PENGARUH BIAYAPRODUKSITERHADAPHARGAPENJUALAN BUBUK TEH DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV
TOBASARI SIDAMANIK DENGAN METODE REGRESI LINEAR BERGANDA
Oleh : Uni Fiana Silalahi
NIM. 4111230010 Program Studi Matematika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
iii
PENGARUH BIAYA PRODUKSI TERHADAP HARGA PENJUALAN BUBUK TEH PADA PT.PERKEBUNAN NUSANTARA IV
TOBASARI SIDAMANIK DENGAN METODE LINEAR REGRESI BERGANDA
Uni Fiana Silalahi (4111230010) ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan di PT.Perkebunan Nusantara IV Tobasari Sidamanik yang bertujuan mengetahui pengaruh biaya produksi terhadap harga penjualan bubuk teh pada PT.Perkebunan Nusantara IV Tobasari. Hipotesis dalam penelitian ini adalah biaya bahan baku , biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik berpengaruh kuat.
Dalam penelitian ini, analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda. Alat bantu yang digunakan dalam mengelolah data sekunder ini adalah perangkat lunak SPSS Statistic 17.0. Hasil uji simultan (Uji F) menunjukkan bahwa Biaya Produksi secara simultal berpengaruh signifikan terhadap Harga Penjualan Bubuk Teh Pada PT. Perkebunan Nusantara IV Tobasari Sidamanik. Sedangkan hasil uji parsil (Uji-t) juga menunjukkan bahwa Biaya Produksi berpengaruh signifikan terhadap Harga Penjualan Bubuk Teh Pada PT. Perkebunan Nusantara IV Tobasari Sidamanik.
Pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dengan uji t dan uji F dengan tingkat kepercayaan 95% . Hasil penelitian menunjukkan persamaan regresi bergandanya adalah:
Dimana besar pengaruh biaya produksi terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik tergolong kuat yaitu sebesar 44,1%, sedangkan 55,9% dijelaskan variabel lain tidak diteliti.
Berdasarkan hasil penelitian dengan hasil analisis data dengan metode statistik, didapat bahwa perkembangan harga penjualan bubuh teh selama lima tahun mulai dari tahun 2011-2015 adalah meningkat.
Kata kunci :metode kuadrat terkecil, metode regresi linear berganda
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala berkat dan kasih-Nya yang memberikan kesehatan, kesempatan dan hikmat kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi ini berjudul “Pengaruh Biaya Produksi Terhadap Harga Penjualan Bubuk Teh Pada PT. Perkebunan Nusantara IV Tobasari Sidamanik Dengan Metode Regresi Linear Berganda”.Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah syarat memperoleh gelar Sarjana Sains di Universitas Negeri Medan.
Dalam kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dan mendukung dalam penyelesaian skripsi ini, mulai dari pengajuan proposal penelitian sampai kepada penyusunan skripsi antara lain kepada:
1. Bapak Prof. Dr.Syawal Gultom, M.Pd., selaku Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Bapak Dr.Asrin Lubis, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
3. Bapak Dr. Edy Surya, M.Si., selaku ketua Jurusan Matematika, Bapak Drs. Yasifati Hia, M.Si., selaku Sekretaris Jurusan Matemati, Bapak Dr. Pardomuan Sitompul, M.Si., selaku Ketua Program Studi Matematika.
4. Ibu Arnah Ritonga, S.Si, M.Si., selaku Pembimbing Skripsi yang telah banyak membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini dan Ibu Fais Ahyaningsih, M.Si sebagai pembimbing akademik yang telah banyak membantu penulis dalam perkuliahan.
5. Kepada Bapak Dr.Mulyono, S.Si, M.Si, Bapak Drs. Zul Amri, M.Si, Ph.D, Ibu Dr.Yulita Molliq Rangkuti, M.Sc selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan masukan dan saran dalam penyusunan skripsi ini.
