error yang tidak ditemukan pada tahap-tahap terdahulu,
perbaikan atas implementasi unit sistem dan pengembangan pelayanan
sistem, sementara persyaratan-persyaratan baru ditambah.
1.6Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan tugas akhir ini disusun untuk memberikan gambaran
umum tentang penelitian yang dijalankan. Sistematika penulisan tugas akhir ini
6
1. BAB 1 PENDAHULUAN
Bab ini berisi menguraikan tentang latar belakang permasalahan, identifikasi
masalah, maksud dan tujuan masalah, batasan masalah, metodologi penelitian,
metode pengumpulan data, model proses perangkat lunak dan sistematika
penulisan.
2. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini dibagi menjadi dua bagian yaitu: Tinjauan Sekolah dan Landasan
Teori. Tinjauan sekolah berisikan tentang sejarah singkat sekolah, visi dan misi
sekolah, dan struktur organisasi. Sedangkan landasan teori berisi tentang
teori-teori pendukung dalam membangun learning management system berbasis
website di SMK Negeri 11 Bandung.
3. BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Pada bab ini yang akan dibahas adalah proses menganalisa kebutuhan dan
dilakukan pula proses perancangan learning management system yang akan
dibangun sesuai analisa yang telah dilakukan, seperti analisis masalah, analisis
sistem yang sedang berjalan, analisis pengkodean, analisis kebutuhan non
fungsional, analisis perangkat keras, analisa perangkat lunak, dan analisis
pengguna. Analisis kebutuhan fungsional berupa Entity Relation Diagram (ERD),
Diagram Konteks, Data Flow Diagram(DFD). Perancangan sistem meliputi
diagram relasi, struktur tabel, perancangan struktur menu, perancangan
antarmuka, jaringan semantik, dan perancangan prosedural.
4. BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM
Bab ini berisi hasil implementasi dari analisis dan perancangan sistem yang
dilakukan, serta hasil pengujian sistem yang dilakukan di lingkungan SMK
Negeri 11 Bandung.
5. BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi kesimpulan dari uraian proses pembangunan learning
management system dan saran-saran yang dapat menjadi pertimbangan bagi pihak
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Sekolah
Pada tahap ini merupakan tahap peninjauan terhadap tempat penelitian
yaitu SMK Negeri 11 Bandung.
2.1.1 Profil Sekolah
SMK Negeri 11 Bandung berlokasi di jalan Budi Cilember, kelurahan
Sukaraja, Kecamatan Cicendo, berbatasan dengan Kota Cimahi. Jalan Budi
terletak di jalan raya Cibeureum, dari arah Bandung, terletak sebelah kanan,
setelah melewati jembatan Cimindi. Dari arah Jakarta, terdapat di sebelah kiri,
sebelum jembatan Cimindi. Adapun pembahasan mengenai objek penelitian dapat
dilihat pada penjelasan berikut:
1. Tugas Pokok SMK Negeri 11 Bandung yaitu melaksanakan proses diklat
bagi peserta didik tingkat menengah kejuruan untuk mengisi kebutuhan
tenaga kerja dan menciptakan lapangan kerja dengan kompetensi yang
telah ditetapkan sesuai dengan standar kompetensi nasional Indonesia dan
kebutuhan industri.
2. Fungsi SMK Negeri 11 Bandung yaitu sebagai berikut:
a. Melaksanakan program diklat untuk meningkatkan mutu dan
kompetensi peserta didik.
b. Melaksanakan pengembangan program diklat untuk peserta didik.
c. Melaksanakan peningkatan cara penyajian dan materi diklat .
d. Melaksanakan pengendalian dan evaluasi program diklat.
e. Melaksanakan urusan administrasi SMK Negeri 11 Bandung.
3. Visi dan misi SMK Negeri 11 Bandung
Visi SMK Negeri 11 Bandung, yaitu sebagai berikut:
a. Sekolah ini menjunjung tinggi jati diri bangsa, yaitu bangsa
8
b. Sekolah ini mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang
selalu berubah melalui keunggulan kompetitif dibidang kompetensi
ICT dan entrepreuneur.
c. Indikator keberhasilannya adalah sekolah sebagai lembaga pendidikan
berhasil meraih profil sekolah bertaraf internasional tahun 2016.
Misi SMK Negeri 11 Bandung disingkat SMK, yaitu sebagai berikut:
a. Siap memberikan layanan pendidikan yang berkualitas
b. Komitmen tinggi untuk menghasilkan tamatan yang beriman,
bertakwa, berahlak mulia, cerdas, mandiri dan kompetitif sesuai
kebutuhan masyarakat lokal dan global.
4. Sumber daya fasilitas di SMK Negeri 11 Bandung terbagi menjadi dua
kategori yaitu:
a. Fasilitas Umum
Fasilitas umum untuk mendukung pelaksanaan program diklat, SMK
Negeri 11 Bandung memiliki fasilitas gedung belajar permanen
(ruangan teori dan praktek), ruangan guru, ruang BP/BK, koperasi,
kantin, perpustakaan, lab. Komputer, sarana dan fasilitas olahraga,
musholla dan lain-lain.
b. Fasilitas Bengkel
Fasilitas Bengkel merupakan fasilitas untuk mendukung pelaksanaan
program diklat, SMK Negeri 11 Bandung memiliki beberapa
fasilitas/bengkel yang di jelaskan pada Tabel 2.1 Fasilitas Bengkel.
Tabel 2.1 Fasilitas Bengkel
No Lab Jumlah
1 Akuntansi 2
2 Administrasi Perkantoran 2
3 Pemasaran 3
4 Rekayasa Perangkat Lunak 3
5 Multi Media 3
6 Teknik Komputer Jaringan 2
Jumlah 15
5. Bidang Studi Keahlian dan Program Studi Keahlian terbagi menjadi 2
bagian, yaitu:
9
Bidang Studi keahlian Bisnis dan Manajemen SMK Negeri 11
Bandung mempunyai 3 (tiga) Program Studi Keahlian yaitu :
Administrasi, Keuangan dan Tata Niaga, yang terdiri atas Kompetensi
keahlian :
a) Administrasi Perkantoran
b) Akuntansi
c) Pemasaran
Fasilitas/bengkel yang tersedia dalam menunjang pelaksanaan diklat
adalah : Bengkel Akuntansi, Bengkel Administrasi Perkantoran,
Bengkel Pemasaran, Bengkel Komputer Bisnis.
b. Bidang Studi Keahlian Teknologi Informasi dan Komunikasi
Bidang Studi Keahlian Teknologi Komputer dan Informatika SMK
Negeri 11 Bandung mempunyai 1 (satu) Program Studi Keahlian,
yaitu : Teknik Komputer dan Informatika yang terdiri dari
Kompetensi Keahlian :
a) Rekayasa Perangkat Lunak
b)Multimedia
c) Teknik Komputer dan Jaringan
Fasilitas/bengkel yang tersedia dalam menunjang pelaksanaan diklat
adalah : Bengkel Komputer, studio multimedia.