6. Saya ucapakan terima kasih kepada pimpinan PT. Perkebunan Nusantara IV Tobasari Sidamanik yang telah memberikan izin untuk mengadakan penelitian, serta seluruh staf pengajar Jurusan Matematika FMIPA yang telah memberikan bimbingan kepada penulis semenjak mengikuti perkuliahan.
7. Teristimewa dan terkhusus penulis mengucapkan terima kasih dan hormat kepada Ayahanda terkasih R. Silalahi dan Ibunda tercinta M. Napitu untuk semua kasih sayang, doa, motivasi dan jerih payah sehingga penulis dapat menyelesaikan studi.Serta adik-adik tercinta Bento Sori Pinagar Silalahi, Weni Syafitri Silalahi, Cici Zulvani Anastasia Silalahi, dan Jay Hotton Tappar Api Silalahi yang memberikan dukungan, doa, dan motivasi kepada penulis.
v
Ferianta Ginting, Joni Manullang, Lydia Sinaga, Valdo Exsaudi Pasaribu dan semua kawan-kawan Nondik 2011 yang telah banyak membantu dan memotivasi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa.
Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya hasil penelitian saya ini bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan perusahaan PT. Perkebunan Nusantara IV.
Medan, Juli 2016 Penulis
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengasahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi vi
Daftar Tabel viii
Daftar Gambar ix
Daftar Lampiran x
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah 1
1.2 Rumusan Masalah 5
1.3 Batasan Masalah 5
1.4 Tujuan Masalah 6
1.5 Manfaat Masalah 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Produksi 7
2.2 Manajemen Produksi dan Operasi 7
2.3 Biaya 8
2.3.1 Pengertian Biaya 8
2.3.2 Perilaku Biaya 8
2.4 Biaya Produksi 9
2.4.1 Biaya Bahan Baku 9
2.4.1.1 Pengertian Bahan Baku 9
2.4.1.2 Pengertian Biaya Bahan Baku 10
2.4.1.3 Masalah-masalah yang Berhubungan dengan Bahan Baku 10
2.4.2 Biaya Tenaga Kerja Langsung 10
2.4.2.1 Pengertian Pengolongan Kegiatan dan Biaya Tenaga Kerja
Langsung 10
2.4.2.2 Pengertian Pengolongan kegiatan dan Biaya Tenaga Kerja
Langsung 11
2.4.3 Biaya Overhead Pabrik 12
2.4.3.1 Pengolongan Biaya Over Head Pabrik 12
2.5 Faktor Biaya Produksi Terhadap Harga 14
2.5.1 Faktor Biaya Produksi 14
2.6 Uji Hipotesis 15
2.6.1 Analisis Regresi 15
2.6.2 Regresi Berganda (Multiple Regresi) 16
2.6.3 Regresi Populasi dan Sampel 17
2.6.4 Uji Keberartian 18
2.6.5 Uji Linearitas 21
vii
2.6.7 Koefisien Derminasi 24
2.7 Pengujian Hipotesis 25
2.7.1 Uji Signifikan Parsial (Uji-t) 25
2.7.2 Uji Signifikan Ganda (Uji-F) 26
2.8 Kerangka Konseptual 28
2.9 Perumusan Hipotesis 29
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 30
3.2 Jenis Penelitian 30
3.3 Prosedur Penelitian 30
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Data 34
4.2 Pembahasan 36
4.2.1 Menentukan Persamaan Regresi Berganda 36
4.2.2 Pengujian Hipotesis 38
4.2.2.1 Uji Parsial (Uji-t) 38
4.2.2.1.1 Pengaruh Biaya Bahan Baku Terhadap
Harga Penjualan Bubuk Teh 39
4.2.2.1.2 Pengaruh Biaya Tenaga Kerja Langsung Terhadap
Harga Penjualan Bubuk Teh 40
4.2.2.1.3 Pengaruh Biaya Overhead Pabrik Terhadap
Harga Penjualan Bubuk Teh 40