2.1.2 Struktur Organisasi dan Deskripsi Pekerjaan
Struktur organisasi adalah suatu susunan dan hubungan jalur komunikasi
diantara fungsi-fungsi, bagian-bagian atau orang-orang yang ada dalam suatu
organisasi dapat diketahui bagaimana wewenang dan tanggung jawab mengalir
diantara bagian tersebut. Struktur organisasi di SMK Negeri 11 Bandung dapat
10
KOMITE SEKOLAH Akil Somantri, B.A.
WAKA MANAJEMEN MUTU & KLN Drs. Cece Heryana, M.Si.
KA. SUBAG TU Khaerul Anwar, B. Sc. KEPALA SEKOLAH
Dra. Nani Sri Iriyani
WAKA HUBIN & HUMAS Dra. Aan Hariyanah
WAKA AKADEMIK Drs. Rohmat Jakaria, M.Si.
WAKA KESISWAAN Martendi Mondiyana, S.Pd
WAKA SARPRAS Drs. Asep Eka Setia P, M.Si
KAKOM AKUNTANSI Santy Yulianasari, S.Pd
KAKOM ADM. PERKANTORAN Dra. Tati Sutarni
KAKOM PEMASARAN Parwanto, S.Pd
KAKOM REKAYASA PERANGKAT LUNAK
Hata, S. Kom
KAKOM MULTIMEDIA Zim Zim Al Amin, S.T.
KAKOM TEKNIK JARINGAN KOMPUTER
Kiki Saputra, SST
UPT PERPUSTAKAAN Erifa Rachmansyah, S.Pd
UPT BP/BK Drs. Atus Yuliansyah K. S
UPT LINGKUNGAN HIDUP Nurhayati, S.Pd
UPT UNIT PRODUKSI Dra. Hj. Euis Duriyatiningsih
GURU/WALI KELAS
SISWA SMK NEGERI 11 BANDUNG
Gambar 2.1 Struktur Organisasi SMK Negeri 11 Bandung
Keterangan :
Garis Komando
Garis Koordinasi
Deskripsi pekerjaan dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Kepala Sekolah
a. Merencanakan pengembangan penyelenggaraan pendidikan.
b. Mengorganisasikan seluruh proses pendidikan di sekolah yang
meliputi
c. Mengetahui perkembangan siswa.
d. Mengetahui perkembangan guru bidang studi.
2. Wakasek Manajemen Mutu
a. Merencanakan dan memantau program audit.
b. Mengidentifikasi dan mengelola program-program untuk perbaikan
sistem mutu.
c. Melaporkan kepada Kepala Sekolah kondisi dan status dari
11
d. Menyusun Prosedur Mutu yang diketahui oleh Kepala Sekolah.
3. Wakasek Bidang Akademik
a. Membuat program kerja tahunan dan kalender kegitan sekolah
b. Menyusun pembagian tugas guru mengajar
c. Membuat daftar nama wali kelas dan piket
d. Mengkoordinasikan dan mengarahkan pennyusuanan program
tahunan, semester, RPP, silabus.
e. Memantau pelaksanaan proses belajar mengajar (intra dan Ekstra)
f. Menggkoordinasikan dan memeriksa pengisian rapor yang dilakukan
oleh para wali kelas.
g. Mendata dan mengevaluasi program semester, tahunan, RPP,
analisisa indikator, SKBM, Alokasi waktu.
4. Koordinator Pengembangan Pembelajaran
a. Mendalami, menganalisa, dan mengembangkan kurikulum
Kompetensi Keahlian.
b. Mengkoordinir tugas guru dalam Kompetensi Keahlian.
c. Mengkoordinir tugas pokok kerja dalam mengkoreksi serta
mengembangkan kurikulum kompetensi keahlian
5. Wakasek Bidang Sarana
a. Menyusun rencana kebutuhan sarana dan prasarana sekolah.
b. Menyusun program kebersihan, keindahan dan keamanan
lingkungan sekolah.
c. Mengatur pengadaan denah sekolah, papan data, kohor, atribut,
tabel, dan lain-lain yang berhubungan dengan keperluan sekolah.
d. Mengatur dan atau mengkoordinasikan pelaksanaan pembangunan
dan atau rehabilitasi gedung, ruangan, halaman, kebun, meubeler,
sarana prasaranan sekolah lainnya.
6. Wakasek Bidang Kesiswaan
a. Menyusun program pembinaan kesiswaan OSIS.
b. Melaksanakan bimbingan pengarahan dan pengendalian kegiatan
12
c. Membina dan melaksanakan koordinasi keamanan, kebersihan,
ketertiban, keindahan, kekeluargaan, dan lingkungan hidup.
d. Memberi pengarahan dalam pemilihan pengurus OSIS.
e. Melakukan pembinaan pengurus OSIS dalam berorganisasi.
7. Wakasek Bidang Kurikulum
a. Mempersiapkan penyusunan program kerja.
b. Mengkoordinir pengembangan Kurikulum.
c. Menganalisa pelaksanaan program pembelajaran.
d. Menganalisa ketercapaian target kurikulum.
8. Wakasek Bidang Humas dan Hubin
a. Menyusun program kerjasama dengan dunia usaha/dunia
12emester dan instansi terkait.
b. Menjalin program kerjasama dengan dunia usaha/dunia Industri
dan instansi terkait.
c. Mempromosikan potensi sekolah.
d. Mendata peserta diklat calon peserta Praktek Kerja dan Institusi
Pasangan yang relevan.
9. UPT Perpustakaan
a. Menyusun program kerja perpustakaan
b. Melayani peminjaman buku
c. Mengadakan inventaris buku mata pelajaran pokok, perlengkapan
buku bacaan dan buku referensi
d. Menyiapkan kartu perpustakaan
e. Merencanakan pengadaan buku
f. Memberikan petunjuk pelayanan buku terhadap siswa dan guru
g. Melaksanakan administrasi dan sirkulasi buku-buku perpustakaan
10.UPT BP/BK
a. Penyusunan dan pelaksanaan program bimbingan dan konseling
b. Koordinasi dengan walikelas dalam rangka mengatasi
13
c. Memberikan saran dan pertimbangan kepada anak didik dalam
memperoleh gambaran tentang lanjutan pendidikan dan lapangan
pekerjaan yang sesuai.
2.2 Landasan Teori
Landasan teori merupakan kumpulan dari teori-teori yang menjadi dasar
pembangunan aplikasi learning management system di SMKN 11 Bandung.