4.2.2.2 Uji Simultan (Uji F) 41
4.2.3 Uji Asumsi Klasik 42
4.2.3.1 Uji Normalitas 42
4.2.3.2 Uji Multikolineritas 44
4.2.4 Perkembangan Harga Penjualan Bubuk Teh 46
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan 48
5.2 Saran 49
DAFTAR PUSTAKA 50
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Biaya Produksi dan Rencana Kerja Anggaran Perusahaan 3
Tabel 2.1 Daftar Analisis Varians (ANAVA) 20
Tabel 4.1 Harga Penjualan Bubuk Teh 34
Tabel 4.2 Biaya Bahan Baku 34
Tabel 4.3 Biaya Tenaga Kerja Langsung 35
Tabel 4.4 Biaya Overhead Pabrik 35
Tabel 4.5 Statistik Deskriptif dan Penelitian 35
Tabel 4.6 Hasil Analisis Regresi Berganda 36
Tabel 4.7 Hasil Uji Parsial (Uji-t) 38
Tabel 4.8 Hasil Uji Simultan (Uji-F) 41
Tabel 4.9 Hasil Determinasi 41
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Proses Kegiatan Produksi 8
Gambar 2.2 Kerangka Konseptual 25
Gambar 3.1 Flowchart Penelitian 31
Gambar 4.1 Kurva Normal 43
Gambar 4.2 Grafik P-P Plots 44
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Pengolahan Data 51
Lampiran 2 Tabel Distribusi t 52
Lampiran 3 Tabel Distribusi F 54
Lampiran 4 Tabel Kosmogrov-Smirnov 56
Lampiran 5 Hasil Output Data SPSS 58
Lampiran 6 Data-Data Penelitian 62
Lampiran 7 Surat Izin Penugasan Dosen PS 69
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Tanaman perkebunan merupakan komoditas yang mempunyai nilai
ekonomis yang sangat tinggi. Apabila dikelola secara baik dapat dimanfaatkan
devisa Negara. Telah banyak upaya pemerintah untuk meningkatkan produksi
subsektor perkebunan misalnya dengan cara intesifikasi, diversifikasi dan
rehabilitasi. Salah satu tanaman perkebunan yang diharapkan memberi sumbangan
devisa Negara sebagai komoditi ekspor adalah komoditi Teh.
Teh adalah sejenis minuman yang dihasilkan dari pengelolahan daun
tanaman teh (camellia senensis). Daun yang digunakan biasanya adalah daun
pucuk 2-3 helai ditambah daun dibawahnya. Daun tersebut diolah dengan cara
fermentasi sebelum dapat dikonsumsi. Meskipun pengolahan daun
difermentasikan namun tidak mengandung ragi dan juga tidak menghasilkan
alkohol seperti proses oksidasi karena pemecahan komponen-komponen yang
terkandung dalam teh dibantu dengan oksigen yang ada di udara (Wikipedia,
2012).
Dalam era perdagangan bebas prosedur komoditas pertanian akan
menghadapi persaingan ketat dengan produsen lain dari seluruh dunia.
Meningkatnya intesitasi persaingan dan jumlah pesaing menuntut setiap produsen
memenuhi kebutuhan konsumen dengan cara yang lebih memuaskan daripada
yang dilakukan oleh para pesaing sehingga dalam perdagangan global ini
diperlukan suatu persamaan persepsi dalam mendefinisikan suatu produk. Oleh
karena itu, mutu merupakan faktor penting bagi produsen. Namun perhatian
produsen tidak terbatas pada mutu produk yang dihasilkan saja tetapi juga pada
aspek proses, sumberdaya manusia dan lingkungan. Sedangkan lingkungan yang
dihadapi produsen semakin kompleks dan hanya produsen yang benar-benar
berkualitas yang dapat bersaing dalam pasar global.