2.2.1 E-learning
Di dunia pendidikan dan pelatihan sekarang, banyak sekali praktik yang
disebut e-learning. Sampai saat ini, pemakaian kata e-learning sering digunakan
semua kegiatan pendidikan yang menggunakan meda computer atau internet.
Banyak pula penggunaan terminologi yang memiliki arti sama dengan e-learning.
Web based learning, online learning, computer-based training/learning, distance
learning, computer-aided instruction, dan lain sebagainya, adalah terminologi
yang sering digunakan untuk menggantikan e-learning. Terminologi e-learning
sendiri dapat mengacu pada semua kegiatan pelatihan yang menggunakan media
elektronik atau teknologi informasi [2].
Ada beberapa macam penggunaan e-learning saat ini, maka ada
pembagian atau pembedaan e-learning. Pada dasarnya, e-learning mempunyai
dua tipe, yaitu synchronous dan asynchronous.
1. Synchronous Training
Synchronous berarti pada waktu yang sama. Jadi, synchronous training
adalah bentuk belajar yang terpisah jarak antara guru dan siswa, tetapi
dilakukan secara bersamaan. Hal tersebut memungkinkannya interaksi
langsung antara guru dan murid, baik melalui internet maupun intranet. Cara
belajar jarak jauh synchronous dikembangkan dalam bentuk [2] :
a. Tutorial, yakni guru mengirimkan bahan belajar yang akan dipelajari oleh
siswa dalam bentuk modul-modul belajar, dan secara berkala dilakukan
pertemuan (turorial) antara guru dan siswa untuk membahas materi
belajar yang dipelajari oleh siswa.
b. Computer Based, yakni cara belajar interaktif dengan menggunakan
14
oleh siswa secara interaktif tanpa terus menerus didampingi oleh guru.
Pengembangan dari model ini adalah instructional multimedia dan bahan
ajar dalam bentuk multimedia (teks, gambar, bagan, video) yang
dimasukkan ke dalam compact disk.
c. Web conference, yakni pembelajaran yang digunakan untuk seminar atau
konferensi yang pesertanya berasal dari berbagai negara. Penggunaan
web conference sering digunakan di kelas atau kuliah universitas online.
d. Audio/Tele Conference, yakni pengajar memberikan makalah dengan slide
presentasi dan peserta web conference dapat mendengarkan presentasi
melalui internet. Peserta pun dapat mengajukan pertanyaan atau
komentar chat window.
Jadi, synchronous training sifatnya mirip pelatihan di ruang kelas. Namun,
kelasnya bersifat maya (virtual) dan peserta tersebar di seluruh dunia dan
terhubung melalui internet. Oleh karena itu, synchronous training sering pula
dinamakan virtual classroom.
2. Asynchronous Training
Asynchronous berarti “tidak pada waktu yang bersamaan”. Jadi seseorang
dapat mengambil pembelajaran pada waktu yang berbeda dengan pengajar
memberikan materi pembelajaran. Pembelajaran ini lebih popular di dunia
e-learning karena memberikan lebih bagi peserta pelatihan karena dapat
mengakses pelatihan kapanpun dan dimanapun.
Pelatihan berupa paket pelajaran yang dapat dijalankan di computer manapun
dan tidak melibatkan interaksi dengan pengajar atau pelajar lain. Oleh karena
itu, pelajar dapat memulai pelajaran dan menyelesaikannya setiap saat. Paket
pelajaran berbentuk bacaan dengan animasi, simulasi, permainan edukatif,
maupun latihan atau tes dengan jawabannya. Cara belajar jarak jauh
asynchronous dapat dikembangkan dalam bentuk [2]:
a. Corresponden Courses, adalah model belajar melalui korespondensi.
Bahan ajar dan evaluasi hasil belajar didistribusika melalui surat, dan
15
b. Distributed Learning, merupakan model belajar yang mirip dengan
corresponden courses, tetapi distribusi bahan belajar tidak hanya
dikirimkan melalui surat menyurat, melainkan memanfaatkan berbagai
teknolog informasi seperti video, CD ROM, cassette dan teknologi
internet.
c. Web-based Training, merupakan pembelajaran yang didistribusikan
melalui jaringan internet. Siswa mencari situs yang menawarkan
paket-paket materi pembelajaran, dan setelah menemukan paket-paket pembelajaran
yang diinginkan serta menyelesaikan administrasinya (biasanya paket ini
tidak gratis), maka siswa diberi nama identitas dan password untuk dapat
mengakses paket pembelajaran tersebut.
d. E-learning, merupakan model belajar yang memperkaya pengetahuan
melalui berbagai situs yang terdapat dalam jejaring internet. Belajar tidak
dibatasi dalam suatu paket pembelajaran, tetapi siswa bebas meimilih
situs yang diharapkan akan berisikan bahan belajar yang dibutuhkan.
Mengapa e-learning dapat diterima dan diadopsi dengan cepat? Tentu saja,
kemajuan e-learning dimotivasi oleh kelebihan dan keuntungannya. Kita perlu
melihat kelebihan yang ditawarkan e-learning, yaitu sebagai berikut:
1. Biaya
Kelebihan pertama e-learning adalah ia mampu mengurangi biaya
pelatihan. Dengan adanya e-learning perusahaan tidak perlu
mengeluarkan biaya untuk menyewa pelatih dan ruang kelas serta
transportasi peserta pelatihan atau pelatih.
2. Fleksibilitas Waktu
E-learning membuat guru atau pelajar dapat menyesuaikan waktu
belajar. Mereka dapat menyisipkan waktu belajar kapanpun tanpa
terbatas oleh waktu.
3. Fleksibilitas Tempat
Adanya e-learning membuat pelajar santai mengakses pelatihan
e-learning dirumah maupun dimana saja, selama komputer terhubung
16
4. Fleksibilitas Kecepatan Pembelajaran
E-learning dapat disesuaikan dengan kecepatan belajar
masing-masing siswa. Siswa dapt mengatur sendiri kecepatan pelajaran yang
diikuti. Apabila belum mengerti, ia dapat tetap mempelajari modul
tertentu dan mengulanginya nanti. Apabila seorang siswa dapat
menyelesaikan pelajaran dengan lebih cepat dan mengisi waktu
dengan belajar 16emes lain.
Pelajar pun dapat memilih modul yang ingin dipelajari.
5. Standarisasi Pengajaran
Anda pasti memiliki guru favorit, yang memiliki cara pengajaran
dengan baik sehingga materi sesulit apapun akan mudah diserap,
sebaliknya penjelasan guru yang bukan favorit terasa sulit dimengerti.