Teh sebagai komoditas andalan masih memiliki peluang yang besar untuk
2
sementara peningkatan ekspor non migas merupakan alat penting dalam
pengembangan perekonomian di Indonesia.
Teh Sumatera Utara yang dikenal dengan teh hitam masih belum
menguntungkan. Satu-satunya produsen teh Sumatera Utara PT. Nusantara IV
selama ini masih disubsidi oleh komoditas sawit. Padahal, kualitas teh Sumatera
Utara sangat diminati Amerika Serikat dan Eropa.
Pada tahun 2002 separuh lahan tanaman teh telah dikonversikan menjadi
tanaman sawit yaitu sekitar 8000 ha tanaman teh diciutkan menjadi 4000 ha.
Alasan penciutan areal teh tersebut salah satunya mengenai untung rugi
pembudidayaan tanaman teh. Kondisi ini juga diperjelas oleh perusahaan pada
laporan tahunan PTPN IV 2008 yang menerangkan bahwa komoditi teh yang
dimiliki PTPN IV masih mengalami kerugian Rp 50 milyar (Anonimous, 2008).
Kerugian tersebut dipengaruhi beberapa faktor. Salah satu faktor yang
mempengaruhi tingginya kerugian tersebut adalah tingginya biaya produksi
perusahaan.
Selama ini, komoditas teh masih dibantu dengan sawit. Kerugian
budidaya teh bisa tertutupi dengan sawit. Di Sumatera Utara hanya tinggal tiga
kebun teh yang tersisa kebun Sidamanik, Tobasari, dan Bah Butong. Lahan yang
tercatat itu berada di ketinggian 900 meter di atas permukaan air laut (dpl).
Berdasarkan data Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumatera Utara, ekspor
teh pada Januari 2007 mencapai 404.390 kg dengan nilai 475.862 dollar AS.
Ekspor pada Februari menurun menjadi 314.300 kg dengan nilai 425.720 dollar
AS. Total ekspor selama dua bulan di tahun 2007 sebesar 718.690 kg dengan nilai
90.582 dollar AS (Tindaon Ryo, 2009). Hal tersebut dapat dilihat pada tabel biaya
3
Tabel 1.1. Biaya Produksi dan Rencana Kerja Anggaran Perusahaan Tahun
(Rp/Kg)
Biaya Produksi RKAP
2011 9.428,05 8.576,80
2012 10.143,19 8.670,68
2013 10.435,02 8.675,29
2014 12.518,21 10.840,29
2015 12.816,05 10.845,60
Penentuan harga jual produksi sangat mempengaruhi keuntungan
produksi. Penentuan harga jual produksi juga dipengaruhi oleh faktor, antaranya
biaya produksi, dimana biaya produksi antara lain biaya baku, biaya tenaga kerja
langsung dan biaya-biaya overhead pabrik. Walaupun demikian pengaruh biaya
produksi terhadap harga jual tidak dapat diabaikan. Penetapan harga jual yang
berorientasi biaya produksi adalah penetapan harga jual dengan menjadikan biaya
masa datang sebagai dasar perhitungan, dan dalam jangka panjang haraga jual
harus cukup untuk menutup biaya produksi dan non produksi. Laba adalah
kelebihan penghasilan diatas biaya selama satu periode akuntansi. Sementara
pengertian laba yang dianut oleh struktur akuntansi sekarang ini adalah selisih
pendapatan dan biaya.