Perbedaan kemampuan dan metode pengajaran yang diterapkan guru
berbeda-beda, sehingga menyebabkan kualitas pengajaran sulit dijaga
karena guru favorit pun dapat merasa tidak fit saat mengajar sehingga
kualitas belajar menurun.
e-learning dapat menghapuskan perbedaan tersebut. Pelajaran
e-learning selalu memiliki kualitas yang sama setiap kali diakses dan
tidak tergantung suasana hati pengajar.
6. Efektivitas Pengajaran
E-learning yang didesain dengan instructional design muktahir
membuat pelajar lebih mengerti isi pelajaran. Penyampaian pelajaran
e-learning dapat berupa simulasi dan kasus-kasus, menggunakan
bentuk permainan dan menerapkan teknoogi canggih. Bentuk-bentuk
pembelajaran tersebut dapat membantu proses pembelajaran dan
mempertahankan minat belajar.
7. Kecepatan Distribusi
E-learning dapat cepat menjangkau pelajar yang berada diluar wilayah
sekolah. Tim desain pelatihan hanya perlu mempersiapkan bahan
pelatihan secepatnya dan menginstal hasilnya deserver pusat
17
langsung mengakses. Apabila ada perubahan materi e-learning,
administrator hanya perlu mengubah di server e-learning, tanpa
mendatangi semua kantor cabang.
8. Otomatisasi Proses Administrasi
E-learning menggunakan suatu Learning Management System (LMS)
yang berfungsi sebagai platform pelajaran-pelajaran e-learning. LMS
berfungsi pula menyimpan data-data pelajar, pelajaran, dan proses
pembelajaran yang berlangsung.
LMS yang baik dapat menyimpan dan membuat laporan tentang
kegiatan belajar seorang siswa, mulai dari pelajaran yang telah
diambil, tanggal akses, berapa persen pelajaran pelajaran diselesaikan,
berapa lama pelajaran yang diikuti, sampai berapa hasil tes akhir yang
diambil. Dengan adanya laporan di dalam sistem, administrator
pelatihan terbantu. Waktu dan proses menyelesaikan tugas
administrasi pelaporan akan lebih singkat dan mudah. Guru yang
memiliki akses ke LMS dapat setiap saat mencetak sendiri laporan
dengan otomatis untuk memonitor kemajuan belajar siswanya, tanpa
harus menunggu administrator.
2.2.2 Learning Management System
Learning Management System (LMS) adalah system yang membantu
administrasi dan berfungsi sebagai platform e-learning content [2]. Apabila
memiliki banyak materi pelajaran e-learning, kita tidak hanya meletakkannya
pada layar desktop komputer dalam bentuk icon. Bagaimana bila kita memiliki
lebih dari 100 judul mata pelajaran e-learning? Layar computer kita tentu akan
penuh. Oleh karena itu, kita perlu memiliki LMS sebagai system yang mengatur
e-learningcontent atau mata pelajaran e-learning.
Beberapa fungsi LMS dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Katalog
LMS yang baik harus dapat menunjukkan materi pelajaran yang
dimiliki. Materi-materi dapat berupa pelajaran e-learning, artikel,
18
dapat membedakan materi berdasarkan jenis materi, departemen yang
memerlukan (misalnya, pelajaran marketing mi untuk department
marketing dan penjualan) maupun kurikulum (misalnya, pelajaran
anggaran untuk kurikulum keuangan, pelajaran coaching untuk
kurikulum kepemimpinan).
Katalog yang baik harus dapat menampilkan informasi tentang suatu
pelajaran dengan lengkap, meliputi judul, tujuan, cakupan atau
outline, durasi, target pelajar, tangggal tersedia, materi pendahuluan,
tes yang harus diikuti dan lain sebagainya.
2. Registrasi dan persetujuan
Fungsi ini memungkinkan calon peserta pelatihan mendaftarkan diri
secara online, baik untuk pelajaran online maupun di kelas. Apabila
calon peserta pelatihan selesai mendaftar dan pelajaran membutuhkan
persetujuan atasan atau orang lain, maka LMS harus
menginformasikan kepada atasan (biasanya melalui e-mail) bahwa
terdapat satu pendaftaran yang harus ditanggapi. Atasan dapat
mengakses sistem dan melihat pendaftaran serta informasi tentang
pelajar dan pelajaran. Kemudian, dia dapat mengambil tindakan,
apakah disetujui atau ditolak. LMS kembali menginformasikan hal
tersebut kepada calon peserta pelatihan.
LMS yang baik dapat pula menyimpan data pendaftaran dan
persetujuan untuk membantu departemen pelatihan dalam
memonitoring kegiatan e-learning di kemudian hari.
3. Menjalankan dan memonitoring e-learning
LMS harus menjalankan materi pelajaran e-learning dengan baik.
Apabila komputer pelajar tidak memiliki konfigurasi yang sesuai,
maka LMS harus mengesannya dan memberikan peringatan kepada
pelajar.
Setelah materi pelajaran e-learning dijalankan, LMS harus
19
laporannya. LMS harus dapat merekam tentang berapa lama siswa
mengakses materi pelajaran, berapa kali, tanggal dan jamnya dan lain
sebagainya.
4. Evaluasi
LMS yang baik pun harus dapat melakukan bermacam evaluasi yang
dapat mengukur keahlian peserta pelatihan sebelum dan sesudah
mengikuti pelatihan. Evaluasi harus dapat mengukur seberapa jauh
peserta pelatihan menyerap materi. Berdasarkan hasil evaluasi, LMS
secara otomatis menyarankan untuk mengulang kembali pelajaran,
membaca beberapa artikel tambahan, mengikuti pelajaran yang ain
atau tindakan lainnya.
5. Komunikasi
LMS berguna pula sebagai sarana komunikasi bagi departemen
pelatihan dan anggota organisasi. LMS dapat menyajikan atau
memberikan pengumuman kepada pelajar tertentu. Pengumuman
dapat dari pengajar atau administrator pelatihan.
Komunikasi di sini dapat berarti pengajar memberikan materi bacaan
tambahan kepada peserta pelatihan melalui system. Pengajar dapat
pula memasukkan atau meng-upload sebuah artikel yang ditujukan
pada beberapa pelajar tertentu dan LMS dapat menginformasikannya
kepada mereka agar dapat mengakses dan men-download artikel
melalui LMS.
6. Laporan
Melalui LMS, para administrator pelatihan dapat memperoleh laporan
berisi data pelatihan. Atasan dan manajemen harus dapat mengakses
system dan mencetak laporan secara langsung, tanpa meminta
bantuan administrator. Misalnya, seorang manajer ingin mengetahui
berapa banyak anak buahnya yang telah memperoleh pelatihan MS
Powerpoint. Ia mudah masuk atau login ke dalam LMS dan mencari
data pelatihan anak buahnya.
20
Seorang manajer dapat membuat rencana pembelajaran untuk
seberapa pelajar mengenai analisa kebutuhan belajar. Alangkah
baiknya, bila rencana pembelajaran atau training plan dapat
diikutsertakan dalam LMS.