Motif biaya menghendaki adanya balas jasa atas
pengorbanan-pengorbanan yang telah dikeluarkan. Perusahan perlu mengetahui seberapa besar
harga jual yang ditentukan dapat memberikan imbalan jasa atau usahanya, oleh
karena itu semua biaya yang telah digunakan untuk memproduksi barang dan jasa
harus diketahui agar dapat ditentukan tingkat harga minimalnya atau batas bawah
harga jual harus ditentukan. Suatu tingkat harga jual tidak dapat menutup
biaya-biaya akan mengakibatkan kerugian. Kerugian yang timbul akibat penetapan
harga jual dibawah produk atau jasa dalam jangka waktu tertentu mengakibatkan
perusahaan akan berhenti going concern serta mengganggu pertumbuhan perusahaan. Oleh karena itu dalam penetapan harga jual, tingkat harga minimal
4
memproduksi dan memasarkan barang atau jasa. Penetapan harga jual diharapkan
menghasilkan laba maksimum bagi perusahaan serta menghasilkan return atas
modal atau investasi yang ditanamkan oleh pemegang saham sehingga perusahaan
dapat terus berlanjut.
Joel Manullang (2009) dalam penelitiannya menunjukkan bahwa biaya
produksi terdiri dari biaya tenaga kerja langsung (beban gaji dan tunjangan staff)
dan biaya overhead pabrik (beban pemeliharaan tanaman, beban pemupukan,
beban panen, beban pengangkutan ke pabrik, beban umum, beban pengolahan,
beban penyusutan, beban pembelian produksi PIR, beban pengolahan PIR, beban
pembelian produksi rakyat, beban pengolahan rakyat, beban pembelian produksi
pihak ke III, beban pengolahan pihak ke III) yang dikeluarkan oleh
PT.Perkebunan Nusantara III Medan memiliki pengaruh yang kuat (positif). Hal
ini dapat ditunjukkan dalam persamaan regresi berganda yaitu = 667,997 +
0,179 + 0,001 , artinya harga penjualan diprediksikan akan meningkat yang
dipengaruhi oleh kenaikan biaya tenaga kerja langsung ( ) dan biaya overhead
pabrik ( ).
Tetty (2006) dalam penelitiannya tentang efisiensi faktor-faktor produksi
dalam usaha tani bawang merah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
tingkat efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi lahan, bibit, pupuk buatan,
pestisida dan tenaga kerja pada usaha tani bawang merah. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa (1) penggunaan faktor produksi lahan, pestisida dan pupuk
buatan masih belum efisiensi, dan penggunaannya perlu ditambah untuk
memperoleh tingkat efisiensi yang lebih tinggi, (2) pergerakan usaha tani di
daerah penelitian berada pada skala usaha tani menguntungkan dengan jumlah
koefisien regresi sebesar 1,093.
Kedede (2005) melakukan penelitian tentang usaha tani padi sawah di
Nepal. Memberikan penjelasan bahwa variabel tenaga kerja, luas lahan dan benih
berpengaruh secara nyata dan signifikan terhadap produksi padi sawah, sedangkan
variabel lainnya yaitu tenaga ternak dan pupuk tidak berpengaruh secara nyata dan
5
Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh faktor-faktor produksi yang
akan mempengaruhi kinerja perusahaan kita dapat menggunakan sebuah metode
yaitu Metode Regresi Linear Berganda dengan beberapa pengujian hipotesis yaitu
uji signifikan parsial (uji t-test), uji signifikan berganda (uji-F) dan beberapa
penguji asumsi klasik yang digunakan untuk permasalahan statistik tanpa adanya
kesalahan dan lebih cepat segera mendapatkan hasilnya kita juga dapat
menggukan softaware SPSS yaitu program khusus pengolahan untuk analisis
statistik dengan berbagai versi.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan penulis tertarik untuk
melakukan penelitian yang berjudul “PENGARUH BIAYA PRODUKSI TERHADAP HARGA PENJUALAN BUBUK TEH DI PT. PERKEBUNAN
NUSANTARA IV TOBASARI SIDAMANIK DENGAN METODE
REGRESI LINEAR BERGANDA”. 1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh biaya produksi terhadap harga penjualan bubuk teh
pada PT. Perkebunan Nusantara IV Tobasari Sidamanik Kab.