Jadi, berdasarkan rencana pembelajaran, LMS secara otomatis
merekomendasikan program pembelajaran yang sesuai dan mengatur
jadwalnya. Jadi, pelajar dapat melihat materi pembelajaran yang dia
butuhkan melalui LMS, kapan dia bisa mengikuti dan harus
menyelesaikan.
8. Integrasi
Dalam suatu organisasi, ada beberapa system komputer. LMS yang
baik dapat berkomunikasi dan berintegrasi dengan system – system
yang ada.
Integrasi dengan system SDM adalah hal yang vital. Dengan integrasi
yang baik, LMS akan mendapatkan daftar informasi karyawan terbaru
dari system SDM yang sudah ada. Jadi, apabila pada system SDM
terdapat perubahan data karyawan, penambahan karyawan baru atau
karyawan yang keluar, maka informasi dapat digunakan untuk
memperbaharui data pelatihan terkait
Selain kedelapan fungsi dasar, kita dapat menambahkan fungsi-fungsi
penunjang lain, misalnya forum diskusi atau chatroom agar pelajar dan pengajar
dapat berdiskusi mengenai pembelajaran, dan lain-lain.
2.2.3 Dashboard
Dashboard atau grafik pada tahap ini merupakan alat untuk
menyampaikan informasi secara sekilas mengenai kegiatan proses belajar
sekolah.
Key Performance Indicator (KPI) merupakan ukuran atau indikator yang
akan memberikan informasi sejauh mana pegawai telah berhasil mewujudkan
sasaran strategis yang telah ditetapkan. Sasaran strategis ini merupakan
21
jajaran manajemen. Dan jika sasaran ini dicapai, maka akan membantu
mewujudkan visi dan misi perusahaan.
Ukuran kerja adalah standar untuk mengukur kemajuan sasaran kerja
seorang pegawai. Ukuran kerja mengukur perubahan yang telah dilakukan dan
membandingkannya dengan standar sehingga memberikan informasi mengenai
arah kerja pegawai.
Target kerja adalah sasaran kuantitatif dari kinerja seorang pegawai yang
merupakan nilai yang diupayakan pencapaiannya dan kemudian diukur
menggunakan ukuran kerja [3]. Ukuran dan target kerja perlu memenuhi kriteria
SMART, yang merupakan singkatan dari:
1. Spesific (Spesifik)
Spesific berarti target harus dirumuskan secara spesifik sehingga juga dapat
mempengaruhi perilaku.
2. Measurable (Terukur)
Measurable berarti target harus dirumuskan sedemikian sehingga dapat
mengukur pencapaian sasaran.
3. Achiveable (Dapat dicapai)
Achiveable berarti target harus realistis, dapat diwujudkan, layak dan dapat
diterima.
4. Result-oriented (Berorientasi pada hasil)
Result-oriented berarti target harus terkait dengan hasil.
5. Time-Spesific (Spesifik-waktu)
Time-Spesific berarti target harus memiliki batasan waktu.
2.2.4 Internet
Interconnected Network atau lebih dikenal dengan sebagai Internet. Bagi
beberapa orang Internet adalah layanan on-line yang menawarkan unsure hiburan,
sedangkan bagi yang lainnya Internet bisa berarti layanan on-line untuk masalah
pendidikan, atau bagi yang lainnya bisa internet merupakan suatu jaringan
komputer yang menyediakan fungsi ekonomi bagi perusahaan baik sebagai alat
22
Koneksi internet dapat menggunakan koneksi dial-up melalui jaringan
telepon PSTN(Public Switched Telephone Network) dengan kecepatan transfer
data maksimal 56 kbps. Dial-up ke Internet juga bisa dilakukan lewat ponsel
GPRS(General Packet Radio Service). Dalam hal ini, ponsel harus terhubung ke
PC. Modus koneksinya adalah kabel data serial, infrared, CompactCard Flash,
dan Bluetooth [4].
2.2.5 Teknologi Informasi
Teknologi informasi (Information Technology atau IT) mulai populer di
akhir dekade 70-an. Pada masa sebelumnya, istilah teknologi komputer atau
pengolahan data elektronis atau PDE (Electronic Data Processing atau EDP)
lebih dikenal.
Menurut Williams dan Sawyer (2003) adalah teknologi yang
menggabungkan komputasi (computer) dengan jalur komunikasi berkecepatan
tinggi yang membawa data, suara, dan video [5]. Teknologi informasi adalah
seperangkat alat yang membantu anda bekerja dengan informasi dan melakukan
tugas-tugas yang berhubungan dengan pemrosesan informasi.
2.2.6 Teori Pembangunan Perangkat Lunak
Teori pembangunan perangkat lunak yang digunakan pada learning
management system di SMK Negeri 11 Bandung pada tahap ini, diantaranya
yaitu:
1. Entity-Relationship Model
Pada model Keterhubungan Entitas (Entity-Relationship Model),
semesta data yang ada di dunia nyata diterjemahkan/ditranformasikan
dengan memanfaatkan sejumlah perangkat konseptual menjadi sebuah
diagram data, yang umum disebut sebagai Diagram Entity-Relationship
[6]. Komponen-komponen pembentuk Model Entity-Relationship, yaitu
sebagai berikut:
a Entitas (Entity) dan Himpunan Entitas (Entitas Sets)
Entitas merupakan individu yang mewakili sesuatu yang nyata
dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain.
23
Setiap Entitas pasti memiliki Atribut yang mendeskripsikan
karateristik (property) dari Entitas tersebut.
2. Data Flow Diagram
Data Flow Diagram atau pemodelan aliran data adalah aktivitas
pemodelan inti pada analisis terstruktur. DFD memperlihatkan gambaran
tentang masukan-proses-keluaran dari suatu perangkat lunak. Yaitu,
objek-objek data mengalir ke dalam perangkat lunak, kemudian objek-objek-objek-objek data
itu akan ditransformasi oleh elemen-elemen pemrosesan, dan objek-objek
data hasilnya akan mengalir keluar dari sistem/perangkat lunak.
DFD yang pertama (DFD peringkat 0 atau diagram konteks)
menggambarkan sistem secara keseluruhan. DFD-DFD berikutnya
sesungguhnya merupakan penghalusan dari diagram konteks, memberikan
gambaran yang semakin rinci dari diagram konteks, dan hal ini akan
berlanjut ke peringkat-peringkat selanjutnya [7].
2.2.7 Pengembangan Pendukung Perangkat Lunak
Perangkat pendukung merupakan perangkat lunak yang digunakan untuk
mendukung pembuatan Learning Management System di SMK Negeri 11
Bandung.
1. My Structure Query Language (MySQL)
MySQL merupakan software yang tergolong sebagai DBMS (Database
Manajemen System) yang bersifat Open Source. Open source menyatakan
bahwa software ini dilengkapi dengan source code (kode yang dipakai
untuk membuat MySQL), selain tentu saja bentuk kode yang dapat
dijalankan secara langsung dalam sistem operasi, dan bisa diperoleh dengan
cara men-download di Internet secara gratis [8].
2. Personal Home Page (PHP)
Bahasa pemrograman Personal Home Page (PHP) adalah bahasa
pemrograman yang bekerja dalam sebuah web server. Script-script PHP
yang dibuat harus tersimpan dalam sebuah server dan dieksekusi atau
diproses dalam server tersebut. Penggunaan program PHP memungkinkan
24
dikirim oleh pengguna web/computerclient akan diolah dan disimpan dalam
database web server dan dapat ditampilkan kembali apabila diakses [9].
3. Browser Web
Browser web adalah software yang digunakan untuk menampilkan
informasi dari server web. Software ini kini telah dikembangkan dengan
menggunakan user interface grafis, sehingga pemakai dapat melakukan
point dan click untuk pindah dokumen. Dapat dikatakan saat ini hanya ada 2
browser GUI yang popular, yaitu Intenet Explorer dan Netscape Navigator
BAB 5
Kesimpulan dan Saran
Pada bab ini akan diulas tentang simpulan yang berisi hasil-hasil yang
diperoleh setelah dilakukan analisis, desain, dan implementasi dari perancangan
perangkat lunak yang dibangun serta saran-saran yang akan memberikan catatan
penting dan kemungkinan perbaikan yang perlu dilakukan untuk pengembangan
perangkat lunak selanjutnya.
5.1 Simpulan
Setelah melakukan analisis, perancangan, dan pengujian, maka dapat
diperoleh simpulan sebagai berikut :
1. Aplikasi ini mempermudah sarana bagi guru dalam pengelolaan materi
pembelajaran.
2. Aplikasi ini mempermudah sarana bagi guru dan siswa dalam pengelolaan
tugas.
3. Aplikasi ini mempermudah sarana bagi siswa dalam mendapatkan materi
pembelajaran.
4. Aplikasi ini mempermudah sarana guru dalam pengelolaan ujian.
5. Aplikasi ini dapat membantu kepala sekolah untuk memonitoring hasil
kegiatan mengajar guru di sekolah.
6. Aplikasi ini dapat membantu orangtua dalam memberikan gambaran untuk
memantau dan memonitoring perkembangan siswa.
7. Aplikasi ini memudahkan komunikasi antara guru dan siswa dengan
menyediakan forum diskusi.
5.2 Saran
Berdasarkan simpulan diatas, hal yang diharapkan kedepan adalah agar
aplikasi ini dapat dikembangkan lebih jauh dengan tampilan menarik. Serta
menambah beberapa fasilitas seperti administrasi keuangan, penjadwalan dan
evaluasi kinerja guru dan siswa, sehingga Learning Management System dapat
berjalan dengan baik dan dapat digunakan pada seluruh pihak sekolah yang berada
Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)
PEMBANGUNAN LEARNING MANAGEMENT SYSTEM
DI SMK NEGERI 11 BANDUNG
Cicy Eka Murdeny
Universitas Komputer Indonesia Jalan Dipati Ukur No. 144
Cycy_ecca@yahoo.com
ABSTRAK
SMK Negeri 11 Bandung merupakan sekolah yang memiliki beberapa fasilitas teknologi informasi yang lengkap. Proses belajar mengajar di SMK Negeri 11 Bandung adalah dengan cara tatap muka sudah berjalan dengan baik. Akan tetapi pengelolaan materi pembelajaran masih belum baik,
sehingga ketika siswa kehilangan materi
pembelajaran harus meminta ulang kepada guru yang bersangkutan. Selain itu pengelolaan juga tugas terdapat beberapa kendala yaitu ketika guru berhalangan hadir. Faktor masalah lainnya, yaitu terbatasnya waktu dan tempat untuk berkomunikasi dengan guru, hal ini diakibatkan oleh siswa yang kesulitan bertanya apabila ada materi yang belum dipahami. Berdasarkan beberapa masalah yang
tersebut, maka dibangun Learning Management
System.
Learning Management System (LMS)
adalah sistem yang membantu administrasi dan berfungsi sebagai platform e-learning content. Metode analisis perangkat lunak yang digunakan
adalah pendekatan analisis terstruktur. Alat
pemodelan yang digunakan adalah flowmap,
diagram E-R, dan Data Flow Diagram (DFD).
Metodologi penelitian yang digunakan dalam menyusun tugas akhir ini adalah metode Analisis Deskriptif.
Berdasarkan hasil penelitian dan setelah
dilakukannya pengujian alpha dan betha terhadap
Learning Management System di SMK Negeri 11
Bandung, kesimpulan yang dapat diambil yaitu aplikasi ini dapat membantu untuk penyampaian materi, pengelolaan tugas, pengelolaan ujian, memonitoring kegiatan guru dan siswa, dan juga komunikasi antar pengguna.
Kata kunci : Learning Management System, LMS,
e-learning content.
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 11 Bandung yang berlokasi di Jalan Budi Cilember. Sekolah ini memiliki beberapa fasilitas teknologi informasi yang lengkap di setiap bengkelnya.
Proses belajar mengajar di SMK Negeri 11 Bandung adalah dengan cara tatap muka sudah berjalan dengan baik. Penyampaian berkas materi pembelajaran hanya diberikan oleh guru melalui salah satu perwakilan di kelas untuk digandakan
terlebih dahulu. Di dalam pengelolaan tugas
ditemukan suatu kendala ketika guru dan siswa berhalangan hadir di sekolah, hal ini mengakibatkan pendistribusian tugas terhambat.
Kepala sekolah kesulitan jika hendak memantau kegiatan belajar mengajar guru di sekolah yang dapat mempermudah akses bagi kepala sekolah untuk melakukan monitoring apabila berada di luar lingkungan sekolah. Begitupun orangtua kesulitan untuk mendapatkan informasi perkembangan hasil belajar anaknya di sekolah.
Solusi dari beberapa masalah yang terdapat di SMK Negeri 11 Bandung adalah diperlukannya media pendukung pembelajaran khusus untuk mengorganisasi dan memonitor kemajuan belajar siswa. Salah satunya adalah Learning Management
System (LMS). LMS adalah perangkat lunak yang
dapat digunakan untuk memanajemen dan
mendukung proses belajar mengajar secara online
tanpa terbatas ruang dan waktu.
1.2Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan maka dapat dirumuskan masalah yaitu bagaimana
membangun Learning Management System di SMK
Negeri 11 Bandung.