Simalungun?
2. Bagaimana perkembangan harga penjualan bubuk teh pada PT.
Perkebunan Nusantara IV Tobasari Sidamanik, apakah meningkat atau
menurun?
1.3 Batasan Masalah
- Data yang diperoleh adalah selama lima tahun terakhir produksi dari tahun
2011-2015.
- Data biaya produksi yang diambil adalah biaya bahan baku, biaya tenaga
kerja langsung dan biaya overhead pabrik.
1.4 Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui hubungan antara faktor yang mempengaruhi biaya
produksi terhadap harga penjualan bubuk teh di PT. Perkebunan Nusantara
IV Tobasari Sidamanik dengan menggunakan metode regresi linear
6
2. Untuk mengetahui perkembangan harga penjualan bubuk teh di
PT.Perkebunan Nusantara IV Tobasari Sidamanik apakah meningkat atau
menurun.
1.5 Manfaat Masalah
Manfaat masalah yang diharapkan dapat diberikan dari penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Untuk menambah informasi bagi PT. Perkebunan Nusantara IV dalam
bagian kajian yang berkaitan dengan peningkatan harga penjualan bubuk
teh.
2. Menambah pengetahuan dan wawasan bagi peneliti dibidang manajemen
produksi dan operasi.
3. Untuk menambah informasi bagi masyarakat tentang perkembangan harga
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah diketemukan dalam bab
empat, maka diambil kesimpulan dari penelitian sebagai berikut:
1. Nilai signifikan F adalah 0,081 hal ini menunjukkan bahwa nilai
adalah 0,081 sedangkan nilai ( ; ) dengan taraf signifikan 0,05
adalah 216, sehingga dapat disimpulkan < . Maka dalam hal
ini hipotesis nol (H0) diterima dan hipotesis alternatif (Ha) ditolak.
Hipitesis yang diajukan dalam penelitian ini bahwa ada pengaruh secara
simultan antara Biaya Bahan Baku, Biaya Tenaga Kerja Langsung, dan
Biaya Over Head Pabrik terhadap Harga Penjualn Bubuk Teh diterima.
Nilai adjust diperoleh sebesar 0,195 yang mengindikasikan bahwa
harga penjualan bubuk teh pada PT. Perkebunan Nusantara IV dapat
dijelaskan oleh tiga variabel yaitu Biaya Bahan Baku, Biaya Tenaga Kerja
Langsung dan Biaya Overhead Pabrik sebesar 19,5% dan selabihnya yaitu
80,5% dijelaskan oleh faktor lain diluar penelitian.
2. Berdasarkan analisis data dengan metode statistik dapat disimpulkan
bahwa Terdapat pengaruh yang signifikan antara Biaya Produksi terhadap
harga Penjualan Bubuk Teh dari hasil pengujian hipotesis secara parsial
(uji-t). Hal ini ditunjukkan oleh nilai taraf signifikan yang dihasilkan
sebesar 0,998 lebih besar dari nilai taraf yang ditentukan yaitu sebesar
0,05.Terdapat pengaruh yang signifikan antara Biaya Produksi terhadap
harga Penjualan Bubuk Teh dari hasil pengujian hipotesis secara parsial
(uji-t). Hal ini ditunjukkan oleh nilai taraf signifikan yang dihasilkan
sebesar 0,787 lebih besar dari nilai taraf yang ditentukan yaitu sebesar
0,05. Terdapat pengaruh yang signifikan antara Biaya Produksi terhadap
harga Penjualan Bubuk Teh dari hasil pengujian hipotesis secara parsial
59
sebesar 0,938 lebih besar dari nilai taraf yang ditentukan yaitu sebesar
0,05.
3. Berdasarkan hasil analisis data dengan metode statistik dapat disimpulkan
bahwa perkembangan harga penjualan bubuk selama lima tahun mulai dari
tahun 2011-2015 adalah meningkat.