1.3Maksud dan Tujuan Masalah
Maksud dari penelitian ini adalah untuk
membuat Learning Management System di SMK
Negeri 11 Bandung. Adapun tujuan yang akan dicapai, sebagai berikut:
1. Mempermudah sarana bagi guru dan siswa
dalam pengelolaan materi pembelajaran.
2. Menyediakan sarana bagi guru dan siswa
dalam pengelolaan tugas.
3. Menyediakan sarana guru dalam pengelolaan
ujian dan memonitoring hasil belajar siswa berdasarkan hasil ujian.
4. Membantu kepala sekolah untuk
Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)
5. Membantu orangtua dalam memberikan
gambaran untuk memantau dan
memonitoring perkembangan siswa.
6. Mempermudah komunikasi antar guru dan
siswa melalui forum diskusi.
1.4Batasan Masalah
Adapun batasan masalah yang akan dibahas pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Learning Management System ini bersifat
sebagai pendukung proses belajar belajar di SMK Negeri 11 Bandung.
2. Pendekatan analisis perangkat lunak yang
digunakan adalah pendekatan analisis
terstruktur.
3. Learning Management System merupakan
aplikasi berbasis web yang berjalan pada jaringan internet.
2. ISI PENELITIAN
2.1 Landasan Teori
Landasan teori merupakan kumpulan dari teori-teori yang menjadi dasar pembangunan aplikasi
learning management system di SMKN 11 Bandung.
1. Learning Management System
Learning Management System (LMS)
adalah system yang membantu administrasi
dan berfungsi sebagai platform e-learning
content [1]. Beberapa fungsi LMS dapat
dijelaskan sebagai berikut:
a. Katalog
b. Registrasi dan persetujuan
c. Menjalankan dan memonitoring e-learning
d. Evaluasi
e. Komunikasi
f. Laporan
g. Rencana pembelajaran
h. Integrasi
Selain kedelapan fungsi dasar, kita dapat menambahkan fungsi-fungsi penunjang lain,
misalnya forum diskusi atau chatroom agar
pelajar dan pengajar dapat berdiskusi mengenai pembelajaran, dan lain-lain.
2. Dashboard
Dashboard atau grafik pada tahap ini
merupakan alat untuk menyampaikan informasi secara sekilas mengenai kegiatan proses belajar sekolah [2].
3. Teknologi Informasi
Menurut Williams dan Sawyer (2003) adalah teknologi yang menggabungkan komputasi
(computer) dengan jalur komunikasi
berkecepatan tinggi yang membawa data, suara, dan video [3].
4. Teori Pembangunan Perangkat Lunak
Teori pembangunan perangkat lunak yang
digunakan pada learning management system di
SMK Negeri 11 Bandung pada tahap ini, diantaranya yaitu:
1. Entity-Relationship Model
Pada model Keterhubungan Entitas
(Entity-Relationship Model), semesta data
yang ada di dunia nyata
diterjemahkan/ditranformasikan dengan
memanfaatkan sejumlah perangkat
konseptual menjadi sebuah diagram data, yang umum disebut sebagai Diagram Entity-Relationship..
2. Data Flow Diagram
Data Flow Diagram atau pemodelan aliran data adalah aktivitas pemodelan inti
pada analisis terstruktur. DFD
memperlihatkan gambaran tentang
masukan-proses-keluaran dari suatu
perangkat lunak. Yaitu, objek-objek data mengalir ke dalam perangkat lunak, kemudian objek-objek data itu akan
ditransformasi oleh elemen-elemen
pemrosesan, dan objek-objek data hasilnya akan mengalir keluar dari sistem/perangkat lunak.
2.2Metodologi Penelitian
Metode yang digunakan untuk membangun sistem ini mengadopsi dari model Waterfall. Tahap-tahap yang dilalui pada model waterfall adalah sebagai berikut[4]:
a. Pendefinisian kebutuhan (Requirements
definition)
b. Desain sistem dan perangkat lunak (Sistem
and software design)
c. Implementasi dan pengujian perangkat lunak (Implementaion and unit testing)
d. Pengujian integrasi dan sistem (Integration and sistem testing)
e. Operasi dan Pemeliharaan (Operation and
Maintenance) Gambar 1 Siklus Perangkat Lunak Model
Waterfal
2.3Analisis dan Perancangan Sistem
2.3.1 Analisis yang sedang berjalan
1. Prosedur penyampaian materi
pembelajaran
i. Materi pelajaran milik guru diberikan kepada perwakilan murid/ketua murid.
j. Ketua murid menggandakan materi
Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)
telah digandakan menjadi arsip materi pelajaran murid.
k. Materi pembelajaran milik guru yang
asli dikembalikan kepada guru untuk dijadikan arsip materi pembelajaran guru.
2. Prosedur pemberian tugas
a. Guru memberikan soal-soal tugas
kepada murid
b. Soal-soal tugas yang telah dikerjakan oleh murid lalu diberikan kepada guru. c. Guru menilai soal-soal tugas yang telah
dikerjakan dan memasukkan hasil
penilaian tugas ke buku daftar nilai dan menjadi arsip daftar nilai guru.
3. Prosedur pelaksanaan ujian
a. Soal-soal ujian milik guru diberikan kepada murid.
b. Murid mulai mengerjakan soal ujian.
c. Soal-soal yang telah dikerjakan
dikumpulkan kepada guru dan diperiksa oleh guru.
d. Soal-soal yang telah diperiksa
dimasukkan kedalam daftar nilai, daftar nilai Ujian yang telah diisi menjadi arsip daftar nilai
e. Soal ujian yang telah diperiksa
dikembalikan lagi kepada siswa.
2.3.2 Analisis Data
Diagram-ER pada learning management
system ini dapat dilihat pada Error! Reference
source not found. 2 sebagai berikut:
GURU
FileMateri N MEMILIKI 1 IdFileMateri
Gambar 2 Diagram E-R
2.3.3 Diagram Konteks
Berdasarkan hasil analisis, maka sistem yang akan dapat dilihat pada gambar 3 berikut ini:
Learning Management System SMK Negeri 11 Bandung
Data Kelas Data Guru Data Materi
Info Data Kepala Sekolah
SISWA
INFO PENGAKTIFAN AKUN ADMIN INFO PENGAKTIFAN AKUN KEPSEK INFO PENGAKTIFAN AKUN GURU INFO PENGAKTIFAN AKUN SISWA INFO RESET PASSWORD
DATA PENGAKTIFAN AKUN ADMIN DATA PENGAKTIFAN AKUN KEPSEK DATA PENGAKTIFAN AKUN GURU DATA PENGAKTIFAN AKUN SISWA DATA RESET PASSWORD
Gambar 3 Diagram Konteks
2.3.4 DFD Level 1
DFD Level 1 Learning Management
System dapat dilihat pada gambar 4
1
DATA LOGIN TATA USAHA
GURU
SISWA
KEPALA SEKOLAH ORANGTUA
GURU DATA LOGIN GURUDATA LOGIN GURU
DATA KEPALA SEKOLAH DATA LOGIN ORANGTUA DATA LOGIN SISWA DATA LOGIN KEPALA SEKOLAH DATA LOGIN KEPALA SEKOLAH
DATA LOGIN TATA USAHA DATA LOGIN ORANGTUA
DATA ORANGTUA DATA SISWA DATA GURU Mengajar
Mata Pelajaran Tahun AjaranKelas DATA MENGAJAR DATA NILAI INFO MATERIINFO FILE MATERI
INFO TUGAS INFO UJIAN INFO JAWABAN SOAL INFO SOAL
Materi File Materi Tugas Detail Tugas Ujian Detail UjianJawaban Soal DATA JAWABAN SOALDATA JAWABAN SOAL DATA DETAIL UJIAN DATA DETAIL UJIAN DATA UJIANDATA UJIAN DATA SISWA DATA SOAL INFO MATERI
INFO FILE MATERI
DATA PENGAKTIFAN AKUN ADMIN DATA PENGAKTIFAN AKUN KEPSEK DATA PENGAKTIFAN AKUN GURU DATA PENGAKTIFAN AKUN SISWA
INFO PENGAKTIFAN AKUN ADMIN INFO PENGAKTIFAN AKUN KEPSEK INFO PENGAKTIFAN AKUN GURU INFO PENGAKTIFAN AKUN SISWA DATA RESET PASSWORD DATA NILAIDATA NILAI DATA MENGAJAR
Gambar 4 DFD Level 1
2.4Perancangan dan Implementasi Sistem
2.4.1 Diagram Relasi
Diagram relasi merupakan rangkaian
hubungan antara dua tabel atau lebih pada sistem
database. Berikut ini merupakan penjelasan
rangkaian database pada Learning Management
System di SMK Negeri 11 Bandung gambar 5.
kelas
Gambar 5 Diagram Relasi
2.4.2 Perancangan Antarmuka Admin
Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)
T04
- Klik profil untuk menuju T04
Ukuran Layar 1024 x 768 Warna Background gray Font Arial Ukuran 12 pt ICON SMKN 11
BANDUNG Profil Logout
- Klik Logout untuk menuju T05
- Klik dashboard untuk menuju T06
- Klik Data Guru untuk menuju T08 - Klik Data Siswa untuk menuju T09 - Klik Data Admin untuk menuju T07
- Klik Data Orangtua Siswa untuk menuju T10 - Klik Data Kelas untuk menuju T11 - Klik Data Pelajaran untuk menuju T12
- Klik Tahun Ajaran untuk menuju T14 Edit Data Diri Ubah Password
Tanggal Lahir
Photo Profile
SIMPAN Choose file
- Klik SIMPAN maka akan menuju T04 - Klik Ubah Password maka akan menuju T15 - Klik Data Mengajar untuk menuju T13
Tahun Ajaran Data Pelajaran
Gambar 6 Antarmuka Halaman Admin
2.4.3 Implementasi Perangkat Keras
Perangkat keras yang digunakan dalam
menjalankan sistem Learning Management System
di SMK Negeri 11 Bandung dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1 Implementasi Perangkat Keras
Perangkat
2.4.4 Implementasi Perangkat Lunak
Spesifikasi perangkat lunak yang digunakan
menjalankan sistem Learning Management System
di SMK Negeri 11 Bandung dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 2 Implementasi Perangkat Lunak
Perangkat Lunak Spesifikasi
Sistem Operasi Windows 7 Professional
Web Browser Mozila Firefox, Google
Chrome, Internet
Exploler Bahasa
Pemograman
PHP
DBMS MySQL
DFD Modeler Microsoft Visio 2010
Web Server WAMP Server
2.4.5 Evaluasi Pengujian
Berdasarkan pengujian black box dan
pengujian beta, maka evaluasi pengujian dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Aplikasi ini mudah digunakan untuk seluruh pengguna.
2. Aplikasi ini memiliki tampilan yang menarik untuk seluruh pengguna.
3. Aplikasi ini mempermudah sarana bagi guru dalam pengelolaan materi pembelajaran. 4. Aplikasi ini mempermudah sarana bagi guru
dan siswa dalam pengelolaan tugas.
5. Aplikasi ini mempermudah sarana bagi siswa
dalam mendapatkan materi pembelajaran.
6. Aplikasi ini mempermudah sarana guru
dalam pengelolaan ujian.
7. Aplikasi ini dapat membantu kepala sekolah untuk memonitoring hasil kegiatan mengajar guru di sekolah.
8. Aplikasi ini dapat membantu orangtua dalam
memberikan gambaran untuk memantau dan memonitoring perkembangan siswa.
9. Aplikasi ini memudahkan komunikasi antara guru dan siswa dengan menyediakan forum diskusi
3. PENUTUP
3.1 Simpulan
Setelah melakukan analisis, perancangan, dan pengujian, maka dapat diperoleh simpulan sebagai berikut :
1. Aplikasi ini mempermudah sarana bagi guru
dalam pengelolaan materi pembelajaran.
2. Aplikasi ini mempermudah sarana bagi guru
dan siswa dalam pengelolaan tugas.
3. Aplikasi ini mempermudah sarana bagi siswa dalam mendapatkan materi pembelajaran. 4. Aplikasi ini mempermudah sarana guru dalam
pengelolaan ujian.
5. Aplikasi ini dapat membantu kepala sekolah untuk memonitoring hasil kegiatan mengajar guru di sekolah.
6. Aplikasi ini dapat membantu orangtua dalam memberikan gambaran untuk memantau dan memonitoring perkembangan siswa.
7. Aplikasi ini memudahkan komunikasi antara
guru dan siswa dengan menyediakan forum diskusi.
3.2 Saran
Berdasarkan simpulan diatas, hal yang
diharapkan kedepan adalah agar aplikasi ini dapat dikembangkan lebih jauh dengan tampilan menarik.
Serta menambah beberapa fasilitas seperti
administrasi keuangan, penjadwalan dan evaluasi
kinerja guru dan siswa, sehingga Learning
Management System dapat berjalan dengan baik dan
dapat digunakan pada seluruh pihak sekolah yang berada di SMK Negeri 11 Bandung.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Effendi, E., & Zhuang, H. (2005). Konsep dan
Aplikasi Elearning. Yogyakarta: Andi.
[2] H, Rampersad. (2006). Personal Balanced
Scorecard, PPM Manajemen.
[3] Sutanta, E. (2005). Pengantar Teknologi
Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
[4] Sommerville, I. (2003). Software Engineering