2. SARAN
1. Bagi pihak PT.Perkebunan Nusantara IV Tobasari Sidamanik agar
berkenan untuk mempertimbangkan dan menggunakan metode regresi
berganda untuk dijadikan sebagai salah satu cara untuk melihat seberapa
besar pengaruh biaya produksi terhadap harga penjualan bubuk teh
sehingga dapat digunakan untuk mempertimbangkan harga penjualan
bubuk teh untuk tahun berikutnya.
2. Mengingat variabel bebas dalam penelitian ini merupakan hal yang sangat
penting dalam mempengaruhi Harga Penjualan Bubuk Teh, diharapkan
dapat dipakai sebagai acuan bagi peneliti selanjutnya untuk
mengembangkan penelitian ini dengan mempertimbangkan
variabel-variabel lain yang merupakan variabel-variabel lain yang sudah masuk dalam
DAFTAR PUSTAKA
Bastian, Nurlela., 2009. Akutansi Biaya. Edisi ke-1, Penerbit Mitra Wacana Media, Jakarta.
Hamang, Abdul., 2009. Metode Statistika. Edisi ke-1, Cetakan Pertama, Penerbit
Graha Ilmu, Yogyakarta.
Handoko, Hani T., 2003. Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi. Edisi ke-2, Cetakan ke-18, Penerbit Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.
Halim, Abdul., 1999. Akuntasi Biaya. Edisi ke-4, Penerbit BPFE_YOGYAKARTA, Yogyakatra.
Muliady, 2009.,Akuntasi Biaya. Edisi ke-9, Penerbit STIM YLPN, Yogyakarta.
Nawari, 2010., Analisis Regresi dengan MS Excel 2007 dan SPSS 17. Penerbit PT.Gramedi, Jakarta.
Riduwan., 2004. Statistik Untuk Lembaga dan Instansi Pemerintahan. Penerbit
Alfabeta, Jakarta.
Ryan, Richard., 2006. Aplikasi Statistika dan Hitungan Peluang. Penerbit Graha Ilmu. Yogyakarta.
Sayyida., 2014. Pengaruh Biaya Produksi Terhadap Laba Perusahaan.
http://id.sayyida_unija@yahoo.com. [Mei 2015].
Sudarmanto, Gunawan., 2005. Analisis Regresi Linear Berganda dengan SPSS.
Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta.
Sukirno, Sadono., 2013. Mikro Ekonomi. Penerbit PT. Raja Grafindo Perads, Jakarta.
Tindaon, Ryo., 2009. Identifikasi Sistem Produksi Teh di PT. Perkebunan Nusantara VI Kebun Bah Butong. Departemen Teknologi Pertanian
51
Tumanggor, Dody., 2009.Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Cokelat di Kabupaten Dairi. Sekolah Pasca Sarjana Universitas Sumatera
Utara, Medan.
Usman, Husaini. Sehady Akbar, Purnomo., 2008. Pengantar Statistika. Edisi
ke-2, Cetakan kedua, Penerbit Aksara, Jakarta.
Wikipeda., 2012. Camellia Sinensis-Ensiklopeda Bebas Berbahasa Indonesia.
ii
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Pansur Onom Pematang Siantar pada tanggal 23 Maret 1993. Ayah bernama Robet Silalahi dan Ibu bernama Molide Napitu, dan merupakan anak pertama dari lima bersaudara. Pada tahun 1999, penulis nasuk SD Impres Huta Urung dan lulus pada tahun 2005. Pada tahun 2005 penulis melanjutkan sekolah SMP Negeri 5 Pematang Siantar dan lulus pada tahun 2008. Pada tahun 2008 penulis melanjutkan sekolah di SMA Bukit Cahaya Sidikalang dan lulus pada tahun 2011. Pada tahun 2011, penulis diterima di Program Studi Matematika, Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan, dan lulus ujian pada tanggal Agustus 2016.